:: LAMPUNG POST :: Rabu, 19 November 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

Rabu, 19 november 2014

T E R U J I T E PERC AYA

facebook.com/lampungpost

Lampung Tinjau Ulang UMP PEMERINTAH Provinsi (Pem­ prov) Lampung meninjau kem­ bali besaran upah minimum provinsi (UMP) 2015 yang te­ lah ditandatangani Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo. UMP tahun depan sebesar Rp1.581.000 tercatat sebagai yang terendah kedua di Suma­ tera, di atas Bengkulu dengan Rp1,5 juta. Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi mengatakan pihaknya akan mempertim­ bangkan besaran UMP seiring kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Pusat. Ia menjan­ jikan pihaknya akan mengge­ lar koordinasi dengan pihak terkait. “Pemerintah Provinsi akan memfasilitasi pertemuan de­ ngan tripartit. Mudah-muda­ han dalam waktu satu sampai dua hari ini bisa dilaksana­ kan,” kata dia, saat ditemui di aula Dinas Komunikasi dan In­ formatika Provinsi Lampung, Selasa (18/11). Meski demikian, Pemprov Lampung tidak akan turut campur dalam penentuan besaran UMP. Sebab, tambah dia, keputusan akan diambil dalam rapat Dewan Pengupah­ an Provinsi. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung Yusuf Kohar mengatakan pihaknya belum dapat mem­ berikan persetujuan perubah­ an besaran UMP. Sebab, lanjut­ nya, besaran UMP Rp1,581 juta telah dihitung dengan inflasi sebesar 13%. “Artinya, UMP kita itu masih di atas inflasi. Inflasi kita hanya sekitar 5,5%. Mungkin, dengan kenaikan harga BBM ini, naik menjadi 7%. Artinya, UMP masih di atas inflasi,” kata politikus Partai Demokrat ini. Sementara itu, Ketua Fe­ derasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Lampung Sulaiman Ibrahim mengapre­ siasi rencana Pemprov me­ ninjau ulang besaran UMP 2015. Pihak buruh, ujarnya, mendapatkan peluang untuk kembali mengusulkan UMP Provinsi Lampung disetarakan dengan besaran UMK senilai Rp1,8 juta. (*11/UIN/E3)

No. 13319

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TA JUK

Keberanian Pemimpin

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

TRUK POLISI ANGKUT ANAK SEKOLAH. Empat truk Sabhara Polresta Bandar Lampung diterjunkan untuk mengangkut masyarakat dan anak sekolah di jalur angkutan kota Panjang—Sukaraja yang sedang mogok jalan terkait meminta kenaikan tarif sebagai imbas kenaikan BBM, Selasa (18/11).

BBM Naik, Pemprov Revisi APBD Penaikan harga BBM bersubsidi bakal memicu kenaikan harga sejumlah bahan produksi, termasuk di sektor konstruksi dan biaya transportasi. Vera Aglisa

P

EMERINTAH Provinsi (Pemprov) Lampung merevisi anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2015 terkait kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, kenaikan harga BBM berbanding lurus dengan belanja daerah. Di sisi lain, Pemerintah Pusat meminta pemda melakukan penghematan. Sekretaris Provinsi Lam­ pung Arinal Djunaidi me­ ngatakan penaikan harga BBM berdampak pada pelak­ sanaan program pemba­ ngunan pada 2015. Penai­ kan harga BBM pasti diikuti kenaikan belanja daerah. Sebab, prinsip dasar belanja daerah menggunakan stan­

Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan! P R E S I D E N Jo ko W i d o d o memerintahkan aparat hu­ kum menindak tegas pelaku pencurian ikan di wilayah perair­an Indonesia. Ini untuk mengakhiri pencurian yang diduga dilakukan 5.400 kapal pencuri. “Tenggelamkan 100 kapal jika perlu. Enggak perlu di­ tangkap lagi. Supaya me­reka mikir (untuk mencuri),” katanya saat menerima pe­ serta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LI dan LII Lemhannas 2014 di Istana Negara, Selasa (18/11). Meski membuat per­ nyataan keras, Jokowi meng­ instruksikan agar tindakan tegas tidak boleh melang­ gar hak asasi manusia. “Ya, o r a n g n ya d i s e l a m a t k a n dulu,” kata dia. Jokowi menyebutkan ang­ ka pencurian ikan di wilayah Indonesia sudah keterlaluan. Dia menilai Indonesia kehi­ langan banyak pendapatan dari praktik yang sudah lama

24 Hal.

terjadi ini. “Masak pendapatan dari laut kita hanya Rp300 miliar per tahun. Kalau tidak dite­ gaskan, bisa-bisa SDA laut kita habis,” ujarnya. KASAL Laksamana Marse­ tyo mengakui armada tem­ purnya dalam merazia para pencuri ikan ini sudah cu­ kup. Di seluruh perairan, kata dia, seharusnya ada 60 hingga 70 kapal TNI AL yang bisa berope­rasi. Hanya, keterbatasan jatah bahan bakar minyak membuat ka­ pal yang beredar hanya ada 7—15 armada. Ia pun mem­ inta pemerintah untuk me­ ngucurkan tambahan alokasi bahan bakar. “Idealnya 5,6 juta kiloliter per tahun. Sekarang baru 13 persen dari jumlah itu. Kita enggak mau (jatahnya dalam bentuk) uang. Nanti bisa naik (harganya),” kata dia. Meksi demikian, pihaknya tetap berupaya maksimal dengan jatah BBM yang seadanya itu. (MI/R6)

dar satuan harga tahun lalu. Karena itu, dengan adanya kenaikan harga BBM, oto­ matis standar harga satuan berubah karena standar satuan harga dipengaruhi harga pasar. “Kami (Pemprov, red) akan revisi sesuai ke­ tersediaan dana, kebutuhan, dan mengutamakan proyek yang menyentuh langsung kepentingan rakyat,” kata dia, melalui sambungan telepon, Selasa (18/11). APBD Lampung 2012 me­ mang terdapat surplus se­ nilai Rp590,847 miliar. Sebab, dalam anggaran yang telah ditetapkan pada 12 Agustus 2014 itu, Pemprov meng­ ajukan pendapatan Rp4,697 triliun dan belanja Rp4,106 triliun. Revisi APBD itu juga men­ jadi rekomendasi Asosiasi Pelaksana Konstruksi Na­

sional (Aspeknas) Lampung. Ketua Aspeknas Lampung Aprozi Alam mengatakan saat ini belum ada proyek APBD dan APBN di Lampung sehingga revisi rencana dan anggaran segera dilakukan. “BBM naik, otomatis bahan produksi pelaku konstruksi juga naik,” kata dia, saat di­ hubungi, kemarin.

B

BM naik, otomatis bahan produksi pelaku konstruksi juga naik.

Selain wacana revisi APBD, Pemprov juga meminta pelaku bisnis, dari pedagang hingga pengusaha angkutan, di­minta tidak semena-mena menaikkan harga produk ataupun tarif. Menurut Arinal, pihaknya segera mengundang swasta maupun pihak terkait lain untuk bersama menekan kenaikan harga beberapa ko­ moditas. Pemprov Lampung segera menggelar operasi pasar setelah melakukan ka­ jian dan evaluasi di sejumlah pasar.

Transportasi Terkait kenaikan tarif trans­ portasi yang juga diprediksi mengikuti penaikan harga BBM, Arinal mengaku Pem­ prov Lampung akan meng­ undang pengusaha angkutan yang diwakili Organda dan Dinas Perhubungan untuk membahas kenaikan tarif. Untuk itu, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bandar Lampung Tony Eka Candra berharap sopir angkutan kota (angkot) dapat bersabar menunggu kepu­ tusan kenaikan tarif. Hasil keputusan DPP Organda akan dimusyawarahkan dengan Pemerintah Kota terlebih dulu. Karena itu, sopir angkot tidak boleh sewenang-wenang menaikkan tarif. “Keputusan mengenai tarif AKDP ada di Pemda Provinsi, lalu tarif angkot ada di Peme­rintah Kota, sedangkan AKAP ada di Pemerintah Pusat. Ke­naikan tarif tanpa didasari aturan dan keputus­an peme­rintah itu ile­ gal,” kata Tony. (CR6/U1)

BERITA TERKAIT Hlm. 8, 22 veraaglisa@lampungpost.co.id

Pesisir Barat Ikut Pilkada 2015 KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Pusat akan membentuk KPU Pesisir Barat awal 2015, sehingga kabupaten pecahan Lampung Barat itu dipastikan bisa menggelar pemilihan kepala daerah bersamaan de­ ngan tujuh daerah di Lampung lainnya. “KPU Pesisir Barat dibentuk awal tahun, karena memang belum menjadi perencanaan kami pada tahun anggaran 2014,” kata Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik , usai meresmikan kantor KPU Kota Bandar Lampung dan KPU Pringsewu, di Bandar Lam­ pung, Selasa (18/11). Namun, kata dia, pemben­ tukan KPU Pesisir Barat dan pelaksanaan pilkadanya itu

Husni Kamil Manik Ketua KPU Pusat

setelah DPR menerima Pera­ turan Pemerintah Pengganti Undang (Perppu) Pilkada. Dengan begitu, otomatis Pe­ sisir Barat akan melaksana­ kan pesta demokrasi perta­ manya bersama tujuh daerah lainnya: Bandar Lampung, Metro, Lampung Selatan, Pe­ sawaran, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Way Kanan. “Yang menyelenggarakan Pilkada itu KPU di DOB itu sendiri, bukan KPU di kabu­ paten induk atau provinsi,” ujar Husni.

Cara Paula Verhoeven Isi Waktu Luang... Hlm. 16

Anggota DPRD Lampung Barat, Kanadi, juga optimistis Pilkada Pesisir Barat bisa dilaksanakan pada 2015. Se­ bab, tambah dia, mayoritas masyarakat Lampung Barat dan Pesisir Barat mendukung penuh pesta demokrasi itu dilaksanakan tahun depan. “Kami yakin dengan dukung­ an masyarakat Pilkada Pesisir Barat bisa terlaksana pada 2015,” kata politikus PDIP itu. Berdasarkan pengamatan Lampung Post, sejumlah nama sudah mulai menyosialisasi­ kan dirinya sebagai calon bu­ pati dan wakil bupati Pesisir Barat. Mereka di antaranya Jon Edwar (Kabid Disdikpo­ ra), Marzuki (Kadinsosnaker­ trans), Agus Istiqlal (jaksa), Sakik Hafid (birokrat), Aryus­ mar Kartadilaga (akademisi), dan Juwillir Syam (mantan birokrat). Namun, hingga kini Pj. Bupati Pesisir Barat belum tergerak untuk menyosialisasikan diri. Diduga hal itu terkait adanya aturan yang melarang Pj. Bupati mencalonkan diri. (CR11/YON/U2)

KPU Siapkan… Hlm. 2

MEMERINTAH berarti berani memutuskan secara cepattepat sekaligus siap bertanggung jawab atas kebijakan yang dikeluar­ kan. Tentu segala konsekuensi telah menjadi bagian dari keputusan yang dibuat. Itulah esensi dari pekerjaan peme­ rintah (Presiden) yang selama satu dekade ini terabaikan. Sebab itu, kita pun memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo sendiri yang mengumumkan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Senin (17/11) malam. Presiden, didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, mengumumkan harga BBM subsidi naik Rp2.000/liter. Harga premium yang semula Rp6.500 berubah menjadi Rp8.500 dan solar dari Rp5.500 men­ jadi Rp7.500 per liter mulai Selasa (18/11), pukul 00.00 lalu. Penaikan BBM ini sesungguhnya bukan kebijakan populis. Namun, tindakan ini harus diambil mengingat sudah terlalu lama negara ini menanggung beban subsidi BBM, apalagi se­ nyatanya kita melihat subsidi ini justru dinikmati orang kaya. Celakanya, energi tidak terbarukan ini itu justru tidak produktif karena dibakar begitu saja di jalan-jalan oleh ken­ daraan. Ini jelas tidak adil. Lebih baik subsidi BBM itu di­ alihkan untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur, membantu meningkatkan mutu dan pemerataan pendidik­ an, meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, menciptakan peluang kerja, dan meningkatkan kemakmuran rakyat. Penaikan BBM yang dilakukan saat harga minyak dunia sedang turun ini bisa jadi bertentangan dengan logika awam. Tapi, sesungguhnya inilah pilihan keputusan yang brilian. Momentumnya pun tepat, inflasi rendah dan harga minyak dunia yang turun, sehingga tujuan menghemat biaya subsidi dari ancaman defisit APBN dapat diminimalisasi. Terbukti, Rp100 triliun—Rp120 triliun dapat dihemat dari kebijakan ini. Coba bayangkan jika kenaikan harga BBM subsidi ini dilakukan saat harga minyak dunia yang tinggi! Tentu target penghematan anggaran subsidi dipas­ tikan tidak tercapai. Keberanian Joko Widodo mengumumkan kebijakan ini juga bisa menjadi contoh di daerah ini. Kita tidak mau melihat lagi pejabat yang cuci tangan terhadap kebijakan yang diambil­ nya dan menyerahkannya kepada bawahannya karena tidak berani mengambil risiko. Jadi, bukan sekadar pencitraan. Hal yang perlu jadi perhatian, sebelum pengumuman kenaikan harga BBM subsidi ini, pemerintah telah mem­ persiapkan bantalan sosial berupa pemberian dana ke­ sejahteraan sebesar Rp200 ribu/bulan, pembagian Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar. Memang, ka­ lau dibilang cukup, dana Rp200 ribu/bulan sangat relatif. Namun, paling tidak besaran dana tersebut bisa menahan agar masyarakat miskin tidak bertambah miskin. Dalam beberapa kesempatan, Presiden menyatakan sub­ sidi BBM akan dialihkan untuk perbaikan infrastruktur. Artinya, penaikan BBM akan diiringi dengan pembangun­ an jalan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Untuk itu, peran anggota DPR asal Lampung dan DPD Lampung dapat menarik anggaran Pemerintah Pusat untuk mendorong perbaikan infrastruktur di Lampung. Dengan demikian, investasi Lampung semakin meningkat, yang akhirnya perekonomian Lampung akan tumbuh. Ya, butuh keberanian pemimpin untuk memutuskan kebijakan yang terbaik bagi masa depan bangsa ini. n

oasis

Ciuman dan Bakteri JIKA Anda akan mencium pasangan Anda, amat penting un­ tuk memperhatikan kesehatan mulut. Sebuah studi di Belanda mengung­ kapkan bahwa hanya dengan satu kali ciuman sudah dapat mentransfer 80 juta bakteri. Untuk keperluan studi, tim dari Netherlands Organiza­ tion for Applied Scientific Re­ search (TNO) merekrut 21 pasangan dan meminta mereka menjawab pertanyaan seputar kebiasaan berciuman me­ reka. Pasangan lalu diminta berciuman selama 10 detik. Para peneliti mengumpulkan sampel sebelum dan sesudah berciuman dari lidah dan air liur peserta. Para peneliti menemukan setelah berciuman, rata-rata 80 juta bakteri tertransfer. Pasangan yang berciuman sela­ ma 10 detik sembilan kali sehari lebih mungkin untuk ber­ bagi bakteri mulut dengan satu sama lain daripada pasang­ an yang jarang berciuman. Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Microbiome. (MI/U1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
:: LAMPUNG POST :: Rabu, 19 November 2014 by Lampung Post - Issuu