:: LAMPUNG POST :: Rabu, 4 Maret 2015

Page 1

±

±

CMYK

± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

I

24 Hlm. rabu 4 MARET 2015

TERUJI TEPERCAYA

i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13418

www.lampost.co

±

±

TAJUK

Selamatkan Lemawong!

n LAMPUNG POST/ HENDRIVAN GUMAY

LEPAS DUA HARIMAU SUMATERA. Harimau sumatera bernama Panti (atas) dan Petir saat dilepasliarkan di Kawasan Konservasi Flora dan Fauna Tambling Wildlife Nature Conservation(TWNC), Lampung, Selasa (3/3). Artha Graha Peduli (AGP)-TWNC melepasliarkan dua harimau sumatera yang secara kesehatan sudah layak untuk dapat dikembalikan ke habitatnya. n BERita terkait Hlm. 6

Puluhan Wajah Baru

MPG Sahkan Kubu Agung

±

MAHKAMAH Partai Golkar (MPG) mengesahkan kubu Agung Laksono sebagai pimpinan Golkar. Selain putusan itu, kepengurusan hasil Munas Ancol juga diminta merehabilitasi kader-kader yang dipecat dari putusan yang lalu, kemudian melakukan konsolidasi bottom-up mulai dari kabupaten/kota, musda provinsi, hingga Munas 2016. Dalam amar putusan itu, terdapat dissenting opinion (pendapat yang berbeda) dari empat hakim yang menyidangkan permohonan tersebut. Amar putusan terbelah antara Ketua MPG Muladi dan anggota MPG HAS Natabaya dengan anggota MPG Andi Matalatta dan anggota MPG Djasri Marin. “Terdapat pendapat yang berbeda di antara anggota Majelis Mahkamah terhadap pokok permohonan, sehingga tidak tercapai kesatuan pendapat dalam menyelesaikan sengketa mengenai keabsahan kedua Munas Partai Golkar IX,” ujar Muladi, saat membacakan amar putusan dalam sidang MPG, di kantor DPP Golkar, Selasa (3/3). Adapun Muladi dan Natabaya menyampaikan adanya kasasi yang diajukan kubu Ical, maka mereka berpendapat kubu Ical telah mengambil sikap menyelesaikan perselisihan tanpa harus melalui MPG. Ka­r ena itu, kedua majelis memberikan empat rekomendasi. “Menghindari bahwa yang menang mengambil semuanya, rehabilitasi yang dipecat, apresiasi yang kalah dalam kepengurusan, yang kalah berjanji tidak akan membentuk partai baru,” kata Muladi. Sementara itu, pen­dapat lainnya dibacakan Djasri Marin. “Meng­a bul­k an permohonan pemohon sebagian untuk menerima ke­­peng­urusan DPP Partai ­Golkar hasil ­Munas Ancol secara se­lektif di bawah ke­ pemimpinan Agung,” ujarnya. (MI/U1)

±

Masuk Bursa Pemilukada Pasca-dibukanya penjaringan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah oleh partai politik, sejumlah tokoh mengambil formulir pendaftaran. Tokoh di Bursa Pemilukada 2015

Fathul Muin

P

ULUHAN wajah baru ikut meramaikan bursa pemilihan umum kepala daerah serentak 2015 di delapan kabupaten/kota se-Lampung. Mereka mulai merapat ke tim penjaringan partai politik untuk bersiap mendaftar agar diusung nantinya. Setidaknya ada 50 orang (selengkapnya lihat tabel) yang baru pertama kali mencalonkan diri dalam pesta demokrasi di daerah itu. Masing-masing mereka dengan latar belakang berbeda, mulai dari ketua parpol, anggota legislatif, akademisi, praktisi, hingga pejabat lainnya. Salah satunya mereka mendaftar di Partai NasDem yang telah membuka penjaringan sejak akhir Februari 2014 di sejumlah daerah. Di Pesawaran, anggota DPRD Lampung Sahanah maju mendaftar sebagai calon bupati di daerah itu. Politikus NasDem itu mengaku pendaftarannya merupakan wujud dari keinginan masyarakat Pesawaran. “Saya sudah mendapatkan izin dari korwil,” kata dia. Untuk penjaringan di Bandar Lampung, Ketua DPD NasDem setempat Fauzan Sibron, Selasa (3/3) siang, mengembalikan berkas di kantor DPD NasDem sebagai wakil wali

Sonam Kapoor Terserang Flu Babi... Hlm. 16

Lampung Selatan Agus Revolusi, Sutono, Soleh Bajuri, Fahrurroji. Lampung Tengah Lukman Djoyosumarto, Nursalim, Ikhwan Fadil Ibrahim, Bambang Suryadi, Kadek Suwartika. Bandar Lampung Fauzan Sibron, Hartarto Lojaya, Yusuf Effendi, Dedy Mawardi, Darma Wijaya, M Mahendra Utama, Rudi, Tito Budi Raharto. Pesawaran Dendy Romadona, Sahanah, Mat Nur, Dimyadi Roni, Roliansyah, Rio Firdaus, Almuzammil Yusuf. Metro Taufik Hidayat, Megasari, Iwan Hartono, Marzuki Noor, Juniardi, Ampian Bustami, Khaidir, Tondi M Ghadafi, M Ishak, Yulianto. Pesisir Barat Aryusmar, Sakik Hafiq, Oking Ganda Miharja, Herman Dulaimi, Marzuki. Lampung Timur Priyo Budi Utomo, Jailani Hamzah, Mega Putri Tarmizi, Andri, Sudibyo, Zaiful Bukhori, Sudirin. Way Kanan Ali Rahman, Sulpakar, Syarifuddin Basyar Catatan: Nama-nama tersebut tidak termasuk petahana dan calon yang pernah maju pemilukada.

kota Bandar Lampung. “Hari ini saya resmi mendaftar sebagai calon wakil wali kota Bandar Lampung,” ujar Fauzan, kemarin.

Di tempat yang sama, Naldi Rinara, ketua tim penjaringan, membenarkan Ketua DPD NasDem Kota Bandar Lampung Fauzan Sibron mengembalikan berkas sebagai calon wakil wali kota. Menurut Naldi, dari calon wakil wali kota yang mendaftar, baru Fauzan yang sudah mengembalikan berkas. “Artinya, ketua DPD NasDem adalah calon yang paling siap.”

Delapan Penjabat Di Pemprov Lampung, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo telah diinstruksikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menunjuk langsung delapan penjabat (pj.) bupati/wali kota di daerah yang melaksanakan pemilukada Desember 2015. Asisten I Bidang Pemerintahan Provinsi Lampung Tauhidi mengatakan instruksi itu disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Ambon. “Mendagri juga melarang penunjukan delapan pejabat kepala daerah yang berasal dari kabupaten/kota yang akan melaksanakan pemilukada. Alasannya, dikhawatirkan ada keberpihakan antara pelaksana tugas dan calon petahana. Yang jelas, saat ini penunjukan itu hak prerogatif Gubernur,” kata dia. Sebelumnya, Ridho Ficardo meng­ aku memiliki sekitar 50 eselon II yang memenuhi syarat menjadi penjabat kepala daerah. Namun, baginya masih terlalu dini menunjuk penjabat. “Kalau sekarang dibahas, masa jabatannya belum habis, tersinggung nanti kepala daerahnya,” ujarnya. (*5/CR11/U1) fathulmuin@lampungpost.co.id

HARIMAU tidak akan memakan anaknya sendiri. Lebih dari itu, harimau tidak akan menyerang menusia. Namun, mengecilnya wilayah jelajah hutan untuk harimau akibat perambahan lahan, perkebunan, dan lainnya menjadi salah satu penyebab timbulnya konflik manusia dan harimau. Data dari organisasi penyelamatan satwa Harimau Kita menyebutkan sepanjang 1998—2011 terdapat 600 konflik antara harimau dan manusia, terdapat 57 orang meninggal dunia dan 69 ekor harimau dibunuh. Kita perlu melihat mengapa harimau menyerang manusia. Tiga hal yang mengakibatkan harimau agresif manusia, yaitu jika harimau itu terkejut, anaknya diganggu, dan terakhir makanannya diambil atau diganggu. Harimau selalu berusaha menghindari manusia pada prinsipnya. Namun, ada memang beberapa harimau yang berperilaku abnormal yang berani masuk ke permukiman, biasanya ini harimau yang sakit. Oleh karena itu, binatang itu perlu dievakuasi, bukan dibunuh. Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) menjadi salah satu satwa liar yang dilindungi sesuai UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Saat ini populasi hewan yang bernama lokal (Lampung) lemawong ini hanya mencapai 400—500 ekor di taman nasional dan tempat konservasi lainnya di dunia, termasuk di habibat aslinya Pulau Sumatera. Jika dibiarkan, hewan bertaring empat itu bakal punah dan hanya menjadi legenda. Salah satu pusat konservasi lemawong itu di Kawasan Hutan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pesisir Barat. Kawasan seluas 45 ribu ha itu diberi batas dan dijaga untuk mengantisipasi konflik lemawong dengan penduduk sekitar. Selain lemawong liar asli di kawasan itu, pihak pengelola TWNC, yakni Artha Graha Peduli, tiga kali melepasliarkan lemawong dari kawasan hutan di Sumatera. Pada 27 Juli 2008, dua lemawong, Agam dan Pangeran, yang berasal dari Aceh dilepasliarkan. Kemudian, 22 Januari 2010, dua lemawong Jambi, Buyung (7 tahun) dan Panti (5 tahun), menambah koleksi TWNC. Kemarin (3/3), dua lagi lemawong dilepasliarkan di kawasan itu. Keduanya Panti dan Petir dilepasliarkan untuk kembali ke habitat alaminya setelah satu bulan direhabilitasi. Tiga lainnya yang masih di kandang rehabilitasi menyusul untuk dilepasliarkan. Penglepasliaran itu pun setelah lemawong dipasangi kalung berisi cip GPS (global positioning system). GPS itu berguna agar pergerakannya dan perkembangannya dapat terdeteksi oleh pengelola. Selain mengawasi keselamatan harimau itu, GPS juga berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya konflik lemawong dengan penduduk. Sebab, saat pergerakan harimau mendekati perkampungan, petugas bisa langsung bergerak menghalaunya. Namun, pemerintah dan pengelola TWNC tetap harus mampu memberi manfaat kepada masyarakat sekitar. Jangan hanya bisa memberi rasa waswas terkait serangan lemawong yang kelaparan mencari mangsa di kawasan penduduk. Walaupun tujuan konservasinya telah tercapai, yakni selamatkan lemawong. n

oasis

Kopi Baik untuk Jantung Orang yang minum tiga sampai lima cangkir kopi sehari dapat memiliki risiko lebih rendah dari penyumbatan arteri yang dapat menyebabkan masalah jantung serius. Penelitian terbaru di Korea Selatan mencari korelasi dari minuman populer itu dengan penurunan risiko multiple sclerosis, parkinson, dan alzheimer. Tim menganalisis data dari 25.100 pria dan wanita di Korea Selatan berusia rata-rata 41 tahun, yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan teratur. Tidak satu pun dari kelompok studi memiliki masalah kardiovaskular, tetapi satu dari tujuh terdeteksi kalsium arteri koroner (CAC), yang merupakan tanda awal penyakit jantung koroner atau aterosklerosis. Para peneliti mengambil sampel didasarkan pada orangorang yang relatif sehat, muda hingga setengah baya, dan berpendidikan. Hasil penelitian ini dipublikasikan di The Journal Heart. (R6)

Jejak Bekas Desa di Way Kambas

n LAMPUNG POST/AGUS SUSANTO

TUGU BATAS. Satu unit bangunan berarsitektur Bali yang dulu menjadi batas wilayah Desa Botol dan Desa Pasirpanjang, di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas, kini masih berdiri tegak.

±

CMYK

PERAHU mancung kecil tanpa pewarna buatan itu oleng saat Lampung Post naik, walaupun sudah berusaha lembut. Rabin, lelaki sepuh berambut putih, sudah lebih dulu berada di sampan sepanjang 3 meter itu sambil memainkan dayung sederhana untuk menjaga keseimbangan. Dari tepi Sungai Brajayekti yang berair keruh, Minggu (1/3) siang, Rabin memulai pembuktian atas ceritanya tentang delapan kampung yang pernah ada di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas. Dengan sedikit kayuhan dayung di permukaan kali berair deras sedalam 7 meter itu, dayung itu melangkahi 20 meter lebar sungai dengan

mengikuti arus sejauh 1 km. Kakek berusia 65 tahun itu cukup menahan kayuh di dalam air untuk mengerem dan mengarahkan agar menepi. Berikutnya, dua orang kurang kerjaan itu sudah berada di kawasan hutan TNWK yang pada 1990-an sudah menjadi desa cukup besar. Waktu menunjukkan pukul 11.30. Berjalan di bekas Desa Botol yang kini tinggal cerita dan tilas-tilasnya rasanya seperti hampir senja. Matahari hanya tembus ke tanah pada lokasi-lokasi yang pohonnya tumbang atau rusak. Selebihnya, meski­pun ada bekas ba­ ngunan berupa tembok, pura (tempat ibadah Hindu), dan

±

±

aneka bentuk tilas lainnya, bahkan kuburan, suasananya sudah sangat berbeda. Aura magis begitu terasa. Meskipun demikian, gerak Rabin di kampung masa lampau itu seperti di lingkungannya sendiri. Dengan gesitnya ia menyelip-nyelip di sela-sela pepohonan untuk menemukan kompleks-kompleks yang dia sebut sebagai sejarah hidup masa lalunya itu. “Dulu saya juga di sini. Sekarang masih sering juga saya masuk untuk mencari madu,” kata dia, sambil menunjukkan jejak-jejak masa keemasan desa itu. (R6) n Agus Susanto

n BERSAMBUNG ke Hlm. 3

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.