Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
@lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
T E R U J I T E PERC AYA
SELASA, 16 september 2014 facebook.com/lampungpost
Penganiayaan Siswa Harus Dilaporkan ORANG tua diminta segera melapor ke pihak kepolisian jika anak mereka mengalami cedera akibat penganiayaan yang dilakukan gurunya. Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, terkait dengan kasus pemukulan murid SD dan siswa SMP yang di lakukan gurunya di Pesisir Barat dan Lampung Barat. Menurut Sulis, setelah menda pat laporan, kepolisian akan menyelidiki dan mengumpulkan saksi-saksi. “Kami akan terus menyelidiki jika memang benar terbukti. Tentunya akan dihu kum sesuai undang-undang yang berlaku,” kata Sulis, melalui tele pon selulernya, Minggu (14/9). Sayangnya, kendati kekerasan di dunia pendidikan kerap ter jadi, sangat jarang yang diproses dengan tuntas. Banyak kasus penganiayaan siswa dari guru nya berakhir damai. Seperti yang terjadi di SMPN 1 Lumbok, Lampung Barat, Sabtu (13/9), kasus kekerasan fisik yang di lakukan guru terhadap siswa kelas IX, Yance Nofriwan, hingga memar berakhir damai. Pihak sekolah menganggap kekerasan itu hanya kesalahpahaman dan sebuah kekhilafan. Kepala SMPN 1 Lumbok Didik Supandi, melalui ponselnya, ke marin, mengaku perlakuan guru terhadap anak didiknya hanya kekhilafan sehingga tidak harus dijatuhkan sanksi. “Siswa kami memang sudah banyak salah, ada informasi dari siswa kalau siswa itu diperas oleh Nofriwan dan dua temannya. Maka kami panggil. Wajar Pak Erwin emosi dan menampar mukanya. Tapi, sore harinya kasus ini langsung selesai, media jangan ikut mem besar-besarkan,” kata Didik. Erwin, guru yang memukul siswanya, mengakui memukul Nofriwan. Namun, dia menga takan kalau pemukulan itu kont eksnya mendidik agar siswanya menjadi lebih baik. “Tapi saya sudah bertemu orang tuanya dan kami sudah damai,” kata dia. (RIF/D1)
No. 13258
i TAHUN XL
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TA JUK
Prestasi Keuangan Daerah
n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
KEMARAU. Petani memanen padi di lahan persawahan yang mengering di Sukajaya, Bandar Lampung, Senin (15/9). Petani tersebut mengaku terpaksa memanen padinya lebih cepat karena lahan sawahnya mulai kekurangan air akibat kemarau.
Kemarau Sengat Lampung Kemarau tahun ini bersifat basah dan kering yang membuat sebagian wilayah Lampung dilanda kemarau ekstrem. Ahmad Amri
S
EBAGIAN besar wilayah di Lampung dilanda ke keringan. Panas yang te rasa menyengat beberapa hari terakhir mewarnai kemarau ekstrem di daerah ini. Badan Meteorologi, Klima tologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memperkirakan pergantian musim dari kema rau ke hujan atau pancaroba di ujung selatan Sumatera itu ter jadi pada pertengahan hingga akhir Oktober 2014. “Kemarau di Lampung tahun ini berbeda dengan 2013,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Sugiyono, Senin (15/9). Dia menjelaskan pada 2013 kemarau di Lampung bersifat basah sehingga hampir setiap bulan mengalami hujan. Se mentara kemarau pada 2014
di Lampung bersifat basah dan kering. “Sebagian wilayah di Lampung dilanda kemarau ekstrem,” kata dia. Setidaknya delapan wilayah di Lampung mengalami kemarau ekstrem pada 2014, di antara nya Kabupaten Tulangbawang, Mesuji, Way Kanan, Pringsewu, dan Kota Metro. Kemudian,
B
iasanya suhu udara 30—33 derajat Celsius dengan kelembapan 50%, kini menjadi 34,8 derajat Celsius dengan kelembapan 36%. sebagian Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Kota Bandar Lampung. Sugiyono menjelasakan ke marau ekstrem ditandai de
ngan peningkatan suhu udara. Di Lampung biasanya suhu udara 30—33 derajat Celsius dengan kelembapan 50%, kini menjadi 34,8 derajat Celsius den gan kelembapan 36%. “Kondisi kemarau seperti ini sangat berpengaruh pada penghasilan masyarakat perta nian khususnya,” kata dia. Di Way Kanan, misalnya, ham pir seluruh wilayah di sana mengalami kekeringan akibat kemarau panjang, tetapi belum ada lahan petani yang kekering an. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Peternakan, dan Per ikanan Kabupaten Way kanan Najamuddin Setia Guna menga takan pihaknya segera mengam bil sikap terhadap kekeringan terkait pertanian. “Semua pihak bekerja sama menangani keke ringan yang melanda Way Ka nan,” kata dia, kemarin. Hal itu juga terjadi di Lam pung Barat, walau kekeringan, tidak ada keluhan dari petani. “Setiap bulan kami selalu me minta laporan dari BP4K dan
petugas lapangan mengenai perkembangan,” kata bagian produksi Dinas Pertanian Lam bar, Davison, kemarin. 84 Hektare Kering Namun, di Lampung Timur, dampak kemarau yang ber kepanjangan itu mengakibat kan 84 hektare (ha) lahan di Kecamatan Brajaselebah mengalami kekeringan. Kepala Dinas Pertanian Lam pung Timur M. Yusuf mengata kan 84 ha lahan padi mengalami kekeringan akibat kekurangan debit air. “Ini lahan untuk ko moditas padi, hanya kekeringan bukan puso,” kata dia. Menurutnya, kebanyakan petani padi di Lampung Timur mengandalkan irigasi sehingga tidak terdampak pada musim apa pun, asal irigasi lancar. “Ke depan Dinas Pertanian ber upaya meningkatkan pemba ngunan irigasi agar kegagalan panen bisa diminimalisasi,” kata dia. (CK4/ELI/CK7/U1)
ahmadamri@lampungpost.co.id
pidana. Buat pejabat terkait jika tetap membiarkan patut juga mendapatkan sanksi adminis tratif. Kami akan menindak oknum pelaku maupun pejabat Unila yang terbukti membiarkan praktik kekerasan ini terus terjadi setiap tahunnya,” ujarnya, ketika dihubungi, Senin (15/9). Haryono juga mengultima tum Unila agar segera menye lesaikan polemik propti dan kegiatan malam keakraban (makrab) ilegal di FT, sebelum pihaknya yang akan turun tangan. “Perlu ada penekanan pada mereka (Unila) agar urus an ini selesai. Kami tidak akan main-main dalam penindakan terhadap aksi kekerasan yang terjadi di kampus,” kata dia. Dekan FT Unila Suharno men jelaskan pihaknya akan mengin vestigasi dan menetapkan para pelaku sesuai dengan tindak kesalahannya. Sedangkan pihak yang memberikan hukuman diserahkannya kepada pihak Rektor. Tim investigasi terdi ri dari kalangan pejabat dan dosen di FT. (CR13/U3)
Sianne Avantie Si Ratu Kebaya Pelestari Budaya
Hlm. 16
BUKAN perkara mudah mengelola keuangan, terlebih keuang an pemerintah daerah yang berkaitan dengan banyak pihak. Uang milik publik itu harus dipertanggungjawabkan secara terbuka dan transparan. Pertanggungjawaban ke IKUTI BEDAH TAJUK ua n g a n da e r a h m e r upa SETIAP HARI, PUKUL 08.00 WIB kan salah satu perwujudan demokrasi anggaran yang disajikan dalam bentuk laporan auditor profesional. Masyarakat sebagai pemberi mandat kekuasaan memiliki hak penuh untuk mencermati setiap rupiah uang yang di gunakan oleh pemerintah. Apakah digunakan secara benar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau seba liknya dipakai untuk kepentingan kelompok kecil tertentu. Sukacita selalu menyelimuti pemerintahan daerah apabila dapat menyajikan laporan keuangan secara baik sesuai de ngan standar akuntansi. Sukacita itu pula yang menyelimuti lima daerah di Provinsi Lampung yang meraih penghargaan atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerin tah daerah pada 2014 dengan pencapaian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Lima daerah itu, Lampung Barat, Tulangbawang Barat, Bandar Lampung, Metro, dan Way Kanan. Dari lima daerah tersebut, Tulangbawang Barat meraih WTP untuk ketiga kali dan Lampung Barat untuk keempat kali. WTP adalah opini audit atas laporan keuangan yang diang gap memberikan informasi yang bebas dari salah saji material. Laporan keuangan dengan opini WTP dinilai telah menyeleng garakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik. Kalaupun ada kesalahan dianggap tidak menyentuh substansi dan tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Tak dapat dimungkiri, opini WTP merupakan prestasi tersendiri. Pada 2012, misalnya, pemerintah provinsi yang mendapat WTP baru 36%, diikuti pemerintah kota (25%), dan pemerintah kabupaten (12%). Pemerintah Pusat me nargetkan 60% daerah meraih WTP pada 2015. Dalam rezim pemilihan langsung, opini WTP dan Piala Adi pura dapat dijadikan sebagai nilai jual calon petahana yang kembali maju dalam pemilihan kepala daerah. Fakta politik tersebut menunjukkan kerinduan masyarakat kepada sosok pemimpin yang dapat mempertanggungjawabkan keuangan daerah dan pengelolaan lingkungan hidup. Meski demikian, opini WTP bukan menjadi satu-satunya alat ukur untuk memastikan tidak adanya penyalahgunaan keuangan. Data aset daerah dan catatan transaksi yang tertera dalam laporan keuangan sering hanya indah di atas kertas, tetapi manipulatif dalam realisasi. Di beberapa daerah, tindak korupsi tetap berlangsung meski pun telah meraih opini WTP. Termasuk juga tindak korupsi untuk meraih WTP dengan cara menyuap auditor profesional. Opini WTP tetaplah sebuah prestasi, tetapi sajian angkaangka dalam laporan keuangan harus riil. Ada aset daerah yang sudah dijual tetapi tidak dikeluarkan dari catatan aset dan hasil penjualannya tidak dimasukkan laporan keuangan. Lebih dari itu, serapi apa pun laporan keuangan tetap tidak bermakna jika sebagian besar masyarakat tidak menikmati hasil pembangunan. Seluruh usaha pemerintah pada akhirnya harus diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. n
oasis
Bersepeda dan Mental
Pejabat Unila Terancam Sanksi PEJABAT Universitas Lampung (Unila) akan dikenai sanksi jika terbukti membiarkan terjadi nya perpeloncoan terhadap mahasiswa baru di Fakultas Teknik (FT). Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan siap menurunkan tim untuk memastikan aksi kekerasan di Jurusan Teknik Sipil dan Teknik Mesin. Inspektur Jenderal Kemendik bud Haryono Umar mengaku belum menerima informasi resmi dari Unila terkait perpe loncoan di dua jurusan di FT Unila. Untuk itu, pihaknya siap menurunkan tim guna menin daklanjuti aksi kekerasan ter hadap mahasiswa baru. Dia menegaskan pelaku per peloncoan dan pejabat terkait di Unila perlu diberikan sanksi tegas. Jika ada indikasi pidana, Unila harus melaporkan ke penegak hukum dan menjatuhkan sanksi drop out (DO) kepada pelaku. “Tidak bisa dibiarkan, keke rasan itu salah satu pelanggaran
24 Hal.
n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN
KORBAN TABRAKAN MOBIL. Irgi Faleh (9), pelajar SD Alkautsar, sedang ditemani orang tuanya di Gedung Mahan Nyunyai lantai III, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Senin (15/9). Irgi bersama beberapa rekannya mengalami kecelakaan saat mobil abonemen mereka ditabrak truk dari belakang.
Mobil Abonemen Ditabrak, Siswa SD Tewas SATU orang tewas dan lain nya luka-luka setelah buntut mobil abonemen siswa Seko lah Dasar Alkautsar, Bandar Lampung, ditabrak truk warna hijau, Senin (15/9), sekitar pu kul 13.15. Musibah terjadi di jalan lin tas Sumatera, depan eks RS Umbul Thoif, Desa Pemang gilan, Natar, Lampung Selatan. Nazmi Salwa Marjolina (8) tewas di tempat kejadian aki bat luka parah di kepalanya. Sementara itu, Ariel Pramu dipta (11), warga Candimas, Natar, dan Irgi Falih Erlito (8), warga Jalan Pramuka, Kapling raya, Kemiling, menderita lukaluka. Ariel dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Moeloek dan Irgi dirawat di Rumah Sakit Urip Sumoharjo. Kapolsek Natar Kompol Yo hanes Agustiandaru menjelas kan musibah terjadi saat mobil abonemen siswa SD Alkautsar, yaitu Daihatsu Zebra Astrea BE-2664-CM, melaju dari arah Bandar Lampung menuju Na tar. Di belakangnya meluncur truk warna hijau. Tiba-tiba truk itu menabrak bagian belakang mobil yang mengangkut siswa SD Alkautsar hingga terguling ke kiri jalan dan masuk selokan. “Satu orang meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-lu ka. Truk yang diduga menabrak mobil abonemen melarikan diri dan masih dalam pengejaran,”
kata Yohanes Agustiandaru. Mobil yang nahas itu ber penumpang enam siswa yang dikemudikan Ngadiran (68), warga Gunungterang, Tan jungkarang Barat. Menurut Ngadiran, akibat ditabrak dari belakang, roda mobilnya terangkat kemudian posisi mobil miring dan tergu ling masuk parit. Informasi yang dihimpun di RSUD Abdul Moeloek, Nazmi Salwa Marjolina mengalami pendarahan dari hidung dan telinga, luka robek di tangan, patah tulang rahang bawah, serta luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuhnya. Siswi ini meninggal di lokasi kejadian. AMR/K2)
MENURUT sebuah studi baru yang dilakukan ekonom kese hatan pada University of East An glia serta Pusat Diet dan Kegiatan Penelitian di Inggris, berjalan atau bersepeda ke tempat kerja sangat baik untuk kesehatan mental daripada menyetir. Dalam penelitian itu, tim mem pelajari data selama 18 tahun dari hampir 18 ribu komuter di Inggris yang berusia 18—65 tahun. Data itu mencakup berbagai aspek masalah psikologis, seperti kesehatan, ketidakbahagiaan, kurang tidur, hingga kemampuan menangani masalah. Faktor-faktor yang me mengaruhi kesejahteraan, seperti pendapatan, anak, rumah, pekerjaan, dan hubungan pribadi, juga dipertimbangkan. Tim menemukan partisipan yang berjalan kaki dan bersepeda melaporkan mereka merasa lebih baik dalam berkonsentrasi. Studi itu dipublikasikan dalam jurnal Preventive Medicine. (MI/U1)