www.lampost.co
@lampostonline, @buraslampost
T E R U J I T E PERC AYA
senin, 25 agustus 2014 facebook.com/lampungpost
24 Hal.
No. 13236
i TAHUN XL
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TA JUK
Menangkal Virus ISIS
n ANTARA/ ZABUR KARURU
TOLAK KEBERADAAN ISIS Warga yang tergabung dalam Aliansi Nasionalis membawa poster ketika menggelar aksi damai di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/8). Aksi tersebut mengajak masyarakat menolak keberadaan ISIS di Indonesia. Gerakan penolakan dan waspada ISIS juga terjadi di Lampung.
Jokowi Rombak Kementerian PEMERINTAHAN Joko WidodoJusuf Kalla mempertimbangkan tiga opsi terkait kelembagaan negara. Hal tersebut dikemukakan Jokowi setelah menggelar rapat di rumah transisi Jakarta, Minggu (24/8). Menurut Jokowi, wacana ini akan dibicarakan dalam pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Tadi membahas kementerian. Ada tiga opsi yang ditawarkan tim transisi. Juga membahas dengan situasi anggaran karena sebentar lagi saya akan bertemu SBY lebih dulu,” ujarnya. Anggota tim transisi, Andi Wijayanto, menjabarkan opsi pertama yakni tetap ada 34 kementerian, tetapi beberapa kementerian berganti nama. Opsi ini diambil jika ruang anggaran sangat terbatas sehingga tidak memungkinkan ada restrukturisasi kelembagaan. “Pak Jokowi-JK tidak mau di awal pemerintahannya malah disibukkan dengan masalah
ini, kemudian kehilangan fokus program nyata. Untuk opsi ini, Pak Jokowi minta pemberhentian yang tumpang tindih diganti menjadi program di bawah satu kementerian agar efektif,” ujar dia. Opsi kedua, ada tiga kementerian yang harus ada dan tidak bisa dihilangkan, yakni kementerian luar negeri, pertahanan, dan dalam negeri. “Tiga kementerian yang kalau diubah harus dengan persetujuan DPR, yaitu kementerian agama, hukum, dan keuangan. Kementerian lain ditata ulang berdasar urusan pemerintahan,” katanya. Opsi ketiga, menurut Andi, dibagi dalam dua opsi. Opsi 3a hanya ada 20 kementerian dan opsi 3b ada 24 kementerian. Dari opsi, dimunculkan kementerian maritim dan kementerian pangan. “Kementerian Pertanian dan Kementerian Perikanan digabung menjadi kementerian kedaulatan pangan,” ujarnya. (MI/D1)
ko l o m paka r
Sinergi Pembangunan Lampung SUDAH lama kita niatkan, ucapkan, pikirkan, dan kerjakan, tetapi semakin lama terasa, semakin menyesak untuk dirasakan perkembangan kenyataannya. Sejak menjadi provinsi pada 18 Maret 1964 (50 tahun yang lalu), perkembangan Lampung (karena satu dan lain hal yang sudah menjadi sejarah dan tidak akan dibahas) berjalan relatif lamban dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Sejak lima dasawarsa yang lalu, pertumbuhan ekonomi Lampung hampir selalu di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Demikian pula laju inflasi, PDRB per ka pita, persentase dan tingkat rata-rata kemiskinan, serta tingkat pengangguran terbukanya. Oleh karena itu, wajar jika selama setengah abad, peringkat kinerjanya hanya bergerak bolakbalik memperebutkan peringkat 1, 2, atau 3 terbawah di Sumatera dengan saudaranya, Bengkulu dan Aceh, dan/atau bersama Papua, Maluku, Bengkulu, dan Aceh di tingkat nasional. Tentu tidak semua orang
ISIS Garap Warga Miskin Bergabungnya sejumlah masyarakat ke ISIS lantaran adanya keputusasaan terhadap reformasi yang masih jauh dari harapan. Eka Setiawan
K
ELOMPOK Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menggarap warga miskin dan para penganggur di Indonesia. Terbukti, dari sejumlah pendukung kelompok ISIS yang ditangkap polisi, kebanyakan berasal dari masyarakat kelas bawah. Misalnya, pasangan suami-istri asal Kalirejo, Lampung Tengah, Salamun dan Mutoharoh, yang sempat diperiksa kepolisian se tempat, diketahui bekerja sebagai penjual es dan makanan ringan di Pasar Kalirejo. Keduanya dilepas polisi setelah diyakini tidak terlibat dalam kelompok radikal apa pun. “Kami meminta Salamun berjanji tidak melakukan kegiatan apa pun berkenaan d engan ISIS. Kalau masih seperti itu, akan kami tindak lanjuti,” kata Kapolsek Kalirejo AKP Anas Sobirin, Minggu (24/8). Hal yang sama juga terjadi pada Firman Hidayat (36), warga Depok, Jawa Barat, yang dibekuk polisi karena memasang bendera ISIS di rumahnya. Dia diketahui seorang pedagang es keliling di kampungnya yang kemudian juga dilepas kembali oleh kepolisian. Khusus untuk warga Lampung,
sosiolog Universitas Lampung, Bartoven Vivit, menilai Lampung merupakan tipe masyarakat terbuka. Secara geografis, Lampung adalah daerah perlintasan dan urat nadi Sumatera ke Pulau Jawa. “Secara sosial, masyarakat dengan kemiskin an dan pengangg uran. Dari karakteristik itu akan mudah
S
aya menyesal setelah tahu dari aparat kepolisian bahwa apa yang saya tulis di dinding rumah dan kamar saya itu salah. terpengaruh berbagai keyakinan tersebut,” kata dia, melalui surat elektronik, kemarin. Pengamat hukum Unila, Iwan Satriawan, menilai bergabungnya sejumlah masyarakat ke ISIS lantaran adanya keputusasaan terhadap reformasi yang masih jauh dari harapan dan kenyataan. Pelaku di ting-
kat bawah itu, menurutnya, justru kalangan yang mudah putus asa sehingga mudah dirasuki dan dipengaruhi. “Sudah pengetahuan minim, putus asa. Kalau ada yang kasih duit, pasti jalan mereka, karena kemiskinan. Ini tanggung jawab pemimpin untuk menyejahterakan rakyatnya,” ujar Iwan.
Hanya Simpati Ditemui Lampung Post di kediamannya usai dilepas polisi, Salamun mengatakan tidak memiliki niat buruk. Dia mengaku hanya simpati pada umat muslim di Irak dan Suriah yang menderita. Salamun mengaku mengetahui ISIS saat dia mencoba-coba melihat internet. “Saya menyesal setelah tahu apa yang saya tulis di dinding rumah dan kamar saya itu salah,” kata Salamun. Rumah orang tua Salamun, di Dusun 2, RT 04, Kampung Sribasuki, Kalirejo, tampak biasa dan sederhana. Saat Salamun dikembalikan ke rumah itu, sejumlah warga berkerumun ikut melihat. Salamun adalah anak keempat Arwan (60) dari lima bersaudara. Sehari-hari dia dan istriya jualan es di Pasar Kalirejo. (WAH/U1)
ekasetiawan@lampungpost.co.id
Marissa Nasution Menikah di Bali.
Hlm. 16
Yoke Muelgini Dosen FEB Universitas Lampung
merasakan hal ini, terutama oleh sebagian dari mer eka yang dewasa ini hidup di perkotaan dan berada dalam keadaan aman, nyaman, dan sejahtera secara finansial. Dalam konteks ini, perlu di nyatakan bahwa pandangan tentang Provinsi Lampung dalam runtun waktu pendek, parsial, atau politis, baik yang didasarkan hasil riset maupun observasi para ahli, selalu mengalahkan dan mengaburkan pandangan menyeluruh, sehingga dominasi pandanganpandangan ini sering menutupi keadaan secara menyeluruh yang seolah-olah dari tahun ke tahun keadaan kita di Lampung baik-baik saja.
BERSAMBUNG Ke Hlm. 4
Duel Panas demi Amankan Posisi L AG A ke d u a L i g a gio Aguero atau Edin Primer menyajikan Dzeko di kubu tuan laga big match saat rumah bakal beradu Manchester City membobol gawang menjamu Liverpool dengan Daniel Sturdi Etihad Stadium, ridge dan Rahem Sterdini hari nanti. Keling di kubu The Reds. menangan menjadi Siaran langsung Lini tengah juga wajib bagi kedua tim bakal menyuguhkan beIn Sport1, untuk tetap berada di kepiawaian dalam Selasa (26/8) papan atas. mengontrol permainPukul 02.00 WIB Kemenangan kedua an untuk memberikan tim pada laga pertama mem- umpan-umpan matang ke lini buat mereka mengumpulkan depan. Di sinilah pertarungan poin sama bersama beberapa sesungguhnya bakal terjadi. tim lainnya yang hanya dibeKini tinggal bagaimana dakan selisih gol. kedua arsitek, Manuel PelLaga ini juga bakal menya- legrini dan Brendan Rodgers, jikan ketajaman para striker memainkan strategi di lapang yang dimiliki kedua kubu. Ser- an. Sebab, dengan seringnya
bertemu, baik pada laga resmi maupun uji coba, setidaknya harus ada taktik baru yang bisa mengejutkan lawan. Pertandingan diyakini bakal berlangsung seru dan menarik sepanjang dua babak. Tampil di depan publik sendiri memberi keuntungan bagi City ka rena tampil dengan dukungan penuh suporternya. Namun, Si Merah bukanlah tim yang mudah ditundukkan. Hasil imbang pada pertemuan terakhir di Etihad Stadium, Desember tahun lalu, menjadi motivasi Steven Gerrad dkk. untuk diulang dalam laga ini, alih-alih bisa membawa pulang kemenangan. (LUG/U1)
DALAM tiga bulan terakhir, perhatian publik Tanah Air tertuju kepada dua isu penting, yakni pemilihan presiden dan Islamic State of Iraq and Syam (ISIS). Fokus pada pilpres selesai se telah Mahkamah Konstitusi menolak semua gugatan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terhadap Komisi Pemilihan Umum pada 21 Agustus lalu. Makna terpenting dari putusan itu, MK menguatkan keputusan KPU yang menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014. Setelah pilpres selesai, perhatian publik terfokus pada ISIS. Kelompok jihad yang gagal menggulingkan Presiden Bashar al-Asyad di Suriah itu kemudian memperluas wilayah kekuasaan mereka ke Irak bagian utara. Berbagai tayangan video melalui media massa maupun jejaring sosial memperlihatkan kebrutalan ISIS terhadap tentara maupun penduduk sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan kelompok tersebut sebagai organisasi teroris sejak 18 Oktober 2004 yang di ikuti oleh negara-negara besar. Indonesia baru menyatakan ISIS sebagai kelompok teroris pada 1 Agustus 2014 lalu. Penyebutan ISIS sebagai organisasi teroris kiranya tidaklah berlebihan. Selain brutal, kelompok tersebut tidak lagi memilih-milih korban. Siapa pun akan dihabisi bila tidak sepemikiran dan sejalan, termasuk sesama muslim. Dalam perkembangannya, kelompok berideologi transnasional itu berhasil menyebarkan virus kebencian ke luar basis gerakan mereka di Irak dan Suriah. Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi ladang subur. Puluhan WNI bahkan telah bergabung ke Irak dan Suriah. Sebagian lainnya berge rak menyusun kekuatan di Tanah Air secara tersembunyi. Di sejumlah daerah polisi menangkap pendukung ISIS dalam operasi penggerebekan teroris, seperti di Ngawi, Jawa Timur, pada 8 Agustus lalu. Di Jawa Barat, petugas menahan seorang pendukung ISIS di kediamannya, Jalan STM Mandiri, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok. Terakhir, di Lampung, Polres Lampung Tengah menangkap pasangan suami-istri, Salamun (26) dan Mutoharoh (24), warga Kampung Sribasuki, Kecamatan Kalirejo, Sabtu (23/8). Dua pelaku lain juga ditangkap, yaitu ARF, warga Poncowarno, Kalirejo, dan KLM, warga Sukosari, Kalirejo. Penangkapan empat pendukung ISIS di Lampung seharusnya jangan dianggap sebagai peristiwa kecil. Penangkapan itu jelas menunjukkan ideologi ISIS telah menyebar hingga ke akar rumput. Tidak ada yang bisa memperkirakan seberapa besar kekuatan riil mereka karena penyebaran organisasi teroris tersebut bisa berlangsung sangat cepat. Boleh jadi para pelaku yang tertangkap hanya puncak gunung es. Dari asal tempat kelahirannya, ISIS bisa bertumbuh dalam habitat yang keras dan penuh tekanan. Terlebih, dalam situasi masyarakat Lampung yang sangat toleran dan dalam iklim yang saling menghargai. Jika tidak diwaspadai, keadaan ini akan menjadi jebakan yang menyuburkan gerakan ISIS. Itulah yang menjadi tugas bersama aparat keamanan, pemerintah daerah, dan segenap masyarakat. Sejak jauh-jauh hari, para pendiri bangsa telah memilih dan mewariskan demokrasi sebagai sistem ketatanegaraan kita. Itu sebabnya, semua anasir yang bertentangan dengan demokrasi, termasuk ISIS, harus segera disingkirkan sebelum bertumbuh besar. Tidak ada kedaulatan rakyat tanpa demokrasi. Tidak ada NKRI tanpa demokrasi. n
oasis
Transportasi dan Kesehatan SEBUAH studi mengungkapkan orang yang berangkat be kerja menggunakan transportasi umum memiliki berat badan lebih ideal ketimbang mereka yang terbiasa menyetir kendaraan pribadi. Bahkan, manfaat kesehatan yang didapatkan hampir sama dengan kebiasaan berjalan kaki atau bersepeda ke lokasi kerja. Tim peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine dan University College London menganalisis data United Kingdom Household Longitudinal Study, lembaga dengan data besar yang merepresentasi sumber nasional. Mereka memeriksa 7.534 indeks masa tubuh (BMI) dan 7.424 persentase lemak tubuh partisipan, baik pria maupun wanita. Tim menemukan peserta yang aktif menggunakan transportasi umum secara signifikan lebih sehat daripada me reka yang menyetir sendiri ke tempat keja. Studi itu dipublikasikan dalam jurnal thebmj.com. (MI/R4)