Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
@lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
T E R U J I T E PERC AYA
Senin, 1 Desember 2014 facebook.com/lampungpost
Ical Mengaku Dikudeta K
Transaksional Di pihak lain, Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono mengungkapkan adanya praktik politik transaksional untuk memuluskan Ical kembali menduduki jabatan sebagai ketua umum. Jika menolak, DPD diancam akan dipecat. “Ada imbalan Rp50 juta—Rp100 juta. Ada operasi pasar untuk memperbarui dukungan dan memastikan dukungan ke Ical,” kata Agung, di Bali. Wakil Sekjen Golkar yang pro-Agung, Leo Nababan, menyebutkan munas diwarnai intimidasi dan pemecatan
A
da imbalan Rp50 juta—Rp100 juta. Ada operasi pasar untuk memperbarui dukungan dan memastikan dukungan ke Ical. pengurus DPD II. “Pemecatan ada 8 dari Papua, 5 dari Lampung, dan 1 dari Sumatera Utara. Itu dipecat langsung oleh DPD I,” ujar Leo. Namun, DPD I Golkar Lampung membantah lima peng urus DPD II dipecat karena tidak mendukung Ical. “Saya tegaskan tidak ada yang dipecat, apa pelanggarannya? Kalaupun ada pemecatan, bukan oleh ketua umum, tapi DPD I atas persetujuan DPP. Pemecatan empat DPD karena pelanggaran aturan partai,” kata Sekretaris DPD I Golkar Lampung Ismet Roni. Empat DPD II itu yakni Bandar Lampung, Lampung Utara, Mesuji, dan Lampung Barat. Ismet mengungkapkan pemecatan itu tidak terkait dengan munas. (MI/ANT/R3)
ekasetiawan@lampungpost.co.id
Jennifer Lawrence Sukses Nyanyi Pop... Hlm. 16
n ANTARA/NYOMAN BUDHIANA
PENJAGAAN MUNAS GOLKAR. Anggota pengaman bersenjata kayu dan bambu berjaga di pintu masuk tempat berlangsungnya Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11). Ratusan anggota pengaman sempat memblokade pintu masuk Hotel Westin, karena diisukan ada massa tandingan yang dinilai akan menggagalkan munas tersebut.
kolom pakar
Makna Kunjungan Jokowi ke Lampung “KITA telah lama memunggungi samudera, laut, selat, dan teluk. Maka, mulai hari ini, kita kembalikan kejayaan nenek moyang sebagai pelaut pemberani. Menghadapi badai dan gelombang di atas kapal bernama Republik Indonesia.” (Joko Widodo, Senin [20 Oktober 2014]) Mengambil hikmah dari berbagai peristiwa penting yang dialami dapat dikatakan sudah menjadi satu di antara banyak kearifan pikiran yang hidup dalam masyarakat kita. Mengambil hikmah adalah seperti mengetahui hal terbaik dengan cara sebaik mungkin dan memanfaatkannya untuk kelebihbaikan ke depan. Semakin luas, mendalam,
Yoke Muelgini Dosen FEB Unila
dan perinci pengetahuan kita tentang hikmah dari berbagai hal, kita akan semakin arif dalam menghadapi dan menjalani kehidupan. Kearifan dalam mengambil hikmah ini layak kita gunakan untuk memaknai kunjungan kerja Presiden RI ke-7 Joko Widodo ke Lampung, 25 November 2014 yang lalu. Untuk mengetahui apa dan yang mana butir-butir hikmah
yang layak kita ambil dan tindak lanjuti dari kunjung an Presiden Joko Widodo ke Lampung tersebut, kita perlu mendekatinya dengan memahami tiga hal. Pertama, memahami kepe mimpinan dan cara kerja Presiden Joko Widodo adalah blusukan yang dilakukan secara on the spot untuk mengetahui langsung situasi nyata di lapang an dan memerintah anggota kabinetnya untuk memberikan solusi. Kedua, bahwa fokus program kerja kabinet Presiden Joko Widodo 2014—2019 adalah pembangunan maritim, pa ngan, energi, dan peningkatan infrastruktur jalan, pelabuhan, dan penyediaan listrik.
BERSAMBUNG ke Hlm. 4
Menara Siger, Tempat Sejoli Berteman Sepi Ko m p l e k s M e n a r a S i g e r, Bakauheni, Kamis (27/11). Matahari baru naik 45 derajat. Tak ada tanda-tanda akan ada acara atau pesta di lokasi yang menjadi ikon Lampung itu. Suasana dan kondisi ba ngunan yang tak terurus itu senyap. Namun, di salah satu sudut gedung, Rahmat (37) tampak beraktivitas. Ia hanya sendiri menyiapkan gerobak berkaca sederhana dan menggoreng aneka penganan. Tebersit tanya, “Mau jualan kepada siapa di atas bukit nun jauh dari keramaian itu?” “Yah, rezeki Tuhan mah ada aja. Satu-dua orang ada saja yang datang ke sini. Biasanya, kalau agak sore, anak-anak
n LAMPUNG POST/AAN KRIDOLAKSONO
MENARA SIGER. Kompleks Menara Siger, Bakauheni, beberapa waktu lalu. Tugu dengan lebar bangunan 32 meter, panjang 50 meter, tinggi 32 meter, dan berjarak 200 meter dari jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Pasar Bakauheni itu sepi pengunjung. pada pacaran itu di sini,” kata lelaki setengah baya ini. Keinginan pemerintah untuk menjadikan Menara Si-
i TAHUN XL
Rp3.000
Menimbang Bobot Angkutan
mentara kader lain mengalami luka berat setelah dipukuli dan diinjak massa partai.
ETUA Umum Golkar Aburizal Bakrie menegaskan Presidium Penyelamat Partai Golkar merupakan kudeta yang melanggar konstitusi partai. “Saya imbau kader-kader yang membentuk presidium untuk kembali ke jalan yang benar, bernaung di bawah pohon beringin,” kata Aburizal, pada pembukaan Munas IX Golkar di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Minggu (30/11) malam. Aburizal, yang akrab disapa Ical, menjelaskan cara yang dilakukan presidium adalah kudeta inkonstitusional karena melabrak konstitusi partai. Menurut dia, kebijakan partai tidak bisa diputuskan oleh seseorang dengan caracara premanisme, intimidasi, dan kekerasan. “Mungkin di antara mereka ada niat yang baik, tapi niat yang baik tidak akan tercapai jika dilakukan dengan cara-cara premanisme yang bersifat destruktif.” Aburizal menegaskan Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agun Gunandjar telah meminta sesuatu yang tidak mungkin bisa diberikan karena tidak ada dalam kewenangan mereka. “Presidium adalah cara-cara ekstrem yang inkonstitusional,” kata dia. Munas dihadiri pimpinan partai politik Koalisi Merah Putih. Tampak Ketum DPP Gerindra Prabowo Subianto, Ketum DPP PAN Hatta Radjasa, tokoh PAN Amien Rais, Presiden PKS Anis Matta, Ketum DPP PPP Suryadharma Ali, Ketum DPP PBB M.S. Kaban, dan Ketua DPP Demokrat Syarief Hasan. Pelaksanaan munas dijaga ketat pecalang yang bersenja takan bambu runcing. Dua kader Golkar terlibat pertengkaran, se -
No. 13331
Terbit Sejak 1974
TA JUK
Agung Laksono mengungkapkan adanya praktik politik transaksional untuk memuluskan Ical kembali menduduki jabatan sebagai ketua umum. Eka Setiawan
24 Hal.
ger sebagai destinasi wisata unggulan di Lampung tampaknya memang masih jauh. M e n a r a b e r b e nt u k s i ge r,
mahkota pengantin perempuan Lampung, di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut itu masih minim pe ngunjung. “Cuma Sabtu dan Minggu aja yang agak ramai atau kalau ada acara,” kata Rahmat. Monumen yang menjadi penanda Lampung itu memang cukup memberi identitas bagi pendatang dari luar yang menggunakan jasa penye berangan feri. Menjelang sandar di Pelabuhan Bakauheni, pemandangan dari atas kapal langsung bertatap dengan ba ngunan enam lantai berwarna emas itu. Untuk sampai ke Menara Siger yang diresmikan Gubernur Sjachroedin Z.P. pada 30
April 2008 itu tidak sulit. Tugu dengan lebar bangunan 32 meter, panjang 50 meter, dan tinggi 32 meter itu berjarak 200 meter dari Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Pasar Bakauheni. Begitu juga bagi pengunjung yang melalui jalan lintas pantai timur (Jalinpantim), bisa langsung masuk ke area menara. Suasana sepi, tiupan angin laut, dan berada di ketinggian membuat banyak sejoli yang sedang dimabuk cinta memilih tempat ini untuk bercengkerama. Sembari menatap kapal feri keluar-masuk pelabuhan mengantar dan menurun kan penumpang, mereka menikmati suasana.
BERSAMBUNG Ke Hlm. 5
KONDISI jalan di Lampung tidak akan pernah mulus jika beban muatan kendaraan tak mampu dikendalikan. Jalan yang baru diperbaiki akan cepat rusak lagi saat terus dilewati truk dengan tonase berlebih. Sejak 2011, Pemerintah Provinsi Lampung telah berusaha mengendalikan tonase kendaraan dengan mengeluarkan Peraturan Daerah No. 5/2011 tentang Pengawasan Pengendalian Kelebihan Beban Angkutan Barang. Aturan itu secara detail mengatur beban maksimal kendaraan yang bisa melintas di jalan provinsi, yakni 8 ton. Bagi yang melanggar, siap-siap diberi sanksi dan denda. Ada denda yang dipenuhi dengan sejumlah rupiah, ada juga sanksi yang memaksa kelebihan muatan harus diturunkan. Sayangnya, perda itu bagai macan tak bergigi. Tak mampu diterapkan sesuai dengan tujuan awalnya, yakni membatasi tonase kendaraan sehingga jalan provinsi tidak cepat rusak. Lihat saja bagaimana jalan provinsi di seluruh kabupaten/kota yang berlubang di sana-sini. Bukan berkaca dari lubang di jalan, Pemprov justru menyalahkan aturan yang dibuat sendiri sehingga harus direvisi. Padahal, melihat detail aturannya, tak ada yang salah pada perda ini. Isinya cukup komprehensif dan bisa me nimbulkan efek jera. Sangat wajar jika DPRD menganggap revisi perda tidak perlu dilakukan. Pemprov harusnya tak perlu repot lagi mengubah aturan ini. Benahi saja sistem yang menunjang diberlakukannya perda ini. Yang terpenting adalah pastikan kalau jembatan timbang di ruas jalan provinsi berfungsi dengan baik, bukan justru menjadi alat mengakali sopir, apalagi memperkaya petugas yang mengoperasikannya. Dalam aturan itu juga tegas dikatakan kalau kelebihan muatan harus diturunkan hingga kendaraan tersebut mencapai beban yang diizinkan untuk melintas di jalan provinsi. Jangan sampai uang malah jadi pemulus agar kelebihan tak lagi dipersoalkan. Dengan teknologi yang sedemikian canggih saat ini, ba nyak alat yang bisa digunakan pemerintah untuk meminimalisasi pungutan liar. Bisa dipasang CCTV atau alat oto matis yang bisa menunjang kefektifan perda ini. Buat terobosan dengan aturan tambahan yang bisa menambah efek jera. Misalnya, jika dalam jangka waktu tertentu kelebihan barang tidak diambil kembali oleh sang pemilik, barang-barang tersebut akan dilelang atau dibagikan kepada masyarakat. Jika ini dijalankan, pengusaha pasti takut mengangkut barang yang melebihi kapasitas jalan. Mereka tidak hanya rugi karena harus membayar denda, tetapi juga karena harus merelakan barang mereka tak sampai tujuan. Memperbaiki jalan bukan persoalan sulit bagi pemerintah. Yang lebih rumit tentu mempertahankan kemulusan jalan, salah satunya dengan memastikan beban kendaraan bisa dikendalikan. Semua itu bisa terwujud hanya jika ada kemauan dan terobosan pintar dari pemerintah, bukan hanya menimbang, mengambil uang, lalu pulang. Kita sering mendengar dan melihat sendiri praktik pu ngutan liar dan setoran di jembatan timbang. Itulah yang harus diberantas habis agar kondisi jalan tetap terjaga de ngan baik. n
oasis
Sup Kacang dan Usia ORANG yang makan segenggam kacang setiap hari memiliki kemungkinan 20% lebih kecil untuk meninggal dibandingkan dengan mereka yang tidak. Demikian hasil satu studi AS yang disiarkan pada Rabu (26/11). Penelitian mendapati orang yang rutin makan kacang memiliki tubuh lebih langsing dibandingkan dengan orang yang tidak makan kacang. Hasil itu diperkirakan akan mengurangi kekhawatiran yang tersebar luas bahwa makan banyak kacang akan membuat orang kelebihan berat. “Manfaat yang paling nyata ialah pengurangan 29% kematian akibat sakit jantung—pembunuh utama bagi orang Amerika,” kata Charles Fuchs, penulis senior dan direktur Gastrointestinal Cancer Center, di Dana-Farber Cancer Institute, cabang Harvard Medical School, dalam satu pernyataan. “Namun, kami juga melihat pengurangan mencolok (11%) dalam risiko orang meninggal akibat kanker,” ujar Fuchs, yang juga bekerja buat Channing Division of Network Medicine di Brigham and Women’s Hospital. (MI/R4)