www.lampost.co
@lampostonline, @buraslampost
sabtu, 9 agustus 2014
T E R U J I T E PERC AYA
facebook.com/lampungpost
24 Hal.
No. 13221
i TAHUN XXXIX
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TA JUK
Generasi Emas tanpa Buku
n LAMPUNG POST/PERDHANA WIBYSONO
NGABEN MASSAL. Seribuan orang menghadiri upacara pembakaran jenazah (ngaben) massal di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, Jumat (8/8). Upacara ini tidak hanya diikuti umat Hindu Bali asal Lampung, tetapi juga Sumatera Selatan.
350 Jenazah Dikremasi pada Ngaben Massal SEBANYAK 350 kerangka jena zah dikremasi (bakar) pada upacara ngaben massal umat Hindu Bali di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, Jumat (8/8). Upacara yang digelar di lokasi konflik sosial pada 2012 lalu itu dihadiri lebih dari 1.000 orang, termasuk dari Sumatera Selatan. Sebanyak 112 kerangka jena zah orang dewasa dan 238 anakanak dikremasi pada upacara ngaben massal tersebut. Dalam mengikuti ngaben ini, pihak ke luarga harus membayar Rp5 juta untuk kerangka jenazah orang dewasa dan Rp750 ribu untuk anak-anak. Ngaben massal di laksanakan untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan pihak keluarga. Upacara yang disebut Prita Yadnya ini dihadiri Bupati Lampung Selatan Rycko Me noza, Komandan Korem 043/ Garuda Hitam (Gatam) Kolo nel Arm. Winarto, Komandan Kodim/0421 Letkol Inf. Efran Gunawan, serta Unsur Pimpin an Kecamatan (Uspika) Way Panji, Lamsel.
Di sela-sela upacara, Rycko Menoza memberikan apre siasi kepada umat Hindu Bali di Balinuraga karena sukses menyelenggarakan upacara ngaben massal. Ke depan, dia mengharapkan kegiatan se perti ini bisa diagendakan ke Pemkab Lampung Selatan. Sebab, ngaben massal tidak sekadar kegiatan keagamaan, tetapi memiliki nilai buda ya tinggi. Untuk itu, dia bisa mengundang tidak hanya tamu lokal, tetapi juga dari luar Lam pung untuk melihat kegiatan keagamaan tersebut. Salah satu keluarga peserta ng aben asal Belitung, Komang (40), mengatakan sengaja mengikuti ngaben massal untuk mengkre masi kerangka jenazah ibunya yang sudah meninggal 25 tahun lalu. Karena keterbatasan biaya, dia baru saat ini bisa mengi kuti ngaben yang bertujuan menyucikan roh orang mening gal dengan cara dibakar untuk menuju ke tempat peristirahatan terakhir. (*3/R6)
Victoria Beckham Sumbangkan Baju untuk Afrika... Hlm. 16
MK Kabulkan Pembukaan Kotak Suara MAHKAMAH Konstitusi (MK) akhirnya mengizinkan Komi si Pemilihan Umum (KPU) membuka kotak suara untuk menyiapkan bukti di per sidangan sengketa pilpres. Ketetapan tersebut dibacakan Ketua Majelis Hakim Konsti tusi Hamdan Zoelva dalam sidang lanjutan perselisih an hasil pemilihan umum (PHPU) pilpres di gedung MK, Jakarta, Jumat (8/8). “Pembukaan kotak suara yang tersegel yang diajukan dalam rangka pembuktian di Mahkamah Konstitusi oleh termohon sebelum adanya ketetapan ini akan dipertim bangkan dalam putusan akhir. Dua, mengizinkan termohon untuk mengambil dokumen dari kotak suara yang tersegel untuk dipergunakan sebagai alat bukti dalam sidang MK. Ketentuannya pembukaan kotak suara harus dilaku kan dengan mengundang saksi dari kedua pasangan
calon untuk menyaksikan, dan mengundang pengawas pemilu,” kata Hamdan dalam persidangan. Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang hadir dalam persidangan, Nasrullah, mengatakan pembukaan kotak suara tersebut merupakan hal wajar untuk kebutuhan KPU dalam menyiapkan alat bukti di persidangan MK. “Karena dibutuhkan di MK wajar untuk menghadirkan alat bukti yang berada dalam kotak suara yang di antaranya ada formulir C1 plano yang harus diamankan kalau tiba-tiba hilang,” kata Nasrullah. Sementara dalam jawaban dari pihak termohon, dalam hal ini adalah KPU, yang dibacakan anggota tim kuasa hukum KPU Ali Nurdin, bahwa permohonan pemohon menyebutkan adanya kesalahan KPU yang mengu rangi suara pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta tidak dapat diterima. (MI/U1)
Motif Pembunuhan Ispandi Diragukan Penyidik harus mampu mengungkap motif sebenarnya. Laptop dan ponsel bisa mengindikasikan data dan informasi tertentu. Wandi Barboy Silaban
M
OTIF kriminal murni dalam kasus pem bunuhan keluarga Is pandi (31) di Tanggamus sebulan lalu masih diragukan. Barang bukti berupa laptop dan tiga telepon seluler milik korban bisa menjadi petunjuk awal pengem bangan kasus tersebut. “Penyidik harus mampu men gungkap motif sebenarnya. Bisa ada motif lain, tetapi pelaku li hai menyembunyikan alat bukti kasus ini sehingga menjadi kriminal murni,” ujar akade misi Fakultas Hukum Univer sitas Lampung, Heni Siswanto, Jumat (8/8). Menurut Heni, barang bukti laptop dan ponsel bisa menjadi pe tunjuk awal yang mengarah pada pendalaman penyidikan. “Pem bunuhan dengan pencurian lap top dan ponsel bisa mengindikasi kan adanya data dan informasi yang tersimpan di kedua barang bukti tersebut,” kata Heni. Ispandi sekeluarga ditemu kan tewas di rumahnya, di Pekon Landbaw, Gisting, Tang gamus, Selasa (8/7), sekitar pukul 23.00. Para pelaku meng habisi Ispandi beserta istrinya, Lisa Puspita (29), anaknya Jihan Arbela (3,5), dan pembantunya Juhariyah (40). Saat dibunuh, Ispandi menjabat bendahara Inspektorat Pemkab Tangga mus, sedangkan Lisa bekerja sebagai penyuluh pertanian. Setelah berjalan sebulan, Polda
menangkap tiga dari empat ter sangka. Ketiganya, yakni Endang Waluyo, Hendra Prasetyo, dan Wawan Setiawan, sementara satu tersangka buron berinisial YC. Endang bekerja sebagai ne layan, Hendra perajin mebel, dan Wawan buruh bangunan. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko kemarin meng gelar ekspos kasus tersebut berikut tiga tersangka dan ba rang bukti, berupa ponsel Black berry Z3 sebanyak 1 unit, ponsel Blackberry Bold (1), ponsel Sam sung dual core (1), laptop Asus (1), celurit (1), pistol mainan (1), kabel parabola, lakban hitam, 1 helm milik korban, dan kartu ATM Bank Mandiri. “Motifnya kriminal murni, tetapi tidak menutup kemung
kinan ada bukti-bukti baru dalam pengembangan kasus ini,” ujar Heru.
Izin Salat Kapolda mengungkapkan kejadian bermula saat Endang dan Hendra yang sudah dikenal Ispandi bertamu untuk berbuka puasa. Kemudian Wawan dan YC datang berpura-pura me nawarkan lemari. Lalu Endang menodongkan pistol mainan kepada Ispandi. Sementara Wawan dan YC mengancam Lisa dan Juhairiyah dengan celurit. Ispandi dihabisi dengan cara dijerat kabel, berikutnya Juhari yah. Saat giliran Lisa, wanita yang sedang mengandung lima bulan itu memohon izin salat isya. Usai salat, Lisa dibunuh dengan cara yang sama seperti suami dan pembantunya. Ter akhir, Jihan dibekap bantal dan diinjak perutnya. (D1)
wandibarboy@lampungpost.co.id
n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN
MURNI PERAMPOKAN. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko menunjukkan ponsel milik Ispandi, pada ekspos di Mapolda Lampung, Jumat (8/8). Pihak Polda mengatakan motif pembunuhan ini murni perampokan.
KURIKULUM 2013 sudah tak diragukan lagi merupakan konsep pendidikan yang dinilai paling ideal saat ini. Di dalam tujuan idealnya itu, kurikulum 2013, disiapkan untuk menyongsong dan menyiapkan lahirnya gene rasi emas Indonesia. Melalui pelaksanaan kuriku lum 2013 yang menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), siswa-siswi SD/MI, SMP, SMA/SMK diharapkan memiliki pemahaman, keterampilan, serta karakter. Siswa-siswi dituntut untuk paham materi, aktif dalam diskusi dan presentasi, serta memiliki sopan santun dan disiplin yang tinggi. Namun, tujuan ideal sistem pendidikan nasional yang termuat dalam kurikulum 2013 itu ternyata lemah dalam implementasinya. Persiapan struktur mendidik generasi emas Indonesia kedodoran. Sesuai namanya, kurikulum 2013 mestinya diterapkan se jak 2013. Namun, dengan alasan bahwa keberhasilan suatu kurikulum butuh waktu dan proses panjang, kurikulum 2013 baru diterapkan pada tahun pelajaran 2014/2015. Tahun pelajaran 2013/2014 digunakan untuk menguji penerapan kurikulum 2013 di sejumlah sekolah dan siswa-siswi terpilih. Proses dan waktu yang panjang itu rupanya tidak juga menjadikan penerapan kurikulum 2013 ini berjalan mu lus. Terbukti, buku pelajaran yang mengacu kurikulum 2013 belum sepenuhnya terdistribusikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengakui buku kurikulum 2013 baru terpenuhi 70% dari 245 juta eksemplar buku yang akan dicetak. Di sisi lain, tahun pela jaran 2014/2015 sudah berjalan lebih dari satu bulan. Arti nya, sebanyak 30% siswa-siswi di Indonesia saat ini belajar tanpa buku. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim beralasan buku teks pelajaran siswa dan buku pan duan guru belum tersalur karena kendala di penyedia (penerbit). Selain itu, Musliar juga beralasan lambannya distribusi buku karena libur Lebaran yang panjang. Ketiadaan buku teks pelajaran siswa dan buku panduan guru di sejumlah sekolah ini merupakan persoalan serius. Dampak dari keterlambatan ini adalah ketidakseragaman memahami kurikulum 2013. Pendidikan di Indonesia men jadi tidak setara karena sejumlah sekolah masih menerap kan KTSP yang berlaku sejak 2006. Bagaimana mau menerapkan kurikulum 2013 kalau buku pelajarannya saja tidak ada. Ajaran apa yang akan disampaikan kepada siswa, kalau buku panduan gurunya juga tidak ada. Kalau memang serius, pemerintah harus melakukan penye lidikan atas ketiadaan buku pelajaran dan buku panduan kuri kulum 2013. Sebab, pemerintah sendiri mengatakan buku pela jaran yang mengacu kurikulum 2013 tidak boleh dijual. Mudah-mudahan tidak terjadi ganti menteri, ganti kebi jakan. Kurikulum kerap berubah ketika menteri pendidikan berganti. Dalam kurun 28 tahun terakhir saja, setidaknya sudah tiga kali kurikulum diganti. Pada 1984, pendidikan menganut model cara belajar siswa aktif, pada 2004 dengan kurikulum berbasis kompetensi, dan dua tahun kemudian berganti menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jangan biarkan pendidikan dikelola sesuai dengan selera mereka yang berkuasa. Apalagi jika pergantian kurikulum dianggap sebagai proyek karena uang berlimpah sampai lupa menyiapkan buku. Sungguh ironis, generasi emas di siapkan tanpa buku. n
oasis
Kanker dan Berhenti Merokok SEORANG perokok sulit menghentikan kebiasaannya terse but walaupun mengalami gangguan kesehatan serius, termasuk kanker. Peneliti Universitas Emory, Amerika Serikat (AS), menemukan 1 dari 10 pasien kanker masih tetap merokok sampai 9 tahun setelah diagnosis. Hal itu disim pulkan setelah mengamati penderita kanker secara acak di 11 negara bagian AS. Dalam laporan penelitian yang dipublikasikan pada jur nal Cancer Epidemiology, Biomakers & Prevention dikata kan hampir 3.000 partisipan penelitian didiagnosis kanker pada awal 2000 hingga awal dasawarsa 2001. Berdasarkan pengamatan tersebut, sekitar 272 dari 2.938 pasien kanker adalah perokok. Mereka juga masih merokok hingga peng umpulan data berakhir pada 2010—2011. Sekitar 83,3% di antaranya merokok setiap hari dengan rata-rata 14,7 batang rokok. Sekitar setengah dari pasien kanker yang aktif merokok menyatakan mereka tidak ber niat menghentikan kebiasaan tersebut. (MI/R6)
BPJS Layani 5,5 Juta Warga Lampung SEBANYAK 5.493.620 warga Provinsi Lampung telah ter daftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sementara jumlah penduduk Sai Bumi Ruwa Jurai per April 2014 men capai 7.608.405 jiwa. Jumlah warga yang belum terlindungi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 2.114.785 orang atau 27,79%. Jumlah tersebut berdasar data Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung. Dinkes mencatat jum lah peserta BPJS Kesehatan di Lampung berasal dari pegawai negeri sipil (PNS)/pensiun PNS/ pensiunan TNI/Polri/veteran sebanyak 626.950 jiwa, progam Jamkesmas (4.416.106), TNI/Pol ri (36.759), Jamsostek (114.240), dan penerima bantuan iuran (PBI) dari kabupaten/kota atau eks Jamkesda (271.627). Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana menga takan ada juga peserta baru
yang mendaftar secara aktif di kantor BPJS di kabupaten/kota, seperti Kotabumi sebanyak 1.711 jiwa, Metro (4.673), dan Bandar Lampung (21.554). Dia menjelaskan untuk tahap pertama peserta JKN adalah masyarakat PBI, anggota TNI/ Polri atau PNS dan pensiunan nya, serta peserta Jamsostek. “Untuk tahap selanjutnya se luruh penduduk yang belum masuk sebagai peserta JKN agar mendaftar ke BPJS terdekat,”
kata dia, melalui surat elek tronik, Jumat (8/8) malam. Reihana menambahkan pe merintah provinsi dan kabu paten/kota mengembangkan wilayah cakupan rujukan guna memudahkan pelayanan ke sehatan yang bermutu di Lam pung. Wilayah cakupan rujukan mulai dari tingkat kabupaten/ kota hingga nasional. Rujukan nasional meliputi Rumah Sakit dr. Cipto Mangun kusumo Jakarta, RS Muham
mad Husien Palembang, se mentara rujukan di Provinsi Lampung adalah RSUD Abdul Moeloek, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung, RSU Jen deral A. Yani, dan Balai Labo ratorium Kesehatan Provinsi. Beberapa rumah sakit di kabu paten/kota juga menjadi tempat rujukan pelayanan kesehatan, seperti RSUD A. Dadi Tjokrodipo, RSU Jenderal A. Yani, RSUD Pring sewu, RSUD Menggala, dan RSUD Mayjen Ryacudu. (*8/U3)