LIONMAG AGUSTUS 2016

Page 1

AUTOMOTIVE 2017 GT-R - Mobil Sport Premium Terbaru Nissan

The Inflight Magazine of Lion Air

Hati Terpatri di

Krabi

Jejak Soekarno di

Pulau Bunga

TIDAK DIBAWA PULANG

AGUSTUS 2016




Contents

Agustus 2016 115.11

24.

Contents 16

Traveling Flores

34.

24

Traveling Semeru

34

Automotive Nissan

46

40

Destination Pulau Bunga

Special Kemerdekaan

50

Special Teh

16.

54.

54

Traveling Krabi

62

Destination Pekalongan


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

5


12. Regular

Lion Air Section

8

76

12

78

14

79

68

80

70

82

Info

News Around

Aircraft Fleet

Leisure Wisdom in The Air

Route Map

Hot Stuff

68. Valentino Luis

Contributors

Pria kelahiran Maumere, Flores ini menyelesaikan studi di Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar dan Institut fßr Sprache & Komunikation Hannover, Jerman. Mulai berkelana ke berbagai negara sejak 2007 dan menjadi kontributor untuk majalah wisata dalam dan luar negeri (Nature’s Best Photography, Merian Germany, National Geographic Traveler, Travelxpose, dll).

Welcome Aboard

KidZone

Postcard

86

Lady in The Air

Toto Santiko Budi

Fotografer lepas, tinggal di Jakarta. Mengawali karir di Surabaya, tahun 2000. Sebagai staf foto Harian Radar Surabaya. Tahun 2005 bergabung dengan Jiwa Foto Agency Jakarta. Sejumlah karyanya pernah dimuat media lokal maupun Internasional, seperti koran Tempo, National Geographic Indonesia dan Destin Asia.

Paul I. Zacharia

Penggemar foto dan travel ini belajar memotret sejak usia 10 tahun, dan acap menjadi juri lomba foto lokal dan nasional sejak 1987. Sebagai fellow perdana di Indonesia dari lembaga fotografi Royal Photographic Society, Inggris, ia kerap menulis di media nasional.

A Gener Wakulu

Mantan wartawan yang jadi wiraswasta, masih menekuni kegemaran menjelajah alam termasuk mendaki gunung dan menyelam.


IBIS MANADO CITY CENTER BOULEVARD Jl. Piere Tendean No. 85, Boulevard Sario Utara, 95114 - North Sulawesi Manado - Indonesia P: +62 431 848800 E: res@ibis-manado-citycenterboulevard.com

BOOK NOW FOR THE BEST PRICE AT ACCORHOTELS.COM


Cockpit’s Note

Dirgahayu Republik Indonesia Ke-71 Penumpang yang budiman,

President Director Rudy Lumingkewas

Sejarah mencatat, berkat kegigihan para pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, maka kita sekarang bisa menikmati kemerdekaan. Terimakasih pahlawanku, atas jasamu saat ini genap 71 tahun Indonesia menikmati kemerdekaan. Dirgahayu Republik Indonesia! Kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan. Untuk itulah kami hadir turut membangun negeri ini khususnya dalam bidang transportasi udara. Menyediakan sarana perjalanan udara demi kelancaran mobilitas masyarakat ke seluruh wilayah Nusantara. Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik sehingga penumpang sekalian merasa nyaman terbang bersama kami. Upaya dan komitmen yang tinggi untuk terus mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan seluruh maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group membuahkan hasil yang membanggakan. Pada 16 Juni 2016, Komisi Eropa (European Commission – Lembaga Eksekutif Uni Eropa/UE) mencabut pemblokiran penerbangan Lion Air dan Batik Air ke Benua Eropa. Lion Air dan Batik Air telah resmi lepas dari banned list (daftar larangan) UE. Pengumuman Komisi Eropa ini membuktikan Lion Air dan Batik Air telah melaksakan standar dan prosedur penerbangan yang berlaku dan diakui dunia internasional. Demikian juga, seluruh maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group, salah satunya Lion Air, juga telah berhasil memperoleh IATA Standard Safety Assessment (ISSA). Sehingga semua operasional Lion Air terjamin dengan standar keselamatan internasional. ISSA merupakan program IATA Operational Safety Audit yang merupakan audit skala global. Ada sekitar 115 standar dan praktik yang harus dipenuhi yang direkomendasikan dalam ISSA. Kami juga berupaya turut meningkatkan pariwisata Indonesia dengan membuka rute baru beberapa kota di China ke Manado yaitu Makau, Guangzhou, Changsha, Wuhan, Chongqing, Shenzhen, dan Shanghai. Akhir kata, terimakasih atas kepercayaan penumpang sekalian terbang bersama Lion Air. Selamat menikmati penerbangan Anda. Salam, Rudy Lumingkewas President Director Lion Air

Director of Safety & Security Capt. Eduard Kallisto Pardede Director of Operation Capt. Sogi Prakoso Director of Technics Eka Yardianto Director of Commerce Achmad Hasan Director of General Affairs & Finance Edward Sirait General Manager Service Ari Azhari Corporate Legal Dr. Harris Arthur Hedar, S.h., M.h.

Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe Editor Ristiyono, Faisyal, Riman Saputra N, Dody Wiraseto, Priyanto Sismadi Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, Sahman Ahmad Tjambolong, Fernandito Haka (Bali) Art Director Gerald Manuel Illustrator & Designer Richard Archie F. Mandagie, M. Saleh Hanif Finance & Administration Ade Kristanti, M. Zaky, Alvidha Septianingrum, M. Solichin

Advertising Hotline Lionmag: 0821 10 88 22 00 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com

Beragam informasi tentang dunia traveling dan lifestyle di Lionmag ini bisa dibaca di www.lionmag.net

Issn: 1979-4185

www.lionmag.net LIONMAG INFLIGHT MAG

8

LIONMAG AGUSTUS 2016

www.issuu.com/lionmagazine


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

9


News Around

Lion Air

Buka Rute China-Manado

(Searah jarum jam) Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait (ketiga dari kiri) foto bersama usai menerima penghargaan; Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama tamu undangan lainnya; Suasana Jumbara di Lapangan Balocci. Foto: Wahyuddin Yusuf

Lion Air Peroleh Penghargaan Pmi Maskapai Lion Air memperoleh penghargaan atas dukungan bagi pengembangan sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI). Penghargaan diberikan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait pada Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) VIII Tingkat Nasional di Lapangan Balocci, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (26/7). Penghargaan juga diberikan kepada Gubernur Sulsel, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Bupati Malang, Sleman, Bupati Pangkep, Direktur Utama Maspion, dan Direktur Semen Tonasa. Jumbara berlangsung hingga 31 Juli 2016, diikuti 3.870 peserta dan peninjau dari 34 provinsi dan 10 negara perhimpunan nasional. Selain pemberian penghargaan, dilaksanakan pula penandatanganan Nota Kesepahaman antara PMI dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pembinaan dan pengembangan kegiatan kepalangmerahan di satuan pendidikan. Penandatangan MoU juga dilakukan PMI bersama BNN tentang penyalahgunaan narkoba dalam rangka darurat narkoba di Indonesia, terutama di kalangan remaja. Wapres mengatakan tujuan Jumbara membangun diri menjadi remaja yang tangguh dan memupuk solidaritas yang tinggi kepada sesama. “Mari memberikan kepada masyarakat sesuai apa yang bisa dikerjakan,” katanya. Palang Merah, menurut Wapres, tidak punya batas. Di mana masalah atau bencana bisa dibantu bersama-sama. Dia berharap kepalangmerahan mempunyai generasi pelanjut dengan memupuk rasa kebangsaan dan bersama-sama peduli terhadap sesama.

10

LIONMAG AGUSTUS 2016

Lion Air Group akan terus mengembangkan rute-rute potensial untuk mendukung pariwisata domestik. Salah satu rute yang dikembangkan yakni China-Manado melalui penerbangan Lion Air. Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana mengatakan, Lion Air telah membuka penerbangan dari Makau, China, ke Manado mulai 4 Juli 2016. “Hingga Desember 2016 dari pintu Manado, kami memproyeksikan 30 ribu wisatawan mancanegara dari China,” kata Rusdi. “Saat ini baru Lion Air yang melayani rute ke tujuh kota di China menuju Manado. Harapan ke depan akan lebih banyak kota di China yang akan kembali dibuka,” katanya. Penerbangan perdana Lion Air yang mengangkut wisatawan dari Makau tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Senin (4/7), pukul 06.50 waktu setempat. Penerbangan ini menggunakan pesawat jenis Boeing 737 Series, mengangkut 206 penumpang. Wali Kota Manado Vicky Lumentut juga mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah dan pelaku bisnis wisata ini. “Ini kolaborasi luar biasa. Kami berterima kasih. Masyarakat Manado akan merasakan dampak yang luar biasa,” ujar Vicky. Penerbangan perdana ini disambut Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wali Kota Manado Vicky Lumentut, Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung, dan pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana. Selain Makau, Lion Air juga mendatangkan wisatawan mancanegara dari beberapa kota lain di China seperti Guangzhou, Changsha, Wuhan, Chongqing, Shenzhen, dan Shanghai. Lion Air juga telah membuka rute penerbangan dari tiga kota di China ke Denpasar, Bali. Tahun ini akan membuka penerbangan menjadi delapan kota yakni Changsha, Nanning, Wuhan, Shanghai, Hefei, Jinan, Guangzhou, dan Chongqing.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

11


News Around

Binus Online Learning Memudahkan dalam Belajar Sejak 2009, BINUS UNIVERSITY menggunakan metode pembelajaran online dengan nama BINUS ONLINE LEARNING, yaitu sebuah pembelajaran dengan sistem online bagi individu yang ingin belajar dan mengembangkan diri tanpa harus terikat dengan jadwal dan tempat tertentu. Dalam kegiatan belajar, mahasiswa dapat melakukan interaksi dengan dosen tanpa ada batasan waktu dan tempat. BINUS ONLINE LEARNING menggunakan LMS (Learning Management System) yang terintegrasi – hingga terbangun jaringan antara mahasiswa, dosen, dan pembimbing akademis. Mahasiswa BINUS ONLINE LEARNING dipastikan mempunyai kualitas yang sama dengan mahasiswa yang melakukan sistem perkuliahan pada umumnya. Info lebih lanjut di www.onlinelearning.binus.ac.id atau call center: 0804 1 69 69 69.

Grand Whiz Poins Square Jakarta Resmi Beroperasi Setelah sukses mengoperasikan 15 hotel di Indonesia, Intiwhiz International kembali mengoperasikan unit ke 16 yaitu Grand Whiz Poins Square. Hotel ini berlokasi sangat strategis di Jalan Kartini no. 1 Lebak Bulus Jakarta. Lokasi yang satu area dengan Mal Poins Square, dekat dengan area perkantoran dan pusat perbelanjaan, hanya berjarak 2 km menuju area Pondok Indah Golf’s Driving Range dan Padang Golf’s Pangkalan Jati serta didukung akses Toll Jakarta Off Ring Road (JORR) Jakarta-Bintaro yang akan memudahkan akses keluar masuk wilayah. “Kehadiran Grand Whiz Poins Square ini kami optimis mampu bersaing dengan hotel -hotel yang telah terdahulu beroperasi di kawasan Jakarta Selatan, “ ujar Edi Syumardi, Corporate General Manager Sales & Marketing Intiwhiz International.

Swiss-Belinn Simatupang Promo Merah Putih Dalam rangka menyemaraki ulang tahun Republik Indonesia ke-71, Agustus 2016 Swiss-Belinn Simatupang menghadirkan Promo Merah Putih dengan memberikan diskon spesial sebesar 50% dari publish rate khusus bagi tamu yang berulang tahun di bulan Agustus. Promo ini sudah termasuk sarapan pagi untuk dua orang, free welcome drink saat check in, gratis biaya parkir, dan akses untuk menikmati berbagai fasilitas seperti gym dan kolam renang. Berliana, Senior Sales & Marketing Manager Swiss-Belinn Simatupang mengatakan, “Setiap bulan kami selalu meluncurkan promo-promo baru untuk menarik minat para tamu. Bertepatan hari kemerdekaan, kali ini kami berikan diskon istimewa selama satu bulan penuh.”

Keindahan Panorama Toraja Lewat Toraja Ultra Scenic Run 2016 Salah satu lomba lari bertaraf internasional yakni Toraja Ultra Scenic Run 2016 akan segera digelar 1-2 Oktober 2016. Event lari ini adalah yang keempat kalinya digelar Consina Outdoor Service (COS). Event ini melombakan lima kategori yakni 27k, 50k, 78k, 102k, dan 165k. Lomba ini tak hanya diburu para pelari, tapi juga wisatawan karena menawarkan keindahan hamparan panorama alam Tana Toraja yang menjadi salah satu situs warisan budaya dunia (UNESCO). “Disebut Ultra, karena lomba lari ini jaraknya di atas 40 kilometer. Ditambah scenic karena para peserta nantinya akan disuguhi pemandangan Toraja yang sangat indah dan tak pernah putus,” tutur Disyon Toba, ketua pelaksana lomba saat jumpa pers, Rabu (22/6/2016).

12

LIONMAG AGUSTUS 2016

Pesona Sunset

Pullman Bali Legian Nirwana Daerah Legian, Kecamatan Kuta, Bali dikenal sebagai tempat yang paling indah untuk menikmati sunset. Setiap hari orang berbondong-bondong ke Kuta hanya untuk menikmati sang surya masuk peraduan. Terkait dengan itu, Pullman Bali Legian Nirwana menyediakan tempat yang nyaman untuk menikmati sunset, yaitu di roof top yang sudah dilengkapi dengan kolam renang. Mengusung Sunset Sip Tropical Pool Parties - manajemen Pullman Bali Legian Nirwana mengajak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata menikmati sunset di kawasan Pullman Bali Legian Nirwana. Ditemani secangkir cocktail dan dentuman alunan musik dari DJ membuat suasana sore semakin indah.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

13


Leisure

Bersantap dan Bersosialisasi di Botany Restaurant Botany menyajikan pilihan menu dengan rasa internasional dan khas lokal dalam standar kualitas tinggi untuk membawa Anda pada pengalaman bersantap yang berbeda dan menyenangkan. Semua dikemas dan dirancang khusus dalam sajian kontemporer bergaya urban. Sajian menu terdiri dari pilihan menu makan sehat hingga penyajian masak di tempat dengan suasana modern. Tersedia pilihan mulai dari salad segar, steak, seafood serta menu andalan seperti Pizza, Spaghetti dan Nasi Goreng ala Botany yang harus Anda coba. Terletak di lobi Holiday Inn Jakarta Kemayoran, Botany memiliki kapasitas 130 pax dan ruangan untuk private area serta smoking area. Buka setiap hari mulai pukul 6:00-22:00. Jelajahi berbagai pilihan menu makan siang dengan konsep Buffet yang unik; International Buffet (Senin – Kamis), Indonesian Buffet (Jumat) serta Oriental Buffet (Minggu) dan manjakan diri Anda bersama keluarga dan kerabat dengan buffet spesial seharga Rp 198.000 ++ / orang. Berlaku dari Minggu hingga Jumat, mulai pukul 11.30 – 14.30.

ibis Styles Bali Benoa Paduan Desain Kontemporer Modern dan Nuansa Tropis Terinspirasi oleh lingkungan alam Bali yang eksotik, ibis Styles Bali Benoa hadir dengan memadukan desain kontemporer modern dan nuansa pulau tropis. Hotel dengan 174 kamar ini memiliki fasilitas pendukung seperti; ruang pertemuan berkapasitas sampai 200 orang, kolam renang, spa, koneksi WiFi gratis, fitness centre, kids corner, dan beach club. Selain itu, restoran sTREATs bernuasa nyaman dan santai hadir dengan sajian makanan lokal dan internasional serta sTREATs Pool Side Bar yang menyajikan berbagai pilihan minuman dan makanan ringan. ibis Styles Bali Benoa terletak di area utama Tanjung Benoa Nusa Dua, area yang paling banyak dituju untuk berlibur serta melakukan aktivitas water sport, dan hanya berjarak beberapa menit dari lokasi-lokasi menarik antara lain: 5 menit dari Convention Center, Bali Collection, dan Bali Nusa Dua Theatre. Hanya 15 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai dan Pantai Pandawa, serta 25 menit dari Pantai Kuta dan 40 menit dari Pura Uluwatu.

14

LIONMAG AGUSTUS 2016

Menu Seafood Berkualitas di Saung Layaran Ancol Seafood merupakan salah satu makanan favorit di Indonesia. Melihat peluang tersebut, Saung Layaran hadir dengan konsep live seafood lovers yang memiliki nuansa alami disertai dengan gubug-gubug nyaman dan menenangkan. Saung Layaran juga ditunjang dua ruang pertemuan eksklusif di area Taman Impian Jaya Ancol, dekat Hotel Mercure. Saung Layaran memberikan nuansa baru dalam menikmati hidangan panganan laut, seperti menu unggulan udang bakar madu, lobster, salad buah, ayam tulang lunak telur asin, Kepiting Saos Padang dengan jenis kepiting dari Papua, Talas Jabrik, Cumi Saos Pedas, Bebek Panggang, aneka macam sajian ikan kerapu, dan juga gurame cobek khas Saung Layaran.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

15


Wisdom in The Air

Saat-Saat Terakhir Teks Jemy V. Confido

atara Krisna akhirnya menghembuskan nafasnya terakhir. Sebuah anak panah beracun nyasar dari seseorang pemburu mengenai kaki sang ksatria yang tengah bertapa tersebut. Alhasil, titisan Dewa Wisnu yang tidak diperbolehkan ikut berperang membela Pandawa dalam Perang Barata Yudha itu pun mengakhiri reinkarnasinya yang ke-8 di muka bumi. Di saatsaat terakhirnya itu, Krisna tidak menyalahkan sang pemburu sama sekali apalagi menaruh dendam kepadanya. Ia justru berterima kasih karena sang pemburu telah menggenapkan takdirnya di dunia. Saat-saat terakhir bisa datang kapan saja. Ia bisa hadir seperti petir di siang bolong tanpa ada seorang pun yang mengetahui sebelumnya. Dengan demikian pula, saat-saat terakhir tidak bisa direncanakan atau dihindari begitu saja. Dalam sebuah peperangan maha dahsyat dan di tengah desingan peluru yang datang bagai air hujan, seorang prajurit bisa keluar dalam keadaan selamat tanpa terluka sedikitpun. Seolah-olah, pada saat dibuat, setiap peluru telah memiliki alamat kemana harus bersarang. Bila saat dilepaskan alamat peluru itu tidak cocok dengan sasaran yang dibidik, maka peluru itu tidak akan mengenai sasaran tersebut. Paling tidak, itulah keyakinan para prajurit pada saat maju ke medan perang. Contoh lainnya adalah upaya bunuh diri yang gagal. Ketika saat-saat terakhir belum tiba waktunya, seseorang yang sudah berusaha melakukan percobaan bunuh diri sekalipun tidak akan berhasil mengakhiri hidupnya. Mungkin usaha yang dilakukannya tidak cukup efektif untuk mencabut nyawanya atau mungkin juga seseorang/

16

LIONMAG AGUSTUS 2016

sesuatu datang pada saat yang tepat untuk menghentikan si pelaku dan menolongnya dengan segera. Sementara itu, saat-saat terakhir bisa datang tiba-tiba pada saat yang tidak diduga. Seseorang yang tengah tidur di dalam kamarnya bisa tiba-tiba dijemput saat-saat terakhir karena sebuah pesawat terjatuh dan tepat menimpa rumahnya. Salah satu contoh yang sangat tidak masuk akal adalah saat-saat terakhir yang tiba-tiba menjemput seorang petugas lintasan (marshal) bernama Graham Beveridge pada Grand Prix Formula Satu (F1) yang berlangsung di Sirkuit Melbourne,

Australia hari Minggu tanggal 4 Maret 2001. Kejadian itu disebabkan kelalaian mekanik yang terjadi pada mobil yang dikendarai pembalap asal Kanada, Jacques Villeneuve, dari tim BAR (British American Racing). Pria berusia 52 tahun asal Queensland tersebut menghembuskan nafas terakhirnya setelah terhantam roda mobil Villeneuve, yang terbang setelah mobilnya bertabrakan dengan mobil yang dikendarai pembalap asal Jerman, Ralf Schumacher, dari tim Williams di Sirkuit Albert Park. Tabrakan yang terjadi pada kecepatan mendekati 200 kilometer per jam tersebut


mengakibatkan kawat pengikat roda dengan bodi mobil Villeneuve terputus. Hal tersebut menyebabkan roda mobil mantan juara dunia itu terbang untuk kemudian melalui celah pagar dan tepat menghantam dada Beveridge. Meski sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya Beveridge tidak dapat diselamatkan. Kebetulan saya berkesempatan datang ke Melbourne beberapa hari setelah kejadian tersebut dan melihat langsung lokasi terjadinya musibah itu. Anehnya, marshal tersebut berdiri pada jarak puluhan meter dari kedua mobil yang bertabrakan dan terhalang oleh pagar besi yang cukup tinggi. Memang ada celah sempit di pagar tersebut yang bisa dilalui ban namun pertanyaannya, mengapa rangkaian kebetulan tersebut bisa terjadi begitu tepatnya? Musibah yang menimpa Beveridge merupakan sebuah kelalaian yang sangat jarang terjadi untuk ukuran balapan F1. Sebuah mobil peserta menabrak peserta lainnya memang kerap terjadi namun ban yang lepas dan terbang puluhan meter bukanlah kejadian yang sering terlihat dalam ajang kebut-kebutan tersebut karena pengecekan kesiapan mobil peserta dilakukan ekstra ketat oleh para petugas yang sudah berada pada tingkat ketelitian dan kedisiplinan yang luar biasa tinggi. Lalu selanjutnya, ban tersebut terbang puluhan meter dan tepat melewati sebuah celah sempit. Sungguh sebuah akurasi lontaran yang tidak bisa dimiliki oleh seorang pemain basket tingkat NBA sekali pun. Dan terakhir, seorang marshal yang tepat berdiri di belakang celah tersebut pada saat ban tersebut melewatinya. Sungguh sebuah rangkaian kebetulan yang hampir tidak mungkin terjadi secara berurutan bukan? Tetapi ketika sudah sampai kepada saat-saat terakhir, sungguh tidak ada yang bisa merencanakan dan tidak ada pula yang bisa menghindarinya.

Begitu tiba-tiba dan begitu cepatnya saat-saat terakhir itu tiba, seringkali menyebabkan banyak orang terkasih yang ditinggalkan tidak dapat menerimanya. Kehilangan yang sangat tiba-tiba ini seringkali begitu menyesakkan sehingga orang yang mengalaminya tidak bisa menyesuaikan diri dalam waktu yang sangat singkat. Bagi sebagian orang, saat-saat terakhir mungkin sudah memberikan tanda-tandanya jauh-jauh hari meskipun kapan hari yang pasti tetap tidak ada yang mengetahuinya. Para penderita kanker yang sudah berada pada stadium yang hampir tidak bisa ditolong barangkali termasuk ke dalam kelompok yang satu ini. Sebaliknya bagi sebagian orang, saat-saat terakhir muncul pada saat yang tidak terduga sama sekali. Di pagi hari ia terlihat masih sehat bugar, namun dua jam kemudian ia telah tiada. Sebuah ban yang terlontar, sebuah truk yang dikendarai oleh sopir yang mengantuk, atau sebuah lubang sepanjang lima meter di tengah jalan telah cukup bagi saat-saat terakhir untuk datang menjemput. Saat-saat terakhir juga tidak bisa dihindari oleh nama besar. Alexander Agung yang telah menaklukan tiga benua dan menjadi penguasa dunia pada masa itu harus menghadapi saatsaat terakhirnya di usia yang masih amat belia yaitu 33 tahun. Sebagian dari saat-saat terakhir memang sepertinya direncanakan oleh pihak lain. Julius Caesar, Abraham Lincoln, Mahatma Gandhi, Marthin Luther King, John F. Kennedy dan yang terkini Benazir Butho secara tragis menghadapi saat-saat terakhir mereka karena ulah segelintir orang yang menentang apa yang mereka perjuangkan. Namun demikian, sesungguhnya bukanlah

manusia yang menentukan saat-saat terakhir seseorang. Jendral A. H. Nasution dan Paus Yohanes Paulus 11 adalah bukti bahwa upaya mendatangkan saatsaat terakhir bisa menemui kegagalan bila tidak mendapat restu dari Sang Empunya. Begitu tiba-tiba dan begitu cepatnya saat-saat terakhir itu tiba, seringkali menyebabkan banyak orang terkasih yang ditinggalkan tidak dapat menerimanya. Kehilangan yang sangat tiba-tiba ini seringkali begitu menyesakkan sehingga orang yang mengalaminya tidak bisa menyesuaikan diri dalam waktu yang sangat singkat. Memang seringkali orang yang dijemput saat-saat terakhir itu tidak sempat menyampaikan perasaannya kepada orang-orang terkasihnya. Namun demikian, ada baiknya kita yang ditinggalkan mengenang mereka seperti Batara Krisna yang sudah siap menyongsong saat-saat terakhir itu dan bahkan mengucapkan terima kasih kepada orang atau pun kejadian yang memungkinkan saat-saat terakhir itu tiba karena dengan demikian genaplah perjalanan orang yang kita cintai itu di dunia. Selanjutnya, menjadi hak kita yang ditinggalkan jugalah untuk memetik hikmah dan inspirasi dari orang yang meninggalkan kita sebagaimana menjadi kewajiban kita pula untuk menuntaskan cita-cita luhurnya di muka bumi ini. www.jemyconfido.com INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

17


Traveling Flores

Desau Bayu Kajuwulu Tanjung penyambut dan penghantar sang surya. Kirana yang diminati fotografer dan sutradara film. Teks & Foto Valentino Luis

18

LIONMAG AGUSTUS 2016


“Hawa yang hangat di siang hari, akan berubah dingin malamnya bila bintang muncul di awal bulan Agustus. Ilalang mengering pada bukit-bukit dan akan kembali hijau saat hujan turun di penghujung tahun,” mendiang kakek, Mo’at Tarsisius, lirih berbisik. “Seperti inilah tanah kita, Sikka. Kalau kau besar nanti, kau akan pergi jauh hingga ke seberang samudra. Tapi sepermai apa pun negeri orang, kau bakal selalu merindukan hawa hangat, juga ilalang tanah ini.”

Berdiri di salah satu batu menghadap ke lautan. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

19


20

LIONMAG AGUSTUS 2016


epotong memori masa kecil muncul ketika saya menapaki anak-anak tangga di Kajuwulu. Seingatku, kakek suka menuturkan pesan manakala tangannya lihai membuatkan celengan dari batang bambu hijau atau sapu dari lidi-lidi enau untuk kami, para cucunya. Hela napas saya di anak-anak tangga Kajuwulu terus berlanjut. Pada hitungan kesekian ratus, kaki mencapai monumen salib putih. Disambut semilir

angin, peluh yang bercucuran pun terasa mencucuk pori kulit. Kajuwulu adalah sebuah tanjung, dari rangkaian tanjung serta teluk yang menyebar di pesisir utara bagian barat Kabupaten Sikka, Flores. Dulu namanya tidak dikenal. Setelah dipancangi salib dengan ratusan anak tangga, tempat ini mendadak terkenal dan jadi loka wisata warga. Pada hari-hari biasa Kajuwulu menghadirkan kesunyian. Ia sedikit gaduh pada akhir pekan, didatangi

kelompok remaja yang menginginkan foto-foto penghias dunia maya. Selain itu, Kajuwulu menjadi pilihan pemotretan pre-wedding. Sudah teramat sering para fotografer menjadikannya latar gambar-gambar mereka, baik musim kering maupun hujan. Hal ini kemudian menyulut ketertarikan sutradara kondang Nia Dinata untuk memasukkan Kajuwulu sebagai setting untuk Tiga Dara, film terbarunya yang dibintangi Rio Dewanto dan Tara Basro.

Mendaki lereng menuju bukit paling tinggi. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

21


‘’Tempat ini memaparkan pemandangan memikat ke arah lautan, menebar aura sinematik, terlebih momen matahari terbenam,� kata Nia. Yang mungkin ia belum tahu, Kajuwulu lebih indah justru saat matahari terbit.

Memecah Subuh Saya pernah datang menyaksikan matahari terbit di Kajuwulu beberapa tahun silam, bersama seorang

22

LIONMAG AGUSTUS 2016

Kajuwulu memang terpisah dari perkampungan. Jarak dari pusat Kota Maumere terpaut hampir 30 km. Sebelum menjadi destinasi wisata, tempat ini dipandang angker berhantu. teman asing. Pagi ini saya hendak mengulanginya lagi. Kebetulan ilalang di bukit-bukit masih hijau segar. Saya ingin punya gambaran lain tentang tempat ini. Om Gusty Waton dan Mas Muchit, dua penggemar fotografi Maumere,

bersedia jadi tandem. Mereka belum pernah mengalami sunrise di Kajuwulu. Kami berangkat dini hari, sekitar pukul 03.00 pagi. Dulu, sangat sulit mengajak orang lokal untuk sunrise, apalagi bila harus mendaki bukit. Orang-orang mengatakan saya gila.


Kini, setelah fotografi mewabah sampai ke kota-kota kecil, keadaan berubah. Mudah mendapatkan teman jalan. Setiap kali pulang kampung, selalu ada yang menanti hunting bersama. Menenteng kamera menjadi kebanggaan. Sebutan sebagai fotografer adalah prestise baru. Berkemah di pantai yang sepi, masuk hutan, atau naik gunung, semua dijabani. Tidak lagi jadi masalah bangun awal dan memecah subuh meski mata masih dibekap kantuk.

Kami tiba di kaki tanjung sekitar pukul 04.30 pagi. Keadaan masih pekat. Kajuwulu memang terpisah dari perkampungan. Jarak dari pusat Kota Maumere terpaut hampir 30 km. Beruntung rute pantai utara tidak begitu banyak kelokan. Sebelum menjadi destinasi wisata, tempat ini dipandang angker berhantu. Tapi, seperti tempattempat indah lainnya di berbagai belahan dunia, semua kesan seram akan hilang dengan sendirinya jika tempat tersebut telanjur terekspose.

(kiri) Ilalang hijau bersemu kekuningan tertimpa matahari. (kanan) Nelayan baru mulai mencari ikan di kaki bukit.

Mata saya terbiasa dengan tempat gelap. Jadi, menapaki anak-anak tangga dalam temaram bukan hal yang sulit. Antusiasme mendorong langkah kami bergegas, tidak cepat penat. Lebih menyenangkan ketimbang mendaki siang hari yang beberapa pijakan saja sudah bikin napas tersengal. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

23


Mendaki Lebih Tinggi Karena matahari terbit masih satu jam lagi, kami memutuskan tidak hanya berhenti di monumen salib. Saya berkilah, kalau berhenti di sini saja, pemandangan tidak terlalu berbeda dengan yang biasa kami saksikan. Om Gusty dan Mas Muchit setuju. Kami melipir pundak bukit. Ada bagian yang landai, amat cocok untuk berkemah. Barangkali kami akan kembali lagi nanti dengan teman-

24

LIONMAG AGUSTUS 2016

teman lain untuk bermalam di sini. Tentu, dengan bekal yang cukup karena pendakian pagi ini hanya disuplai air minum. Mas Muchit merasa tidak kuat menjangkau bukit paling tinggi, padahal tinggal beberapa meter lagi. Lereng bukit tidak begitu licin, namun kami juga hanya mampu menyemangati tanpa memaksa. Yang tidak terbiasa mendaki atau takut ketinggian mungkin memandang ini

sulit meski bagi orang lain gampang. Lagipula, sering memang kita menyerah justru pada titik-titik terakhir mencapai tujuan. Saya dan Om Gusty tiba di puncak bukit dan terheran-heran karena permukaan bukit itu ternyata rata dan luas. Beberapa lekukan bukit lain tampak nyata menunjukkan diri. Bagian yang bila dilihat dari bawah seolah menyatu, ternyata terpisah sendirisendiri saat kami sampai di atas.


Kami tidak bisa menelusuri puncak bukit sebab rona merah matahari sudah mulai menebar dari ufuk timur. Om Gusty tidak lagi mendengar yang saya katakan karena ia sibuk menyetel kamera untuk mulai memotret. Saya pun tersadar harus mencari titik bidik yang bagus, antara kekaguman menatap fenomena perubahan warna langit dan panorama luas yang terbentang. Di kaki bukit lekuk

(kiri atas) Sebuah mobil pengangkut melewati jalanan sepi. (kiri bawah) Sensasi beda berada di ketinggian. (kanan) Sepasang calon pengantin berpose di lereng bukit.

pantai menunjukkan pasir putih yang terselip tebing karang. Seiring pijar cahaya keemasan menyentuh lereng-lereng bukit, saya mendapati fakta tentang sebuah tempat. Meski sudah puluhan kali didatangi, jika tidak diekplorasi lebih jauh, keindahan lainnya yang masih tersembunyi tidak akan bisa dinikmati. Kita harus menyusuri bagian yang

belum disusuri, mencari titik-titik yang belum dipijaki, mendaki lebih tinggi, dan memandang lebih jauh. Seperti Kajuwulu, saya rasa pesan almarhum kakek akan berdiam abadi di ingatan. Saya akan selalu merindukan tanah kami, Sikka, sejauh mana pun saya berkelana ke negeri-negeri asing. Desau bayu akan meniupkan memori masa kecil dan menuntun saya pulang. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

25


Traveling Semeru

Pendatang Asing di Padang Kosong Semeru telah berubah. Tak hanya verbena yang kini mendominasi savana Oro-oro Ombo, tapi juga jarahan industri pop yang terus merangsek. Namun, Semeru senantiasa menggurat romantika, termasuk kisah pilu Soe Hok Gie. Teks A. Gener Wakulu FOTO A. Gener Wakulu, Riady Bakri

Ranukumbolo, danau cantik di ketinggian 2.400 mdpl usai hujan .

26

LIONMAG AGUSTUS 2016


ama aslinya Verbena brasiliensis vell, warnanya ungu, dan berasal dari Amerika Selatan. Tumbuhan itu sejatinya asing bagi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, tapi sekonyong-konyong telah membentuk koloni seluas 20 hektare di kawasan Oro-oro Ombo pada lintasan menuju Mahameru, puncak Gunung Semeru. Bunga verbena itu mirip lavender. Tak mengherankan jika banyak pendaki menyempatkan berpose di kawasan ini. Buah verbena sangat kecil, sehingga sangat mudah terpencar diterpa angin, lengket di tubuh pendaki maupun hewan. Tampak indah, tapi kehadiran verbena sebenarnya mencemaskan. Tanaman asing itu bersifat invasif dan menyimpan potensi sebagai ancaman ekologis karena sangat banyak dan cepat menyerap air, sehingga membuat daerah sekitarnya kekeringan. Tak heran jika pihak TNBTS mengeluarkan aturan diskresi yang mengizinkan memetik bunga itu. Verbena alias ‘’lavender palsu’’ ini hanya satu dari sekian banyak fenomena perubahan pada atmosfer pendakian ke Gunung Semeru. Dulu Ranu Pane, desa basis pendakian INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

27


Para pendaki melintasi savana verbena di Oro-oro Ombo yang nyaris setinggi tubuh mereka.

ke Gunung Semeru, tidak seramai sekarang. Dulu kami harus mendaki Gunung Ayek-ayek, menuruni padang rumput, baru kemudian mendapati Ranu Kumbolo, salah satu danau gunung tercantik di dunia pada ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kini rute itu dipangkas; melipir di lereng-lereng bukit, hingga akhirnya muncul pada lereng bukit di sisi timur laut Ranu Kumbolo. Di ujung Desa Ranu Pane pula kini terhampar parkir mobil dan motor yang berjejalan. Sementara di sekelilingnya hingga pos Balai TNBTS di ujung desa menjamur rumah makan serta toko cinderamata. Ranu Pane bukan lagi bagian romantika pendakian, tetapi telah memunculkan paras industri. Namun, hal itu

28

LIONMAG AGUSTUS 2016

mungkin juga merupakan pengaruh dari musim pendakian. Pihak TNBTS menutup pendakian ke Gunung Semeru sejak awal Januari 2016 dan kembali membukanya pada 1 Mei 2016. Alhasil, saat dibuka pengunjung membeludak. Kapasitas camp site Gunung Semeru untuk pendakian sebenarnya hanya untuk 600 pendaki. Namun, sepertinya dengan memanfaatkan hak diskresi, pihak TNBTS mengizinkan kawasan pendakian Gunung Semeru dimasuki 5.420 pendaki pada 1-6 Mei. Rombongan kami masuk pada 5 Mei, hari paling ramai. ‘’Kondisi Semeru seperti ini baru terjadi belakangan, sejak film 5 CM mewabah di kalangan pendaki,� ujar Mujiono, warga Gubuk Klakah dan

pemandu gunung senior kami di kawasan Semeru. Jika di sekitar pos Balai TNBTS Ranu Pane situasinya mirip pasar, di kawasan danau cantik Ranu Kumbolo mirip perkemahan sedang menggelar sirkus keliling. Ratusan tenda warnawarni memenuhi tepi barat daya dan utara danau. Kami sendiri terlambat dari jadwal. Sedianya hanya singgah makan siang di Ranu Kumbolo. Namun, karena telat berangkat dari Ranu Pane dan sempat jeda di sebuah pos lantaran hujan deras yang tak terduga, menjelang petang baru kami memasuki Ranu Kumbolo yang telah basah. Kami pun memutuskan bermalam ketimbang ngotot merangsek hingga Kalimati, perkemahan terakhir sebelum memanjat Mahameru.


Orang-orang sibuk memasak menyiapkan makan malam sembari menikmati senja dan malam, bernyanyi dengan cermin muka danau yang penuh pantulan bulanbintang, serta ratusan pinus yang sesekali membisikkan aliran angin yang digemakan dinding-dinding sunyi Ranu kumbolo. ‘’Dulu saya hanya ketemu satu-dua rombongan di sini, mereka datang dan pergi lagi, berpapasan hanya sekali di antara Oro-oro Ombo, ketemu dua orang menjelang puncak. Bahkan masih mendengar auman harimau yang memaksa saya pindah tidur ke atas pohon,” kata Umar Arsal, pendaki senior yang kini menjadi politikus di Senayan. ‘’Dulu terasa romantikanya.’’ Kini romantisme natural Ranu Kumbolo penyok sana-sini, dirangsek efek industri pop. Pagi hari yang lazimnya hening menjadi buyar lantaran romantisme artifisial. Tepi air Ranu Kumbolo dipaksa menjadi saksi lamaran seorang pendaki lelaki kepada pacarnya. Ratusan orang bertepuk tangan dan berteriak menyemangati, tapi ratusan pinus tetap diam. ‘’Kita berkemah di sini, 2.700 mdpl, berarti masih manjat vertikal 1.000 meter lagi,” tutur Taufik Zaini, pendaki senior lainnya dari Jakarta saat tiba di Kalimati. Ia benar. Jika diukur vertikal, pendaki masih harus memanjat vertikal 1 km untuk menaklukkan Mahameru. Itu bukan persoalan gampang karena kini ada masalah lain bagi semua: antrean pendaki. Fase terakhir pendakian Mahameru memang menegangkan. Ciri trek Mahameru senantiasa menyimpan kekesalan dalam hati; lantaran memanjat naik tiga langkah, lalu melorot turun dua langkah. Jadi, efektifnya hanya maju selangkah dengan energi tiga langkah. Yang

tidak ada dalam perhitungan, kini memanjat Mahameru harus antre. Ya, lebih dari 1.000 orang menyerbu Mahameru berbarengan, tebak saja sendiri kondisi faktualnya. Semeru tidak lagi didaki oleh educated climber, tetapi orang yang sekonyong-konyong rakus dan garang memamerkan keperkasaan untuk meraup keindahan. Di antara lebih dari 1.000 orang yang memanjat Mahameru pada 7 Mei itu adalah Sinarty, relawan guru bahasa di Makassar, Sulawesi Selatan. ‘’Pendakian panjang ini membuat saya lapar. Cokelat sih banyak, tapi susah menggigit dan mengunyahnya. Keras, membeku,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca menatap Jonggring Saloka, kawah Puncak Mahameru yang senantiasa mendengus, lalu memuntahkan gas beracun spektakuler saban 15-30 menit. Satu catatan lagi tentang Semeru adalah gas beracunnya, yang meneteskan kisah menyesakkan. Cerita paling menggores bagi pencinta alam di Indonesia adalah kematian Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa era 1960-

an. Semburan racun dari Jonggring Saloka itu mematikan jika terhirup manusia. Arah angin tidak menguntungkan sesudah siang hari. Itulah dasar pelarangan mendaki Mahameru pada siang hari. Itu pula yang membekukan kehidupan Soe Hok Gie pada 16 Desember 1969, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27. Jasad Gie ditemukan keesokan harinya, rebah kaku beralas pasir dan batu Mahameru. Pencinta alam Indonesia berutang pada Soe Hok Gie atas penjelasannya tentang kenapa pemuda mesti mendaki gunung; yakni agar jiwa dan fisik tumbuh sehat seimbang. Dalam catatan hariannya, Gie juga mengutip kalimat Walt Whitman, jurnalis sekaligus penyair Amerika Serikat abad ke-19: Now I see the secret of making the best person, it is to grow n the open air and eat and sleep with the earth.” Sekarang kita paham rahasia membentuk manusia terbaik, yakni tumbuh di udara terbuka, makan dan tidur bersama bumi.

Tim 7FT dan Putri SAR Uhas di Mahameru. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

29


Automotive

2017 GT-R

Mobil Sport Premium Terbaru Nissan Teks Riman Saputra N Foto Dok. Nissan

30

LIONMAG AGUSTUS 2016


2017 GT-R merupakan hasil perubahan paling signifikan dari R35 sejak diperkenalkan pada 2007. Styling baru, fitur baru, daya lebih besar, kinerja lebih baik, lebih nyaman, dan lebih canggih menjadi fokus dari update model terbaru Nissan. ejak diluncurkan pada 2007, Nissan GT-R telah menjadi bagian dari sektor mobil sport premium, empat tempat duduk dengan performa tanpa kompromi sesuai antusiasme pengemudi. Benar-benar mewujudkan motto Nissan yang penuh inovasi dan menggairahkan. Untuk 2017, GT-R diperbarui secara signifikan agar tetap berada pada tempatnya, yaitu di ‘’ujung lidah’’ penggemar mobil di seluruh dunia. Nissan GT-R terbaru ini memiliki tampilan baru luar-dalam yang menarik, meningkatkan performa mengemudi pada areal inti, termasuk perbaikan sasis serta daya lebih besar berkat mesin V6 twin-turbocharged 3.8-liter 24-katup. GT-R baru ini juga lebih nyaman ketimbang sebelumnya ditunjang dengan kualitas interior premium yang lebih canggih. Di Inggris, 2017 Nissan GT-R tersedia dalam tiga kelas, yaitu Pure, Recaro, dan Prestige. Harganya mulai dari 79.995 poundsterling (pounds) untuk Pure dan 81.995 pounds untuk Recaro. Sementara Prestige dibanderol mulai dari 82.495 pounds dengan jok kulit Black Touring serta 83.495 pounds dengan Tan, Ivory, atau Red Touring. Sedangkan Track Edition yang direkayasa NISMO ditawarkan mulai seharga 91.995 pounds. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

31


Exterior GT-R baru memiliki tampilan eksterior fresh ditambah gaya kelas tinggi, sehingga menjadi salah satu mobil sport paling khas di pasar. Bagian depan (bumper) telah didesain ulang. Begitu pula lampu daytime dan grille matte krom ‘’V-motion’’ baru. Semuanya menjadi signature desain terbaru Nissan. Grille diperbesar untuk meningkatkan aliran udara, sehingga dapat mendinginkan mesin tanpa menyebabkan drag tambahan. Kekakuan struktur bonnet juga ditingkatkan guna mencegah

32

LIONMAG AGUSTUS 2016

deformasi serta meningkatkan kinerja aerodinamis pada kecepatan tinggi. Selain grille dan bonnet baru, profil melengkung dari depan di bawah spoiler sedikit diperpanjang serta diturunkan beberapa milimeter untuk meningkatkan aliran udara pada tepian yang lebih rendah. Sementara bagian belakang tetap memertahankan lampu belakang bulat ikonik. Saat dilihat dari dekat tampak diffuser perak serta ventilasi udara samping yang baru pula, yang sebagian dimasuki exhaust quad titanium guna meningkatkan aerodinamika mobil.

Bumper belakang kini juga memiliki desain serupa dengan GT-R NISMO demi routing udara yang lebih baik pada bagian bawah belakang kendaraan. Style baru Y-spoke forged alloy wheel oleh RAYS untuk 2017 GT-R memberikan keseimbangan lebih baik pada roda, berbobot lebih ringan, namun berkekuatan lebih besar.

Interior Dibuat dari material luar biasa, interior Nissan GT-R memberikan kenyamanan, kemewahan, dan kegunaan sehari-hari yang lebih baik


ketimbang sebelumnya. Dibungkus mulus dalam selembar kulit Nappa berkualitas tertinggi, dashboard yang baru mengadopsi ‘’aliran horizontal’’ pemberi stabilitas tinggi pada kursi depan. Sedangkan garis instrument cluster pada konsol tengah memberikan suasana berbeda bagi yang berada di belakang kemudi. Tata letak pusat dashboard telah diperbaiki dan disederhanakan, dengan jumlah navigasi terintegrasi dan kontrol audio berkurang dari 27 menjadi 11 switch pada versi 2017. Kontrol sistem navigasi dan

display ditempatkan sedikit lebih rendah pada panel instrumen agar penggunaannya lebih mudah dan visibilitas lebih baik. Monitor layar sentuh 8 inci memiliki ikon besar pada tampilan yang memungkinkan pengguna dengan mudah mengelola sistem audio, sistem navigasi, kontrol telepon, dan infotainment lainnya. Tampilan kontrol perintah yang baru pada konsol serat karbon tengah memungkinkan pengoperasian yang mudah tanpa harus menyentuh monitor.

Twin-Turbocharged Engine Output mesin peraih penghargaan V6 twin-turbocharged 3.8-liter 24-katup milik GT-R telah meningkat 20 PS ketimbang model tahun lalu. Mesin itu kini mampu memberikan 570 PS pada 6800 rpm berkat peningkatan tekanan boost dan sistem waktu pengapian yang dikendalikan pada setiap silinder. Sebelumnya teknologi itu dicadangkan untuk GT-R NISMO. Perubahan baru tersebut menghasilkan peningkatan akselerasi dalam mid-range (3200 rpm dan INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

33


lateral, sudut kemudi, slip ban, permukaan jalan, dan tingkat yaw. Tata letak Premium Midship Platform GT-R menempatkan transmisi, transfer case, dan final drive pada bagian belakang kendaraan tanpa menggunakan tabung torsi tradisional, sehingga memungkinkan suspensi beroperasi secara independen, mengoptimalkan distribusi berat, serta memaksimalkan grip ban pada setiap sudut.

SAFETY TECHNOLOGY

di atasnya) dengan output torsi maksimum. Juga seperti GT-R NISMO, lebih presisi mengontrol waktu pengapian di setiap silinder. Mesin yang disebut “VR38DETT� tersebut memiliki fitur plasmaspray guna mengurangi gesekan, berbobot lebih ringan, meningkatkan pendinginan, ber-output daya superior, serta untuk efisiensi bahan bakar. Mesin tersebut juga menawarkan sistem intake dan exhaust manifold independen simetris dengan twin high-performance turbocharger, sistem manajemen udara sekunder untuk meningkatkan performa emisi cold-start; sistem kontrol pendingin minyak termostatik, pompa oli

34

LIONMAG AGUSTUS 2016

scavenger untuk menjaga oli mengalir ke turbocharger, serta sistem minyak lateral basah dan kering. VR38DETT juga didukung transmisi sekuensial dual clutch 6 kecepatan yang telah diperbarui, sehingga lebih baik dalam hal performa pada berbagai situasi mengemudi.

ATTESA E-TS All-Wheel Drive Daya mesin dipindahkan ke empat roda GT-R melalui transaxle belakang independen pertama di dunia, yaitu ATTESA E-TS all-wheel drive system. Saat mengemudi normal, GT-R berperilaku seperti kendaraan reardrive dengan torsi di-split pada 0:100, namun bisa disesuaikan hingga 50:50 tergantung pada kecepatan, akselerasi

Untuk standar keselamatan, 2017 Nissan GT-R dilengkapi dengan Nissan Advanced Air Bag System (AABS) yang memiliki fitur kantong udara depan tambahan dual-stage dengan sensor sabuk pengaman dan sensor klasifikasi penghuni. Tingkat inflasi kantong udara bervariasi, sesuai penggunaan sabuk pengaman dan keparahan kecelakaan. Selain itu, terdapat pula sepasang kantong udara tambahan di samping yang terintegrasi ke kursi depan, sehingga akan bergerak sesuai dengan pengemudi maupun penumpang di depan dengan posisi duduk yang disesuaikan. Terdapat pula kantong udara tambahan di atap, kolom kemudi yang menyerap energi, serta sistem Lower Anchors and Tethers for Children (LATCH). Teknologi standar keamanan lainnya termasuk sistem kontrol stabilitas Advanced Vehicle Dynamic Control (VDC) dengan tiga pilihan mode (Normal, R-Mode, Off), Electronic Traction Control System (TCS), Anti-Lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake force Distribution (EBD), spion monitor, Tire Pressure Monitoring System (TPMS), serta lampu on/off otomatis.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

35


Special Kemerdekaan

Menapaki Jejak Revolusi

Naskah Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno

LIONMAG AGUSTUS 2016 36 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi


Monumen Proklamasi

Beragam koleksi peninggalan bersejarah di berbagai museum perjuangan membuktikan bahwa merebut kemerdekaan bukan pekerjaan mudah. Demi membebaskan diri dari penjajahan, nenek moyang bangsa Indonesia rela mengorbankan harta dan nyawa. Teks Faisyal Foto Riman & Ristiyono

Menteng Raya 31 Di gedung tua peninggalan Belanda di Jalan Menteng Raya 31, Jakarta, ini para pemuda, yang dikenal sebagai Pemoeda Menteng 31, menyusun strategi melawan kolonial. Sehari sebelum kemerdekaan, pada bangunan bernama Gedung Joang 45 ini pula Sukarni, Chaerul Saleh, AM Hanafi, Adam Malik, dan beberapa pemuda lainnya merencakan peculikan Bung Karno-Bung Hatta, dan disembunyikan di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Dalam bukunya Menteng 31, Membangun Jembatan Dua Angkatan, AM Hanafi menjelaskan, markas

Menteng 31 bermula saat Adam Malik mengumpulkan sejumlah pemuda radikal seperti Chaerul Saleh, Sukarni, AM Hanafi, dan Asmara untuk merencanakan kemerdekaan. Para pemuda yang dihubungi Adam Malik memang punya rekam jejak mengorganisasikan gerakan. Chaerul Saleh adalah Ketua Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia. Sukarni seorang radikal yang telah memperjuangkan kemerdekaan sejak berusia 14 tahun sekaligus dekat dengan tokoh revolusioner Tan Malaka. Pada awalnya Gedung Joang 45 merupakan bangunan Schomper

Hotel yang didirikan sekitar 19201938 serta dikelola LC Schomper, seorang warga keturunan Belanda. Ketika pendudukan Jepang, hotel ini diambilalih oleh Ganseikanbu Sendenbu (Departemen Propaganda). Di museum itu dipamerkan sejumlah lukisan tentang peristiwa seputar Proklamasi Kemerdekaan. Terdapat pula beberapa diorama, antara lain yang menggambarkan suasana gedung Menteng 31 pada masa kemerdekaan dan orasi Soekarno dalam Rapat Besar di Lapangan IKADA, 19 September 1945.

37

Pemandangan di AIR Sellastock INFLIGHT MAGAZINE OF LION


Ada pula arsip dokumentasi berupa foto-foto dan patung para tokoh pergerakan kemerdekaan. Koleksi lain di museum ini adalah tiga kendaraan kepresidenan yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia.

Penculikan Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok, yaitu peristiwa penculikan Soekarno-Hatta, dilakukan oleh sejumlah pemuda setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada kekuatan Sekutu. Golongan muda yang antara lain diwakili Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana mendesak para pemimpin pejuang agar memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Namun, golongan tua yang diwakili Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo menginginkan persiapan lebih matang untuk menghindari kekacauan dan bentrok bersenjata setelah Proklamasi Kemerdekaan. Pada 16 Agustus 1945 dini hari, sekelompok pemuda menjemput

38

LIONMAG AGUSTUS 2016

Bung Karno dan Bung Hatta dari kediamannya, lalu dibawa ke Rengasdengklok. Mereka dijauhkan dari pengaruh Jepang agar proklamasi bisa segera terwujud dan murni hasil perjuangan Bangsa Indonesia sendiri. Dalam penculikan tersebut, Soekarno-Hatta lantas disembunyikan di rumah Djiaw Kie Siong, seorang petani kecil keturunan Tionghoa di Rengasdengklok. Rumah itu

tidak begitu indah, tidak seperti rumah-rumah tua di Jakarta yang berarsitektur Eropa tempo dulu. Tampilan rumah tempat menyembunyikan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok itu sangat sederhana. Dinding rumah, misalnya, menggunakan papan layaknya sebuah rumah di kampung. Namun, di balik kesederhaan bangunan itu tersimpan sejarah yang sangat bermakna bagi


(kiri atas) Suasana Museum Joang’ 45 berisi foto-foto masa perjuangan kemerdekaan RI. (kiri bawah) Salah satu diorama di Museum Joang’ 45. (kanan) Interior rumah penculikan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok

kemerdekaan negeri ini. Tanpa ada rumah itu, mungkin sejarah akan berkata lain. Halaman rumahnya tak terlalu luas, namun ditumbuhi pohon rindang sehingga membuat suasana sejuk. Di depan rumah terdapat sebuah warung kecil tempat orang dudukduduk santai sambil menikmati kopi. Warung kecil itu milik Kwin Moy alias Iin, cucu Djiaw Kie Siong, sang pemilik rumah. Warung itu sumber perekonomian Kwin Moy untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Iin menceritakan, lokasi asli rumah Djiaw Kie Siong sebenarnya terletak di pinggir Sungai Citarum, sekitar 200 meter dari letak rumah yang sekarang. Namun, pada 1957 bangunan rumah asli tersebut terpaksa dipindah demi menghindari erosi Sungai Citarum. ‘’Yang dipindahkan cuma bagian depan, yaitu ruang tamu dan dua kamar yakni kamar tidur Bung Karno dan kamar tidur Bung Hatta. Sementara tempat tidur sudah tidak

asli juga, yang asli sudah dipindahkan ke museum,’’ kata Iin menguraikan. Benda-benda bersejarah yang asli, ujar Iin menambahkan, juga cuma tinggal kaca besar tergantung di dinding serta meja abu yang berfungsi sebagai tempat sembahyang bagi warga Tionghoa. Sedangkan lemari bufet antik tempat menyimpan berbagai plakat kenang-kenangan pun sudah tak asli. Begitu pula kursi rotan dan benda klasik lainnya.

Coretan di Jalan Imam Bonjol Setelah diculik sekelompok pemuda, Bung Karno–Bung Hatta kembali ke Jakarta dan melakukan pertemuan di sebuah rumah di Jalan Imam Bonjol No 1, Jakarta. Rumah itu sekarang bernama Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Di sinilah Soekarno dan Hatta merumuskan Naskah Proklamasi. Sebelum dibacakan, Soekarno bertanya kepada semua yang menghadiri pertemuan tentang teks Naskah Proklamasi. Mereka bulat menyetujuinya.

Selanjutnya, atas nama Bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta menandatangani Naskah Proklamasi. Peristiwa ini berlangsung menjelang waktu subuh pada Jumat, 17 Agustus 1945, bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan. Setelah Naskah Proklamasi ditandatangani, baru dibicarakan tentang lokasi pembacaan. Atas pertimbangan keamanan, Soekarno mengumumkan pembacaan Naskah Proklamasi diadakan di halaman depan rumah kediamannya di Jalan Pengangsaan Timur No 56 pada pukul 10.00 WIB. Peristiwa sejarah lainnya di Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi terjadi pada awal kemerdekaan, tepatnya pada 17 November 1945, ketika pertemuan antara pihak Indonesia yang dipimpin Perdana Menteri Sutan Sjahrir, Belanda di bawah pimpinan HJ Van Mook, serta pihak Sekutu yang diwakili Philip Christison. Pada 7 Oktober 1946, atas mediasi Inggris, perundingan antara Indonesia dan Belanda digelar lagi di gedung itu. Indonesia diwakili Sutan Sjahrir dan Belanda diwakili Willem Schermerhorn, sementara Lord Killearn bertindak sebagai penengah. Jauh sebelum Indonesia Merdeka, gedung berarsitektur Eropa yang didirikan pada sekitar 1920 dengan luas tanah 3.914 meter persegi dan luas bangunan 1.138 meter persegi itu merupakan milik PT Asuransi Jiwasraya. Ketika pecah Perang Pasifik, gedung itu dipakai British Consul General (Konsulat Jenderal Britania). Pada masa pendudukan Jepang, gedung tersebut dijadikan sebagai tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat. Setelah kekalahan Jepang, Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi menjelma menjadi Markas Tentara Inggris. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

39


Pemindahan status kepemilikan gedung itu terjadi seiring aksi nasionalisasi terhadap aset-aset bangsa asing di Indonesia. Gedung itu lantas diserahkan kepada Departemen Keuangan dengan pengelolaan di tangan Perusahaan Asuransi Jiwasraya.

Perjuangan Melalui Diplomasi Meski Indonesia sudah menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka, Belanda tetap tidak mengakuinya. Rakyat Indonesia pun terus menggelorakan perlawanan. Selain dengan kekuatan fisik, juga melalui jalur diplomasi. Perundingan Linggarjati menjadi langkah diplomasi awal yang ditempuh Pemerintah Indonesia untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda. Sebelumnya, diplomat Inggris Sir Archibald Clark Kerr mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hoogwe Veluwe pada 14–25 April 1946 untuk menyelesaikan konflik. Perundingan ini gagal. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia hanya atas Jawa dan Madura, tidak termasuk Sumatera yang saat itu juga diinginkan Indonesia.

40

LIONMAG AGUSTUS 2016

(kiri atas) Museum Perumusan Naskah Proklamasi. (kanan atas) Patung Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi. (bawah) Diorama di Museum Linggarjati.

Setelah itu, perundingan kembali diselenggarakan di Linggarjati, Jawa Barat, pada 11–15 November 1946. Perundingan yang menghasilkan Perjanjian Linggarjati (salah satu poinnya adalah pengakuan de facto Belanda terhadap kedaulatan Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera) itu dihadiri perwakilan dari Indonesia dan Belanda. Delegasi Belanda dipimpin Prof Scermerhorn dengan anggota Max Van Poll, F de Baer, dan HJ Van Mook. Sedangkan delegasi Indonesia dipimpin Sutan Sjahrir dengan anggota Moh Roem, Susanto Tirtoprojo, dan AK Gani.

Lokasi perundingannya di sebuah bangunan di Jalan Gedung Perundingan Linggarjati, Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, yang sekarang dijadikan museum. Di museum ini terdapat berbagai peninggalan sejarah, seperti beragam foto dokumentasi saat perundingan yang masih tertata rapi. Begitu pula ornamen-ornamen lainnya, seperti kursi dan meja perundingan yang masih ditata seperti aslinya. Alhasil, pengunjung bisa membayangkan suasana perundingan, termasuk mengetahui posisi tempat duduk para juru runding.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

41


Special Glamping Destination Pulau Bunga

Jejak Soekarno di Pulau Bunga Teks & FOTO Toto Santiko Budi

42

LIONMAG AGUSTUS 2016


Aktivitas politik Soekarno tak ayal membuat pemerintah kolonial gerah. Beberapa kali Soekarno ditangkap dan dipenjarakan. Pada 19341938, lelaki berjuluk ‘’Putra Sang Fajar’’ itu diasingkan ke Ende.

esawat ATR Wings Air bermanuver di atas daratan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, beberapa saat sebelum mendarat. Kaca jendela pesawat sedikit buram, tetapi keindahan pemandangan di bawah begitu kuat memikat mata saya. Warna langit begitu biru. Gugusan awan putih berarak di atas perbukitan. Sejauh mata memandang, tampak laut membiru dengan ombak bekejaran menuju daratan, lalu menciptakan buih putih sepanjang pantai berkilauan dipandang dari udara. Pulau Flores kaya lanskap memikat dengan ragam destinasi wisata yang lengkap. Keindahan alam bisa ditemukan di darat maupun lautan. Keunikan fauna dan floranya berpadu dengan keunikan budaya masyarakat, termasuk desa adatnya yang lestari. Dunia wisata tengah berkembang di Flores. Turis-turis lokal dan mancanegara datang bak kumbang merubung sang bunga. Memang seperti itulah Flores, yang bermuasal dari kata dalam bahasa Portugis dengan makna ‘’bunga’’.

Perjalanan saya ke Pulau Bunga kali ini lebih berfokus ke Ende, kota terkecil di pesisir selatan pulau. Lokasi itu memiliki posisi penting dalam sejarah dan perkembangan bangsa Indonesia. Ende merupakan tempat Soekarno, Proklamator sekaligus Presiden Pertama RI, kala muda menjalani hukuman pengasingan dari pemerintah Belanda.

Situs Rumah Pengasingan Bakat memimpin Soekarno terlihat sejak muda. Kemahirannya berorasi pun memikat massa. Ia

kerap mengecam dan menantang Belanda, negeri penjajah. Aktivitas politik Soekarno tak ayal membuat pemerintah kolonial gerah. Beberapa kali Soekarno ditangkap dan dipenjarakan. Pada 1934-1938, lelaki berjuluk ‘’Putra Sang Fajar’’ itu diasingkan ke Ende. Soekarno menjalani masa pengasingan bersama istrinya saat itu, Inggit Garnasih; Ratna Djuami atau Omi anak angkatnya; serta Amsi, sang ibu mertua. Selama menjalani masa pengasingan, mereka tinggal di rumah milik Abdullah Ambuwaru. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

43


Selama menjalani pengasingan di pulau nan indah namun sepi itu, Soekarno lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca, berpikir, dan merenung. Ia memperdalam agama Islam sekaligus belajar pluralisme dari para pastor di sana.

Saat Soekarno dan keluarga menjalani masa tahanan politik di Ende, rumah yang mereka tempati masih beratap ilalang. Kini rumah kecil beratap seng dengan dinding bercat putih di tepi Jalan Perwira, Kota Ende, itu dinamai Situs Rumah Pengasingan Bung Karno. Pemerintah menetapkannya sebagai bangunan cagar budaya. Ruangan dan perabotan asli disesuaikan dengan kondisi saat itu. Pengunjung bisa berkeliling dan melihat rupa ruang tamu, ruang tidur, dapur, sumur beserta perabotan, hingga benda-benda pribadi yang kala itu pernah digunakan Soekarno dan keluarganya. Dengan menyaksikannya, pengunjung bisa membayangkan bagaimana kehidupan Soekarno dan keluarga saat tinggal di rumah bersejarah itu selama pengasingan.

Antara Lukisan dan Tonil Cindy Adams, penulis biografi Sang Proklamator yang berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat menulis, pengasingan merupakan kekejaman paling

44

LIONMAG AGUSTUS 2016

hebat yang dapat mengguncangkan kehidupan manusia. Ia (Soekarno) sama sekali tidak mendapatkan akses untuk berpolitik. Bahkan, mengikuti hiruk-pikuk perkembangan pergerakan melalui media juga tidak bisa. Ia seakan berubah haluan. Jiwa seni dan kreativitasnya mengalir deras. Ia menjadi penulis naskah tonil (drama), menjadi sutradara, juga melukis. Bung Karno gemar melukis dengan tema mooi indie – Indonesia molek. Lukisan naturalis tentang kehidupan di Pulau Bali merupakan salah satu karya Bung Karno dan bisa disaksikan di ruang tamu situs rumah pengasingan tersebut.

Selain melukis, Bung Karno juga produktif menulis naskah tonil. Belasan naskah tonil ia tulis. Konon naskah-naskahnya merupakan metafora dari sikap politiknya yang nasionalis dan anti-penjajahan. Soekarno pun mendirikan grup tonil, menyutradarai, serta mementaskan lako-lakon tonil itu di hadapan masyarakat Ende yang antusias menyambutnya. Beberapa salinan naskah tonil karyanya terpajang di diorama situs rumah pengasingan.

Keindahan Danau Tiga Warna Konon, Soekarno pernah berkata Grand Canyon di Amerika Serikat itu indah, tetapi Kelimutu lebih indah


lagi. Keindahan Danau tiga warna ini bisa menjadi salah satu penghiburan Soekarno saat menjalani pengasingan di Flores. Tak diketahui pasti berapa kali Soekarno dan keluarga plesiran ke Puncak Kelimutu dan dari sana menyaksikan matahari terbit. Yang pasti, keindahan alamnya telah menginspirasi Soekarno untuk menulis naskah tonil berjudul Rahasia Kelimoetoe. Atas usul Inggit, sang istri, kelompok tonil yang ia dirikan juga dinamai Kelimoetoe Toneel Club. Hingga kini Taman Nasional Kelimutu —dengan keindahan dan keunikan tiga danaunya yang bisa berubah warna— tetap memesona dan menjadi magnet utama penarik turis di Flores.

Pohon Sukun dan Pancasila Selama menjalani pengasingan di pulau nan indah namun sepi itu, Soekarno lebih banyak menghabiskan

waktu untuk membaca, berpikir, dan merenung. Ia memperdalam agama Islam sekaligus belajar pluralisme dari para pastor di sana. Selain gemar membaca bukubuku koleksi Gereja Katolik, Bung Karno juga gemar menyendiri dan berkontemplasi. Saban Jumat malam ia pergi merenung dekat pantai yang berjarak sekitar 700 meter dari rumah pengasingannya. Sembari duduk di bawah pohon sukun, Bung Karno merenungkan banyak hal. Makin lama makin sering ia merenung di tempat itu, seakan ada kekuatan gaib yang menuntunnya ke situ. Di bawah pohon sukun ia mengamati langit luas, debur ombak, gelombang laut tiada henti, serta pasang surut laut datang silih berganti. Semua berjalan harmonis karena diatur Tuhan. Kata Bung Karno, ‘’Tuhan-lah yang menciptakan semua, termasuk aku dan Tanah Air-ku’’.

Soekarno kemudian mengakui buah kegemarannya merenung di bawah pohon sukun bercabang lima itulah yang memunculkan pemikirannya tentang dasar negara, Pancasila. Pancasila resmi lahir pada 1 Juni 1945 dan diucapkan Bung Karno dalam pidato pada rapat besar Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Kini sebuah Patung Soekarno duduk di depan kolam dibangun tepat di tempat ia dulu suka merenung. Pohon sukun pengganti, yang juga bercabang lima, menaungi patung tersebut. Tempat itu kini dikenal dengan nama Taman Renungan Pancasila. Bisa jadi kisah negeri ini akan berbeda jika Soekarno tidak diasingkan ke Ende. Malah warga Ende suka berseloroh, Indonesia tidak akan ada tanpa Ende. Di Ende-lah konsep dasar negara Pancasila yang mempersatukan bangsa dirumuskan Soekarno. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

45


Special Teh

46

LIONMAG AGUSTUS 2016


Membangun Teh Indonesia Teks Dody Wiraseto Foto Dody Wiraseto & Ristiyono

ndonesia dikenal dunia sebagai salah satu negara penghasil daun teh untuk industri. Meski demikian, bukan berarti Indonesia tidak memiliki budaya minum teh berkelas ala negara Eropa maupun Asia Timur. Bumi Nusantara juga memiliki ‘’Budaya Patehan’’, ritual minum teh harian di Keraton Yogyakarta oleh Sri Sultan Hamengku Buwono. Saat ini patehan memang masih berlangsung di lingkup Keraton Yogyakarta. Namun, setidaknya itu

bisa menjadi salah satu bukti teh Indonesia juga memiliki kekhasan tersendiri. Tidak lagi semata demi keperluan industri. Meski dalam skala terbatas, kini juga mulai banyak bermunculan tea packers lokal yang tidak kalah berkualitas. ‘’Lahirnya tea packers kecil bagus untuk menggaungkan teh. Memang tidak secara langsung berpengaruh ke perkebunan teh, tetapi gaung itu yang akan menciptakan sebuah trend baru, sehingga teh akan mulai dilirik perusahaan-perusahaan besar,

pemerintah, sehingga bisnis teh akan semakin berkembang,” ujar Ratna Somantri, pakar teh sekaligus penulis buku Kisah dan Khasiat Teh. Menurut pendiri Komunitas Pencinta Teh itu, kontribusi teh Indonesia untuk industri masih terbilang kecil, namun tetap memiliki nilai positif. Melalui mereka nantinya teh Indonesia semakin dikenal masyarakat. Sebenarnya potensi teh Indonesia sangat besar, apalagi ditunjang semakin bermunculannya tea shops di kota-kota besar Indonesia. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

47


Terlebih, teh sebenarnya juga memiliki karakter khas layaknya kopi. Jika dikenal sebutan specialty coffee di kopi, teh pun memiliki specialty tea. ‘’Specialty tea memang belum ada definisi baku. Specialty tea itu teh yang bisa diminum saat itu juga, jadi teh yang tidak hanya bisa di-blend, tapi juga sudah memiliki karakter rasa sendiri,” kata Ratna menguraikan. Beberapa tea shops di Jakarta juga mulai memperkenalkan specialty tea Indonesia, seperti Lewis & Carroll yang berlokasi di Jalan Bumi, Kebayoran Baru. ‘’Kami memiliki single origin tea dan tea blend. Di sini untuk teh, hampir 80 persen dari teh lokal,” ujar Bambang Rusdianto, Research & Development Director Lewis & Carroll. Menurut Bambang, teh-teh single origin memang unik dan memiliki karakter berbeda dari tiap-tiap wilayah di Indonesia. Untuk single origin, kebanyakan Lewis & Carroll mengambil langsung dari perkebunan di berbagai daerah di Jawa, antara lain dari Banten, Bandung, dan Cianjur. ‘’Kualitas teh Indonesia sudah mulai banyak yang bisa dibandingkan dengan teh-teh luar negeri. Beberapa

48

LIONMAG AGUSTUS 2016

harganya juga sudah cukup bagus untuk diekspor,” ujar Bambang. Seturut peningkatan kualitas teh itu, sambutan masyarakat terhadap teh juga mulai beragam. Kini mulai banyak yang datang ke tea shop untuk menikmati secangkir teh. Bahkan, menurut Bambang, di Lewis & Carroll antusiasme para tamu melebihi ekspektasi awal, sehingga kini sudah melampui target yang dicanangkan saat didirikan setahun lalu. Sukses itu tidak terlepas pula dari konsep Lewis & Carroll, yaitu modern tea shop. Aneka teh ditempatkan pada beberapa sudut yang berdekatan

dengan proses penyeduhan. Untuk alat menyeduh, Lewis & Carroll menggunakan steampunk modern. Dengan steampunk, proses penyeduhan diatur sepenuhnya oleh komputer, sehingga mampu meminimalisasi human error. ‘’Semua sudah diprogram, mulai dari jumlah teh, suhunya berapa derajat, air berapa cc, serta berapa menit waktu yang dibutuhkan. Semua sudah di-setting,” kata Bambang. Selain Lewis & Carroll, Tea Et Al yang berlokasi di Galeri Lafayette, Pacific Place, Jakarta, juga menyajikan teh blend dengan merek sendiri.


Kombinasi warna hitam dan emas terlihat sangat elegan dan mewah. Di depan pintu masuk terdapat aneka jenis teh hasil produksi sendiri. Penempatannya meninggi, seakan menjadi penopang tea shop-nya. Di ujung ruangan, tea bar berwarna hitam elegan kian memperkuat kesan mewah tea shop ini. Tea Et Al menyajikan teh dari berbagai negara penghasil teh dunia, seperti Indonesia, Jepang, India, Taiwan, China, Sri Lanka, dan Kenya. Saat ini terdapat lebih kurang 130150 macam. Tea Et Al juga menjual tehnya untuk umum, juga seasonal package untuk berbagai acara. Semua itu demi mengakomodasi kebutuhan para tamu yang mulai menjadikan teh sebagai bagian gaya hidup sehat. Tea drinkers dan health conscious people bakal dimanjakan dengan kualitas teh yang disajikannya. Namun, diakui Audilya Gunarto – pemilik Tea Et Al, saat ini teh belum terlalu membudaya ketimbang kopi. Begitu pula dalam hal penyajian serta ragam jenis teh. ‘’Kebanyakan masih mengira teh itu black atau green dan jasmine. Tidak lebih dari

itu. Banyak pula dari mereka belum mengetahui cara menyeduh teh yang benar, padahal cara penyeduhan untuk jenis teh berbeda itu berbeda pula. Cara menyeduh yang benar akan menghasilkan rasa teh yang maksimal,” kata Audi menerangkan. Terlepas dari budaya yang masih belum mengakar, Audi melihat dalam kurun tiga tahun ke depan bisnis tea shop semakin cerah. Optimisme itu didasari penilaian tentang khasiat teh yang baik bagi kesehatan serta beragam manfaat baik lainnya untuk tubuh. Selain itu, tentu antusiasme masyarakat Indonesia terhadap teh

semakin meningkat. ‘’Teh itu sangat luas cakupannya, bisa meliputi budaya, kesehatan, keunikan, dan ciri khas,” ucap Audi. Ia benar, cakupan teh memang sangat luas, mulai dari budaya sebagaimana patehan di Yogyakarta hingga keahlian ahli-ahli teh menciptakan teh unik dan baik untuk kesehatan. Semua akan berjalan seiring menjadikan teh Indonesia kian maju pada masa mendatang, mulai dari hulu hingga hilir. Alhasil, teh tidak hanya membudaya, tetapi juga punya andil menyejahterakan petani teh Indonesia. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

49


Traveling Krabi

Hati Terpatri di Krabi Mudah memahami kenapa wilayah di pesisir selatan Thailand ini begitu masyhur. Formasi bebatuan kapur yang mencuat di balik rimba hijau berpadu pulau-pulau molek terkitari lautan pirus. Layanan wisatanya pun murah serta teratur. Teks & Foto Valentino Luis

50

LIONMAG AGUSTUS 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

51


ingsing fajar di serambi atas Smile Guesthouse adalah dramaturgi alam nan syahdu. Seperti lukisan momentual, bukit batu kembar Kanab Nam pelan menampakkan diri, ditimpali bayangan dari barisan bukit-bukit kapur lebih tinggi di belakanganya. Sungai berlekuk mengapungkan kabut, menuntun laju sampan kecil nelayan menyisir lorong air berpagar hutan mangrove yang luas. Ketika surya membiaskan sinar kuning merahnya, wajah saya pun menghangat, laiknya tersusupi anode, semacam elektroda positif dari matahari.

52

LIONMAG AGUSTUS 2016

Saya merasa beruntung menemukan penginapan ini. Pemandangan yang baru saya lihat menyadarkan bahwa hal-hal sederhana acapkali memiliki keistimewaan tersembunyi. Untuk menemukannya, hanya butuh sedikit ketelitian dan mengikuti insting. Semakin sering kita bepergian, kemampuan kita memilahmilih sebuah tempat ideal pun kian terasah. Yang bagus tak selalu mahal. Kesan pertama setibanya di Krabi usai penerbangan selama 1,5 jam dari Bangkok sehari sebelumnya memang sudah memikat hati. Meski sibuk karena pariwisata yang menggeliat, kota tepi laut Andaman ini tertata

apik, bangunan-bangunan tidak terlalu tumpang tindih, dan alam sekitar juga masih subur alami. “Bila boleh berterus terang, Thailand lebih bijak dan lebih pro terhadap warga lokal dalam mengelola pariwisatanya ketimbang Indonesia. Masyarakatnya juga lebih sadar wisata. Padahal negaramu punya ribuan destinasi serta potensi menarik,” tutur Walter, volunteer yang pernah ke Indonesia, saat kami menikmati makan malam di Krabi Night Market. Saya tidak tersinggung, karena ia benar. Keadaan pasar yang kami datangi ini sudah bisa jadi contoh yang cukup ‘’menampar.’’ Lihat saja bagaimana


(kiri) Kabut pagi Sungai Krabi. (tengah) Kapal kayu khas Thailand bersandar di pantai Koh Tup. (kanan) Suasana makan di Night Market Krabi yang teratur.

keriuhan suasana tidak lantas membuat pasar diseraki sampah serta berbau amis. Aneka kedai kuliner teroganisasi dengan baik, mengelilingi sebuah alun-alun berkonsep ‘’satu untuk semua’’, di mana meja-kursi pengunjung di tengahnya boleh digunakan pelanggan semua kedai. Makanan tidak diperkenankan terhidang dalam wadah styrofoam. Piring gelas kotor akan dibersihkan oleh petugas khusus dan membagibagikannya lagi kepada setiap kedai. Seperti resepsi kondangan saja. Penjual cinderamata dan produk seni juga berjejer rapi atraktif, tidak agresif, apalagi meminta-minta agar dagangannya dibeli.

Four Islands In One Day Salah satu tawaran trip klasik di Krabi adalah kunjungan ke empat pulau dalam satu hari yang lazim disebut Four Islands. Trip dengan kapal kayu khas Thailand ini terbilang murah, bahkan jika dibandingkan dengan ongkos trip antarpulau di Indonesia. Tapi, jangan berekspektasi mendapati pulau-pulau yang sepi seperti yang tampak di

kartu pos karena peminatnya amat banyak, apalagi di musim panas. Durasi singgah ke masing-masing pulau pun dibatasi demi menghindari tumpukan turis. Kendati agak tidak puas, saya memuji terjaganya kebersihan di tiap pulau. Kapal yang saya tumpangi berangkat dari Ao Nang, bagian Kota Krabi yang lebih ramai ketimbang kawasan tempat saya INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

53


(kiri)Wisatawan membela lautan melewati pulau demi pulau Krabi. (tengah) Pagoda berlumur cat berwarna emas. (kanan) Turis cilik mencoba memanjat tebing di Phranang Cave.

menginap. Saya dijemput dengan songthaeuw, sejenis mobil pickup yang dimodifikasi. Mula-mula kapal mengantar kami ke Koh Tup, pulau paling kecil. Pemandangan bebatuan kapurnya indah, tapi dari sinilah saya mulai bertempur dengan perasaan sendiri lantaran lebih menyenangi pulau-pulau sunyi. Telanjur sering jalan sendiri dan mencari tempat sepi memang berbenturan dengan mass tourism.

54

LIONMAG AGUSTUS 2016

Berlanjut kemudian ke Koh Gai atau populer disebut Chicken Island, menilik pada sebuah bukit kapur menjulang mirip ayam. Di sini fokus snorkeling, tapi saya mengurungkan niat terjun ke laut setelah tahu bahwa koral di sini tidak sebagus koral-koral di Indonesia. Saya menyenangi Koh Poda, persinggahan berikutnya, di mana terdapat pepohonan untuk berteduh dan vista pulau di depannya. Kami

makan siang di sini dengan lahap, sebelum kembali membelah lautan menuju ke Phranang Cave. Ini bukan pulau, tapi sejatinya pantai di daratan Krabi. Toh, kesannya menyerupai pulau karena posisinya menghadap lautan. Pasir di Phranang Cave berwarna kecoklatan dan terdapat tebing-tebing dengan fasilitas tali untuk dipanjati. Pantai ini juga punya gua-gua stalaktit. Ada bagian yang digunakan sebagai lokasi pemujaan umat Buddha lewat hadirnya Phallus Shrine, gua berisikan patung-patung alat kelamin pria yang dipercaya sebagai simbol kesuburan. Kami lumayan lama berhenti di sini dan saya cukup terkesan rimbun hutan sekitarnya, juga gesitnya para


Seorang biksu berdiri di puncak Tiger Cave Hill.

operator trip memunguti tiap sampah yang tak sengaja dijatuhkan.

Senggal Napas Di Punggung Harimau Saya selalu mencintai gunung dan bukit. Bisa dibilang, ke mana pun pergi, saya akan memastikan daerahnya memiliki bukit atau gunung. Tidak betah berlama-lama jika mengunjungi tempat yang datar saja topografinya. Bagi saya, definisi pantai yang bagus pun adalah yang berbukit, tak cuma berpasir putih serta berlaut biru pirus. Jujur, saya rada picky soal ini. Untungnya, Krabi termasuk destinasi pas untuk saya karena berhiaskan bukit-bukit kapur. Tak jauh dari pusat kota, terdapat Tiger Cave, objek wisata religius. Bukan gua dengan legenda bhiksu

yang hidup dengan seekor harimau yang menghela saya ke sana, tapi bukit tinggi di atas gua ini. Saya pastikan bahwa senja yang sempurna patut dinikmati di sana. Karena taksiran itu, saya mendatangi Tiger Cave sore hari. Tiba di lokasi yang disebut Wat Tham Suea oleh warga lokal ini, saya langsung bersemuka dengan gua beraroma dupa. Patung-patung Buddha warna emas berukuran kecil dipersembahkan oleh para peziarah, juga lubang kecil yang diyakini sebagai tempat bersemayam harimau. Selain bernilai religius, Tiger Cave dianggap penting dalam hal arkeologi karena banyak fosil serta tulang belulang purba dijumpai di sana. Niat saya menyaksikan matahari terbenam di atas bukit musti dibayar

dengan jalur pendakian yang lumayan membuat napas ngos-ngosan. Lebih dari seribu anak tangga zig-zag harus dilalui, sejumlah bagiannya cukup menanjak, memaksa saya beristirahat beberapa kali. Saya tiba di puncak bukit, disergap desau angin, dan bentang panorama menakjubkan. Tidak siasia napas yang tersengal menuju ‘’punggung harimau’’. Patung Buddha emas ukuran jumbo berdiam di atasnya, diapit stupa yang juga besar, berkilau memantulkan cahaya matahari. Suasana begitu meditatif, membawa hati saya pada kedamaian. Seorang bhiksu berjubah oranye membunyikan genta, disambut hamburan kepak sayap burung-burung. Senja menari, hati saya pun terpatri. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

55


56

LIONMAG AGUSTUS 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

57


Destination Pekalongan

Bodo Lopis di Pekalongan Di Pekalongan, Jawa Tengah, tradisi Syawalan dirayakan secara ‘’dramatis’’ dengan lopis raksasa. Selain kinerja pembuatannya, ukuran lopis juga fantastis! Teks & Foto Paul I Zacharia

58

LIONMAG AGUSTUS 2016

i Jawa Timur dikenal tradisi ‘’Kupatan’’ yang digelar sepekan selepas Hari Raya Idul Fitri pada 1 Syawal sebagai penanda akhir berpuasa wajib di Bulan Suci Ramadhan. Kupat atau ketupat adalah makanan yang terbuat dari rebusan beras dibungkus janur (daun kelapa). Kupat berbentuk kubus dengan sisi-sisi tampak saling menekan seperti dua bentuk segitiga yang menempel. Esensi kupatan tidak beda dengan tradisi Syawalan di Pekalongan.


(kiri) Warga tak sabar meminta bagian lopis raksasa. (atas) Dalam ruang gerak yang sangat sempit, seorang pengunjung bersyukur bisa membawa sekepalan lopis usai berjuang dengan peluh keringat. (bawah) Wali Kota Pekalongan Alf Arslan Djunaid mengiris lopis raksasa untuk diberikan kepada Ustadz Zainuddin yang sebelumnya menjelaskan asal-usul tradisi Lopisan.

Namun, di Pekalongan makanan pada tradisi Syawalan –enam hari setelah berpuasa di bulan Syawal— bukan kupat, tetapi lopis yang terbuat dari beras ketan dibungkus daun pisang dan diikat dengan tali-tali dari bambu. Lopis dibubuhi serbat kelapa atau gula kelapa sebagai penyedap kala disantap. Tradisi Syawalan di Pekalongan pun lazim dikenal sebagai ‘’Bodo Lopis’’ atau ‘’Lopisan’’.

Bodo, Ba’do, atau Bakda memiliki arti harfiah ‘’usai’’, merujuk perayaan usai berpuasa Ramadhan. Kata ‘’Lebaran’’ juga berarti ‘’usai’’, mengacu pada usainya berpuasa (shaum dalam bahasa Arab) di bulan Ramadhan. Kata-kata itu merupakan beberapa sebutan lain untuk Idul Fitri. Tradisi Syawalan tidak digelar bertepatan dengan Idul Fitri pada 1 Syawal, tetapi sepekan sesudahnya atau enam hari setelah berpuasa sunnah di bulan Syawal.

Menurut Ustadz Zainuddin yang menggelar hajatan tahun ini, tradisi Syawalan di Pekalongan yang dikenal luas dengan Bodo Lopis atau Lopisan bermula sejak 1855. Hajatan Syawalan dengan membuat lopis raksasa kali pertama dilakukan oleh KH Abdullah Sirodj, keturunan Kiai Bahu Rekso, dan berlangsung turuntemurun, dari generasi ke generasi hingga kini. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

59


Berbeda dengan Kupatan yang dikenal lebih luas, Bodo Lopis atau Lopisan lebih banyak dikenal oleh warga Kota Pekalongan sendiri, khususnya berlangsung marak di Krapyak, Kranggan, Kuripan, dan Bugisan. Karena pusat kemeriahan tradisi tersebut berlangsung di Kelurahan Krapyak, Lopisan juga dijuluki dengan Krapyakan. Roh persatuan, persaudaraan, kebersamaan, dan kesatuan dalam masyarakat merupakan tujuan utama yang ingin dicapai tradisi Syawalan setelah bersilaturahim dari rumah ke rumah untuk saling memaafkan, salah satu ciri khas Lebaran di Tanah Air. Sebelum hari Bodo Lopis, aktivitas di Krapyak marak oleh kebersamaan warga yang begitu antusias menyambut pembuatan lopis raksasa. Beras ketan seberat hampir 4 kuintal disiapkan, lalu ditanak atau direbus dulu dalam dandang khusus selama lebih kurang 5 jam. Setelah itu, menilik ukurannya, beras ketan sebanyak itu yang siap dimasak menjadi lopis dimasukkan pembungkus dilapisi bambu. Sementara lama waktu masak hingga menjadi lopis matang siap

60

LIONMAG AGUSTUS 2016

(kiri) Lopis raksasa siap disemayamkan, warga dan pengunjung pun bisa berselfie dengannya. (kanan) Lomba-lomba Syawalan antusias diikuti warga.

santap tergantung kualitas bahan baku beras ketannya. Rata-rata memasak lopis dengan bahan beras ketan hampir 4 kuintal itu memakan waktu antara 4-5 hari. Bisa dimaklumi karena lopis itu seberat 1.116 kg dengan tinggi 177 cm, diameter 77 cm, dan keliling 230 cm. Jelas memasaknya juga menuntut kesabaran. Hari yang ditunggu tiba. Ratusan warga menantikan di sekeliling panggung yang disediakan panitia untuk mengikuti peresmian pemotongan lopis raksasa. Setelah penjelasan asal-usul tradisi ini disampaikan Ustadz Zainuddin, giliran Wali Kota Alf Arslan Djunaid yang didampingi segenap pejabat pimpinan Kota Pekalongan membuka dan memotong lopis raksasa. Wali kota kali pertama memberikan potongan lopis kepada Ustadz Zainuddin, disusul lopis

untuk dibagi-bagikan kepada warga dan pengunjung. Warga tampak tidak sabar berebut berdiri paling depan agar segera mendapatkan pembagian lopis sesuai porsinya. Panitia bertindak sigap. Bagaimanapun, sangat sulit mampu mengatur pembagian secara merata dan rapi. Bersyukur saya bisa mengabadikan momen ini meskipun dengan susah payah, bercucuran keringat, sembari mengamankan diri sendiri dari serbuan massa demi potongan-potongan lopis raksasa. Sebelum berada di areal tradisi Syawalan itu, saya sempat bingung bisa memasuki kawasan yang telah terlalu disesaki massa. Beruntung ada seorang panitia yang tanggap melihat situasi. Dengan sigap pemuda dari panitia itu menyadari betapa


saya perlu ditolong masuk mendekat. Ia meraih tangan saya dalam posisi bergandengan. Pelan tapi pasti, saya bisa menyeret diri beringsut masuk. Lalu, bagaimana keluarnya? Tanpa diduga, saya bisa keluar dengan sendirinya karena massa di sekitar telah ‘’mengambil alih volume’’ diri saya yang cukup besar. Tanpa melakukan apa-apa, saya mendapati diri sudah berada di luar areal perebutan lopis yang tampak sudah ‘’mulai berbahaya’’. Terbebas dari areal perebutan lopis, saya menyadari urgensi melanjutkan liputan tradisi Syawalan di rumahrumah warga, yaitu silaturahim antara pengunjung dan warga Krapyak. Sungguh pemandangan yang sangat menyenangkan. Di depan setiap rumah disediakan lopis sebagai menu utama selain beragam camilan lain.

Pengunjung yang sebelumnya berbondong-bondong datang bisa bebas memilih beragam lopis yang dijajakan secara rapi di depan banyak pemilik rumah. Sebuah lopis dijual Rp 5.000. Terbilang murah menilik ukurannya yang cukup besar. Istilahnya, untuk makan pun sangat mengenyangkan meskipun penyedapnya hanya serbuk kelapa atau gula kelapa sebagai penambah selera. Kini Lopisan telah menjadi agenda tahunan pariwisata di Kota Pekalongan. Sekiranya beberapa catatan perlu diberikan sebagai memo agar pelaksanaan pada tahun-tahun berikutnya lebih khidmat, aman, dan nyaman. Misalnya, selain kerapian dan kebersihan saat pembagian lopis, juga faktor keselamatan dan keamanan pengunjung yang tidak terkawal dengan baik.

Sekiranya dibutuhkan areal yang lebih luas untuk bisa menampung gelombang massa pengunjung. Tak kalah penting pula adalah pengamanan mengingat banyak pengunjung kecopetan dompet maupun barangbarang lainnya oleh tangan-tangan jahil yang memanfaatkan kesempatan. Bahkan keluarga saya juga menjadi sasaran meski sudah mengawal diri cukup rapat. Dengan kerapian pelaksanaan, niscaya lebih banyak turis tertarik datang, sehingga berdampak lebih positif untuk Pekalongan, kota dengan banyak potensi. Tidak hanya penggemar batik yang bisa mencari dan menikmati cukup layak Museum Batik, tiba waktunya pula mengoptimalkan Bodo Lopis sebagai ikon baru pariwisata Pekalongan yang lebih berdaya jual.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

61


62

LIONMAG AGUSTUS 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

63


Hot Stuff

Mi QiCYCLE

Sepeda Lipat Elektrik Xiaomi Xiaomi menghadirkan sepeda elektrik, Xiaomi Mi QiCYCLE, dengan sistem motor elektrik 36V dan konsumsi daya 250W. Sistem motor elektriknya mengusung teknologi sensor Torque Measurement Method dari Idbike yang secara otomatis sepeda akan mengukur torsi tenaga yang dihasilkan penggendara saat menggowes. Mi QiCYCLE ditenagai baterai isi ulang dari Panasonic yang sanggup digunakan hingga 45km untuk sekali isi ulang. Jika baterainya habis, sepeda ini tetap bisa di gowes. Sistem gear hub-nya dari Shimano menawarkan 3 pilihan tingkat percepatan. Xiaomi Mi QiCYCLE juga dilengkapi dengan sistem komputer canggih dimana pengguna bisa langsung mendapatkan informasi mengenai kecepatan, jarak, tenaga, power dinamik, dan kalori yang terbakar saat sedang mengendarainya. Bodinya hanya memiliki bobot 7kg menggunakan material serat karbon. Tidak hanya itu Mi QiCYCLE bisa dilipat agar lebih mudah untuk diajak berpergian. Mi QiCYCLE dibanderol US$450.

Ubtech Alpha 1S

Teman Robot Humanoid Robot Alpha 1S dari Ubtech tidak hanya bisa digunakan untuk hiburan tapi juga bisa menjadi teman olahraga anak. Mengusung model humanoid, Alpha 1S hadir dengan 16 desain engsel servo yang membuatnya mampu bergerak sangat fleksibel, presisi, dan bisa melakukan beragam variasi gerakan seperti manusia. Alpha 1S bisa dikendalikan lewat smartphone berbasis iOS dan Android melalui koneksi Bluetooth. Semua gerakan Alpha 1S bisa diatur lewat PC atau laptop dengan aplikasi miliknya. Ubtech menyediakan sederetan pilihan aksi gerakan yang bisa langsung dipilih, dikustomisasi, dan disimulasikan oleh pengguna, dan kemudian dikirimkan ke aplikasi mobile-nya di smartphone. Untuk asupan tenaganya, Alpha 1S ditenagai baterai lithium ion 2200mAh yang bisa digunakan hingga sekitar 60 menit. Ubtech Alpha 1S sudah bisa di pre-order dengan harga Rp 6.999.000.

64

LIONMAG AGUSTUS 2016


Hasselblad X1D Kamera Mirrorless dengan Sensor Medium Format Hasselblad kembali mendobrak dunia fotografi digital dengan Hasselblad X1D, kamera mirrorless yang menggunakan sensor medium format. Bobotnya ringan, hanya 725gram termasuk baterai. Hasselblad X1D dibekali sensor CMOS Medium Format 50 megapixel dengan dynamic range hingga 14 stop dan pengaturan ISO maksimum 25600. Kamera ini pun bisa digunakan untuk merekam video di resolusi Full HD 30p. Hasselbald X1D juga hadir dengan mount lensa baru yaitu X-Mount, yang kompatibel dengan varian lensa XCD. Kamera ini tetap bisa kompatibel dengan 12 koleksi lensa mounting H dari Hasselblad namun harus menggunakan adapter tambahan. Bodinya tahan cuaca dan debu. Di belakangnya terdapat layar sentuh LCD 3 inci dan jendela bidik elektronik. Bodinya juga dilengkapi 2 slot kartu memori SD, GPS, WiFi, USB 3.0 Type C, dan mini HDMI. Hasselblad X1D dibanderol dengan harga mencapai US$8.995 untuk bodinya saja. Tersedia juga opsi US$11.290 kit dengan lensa 45mm f/3.5 dan US$13.985 dengan lensa 45mm f/3.5 dan 90mm f/4.5.

Da Vinci 1.0 Pro Printer 3D 3 in 1

Da Vinci 1.0 Pro dari XYZ Printing menawarkan keajaiban 3D printing dengan printer 3 in 1 yang dapat melakukan 3D print, 3D scan, dan laser engrave. Setiap printer mampu menggunakan third party filamen 1.75mm ABS dan PLA. Sistem kalibrasi intuitifnya sangat user-friendly berkat tombol dirancang khusus dan software deteksi. Pencitraan otomatis hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit dan teknologi 3D dual-laser da Vinci menghasilkan capture bebas distorsi dari objek yang diinginkan. Printer ini kompatibel dengan PC dan Mac, dengan harga US$885.

MOMAX Self ie Pro

Tongsis Tampilan Mewah MOMAX Selfie Pro adalah sebuah tongsis premium untuk membantu menghasilkan foto selfie lebih baik yang tampil keren dan lebih stabil saat digunakan. Desainnya mewah dengan sentuhan material logam dan kulit pada genggamannya serta mengusung desain ball head. Tongsis ini bisa diperpanjang hingga 90 cm serta tersedia kaki tiga yang bisa dipasang di bagian gengamannya untuk mengubahnya menjadi tripod. Untuk mempermudah memotret selfie, MOMAX memiliki aplikasi MOMAX Cam yang Anda bisa memotret selfie hanya dengan perintah gestur tangan. MOMAX juga menyediakan Bluetooth remote yang bisa digunakan hingga 10 meter untuk menekan tombol shutter atau mengendalikan musik. MOMAX Selfie Pro dibanderol US$88. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

65


Postcard

66

LIONMAG AGUSTUS 2016


aktapur bh 01.08.2016

N EPA L

Nepal

Holi Festival Holi Festival diadakan setiap tahun di Nepal (dan India) untuk menyambut musim semi. Tahun lalu saya berkunjung ke Kota Bhaktapur di Nepal dan merasakan sendiri suasana kebahagiaan di perayaan Holi Festival, dimana semua orang bergembira sambil meneriakkan ‘Happy Holi’ walaupun tubuh dan mukanya dipenuhi bubuk atau cat warna. Triaji Jati BALI

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

67


Postcard


a timur jaw 01.08.2016

DO

I

A

I

N

N ES

Bromo

Kampung di Atas Awan Lokasi kampung ini berada di lereng bukit yang mengelilingi kawasan wisata Gunung Bromo. Dari tempat pengamatan “Penanjakan 1� tampak jelas keberadaannya. Di bawah bukit kampung tersebut kala pagi masih ditutupi kabut putih yang membuatnya laksana di atas awan. Eddy Hermansyah BANDUNG


Postcard

su

Mamasa

Desa Tatale/ Tawalian Timur di Pagi Hari

esi bara t law

I

DO

Mamasa merupakan salah satu wilayah di Sulawesi Barat yang terletak di atas pegunungan yang masih hijau, dan dikelilingi lembahlembah berukuran besar. “Mamase” berarti “tanah yang penuh kasih”. Sebuah pengalaman luar biasa dapat berkunjung ke Mamasa sekaligus melakukan observasi penelitian tugas akhir mengenai rumah tradisional yang dimiliki. Pemandangan luar biasa dan tidak terlupakan sepanjang masa. Worth to visit! Stephanie Melinda Frans SURABAYA

Samosir

s

ra

atera uta um

I

N

A

01.08.2016

DO

NE

SI

Terpana Pesona Pusuk Buhit Hamparan sawah nan hijau bak permadani ini berada di Pusuk Buhit, Samosir, Sumatera Utara. Pemandangan yang sangat menyejukkan mata dan menentramkan hati bagi setiap orang yang melintasinya. Di tengah persawahan tersebut dapat dijumpai kumpulan rumah adat yang membentuk sebuah kampung kecil.

RISTIYONO BEKASI

Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com

A

01.08.2016

N

NE

SI


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

71


Info

Eropa Akui Standar Safety Lion Air dan Batik Air Uni Eropa Menghapus dari Banned List untuk Terbang ke Eropa

(bawah) Duta Besar Uni Eropa Untuk Indonesia Vincent Guerend bersama Kepala Bidang Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agoes Soebagyo memberikan keterangan kepada awak media di Kantor European Union Indonesia di Jakarta, Jumat (17/6). Keterangan tersebut terkait pencabutan larangan penerbangan ke Eropa. Foto: Harian Nasional | Aulia Rachman

omisi Eropa (European Commission – Lembaga Eksekutif Uni Eropa/UE) mencabut pemblokiran penerbangan Lion Air dan Batik Air ke Benua Eropa. Pencabutan tersebut merupakan pengakuan terhadap kemajuan industri penerbangan nasional. Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, Lion Air dan Batik Air telah resmi lepas dari banned list (daftar larangan) UE pada 16 Juni 2016. Pencabutan itu merupakan pengakuan atas komitmen manajemen Lion Air dan Batik Air menjadikan keselamatan dan keamanan (safety) penerbangan sebagai prioritas utama. Pengumuman Komisi Eropa membuktikan Lion Air dan Batik Air telah melaksanakan standar dan prosedur penerbangan yang berlaku dan diakui dunia internasional. ‘’Manajemen Lion Air dan Batik Air akan terus melakukan perbaikan menyangkut kualitas pelayanan, terutama keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujar Edward di Jakarta beberapa hari lalu. Menurut Edward, selepas dari banned list UE, terbang ke Eropa kini bukan lagi menjadi masalah bagi Lion Air dan Batik Air. ‘’Tapi, ini sebagai pengakuan bahwa kami sudah memenuhi standar keamanan dan keselamatan Eropa.’’ Dengan demikian, masyarakat di Tanah Air dan Eropa tidak perlu ragu lagi dengan standar keamanan dan keselamatan penerbangan Lion Air dan Batik Air. Kedua maskapai itu terus berkomitmen meningkatkan standar keamanan dan keselamatan penerbangan, terlebih sudah diakui internasional. Sebelumnya Komisioner Uni Eropa untuk Transportasi Violeta Bulc mengatakan, keamanan dan kenyamanan penerbangan merupakan prioritas masyarakat. ‘’Kami senang dapat memperbarui tingkat keselamatan udara bagi warga Eropa dan dunia. Kami juga senang bisa memperluas penerbangan dari seluruh dunia,’’ kata Bulc dalam pernyataan resmi dari markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia. Ia menjelaskan, kajian dan penilaian untuk pencabutan dari banned list UE dimulai sejak Mei 2016. Komisi Eropa berharap pencabutan atas larangan terbang tersebut berdampak tidak hanya bagi warga Eropa, tetapi juga membantu negaranegara terdampak untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hemi Pamuraharjo mengapresiasi pencabutan larangan penerbangan Lion Air dan Batik Air ke Eropa. Ia menilainya sebagai kemajuan signifikan yang patut dibanggakan.

72

LIONMAG AGUSTUS 2016

Seluruh Maskapai Lion Group Peroleh ISSA

Seluruh maskapai dalam Lion Air Group telah memperoleh IATA Standard Safety Assessment (ISSA). Dengan demikian, operasional Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air telah terjamin dengan standar keselamatan internasional. Sertifikat ISSA diperoleh setelah menjalani audit berskala global dalam program IATA Operational Safety Audit (IOSA). Objek utama audit tersebut adalah maskapai yang mengoperasionalkan pesawat dengan maximum take-off weight (MTOW) lebih rendah dari 5.700 kilogram. Terdapat sekitar 115 standar dan praktik yang direkomendasikan dalam ISSA. Sedangkan The ISSA Standard Manual (ISSM) diterbitkan dalam rangka memberikan standar dan sejumlah praktik yang dianjurkan (ISARPs) terkait materi bimbingan dan informasi pendukung lainnya yang diperlukan oleh operator agar berhasil dalam mempersiapkan penilaian. Ruang lingkup audit, di antaranya, sistem organisasi dan manajemen, operasional penerbangan, keberangkatan penerbangan, pemeliharaan pesawat dan mesin pesawat, pengerjaan kabin, ground handling, pengerjaan kargo, serta keamanan operasional. ‘’Ini prestasi yang sangat luar biasa bagi kami untuk memulai perolehan standar keamanan internasional lainnya,” kata Edward Sirait.


SSQ

From the Blacklist

to the Excellence Pada tahun 2006 Komisi Eropa memutuskan untuk menerbitkan daftar operator penerbangan yang dilarang untuk beroperasi di Uni Eropa, akibat dari tingginya jumlah kecelakaan pesawat yang menimpa warga Eropa. Tujuan dari daftar larangan terbang Uni Eropa ini adalah untuk melindungi kehidupan warga Eropa dan memastikan bahwa semua warga Eropa dapat menikmati kenyamanan dan keselamatan selama di atas langit. Meskipun daftar larangan terbang Uni Eropa dikeluarkan untuk warga Eropa, daftar larangan ini juga digunakan sebagai referensi untuk para traveler solo maupun lembaga lainnya. Seluruh negara dapat masuk ke daftar larangan terbang ini jika pada penerbangan mereka dinilai tidak memuaskan. Namun, operator pesawat individu dari berbagai negara tersebut apabila masuk ke dalam daftar larangan terbang diberikan hak untuk mengajukan banding ke Badan Keselamatan Penerbangan Eropa untuk dihapus dari daftar jika memenuhi persyaratan keselamatan di lain waktu. Sejak 2012, Lion Air Group telah menetapkan rencana keselamatan untuk mematuhi peraturan keselamatan Uni Eropa, yang didasarkan pada Civil Aviation Organization (ICAO), tetapi tetap dibawah prosedur yang  sangat ketat.  Berkat rencana ini, Lion Air dan Batik Air berhasil keluar dari daftar larangan terbang Uni Eropa pada bulan Juni. Lion Air dan Batik Air mampu menunjukkan di antara lembaga regulator dari negara-negara anggota, lembaga Uni Eropa (termasuk Komite Keselamatan Udara Uni Eropa), otoritas yang bertanggung jawab atas pengawasan regulasi maskapai terdaftar, bahwa seluruh operasional penerbangan Lion Air dan Batik Air sesuai dengan standar keselamatan internasional. Lion Air dan Batik Air dilepaskan dari daftar larangan terbang Uni Eropa merupakan prestasi besar bagi Lion Group, memastikan kenyamanan dan keamanan pelanggan kami sesuai dengan standar tertinggi. Tapi prestasi ini hanya awal, penerbangan Lion Group akan terus bekerja untuk memberikan penumpang kami tingkat tertinggi dalam keselamatan dan kualitas. Target kami adalah Excellence. Selamat menikmati perjalanan Anda! Capt. Jose Fernandez Corporate Safety Director Lion Group

In 2006 the European Commission decided to publish a list of carriers banned to operate in the European Union, after some accidents with high number of European citizens fatalities. The aim of European list of air carriers banned, known as EU Blacklist, is to protect the life of the European nationals, ensuring that all European citizens can enjoy the same high level of safety in the sky. Although the EU Blacklist is issued for European member States, the Blacklist is used as a reference for many individuals’ travelers and other institutions. An entire country may be blacklisted if it does not satisfactorily perform checks on its airlines. However, even if an entire country is blacklisted, each individual air carrier is given the right to appeal to the European Aviation Safety Agency, an airline can be removed from the list if it satisfies the safety requirements at a later time. Since 2012 Lion Air Group have establish a safety plan to comply with EU safety rules, which are based on International Civil Aviation Organization (ICAO) standards, but carry stricter procedures. Thanks to this plan Lion Air and Batik Air were released to the EU Black list in June, being able to demonstrate among the regulatory agencies of member states, EU institutions (including the EU Air Safety Committee), the authorities with responsibility for regulatory oversight of the air carrier listed, fully compliance with international Safety standards. To have Lion Air and Batik Air released from the EU Blacklist is great achievement for Lion Group, ensuring our costumers the compliance with the higher Standards. But this achievement is just the beginning, Lion Group airlines will be continue working to provide our passengers the highest level of Safety and Quality. Our target is the Excellence. Enjoy a nice and safe flight INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

73


LION GROUP FLEET

2 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY

3 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY

71 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

37 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

11 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 SEATS 150 seats economy - 12 seats business

18 UNITS AIRBUS A 320 CEO TOTAL 156 SEATS 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

2 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business

11 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun

17 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.

30 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan

2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan


WELCOME ABOARD

Selamat Datang Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat. What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft. Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undangundangnomer 1tahun 2009).

PERALATAN ELEKTRONIK / Electronic devices Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbely “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut. For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users.

MINUMAN BERALKOHOL / Alcohol beverage Lion Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. Lion air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight.

BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA / Dangerous goods Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought. MEROKOK / Smoke Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan. Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules. BAJU PELAMPUNG / Live vest Jaket/Baju Pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/ baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.

PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK / Travelling with kids Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. Lion air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk. UTAMAKAN KESELAMATAN / Safety Priority • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you. • Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket.

• Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew. Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew BAGASI / Baggage Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. Bring precious objects in the bag you carry yourself. Perhatikan berat bagasi Anda. Note the weight of your luggage - Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG - Bagasi untuk Rute Domestik / Baggage for domestic route: Kelas Ekonomi / Economy class: 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional / Baggage for international route: Kelas Ekonomi / Economy class : 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg

40 cm

PONSEL / Mobile phone Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower

30 cm

20 cm


76

LIONMAG AGUSTUS 2016


LION GROUP ROUTE MAP

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

77


KIDZONE

78

LIONMAG AGUSTUS 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

79


80

LIONMAG AGUSTUS 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

81


LADY IN THE AIR

Elen Septi Kurniawaty

Sejarah & Identitas Simpang Lima Gumul! Nama itu langsung diucap Elen Septi Kurniawaty kala ditanya tentang ikon Kediri, kota kelahirannya di Provinsi Jawa Timur. Di kota itu Monumen Simpang Lima Gumul berdiri. Bentuknya terinspirasi oleh Arc de Triomphe de l’Étoile, bangunan monumen di Paris, Prancis. Satu perbedaan pasti adalah di balik pendiriannya. Simpang Lima Gumul menyimpan dan menebar spirit pendirian Kabupaten Kediri. Alhasil, pada setiap sisi monumen yang terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, itu terpahat relief-relief tentang kesenian dan kebudayaan Kediri. ‘’Bagi saya, Monumen Simpang Lima Gumul tidak hanya identitas Kota Kediri, tetapi juga perlambang kemakmuran dan kejayaan. Keberadaannya erat dengan sejarah Kota Kediri, juga punya makna mendalam seperti monumen-monumen lain di Indonesia,” ucap Elen. Bagi putri dari pasutri Eko Supriadi-Endang Dwi Fadjar ini, bangga pada monumen di tanah kelahiran membuat ia tidak lupa pada identitasnya. Monumen juga kerap sebagai tengara sejarah, sebagaimana monumen-monumen lain di berbagai kota di Indonesia yang setia melestarikan pesan sejarah perjuangan merebut dan memertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Berbicara tentang sejarah pula, Elen mengaku begitu mengidolakan sosok Ir. Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Pemilik postur setinggi 165 cm itu juga hafal betul sejumlah perjalanan penting dalam sejarah Indonesia, termasuk yang dilalui Bung Karno. ‘’Sejak dia dibawa ke Rengasdengklok oleh pemuda yang mendesaknya untuk mempercepat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, itu pertanda bahwa kepercayaan rakyat kepadanya begitu tinggi, demi Kemerdekaan Indonesia. Ketika ia dipilih menjadi Presiden, itu juga suara rakyat yang sekian lama mendambakan merdeka,” ujar penyuka nasi goreng dan jus melon ini. Pramugari yang tergabung dalam Batch 163 itu menambahkan, rekaman sejarah membuktikan Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan yang menuntut banyak pengorbanan tidak hanya fisik berupa harta dan air mata, tetapi juga darah dan nyawa. ‘’Sekarang tinggal menjaga kemerdekaan ini. Satu slogan Ir. Soekarno yang tidak bisa saya lupakan adalah ‘’jasmerah’’, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” tuturnya. TEKS Dody Wiraseto FOTO Riman Saputra N. WARDROBE Danar Hadi

82

LIONMAG AGUSTUS 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

83


84

LIONMAG AGUSTUS 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

85


86

LIONMAG AGUSTUS 2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.