:: LAMPUNG POST :: Selasa , 7 Oktober 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

selasa, 7 OKTOber 2014

T E R U J I T E PERC AYA

facebook.com/lampungpost

Pemkot Ancam Depak Alay WALI Kota Bandar Lampung Herman H.N. mengancam akan mendepak Direktur PT Prabu Artha Ferry Sulistyo alias Alay jika sampai Desember 2014 tidak memberikan kejelasan perihal renovasi Pasar SMEP. “Kalau sampai batas waktunya enggak juga dibangun, ya orang (perusahaan) lain akan ngebangunnya. Perusahaan sebelumnya harus tanggung jawab untuk mengembalikan setoran uang pedagang,” ujar Herman, kemarin (6/10). Menurut Herman, pihak Pemkot Bandar Lampung tidak hanya berdiam menunggu progres pihak investor sampai awal Desember, tapi juga terusmenerus berkoordinasi ­dengan pihak investor agar segera memulai pekerjaan. Terutama, dalam waktu dekat ini Alay harus menyerahkan perbaikan konsep renovasi yang awalnya akan dibangun 8 lantai dan diubah menjadi 4 lantai. “Tenggatnya jelas ya, sebel u m Desember kepastian kelanjutan pembangunan Pasar SMEP sudah harus ada,” katanya. Herman mengatakan Alay sudah menjanjikan bertemu Pemkot untuk mempresentasikan konsep barunya.

K

alau sampai batas waktunya enggak juga dibangun, ya orang (perusahaan) lain akan ngebangunnya.

Sebelumnya, Ketua Sementara Himpunan Pedagang Pasar SMEP (HPPS) Sarbini mengatakan para pedagang memercayakan penyelesaian masalah Pasar SMEP kepada Pemkot dan DPRD Bandar Lampung. “Anggota Dewan sudah siap membantu kami para pedagang, kami serahkan solusinya kepada mereka,” kata Sarbini, Minggu (5/10). Menurut dia, para pedagang hanya berharap Pemkot bertindak tegas dan memperhatikan nasib para pedagang dengan menyelesaikan renovasi pasar. “Bagi kami bukan cuma uang mukanya yang terpenting, melainkan bagaimana pembangunan Pasar SMEP cepat selesai,” ujarnya. Sementara itu, Alay mengatakan akan berupaya menyerahkan perubahan konsep renovasi Pasar SMEP pada awal Oktober ini. “Kami masih merancang siteplan-nya, nanti akan dipresentasikan di Pemkot,” kata dia. Renovasi Pasar SMEP yang dimulai sejak awal Agustus 2013 tak kunjung usai. Padahal, pasar lama telanjur dirobohkan dan para pedagang sudah membayar uang muka Rp80 juta kepada Prabu Artha sebagai perusahaan pengembang. Rencananya, pasar SMEP akan direnovasi menjadi delapan lantai. (RIC/K1)

No. 13278

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TA JUK

Transaksi Narkoba dari Bui

n DOK. HUMAS PEMPROV LAMPUNG

BARET UNTUK GUBERNUR. Panglima TNI Jenderal Moeldoko memasangkan baret kepada Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo saat upacara Pembaretan dan Penyematan Brevet TNI kepada para gubernur di Dermaga Ujung, Makoarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/10). Pembaretan dan penyematan brevet TNI tersebut diserahkan Panglima TNI beserta jajaran kepada 29 gubernur dari 34 provinsi di Indonesia sebagai kerja sama TNI dengan kepala daerah. BERITA TERKAIT Hlm. 3

Narkoba Rp1 Miliar

Dipasok ke LP Way Huwi Tersangka diawasi sejak keluar dari lembaga pemasyarakatan tiga bulan silam. Selama ini residivis Tedy Sudrajat dan Ujang Ardiansyah merupakan target operasi. Ahmad Amri

B

ADAN Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menangkap tiga tersangka bandar narkoba dan menyita barang bukti berupa 1 kilogram sabu-sabu. Pengakuan tersangka, barang senilai Rp1 miliar itu akan dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Khusus Narkotika di Way Huwi, Jati­ agung, Lampung Selatan. Terungkap para tersangka, yakni Tedy Sudrajat (33) dan Ujang Ardiansyah (34), ke­ duanya warga Jalan Pramuka, Gang Family, Desa Sukaraja, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran. Mereka merupakan residivis kasus yang sama. Sedangkan tersangka lain, yaitu Amat (33), warga Dusun 4 Desa Margodadi, Jatiagung, Lampung Selatan, bertugas terlibat bersama kedua tersangka mengambil narkoba dari Jakarta. Selain barang bukti narkoba jenis sabu-sabu, petugas juga menyita 65 butir pil ekstasi dengan lambang “H”, 100 butir

pil ekstasi dengan lambang “Burung Hantu”, satu unit mobil Daihatsu Xenia BE-2917-R, tujuh unit ponsel, timbangan digital, serta satu buah speaker active merek Simbadda. Kepala BNN Provinsi Lampung Kombes Zulkifli menga­ takan penangkapan para tersangka bermula dari hasil penyelidikan petugas. Tersangka

sudah diawasi sejak keluar dari lembaga pemasyarakatan tiga bulan silam. Selama ini tersangka Tedy Sudrajat dan Ujang Ardiansyah merupakan target operasi. “Tersangka target operasi petugas. Sabu-sabu itu akan dipasok ke dalam LP Way Huwi,” kata Zulkifli. Senin (6/10), sekitar pukul 03.00, petugas yang telah menunggu mobil Daihatsu Xenia BE-2917-R itu melintas segera menyetop saat kendaraan itu melewati Jalan Ryacudu, Sukarame. Menurut petugas, sempat terjadi kejarkejaran dan petugas terpaksa mengeluarkan beberapa kali

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

BARANG BUKTI. Kepala BNN Provinsi Lampung Kombes Zulkifli (kemeja putih) menunjukkan barang bukti berupa 1 kilogram sabu-sabu dan 165 butir pil ekstasi serta sejumlah uang tunai dari para tersangka, saat ekspos di kantor BNN Provinsi Lampung, Senin (6/10).

tembakan peringatan ke udara. Setelah kendaraan itu dipepet, barulah berhenti tak jauh dari pertigaan stasiun TVRI. Hingga kemarin, petugas mengembangkan kasus tersebut dan menelusuri dari mana barang haram itu didapat di Jakarta. “Dihitung dengan uang, nilai sabu-sabu itu Rp1 miliar. Jika dikonsumsi akan mengorbankan 3.000-an orang,” kata Zulkifli. Kepala LP Khusus Narkotika Way Huwi Edi Prayitno menga­ takan sampai kemarin belum ada koordinasi pihaknya ­dengan BNN Provinsi Lampung terkait pengakuan tersangka akan mengirim sabu-sabu ke LP Narkotika Way Huwi. Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Edi Prayitno mengaku belum mengetahui adanya penangkapan tersangka narkoba oleh BNN yang menurut pengakuan para tersangka akan memasok narkoba ke LP yang ia pimpin. “Saya belum tahu informasi itu. Kami sangat berterima kasih atas informasi ini, kami terbuka kepada petugas BNN atau petugas kepolisian jika ada indikasi, siapa pun di dalam LP silakan diperiksa. Kami tidak melindungi, siapa pun itu, baik petugas LP maupun napi,” kata Edi Prayitno, Senin (6/10). (K2)

ahmadamri@lampungpost.co.id

Pelemahan Rupiah Lambungkan Harga Barang MELEMAHNYA (depresiasi) nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada posisi Rp12 ribuan sejak dua pekan terakhir, berdampak pada melambungnya harga barang impor di Lampung, seperti elektronik, mesin disel, hingga bahan bangunan. Djodjo Herwanta, pemilik Toko Komputer Alam Prima, mengatakan sejak minggu lalu harga komputer dan laptop di tokonya naik sekitar Rp160 ribu—Rp300 ribu per unit. “Ini kami mau stok barang baru lagi.

24 Hal.

Jadi mau enggak mau harga harus naik untuk menyesuaikan harga dolar,” kata Djojo, saat dihubungi, Senin (6/10). Indah, karyawan Griyacom di Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung, mengatakan harga laptop jenis tertentu mulai naik. Seperti laptop Toshiba C40A layar 14 inci, yang sebe­ lumnya dijual Rp5,4 juta, sejak pekan lalu naik menjadi Rp5,7 juta akibat kurs rupiah yang terus melemah. Edy Sariffudin, konsultan teknik konstruksi di Bandar

Lampung, mengatakan melemahnya rupiah pasti berdampak pada harga bahan bangunan yang diimpor, se­ perti besi cor, beton, dan baja ringan. “Apalagi nanti jika kebijakan baru seperti harga BBM naik, pasti semua yang diimpor ikut naik,” kata dia. Sementara itu, Kepala Pe­ rencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Muchtar Lutfi menga­t akan melemahnya kurs rupiah bisa berdampak

baik pada ekspor karena harga jual bisa lebih tinggi sehingga menguntungkan. “Namun, kalau untuk saat ini kenaikan untung belum terasa karena kebanyakan kebun kopi masih

berbunga, belum berbuah.” Untuk diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta kemarin sore melemah 25 poin menjadi Rp12.202 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.177 per dolar AS. (CR6/ANT/E2)

Dian Sastrowardoyo Kangen Dunia Peran

Hlm. 16

ADA kekeliruan serius dalam penerapan sanksi hukum di negeri ini. Lembaga pemasyarakatan (LP) seha­ rusnya menjadi tempat pembinaan narapidana sebelum dikembalikan IKUTI BEDAH TAJUK ke masyarakat. Namun, S E T I A P P U K U L 0 8 . 0 0 W I B lain kebijakan lain pula penerapan. Konsep pemasyarakatan digagas Menteri Kehakiman Sahardjo pada 1962 untuk menggantikan pemenjaraan. Sistem pemenjaraan yang menekankan pada unsur balas dendam dan penjeraan diubah menjadi sistem rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Dengan dasar konsep itu, istilah penjara akhirnya dihapus dan diganti dengan lembaga pemasyarakatan. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakat­ an mengamanatkan sistem pembinaan pemasyarakatan dilaksanakan berdasar asas pengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan, pendidikan, pembimbingan, penghormatan harkat dan martabat manusia, serta hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-orang tertentu. Hampir seluruh hak-hak dasar manusia tetap terpenuhi. Satu-satunya penderitaan penghuni LP, yang terdiri dari narapidana dan tahanan yang sedang menjalani proses peradilan, adalah mereka kehilangan kemerdekaan. Ne­ gara membatasi hak kebebasan mereka sebagai anggota masyarakat pada umumnya Namun, konsep yang terdengar indah dan manusiawi itu sering mentah dalam pelaksanaan. Bagi sebagian penghuni, LP tetaplah penjara dan bagi sebagian lagi LP menjadi rumah yang nyaman. Kasus pemerasan terhadap penghuni LP sudah menjadi hal biasa. Di LP Gunungsugih, Lampung Tengah, seorang mantan napi mengungkapkan adanya kelompok napi lain yang menjadi penguasa. Kelompok tersebut sering memeras sesama napi di bawah ancaman kekerasan. Dari hasil memeras itu, setiap bulan mereka bisa mengirim uang jutaan rupiah kepada keluarga di rumah. Sebaliknya, LP bisa juga menjadi rumah tinggal yang nyaman. Empat tahun lalu, terungkap Arthalita Suryani yang menjalani masa hukuman di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, memiliki ruang karaoke pribadi di dalam selnya. Pengusaha asal Lampung yang sering disapa Ayin itu juga menikmati fasilitas lain, seperti pendingin udara, kulkas, komputer, dan jaringan internet. Terakhir, kemarin terungkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Lampung menggagalkan pengiriman 1 kg sabu-sabu senilai Rp1 miliar. Polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Dari pemeriksaan diketahui, barang terlarang itu hendak dikirim kepada penghuni LP Way Huwi. Apabila pengakuan tersangka terbukti benar, tidak berlebihan jika disebut bui telah menjadi markas mafia narkoba. Karut-marut penyelenggaraan sistem pemasyarakatan di Tanah Air tetap akan menjadi penyakit akut jika tidak segera dibenahi sejak sekarang. Pembenahan terutama dimulai dari mentalitas sipir agar serius bekerja mempersiapkan penghuni LP kembali ke masyarakat. Sipir yang membiarkan tindak kejahatan di dalam LP tidak layak dipertahankan. Ibarat kanker, akar penyakit tersebut ha­rus segera dibuang agar merembet ke bagian tubuh lain. Dalam kaitan itulah, revolusi mental yang dirancang presiden terpilih Joko Widodo menemukan kebenarannya. Revolusi mental harus dimulai dari sipir terendah hingga petinggi di jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. LP bukan penjara, melainkan juga bukan rumah tinggal atau lapak narkoba. n

oasis

Keriput dan Perawatan Mata PENUAAN merupakan siklus yang pasti dialami setiap wani­ta. Pada umumnya, penuaan terjadi saat usia wanita memasuki kepala empat. Namun, seiring dengan kesibukan wanita masa kini, penuaan bisa datang lebih awal. Penyebabnya, tak lain akibat kelelahan. “Kelelahan bisa membuat kulit terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Dan, salah satu bagian kulit yang rapuh ada pada kontur mata,” ujar Agustina Mulya, selaku brand manager Lancome, di sela peluncuran produk yang berlokasi Atrium Laguna Central Park, Kamis (2/10). Untuk mengatasinya, Lancome meluncurkan New Advanced Genifique Yeux Youth Activating Eye Cream, krim perawatan kulit mata yang bisa mengatasi penuaan, baik yang disebabkan oleh kelelahan maupun penuaan kronologis. Krim tersebut terinspirasi oleh penelitian genomik dan proteomic terdepan yang menggabungkan teknologi optik terbaru dan campuran bahan aktif antikelelahan yang khusus dirancang untuk kulit di area mata yang halus. (MI/U1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
:: LAMPUNG POST :: Selasa , 7 Oktober 2014 by Lampung Post - Issuu