:: LAMPUNG POST :: Rabu, 26 November 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampost.co

@lampostonline, @buraslampost

T E R U J I T E PERC AYA

Rabu, 26 november 2014 facebook.com/lampungpost

Jokowi Pacu Lampung n DOK. DISKOMINFO LAMPUNG

TANPA JARAK. Presiden Joko Widodo dan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo (dua kiri) memakai sepatu usai salat zuhur di masjid Rumah Makan Simpang Raya, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/11). Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko (kiri) dan Sekprov Arinal Junaidi (belakang) juga ikut dalam rombongan tersebut. Lampung adalah provinsi ke-4 setelah Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat yang dikunjungi Jokowi pascapelantikannya sebagai presiden pada 20 Oktober lalu. Seperti biasa, Jokowi selalu terlihat tanpa jarak dengan siapa pun di setiap kunjungan kerjanya.

Dalam tiga tahun ke depan, Indonesia harus bebas dari beras impor. Produksi beras Lampung harus menembus 1 juta ton. Wandi Barboy

D

ENGAN bahasa lu­ gas, Presiden Joko Widodo memberi instruksi konkret untuk akselerasi pembangun­ an Lampung. Dalam kunjung­ an kilat tanpa panggung, Se­ lasa (25/11), mantan Gubernur DKI itu meyakinkan Lampung segera memulai babak baru. Tiba di Pelabuhan Bakauhe­ ni dengan menumpang feri Portlink III dari Merak, pukul 10.45, Jokowi tak meninjau fasilitas pelabuhan. Satu jam berlayar dengan kapal cukup mewah buatan Inggris itu, Presiden tampak menggelar rapat tertutup dengan Menteri

BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Menteri PU dan Perumah­ an Rakyat Basuki H. Muljono. Peninjauan Pelabuhan Bakauheni dan Merak oleh Menteri BUMN Rini Sumarno beberapa waktu lalu tampak­ nya telah meyakinkan Presi­ den. Saat itu, Rini menyatakan segera membangun Dermaga IV Pelabuhan Merak dan mem­ perbaiki Dermaga V Pelabuhan Bakauheni, serta menambah jumlah kapal ukuran besar dan merapatkan trip. Kondisi kelistrikan di Lam­ pung juga menjadi fokus per­ hatian Presiden. Ia melihat kondisi PLTU Tarahan yang berkapasitas 2 x 100 mw belum

Pecat Distributor Pupuk Bermasalah MENTERI Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menginstruk­ sikan dua produsen pupuk ber­ subsidi di Lampung, PT Pusri dan PT Petrokimia Gresik, me­ mastikan kelancaran distribusi pupuk. Bahkan, dia meminta kedua produsen itu segera me­ mecat distributor nakal yang terbukti terlibat jaringan mafia pupuk di Lampung. Selama ini distribusi pupuk subsidi di Lampung selalu bermasalah dan berulang se­ tiap tahun. Menjelang musim tanam, pupuk tersebut kerap menghilang. Kelangkaan ini salah satu­ nya disebabkan adanya mafia pupuk. Pupuk bersubsidi yang seharusnya jatah petani malah menguap ke sektor nonsub­ sidi. Hal ini karena selisih harga antara pupuk subsidi dan nonsubsidi amat jauh. Sesuai harga eceran ter­ tinggi (HET), harga pupuk jenis urea bersubsidi Rp1.800, SP-36 senilai Rp2.000, ZA Rp1.400, NPK Rp2.300, dan organik Rp500. Sementara harga urea nonsubsidi sebe­ sar Rp4.500, SP-36 Rp4.200, ZA Rp2.850, NPK Rp4.550, dan pupuk organik Rp2.000. Adanya mafia pupuk di Lam­ pung ini dipertegas de­ngan

adanya pengaduan petani. Selama dua hari berkun­ jung ke Lampung, Mentan mengaku banyak mendengar pengaduan tentang kelang­ kaan pupuk. Padahal pupuk merupakan komoditas utama yang menunjang kelancaran produksi hasil pertanian. “Petinggi-petinggi Pusri dan Petrokimia ikut ke sini, dan sudah saya minta un­ tuk memastikan kelancaran distribusi,” kata Amran, saat mendampingi Presiden Joko Widodo di Lampung Tengah, Selasa (25/11). Menjawab instruksi Mentan, Kepala Cabang Distribusi PT Pusri Lampung Asmawan me­ nyatakan siap menjaga distri­ busi pupuk di Lampung. “Kalau ada yang bermain, dalam dua hari bisa kami buang, sepan­ jang ada bukti,” ujarnya. Sementara itu, Kabid Sa­ rana dan Prasarana Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Lampung Indriatmoko mengatakan distribusi pupuk sampai ting­ kat distributor masih aman. Kalau ada persoalan dalam penyalurannya, ujar dia, ke­ mungkinan karena pengecer yang bermasalah. (WAH/CR6/E1)

KEMENTAN... hlm. 22

mampu memenuhi permintaan listrik warga Lampung. Satu problem lama yang tak kunjung selesai adalah pembebasan la­ han untuk membangun trans­ misi yang berada di kawasan hutan lindung dan rumitnya proses tender di PLN.

K

ondisi kelistrikan di Lampung juga menjadi fokus perhatian Presiden.

“Saya segera perintahkan Menteri Kehutanan agar izin­ nya dimudahkan secepat­ nya. Juga soal tender di PLN, kalau perlu, saya terbitkan perpres. Bagaimana investor mau masuk kalau listriknya buruk?” kata Jokowi. Presiden sempat mampir di Pelabuhan Khusus PT Bukit Asam, Tarahan. Namun, hanya beberapa menit di kantor BUMN itu, dia keluar. Rencana penin­

jauan ke Pelabuhan Panjang yang dikelola PT Pelindo II juga gagal karena terdesak padatnya jadwal. Jokowi langsung menu­ ju Trimurjo, Lampung Tengah, untuk memberi arahan tentang program ketahanan pangan. Di Trimurjo, Jokowi memas­ tikan petani Lampung akan di­ jamu dengan program perbaik­ an irigasi yang akan mengairi 35 ribu hektare sawah di seluruh Lampung. Selain itu, melalui Kementerian Pertanian, juga akan disebar 577 traktor tangan untuk petani di Lampung. “Dalam tiga tahun ke depan, saya targetkan kita tidak lagi impor beras. Selain irigasi untuk 35 ribu hektare, juga ada optimalisasi sawah 14 ribu hektare. Produksi beras Lampung harus 1 juta ton,” kata Jokowi. Kehadiran petinggi PT Pusri dan Petrokimia sebagai penya­ lur pupuk bersubsidi terkon­ frontasi pada kunjungan itu.

Menteri Pertanian Amran Sulai­ man yang telah terlebih dulu da­ tang ke lokasi menyatakan telah memerintahkan dua BUMN pu­ puk itu untuk memastikan ke­ tersediaan pupuk bagi petani. Kehadiran Presiden yang cuma tujuh jam dimanfaatkan Gubernur M. Ridho Ficardo memastikan berbagai mega­ proyek di Lampung, antara lain rencana pembangunan jalan tol Bakauheni—Terbang­ gibesar sejauh 150 kilometer yang sudah tahap finalisasi. Kepala Bappeda Lampung Fahrizal mengatakan peme­ rintah telah menunjuk BUMN PT Hutama Karya untuk mulai tahapan pembangunan. “Pem­ bebasan lahan diharapkan beres tahun 2015. Pada 2016 sudah ground breaking atau dimulai pekerjaan fisiknya,” ujar dia. (TIM/R6)

wandibarboy@lampungpost.co.id

wan Pimpinan Pusat (DPP) Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Gino Vanolie. Menurutnya, keterkaitan pem­ berian tunjangan sertifikasi dan meningkatnya mutu guru perlu dikaji lebih lanjut. “Pertanyaannya, seberapa besar sih tunjangan profesi itu benar-benar digunakan untuk meningkatkan mutu guru? Jika 10%-nya saja digunakan untuk item-item yang bermanfaat, kemampuan guru kita dalam mengajar akan semakin baik. Teman-teman guru akan lebih kreatif,” ujarnya. Guru besar bidang pendidik­ an Unila, Sudjarwo, menyetu­ jui pentingnya kebijakan lebih

lanjut yang dapat mendorong para guru memanfaatkan tun­ jangan profesinya. “Sebagai seorang tenaga pendidik guru harus terus meningkatkan ke­ mampuan dan keilmuannya,” ujar Sudjarwo. Masih menyoal pentingnya guru, Ketua Dewan Pendidikan Kota Bandar Lampung Mustofa Usman mengibaratkan sistem pendidikan seperti perguruan silat. “Ibarat perguruan silat. Jika gurunya sakti, muridnya akan sakti pula. Jadi, apa pun kurikulumnya, tak masalah. Jika kemampuan guru baik, output siswanya akan baik pula.” (*1/S3)

GURU BELUM... hlm. 13

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

DISKUSI PENDIDIKAN. Sejumlah praktisi pendidikan memperingati Hari Guru Nasional dengan menggelar diskusi di kantor Lampung Post, Selasa (25/11).

No. 13326

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TA JUK

Rute Darat Presiden PROVINSI Lampung sangat berpotensi menjadi daerah makmur. Letak yang stra­tegis sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera ditambah keanekara­ gaman produksi pertanian men­ jadi salah satu modal yang bisa diandalkan untuk berkembang. Namun, potensi kekayaan yang besar itu belum seluruhnya dikelola dengan baik. Badan Pusat Statistik (BPS) justru mencatat Lampung menjadi provinsi ter­ miskin ketiga di Sumatera, setelah Nanggroe Aceh Darusalam dan Bengkulu, serta nomor delapan nasional. Menurut data BPS pada 2 Januari 2014, jumlah penduduk miskin di Lampung pada September 2013 mencapai 1.134.280 orang. Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III 2014 sebesar 4,50%. Padahal, jika Indonesia ingin­ menjadi negara maju, setiap provinsi harus mencapai pertumbuhan 8%—9%. Inilah ironi daerah kita. Kaya potensi, tetapi kehidupan rakyatnya melarat. Jelas ada yang salah pada kondisi ini. Karena itu, kita sangat gembira Presiden Joko Widodo blusukan di Lampung. Ini kunjungan kedua Jokowi setelah kampanye pemilu lalu. Tentu ada sesuatu yang membuat Jokowi merasa perlu segera mengunjungi Lampung kem­ bali setelah ia resmi menjadi presiden. Sesuai program prioritas pemerintahan Joko WidodoJusuf Kalla untuk fokus pada pembangunan maritim, ener­ gi, dan pangan, Presiden Joko Widodo melakukan kunjung­ an kerja ke Lampung kemarin. Jokowi berkunjung ke Lampung menggunakan feri dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Kunjungan dilanjutkan melalui jalan lintas Sumatera ke PLTU Sebalang, PT Bukit Asam, dan sentra pertanian di Desa Pujokerto, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah. Kunjungan Jokowi tentu bukan tanpa makna. Di Pelabuh­ an Merak dan Bakauheni, Jokowi melihat langsung fasilitas penyeberangan dan armada feri. Pelayanan dan fasilitas di Bakauheni dan Merak kerap dikeluhkan penumpang. Antrean masuk kapal dan lamanya waktu penyeberang­ an mengganggu distribusi penumpang dan barang. Pada­ hal, intensitas perlintasan penumpang dan barang di ke­ dua pelabuhan itu sangat tinggi. Kunjungan Jokowi ini juga menjadi langkah awal untuk mengembangkan tol laut. Selain pelabuhan, Jokowi juga mengunjungi PT Bukit Asam dan PLTU Sebalang. Pilihan tepat untuk melihat lang­ sung kondisi kelistrikan di Lampung yang acap byarpet. Pemerintah Pusat bertekad merealisasikan target pasokan listrik 35 ribu megawatt dalam lima tahun ke depan. Kedatangan Jokowi di sentra produksi padi di Trimurjo juga menjadi catatan khusus. Pemerintah ingin memper­ tahankan Lampung sebagai provinsi penghasil pangan. Rupanya, bagi Jokowi, Lampung mempunyai arti khusus bagi pembangunan Tanah Air secara keseluruhan. Tempat-tempat yang dikunjungi Jokowi saat blusukan di Bumi Ruwa Jurai ini sebenarnya merupakan potensi daerah yang luar biasa. Sayangnya, potensi itu tidak maksimal diberdayakan bagi kemaslahatan warga provinsi ini. Padahal, di situlah letak masa depan daerah kita. Tak sekadar untuk daerah sendiri, tapi sumber daya Lampung itu bisa menyumbang bagi kemajuan bangsa. Lampung berharap kunjungan ker­ ja Jokowi kelak akan membuahkan hasil yang nyata bagi kemakmuran segenap masyarakat Lampung. Kita juga ber­ harap kunjungan ini menjadi awal bangkitnya Bumi Lada ini dari tidur panjang. n

BACA.!

Tabloid Mingguan

Liputan Khusus hlm. 3

Guru Kunci Kemajuan Pendidikan GURU menjadi kunci kemajuan pendidikan. Mengatasi per­ soalan yang dihadapi tenaga pendidik di dalam kelas diten­ garai dapat menjadi langkah strategis memperbaiiki mutu pendidikan di Tanah Air masa mendatang. Sayangnya, pemerintah se­ laku pemangku kebijakan pen­ didikan tidak mengerti pent­ ingnya peran guru di kelas. Itu sebabnya kebijakan yang mereka ambil kerap melen­ ceng jauh dari akar per­soalan bahkan menjadi langkah yang tidak tepat. Demikian kesimpulan De­ kan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila Bujang Rahman dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Martabat Guru Independen (FMGI) Lampung di kantor redaksi Lampung Post mem­ peringati Hari Guru Nasional yang jatuh kemarin. “Jangan terlalu menyalah­ kan guru jika kita berbicara mutu pendidikan di Indonesia saat ini. Sebab, jika diibaratkan tanaman, pemerintah hanya mengamankan para guru. Pemerintah belum memupuk dan merawat para guru seba­ gai mestinya,” ujar Bujang. Tidak maksimalnya upaya pemerintah dalam mening­ katkan performa guru di kelas juga diungkapkan Ketua De­

24 Hal.

Terbit hari ini

oasis

Obesitas Anak OBESITAS pada orang tua dapat menurun ke anak melalui kebiasaan sehari-hari. Sebuah studi terbaru menemukan obesitas ayah me­ningkatkan risiko obesitas anak laki-lakinya. Sedangkan obesitas pada kedua orang tua meningkatkan risiko pe­ nyakit yang sama pada anak perempuan. Untuk penelitian ini, Masao Yoshinaga dari Kagoshima Medical Center melibatkan lebih dari seribu anak berusia antara 6 tahun dan 12 tahun di Jepang. Sebanyak 540 anak laki-laki dan 574 anak perempuan dari tujuh daerah yang berbeda di Jepang berpartisipasi dalam studi ini. Peneliti juga mengatakan obesitas secara signifikan meningkatkan risiko jantung dan pecah pembuluh darah. Temuan itu dipresentasikan pada American Heart Associa­ tion Scientific Sessions 2014. (MI/U1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.