:: LAMPUNG POST :: Senin, 22 September 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

senin, 22 september 2014

T E R U J I T E PERC AYA

facebook.com/lampungpost

Eko Yuli Rebut Perunggu KONTINGEN Indonesia menam­ bah satu perunggu dari cabang angkat besi Asian Games XVII Incheon. Medali disumbangkan lifter Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 62 kg putra. Pada pertandingan di Moon­ light Festival Garden, Minggu (21/9) malam WIB, di angkatan snatch Eko Yuli mengangkat barbel seberat 142 kilogram dan clean and jerk 166 kilogram. Total, dia mencatatkan 308 kilogram. Total angkatan yang diraih lifter kelahiran Lampung itu ter­ paut 13 kg dari peraih peraih Li Jun Chen. Lifter Tiongkok itu di snatch mengangkat barbel 143 kg dan 178 di clean and jerk se­ hingga total angkatannya 321. Emas di kelas ini diraih lifter Korea Utara Kim Un Guk dengan total angkatan 332 kilogram. Di kelas ini Un Guk memecahkan dua rekor dunia, yakni angkatan total dan angkatan snatch dengan berat 154. Sementara di clean and jerk dia mengangkat barbel 178 kg. Eko Yuli Irawan menyatakan cukup puas dengan prestasinya itu. “Perunggu ini memang su­ dah selayaknya bagi saya, pe­ saing saya juara Olimpiade dan dunia di Asian Games ini,” kata Eko Yuli, seusai bertanding. Manajer tim Alamsyah Wijaya mengamini apa yang diutarakan Eko Yuli. “Inginnya sih paling tidak perak, tetapi bisa dilihat lawan-lawan Eko adalah lifter kelas dunia,” kata dia. Sementara itu, manajer tim bulu tangkis Indonesia, Lius Pongoh, hanya bisa pasrah se­ telah harapan meraih medali di nomor beregu pupus menyusul kekalahan 1-3 dari Taiwan di Asian Games 2014 Incheon, Kor­ sel, kemarin. “Saya minta maaf tidak bisa memenuhi target,” kata Lius Pongoh, seusai kekalah­ an tim putra Indonesia itu. “Di nomor beregu sebetulnya kami targetkan meraih perunggu, tetapi itu meleset, dan saya tidak perkirakan itu,” ujarnya. Menurut dia, tunggal per­ tama yang turun, yaitu Tommy Sugiarto, seharusnya bisa me­ nang karena dia menjadi moti­ vator rekan-rekannya. (ANT/O1)

No. 13264

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TA JUK

Pengkhianat Rakyat

n ANTARA/SAPTONO

PERUNGGU. Lifter angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat mengangkat beban 170 kg pada clean and jerk kelas 62 kg Asian Games 2014, di Moolight Festival Garden, Incheon, Minggu (21/9). Lifter kelahiran Lampung itu merebut perunggu dengan total angkatan 308 kg.

Demokrat Siapkan Pengganti Hasmuni Bagi kader maupun struktur partai yang terlibat narkoba, tidak ada upaya lain kecuali diambil sikap tegas. Abu Umarali

P

ARTAI Demokrat telah menyiapkan pengganti Hasmuni, anggota DPRD yang tertangkap Satuan Direk­ torat Reserse Narkoba Polda Lampung karena kedapatan menyimpan sabu-sabu. DPC Partai Demokrat Tang­ gamus menyiapkan nama Ah­ maddiyan yang mendapatkan suara terbanyak kedua setelah Hasmuni dalam Pemilu Legis­ ltaif (Pileg) 2014. Ahmaddiyan pun sempat mempermasalah­ kan Hasmuni hingga ke mah­ kamah partai. “Iya, untuk pengganti Has­

muni adalah yang mendapat­ kan suara terbanyak kedua, Ahmaddiyan. Dalam waktu dekat ini akan langsung kami hubungi,” kata Ketua DPC Demokrat Tanggamus Abdul Azis Zikri, Minggu (21/9). P e n a n g k a p a n H a s mu n i membuat geram pengurus DPC Demokrat Tanggamus dan DPD Partai Demokrat Lampung. “Jika telah keluar pernyataan dari Polda Lam­ pung bahwa terbukti bersalah, kami menga­jukan surat PAW sesegera mungkin,” ujarnya. Menurut Abdul Aziz, par­ tainya sangat dipermalukan tindakan kadernya itu. “Yang

pasti, dia (Hasmuni, red) telah melakukan kesalahan fatal dan mencemarkan nama besar Demokrat, sanksinya jelas.” Penangkapan itu terjadi saat Hasmuni tengah menjalani bimbingan teknis (bimtek) yang digelar Sekretariat DPRD setempat selama lima hari, sejak Senin (15/9). Pada Kamis (19/9) malam, Hasmuni dibekuk Satnarkoba Polda Lampung bersama ­dengan sopir pribadi. Rekannya, Mustafa, yang juga anggota DPRD Tanggamus dari PDIP, hingga kini masih buron. Terkait Mustafa, DPD PDIP Lampung siap memecat ka­ dernya. “Dalam AD/ART dan hasil kongres PDIP dua kali menyampaikan bagi kader maupun struktur partai yang terlibat narkoba, tidak ada ­upaya lain kecuali diambil sikap tegas,” kata Wakil Ketua DPD

PDIP Lampung Watoni Nurdin, saat dihubungi, kemarin.

Buru Mustafa Jajaran Reserse Narkoba Polda Lampung terus memburu Mus­ tafa dan dua rekan wanitanya yang diduga terlibat dalam pesta narkoba di Hotel Novotel, Kamis (18/9) malam itu. “Kami juga su­ dah mendeteksi ke berbagai titik kepada ketiga orang yang masih melarikan diri,” ujar Dirnarkoba Polda Lampung Kombes Pol. Edi Swasono, Minggu (21/9). Ketua DPD Gerakan Anti­ narkoba (Granat) Lampung Toni Eka Candra berharap aparat penegak hukum mengusut tuntas dan menindak tegas pe­ nyelenggara pemerintahan di daerah yang menyalahgunakan narkoba. (CR11/BOY/U1)

abuumarali@lampungpost.co.id

ko l o m paka r

Prinsip Konstitusionalisme RUU Pilkada SAAT ini di seluruh Indone­ sia, dari warung kopi sampai ruang-ruang kampus, mung­ kin RUU Pilkada menjadi topik hangat diperbincangkan. RUU Pilkada adalah salah satu dari tiga rancangan undang-un­ dang sebagai paket peraturan perundang-undangan yang mengatur pemerintahan di daerah. Peraturan perundangundangan yang lain adalah UU Desa yang telah disahkan

24 Hal.

dalam bentuk UU No. 6 Tahun 2014 dan revisi UU Pemda. Polemik RUU Pilkada dapat dikatakan sudah menjadi po­ lemik nasional, mulai dunia maya sampai dunia nyata. Polemik ini berkutat dalam isu pemilihan kepala daerah oleh DPRD, menggantikan pemi­ lihan langsung sejak 2004. Wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD memuncul­ kan sikap pro-kontra dengan

Rudy Pengajar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

argumennya masing-masing. Kubu pendukung pemilihan

kepala daerah mendasarkan ar­ gumennya pada beberapa hal. Pertama, pemilihan kepala dae­ rah oleh DPRD akan menghemat anggaran negara kurang lebih Rp40 triliun. Kedua, pemilihan kepala daerah oleh DPRD meru­ pakan perwujudan demokrasi perwakilan sebagai wujud lain demokrasi Pancasila. Di sisi lain, kubu yang menolak pemilihan kepala daerah oleh DPRD mendasarkan argumen­

nya pada beberapa hal. Pertama, pemilihan kepala daerah secara langsung seperti praktik saat ini merupakan perwujudan kedau­ latan rakyat seutuhnya. Kedua, pemilihan kepala daerah lang­ sung telah menghasilkan kepala daerah yang independen dan memberi solusi-solusi baru untuk daerah. Ketiga, pemilihan kepala daerah oleh DPRD merupakan langkah mundur demokrasi.

BERSAMBUNG ke hlm. 4

Titik Panas Sumatera Berkurang Drastis

n LAMPUNG POST/ARMANSYAH

KEMARAU. Penggembala kambing memberi makan ternak miliknya di areal sawah yang mulai kering di Desa Sukapura, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu (21/9). Para penggembala memanfaatkan lahan sawah yang mengering dan penuh rerumputan akibat kemarau.

BADAN Nasional Penang­ gulangan Bencana (BNPB) menyatakan operasi hujan buatan membuat hotspot atau titik api di wilayah Su­ matera berkurang drastis. “Operasi hujan buatan yang terus dilakukan telah me ­ nyebabkan hujan jatuh di beberapa tempat dalam dua hari terakhir di Sumatera dan Kalimantan,” kata Kepala Humas BNPB Pusat Sutopo, di Jakarta, Ming­gu (21/9). Dia mengatakan hujan buat­ an telah mempercepat jatuh­ nya hujan dan meningkatkan intensitas hujan. Untuk jarak pandang saat ini di wilayah tersebut juga meningkat. Ber­

dasarkan pantauan satelit Modis (Terra dan Aqua), pada Minggu (21/9), hotspot tersebar di Sumsel 35 titik, Lampung 7 titik, Kalbar 86 titik, Ka­ lteng 451 titik, Kalsel 75 titik, dan ­Kaltim 132 titik, sedang­ kan Riau dan Jambi tidak ada hotspot atau nihil. Dari pantauan satelit NO­ AA-18, pada Minggu (21/9), hotspot yang berada di Sum­

Elvira Devina Mira Putri Indonesia Pencinta Soto

Hlm. 16

sel sebanyak 31 titik, Kalbar 45 titik, Kalteng 25 titik, dan Kaltim 3 titik. Hotspot di Sum­ sel berada di Ogan Komering Ilir 34 titik dan Lubuklinggau satu titik. Kebakaran saat ini berada di perkebunan dan lahan dekat permukiman yang diindikasi­ kan hal itu dibakar. (*2/D1)

TIDAK mudah mengemban tugas sebagai wakil rakyat. Tentu saja ia bukan manusia super, melainkan minimal harus memiliki kelebihan dibandingkan warga lainnya. Undang-Undang No. 8 Ta­ hun 2012 tentang Pemilu mengatur 16 persyaratan IKUTI BEDAH TAJUK formal sebagai calon anggota SETIAP HARI, PUKUL 08.00 WIB legislatif. Syarat formal terse­ but dibuktikan melalui doku­ men hitam di atas putih. Namun, ada sederet syarat lain yang telah menjadi konsensus di masyarakat kita. Semua partai politik dan pemilih pasti sepakat tidak meng­ hendaki wakil rakyat yang berperilaku menyimpang, terli­ bat kejahatan korupsi, dan narkoba. Anggota legislatif dipi­ lih rakyat untuk mengemban tugas legislasi, anggaran, dan penga­wasan. Tiga tugas mulia itu tidak akan berjalan dengan baik jika dijalankan anggota legislatif yang bermasalah. Tidak sulit menebak kualitas peraturan yang dibuat oleh orang yang terlibat pidana. Tidak sulit memprediksi aloka­ si anggaran yang dibuat oleh pemakai narkoba. Bagaima­ na mungkin akan mengawasi kinerja pemerintah jika si ­pengawas belum bisa mengawasi diri sendiri. Itu sebabnya kita mendukung aparat penegak hukum menertibkan perilaku menyimpang anggota legislatif, ter­ masuk saat Polda Lampung menangkap Hasmuni. Anggota DPRD Tanggamus periode 2014—2019 itu ditangkap bersama sopirnya, Iswahyudi, dalam kasus narkoba di parkiran Hotel Novotel, Bandar Lampung, Kamis (18/9), sekitar pukul 23.30. Saat diperiksa, Hasmuni mengaku mengonsumsi sabusabu bersama Iswahyudi serta anggota DPRD Tanggamus dari PDIP, Mustafa. Dua wanita relasi Mustafa juga ikut da­ lam pesta narkoba di kamar 2014 itu. Tiga orang terakhir hingga kemarin belum tertangkap. Polisi masih mendala­ mi kemungkinan Hasmuni sebagai pengedar narkoba dari Bandar Lampung ke Tanggamus. Satu hal yang sangat menyakitkan bagi masyarakat awam, penangkapan dilakukan saat DPRD Tanggamus mengikuti bimbingan teknis anggota legislatif bersama anggota DPRD dari kabupaten/kota se-Lampung. Bukannya serius mempelajari apa yang harus dilakukan saat men­ jadi wakil rakyat nanti, mereka malah berpesta sabu-sabu. Tidak berlebihan jika perilaku itu disebut pengkhianatan amanah rakyat. Narkoba kini menjadi ancaman serius di negeri ini. Ba­ dan Narkotika Nasional memprediksi pasar narkoba di In­ donesia diminati penduduk usia produktif 10—59 tahun. Diperkirakan, 5,8 juta penduduk terlibat dalam penyalah­ gunaan narkotika. Setiap tahun sedikitnya Rp55 triliun di­ habiskan untuk konsumsi barang terlarang itu. Sejumlah nama anggota legislatif di Lampung juga per­ nah terjerat kasus narkoba. Sebut saja anggota DPRD Tang­ gamus Najmi Damsyik, anggota DPRD Lampung Utara Rifki Jauhari, anggota DPRD Lampung Tengah Yusnan Eko Ro­ zali, serta dua anggota DPRD Bandar Lampung Endang As­ nawi dan Jimmy Khomeini. Kita berharap seluruh komponen masyarakat bersamasama mendukung pemberantasan narkoba untuk menyela­ matkan generasi mendatang. Karena itu, tidak berlebihan anggota legislatif yang larut dalam pesta narkoba disebut sebagai pengkhianat rakyat. n

oasis

Film Aksi dan Obesitas STUDI terbaru yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine mengatakan menon­ ton film aksi memenga­ ruhi obesitas seseorang. Menurut para peneliti dari Universitas Cornell Amerika Serikat, orang mengudap jauh lebih banyak selama film aksi ketimbang saat menonton film bergenre lainnya. Para peneliti mengatakan menonton televisi sambil mengudap karena me­ reka tidak menyadari berapa banyak yang mereka makan. Studi dilakukan dengan menempatkan 94 siswa sebagai objek penelitian. Seluruh siswa diberi mangkuk cokelat, biskuit, wortel, dan anggur lalu diminta menonton televisi. Para ilmuwan kemudian membandingkan berapa banyak makanan yang dikonsumsi selama film aksi. Hasilnya, para siswa memakan dua kali lebih banyak ma­ kanan dan mengonsumsi 65% lebih banyak kalori selama film aksi. Perbedaan tersebut terlihat lebih jelas pada pria daripada wanita. (MI/U1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
:: LAMPUNG POST :: Senin, 22 September 2014 by Lampung Post - Issuu