Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
www.lampost.co
@lampostonline, @buraslampost
SELASA, 16 Desember 2014
T E R U J I T E PERC AYA
facebook.com/lampungpost
Aliran Dana Bansos Didalami K
Fluktuasi Rupiah Sejak Krisis Moneter 1998 Desember 1997 Januari 1998 Mei 1998 Juni 1998 Juli 1998 1999 Desember 2008
Rp5.400/dolar AS Rp15.400/dolar AS Rp8.000/dolar AS Rp16.800/dolar AS Rp8.000/dolar AS Rp6.000/dolar AS Rp12.375/dolar AS
2009 2010 2011 2012 Desember 2013 15 Desember 2014
Rp10.374/dolar AS Rp 9.087/dolar AS Rp 8.779/dolar AS Rp 9.384/dolar AS Rp12.245/dolar AS Rp12.662/dolar AS Foto: Antara, Grafis : Yono, Data: Diolah dari Berbagai Sumber
Peringatan, Rupiah Terus Terjun Bebas RUPIAH terus melemah ke Rp12.662 per dolar AS berdasarkan data Bank Indonesia, Senin (15/12). Jika semua pihak tidak berhati-hati, dikhawatirkan Indonesia akan mengalami krisis ekonomi kembali. Posisi mata uang garuda ini terus melemah jika dibandingkan dengan pergerakannya pada akhir pekan kemarin. Penurunan nilai tukar rupiah itu menjadi rekor terlemah sejak 2008. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung Yusuf Kohar meminta pemerintah, masyarakat swasta, dan masyarakat umum meningkatkan rasa kebangsaan, utamanya dengan melakukan penghematan di segala bidang. “Kurangi kegiatan bepergian ke luar negeri dan lakukan pembatasan terhadap barangbarang impor. Hal itu bisa mengurangi dampak pelemahan rupiah,” katanya, saat dihubungi, Senin (15/12). Menurutnya, jika semua
pihak tidak berhati-hati, Indonesia akan mengalami krisis ekonomi yang ketiga kalinya. Senada dengan itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung Muhammad Khadafi berharap pemerintah segera mengambil kebijakan tepat untuk mengantisipasi dampak melemahnya rupiah. “Melemahnya nilai tukar rupiah ini merupakan tantangan bagi pemerintahan baru. Pemerintahan Jokowi-JK harus menentukan langkah cepat untuk meningkatkan kembali nilai tukar rupiah,” ujar Khadafi, Senin (15/12). Khadafi mengakui melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar akan mengakibatkan kenaikan harga pangan yang banyak diimpor dari luar negeri. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kad i n Lampung Yuria Putra Tubarat mengatakan untuk
Happy Salma Menikmati Kehamilan... Hlm. 16
meningkatkan nilai rupiah, Indonesia harus membuka keran ekspor seluas-luasnya. Namun, hal itu harus dilakukan dengan pengurangan impor. “Banyaknya impor akan menggerus nilai tukar rupiah.” Di sisi lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla masih optimistis dengan nilai tukar rupiah ini. Baginya, depresiasi ini menguntungkan bagi ekspor. “Negatifnya tentu impornya menjadi mahal, tapi itu kan enggak apaapa mengurangi defisit (neraca perdagangan) artinya,” kata dia di Jakarta, Senin. Menurutnya, yang terpenting kini bukan melihat nilai rupiah per harinya, melainkan stabilitasnya yang baik. Meski demikian, JK mengakui bakal ada perubahan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di APBNP 2015. “Ya, otomatis (ada perubahan),” ujar JK. Ekonom sekaligus Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset, Raden Pardede, mengungkapkan pelemahan tidak hanya menimpa mata uang rupiah, tapi juga dialami ringgit Malaysia, yen Jepang, dan dolar Singapura. (*12/E3)
Sesal Abdul Syukur yang Tak Berguna Bungah hati Abdul Syukur diperlihatkan dengan siulan ringan mendendangkan irama lagu sekenanya, Kamis, 5 Juli 2014 sore. Sambil mengendarai sepeda motor, ia melaju pulang setelah membersihkan dan memarkir truk omprengan milik majikannya di Bumiaji, Lampung Tengah. Hari itu, ia merasa beruntung karena bisa lebih pulang lebih awal dari biasanya. Muatan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit telah ia antar sesuai dengan order. Mesin truk terasa lebih greng, jalan rusak yang biasa dilalui seolah bisa ia hindarkan, suasana hati terasa tenteram, dan perjalanan begitu lancar. Padahal, biasanya ia harus pulang kadang hingga larut malam. Sampai di rumah masih terang, ia mendapat sambutan
n LAMPUNG POST/WAHYU PAMUNGKAS
DIGIRING PETUGAS. Abdul Syukur, warga Desa Kuripan, Padangratu, Lampung Tengah, salah satu tersangka pengrusakan polsek Padangratu. Bersama empat tersangka lainnya ditangkap pada 5 Desember 2014. senyum istri dan tiga putrinya. Secangkir kopi tersaji bersama harapan bisa melewatkan malam Jumat dengan hangat bersama keluarga. “Pas saya lagi santai duduk-
i TAHUN XL
Rp3.000
Selamat Datang KPK Daerah
Wandi Barboy
S
No. 13346
Terbit Sejak 1974
TA JUK
Kerugian negara pada kasus bansos kematian Rp2,265 miliar. Dengan asumsi, setiap warga yang mengalami musibah kematian mendapat Rp500 ribu, maka ada 4.530 data warga yang diduga fiktif. saya usulkan ditahan karena aktivitasnya yang banyak ke luar EJAKSAAN Negeri (Ke- kota,” ujarnya. jari) Bandar Lampung Menurut dia, pihaknya tidak terus mendalami aliran membeda-bedakan perlakuan dana bantuan sosial (bansos) ke- terhadap Sakum dengan dua matian di Kota Bandar Lampung tersangka lainnya, yaitu Kepala dengan memeriksa intensif man- Dinas Sosial Bandar Lampung tan tenaga kerja sukarela Dinas Akuan Efendi dan Bendahara Sosial, M. Sakum, yang menjadi Pengeluaran Dinas Sosial Tineke, saksi kunci kasus ini. yang hingga kini masih bebas. Kasi Pidsus Kejari Bandar Dia mengatakan tim penyidik Lampung Fredy Feronico Si- segera memanggil kedua termanjuntak mengatakan Sakum sangka. ditahan karena terbukti kuat Sementara itu, salah satu terlibat dalam korupsi program jaksa yang enggan disebutkan hibah santunan kematian Pe- namanya mengatakan sesuai merintah Kota Bandar Lampung penghitungan Badan Pengatahun anggaran 2012. was Keuangan dan Pemban“Sakum digunan (BPKP) akum diduga tahan karena Lampung, nilai dugaan korumemiliki kewenangan kerugian negara psinya. Dari pada program itu karena merupakan keterangan bansos kemasaksi, surat dari orang “titipan” atau tian ini mencapai BPKP, keteran- kepercayaan wali kota. Rp2,265 miliar. gan tersangka, Dari data Lamdan lainnya, ada kesesuaian, pung Post, Pemerintah Kota makanya segera ditahan ber- menganggarkan dana hibah kedasarkan Pasal 21 KUHAP,” kata matian untuk 5.000 warga yang Fredy, Senin (15/12). meninggal pada 2012. Setiap Menurut Fredy, berdasar- warga diberi santunan Rp500 kan SK yang diberikan kepada ribu melalui pihak keluarga yang Sakum, dia tidak berwenang mengalami musibah kematian. menerima, mengelola, dan Dengan asumsi ini, dana yang membayarkan dana kematian disalurkan secara tepat kepada kepada warga. Namun, Fredy warga Bandar Lampung hanya enggan menjelaskan siapa yang Rp235 juta atau kepada 470 memberi kewenangan terse- orang. but kepada Sakum. “Itu materi Sisanya, 4.530 data warga penyidikan, kami masih terus yang menerima dana bansos ini mendalaminya,” kata mantan diduga fiktif sehingga mengakiKasi Intel Kejari Sumber, Cire- batkan kerugian negara Rp2,265 bon, Jawa Barat ini. miliar. Dari informasi yang dihimpun Sementara itu, Wali Kota BanLampung Post di lingkungan dar Lampung Herman H.N. Kejari, Sakum diduga memi- mengatakan dana bansos yang liki kewenangan itu karena disalurkan sudah sesuai dengan merupakan orang “titipan” atau anggaran. Menurut dia, jumlah kepercayaan wali kota Bandar kematian pada 2012 berjumlah Lampung. 5.000 warga. “Saya yakin itu, Fredy mengatakan sesuai jumlah kematian di kota ini pada Pasal 21 KUHAP, Sakum ditahan 2012 lalu sebanyak 5.000 orang. karena dikhawatirkan melarikan Ya cek saja ke lapangan, sudah diri, menghilangkan alat bukti, dikasih semua, susah sesuai,” dan mengulangi perbuatannya. katanya. (K1) “Selain dugaan korupsinya yang rickymarly@lampungpost.co.id sudah terbukti, Sakum juga
24 Hal.
duduk di rumah, tiba-tiba orang-orang itu dateng. Mereka terlihat terburu-buru, mengajak saya pergi ke Polsek. Saya memang sempet nanya apa masalahnya, tapi mereka
maksa saya ikut sambil setengah ngancam. Ya, terpaksa saya ikut,” kata lelaki 38 tahun itu, Senin (15/12), di Mapolres Lampung Tengah. Di bawah pengaruh emosi
belasan orang-orang yang ia kenal dan mengampiri, darah Abdul Syukur ikut naik bersama provokasi. Ia tak bisa lagi mengonfirmasi kebenaran kabar yang dibawa oleh temantemannya itu. Yang ada hanya; atas nama solidaritas dan setia kawan, ajakan untuk membebaskan salah satu teman yang disebutkan itu dia sambut. Perjalanan dengan puluhan sepeda motor dengan penuh kemarahan itu terasa lebih cepat dari yang seharusnya. Dalam belasan menit, kelimun massa itu sudah berada di depan kantor polisi tingkat kecamatan itu. Lalu, tanpa ba-bibu, markas penjaga keamanan itu diserang. Sementara, beberapa polisi yang sedang piket tak siap atas serangan massa dengan aneka senjata itu. (R6) n Wahyu Pamungkas
BERSAMBUNG KE Hlm. 5
KABAR mengenai rencana kehadiran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sumatera pada 2015 mengundang berbagai tanggapan. Masyarakat umumnya menyambut gembira kehadiran lembaga yang selama ini ramai di pusat. Kiprah KPK dinilai menjadi harapan perbaikan bangsa dari gerogotan rasywah yang kian hari justru kian subur. Prestasi KPK di pusat yang sukses memenjarakan orang besar dan menyelamatkan uang rakyat begitu banyak membuat warga daerah geregetan. Penyebabnya, KPK belum merambah ke daerah. Padahal, korupsi di daerah juga begitu banyak, bahkan lebih terang-terangan. Sementara lembaga penegak hukum, seperti kepolisian dan kejaksaan, mengalami krisis kepercayaan. Juga pengadilan yang kerap memberi vonis yang jauh dari ekspektasi masyarakat. Sebaliknya, bagi orang-orang yang saat ini bergelut di kebijakan dan masih terus bersentuhan dengan tindak pidana korupsi, rencana itu adalah kabar buruk. Mereka tidak bisa lagi bergerak bebas, bahkan dosa lama bisa diunggah kembali hingga mengantarkan ke penjara. Harapan dan ketakutan itu wajar saja. Bagi rakyat Lampung, kehadiran KPK di Sumatera, meskipun entah di mana provinsi mana didirikan, tentu sangat menggembirakan. Catatan kasus korupsi di Lampung begitu panjang dan nilainya juga tak bisa disepelekan. Namun, hampir semua kasus berakhir antiklimaks. Kasus korupsi penempatan dana APBD Lampung Timur senilai Rp110 miliar yang menempatkan Satono, bupati Lampung Timur saat itu sebagai tersangka, adalah bukti antiklimaks itu. Sepaket dengan itu adalah Alay, pemilik Bank Tripanca Setiadana, yang bersekongkol dengan Satono menggangsir dana setara seperempat APBD Lampung Timur saat itu. Mereka kabur dan kejaksaan seolah kehilangan jejaknya. Kasus lainnya masih sangat banyak. Beberapa memang telah divonis dan tersangkanya menjalani hukuman. Namun, dari nilai kerugian, ekses dari perbuatan yang dilakukan, dan kelakuannya saat menjalani hukuman, menggambarkan betapa hukum di negeri ini terkesan seperti dagelan. Kita pernah dikejutkan dengan Alay yang sedang menjalani hukuman terlihat makan dengan santai di warung bakso. Juga rahasia umum tentang para napi gerot yang biasa berakhir pekan bersama keluarganya di rumahnya yang seperti istana. Fakta ini sangat menyakitkan rakyat. Kasus-kasus yang masih bergulir juga tak kalah menjengkelkan publik. Kasus dana bansos kematian di Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, misalnya, baru menjerat seorang tenaga sukarela yang tanpa punya akses kebijakan bernama M. Sakum. Sulit memercayai jika dia bertindak atas inisiatif sendiri. Tetapi, sang pengambil manfaat dan pemutus kebijakan bisa lepas. Dan masih banyak lagi. Kedatangan KPK di daerah adalah oasis bagi rakyat. Lebih dari itu, sejatinya dia datang untuk menyelematkan para pengambil kebijakan yang punya akses menguras uang rakyat agar berlaku lebih baik. Juga agar Anda terjaga dari dosa. Jangan takut dengan kehadiran KPK. Jika Anda melaksanakan tugas dan wewenang dengan lurus sesuai peraturan yang berlaku, tidak ada alasan untuk menghindar. Sebab, misi KPK adalah melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap tindak pidana korupsi. Memenjarakan bukan tujuan utama dari KPK. Mereka menuntun setiap penyelenggara negara ke arah yang benar. Jika bersih dan taat aturan, tidak ada alasan takut dengan lembaga antirasywah ini. n
oasis
Pria itu Bodoh SEBUAH penelitian terbaru membuktikan bahwa pria itu bodoh dan gemar melakukan aksi-aksi sembrono. Itu adalah hipotesis yang dibuat penulis buku berjudul Male Idiot Theory. Penelitian yang juga diterbitkan oleh BMJ yang dulu bernama British Medical Journal itu meneliti para pemenang Darwin Awards. Penghargaan tersebut diberikan kepada mereka yang meninggal karena aksi bodoh, sehingga memastikan keberlangsungan hidup spesies manusia dengan memastikan semakin sedikit orang bodoh yang bertahan hidup. Penelitian itu dilakukan pada 318 kasus, 282 di antaranya atau 88,7% dilakukan oleh pria. Meski demikian, tim peneliti yang semuanya berjenis kelamin pria itu mengakui mereka tidak mengetahui mengapa pria gemar melakukan aksi berbahaya. “Mungkin itu terkait dengan proses menjadi dewasa, keinginan untuk diterima oleh rekan-rekan mereka,” ujar para peneliti. (MI/U1)