www.lampost.co
EDISI
KHUSUS
@lampostonline, @buraslampost
T E R U J I T E PERC AYA
selasa, 18 maret 2014 facebook.com/lampungpost
Tanggamus
i TAHUN XXXIX
Terbit Sejak 1974
Rp.3000
Lamteng
Metro
Lambar
No. 13086
TAJUK
Tulangbawang, Way Kanan
Lampura
60 Hal.
Mimpi Besar Lampung Emas
Lamtim
Bandar Lampung Pringsewu
Lamsel
Program unggulan Lampung yang menggeliat... Hlm. 7
Lampung
EMAS
Produksi padi yang terus meningkat... Hlm. 26
PROVINSI Lampung pada hari ini genap berusia 50 tahun. Sebelum ditetapkan Peraturan Pemeri ntah Nomor 3 Tahun 1964 kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 196 4, Lampu ng mer upa kan karesidenan yang tergabung dalam Provinsi Sumatera Selatan. Memasuki usia emas, Provinsi Lampung mestinya menunjukkan kematangan, kebijakan, n FERIAL sekaligus kearifan. Akan tetapi, harus pula diingat bahwa kematangan itu tidak ditentukan oleh panjang atau pendek tahun yang dilalui. Penentu sesungguhnya ialah seberapa manfaat kehadiran provinsi ini untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan kemakmuran penguasa daerah. Kemakmuran rakyat harus menjadi tema sentral peme rintahan. Visi dan misi yang kemudian diterjemahkan ke dalam program pembangunan mestinya berorientasi kepada rakyat. Visi pemerintahan yang tersurat sudah baik, yaitu terwujudnya masyarakat Lampung yang bertakwa, sejahtera, aman, harmonis, dan demokratis, serta menjadi provinsi unggulan dan berdaya saing di Indonesia. Visi dan misi itu hanya bisa terwujud jika pemimpin daerah ini memiliki mimpi besar yang bisa diterjemahkan secara detail oleh para pembantunya di birokrasi. Mimpi besar itu ada dalam diri Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P yang akan mengakhiri masa jabatan periode kedua pada awal Juni mendatang. Harus jujur diakui bahwa mimpi Sjachroedin sebagian sudah dicatat tinta emas dalam lembar sejarah pembanguna n Bumi Ruwa Jurai, sebagian lagi masih berproses yang perlu dirampungkan gubernur terpilih dalam pemilihan gubernur pada 9 April 2014. Proyek yang sudah dan hampir rampung, misalnya terminal agrobisnis di Lampung Selatan yang diikuti dengan penandatanganan kerja sama Pemprov Lampung dan Pemprov DKI Jakarta. Masih ada proyek pembangunan kota baru Lampung sebagai pusat pemerintahan provinsi dan penaikan status Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional. Proyek kota baru sangat visioner untuk mengatasi kema cetan di Bandar Lampung sekaligus memperluas pusatpusat pertumbuhan ekonomi. Sejumlah proyek yang masih berproses seperti pembangunan jembatan Selat Sunda dan pembangunan tol trans-Sumatera yang menghubungkan Lampung dan Aceh. Dua proyek raksasa itu sudah disetujui Pemerintah Pusat. Pembangunan jembatan Selat Sunda dan tol transSumatera menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Gubernur boleh silih berganti, profesionalitas birokrasi ikut menentukan kemajuan daerah ini. Sjachroedin telah berhasil membangun fondasi birokrasi yang kokoh di provinsi ini, birokrasi yang melayani dan berdisiplin tinggi di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). SKPD sadar bahwa persaingan di era global ini sesungguhnya adalah persaingan sistem tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Salah satu barometernya adalah kualitas pelayanan birokrasi di sektor publik. Hanya provinsi yang memenangi persaingan itulah yang akan dibanjiri investor. Kita yakin, sangat yakin, SKPD membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih tidak lagi sebatas tekad. Sudah menjadi sebuah gerakan. Karena itu, siapa pun gubernur terpilih yang punya mimpi besar, birokrasi di Provinsi Lampung pasti mendukung dan siap mereali sasikan mimpi itu sebagai kado Lampung emas. n
Menggapai Kemakmuran di Usia Emas
Kemakmuran Lampung di usia 50 tahun ini hanya tinggal menunggu “gong”, setelah diraih kemajuan demi kemajuan dalam pembangunan. Rizki Elinda Sary
H
ARI ini Provinsi Lampung tepat berusia 50 tahun. Di usia emas ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berupaya menggapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan mempercepat pembangunan program unggulan. Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. mengatakan program unggulan seperti jembatan Selat Sunda (JSS), kota baru, jalan tol, bandara internasional, mutlak harus terwujud. Tahun ini dua proyek besar, yakni JSS dan jalan tol, rencananya akan dimulai. Sementara kota baru masih dalam tahap pengerjaan dan perwujudan bandara internasional terus diupayakan. Khusus JSS dan jalan tol, Gubernur berharap pemerintah pusat tidak lagi menunda-nunda pembangunannya. JSS sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran arus barang dan orang dari Sumatera ke Jawa, dan sebaliknya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut dia, juga sudah berkomitmen kalau JSS harus lebih dulu dibangun ketimbang jembatan Dumai—Malaka. “Sekarang tinggal menunggu kepastian saja. Mau dibangun oleh swasta atau oleh pemerintah melalui APBN. Kami mendesak terus agar ini cepat direalisasikan,” kata Gubernur di Mahan Agung, Minggu (16/3).
Untuk jalan tol, saat ini Pemprov Lampung masih mempersiapkannya, termasuk proses pembebasan lahan. Jalan tol akan dibangun dari Bakauheni, Lampung Selatan— Terbanggibesar, Lampung Tengah. Kemudian dilanjutkan pada jalur Terbanggibesar— Pematangpanggang, Sumatera Selatan. Jalan tol ini merupakan bagian dari Suma tera High Way atau jalan tol Sumatera dari Bakauheni ke Aceh. Pembangunannya sendiri akan dimulai setelah peraturan presiden (perpres) dikeluarkan. Mengenai kota baru, Gubernur memastikan program ini terus berjalan meskipun nanti Lampung dipimpin gubernur baru. Pasalnya, peraturan daerah (perda) yang merupakan payung hukum soal kota baru sudah disahkan.
G
ubernur meminta seluruh stafnya agar bisa meningkatkan dedikasinya dalam bekerja dan membangun Lampung.
Pembangunan kantor pemerintahan juga hampir rampung. Gubernur berharap program ini didukung pemerintahan yang baru nantinya karena ini sangat efektif untuk memecahkan kemacetan di Kota Bandar Lampung. Dia mencontohkan personel Polda mencapai sekitar 8.000 dan pegawai negeri di Pemprov juga mencapai sekitar 8.000. Semuanya berkantor di Telukbetung sehingga sering terjadi kemacetan setiap pagi maupun sore. Kalau semua program ini berjalan, Gubernur yakin kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat karena lapangan pekerjaan juga makin terbuka lebar. Untuk itu, Gubernur meminta seluruh stafnya agar bisa meningkatkan dedikasinya dalam bekerja dan membangun Lampung. Pendekatan dengan Pemerintah Pusat juga harus dilakukan dengan baik agar anggaran pembangunan dari pusat bisa lebih banyak mengalir ke Lampung. (U1)
elindasary@lampungpost.co.id
Sukses Lampung Dimulai dari Disiplin Aparat
Sjachroedin Z.P.
KESUKSESAN membangun daerah tak lepas dari peran para aparaturnya. Sebab, selain sebagai pelayan masyarakat, aparat juga menjadi bagian dalam pengelolaan anggaran publik dalam pembangunan sehingga kedisiplinan mereka menjadi kunci sukses untuk mencapai visi daerah menyejahterakan masyarakat. Untuk itulah, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. memulai kepemimpinannya dengan membina kedisiplinan aparat, mulai dari apel wajib satu kali sepekan pada Senin hingga pemberian arahan agar pegawai di Sekretariat Provinsi Lampung fokus dalam pekerjaannya. “Saya memulai mengajak mereka disiplin dari pakaiannya dan dua di siplin lainnya, yakni waktu serta tugas dan fungsinya,” kata Gubernur. Untuk mengangkat rasa bangga mereka, pakaian pegawai negeri sipil (PNS) harus dengan atribut lengkap, yakni tanda pangkat, emblem lambang daerah, nama, dan logo kepegawaian. Mengenai warna diatur agar seragam sehingga semua terasa
sama dalam melayani masyarakat. “Sebab itu, saya memberi contoh dengan ikut warna seragam sesuai harinya dan logo kepegawaian. Namun, dengan mode berbeda sebab gubernur pejabat politik, bukan aparat karier,” kata Gubernur. Kemudian, juga ada pengaturan khusus dalam pelaksanaan mutasi dan promosi di kalangan aparat. Sebab, aparat adalah pejabat karier. Promosi mereka pun harus dengan jenjang kepangkatan dan pengalam an tugas. “Tidak bisa ada pengajuan promosi tetapi dengan kepangkatan dan pengalaman tugas yang tidak proporsional. Sebab, setiap jabatan itu ada persyaratan kepangkatan tersendiri,” ujarnya. Setelah segala disiplin itu dipahami dan dijalankan aparat, barulah Sjachroedin memulai memberikan reward and punishment terhadap kinerja aparat itu. Misalnya bagi para aparat dengan kepangkatan dan golongan rendah, Gubernur memberi reward dengan mengajak
Ketersediaan Pangan Strategis
di Lampung (Ton) 10juta
9.633.560
8juta
KETERANGAN Produksi Surplus
6juta 4juta 2juta 0
2.619.480 1.885.446
1.725.727 864.483
958.984
1.476.241
Beras
Jagung
7.861.567
1.609.894
792.591
Ubi kayu
Buah-buahan
Gula pasir
Sumber: Badan Ketahanan Pangan Lampung/Aram II 2013 Grafis FAHMI
mereka beribadah di Tanah Suci, yakni umrah bagi yang muslim dan nonmuslim disesuaikan. “Tapi, kalau ada yang tidak bisa optimal melaksanakan tugasnya, saya tidak segan-segan mencopotnya dari jabatan. Bahkan, tidak ada lagi jabatan yang dipegangnya. Banyak contoh itu,” kata dia. Tak hanya itu, Gubernur juga mengubah cara memberi perhatian atas pengabdian aparat di lingkungan Pemprov yang akan purnabakti
atau pensiun. Setiap aparat yang memasuki usia pensiun akan diberi pelatihan keterampilan sebagai bekal mengisi hari-hari istirahatnya di rumah pascapurnabakti. “Kemudian, secara resmi Gubernur melepas mereka yang pensiun dengan upacara tersendiri, sekaligus memberikan tali asih sebagai perhatian atas jasa selama pengabdiannya memba ngun Lampung melalui tugasnya sebagai aparat pemerintah,” kata mantan Deputi Ops. Kapolri itu. (LIN/U1)