AUTOMOTIVE Bentley Flying Spur V8 S - Kemewahan Sporty
The Inflight Magazine of Lion Air
Cameron Highlands
Ekowisata Ala Negeri Tetangga
Mesabatan Api
Ritual Perang Api di Desa Nagi Bali
TIDAK DIBAWA PULANG
APRIL 2016
Contents
April 2016 111.11
16.
Contents
16.
48. 48
Traveling Pulau Penyengat
16
54
Traveling Bali
Traveling Cameron Highlands
24
60
Traveling Lombok
Destination Bali
36
Automotive Bentley
42
Traveling Banyuwangi
42.
64
Destination Kampoeng Djamoe
68
Event Java Jazz Festival 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
5
Contents
Regular
Lion Air Section
8
78
12
80
14
81
70
82
72
84
News Around
Aircraft Fleet
Leisure Wisdom in The Air
70.
Hot Stuff Postcard
12. Contributors Valentino Luis
Pria kelahiran Maumere, Flores ini menyelesaikan studi di Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar dan Institut fßr Sprache & Komunikation Hannover, Jerman. Mulai berkelana ke berbagai negara sejak 2007 dan menjadi kontributor untuk majalah wisata dalam dan luar negeri (Nature’s Best Photography, Merian Germany, National Geographic Traveler, Travelxpose, dll).
Info
Welcome Aboard Route Map KidZone
90
Lady in The Air
Yusuf Ahmad
Fotografer jurnalistik, alumni Jurnalistik Universitas Hasanuddin, Makassar. Memulai karier fotografi tahun 1998 di Harian Fajar, Makassar. Menjadi Editor Foto Harian Tribun Timur Makassar selama tiga tahun. Bergabung dengan Kantor Berita Reuters tahun 2003 hingga sekarang.
Toto Santiko Budi Reza Fitriyanto
Mantan wartawan harian lokal di Kota Solo yang saat ini menekuni dunia fotografi perjalanan. Saat ini berdomisili di Yogyakarta dan aktif melakukan penjelajahan ke berbagai daerah sebagai fotografer lepas.
Fotografer lepas, tinggal di Jakarta. Mengawali karir di Surabaya, tahun 2000. Sebagai staf foto Harian Radar Surabaya. Tahun 2005 bergabung dengan Jiwa Foto Agency Jakarta. Sejumlah karyanya pernah dimuat media lokal maupun Internasional, seperti koran Tempo, National Geographic Indonesia dan Destin Asia.
Cockpit’s Note
LION AIR turut meningkatkan kunjungan wisata ke tanah air Penumpang yang budiman, Dunia pariwisata berhubungan erat dengan dunia transportasi. Mobilitas para wisatawan sangat ditentukan oleh kemudahan transportasi ke berbagai objek wisata yang tersebar di Indonesia. Lion Air sebagai penyedia jasa transportasi udara tentu menjadi salah satu pilihannya. Dalam menyambut tahun kunjungan wisata yang telah dicanangkan pemerintah, Lion Air ikut aktif membantu pemerintah menaikkan kunjungan wisata ini, baik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Seperti membuka atau menambah rute ke daerah wisata maupun membuka penerbangan internasional langsung ke daerah wisata Indonesia. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, bulan lalu Lion Air telah membuka rute dari beberapa kota di China langsung ke Bali. Seperti dari kota Changsha dan Wuhan. Pembukaan rute ini menjadikan kami sebagai maskapai pertama yang melayani penerbangan langsung dari dua kota tersebut ke Bali. Kedepan, Lion Air Group akan membuka lebih banyak penerbangan langsung dari kota kota di China ke daerah wisata seperti Bali ini. Khusus untuk wisatawan domestik, Lion Air Group menambah frekuensi penerbangan ke daerah wisata hingga penumpang mempunyai banyak pilihan waktu terbang. Terimakasih atas kepercayaan penumpang sekalian terbang bersama Lion Air. Selamat menikmati penerbangan Anda. Rudy Lumingkewas President Director Lion Air
President Director Rudy Lumingkewas Director of Safety & Security Capt. Eduard Kallisto Pardede Director of Operation Capt. Sogi Prakoso Director of Technics Eka Yardianto Director of Commerce Achmad Hasan Director of General Affairs & Finance Edward Sirait General Manager Service Ari Azhari Corporate Legal Dr. Harris Arthur Hedar, S.h., M.h.
Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe Editor Ristiyono, Faisyal, Riman Saputra N, Dody Wiraseto, Priyanto Sismadi Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, Sahman Ahmad Tjambolong, Asdar Tukan, Fernandito Haka (Bali) Art Director Gerald Manuel Illustrator & Designer Richard Archie F.M., M. Saleh Hanif Finance & Administration Ade Kristanti, M. Zaky, Alvidha Septianingrum, M. Solichin
Advertising Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com Hotline Lionmag: 0821 10 88 22 00 Issn: 1979-4185
LIONMAG INFLIGHT MAG
www.issuu.com/lionmagazine
www.lionmag.net
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
9
News Around
Bateeq Gelar Ragam Motif di Ajang Ifw Bateeq kembali melenggang dalam acara Indonesia Fashion Week (IFW) yang berlangsung di Jakarta Convention Center, 10-13 Maret 2016. Dalam kesempatan itu, CEO sekaligus perancang busana Bateeq, Michelle Tjokrosaputro mempersembahkan koleksi terbaru fall/ winter 2016. Kali ini, Bateeq menyajikan beragam motif batik yang dimodifikasi dalam rancangan modern. Dengan memadu-madankan motif kawung geometris green, truntum red, wirasat parang, triangle parang, rang-rang AW16, kawung black and white, dan kawung brown ke dalam setiap sentuhan desainnya. Motif-motif tersebut merupakan pengembangan dari motif kawung, truntum, wirasat, parang, dan rang-rang.
Grand Dafam Cisarua Usung Konsep Ramah Lingkungan Kawasan Puncak merupakan salah satu kawasan wisata terbaik yang ada di Jawa Barat. Hal inilah yang menjadi dasar dari Tree Land membangun Condotel Grand Dafam Cisarua. Berdiri di atas lahan 1,6 hektare, Grand Dafam Cisarua akan menjadi salah satu condotel berbintang yang menawarkan tempat untuk menginap dengan nuansa alam yang asri. “Grand Dafam Cisarua akan dibangun dalam waktu dekat sekitar Juli 2016, Konsepnya adalah revival to the nature, yaitu hotel yang mengusung konsep kembali ke alam dari segi desain interior dan fasilitasnya dimana menggunakan barang berbahan dasar kayu dan juga barang daur ulang,” ujar Maya Miranda Ambarsari, founder sekaligus presdir PT. Tritunggal Agung Propertindo dalam acara Press Confrence Grand Dafam Cisarua di Elliottii Residence Duta Niaga, Jakarta, 16 Maret 2016.
Spirit Of Java Dalam Perayaan Ulang Tahun Ke-42 Grand Sahid Jaya Hotel Grand Sahid Jaya Hotel rayakan ulang tahun ke-42 pada 23 Maret 2016. Sebagai pembuka diluncurkan promosi “Spirit of Java” yang dirayakan bersama rekan-rekan media pada 3 Maret 2016. “Grand Sahid Jaya Hotel di hari jadi ke-42 tahun ini senantiasa usung konsep budaya Indonesia dengan kemasan mengikuti perkembangan zaman modern, baik dari segi peremajaan kamar secara bertahap, peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas hotel, hingga pilihan sajian kuliner di berbagai F&B outlet kami yang tetap bercitarasa kaya rempah khas nusantara namun dengan presentasi yang kreatif dan modern”, jelas Jeremy Cooper, General Manager Grand Sahid Jaya Hotel dalam sambutannya.
Mengemas “Hari Istimewa” di ibis Bandung Pernikahan yang indah dan istimewa merupakan impian setiap pasangan. Hotel ibis Bandung Trans Studio membantu mewujudkan harapan tersebut, dengan mempersembahkan wedding package khusus di tahun ini. Dalam paket pernikahan yang eksklusif itu, pasangan pengantin dapat melaksanakan akad nikah di atas wedding venue, yaitu Masjid Agung Trans Studio yang arsitekturnya menyerupai Masjid Nabawi, Madinah. Pembangunan Masjid Agung terinspirasi dari desain bangunan Masjid Nabawi ini didominasi warna cokelat, putih, dan emas. Masjid Agung juga memiliki kubah berwarna perak dan emas, dengan lapisan emas murni yang kemudian dilapisi kaca, serta bagian pucuk kubah yang terbuat dari kunigan berlapis emas murni.
10
LIONMAG APRIL 2016
Harper Purwakarta Hotel Strategi HRD Mendukung Pertumbuhan Bisnis Dalam rangka menjalin kerjasama dan silaturahmi dengan perusahaanperusahaan sekitar Kawasan Industri Indotaisei dan Besland dan sekitarnya, 3 Maret 2016, Central Anugrah Distribusindo mengadakan Human Resources Development (HRD) Gathering di Starbucks Coffee, KM 72 A, Tol Cipularang. Sesuai dengan namanya, acara ini dihadiri oleh perwakilan HRD dari perusahaan–perusahaan rekanan Central Anugrah Distribusindo seperti PT Mitsuba Automotive Parts. Sebagai hotel yang berada di sekitar Kawasan Industri Indotaisei dan Besland, Harper Purwakarta Hotel juga membuka booth di depan area Starbucks Coffee untuk memberikan info promo dan merchandise hotel.
IBIS STYLES BANDUNG BRAGA Hold Your Meeting in The Heart of Historical Bandung
Jl. Braga No. 8, Bandung 40111 West Java - Indonesia T : +62 22 421 3070 E : reservation@ibis-styles-bandung-braga.com
BOOK NOW FOR THE BEST PRICE AT ACCORHOTELS.COM
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
11
News Around
Whiz Prime Hotel Hasanuddin Makassar Resmi Beroperasi Sukses mengelola 13 hotel bintang dua, hingga bintang empat di beberapa kota besar, 3 Maret 2016, Intiwhiz International secara resmi mengoperasikan Whiz Prime Hotel Hasanuddin Makassar. Whiz Prime Hotel Hasanuddin berada di lokasi strategis, di pusat kota yaitu di Jalan Sultan Hasanuddin no.4 Makassar Sulawesi Selatan. Hanya berjarak 30 menit dari Sultan Hasanuddin Airport, 5 menit menuju Benteng Fort Rotterdam, Lapangan Karebosi, dan Chinese temple, serta 13 menit menuju MTC Karebosi. Penginapan 147 kamar ini terdiri dari tiga tipe kamar, yakni standard, superior dan deluxe, plus dilengkapi fasilitas TV LED dengan saluran nasional dan internasional. Tempat tidur di desain khusus, safe deposit box, dan peralatan pembuat teh atau kopi.
Swiss-Belhotel International Ikut Selamatkan Orangutan
Pullman Bali Legian Nirwana Pameran Berseri
Pullman Bali Legian Nirwana mengadakan pameran berseri yang menampilkan keindahan alam mutiara Indonesia. Pameran berjudul The People Behind The Pearl ini menampilkan kreasi mutiara Atlas, serta inspirasi kehidupan para perempuan. Pameran ini berlangsung dari 17 Maret hingga 15 Mei 2016. Di peternakan mutiara Bali Utara, Anda akan menemukan bahwa mutiara Atlas memiliki hubungan istimewa dengan wanita. General Manager Hotel, Franck Loison mengatakan, pameran ini membawa visi produk lokal. Tidak hanya mutiara cantik, tapi cerita penting di balik itu.“Kami memfasilitasi perempuan di daerah terpencil di Indonesia dan melihat setiap mutiara sebagai refleksi dedikasi para petani mutiara dan kemurahan hati alam, “ kata Mark Longhurst, Director of Pearling Operations Atlas Pearls.
Sejak 1990 populasi orangutan Borneo, Kalimantan menurun hingga 75 persen. Saat ini tinggal sekitar 54.000 orangutan yang hidup di alam liar. Karena itu, Swiss-Belhotel International bersama Borneo Orangutan Survival Foundation, Quiksilver Indonesia dan CocaCola Amatil Indonesia, mengadakan kampanye #SAVEDODO. Dengan mengusung Dodo, salah satu orangutan yang telah berhasil diselamatkan, menjadi ikon. Swiss-Belhotel International Chairman and President, Gavin M. Faull menjelaskan, Swiss-Belhotel International akan berusaha menyelamatkan lingkungan hidup dan penghuninya. “Kami menyadari ini bukan pekerjaan mudah, dukungan Quiksilver Indonesia dan Coca-Cola Amatil Indonesia akan membantu menyelamatkan orangutan.” ungkap Gavin.
Archipelago International Buka favehotel Pekanbaru Untuk mengakomodir bertumbuhnya jumlah wisatawan ke daerah wisata sejarah dan budaya Sumatera, Archipelago International baru-baru ini membuka favehotel terbaru di Pekanbaru, Riau. favehotel Pekanbaru terletak secara strategis di Jalan Pinang, menempatkan hotel tersebut di pusat atraksi kota dan terletak hanya 10 menit dari Bandara Syarif Qasim II. favehotel Pekanbaru menyediakan 100 kamar tamu berfasilitas lengkap dengan pilihan twin bed serta connecting room. Para tamu dapat memilih antara kamar smoking dan nonsmoking sesuai preferensi masing-masing. Selain itu, untuk menjamin kepuasan para tamu selama berada di hotel, favehotel Pekanbaru menyediakan layanan room service dan laundry sesuai permintaan.
Brand Launching Batiqa Hotels Enchanting Indonesia Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Dadang Rizki Ratman sebagai perwakilan Kementrian Pariwisata, beserta Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT BATIQA Hotel Manajemen, Johanes Suriadjaja, dan Wakil Presiden Direktur PT BATIQA Hotel Manajemen, Michael Tjahaja, meresmikan brand BATIQA Hotel di Gran Melia Jakarta pada 18 Maret 2016. Brand launching ini mengangkat tema “Enchanting Indonesia”, yang sejalan dengan tema besar yang diangkat Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, “Wonderful Indonesia”. Peresmian ditandai dengan pencantingan logo BATIQA Hotel yang filosofinya mengambil inspirasi bunga anggrek biru yang langka dan pola batik khas Indonesia. Setelah itu, peresmian dilanjutkan dengan penandatanganan sertifikat oleh Dadang Rizki Ratman dan Johannes Suriadjaja. Acara semakin meriah dengan fashion show oleh Deny Wirawan dan penampilan musik dari Mus Mudjiono, musisi jazz legendaris Indonesia.
12
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
13
Leisure
ibis Styles Bali Petitenget Hotel Ekonomi-Premium di Seminyak, Bali
Inovasi Baru Cokelat Yoghurt Tidak puas dengan hanya melahirkan 40 varian cemilan cokelat, Chocomory kembali memperkenalkan varian baru, yang disebut Chocogurt. Cemilan ini mengkombinasikan antara asamnya yogurt strawberry dengan keunikan cita rasa cokelat yang khas. Dengan kemasan berwarna merah muda, Chocogurt terkesan begitu feminin dan ceria. “Pasar cokelat olahan di Indonesia sangat potensial pertumbuhannya, terlebih lagi Indonesia merupakan produsen cokelat terbesar ketiga di dunia. Kondisi ini sangat menantang bagi kami untuk terus berinovasi dan memperkenalkan cemilan cokelat asli Indonesia, serta bersaing dengan cokelat dari negara lain, seperti Belgia,� ungkap Axel Sutantio, Direktur Chocomory.
ibis Styles Bali Petitenget yang terletak di tengah daerah Seminyak merupakan salah satu hotel ekonomi-premium di bawah naungan Accorhotel, operator hotel terkemuka di Indonesia dan Asia Pasifik. Hotel ini terletak 30 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, dan 5 sampai 10 menit menuju tempat wisata terdekat, diantaranya Pantai Petitenget, Pantai Batu Belig, dan Pantai Berawa. Ibis Styles Bali Petitenget dilengkapi 134 kamar dan suite, restoran, bar, kolam renang, area anak-anak, dua ruang pertemuan yang mengakomodasi sampai 80 orang. Tidak lupa, sebagai salah satu hotel keluarga ibis, Sweet Bed by ibis Styles tentunya akan memberikan kenyamanan saat beristirahat. Fasilitasfasilitas tersebut akan menambah pilihan kenyamanan di Seminyak yang terkenal dengan beragam kulinari, tempat hiburan, dan perbelanjaan.
Golden Flower Strategis di Lokasi Historis Bandung Kemacetan lalu-lintas sering kali jadi kendala mengefektifkan waktu liburan di Bandung. Hal ini membuat wisatawan harus pintar dan jeli memilih tempat menginap dengan mempertimbangkan segi lokasi. Pemilihan lokasi yang dekat dengan destinasidestinasi wisata Bandung menjadi nilai lebih. Golden Flower Hotel dapat menjadi pilihan tepat untuk keluarga menginap. Lokasinya di Jantung Kota Bandung, tepatnya di Jl. Asia Afrika No. 15-17. Di area ini bersisian dengan destinasi favorit Bandung seperti, Alun-Alun Bandung, Pasar Baru, Kawasan Braga, Museum Asia Afrika dan Stasiun Kereta Api Bandung. Kondisi ini membuat tamu lebih leluasa menikmati keindahan Bandung tanpa perlu dipusingkan dengan kian padatnya kota ini. Hotel berbintang 4 ini juga memiliki desain eksklusif, elegant serta maskulin. Golden Flower hotel dilengkapi dengan 5 tipe kamar mulai dari Superior, Deluxe, Grand Deluxe, Executive, sampai Suite semua berjumlah 193 kamar.
14
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
15
Wisdom in The Air
Rahasia untuk Mengubah Dunia Teks Jemy V. Confido
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah Dunia. Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah. Maka cita-cita itupun agak kupersempit, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah Negeriku. Namun tampaknya hasrat itupun tiada hasilnya. Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, kuputuskan untuk mengubah Keluargaku, orang-orang yang paling dekat denganku. Tetapi celakanya merekapun tidak mau diubah! Dan kini sementara aku berbaring saat ajal menjelang, tibatiba kusadari : “Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah Diriku, maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluargaku. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun mampu memperbaiki negeriku; kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa Mengubah Dunia!� Tulisan yang mengharukan tersebut dipahat di atas sebuah makam di Westminster Abbey, Inggris dengan catatan tahun 1100 Masehi. Setiap dari kita mungkin pernah pada suatu saat memiliki keinginan dan keyakinan yang begitu kuat untuk mengubah dunia. Entah pada saat kita masih kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan setelah kita memasuki usia senja. Namun pada akhirnya waktu jugalah yang menguji tekad dan keyakinan kita tersebut. Hari demi hari berganti, bulan demi bulan berlalu, dan tak terasa usia kita terus bertambah sehingga bahkan sebagian dari kita mungkin mulai berpikir tidak akan lama lagi berada di dunia ini. Namun apa yang terjadi dengan keinginan kita untuk mengubah dunia? Ketika kita menelusuri kembali perjalanan hidup kita, ternyata tidak banyak yang kita ubah seperti tulisan pada makam di atas. Bahkan bisa jadi kita hampir tidak bisa mengubah diri kita sendiri. Untuk menghidari nasib tragis seperti kisah di atas, ada baiknya kita mencari tahu apa yang salah sehingga kita bisa segera memperbaikinya dan memanfaatkan sisa waktu yang masih kita miliki sebaik-baiknya untuk mengubah dunia. Setiap orang pada dasarnya memiliki keinginan untuk mengubah dunia atau paling tidak sebagian dari dunia. Khususnya ketika orang tersebut masih berusia muda, memiliki semangat yang kuat dan keyakinan yang tinggi. Namun demikian, tidak banyak yang mengetahui dan menyadari dari mana dan bagaimana memulai sebuah perubahan. Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak satu situasi sederhana berikut ini.
16
LIONMAG APRIL 2016
Pada saat berbincang-bincang dengan rekan sejawat Anda, topik pembicaraan mana yang paling menarik untuk dibahas? 1. Situasi perekonomian dunia yang dipicu oleh tidak menentunya harga minyak bumi. 2. Iklim politik di tanah air dan perkiraan pemenang pemilu tahun depan. 3. Kemacetan yang terus meningkat di kota Anda. 4. Kondisi persaingan bisnis di industri tempat dimana Anda bekerja. 5. Kebijakan manajemen puncak tempat dimana Anda bekerja. 6. Menumpuknya pekerjaan Anda akhir-akhir ini. Berdasarkan pengamatan dan survey yang saya lakukan, sebagian besar memilih membicarakan topik nomor 1 sampai nomor 5. Bahkan topik nomor 1 sampai nomor 3 menjadi bahan pembicaraan di kalangan luas mulai dari pembicaraan di warung-warung di pinggir jalan, sampai pembicaraan para pejabat dan eksekutif perusahaan. Topik nomor 6 biasanya hanya dibicarakan di meja-meja rapat itu pun harus dengan diembel-embeli workshop atau lokakarya yang mengambil tempat di hotel berbintang atau vila yang sejuk dan jauh dari tempat kerja dengan diselingi (atau bahkan tergantikan) oleh pembicaraan topik nomor 1 sampai nomor 5. Lebih menariknya lagi, topik nomor 6, kalaupun sengit dibicarakan, hanya sedikit yang benar-benar menuangkannya dalam rencana kerja yang cukup jelas dan rinci. Bahkan bila sudah
ditulis dalam rencana kerja yang cukup jelas dan rinci, hanya sedikit yang benar-benar melakukannya. Suatu ketika, saya menemukan jawaban yang sangat menarik dalam salah satu sesi pelatihan yang saya ikuti. Dalam pelatihan tersebut, saya diajarkan bahwa setiap orang sesungguhnya memiliki tiga buah lingkaran dengan pusat yang sama dalam kaitannya dengan perubahan. Lingkaran yang paling luar adalah lingkaran pengamatan (circle of attention). Pada lingkaran ini, kita hanya bisa jadi penonton. Kita praktis tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apa-apa selain menerima apa yang terjadi. Kembali kepada lima topik pembicaraan di atas, topik nomor 1 sampai 3 berada pada circle of attention bagi kebanyakan orang kecuali orang itu memiliki kekuasaan yang sangat besar untuk mempengaruhi situasi-situasi tersebut. Kemungkinan lainnya, orang tersebut kebetulan menjadi pelaku dari peristiwa tersebut sehingga ia memiliki pengaruh terhadap fenomena yang sedang terjadi. Di luar kedua kemungkinan tersebut, usaha yang bisa kita lakukan hanyalah doa. Lingkaran yang ke-dua adalah lingkaran perhatian (circle of concern). Pada lingkaran ini, kita menjadi pemeran figuran. Kita bisa berinteraksi dengan pemeran utama atau pemeran pembantu tetapi kita tidak bisa berbuat banyak selain memberikan dukungan berupa upaya dan mungkin dana. Topik nomor 4 dan 5 berada pada lingkaran perhatian ini. Kecuali, tentu saja, kitalah penguasa bisnis di industri tersebut atau manajemen puncak di perusahaan kita. Lingkaran yang ke-tiga, yang merupakan lingkaran paling dalam, adalah lingkaran pengaruh (circle of influence). Pada lingkaran ini, kita menjadi pemeran utama. Kita bisa melakukan sesuatu untuk menciptakan perubahan. Topik nomor 6 berada pada lingkaran paling dalam ini. Memang lingkaran pengaruh ini mungkin terasa kecil bagi seseorang pada awalnya. Namun demikian, bila lingkaran ini digarap dengan baik dan sungguh-sungguh, lingkaran ini akan membesar sehingga apa yang tadinya berada pada lingkaran perhatian dan bahkan lingkaran pengamatan bisa masuk ke dalam lingkaran pengaruh tersebut. Dalam salah satu kesempatan memberikan pelatihan di Bandar Lampung, saya berjumpa dengan seorang vice president sebuah perusahaan distribusi ayam yang juga menjadi pembicara tamu pada program pelatihan tersebut. Beliau menuturkan kisah suksesnya meniti karir di perusahaan yang menguasai distribusi ayam se-Sumatera tersebut. Berawal dari seorang salesman, Pak Agus, begitu panggilan beliau, mulai melakukan perubahan berawal dari lingkaran pengaruhnya. Sebagai contoh, Pak Agus mencatat stock ayam yang tersedia di setiap peternakan meskipun tidak diperintahkan oleh atasannya. Pak Agus juga membangun hubungan yang baik dengan para peternak meskipun dalam mata rantai bisnis, sebenarnya Pak Agus ini adalah customer
bagi para peternak tersebut. Komitmen Pak Agus untuk mengubah apa yang ada di dalam lingkaran pengaruhnya telah memberinya kesempatan untuk mengubah apa yang ada di lingkaran perhatiannya. Suatu ketika, perusahaan distribusi tersebut membutuhkan supply ayam dengan jumlah besar dalam waktu yang sangat singkat. Para salesman yang lain serta merta menjadi panik dan menyatakan tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut. Sebaliknya, Pak Agus, yang memang sudah mengetahui jumlah ayam yang ada di masing-masing peternakan dan didukung hubungan baik dengan para peternak, segera menyanggupi permintaan tersebut. Upaya-upaya luar biasa terus dilakukan oleh Pak Agus untuk mengubah apa yang bisa diubahnya seperti melampaui target penjualan yang menantang. Perlahanlahan, lingkaran pengaruh Pak Agus di perusahaan itu pun membesar. Hasilnya bisa ditebak, Pak Agus menjadi General Manager dan kemudian vice president termuda di perusahaan tersebut. Sekarang, dengan kedudukan yang jauh lebih tinggi, Pak Agus memiliki lingkaran pengaruh yang jauh lebih besar. Hal-hal yang tadinya berada pada lingkaran perhatian atau bahkan lingkaran pengamatan, sekarang telah masuk ke dalam lingkaran pengaruhnya. Kesalahan yang seringkali terjadi pada saat seseorang berusaha melakukan perubahan adalah ia justru sibuk mengubah apa yang ada di lingkaran pengamatan tanpa memperbesar lingkaran pengaruhnya. Bahkan yang lebih mendasar lagi, banyak orang yang bahkan tidak bisa membedakan mana yang berada di lingkaran pengamatan, mana yang berada di lingkaran perhatian dan mana yang berada di lingkaran pengaruh baginya. Terkadang, memang tidak mudah untuk menyadari keberadaan ketiga lingkaran tersebut apalagi membedakannya. Untuk bisa menggunakan ketiga lingkaran tersebut dengan tepat, dibutuhkan kebesaran jiwa, keberanian dan kebijaksanaan seperti dipanjatkan oleh Reinhold Nieburh dalam doanya pada tahun 1926. Tuhan, berikanlah aku kebesaran jiwa untuk menerima hal-hal yang tak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah dan kebijaksanaan untuk membedakan keduanya. Terkadang, mungkin kita tidak bisa mengubah sesuatu namun kita tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Pada kesempatan lain, kita sebenarnya bisa melakukan perubahan, namun kita tidak memiliki cukup keberanian untuk memulainya. Namun yang lebih penting lagi, kita seringkali kehilangan pijakan pada saat harus membedakan mana yang bisa kita ubah dan mana yang belum saatnya kita ubah. Semoga Anda memiliki kebijasanaan yang satu ini untuk mulai mengubah dunia! www.jemyconfido.com INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
17
Traveling Bali
18
LIONMAG APRIL 2016
Mesabatan Api Ritual Perang Api di Desa Nagi Bali Teks & FOTO Reza Fitriyanto
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
19
Pada malam pengerupukan atau malam sebelum memulai laku tapa brata di Hari Raya Nyepi, kerumunan pemuda di sebuah desa adat di Pulau Dewata bersiap menggelar Mesabatan Api (Perang Api). Ritual turun temurun sebagai simbol tolak bala terhadap energi negatif atau aura jahat di sekeliling desa adat. enja beralih menuju petang. Ratusan mudamudi berkumpul di sekitaran Bale Banjar Pura Doho, Desa Adat Pekraman Nagi, Ubud, Gianyar, Bali. Balutan udeng (semacam ikat kepala) dan kamen (sarung adat Bali) bermotif kotak-kotak hitam-putih melekat dalam perangai mereka. Riuh sorak semangat para pemuda banjar terdengar keras diiringi alunan tembang gegenjakan dari gamelan Bali.
20
LIONMAG APRIL 2016
Suasana di depan banjar saat itu benar-benar berbeda dari hari-hari biasa. Hampir semua warga keluar dari rumah masing-masing dan berkumpul di areal banjar. Mereka bersiap menggelar ritual Mesabatan Api. Ritual ini para muda-mudi dari Sekaa Teruna Teruni (STT) Mekarjaya, Desa Adat Pekraman Nagi. Sebelum mengawali ritual, dilakukan laku doa dan sembahyang di dalam pura oleh pemangku adat setempat. Prosesi kemudian berlanjut
dengan memercikkan air atau tirta suci kepada para peserta yang hendak mengikuti ritual Mesabatan Api di depan bale banjar. Pelaksanaan ritual dimulai saat sandikala atau masa pergantian waktu antara sore menjelang malam hari, saat matahari mulai terbenam. Ini melambangkan dua elemen berbeda dalam satu kesatuan yang saling membutuhkan, yang dalam bahasa setempat disebut dengan rwa bhineda. Bertelanjang dada dan sebagian besar tanpa alas kaki, para pemuda tangguh dari Banjar Nagi Pulau Dewata ini bersiap memulai ritual Mesabatan Api. Tumpukan batok kelapa yang dibakar hingga merah membara menjadi komponen utama dalam pelaksanaan ritual perang api ini.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
21
‘’Ainggih rarisin tradisi Sabatan Apine (Mari segera dimulai tradisi Mesabatan Api-nya),’’ ujar I Ketut Marka, Jro Bendesa Desa Adat Pekraman Nagi, yang terdengar melalui alat pengeras suara. Tak lama berselang, ritual Perang Api pun dimulai. Salah seorang pemuda mengawali dengan berlari melintasi bara api sembari menendang tumpukan batok kelapa yang sedang dibakar nyala api membara. Teriakan dari segala penjuru pun terdengar riuh. Para pemuda Desa Adat Nagi, dengan nyali besarnya, lalu mulai mengambil batok kelapa yang tengah terbakar api dan saling lempar.
22
LIONMAG APRIL 2016
Semakin malam keseruan kian terasa. Tak ada cahaya apa pun yang menerangi jalannya prosesi Mesabatan Api malam itu kecuali hanya dari nyala api pada batok kelapa yang terbakar. Semua pemuda tampak menjadi ‘’gila, beringas, dan terkesan lepas kendali’’. Namun, tak ada satu pun yang marah atau tersulut emosinya. Yang ada malah senyum ceria pada raut wajah mereka kala lemparan batok kelapa yang terbakar api berhasil mengenai tubuh sasaran. Menilik penggalan sejarahnya, ritual ini telah berlangsung sejak era nenek moyang mereka pada zaman dulu. Lebih tepatnya, sejak Desa
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
23
(atas) Persiapan arak-arakan malam hari. (bawah) Pemakaman para pastor.
Adat Pekaraman Nagi ada. Ritual Mesabatan Api bertujuan mengusir segala energi negatif dari kumpulan roh jahat yang digambarkan oleh Butha Kala—semacam iblis berbadan besar dengan lidah menjulur panjang yang sering divisualisasi sebagai patung ogoh-ogoh— yang ada di sekitar desa guna menghindari malapetaka serta bencana bagi para warga desa adat. Dikisahkan, pada zaman dulu kala di kawasan Banjar Nagi terjadi wabah penyakit yang mengakibatkan banyak warga desa meninggal dunia. Kemudian pemangku adat setempat kala itu berinisiatif menyalakan api dari obor, membakar batok kelapa, dan semacamnya. Nyala api itu diacung-acungkan dan dilempar ke segala penjuru banjar disertai teriakan ‘’bakar’’ oleh para warga desa adat. Keajaiban pun terjadi keesokan harinya. Wabah penyakit mematikan yang menyerang warga desa adat
24
LIONMAG APRIL 2016
Selain sebagai simbol pengusiran roh jahat, Mesabatan Api juga menjadi sebuah bentuk budaya dan kearifan lokal masyarakat desa adat setempat yang memiliki nilai filosofi luhur dan historis. dan telah memakan banyak korban jiwa itu akhirnya hilang dan dapat teratasi. Sejak peristiwa itulah tradisi Mesabatan Api atau Perang Api ini terus diselenggakaran setiap tahun, turun temurun, saat malam pengerupukan atau malam sebelum perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Menginjak pukul 21.00 Wita, ritual Mesabatan Api diakhiri dengan aba-aba Bendesa Desa Adat Pekraman Nagi. Tak ada dendam atau amarah. Seusai melaksanakan ritual perang api, para pemuda Banjar Nagi ini pun tertawa riang sambil saling bersalaman dan bersenda gurau ditemani tuak khas Bali. Ritual Mesabatan Api —siat geni dalam bahasa Bali—terdiri atas tiga
sesi dan hanya diselenggarakan sekali dalam setahun, tepatnya pada malam pengerupukan atau malam sebelum perayaan Nyepi. Dalam pelaksanaan, para peserta dibagi menjadi dua kelompok di sudut yang saling berhadapan. Tak ada predikat menang atau kalah dalam ritual ini. Yang ada hanya semangat untuk melestarikan tradisi leluhur serta keakraban antarwarga serta pemuda yang terlibat perang api ini. Selain sebagai simbol pengusiran roh jahat, Mesabatan Api juga menjadi sebuah bentuk budaya dan kearifan lokal masyarakat desa adat setempat yang memiliki nilai filosofi luhur dan historis. Ritual Mesabatan Api juga semakin menyemarakkan hegemoni dan iklim pariwisata ‘’Pulau Seribu Pura’’.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
25
Traveling Lombok
Mampir di Gili Air Pulau terkecil dari rangkaian tiga nusa yang menjadi ikon wisata Lombok. Sebuah escape sempurna bagi pencari relaksasi. Teks & FOTO Valentino Luis
26
LIONMAG APRIL 2016
27
Rumah-rumah payung dan sepeda siap jadi pilihan rekreasi. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
ktivitas Pelabuhan Bangsal siang itu cukup ramai. Selepas menitipkan sepeda motor di gudang penitipan yang disewakan warga, saya bergegas melangkah ke gedung penjualan karcis kapal laut. Wajahwajah lokal diselingi wajah-wajah asing, dengan bahasa percakapan yang campur baur. Pemandangan demikian sangat wajar karena Pelabuhan Bangsal merupakan titik penyeberangan dari Lombok ke pulaupulau kecil di sisi barat yang jadi incaran berlibur. Saya baru pulang mendaki Gunung Rinjani dan hasrat melepas penat karena pendakian yang menguras tenaga itu tampaknya sangat ideal diwujudkan di sebuah pulau tropis berair biru bening. Bagi
28
LIONMAG APRIL 2016
Letak Gili Air paling dekat dengan Lombok, hanya butuh 15 menit menyeberang. Reputasinya pun lebih lekat sebagai tujuan bersantai ketimbang berpesta. Jadi, sudah betul alasan saya memilih Gili Air.
saya, ini sebuah itinerary sempurna; terlebih dulu menyambangi destinasi spektakuler yang butuh perjuangan, lalu menutupnya dengan berleha-leha di suatu tempat beratmosfer rileks. Begitu kapal siap berangkat, saya lekas-lekas memanggul ransel. Oh, ya, saya ingin ke Gili Air, satu dari tiga pulau imut yang amat kesohor di Lombok. Selain Gili Air, ada juga Gili Trawangan dan Gili Meno. Kata gili dalam bahasa setempat berarti ‘’pulau’’. Sebenarny,a kebanyakan pejalan lebih memilih Gili Trawangan karena
pulau itu surganya hiburan. Saya sudah pernah ke sana, namun suasana pulau tersebut agaknya terlalu ramai bagi saya yang cenderung menyukai tempat sunyi. Lagipula, saya ingin lekas-lekas saja beristirahat, memulihkan pegal akibat pendakian Rinjani. Letak Gili Air paling dekat dengan Lombok, hanya butuh 15 menit menyeberang. Reputasinya pun lebih lekat sebagai tujuan bersantai ketimbang berpesta. Jadi, sudah betul alasan saya memilih Gili Air.
Jalan Kaki Keliling Pulau Tiba di pulau imut ini serta merta berubah pula atmosfer. Terasa betul suasana liburan. Lalu lalang wisatawan berjalan kaki, sesekali diselingi gemerincing cidomo yang lewat. Transportasi di Gili Air memang mengandalkan cidomo, semacam bendi berukuran kecil. Otoritas dan warga pulau tidak mengizinkan penggunaan kendaraan bermotor. Keputusan yang jitu karena, selain meniadakan sumber polusi, sepertinya Gili Air lebih keren tanpa hilir mudik kendaraan bermotor, punya citra beda, serta memberi kesan laid back, dan simplistik. Sunrise Cottage, tempat saya menginap di Gili Air, berada tak jauh dari tempat kapal berlabuh. Hanya beberapa menit berjalan kaki langsung sampai. Posisinya tepat di tepi pantai,
(hal kiri) Pagi baru merekah di Gili Air. (hal kanan kiri) Bungalow kecil tapi memberi kesan privat. (hal kanan kanan) Sebuah Cidomo berwarna biru.
menghadap arah timur. Saya memilih kamar berupa rumah panggung etnik dengan ekspetasi bisa melihat matahari pagi terbit. Penginapan itu memiliki kolam air tawar besar di tengah-tengah taman rimbun. Jika mau bermalas-malasan di tepi laut, bisa pula memanfaatkan sarana bersantai yang telah disediakan, lengkap dengan bar untuk memesan minuman. Ukuran Gili Air hanya 170 hektare. Penduduknya pun sedikit. Topografinya rata saja, sama sekali tanpa bukit. Sore hari, setelah tidur siang, saya berjalan santai mengitari pulau ini. Sisi utara Gili Air lebih adem, sedangkan sisi barat paling sepi.
Saya suka pulau ini. Meski namanya lumayan terkenal, tapi ternyata masih punya ruang kosong dan sangat alami. Kesan romantis pun tampak di kedua sisi ini karena sering dilalui oleh pasangan kekasih atau suami-istri yang jalan bergandengan tangan melalui jalur yang hening. Ada pula kelompok keluarga bersepeda bersama. Banyak penginapan di Gili Air juga menyewakan sepeda. Dengan ritme yang santai, saya mengelilingi Gili Air selama sejam. Ketika sampai di sisi selatan, saya tertarik pada sebuah kafe berarsitektur bagus dan memutar musik lounge penenang pikiran. Di INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
29
(atas) Resto yang asyik untuk melihat sunset Gili Air. (bawah) Sebuah cafe yang terletak di sisi timur pulau.
situlah saya menghabiskan senja, mengantar sang surya terbenam, serta melihat cahaya kelap-kelip bagai serakan bintang pada batas laut muncul dari Gili Meno di seberangnya.
Bermain dengan Ikan Pengunjung pulau ini didominasi turis asing, kebanyakan dari Australia. Mereka datang tak hanya sendiri, tetapi juga membawa serta anak-anak. Dari banyak pulau kecil yang pernah saya datangi, sepertinya di Gili Air yang paling banyak diminati keluarga beranak kecil. Lonjakan pengunjung biasa terjadi pada bulan Juni hingga Agustus, saat liburan. Di bulan-bulan demikian, harga kamar pun dinaikkan, bahkan bisa dua kali lipat. Jadi, kalau mau ke Gili Air, pilihlah di luar bulan Juni hingga Agustus. Keesokan hari saya tergoda untuk ber-snorkeling. Laut di Gili Air tidak hanya bersih dan berwarna biru toska, tapi di dalamnya pun dihiasi koral dengan berwarna-warni ikan. Wajar jika sejumlah Dive Center hadir di Gili Air. Orang-orang pun bisa
30
LIONMAG APRIL 2016
menyelam lebih dalam. Mereka yang hendak belajar menyelam memilih Gili Air sebagai tempat kursus. Tiga PADI Dive center tersedia, yakni Manta Dive, Blue Marlin, dan Dream Divers. Dari info yang saya dapatkan di penginapan, koral yang bagus berada di bagian tenggara dan timur laut. Berarti, tak jauh dari tempat saya menginap. Ikan-ikan kecil di lautnya sangat ramah. Ketika menabur remah roti, ramai-ramailah mereka datang berebut. Pelancong yang datang bersama anak-anak pun amat terhibur. Tebersit dalam benak ingin merekomendasikan Gili Air untuk teman dan kerabat lainnya. Mereka akan suka.
TIPS LIBURAN KE GILIRI AIR • •
•
•
Bawa uang tunai karena di pulau ini belum tersedia ATM. Belilah barang-barang kebutuhan penting di sekitar Bangsal sebelum ke pulau karena harga di pulau lebih mahal. Jangan lupa bawa tabir surya. Timpaan sinar matahari lumayan keras di Gili Air maupun pulau sekitarnya. Jika tidak membawa banyak tas, sebaiknya penginapan dipilih langsung agar bisa memeriksa sendiri keadaannya. Saat terbaik adalah bulan Maret hingga Mei, kala harga kamar masih wajar.
(atas) Rumah terapung dan kapal pesiar imut. (bawah) Table Coral pun dapat ditemukan di perairan Gili Air.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
31
Automotive
32
LIONMAG APRIL 2016
Bentley Flying Spur V8 S
Kemewahan Sporty Sedan mewah Bentley memiliki kinerja V8 terhalus di dunia dengan tenaga dan torsi lebih besar. Output-nya meningkat menjadi 528 PS dan 680 Nm dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 4,9 detik serta kecepatan maksimum 306 km/jam. Tampilannya kian dramatis dengan grille radiator, diffuser belakang, serta insert grille warna hitam. Teks Riman Saputra N Foto Dok. Bentley INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
33
8 S —yang mengambil posisi antara Flying Spur V8 dan keluarga W12— hadir dengan peningkatan output mesin dan suspensi. Mobil mewah Bentley yang menoreh debut global pada Geneva Motor Show, Maret 2016, ini memiliki sejumlah tampilan sporty sebagai penanda peningkatan kemampuan sport-nya. Sebuah grille radiator dan diffuser belakang berwarna hitam bersama insert grille unik memberikan penampilan dramatis dan terarah untuk menyesuaikan peningkatan kinerjanya. ‘’Kemampuan Flying Spur mengawinkan kenyamanan kelas terkemuka dengan kemampuan dinamis yang luar biasa ini tetap tak tertandingi. Ini pilihan sempurna bagi pelanggan yang menginginkan perbaikan terbaik seiring kepuasan dan semangat berkendara,’’ ujar Wolfgang Durheimer, Chairman dan Kepala Eksekutif Bentley Motors.
Tenaga Lebih Besar & Handling Lebih Tajam Bentley membekali V8 S dengan mesin 4.0-liter twin-turbo yang mampu menghasilkan tambahan 21 PS ketimbang saudaranya, V8, menjadi 528 PS (521 bhp / 388 kW). Torsinya mencapai 680 Nm (502 lb.ft) dari 1.700 rpm. Kekuatan ini mampu membuat Flying Spur V8 S melesat dari 0-100 km/jam dalam 4,9 detik (0-60 mph dalam 4.6 detik), memangkas 0,3 detik dari waktu sprint milik V8. Kecepatan tertinggi Flying Spur V8 S mampu mencapai hingga 306 km/ jam (190 mph).
34
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
35
Peningkatan performa dicapai tanpa merugikan mesin V8 dengan keekonomisan bahan bakar dan emisi CO2 mengesankan, menempuh lebih dari 837 km (520 mil) saat terisi penuh. Flying Spur V8 S kembali mengombinasikan siklus keekonomisan bahan bakar dari 10,9 L/ 100 km (25,9 mpg) dan emisi CO2 254 g/km. Kombinasi tenaga, performa, dan ekonomis ini merupakan hasil dari sebuah array teknologi canggih dalam desain mesin Bentley V8. Variable displacement, kala empat dari delapan silinder menutup ketika cruising, mengurangi konsumsi bahan bakar. Ketika tenaga lebih diperlukan, mesin beralih kembali secara otomatis menjadi delapan silinder. Mesin V8 juga dilengkapi direct injection, bearing gesekan rendah, manajemen termal canggih, pengembalian energi melalui sistem pengisian listrik, serta kemasan turbocharger inovatif demi efisiensi yang lebih besar.
36
LIONMAG APRIL 2016
Respons throttle-nya pun kini lebih tajam dalam mode ‘S’. Gigi kedelapan terkunci ketika mode ‘S’ bergerak dan paddle shifter knurled diselaraskan dengan sisi sport mobil. Selain itu, tuning suspensi responsif baru Flying Spur V8 S meningkatkan handling dan body control, sementara bagian depan double-wishbone aluminium dan trapezoidal multi-link rear selflevelling air suspension dengan kontrol redaman continuous yang memastikan kemurnian legenda Flying Spur dipertahankan. Kalibrasi ulang sistem Continuous Damping Control (CDC) membantu meningkatkan performa handling dan memastikan degradasi minimal dalam kenyamanan berkendara. Electronic Stability Control juga dioptimalkan, memungkinkan peningkatan slip roda pada kecepatan lebih tinggi dengan torsi mesin dipulihkan lebih cepat setelah intervensi sistem.
Bergaya Sport Flying Spur V8 S memiliki highlight gelap pada eksteriornya. Matrix grille hitam ikonik Bentley, yang dihadirkan sebagai standar bersama diffuser belakang gloss Beluga, memberi Flying Spur V8 S penampilan yang dramatis di jalanan. Treatment grille depan baru dan eksklusif; kombinasi grille hitam dengan sisipan bodi berwarna, V8 S badging pada haunch belakang, dan V8 S treadplate dan 20” openspoke painted wheel mengungkapkan identitas model. Flying Spur V8 S bisa dibikin lebih agresif dengan unsur styling gelap. Lampu gelap (depan dan belakang), selimut cermin eksterior hitam gloss dan unik Mulliner Driving Specification 21” roda enam-spoke hitam dan cerah, semua bisa dipilih untuk menambah efek agresif. Kabin pun dibuat sporty menyesuaikan eksterior. Pianoblack wood veneer dan three-spoke sports steering wheel hadir sebagai
standar, sementara tuas persneling knurled dan paddle pergeseran gigi menambah tactility untuk pengalaman berkendara. V8 S juga dilengkapi kursi dua-tone yang menakjubkan dengan busur pusat atap yang kontras. Terdapat juga jahitan V8 S pada bantalan kepalanya. Untuk membuat Flying Spur lebih menarik bagi pelanggan, Bentley telah menambahkan berbagai fitur opsional luar biasa, seperti opsi tersembunyi semi-aniline yang tersedia pada model W12 dan V8 S. Kualitas tertinggi di industri otomotif pun ditawarkan untuk memberikan kabin lebih nyaman, mewah, dan alami. Jok kulit kontemporer baru beralur lurus turut menambah dampak visual. Sedangkan Mulliner Driving Specification penambah pola small-diamond quilting mengingatkan orang pada jaket British.
Relaksasi & Bekerja dalam Kemewahan Melalui perpaduan driveability, exquisite craftsmanship, dan teknologi onboard, Flying Spur benar-benar menguatkan klaimnya sebagai sedan
mewah terbaik di dunia. Tim desain Bentley telah mengembangkan sebuah kendaraan atletis yang menggabungkan styling tradisional Bentley dengan tampilan sport. Fitur garis tajam melengkapi haunche belakang yang kokoh berotot, sementara LED daytime running light menjadi elemen brightware. Velg stylish juga memberikan nuansa modern serta kontemporer bagi Flying Spur. Pada bagian dalam, Bentley memberikan kemewahan dengan kabin luas serta teknologi akustik dan elektronik canggih dalam balutan kulit indah dan kayu veneer. Flying Spur
dilengkapi teknologi onboard suite sebagai tempat ideal untuk bekerja atau relaksasi saat bepergian. Sebuah Touch Screen Remote inovatif disebar dari konsol tengahbelakang veneer pada tombol sentuh, sehingga memungkinkan kontrol iklim dan sistem infotainment dalam mobil dari kenyamanan di kursi belakang. Opsi Multimedia Specification membawa sistem Rear Seat Entertainment yang luas. Flying Spur dilengkapi pula dengan hotspot WiFi untuk konektivitas saat bepergian. Semua itu mengonfirmasi Flying Spur benar-benar sebagai mobil terbaik untuk bekerja dan relaksasi. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
37
Traveling Banyuwangi
Desa Wisata Using Kemiren
Wangi Kopi Banyuwangi TekS & FOTO Dody Wiraseto
38
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
39
alanan beraspal mulus dengan kontur berlekuk dan naik turun bersisian dengan dominasi hamparan sawah dan perkebunan warga. Pemandangan rumah-rumah sederhana dengan pohon-pohon besar menjadi penyela. Dalam balutan kesederhanaan, Desa Wisata Using (Osing) Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukkan kemilaunya sebagai desa wisata berbasis budaya. Hampir jarang ditemui rumah masa kini. Masyarakatnya yang bersahaja masih memegang erat Budaya Osing yang telah diwarisi turun temurun. Suku Osing adalah penduduk asli yang telah ada sejak kekuasaan Kerajaan Blambangan di Banyuwangi. Perjalanan Budaya Osing di Desa Kemiren bisa dilihat di Sanggar Genjah Arum yang dikemas
40
LIONMAG APRIL 2016
apik dan didesain tradisional bagai sebuah museum Budaya Osing. Sayang, saya datang pada saat yang kurang tepat. Waktu yang disediakan Setiawan Subekti, budayawan kopi sekaligus pemilik Sanggar Genjah Arum, terbatas. Saya hanya bisa berbincang santai di salah satu rumah tradisional Banyuwangi di sanggar seluas lebih kurang 7.000 meter persegi itu. Dalam sanggar terdapat tujuh rumah adat Osing. Iwan, demikian Setiawan lazim disapa, mengungkapkan keinginannya menjadikan desa itu menjadi ‘’Desa Kopi’’ di Banyuwangi. ‘’Secara geografis Desa Wisata Adat Using Kemiren ini dikelilingi kebun kopi. Selain itu budaya ngopi di desa ini begitu kuat, bahkan cangkir kopi warga di desa ini banyak diwariskan dari generasi-generasi sebelumnya,” ujar Iwan, juga seorang tester kopi kelas dunia.
Ia menambahkan, di Banyuwangi festival bertema kopi telah masuk agenda event pariwisata Banyuwangi. ‘’Banyak event bertema kopi di desa ini, seperti Festival Sangrai Kopi yang melibatkan seluruh warga Desa Kemiren, kemudian Festival Ngopi Sepuluh Ewu, dan kemarin saat ada acara Miss Coffee, mereka datang ke sini dan menyangrai kopi secara tradisional dengan cara yang tepat,” tuturnya.
Sangrai Kopi Tradisional Menikmati secangkir kopi merupakan salah satu budaya Desa Kemiren. Kopi bukan lagi sekadar minuman, tetapi menjadi sebuah kebutuhan dalam kehidupan seharihari. Di desa ini mereka paham cara tepat memproses dan menyeduh kopi secara tradisional. Bahkan di antara mereka sudah ada yang memiliki merek dagang kopi sendiri. Salah satunya merek Jaran Goyang.
Iwan memperkenalkan saya kepada Haidi Bing Slamet, salah satu anggota Paguyuban Tholik Kemiren (Pathok). Lelaki yang akrab disapa Edi ini mengajak saya melihat langsung proses pembuatan kopi di workshopnya di Desa Kemiren. ‘’Sebaik apa pun kualitas biji kopi, jika cara menyangrainya salah, kopi tidak akan memiliki citarasa bagus. Biji kopi yang disangrai tidak harus hitam,’’ ujar Edi menguraikan. Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ketiga di dunia. Selain itu, budaya kopi pun sudah mengakar kuat. Salah satu ikon budaya kopi Indonesia adalah pada proses sangrai tradisional. Terdapat beberapa macam proses sangrai. Salah satunya adalah menggunakan wajan dari tanah liat dengan bahan bakar kayu.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
41
Proses menggunakan wajan tanah liat diawali dengan lebih dulu memanaskan selama 20 menit. Setelah itu, baru 750 gram kopi dimasukkan dan diaduk selama lebih kurang 15 menit. Pada 10 menit pertama diaduk perlahan. Ketika warnanya mulai berubah kecoklatan, proses pengadukan pun dipercepat hingga sekitar 5 menit. Jangan terlalu lama diaduk karena itu akan membuat kopi over-roasted. Setelah rangkaian proses tersebut, kopi mendadak langsung didinginkan dengan diletakkan di atas nampan, lantas dikipas-kipas secara konstan. Setelah dingin, kopi disimpan selama semalam, baru kemudian ditumbuk atau disimpan dalam kemasan ketika masih berbentuk biji kopi.
42
LIONMAG APRIL 2016
Selain proses itu, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyangrai kopi secara tradisional. Wajan yang dipakai bukan yang terlalu cekung, tetapi yang datar agar panasnya merata. Kayu yang dipilih juga harus kayu yang keras. Kayu kayu yang keras menghasilkan bara yang baik, sehingga panasnya akan lebih konsisten.
Sesap Kopi Tubruk Selain proses menyangrai, budaya ngopi juga tergambar dalam kopi true brew atau biasa disebut ‘’tubruk’’. Kopi tubruk merupakan identitas Indonesia, seperti halnya espresso di Italia, ibrix di Turki, atau vietnam drip di Vietnam. Melalui kopi tubruk, kita juga bisa melacak bagaimana orang-orang di
Indonesia sejak sekitar 300 tahun silam melakukan tradisi minum kopi. Kopi tubruk merupakan monumen sejarah kopi di Indonesia. Kopi tubruk merupakan cara seduh yang tepat guna mendapatkan semua karakter dalam kopi, seperti aromanya yang bisa tercium ketika terdapat zat-zat asing selain kopi, body (ketebalan seduhan) yang creamy atau light body, acidity yang lebih dapat terasa, serta minyak yang keluar setelahnya sebagai penanda ada atau tidaknya defect pada kopi. Bubuk kopi Jaran Goyang digiling kasar bercampur air panas. Seduhannya menguarkan aroma yang khas. Pun, pada sesapan pertama telah memberikan karakter pahit yang tidak terlalu dominan serta memiliki body tidak terlalu berat. Komposisi rasa itu membuat saya tidak lagi butuh gula untuk menambah rasa kopi ini. Desa Wisata Using Kemiren telah menjadi simbol budaya Osing di Banyuwangi. Salah satu pusat edukasi tentang kopi tradisional Indonesia dan membawa nama Banyuwangi kian melambung.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
43
Traveling Pulau Penyengat
Festival Pulau Penyengat
Menguji Ketangguhan Perahu Jung Teks & FOTO Yusuf Ahmad
44
LIONMAG APRIL 2016
45
INFLIGHT OF LION 1,29 AIR meter. Perahu jung ukuran kecil pun tak ketinggalan ikut meramaikan lomba. Perahu kategori kecil iniMAGAZINE berukuran maksimal
ika Suku Bugis Makassar terkenal dengan kapal pinisi-nya, masyarakat Melayu di Kepulaun Riau memiliki perahu jung. Kapal-kapal itu telah banyak tertoreh dalam sejarah pelayaran Nusantara. Perahu jung dipakai untuk kebutuhan pertahanan militer dan perdagangan rempah-rempah ke
46
LIONMAG APRIL 2016
seluruh Asia Tenggara dan Timur hingga ke Asia Barat (Arab) dan Eropa. Kini perahu jung —biasa pula disebut perahu jong— lebih banyak dijadikan atraksi budaya untuk wisatawan asing dan lokal. Ketangguhannya tetap dilestarikan. Replika jung yang berukuran kecil membuat perahu itu tidak memiliki awak, melainkan dikendalikan langsung oleh terpaan angin.
Akhir Februari lalu, di Kepulauan Riau, tepatnya di Pulau Penyengat, pulau kecil berjarak sekitar 2 km dari Kota Tanjungpinang, digelar Festival Pulau Penyengat. Pada acara itulah ketangguhan perahu jung kembali ditampilkan. Lebih dari 700 perahu jung berukuran kecil, sedang, hingga besar sepanjang 1,5 meter hingga 2 meter ditampilkan.
(kiri) Usai berlomba pemilik jung mengangkat perahunya. (kanan) Pemilik perahu jung berpose dengan perahunya usai mengikuti lomba.
Mereka berlomba menjadi yang tercepat. Terdapat tiga kategori perlombaan, kategori kecil berukuran maksimal 1,29 meter, sedang antara 1,3 hingga 1,5 meter, serta di atas 1,6 meter untuk kategori besar. Selama tiga hari lebih dari 700 perahu jung itu berlomba, dilepas pemiliknya dari garis start, lalu meluncur sejauh 50 meter menuju garis finis.
Kini perahu jung —biasa pula disebut perahu jong— lebih banyak dijadikan atraksi budaya untuk wisatawan asing dan lokal. Ketangguhannya tetap dilestarikan. Replika jung yang berukuran kecil membuat perahu itu tidak memiliki awak, melainkan dikendalikan langsung oleh terpaan angin.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
47
Dengan beragam warna layar, lomba tersebut bisa disaksikan dari jauh. Kepiawaian perahu layar mini tanpa awak itu terletak pada kate, kemudi yang diarahkan oleh pengendali. Pemilik harus bisa menentukan arah kendali sesuai arah angin, sehingga perahu dapat melaju sempurna menuju garis finis. Setiap perahu jung memiliki empat awak di darat. Saat angin kencang, kecepatannya mampu mencapai 80 km/jam. Permainan masyarakat asli Melayu itu selalu dilombakan setiap berlangsung event budaya maupun hari-hari besar. Tidak diketahui pasti awal mula permainan perahu jung ini. Namun, sejarah menyebutkan permainan ini dimulai masyarakat Melayu di pesisir pantai.
48
LIONMAG APRIL 2016
Permainan rakyat itu juga menuntut keahlian tersendiri. Tidak hanya saat mengarahkan perahu, tapi juga proses pembuatannya. Bahan baku jung harus dari kayu yang memiliki struktur baik dan bobotnya ringan. Sebagian besar jenis kayu pulai kering menjadi bahan baku utama pembuatan jung. Kayu pulai sangat ringan dan tahan air laut. Kayu ini pula yang lazim digunakan untuk membuat sampan karena tidak mudah diserap air. Di sisi-sisi perahu jung terdapat ganda kate, masing-masing sebatang kayu lurus sebagai penyeimbang jung. Jika dalam pembuatannya tidak teliti, jung pun akan berlayar tidak seimbang, bisa tenggelam atau terus berlayar namun jalannya tidak lurus.
(hal kiri) Pemilik mengangkat perahu jungnya yang memenangkan lomba. (hal kanan dari atas ke bawah) Perahu layar yang turut meramaikan Festival Pulau Penyengat berlomba menuju garis finis. • Barisan badan perahu jung yang siap bertarung. • Salah seorang nakhoda perahu layar.
Jung diambil dari nama kapal legendaris masyarakat Melayu pada zaman keemasannya. Saat kali pertama Bhiksu Odrico Jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibnu Battuta berlayar ke Nusantara pada awal abad ke-14, mereka takjub dengan kehebatan jung sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Orang Portugis pun menyebutnya junco dan orang Italia memanggilnya zonchi. Jung menjadi kapal kayu terbesar yang digunakan untuk perdagangan hingga awal abad ke-20.
Jung diambil dari nama kapal legendaris masyarakat Melayu pada zaman keemasannya. Saat kali pertama Bhiksu Odrico Jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibnu Battuta berlayar ke Nusantara pada awal abad ke-14, mereka takjub dengan kehebatan jung sebagai penguasa laut Asia Tenggara.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
49
Traveling Cameron Highlands
Cameron Highlands Ekowisata Ala Negeri Tetangga Teks & FOTO Dian Permatsari
50
LIONMAG APRIL 2016
FOTO: DODY WIRASETO FOTO: RISTIYONO
Pantulan cahaya matahari senja menonjolkan lekuk indah perkebunan Bharat Tea. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
51
(atas) Para pengunjung menghangatkan diri sambil menyesap teh di Boh Tea Factory. (kiri) Ngeteh ditemani pemandangan cantik di Boh Tea Factory. (kanan) Menyaksikan panorama sekitar Boh Tea Factory.
ekian kali bertandang ke Malaysia, baru pada perjalanan kali ini saya memutuskan memilih destinasi wisata berwawasan lingkungan alias ekowisata. Cameron Highlands menjadi pilihan. Selain cukup populer, juga mudah dijangkau. Berbeda dengan Kuala Lumpur, Malaka, dan Penang yang selalu padat dengan turis, Cameron Highlands menyuguhkan suasana berbeda. Sejuk, hijau, dan tenang. Dataran tinggi yang berjarak sekitar 200 km dari Kuala Lumpur ini merupakan tempat yang cocok untuk menarik diri dari hiruk pikuk kota, bersantai, sekaligus semakin dekat dengan lingkungan. Sepintas, tempat ini mengingatkan saya pada Puncak atau Lembang.
52
LIONMAG APRIL 2016
Bharat Tea Plantation Dengan fasilitas bus yang nyaman, empat jam perjalanan dari Terminal Bersepadu Selatan di Kuala Lumpur tidak terasa jauh. Udara dingin langsung menerpa sesampai di Tanah Rata, tempat saya hendak menginap. Saya pun bergegas menuju Bharat Tea Plantation untuk menikmati afternoon tea. Tempatnya lumayan luas dengan beberapa sisi ruangan terbuka menghadap perkebunan. Pemandangan kebun teh dari tempat duduk kami sangat cantik, mengundang hasrat melihatnya lebih dekat. Saya pun menuruni tangga kayu menuju perkebunan. Pantulan cahaya matahari senja menonjolkan lekuk indah perbukitan yang dipenuhi teh. Beberapa bangunan terlihat dari kejauhan, menambah indah lansekap ini. Aroma segar tanah dan dedaunan menemani
sepanjang jalan. Sudah ada pengunjung yang juga asyik menyusuri lahan dan tampak seperti tenggelam dalam hamparan luas hijau perkebunan.
Boh Tea Factory Sulit menemukan angkutan umum di Cameron Highlands, kecuali taksi yang berseliweran dekat kota. Untuk berkeliling di Cameron Highlands, banyak turis memilih tur yang disediakan hotel atau agen travel. Karena saya ingin lebih leluasa menjelajah, menyewa taksi merupakan pilihan terbaik. Tarifnya dihitung per jam dan bisa ditawar. Keesokan hari, tepat pada jam yang telah disepakati, pak sopir ramah beraksen khas India pun siap mengantar. Kami menuju Boh Tea Factory, pabrik teh terbesar di Malaysia yang terbuka untuk publik. Para
Sepasang muda-mudi di antara hamparan luasnya lahan Bharat Tea. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
53
54
Deretan bunga warna-warni yang memanjakan mata di Cameron Lavender Farm. LIONMAG APRIL 2016
(atas) Kupu-kupu di antara bunga-bunga cerah. (kanan) Strawberry hasil petikan di Big Red Strawberry Farm.
Jujur, saya bukan pecinta stroberi. Namun, kala melihat buah-buah ranum yang tergantung di pot, tergiur pula untuk mencobanya. Saya pun bergabung dengan turis lainnya memetik sendiri stroberi yang hendak dibeli. Dalam waktu singkat, keranjang saya terisi penuh. Seperti nama tempat ini, buahnya berukuran besar-besar dan sangat manis!
Butterfly Farm
pengunjung bisa melihat langsung proses pengolahan teh. Terdapat pula galeri sejarah berdirinya pabrik serta store besar yang menawarkan produk jadi, termasuk untuk dinikmati langsung di tempat. Areal eatery selalu dipenuhi wisatawan yang menghangatkan diri sembari menikmati panorama.
Cameron Lavender Farm & Big Red Strawberry Farm Antrean pengunjung sudah ramai saat kami tiba di Cameron Lavender Farm. Harum semerbak bunga berwarna
violet yang sedang mekar menyambut di pintu masuk. Selain lavender, berbagai jenis bunga lain ditanam bersama dalam satu areal. Barisan warna-warni bunga sangat menarik mata. Terdapat pula dekorasi rumah-rumah kayu miniatur dan sederetan gembok cinta. Spot satu ini memang paling cocok untuk berselfie ria. Kami berpindah ke destinasi berikutnya, Big Red Strawberry Farm. Seperti wisata kebun stroberi pada umumnya, tempat ini juga menawarkan self-pick service.
Tempat yang tak kalah menarik di Cameron Highlands adalah Butterfly Farm. Beragam jenis kupu beterbangan bebas di antara bungabunga cerah. Tempatnya tertata rapi, sehingga pengunjung bisa menjelajah dengan mudah. Beruntung saya bertemu penjaga yang ramah. Ia menanyakan apakah ingin menyentuh kupu-kupu secara langsung. Tentu. Saya tak melewatkan kesempatan ini. Penjaga itu menangkap seekor kupu-kupu hitam besar dengan garis hijau dan meletakkannya di tangan saya. Kupu-kupu itu tidak terbang kala disentuh lembut. Berinteraksi langsung dengan serangga cantik ini tentu sebuah penutup manis perjalanan singkat ini. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
55
Destination Bali
Pantai Batubelig
Pesona Pantai Pinggir Kota Tidak sepopuler Pantai Kuta, tetapi kecantikan Pantai Batubelig tak kalah dibandingkan pantai-pantai lain di Bali. Kelembutan pasir putihnya dan susana tenang yang ditawarkan membuat penikmat berdecak kagum. Teks & Foto Riman Saputra N
56
LIONMAG APRIL 2016
ksotisme Bali telah mendunia. Saking indahnya, banyak juga yang menyebutnya ‘’nirvana’’ di dunia. Wisata pantai merupakan salah satu pemikat utama wisatawan dari berbagai jengkal bumi. Bali memang memiliki pantai-pantai cantik, mulai dari yang berombak besar hingga tenang yang ramai dikunjungi seperti Kuta. Jika masih ada yang jarang dikunjungi, terbilang masih tersembunyi, tidak sekadar pantai tetapi juga dipercantik dengan tebingtebing curam dan landai, itulah Pantai
Batubelig. Pantai ini merupakan satu dari sekian pantai yang belum kelewat populer di Bali, tetapi sejatinya pemandangan yang dimiliki begitu cantik. Tidak kalah dibandingkan pantai-pantai lain. Pantai Batubelig berada di pinggiran kota, sehingga kondisi alamnya menjadikan pantai tersebut memberikan suasana berbeda. Selain itu, daerah Petitenget, Seminyak, terkenal dengan tempat kulinernya. Alhasil, selain berwisata alam pengunjung juga bisa berjalan menyusuri jalanan untuk menikmati aneka menu.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
57
Di jalanan sekitar ibis Styles Bali Petitenget, tempat saya menginap, banyak restoran, cafe, hingga warung. Sebagian besar menawarkan menu internasional. Arealnya yang, bisa dibilang, jauh dari pusat hingar bingar pariwisata Bali menjadikan kawasan ini menjadi tempat kuliner berkelas. Pantai terdekat dengan lokasi ini tidak lain Pantai Petitenget dan Pantai Batubelig. Kedua pantai itu dalam satu garis pantai. Jaraknya pun cukup dekat. Dari informasi yang beredar, dari kedua pantai itu disebutkan Pantai Batubelig lebih menarik, lebih banyak dikunjungi wisatawan, serta juga memiliki fasilitas lengkap.
PANTAI LANDAI Pantai Batubelig merupakan pantai landai di sekitar Kerobokan, Bali, tepatnya di sebelah utara Pantai Petitenget. Di
58
LIONMAG APRIL 2016
sebelah selatan ada Seminyak, Legian, dan Kuta. Keempatnya berada dalam satu garis pantai. Untuk bisa sampai ke pantai itu, dibutuhkan sekitar 30 menit berkendara dari Bandara Ngurah Rai. Pantai Butabelig kini sedang berkembang dan berbenah. Kondisi ini bisa dilihat dari kian banyaknya restoran, hotel, maupun vila. Dari ibis Styles Bali Petitenget, saya berjalan kaki sekitar 30 menit menuju Pantai Batubelig, melewati jalan pintas sehingga jalanannya agak sempit. Di sepanjang jalan hotelhotel dan vila tak pernah rehat dari pandangan mata. Hamparan pasir putih nan memukau menyambut kedua kaki saat memijak kawasan Pantai Batubelig. Pasirnya lembut dengan ombak cukup tenang. Biru lautan yang tenang dan bersih menambah keindahan.
Sejumlah aktivitas dilakukan pengunjung selain, tentu, menanti momen mentari hendak kembali ke peraduan. Voli pantai menjadi salah satu olahraga yang dilakukan pengunjung di sini. Terlihat pula pasangan bermain bulu tangkis. Dua aktivitas olahraga itu jarang ditemui di areal pantai-pantai lain. Selebihnya, pengunjung menikmati pantai dengan duduk santai serta bermain pasir dan ombak. Meski bersebelahan dengan Pantai Petitenget, Pantai Batubelig memiliki ombak cukup tenang sehingga sangat pas untuk bersantai sambil berjalan-jalan membasuh kaki dan bermain air. Meski demikian, pada beberapa spot tertancap bendera merah, peringatan bahaya karena terdapat pertemuan arus ombak yang mampu menyeret manusia ke tengah laut.
LAKSANA KUTA Deretan kursi pantai dilengkapi payung turut mempercantik suasana Pantai Batubelig. Mirip dengan sajian Pantai Kuta. Kursi-kursi pantai berwarna biru ini didominasi wisatawan asing yang sedang bersantai. Ada yang hanya tiduran, dipijat, bahkan sambil membaca. Sesekali mereka turun ke pantai, bermain air laut yang cukup tenang. Kondisi yang benar-benar pas untuk bersantai dan refreshing. Setelah sekian lama, mereka kembali ke kursi. Kadang kembali lagi ke pantai. Jika ada yang berbeda dengan Kuta, tidak lain tiadanya aktivitas surfing di Pantai Batubelig. Bisa dimaklumi karena ombaknya terbilang tenang.
Di sepanjang pantai banyak ditemui penjual kerang. Mereka menjajakan kerang dalam berbagai ukuran, mulai kecil hingga sangat besar. Tekstur-tekstur khas kerang membuatnya kian menarik. Warnanya pun beragam, putih, coklat, maupun membentuk pola. Kerang merupakan salah satu cindermata khas Pantai Batubelig.
MENANTI SUNSET Saat menanti sang mentari ke peraduan di pantai yang bisa ditempuh lebih kurang 15 menit berjalan kaki dari Pantai Petitenget ini, pengunjung bisa mendatangi warung kecil hingga resto penjual makanan
dan minuman di tepi pantai. Tinggal pilih di tempat seperti apa saat menantikan sunset. Cahaya terang matahari mulai redup berganti memerah. Arakarakan awan turut menambah keindahan sore itu. Lampu-lampu cafe mulai menyala, menerangi tepi Pantai Batubelig. Semakin cantik suasana, bahkan cenderung romantis. Pengunjung mulai memenuhi cafe-cafe untuk menyaksikan fenomena keindahan alam ini. Banyak pula yang menantikannya sembari duduk di pasir pantai. Seturut mentari terbenam itu pula berakhirlah kunjungan saya di Pantai Batubelig.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
59
Destination Kampoeng Djamoe
Tetirah Sehat di Kampoeng Djamoe Organik
“Selamat datang di Kampoeng Djamoe Organik� Sambutan yang tertulis di atas dua potong papan kayu itu segera terlihat usai kami memarkir kendaraan. Ini kali pertama saya melihatnya. Penasaran? Tentu. Saya pun bergegas menghampiri tulisan tersebut. Teks & Foto Toto Santiko Budi
60
LIONMAG APRIL 2016
Udara hari itu tidak bisa dikata sejuk, apalagi dingin. Maklum, daerah Cikarang Selatan ini berada pada ketinggian rata-rata hanya 15 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun, keberadaan aneka tanaman dalam berbagai jenis dan ukuran menyajikan pemandangan hijau yang sanggup memberi rasa nyaman maksimal bagi mata dan perasaan. Kanopi-kanopi tetumbuhan di areal Kado tak sedikit saling bertemu dan merapat. Alhasil, terik matahari terhalagi. Tempat ini pun menjadi pilihan alternatif menikmati libur akhir pekan yang mengasyikkan di sekitar Jakarta.
Kedai Sehat di Rumah Tradisional Manado
‘’Kado’’ menjadi istilah yang dipilih pengelola untuk menyingkat serta mempermudah penyebutan nama Kampoeng Djamoe Organik. Kata kampoeng tidak merujuk pengertian kampung yang sesungguhnya, tetapi ke sebuah hamparan lahan hijau berkonsep taman organik. Luas total kado 10 hektare, sekitar 3 hektare di antaranya ditanami jenis tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (OKA) berjumlah sekitar 600-an spesies. Seluruh tanaman ditumbuhkembangkan secara organik dan selaras dengan alam.
Jalan setapak dari susunan batu pipih menghampar di belakang ucapan selamat datang. Menyusur salah satu ruasnya membawa kita ke sebuah bangunan kayu yang besar berwarna coklat. Bangunan ini adalah rumah panggung tradisional Manado. Bagian bawah bangunan ini digunakan sebagai kedai. Beragam cemilan maupun makanan berat serta minuman nusantara tertulis di daftar menu. Kedai ini hanya menyediakan makanan dan minuman sehat. Tak akan dijumpai minuman bersoda, apalagi beralkohol. Sebuah pemandangan menarik terlihat pada sisi depan, di kiri dan kanan terdapat display aneka bagian tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan herbal berkhasiat. Ada aneka rimpang (empon-empon), bijibijian, kulit kayu, dan bunga kering. Bagian tanaman lainnya berkhasiat obat, di antaranya jahe, kunyit, lengkuas, kencur, kulit jeruk, kayu manis, mahoni, biji secang, cengkih, rosela, dan lain-lain. Tak jauh darinya terdapat dua buah lemari kayu antik berpintu kaca. Lemari itu memajang beragam hasil olahan produk herbal berupa
aneka jenis teh organik. Pengunjung bisa membeli produk-produk herbal unggulan Martha Tilaar dalam kemasan kantong aluminium foil, di antaranya teh remujung, teh pegagan, teh meniran, teh sambiloto, teh jati belanda, teh daun sirsat, teh rosela, teh keci beling, teh daun dewa, teh bluntas, teh sambung nyawa, dan teh daun salam. Selain produk jadi tersebut dipajang pula bubuk instan aneka produk herbal dalam stoples-stoples kaca, seperti kunyit putih, jahe merah, temu lawak, dan kencur. Selain Kedai Sehat, dalam Kado juga terdapat Klinik Djamoe. Layanan dokter dan apotek klinik tersedia di sini. Selain konsultasi dan pemeriksaan dokter, terdapat pula layanan akupunktur medik, pelayanan obat herbal, serta pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
Aneka Tanaman Berkhasiat Berjalan-jalan menyusur jalan setapak di kebun Kado seakan kita membuka lembar-lembar buku identifikasi flora, khususnya flora berkhasiat obat asli Indonesia. Setiap tanaman di kebun Kado dilengkapi papan identifikasi berisi keterangan nama tanaman dalam bahasa Indonesia dan istilah latinnya. Khasiat dan kegunaan setiap tanaman pun ditulis di papan tersebut. Tanaman-tanaman tersebut ditanam dan dikelompokkan dalam blok-blok yang berbeda berdasarkan sifat dan manfaatnya masing-masing, seperti aromatic land, skin care, dan hair care. Saat mengunjungi Kado, saya sempat mengikuti rombongan ibu-ibu anggota PKK salah satu perumahan di Kota Depok. Untuk tamu dalam bentuk grup, Kado menyediakan paket kunjungan dengan kegiatan yang bermacam-macam. Dalam tur keliling kebun rombongan ibu-ibu ini dikawal oleh pemandu. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
61
Pemandu begitu komunikatif menjelaskan nama-nama tanaman, bagian mana dari tanaman tersebut yang bermanfaat sekaligus khasiat obat yang terkandung di dalamnya. Sering terdengar celetukan dari rombongan tur, ‘’Tanaman ini kan yang sering tumbuh liar di halaman”, “Oh, ternyata ada manfaatnya tanaman ini.’’ Suatu saat pemandu berhenti di depan jenis tanaman tertentu. Ia lantas meminta peserta tur memetik dan kemudian meremas daunnya. ‘’Coba daunnya dicium,’’ pinta si pemandu. Yang terlihat selanjutnya adalah ekspresi wajah kaget. Spontan salah satu ibu berteriak, ‘’Baunya seperti kentut.’’ Sang pemandu mengiyakan. ‘’Itu adalah bau tanaman sembukan
62
LIONMAG APRIL 2016
(Paederia scandens Lour. Merr.). Meski baunya tak sedap, ia punya manfaat. Daunnya mampu menyembuhkan flu hingga disentri. Kontur tanah kebun Kado ini bisa dikatakan sangat datar, sehingga sangat cocok bagi para orangtua untuk berjalan-jalan, rileksasi, sembari menghirup udara segar. Jika lelah, pengunjung bisa memanfaatkan saung-saung di areal kebun. Peserta tur diajak tidak hanya berkeliling mengenali aneka tanaman di kebun. Kado juga mempunyai sarana pembuatan kompos sendiri. Kado, yang dirintis sejak 1977, menerapkan konsep berkebun organik sejak awal penanaman tanaman pertamanya.
Pada akhir tur keliling kebun, peserta diajak ke bagian pascapanen. Pengunjung bisa melihat langsung cara bahan tanaman ditangani usai dipanen dari kebun. Proses sortir, pencucian, penirisan penjemuran, pengeringan, hingga pengepakan produk. Cara menjaga kualitas dari bahan baku menjadi produk akhir juga dijelaskan oleh pemandu.
Bertemu Pendiri Laskar Jamu Gendong Indonesia Kegiatan para ibu PKK dari Depok di Kado ini rupanya tidak lantas berakhrir saat tur kebun usai. Masih terdapat sejumlah kegiatan penuh manfaat lain di daftar acara mereka. Karena penasaran, saya pun minta izin pada pengelola Kado untuk dapat melihat kegiatan selanjutnya. Salah satu kegiatan berikutnya anggota PKK itu adalah pelatihan pembuatan jamu gendong tradisional. Tak tanggung-tanggung, narasumber yang digandeng Kado adalah Ibu
Lasmi. Di kalangan penggemar jamu gendong, Ibu Lasmi merupakan sosok yang sangat terkenal. Selain jamunya disukai masyarakat luas Ibu Kota, ia juga telah akrab di kalangan pejabat, menteri, hingga Istana Kepresidenan. Prestasi generasi ketiga pembuat jamu gendong asal Sukoharjo, Jawa Tengah, itu tidak terhitung lagi. Predikat ratu maupun duta jamu pernah ia sandang. Perempuan kelahiran 1970 ini pembuat jamu gendong sekaligus pendiri Paguyuban Jamu Gendong “Lestari” Jakarta. Berikutnya kiprah ibu tiga anak ini lebih luas lagi, yaitu mendirikan Laskar Jamu Gendong Indonesia. Kali ini Ibu Lasmi memberikan tips singkat membuat jamu tradisional popular seperti kunyit asam dan beras kencur. ‘’Bahan-bahan yang kita gunakan harus yang terbaik. Demikian
juga pengolahannya harus higienis,’’ ujarnya sambil menunjukkan pada para tamu Kado bahan-bahan apa yang ia gunakan. Selanjutnya ia mendemonstrasikan cara menghaluskan bahan-bahan baku dengan menggunakan pipisan batu. ‘’Kalau membuat dalam jumlah banyak pakai blender sangat membantu, tetapi kalau untuk diminum sendiri cara tradisional ini lebih mantap,’’ katanya lagi. Untuk merebus paling baik digunakan panci dari tanah liat (kendil), jangan gunakan panci aluminium. Rupanya pihak Martha Tilaar telah lama menaruh kepercayaan dan senantiasa menggandeng Lasmi beserta Paguyuban Jamu Lestari-nya untuk kegiatan-kegiatan berkaitan dengan jamu gendong tradisional. Acara pelatihan membuat jamu ini pun
Hasil penelitian menyebutkan Indonesia memiliki 33 ribu spesies flora yang bisa diteliti untuk kepentingan kesehatan dan kecantikan. Sebuah potensi herbal yang luar biasa.
diakhiri dengan menikmati bersamasama kesegaran beras kencur dan kunyit asam.
Potensi Besar Kado Sebuah anomali memang jika melihat keberadaan kebun hijau ini di antara kepungan bangunan pabrik maupun sarana industri lain di sekitarnya. Kado beralamat di Jalan Ciujung, Kawasan EJIP (East Jakarta Industrial Park) Pintu II, Cikarang Selatan, Bekasi. Dulu Martha Tilaar membeli lahan luas di daerah strategis ini hanya untuk dijadikan sebuah kebun. Jika dilihat hanya dengan pertimbangan ekonomi, sepertinya pilihan membuat kebun organik sangat tak masuk akal. Namun, ternyata semua hal tersebut sejalan dengan visi PT Martina Berto Tbk – Martha Tilaar Group yang menaruh perhatian mendalam pada pengelolaan lingkungan yang lestari. Hasil penelitian menyebutkan Indonesia memiliki 33 ribu spesies flora yang bisa diteliti untuk kepentingan kesehatan dan kecantikan. Sebuah potensi herbal yang luar biasa. Menyadari potensi ini, Martha Tilaar memanfaatkan Kado sebagai tempat pengembangan dan pengoleksian sekaligus laboratorium penelitan manfaat aneka tumbuhan Nusantara. Beragam kegiatan seru dan menarik bisa dilakukan di Kado, mulai dari wisata kuliner, jalan-jalan, yoga, tanam pohon, aneka pelatihan, serta bidang edukasi lain untuk kunjungan personal maupun grup. Berminat? Untuk lebih tahu banyak tentang Kado, bisa diakses di laman http://www. kampoengdjamoemarthatilaar.com Untuk berwisata sekaligus belajar, tak pelak lagi Kado adalah salah satu tempat tetirah tematik yang menarik untuk dikunjungi. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
63
Event Java Jazz Festival 2016
Java Jazz Festival 2016
Pesta Jazz Berakhir Sempurna estival musik jazz terbesar di Indonesia bertajuk Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 berhasil memuaskan penggemar Jazz Indonesia. Acara yang digelar di Jakarta International Expo Kemayoran 4-6 Maret 2016 ini menampilkan ratusan musisi lokal dan internasional. Dengan beberapa musisi internasional seperti David Foster, Chris Botti feat Sting, Robin Thicke, Level 42 Ron dan musisi ternama Indonesia seperti Raisa, Maliq n D’Essential Glenn Fredly, Naif dan Barry Likumahua.
64
LIONMAG APRIL 2016
Di hari pertama langsung diisi dengan performa apik Raisa. Ia membawakan lagu-lagu hits soundtrack dengan tema ‘Raisa Sings Soundtracks’. Ada pula penampilan Naif yang mampu mencuri perhatian pengunjung. Walau sebenarnya bukan beraliran jazz, namun penampilan enerjik Naif mampu membuat penonton bergoyang dan tertawa dengan banyolan-banyolan khas sang vokalis, David. Tampil pula Robin Thicke di hari pertama yang mampu membius penonton dengan pesonanya. Penyanyi, penulis lagu dan produser
asal Amerika Serikat ini sukses membuat ribuan penonton yang hadir berteriak histeris. Selama kurang lebih satu jam, Robin Thicke menghibur penonton dengan lagulagu andalannya seperti Magic, Back Together, dan Lost Without You. Puncaknya saat ia menutup penampilannya dengan lagu Blurred Line. Thicke mengajak penonton untuk ikut bernyanyi dan bergoyang. Bahkan di lagu terakhir ini bisa dibilang lebih banyak diisi oleh suara penonton yang ikut menyanyikan lagu Blurred Line. Mereka larut dalam suka cita atas penampilan memikat Robin Thicke.
Di hari kedua JJF 2016 semakin ramai pengunjung. Mereka mulai membaur dari berbagai golongan. Di hari kedua ini, David Foster dan Chris Botti featuring Sting menjadi sosok yang ditunggu-tunggu. Penampilan perdana David Foster di Java Jazz Festival 2016 menghadirkan banyak kejutan. Musisi asal Kanada ini berhasil membuat seluruh penonton yang memadati BNI Hall Java Jazz Festival 2016 bergemuruh dan bernyanyi bersama-sama. “Selamat malam Jakarta, akhirnya saya kembali semenjak beberapa tahun terakhir yang lalu,� buka David
Foster. Setelah bercerita sedikit tentang lagu dan pengalamannya, David langsung mengambil posisi di balik piano klasik dan memulai pertunjukan yang bertajuk David Foster with Java Jazz Friends. Penyanyi asal Belanda, Berget Lewis keluar dari balik panggung menyanyikan beberapa lagu hits diiringi lantunan magis piano David Foster. Setelah itu kejutan dihadirkan David Foster dengan menghadirkan penyanyi cilik Indonesia, Kafin. David pun tampak antusias memperkenalkan penyanyi cilik ini dan tidak butuh waktu lama
Kafin pun meminta David untuk mengiringinya bernyanyi di lagu Sign Sealed Delivered. Penampilan Kafin langsung mengejutkan penonton. Dengan suara yang powerfull Kafin sukses membawakan lagu yang dipopulerkan oleh Stevie Wonder ini. Penonton yang tidak sempat menonton David Foster di hari kedua pun masih berkesempatan melihat di hari terakhir. Benar saja, David Foster menutup rangkaian acara Java Jazz 2016 ini dengan megah. Penonton puas dan Java Jazz 2016 ini menjadi pesta sempurna pecinta jazz tanah air.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
65
Hot Stuff
iRobot Braava Jet
Robot Pembersih Lantai Mini iRobot menghadirkan Braava Jet, robot berukuran mini dan mudah dipindahkan yang siap membantu mengepel lantai dapur maupun kamar mandi. Braava Jet memiliki tiga bantalan pembersih dengan fungsi yang berbeda, yaitu untuk membersihkan secara kering, lembab, maupun basah. Penggunaannya pun mudah, cukup dengan mengisi air pada robot ini jika ingin ia mengepel dengan mode lembab atau basah. Ukurannya yang mini memudahkan untuk menelusuri hingga setiap sudut rumah, maupun kolong meja. Untuk mengepel ruangan sebesar 9 hingga 10 meter persegi, robot ini membutuhkan waktu sekitar satu jam. Baterainya mampu menyala kurang lebih satu jam setengah. iRobot Braava dibanderol US$199 termasuk dua dari masing-masing tipe bantalan pel, yang juga bisa dibeli secara terpisah.
Ricoh WG-M2
Kamera Aksi dengan Video 4K
JmGO G1S
Home Theater Praktis JmGo G1S menawarkan semua solusi home theater dalam satu kemasan yang hadir dengan desain bodi alumunium bermodel bulat. JmGo G1s dilengkapi proyektor berkekuatasn 500 ANSI lumens, menghasilkan visual berukuran 20 hingga 300 inci dengan resolusi layar 1280 x 800 pixel, dan HiFi speaker internal. Spesifikasinya cukup mumpuni dengan CPU ARM Cortex A9, GPU Mali 450 MP4, RAM 2GB, memori internal 16GB dan menjalankan JmGO Ui berbasis OS Android 4.3, sehingga dapat digunakan untuk bermain game, memutar konten 3D, video 4K, dan ragam format file audio resolusi tinggi. Konektivitasnya memiliki koneksi WiFi, USB 2.0, USB 3.0, RJ45, HDMI, AV in, dan Audio S/ PDIF. JmGO G1S dibanderol US$649.
66
LIONMAG APRIL 2016
Ricoh meramaikan kamera aksi tangguh yang tahan banting dengan WG-M2. Ricoh WG-M2 memiliki dimensi 40% lebih kecil dibanding pendahulunya dengan bobot lebih ringan. Kamera ini bisa diajak menyelam hingga kedalaman 19,8 meter, dioperasikan dalam suhu ekstrim hingga -10°C, dan tetap aman jika jatuh dari ketinggian 2 meter. WG-M2 memiliki LCD 1,5 inci dengan tombol berukuran besar. Lensanya memiliki sudut pandang mencapai 204 derajat. Kemampuan videonya mendukung kualitas 4K/30p, 1080/60p dan 720/120p. Tersedia juga sederetan aksesori seperti pelindung silikon, case khusus, aksesori untuk memasang kamera di helm, setang, serta aksesori untuk aktivitas luar ruangan lainnya. Ricoh WG-M2 dibanderol US$299.
BWM
Sepeda Stasioner Pencuci Pakaian
Classified Moto Cafe Table
Nostalgia meja dari sepeda motor Beberapa hal yang beresonansi dengan pengendara sepeda motor tidak lain adalah nostalgia. Hal inilah yang memotivasi Richmond, Classified Moto yang berbasis di Virginia, untuk membuat meja kafe yang benar-benar unik. Dibangun dari daur ulang komponen Japanese moto dari tahun 70-an dan 80-an, setiap meja memiliki tinggi 36 inci dan lebar 34 inci. Kayu atasnya ditutupi tembaga dengan bezel stainless yang mengekspos bagian sisinya. Kaki masing-masing meja dilapisi tabung garpu krom yang mendukung trio pegas dan peredam kejut yang terpasang di bawah kayu meja. Roda gigi transmisi bertindak sebagai kakinya yang anti goyangan. Semua bagian yang membentuk setiap meja berasal dari sepeda motor sebenarnya yang telah menghabiskan ribuan mil trekking di jalan raya Amerika, yang masing-masing membawa cerita unik di baliknya. Meja ini dibanderol US$1.500.
Moov Now
Personal Trainer Berbentuk Smartwatch
Sepeda stasioner canggih dibuat sekelompok mahasiswa dari Dalian Nasionalities University dan diberi nama Bike Washing Machine (BWM). Sepeda stasioner ini memungkinkan pengguna berolahraga sambil mencuci pakaiannya. Ketika pedal BWM digowes, secara otomatis akan menggerakan drum mesin cuci yang berupa roda sepeda. Semakin kencang digowes, drum akan berputar seperti cara kerja mesin cuci dalam ‘mengucek’ pakaian kotor. Tenaga listrik yang dihasilkan dari gowesan pedal bisa disimpan kemudian digunakan sebagai tenaga untuk memutas drum tanpa harus menggowes. BWM memiliki layar yang menampilkan status pembakaran kalori dan jenis latihan yang diambil, serta menampilkan tenaga cadangannya.
Moov Now diperuntukkan bagi mereka yang suka melakukan atletik, seperti berlari, bersepeda, berenang, dan sebagainya. Moov Now tak ubahnya smartwatch dengan fitur tracker untuk mendeteksi aktivitas harian seperti detak jantung, pola tidur, dan langkah kaki. Yang istimewa, lewat aplikasi ekslusifnya, smartwatch ini bisa berfungsi layaknya seorang personal trainer yang akan memandu penggunanya dalam berolahraga. Pengguna akan mendapatkan berbagai jenis latihan dan panduan aktivitas mulai dari berlari, berjalan, bersepeda, berenang hingga angkat beban dan tinju. Moov Now hadir dengan strap dua ukuran, yakni untuk di pergelangan kaki dan tangan. Moov Now tidak perlu di-charge setiap hari karena menggunakan baterai koin seperti yang digunakan pada jam tangan biasa dan bertahan selama 6 bulan lebih. Smartwatch ini dibanderol US$ 79,95. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
67
Postcard
68
LIONMAG APRIL 2016
gyakarta yo 01.04.2016
DO
I
A
I
N
N ES
Yogyakarta
Kebun Buah Mangunan Puncak Kebun Buah Mangunan terletak sekitar 20 km dari pusat Yogyakarta dan dapat ditempuh menggunakan mobil maupun sepeda motor sekitar 50 menit. Tempat ini menjadi viral sejak 2013 karena pemandangan menawan bagaikan negeri di atas awan. Daya tarik utamanya adalah kabut yang menyelimuti pengunungan Sewu dan lembah Sungai Oyo. Banyak pengunjung rela datang sejak dini hari hanya untuk menyaksikan peristiwa tersebut. Waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat ini adalah sekitar jam 6-7 pagi bertepatan dengan terbitnya matahari. Danny Kwantiono JAKARTA
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
69
Postcard
Maros
Rammang-Rammang Objek wisata Rammang-Rammang berada di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Berjarak sekitar 40 km arah utara Kota Makassar, Menurut cerita penduduk setempat, tempat ini diberi nama Rammang-Rammang dikarenakan awan atau kabut yang selalu turun terutama di pagi hari atau ketika hujan. Ada beberapa objek wisata alam yang bisa ditemukan di tempat ini. Yaitu Taman Hutan Batu Kapur, Telaga Bidadari, Gua Bulu’ Barakka’, Gua Telapak Tangan, Gua Pasaung, dan wisata Sungai Pute beserta Kampung Berua. Dika Kadang TANGERANG
70
LIONMAG APRIL 2016
su
an
esi sela t law
01.04.2016
DO
I
A
I
N
N ES
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
71
Postcard
Miyazaki
azaki miy
Huis Ten Bosch
01.04.2016
Huis Ten Bosch dibuka sejak 25 Maret 1992 berlokasi di Prefectur Nagasaki, Kepulauan Kyushu, Japan. Huis Ten Bosch dibuat sebagai simbol persahabatan antara Belanda dan Jepang yang sudah terjalin sejak 1609. Berbagai bangunan seperti hotel, villa, teater, museum, tempat perbelanjaan dan restoran, canal untuk jalur rekreasi air, kincir angin, yang kesemuanya bergaya Belanda (Dutch). Tidak ketinggalan aneka bunga tulip yang merupakan ikon negeri kincir menghiasi taman-tamannya. Huis Ten Bosch dikunjungi lebih dari 6 juta orang setiap tahun.
JE
PA N G
Sahman AT. MAKASSAR
Tunisia
Mos Espa tozeur
01.04.2016 TU
N ISI
A
‘Bagi para penggemar Star Wars, pastinya sudah tidak asing lagi dengan negara bernama Tunisia. Ya, Tunisia ini merupakan negara yang berada di Afrika Utara dan merupakan salah satu tempat syuting Star Wars jaman dulu. Tempat syuting ini terbagi di beberapa kota, salah satunya dilakukan di kota Tozeur, sedangkan lokasi yang saya potret ini bernama Mos Espa. Tunisia juga merupakan negara yang terkenal akan Gurun Sahara nya (padang pasir), maka tidak heran jika lokasi ini dikelilingi oleh pasir di tiap sudutnya, sehingga sering kali menyebabkan terjadinya badai pasir (sand storm), seperti yang saya rasakan saat mengunjungi lokasi ini.’ anjaina puspasari BANDUNG
Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com
SSQ
2015, Tahun yang Luar Biasa Aman! John Allen Paulos adalah seorang Ahli Matematika, tetapi juga seorang komunikator yang hebat. Mr Paulos menulis pada tahun 1990 dalam bukunya “ Innumeracy Mathematical Illiteracy and Its Consequences “. Pada buku ini, Ia mencoba untuk menjelaskan bagaimana ilmu matematika memberikan kita gambaran tentang ukuran yang tepat dari segala sesuatu, fenomena kebetulan dan kesempatan dalam pertemuan. Pada bukunya, Ia menyebutkan beberapa jenis statistik pada sarana transportasi yang berbeda pada tahun 1985 di Amerika Serikat. Menurut datanya, pada tahun 1985 sekitar 45.000 orang tewas dalam kecelakaan mobil di Amerika Serikat dan jumlahnya hampir sama dengan jumlah korban jiwa orang Amerika dalam Perang Vietnam. Probabilitas kematian dalam kecelakaan mobil pada tahun 1885 adalah 1/5.300. Disini saya akan menjelaskan betapa amannya melakukan penerbangan dengan pesawat dibanding dengan kegiatan lainnya. Pada 2015 transportasi penerbangan komersial terdaftar dengan hasil keamanan yang sangat baik. Jumlah kecelakaan pesawat dan korban jiwa yang disebabkan kecelakaan tersebut turun pada tahun 2015 dari tahun sebelumnya, dan jauh di bawah rata-rata lima tahun (2010-2015). Jumlah kecelakaan dengan korban jiwa, tidak termasuk tindakan sengaja yang melanggar hukum, membuat tahun 2015 menjadi tahun yang luar biasa aman. Mengikuti interpretasi data yang dilakukan oleh Mr John Allen Paulos pada bukunya, hari ini kita dapat mengatakan bahwa kemungkinan mengalami kecelakaan pesawat sangat rendah dibandingkan dengan kegiatan sehari-hari lainnya. Jika seseorang mengambil penerbangan setiap hari, seperti yang dapat kita lakukan dengan mobil, sesuai dengan data yang terdaftar pada tahun 2015, Ia akan mengalami kecelakaan di 2,209 tahun lagi, probabilitas 1/403,000. Peluang kematian dalam kecelakaan pesawat sangat rendah. Dalam kasus yang sama terbang setiap hari, Anda bisa mati di sekitar 23.000 tahun (1/10.000.000). Probabilitas untuk mati dalam kecelakaan sepeda adalah 1/75.000. Terlepas dari hasil keamanan yang luar biasa ini, industri penerbangan komersial terus bekerja untuk meningkatkan keselamatan penerbangan untuk memastikan “Zero Accident” bagi penumpang kami. Have a nice and safe flight! Capt. Jose Fernandez Corporate Safety Director Lion Group
74
LIONMAG APRIL 2016
2015 An Extraordinary Safe Year. John Allen Paulos is a Mathematician, but is also a great communicator. Mr Paulos wrote in 1990 the book “Innumeracy. Mathematical Illiteracy and Its Consequences”. On this book he tries to explain how the mathematics give us an idea about the right size of everything, coincidences and chance encounters. On the book he mentioned some kind of statistics on different means of transportation in 1985 in the United States. According with his data, in 1985 around 45.000 people died in car accident in the USA, almost same amount of the number of American fatalities in the Vietnam war. The probability of dying in car accident in 1885 was 1/5.300. Let me try to explain how safe is to fly in a passenger airline in 2015, compared with other activities. In 2015 the commercial aviation transport registered a very good safety results. The number of air accidents and resulting fatalities dropped in 2015 from the previous year, and was well below the five year average (2010-2015). The number of accidents with fatalities, excluding the deliberate acts of unlawful interference, made 2015 an extraordinary safe year. Following the same kind of interpretation of the data done by Mr. John Allen Paulos on his book, today we can say that the probability of having an aircraft accident is extremely low compared with other daily activities. If someone take a flight every day, as we may do with our car, according with the data registered in 2015, he or she will have an accident in 2.209 years, the probability of 1/403.000. The chance of dying in an aviation accident is extremely low. In the same case of flying every day, you could die in around 23.000 years (1/10.000.000). The probability to die in a bicycle accident is 1/75.000. In spite of this remarkable safety results, the commercial aviation industry continues working to improve the aviation safety to ensure “Zero accidents” to our passengers. Have a nice and safe flight
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
75
LION GROUP FLEET
2 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY
3 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY
71 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY
32 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan
6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business
14 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 SEATS 150 seats economy - 12 seats business
12 UNITS AIRBUS A 320 CEO TOTAL 156 SEATS 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan
6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business
2 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business
11 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun
17 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan
20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.
28 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan
2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan
WELCOME ABOARD
Selamat Datang Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat. What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft. Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undangundangnomer 1tahun 2009).
PERALATAN ELEKTRONIK / Electronic devices Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbely “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut. For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users.
MINUMAN BERALKOHOL / Alcohol beverage Lion Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. Lion air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight.
BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA / Dangerous goods Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought. MEROKOK / Smoke Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan. Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules. BAJU PELAMPUNG / Live vest Jaket/Baju Pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/ baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.
PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK / Travelling with kids Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. Lion air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk. UTAMAKAN KESELAMATAN / Safety Priority • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you. • Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket.
• Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew. Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew BAGASI / Baggage Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. Bring precious objects in the bag you carry yourself. Perhatikan berat bagasi Anda. Note the weight of your luggage - Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG - Bagasi untuk Rute Domestik / Baggage for domestic route: Kelas Ekonomi / Economy class: 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional / Baggage for international route: Kelas Ekonomi / Economy class : 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg
40 cm
PONSEL / Mobile phone Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower
30 cm
20 cm
78
LIONMAG APRIL 2016
LION GROUP ROUTE MAP
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
79
KIDZONE
80
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
81
82
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
83
84
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
85
LADY IN THE AIR
Rezqika Bebby Amanda Dasuki
Disiplin Diri
Saat kecil ia merindukan berkecimpung di dunia psikologi. Namun, jalan hidup mengantar Rezqika Bebby Amanda Dasuki pada situasi yang membuatnya perlahanlahan melupakannya. Terlebih setelah ia merasa semakin nyaman sebagai pramugari, profesinya kini. Meski demikian, Rezqika tetap merasa sebagai psikolog, setidaknya bagi diri sendiri. Hal-hal yang dirasakan berdampak pada psikologisnya, semisal bentuk tubuh, berusaha tidak luput dari perhatiannya. ‘’Sebenarnya saya memiliki kecenderungan mudah gemuk, jadi harus benar-benar menjaga pola makan dan gaya hidup agar tetap memiliki tubuh yang ideal. Pernah merasa tidak nyaman saat berat badan saya mencapai 68 kg saat sekolah dulu. Berat badan yang jauh dari ideal untuk ukuran saya saat itu yang bertinggi badan 160 cm,’’ tutur gadis kelahiran Tarakan, Kalimantan Utara, ini. Demi perjuangan mencapai berat badan ideal, pemilik zodiak Aries itu pun merasa harus mendispinkan diri. Ia mulai mengubah pola makan dan gaya hidupnya. Datangnya bulan puasa dijadikannya momen memulai perjuangan mencapai berat badan ideal. ‘’Saat itu bulan puasa, jadi menunaikan ibadah puasa sekaligus menjadi langkah awal saya mengubah pola makan. Saya juga mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya tentang pola makan ideal untuk menurunkan berat badan, namun belum sempat berkonsultasi dengan dokter gizi. Saya percaya bulan puasa akan membawa berkah. Salah satunya keberhasilan mengubah pola hidup saya,’’ ujar sulung dari tiga bersaudara ini. Sebulan usai puasa, putri dari pasutri H Robby Sugara Dasuki dan Sri Widiastanti Rejeki itu pun mulai merasakan perubahan. Meski perubahannya belum drastis, sudah cukup untuk meningkatkan rasa percaya diri Rezqika. Sejak saat itu pula ia mendisiplinkan diri mengurangi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan lebih banyak mengonsumsi air mineral. Perlahan-lahan kebiasaan itu akhirnya mengantarkan Rezqika pada bentuk tubuh ideal yang diinginkan. Ia pun tampil percaya diri, namun juga tetap sadar harus selalu mendisplinkan diri agar bentuk tubuh ideal itu terjaga. Salah satu resepnya adalah konsumsi gizi yang sesuai. ‘’Saya selalu siapkan jus apel, tomat pisang, dan susu untuk mengisi energi dalam beraktivitas,’’ ujar gadis yang tergabung dalam Batch 227 sejak 2014 ini. TEKS Dody Wiraseto FOTO Ristiyono LOKASI Amaroossa Grande Bekasi. WARDROBE Batik Centil by Idha Jacinta • 0819153 53399
86
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
87
88
LIONMAG APRIL 2016
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
89
90
LIONMAG APRIL 2016