:: LAMPUNG POST :: Rabu, 17 September 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

T E R U J I T E PERC AYA

RABU, 17 september 2014 facebook.com/lampungpost

Lampung Minta Jatah Menteri PENGAMAT politik Universitas Lampung, Dedy Hermawan, berpendapat masyarakat Lam­ pung berharap salah satu pu­ tra daerahnya mendapat jatah menduduki posisi menteri di kabinet Jokowi-JK. “Masyarakat Lampung ber­ harap minimal ada satu warga Lampung yang menjadi men­ teri,” kata Dedy Hermawan, mengomentari terbentuknya struktur yang akan membantu presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK, kemarin. Alasannya, ujarnya, Lam­ pung memiliki potensi sum­ ber daya alam dan sumber da­y a manusia yang cukup melimpah, sehingga dengan adanya putra daerah yang duduk di kabinet, diharapkan bisa mempercepat pemba­ ngunan Provinsi Lampung. “Banyak tokoh Lampung yang memiliki kualitas dan layak menjadi menteri. De­ ngan ada­nya putra daerah, diharapkan membantu Pe­ merintah Provinsi Lampung untuk menjadikan provinsi ini terdepan di Suma­tera,” ujar Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik Unila itu. Lain halnya dengan Ketua Umum BPD Himpunan Pe­­ng­u­ saha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung Rivan Novendra Salim. Dia berharap susunan kabinet Jokowi-JK mayoritas diisi orang-orang profesional yang mempunyai kemampuan di bidangnya. Menurutnya, gambaran su­ sunan kabinet yang ada seka­ rang belum bisa dibilang seim­ bang dalam menjalankan roda pemerintahan secara so­l id. Hal itu lantaran masih banyak profesional dari partai poli­ tik yang diperkirakan bakal mengisi jabatan menteri. “Ini kan masih gambaran, belum pasti. Tapi, kami harap orang-orang profesional mur­ ni bisa lebih banyak sehingga dapat melahirkan kebijakankebijakan yang propeng­ usaha secara profesional,” kata Rivan, melalui telepon, Selasa (16/9). (UIN/YAR/R5)

No. 13259

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TA JUK

Menyaring Komisioner KPU

n MI/ROMMY PUJIANTO

MENKOPOLHUKAM DIPERIKSA KPK. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (16/9). Djoko diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi dengan tersangka mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.

Kemarau Tekan Produksi Pertanian Kemarau membuat persediaan air menyusut sehingga sejumlah lahan pertanian terancam puso. Iyar Jarkasih

K

EMARAU yang melanda Lampung bakal mene­ kan produksi perta­ nian. Pasalnya, kekurangan pasokan air membuat panen petani menurun, bahkan ra­ wan gagal. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lampung Rahmat Mir­ zani Djausal meminta peme­ rintah daerah segera melaku­ kan langkah konkret untuk membantu para petani. “Kalau membangun irigasi, itu butuh waktu lama. Seka­ rang petani butuh sarana pe­ nyediaan air yang cepat dan itu bisa dilakukan salah satunya dengan bantuan pompa air,” kata Mirza, melalui telepon, Selasa (16/9).

Dia menilai dampak dari keke­r ingan akan membuat produksi tanaman menjadi rendah, bahkan hingga puso. Kondisi ini jelas akan merugi­ kan petani, ter­utama dari sisi finansial. “Dampak lainnya akan terjadi alih profesi dari petani ke buruh jika lahan pertanian banyak yang gagal panen,” ujarnya. Menurutnya, langkah anti­ sipasi yang harus dilakukan pemerintah daerah ke depan yakni dengan memperbanyak pembangunan fisik untuk sa­ rana pertanian, se­perti irigasi, sumur-sumur buatan, serta waduk atau bendungan untuk penyimpanan air. “Ke depan, kami minta pemerintah dapat mengantisipasi masalah keke­ ringan ini,” kata Mirza.

Misalnya di Dusun Simbar, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran, ratusan hektare lahan puso. Kemarau menyebabkan tanaman padi mengering, sebab aliran Way Rilaw yang biasanya me­­ng­a­­liri sawah itu kini terhenti. “Petani melakukan tanam padi harus menunggu hujan turun. Satu tahun kami menanam padi hanya satu kali tanam,” kata salah

D

ampak lainnya akan terjadi alih profesi dari petani ke buruh jika lahan pertanian banyak yang gagal panen.

seorang petani Mulyadi, saat ang­ gota DPRD Pesawaran dari Fraksi PAN, Paisaludin, berkunjung ke lokasi itu, kemarin. Paisal pun langsung beren­ cana memanggil semua pihak terkait hal itu. “Ini menjadi PR Pemkab Pesawaran khususnya Dinas Pertanian untuk segera mencari solusinya,” ujarnya.

Mesin Pompa Terkait kemarau tipe ke­ring dan basah yang menimpa Lampung, Dinas Pertanian setempat melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi, salah satunya memberi ban­ tuan mesin pompa. Kepala Dinas Pertanian, Tana­ man Pangan, dan Hortikultura Lampung Lana Rekyanti me­ ngatakan bantuan mesin pompa tersebut untuk membantu petani yang jauh dari daerah irigasi pada musim kering (gaduh). Namun, memang tahun ini Dinas Pekerjaan Umum mem­ perbaiki aliran irigasi (normali­ sasi) aliran Way Sekampung. Akibatnya, sebagian lahan di Lampung tengah, Lampung Timur, dan Metro tidak menda­ pat aliran irigasi. “November mendatang irigasi sudah bisa dimanfaatkan lagi,” kata dia.

kursi akan diperebutkan oleh Tio Aliansyah dan Erlina. Sementara satu kursi lain­ nya akan diambil dari satu dari empat orang yang bukan ber­ latar belakang penyelenggara pemilu. Mereka adalah Datuk Sinaro, Sudiyanto, Ahmad Fau­ zan, dan Banon Eko Susetio. Rapat pleno penetapan akan dilakukan hari ini oleh tujuh komisioner KPU Pusat, sedang­ kan pelantikannya rencananya akan dilakukan antara 22—29 September. Kabag Program dan SDM KPU Lampung John Fauzi me­ ngatakan hasil fit and pro­ per test yang dilakukan dua komisio­ner pusat, Ferry Kurnia Riskiyansyah dan Ida Budiarti, akan diplenokan di Jakarta, Rabu (17/9). “Tapi belum lang­ sung diumumkan hasilnya. Nanti kami akan dapat kabar dari sana, baru nanti kami um­ umkan,” kata dia. (CR11/U4)

iyar@lampungpost.co.id KEMARAU TIDAK...Hlm. 22

nLAMPUNG POST/ARMANSYAH

POMPA UNTUK SAWAH. Petani memperbaiki mesin pompa air di daerah aliran sungai (DAS) Dusun Siring 20, Desa Bandanhurip, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Senin (15/9). Pada musim gaduh ini, petani terpaksa memompa air untuk mengairi areal sawah yang mulai mengering.

Pelaku Ospek FT-Unila Layak Dipidana PELAKU kekerasan dalam ospek di Fakultas Teknik Universitas Lampung (FT Unila) harus diberi sanksi pidana. Pemberian sanksi tegas diperlukan agar tidak terulang lagi kejadian yang sama pada masa mendatang. “Kekerasan saat ospek terus berulang. Oleh karena itu, perlu sanksi tegas terhadap pelaku,” ujar mantan Ketua Komisi Per­ lindungan Anak Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo, Selasa (16/9). Ia menilai selama ini sanksi yang diberikan tidak tegas dan pelaku melemparkan kesalahan pada kelompok lain. “Harus ada

hukuman yang bisa membuat pelaku jera se­hingga tidak me­­­­ng­ ang­gap ospek dengan ke­kerasan itu sebuah tradisi,” ujarnya. Kekerasan pada ospek masih sering ditemui di sejumlah lem­baga pendidikan. Terbaru, kasus kekerasan pada ospek di Unila. Dalam video amatir yang diunggah ke Youtube, para mahasiswa baru mengenakan almamater dan berkepala gun­ dul. Tampak di antaranya para senior memukuli mahasiswa baru dengan botol air mineral. Kemudian, mereka dikum­ pulkan di lapangan dan diminta

HARI ini hasil seleksi komisioner Komisi Pemililihan Umum (KPU) Lampung diumumkan. Tim seleksi KPU Lampung telah menetapkan 10 besar berdasar­ kan kriteria penilaian yang sudah ditentukan KPU Pusat. Kesepuluh orang yang akan diseleksi menjadi lima ang­ IKUTI BEDAH TAJUK SETIAP HARI, PUKUL 08.00 WIB gota KPU Lampung itu adalah Ahmad Fauzan, Banon Eko Susetyo, Erlina, Firman Seponada, Handi Mulyaningsih, Nanang Trenggono, Sholihin, Sudiyanto, Syafnijal Datuk Sinaro, dan M. Tio Aliansyah. Komisioner KPU memang sudah seharusnya segera ditetapkan. Sebab, KPU provinsi dan 14 kabupaten/kota me­ ngalami kekosongan jabatan. Surat keputusan perpanjangan jabatan KPU Lampung berakhir seiring dengan berakhirnya tahapan Pilpres 2014. Siapa pun lima nama komisioner yang akan ditetapkan KPU Pusat menjadi anggota KPU Lampung, kita berharap mereka adalah orang-orang terbaik yang dianggap mampu mengem­ ban tugas dan fungsi KPU sebagai penyelenggara pemilu. Kita juga berharap laporan masyarakat yang masuk ke Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik menjadi bahan pertimbangan KPU Pusat dalam menentukan komisioner KPU Lampung. Laporan itu di antaranya menyebutkan kinerja buruk dua petahana selama menyelenggarakan pilgub, pemilu legislatif, dan pilpres pada 2014. Dalam laporan itu, pelapor menuding sejumlah petahana terlibat dalam kasus jual-beli suara dan korupsi. Kita percaya tim penguji kesepuluh calon komisioner bekerja profesional dan bertindak independen dalam me­ nentukan pilihan. Kata kuncinya memang pada kata pro­ fesional dan independen itu, mulai dari seleksi, penetapan komisioner, hingga perilaku komisioner terpilih. Ke depan, di tengah semakin tingginya gesekan kepenti­ ngan antarpartai politik, independensi, dan profesional KPU sangat penting untuk meningkatkan kualitas pemilu, baik pemilu legislatif, pemilu presiden, maupun pemilukada. Pemecatan dan pemberian sanksi anggota KPU di beberapa daerah harus menjadi pelajaran penting. Kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK) yang melibatkan oknum MK dan KPU pada Pemilu 2009 menjadi contoh amburadulnya penye­ lenggaraan pemilu. Kasus tersebut muncul akibat ketidakinde­ pendenan dan rendahnya kompetensi anggota KPU waktu itu. Wajar jika masalah independensi dan profesionalisme KPU selalu menjadi sorotan utama. Pemilu 2009 dinilai buruk karena selain karena faktor regulasi yang tumpang tindih dan multitafsir, faktor utamanya adalah gagal menjaga in­ dependensi dan rendahnya kompetensi anggota KPU. Kita berharap anggota KPU Lampung terpilih ini bisa menjawab itu semua sehingga pemilihan kepala daerah 2015, seandainya tidak ada perubahan, bisa berjalan aman dan damai. Demikian pula Pemilu 2019. Kita percaya dengan komposisi anggota KPU baru yang diisi oleh tokoh-tokoh berpengalaman, akademisi, dan pegiat kepemi­ luan pelaksanaan pemilu dan pemilukada bisa berjalan baik. Syaratnya, Ketua KPU Lampung yang baru mampu menjaga soliditas dan memaksimalkan potensi anggota KPU lainnya. n

oasis

Pensiun dan Kesehatan

(IAN/CK10/CR6/YUD/CK4/U1)

Tiga Komisioner Lama Diprediksi Lolos TIGA komisioner KPU Lampung diprediksi kembali lolos seleksi yang akan ditetapkan KPU Pusat hari ini, sedangkan sisanya ada­ lah wajah-wajah baru. Berdasarkan sumber di KPU Pusat, komposisi KPU Lampung periode 2014—2019 adalah for­ masi 3-1-1. Tiga yang dimaksud merupakan petahana yang lo­los dalam 10 besar. Mereka yang akan berebut kursi itu adalah Nanang Trenggono, Solihin, Firman Seponada, dan Handi Mulya Ningsih. Dengan demikian, satu dari empat komisioner petahana akan tersisih. “Formasi KPU Lampung nantinya adalah 3-1-1,” kata salah seorang sum­ ber di KPU, Selasa (16/9). Sementara satu orang akan diambil dari dua peserta yang berlatar belakang penyeleng­ gara pemilu di kabupaten/ ko­ta yang sudah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Satu

24 Hal.

tengkurap dengan kepala me­ nempel di tanah. Para senior me­ langkahi para mahasiswa baru sambil berteriak-teriak. Ada be­­berapa senior yang menginjak punggung mahasiswa baru. Inspektur Jenderal Kemente­ rian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar meng­ultimatum Unila segera menyelesaikan po­ lemik ospek ilegal. “Perlu ada penekanan pada me­reka agar urusan ini selesai. Kami tidak akan main-main dalam penin­ dakan kekerasan yang terjadi di sana,” ujarnya. (ANT/CR13/S3) HINDARI PELONCO...Hlm. 12

KEBAHAGIAAN saat sudah pensiun dari pekerjaan sangat berbeda untuk tiap orang. Na­ mun, studi baru menunjukkan kesehatan adalah faktor kunci untuk memiliki masa pensiun yang bahagia dan memuaskan. Age Wave bekerja sama Mer­ rill Lynch melakukan studi ber­ tajuk kesehatan dan pensiun. Mereka melakukan survei terhadap 3.300 orang dalam masa prapensiun dan sudah pensiun di Amerika Serikat. Hasilnya, 81% responden menginginkan kesehatan saat menjalani masa pensiun, sedangkan 58% menginginkan keuangan yang terjamin, 36% ingin mendapatkan kasih sayang dari keluarga dan teman, sementara yang menjawab ingin melakukan kegiatan baru hanya 5%. Studi juga menemukan alasan untuk pensiun dini yang paling utama adalah karena kesehatan. Sebanyak 37% menjawab kesehatan yang buruk, 27% karena dipecat, dan 24% pensiun dini karena finansial aman. (MI/U1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
:: LAMPUNG POST :: Rabu, 17 September 2014 by Lampung Post - Issuu