:: LAMPUNG POST :: Senin, 13 Oktober 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

senin, 13 OKTOber 2014

T E R U J I T E PERC AYA

facebook.com/lampungpost

Anggaran Ujian SD Dikorupsi K

EPALA sekolah dasar (SD) mengeluhkan be­ sarnya anggaran yang wajib dikeluarkan untuk peng­ gandaan soal ujian bersama tengah semester (mid semes­ ter) tingkat SD di Kota Bandar Lampung. Pihak sekolah diwajibkan mengeluarkan anggaran ban­ tuan operasional sekolah (BOS) sebesar Rp14 ribu—Rp16 ribu per siswa untuk penggandaan soal mid semester itu. Padahal, jika dihitung dari biaya fotokopi, anggaran yang dibutuhkan un­ tuk penggandaan soal lima mata pelajaran mid semester diper­ kirakan kurang dari Rp3.000. Jika kelebihan biaya peng­ gandaan soal itu Rp11 ribu, ne­ gara dirugikan sebesar Rp1 miliar lebih. Kerugian itu berdasarkan hasil penghitungan Rp11 ribu

T

erkait dana cetak soal yang diduga mark-up, dia membenarkan dana yang dikeluarkan terlalu besar.

dikalikan jumlah siswa SD di Bandar Lampung yang mengikuti mid semester, yakni sebanyak 99 ribu orang. Seorang kepala SD di Bandar Lampung yang tak mau namanya disebut mengaku terpaksa menga­ dakan ujian bersama di sekolah­ nya karena mengikuti program yang dikoordinasi kelompok kerja kepala sekolah (K3S). Secara ter­ buka, kepala sekolah di pinggiran Kota Bandar Lampung itu menga­ takan anggaran pembuatan soal tidak sesuai dan kemungkinan besar digelembungkan. “Sangat mahal, padahal ker­ tasnya bukan HVS. Kalau difo­ tokopi sendiri, mungkin biaya yang dikeluarkan maksimal Rp2.000 atau Rp3.000 per siswa. Enggak tahu dikemanakan si­ sanya,” kata dia, sambil menun­ jukkan contoh soal mid semester dengan kop Dinas Pendidikan

Terlalu Besar

rudiyansyah@lampungpost.co.id

Sipir Narkoba Diringkus BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) menangkap sipir Lembaga Pemasyarakatan (LP) Way Huwi, AD, Jumat (10/10) dini hari, karena diduga kuat terlibat dalam kasus penyelundupan sabu-sabu 1 kg ke LP Narkotika Way Huwi, Lampung Selatan. Petugas Intel BNN yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan keterlibatan sipir Way Huwi ini berasal dari in­ formasi tiga tersangka bandar narkoba yang sudah ditangkap BNNP, yaitu Tedy Sudrajat (33), Ujang Ardiansyah (34), dan Amat (33). Dari keterangan ke­ tiga tersangka, AD diduga kuat menjadi jalan masuk narkotika senilai Rp1 miliar itu ke LP. “Malam itu AD tugas piket dan ketiga tersangka mengaku sebagian barang haram itu di­ serahkan ke AD,” kata Intel BNNP tersebut, Minggu (12/10). Petugas

membekuk AD di Jalan Karimun Jawa, Sukarame, saat keluar dari kompleks perumahannya. Menu­ rut dia, dari hasil tes urine AD dinyatakan positif mengandung amfetamina dan zat THC. Hingga tadi malam, AD masih diperiksa di BNNP untuk meng­ ungkap lebih jauh jaringan narkoba dalam penjara. “Di­ duga, jaringan narkoba di LP ini sudah jamak. Ini yang berbaha­ ya dan sedang kami dalami,” ka­ tanya. Menurut dia, pihak BNNP sudah berkoordinasi dengan pihak LP untuk penangkapan AD, tetapi surat resminya baru dikirim hari ini (13/10). Sementara itu, Kepala LP Narko­ tika Way Huwi Edy Prayitno me­ nyerahkan sepenuhnya perkara itu kepada BNNP. Jika terbukti pe­ gawainya terlibat jaringan narko­ ba, pihaknya akan mengusulkan untuk dipecat. (BOY/K1)

i TAHUN XL

Rp3.000

Perda Macan Kertas

Kota Bandar Lampung, Sabtu (11/10), di ruang kerjanya.

Kepala SD itu berharap mid semester yang sejak dua tahun terakhir diadakan dalam format ujian bersama tidak lagi dilaku­ kan. Sebab, hal itu hanya meng­ habiskan dana BOS yang terlalu besar. Untuk sekali membayar penggandaan soal mid semester, sekolahnya yang memiliki siswa hampir 700 orang itu dapat me­ nguras dana hingga Rp10 juta. Mid semester bersama di­ adakan hampir di seluruh SD di Bandar Lampung pada 6—8 Oktober lalu. Banyaknya soal dalam mid semester beragam bergantung jenjang kelas. Untuk kelas I dan II, jum­ lah yang diujikan lima mata pelajar­an, yaitu Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Lampung. Lima lembar soal itu oleh percetakan dihargai Rp14 ribu. Sementara untuk kelas III dan IV dengan tambahan mata pelajaran IPA dan IPS dihargai Rp16 ribu. Ketua I K3S Kota Bandar Lam­ pung Arsyad mengaku pelaksa­ naan ujian bersama tengah se­ mester merupakan kesepakatan kepala sekolah yang tergabung di K3S kecamatan. “Tidak diwa­ jibkan. Itu kesepakatan K3S ke­ camatan saja. K3S kota tidak bisa intervensi, termasuk penentuan harga hingga tempat percetakan soalnya,” katanya, saat dihubungi Lampost, kemarin. Terkait anggaran cetak soal yang diduga di-mark-up, Arsyad mem­ benarkan dana yang dikeluarkan terlalu besar. Seharusnya, menurut perhitungan Arsyad, dana cetak soal mid semester masih di bawah angka Rp10 ribu. Arsyad yang menjelaskan dalam pengadaan soal bi­ asanya memang ada biaya lain seperti biaya tim penyu­ sun, pengevaluasi, hingga tim monitoring dan pengawas dari UPTD. “Ya, mungkin maksimal Rp8.000,” ujarnya. (CD13/D1)

No. 13284

Terbit Sejak 1974

TA JUK

Pihak sekolah terpaksa mengeluarkan BOS sebesar itu karena sudah dikoordinasi K3S masing-masing kecamatan di Bandar Lampung. Rudiyansyah

24 Hal.

n AFP/TOSHIFUMI KITAMURA

PERTAHANKAN GELAR. Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mempertahankan gelar juara dunia meski hanya finis kedua di belakang Jorge Lorenzo di MotoGP Jepang, di Sirkuit Motegi, Minggu (12/10).

Prestasi dan Rekor Marc Marquez di MotoGP 1. Pembalap termuda yang mempertahankan juara dunia MotoGP dalam usia 21 tahun.

2. Pembalap termuda peraih gelar juara dunia MotoGP dalam usia 20 tahun 266 hari.

3. Pembalap termuda yang naik podium di MotoGP saat menjuarai seri pembuka MotoGP Qatar pada 2013.

4. Pembalap termuda yang memenangi balap MotoGP saat juara di MotoGP AS pada usia 20 tahun 63 hari.

5. Pembalap termuda yang memenangi balapan di tiga kelas.

Marquez Pertahankan Gelar Juara Dunia FINIS kedua pada balapan Mo­ toGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (12/10), sudah cukup mengantarkan Marc Marquez untuk mengunci gelar juara dunia kedua pada tahun kedua pembalap berusia 21 tahun itu berkompetisi dalam ajang ­balap motor kelas premier itu. Tambahan 20 poin mem­ buat pembalap Repsol Honda tersebut memperlebar selisih poin dengan rekan satu tim sekaligus pesaing utamanya dalam perebutan gelar juara dunia, Dani Pedrosa, menjadi 82 poin. Artinya, tiga seri ter­ sisa, perolehan poin Marquez tidak akan mampu disaingi Pedrosa yang finis di urutan keempat di Motegi. “Ini sangat spesial. Khalayak selalu berpikir kejuaraan ini mudah dan saya membalas­ nya dengan senyuman. Na­

mun, faktanya ini sulit dilalui, selalu ada tekanan di lintasan. Saya membuat kesalahan di beberapa balapan terakhir dan saya senang bisa memasti­ kan gelar di kandang Honda,” kata Marquez. Gelar juara ini menjadikan Marquez sebagai pembalap ter­ muda yang memenangi MotoGP secara berturut-turut. Ia me­ mecahkan rekor Mike Hailwood yang pada 1963 mendapatkan gelar juara dunia kedua secara beruntun pada usia 23 tahun.

Marquez kini menyamai toreh­ an 11 pembalap MotoGP lain yang mampu menjadi juara dunia secara beruntun. Pembalap Spanyol itu finis di belakang pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo, yang memenangi balapan 24 putaran itu dengan mencatatkan waktu 42 menit 21,259 detik. Marquez yang memulai balapan dari posisi ke­ empat menyusul dengan selisih 1,638 detik. Sementara podium ketiga menjadi milik pembalap Yamaha lainnya, Valentino Ros­ si, dengan selisih 2,602 detik dari Lorenzo. (MI/O1)

Angelina Jolie Bertemu Ratu Elizabeth II

Hlm. 16

KOLOM PAKAR

Gugurnya Hak Menguji RANCANGAN Undang-Undang tentang Pemilihan Kepala Dae­ rah (RUU Pilkada) yang sudah sejak 2010 disiapkan Kementeri­ an Dalam Negeri (Kemendagri) berakhir dengan drama walk out Partai Demokrat. Para pe­ nonton terkesima, sambil meng­ usap-usap mata seakan tidak percaya, apakah ini sinetron? Ya, tontonan dramatis seperti itu memang senang diperton­ tonkan televisi kita. Pendukung pilkada langsung langsung terduduk, pucat, ber­ keringat, dan tidak percaya akan kenyataan bahwa mereka tidak bisa lagi langsung memilih calon kepala daerah idola me­ reka. Di sisi lain, anggota DPRD yang sebagian telah menggadai­

Rudy Pengajar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

kan SK mereka seakan menda­ pat durian runtuh, tapi masih malu-malu bergembira karena mereka dimandatkan UU untuk memilih kepala daerah, me­ wakili masyarakat di daerah mereka masing-masing. Esoknya, tanpa didahului hujan badai, banjir bandang e-mail dan SMS terjadi di Indonesia. Lebih

dari 100 elemen masyarakat sipil, termasuk para penggiat demokra­ si, mengajak publik melakukan penolakan UU Pilkada. Alasan para pengirim e-mail dan SMS tersebut banyak tapi berbeda rasa, seperti Nano-Nano. Ada yang menyebut kondisi ini menggambarkan kemunduran demokrasi, ada yang beralasan karena pilkada langsung meru­ pakah wujud demokrasi yang sesungguhnya dan pilkada mela­ lui DPRD bertentangan dengan kedaulatan rakyat, serta banyak lagi. E-mail dan SMS berlanjut pada penandatanganan petisi, aksi damai, diskusi-diskusi, bahkan pengambilan sikap banyak elemen mahasiswa dan masyarakat.

BERSAMBUNG Ke Hlm. 4

MENJAMURNYA angkutan travel gelap di Lampung dewasa ini merupakan fenom­ ena dengan dua wajah berbeda. Ia dibenci, tetapi disukai. Dibenci pengelola angkutan IKUTI BEDAH TAJUK umum resmi, tetapi S E T I A P P U K U L 0 8 . 0 0 W I B disu­kai masyarakat pengguna jasa transpor­ tasi karena lebih murah, praktis, dan nyaman. Dalam hal regulasi, travel gelap melanggar Undang-Un­ dang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, juga melanggar Peraturan Daerah No. 4/2012 tentang Pengendalian dan Pengawasan Mobil Angkutan Penum­ pang dan Angkutan Barang untuk Umum tanpa Izin. Atas dasar pelanggaran undang-undang itulah, setidaknya sejak lima tahun silam petugas melancarkan razia travel gelap. Beberapa kali petugas menangkap belasan travel ge­ lap yang terbukti menaikkan penumpang. Sanksi terberat mobil dikandangkan sebulan sebelum dikembalikan lagi kepada pemiliknya. Tujuannya, sekadar memberi efek jera agar kelak tidak lagi masuk ke bisnis tranportasi gelap. Namun, sanksi tersebut tidak membuat jera. Bukannya berkurang, jumlah kendaraan yang tidak memiliki izin angkutan itu terus bertambah. Tidak ada data pasti jumlah travel gelap yang beroperasi di Lampung saat ini. Namun, diperkirakan sekitar 150-an travel gelap setiap hari menjelajahi provinsi ini. Jumlah terbesar untuk trayek Bandar Lampung—Bakauheni, yang ditaksir sekitar 120-an unit. Sisanya tersebar di Bandara Radin Inten II serta be­ berapa jurusan lain di Lampung. Dari sisi pendapatan daerah, travel gelap merugikan pe­ merintah karena tidak membayar pajak dan kewajiban lain kepada negara. Dari aspek bisnis, jika dibiarkan menjamur, travel gelap akan mematikan perusahaan transportasi. Sopir bus jurusan Bandar Lampung—Bakauheni dan pemilik travel resmi mengeluh jumlah penumpang semakin sepi. Pengu­ saha transportasi pun tak lelah menyerukan agar travel gelap segera dihabisi, tetapi seruan itu seperti membentur tembok. Maraknya travel gelap tidak lepas dari tradisi tahu sama tahu yang sudah berakar urat di sebagian masyarakat kita. Ada du­ gaan oknum petugas Dinas Perhubungan yang sering merazia travel gelap malah mendapat keuntungan dari bisnis ilegal itu. Jika sopir travel resmi hanya membayar retribusi Rp500, sopir travel gelap berani membayar 30 kali lipat lebih tinggi hingga nominal Rp15 ribu kepada oknum petugas di Pelabuhan Bakauheni. Jika dua pihak saling mendapat manfaat, semua akan berjalan mulus meskipun ada unsur pelanggaran di dalamnya. Tahu sama tahu, cincai. Persoalan seputar menjamurnya travel gelap sekaligus mencerminkan kondisi transportasi umum kita saat ini. Se­ harusnya, hal ini juga menjadi bahan evaluasi pengusaha angkutan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelang­ gan. Pelayanan sopir travel gelap sering lebih ramah dan bersahabat dibandingkan sopir travel resmi atau awak bus. Mereka menjalankan usaha sambil tetap menjaga hubung­ an kekeluargaan dengan pelanggan. Meskipun demikian, operasional travel gelap tetap melang­ gar peraturan dan wajib dijatuhi sanksi sesuai ketentuan. Ujung tombak penindakan berada di tangan petugas Dinas Perhubung­ an dan aparat keamanan. Jika ujung tombak itu tumpul, semua undang-undang dan perda hanya menjadi macan kertas. n

oasis

Kebugaran dan Tidur SEBUAH studi baru yang dilakukan University of Geor­ gia, AS, menemukan keterkaitan antara tingkat aktivitas fisik se­ seorang dan kemampuan tidur. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercises itu meng­ ungkap bahwa penurunan kebu­ garan fisik dapat mengganggu kualitas tidur. Untuk keperluan studi, tim menganalisis data yang di­ kumpulkan oleh Aerobics Centers Longitudinal Study. Studi itu melacak lebih dari 8.000 peserta antara tahun 1971 dan 2006, berusia 20 sampai 85 tahun. Para peneliti mengukur kebugaran kardiorespirasi peserta setiap dua tahun. Pada partisipan berusia 51—56 tahun yang mengalami penurunan daya tahan tiap menitnya menunjukkan pening­ katan keluhan tidur sebesar 1,7% (pria) dan 1,3% (perem­ puan). Studi itu menyatakan bahwa orang-orang biasanya mulai kehilangan kebugaran mereka pada usia 45 tahun jika mereka berhenti berolahraga secara teratur. (MI/U1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.