:: LAMPUNG POST :: Selasa, 11 November 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

T E R U J I T E PERC AYA

SELASA, 11 november 2014 facebook.com/lampungpost

24 Hal.

No. 13311

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TA JUK

Ancaman Limbah Medis

n AFP/MANDEL NGAN

JOKOWI-OBAMA. Presiden Joko Widodo (dua kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama (dua kanan) di sebuah hotel di Beijing, Tiongkok, Senin (10/11). Kedua pemimpin itu dan sejumlah kepala negara lain berada di Tiongkok menghadiri pertemuan APEC. BERITA TERKAIT HLM. 8

Gubernur Sahkan UMP Rp1,5 Juta GUBERNUR Lampung Muhammad Ridho Ficardo menandatangani upah minimum provinsi (UMP) 2015 sebesar Rp1.581.000. Namun, serikat buruh menolak keputusan tersebut. “Baru tadi pagi diteken Gubernur. Nilainya tidak berubah dari angka yang beredar sebelumnya, yakni Rp1.581.000,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lampung Sumiati Somad, saat dihubungi, Senin (10/11). Sumiati menjelaskan keputus­ an angka UMP yang disahkan Gubernur merupakan hasil keputusan Dewan Pengupahan Provinsi. Nilai upah tersebut sudah mengakomodasi aspirasi dari pihak pekerja yang diwa­ kilkan kepada serikat pekerja dan dari pihak pengusaha. Ridho mengatakan pihak pengusaha, pekerja, dan peme­ rintah sebagai mediator telah mengkaji nominal UMP secara saksama. “Jumlah itu telah melalui kajian mendalam. Semua pihak harus menerima ke­ sepakatan ini,” kata Ridho, saat peringatan Hari Pahlawan.

Ridho berharap pengusaha menaati kesepakatan itu. Seba­ liknya, pekerja berusaha opti­ mal meningkatkan produkti­ vitas yang bermuara pada ke­sejahteraan bersama. “Hari ini (10/11), optimal masih di titik itu. Mudah-mudahan ke depan lebih baik,” ujarnya. Ia mengajak para pekerja, pengusaha, dan masyarakat bersama-sama bekerja membangun Lampung. “Mari kita bersama memajukan Lampung sesuai dengan bidang tugas masing-masing,” kata dia. Di pihak lain, Koordinator Wilayah Federasi Serikat Buruh Karya Utama Yohanes Joko Purwanto tegas menolak UMP Lampung 2015. Ia menduga Dewan Pengupahan Provinsi salah menggunakan dasar ke­butuhan hidup layak (KHL) dalam menetapkan UMP. “KHL yang digunakan untuk pene­ tapan UMP bersumber dari Dewan Pengupahan Lampung Tengah yang tidak melakukan survei. Sebab itu, UMP yang ditandatangani Ridho harus ditolak,” kata dia. (VER/M1)

RSUDAM Tidak Terima Limbah Medis dari Luar RUMAH Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung tidak mene­rima limbah medis dari luar untuk diolah di insineratornya sejak Januari 2013. Walaupun kini telah memiliki insinerator berkapasitas lebih besar, rumah sakit milik Pemprov Lampung itu belum mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup. “Saat ini kami sudah mengganti insinerator yang baru dengan kapasitas 2 kubik, te­tapi belum bisa menerima kembali karena masih dalam proses perizinan,” kata Kepala Instalasi Sanitasi RSUDAM Diana Sari, di ruang kerjanya, Senin (10/11). Diana mengatakan sebelum penghentian itu ada kerja sama pengolahan limbah medis RSUDAM dengan 3 rumah sakit, 5 klinik kesehatan, dan 10 puskesmas di Bandar Lampung. Untuk 10 puskesmas di Kota Bandar Lampung, kerja sama pengolahan limbah melalui

Dinas Kesehatan Pemkot yang membawa limbah untuk diolah per pekannya 10—20 kg. Menurut Diana, rumah sakit besar yang masih bergantung dengan pihak lain dalam peng­ olahan limbah hingga keluar provinsi semestinya memiliki instalasi pengolahan limbah sendiri. “Kan ada yang kapasitasnya kecil dengan harga yang terjangkau,” kata dia. Kepala Instalasi Limbah RSUDAM Sri Handayani juga me­ ngatakan kini izin pengolahan limbah dari luar masih dalam proses. Namun, tidak menutup kemungkinan nantinya RSUDAM kembali membuka pene­ rimaan pengolahan limbah dari luar setelah mendapatkan izin. Menanggapi kurangnya fasilitas pengolahan limbah medis di Lampung, anggota Komisi V DPRD Lampung, Abdullah Fadri Auli, mengatakan segera mengusulkan pembangunan tempat khusus pengolah limbah medis. Bisa dibawahi unit pelaksana teknis dinas (UPTD) yang fokus menangani limbah dan penyediaan alat kelengkapannya. (*1/*5/U1)

Prisia Nasution Tetap Bikin Film

Hlm. 16

Usai JSS, Giliran

Kota Baru Dihentikan Langkah penting penghematan anggaran telah dilakukan di kementerian dan berlanjut ke daerah. Vera Aglisa

P

EMERINTAH Pusat mela­ rang pemerintah daerah membangun perkantor­ an baru selama lima tahun mendatang. Larangan itu berdampak pada penundaan pembangunan kota baru di Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, sampai lima tahun ke depan. Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan Pemerintah Pusat dan daerah sepakat untuk bekerja ekstra untuk kepentingan masyarakat selama lima tahun ke depan. Beberapa langkah penting penghematan anggaran negara telah dilakukan di kementerian dan berlanjut ke daerah. Proyekproyek besar yang tidak berdam­ pak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat luas ditunda atau dihentikan, termasuk pembangunan perkantoran pemerintah di daerah.

“Lima tahun ke depan tidak ada pembangunan kantor ba­ru. Kebijakan Pemerintah Pusat begitu, ya bisa dijabarkan sendiri. Saya tidak mau dikatakan sebagai gubernur yang melawan Pemerintah Pusat,” kata Ridho, saat ditanya tentang kelanjutan pembangunan kota baru, Senin (10/11). Pekan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan anggaran negara harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kebutuhan masyarakat. JK meminta setiap pejabat daerah harus mau bekerja dengan gaya yang sederhana. Bahkan, ia meminta setiap pejabat yang berkunjung ke daerah hanya boleh disuguhi buah-buahan lokal, bukan buah impor. “Pemerintah tidak boleh sediakan anggur, apel, dan sebagainya yang impor. Kasihlah mangga, sawo. Ini yang menunjukkan Indonesia,” kata dia.

Penghentian pembangunan kota baru oleh Pemerintah Pusat sekaligus menegaskan kebijakan Gubernur Ridho. Tiga pekan setelah dilantik, akhir Juni lalu, Ridho memutuskan untuk menghentikan proyek kota baru dengan alasan anggaran. Nasib JSS Jika pembangunan kota baru dihentikan, berarti dua proyek besar yang digagas Pemprov Lampung bakal macet. Dua pekan lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago memastikan pembangunan jembatan Selat Sunda (JSS) dibatalkan. JSS dibatalkan dengan dua alasan, pertama jembatan yang dapat menghubungkan Pulau Sumatera dan Jawa itu akan me­matikan identitas Indonesia sebagai negara maritim. Kedua, integrasi Pulau Sumatera dan Jawa akan memicu ketimpang­ an pembangunan antara kawasan barat dan kawasan timur Indonesia. (R4)

veraaglisa@lampungpost.co.id

SEJAK berstatus badan layanan umum daerah (BLUD), Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek tidak lagi menerima pengolahan limbah medis dari luar. BLUD mendorong pengelolaan yang baik bagi institusi pemerintah dalam hal efisiensi dan transparansi anggaran. Namun, ada ekses negatif yang harus diterima, salah satunya fungsi kerja sama yang tidak berhubungan dengan finansial. Pengolah­an limbah medis dari puskesmas termasuk dalam persoalan itu. Limbah medis tentu saja bukan limbah rumah tangga biasa. Ada limbah medis padat, limbah cair, limbah gas, limbah infeksius, limbah sangat infeksius, dan limbah sitoksis. Pengolahan limbah medis diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persya­ ratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Seharusnya limbah medis diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke alam bebas. Untuk limbah padat dihancurkan dengan peralatan khusus yang dinamai insinerator. Sedangkan limbah cair disterilisasi hingga benar-benar bersih sebelum dialirkan ke pembuangan. Tetapi, praktiknya tidak berjalan mulus. Beberapa puskesmas di Bandar Lampung yang tidak memiliki fasilitas insinerator membuang limbah medis secara sembarangan. Pengelola puskesmas tidak punya pilihan lain selain membuang ke tempat sampah. Beberapa puskesmas secara rutin membuang limbah medis ke Tempat Pembuangan Akhir Bakung di Telukbetung atau tempat lain yang ditentukan. Sudah pasti, limbah medis yang dibuang sembarangan berpengaruh pada kualitas lingkungan dan kesehatan. Dampaknya dapat menimbulkan berbagai penyakit, gangguan genetik, dan reproduksi. Penelusuran harian ini, sebagai sampel saja pada salah satu puskesmas di Bandar Lampung terdapat berbagai jenis limbah medis, seperti botol infus, botol dan jarum suntik hipodermik bekas, botol obat, sarung tangan, seprai bekas, selimut bekas, perlengkapan intravena, dan pipet pasteur. Selain itu, ada pecahan gelas, pisau/gunting bedah tidak layak pakai, limbah infeksus, sampai hasil pembedahan atau autopsi. Semua dibuang begitu saja di tempat sampah tanpa pengolahan terlebih dahulu. Di Lampung saat ini terdapat 14 RS pemerintah, 1 RS jiwa, 36 RS swasta, dan 12 RS khusus. Kemudian, 289 puskesmas yang terdiri dari 97 puskesmas rawat inap dan 192 puskesmas biasa. Pemerintah perlu segera mendata jumlah puskesmas yang belum memiliki insinerator. Peralatan pengolah limbah itu sangat vital untuk menjaga kesehatan lingkungan. Di pasaran bebas harga minimal Rp100 juta tergantung kapasitasnya. Tidak ada salahnya peralatan tersebut diprio­ ritaskan di APBD ketimbang dipakai untuk studi banding DPRD yang tidak jelas juntrungnya. Peran pengawasan dari Badan Pengelolaan Pengendalian Lingkungan Hidup juga perlu dipertajam. Pengawasan lembaga ini harus lebih optimal, termasuk terhadap puskesmas yang belum memiliki insinerator. Peran pengawasan itu harus berjalan sesuai ketentuan tanpa melibatkan unsur sungkan atau suka dan tidak suka. Persoalan seputar limbah medis menjadi renungan khusus pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-50 yang jatuh pada 12 November besok. Jangan sampai setelah mengobati pasien pihak rumah sakit menambah parah penyakit pasien lain dan masyarakat di lingkungan sekitar. Prinsip hidup sehat jauh lebih baik daripada mengobati. n

oasis

Kerja Sif Menumpulkan Otak BEKERJA dalam pola yang tidak kondusif dengan sistem sif menumpulkan kemampuan otak dan membuatnya jauh le­bih tua enam tahun dari seharusnya. Demikian temuan studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine. Tim dari University of Swansea and The University of Toulouse melakukan serangkaian analisis terhadap 3.000 orang di Prancis yang mengikuti tes memori, kecepatan berpikir, dan kemampuan kognitif. Disebutkan kemampuan otak secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Namun, tim mengatakan bekerja sif mempercepat prosesnya. Mereka yang lebih dari 10 tahun bekerja dalam sistem sif memiliki hasil yang sama dengan kondisi otak seseorang yang berusia enam setengah tahun lebih tua. Kabar baiknya, ketika orang-orang dalam studi itu berhenti bekerja sif, otak mereka mengalami pemulihan tapi memerlukan waktu lima tahun. (MI/U1)

n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY

PERINGATAN HARI PAHLAWAN. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko bersama Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo saat melakukan tabur bunga ke sejumlah makam pahlawan usai upacara ziarah di Taman Makam Pahlawan, Bandar Lampung, Senin (10/11).

Gunawan Riyadi Gantikan Jabatan Peturun GUNAWAN Riyadi dilantik menjadi pelaksana tugas (plt.) sekretaris Komisi Pemilihan Umum Lampung menggantikan Peturun. Kepala Biro Aset Pemerintah Provinsi Lampung ini dilantik bersama sejumlah pejabat eselon lain di lapangan Korpri, usai upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November, Senin (10/11) pagi. Bendahara KPU Lampung Ahmad Jumadi mengatakan posisi Gunawan masih seba-

gai pelaksana tugas. Untuk definitifnya masih harus diajukan ke KPU Pusat. “Ya tadi (Senin) pagi, selesai upacara Hari Pahlawan langsung dilantik. Pak Gunawan ini nanti harus ada SK dari KPU RI dulu, baru dia definitif,” kata Ahmad Jumadi di kantor KPU Lampung, kemarin. Menurutnya, pejabat di KPU Lampung bisa sewaktu-waktu diganti atau ditarik kembali ke Pemprov Lampung. Ban-

yak staf maupun pejabat di Sekretariat KPU yang sifatnya hanya diperbantukan dari Pemprov. Komisioner KPU Lampung, Tio Aliansyah, mengaku pihak­ nya belum mendapat informasi tentang penunjukan plt. sekretaris KPU oleh Gubernur Lampung. “Belum tahu saya. Berdasarkan pleno internal KPU, kami baru akan meng­ usulkan satu nama sebagai plt. sekretaris,” ujarnya. (CR11/E3)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
:: LAMPUNG POST :: Selasa, 11 November 2014 by Lampung Post - Issuu