:: LAMPUNG POST :: Sabtu 26 Juli 2014

Page 1

www.lampost.co

@lampostonline, @buraslampost

T E R U J I T E PERC AYA

sabtu 26 julI 2014 facebook.com/lampungpost

Rajabasa Capai Puncak Mudik

Ramadan

28 29

i TAHUN XXXIX

24 Hal.

Terbit Sejak 1974

Imsak

Magrib

Subuh

No. 13210

04.40 04.50 18.04 04.40 04.50 18.04

Rp3.000

Jadwal Imsakiah 1435 H Wilayah Lampung

TA JUK

Mudik Beradab

n LAMPUNG POST/AAN KRIDOLAKSONO

PEMUDIK MOTOR MEMBELUDAK. Ribuan pemudik bersepeda motor dari Pulau Jawa memadati jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Pelabuhan Bakauheni menuju Bandar Lampung dan jalan lintas pantai timur (Jalinpantim) pada H-3 Lebaran, Jumat (25/7). Sejak H-4, sebanyak 13.235 sepeda motor keluar dari Pelabuhan Bakauheni menuju sejumlah daerah di Pulau Sumatera. Berita Terkait Hlm. 24

Menangkal Hipnosis Saat Perjalanan TANPA pemaksaan, seorang pengo­jek di Pelabuhan Bakauheni terlihat menyerahkan dompet, ikat pinggang, dan jam tangannya kepada seorang pria, Jumat (25/7) siang. Saat ditanya rekannya, pengojek itu pun tak tahu siapa dirinya. Pengojek asal Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, itu bernama Sarman (46). Siang itu dia tengah di bawah pengaruh hipnosis yang dilakukan seorang anggota Satlantas Polresta Lampung Selatan, Brigpol Rosali. Kejadian itu pun menarik perhatian para pemudik yang tengah berada di Pelabuhan Bakauheni. B r i g p o l Ro s a l i s e n g a j a menghipnosis Sarman untuk merelaksasi para pengojek yang tengah mencari pe­numpang. Hal ini dilakukannya sekaligus untuk berbagi tips menangkal aksi hipnosis kejahatan kepada para pemudik. Saat arus mudik seperti saat ini, menurut Rosali, aksi hipnosis acap terjadi di terminal, pelabuhan, dan tempat kerama-

ian lain. Hipnosis bisa dilakukan saat berpapasan antara pelaku dan korban, atau juga lewat sambungan telepon. Tak sedikit orang yang menjadi korban aksi hipnosis ini. “Hipnosis sebenarnya bertujuan baik. Tapi faktanya ada orang yang memanfaatkan hipnosis untuk kejahatan. Karena itu, sebagai polisi dan panggil­ an hati, saya tergerak untuk membentengi masyarakat ­dengan bekal penangkal hipnosis,” kata polisi yang sering disebut Raja Hipnosis itu. Untuk menghindari terkena hipnosis, menurutnya, masyarakat dianjurkan agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal. Pemudik juga jangan lengah dan melamun dalam perjalanan. Pijatan pada jari-jari tangan bisa merangsang saraf agar selalu tersadar. “Kunci agar tak terhipnotis adalah bentengi diri kita ­dengan keyakinan dan tentunya rajin berdoa kepada Tuhan agar tak mudah dimasuki sugesti-sugesti, apalagi yang negatif,” katanya. (R6) n Armansyah

Ikhtiar Dakwah Dai Jelita...

Hlm. 14

Lonjakan penumpang yang datang di Terminal Rajabasa pada puncak mudik tahun ini sudah terjadi sejak pukul 04.00 hingga pukul 07.00 dengan jumlah 24.523 orang. Rudiyansyah

A

RUS mudik di Terminal Rajabasa mencapai puncaknya pada H-3 atau Jumat (25/7). Kondisi ini sempat membuat ratusan penum­pang telantar. Kepadat­ an penumpang di terminal tipe A itu diperkirakan terus berlanjut hingga hari ini. Berdasarkan data di posko Terminal Rajabasa, jumlah kedatangan penumpang sejak Kamis (24/7) hingga kemarin pagi tercatat 24.523 orang. Angka tersebut melonjak dibandingkan Rabu (23/7) yang hanya 7.765 orang. Pemudik yang berangkat melalui Terminal Rajabasa pada H-3 juga meningkat signifikan, yakni 24.675 orang. Jumlah ini naik dibandingkan sehari sebelumnya 7.858 orang. Peningkatan jumlah penumpang juga terlihat dari bertambahnya jumlah armada yang beroperasi. Hingga kemarin siang, tercatat 828 armada bus yang melayani keberangkatan pemudik dari Terminal Rajabasa dengan berbagai tujuan. Padatnya jumlah penum­ pang yang datang di Termi-

nal Rajabasa sempat tidak terkover. Keterlambatan bus jurusan Rajabasa—Kotabumi sekitar 1 jam membuat ratusan penumpang telantar. Kepala Dishub Bandar Lampung Rifa’i mengatakan keterlambatan terjadi karena adanya lonjakan penumpang yang datang bersamaan. “Tapi

K

ami datang ke sini sejak pagi, tapi sampai kini (sore) belum masuk ke dermaga Pelabuhan Merak.

keterlambatan itu segera bisa teratasi dan seluruh penum­ pang tujuan Kotabumi sudah terangkut,” kata Rifa’i, saat ditemui di posko mudik Terminal Rajabasa, kemarin. Kepala Terminal Rajabasa Antoni Makki mengatakan lonjak­ an penumpang pada H-3 sudah terjadi sejak pukul 04.00 hingga pukul 07.00. Ia memperkirakan kepadatan penumpang masih akan terjadi pada H-2 atau hari ini. “Puncak mudik pada H-3 tahun ini lebih banyak diban­ dingkan tahun lalu.”

Menumpuk di Bakauheni Ribuan pemudik dari Pelabuh­an Merak menumpuk di Pelabuh­an Bakauheni, kemarin pagi. Kondisi itu lantaran bus yang disediakan tidak mampu mengangkut seluruh penum­ pang. Pemudik yang datang didominasi pejalan kaki dan menggunakan sepeda motor. Kepadatan penumpang yang hendak menyeberang ke Pelabuh­ an Bakauheni membuat antrean kendaraan mengular hingga 6 kilometer. Ribuan kendaraan pemudik juga terjebak kemacetan mulai Tol Merak hingga pintu gerbang pelabuhan. Hingga kemarin sore, kema­ cetan belum kunjung terurai. “Kami datang ke sini sejak pagi, tapi sampai kini (sore) belum masuk ke dermaga Pelabuhan Merak,” kata Yasril, sopir yang hendak menuju Padang, Sumatera Barat. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Yanus Lentenga mengatakan pihaknya akan terus bekerja keras mengurai antrean ken­daraan tersebut dengan mempercepat proses bongkar muat di dermaga. “Kami percepat proses bongkar muat di dermaga yang sebelumnya 60 menit menjadi 45 menit,” ujarnya. Ia menambahkan pada puncak arus mudik kemarin, jumlah penumpang yang menyeberang diperkirakan mencapai 120 ribu orang. (ANT/K3)

MUDIK sudah menjadi ritual tahunan setiap menjelang ­Idulfitri. Karena ia merupakan pro­ sesi rutin, manajemen mudik mestinya tidak ada masalah. Namun, persoalan yang menyertai mudik setiap tahun tetap sama. Ada dua masalah, yaitu infrastruktur dan transportasi. Negara, dalam hal ini Pemerintah Pusat sampai peme­ n DP. RAHARJO rintah daerah, selalu melakukan kesalahan yang sama, kesalahan yang bersifat permanen. Manajemen mudik Lebaran sesungguhnya dapat dipersiapkan dengan baik dalam siklus waktu 11 bulan. Fakta­ nya, tambal sulam jalan berlubang dan perbaikan jembatan rusak baru dilakukan pada saat-saat terakhir. Pemerintahan yang memberi dan melayani itu harus tampak nyata dalam pelayanan mudik. Mudik adalah waktu yang tepat, sangat tepat, bagi pemerintah untuk secara sungguh-sungguh memperlihatkan semangat pelayanan dan pengabdian tersebut. Sejauh ini, setiap tahun pada saat mudik, pemerintah gagal mengurai kemacetan menuju Pelabuhan Merak. Kemacetan yang dialami ribuan warga yang hendak pulang kampung ke Pulau Sumatera dianggap persoalan biasa-bia­ sa saja. Jangan-jangan pemerintah tidak menganggapnya sebagai persoalan serius. Bayangkan, antrean kendaraan yang hendak mudik menuju Pulau Sumatera, kemarin, kembali mengular mencapai 6 km dari pintu gerbang Pelabuhan Merak sampai Tol Merak, Banten. Ribuan kendaraan pemudik yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, terjebak kemacetan mulai pintu gerbang Pelabuhan Merak sampai Tol Merak. Persoalan lain menyangkut transportasi. Pemerintah tidak serius mengurusi transportasi publik dan sepertinya meng­ anakemaskan transportasi pribadi. Padahal, jumlah pengguna transportasi publik untuk mudik jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan pengguna kendaraan pribadi. Warga pun mengambil jalan pintas, mudik dengan sepeda motor. Sepanjang hari kemarin, sepeda motor mendominasi kepadatan arus mudik Lebaran di jalan lintas Sumatera mulai dari Pelabuhan Bakauheni sampai Kota Bandar Lampung. Sepeda motor adalah alat transportasi jarak pendek. Ia tidak layak dipergunakan untuk menempuh jarak yang semestinya hanya boleh ditempuh mobil, kereta api, kapal laut, dan bahkan pesawat terbang. Mengapa pemudik nekat mengendarai sepeda motor ke kampung halaman? Salah satunya karena harga tiket angkutan umum yang cenderung naik berlipat-lipat. Kita berharap Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang kini menjadi presiden dan wakil presiden terpilih, jika kelak dilantik menjadi pemimpin definitif, memberi perhatian serius pada masalah infrastruktur dan transportasi publik. Mudik adalah sebuah keniscayaan sosial. Oleh karena itu, sangat aneh dan tidak masuk akal bila pemerintah meng­ hadapi mudik yang pasti terjadi setiap tahun itu seperti se­ suatu yang tidak terduga. Sudah saatnya mudik dijalankan dengan penuh kegembira­ an tanpa rasa waswas nyawa melayang di jalan. Indah nian bila tiap Lebaran tiba, rakyat bisa mudik dengan aman dan nyaman karena meluncur di jalan raya yang beradab. n

oasis

Diabetes dan Kerja DIABETES tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang bekerja dengan sistem sif atau rotasi. Dianjurkan pekerja ­dengan sistem seperti itu untuk menjalani diet seimbang yang sehat. Demikian penjelasan sebuah studi internasional baru yang dilakukan peneliti Tiongkok. Tim dari Huazhong University of Science and Technology meyakini bahwa gangguan jam tubuh memengaruhi lingkar pinggang, hormon, dan pola tidur yang dapat meningkatkan risiko. Studi itu menunjukkan pekerja sif 9% lebih mungkin ­memiliki diabetes tipe 2 dan risikonya bisa sebesar 35% pada kalangan pria. Bagi mereka yang mengubah antara sif siang dan malam risikonya meningkat sebesar 42%. Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine. (MI/R6)

rudiyansyah@lampungpost.co.id

ta fsir al misb ah

Stok Aman, Harga Beragam Kebutuhan Naik

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

KENAIKAN HARGA. Seorang penjual ayam potong melayani pembeli di Pasar SMEP Bandar Lampung, Minggu (20/7). Kenaikan harga kebutuhan terjadi menjelang Lebaran, seperti harga ayam broiler menjadi Rp27 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp26 ribu/kg atau naik 2,5%.

FLUKTUASI harga beragam kebutuhan sehari-hari menjelang Lebaran terjadi di Bandar Lampung dan sejumlah kota lainnya. Hal itu disebabkan meningkatnya permintaan dari masyarakat. Pemantauan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Lampung di empat pasar besar di Bandar Lampung, Jumat (25/7), ada delapan jenis bahan makanan yang harganya naik, seperti daging sapi murni, ayam broiler, ayam kampung, telur ayam broiler, cabai merah keriting, cabai me­ rah biasa, bawang merah, dan bawang putih. Sementara cabai rawit merah dan hijau mengalami penurunan harga. Harga daging sapi murni

di pasaran saat ini mencapai Rp108 ribu/kg atau naik 10,17% atau Rp10 ribu, jika dibanding hari kemarin di posisi Rp98 ribu/kg. Begitu juga dengan ayam broiler, naik menjadi Rp27 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp26 ribu/kg atau naik 2,5%. Untuk daging ayam kampung naik 6,25% atau Rp3.300 atau menjadi Rp56.600/kg dari harga sebelumnya Rp53.300/kg. Untuk cabai merah keriting naik dari Rp13 ribu menjadi Rp15 ribu/ kg, cabai merah biasa dari Rp12 ribu/kg menjadi Rp15 ribu/kg. Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Ferynia mengimbau kepada warga untuk membeli bahan

makanan sesuai kebutuhan dan tidak dalam jumlah banyak. Ferynia juga mengatakan harga di pasar masih wajar jika kenaikannya tidak melebihi 10%. Meski pada hari libur Lebaran, lewat Kementerian Perdagangan, harga di pasar akan terus dipantau. Ia juga menjamin ketersedia­ an kebutuhan pokok tersebut selama menjelang Lebaran. Arum (42), pedagang di pasar tempel Rajabasa, mengaku menjual bawang merah seharga Rp22 ribu/kg dan bawang putih Rp16 ribu/kg, cabai merah ke­ riting Rp20 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp15 ribu/kg, dan cabai rawit gunung asal Gis­ting Rp30 ribu dari sebelumnya Rp20 ribu/kg. (CR6/E1)

Orang-Orang Terpilih

M. Quraish Shihab TAFSIR Al Misbah kali ini membahas kisah Nabi Musa as. yang terpilih menjadi nabi dan rasul karena sikap mukhlas-nya. Nabi Ismail yang suka menepati janji dan Nabi Idris yang setiap perkataannya selalu benar. Kisah-kisah tersebut dijelaskan dalam Alquran Surah Maryam Ayat 51 hingga 60.

Ayat 51 hingga 53 bercerita mengenai Nabi Musa yang bercengkerama dengan Allah swt. di Bukit Thur, “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al Kitab (Alquran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi. Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan Gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami). Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun, menjadi seorang nabi.

BERSAMBUNG KE HLM. 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.