Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
@lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
rabu, 8 OKTOber 2014
T E R U J I T E PERC AYA
facebook.com/lampungpost
24 Hal.
No. 13279
i TAHUN XL
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TA JUK
Depak Investor Hitam
n ANTARA/ERIC IRENG
FORMASI TERBANG HUT TNI. Dua pesawat Casa NC212 milik Skuadron Udara 600 Wing Udara 1 Puspenerbal melakukan terbang formasi melintas di atas beberapa Kapal Perang RI (KRI), saat puncak peringatan HUT ke-69 TNI di perairan Surabaya, Selasa (7/10). Peringatan HUT TNI yang dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan digelar di Koarmatim Ujung Surabaya tersebut mengerahkan seluruh kekuatan alutsista TNI dari tiga matra (darat, laut, dan udara).
Bandar Narkoba di LP Dilindungi BANDAR narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Way Huwi dilindungi. Aparat di LP itu hanya akan melakukan pengawasan ekstraketat atas informasi penangkapan tersangka sabu-sabu yang akan dipasok ke LP. Kepala Divisi Kemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM) Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung Agus Thoyib langsung menanggapi penangkapan tiga tersangka narkoba oleh petugas BNN Provinsi Lampung, yang diduga akan memasok sabu-sabu ke LP Way Huwi, Senin (6/10). “Itu kan pengakuan dari tersangka yang ditangkap di luar LP. Ketiga tersangka bisa saja berdalih atau mengaku sabu-sabu tersebut akan diedarkan ke dalam LP atau ke mana saja, itu terserah mereka. Namun, yang perlu diluruskan bahwa tiga tersangka itu bukan napi dalam LP. Dengan adanya berita itu, petugas tentunya akan melakukan pengamanan ekstraketat dan itu sudah menjadi tugas rutin petugas,” kata Agus, saat diwawancarai melalui sambungan ponsel, Selasa (7/10). Agus menjelaskan sejauh ini kondisi LP Way Huwi, khusus-
nya LP Narkotika, tetap kondusif. Petugas tetap komitmen menyatakan perang melawan narkoba. “Kemungkinan apa saja bisa terjadi, seperti masuknya narkoba ke LP atau napi megendalikan transaksi di luar LP. Untuk itu, petugas harus melakukan pengamanan lebih ektra jika ada pengunjung yang datang ke LP.” Terkait ada napi yang sakau karena ketergantungan, bisa saja terjadi di LP mana pun. Namun, jika ada, akan diupayakan dengan pengobatan terapi seperti penyuluhan dan rehabilitasi secara kedokteran dengan disuntik. “Tapi sejauh ini belum ada lapor an napi yang sakau selama saya bertugas,” ujar Agus. Pada bagian lain, Kepala BNN Provinsi Lampung Zulkifli masih enggan menyebutkan siapa nama tersangka narapidana yang ada di dalam LP Way Huwi terkait penangkapan itu. “Belum bisa kami sebutkan namanya yang dimaksud (dalam LP, red), sebab masih dalam pengembangan dan penyelidikan petugas di lapangan. Kalau sudah ditangkap, nanti kami akan beri kabar atau informasikan kepada rekan-rekan wartawan,” kata Zulkifli, kemarin. (AMR/U1)
Pemilihan Ketua MPR Voting Tertutup HINGGA pukul 01.00, fraksifraksi anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) membacakan paket calon ketua dan wakil ketua dalam rapat paripurna pemilih an pimpinan MPR. Dua paket itu diadu melalui mekanisme voting tertutup dengan pemilih berjumlah 680 orang. Paket A, paket yang diajukan KIH yakni PDIP, PKB, Hanura, NasDem, plus PPP adalah Oesman Sapta Odang (DPD) sebagai calon ketua, serta Ahmad Basarah (PDIP), Imam Nahrowi (PKB), Patrice Rio Capella (NasDem), dan Hasrul Azwar (PPP) masing-masing wakil ketua. Paket ini pemilihnya 373 orang. Sedangkan Paket B dari KMP dengan anggota Fraksi Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, dan Golkar mengusulkan calon ketua MPR Zulkifli Hasan (PAN), lalu Mahyudin (Golkar), E.E. Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nurwahid (PKS), Oesman Sapta (DPD) ma sing-masing wakil ketua. Paket B memilih 307 orang.
Dalam pemilihan itu, DPD RI tidak mengajukan paket, tetapi menyarankan para senator memilih paket yang meng usung Oesman Sapta sebagai calon ketua MPR. Tata cara pemungutan suara diatur dalam Pasal 23 tentang Peraturan Tata Tertib MPR. Pemilihan suara ini digelar tertutup dengan menggunakan bilik suara. Dalam peraturan itu juga di sebutkan anggota MPR dilarang memfoto surat suaranya menggunakan kamera. Sebelum dilakukan voting tertutup, Oesman Sapta dan Zulkifli Hasan menyampaikan visi dan misi selama lima menit. Tadi malam, Oesman Sapta dalam pidato penyampaian visi dan misi mengajak anggota DPD bisa mendukungnya untuk merebut kursi ketua MPR. Oesman sangat gembira telah dicalonkan sebagai calon ketua MPR yang dimotori PDIP. Sementara Zulkifli Hasan menegaskan dirinya tidak pernah berencana menjadi Ketua MPR. (S3)
Prabu Artha
Layak Di-blacklist Mandeknya pembangunan Pasar SMEP tidak akan terjadi jika sejak awal Pemkot memilih investor yang profesional dan memiliki kredibilitas tinggi. Tri Sujarwo
P
ENGAMAT politik dan kebijakan publik dari Universitas Lampung, Dedi Hermawan, mengatakan Pemerintah Kota harus segera mengevaluasi kinerja PT Prabu Artha yang menjadi investor Pasar SMEP. Menurut Dedi, pengembang seperti ini seharusnya diblacklist. Selain masuk daftar hitam, pihak PT Prabu Artha juga harus dikenai sanksi sesuai dengan nota kontrak yang telah disepakati. “Ke depan Pemkot Bandar Lampung tidak perlu lagi memakai jasa pengembang yang seperti ini,” kata dia, saat dihubungi lewat telepon, tadi malam (7/10). Dedi mengatakan rekam jejak yang ditujukan oleh pengembang yang dipimpin Ferry Sulistyo alias Alay ini harus menjadi acuan bagi semua instansi, terutama Pemkot, agar ke depan tidak lagi menggunakan jasa pengembang ini. Menurut dia, masalah seperti sekarang tidak akan terjadi jika Pemkot menggunakan mekanisme lelang sesuai prosedur. Pemkot bisa memilih pengembang yang profesional dan memiliki kredibiltas tinggi. Indikatornya memiliki modal besar, berpen-
galaman, dan terkenal sebagai pengembang yang bonafit. “Ada indikasi kesalahan sejak tender awal. Kalau masalahnya belarut-larut seperti ini, bisa jadi ada permainan dalam proyek Pasar SMEP ini,” ujar Dedi. Menurut Dedi, Pemkot harus bertindak cepat mengatasi masalah mandeknya renovasi
K
ami akan mengadakan pertemuan dengan pihak pedagang dalam minggu-minggu ini. Pasar SMEP ini, bisa dengan mencari investor lain yang le bih baik rekam jejak dan kredibilitasnya. “Ini salah Pemkot, seharusnya cari track record pengembang yang baik.” Dia juga menyarankan Pemkot menganggarkan dana untuk perbaikan pasar tradisio nal itu di APBD. “Kalau ini
BACA.!
agendanya Pemkot, seharusnya bisa dianggarkan di APBD untuk dana talangan menyelesaikan renovasi pasar.” Sementara itu, hingga kemarin pihak DPRD Kota belum juga bertemu secara resmi dengan para pedagang Pasar SMEP. “Kami akan mengadakan pertemuan dengan pihak pedagang dalam minggu-minggu ini. Untuk kepastian waktunya, kami akan berkoordinasi dulu dengan pedagang,” kata Ketua Komisi I DPRD Kota Bandar Lampung Poltak Aritonang, Selasa (7/10). Politikus Partai NasDem ini mengatakan selanjutnya pertemuan dilakukan estafet dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP), dan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP). Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II Nu’man Abdi menga takan usulan dana bantuan dari APBD untuk perbaikan Pasar SMEP akan dibicarakan de ngan satker terkait. “Jika sampai Desember nanti tidak ada kejelasan tentang kelanjutan renovasi Pasar SMEP, usulan dana talang an bisa dimasukkan ke APBD 2015,” ujar Nu’man. (RIC/CR6/K1)
trisujarwo@lampungpost.co.id
Tabloid Mingguan
Terbit hari ini
n ANTARA/ROSA PANGGABEAN
PARIPURNA MPR. Para anggota MPR saling berdebat dalam sidang paripurna pemilihan pimpinan MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/10). Sidang pemilihan pemimpin MPR dihentikan sementara waktu (skors). Tampak Hendri Yosodiningrat (berdiri dasi merah), Sudin, dan anggota DPR dari Fraksi PDIP dalam paripurna pemilihan pimpinan MPR.
DUA hari lalu, Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. mengancam akan men depak PT Prabu Artha sebagai pengembang pro yek renovasi Pasar SMEP jika pembangunan tidak IKUTI BEDAH TAJUK juga dilanjutkan. SETIAP PUKUL 08.00 WIB Ini bukan pertama kali. Pada 23 Mei 2014, Herman tegas memutus kontrak Pemkot dan PT Prabu Artha. Saat itu Pemkot menyatakan tidak lagi memberi waktu bagi perusahaan milik Ferry Sulistyo alias Alay untuk melanjutkan pembangunan. Namun, ancaman itu cuma gertak sambal; hanya basabasi di depan publik. Tiga bulan setelah mengklaim kerja sama dengan Alay dihentikan, Pemkot masih memberi ke sempatan kepada perusahaan itu melanjutkan pembangunan Pasar SMEP hingga kontrak berakhir. Mestinya Pemkot bersikap tegas menghentikan kerja sama karena sejak awal pembangunan sudah tersendatsendat. Bahkan, jika teliti, seharusnya Pemkot tidak memilih Prabu Artha sebagai pemenang tender pembangunan pasar. Rekam jejak perusahaan tersebut dalam pembangun an beberapa pasar di Tanah Air tidak memuaskan. Bagaimana mungkin Pemkot bisa memercayai investor hitam yang tidak punya modal untuk membangun pasar. Lihat saja, meskipun belum mendapat kepastian anggaran, Prabu Artha sudah berani membongkar pasar tradisional yang menjadi tempat mencari nafkah 700-an pedagang. Kalau perusahaan itu punya modal atau minimal punya cukup aset sebagai jaminan, renovasi Pasar SMEP tidak perlu terhenti dengan alasan belum mendapat bank yang bisa memberi kucuran kredit untuk pembangunan. Paling tidak jika rekam jejaknya baik. Perbankan tentu tidak khawatir mengucurkan miliaran rupiah sebagai modal pembangunan pasar tersebut. Dengan sederet daftar hitam dan janji yang tidak ditepati, sudah waktunya Pemkot memberi bukti kalau mereka berpihak pada rakyat, bukan sebaliknya. Setop pembangunan Pasar SMEP sesegera mungkin. Tidak perlu ada pembicaraan lagi dan hentikan negosiasi. Tidak perlu memberi kesempat an kepada investor hitam yang selalu mengulur-ulur waktu penyelesaian pembangunan pasar dengan berbagai dalih. Pemkot juga harus bertanggung jawab atas uang muka yang telah disetorkan pedagang kepada Prabu Artha sekitar Rp3 miliar. Kalau ini dibiarkan, kerugian pedagang akan makin besar, apalagi tidak ada kepastian kapan pedagang bisa berjualan di tempat yang baru. Tidak ada kepastian kapan bangunan pasar yang baru selesai dikerjakan. Makin lama ketidakpastian berlanjut, makin besar pula kerugian yang harus ditanggung pedagang. Pemkot jangan melindungi Alay dengan alasan ada ikatan kerja sama yang berkekuatan hukum. Fakta telah terang benderang. Melanjutkan kerja sama dengan Alay sama saja menjerumuskan pedagang pada jurang kerugian. Keledai pun tidak mau jatuh untuk ke dua kali di lubang yang sama. DPRD juga jangan seolah-olah melindungi pedagang, tetapi tidak berbuat apa-apa. DPRD Bandar Lampung harus menjalankan fungsi pengawasan, dalam hal ini kebijakan Pemkot tentang proyek Pasar SMEP. Kalau investor hitam ini dibiarkan terus melenggang tanpa memenuhi kewajibannya, nasib pedagang juga makin kelam. Uang muka hilang, ruko modern di pasar juga hanya impian. n
oasis
Daging Putih dan Kanker ADA banyak manfaat kesehatan untuk menghindari daging merah dan mengonsumsi lebih banyak daging ayam dan ikan. Selain mencegah penyakit kardiovaskular dan neurologis, mengonsumsi daging ayam dan ikan secara signifikan dapat menurun kan risiko kanker hati. Sebuah studi yang dilakukan antara 1956 dan 2013 serta dipublikasikan baru-baru ini mengungkapkan bahwa mengonsumsi banyak daging putih (seperti unggas) atau ikan dapat mengurangi risiko perkembangan kanker hati masing-masing sebesar 31% dan 22%. Namun, di sisi lain, peneliti tidak menemukan bukti mengonsumsi daging merah, baik olahan atau murni, dapat meningkatkan risiko kanker hati. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics itu menyarankan bahwa intervensi diet bisa menjadi pendakatan yang positif dalam mencegah kanker hati. (MI/U1)