±
±
CMYK
± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost
I
24 Hlm. sabtu 7 MARET 2015
TERUJI TEPERCAYA
i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13421
www.lampost.co
±
62 Pejabat Masuk Bursa Pj. Kepala Daerah
Koordinasi Jembatan Timbang
Kemendagri melarang penjabat kepala daerah dari aparat yang bertugas di daerah itu karena dikhawatirkan adanya keberpihakan. Nur Jannah
S
±
±
EBANYAK 62 pejabat eselon II di lingkung an Pemprov Lampung masuk bursa penjabat (pj.) kepala daerah. Hal itu terkait pemilihan umum kepala dae rah serentak di delapan kabu paten/kota di Bumi Ruwa Jurai yang digelar Desember 2015. Seluruh bupati/wali kota di delapan daerah itu berakhir masa jabatannya sebelum pemilukada digelar. Kedelapan daerah itu, yakni Kota Bandar Lampung dan Metro, serta Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Lampung Tengah, Way Kanan, juga Pesisir Barat. Asisten I Bidang Pemerin tahan Sekprov Lampung Tauhi di mengatakan pengangkatan penjabat bupati/wali kota itu hak prerogatif Gubernur Lam pung. Ke-62 nama pejabat itu
Lampung itu, demi perbaik an pembangunan di daerah, masukan Biro Otonomi Daerah akan menjadi pertimbangan Gubernur. “Sebab, nantinya Gubernur akan menempat kan personel penjabat yang terbaik,” kata dia. M e n u r u t nya , M e n d a g r i melarang penunjukan dela pan penjabat kepala daerah itu berasal dari kabupaten/ kota. “Penunjukan penjabat itu tidak diperkenankan dari daerah (kabupaten/kota) ka rena dikhawatirkan ada ke berpihakan. Yang jelas, saat ini penunjukan itu hak prerogatif Gubernur,” ujarnya.
KPU Profesional
Terkait pelaksanaan pemi lukada, peneliti sosial politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, memin ta KPU di daerah bekerja profesional. Sebab, pemilu kada serentak 2015 Akhir Masa Jabatan tidak hanya menjadi Pesisir Barat 22 April 2015 pertaruhan parpol (Pemekaran 2012) mengusung calonnya, Lampung Selatan 6 Agustus 2015 tetapi juga momentum Metro 20 Agustus 2015 p e m b u k t i a n p e nye Way Kanan 23 Agustus 2015 lenggara yang tidak Lampung Timur 2 September 2015 partisan. Bandar Lampung 15 September 2015 “Yang perlu diantisi Pesawaran 20 September 2015 pasi, berbagai masalah Lampung Tengah 12 November 2015 di daerah (KPU) menun Sumber: jukkan mereka tidak Surat Mendagri No. 120/4474/OTDA, 29 Oktober 2014 profesional, membela segera diusulkan ke Mendagri petahana, sehingga KPU Pusat untuk ditetapkan menjadi pen menjadi garda di depan. KPU jabat kepala daerah . harus tegas ke KPUD ancaman “Kan waktunya singkat, pa penyimpangan itu luar biasa. ling 4—5 bulan menjabat, pen Itu yang harus diwaspadai jabat yang ditunjuk hendaknya oleh KPU pusat,” kata Siti bisa lebih baik,” kata Tauhidi, Zuhro, dalam sebuah diskusi saat ditemui di ruang kerjanya, di Jakarta, kemarin. Jumat (6/3). Lagi pula sikap tidak netral Menurut Tauhidi, kriteria KPU memicu potensi kon yang akan menjabat sebagai flik antarpendukung akan penjabat yakni mempunyai semakin tinggi sehingga rakyat pengalaman kerja di dae tidak akan memercayai calon rah serta mempunyai kredi terpilih. “Kalau ada penyim bilitas dan tanggung jawab pangan hampir 270 pemilu m e m i mp i n . S e l a i n h a r u s kada Desember, kalau terjadi memenuhi kriteria wajib, konflik seperti apa? Melihat yakni PNS bergolongan IV/c penegakan hukum kita seperti yang bisa menduduki jabatan ini, mewaspadai jauh lebih ba eselon II. gus,” kata Siti. (U1) Kemudian, kata mantan Kepala Dinas Pendidikan nurjannah@lampungpost.co.id
±
TAJUK
n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
PUTERI INDONESIA. Laras Maranatha Tobing, Puteri Indonesia asal Lampung, saat wawancara di radio SAI 100 FM (Grup Lampung Post), Jumat (6/3). Laras masuk lima besar dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2015.
Laras Fokus Pariwisata dan Kesehatan LARAS Maranatha Tobing bangga dapat membahagiakan masyarakat Lampung dengan masuk lima besar dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2015, Februari lalu. Ini merupa kan prestasi baru perwakilan Lampung, setelah perwakilan nya pernah masuk lima besar pada 2005 di ajang serupa. Setelah mengikuti serangkai an kegiatan Puteri Indonesia di Jakarta, Lampung Post dan ra dio SAI 100 FM berkesempatan menjadi media pertama yang dikunjungi Puteri Indonesia dari Lampung ini, Jumat (6/3), didampingi Eka Dewi Agustina sebagai pemegang lisensi resmi Yayasan Puteri Indonesia untuk Lampung. B e r p e nampilan kasual, mengena kan baju
berlengan panjang warna me rah muda dipadu jins hitam, Laras tampak anggun dengan mahkota Puteri Indonesia di kepalanya dan selempang Puteri Indonesia Lampung yang melingkar di tubuhnya. Ia mengaku ingin terus berkon tribusi dalam berbagai hal untuk masyarakat Lampung, khususnya bidang pariwisata dan kesehatan yang akan men jadi konsentrasinya. “Setelah Pemilihan Puteri Indonesia, saya menjadi ikon pemuda Lampung sehingga berbagai hal harus saya laku kan untuk bisa membantu Pemerintah Provinsi Lam pung, khususnya untuk sektor pariwisata dan kesehatan yang memang saya kuasai,” kata ma hasiswi Fakultas Kedokteran Unila ini, saat berbincang se cara on air dengan dua penyiar Radio SAI.
Olla Ramlan Langsing dengan Cepat ... Hlm. 16
Dalam bidang pariwisata, Laras ingin terus mempromo sikan tempat-tempat pariwisa ta di Lampung yang sangat indah kepada masyarakat luas. Sedangkan di bidang kesehat an, ia ingin menjadi mitra pemerintah untuk memberi kan berbagai penyuluhan ke sehatan kepada masyarakat. “Mungkin dengan gelar Pu teri Indonesia masyarakat lebih mengenal saya, dan akan lebih mudah untuk dapat memberi kan sosialisasi kepada mereka,” ujar Laras yang pada Sabtu ini dijadwalkan mengunjungi anak-anak pengidap HIV/AIDS di RSUDAM sebagai bentuk per hatiannya kepada anak-anak. Menjadi satu di antara 38 finalis Puteri Indonesia dari seluruh provinsi di Indone sia, Laras terkesan dengan persaingan ketat dalam ajang tersebut. “Mereka perempuanperempuan luar biasa, tidak hanya cantik dan pintar, tetapi juga memiliki ide besar dan concern terhadap pembangunan daerahnya,” kata Laras. (*1/S2)
PERSOALAN kerusakan jalan di Lampung tak kunjung selesai. Hampir di seluruh wilayah kondisi jalan terus tergerus. Laju kerusakan terutama di musim hujan lebih kencang dibandingkan perbaikan. Proyek perbaikan jalan yang dilakukan setengah hati menjadi bancakan segelintir oknum untuk mencari ke untungan pribadi. Hal itu terbukti dari banyaknya kerusakan jalan akibat proyek yang dikerjakan asal-asalan. Lebih miris lagi, saat masyarakat sudah berteriak lantaran jalan tak lagi bisa dipergunakan, pemerintah seolah mencaricari dalih. Alasan pertama, banyak truk yang kelebihan muatan. Alasan lain, tidak memiliki sarana penunjang seperti gudang dan area parkir untuk menurunkan kelebihan muatan truk. Upaya penertiban sebenarnya tetap bisa dilakukan sepanjang petugas di lapangan berkomitmen menegakkan aturan dengan tegas. Namun, komitmen untuk menegakkan peraturan masih lemah. Bahkan, koordinasi antarlembaga terkait pun kurang. Hal itu terbukti pada pengoperasian kembali jembatan timbang di Way Urang, Lampung Selatan. Di Lampung, masih ada dua lagi jembatan timbang, yaitu di Blambangan Umpu, Way Kanan, dan Pematangpanggang, Mesuji. Operasional jembatan timbang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dasar regulasinya, yakni Peraturan Gu bernur No. 32/2012 tentang Kelebihan Muatan Tonase serta Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2011 tentang Pengawasan Pengendalian Kelebihan Beban Angkutan Barang. Selain sebagai sumber PAD, pengoperasian jembatan timbang juga dimaksudkan untuk menertibkan kendaraan yang melalui jalan lintas Sumatera, terutama yang membawa muatan ber lebih. Dengan cara itu, kondisi jalan pun lebih awet. Namun, dua hari lalu Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri menyatakan operasional jembatan timbang ilegal lan taran belum memiliki surat izin Dinas Perhubungan. Jauh sebelumnya, tiga bulan lalu Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo telah memerintahkan penutupan ketiga jem batan timbang tersebut. Sekretaris Provinsi Arinal Djunaidi bahkan lebih tegas menyatakan jembatan timbang tidak diperlukan lagi dalam fungsinya sebagai sumber PAD. Namun, pada 1 Maret 2015, jembatan timbang Way Urang kembali dioperasikan berdasarkan nota dinas Pemerintah Provinsi Lampung melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Bina Sistem dan Operasional Transportasi Dinas Perhubungan Nomor 045.2/38/III.06/2015. Keberadaan jembatan timbang memang dibutuhkan untuk mengendalikan kendaraan yang melintas, terutama yang memiliki tonase berlebih. Tapi, jangan pula pengoperasian jembatan itu menyalahi aturan. Harus jelas alur peng operasiannya; izin harus jelas dan seluruh pendapatan yang diperoleh juga harus benar-benar masuk ke kas daerah. Pengoperasian jembatan timbang Way Urang menyiratkan adanya kesalahan koordinasi di internal Pemprov. Ketika instruksi Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Provinsi sudah tidak dihiraukan lagi oleh para pejabat di bawahnya, pasti ada sesuatu yang salah di situ. Masalahnya pun melebar pada pembangkangan birokrasi. Ini yang harus segera dilu ruskan sebelum terjadi komplikasi. n
±
“Duarrrr... ssshhhhh...” Tibatiba badai angin kencang men girim ombak besar menghan tam kapal sarat muatan orang dan kendaraan yang siap ber sandar. Tambang kapal belum sampai ke bolder, patok besar yang terpasang di darat. Kontan saja, kapal terbawa arus dan angin. Dan dua kepil itu tertarik terbawa hampir tercebur ke laut karena mempertahankan tambang yang akan ia sampai kan ke bolder. Mesin kapal yang belum benar-benar berhenti mampu mempertahankan kapal hing ga tidak terpelanting. Namun, penumpang yang sudah mulai bersiap turun dan berdiri di pagar-pagar dek kapal sempat menjerit histeris.
CMYK
“Saya hampir kecebur laut. Untungnya tambang kecil su dah saya ikat duluan. Ya, be gitulah risikonya jadi kepil. Pekerjaannya memang enggak terlalu berat, hanya harus siap terus sepanjang hari. Tapi, ka lau sampai kejadian lepas, ya kapal bisa terbalik,” kata Dedi, Jumat (6/3) siang. Peristiwa seperti itu bukan satu dua kali dialami petugas kepil. Dedi menceritakan hal paling mengkhawatirkan dari tanggung jawabnya menjadi kepil adalah ketika ombak dan angin besar sedang musim. Saat dijumpai Lampung Post di pelataran Dermaga III, ke marin, dua buruh pelabuhan itu sedang duduk sambil ber senda gurau. Tak ada kesan
Ganja dan Masalah Tidur SUATU studi terbaru di Amerika Serikat menyebut remaja yang mengonsumsi ganja lebih mungkin untuk tertidur se lama jam pelajaran di kelas. Studi berdurasi sepuluh tahun itu menganalisis data 383 anak. Tim peneliti mencatat bahwa 43% dari anak-anak dengan hasil urine positif ganja menunjukkan gejala yang konsisten dengan masalah narkolepsi (serangan tidur tak terkendali) dan tidur REM (Rapid Eye Movement Sleep) yang tidak normal. Satu dari sepuluh partisipan remaja yang men derita gejala narkolepsi dinyatakan positif ganja. “Temuan utama dari studi ini adalah bahwa penggunaan ganja memiliki keterkaitan dengan masalah kantuk yang ber lebihan pada siang hari pada sebagian remaja,” ujar Mark L Splaingard, direktur Sleep Disorders Center pada Nationwide Children’s Hospital. (MI/R6)
kerja serius bagi petugas yang mengenakan seragam warna oranye berlengan hitam. Na mun, saat matanya melihat Kapal Motor Penumpang (KMP) Prima Nusantara dari Pela buhan Merak hendak bersan dar, keduanya sigap di tempat. Tak lama kemudian, sebuah tali kecil, lalu menyusul tali berukuran besar dilemparkan olah seorang petugas dari atas KMP Prima Nusantara. Kedua sahabat yang telah bekerja selama tujuh tahun sebagai buruh kepil itu pun menarik kedua tali itu dan mengikatkan ke masing-masing bolder yang ada dermaga tersebut. (R6) n Aan Kridolaksono
n LAMPUNG POST/AAN KRIDOLAKSONO
n BERSAMBUNG ke Hlm. 5
PETUGAS KEPIL. Dedi dan Sahri, dua petugas penambat tambang kapal (kepil), memasangkan tambang ke bolder di Pelabuhan Bakauheni, Jumat (6/3).
±
u d
oasis
Sekecil Peran Kepil Pelabuhan Bakauheni MAGRIB hampir menjelang pada musim angin barat di Pelabuhan Bakauheni, sekira dua tahun lalu. Angin kencang meniup semua yang mengha langi, termasuk satu kapal yang sedang bersiap sandar di Dermaga II. Air laut yang tersapu angin berlompatan dan pecah seribu ketika mem bentur kapal. Dedi dan Sahri, dua petugas penambat tambang kapal (ke pil) sedang berdinas. Tali plastik kecil yang dilemparkan awak kapal dari dek atas sudah dia tangkap. Berikutnya, tambang kapal berbahan rami ukuran besar dilepas perlahan dari rol yang mulai keluar. Dua lelaki itu terus memandu dan menarik dengan penuh tenaga.
±
±
±