LIONMAG APRIL 2013

Page 1

AUTOMOTIVE : Volkswagen Transparent Factory

The Inflight Magazine of Lion Air

APRIL 2013

PEMESANAN 234 PESAWAT AIRBUS A-320

TIDAK UNTUK DIBAWA PULANG

Untuk Ekspansi Yang Tetap Kompetitif

BUKAN LIBURAN BIASA INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

a


b

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

1


2

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

3


APRIL 2013

COVER HIT TIGER BLUE LOKASI : RAJA AMPAT FOTO : DOK. TIGER BLUE

CONTENT 18

SPECIAL AIRBUS LION AIR

24

SPECIAL MALINDO AIR

38

PHOTO GALLERY SUMBA

46

TRAVELING SUMBA

50

TRAVELING TAMAN NASIONAL TANGKOKO

54

DESTINATION MANOKWARI

56

DESTINATION QUEENSLAND

60

SPECIAL WISATA UNIK

74

DESTINATION BOGOR

REGULAR 14 NEWS AROUND 28 WISDOM IN THE AIR

12

foto: ristiyono

DINE IN

82 CULINARY 84 HOT STUFF

ROSSO

90 POSTCARD

Tidak dapat dipungkiri bahwa mencicipi

100 LADY IN THE AIR

makanan dari berbagai belahan dunia menjadi pengalaman yang sangat menarik. Apalagi bagi seorang pengelana kuliner alias doyan makan. Nah, salah satunya bagi yang jatuh cinta dengan kuliner Italia tidaklah salah jika menjadikan restoran ini menempati urutan teratas dalam daftar rencana wisata kuliner.

no

38 4

LIONMAG APRIL 2013

32 AUTOMOTIVE


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

5


6

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

7


32

54

Contributors

Campbell Bridge Sehari- hari Campbell Bridge adalah seorang pengacara di Sidney, Australia. Hobinya pada fotografi telah membawanya pada setiap kesempatan ke pelosok Asia Tengah, Himalaya, hingga Asia Tenggara. Dia sangat terpesona dengan budaya keramahan penduduk Indonesia. Sejak tahun 2007 telah aktif menulis kisah-kisah perjalanan di Majalah ini.

60

Paul I. Zacharia

74

8

LIONMAG APRIL 2013

Penggemar foto dan travel ini belajar memotret sejak usia 10 tahun, dan acap menjadi juri lomba foto lokal dan nasional sejak 1987. Sebagai fellow perdana di Indonesia dari lembaga fotografi Royal Photographic Society, Inggris, ia kerap menulis di media nasional.

Teguh Sudarisman Teguh Sudarisman adalah travel writer dan fotografer, serta pendiri komunitas Penulis Pengelana. Komunitas ini kerap mengadakan seminar dan workshop tentang travel writing & photography. Selain itu ia juga publisher dan Editor-in-Chief di TGIFmag.com, sebuah majalah travel online yang ditujukan untuk para weekenders.

Sukarman Mustamin Menggeluti dunia kewartawanan sejak tahun 1988 di bidang otomotif dan menjadi wartawan pertama dari Indonesia yang mendapat akreditasi peliputan F1 pada tahun 1993. Karman, sapaan akrabnya, adalah salah seorang pendiri Majalah Autocar edisi Indonesia (2000). Sekarang, lulusan Jim Russell Racing School, UK ini, aktif di dunia road safety dengan mendirikan Smart Driving Institute (SDI) pada 2007.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

9


COCKPIT’S NOTE

President Director Rusdi Kirana

Ekspansi yang Tetap Kompetitif Penumpang yang berbahagia, Lion Air kembali menorehkan rekor dalam kontrak pemesanan pesawat. Jika sebelumnya pada 18 November 2011 lalu disaksikan Presiden AS Barack Obama dilakukan penandatanganan kontrak pemesanan pesawat antara Lion Air dengan Boeing sebanyak 230 unit, maka pada 18 Maret 2013 lalu dilakukan penandatanganan kontrak pemesanan pesawat antara Lion Air dengan Airbus sebanyak 234 unit yang disaksikan oleh Presiden Perancis Francois Hollande. Tentu hal ini merupakan kebanggaan bagi kami. Kami berharap penambahan armada ini bisa meningkatkan pelayanan kepada seluruh penumpang. Memperluas rute domestik maupun regional dengan harga yang tetap kompetitif. Keberhasilan ini tentu saja tidak terlepas dari iklim perkembangan perekonomian Indonesia yang semakin meningkat. Untuk itu, terima kasih kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, dan jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah-daerah yang telah membawa kemajuan ekonomi bangsa ini. Kami bangga sebagai maskapai penerbangan swasta turut berkontribusi membawa kemajuan bangsa dan ikut mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Kami juga bersyukur atas mulai beroperasinya Malindo Air sebagai wujud kemudahan pelayanan kami kepada seluruh penumpang. Malindo Air, hasil kerjasama antara Lion Air dengan NADI Malaysia merupakan langkah ekspansi Lion Air Group ke wilayah regional yang berpusat di Malaysia.

Director Of Operation Capt. Adi Widjajanto Director Of Technics Rai Pering Santaya Director Of Finance Yunita Sastrasanjaya Director Of Commerce Achmad Hasan Director Of General Affairs Edward Sirait Gm Sales & Marketing Rudy Lumingkewas Gm Service Ari Azhari

Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe Editor Ristiyono, A Gener Wakulu, Priyanto Sismadi, Safari A. Husain Reporter Wisnu Ridwan Maulana Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, M. Lottong Makkaraka. Sahman AT, Aman Sugandhi (Surabaya), Qurratu Ainie Partono (Surabaya), Fernandito Haka (Bali), Yurison Suryantara (Bali). Art Director Gerald Manuel Wangsasaputra

Selamat menikmati penerbangan Anda.

Designer & Illustrator Richard Archie F.M., Riman Saputra N., Muhammad Saleh Hanif

Salam,

Finance Ade Kristanti Marketing Support Mochammad Zaky

Rusdi Kirana President Director

Circulation M. Solichin Published By Pt Bentang Media Nusantara

Get LIONMAG magazines on iPad, iPhone, iPod Touch and Android devices. Available on the App Store & Google play. FREE

LIONMAG INFLIGHT MAG

10

LIONMAG APRIL 2013

CHECK OUR DIGITAL COPY @

www.issuu.com/lionmagazine

Advertising Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62(21)3151668 Email: edlionmag@gmail.com redaksi@lionmag.com HOTLINE LIONMAG: 0821 10 88 22 00 ISSN: 1979-4185


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

11


DINE IN

ROSSO CITA RASA KHAS ITALIA Tidak dapat dipungkiri bahwa mencicipi makanan dari berbagai belahan dunia menjadi pengalaman yang sangat menarik. Apalagi bagi seorang pengelana kuliner alias doyan makan. Nah, salah satunya bagi yang jatuh cinta dengan kuliner Italia tidaklah salah jika menjadikan restoran ini menempati urutan teratas dalam daftar rencana wisata kuliner. Rosso, begitulah nama restoran Italia ini yang berada di Shangri-La Jakarta. Rosso, yang berarti “merah� dalam bahasa Italia, adalah sebuah warna yang sering diasosiasikan dengan gairah dan keberanian yang juga memancarkan aura elegan dan kehangatan.

12

LIONMAG APRIL 2013

Restoran Rosso menghadirkan citra tersebut melalui interiornya. Benar saja, siang itu saat masuk ke restoran ini langsung disambut suasana elegan dan dominan warna merah di ruang utamanya. Sementara area lounge memiliki ciri khas sofa dari bahan kulit dengan aksentuasi bahan bulu dan lampu temaram. Lalu bagaimana dengan makanannya? Jelas citarasa khas Italia yang otentik dapat ditemukan di sini. Seperti waktu itu menu yang kami cicipi antara lain Antipasto Rustico with Prosciutto di Parma, Tuscany Salami, Mortadella, heirloom tomatoes and frittata. Trilogy of Ravioli, Tortelli and Cappelletti.

Crudo of Beef Tenderloin with Arugula and Parmigiano shavings. Oven Roasted Australian Lamb Rack with Porcini and rosemary rub, mashed potato, stewed lentils, artichoke Romana and Barolo jus. Terakhir, Semifreddo Al Torroncino yang lembut terasa pas sebagai hidangan penutup. Memang tidak salah, hasil karya chef Oriana Tirabasi, Italian chef wanita kelas dunia ini begitu nikmat. Jadi tunggu apalagi? Rasanya belum bisa disebut penggila makanan Italia jika belum mencicipinya di Rosso! Shangri-La Hotel Kota BNI. JL. Jend. Sudirman Kav 1 Jakarta 10220, Indonesia P. 021 2922 9999 F. 021 2922 9909 www.shangri-la.com


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

13


NEWS AROUND

Telkomsel Luncurkan BlackBerry Z10

Wings Air Buka Rute Baru Berau dan Kotabaru Wings Air mengembangkan operasinya di kawasan Indonesia Tengah dengan membuka jalur penerbangan Balikpapan – Berau PP dan Banjarmasin – Kotabaru PP. Rute baru Wings Air sudah beroperasi pada tanggal 1 Maret 2013 menggunakan pesawat ATR 72-500. Rute-rute tersebut adalah Balikpapan – Berau berangkat pada pukul 17.15 dan tiba pukul 18.35. Pesawat akan tetap tinggal (rest one night) dan akan kembali terbang esok harinya pukul 07.00 dan tiba di Balikpapan pada pukul 08.20. Rute Banjarmasin – Kotabaru akan dilayani pada pukul 13.30 dan tiba pukul 14.00. Rute sebaliknya Kotabaru – Banjarmasin akan berangkat pada pukul 14.35 dan tiba 15.15. Kedua rute tersebut direncanakan akan melayani penumpang setiap harinya. Pembukaan rute tersebut akan mempermudah para pelaku usaha di berbagai wilayah Indonesia untuk dapat melakukan perjalanan ke Berau dan Kotabaru serta mempermudah masyarakat yang berada di wilayah tersebut dan sekitarnya.

Dalam mewujudkan komitmen serta konsistensi untuk berikan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup pelanggan, Telkomsel meluncurkan program bundling BlackBerry Z10 gadget sensasional dengan inovasi terbaru. BlackBerry Z10 hadir dengan paket data terbaik dan didukung oleh koneksi data HSPA, berkecepatan hingga 14.4 Mbps. Disupport dengan fitur HD voice melalui jaringan 3G Telkomsel. Hadir dengan 4 variasi paket, yaitu paket kartu Halo 1 khusus untuk pelanggan kartu Halo yang membeli Blackberry Z10 digunakan dengan nomor mereka saat ini, kartu Halo 2 dan kartu Halo 3 di bundling dengan paket data dan komitmen pemakaian selama 12 bulan, serta paket bundling simPATI dengan gratis data 1,2 Gb perbulan selama 3 bulan. Menurut Direktur Marketing Telkomsel, Alistair Johnston, “Pangsa pasar Telkomsel untuk pelanggan BlackBerry mencapai lebih dari 50% sehingga kami yakin penjualan BlackBerry Z10 bundling dengan Telkomsel akan menuai sukses.”

Archipelago International Buka Hotel Neo Pertamanya Archipelago International membuka brand H “ otel NEO by Aston” pertamanya di Indonesia. Berdiri di atas lokasi yang strategis di Jakarta Pusat tepatnya di Jalan Cideng Utara, berdekatan dengan pusat perbelanjaan Tanah Abang. Hotel ini merupakan hotel pertama dan satusatunya di Indonesia dengan pelayanan terpilih serta 100% bebas rokok. Mempunyai 103 kamar, 2 ruang rapat dan restoran serta café. Adapun fasilitas lain seperti mini bar, mesin pembuat kopi, cermin rias, pengering rambut, tempat tidur dengan linen katun dan duvet berkualitas terbaik konsep utama. K “ ami telah menantikan untuk membawa brand terbaru kami setelah favehotel sebagai brand pelayanan terpilih bintang dua kami, tetapi berbeda dengan fave yang mana kami akan membawa brand ini ke tingkatan lebih tinggi dan canggih lagi,” ungkap Norbert Vas, Wakil Presiden Sales & Marketing Archipelago International.

14

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

15


NEWS AROUND PELUNCURAN PERDANA “RAFFLESIA RESIDENCE” PT.GMTD TBK T “ anjung Bunga”, Makassar luncurkan new cluster R “ afflesia Residence“ pertama kalinya, pada 23 Maret 2013 di Mall Ratu Indah Makassar. Peluncuran tersebut bertepatan dengan acara pameran REI Expo 2013 pada 23-31 Maret 2013 yang diikuti oleh developer ternama di kawasan timur Indonesia. Tanjung Bunga yang bekerja sama dengan Bank Mandiri memberi promosi bebas biaya KPR dan bunga KPR 6.75%. PT.GMTD TBK yang diwaliki oleh M. Harrys H selaku Marketing Manager mengatakan bahwa Rafflesia Residence sangat dinantikan, kehadiran produk-produk terbaru Tanjung Bunga selalu mendapat respon positif dari calon pembeli. Rafflesia Residence, selaras dengan kebutuhan dan kenyamanan penghuninya, dibangun diatas lahan seluas 9,4 hektar merupakan cluster terakhir yang berada di kawasan delta Tanjung Bunga. Dilengkapi oleh Rafflesia Club House seluas 1500 M dengan fasilitas swimming pool, kiddy pool, children playground, basket ball court, billiard, dan tennis meja.

Ticktab.com,

Bergoyang Bersama Jimmy Cliff di Panggung Java Jazz 2013 Event bergengsi Jakarta International Java Jazz 2013 yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada 1-3 Maret tidak hanya menampilkan musisi-musisi Jazz ternama dunia diantaranya Fourplay, Raisa, Joss Stone, Basia, George Duke, Lisa Stansfield dan Craig David. Hal ini terbukti dengan ditampilkannya penyanyi asal Jamaika Jimmy Cliff yang memainkan musik reggae, sekaligus meramaikan panggung Java Jazz 2013 ini. Jimmy Cliff tampil di Hall A3 pada hari pertama, yang mana ratusan penonton begitu memadati area sekitar panggung sebelum Jimmy Cliff tampil, dan lagu berjudul “You Can Get It If You Ready” menjadi lagu pembuka penampilan Jimmy Cliff di panggung Java Jazz 2013. Selain membawakan lagu-lagunya sendiri, Cliff juga mendendangkan sebuah lagu dari musisi lain yang berjudul “Wild Word”, yang mana lagu tersebut ngetop dipopulerkan oleh band besar yaitu Mr.Big, dan “Rivers of Babylon” milik penyanyi reggae Bob Marley. Dengan alunan reggae dan aksi panggung Cliff yang sangat energik, membuat penonton terbius untuk ikut serta bergoyang bersama.

“Pesan Hotel Mudah, Cepat, Aman!”

Guna memenuhi kebutuhan menginap yang nyaman baik untuk perjalanan bisnis, liburan, ataupun sekedar tempat transit, Ticktab.com hadir memberikan solusi terbaik, yakni sebagai OTA (Online Travel Agent) memberikan kemudahan untuk pemesanan hotel, cepat dan aman dengan banyak pilihan hotel-hotel di Indonesia dan luar negeri dengan harga yang bersahabat. Untuk kepuasan para pelanggan, Ticktab.com menyediakan overview yang objektif untuk tiap hotel, menjamin pilihan yang terbaik, dan juga memberikan diskon khusus hingga 70% untuk hotel-hotel pilihan di Indonesia. Khusus untuk pembaca majalah Lionmag akan mendapatkan diskon tambahan sebesar 10% dengan memasukkan promocode Lionpromo di kolom promocode saat melakukan pemesanan.

16

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

17


SPECIAL AIRBUS LION AIR

Kontrak Pemesanan 234 Pesawat Airbus

Rekor Lagi Untuk Ekspansi yang Tetap Kompetitif

PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) kembali menorehkan rekor global dalam kontrak pemesanan pesawat. Senin 18 Maret 2013 siang, bertempat di Palais de l’Elysee (Istana Presiden Perancis) di Paris, Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana menandatangani kontrak pemesanan 234 pesawat tipe A320 dari Airbus SAS, unit usaha European Aeronautic Defence & Space Co. (EADS).

18

LIONMAG APRIL 2013


Penandatangan pemesanan 234 unit Airbus A320 series antara Rusdi Kirana CEO Lion Air Group dengan CEO Airbus Fabrice Bregier disaksikan oleh Presiden Perancis Francois Gerard Georges Nicolas Hollande, di Istana Elysee Paris Perancis 18 Maret 2013.

FOTO ; MAKHFUDZ SAPPE

P

enandatanganan kontrak pemesanan 234 unit pesawat Airbus senilai 18,4 miliar euro (US$ 24 miliar) tersebut dilakukan bersama Presiden dan CEO Airbus Fabrice Bregier yang disaksikan langsung Presiden Perancis Francois Gerard Georges Nicolas Hollande serta Rezlan Ishar Jenie (Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Monaco, dan Andorra). Turut pula menyaksikan para menteri anggota kabinet dan pejabat Perancis, para eksekutif Airbus dan direksi Lion Air Group; Achmad Hasan Direktur Niaga, Edward Sirait Direktur Umum, Capt. Sogi Prakoso Manager Operasi, Rai Pering Direktur Teknik, Romdani Direktur Lion Teknik,

Rudy Lumingkewas Direktur Lion Bisjet, serta sekitar 150 undangan, termasuk sejumlah wartawan dari Indonesia dan luar negeri. Sebanyak 234 unit pesawat Airbus yang dipesan Lion Air tersebut terdiri atas 109 unit A320 NEO (new engine option), 65 unit A321 NEO, dan 60 unit A320 CEO (current engine option). Penandatanganan transaksi itu memang mendapatkan perhatian luas publik dan media nasional maupun internasional. Baru kali ini penandatanganan kontrak pemesanan pesawat oleh perusahaan swasta di luar Perancis dilaksanakan di Istana Presiden. Sebelumnya istana tersebut hanya dipakai untuk penandatanganan kontrak pemesanan pesawat, baik militer

maupun sipil, yang dilakukan antar pemerintah. Lion Air mendapatkan kehormatan karena maskapai swasta Indonesia ini merupakan klien baru Airbus, dan langsung mencatatkan rekor sebagai pemesan terbanyak dengan nilai transaksi yang fantastis untuk pesawat produk konsorsium Prancis, Jerman, Inggris, dan Spanyol tersebut. Bahkan jumlah pesawat dan nilai transaksinya dari Lion Air merupakan yang terbesar dalam sejarah Airbus. Transaksi itu memecahkan rekor sebelumnya ketika pada 18 November 2011, di sela-sela KTT ASEAN-Amerika Serikat di Nusa Dua, Bali, Presiden AS Barack Obama menyaksikan langsung penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) Lion Air dan Boeing. MoU selanjutnya diwujudkan dalam penandatanganan kontrak pemesanan 230 pesawat Boeing (terdiri atas 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 unit Boeing 737-900ER) senilai US$ 21,3 miliar oleh Lion Air di event Singapore Air Show, 14 Februari 2012. Selain menempatkan Lion Air sebagai maskapai pengguna pertama jenis Boeing 900ER, jumlah pesawat yang dibeli dan nilainya juga mencatatkan rekor terbesar sepanjang sejarah Boeing. Selain rekor di Airbus dan Boeing, Lion Air Group juga tercatat sebagai klien dengan pemesanan dan nilai transaksi terbanyak di ATR, konsorsium produsen pesawat INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

19


turboprop milik Prancis-Italia. Pada 16 Februari 2012 di event Singapore Air Show, Lion Air Group memesan lagi 27 unit tipe baru pesawat ATR 72-600 senilai US$ 610 juta untuk anak perusahaan Wings Air, sehingga total pesanan mencapai 40 unit. Kini Wings Air tercatat sebagai operator pesawat turboprop ATR terbesar di dunia dengan 60 unit yang terdiri atas 20 ATR 72-500 dan 40 unit ATR 72-600. Sejak Januari 2010 Wings Air mengoperasikan 16 unit ATR 72-500. Pengiriman ATR 72-600 dimulai November lalu. Pesawat terakhir dijadwalkan tiba sebelum akhir 2015. ‘’Syukur tak terhingga, saya berdiri di sini, di hadapan Yang Mulia Presiden Perancis, Dubes Indonesia untuk Perancis, para eksekutif Airbus, dan undangan yang terhormat. Hari ini Lion Air menuliskan tinta emas dalam sejarah penerbangan Indonesia, bahkan dunia,’’ kata Rusdi Kirana dalam pidatonya di acara penandatangan kontrak pemesanan 234 pesawat Airbus di Istana Presiden Perancis. Beliau kemudian memaparkan perkembangan perekonomian Indonesia, salah satu kekuatan baru ekonomi dunia, yang berdampak positif pada pertumbuhan penumpang pesawat di Tanah Air, yaitu rata-rata di atas 15 persen per tahun sehingga mencatatkan pertumbuhan tertinggi di dunia. ‘’Terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, dan jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah-daerah yang telah membawa kemajuan ekonomi. Kami bangga sebagai maskapai penerbangan swasta turut berkontribusi membawa kemajuan bangsa dan ikut mengharumkan nama Indonesia di mata dunia,’’ ujar Rusdi Kirana menguraikan.

20

LIONMAG APRIL 2013

Presiden Perancis Francois Hollande menyambut antusias pembelian 234 unit pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar oleh Lion Air dan menyebutnya sebagai kesepakatan bersejarah. ‘’Ini kontrak yang luar biasa. Kontrak ini sangat berarti bagi Airbus, Perancis, Lion Air, Indonesia, dan industri penerbangan dunia. Ini angka yang mengesankan bagi industri Eropa dan juga membuktikan vitalitas industri Indonesia,’’ ujar Presiden Hollande. Beliau juga memuji Indonesia, negara penting di G20 yang tumbuh pesat perekonomiannya. Transaksi ini bakal mengeratkan kemitraan strategis kedua negara. ‘’Ini bukan hanya membuka prospek penerbangan dua negara, tetapi juga industri dua dunia.’’ Sementara itu, atas nama Airbus, dalam sambutannya Presiden dan CEO Airbus Fabrice Bregier mengucapkan terima kasih dalam bahasa Indonesia kepada Rusdi Kirana dan para eksekutif Lion Air yang hadir di Istana Presiden

Perancis. Beliau juga menyebut kesepakatan ini sebagai kerja sama yang menguntungkan kedua pihak untuk jangka panjang. Dalam siaran pers Airbus, Bregier juga menyebutkan Lion Air sebagai salah satu low cost carriers paling sukses dengan pertumbuhan paling pesat di Asia. Pemesanan 234 pesawat oleh Lion Air juga membuktikan tipe A320, dengan mesin yang sekarang maupun yang baru, telah menjadi pemimpin pasar. Airbus pun terus berusaha menarik pelanggan baru yang potensial. ‘’Kami sangat menantikan Lion Air sebagai salah satu pengguna terbesar pesawat Airbus,’’ tutur Bregier. Seperti beberapa negara lain di Eropa, belakangan Perancis juga tidak luput dari deraan krisis ekonomi. Maka kontrak pemesanan pesawat dari Lion Air ini diharapkan bisa menciptakan ribuan lapangan kerja di negara ini hingga beberapa tahun ke depan. Bukti kegembiraan itu didapatkan majalah ini dalam


(Kiri) Rombongan Lion Air Group saat mengunjungi pabrik Airbus di Toulouse (Kanan) Direksi Lion Air Group berfoto bersama Presiden Perancis Francois Gerard Georges Nicolas Hollande, di Istana Elysee Paris, Perancis.

wawancara dengan beberapa warga di Paris. Mereka berharap kontrak pembelian pesawat oleh Lion Air ini mampu mengangkat perekonomian nasional yang sedang down. Harapan senada disampaikan beberapa karyawan pabrik Airbus di Toulouse. Usai acara di Istana Presiden di Paris, sore harinya Airbus membawa rombongan eksekutif Lion Air dan jurnalis berkunjung ke pabrik mereka di Toulouse dengan pesawat khusus. Keluar dari pintu pesawat, rombongan langsung menatap pesawat prototype A320 bercat dan logo Lion Air plus tulisan ‘’Thank You’’. Di bawah pesawat itu tidak kurang 320 karyawan Airbus berseragam biru menyambut Rusdi Kirana yang didampingi Bregier. Beberapa di antara mereka mengatakan, kontrak pemesanan dari Lion Air memacu kembali gairah pekerja di Airbus dan mitramitranya. ‘’Ini berita sangat baik untuk Airbus dan semua karyawan,’’ ujar Jean-Francois Knepper, seorang karyawan Airbus.

Kepercayaan dan Optimisme Penandatanganan kontrak pemesanan 234 unit pesawat Airbus ini niscaya tidak akan terwujud andaikata tidak ada trust (kepercayaan) pada performa bisnis Lion Air. Untuk diketahui, seperti kontrak pemesanan pesawat Boeing, pembiayaan pembelian pesawat Airbus juga bersumber dari perbankan serta lembaga keuangan internasional. Jika kontrak dengan Boeing itu Lion Air menggandeng U.S. Exim Bank sebagai pemimpin konsorsium pembiayaan, pada transaksi dengan Airbus ini Lion Air disokong konsorsium pembiayaan pimpinan BNP Paribas Perancis. Dengan kata lain, sumber pembiayaan sama sekali tidak dari dana dalam negeri melainkan dengan dana dari luar negeri melalui mekanisme foreign direct investment (FDI). Mekanisme ini juga potensial membuka lapangan kerja serta memberikan beragam nilai tambah untuk Indonesia. Kontrak pemesanan 234 unit pesawat Airbus tersebut juga

membuktikan tekad dan komitmen Lion Air meningkatkan layanan dan melakukan ekspansi usaha agar lebih efektif serta efisien dalam skala nasional maupun regional. Per 22 Maret 2013, Lion Air Group resmi memulai operasi Malindo Air yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Peresmian ditandai penerbangan perdana Kuala Lumpur-Kinabalu. Hingga akhir 2013 ini Malindo menargetkan terbang ke 22 tujuan dengan pesawat Boeing 737-900 ER berkapasitas 180 penumpang. Salah satu pesawatnya adalah produksi ke7.500 Boeing yang baru tiba pada 21 Maret 2013. Sebagai perusahaan patungan Lion Air Group dengan NADI Malaysia, Malindo juga berkonsep penerbangan berbiaya murah (low cost carrier), namun tetap memberikan layanan makanan, minuman, serta hiburan gratis selama penerbangan. Bermotto ‘’Not Just Low Cost’’, Malindo juga menawarkan kelas bisnis kepada penumpang. Untuk tahap awal, Malindo mengoperasikan 12 pesawat Boeing 737-900 ER. Lion Air berencana menggunakan sebagian pesawat Airbus yang baru dipesan untuk maskapai Malindo, namun belum memutuskan jumlahnya. Semua tergantung pasar. Saat ini Malindo masih fokus pengembangan rute dalam negeri Malaysia, seperti Kuching-Kuala Lumpur serta ekspansi di Kinabalu, Bintulu, Sibu, Sandakan, dan Miri. Namun maskapai ini direncanakan pula terbang ke China, India, Thailand, dan Australia. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

21


320 karyawan Airbus dan sebuat prototype A320 dengan logo Lion Air menyambut Rombongan Lion Air di Pabrik Airbus di Toulouse.

Pesawat A320 yang berjarak tempuh menengah dinilai tepat karena hemat bahan bakar sehingga maskapai tetap bisa menawarkan tarif paling kompetitif. Selain Malindo, pesawat Airbus A320 bisa pula digunakan Lion Air Group untuk anak perusahaan Batik Air yang segera diluncurkan. Batik Air akan fokus pada pelayanan penuh. Dengan demikian, Lion Air tidak lagi dikenal sebagai maskapai yang hanya diperkuat oleh pesawat Boeing, tetapi juga Airbus untuk layanan maksimal dengan tarif bersaing. ‘’Ke mana pun kami pergi selalu membawa bendera Merah Putih,’’ kata Rusdi Kirana. Pemesanan 234 unit pesawat Airbus ini juga membuktikan tekad Lion Air terus berekspansi dengan armada pesawat termodern dan tercanggih di dunia. Pesawat A320 mampu mengakomodasi 180 penumpang dengan konfigurasi kabin terbaru, sedangkan A321 dapat mengangkut hingga 236 penumpang. Tipe A320 dikenal irit bahan bakar hingga 15 persen dan menghemat biaya perawatan hingga 20 persen sehingga memungkinkan armada Lion Air beroperasi dengan biaya terendah, namun tetap menawarkan tarif paling kompetitif di Asia. Tipe A320 juga telah menjelma sebagai jenis pesawat lorong tunggal terlaris di dunia. Menurut Airbus, hingga kini sekitar 9.400 pesawat jenis tersebut telah dipesan dan lebih dari 5.400 unit telah dikirimkan ke lebih dari 380 pelanggan serta pengguna di seluruh dunia. Banyaknya pemakaian tipe A320 ini juga karena antara A320 NEO dan A320 CEO memiliki 95 persen kesamaan pada badan pesawat sehingga memudahkan pengoperasian berbagai model dalam armada yang sama. Airbus langsung memproduksi pesawat-pesawat pesanan Lion Air. Enam unit A320 dijadwalkan sudah mulai bisa dikirimkan tahun depan.

22

LIONMAG APRIL 2013


dok. Airbus - Toulouse, perancis INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

23


SPECIAL MALINDO AIR

Sambutan meriah saat Malindo Air mendarat di Kota Kinabalu •

MALINDO AIR Not Just Low Cost

J

umat, 22 Maret 2013 lalu, Malindo Air melakukan penerbangan perdananya secara resmi dengan rute Kuala Lumpur – Kinabalu yang ditempuh sekitar dua setengah jam. Setelah memperoleh ijin dari pemerintah Malaysia berupa Air Operator Certificate (AOC), tahap awal Malindo air melayani rute Kuala Lumpur-Kuching dan Kuala Lumpur-Kota Kinabalu dengan menawarkan tiket promo mulai RM38 untuk rute Kuala Lumpur-

24

LIONMAG APRIL 2013

Kuching dan RM68 utk rute Kuala Lumpur-Kota Kinabalu. Sebelumnya, masih di bulan yang sama Malindo Air memperoleh Air Operator Certificate (AOC) dari Depertemen Penerbangan Sipil pemerintah Malaysia. Dalam upacara penandatanganan sertifikat tersebut dihadiri oleh Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana, Presiden NADI Tan Sri Ahmad Johan, Dirjen Penerbangan Sipil Malaysia Datuk Azharuddin Abdul Rahman, Dirjen Perhubungan Udara

Indonesia Herry Bakti dan Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Kong Cho Ha. Secara simbolis AOC tersebut diserahkan oleh Kong Cho Ha kepada CEO Malindo Air Chandran Rama Muthy. Malindo Air merupakan maskapai pertama di Malaysia yang mengoperasikan pesawat Boeing 737-900ER dengan kapasitas 180 penumpang. Menurut CEO Malindo Air, Chandran Rama Muthy, kelebihan dari Malindo Air dengan konsep hybrid ini bukan hanya


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

25


menawarkan penerbangan dengan biaya murah saja tapi penumpang baik kelas bisnis maupun ekonomi akan menikmati berbagai fasilitas seperti in-flight entertainment dengan masing-masing kursi ada layar TV , jarak antar kursi yang lega, mendapat snack dan air mineral untuk kelas ekonomi sementara kelas bisnis full service dan bagasi 15 kg untuk ekonomi dan 30 kg untuk bisnis serta layanan WiFi yang direncakan pada bulan Juni nanti. Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Abdul Rahim Bakri dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan penerbangan

26

LIONMAG APRIL 2013

Malindo Air ke Kota Kinabalu akan meningkatkan sektor pariwisata di Sabah. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Menteri Pariwisata Kebudayaan dan Alam negara bagian Sabah, YB Datuk Masidi Manjun saat menyambut pendaratan pertama Malindo Air di Kota Kinabalu. Dalam tahun ini, Malindo Air akan mengoperasikan 12 pesawat Boeing 737-900ER yang akan melayani rute domestik Malaysia maupun rute Asia termasuk India dan China. Malindo Air berpusat di Malaysia dan merupakan kerjasama antara Lion Air dan National Aerospace Defence Industries (NADI) Malaysia.

(searah jarum jam dari kiri) Penyerahan Air Operator Certificate untuk Malindo Air, dari kiri-kanan: Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana, Presiden NADI Tan Sri Ahmad Johan, Dirjen Penerbangan Sipil Malaysia Datuk Azharuddin Abdul Rahman, Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Kong Cho Ha, CEO Malindo Air Chandran, Dirjen Perhubungan Udara Indonesia Herry Bakti • Keramahan Pramugari Malindo Air • Inflight entertainment • Dari kiri-kanan: Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Abdul Rahim Bakri, Menteri Pariwisata Kebudayaan dan Alam negara bagian Sabah, YB Datuk Masidi Manjun dan CEO Malindo Air, Chandran Rama Muthy.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

27


WISDOM IN THE AIR

Rumus Kepercayaan OLEH: Jemy V. Confido

He who does not trust enough, will not be trusted. Lao Tzu

D

alam artikel sebelumnya, saya sudah membagikan tiga elemen kepercayaan yang sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kepercayaan dari seseorang atau memberikan kepercayaan kepada seseorang. Sekedar mengingatkan kembali, ketiga elemen kepercayaan tersebut adalah Kredibilitas (credibility), Intimasi (intimacy) dan kehandalan (reliability). Kredibilitas diperlukan agar dalam waktu yang singkat, tanpa pengenalan lebih mendalam, orang lain bisa memberikan sebagian dari kepercayaan kepada kita. Demikian juga dalam menilai seseorang yang baru kita kenal, maka kita akan melihat apakah orang tersebut credible atau tidak. Intimacy diperlukan untuk membangun komunikasi yang baik di antara pihak-pihak yang membangun kepercayaan tersebut. Semakin baik komunikasi yang dibangun, semakin kuat kepercayaan yang bisa dibentuk. Reliability merupakan pembuktian dari sebuah kepercayaan. Bila kredibilitas dan komunikasi masih bersifat menduga-duga kadar kepercayaan yang akan diberikan, maka reliability memberikan bukti yang menguatkan seseorang untuk memberikan kepercayaan kepada orang lain. Semakin tepat seseorang dalam memenuhi janjinya (semakin reliable) maka semakin tinggi kepercayaan yang akan diterimanya. Nah dari ketiga elemen tersebut mungkin pembaca menduga bahwa reliabilty merupakan elemen yang paling menentukan besarnya kepercayaan yang bisa

28

LIONMAG APRIL 2013

diperoleh. Untuk sementara, dugaan tersebut tepat. Namun ada satu lagi elemen atau elemen ke-empat yang lebih menentukan kadar kepercayaan yang akan diterima oleh seseorang. Elemen ke-empat tersebut adalah self orientation. Self orientation atau orientasi diri akan mempengaruhi kepercayaan yang diberikan oleh orang lain kepada seseorang. Semakin kuat self orientation, maka semakin berkurang kadar kepercayaan yang akan diberikan kepada orang tersebut. Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak ilustrasi berikut ini. Pak Tamak dan Pak Tulus adalah dua orang pedagang beras di sebuah pasar tradisional. Keduanya memiliki kios yang berdampingan dengan barang dagangan yang sama yaitu beras. Jenis beras dan harga yang ditawarkan oleh kedua pedagang ini sama persis. Namun anehnya, setiap hari para pembeli berjubel-jubel mendatangi kios Pak Tulus sementara tidak banyak pembeli yang datang menghampiri kios Pak Tamak. Selidik punya selidik ternyata para pembeli merasa tenang bila berbelanja di tempat Pak Tulus dan sebaliknya mereka akan merasa curiga bila berbelanja di tempat Pak Tamak. Pak Tamak sering tertangkap basah menambah bobot timbangannya serta memasukkan beras yang basah. Pak Tamak juga dikenal sering memberikan kembalian dalam jumlah kurang. Sebaliknya, Pak Tulus dikenal selalu memberikan berat timbangan yang sesuai dan memastikan berasnya kering. Bila pelanggan mendapati beras dari Pak Tulus dalam keadaan basah, maka Pak Tulus dengan senang hati menukarnya. Pak Tulus juga selalu memberikan kembalian dalam jumlah yang sesuai bahkan kadangkadang lebih. Para pelanggan akhirnya lambat laun mulai kurang percaya kepada Pak Tamak dan sebaliknya semakin mempercayai Pak Tulus. Hal ini disebabkan karena self orientation Pak Tamak sangat terasa sementara sebaliknya, Pak Tulus tampak tidak terlalu memperhatikan kepentingan dirinya.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

29


Dari ilustrasi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa semakin seseorang mementingkan dirinya sendiri maka semakin sedikit kepercayaan yang didapatnya. Sebaliknya, semakin seseorang tidak mementingkan dirinya sendiri maka semakin besar kepercayaan yang didapatnya. Mengapa? Karena setiap manusia akan secara alamiah dan naluriah menjaga kepentingannya. Saat menemukan seseorang yang memiliki kepentingan diri yang sangat besar, maka siapa pun akan berjagajaga agar tidak menjadi korban dari ambisi orang tersebut. Demikian pula sebaliknya, saat bertemu dengan seseorang yang tidak memiliki ambisi pribadi yang menonjol, maka orang lain di sekitarnya tidak merasa terancam dan dengan demikian mereka bisa menaruh kepercayaan kepada orang tersebut. Hal penting lainnya yang juga menjelaskan elemen self orientation atau orientasi diri adalah karena kepercayaan butuh keteladanan. Orang-orang yang memiliki self orientation tinggi akan sulit memberikan teladan karena mereka akan mengutamakan kepentingan dirinya. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki self orientation rendah akan dengan mudah memberikan keteladanan karena mereka akan lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Pelajaran mengenai keteladanan juga biasanya terjadi dalam hal memberikan kepercayaan. Seseorang dengan self orientation yang sangat tinggi biasanya sangat sulit memberikan kepercayaan. Sampai sini, para pembaca mungkin sudah bisa menyimpulkan bahwa rumus kepercayaan merupakan hasil dari penyebut yang terdiri dari tiga elemen pertama (credibility, intimacy dan reliability) dibagi pembilang yaitu self orientation. Namun ada satu hubungan lagi yang perlu dijelaskan yaitu hubungan di antara credibility, intimacy dan reliability tersebut. Bagaimana hubungan di antara ketiga elemen yang menjadi pembilang tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita bayangkan bila seseorang memiliki dua dari tiga elemen pembilang tersebut. Misal seseorang memiliki credibility dan intimacy tapi tidak memiliki reliability. Ia memberikan penampilan awal yang meyakinkan dan bisa menjalin hubungan yang baik dengan Anda, namun dia tidak pernah bisa memenuhi apa yang ia janjikan, maka pada akhirnya Anda tidak akan mempercayai orang tersebut bukan? Demikian juga bila seseorang tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan Anda, maka sulit bagi Anda untuk bisa mempercayai orang tersebut bukan? Misal saja salah seorang kolega Anda yang tidak mau menjelaskan perkembangan dari pesanan yang Anda

30

LIONMAG APRIL 2013

minta. Setiap kali Anda menanyakan hal tersebut, dia tidak bersedia menjelaskannya. Meskipun akhirnya dia bisa memenuhi apa yang Anda minta, namun dalam perjalanannya Anda menjadi tidak tenang karena baru pada saat-saat terakhir dia menyerahkan hasilnya tanpa pernah ada penjelasan apakah dia sedang mengerjakannya atau tidak dan sampai mana dia sudah mencapai kemajuan dalam rentang waktu yang sudah ditetapkan. Bila tersedia pilihan lain, Anda tentu akan memilih pilihan yang lebih menenangkan Anda daripada menambah resiko serangan jantung pada diri Anda bukan? Hal yang sama juga terjadi kepada orang yang tidak memberikan penampilan awal yang meyakinkan. Anda akan memutuskan berhenti memberikan kepercayaan kepada orang tersebut, sebelum Anda memulai komunikasi yang serius mengenai hal-hal yang akan Anda percayakan kepadanya. Jadi, dari ilustrasi singkat terhadap ketiga elemen tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa antara elemen yang satu dengan elemen yang lain terdapat hubungan perkalian. Mengapa perkalian? Karena dengan perkalian bila salah satu atau lebih dari ketiga elemen tersebut bernilai nol, maka hasil perkalian ketiganya adalah nol. Akhirnya, saya mengajak para pembaca untuk melihat rumus kepercayaan ini secara lengkap sebagai berikut:

Semoga rumus konseptual ini bisa membantu Anda untuk membangun kepercayaan dari orang-orang yang penting bagi kehidupan Anda dan semoga rumus ini juga bisa membantu Anda untuk menentukan apakah Anda akan memberikan kepercayaan kepada seseorang atau tidak. Oh ya, sebelum Anda mulai menggunakan rumus tersebut, terdapat satu hal lagi yang perlu Anda waspadai dalam menggunakan sebuah rumus. Tidak terkecuali rumus kepercayaan ini. Setiap rumus masih memiliki kemungkinan untuk tidak tepat. Semoga Anda selalu bisa menggunakan rumus kepercayaan dengan sasaran, tujuan dan cara yang tepat! www.jemyconfido.com


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

31


AUTOMOTIVE

Volkswagen Transparent Factory

Cara Lain Menikmati Dunia Otomotif Teks : Karman Mustamin - Foto : Volkswagen Media

32

LIONMAG APRIL 2013


Pernahkah terpikir, sebuah pabrik mobil bisa menarik perhatian layaknya objek wisata? Volkswagen membuktikannya dengan merancang Transparent Factory. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

33


I

ni memang bukan kabar baru. Tapi upaya Volkswagen untuk menarik minat masyarakat menyaksikan langsung proses pembuatan mobil, terbukti sukses. Layaknya sebuah objek wisata, fasilitas pabrik di pusat kota Dresden, Jerman itu kini memasuki usia ke-12 tahun. Bukti bahwa cara lain dalam menikmati dan memahami dunia otomotif itu memang diminati. Volkswagen Transparent Factory, digagas Volkswagen dan

34

LIONMAG APRIL 2013

resmi dibuka pada 11 Desember 2001 silam. Pabrik ini, sekarang mengkhususkan diri untuk memproduksi Phaeton, salah satu varian sedan mewah dari pabrik mobil legendaris itu. Di sini, pembuatan Phaeton sekaligus mempertontonkan bagaimana sebuah mobil dikerjakan dengan kualitas paling prima. Phaeton juga mewakili tradisi pekerjaan tangan dan seni elegan yang tak pernah usang oleh putaran waktu. Hingga memasuki usia ke10 tahun lalu, fasilitas pabrik di

Dresden itu telah menghasilkan lebih dari 60,000 unit mobil. Sementara khusus di tahun 2010 silam, tercatat sebagai tahun produksi tertinggi dengan rekor 7,500 unit Phaeton.

Ramah Lingkungan Namun lebih dari itu, Transparent Factory juga tercatat beberapa kali menggelar acara cultural yang sangat khusus bagi pengunjung. Salah satunya, opera “Carmen� yang tampil setahun setelah dibuka, tepatnya


pada Oktober 2002. Lalu pada September di tahun 2010 misalnya, dipentaskan simfoni “Ahab”. Sementara sebuah konser terbuka, “Classical Picnic” juga pernah menjadi bagian dari kalender budaya Dresden sejak tahun 2008. Transparent Factory ini sendiri, didesain untuk mendukung semboyan Volkswagen, “Think Blue. Factory.” Orientasi dari semboyan brand ini sangat jelas, yakni ramah lingkungan. Menurut rencana, pada 2018 mendatang, dampak lingkungan

pabrik-pabrik milik Volkswagen akan direduksi sekitar 25%. Ini berarti pula, konsumsi energinya turun 25 persen. Demikian pula halnya dengan pemakaian air, volume limbah serta tentu saja emisi yang dihasilkan. Tak heran, rancang bangun fasilitas ini sangat memperhitungkan aspek lingkungan. Sekitar 350 batang pohon ditanam di sekeliling pabrik. Sedangkan seluruh area di kompleks ini, berfungsi menampung cadangan air. Sedangkan peralatan untuk

mengangkut parts maupun bodi mobil memanfaatkan kereta barang produksi Schalker Eisenhütten Maschinenfabrik GmbH untuk mengurangi pengoperasian truk di pusat kota.

Tanpa Suara Secara keseluruhan, kompleks bangunan pabrik didesain berbentuk L-shaped. Berdiri di atas lahan seluas 8.3 hektar di Straßburger Platz, kawasan ini tampil lebih mirip sebuah kebun. Sarana produksi Phaeton sendiri yang merupakan INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

35


Tamu Istimewa

limusin mewah itu, memanfaatkan bangunan 3 tingkat dengan total area 55,000 meter persegi. Areal dimaksud, dikeliling jendela dengan luas total 27,500 meter persegi. Dilihat dari arah pusat kota, Transparent Factory tampil mecolok yang dominasi dinding kaca dengan panjang mencapai 140 meter serta tinggi 20 meter. Yang luar biasa, kendati para pejalan kaki melintas di dekat kompleks bangunan, tak akan terdengar suara sama sekali. Fasilitas pabrik ini, juga tidak menimbulkan suara berisik bagi penduduk yang bermukim di sekitar. Ciri khas lain Transparent Factory yang bisa disaksikan dari

36

LIONMAG APRIL 2013

berbagai penjuru, yakni keberadaan menara kaca setinggi 40 meter. Bangunan ini, digunakan untuk penyimpanan mobil yang baru selesai diproduksi. Lantas dari sini, penggemar Volkswagen langsung bisa mengendarai mobil yang baru dibelinya melewati Piazza dan jembatan khusus. Interior juga sama atraktifnya dengan desain eksterior. Sebuah area seluas sekitar 24,000 meter persegi berdinding kaca, menyajikan atmosfer yang rileks. Ini mewakili filosofi paling mendasar dari pabrik; yakni menerapkan prinsip kehatihatian dalam proses produksi untuk setiap bagian.

Bukti lain yang menjadi barometer kesuksesan ide menjadikan sebuah pabrik mobil sebagai objek wisata di malam hari, juga bisa diukur dari jumlah penonton. Tercatat, lebih dari sejuta pengunjung dari berbagai belahan dunia pernah menjadi tamu di sini. Beberapa di antaranya, merupakan tamu istimewa. Sebut saja mantan Presiden Jerman, Richard von Weizsäcker serta politisi sekaligus peraih hadiah Nobel asal Rusia, Michail Gorbachev. Tamu lain yang tak kalah penting, yakni Pangeran Albert dari Monaco. Komitmen terhadap gelaran acara budaya, menjadi andalan Transparent Factory. Sejak berkolaborasi dengan Staatskapelle dan berbagai penyelenggara festival musik serta ekshibisi, pabrik ini sekaligus mentahbiskan diri sebagai ajang pertunjukan budaya, konser musik klasik maupun pop, serta pementasan drama. Acara seperti “Kapelle für Kids” dan “Klassik picknickt”, dihadirkan untuk menyasar pengunjung yang datang sekeluarga. Sedangkan proyek lintas-budaya AHAB yang bekerja sama dengan Klaus Maria Brandauer, seorang aktor sekaligus sutradara, Transparent Factory menyajikan pertunjukan yang mengombinasaikan drama, kesusasteraan dan musik. Tertarik? Jangan lewatkan peluang berkunjung bila kebetulan berada di Dresden. Transparent Factory, kini dibuka dua malam dalam seminggu, masing-masing Rabu dan Kamis malam. Sambil menyaksikan langsung proses pembuatan mobil, pengunjung bisa bersantai menikmati santap malam di Restaurant Lesage.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

37


PHOTO GALLERY SUMBA

SUMBA Pasola, Kuda Liar dan Savana

Pasola merupakan upacara ritual di Sumba Barat yang dilaksanakan setiap tahun di bulan Februari dan Maret, merupakan suatu peristiwa yang telah dikenal luas. Ribuan orang datang menyaksikan para pahlawan berkuda saling beradu ketangkasan melempar lembing kayu sambil memacu kuda tunggangannya ke arah lawan. Tak jarang acara ritual ini membawa korban luka, cacat bahkan mati. Pasola diawali dengan upacara memanggil nyale di pantai oleh para rato. Jika nyale, sejenis cacing laut berprotein tinggi, muncul dalam jumlah banyak, dipercaya masa tanam berikutnya akan baik. 38

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

39


SPECIAL ATR 72-600

Kuda merupakan makluk yang paling dibanggakan di masyarakat Sumba. Sejak kecil, anakanak sudah berlatih menunggang kuda. Mereka memacu kuda tanpa pelana dan sanggurdi sambil membawa tongkat kayu. Kuda-kuda Sumba biasa dibiarkan hidup liar di savanna yang luas. Mereka hidup mandiri di musim hujan, di tengah hamparan karpet hijau yang amat luas, yang berubah menjadi dataran tandus berwarna coklat dan gersang ketika musim kemarau tiba. Saat kuda liar harus dikandangkan. Berhektar - hektar savanna luas bisa kita temui di Sumba. Suasana luar biasa akan dirasakan di tengah padang savanna yang demikian lapang, terutama bagi masyarakat modern di kota-kota besar, yang biasa hidup di tengah belantara beton dan kemacetan.

AGUS LEONARDUS Memotret sejak tahun 1977. Setelah belasan tahun mengajar fotografi di akademi dan sekolah tinggi, hingga kini aktif mengajar fotografi di Nikon School Indonesia. Selain itu Agus mengelola AF Photography Tours, travel yang didirikan khusus untuk memuaskan pecinta fotografi dalam berburu foto, di dalam maupun luar negeri.

40

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

41


42

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

43


44

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

45


TRAVELING SUMBA

Pasola Sumba’s Wild Horseback Wars Only a few metres from where I sit in the searing heat, several dozen horsemen stare intensely at the enemy 100 metres or so metres away. All of them are clad in traditional Sumbanese ikat, all are riding small agile Sumbanese ponies and all are clutching a number of wooden spears. text & photos: campbell bridge

46

LIONMAG APRIL 2013

A

s I watch, a rider kicks his horse into action and accelerates towards the opposing “army”. As he closes on the ranks of the opposing army he shouts and screams at them as he tries to tempt them into a full-on attack upon him. As another rider charges at him, he hurls his hola (Sumbanese spear) at his opponent. This action immediately triggers a full scale attack from the opposing side. Suddenly the sounds of screaming men, thumping hoof beats of ponies and hola whistling by fill the air around me. A rider is smashed in the chest and arm by a hola. He staggers but remains on his horse. Blood runs down his shirt. Part of the crowd goes into a screaming, shrieking war dance and surges forward. The ground around me shakes under galloping horses. Clods of dirt thrown up by the horses hit


my face. From the corner of my eye, I glimpse of a wayward spear heading towards me. As I hit the ground, it flies over my head into the crowd. This is the Pasola – a ritual war fought out on the island of Sumba in Nusa Tenggara Timur by two “armies” of up to 100 horsemen each, all wearing traditional woven Sumbanese ikat and head dress. My companion explains the significance of the Pasola among the Sumbanese. “Pasola has a deep religious and cultural significance for us. It is a display of bravery, horsemanship and skill at spear throwing. If we have a good Pasola, we will have a good harvest. It is not a game – there is no winner or loser. We look for the riders who display the greatest bravery and skill. It is necessary for blood to be spilt for there to be a good harvest.” While the Indonesian authorities insist that the hola are no longer sharpened, the Pasola remains

potentially lethal. The whole object of Pasola is to spear one’s opponent. It is dangerous for the participants and spectators alike. Injuries and death are not unknown. Representing different villages, these amazingly skilful horsemen ride without saddles or stirrups. The quality of riding is extraordinary – many horsemen not only evade their assailant’s spears, but are able to catch them in midair at full gallop and hurl them back at the opposition. The ritual of the Pasola begins in the eerie predawn on the beach. There can be no Pasola without the approval and blessing of the ratu – the traditional Merapu priests of Sumba. In the darkness two ratu, dressed in black and red, each holding a staff and a parang (the Sumbanese short sword) search the shallows of the beach near Kodi in West Sumba for the marine worms – the nyale. These are the mysterious sea worms which come to these beaches just after the February and March full moons. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

47


This morning the nyale have arrived in their millions. Clutching a handful of nyale, the two ratu as they make their way back towards an old man sitting discretely among the palm trees just a few metres back from the surf. This man has powerful magical powers and a reserved dignity which denotes genuine authority and respect. In the dark I can just make out his black clothing and his parang. This man’s remarkable piercing eyes do not focus on anyone or anything nearby. As he waits he clutches the handle of his parang and waits for news of the nyale. The large crowd watches intently as two ratu from the beach approach. These men announce that the nyale have arrived. As chickens are sacrificed on the beach, the gods’ blessing is sought for the commencement of the festival. As for centuries past just after the February Full Moon, the Kodi Pasola will soon begin. The first skirmishes of the Pasola take place just after dawn on the beach. Then the scene of the battle moves to a large field shaped like an arena with a backdrop of large trees. A couple of hours after dawn, much larger numbers of combatants and horses in full battle regalia force their way through the people to take up their positions at each end of the main Pasola battlefield. As the war begins, the tempo of the Pasola increases under the burning Sumba sun. Many mass charges of wild eyed horses and riders occur. Men shriek as they gallop at full speed to attack the enemy, or struggle to suppress the pain as a hola finds its mark. As I watch, a warrior is smashed from his horse as a flying hola crashes into his collar bone. Bloodied, he dusts himself off, then beats a retreat to his own lines and prepares to charge again. Other warriors are more lucky - or skilful - or both. As they catch a glimpse of the spears headed straight at them, they manage to somehow to hang over the side of the saddle-less horse like a circus act while the missile passes over the horses midriff. Victors raise their spear and gallop in an arc before the crowd, screaming in triumph to celebrate a “kill”. As the Pasola continues well into the afternoon heat, the action becomes more frenetic – both riders and horses are covered in sweat. Adrenaline levels rise, as does the risk taking by the participants. Suddenly the crowd surges and screams - riders begin to dismount and start fighting on foot. The Indonesian authorities and elders act immediately to restore order. This Pasola continues without further incident. Unhappily, this is not always so – on previous occasions such skirmishes

48

LIONMAG APRIL 2013

have historically quickly escalated into a full blown war between villages. After many hours the horses and their riders are visibly wilting in the intense heat. Some horses are unable to continue. The ratu enters the arena, raises a hola and signals that the Pasola is over. The gods of Sumba are appeased. A good harvest is assured by a successful Pasola. The Kodi Pasola is over until the arrival of the nyale next year. The warriors return to their West Sumba villages as heroes. After the frenetic activity, crowds and searing heat of the Pasola, it is well worth spending a couple of days travelling around Sumba. Flying in to Tambolaka, one is struck by the iridescent blue ocean, fringing reefs and superb beaches of this island. Sumba has far more open space than Flores, its spectacular mountainous neighbour to its immediate north. What Sumba lacks in volcanoes and large mountains, it more than makes up for with exquisitely beautiful coastal scenery and extraordinary traditional hilltop villages built around the graves of the ancestors. Ancestor worship has always formed a central part of Sumbanese tradition. Traditional villages are easily accessible from the major town of Waikabubak. Even better is the trip south to the Lamboya (another site of the February Pasola), with coastal vistas which are hard to match anywhere in the world and superb clean beaches like that at Marosi.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

49


TRAVELING TAMAN NASIONAL TANGKOKO

TARSIUS

TANGKOKO

Matanya, Unyuuu... 50

LIONMAG APRIL 2013


Taman Nasional Tangkoko di kawasan utara Bitung, Sulawesi Utara menyimpan khazanah hewan yang langka dan unik. Primadonanya adalah tangkasi alias tarsius, mamalia-primata terkecil yang mempunyaI darah “O” seperti manusia.

Foto: Makhfudz

T

idak banyak kota di Indonesia yang punya wisata alam yang tergolong lengkap. Salah satunya Bitung di Sulawesi Utara. Bitung sudah dikenal sebagai sebuah kota pelabuhan terbesar tidak saja di Sulawesi tetapi juga di arah timur laut Indonesia. Sangat strategis kota ini. Pelabuhan Bitung terletak di Selat Lembeh, terlindung dari cuaca buruk sepanjang tahun oleh keberadaan Pulau Lembeh. Di bawahnya, tersebar pesona 98 diving spot dan para mahluk langka Selat Lembeh yang telah terkenal seantero dunia. Ya, kota ini seperti dijepit oleh dua pesona alam; di depannya terhidang Selat Lembeh, sementara dibelakangnya menanti Gunung Dua Basudara dimana terletak Kawasan Konservasi Tangkoko, sebuah pesona lainnya dari Bitung. Taman Nasional Gunung Tangkoko Batuangus terletak di Kecamatan Bitung Utara, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Kawasan seluas sekitar 8.745 hektar ini merupakan tempat perlindungan monyet hitam Sulawesi dan tarsius. Di dalam kawasan ini terdapat Taman Wisata Batuputih dan Taman Wisata Alam Batuangus.

Kehidupan satwa liar di kawasan Tangkoko sudah diketahui secara luas dan dikunjungi oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1861. Di Tangkoko, Wallace mengumpulkan spesimen babirusa dan maleo yang waktu itu sangat mudah dijumpai. Ketika itu, pasir hitam di pantai Tangkoko merupakan tempat bersarang dan penetasan telur maleo. Akibat eksploitasi oleh penduduk setempat, koloni maleo di pantai Tangkoko tidak lagi ditemukan pada tahun 1915, dan hanya tersisa sejumlah kecil koloni di pedalaman. “Tapi kini setidaknya ada dua maskot Taman Nasional Tangkoko, yakni ‘yaki pantat merah’ atau Macacanigra, dan hewan terkecil didunia Tarsius Spectrum,” tukas Benny Lontoh, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bitung. Kedua maskot itu, terutama tarsius, membuat kawasan ini senantiasa dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Yang dimaksud yaki pantat merah ya monyet berpantat merah, salah satu penguasa hutan di Tangkoko. Tapi di Tangkoko, primadonanya adalah tangkasi alias tarsius, meski jumlahnya kalah banyak dari barisan monyet pantat merah itu. Dilihat dari urutan dalam kerajaan binatang, tarsius yang dimaksud menurun dari filum

chordata, kelas mamalia, ordo primata, family tarsiidae, genus tarsius lalu terbelah spesiesnya di Indonesia menjadi Tarsius tarsier alias Tarsius spectrum dan Tarsius pumilus.

Apa istimewanya sih hewan INI? Oke, intinya, mahluk ini adalah mamalia primata terkecil di dunia. Ya lihat saja ukurannya, cuma sebesar telapak tangan orang dewasa. Banyak orang bilang, inilah monyet terkecil di dunia. Whatever. Padahal sebenarnya ini bukan monyet, meski masuk kelas primata. Tarsius sejatinya tersebar di Filipina, Kalimantan dan Sulawesi. Yang di Sulawesi adalah jenis spectrum dan pumilus itu. Habitat tarsius ini di hutan-hutan Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Utara. Juga di pulau-pulau di sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, Siau, Sangihe hingga Peleng. Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan, tarsius lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan “balao cengke” atau “tikus jongkok”. Kedua spesies tadi sudah termasuk binatang langka yang dilindungi, terancam punah. Nama Tarsius diambil berdasarkan ciri fisik tubuh mereka karena tulang belakangnya INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

51


memanjang, yakni tulang tarsal, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga hewan ini dapat melompat hingga tiga meter dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga punya ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan punya lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar. Wajar kalau orang bilang ini primata terkecil lantaran panjangnya Cuma 10 cm. Paling banter 15 senti! Bobotnya ya sekitar 80 gram. Dan jangan kaget, karena Tarsius pumilus atau Pygmy tersier lebih kecil lagi! Panjang badannya cuma 93-98 milimeter dengan bobot 57 gram. Panjang ekornya antara 197-205 milimeter. Ciri-ciri fisik lain tarsius adalah ukuran matanya yang sangat besar. Matanya unyuu… Ukuran mata tarsius lebih besar ketimbang ukuran otaknya. Ukuran mata yang besar ini sangat bermanfaat bagi makhluk nokturnal (beraktivitas di

52

LIONMAG APRIL 2013

malam hari) ini sehingga mampu melihat dengan tajam dalam kegelapan. Kepala tarsius unik, lantaran mampu berputar hingga 180 derajat ke kanan dan ke kiri. Macam burung hantu. Ngegemesin banget, kan? Sementara telinganya mampu digerak-gerakkan untuk mendeteksi keberadaan mangsa. Ya, sebagai mahluk nokturnal, tarsius hanya beraktifitas pada sore hingga malam hari. Siangnya mereka tidur, tak peduli dengan kehidupan. Pada malam hari baru mereka berburu mencari mangsa alamiah mereka seperti serangga terutama kecoa dan jangkrik. Terkadang juga makan burung kecil, reptil kecil dan kelelawar. “Pemerintah punya penangkaran untuk tarsius di Bitung. Di situ mereka diberi makan belalang. Tapi jangan harap mereka mau diberi makan belalang yang sudah mati. Uniknya, sudah ada tim peneliti dari Australia, yang menyimpulkan bahwa jenis darah tarsius O, seperti darah manusia,” imbuh Benny Lontoh lagi. Nah, lo!

Tarsius menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon. Hewan ini menandai pohon daerah teritori mereka dengan urin mereka. Tarsius berpindah tempat dengan melompat dari pohon ke pohon. Bahkan tidur dan melahirkan dengan terus bergantung pada batang pohon. Sebaliknya, mereka tidak dapat berjalan di atas tanah, mereka melompat ketika berada di tanah. Populasi tarsius di hutanhutan Sulawesi diperkirakan hanya tersisa 1.800. Menurun drastis jika dibandingkan 10 tahun terakhir dimana dilaporkan jumlah Tarsius spectrum sekitar 3.500 ekor. Sedang untuk Tarsius pumilus lebih langka lagi, sudah sangat jarang ditemukan. Penurunan populasi tarsius dikarenakan rusaknya hutan sebagai habitat utama mereka. Belum lagi yang diburu. Masalahnya, hewan langka dan unik ini sangat sulit untuk dikembangbiakan di luar habitatnya. Jika dikurung, binatang ini bisa melukai dirinya sendiri hingga mati karena stres. Uniknya, tarsius adalah spesies langka yang terkenal sangat setia dengan pasangannya. Mereka hanya kawin sekali. Sepasang Tarsius jantan dan betina akan bersama terus hingga akhir hidup mereka, dan betinanya hanya melahirkan satu anak dalam setahun. “Repotnya, kalau pasangannya mati, umpama yang jantan mati, tinggal tunggu dalam hitungan beberapa minggu lagi si betinanya akan mati. ‘Romeo and Juliet’ banget, kan?” tutup Benny sambil menepuk dahinya. Co cwiiiiiit... Teks: Gegen


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

53


DESTINATION MANOKWARI

Pasar Wosi, Manokwari Salah satu ciri sebuah kota dapat dibaca melalui pasarnya. Disana berjumpalah beragam interaksi warga yang saling membutuhkan dan mengisi. Disitu banyak terlihat aktifitas, emosi dan ekspresi. Tak terkecuali di Pasar Wosi. Teks dan Foto: Paul Zacharia

54

LIONMAG APRIL 2013

P

asar tradisional ini terletak di jantung kota yang menjadi ibukota Papua Barat. Kota yang cantik ini dianugerahi geografi yang menguntungkan karena ada di suatu teluk yang permai dan diapit pegunungan sekelilingnya. Suasana kota sampai ke lereng-lereng bukit tidak ramai, dan memberi lapang pandang yang menenteramkan. Ada dua pasar utama yaitu pasar Wosi dan pasar Sanggeng, namun yang suasananya masih cukup tradisional adalah pasar Wosi. Atap di atas jalan –jalan di dalam pasar


disusun dari berbagai penutup bekas seperti terpal, baliho, spanduk yang menambah dinamika dan tekstur pada suasana di dalamnya. Setiap pagi nampak pedagang memajang dagangannya, baik di lapak-lapak ataupun begitu saja di pinggir jalan yang membelah pasar. Banyak warga asli Papua menggelar sayur mayur, buah-buahan dan ubi yang memang menjadi dagangan mereka. Sementara barang-barang keperluan sesehari lebih banyak dikuasai para pendatang. Yang agak kentara adalah betapa para pedagang warga asli ini nampaknya tersaingi oleh para pendatang yang

lebih mampu dari segala bidang. Semoga saja ada solusi yang baik untuk mengatasi kesenjangan ini. Untuk mengangkut barangbarang belanjaan, ada kuli-kuli pasar yang siap mengantar dengan kereta dorong besi beroda satu yang biasanya dipakai kuli bangunan. Memang efektif, karena mudah bermanuver dan kondisinya yang bersih karena baru sangat terawat! Walau tak terlalu besar, pasar ini punya daya tarik tersendiri bagi pendatang. Kalau mungkin ke Manokwari, mari coba nikmati suasana Pasar Wosi!

(kiri ke kanan) Payung terpaksa dipakai sebagai extra peneduh supaya sayur tidak cepat kering, Pembeli dan pedagang saling bersilaturahmi, Pedagang lokal membawa sayur mayur sebagai hasil ladang sendiri, Anakanak pedagang ikut bersama orangtuanya, Pengunjung berebut tempat dengan para kuli pasar, Transaksi di sudut pasar yang gelap

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

55


DESTINATION QUEENSLAND

Eumundi Markets Daya Tarik Sebuah Pasar Tradisional Teks dan Foto: BEKTO SUPRAPTO

56

LIONMAG APRIL 2013

S

aat berkunjung ke Queensland, Australia, jangan lewatkan berkunjung ke salah satu ikon kota Noosa yaitu Eumundi Markets. Apa sih yang menjadi daya tarik pasar tradisional ini sehingga begitu kesohor? Ya, sepertinya memang sama dengan pasar lainnya, tapi jika kita amati rupanya pasar ini memang berbeda dan unik. Salah satunya adalah bahwa semua yang dijual disini adalah produk lokal. Mulai dari makanan, hasil


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

57


Karena sudah sangat kesohor pasar yang bisa dibilang berada di daerah terpencil ini nyatanya banyak dikunjungi orang bahkan yang berasal dari luar Eumundi hingga luar negeri. Hanya memerlukan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan dengan mobil di jalan bebas hambatan dari Brisbane ke arah utara.

pertanian, kerajinan tangan, mainan, alat rumah tangga hingga pakaian. Selain itu juga, pasar ini menempati area terbuka dan hanya beroperasi dua kali seminggu pada hari Rabu dan Sabtu. Pasar ini mulai berdiri pada tahun 1979 dimana seorang seniman keramik Christa Barton dan temannya Gail Perry-Somers melontarkan ide mengadakan pasar untuk para perajin dan petani dengan gaya Eropa. Akhirnya,

58

LIONMAG APRIL 2013

dimulai hanya dengan tiga pedagang yang membuka tenda di sekitar CWA Hall. Saat itu pengunjung yang datang hanya delapan orang dengan omzet $30. Namun karena keunikan yang dipertahankan yaitu hanya menjual hasil kerajinan lokal dan hasil pertanian setempat serta makanan lokal maka Eumundi Markets menjadi ikon yang sangat terkenal hingga menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Dan salah satu yang

menarik di Eumundi ini adalah bangunan baik rumah maupun perkantoran yang semuanya terbuat dari papan kayu. Salah satunya adalah kantor pos dan gedung sekolah seni Eumundi. Karena sudah sangat kesohor pasar yang bisa dibilang berada di daerah terpencil ini nyatanya banyak dikunjungi orang bahkan yang berasal dari luar Eumundi hingga luar negeri. Hanya memerlukan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan dengan mobil di jalan bebas hambatan dari Brisbane ke arah utara. Dari seluruh booth yang buka, ada salah satu yang menarik perhatian apalagi bagi orang Indonesia, yaitu booth yang menjual makanan khas Bali. Wah! Sejak Januari 2011, Eumundi Markets ini dicoba dijalankan dengan operasional yang lebih modern dengan tujuan agar lebih terjamin dan terus berkelanjutan pada masa-masa mendatang. Namun, bagaimanapun juga gaya tradisional nyatanya tetap lebih diminati pengunjung. Jadi tunggu apalagi?


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

59


SPECIAL WISATA UNIK

BUKAN LIBURAN BIASA

60

LIONMAG APRIL 2013


Bosan dengan acara berlibur yang itu-itu saja? Ingin sesuatu yang sedikit menantang? Tentu akan menjadi momen yang tidak mudah dilupakan. Berlibur dengan sesuatu yang tidak biasa, sedikit menantang namun menyenangkan. Lebih lagi jika acara liburan ini menyatu dengan alam. Merasakan keindahan alam Indonesia yang begitu memesona.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

61


BERLAYAR DENGAN KAPAL Pinisi Bertualang di atas kapal layar tradisional yang begitu melegenda pastilah menjadi daya tarik luar biasa. Tiger Blue, sebuah kapal kayu pinisi tradisional hasil karya para Panrita Lopi di tanah Bira, Sulawesi Selatan ini siap membawa kita mengarungi keindahan perairan Indonesia. Selama beberapa hari berlayar di atas kapal ini kita bisa bertualang mengekplor keindahan alam Indonesia dari kepulauan Raja Ampat ke Pulau Komodo hingga ke Pulau Banda. Dengan daya tampung hingga 12 orang wisatawan, Tiger Blue sangat cocok untuk petualangan keluarga, perorangan maupun bagi yang ingin menikmati honeymoon yang unik. Disini kita bisa diving, kayak atau beraktivitas watersport lainnya atau hanya sekedar bersantai membaca buku di dek kapal yang dirancang dengan layanan mewah. Tiger Blue memiliki 4 kabin besar, terdiri dari dua master double cabin, dua

62

LIONMAG APRIL 2013

twin cabin dan satu family cabin. Soal makanan jangan khawatir, bahan makanan segar dan berkualitas dimasak oleh chef langsung di atas kapal selama petualangan berlangsung. Selain itu saat kapal berlabuh, baik itu di Raja Ampat, Banda maupun pulau Komodo kita bisa mendaki bukit-bukit yang ada menikmati alam yang indah, kicauan burung maupun satwa liar lainnya. Begitu menantang!


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

63


MENJELAJAH ALAM DI ATAS PUNGGUNG GAJAH Wisata dengan menunggang kuda bisa jadi sudah biasa. Tapi bagaimana jika menunggang mamalia darat terbesar, gajah? Bisa jadi merupakan pengalaman yang luar biasa. Kita bisa merasakan pengalaman yang menantang ini di Bali Safari & Marine Park. Dalam perjalanan sekitar 30 menit ini kita akan dibawa berkeliling ke alam bebas dengan nuansa alam liar Afrika. Meski didampingi seorang pawang yang berpengalaman pastinya akan menjadi momen yang mendebarkan saat gajah yang kita tunggangi mulai berjalan perlahan menembus semak-semak diantara pepohonan bahkan melewati sungai yang cukup dalam. Wah! Bukan hanya itu, dalam petualangan di atas punggung gajah ini selain bisa menjelajah alam liar bernuansa Afrika, kita juga bisa berinteraksi langsung dengan berbagai binatang yang hidup bebas seperti zebra, antelop dan badak. Nah, untuk menutup petualangan ini jangan lewatkan Elephant Educational Show. Dimana para gajah Sumatera yang sudah terlatih akan membawakan cerita tentang konflik antara manusia dan gajah di Sumatera. Tentu sangat menarik!

64

LIONMAG APRIL 2013


Corak Putusan DKPP yang Final dan Mengikat Dewan Kehormatan Pemilihan Umum (DKPP) adalah sebuah lembaga yang dibentuk untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibelitas penyelenggara Pemilu. Yang dimaksud penyelenggara Pemilu adalah anggota KPU, anggota Bawaslu, dan segenap jajarannya, termasuk jajaran pada sekretariat masing-masing.

U

NTUK memastikan para penyelenggara Pemilu tetap terjaga kemandirian, integritas, dan kredibelitasnya, maka DKPP menitikberatkan pelaksanaan praktis asas-asas penyelenggara Pemilu, sebagaimana dimaktub di dalam UU No. 15 Tahun 2011, meliputi asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas. Produk dari pelaksanaan tugas dan wewenang DKPP adalah Putusan. Sesuai ranah kewenangan DKPP, Putusan DKPP berupa pengenaan sanksi atau rehabilitasi. Penetapan Putusan ini yang diambil dalam suatu rapat pleno DKPP yang bersifat tertutup. Pleno DKPP baru akan memutuskan ketika pemeriksaan dalam persidangan telah dianggap cukup melakukan pemeriksaan pengaduan, mendengarkan pembelaan dan keterangan saksi-saksi, serta memperhatikan bukti/dokumen tertulis, dan mempelajari bukti dan alat-alat bukti yang disertakan. Prinsip dari peradilan etika yang dikembangkan ini adalah semua orang didengarkan (audi et alteram partum). Sanksi yang dapat diterbitkan DKPP adalah berupa Teguran Tertulis, Pemberhentian Sementara, dan Pemberhentian Tetap alias pemecatan. Putusan DKPP Bersifat Final dan Mengikat Banyak orang menanyakan apa maksud dari sifat Putusan DKPP yang bersifat final dan mengikat? Ketua DKPP Prof Dr Jimly Asshiddiqie, SH menjelaskan. Bahwa sifat final dan mengikat tersebut mirip dengan sifat Putusan final dan mengikat pada lembaga Mahkamah Konstitusi (MK). “Final adalah terakhir. Setelah final kan tidak ada lagi sesuatu yang

dimungkinkan. Sementara mengikat adalah pengikatan kepada pihak-pihak terkait dengan Putusan tersebut dan kepada lembaga-lembaga lain termasuk khalayak”, begitu ungkap pendiri dan Ketua MK pertama di Indonesia ini. Apakah sifat Putusan DKPP yang final dan mengikat tersebut tidak dapat dilakukan upaya banding? Prof Jimly menjelaskan, upaya banding itu, kira-kira tidak dimungkinkan. “Andaikata mereka yang telah diberhentikan mengajukan banding ke peradilan Tata Usaha Negara atau TUN, misalnya, maka peradilan tersebut bisa saja menerima berkas permohonannya. Tapi ketika diputuskan, maka hakim akan menetapkan “ditolak” atau niet ontvankelijk verklaard. Lalu Prof. Jimly menerangkan, lebih baik mereka yang diputus pemecatan dari DKPP disilakan untuk mengajukan permohonan hukumnya. Toh itu hak setiap warga negara. Tapi bila pada akhirnya “ditolak”, itu akan membuang waktu dan tenaga. “Lebih baik lewogo. Toh pemecatan bukan akhir dari karier seseorang untuk mengabdi kepada bangsa dan negara ini. “Suatu jabatan itu sekadar baju. Setiap waktu bisa saja baju yang kita pakai kita ganti. Diganti yang baru, yang mungkin lebih baik daripada jabatan dalam penyelenggaraan Pemilu”, imbuh Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI), Jakarta ini. Diterangkan pula, pada awal Januari 2013, Ketua dan anggota DKPP melakukan konsultasi tatap muka dengan Ketua dan para wakil Ketua Mahkamah Agung (MA). Dalam salah satu bahasannya menyangkut sifat Putusan DKPP yang final dan mengikat tersebut. Di antara kedua lembaga tercapai kesepahaman

menyangkut sifat Putusan final dan mengikat. Ketua MA menerangkan, peradilan tidak mungkin menolak setiap permohonan dari setiap warga negara. “Itu adalah kewajiban bagi para hakim di peradilan di lingkungan MA. Bahwa disidangkan itu sudah pasti. Bahwa kelak persidangan akhirnya memutuskan ditolak, saya kira itu memang acuan di dalam Undang-Undang (baca: UU No 15 Tahun 2011—redaksi)”, jelang Ketua MA Dr. M Hatta Ali, SH MH. Dengan demikian jelas, bahwa sifat Putusan DKPP yang final dan mengikat tersebut bukan atas kemauan DKPP. Ia adalah ketentuan Pasal. Pasal 112 Ayat (12) UU No.15 Tahun 2011. “Kelak para pihak atau masyarakat sudah mengerti bahwa Putusan DKPP adalah final dan mengikat, mereka akan tahu sendiri untuk apa buang-buang waktu ke pengadilan bila kelak Putusannya berpotensi ditolak? DKPP harus memberikan masyarakat kesempatan mendidik dirinya masing-masing”, imbuh Prof. Jimly, sapaan akrab beliau. Lebih lanjut, Prof Jimly mengungkapkan, para penyelenggara Pemilu adalah pejabat publik. Jabatan publik harus mendapat kepercayaan dari masyarakat. “Jika penyelenggara Pemilu melanggar kode etik, itu menyebabkan masyarakat tidak percaya kepada lembaga. Mereka yang terlibat dalam pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu mesti segera saja diberhentikan. Jika pendekatannya hukum murni prosesnya lama, jabatannya sudah berakhir tapi nama baik lembaga terlanjur rusak di mata publik. Tapi jika pendekatannya etika prosesnya lebih cepat. Untuk urusan public office kepentingan umum harus diutamakan”, katanya, menutup. Advertorial INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

65


MENGARUNGI ARUS LIAR SUNGAI CITATIH Wisata yang satu ini selain tak biasa juga membutuhkan nyali yang cukup besar bagi orang yang ingin mencobanya. Ya, arung jeram atau rafting dapat menjadi alternatif mengisi liburan bersama keluarga maupun teman. Di Indonesia banyak terdapat spot menarik dan menantang untuk aktivitas arung jeram ini. Seperti sungai Ayung dan Telaga Waja di Bali, sungai Progo di Yogyakarta, dan beberapa sungai di Sukabumi diantaranya sungai Citarik dan Citatih. Salah satu operator aktivitas yang berbau petualangan liar yang bisa kita jumpai adalah Cherokee Adventure yang beroperasi di sungai Citatih. Pastinya badan harus dalam kondisi

66

LIONMAG APRIL 2013

prima jika ingin mencoba rafting. Sebelum beraksi kita akan di ajarkan bagaimana cara yang aman untuk rafting. Dalam satu perahu dapat memuat 4-6 orang ditambah satu orang instruktur. Tiap orang dilengkapi dengan helm, baju pelampung dan dayung. Ada beberapa tingkatan menurut kesulitan dan panjang jalur yang ditempuh. Sehingga rafting ini bisa diikuti mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Setelah dirasa siap oleh instruktur, maka petualanganpun dimulai. Menyusuri sungai dengan arus yang deras membuat adrenalin terpacu. Apalagi saat perahu melewati jeram yang cukup dalam. Wah, luar biasa! Mendebarkan sekaligus menyenangkan.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

67


MENYUSURI LERENG MERAPI Masih ingat peristiwa erupsi gunung Merapi tahun 2010 lalu? Sebuah bencana yang menghanguskan banyak desa di lerengnya. Namun saat ini wilayah yang menjadi korban erupsi tersebut rupanya menjadi daya tarik wisata tersendiri. Wisata yang tak biasa yang biasa disebut Lava Tour. Dengan menggunakan Jeep Willy’s yang dikelola oleh Kaliurang Jeep Community (KJC) kita akan dibawa menyusuri lereng Merapi. Tentu ini cukup menantang adrenalin kita karena medan yang dilalui lebih mirip untuk aktivitas off road. Wah! Selain berkeliling dengan menggunakan Jeep, di sini kita juga bisa menyewa motor trail. Jadi bisa dibayangkan, baik dengan Jeep maupun motor trail kita menyusuri jalanan yang terjal, berpasir naik turun bahkan terkadang harus berjalan miring menembus semak belukar tentu akan membuat kita semua berdebar-debar. Dan luar biasanya, pesona gunung Merapi dengan lembah-lembahnya yang indah seakan melingkupi sepanjang petualangan kita.

68

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

69


MENJELAJAH PESONA PEDESAAN BALI Ini bisa menjadi alternatif liburan yang bisa dibilang tak biasa saat berada di Bali. Biasanya saat liburan di Bali seringkali diisi dengan kegiatan di pantai atau sekedar jalan-jalan mencari souvenir di pasar senin. Kita bisa menikmati liburan di Bali dengan cara yang sangat berbeda bersama The Waka Land Cruise. Dalam wisata adventure ini kita menjelajah alam pedesaan Bali yang benar-benar tradisional dengan mengendarai Land Rover. Ini merupakan perjalanan yang mengasyikkan karena lebih sering melewati jalanan yang berumput dengan pemandangan kanan kiri jalan berupa hamparan sawah yang hijau bak permadani yang indah. Menembus hutan hujan tropis masuk pada jantung Bali yang sesungguhnya. Dalam perjalanan ini kita akan dijamu makan siang di sebuah restoran di tengah hutan hujan tropis yang terbuat dari bambu yang berada di Gunung Batukaru. Dan tentu saja menu yang disediakan adalah makanan tradisional Bali. Bahkan kita bisa minum kopi dari biji kopi hasil panen daerah setempat. Selain itu kita akan dibawa melihat keseharian masyarakat pedesaan bahkan mengunjungi rumah tradisional mereka. Berkesempatan melihat kebun rempah-rempah dan juga ke tempat penambangan batu secara tradisional yang biasa dipakai untuk membangun candi maupun pura di Bali. Wah, pasti seru!

70

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

71


KAYUH SEPEDA DIANTARA PEGUNUNGAN Nah, yang satu ini jelas membutuhkan stamina yang kuat. Masalahnya wisata ini benar-benar mengandalkan tenaga manusia, namanya juga sepeda. Tanpa dikayuh ya tak bisa bergeraklah. Kalau naik sepeda di jalan raya itu sudah biasa. Tapi menjadi luar biasa jika bersepeda menembus semak, naik turun bukit dengan jalan setapak yang kadang terjal dan licin. Aktivitas ini bisa kita lakukan dalam sebuah komunitas sepeda gunung maupun bersama operator adventure yang menyediakan fasiltas mountain bike. Salah satunya adalah Cherokee Adventure yang berlokasi di Sukabumi. Kita bisa berwisata sepeda gunung bersama keluarga maupun teman. Tentu saja setelah reservasi jauh hari sebelumnya.

72

LIONMAG APRIL 2013

Trek yang dilalui pun sangat menyenangan dan tentu saja mendebarkan. Bersepeda diantara pepohonan rindang, menembus semak, menyeberang sungai dan naik turun bukit pasti menjadi pengalaman yang menyenangkan. Apalagi saat menuruni bukit dengan jalan setapak yang licin, tentu membutuhkan nyali yang cukup besar. Tenaga terkuras, nafas terengah menjadi teman dalam wisata ini. Namun itu semua menjadi tak berarti dibanding dengan pemandangan hijau yang indah dan pengalaman yang luar biasa, apalagi saat kita berhasil sampai tujuan. Wah! Ini namanya benar-benar mengisi liburan yang tak biasa! Teks: Ristiyono


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

73


DESTINATION BOGOR

Gong

6 Generasi Teks: Teguh Sudarisman - FOTO: MAKHFUDZ SAPPE

74

LIONMAG APRIL 2013


Berdiri sejak 1811, pabrik gong ini tinggal satusatunya di Jawa Barat.

S

uara logam beradu terdengar ritmis dari dalam sebuah ruangan berdinding tembok dan kayu. ‘Tik-tok-tektok tik-tok-tek-tok…’ begitu terus berulang-ulang. Begitu saya memasukinya, tampaklah empat lelaki yang tengah bergantian mengayunkan palu-palu besi ke sebuah piringan logam berwarna pink. Dari sinilah bunyi ritmis itu muncul. Ruangannya gelap, hanya mengandalkan cahaya dari bara api di tengah ruangan, dan bias cahaya matahari dari pintu samping. Namun saya bisa melihat punggung dan lengan para pekerja itu berkilat-kilat oleh keringat. Bunyi ‘tik-tok-tek-tok’ itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar 25 detik. Saat ditempa, piringan logam sebesar piring makan itu diputar perlahan oleh satu orang yang memegangnya dengan catok besi. Begitu satu putaran selesai, piringan itu diambil lagi oleh pekerja lain dengan catok juga, lalu dimasukkan ke dapur pembakar. Udara dari blower listrik dihembuskan oleh seorang anak muda yang dari tadi tak bergerak dari tempat duduknya, dan api pun menyala kuning. Orang yang tadi memegangi dua catok saat piringan ditempa, kini mengendalikan dua ‘tangan’ besi panjang, membolak-balik piringan itu agar membara lagi. Bunga api beterbangan hingga ke langit-langit, membuat saya khawatir karena bapak itu tidak memakai sarung tangan ataupun kacamata pelindung.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

75


Keempat pria penempa itu kini menggeletakkan palunya di tanah, dan duduk berderet di bangku kayu panjang. Kaos-kaos lusuh yang mereka pakai basah oleh keringat, dan mereka tak tahan untuk mengelapnya dengan kaos mereka sendiri, atau menyambar cangkir plastik tempat minum mereka. Tapi istirahat itu tak berlangsung lama, mungkin hanya 30 detik juga. Piringan logam yang dibakar sudah menjadi pink lagi, dan orang yang bertugas mengambilnya pun sudah mencatok dan mengangkatnya dari pembakaran. Bunyi ‘tik-tok-tektok tik-tok-tek-tok’ pun kembali berulang, dan berulang lagi di menit-menit berikutnya. Kesibukan inilah yang menjadi makanan sehari-hari ketujuh pekerja di Pabrik Gong Pancasan, Bogor. Dan ini sudah berlangsung sejak jam 8 tadi pagi, hingga jam 4 nanti. Menempa logam menjadi gong ini sudah berlangsung tak hanya satu atau beberapa tahun saja, tapi sudah enam generasi! Yang bertugas membakar adalah Pak Dayat. Ia sudah bekerja di sini selama 30 tahun, sejak usia 15. Sekarang anaknya sudah enam, bahkan ia sudah punya dua cucu. Salah satu penempa, Pak Endang, sudah bekerja selama 20 tahun. Ia bekerja bersama anaknya, Didik, si tukang blower. Tiga penempa lain adalah Adi, Jajat, dan Yazid. Yazid aslinya orang Brebes, Jawa Tengah, namun sudah 15 tahun tinggal di Bogor. Lalu yang bertugas mengangkat piringan panas adalah Pak Endi. Sambil mengelap keringat, Jajat juga mengaku kalau ia sudah lama bekerja di sini. “Sejak tahun 2000. Cuma saya sempat keluar untuk mencari pekerjaan lain. Tapi akhirnya balik lagi ke sini.” Mungkin susahnya mencari pekerjaan, atau

76

LIONMAG APRIL 2013

fleksibilitas di sini, menjadi alasan mereka betah atau balik lagi. “Kalau sedang ingin istirahat kerja, atau mau cuti dulu beberapa minggu, kami tinggal bilang saja ke bos,” tutur Jajat. “Begitu juga kalau mau masuk kerja lagi setelah keluar, tinggal bilang saja.” Kemudahan ini mungkin karena mereka bekerja dengan gaji harian. Kalau bekerja ya digaji, kalau tidak ya tidak dapat apaapa. Berapa gaji mereka? Ternyata tidak banyak, hanya Rp 35 ribu per hari, ditambah makan siang. Dayat, karena paling senior, mengaku digaji Rp 40 ribu per hari. Bagian penempaan ini bisa hanya tujuh orang untuk satu dapur pembakar, namun bisa juga ditambah lima orang dan satu dapur lagi jika banyak pesanan. Selain itu ada lagi karyawan yang bertugas menggerinda gong yang baru selesai dibakar. Lalu ada yang mengampelas gong, membubut dan memahat kayu penyangga gong, serta bagian mengecat dan memelitur. Total ada 13-18 orang, sebagian bekerja di rumah bertingkat dua di belakang dapur ini. Barulah di tahap paling akhir untuk men-stem atau menyetel nada gong yangg sudah jadi, menjadi tugas Pak Sukarna, sang pemilik pabrik. Pabrik ini tak hanya membuat gong perunggu, namun juga perangkat gamelan lain seperti kenong, bonang, slendro, saron, kendang, dan sebagianya. Kadang mereka membuat gong besi, tapi tidak banyak yang pesan. Pemesan gong tidak hanya dari kalangan pekerja seni karawitan, tapi juga orang yang memerlukan gong sebagai koleksi, untuk keperluan peresmian gedung, seminar, festival budaya, dan sebagainya. Konsumennya mulai dari Pulau Jawa, Bali, hingga luar negeri.

Konon karena pembuatan gong ini satu-satunya di Jawa Barat, pabrik ini sering mendapat pesanan untuk membuat atau menstem ulang perangkat gamelan. “Kalau gamelan sunda, membuat seperangkat lengkap gamelan biayanya bisa Rp 60-70 juta,” tutur Pak Iya, di bagian pengecat. “Tapi kalau gamelan jawa, karena jumlahnya jauh lebih banyak, bisa sampai Rp 300 juta!” Harga satu gong sendiri, yang berdiameter 80 cm misalnya, bisa sampai Rp 20 juta kalau dijual ke orang asing. “Kalau dijual ke pembeli dalam negeri ya paling tinggi Rp 17 juta.” Harga yang tinggi itu saya rasa sepadan dengan harga bahan baku, ongkos pengerjaan, hasil produk, dan reputasi pembuatnya. Pabrik gong ini sudah berdiri sejak tahun 1811. Pak Sukarna, yang sudah berusia 84 tahun dan punya tiga anak, merupakan generasi keenam yang meneruskan tradisi pembuatan gong ini. Anak bungsunya, Krisna Hidayat, ia tugasi sebagai manajer pemasaran, dengan harapan bisa mewarisi keahliannya dan meneruskan usaha ini.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

77


Perbandingan Rahasia Proses menempa piringan logam tadi sebenarnya bukan tahap paling awal. Pagi sehabis subuh, Pak Sukarna sudah bekerja lebih dulu melebur logam tembaga dan timah menjadi perunggu, dengan perbandingan 9 : 5. Perbandingan tepatnya hanya dia yang tahu. Harga kedua bahan baku ini sekarang sekitar Rp 450 ribu per kilo. Leburan itu dituang dalam cetakan berbentuk piringan tanah liat dengan diameter-diameter tertentu. Sukarna menandai leburan yang sudah mengeras itu dengan kapur tulis. Kalau ia menulis 2,9 (artinya 2,9 kilogram) maka piringan itu akan dijadikan gong berdiameter 35 cm. Kalau 4 artinya gong berdiameter 40 cm, kalau 7,5 artinya gong berdiameter 50 cm, kalau 12 atau 13 artinya gong berdiameter 60 cm, dan kalau 20 artinya gong berdiameter 80 cm - yang paling besar. Jadi saat piringan perunggu itu dibakar, diameternya masih kecil. Piringan seberat 2,9 kilogram paling diameternya kurang dari 15 cm. Dengan ditempa, piringan ini menjadi lunak dan makin melebar, dan baru berhenti ditempa setelah tercapai ukuran yang diinginkan.

78

LIONMAG APRIL 2013

Cuma, menempa gong berukuran 80 cm itu yang paling berat. Bayangkan, Pak Dayat yang harus membolak-balik piringan seberat 20 kilogram itu dengan kedua tangannya. Lalu Pak Endi yang bolak-balik mengambil dan mengembalikan piringan itu. Lalu keempat penempa itu dengan palupalu mereka yang berat, menempa hingga piringan menjadi lebar sampai berdiamater 80 cm. Perlu waktu dua hari untuk membuat satu gong ini saja. Pagi ini para penempa hendak membuat gong berdiameter 40 cm. Dua jam sudah berlalu, namun pengerjaan sepertinya baru separuh jalan. Kadang, penempaan dengan palu besi ini diselingi dengan palu kayu. Tujuannya, agar bagian terluar piringan melengkung sehingga membentuk kedalaman gong. Hanya saja, setelah sampai di tahap ini, terjadi dua sobekan kecil di pinggir piringan. Seketika wajah-wajah para penempa menjadi lesu. Sebab mereka tidak bisa melanjutkan menempa piringan itu lagi. “Kalau dilanjutkan, sobekan akan makin besar dan gongnya bisa pecah,� tutur Yazid. Untunglah, bagian yang sobek masih bisa di-las lagi dengan perunggu juga, agar

sobekan itu menyambung, lalu bisa ditempa lagi. Jadi hasil kerja mereka tidak sepenuhnya sia-sia. Piringan yang sobek itu dimasukkan ke air agar mendingin, lalu bagian yang sobek ditandai dengan kapur tulis. Kini, para pekerja mesti memulai lagi proses menempa piringan yang baru. Tak lama kemudian, suara palu para penempa terdengar lagi. Kali ini diiringi suara bising dari ruang sebelah. Pak Epi menghaluskan permukaan gong dari proses penempaan kemarin dengan gerinda. Permukaan gong pun kini sebagian mulai terlihat kuning keemasan. Tapi hasil gerinda ini mesti dihaluskan lagi dengan ampelas, oleh Pak Sueb. Tapi saya tak bisa mendekatinya, karena ternyata proses mengampelas itu menghasilkan serbuk-serbuk halus yang membuat batuk-batuk. Saya tak habis pikir, bagaimana ia bisa tahan mengampelas gong itu tanpa memakai masker. Setelah beristirahat untuk makan siang dan salat, para pekerja melanjutkan menempa lagi. Satu setengah jam kemudian, barulah piringan pengganti ini membentuk badan gong. Tahap berikutnya adalah membentuk ‘telinga’ gong, yakni tonjolan di tengah gong, tempat gong itu ditabuh. Piringan yang sudah berbentuk seperti cawan besar itu ditelentangkan di tanah yang mempunyai ceruk, lalu bagian tengahnya dipukul-pukul dengan palu besi. Setelah dibakar lagi, gong diletakkan di atas kayu sejajar yang dilapisi pelepah pisang, untuk dirapikan bagian sisinya agar bentuk gong bulat sempurna. Gong lalu dicelupkan ke dalam air agar dingin, dan dirapikan sedikit lagi bagian luarnya. Pak Sukarna kini datang ke bagian penempaan. Ia meminta


seorang karyawannya, Pak Acun, mengambil dua gong yang mau ia tes suaranya. Ternyata, untuk menstem suara gong alatnya sederhana sekali, hanya sebuah pemukul gong dan sebuah palu besi. Gong berdiameter 40 cm itu dites dulu suaranya dengan pemukul. Saat dirasa belum pas, Pak Sukarna menelungkupkan atau menelentangkan gong itu lalu memukulmukulnya beberapa kali dengan palu kecil. Lalu gong dites lagi suaranya. Kalau belum pas, Pak Sukarna akan memukul-mukul lagi dengan palu. Yang saya heran, bagaimana Pak Sukarna bisa tahu dengan tepat di titik mana gong itu mesti dipukul untuk diperbaiki suaranya? Uniknya lagi, beliau juga tahu, apakah yang dipukul itu bagian luar atau bagian dalam gong. Dengan usianya yang sudah sangat tua, mampu menentukan mana nada suara gong yang belum pas dan bagaimana cara membetulkannya, adalah sebuah kehebatan tersendiri. Pasti butuh waktu bertahun-tahun agar bisa menguasai ilmu gong itu. Gong kedua yang berdiameter 80 cm hanya ia periksa sebentar dengan memukulnya memakai tangan. “Gerrrrrrrr…” Bunyi gong itu terasa berat namun mengalun lama, hingga akhirnya lamat-lamat dan menghilang. Dengan suaranya yang lirih, Pak Sukarna menjelaskan bahwa gong mempunyai bermacam-macam suara. Ada yang mengalun konstan seperti gong tadi, ada gong ombak tilu, ada juga gong ombak tujuh. “Yang ombak tilu itu, kalau dipukul, gong akan mengeluarkan tiga suara dengung, ‘gunggung-guuung’, baru suaranya menghilang. Kalau ombak tujuh, berarti akan ada tujuh dengungan sebelum suara gongnya hilang.” Saya membatin, untuk satu ukuran gong saja ternyata bisa berbeda-beda jenis suaranya. Belum lagi dengan gong yang ukurannya berbeda-beda, belum lagi perangkat gamelan yang lain. Hmm, mendadak saya tersadar, di tempat yang kecil dan ‘sepele’ ini, ternyata banyak ilmu yang bisa dipelajari. Mudahmudahan, harapan saya dalam hati, Krisna anak Pak Sukarna itu bisa mengikuti jejak sang ayah, menjadi generasi ketujuh penerus pabrik gong ini, sekaligus mewarisi ilmunya yang langka. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

79


Jamsinas

BANGKITKAN PEMBANGUNAN JAMBI Provinsi Jambi yang memiliki luas sekitar 53.435 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih kurang 3,5 juta jiwa belakangan ini semakin dipercaya menjadi penyelenggara even-even berskala nasional karena Pemerintah Provinsi Jambi selalu sukses menyelenggarakan perhelatan nasional. Salah satunya peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-27 di Kota Jambi, Kamis, 9 Februari 2012 lalu. Kemudian Provinsi Jambi juga dinilai sukses menyelenggarakan Perkemahan Pramuka Putri Nasional (Perkempinas) II di Kabupaten Muarojambi medio pertengaan November 2012. Untuk tahun 2013 ini, Provinsi Jambi kembali dipercaya menyelenggarakan perhelatan skala nasional, yakni Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) III Tahun 2013. Potensi seni budaya dan pariwisata Jambi juga semakin popular di tingkat nasional berkat kehadiran ribuan duta-duta daerah seluruh nusantara pada pelaksanaan Perkempinas di Jambi. Selain itu penyelenggaraan even berskala nasional di Jambi juga telah meningkatkan perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan Jambi. Hal itu ditandai dengan meningkatnya kucuran anggaran dana berbagai sektor pembangunan di Jambi. Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) menjelaskan, APBD Provinsi Jambi Tahun 2013 ini mencapai Rp 2,7 triliun. APBD tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibanding beberapa tahun sebelumnya. “Pada waktu saya baru menjadi Gubernur Jambi tahun 2008, APBD Provinsi Jambi baru mencapai Rp 1,4 triliun. Setelah itu APBD Jambi naik setia tahun hingga mencapai Rp 2,6 triliun tahun ini,” katanya. Manfaat serupa, lanjut Gubernur Jambi, juga diharapkan bisa dipetik masyarakat, perajin, pengusaha dan pemerintah kabupaten, kota serta Provinsi Jambi pada penyelenggaraan Jamsinas III yang akan dilangsungkan di Jambi, Kamis – Minggu (24 - 28 April 2013) mendatang. DUKUNGAN RADIO NASIONAL Gubernur Jambi, Drs. Hasan Basri Agus, MM (HBA) mengatakan, tidak jauh beda dengan pelaksanaan HPN dan Perkempinas tahun 2012 di Jambi, Jamsinas III yang dipusatkan di Jambi juga bakal memberi kontribusi cukup besar dalam promosi daerah, potensi dan hasil-hasil pembangunan Jambi. Siaran radio nasional memiliki peran besar dan kelebihan tersendiri dalam mempromosikan suatu daerah. “Jadi radio siaran nasional termasuk salah satu media siaran yang sangat efektif dan efisien dalam mempromosikan suatu potensi, hasil dan kondisi pembangunan suatu daerah,sehingga berbagai kalangan masyarakat, pengusaha dan pejabat negara tergerak untuk memperhatikan suatu daerah. Karena itu kita sangat bangga menjadi tuan rumah Jamsinas III tahun ini,” kata orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jambi ini.

80

LIONMAG APRIL 2013

POTENSI UNGGULAN Dikatakan Gubernur, Provinsi Jambi perlu meningkatkan promosi daerah karena potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam Jambi sangat besar. Jambi memiliki jumlah penduduk yang banyak, yakni sekitar 3,5 juta jiwa. Kemudian Jambi juga memiliki potensi unggulan di sektor pertambangan minyak dan gas bumi, panas bumi dan batubara. Selain itu Jambi yang kini memiliki Sembilan kabupaten dan dua kota juga memiliki potensi pertanian yang kaya, yakni perkebunan kelapa sawit, karet, casiavera (kulit manis), kopi dan kelapa dalam. Potensi wisata baik wisata religi maupun wisata alam di Jambi juga sangat banyak. Di antaranya Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi, Danau Kerinci, Gunung Kerinci, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Kerinci, Geopark di Kabupaten Merangin, taman hutan raya (THR) di Kabupaten Tebo, wisata Sungai Batanghari di Kota Jambi dan beberapa kabupaten dan wisata bahari di pantai timur Jambi. Namun selama ini sebagian besar potensi itu belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendongkrak perekonomian daerah dan kesejahteraan rakyat. HARAPAN Gubernur Jambi berharap kalangan swasta, masyarakat dan pemerintahan bisa terus menjalin kerja sama memanfaatkan potensi sumber daya alam Jambi untuk memajukan ekonomi rakyat dan daerah. Salah satu di antaranya kerja sama dalam meningkatkan promosi hasil dan potensi pembangunan Jambi melalui media massa nasional. Berkaitan dan Jamsinas III di Jambi, Yayasan El Mundo dan RRI Jambi melakukan pameran pembangunan dan pariwisata, El Mundo Jambi Expo. “Pameran wisata dan pembangunan ini kita harapkan dapat meningkatkan minat investor menanamkan modal di berbagai sector pembangunan di Jambi. Pameran ini juga kita harapkan dapat menggugah perhatian pemerintah pusat agar meningkatkan alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur, khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi rakyat,” harap Gubernur. Gubernur Jambi HBA juga mengimbau kalangan pers turut mendukung Jamsinas karena agenda pers nasional tersebut merupakan satu bukti lagi tentang pengakuan masyarakat tentang besarnya peran pers dalam pembangunan daerah. Sementara itu Kepala Radio Republik Indonesia (RRI) Jambi, Suyono Wasis, mengatakan, Jamsinas III Tahun 2013 yang berlangsung selama empat hari, Kamis – Minggu, 24 - 28 April 2013 memiliki pengaruh besar dalam peningkatan promosi daerah Jambi. Jamsinas akan diikuti 1.000 orang dari 78 stasiun RRI se-Indonesia. Para peserta Jamsinas 2013 akan dibawa ke objek-objek wisata di Jambi, diantaranya Candi Muarojambi dalam paket city tour (wisata kota). “Melalui liputan mereka, seluruh potensi dan hasil pembangunan Jambi, khususnya di bidang pariwisata, pertanian dan perkebunan akan tercover dengan baik. Hasil liputan itu tentunya akan dikemas dan disiaran secara nasional, sehingga popularitas Jambi akan terdongkrak,” katanya. (Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi)


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

81


CULINARY

Sashimi Ala Bitung

Merah Semangka Kuning Ketela Yang diambil untuk sashimi adalah daging segar ikan baby tuna yang berwarna merah seperti daging buah semangka. Inilah salah satu makaNan yang kini popular di Bitung. Teks: Gegen -Foto: Makhfudz

82

LIONMAG APRIL 2013


S

ashimi pada dasarnya adalah irisan tipis daging dari seafood. Daging mentah, maksudnya. Banyak macam ikan segar atau seafood lainnya disajikan dalam Japanese cuisine alias masakan Jepang. Sashimi agak dibedakan dengan sushi yang mensyaratkan nasi plus cuka. Sementara, bila irisan daging ikan segar itu disajikan di atas mangkuk nasi disebut nigiri zushi. Sashimi biasanya disajikan dengan cantik dan ditaruh di atas serpihan dedaunan, kalau di Jepang dedaunan daikon dan shiso. Yang pasti, sashimi dimakan dipasangkan dengan piring atau mangkuk yang berisi ‘sambal’ kacang. Dedaunan itu dicelupkan di situ pula. Jadi wajar kadang terasa ada rasa mint. Begitulah caranya dimakan. Kadang ada pula yang mencemplungkan jahe ke dalamnya. Namun dilihat dari materi pokoknya, sashimi berasal dari ikan tuna, udang, cumi-cumi hingga oktopus. Nah, berkunjung ke kota Bitung, Sulawesi Utara, yang memiliki salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia timur, kita juga bisa menemukan sashimi ala Bitung. Materi dasarnya sama, ikan tuna (Thunnus albacores) dan turunannya. Di Bitung yang digunakan adalah jenis yang masyarakat kenal sebagai “baby tuna�. Sebabnya, daging ikan jenis ini tidak amis seperti kebanyakan ikan lainnya. Daging yang digunakanpun hanya mengambil daging putihnya saja. Perlu dicatat, bila dagingnya sangat segar maka warnanya akan nampak berwarna merah segar seperti daging buah semangka. Adapun daging coklat yang terletak di bagian tengah tubuh ikan biasanya tidak diikutkan dan sengaja tidak diambil. Adapun sausnya, dalam perkembangannya lebih banyak memakai saus buatan lokal yang diramu menggunakan bahan-bahan lokal, seperti campuran kecap manis dan kecap asin. Di dalam saus itu ditaburi kacang yang telah digiling kasar dan potongan-potonga cabe serta daun kemangi segar. Sebagai pelengkapnya atau sebagai pengganti nasi, sashimi biasanya disajikan bersama-sama dengan singkong atau pisang rebus. Di rumah makan Aertembaga Indah di bilangan Aertembaga, kota Bitung, kami menikmati sashimi ala Bitung ini yang disajikan bersama ketela pohon alias singkong rebus berwarna kuning. Rumah makan ini cukup terkenal, bahkan Walikota Bitung pun memesan sashimi dari tempat ini bila ada acara. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

83


HOT STUFF

BlackBerry Z10 BlackBerry Z10Â merupakan sebuah smartphone keluaran terbaru. Ponsel terbaru ini mengusung full touchscreen dengan layar yang terbentang sebesar 4.2 inci, dilengkapi dengan sebuah sistem layar sentuh yang sangat kapasitif, sehingga menjadikannya lebih mudah untuk dipergunakan. Adapun operasi sistem yang dipasangkan dalam produk terbaru dari RIM tersebut yaitu dengan OS terbaru yakni OSÂ BlackBerry 10. Dibekali sebuah prosesor yang dijadikan dapur pacu dengan kecepatan akselerasi 1.5 GHZ dan RAM yang berkapasitas 2 GB. Selain itu terdapat berbagai fitur menarik, seperti disediakannya sebuah kamera depan yang mempunyai resolusi 2 MP dan untuk kamera belakangnya sebesar 8 MP yang dilengkapi dengan LED flash.

Kacamata Google Bisa Identifikasi Pakaian Sebuah teknologi terbaru dan canggih kembali dikenalkan, yaitu sebuah kacamata Google (Google Glass). Dalam teknologi terbaru ini diperlihatkan kemampuan dari kacamata Google yang mana bisa membuka beragam aplikasi seperti Path, Gmail hingga Evernote. Teknologi lainnya yang menarik dari kacamata ini adalah mampu mengidentifikasikan orang-orang melalui pakaian yang mereka kenakan. Sistem ini dibuat dengan mengidentifikasi diri individu melalui Smartphone dengan Google. Salah satu tujuannya adalah untuk membantu pengguna kacamata Google agar lebih mudah menemukan teman-teman di Bandara atau Stadion. Selain itu ada juga sidik jari visual yang dibuat terhubung melalui aplikasi smartphone. Kemudian aplikasi ini menciptakan sebuah file yang dikenal sebagai spatiogram yang mencatat berbagai warna dan pola pakaian orang tersebut.

84

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

85


HOT STUFF

Casio GW-A1100 Casio memperkenalkan model jam tangan G-SHOCK SKY COCKPIT Series terbarunya yang bermerek Casio GW-A1100. Jam tangan berukuran 48,4×53,8×17.3mm dan bobot 93g ini memiliki performa dengan akurasi tinggi, didukung dengan desain yang bagus dan mudah dipergunakannya. Sistem penggerak analog Casio di dalamnya ternyata juga ditunjang oleh beberapa motor pengerak dan teknologi sensor yang membuat jam tangan ini dapat terus beroperasi dan dijamin tidak akan berhenti ataupun rusak. Triple G Resist yang diusung perangkat, membuat jam tangan ini tahan terhadap kerusakan, tahan gravitasi sentrifugal, dan tahan goncangan.

Cat B15, Ponsel Tahan Banting dan Tahan Air Dengan maraknya pasar smartphone membuat Caterpillar mencoba peruntungan di pasar ponsel, yakni membuat ponsel berdaya tahan tinggi yang tahan banting ketika jatuh dari ketinggian 1,8 meter serta tahan rendaman air sedalam 1 meter selama 30 menit. Ponsel canggih ini diberi nama Cat B15, memakai layar sentuh 4 inci LFC dengan resolusi 480 x 800 piksel. Layar kapasitif ini dilapisi teknologi Corning Gorilla Glass dan mendukung fitur wet tracking yang membuatnya tetap responsif meski dalam keadaan basah. Dipasangi chip dual-core MediaTek MT6577 1 GHz dengan RAM 512 MB. Memori internalnya sebesar 4GB yang bisa diekspansi melalui slot microSD. Untuk multimedia, Cat B15 dilengkapi dengan kamera 5MP di bagian belakang dan kamera depan VGA. Untuk mengoperasikannya ditanami OS Android 4.1 Jelly Bean.

Nikon Coolpix A, Kamera Saku Dengan Sensor DSLR Nikon Coolpix A adalah kamera pocket dengan sensor besar APS-C atau sekelas DSLR DX. Memiliki ukuran 23.6x15.6mm, dan sensor 16,2Mpix. Secara spesifik, kamera ini memiliki sensor DX 16.2 megapiksel. Terdapat lensa fixed 18,5 mm (ekuivalen 28 mm, standar full-frame) dengan bukaan f/2.8. Lensa tersebut bisa dipasangi filter berdiameter 46 mm melalui adapter opsional. Memiliki kemampuan ISO yang tinggi, yakni 100-25600. Sebagai tambahan, kamera digital ini juga dilengkapi dengan fitur WiFi, dan tangkapan gambarnya bisa disimpan dalam format RAW 12 atau 14 bit. Kamera ini tidak dilengkapi dengan viewfinder optik. Namun, bisa membelinya secara terpisah, tersedia dua pilihan warna pada kamera ini yaitu hitam dan putih.

86

LIONMAG APRIL 2013


TERAPI REGENERASI SEL SYARAF

KHUSUS MENGOBATI PENYAKIT EPILEPSI, INSOMNIA, PROSTAT, KULIT & KELAMIN Ahli Mengobati Epilepsi, Insomania

健康人生, 慈爱相伴 Kehidupan yang sehat disertai cinta kasih

Terobosan Baru Penyakit Prostat

Pengobatan Bermacam - macam Penyakit Kulit Secara Profesional

Ahli Mengobati Penyakit Kelamin

KLINIK KASIH SAYANG Ruko CBD Pluit, Blok A No.17, JL. Pluit Selatan Raya Penjaringan (Samping Mall Sogo Emporium Pluit) Jakarta Utara 14440 021 - 666 72565 0858 3899 8168 0852 8689 5678

- HARI LIBUR TETAP BUKA INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

87


88

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

89


POSTCARD

90

LIONMAG APRIL 2013


Eropa

Pegunungan Alpine Pegunungan Alpine Menikmati keindahan alam eropa dengan cara yang berbeda memang menjadi pengalaman yang tak mudah dilupakan. Ya, touring dengan motor besar menyusuri beberapa wilayah Eropa dan salah satunya pegunungan Alpine. Jalan berkelok-kelok menjelajah punggung gunung yang sebagian masih tertutup salju benar-benar indah. Tentu membutuhkan keahlian untuk menakhlukkan kuda besi yang memiliki tenaga di atas 800 cc ini. ana meliawati MAKASSAR

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

91


Sumba

Ketangkasan Para Ksatria Sumba Pasola yang dalam bahasa Sumba berarti permainan yang menggunakan lembing merupakan acara adat untuk mengucap syukur atas anugerah yang di dapat. Ratusan lelaki lengkap dengan lembing nampak gagah, saat mereka memacu kuda sambil melemparkan lembing ke arah lawan. Derap kaki kuda yang menggemuruh di tanah lapang, suara ringkikan kuda, dan teriakan garang penunggangnya menjadi musik alami mengiringi permainan ini. Dan senyum kemenangan nampak di raut wajah para ksatria Sumba. ADHY GUNAWAN JAKARTA

92

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

93


Singapura

Tangga Spiral Tangga Spiral dari Seven Heaven Pagoda di Chinese Garden ini merupakan salah satu pemandangan indah di Taman Kota Negeri Singa yang letaknya dipinggir keramaian Kota Singapura. Sangat mudah dijangkau dengan transportasi umum (MRT) dan Turun di Stasiun Chinese Garden kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki sejauh 400m melewati lapangan rumput yang indah.

Angelus Agustinus JAKARTA

Sumatra Utara

TOBA ON TOP Foto ini diambil dari Menara Pandang Tele, sebuah dataran tinggi yang menghadap Danau Toba di sisi satunya dan Pusuk Buhit di sisi sebaliknya. Kondisi cuaca yang sering berubah menjadikan tempat ini sangat unik. Salah satu spot terbaik untuk menikmati danau toba dari atas

KARNADI LIm DELI SERDANG

94

Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

95


LION AIR GROUP FLEET Boeing 747 - 400 Total 2 units 484 seats (all economy) 22 seats business

Boeing 737 - 900 ER & 737 - 800 NG 87 UNITS IN SERVICE 213 seats (all economy) 195 seats economy. business class 10 seats.

Boeing 737 - 400 Total 4 units. 168 seats (all economy)

Boeing 737 - 300 Total 2 units. Economy Class 149 seats (all economy)

96

LIONMAG APRIL 2013


WELCOME ABOARD

SELAMAT DATANG APA YANG HARUS ANDA KETAHUI TENTANG KEAMANAN, KENYAMANAN DAN KESELAMATAN ANDA DI DALAM PESAWAT Ponsel Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada didalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. PERALATAN ELEKTRONIK Untuk penggunaan Laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat maka penumpang harus mematikan pengguna laptop dan PDA tersebut. BARANG -BARANG BERBAHAYA LAINNYA Barang- barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. MEROKOK Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan, Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar peraturan. PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan dipesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. UTAMAKAN KESELAMATAN Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan.

BAGASI Barang atau benda tajam harus di pak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa kedalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang anda bawa sendiri. Perhatikan berat bagasi Anda. - Carry on baggage (Bagasi Kabin) Tidak lebih dari 7 kg

Silakan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantung kursi. Di kartu tersebut anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew.

40 cm

Barang bawaan harus diletakan di atas kepala atau dibawah kursi di depan anda.

30 cm

20 cm

- Bagasi untuk Rute Domestik Kelas Ekonomi : 20 kg Kelas Bisnis : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional Kelas Ekonomi : 20 kg Kelas Bisnis : 30 kg

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

97


ROUTE MAP

98

LIONMAG APRIL 2013


FREKUENSI PENERBANGAN LION AIR JAKARTA TO Surabaya 16x Medan 17x Manado 6x Makassar 14x Denpasar 15x Jayapura 3x Solo 4x Semarang 8x Balikpapan 9x MEDAN TO Denpasar 2x Surabaya 3x SURABAYA TO Balikpapan 8x Ambon 3x Denpasar 6x Yogyakarta 4x Manado 4x Medan 3x Makassar 6x MAKASSAR TO Balikpapan 3x Denpasar 3x Manado 3x Surabaya 7x Ambon 2x

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

99


LADY IN THE AIR

Vera Verdiana

What Goes Around Will Comes Around

S

uatu siang di Balaraja, Vera Verdiana cepat-cepat menyantap makan siangnya. Tak lama setelah itu ponselnya berdering. Ia tahu itu saatnya ia bercerita sedikit tentang dirinya, di tengah ketatnya jadwal recurrent para awak kabin Lion Air. Secara berkala memang para flight attendant Lion Air mendapat penyegaran sekaligus updating tentang materi keselamatan penerbangan. Lahir di Jakarta, 5 Desember, Vera tampak serius menekuni pekerjaannya ini. “Kita mesti serius dalam menekuni pekerjaan yang kita pilih. Itu kan bagian dari risiko atas sesuatu yang telah kita pilih,” ucapnya. Lulus dari SMK 57 di Pasar Minggu Jakarta tahun 2008, Vera sebenarnya sempat berkiprah di bidang perhotelan di Jakarta. “SMK-ku kan bidang perhotelan, dan waktu itu ada seleksi perekrutan dari sebuah hotel, aku lolos,” kenang pramugari yang tergabung di Lion Air dalam batch 101 ini. Menurutnya, bekerja di bagian front office di perhotelan memberinya banyak pengalaman yang bermanfaat yang bisa diterapkannya ketika bekerja di maskapai penerbangan khususnya di kabin pesawat. “Intinya kan sama-sama melayani, baik customer tamu hotel, lalu kini penumpang pesawat. Perilaku kerja kita mirip, hanya topiknya dimodifikasi. Sebelumnya umpamanya pengetahuan tentang reservasi dan perhotelan, kini tentang pelayanan penumpang, keselamatan penerbangan dan sebagainya,” urai penggemar film aksi Hollywood yang senantiasa membeli cake pisang bila landing di Batam ini. Sebagai ‘pengidap’Sagitarius, Vera mengaku tergolong gadis yang peduli dengan lingkungannya, dalam lingkup kecil keluarga dan para sahabatnya. Jadi wajar, kalau ia banyak ‘terlibat’ dalam masalah mereka. “Tapi saya terbatas pada mengingatkan para sahabat apa yang baik apa yang tidak,” cetusnya berusaha bijak. “Hanya, keputusan kan ada di tangan mereka masingmasing. Setiap perbuatan ada balasannya. What goes around will comes around. Tapi sebagai sahabat, saya tetap sahabat, tempat berbagi cerita. Itu saja yang saya bisa,” tutupnya.

Teks: Gegen - Foto: RISTIYONO LOKASI: Pastis Kitchen & Bar Jl. Setiabudi Utara, Jakarta, Indonesia

100

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

101


102

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

103


104

LIONMAG APRIL 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

105


106

LIONMAG APRIL 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.