:: LAMPUNG POST :: Senin, 27 Oktober 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampost.co

@lampostonline, @buraslampost

senin, 27 OKTOber 2014

T E R U J I T E PERC AYA

facebook.com/lampungpost

24 Hal.

No. 13297

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

Dua Tokoh Lampung Menteri Jokowi

n ANTARA/ANDIKA WAHYU

KABINET KERJA JOKOWI-JK. Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla berfoto bersama para menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja saat acara pengumunan kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10). Dalam Kabinet Kerja yang terdiri 34 menteri itu, dua tokoh Lampung menjadi anggota menteri Jokowi-JK, yakni Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (dua kiri) dan Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan (dua puluh enam dari kiri).

Dari 34 personel menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-JK, dua di antaranya merupakan tokoh Lampung versi buku 100 Tokoh Lampung. Eka Setiawan

P

RESIDEN dan Wakil Presi­ den Joko Widodo-M. Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah mengumumkan personel yang mengisi kabinetnya, di halaman belakang Istana Merdeka, Ming­ gu (26/10). Kabinet itu disebut Presiden Jokowi sebagai Kabinet Kerja (lihat grafis). Dua menteri yang masuk Kabinet Kerja itu erat kaitannya ­dengan Lampung, yakni Menteri Pertahanan dan Keamanan Jenderal (Purn.) Ryamizard Ryacudu serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar. Keduanya merupakan tokoh Lampung versi buku 100 Tokoh Lampung yang diterbitkan Lampung Post, 2008. Dalam lima tahun ke depan, keduanya dipercaya mengurusi program kerja pemerintah dalam bidangnya masing-masing. “Kabinet baru sudah terbentuk dan kami beri nama kabinet kerja,” ujar Presiden Jokowi, usai pengumuman nama-nama menterinya, kemarin. Seperti diketahui, Ryamizard

Ryacudu adalah putra Lampung, anak dari Mayjen Musanif Ryacudu—pejuang yang mempertahankan Lampung dari agresi Belanda. Bahkan, nama Ryacudu pun diabadikan Pemkab Lampung Utara menjadi nama rumah sakit daerah. Dalam perjalanan kariernya di militer, Ryamizard sempat menjadi KSAD, pangdam Brawijaya, dan pangdam Jaya. Anak menantu mantan Wakil Presiden Try Sutrisno itu juga sempat menjadi panglima Kostrad. Dikenal sebagai prajurit sejati yang tidak ikut dalam perpolitikan, dia juga disebut almarhum Munir sebagai prajurit yang bebas kasus HAM. Tekadnya menjadi Menhankam adalah mengutamakan produksi dalam negeri dalam industri pertahanan. “Industri dalam negeri harus diutamakan. Semua kita harus mandiri. Harus berdiri sendiri,” kata dia. Kemudian, Siti Nurbaya Bakar memang sejak awal meniti kariernya di birokrasi di Pemprov Lampung pada 1979. Lahir di keluarga asli Betawi, alumnus

doktor IPB ini pun sempat menjadi ketua Bappeda Provinsi Lampung, sebelum kemudian masuk eselon I ketika diangkat menjadi sekjen Depdagri. Soal program kerja, Siti yang juga ketua DPP Partai NasDem itu mengaku masih menunggu petunjuk dari presiden. Dia akan menunggu ketika sidang kabinet perdana digelar besok. “Kalau program, kami harus tunggu dulu arahan umum dari sidang kabinet pertama,” ujar pengajar lingkungan di tempatnya meraih doktor, IPB, ini.

Tunjukkan Kinerja Pada bagian lain, partai pendukung pemeirntahan JokowiJK pun mengomentari susunan Kabinet Kerja itu. Misalnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengingatkan kepada kadernya yang berada di kabinet kerja untuk menunjukkan kerja sebaik mungkin di bawah koordinasi Presiden Jokowi. “Yang jelas, keberadaan kader Partai NasDem di dalamnya untuk membantu kinerja kabinet,” kata Surya. Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengata­ kan terdapatnya kader PKB yang masuk kebinet hampir sudah mengakomodasi PKB. (MI/U1)

PRESIDEN dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) diminta memberlakukan evaluasi dan kontrol ketat ter­ hadap kinerja para menteri yang masuk kabinetnya. Ujian pertama bisa dilihat dalam 100 hari kerja. Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik FISIP Universitas Lampung Dedy Hermawan mengatakan secara umum masyarakat masih menunggu kinerja kabinet Jokowi lantaran figur para menteri umumnya masih belum familier. “Kita lihat 100 hari pertama. Itu akan menjadi tolok ukur kinerja kabinet, apakah bisa berakselerasi dengan jargon perubahan yang diusung Jokowi atau tidak,” katanya, melalui telepon, Senin (26/10). Dedy menilai komposisi susun­an kabinet yang terdiri dari 21 kalangan profesional dan

13 dari partai politik (parpol) tidak terlalu menyimpang dari janji Jokowi sebelumnya. Meski demikian, Dedy menyarankan Jokowi untuk melakukan penga­ wasan ketat terhadap kinerja para menteri yang berasal dari parpol. “Menteri titipan (dari parpol), kalau kinerjanya tidak maksimal, bisa menjadi sorotan tajam dan menjadi beban.” Ketua Umum Himpunan Pe­ng­ usaha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung Rivan Novendra Salim mengatakan dengan banyaknya menteri dari kalangan profesional, diharapkan kebijakankebijakan yang menyangkut dunia usaha tidak lagi terintervensi kepentingan politis. “Yang namanya profesional itu kan ahli di bidangnya. Ini diharapkan kebijakan yang dibuat nantinya akan baik, terutama bagi dunia usaha.” (CR11/K3)

KENAIKAN BBM... Hlm. 8

Citra Kirana Bikin Cemburu Penggemar

Hlm. 16

ekasetiawan@lampungpost.co.id PENGUMUMAN KABINET... Hlm. 8

Presiden : Joko Widodo Wakil Presiden : M. Jusuf Kalla 1. Menteri Sekretaris Negara : Praktino 2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago 3. Menko Kemaritiman : Indroyono Soesilo 4. Menteri Perhubungan : Ignasius Jonan 5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti 6. Menteri Pariwisata : Arief Yahya 7. Menteri Energi dan SDM: Sudirman Said 8. Menko Bidang Polhukam: Tedjo Edy Purdijatno 9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo 10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi 11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu 12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H. Laoly 13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara

100 Hari Pertama Ujian Kabinet Kerja

KABINET KERJA JOKOWI-JK 2014—2019

14. Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi 15. Menko Perekonomian: Sofjan Djalil 16. Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro 17. Menteri BUMN : Rini M. Soemarno 18. Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga 19. Menteri Perindustrian: M. Saleh Husin 20. Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel 21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman 22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri 23. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono 24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya 25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan

26. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani 27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin 28. Menteri Kesehatan: Nila F. Moeloek 29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa 30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise 31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan 32. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi: M. Nasir 33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi 34. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Ja’far

KOLOM PAKAR

Harapan Baru untuk Presiden Baru TEMA revolusi mental yang dicetuskan Presiden dan Wakil Presiden ketujuh kita memberikan harapan baru kepada semua pihak. Begitu pun dunia pendidikan, yang tentunya juga memiliki harapan agar pendidik­ an menjadi lebih baik. Revolusi mental memuat pesan adanya perubahan yang dilakukan keras/cepat untuk mengubah hal-hal yang bersifat mendasar, yaitu mindset (intelektual, emosional, dan karakter) serta bertujuan memperbaiki maupun mencapai sesuatu yang lebih baik dibandingkan apa yang ada sebelumnya. Mindset berperan besar meng­

Herpratiwi

n LAMPUNG POST/DOK.

Dosen FKIP Unila

ubah sikap seseorang, dari sikap yang sebelumnya pesimistis ke sikap optimistis atau dari sikap negatif ke sikap positif. Menurut ilmu manajemen sumber daya manusia (SDM), khususnya teori motivasi, peranan mindset menentukan ucapan dan tindakan seseorang dan tindakan ini me-

mengaruhi kinerja atau apa yang dihasilkan seseorang dalam kehidupan pribadi dan sosialnya. Selain mindset, sikap yang terbentuk pada seseorang juga ditentukan pengalaman pribadi, budaya, media massa, institusi, dan orang lain yang dianggap penting (significant others). Artinya, mindset SDM di lingkungan pendidikan yang ditenggarai kurang baik tidak hanya di­ sebabkan faktor internal dari diri SDM tersebut, tetapi juga dari kebijakan-kebijakan significant others yang tidak dapat ditolak yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan.

BERSAMBUNG Ke Hlm. 4

TA JUK

Merawat Indonesia KERJA menjadi bagian integral dalam diri manusia. Kerja yang terutama bertujuan memelihara kehidupan sekaligus panggilan dan pelayanan. Kerja. Itulah yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk menamai kabinetnya: Kabinet Kerja. Jokowi mengumumkan 34 nama menteri Kabinet Kerja di halaman belakang Istana Merdeka, Minggu (26/10) sore. Pengumum­an nama-nama menteri dilakukan enam hari setelah Jokowi-Jusuf Kalla dilantik sebagai presiden dan wakil presiden. Selama enam hari penantian itu, Presiden menyaring puluhan nama calon menteri yang diusulkan dari berbagai kalangan. Ada sejumlah nama menteri terpilih yang sudah diperkirakan sejak jauh hari. Ada juga kejutan dengan hadirnya wajah-wajah baru yang kurang dikenal publik. Popularitas memang tidak selalu berhubungan dengan kerja. Sejumlah nama terkenal yang santer disebut calon kuat malah terpelanting dalam tahap seleksi. Satu terobosan bersejarah dalam proses seleksi menteri kabinet kali ini dilakukan dengan mengirim daftar nama calon ke Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Presiden menghendaki seluruh menteri kabinet memiliki integritas dan tidak terkait korupsi. Dari latar belakang profesi, kabinet kali ini memberi porsi besar kepada para profesional. Proporsinya, 18 menteri berasal dari kalangan profesional dan 16 dari partai politik. Entah dari profesional atau parpol, mereka dituntut mampu menerjemahkan revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi dalam aksi nyata dan terukur. Revolusi mental itulah yang diharapkan mampu me­ ngubah bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan berkemakmuran. Kabinet Kerja harus bisa melanjutkan program presiden terdahulu serta mendobrak kebuntuan yang mengganjal pembangunan negeri ini. Ini negeri besar dengan 250-an juta penduduk atau terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Negeri besar dengan banyak persoalan besar. Kemiskinan, ke­ timpangan pendapatan, pengangguran, kerusakan infrastruktur, ketidakadilan, maraknya aksi kekerasan massa, dan korupsi. Pada saat yang sama juga terjadi kerusakan hutan, alih fungsi lahan produktif, pencemaran, dan perubahan iklim. Di bidang ekonomi, mau tidak mau, siap tidak siap, kita harus bertarung saat Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai diberlakukan tahun depan. Ketika arus lalu lintas barang, jasa, dan sumber daya manusia bisa bergerak tanpa batas hal itu akan menjadi lonceng kematian bagi institusi korup dan seluruh kerja yang tidak efisien. Dalam kabinet ini, secara khusus Lampung mendapat kehormatan dengan terpilihnya dua tokoh asal provinsi ini, yakni Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan. Masuknya Siti Nurbaya dan Ryamizard menambah satu lagi pejabat tinggi negara asal Lampung setelah Zulkifli Hasan terpilih sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Masyarakat Lampung tentu berharap ketiga tokoh tersebut akan membawa kontribusi nyata bagi segenap bangsa ini, khususnya Provinsi Lampung. Kita juga berharap Kabinet Kerja akan membuktikan janji untuk bekerja. Kerja sebagai panggilan dan pelayanan untuk Indonesia. Kerja untuk merawat Indonesia. n


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
:: LAMPUNG POST :: Senin, 27 Oktober 2014 by Lampung Post - Issuu