AUTOMOTIVE : TERRA DEI MOTORI - Melintasi Sejarah Lamborghini
The Inflight Magazine of Lion Air
DESEMBER 2013
TANJUNG PAPUMA PASIR PUTIH BERHIAS MALIKAN
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR TIDAK DIBAWA PULANG
i
ii
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
1
2
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
3
4
LIONMAG DESEMBER 2013
DAPATKAN
TIPE TERBARU DI CLUSTER TERDEPAN
Hadiah Langsung SAMSUNG Android
HARGA
1,7
-a n
DP dicicil 12x Bunga 7.5% fix 2 th BEBAS Biaya KPR
FREE
Canopy
FULLY D E H S I N FUR
www.citragran.com INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
5
6
LIONMAG DESEMBER 2013
www.bankmandiri.co.id
pangkas biaya transaksi giro Anda mandiri giro memberikan manfaat istimewa untuk bisnis Anda. Gunakan giro bisnis atau giro optima, tingkatkan transaksi Anda dan nikmati penghematan biaya transaksi dalam bentuk cash back. Semakin sering Anda bertransaksi, semakin banyak keuntungan yang Anda dapat.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Commercial & Business Banking Contact Center : 500 150
Dapatkan juga gratis layanan e-channel, yaitu: • mandiri cash management / mandiri internet bisnis • mandiri global trade • mandiri e-tax • mandiri e-fx Giro hemat biaya transaksi, mandiri saja. *Syarat dan ketentuan berlaku
giro INFLIGHT MAGAZINE OFbersama LION AIR Anda. 7 Terdepan, Terpercaya. Tumbuh
8
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
9
Contents
DESEMBER 2013
COVER HIT SUPERTREES FOTO : DOK. GARDENS BY THE BAY
CONTENT
FOTO: DOK. BOEING
42
SPECIAL PESAWAT KE-100 LION AIR
28
TRAVELING THAILAND
34
TRAVELING PUH SARANG
50
EVENT TOUR DE IJEN 2013
54
AUTOMOTIVE MUSEUM Lamborghini
62
TRAVELING TANJUNG PAPUMA
68
TRAVELING LEMBANA
74
TRAVELING SEMARANG
80
TRAVELING PULAU MERAH
88
TRAVELING CINQUE TERRE
104
SPECIAL 5 HOTEL OUTDOOR
114
DESTINATON SUMBA
122
DESTINATION JAKARTA
128
DESTINATION GARDENS BY THE BAY
Lion Air maskapai penerbangan terbesar di dunia yang mengoperasikan Boeing 737 – 900ER “Pesawat ke-100 ini bertuliskan Thank You Indonesia
REGULAR
di badan pesawat sebagai tanda ungkapan terima
16 NEWS AROUND
kasih kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia yang memberikan kepercayaan dan dukungan terhadap pengembangan operasional Lion Air untuk penerbangan domestik dan regional,”
20 LEISURE 24
WISDOM IN THE AIR
136
DINE IN
142 CULINARY 144 HOT STUFF
83/8
no
10
LIONMAG DESEMBER 2013
148 POSTCARD 168 LADY IN THE AIR
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
11
Contributors
Paul I. Zacharia Penggemar foto dan travel ini belajar memotret sejak usia 10 tahun, dan acap menjadi juri lomba foto lokal dan nasional sejak 1987. Sebagai fellow perdana di Indonesia dari lembaga fotografi Royal Photographic Society, Inggris, ia kerap menulis di media nasional.
12
LIONMAG DESEMBER 2013
YUsUf AhMAd
Arief Priyono
Sukarman Mustamin
Fotografer jurnalistik, alumni Jurnalistik Universitas Hasanuddin, Makassar. Memulai karier fotografi tahun 1998 di Harian Fajar, Makassar. Menjadi Editor Foto Harian Tribun Timur Makassar selama tiga tahun. Bergabung dengan Kantor Berita Reuters tahun 2003 hingga sekarang.
Lahir di Pati, Jawa Tengah pada 1982. Belajar fotografi jurnalistik di Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara (LPJA) pada 2006, kemudian berkarir sebagai kontributor foto Kantor Berita Antara sejak 2007 – 2012. Sekarang ia memilih sebagai fotografer lepas dan karya-karyanya dimuat disejumlah publikasi internasional diantaranya Daily Mail, The Sun, dll.
Menggeluti dunia kewartawanan sejak tahun 1988 di bidang otomotif dan menjadi wartawan pertama dari Indonesia yang mendapat akreditasi peliputan F1 pada tahun 1993. Karman, sapaan akrabnya, adalah salah seorang pendiri Majalah Autocar edisi Indonesia (2000). Sekarang, lulusan Jim Russell Racing School, UK ini, aktif di dunia road safety dengan mendirikan Smart Driving Institute (SDI) pada 2007.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
13
COCKPIT’S NOTE
President Director Rusdi Kirana Director Of Operation Capt. Theodore Henry Mudigdo
“”BATAM HUB” MULAI BEROPERASI Penumpang yang budiman, rasa syukur tiada henti kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan perlindungan-Nya. Hanya dengan kehendak-Nya, hingga bulan terakhir tahun ini perjalanan Lion Air telah diwarnai sejumlah kemajuan penting. Beberapa kemajuan itu sebagai berikut: Pertama, bulan lalu kami menerima pesawat ke-100 untuk memperkuat armada kami. Sebuah pesawat Boeing 737-900ER yang dikirimkan langsung dari pabriknya di Seattle, Amerika Serikat. Dengan terus bertambahnya armada pesawat baru, tentu kami berharap mampu memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang sekalian. Kedua, mulai awal bulan ini kami menjadikan Bandara Internasional Hang Nadim sebagai ‘’Batam Hub’’. Dengan posisi Bandara Internasional Hang Nadim Batam sebagai hub, para penumpang dari wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa wilayah lain di Indonesia Bagian Timur yang menuju Medan dan sekitarnya tidak perlu lagi transit di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Jelas hub ini akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Ketiga, pada pertengahan bulan ini Lion Air Group mengoperasikan Thai Lion Air yang berpusat di Thailand untuk melayani rute JakartaBangkok dan Jakarta-Chiang Mai. Dengan terus bertambahnya armada dan pembukaan rute baru, menambah frekuensi penerbangan yang sudah ada, hingga mengoperasikan maskapai baru, kami berharap mampu menjadi penghubung antardaerah di seluruh Indonesia, regional, bahkan internasional. Terima kasih atas kepercayaan Anda terbang bersama Lion Air. Selamat Hari Natal 2013 & Tahun Baru 2014. Selamat menikmati penerbangan Anda.
Director Of Technics Rai Pering Santaya Director Of Finance Yunita Sastrasanjaya Director Of Commerce Achmad Hasan Director Of General Affairs Edward Sirait Gm Sales & Marketing Rudy Lumingkewas Gm Service Ari Azhari
Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe Editor Ristiyono, A Gener Wakulu, Priyanto Sismadi, Safari A. Husain Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, M. Lottong Makkaraka. Sahman AT, Aman Sugandhi (Surabaya), Qurratu Ainie Partono (Surabaya), Fernandito Haka (Bali), Yurison Suryantara (Bali). Art Director Gerald Manuel Wangsasaputra Designer & Illustrator Richard Archie F.M., Riman Saputra N., Muhammad Saleh Hanif Finance Ade Kristanti Marketing Support Mochammad Zaky
Salam,
Circulation M. Solichin
Rusdi Kirana CEO Lion Air Group
Published By PT. Bentang Media Nusantara Advertising Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62(21)3151668 Email: edlionmag@gmail.com redaksi@lionmag.com
Get LIONMAG magazines on iPad, iPhone, iPod Touch and Android devices. Available on the App Store & Google play. FREE
LIONMAG INFLIGHT MAG
14
LIONMAG DESEMBER 2013
www.issuu.com/lionmagazine
HOTLINE LIONMAG: 0821 10 88 22 00 ISSN: 1979-4185
PRINTED BY PT. MEGA INDAH
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
15
NEWS AROUND
Hotel Grand Zuri Segera Hadir di Muara Enim Di Kota Muara Enim dalam waktu dekat akan hadir hotel bertaraf bintang internasional, yaitu Hotel Grand Zuri Muara Enim, Jalan Jenderal Sudirman, Talang Jawa, Pasar III, Muara Enim, Sumatera Selatan. Hotel dengan 105 kamar dan konsep full entertainment ini, dikelola oleh Zuri Hospitality Management (ZHM) yang merupakan jaringan pengelola perhotelan yang sedang berkembang pesat. Saat ini ZHM sudah memiliki dan mengelola 14 properti dan akan membuka beberapa unit lain di Mangga Dua & Menteng Jakarta, Kuta-Bali, Cirebon, Madiun, Jambi, Banjarmasin & Balikpapan. ZHM memiliki 3 skala bintang hotel yang di kelola, seperti The Premiere untuk kelas bintang 4 keatas, Grand Zuri bintang 3-4, Zuri Express bintang 3 kebawah. Berkat kepercayaan masyarakat pengguna jasa ZHM, dalam kurun waktu 10 tahun akan memiliki dan mengelola 15 hotel, termasuk Hotel Grand Zuri Muara Enim. Sejak awal November semua karyawan Hotel Grand Zuri Muara Enim sudah memasuki masa training untuk kesiapan memberikan pelayanan profesional kepada tamu hotel. Seluruh karyawan berkomitmen untuk selalu melayani, berinovasi dan selalu menjadi terdepan dalam jasa hospitality, sesuai dengan tema layanannya yaitu “We Know How To Please You�. Jadi, Selamat datang di Hotel Grand Zuri Muara Enim. www.grandzuri.com
16
LIONMAG DESEMBER 2013
Modern in Heritage Sarinah Dept. Store pertama di Indonesia berdiri sejak 1962 yang merupakan inisiasi dari founding father Republik Indonesia ; Ir. Soekarno. Dalam visinya beliau menjadikan Sarinah sebagai sentral bagi para pengrajin kecil di seluruh Indonesia dalam mendisplay dan memasarkan karya anak bangsa di Ibukota Republik Indonesia, Jakarta, dan Sarinah mengemban misi memasarkan dan memperkenalkan kepada dunia. Menghadapi perkembangan pasar global, Sarinah juga harus turut menyesuaikan diri dengan menyandang nama Sarinah The Indonesian Emporium. Kolabarosi Sarinah tidak hanya terbatas pengrajin tradisional namun juga dengan desainer desainer nasional. Keterlibatannya dalam JFW 2014 adalah yang kedua kalinya. Pihak Sarinah sangat mengapresiasi event seperti ini karena merupakan leverage bagi Sarinah dan seluruh pengrajin dan desainer yang bekerjasama untuk menunjukkan kepada publik nasional sekaligus internasional. Semua desain yang ditampilkan di JFW ini sangat kental balutan etnik dan tradisional yang merepsentasikan adat dan budaya daerah nusantara yang demikian kaya dan belum tereksplorasi. Sarinah The Indonesian Emporium dapat dijumpai di Thamrin Jakarta Pusat, Pejaten Village Jakarta Selatan dan Basuki Rahmat Malang.
Blok M Square Pusat Belanja Keluarga Kawasan Blok M sejak dulu sudah menjadi pusat belanja keluarga di Jakarta, kini kembali hadir dengan Blok M Square. Tersedia aneka sandang, bursa buku, pusat penjahit ex-Aldiron, Aneka Jajanan Nusantara, Pusat Piringan Hitam, Komputer, Handphone dan masih banyak lagi. Ditunjang kehadiran Carrefour, Cinema 21, Cinema 4D, resto-resto besar, serta pusat latihan Manasik Haji di Mesjid megah Nurul Iman lantai 7, akan melengkapi kebutuhan Anda sekeluarga. Setelah puas belanja, kuliner lesehan malam mulai buka pukul 20.0001.00 dini hari digelar di sepanjang Teras Melawai V Blok M Square, serta kehadiran kue subuh mulai pukul 04.00-08.00 WIB yang merupakan perdagangan kue subuh terbesar di Jakarta. Pusat entertainment malam ramai dikunjungi warga asing. Kawasan ini memiliki parkir yang terintegrasi, fungsi taman hijau yang sudah diaktifkan kembali, serta keamanan lebih terjaga dan kawasan bebas PKL. Sangat tepat jika pilihan Anda dan keluarga untuk datang ke Blok M Square, Pusat Belanja Keluarga.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
17
NEWS AROUND
Program Liburan Akhir Tahun Aston Bogor Hotel & Resort telah mempersiapkan pesta akhir tahun ini. Perayaan yang dikemas dalam acara bertemakan MASQUERADE PARTY. Atmosfer tema pesta topeng mulai ditampilkan kepada tamu yang berkunjung ke hotel sejak beberapa hari sebelum pesta itu sendiri melalui hiasan dekorasi yang terpampang mulai dari lobi, restaurant hingga ke area ballroom tempat pesta tersebut berlangsung. Selain itu pertunjukan multimedia dan aktifitas anak-anak mengisi waktu liburan akan menyemarakkan suasana pergantian tahun. MASQUERADE PARTY diadakan di Nirwana Ballroom pada 31 Desember 2013. Acara tersebut akan dimulai dengan dinner pada pukul 18.00 Dimana dalam dinner ini, tamu bebas untuk memilih venue makan malam dengan tema yang berbeda, seperti makan malam di tepi kolam renang dengan tema American Barbeque, Batutulis Coffee Shop dengan tema Asian Fusion dan Gading Café dengan Western. Puncaknya, kemeriahan pesta Tahun Baru ini akan diramaikan dengan penampilan artis Ari Lasso dan tak lengkap jika perayaan tahun baru tak dilengkapi dengan pesta kembang api.
MALAM TAHUN BARU BERSAMA KLA PROJECT Dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru Atria Hotel & Conference Gading Serpong (AHCGS) telah mempersiapkan berbagai promo menarik yang tidak boleh dilewatkan. Mulai dari promo kamar hingga promo makanan akan menemani Anda nantinya di malam spesial tersebut. Sentuhan spektakuler dihadirkan pada malam perayaan Tahun Baru nanti. Band legendaris terkenal “KLA PROJECT” akan menemani malam pergantian tahun Anda di AHCGS. Bertema “Colors of Love” suasana tahun baru di AHCGS menghadirkan warna – warna cinta untuk menyambut tahun 2014. Kelompok musik asal Indonesia yang dibentuk oleh Katon Bagaskara, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian, dan Ari Burhan ini akan memainkan tembang –tembang kenangan era 90’an seperti Tak Bisa Ke Lain Hati, Belahan Jiwa, Tentang Kita, Yogyakarta serta tembang favorit lainnya. Selain itu penampilan Female Percussion, Love Acoustic dan Female DJ akan melengkapi acara pada 31 December nanti. Berlangsung di Paramount Grand Ballroom mulai pukul 7 malam, acara dimulai dengan menyantap hidangan makan malam terlebih dahulu. Area berfoto dengan konsep “Colors of Love” photo booth telah dipersiapkan untuk mengabadikan moment pergantian tahun baru Anda serta area fortune teller tersedia bagi Anda yang ingin mencoba melihat peruntungan di 2014.
18
LIONMAG DESEMBER 2013
HARRIS Energizer Meetings Bagi para penyelenggara rapat, sebuah rapat yang fun atau menyenangkan, efisien dan produktif adalah prioritas utama, oleh karena itu HARRIS Hotels meluncurkan program untuk rapat yang dinamakan “HARRIS Energizer Meetings”. Program baru ini bertujuan untuk menghidupkan suasana rapat yang diselenggarakan di HARRIS Hotels, dimana termasuk didalamnya Successful Meeting ToolKit yang didesain secara unik – sebuah kotak yang sangat berguna bagi para pelatih atau pembicara yang berisi stabilo, spidol, stepler & perlengkapan penting lainnya. Untuk melengkapi program ini, HARRIS Hotels juga menyediakan menu Nutritional Healthy Coffee breaks yang terdiri dari jus buah segar, buah-buahan segar, yoghurt beserta kue-kue ringan yang terbuat dari sereal. Hal ini juga sekaligus mendemonstrasikan komitmen HARRIS Hotels untuk mempromosikan gaya hidup sehat.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
19
LEISURE
Hotel ekonomi terbaru Accor telah dibuka di Jakarta
Hotel Ciputra Semarang Central Java’s Finest Hotel Hotel Ciputra Semarang merupakan hotel berbintang lima berskala internasional yang dikelola oleh SwissBelhotel Internasional yang berpusat di Hong Kong. Terletak di kawasan Simpang Lima yang merupakan pusat keramaian dan kuliner di kota Semarang, hotel ini dapat ditempuh selama 15 menit berkendara dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Hotel ini memiliki akses langsung ke Mal Ciputra Semarang. Salah satu mal terbesar dan terlengkap di Semarang. Mal Ciputra Semarang adalah tujuan paling favorit untuk belanja. Memiliki 199 kamar diantaranya 10 Superior, 146 Deluxe, 17 Grand Deluxe, 21 Executive, 4 Junior Suite dan 1 Presidential Suite, Hotel Ciputra Semarang merupakan perpaduan yang sempurna antara budaya Jawa dan desain kontemporer. Seluruh kamar menawarkan fasilitas berstandar internasional, diantaranya; pendingin udara, saluran telepon IDD, televisi dengan saluran lokal dan internasional, akses internet, brankas pribadi, mesin pembuat kopi dan teh, minibar, majalah dan surat kabar harian, kamar mandi dan 100/200 volt cukur soket , pengering rambut. Hotel Ciputra Semarang juga menawarkan fasilitas bisnis yang lengkap untuk kenyamanan dan kemudahan bisnis seperti The Gallery Restaurant, The Executive Lounge, Lobby Lounge, Ruang Pertemuan, Spa dan Pijat, Pusat Kebugaran dan Wine Cellar.
20
LIONMAG DESEMBER 2013
Ibis Jakarta Senen memiliki 155 kamar dan berdiri strategis di pusat kota, dikelilingi oleh kawasan perkantoran, perbankan dan pusatpusat perbelanjaan. Hotel tersebut berjarak hanya 10 menit dari Stasiun Kereta Gambir – stasiun kereta api terbesar di Jakara dan Monumen Nasional (Monas). Kamar hotel dirancang dengan warna-warna lembut dan dilengkapi dengan fasilitas internasional serta perlengkapan yang mengetengahkan kepraktisan ruang dan kenyamanan. Setiap kamar menyediakan fasilitas meja kerja, TV LCD, brankas, tempat membuat kopi/teh dan akses Internet Wi-Fi gratis. Para tamu juga dapat memanfaatkan udara yang bersih dari asap rokok di setiap lantai, parkiran indooroutdoor gratis, dan layanan 24 jam. TASTE Restaurant yang khas dan Lobby Bar adalah tempat yang sempurna bagi para tamu, baik yang sedang berbisnis maupun berlibur untuk mencicipi berbagai pilihan makanan dan minuman yang tersedia sepanjang hari. Hotel ibis Jakarta Senen menawarkan empat ruang pertemuan fleksibel yang dapat mengakomodasi dari acara kecil hingga menengah berikut ruangan privat dengan kapasitas total hingga 120 orang. Info lanjut hubungi: 021-319 200 33 atau email: reservation@ibis-jakarta-senen.com
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
21
LEISURE
Biwana Spa Top Ten Best Spa In Hotel Pulau Bali memang sudah menjadi destinasi utama wisata spa bagi para wisatawan domestik mapun mancanegara. Dan salah satu spa terbaik yang mendapat penghargaan sebagai Top Ten Best Spa In Hotel by Bali Best Brand 2013 adalah Biwana Spa yang berada di Grand Aston Bali Beach Resort. Biwana Spa yang berasal dari kata ‘hutan’ dalam bahasa Bali, menggunakan bahan – bahan alami yang dapat ditemukan di dataran Bali. Salah satunya adalah bahan kopi yang diambil langsung dari daerah Kintamani dan digunakan di salah satu ciri khas perawatan spa di Biwana Spa, Balinese Coffee Treatment. Perawatan ini menggunakan hanya bahan – bahan dari kopi mulai dari lotion, body mask hingga lulur. Yang lebih menarik lagi, seluruh tubuh Anda akan dibalut oleh daun pisang dengan fungsi untuk mengeluarkan racun dan menghaluskan kulit. Biwana Spa memiliki 7 ruang perawatan yang mencerminkan pencampuran unsur – unsur kebudayaan Jawa dan Bali. Setiap ruangan memiliki tempat tersendiri untuk menikmati flower bath dengan suasana outdoor. Jadi tunggu apa lagi.
Feel the Experience! Dikelola oleh Swiss-Belhotel International, Swiss-Belinn Seminyak merupakan hotel pertama berbintang 3 yang beroperasi di Bali sejak bulan Mei 2013. Swiss-Belinn Seminyak mempunyai 196 kamar dengan interior yang nyaman dan di dukung oleh service dan fasilitas yang berstandar internasional, seperti ruang pertemuan yang bisa mengakomodasi lebih dari 300 orang, lobby lounge serta bar, Ba Re lo coffee shop, kolam renang, spa, fitness centre, 24 jam in-room dining serta di lengkapi dengan sarana Wi-Fi yang mencapai keseluruhan ruang. Berlokasi di jalan Sunset Road Seminyak, Bali, dan hanya berjarak 8 kilometer dari bandara Internasional Ngurah Rai, hotel dengan design kontemporer ini merupakan pilihan akomodasi yang tepat masyarakat dengan gaya hidup trendi sekaligus pecinta kuliner, belanja, dan tempat hangout yang happening di Seminyak. Akses dengan berjalan kaki dari hotel ke tempattempat iconic di kawasan prestisius Bali memudahkan tamu hotel untuk bersantap di beberapa tempat diantaranya Warung Italia, Made’s Warung, atau relaksasi di Prana Spa dan sederet tempat belanja menengah ke-atas. Hiburan berkelas dan terkesan mewah di daerah Seminyak juga tidak begitu jauh dijangkau, dan keunikan malam-malam berkesan di Bali semakin bermakna dengan hadirnya hotel dengan harga terjangkau.
22
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
23
WISDOM IN THE AIR
Merajut Nasib Mengubah Takdir OLEH: Jemy V. Confido
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan-ungkapan sebagai berikut: • ”Yah, sudah suratan takdir saya menjadi pegawai rendahan.” • ”Saya terima nasib saja menjadi orang kecil.” • ”Dasar garis tangannya, orang itu akhirnya jadi pengusaha sukses.” Ungkapan-ungkapan seperti di atas sangat sering kita dengar atau bahkan kita ucapkan sehingga tanpa kita sadari menjadi sebuah mitos yang dianggap benar namun sesungguhnya belum teruji. Pertanyaan bodoh saya terhadap ungkapan-ungkapan tersebut adalah sebagai berikut: Andai benar bahwa pencapaian seseorang ditentukan oleh suratan takdir, nasib atau garis tangan, maka untuk apa kita susah-susah mengadakan pemilihan umum? Cukup seluruh rakyat negeri ini discan tangannya lalu dimasukan ke dalam komputer. Selanjutnya, pada saat kita hendak memilih walikota, gubernur atau bahkan presiden, tinggal kita cari siapa orang yang garis tangannya mengatakan bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Kita perlu berhati-hati terhadap pemikiran-pemikiran yang bersifat melemahkan. Pemikiran-pemikiran tersebut cenderung dijadikan dalih oleh orang-orang yang tidak berhasil untuk menutupi kegagalannya. Saya pribadi, sudah sejak lama, memilih untuk tidak mempercayai mitos-mitos di atas. Bagi saya, paradigma atau cara pandang yang jauh lebih bisa diterima dan jauh lebih berguna adalah bahwa pikiran seseorang akan mempengaruhi sikapnya. Selanjutnya, sikap seseorang akan menentukan tindakannya. Lalu, tindakan seseorang akan menentukan hasilnya. Dan, bila hasil demi hasil ini diakumulasikan maka akan menjadi ... nasib atau bahkan takdir. Jadi, singkatnya, nasib atau takdir seseorang ditentukan oleh pikirannya. Anda tidak percaya? Marilah kita menelaah ilustrasi berikut. Dua orang pengusaha, sebut saja Si Bijak dan Si Bodoh, memulai usaha yang sama, pada saat yang
24
LIONMAG DESEMBER 2013
sama, di tempat yang sama dengan jumlah modal yang sama. Semuanya sama. Yang berbeda adalah cara pikir Si Bijak dan Si Bodoh. Si Bodoh berpikir bahwa uang yang didapatnya dari hasil usahanya bisa ia gunakan sesuka hati. Sedangkan Si Bijak berpikir bahwa uang yang didapatnya dari hasil usahanya harus digunakan untuk memperbesar usahanya tersebut. Ternyata penjualan Si Bijak dan Si Bodoh sama lakunya. Omset mereka dari di bulan pertama sama. Si Bodoh menggunakan keuntungan yang diperolehnya untuk bersenang-senang sementara Si Bijak menggunakan keuntungan yang diperolehnya untuk menambah kapasitas usahanya. Bulan ke dua, penjualan Si Bijak sedikit lebih banyak dari Si Bodoh karena ada barang-barang yang tidak disediakan oleh Si Bodoh namun disediakan oleh Si Bijak. Perlahan-lahan, para pelanggan Si Bodoh mulai beralih ke Si Bijak karena barang-barangnya lebih lengkap. Di bulan-bulan berikutnya, karena skala bisnis Si Bijak membesar, maka Si Bijak mulai mendapatkan berbagai diskon dari para suppliernya sehingga selanjutnya Si Bijak bisa menurunkan harga jualnya dengan tetap mempertahankan keuntungannya. Pada bulan ke12, omset Si Bijak sudah meningkat 10 kali lipat di bandingkan pada bulan pertama. Sementara Si Bodoh sudah menutup usahanya. Lalu pantaskah bila Si Bodoh mengatakan keberhasilan dalam menjalankan usaha tersebut bukan merupakan peruntungannya melainkan sudah menjadi garis tangan Si Bijak? Marilah kita simak kembali ilustrasi di atas. Siapakah yang memiliki pemikiran yang benar terhadap uang yang dihasilkan? Jawabannya adalah Si Bijak. Siapakah yang bersikap benar terhadap uang yang dihasilkan?
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
25
Kembali Si Bijak. Siapakah yang mengambil tindakan yang benar terhadap uang yang dihasilkan? Lagi-lagi Si Bijak. Siapakah yang mendapatkan hasil yang baik dari waktu ke waktu? Tentu saja Si Bijak. Dan terakhir, siapakah yang akhirnya bernasib lebih baik dalam usaha tersebut? Jelas Si Bijak. Dari kisah di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa nasib seseorang adalah sejauh pikirannya. Semakin seseorang mempersempit pikirannya, maka semakin suramlah nasibnya. Demikian pula semakin seseorang memperluas pikirannya, semakin cerahlah nasibnya. Bahkan, pikiran seseorang bukan hanya bisa merajut nasibnya tetapi juga bisa mengubah takdirnya. Kisah mengenai Hsieh Kun-Shan mungkin salah satunya. Hsieh Kun-Shan lahir di Taidong, Taiwan 21 Juni 1958 dengan tubuh yang sempurna dan dalam kondisi yang sehat. Karena tekanan ekonomi, ia membantu ayahnya Xie Shu dan ibunya Zhang Guihua untuk mencari uang bahkan sejak ia masih kecil. Pada usia 12 tahun, Hsieh terpaksa harus berhenti sekolah dan menjadi buruh pabrik garmen. Di tahun 1974, pada saat ia berusia 16 tahun, Hsieh membawa tiang besi yang secara tidak disadarinya menyentuh kabel bertegangan tinggi. Celakanya lagi, ia tidak menggunakan sandal sehingga seluruh tubuhnya menjadi konduktor listrik. Hsieh pun kontan terkena sengatan listrik yang membuatnya tak sadarkan diri selama dua hari. Pada saat ia terbangun, ia harus menerima kenyataan bahwa kedua tangan dan kakinya hancur serta mata kanannya rusak. Mata kanan Hsieh akhirnya tidak bisa digunakan untuk melihat sama sekali ketika saudara perempuannya secara tidak sengaja memukulnya dengan jepretan pada saat hendak memperbaiki buku. “Kehilangan anggota tubuh dan rasa sakit tidak membuatku lemah, namun hatiku hancur melihat air mata, keputusasaan dan ketakberdayaan ibuku.” Demikian penuturan Hsieh. “Aku hanya menambah penderitaan kepada perempuan yang hidupnya sudah penuh dengan duka. Ia harus merawat aku seperti bayi. Aku lalu membangunkan pikiranku, bahwa aku harus menjadi orang yang berguna dan tidak akan pernah membiarkan Ibuku menangis lagi.” Begitulah tekad Hsieh. Dan ternyata perubahan dalam pikiran Hsieh tersebut telah membuat perbedaan besar. Hsieh pun mulai berlatih untuk hidup dengan kekurangan fisiknya. Ia berlatih mengenakan celananya dan memandikan dirinya. Bahkan Hsieh menolak ketika teman-temannya mengajaknya untuk mengemis. “Tubuhku terkurung, namun pikiranku bebas.” Begitulah keyakinan Hsieh. Akhirnya Hsieh memutuskan untuk mulai melukis. Kenangan terhadap hobinya menggambari buku pelajaran
26
LIONMAG DESEMBER 2013
hingga dimarahi guru telah memberinya gagasan. Ia pun mulai berlatih membuat sketsa dengan menggunakan pensil yang digenggam menggunakan mulutnya. Di saat berusia 20 tahunan, setelah menggunakan kaki palsu, Hsieh bergabung dengan dua orang rekannya untuk mendirikan studio yang menjual lukisan cat minyak. Tekad Hsieh yang kuat telah menarik perhatian pelukis cat minyak terkenal Wu Ah-Sun yang ditemuinya dalam sebuah pameran. Wu kemudian memberikan kuliah gratis melukis kepada Hsieh dan ikut mempromosikan karya-karya Hsieh. Di kelas itulah Hsieh bertemu dengan calon istrinya, seorang wanita cantik bernama Lin Yeh-Chen. Pernikahan itu sendiri pada awalnya tidak disetujui oleh keluarga Lin. Hsieh kemudian melanjutkan sekolahnya hingga lulus SMU pada usia 30 tahun. Pada tahun 1987, Hsieh telah mendapatkan banyak penghargaan. Setiap bulannya ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar US $ 3.000. Bahkan lukisannya yang berukuran sedang bisa terjual seharga US $ 5.000. Selain itu, Hsieh juga mendapatkan penghasilan dari mengajar. Kisah hidup Hsieh telah menjadi legenda di Taiwan dan menjadi pelajaran untuk para siswa SD dan SMP. Film tentang Hsieh sepanjang 30 episode pun diputar di televisi Taiwan dan negara-negara lain termasuk salah satu televisi lokal di Indonesia. Dalam serial televisi tersebut, Hsieh ikut memerankan dirinya setelah dewasa. Pada tahun 2002, Hsieh menulis biografi yang kemudian menjadi buku wajib anak-anak setahun kemudian. Hsieh juga kerap diundang untuk menjadi pembicara dalam berbagai acara penting. Kini Hsieh mengabdikan dirinya untuk menolong lebih banyak orang. Sebagai contoh, Hsieh menyumbangkan hasil penjualan lukisannya seharga Rp. 400 juta yang diperoleh melalui lelang pada saat berkunjung ke Indonesia tahun 2007 lalu. ”Bagiku, tidak ada kesulitan dalam hidup. Yang ada hanyalah tantangan untuk dihadapi dan masalah untuk diselesaikan.” Ujarnya sambil tersenyum di apartemennya yang ditata rapi oleh istri dan dua orang putrinya. ”Aku selalu memikirkan sisi terang hidupku dengan mensyukuri apa yang masih aku miliki daripada meratapi apa yang sudah diambil dariku.” Sungguh sebuah cara pandang yang telah mengubah takdir. Takdir dari seorang cacat tak berdaya menjadi seorang yang sukses, terkenal, dikagumi dan bisa menolong orang lain. Bahkan, mertua Hsieh pun sekarang bangga kepadanya karena menantu mereka ini benar-benar memiliki jiwa yang sangat kuat untuk menopang kehidupan putri kesayangan mereka itu. Anda ingin mengubah takdir Anda? Bangkitkanlah pikiran Anda!
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
27
TRAVELING THAILAND
28
LIONMAG DESEMBER 2013
Pasar terapung sering kita ketahui ada di Kalimantan, yaitu di Lok Baintan di Sungai Martapura atau Muara Kuin di Sungai Barito yang nyaris punah. Ternyata kita tidak sendirian berpasar-apung ria. Sejak lama hal serupa terjadi di negara jiran dan sepintas mirip di sini. Hanya atensi pemerintah dan sukses promosi yang menjadi pembeda utamanya. TEKS & FOTO: PAUL ZACHARIA INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
29
D
amnoen Saduak merupakan pasar terapung yang, sebetulnya, bukan berlangsung di sebuah sungai seperti di Tanah Air. Yang dipromosikan besar-besaran oleh biro wisata Bangkok ini ternyata sebuah kanal yang digali pada pemerintahan Raja Rama IV. Ia ingin menghubungkan Sungai Taachin di Provinsi Samutsakorn dengan Sungai Maklong di Provinsi Samutsongkram sepanjang 32 km. Karena itu, jangan heran melihat betapa lurus dan rapinya tepian ‘’sungai’’ tempat pasar terapung itu berada. Berjarak sekitar 109 km ke arah selatan dari Bangkok, pasar di Kota Ratchaburi ini seakan menjadi salah satu tujuan wajib para wisatawan mancanegara. Dengan jalur jalan raya yang mulus, dalam tempo hanya dua jam kita sudah tiba di platform pemberangkatan yang, sebetulnya, masih sekitar 1-2 km sebelum pasar. (kiri) Kelapa muda Thailand yang terkenal manis serta dipotong rapi dan bersih (kanan atas) Turis yang memadati jalur pasar siap mengucurkan baht (kanan bawah) Pedagang pasar yang kreatif dan agresif di ‘’gerai tak terapung’’-nya
30
LIONMAG DESEMBER 2013
Di beberapa platform pemberangkatan, setelah membayar tiket yang sangat mahal –sekitar 1.000 baht kalau tidak bisa menawar— kita mengantre menaiki taksi air berupa sampan-sampan bermotor yang menerusi kanal-kanal cabang menuju kanal utama. Banyak warga hidup di sepanjang kanal-kanal itu. Mereka bercocok tanam di pekarangan belakang rumah. Sangat jelas betapa mereka sangat tergantung pada lalin air yang efisien ini. Bukan saja jalur air ini tak butuh perawatan seperti mengelupasnya aspal atau lubanglubang erosi di jalanan raya tetapi, yang tidak diduga, adalah ketersediaan air yang selalu siap dipakai untuk kebun dan ladang mereka sepanjang tahun. Sebetulnya terdapat tiga pasar terapung, yaitu Ton Khem, Hia Kui, dan Khun Phithak. Namun Damnoen Saduak yang paling terkenal. Sebetulnya ini kecerdikan pemerintah Bangkok saja untuk menyedot bonus kedatangan wisatawan di negaranya. Sebelum sampai ke pasar, banyak rumah warga sudah siap dengan ‘’lapak terapung’’ mereka menawarkan berbagai souvenir. Harusnya lapak-lapak ini tidak disebut terapung karena dijajakan dari dalam lapak biasa di darat yang bersinggungan langsung dengan tepi kanal,
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
31
sehingga membuat semua turis di sampan dapat berbelanja tanpa harus keluar dari dalam sampan. Karena tak ada ombak yang berarti, kita pun benar-benar bertransaksi dengan nyaman di permukaan air. Berbekal kalkulator, para penunggu lapak ini begitu tangkas menyajikan angka untuk apa pun barang yang kita sentuh. Selanjutnya dengan sigap mereka siap membungkus. Inilah contoh kehidupan petani dan nelayan yang sukses bergeser menjadi penyedia cinderamata atau pengemudi sampan wisata.
Transaksi Terapung Sebenarnya Mengunjungi Damnoen Saduak, sebaiknya datang lebih pagi karena sedikit lebih siang saja lalin sudah macet oleh banyak sampan bersesak-sesak mengitari kawasan pasar. Jalur-jalur persegi ini mengitari ‘’pulau-pulau’’ berkonstruksi beton yang berjualan layaknya pasar biasa. Dengan rata-rata ratusan sampan membeli oleh-oleh dari lapaklapak ‘’terapung’’ setiap hari, bisa dibayangkan besarnya perputaran keuangan di perairan semu itu. Di Damnoen Saduak kita baru bisa menemui pedagang pasar yang bertransaksi dalam posisi benar-benar terapung, dengan sesama sampan membawa barang-barang dagangan. Ketika arus modernisasi menarik pedagang cinderamata semakin berjualan di daratan, banyak ibu pendayung sampan masih tampak otentik dengan caping bambu asli mereka. Caping untuk turis yang berwarna-warni pun dirancang dapat dilipat bak kipas, sehingga praktis untuk pengepakan. Untuk memudahkan turis, sepertinya tidak ada yang terlewatkan. Jujur saja, seharusnya kita belajar dari kesungguhan penggalian dana wisata kepada pemerintah Thailand. Dari semua sisi, sebenarnya pasar terapung kita jauh lebih karena benar-benar ada di sungai–sungai utama Kalimantan. Hanya sangat memprihatinkan betapa Pasar Terapung Muara Kuin sudah nyaris punah karena tergantikan pasar darat yang dirasakan lebih modern dan praktis. Seandainya saja aset tradisional kita itu dikembangkan seperti di Thailand, pastilah warga di Sungai Barito dan Martapura bisa meningkatkan taraf hidup tanpa harus mendarat dari posisi mereka sebagai penghuni sungai. Sangat disayangkan jika pasar terapung kita mungkin dipandang sebagai terbelakang. Malah kini potensi pengundang rupiah itu di ambang kepunahan.
(atas) Gerai terapung yang otentik, saling bertransaksi, bahkan masak di atas sampan (bawah) Lapak caping bambu berwarna-warni yang bisa dilipat seperti kipas
32
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
33
TRAVELING PUH SARANG
Wisata Religi
Puh Sarang
34
LIONMAG DESEMBER 2013
Dibangun oleh arsitek terkenal, Ir. Henricus Meclaine Pont, sebuah gereja di Puh Sarang mengadopsi struktur batu menyerupai candi-candi di Jawa Timur. Cermin spirit inkulturasi dan menghormati budaya yang lama tertanam di masyarakat. TEKS & FOTO: ARIEF PRIYONO
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
35
A
ktivitas pedagang yang meluber ke jalan raya di sekitar Pasar Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pagi itu memaksa saya menghentikan kendaraan sejenak, lalu jalan melambat. Inilah ‘’pasar tumpah’’. Saya tidak merasa terganggu kondisi ini melainkan justru menikmati hiruk-pikuk orangorang menawarkan dagangannya. Itulah salah satu warna perjalanan saya menuju destinasi wisata, gereja di Puh Sarang, yang letaknya memang tidak jauh dari pasar. Lagipula saya tidak sedang diburu waktu. Sekadar jalan-jalan akhir pekan. Lebih kurang 10 menit, baru saya bisa bebas dari kemacetan yang, ternyata, pagi itu terjadi akibat sebuah bus pariwisata nylonong masuk lewat jalur depan pasar meski di sana terpampang jelas rambu lalu
36
LIONMAG DESEMBER 2013
lintas dengan peringatan tegas: bus dan kendaraan roda empat menuju Puh Sarang harus berbelok ke jalan alternatif. Pun aturan itu sebenarnya juga berlaku di pagi hari ketika para pedagang aktif di pasar. Tibalah kaki menginjak Puh Sarang. Terhampar di depan mata kompleks Gereja Santa Maria dan Gua Maria Lourdes di atas areal seluas 13,5 hektare. Puh Sarang kini bukan sekadar tempat ziarah dan peribadatan Kristiani tetapi telah menjelma menjadi salah satu destinasi wisata utama di Kabupaten Kediri. Tiap akhir pekan wisatawan pemeluk beragam agama memadati Puh Sarang untuk rekreasi bersama keluarga, mengusir penat usai sepekan bekerja. Sejatinya Puh Sarang merupakan nama sebuah desa di wilayah Kecamatan Semen, sekitar 6 km arah tenggara dari Kota Kediri. Poh
Keputih adalah asal nama desa ini. Posisinya di lereng timur Bukit Klotok, komplek Pegunungan Wilis, berupa kawasan berkontur dengan udara dingin. Batu kali menjadi kekayaan desa ini. Menuju lokasi itu, dari mana pun pengunjung datang sebaiknya langsung menuju terminal Kediri. Dari terminal, jika menggunakan kendaraan pribadi tinggal mengikuti penunjuk arah yang begitu mudah dijumpai di sepanjang perjalanan. Jika memakai kendaraan umum, jasa ojek 24 jam siap mengantar dari terminal maupun Stasiun Kota Kediri. Tarifnya relatif murah, tinggal pintar-pintar menawar.
Mirip Perahu Daya tarik gereja di Puh Sarang terletak di fisik bangunannya. Arsitekturnya sengaja dibikin setengah mirip candi-candi Jawa
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
37
Hindu di Jawa Timur. Tampaknya keunikan ini muncul didasari pilihan metode penyebaran ajaran agama oleh pendirinya, Pastor Wolters CM, yang dibantu seorang antropologarsitektur Ir. Henricus Maclaine Pont. Dengan kata lain, bangunan gereja berusaha melakukan inkulturasi, proses penyerapan kebudayaan lokal guna memahamkan ajaran gereja ke komunitas di sana dan sekitarnya. Jadilah bangunan gereja di Puh Sarang itu berfilosofi Hindu-Jawa.
38
LIONMAG DESEMBER 2013
Kendati telah empat kali direnovasi (1955, 1974, 1985, dan terakhir pada 1999), bentuk bangunan gereja tersebut tidak berubah. Terpikat pesona arsitektur bangunan gereja itu, kamera saya keluarkan, lalu memencet shutter dan mengambil beberapa frame gambar. Hasilnya, tidak sekadar gambar tetapi juga berbicara tentang pesan toleransi antarumat beragama yang telah ditiupkan para pendiri gereja jauh sebelum negeri ini merdeka.
Daya tarik gereja di Puh Sarang ini tidak hanya melekat pada bentuk bangunannya yang unik, mirip perahu menempel pada sebuah bangunan seperti gunung. Di kompleks gereja terdapat miniatur Gua Maria Lourdes yang ada sejak awal gereja dibangun. Pada 1999, pihak gereja membangun gua lebih besar di lahan baru, sekitar 300 meter arah barat laut lokasi gereja. Komplek gua baru itu berketinggian 18 meter dengan lebar 17 meter. Di seputar patung kecil dalam gua pertama terdapat tulisan di atas kuningan dalam bahasa Jawa ejaan lama: Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem. (terjemahan bebasnya: Bunda Maria yang ditakdirkan tanpa membawa dosa, restuilah kami yang hadir di Rumah-Mu). Gua kecil di sebelah kanan gereja itu didatangi tidak hanya oleh umat Katolik untuk memanjatkan Doa Rosario maupun Novena, tetapi juga umat non-Katolik untuk bermeditasi dan berdoa kepada Tuhan. Patung Maria di Gua Maria Lourdes Puh Sarang merupakan replika Patung Maria Lourdes di Prancis yang terbuat dari semen dengan bagian luar dicat. Patung Maria sekarang setinggi 3,5 meter (4 meter jika dihitung dari alas kaki) atau lebih tinggi dari contoh aslinya yang hanya 1,75 meter. Pembangunan Gua Maria Lourdes tetap memerhatikan lingkungan sekitar, misalnya tidak serta merta memangkas habis pepohonan yang sejak awal ada di lokasi. Pihak gereja membiarkan pohon-pohon tersebut tumbuh agar areal gua dan sekitarnya rindang dengan angin semilir menyegarkan.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
39
12 Titik Mata Air Di Gua Maria Lourdes juga terdapat 12 titik mata air dari sumber alami di lereng Bukit Klothok. Melalui tahap penyaringan berlapis, air itu pun bisa langsung diminum oleh wisatawan. Menurut keyakinan masyarakat sekitar, air ini berkhasiat menyembuhkan penyakit dan banyak manfaat lain meski sejauh ini belum dilakukan penelitian ilmiah untuk membuktikan kebenaran mitos itu. Saya coba meminumnya dan, wow, segar alami khas air pegunungan. Dekat lokasi gua juga terdapat tempat menarik namun kerap lepas dari perhatian pengunjung. Tempat itu adalah ‘’Columbarium Pieta’’ atau tempat penitipan abu jenazah. Kebanyakan yang berkunjung ke Calumbarium Pieta adalah keluarga dari mereka yang sudah meninggal. Tujuannya adalah berdoa untuk mendiang anggota keluarga yang abu jenazahnya dititipkan di tempat itu. Abu jenazah disimpan dalam kotak yang ditaruh di dinding, lalu diberi pengenal baik berupa foto maupun nama. Banyak abu jenazah yang sudah dititipkan. Bahkan sudah banyak yang memesan kotak-kotak yang masih kosong. Di sebelah utara Gua Maria Lourdes, terdapat tempat bernama Jalan Salib Bukit Golgotta yang memiliki 15 stasi atau pemberhentian dengan 100 buah patung yang mengisahkan perjalanan Yesus dalam menerima hukuman dari Pontius Pilatus (penguasa Yerusalem) saat itu. Penggambaran Yesus dibagi menjadi peristiwa gembira (masa anak-anak), peristiwa sedih, dan mulia.
40
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
41
SPECIAL LION AIR Ke-100
Selamat Datang Pesawat ke-100 Lion Air Lion Air maskapai penerbangan terbesar di dunia yang mengoperasikan Boeing 737 – 900ER
42
LIONMAG DESEMBER 2013
FOTO FOTO: DOK. BOEING
D
ibawah guyuran hujan dan sambutan ratusan staf dan manajemen Lion Air Grup pesawat Boeing 737-900 ER yang ke-100 dengan registrasi PK-LOF. mendarat mulus di Bandara SoekarnoHatta Cengkareng setelah terbang dari Seattle, Amerika Serikat dan transit terlebih dulu di Hawaii dan Biak, Senin (11/11). “Pesawat ke-100 ini bertuliskan Thank You Indonesia di badan pesawat sebagai tanda ungkapan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia yang memberikan kepercayaan dan dukungan terhadap
pengembangan operasional Lion Air untuk penerbangan domestik dan regional,� kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Sebelumnya, Boeing dan Lion Group, kelompok maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, merayakan pengiriman pesawat 737 Next-Generation ke-100, dengan acara istimewa di Seattle, Amerika Serikat (AS).
(kiri) Acara penyerahan Pesawat Boeing 737-900 ER ke 100 Lion Air di pabrik Boeing, Seattle, Amerika Serikat. (kanan atas) Sambutan manajemen dan para pekerja Boeing saat rombongan Lion Air Group tiba di tempat acara. (kanan bawah) Tari Bali sebagai acara pembuka.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
43
“Ini momen yang luar biasa untuk Lion Group,” ujar Presiden Direktur Lion Group, Rusdi Kirana di Seattle, Senin (4/11) waktu setempat. Rusdi bercerita bagaimana memulai bisnis Lion Air dari satu pesawat pada Juni 2000 namun terus berkembang pesat di industri penerbangan Indonesia. “Boeing 737-900ER jenis pesawat yang memungkinkan kami tumbuh dan sukses karena biaya operasional yang rendah dan tetap memberikan kenyamanan kepada penumpang,” kata Rusdi dalam pidatonya. Dalam kurun lima tahun terakhir, Lion Air Group berhasil mendatangkan 100 unit Boeing seri 737. Sejak
44
LIONMAG DESEMBER 2013
2007 hingga 2013, kedatangan pesawat sesuai jadwal sebanyak dua unit per bulan. Semua pesawat itu tidak hanya digunakan Lion Air, tapi juga Batik Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Dinesh Keskar, Senior Vice President Asia Pasific and India Sales Boeing Commercial Airplane mengucapkan selamat kepada Lion Air atas momen penyerahan pesawat ke-100 di Seattle, Senin (4/11).
(atas) Rusdi Kirana berfoto bersama karyawan Boeing (kiri) Rusdi Kirana memberikan bingkisan ke karyawan Boeing (kanan) Direksi Lion Air
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
45
FOTO: RISTIYONO
Pesawat Boeing 737-900 ER ke 100 disambut dengan siraman air di Bandara Soekarno Hatta
“Tidak banyak maskapai yang mampu mencapai tahap ini dengan cepat. Kami bangga Boeing 737 telah menjadi bagian dari perkembangan Lion Air menjadi salah satu low cost carrier terbesar di dunia. Saya menyebut Lion sebagai king of low cost carrier di Asia,” katanya. Dua tahun lalu, tepatnya pada tanggal 15 September 2011 perayaan sama juga dilakukan di Seattle, Amerika Serikat dalam penyerahan pesawat 737-900 ER yang ke 50. Kedatangan pesawat ke-100 ini untuk memperkuat operasional Lion Air khususnya menghadapi liburan akhir tahun. Selain itu, rencana Lion Air menjadikan Batam sebagai hub (pusat penghubung) serta pusat perbaikan menjadi angin segar bagi masyarakat. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan hub Batam mampu menampung 40 pesawat sekaligus tanpa harus singgah di Jakarta. Umpamanya, kata dia, untuk rute penerbangan Pekanbaru-Ujung Pandang, konsumen tidak harus ke Jakarta dan khawatir delay akibat kemacetan yang terjadi di Soekarno Hatta. Pesawat dari Pekanbaru akan singgah di Batam dengan rute Pekanbaru-Batam-Ujung Pandang atau sebaliknya.
46
LIONMAG DESEMBER 2013
“Dengan beroperasinya Batam sebagai hub maka secara otomatis butuh 40 pesawat yang akan terdistribusi di Indonesia. Tak hanya itu, kami juga akan mengoptimalkan Batam melayani rute regional,” katanya. Dari 100 pesawat yang diterima Lion Group dari Boeing, sebanyak 88 pesawat beroperasi untuk penerbangan Lion Air, enam pesawat untuk Batik Air, empat bagi Malindo Air dan dua terakhir rencananya untuk Thai Lion Air yang berbasis di Bangkok, Thailand. Lion Air yang didirikan pada tahun 1999 juga menjadi launch costumer untuk seri 737-900ER. Pada 2017 akan menjadi perusahaan penerbangan pertama di Asia Pasifik yang menggunakan seri 737MAX, atau sebagai launch costumer untuk 737MAX 900. Lion Group telah memesan sebanyak 408 unit pesawat Boeing seri 737 dengan pembagian sebanyak 201 unit pesawat jenis 737 Max yang sekarang masih dibuat Boeing dan akan diterima Lion Air pada 2017. Selanjutnya Boeing akan mengirim 207 unit pesawat jenis 737 Next Generation (NG) berupa seri 800 dan 900ER dengan pengiriman terakhir pada 2025.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
47
CONTEST PERIOD: 10 July 2013 — 28 February 2014
7 WONDERS OF SHOPPING AWAIT RM1,000,000 SHOPPING SPREE IN KUALA LUMPUR & TRIP TO HONG KONG, TOKYO, NEW YORK, PARIS, LONDON AND DUBAI MONTHLY INDULGER : RM10,000 RM1 WORTH OF SHOPPING VOUCHERS X 7 WINNERS MONTHLY INDULGE VOUCHERS VOUCHER : RM10 VOUCHER WITH MINIMUM PURCHASE OF RM250 (DOUBLE YOUR REWARDS WITH PURCHASES MADE WITH MASTERCARD ® CARDS)
2x
CHANCES TO WIN
AND GET 2 VOUCHERS
Now, you sta t nd a chan c hance ce of tak taking ing of offf on o n a wo wondr ndrous ous world rldwid wide e shop s hoppin ping g adve a dventu nture re and a pric p ricele elessss hol holida iday y when w hen yo you u spen s pend d just j ust RM RM250 250.. And, A nd, pu purch rchase asess m ade wi with th you yourr Master Mas t Ca arr d c card ard autom tomati atical cally ly dou double ble yo your cha chancess of of winn inning g. So, in indul dulg dul ge til g t l you you fly to today day!! day
Participating Malaysia International Airports: KLIA • LCCT-KLIA • PENANG • LANGKAWI • KOTA KINABALU • KUCHING Terms and conditions apply.
For more info, visit: it: www.malaysiaairports.com.my/indulge
Or download our app:
48
MAHB AIRPORTS
LIONMAG DESEMBER 2013
Download the iButterfly Asia app now to catch your butterflies and receive great offers The Official Card
REWARDING INDULGENCE
AT MALAYSIA’S INTERNATIONAL AIRPORTS Menangkan RM 1 Juta (USD 310.000) untuk kesenangan berbelanja dan pengalaman seumur hidup di kota pusat belanja paling top dunia. berbelanja di tujuh keajaiban dunia belanja ini sejalan dengan tema “Wonderland” dari kampanye ITUF 2013/2014. Kampanye ini telah diselenggarakan sejak 10 Juli 2013 lalu dan berakhir pada 28 Februari 2014 di seluruh bandara internasional Malaysia. Hanya dengan belanja RM 250 (USD 75) pengunjung berkesempatan memenangkan grand prize. Bagi pemegang kartu MasterCard akan digandakan point mereka dan dapat mengklaim voucher belanja.
Pernah terpikir seperti apa kira-kira jadinya berbelanja di tujuh kota destinasi belanja paling top di dunia? Itu bisa kita rasakan di Bandara Internasional di seluruh Malaysia. Karena saat ini sedang diadakan kampanye khusus yaitu Indulge Till You Fly (ITUF) Campaign. Kampanye ini sebagai penghargaan kepada para wisatawan untuk berbelanja dan makan di lima bandara internasional yang berlokasi di seluruh Malaysia. Apalagi musim Natal dan liburan yang sebentar lagi tiba menjadi waktu yang sangat tepat untuk menjadi bagian dari kampanye yang sangat menarik ini.
pengunjung dapat berkeliling di sekitar bandara dan berkesempatan mengikuti berbagai aktivitas dan tentu saja memiliki kesempatan untuk memenangkan grand prize dari kegiatan Indulge Till You Fly (ITUF) Campaign. Hadiah utama ini berupa kesempatan belanja sebesar RM 1 Juta (USD 310.000) dan pengalaman berbelanja di Hong Kong, Tokyo, New York, London, Paris, Dubai dan tentu saja Kuala Lumpur. Pemenang bersama pasangannya, akan terbang dengan penerbangan kelas bisnis ke tujuh kota tersebut dan bermalam di hotel mewah serta diajak berbelanja di mal kelas atas.
Sehubungan dengan perayaan akhir tahun, Malaysia Airports telah merencanakan berbagai kegiatan promosi. Para wisatawan dan
Menurut Puan Faizah Khairuddin, Senior General Manager – Commercial Division, Malaysia Airports, bahwa hadiah utama
Untuk informasi detil kita dapat kunjungi di www.malaysiaairports. com.my/indulge atau log in facebook di www.facebook.com/ IndulgeMalaysiaAirports. Jadi pada saat Anda transit di salah satu bandara internasional Malaysia, nikmatilah! Di sini Anda sangat dihargai untuk kesenangan Anda. Selamat berbelanja. (advertorial)
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
49
EVENT TOUR DE IJEN 2013
E
Banyuwangi
TOUR de IJEN 2013 TEKS & FOTO: RISTIYONO
50
LIONMAG DESEMBER 2013
vent tahunan ‘’Banyuwangi Tour de Ijen’’ bergulir lagi tahun ini. Tahun ini lomba balap sepeda berskala internasional yang dihelat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu berlangsung pada 2-5 November lalu diikuti 14 tim luar negeri dan enam tim dalam negeri. Tahun ini empat etape dilombakan dengan total lintasan sepanjang 606,5 km yang melewati seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Tujuannya, mempromosikan sekaligus menunjukkan kepada dunia Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi luar biasa, khususnya sebagai destinasi pariwisata dan sumber daya alam. Etape terakhir dengan garis finish di Gunung Ijen menyajikan rute yang paling ekstrem. Dari total 171,3 km yang harus ditempuh, pada puluhan kilometer terakhir para pebalap ditantang menaklukkan trek menanjak yang berakhir di daerah Paltuding, Gunung Ijen, pada ketinggian 1.876 meter di atas permukaan laut. Mirsamad Poorseyedi Golakhour dari Iran tampil sebagai juara ‘’Banyuwangi Tour de Ijen 2013’’ ini. Pebalap Tabriz Petrochemical Team ini mencatatkan waktu 16 jam 11 menit 43 detik. Tabriz juga menjuarai kategori tim dengan keunggulan catatan waktu 2 menit 10 detik atas RTS Santis dari Taiwan. BRCC Banyuwangi di tempat ketiga dengan selisih 9 menit dan 55 detik di belakang Tabriz. Sukses
Resorts World Sentosa
S.E.A. Aquarium
Universal Studios Singapore
Rainbow Reef
Resorts World Sentosa
Satu Lokasi Beribu Atraksi
Di tengah padatnya kesibukan, Anda harus memilih
tempat berlibur yang memiliki berbagai fasilitas dan atraksi sekaligus, seperti di Resorts World Sentosa, Singapura. Anda dapat memulainya dari Universal Studios Singapore. Rasakan menjadi bagian dari aksi sebuah film di TRANSFORMERS The Ride: The Ultimate 3D Battle yang memiliki efek-efek 3-Dimensi luar biasa, dunia animasi di Shrek 4-D Adventure atau sebuah wahana terbaru yaitu, Sesame Street Spaghetti Space Chase. Selesai beraksi, saatnya memasuki kemegahan dunia bawah laut di S.E.A. Aquarium. Aquarium terbesar di dunia ini memiliki koleksi spesies dengan jumlah lebih dari 800 spesies margasatwa. Anda akan terpesona mengamati pari manta raksasa, hiu zebra, dan aneka kehidupan laut melalui panel kaca terlebar di dunia. Setelah itu, giliran Anda untuk bermain air di Adventure Cove Waterpark. Taklukkan beberapa lintasan seluncur air yang menantang, menyelam bersama 20.000 ikan terumbu berwarna-warni di
Rainbow Reef, atau menyusuri Adventure River dengan 14 pemandangan menakjubkannya. Mulai 24 November 2013, Resorts World Sentosa pun menyuguhkan drama musikal berjudul LightSeeker. Drama perjuangan di sebuah dunia fantasi ini diwarnai oleh tata cahaya meriah serta melodi musikal yang indah dari musisi internasional kenamaan, Dick Lee. Dengan segala kelengkapannya, pantas bila Resorts World Sentosa meraih predikat “Best Integrated Resort� untuk ketiga kali secara berturut-turut pada 24th Annual TTG Travel Awards 2013. Kegembiraan ini dirayakan dengan paket promosi 3-time Winner Celebrations, dimana pengunjung dapat menikmati penawaran khusus S$123 untuk tiga atraksi termasuk Universal Studios Singapore, S.E.A. Aquarium, dan Adventure Cove Waterpark. Penawaran ini berlaku mulai tanggal 16 November hingga 30 Desember 2013. Kunjungi www.rwsentosa.com untuk informasi lebih lengkap dan segera nikmati keceriaan di Resorts World Sentosa. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
51
tim tuan rumah menempati posisi ketiga kategori tim itu tidak lepas dari prestasi Muhammad Taufik, Tonton Sutanto, dan Warseno. Muhammad Taufik bahkan berhak menyandang white jersey untuk kategori pebalap terbaik Indonesia. Gelar raja sprinter atau green jersey disandang Mat Amin Shahrul dari Terengganu, Malaysia, sementara red jersey untuk raja tanjakan disematkan kepada Emami Rahim.
52
LIONMAG DESEMBER 2013
Antusiasme masyarakat pada event ‘’Banyuwangi Tour de Ijen’’ ini terbilang luar biasa. Mereka memadati sisi-sisi rute yang dilewati para pebalap hingga membeludak di sekitar garis finish setiap etape. Sepertinya mereka telah memiliki pebalap favorit hingga tanpa pula sungkan mengerumuni para pebalap di tenda istirahat usai mereka masuk finish. Bahkan di sela-sela istirahat itu tidak
sedikit pula warga mengajak para pebalap untuk foto bersama. Meski masih tampak lelah, para pebalap melayaninya ramah. Senyum mereka mengembang. Keceriaan pun terpancar. Warga senang, para pebalap juga senang hadir di Banyuwangi. Bukankah ini gambaran nyata sukses ‘’Banyuwangi Tour de Ijen’’? Sukses Banyuwangi! Sampai bertemu di ajang ‘’Banyuwangi Tour de Ijen’’ berikutnya.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
53
AUTOMOTIVE
54
LIONMAG DESEMBER 2013
Terra Dei Motori Melintasi Sejarah Lamborghini
Teks : Karman Mustamin - Foto : Automobili Lamborghini
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
55
Berminat mengetahui sejarah panjang Automobili Lamborghini? Berkunjunglah ke sebuah gedung di Sant’ Agata Bolognese yang terletak di lembah antara Bologna dan Modena. 56
LIONMAG DESEMBER 2013
S
ebuah gedung kini berdiri megah di Sant’ Agata Bolognese. Itulah Lamborghini Museum. Kawasan itu dikenal dengan sebutan ‘’Terra dei Motori’’ alias Motor Valley. Jadi memang sangat pas dengan tujuan pendirian museum, yaitu menampilkan sejarah panjang industri automotif milik Lamborghini. Museum tersebut sebenarnya ada sejak 2001 sebagai bagian dari komitmen Automobili Lamborghini
untuk memperingati kehadiran milenium baru seiring kelahiran mobil-mobil impian mereka. Adalah Lamborghini Murciélago yang kali pertama menghuni museum ini, lantas kini berjejer koleksi mobil dari masa lalu sebagai backdrop. Koleksi itu banyak didatangkan dari garasi para penggemar dan kalangan enthusiasts Lamborghini di berbagai penjuru dunia.
Sejarah Masa Silam Memasuki gedung museum, pada lantai dasar pengunjung akan
disambut produk pertama pabrikan asal Italia ini. Karya yang dibangun oleh Ferruccio Lamborghini pada 1964 itu, tak lain, dari 350 GT. Mobil ini bersanding dengan 400 GT serta Miura S dengan mesin V12 berkapasitas 4.0 liter. Di lantai sama yang seakan didedikasikan untuk bertutur tentang sejarah masa silam, pengunjung bisa menyaksikan Islero yang dirilis pada 1968-1969. Tak ketinggalan Espada yang dikenal sebagai mobil model saloon pertama Lamborghini berdampingan dengan Jarama.
Penampilan prototype (chassis number 001) dari Countach yang legendaris sekiranya boleh disebut mewakili perkembangan teknologi Lamborghini. Countach tercatat sebagai mobil pertama yang berhasil memecahkan rekor kecepatan 300 km/jam. Lalu ada Lamborghini LM 002, mobil eksotis sekaligus unik karena menjadi kendaraan off-road pertama yang diracik Lamborghini untuk kepentingan militer. Tak lupa pengunjung juga dimanjakan oleh beberapa produk yang mengadopsi mesin V8 sebagai
sumber tenaganya. Ambil contoh Urraco serta Silhouette yang masing-masing bersenjatakan mesin berkapasitas 2.5 dan 3.0 liter. Sebagai pelengkap, pada deretan lemari kaca ikut dipajang scale models mengadopsi bentuk aslinya. Bahan scale models ini, antara lain, dari kayu atau plastik dan merupakan hasil karya para master coachbuilders maupun para desainer. Lantas, di balik sebuah dinding, terpampang foto-foto yang menggambarkan sejarah sejak kelahiran Lamborghini.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
57
Memasuki Era Modern Menjejak ke lantai berikutnya, pengunjung dihibur oleh informasi serta produk berkaitan dengan soal design, concepts, serta mobil eksotis dan mobil-mobil berkatagori balap. Sebut saja Miura Concept yang tampil dengan skala penuh. Mobil konsep ini diracik pada 2006 untuk memperingati 40 tahun Miura, termasuk pula Concept S yang sempat dipajang di arena Geneva Motor Show pada 2005. Berdekatan dengan Concept S juga terlihat prototype dari masa lalu. Masing-masing dua yang sempat diajukan rancangannya oleh Gandini dan Zagato yang sedianya
58
LIONMAG DESEMBER 2013
untuk menggantikan Diablo. Prototype ini diberi code-named P 147. Namun lantai ini sesungguhnya seakan didedikasikan untuk berkisah tentang era modern. Sederet mobil yang masuk katagori production cars tampil di sini, termasuk produk termutakhir Countach yang dibangun untuk memperingati 25 tahun kelahiran tipe ini. Selain itu, ada pula Diablo produk 1998 yang merupakan prototype GT2 serta generasi terakhir Diablo 6.0 SE (2001) yang dilabur kelir berwarna keemasan.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
59
Pada bagian tengah, tersaji Reventón yang konon hanya diproduksi total 20 unit. Inilah produk yang disebut sebagai star among stars karena berwujud ramping mirip jet tempur. Bahkan bodi Reventon ini sengaja dilabur kelir abu-abu dipadu hijau pupus.
Kenangan Formula 1 Produk Lamborghini yang pernah didedikasikan untuk para petugas keamanan bisa disaksikan di lantai ini. Produk dimaksud, tak lain, dari Gallardo yang menjadi pilihan Italian Polizia Stradale. Tak pelak kala itu mobil ini pun digelari the world’s fastest police car. Pada mobil ini, pengunjung berkesempatan menyaksikan
60
LIONMAG DESEMBER 2013
berbagai teknologi modern yang dicangkokkan. Sebut saja sistem navigasi satelit yang dilengkapi micro-telephone dan sistem Provida yang berfungsi mengenali tindak kejahatan dan mengirimnya dalam bentuk image. Lalu ada Elsag, yakni car detector yang terhubung dengan sistem database kepolisian untuk mengenali mobil yang tidak teregistrasi. Pada areal lain dipajang beberapa kendaraan untuk transportasi di air. Ini sekaligus menjadi saksi keandalan mesinmesin ‘’Toro’’ (Banteng) untuk digunakan di darat maupun air. Beberapa dari kendaraan itu telah mengukir kejayaan di ajang balap dunia.
Sebagai pelengkap juga terpajang produk yang memberi kenangan akan riuhnya sirkuit Formula 1. Beberapa dari mobilmobil F1 yang pernah didukung mesin Lamborghini, antara lain, Lola-Larousse (1989) serta Minardi M. 191/L (1992). Museum ini terbuka untuk umum setiap Senin–Jumat mulai pukul 10.00– 12.30 dan pukul 13.30 – 17.00. Setiap pengunjung dewasa dikenai biaya 13.00 euro. Harga ini berlaku bagi yang tidak didampingi guide. Sedangkan khusus pelajar dan lansia akan mendapatkan potongan harga tiket menjadi hanya 10 euro dengan menunjukkan kartu pelajar atau identitas kependudukan (KTP).
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
61
TRAVELING TANJUNG PAPUMA
Tanjung
Papuma
Pasir Putih Berhias Malikan TEKS & FOTO: DAMMER SARAGIH
62
LIONMAG DESEMBER 2013
A
ngin bercampur gerimis mengguncang-guncang tenda. Mata saya mengintip, menerobos hening malam menuju pantai. Nun jauh di malam gulita itu, tampak puluhan lampu minyak di kapal-kapal nelayan yang siap melaut, menantang dingin malam serta cuaca kurang bersahabat. Sepertinya hujan deras tak lama lagi turun. Dibuai waswas, saya memilih rebahan sembari berusaha menikmati iPod dalam tenda yang hangat. Antara sadar dan sesal, rencana menikmati hari di Tanjung Papuma saat musim hujan jelas bukan keputusan tepat, ditambah kegagalan saya mendapatkan tempat untuk bermalam. Pada akhir pekan itu, wisma dengan jumlah kamar terbatas pun telah lebih dulu di-booking pelancong lain. Jadilan menyewa tenda doom bertarif Rp 75 ribu per hari sebagai pilihan terakhir untuk bisa melewati malam di pantai yang terletak di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ini. ‘’Papuma’’ berasal dari akronim Pasir Putih Malikan. Arti literalnya, pasir putih nan lembut berhias batu Malikan. Sesuai namanya, pantai berjarak sekitar 40 km dari Kota Jember ini memang menawarkan pemandangan indah bebatuan berbalut pasir putih.
Tidak hanya nama, kondisi geografis pantai itu juga unik. Karena berupa tanjung yang menjorok jauh ke laut, meskipun merupakan pantai selatan, pengunjung pun dimungkinkan bisa menikmati sunset dan sunrise pada titik yang sama. Keinginan melihat keindahan pantai ini memang mampu mengalahkan rasa lelah saat menuju ke sana. Tidak kurang 4,5 jam saya habiskan dalam perjalanan dengan kereta api menuju Jember dari Stasiun Gubeng, Surabaya. Bisa juga ke Jember dengan bus yang bertolak dari Terminal Purabaya Surabaya. Sesampai di Jember, banyak cara untuk mencapai lokasi. Bisa dengan taksi, angkot, atau menyewa mobil. Namun saya memilih menggunakan ojek. Andik, pengojek yang saya temui di Stasiun Rambipuji Jember, membawa saya menempuh 45 menit perjalanan melewati Desa Ambulu. Sepanjang jalan saya banyak bercanda dengan pengojek asli Jember berbadan kekar tapi sopan dan ramah ini. Kami melewati jalan potong di antara hamparan sawah dan hutan jati hingga tiba di pantai yang bersebelahan dengan Kawasan Wisata Watu Ulo ini. Sayang, saat tiba di lokasi kondisi cuaca kurang baik. Mendung bergelayut dan, akhirnya, hujan pun turun. Jadilah saya harus merelakan diri ‘’terdampar’’
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
63
tanpa aktivitas sejak sore. Dalam tenda di tengah hujan deras di luar, saya mencoba memejamkan mata sambil berharap-harap cuaca esok lebih baik.
Bukit Siti Hinggil Beruntung cuaca esok paginya cerah. Seberkas sinar menyelinap dari sela sela tenda. Saya terbangun. Melihat matahari pagi bersinar tanpa hadangan awan gelap, saya bergegas ke luar tenda. Target saya adalah Bukit Siti Hinggil. Dalam bahasa Jawa, siti hinggil berarti tanah atau dataran tinggi. Saya berjalan ke arah barat, kira-kira 500-700 meter, menuju sebuah batu karang besar. Di puncak batu karang itu berdiri sebuah bangunan pendopo sederhana. Dari tempat ini pengunjung bisa menyaksikan pemandangan istimewa: dari titik ini, seluruh kawasan pantai bergaris pantai hingga 25 km bisa utuh dipandang. Melempar pandang jauh ke depan, lautan terhampar berhias deretan pulau karang. Sekilas seperti kumpulan kodok raksasa. Sangat cantik. Kabut yang turun di balik batu karang di pagi itu menjadikan suasana semakin misty. Terlihat juga Pulau Konservasi Alam Nusa Barong di kejauhan.
64
LIONMAG DESEMBER 2013
Panorama lain juga begitu indah tersaji, mulai dari batu bajang dan batu narada yang menjadi icon Papuma hingga hutan tropis seluas 50 hektare di sekeliling pantai. Pagi itu saya lihat kawanan kera mendekati laut. Primata itu bukan satu satunya satwa yang mendiami Papuma. Di sini ada pula rusa, ayam hutan, landak, babi hutan, hingga trenggiling yang kadang meninggalkan hutan seolah hendak menjemput pagi. Lebih dari 1,5 jam saya habiskan duduk di atas bukit ini menikmati lansekap yang terhampar. Begitu menyejukkan mata. Embusan angin pantai yang menerpa sekujur tubuh seolah berbisik, perjalanan yang melelahkan sehari sebelumnya terbayar tuntas. Guyuran hujan semalam membantu menyapu langit pagi itu lebih sempurna sehingga semakin indah memanjakan mata. Saya pun bersyukur bisa ada di sini.
Dikira ‘’Papua’’ Saya lalu berjalan menuruni bukit. Di kejauhan tampak beberapa turis asing berjemur dan bermain air di bibir pantai. Pemandangan yang sejatinya cukup mengejutkan mengingat tempat ini belum begitu populer.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
65
Bahkan banyak yang menyangka Papuma –yang sekilas bisa terdengar seperti Papua— ini berada di pulau paling timur di wilayah Indonesia itu. Saya sempat tersenyum ketika usai ‘’berkicau’’ dan mengunggah foto Batu Narada di media sosial banyak dihujani pertanyaan apakah saya sedang di Tanah Papua. Saya kemudian berjalan menyusuri pasir pantai nan halus di antara bebatuan besar yang menjadi ciri khas Papuma. Terlihat aktivitas nelayan berbaur dengan warga berwisata. Kapal-kapal kayu berbalut cat aneka warna kian menambah cantik pemandangan pagi itu. Sebagian besar dari mereka menepikan perahu dan jaringnya, pertanda baru pulang dari melaut. Cuaca semalam, yang menurut saya cukup ekstrem, ternyata bukan halangan bagi warga nelayan di sini untuk mencari nafkah di laut. Hasilnya, berbagai jenis ikan pun siap diborong pembeli. Sebagian kecil di antaranya siap disajikan di sejumlah warung tradisional tak jauh dari Siti Hinggil. Saya pun tergerak mampir di salah satu warung. Dari obrolan di warung itu pula saya mendapatkan banyak informasi menarik. Misalnya, batu-batu Malikan ternyata bisa mengeluarkan bunyi-bunyian khas, seperti musik bila terkena ombak. Obrolan makin hangat saat warung mulai ramai. Tak terasa baronang
66
LIONMAG DESEMBER 2013
bakar sudah tersaji di depan saya, lengkap dengan nasi putih, lalapan, dan sambal. ‘’Bulan terbaik datang ke sini sekitar awal tahun, Mas, cerah dan ombaknya juga lebih tenang,’’ ujar seorang ibu penjual di warung tempat saya makan. Menurut ibu itu pula, jika ombak bersahabat, dengan menyewa perahu bisa mendekat ke pulau karang yang berjarak beberapa mil dari pantai. Kata warga setempat, bila beruntung bisa pula melihat lumba-lumba bermain air. Ketika matahari mulai meninggi, saya melepas dahaga dengan menyeruput es degan sembari menunggu Andik datang menjemput. Tak berselang lama ia menghubungi ponsel saya dan tiba setengah jam kemudian. Kami pun meluncur kembali menuju Kota Jember, membelah kawasan hutan jati dekat Watu Ulo. Baru saja saya menyaksikan keindahan alam yang komplet, paduan hutan, laut, serta gugusan batu karang di Tanjung Papuma. ‘’Kalau ke Papuma lagi jangan lupa kontak saya, Mas. Moga-moga tidak hujan lagi seperti kemarin,’’ ujar Andik yang melepas saya di Terminal Tawang Alun Jember. Tidak seperti sehari sebelumnya, siang itu saya memilih naik bus Patas menuju Surabaya. Sepanjang perjalanan, keindahan panorama Papuma sepertinya susah hilang dari ingatan.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
67
TRAVELING LEMBANA
68
LIONMAG DESEMBER 2013
Romantisme
Lembanna Wisata Puncak + Kesegaran Wortel TEKS & FOTO: YUSUF AHMAD
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
69
S
ejak dulu Malino kerap dipilih sebagai tempat pertemuan membahas perdamaian. Pada 15 Juli 1946, Malino dijadikan tempat pertemuan Konferensi Malino membahas rencana pembentukan negaranegara bagian berbentuk federasi di Indonesia. Konferensi yang dihadiri 39 peserta dari 15 daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost) ini dipimpin Letnan Gubernur Jendral Van Mook. Beberapa tahun lalu pun kesejukan Malino mampu meredam konflik horizontal berkepanjangan di Ambon dan Poso lewat Perjanjian Malino I dan II. Sebagai daerah wisata puncak, sejak dulu hingga kini pula kesejukan Malino menggoda para wisatawan. Jarak tempuhnya yang tidak terlalu
70
LIONMAG DESEMBER 2013
jauh, sekitar dua jam perjalanan dari Kota Makassar, membuat Malino sangat memungkinkan menjadi tujuan wisata. Jika Anda berlibur ke Sulawesi Selatan, rasanya wajib merasakan kesejukan Malino selain menikmati keindahan Toraja, Tanjung Bira, dan Air Terjun Bantimurung. Memasuki Tugu Selamat Datang Malino, saya langsung dijemput dengan keindahan rindang pohon pinus. Biasanya pengunjung ramai berkumpul di bawah rindang pinus itu saat weekend sambil menikmati sejuknya udara Malino. Bisa juga menunggang kuda dan keliling di tengah hutan pinus. Juga tersedia beberapa tujuan wisata lain, seperti Air Terjun Seribu Tangga, Air Terjun Takapala, Kebun Teh Nittoh, Lembah Biru, serta Gunung Bawakaraeng. Nah, di kaki Gunung Bawakaraeng itu terdapat sebuah
desa kecil bernama Lembanna. Terletak di lereng Bawakaraeng, Lembanna berjarak sekitar 10 km dari pusat Kota Wisata Puncak Malino. Lembanna merupakan entry point bagi pendaki yang hendak ‘’menaklukkan’’ Gunung Bawakaraeng yang, dalam bahasa Makassar, berarti ‘’Mulut Tuhan’’. Gunung ini berketinggian sekitar 2.700 meter di atas permukaan laut (dpl). Tahun ini saya berkesempatan berkunjung lagi ke Lembanna. Secara fisik tak banyak yang berubah dari perkampungan ini. Salah satu yang mencolok, jalanan kampung yang dulu berupa pengerasan kini menjelma menjadi jalan aspal nan mulus. Rumah-rumah di sana tampak mengalami perbaikan seadanya meskipun beberapa rumah sudah permanen.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
71
Jika ada lagi yang tampak beda, itu adalah papan nama yang menempel pada masing-masing rumah penduduk. Bentuknya pun seragam dengan dasar warna hijau dengan tulisan warna putih. Di depan rumah warga banyak dijadikan tempat parkir motor para pendaki gunung. Belum banyak yang tahu jika Lembanna justru lebih menarik dikunjungi ketimbang Kota Malino. Dibandingkan di pusat kota itu, hawa Lembanna lebih sejuk. Saat matahari mulai muncul di ufuk timur, warga Lembanna sudah memulai aktivitas. Saya pun tertarik
72
LIONMAG DESEMBER 2013
mengabadikannya ketika cahaya masih lembut, langit biru, serta sedikit kabut di beberapa sudut bukit. Keindahan alam Lembanna memang mengagumkan.
Bunga dan Wortel Dikenal juga sebagai ‘’Kota Bunga’’, di sepanjang jalan Lembanna pengunjung bisa menikmati keindahan aneka bunga, mulai dari bunga sayur-sayuran yang jarang ditemui di perkotaan hingga anggrek dan edelweiss. Di kejauhan tampak sejumlah petani ramai-ramai memanen hasil kebunnya dan, lagi-lagi, saya
tidak kuasa menolak untuk tidak mengabadikannya. ‘’Hasil pertanian tahun ini lumayan baik. Ini rahmat dan berkah Tuhan,’’ tutur Rahmawati, ibu petani di Lembanna. Sembari memotret saya menikmati wortel mentah produk tanah Lembanna. Manis terasa kala masih segar. Jus wortel juga saya pesan langsung kepada warga setempat yang memiliki blender. Jus wortel bagus kesehatan, khususnya mata. Mengeliling Desa Lembanna hanya butuh waktu tidak lebih dari 30 menit, kecuali jika memang kita ingin berlama-lama mengabadikan aktivitas warga di setiap sudut desa seperti yang saya lakukan hingga butuh waktu lebih dari dua jam. Ketika matahari mulai terik, saya pun meninggalkan desa itu dengan dingin di kulit terasa kian menjadi. Saya putuskan singgah sejenak di warung pinggir jalan dekat perkebunan wortel. Semangkuk mi rebus dan kopi hitam cukuplah untuk menghangatkan badan. Lembanna. Banyak objek indah di desa ini meski kiranya masih butuh pengelolaan lebih baik untuk menjadikannya daerah kunjungan wisata. Saat ada kesempatan kembali lagi ke desa ini suatu hari nanti, saya berharap bisa menikmati pemandangan yang lebih indah dengan bentang pemandangan alamnya yang tidak berubah, bangunan rumah-rumah tradisional tetap berdiri, serta masih bisa menikmati mi rebus hangat dengan kopi hitam panas di sana. Tentu juga senyum para petani di tengah kebun-kebun wortel itu masih mengembang.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
73
TRAVELING SEMARANG
74
LIONMAG DESEMBER 2013
Semarak Festival
Perahu Warak 2013 Lantunan lagu yang dinyanyikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memarakkan Festival Perahu Warak yang baru kali ini digelar di Semarang, Jawa Tengah. Teks & Foto Ristiyono INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
75
S
ejak pagi kemeriahan sudah terasa pada Sabtu, 23 November 2013, di Kota Semarang. Warga memadati sepanjang Jalan Bojongsalaman Raya, Banjir Kanal Barat. Mereka antusias meramaikan Festival Perahu Warak yang dihelat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Festival yang berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (23-24 November), itu baru kali pertama ini diadakan. Selain untuk menyemarakkan kota, festival ini juga digelar dalam rangka mengawali agenda tahunan dalam Kalender Disbudpar sekaligus memperingati Hari Bhakti Ke-68 PU. Meski yang pertama, ternyata sambutan warga Kota Semarang begitu meriah. Dalam catatan panitia, festival diikuti 16 perahu. Seluruh perahu dipercantik dengan beragam hiasan yang, tentu saja, bertema Warak, sebuah binatang mitologis yang menampakkan diri sebagai pemersatu tiga etnis mayoritas di Semarang. Bagian-bagian
76
LIONMAG DESEMBER 2013
tubuhnya terdiri atas naga (Tionghoa), buraq (Arab), serta kambing (Jawa). Hewan imajiner ini biasanya juga dijadikan maskot saat festival dugderan yang digelar beberapa hari sebelum bulan puasa Ramadhan. Selain pemersatu, wujud makhluk rekaan gabungan tiga simbol etnis itu juga mencerminkan akulturasi budaya di Semarang. Kata warak berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘’suci’’. Konon ciri khas bentuk yang lurus dari Warak Ngendog menggambarkan citra warga Semarang yang terbuka, lurus, dan berbicara apa adanya sehingga tiada perbedaan antara ungkapan hati dengan ungkapan lisan.
Alternatif Wisata Baru Sabtu pagi itu, di tepi sungai yang disebut Banjir Kanal Barat terlihat berjejer perahu hias. Beberapa memang belum selesai dihias. Sebagian warga tampak bersemangat menyelesaikan hiasan perahunya yang akan dilombakan pada Festival Perahu Warak pada malam harinya.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
77
Sepanjang tepian sungai Banjir Kanal Barat yang telah rampung dibangun tersebut memang diharapkan menjadi alternatif tempat wisata baru bagi seluruh warga Kota Semarang. Selain menonton deretan perahu hias, di sepanjang tepian itu pula warga dimanjakan dengan stanstan kuliner dan bazar UMKM. Terdapat sekitar 50 stan bazar dan kuliner ‘’Pasar Warak’’. Perahu hias tetap menjadi tokoh utama perhelatan ini. Namun beberapa acara lain turut pula meramaikan festival dua hari ini, seperti demo aeromodeling & boat RC, lomba mewarnai & menggambar, fashion show, water show, serta performance beberapa grup band, termasuk Brass Band & Sendara Akademi Kepolisian. Tak kalah menarik adalah pementasan wayang kulit dengan lakon ‘’Romo Tambak’’ oleh Ki Dalang Cahyo Kuntadi. Pada kesempatan ini pula Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, S.E., M.M. melantunkan sebuah lagu dan mendapatkan aplaus meriah tamu undangan dan warga.
78
LIONMAG DESEMBER 2013
FOTO: DOK. DISBUDPAR SEMARANG
Pada malam harinya, deretan perahu hias lengkap dengan gemerlap warna-warni lampu menyedot perhatian seluruh pengunjung. Perlahan-lahan perahu-perahu itu membelah sungai Banjir Kanal Barat. Kostum peserta juga menjadi magnet perhatian pengunjung. Beberapa di antaranya berkostum tokoh-tokoh pewayangan, seperti Gatot Kaca dan Srikandi. Panitia membagi festival ini dalam dua kategori, yaitu ‘’Penampilan Siang’’ dan ‘’Penampilan Malam’’. Kriteria penilaian lomba meliputi visual secara umum, teknik pencahayaan, harmonisasi dekorasi, dan kostum peserta. Tentu untuk kategori ‘’Penampilan Siang’’ kriteria teknik pencahayaan tidak disertakan. Pada malam penutupan, usai penampilan beberapa penyanyi dangdut, di antaranya Ali Khan dan Meti KDI, pemenang Festival Perahu Warak 2013 pun diumumkan. Untuk kategori ‘’Penampilan Malam’’, juaranya adalah Batik Jayakarta, Suara Merdeka di posisi kedua, serta Desa Wisata Kandri & Karang Taruna Bandarharjo di posisi ketiga. Sementara pemenang untuk kategori ‘’Penampilan Siang’’, juara diraih Kecamatan Banyumanik, Bina Marga Provinsi Jawa Tengah di posisi kedua, dan PT Telkom di posisi ketiga. Selain piala, masingmasing juara dan pemenang juga menerima hadiah yang tunai. Juara berhak atas hadiah tunai Rp 7,5 juta, pemenang kedua Rp 6,5 juta, dan Rp 5 juta untuk pemenang ketiga. Hadiah-hadiah secara simbolis diserahkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Ibu Nurjanah. Kota Semarang berharap Festival Perahu Warak ini berlanjut menjadi agenda tahunan Kota Semarang. Selamat dan sukses!
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
79
TRAVELING PULAU MERAH
PULAU MERAH Mulai Merekah
‘’Mas, ini di Bali ya? Pantainya bagus banget,” seorang kawan bertanya saat melihat hasil foto bidikan kamera saya. ‘’Bukan, ini di Banyuwangi,’’ jawab saya. TEKS & FOTO: RISTIYONO
80
LIONMAG DESEMBER 2013
K
awan saya mengernyitkan dahi, serasa tidak percaya foto itu memang saya bikin di sebuah daerah di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Karena tanya kawan itu pula pikiran saya kembali terbang, mengilas jejak-jejak yang belum lama saya tapak di Bumi Blambangan, julukan Banyuwangi. Sebelum bertolak ke sana awal November kemarin, sempat saya bertanya-tanya, apa sih menariknya Banyuwangi. Tanya itu masih menggoda pikiran ketika perjalanan dengan penerbangan pagi pesawat Lion Air dari Jakarta ke Surabaya. Pun, kala pesawat Wings Air membawa saya dari Surabaya menuju Banyuwangi. Pukul 09.30 WIB setiap hari Wings Air memang melayani rute SurabayaBanyuwangi. Sekitar pukul 10.30 WIB, pesawat Wings Air mendarat mulus di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Perlahan-lahan penasaran saya tentang Banyuwangi mulai mendapatkan jawaban. ‘’Selamat pagi, Pak, bagaimana perjalanannya?” Pak Hendro menyapa saya dengan ramah. Rupanya ia sudah menunggu di depan terminal kedatangan sebelum pesawat yang membawa saya mendarat di Banyuwangi. ‘’Baik, Pak. Kebetulan cuacanya juga cerah, jadi selama perjalanan menyenangkan,’’ saya menjawabnya. Kami pun berbincang akrab dalam perjalanan meluncur ke hotel untuk istirahat sejenak
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
81
sebelum saya mencari jawaban lebih jauh tentang Banyuwangi. Hotel Mahkota Plengkung menjadi pilihan menginap selama saya di Banyuwangi. Karena dalam perjalanan dari bandara menuju hotel tadi Pak Hendro banyak menjelaskan tentang potensi wisata Banyuwangi, saya pun telah memiliki gambaran awal ke mana kedua kaki harus melangkah. Sebagai staf pada Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, tentu Pak Hendro begitu hafal selukbeluk objek wisata di wilayahnya. Salah satu yang ia sodorkan kepada saya adalah Pulau Merah. ‘’Setelah istirahat sejenak di hotel, bagaimana kalau kita langsung ke Pulau Merah, Pak?’’ Saya sependapat, apalagi sebelumnya Pak Hendro mengatakan Pulau Merah itu begitu indah. Kami pun bergegas ke lokasi pulau itu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Jika ditempuh dari pusat Kota
82
LIONMAG DESEMBER 2013
Banyuwangi, jaraknya sekitar 80 km ke arah selatan atau 1,5 jam perjalanan dengan mobil. Jalanan menuju Pulau Merah berliku, tidak begitu lebar tetapi mulus. Di kiri-kanan jalan, selain hamparan sawah juga perkampungan penduduk nan asri oleh tetumbuhan dan pepohonan. Tak terasa mobil yang kami tumpangi tiba di Pulau Merah. Dari kejauhan, garis pantai sudah terlihat. Gemuruh ombak juga mulai mengisi lubang telinga. Keluar dari mobil, segar khas udara pantai langsung menyergap. Pantai Pulau Merah tidak jauh dari pemukiman penduduk, hanya dipisahkan areal luas penuh pohon rindang. Di bawah pohon itu kerap dijadikan warga setempat sebagai tempat parkir kendaraan para pengunjung. Oh, Banyuwangi... Salah satu harta keindahannya kini telah tampak nyata di depan mata saya. Sembari menenteng kamera, tak
sabar rasanya ingin melahap semua keindahan itu. Tanpa menunggu lebih lama, kedua kaki telah menginjak bibir pantai berhamparan pasir putih kecoklatan yang lembut membentang sekitar 3 km. Indah pasir di bibir pantai itu berpadu elok dengan biru air laut penuh yang selalu diganggu debur ombak. Sungguh, begitu sempurna.
Mirip Kuta 1970-an Banyak orang mengatakan suasana dan keindahan pantai Pulau Merah mirip Pantai Kuta, Bali, era 1970-an. Saya sendiri jelas hilang gambaran karena tidak tahu bagaimana wujud Pantai Kuta pada dasa warsa itu. Saya pun tidak mau memusingkan persamaan atau perbedaan di antara keduanya. Yang jelas, di hadapan saya adalah pantai yang begitu elok memikat bernama Pantai Merah. Deretan tenda payung berwarna merah dan putih seolah menjadi penghias hamparan pasir pantai,
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
83
84
lengkap dengan meja-kursi yang bisa dipilih para pengunjung sebagai tempat mangkal menikmati panorama dengan membayar sewa sekitar Rp 20 ribu per jam. Yang menjadi ciri khas dari pantai ini adalah bentangan Pulau Merah dengan bukit setinggi sekitar 200 meter menjulang dari dalam laut. Saat air laut surut, pengunjung bisa berjalan menuju
ombak di Pulau Merah rata-rata 2 meter sehingga sangat sangat cocok bagi para peselancar amatir dan pemula. Berkat sosialisasi oleh pemerintah setempat, kini pantai Pulau Merah mulai dikenal banyak orang, apalagi ketika musim liburan. Seumpama bunga, Pulau Merah mulai merekah memancarkan pesonanya.
bambu, tepat di pinggir pantai. Sambil makan, kami bisa menikmati pesona pantai dengan deburan ombak berkejaran, seolah beradu cepat mencium pasir di bibir pantai. Beberapa anak berlarian sembari bermain air di pantai berlatar ombak dan deretan pulau kecil membuat pemandangan kian sempurna. Pada jengkal-jengkal di pantai itu beberapa anak riang bermain
bukit itu. Namun, hati-hati, karena di sekitarnya terdapat karang-karang terjal. Selain bukit, menuju tengah laut itu terdapat pula pulau-pulau karang kecil. Pulau-pulau mini inilah yang menjadikan pantai Pulau Merah semakin eksotis. Meski sama-sama terdapat di wilayah Kabupaten Banyuwangi, destinasi wisata yang satu ini belum sepopuler Pantai Plengkung atau sering pula dikenal dengan sebutan G-Land di Taman Nasional Alas Purwo. Pantai Plengkung telah menjadi destinasi para surfer profesional kelas dunia karena ombaknya yang tinggi serta menantang. Sementara ketinggian
Di sekitarnya memang belum terdapat hotel. Namun banyak rumah penduduk yang sudah disulap menjadi homestay sehingga sudah banyak pula wisatawan mancanegara berkunjung dan bermalam di sini. Jelas ini bisa memutar roda perekonomian lokal sekaligus memberi sumber penghasilan tambahan bagi penduduk setempat. Lantas, bagaimana dengan urusan perut? Tidak perlu khawatir karena banyak warung menjajakan aneka menu. Seperti siang itu, kami mencoba menikmati kerapu bakar di sebuah warung lesehan, yang bangunannya terbuat dari
layang-layang. Hari itu salah satu ‘’misteri’’ yang ngendon di kepala saya tentang Banyuwangi bisa dijawab oleh panorama Pulau Merah yang sedang merekah. Perjalanan dari Jakarta jelas tidak sia-sia. Apalah arti lelah jika mata dan pikiran lantas terbayarkan oleh panorama nan begitu indah menggoda ini. Pulau Merah tersimpan dalam bingkai kenangan yang tiada mudah dilupakan. ‘’Bener Mas, ini di Banyuwangi?’’ Jika ada tanya itu lagi, pasti saya langsung menukas, ‘’Pulau Merah hanya ada di Banyuwangi.’’ Saya pun bermimpi bisa ke sana lagi.
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
85
86
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
87
TRAVELING CINQUE TERRE
Chasing Dream to
Cinque Terre
TEKS & FOTO: FABIOLA LAWALATA
88
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
89
Desa Vernazza dilihat dari atas bukit
90
LIONMAG DESEMBER 2013
Temu kenal pertama saya dengan Cinque Terre hanya melalui monitor komputer. Di layar kotak itu, panorama deretan rumah warna-warni berdiri di atas batu karang di pinggiran Laut Mediterania. Dalam bahasa Italia, Cinque Terre berarti lima desa. Lima desa itu — Monterosso. Vernazza, Corniglia, Manarola, dan Riomaggiore— menjulur dari utara ke selatan.
P
etualangan mewujudkan mimpi menuju Cinque Terre ini saya mulai dari Kota Pisa menuju La Spezia, kota besar sebelum Cinque Terre, yang berjarak sekitar 80 km atau lebih kurang 2 jam perjalanan dengan kereta api. Desa pertama yang saya datangi adalah Monterosso di ujung paling utara. Monterosso memiliki pantai berpasir. Meskipun musim gugur, air laut tampaknya masih hangat. Saya memilih menyusuri pinggir pantai sambil memerhatikan deretan kedai kopi kecil yang homey. Harum seduhan kopi serasa memanggil
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
91
Kapal feri yang menghubungkan antar desa di Cinque Terre
92
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
93
The Giant Statue Neptune
saya masuk ke dalamnya. Tiada kuasa rasanya untuk tidak memesan secangkir cappuccino dan sepotong roti focaccia, lalu menikmatinya di teras kedai kopi yang memandang ke laut lepas. Monterosso dibagi menjadi dua areal, yaitu kota tua dan kota baru. Kota tuanya didominasi reruntuhan kastil. Yang lebih baru penuh restoran, hotel, dan fasilitas untuk wisatawan. Di sini, patung raksasa
94
LIONMAG DESEMBER 2013
The Giant atau Neptune yang setinggi 14 meter dan terletak tepat di tepi Pantai Fegina Menebarkan daya tarik tersendiri. Karya seniman Arrigo Minerbi 103 tahun silam, patung itu pun harus berkali-kali dipulihkan akibat hantaman bom selama Perang Dunia II. Patung itu pun harus kehilangan tangan dan kerang raksasa yang semestinya berada di atas kepalanya.
Menyusuri Monterosso dengan berjalan kaki di footpath yang telah tersedia membawa saya ke desa berikutnya, Vernazza. Karena keterbatasan waktu, saya pun menempuhnya dengan kereta api penghubung antardesa itu. Toh tarif perjalanannya sudah termasuk di tiket terusan ‘’Cinque Terre Card’’ yang saya miliki. Meski sudah lewat masa liburan, ternyata Cinque Terre tiada henti dibanjiri wisatawan. Tiba di Stasiun Vernazza, jantung saya mulai berdegup tak santai. Di desa ini tumpukan rumah warna-warni berdiri di atas karang. Selangkah lagi saya bisa mewujudkan mimpi yang selama ini ada di bucket list saya. Well, ternyata kenyataannya bukan selangkah tetapi beribu langkah. Faktanya, untuk menuju dan menikmati bangunan rumah warna-warni itu, saya harus menanjaki bukit yang lebih tinggi. Kekuatan mimpi menikmati panorama itu membuat saya begitu bersemangat melakukannya. Akhirnya peluh keringat serta pegalnya betis terbayar oleh panorama yang, entah bagaimana, harus saya deskripsikan. Untuk beberapa menit saya seperti terhipnotis. Karang terjal yang dikikir dan dijadikan tempat tinggal manusia itu begitu berdaya seni tinggi. Setiap bangunan rumah dicat warna kuning, merah, biru, dan hijau dikelilingi ladang menghijau oleh tanaman anggur serta biru Laut Mediterania.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
95
Menara Miring Pisa
Bagi sebagian orang, jauh hari Vernazza dan Monterosso merupakan surga nan indah. Namun pada 25 Oktober 2011 silam, alam semesta memberikan ‘’kejutan’’ tidak menyenangkan untuk kedua desa itu. Hujan lebat mengakibatkan banjir bandang dan longsor parah. Vernazza dan Monterosso pun seperti terkubur lumpur setinggi 4 meter dengan puing-puing reruntuhan di atasnya. Puluhan orang tewas dan hilang. Ketika saya di sana awal musim gugur tahun ini, sebagian besar toko, restoran, serta hotel di Vernazza dan Monterosso kembali menyambut pengunjung. Sebuah hasil proses pemulihan yang luar biasa. Di antara lima desa di Cinque Terre, yang pati menarik perhatian
96
LIONMAG DESEMBER 2013
para pencinta romantisme adalah Desa Manarola dan Riomaggiore karena di antara dua desa itu terdapat La Via de’ll Amore (Lovers Pathway). Sepanjang jembatan penghubung itu dipenuhi gembok yang tergantung bertulisan nama pasangannya, sementara anak kuncinya dilempar ke laut. Tanda cinta sejati.
Cinque Terre and The Surrounding Kota Pisa merupakan salah satu kota besar yang dapat dijadikan titik awal perjalanan menuju Cinque Terre karena koneksi keretanya yang baik. Yang paling terkenal di Kota Pisa, tentunya, adalah Menara Miring Pisa dan Duomo. Menara itu pernah ditutup karena tingkat
kemiringannya yang semakin menjadi. Namun Pisa tidak melulu tentang menara miring itu. Masih banyak objek wisata yang rasanya sayang bila dilewatkan. Sebutlah Piazza Vittorio Emanuele II, alunalun pertama yang saya jumpai. Areal baru selesai direnovasi. Saat musim dingin tiba areal ini berubah fungsi menjadi ice rink untuk skating. Di sekeliling alunalun itu terdapat beberapa pizza bar yang tampak nyaman. Alunalun lainnya adalah Piazza dei Cavalieri yang berukuran lebih kecil namun dikelilingi bangunanbangunan bersejarah sejak zaman pertengahan dan renaissance. ‘’Italy is a dream that keeps returning for the rest of your life.’’ – Anna Akhmatova
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
97
PEMENANG
BIMONTHLY LANDSCAPE PHOTO CONTEST Periode Oktober - November 2013
Lomba Foto Dua bulanan Lionmag pada periode Oktober-November 2013 ini bertema Landscape dengan batas penerimaan 20 November 2013 telah selesai. Setelah melalui proses seleksi dan penjurian yang dilakukan oleh tim Lionmag maka ditetapkan pemenangnya adalah:
PEMENANG PERTAMA Lie Tjhai Jean - In The Morning Light
98
LIONMAG DESEMBER 2013
PEMENANG KEDUA tonny djohan - gunung batok
PEMENANG KETIGA dammer saragih - desaku
Lomba foto periode Desember 2013-Januari 2014 mengangkat tema CERIA ANAK INDONESIA. Batas akhir pengiriman foto pada 20 Januari 2014 dan setiap peserta dibatasi maksimal mengirimkan karyanya sebanyak 3 foto. Penulisan nama file sebagai berikut: namapeserta_judul foto_no telp/HP peserta.jpg Co: ahmad riyanto_tari topeng_0215736773.jpg INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
99
100
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
101
102
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
103
SPECIAL 5 HOTEL OUTDOOR
Hotel Outdoor
Paling Menakjubkan di Dunia Teks: Siska Maria Eviline
Menyatu dengan alam, adalah konsep penginapan-penginapan yang akan kami bahas kali ini. Tempat di mana Anda akan beristirahat ditemani kilau bintang dengan suasana alam terbuka. Mewah, penuh petualangan, dan tak terlupakan.
Lion Sands Private Game Reserve Kisah Lion Sands Private Game Reserve berawal pada akhir 1920an, ketika dunia tersihir dengan kilau emas. Guy Aubrey Chalkley seorang warga negara Amerika keturunan Irlandia hijrah ke Afrika Selatan untuk membuka perusahaan pialang bersama rekannya Paul Davis. Perusahaan tersebut maju pesat seiring melesatnya harga komoditas emas di pasar dunia. Selain dikenal sebagai pengusaha, Chalkley ternyata begitu jatuh cinta dengan alam
104
LIONMAG DESEMBER 2013
liar. Pada 25 November 1933, dia membeli Kingstown yang terletak di dekat Taman Nasional Kruger dari Konsolidasi Tambang Transvaal sebesar 4.000 pounds dan empat belas shilling. Area itu kemudian dimanfaatkan sebagai kawasan konservasi, yang di dalamnya terdapat sebuah rumah pohon yang asri dan tenang. Selama lebih dari 60 tahun, rumah pohon di Kingstown itu digunakan sebagai tempat peristirahatan pribadi keluarga
Chalkley. Baru pada 1978, Louise Chalkley yang merupakan cucu Guy Chalkley memperkenalkan Kingstown secara komersial. Awalnya dia membangun River Lodge dan Bush Lodge, yang kemudian hancur diterjang banjir besar pada 7 Februari 2000. Pada 2004, Nicholas dan Robert More yang merupakan putra Louise Chalkley, kembali membangun Kingstown di atas lahan seluas 4.000 hektar. Mereka memperkenalkan kembali bisnis
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
105
FOTO: DOK. Lion Sands Private Game Reserve
Ivory Lodge, Tinga Lodge, Narina Lodge, River Lodge dan 1933 Lodge. Selain itu, keberadaan rumah pohon yang merupakan “warisan” Guy Chalkley pun tetap dipertahankan. Hal itu tampak pada rumah pohon
FOTO: DOK. Amangiri Resort
FOTO: DOK. Lion Sands Private Game Reserve
perhotelan dengan label Lion Sands Private Game Reserve. Sebuah penginapan mewah dengan konsep eco-friendly. Lion Sands Game Reserve memiliki lima jenis kamar, yaitu
106
LIONMAG DESEMBER 2013
atau treehouse yang dimilikinya, yaitu Chalkley Treehouse, Kingston Treehouse, dan Tinyeleti Treehouse. Tidak hanya memiliki fasilitas premium, keindahan Taman Nasional Kruger dan Sungai Sabie yang terbentang di depan resort menjadi hadiah terindah bagi setiap tamu resort. Sebuah tempat di mana Anda akan dapat bercengkrama dengan singa, hyena, gajah, dan binatang liar lainnya. Inilah yang disebut petualangan sesungguhnya!
Amangiri Resort Resort mewah seluas 243 hektar ini terletak di Lake Powell, Utah, Amerika Serikat. Apabila kemewahan, ketenangan, sekaligus petualangan yang ingin Anda dapatkan dalam berlibur, Amangiri Resort adalah jawabannya. Resort ini merupakan titik terbaik untuk memandang bintang, spa dengan pemandangan tebing Canyon Point, dan melihat kehidupan domba bighorn dari dekat. Resort ini memiliki 34 kamar suite yang terbagi atas 13 Desert View Suites, 14 Mesa View Suites, satu Terrace Suite, dua Mesa Pool Suites, dua Desert Pool Suites, the Girijaala Suite dan the Amangiri Suite. Setiap kamar dirancang dengan konsep “Sky Terrace” dan koneksi cepat internet broadband. Tidak hanya itu, resort ini juga memiliki ruang tamu, kolam renang utama, galeri, perpustakaan, ruang makan pribadi, dan tempat penyimpanan anggur. Setiap suite di Amangiri Resort diperlengkapi dengan fasilitas premium, yang membuatnya dibanderol sebesar US$ 1.500 - US$ 3.500 per malam atau sekitar Rp 15 juta – Rp 35 juta.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
107
Las Ventanas al Paraiso
FOTO-FOTO: DOK. Las Ventanas al Paraiso
Dibuka pada Juli 1997, Las Ventanas al Paraiso, A Rosewood Resort merupakan resort mewah berbintang lima pertama di Los Cabos, Semenanjung Baja Meksiko. Resort ini hanya berjarak 20 menit dari Bandara Internasional San Jose del Cabo, dan 15 menit dari San Jose del Cabo dan Cabo San Lucas. Las Ventanas al Paraiso memiliki total 71 kamar suite, yang dicekoki dengan fasilitas mewah dan premium. Semua kamar memiliki ruang tamu yang luas, dengan perapian dan desain ruang yang menawan. Fasilitas ekslusif dan sebuah teleskop menjadi alat bagi Anda untuk menyaksikan keindahan bintang di malam hari. Perabotan yang digunakan pun dikerjakan oleh pengrajin lokal yang memahami betul motif furniture Meksiko. Tidak hanya itu, setiap suite menawarkan kemegahan pemandangan Laut Cortez, gurun, dan lapangan golf. Cuaca Los Cabos yang sempurna dengan musim panas sepanjang tahun, membuat Las Ventanas al Paraiso surga bagi para traveler. Untuk dapat menikmati semua fasilitas eksklusif dari Las Ventanas al Paraiso Anda harus membayar sekitar US$ 1.600 hingga US$ 3.780 atau sekitar Rp 16 juta hingga Rp 37,8 juta.
108
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
109
Loisaba Wilderness Lodge Alam Afrika yang eksotis selalu dapat menyihir traveler untuk menyambanginya. Di antara hutan akasia dan padang savana di Nanyuki, Kenya, inilah sebuah penginapan eksklusif yang akan memberikan kenyamanan sekaligus petualangan alam liar bagi setiap traveler. Loisaba memiliki tujuh kamar suite, yang terdiri dari empat
kamar double dan tiga kamar twin. Berkesempatan mengunjungi tempat ini, cobalah untuk menginap di dua kamar bintang yang dimiliki penginapan ini. Yaitu Kiboko di mana Anda bisa mengunjungi sumber mata air, dan Koija di mana Anda bisa menyusuri keindahan Sungai Ewaso Nyiro. Uniknya, tempat tidur yang tersedia di Loisaba Wildness terinspirasi dari gerobak tradisional
setempat bernama Mkokoteni. Dan dari rumah panggung setinggi 10 meter, Anda bisa dengan leluasa menikmati alam Kenya yang begitu memesona. Harga Loisaba Wilderness Lodge berkisar dari US$ 420 atau sekitar Rp 4,2 juta (low season, sekitar bulan May-Juni) dan US$ 3.130 atau sekitar Rp 31,3 juta (high season, sekitar Juli-Oktober dan awal Januari)
Blue Mountains Private Safaris
FOTO: DOK. Loisaba Wilderness Lodge
FOTO: DOK. Loisaba Wilderness Lodge
110
LIONMAG DESEMBER 2013
FOTO: DOK. Blue Mountains Private Safaris
Australia selalu bisa menghadirkan petualangan tak terlupakan bagi setiap orang yang mengunjunginya. Seperti Blue Mountains Private Safaris yang memberikan pengalaman bertualang di padang rumput dan gunung pasir, dan kesempatan tidur di “swag� yang merupakan penginapan tradisional khas Australia. Kegiatan safari dimulai dengan menaiki helikopter dari kawasan barat Sydney menuju ke tepi selatan Taman Nasional Blue Mountains. Dengan panduan seorang guide berpengalaman, Anda akan dibawa untuk hiking menyusuri hutan eukaliptus, memancing atau menyusuri Sungai Wollondilly dengan kano akan menambah keseruan Anda selama bersafari di Blue Mountains. Di sini, Anda juga berkesempatan menyapa kangguru, walabi, platipus, elang, echidnas, kookaburra, wombat, koala dan berbagai jenis burung. Harga Blue Mountains Private Safaris, berkisar antara US$ 1.710 – US$ 3.030 per malam atau sekitar Rp 17,1 juta hingga Rp 30,3 juta.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
111
Dikdas Beri Penghargaan untuk Guru Daerah Khusus Tugas guru tidaksemata-mata sebagai pengajar, tapi lebih dari itu berperan sebagai perekat bangsa. Bangsa Indonesia ditakdirkan majemuk. Bukan satu suku, agama dan budaya. Maka guru dituntut harus dapat menjadi perekat bangsa. Guru harus bisa sebagai motivator ulung, dan tak kalah pentingnya guru harus bisa sebagai simbol panutan, simbol integritas yang
Mendikbud Mohammad Nuh bersama seorang guru anak-anak TKI di Sabah, Malaysia
mampu mengambil kebijakan.
T
idak perlu susah mencari motivator terkenal sebagai penyemangat diri dalam mengarungi kehidupan. Kalimat itu disampaikan Mendikbud Mohammad Nuh ketika bertemu dan bersilahturahim dengan para guru yang berprestasi dari seluruh Nusantara. Menurut Nuh, para guru ini pantas menyandang sebagai motivator bagi semua masyarakat, karena dibalik segala keterbatasan fasilitas dan akses, namun guru ini tetap menunjukkan prestasi. “Tidak semua warga Indonesia rela ditempatkan untuk mengajar di pelosok pedesaan, namun para guru ini rela dan ikhlas mendedikasikan dirinya mengajar di lokasi tersebut. Para guru ini pula yang merekatkan kemajemukan bangsa dari segi budaya, etnis, dan sosial,� katanya. Perhatian pemerintah memberikan penghargaan kepada guru termasuk didalamnya guru daerah khusus (Gurdasus) bukan sekadar memenuhi kewajiban, tapi lebih dari itu, memberikan hak apa yang memang harus diterima. Payung hukum pemberian penghargaan ini pun sudah diatur. Dalam Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2003 tentang Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan sebagai penjabaran UU No. 4 Tahun 1959 tentang Ketentuan Umum Mengenai Tanda–tanda Kehormatan (Lembaran Negara tahun 1959 Nomor 4 Tembusan Lembaran Negara Nomor 1789). Di dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
112
LIONMAG DESEMBER 2013
dan Dosen, Pasal 35 ayat (1) disebutkan, guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan. Guru PK yang memperoleh penghargaan sebagai guru berdedikasi mereka yang memenuhi kriteria umum dan khusus yang ditetapkan. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi guru PK dalam meningkatkan kemampuan profesional di dalam tugasnya. Mendikbud menyatakan kebanggaan dan bahagianya, karena bisa bertemu dan bersilahturahim dengan para guru yang berprestasi dari seluruh Nusantara. “Tidak semua guru mendapat kesempatan menerima penghargaan seperti ini, oleh karenanya melalui penghargaan tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi dan profesionalisme para guru yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan nasional,�katanya. Dalam sambutannya, Mendikbud menekankan tugas guru tidak semata-mata sebagai pengajar tapi lebih dari itu berperan sebagai perekat bangsa. Bangsa Indonesia dilahirkan bukan saja satu suku, agama dan budaya, tetapi lebih dari itu, adalah bangsa yang majemuk. Maka guru dituntut harus dapat menjadi perekat bangsa untuk mengamankan sosial budaya dari Sabang sampai Merauke. Guru juga harus bisa sebagai motivator ulung, dan tak kalah pentingnya guru harus bisa sebagai simbol panutan, simbol integritas yang mampu mengambil kebijakan. (advertorial)
Kami Bangga dan Tidak Pernah Mengira Dalam menjalankan tugasnya, guru dihadapkan pada berbagai situasi dan kondisi yang cukup sulit, antara lain kondisi alam, sosial, ekonomi, komunikasi, transportasi, serta berbagai kesulitan lainnya. Di samping itu guru dalam melaksanakan tugas dituntut tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, serta semangat tinggi. Atas pengabdian dan darma baktinya terhadap bangsa dan negara, mereka diberi penghargaan. Berikut ungkapan dan pernyataan dari guru yang menerima penghargaan tersebut.
Bibiana Pulo Beda Gurdasus CL Keningan, Sabah, Malaysia Awal kami mengajar tahun 2006, jumlah siswa baru 40-an anak. Kini jumlahnya mencapai 592 siswa terdiri atas 486 siswa SD dan 106 murid SMP. Saya merasa bangga atas perjuangan dan hasil jerih payah yang telah dicapai. Terpilih menjadi guru berdedikasi bukanlah cita-cita, tapi berkah yang sebelumnya tidak pernah mengira. Bahkan mimpi pun tidak. Tapi ini mungkin semua berkat pengorbanan yang pernah saya lakukan. Karena keterbatasan anggaran, saat awal mengajar saya rela tidak mendapatkan gaji. Niat saya waktu itu, bagaimana anak-anak TKI bisa mengenyam pendidikan dasar, bisa membaca, menulis, dan berhitung. Anak-anak itu punya motivasi belajar yang sangat kuat, sehingga meski hanya bersekolah dengan fasilitas seadanya waktu itu, saya termotivasi untuk terus mengajar. Saya berharap ke depan, Pemerintah dapat membantu dan bisa bekerjasama untuk memajukan sekolah-sekolah di luar negeri, khususnya sekolah-sekolah yang menampung anak-anak TKI.
Gabriel Boli Gurdasus CLC St. Fransisko, Sabah, Malaysia Dua tahun tak digaji, tidak menyurutkan saya untuk terus menerus mengajar. Kini saya menikmati hasilnya. Penghargaan sebagai guru berdedikasi sungguh membanggakan. Apalagi saya diterima dan bertemu langsung dengan Mendikbud. Sungguh tidak terlintas sedikit pun sebelumnya. Perjuangan saya yang awalnya terseok-seok kini mulai membuahkan hasil. Awalnya gedung sekolah saja tidak punya. Kini berkat dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah kami sudah mempunyai sembilan ruang kelas untuk SD dan SMP. Tuhan mendengar segala doa dan melihat segenap kerja keras sebelumnya. Sungguh saya sangat bangga dan telah mendapatkan pengalaman berharga hingga bisa diundang ke Jakarta.
Asminar Guru Daerah Khusus Propinsi Sumatera Barat Sebagai putra daerah dan melihat anak-anak disekitar saya butuh pendidikan, maka tidak ada cara lain saya harus tinggal dan menetap di daerah untuk membantu mereka. Inilah awal saya mengabdikan diri sebagai guru. Meski di daerah sendiri halangan tetap ada, terutama sarana dan prasarana. Keadaan geografis dengan kondisi jalan tanah dan naik turun bukit, jarak tempuh yang begitu jauh dari kecamatan, begitu juga dari kabupaten, sekitar 60 km, adalah salah satu kendala. Saya memulai mengajar dengan cara dan keinginan sederhana, bagaimana agar anak-anak bisa membaca, menulis, dan berhitung. Dari situ saya berharap keinginan mereka bisa tumbuh dan termotivasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Sayangnya di tempat kami, Desa Tanjung Alam, Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat, belum ada SMP dan SMA, sehingga jika mau melanjutkan ke jenjang berikutnya harus keluar, dan itu berarti perlu biaya tambahan, seperti kos dan uang saku.
Neti Mandiwa Guru Dearah Khusus Propinsi Papua Saya mengajar di SD YPK Bethei Mambor, di distrik Mambor, Kec. \ moora, Kab. Nabire, yang berada jauh di pedalaman. Mengajar di daerah pedalaman banyak suka dan duka. Dukanya, saya harus rela meninggalkan suami dan anak-anak. Belum lagi fasilitas yang minim, baik penerangan berupa listrik maupun alat transportasi. Tapi ini semua pilihan, dan saya rela melakukan ini demi kecerdasan anak-anak. Masih banyak anak-anak yang tidak baca tulis. Ini karena budaya di masyarakat yang memang belum begitu peduli pada pendidikan. Bagi siswa, masuk-keluar sekolah dianggap biasa. Banyak siswa yang masuk kelas, kemudian esoknya tidak masuk lagi dalam waktu yang lama. Usut punya usut, ternyata siswa tersebut diajak keluar kota oleh orang tuanya tanpa mengabari sebelumnya.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
113
DESTINATION SUMBA
114
LIONMAG DESEMBER 2013
Festival Wai Humba
Mensyukuri Berkah Tanah dan Sumber Air di Sumba TEKS & FOTO: YUSUF AHMAD
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
115
Nda Humba Li La Mohu Akama – Humba Kambera… (Kami bukan humba yang menuju kemusnahan)
M
alam itu, dekat kebun di pinggir Sungai Lokowinne di kawasan Gunung Yawilla, Kabupaten Sumba Barat Daya, sayup-sayup suara terdengar dari kejauhan. Suara itu berasal dari sekumpulan pemuda dan orangtua yang sedang berkumpul membuat lingkaran di depan uma kalada (rumah adat Sumba). Di tengah keriuhan, seekor
kepiting kecil tiba-tiba muncul di tengah lingkaran yang mereka buat. Pemunculan kepiting itu dipersepsi masyarakat Sumba sebagai pertanda baik pada masa mendatang. Esok pagi kala mentari baru mengintip, Tiga Rato yang hadir pada upacara adat malam sebelumnya, berjalan menuju sungai. Dairo Bobo sebagai Rato Saiso, Umbu Leba sebagai Rato Tau Lii, dan Dipu Dapu sebagai Rato Wedo. Mereka mewakili tiga gunung sumber air. Mereka berdiri di atas batu di tengah
(kiri) Cahaya matahari pagi menyinari tiga pemuda yang tengah mamainkan Tari Woleka memasuki Umah Kalada (rumah ada Sumba). (kanan atas) Umbu Leba yang berpesan sebagai Rato Tau Lii menebarkan beras. Di tengah sungai Lokowin, sambil mengucapkan pesan-pesan alam. (kanan bawah) Dua pemuda. menghunuskan pedangnya sambil memainkan tarian di tengah Sungai Lokowinne.
116
LIONMAG DESEMBER 2013
Sungai Lokowinne. Lalu Rato Tau Lii mengumandangkan sejumlah kalimat berisi pesan adat. ‘’Kami Bukan Humba yang Menuju Kemusnahan,’’ bunyi ikrar mereka. Sejurus kemudian dua ekor babi disembelih di tengah sungai. Darahnya mengalir hingga ke laut. Sebuah bentuk pengorbanan. Sebagai pengantar meninggalkan sungai, dua pemuda menyajikan Tari Woleka. Mereka melompat sembari menghunuskan pedangnya. ‘’Ini adalah cara masyarakat Sumba melihat peristiwa yang akan datang, lewat simbol-simbol alam,’’ tutur Pater Mike, anggota komunitas Wai Humba.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
117
118
LIONMAG DESEMBER 2013
Festival Wai Humba merupakan prosesi adat masyarakat Sumba sebagai wujud ucapan syukur kepada pencipta atas berkah air yang melimpah. Festival yang dibalut dalam prosesi adat itu juga merupakan refleksi warga sekitar gunung agar lebih mendekatkan diri dengan tanah dan air di sekelilingnya. Begitulah salah satu cara masyarakat Sumba menghormati sumber-sumber air yang diberikan Sang Pencipta. Sumber-sumber air di tiga gunung utama di Pulau Sumba — Gunung Wanggameti ,Tana Daru, dan Yawila— merupakan penyuplai
sumber kehidupan peradaban rakyat Sumba. Sayang sekali belakangan sumber-sumber itu mulai terancam. Kian banyak aktivitas manusia yang kurang lagi mendekatkan diri pada alam dan menghormati ciptaanNya. Masyarakat Sumba pun mulai merasakan dampaknya. Kini banyak kawasan tangkapan air di tiga gunung tersebut mulai dirambah dan dirusak oleh penebangan hutan secara eksploitatif, juga akibat masuknya industri tambang minerba Padahal sejarah masa lampau mencatat Sumba identik dengan air. Sejumlah nama kota seperti Waikabubak, Waingapu, dan
(atas) Sejumlah pemuka adat dan desa bersama Tiga Rato bersama kepala desa, berkumpul dan beridiri di atas batu besar, berikrar bersama untuk menyelamatkan air dan tanah. (bawah) Dua Rato berdiri di atas batu, memeriksa kesejukan air Sungai Lokowinne sebelum prosesi adat Wai Humba dimulai.
Waitabula (telah berubah menjadi Tambolaka), semua diawali dengan ‘’Wai’’ yang, dalam bahasa Sumba, berarti air. Festival Wai Humba merupakan bentuk reproduksi kreatif dari kebiasaan masyarakat menggelar Kalarat Wai, aktivitas religius berupa persembahyangan di sumber-sumber air di Pulau Sumba. Inilah cara sekaligus upaya masyarakat Sumba menghormati tanah dan sumber-sumber air. Memelihara hubungan dengan alam untuk kelangsungan hidup mereka merupakan kewajiban. Siapa pun yang merusak lingkungan, seperti menebang hutan dan meracuni air, akan memanen musibah pada masa mendatang.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
119
Simplicity and Comfort in Surabaya
Starts From Deluxe Room
Rp 550,000net/night/room Jl. Manyar Kertoarjo 100, Surabaya, East Java - Indonesia Telephone: (+62-31) 594 6868 Fax: (+62-31) 594 7795 E-mail: se1simy@swiss-belhotel.com
Includes: Welcome drink upon arrival • Daily Breakfast Complimentary WiFi connection in the room and public area Free Shuttle to Galaxy Mall based on hotel schedule 21% Goverment tax and service charge Valid until 28 February 2014
CHINA • VIETNAM • PHILIPPINES • MALAYSIA • INDONESIA THAILAND • AUSTRALIA • NEW ZEALAND • KUWAIT • QATAR BAHRAIN • IRAQ • OMAN • SAUDI ARABIA • UNITED ARAB EMIRATES
120
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
121
DESTINATION JAKARTA
“SIASAT” Jakarta Biennale 2013 TEKS & FOTO: TOTO SANTIKO BUDI
122
LIONMAG DESEMBER 2013
S
ebuah Senin menghampiri pertengahan November. Menjelang siang di Blok VI Pasar Senen Jakarta Pusat. Suasana pasar cukup lengang. Tak banyak pembeli datang dan berbelanja di blok yang sehari-hari dipakai menjajakan sayuran, rempah-rempah, hingga gorengan itu. Meski mirip hari-hari biasa namun Senin itu suasananya sungguh berbeda. Sebuah bingkisan besar berbentuk kubus yang tersusun dari kardus-kardus bekas tergantung di atap pasar. Sejumlah kardus dibungkus karung plastik warna putih. Sementara sejumlah kardus lain tetap
dalam warna aslinya, coklat. Kombinasi kardus putih dan coklat itu membentuk huruf-huruf tertentu di tiap sisinya. Ada huruf ‘’S-E-N- E- N’’. Para pedagang di lantai dua berkerumun di tepi pagar. Keheranan tergurat di wajah mereka. Apa maksud bingkisan besar tersebut digantung di atas lapak mereka? Adakah kotak itu berisi sesuatu atau hanya kosong? Apa yang terjadi selanjutnya? Empat bule tampak mondar-mandir di antara loslos pedagang, dari lantai satu ke lantai dua. Sesekali mereka juga menjepretkan kamera sakunya ke arah bingkisan itu. Ikut menemani mereka sejumlah anak
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
123
muda, di antaranya berkaus tanpa kerah berwarna putih dengan logo dan tulisan ‘’Jakarta Biennale’’ tercetak di sana. Tengah hari tiba, sejumlah anak muda serentak memainkan alat musik gitar dan biola. Mereka bernyanyi sambil bertepuk tangan selaras musik yang dimainkan. Yang terjadi di Pasar Senen itu bagian dari rangkaian Jakarta Biennale Ke-15. Happening arts tersebut merupakan kreasi sekelompok seniman muda dari Jerman yang menamakan diri KUNSTrePUBLIK. Pada 2013 ini Jakarta Biennale memasuki penyelenggaraan ke-15. Hajatan seni ibu kota ini kali pertama digelar pada 1974 dengan nama ‘’Pameran Seni Lukis Indonesia’’. Beberapa kali berganti nama sebelum ‘’Jakarta Biennale’’ disematkan sejak 2009, medium seni yang ditampilkan kian beragam. Hajatan seni ini pun bertekad menggapai kelas internasional.
124
LIONMAG DESEMBER 2013
Tak sekadar nama yang berganti, orientasi kegiatan seni ini juga berubah. Jika pada masa awal kegiatan ini bersifat eksklusif dan terbatas hanya di kalangan seniman, Biennale kali ini semakin dekat dengan masyarakat. Warga kota dilibatkan secara aktif dalam proses kreatif para seniman. Alhasil, sejumlah seniman pun berkreasi bersama warga sejak sebulan sebelum Biennale berlangsung. Penyelenggara sadar, sebagai kegiatan yang berkelanjutan Jakarta Biennale harus mampu menawarkan gagasan kritis dalam menanggapi situasi sosial-budaya kontemporer melalui eksperimentasi maupun strategi artistik. Tahun ini ‘’SIASAT’’ menjadi tema besar hajatan seni dua tahunan ibu kota ini. Direktur Eksekutif Jakarta Biennale Ade Darmawan dalam buku pameran menulis, ‘’Melalui ‘SIASAT’, Jakarta Biennale 2013 ingin memeriksa ulang posisi dan praktik artistik warga dalam menyiasati
segala keterbatasan, ketidakstabilan, masalah, ancaman, potensi, maupun kesempatan yang dihadapi di ruang kota dan bagaimana siasat-siasat warga tersebut lahir secara organik, tumbuh secara mengejutkan, serta membentuk struktur dan pola tersendiri, dan akhirnya berperan dalam kehidupan kota.’’ Oleh karena itu, Jakarta Biennale kali ini fokus pada karya-karya berbasis proyek, riset, kerja lintas disiplin, maupun kerja komunitas yang melibatkan partisipasi warga. Para seniman, baik individu maupun kelompok, dari dalam dan luar negeri, ditantang mengolah gagasan artistiknya dalam ruang publik. Tak hanya di Jakarta Pusat dan Selatan yang jamak terlibat dengan seni kontemporer, wilayah Timur, Barat, dan Utara juga mulai disentuh. Maka jadilah pasar, tembok-tembok kota, sekolah, dan permukiman menjadi ruang ekspresi sekaligus ruang pamer. Untuk mempertegas makna ‘’SIASAT’’, panitia bahkan
berani menggunakan ruang yang sejatinya tidak lazim untuk menggelar pameran. Sebutlah ruang parkir bawah tanah Teater Jakarta-Taman Ismail Marzuki (TIM) yang disulap menjadi galeri utama. Pameran diikuti tak kurang dari 45 seniman individu dan kelompok dari Indonesia, Australia, Azerbaijan, Belanda, Kanada, Singapura, Kolombia, Prancis, Jerman, Vietnam, Filipina, Kore Selatan, Argentina, Republik Ceska, Afrika Selatan, Palestina, Kenya, dan Malaysia. Medium seni yang dipamerkan para perupa ini adalah instalasi seni rupa, lukisan, mural, fotografi, grafis, happening arts, pertunjukan, dan video. Pameran yang dibuka Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 9 November 2013 ini berlangsung hingga 30 November. Selain di TIM, pameran dan pertunjukan di Jakarta ini juga berlangsung di Museum Seni Rupa dan Keramik, Galeri Salihara, dan Cemara 6 Galeri.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
125
126
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
127
DESTINATION GARDENS BY THE BAY
Gardens by the Bay di Singapura meramu teknologi dan tanaman menjadi daya tarik wisata. Desainnya diambil dari tanaman anggrek –termasuk kubah kaca tanpa penopang terbesar di dunia.
128
LIONMAG DESEMBER 2013
FOTO: DOK. Gardens by the Bay
Filosofi Tanaman Anggrek
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
129
FOTO: Dok. Zakiyah Azahra
Dek atas untuk melihat-lihat Flower Dome
S
alah satu cara bagi Singapura untuk survived tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik pelancong asli ataupun yang menumpang dalam socialbusiness visit, adalah terus berinovasi. Atraksi dan venue baru terus dikembangkan di Singapura –dengan masalah keterbatasan lahannya. Salah satu yang terbilang masih baru di Singapura adalah “Garden by the Bay”. Praktisnya, ini adalah sebuah taman seluas 101 hektare, buah dari reklamasi lahan di kawasan Marina South, Singapura. Gardens by the
130
LIONMAG DESEMBER 2013
Bay merupakan bagian integral dari strategi Pemerintah Singapura untuk mentransformasikan konsep “Kota Taman” menjadi “Kota di dalam Taman”. Tujuannya, menaikkan kualitas hidup dengan memperbesar ruang hijau di dalam kota. Pada tahun 2005, digelar sayembara internasional untuk menyusun desain dan masterplan taman ini. Tercatat lebih dari 70 desain yang masuk, berasal dari 170 perusahaan dari 24 negara. Ada tiga taman utama, yakni Bay East Garden, Bay South Garden, dan Bay Centra Garden. berada di
tengah antara taman selatan dan timur, luas Bay Central Garden15 hektare, dengan garis lintas pantai 3 kilometer. Sementara Bay East Garden 32 hektare dan punya lintasan 2 kilometer. Didesain sebagai rangkaian taman tropis berbentuk daun, setiap taman punya desain lansekap yang spesifik. Dari ketiga taman utama ini, Bay South Garden paling besar, 54 hektare. Secara keseluruhan, konsep dari masterplan ini terinspirasi dari tanaman anggrek. Anggrek dianggap mewakili suasana tropis dan Singapura, bunga nasional Singapura. Bila dipetakan, akar anggrek muncul dalam bentuk tepi laut (coservatories), sementara bentuk daun adalah landform, di atas tanah. Adapun batang berupa jalan penghubung, dan akar sekunder menjelma dalam air, energi, dan jalur komunikasi. Kesemuanya membentuk jaringan terintegrasi dengan kumpulan bunga (taman bertema dan pohon raksasa) pada kawasan persilangan. Yang sering muncul dalam gambar adalah Conservatory Complex. Bangunan seperti kubah kaca ini terbagi menjadi dua situs. Masingmasing adalah Flower Dome dan Cloud Forest, terletak di tepi Marina Reservoir. Penangkaran ini didesain oleh Wilkinson Eyre Architects, diposisikan sebagai teknologi bangunan yang memamerkan efisiensi energi berkesinambungan. Selain itu juga sebagai fasilitas ruang edutainment segala cuaca di dalam taman. Flower Dome diklaim sebagai rumah kaca tanpa kolom terbesar di dunia. Konstruksi rumah kaca ini istimewa. Pertama, lantaran atap kacanya yang besar tanpa penyangga di dalam. Kedua, karena konstruksi ini punya tujuan kuat untuk meminimalkan limbah lingkungan. Air hujan dikumpulkan dari permukaan dan
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
131
FOTO: DOK. Allie Caulfield
(kiri) Cloud Forest Gardens by the Bay, replika dari kondisi yang sering ditemukan di pegunungan tropis. (kanan) Christmas Sugar Mountain Floral Display 2
disirkulasikan ke dalam sistem pendingin yang terkoneksi ke Supertrees. Bangunan ini, Supertrees, berfungsi sekaligus untuk membuang udara panas dan mendinginkan sirkulasi udara. Flower Dome merupakan replika lansekap beriklim kering dan menampilkan pepohonan dan tanaman yang ditemukan di Mediterania, kawasan semi-kering seperti di Australia, Amerika Selatan dan Afrika Selatan. Tinggi Flower Dome 38 meter dan suhunya dijaga agar tetap berkisar antara 23° -25° C –meski agak sejuk lagi pada waktu malam. Flower Dome dibagi menjadi tujuh taman, termasuk di dalamnya pepohonan dan belukar zaitun –di antaranya pohon zaitun yang konon berusia 1.000 tahun. Di tengahnya
132
LIONMAG DESEMBER 2013
ada bunga-bunga yang secara berkala diganti sesuai tema. “Dalam setahun kami mengganti bunga-bunga ini 6-8 kali. Untuk bunga-bunga yang ditampilkan sekarang bertema ‘Christmas Sugar Mountain. Untuk itu kami bekerjasama dengan desainer lansekap internasional, Mr. Kayuzuki Ishihara. Tema ini akan tampil hingga 5 Januari 2014. Sedang untuk tema berikutnya adalah bunga-bunga bertema Chinese New Year, akan ditampilkan dari 20 Januari hingga 16 Februari 2014,” jelas Marziah binte Haji Omar, desainer yang mengurus soal bunga-bunga di Gardens by the Bay. Ketujuh taman “turunan” tersebut adalah Succulent Garden & The Baobabs yang menampilkan tanaman dari Amerika Serikat, Meksiko, Afrika
dan Madagaskar. Kemudian Australian Garden yang berisi tanaman seperti Wollemi Pine yang terkenal dan beberapa Eucalyptus. Kemudian South African Garden yang berisi tanaman seperti Protea, dan bunga nasional Afrika Selatan, Strelitzia. Adapun South American Garden berisi tanaman seperti Monkey puzzle dan Chilean Wine Palm. Selanjutnya Mediterranean Garden yang antara lain berisi berisi Stone Pine, Cork Oak, dan Canary Island Date Palm. Terakhir adalah Californian Garden. Selain Flower Dome, ada pula Cloud Forest yang lebih tinggi, meski lebih kecil. Cloud Forest adalah replika dari kondisi yang sering ditemukan di pegunungan tropis, di antara 1.000 – 3.000 meter dari permukaan laut. Contohnya
Supertrees juga rumah bagi tanaman eksotik dan unik seperti keluarga pakis, tanaman merambat, anggrek, keluarga ofbromeliads (contohnya tanaman nenas, tillandsia), dan tanaman lainnya. Semua tanaman ini ditempatkan pada teknologi lingkungan yang menyerupai fungsi ekologi pohon –photovoltaic cells yang memanfatkan energi matahari yang bisa digunakan untuk beberapa fungsi Supertrees seperti pencahayaan. Selain itu, Supertrees juga mengumpulkan air hujan untuk irigasi dan tampilan air mancur. Selain itu, seperti telah disebutkan sebelumnya, Supertrees memasok aliran udara segar dan sejuk ke dalam Conservatories dan membuang udara panas dari dalamnya. Garden by the Bay bisa diakses dengan bus atau sistem MRT Singapura. Stasiun MRT terdekat adalah Bayfront. Namun rencananya stasiun MRT Gardens by the Bay baru akan dibuka pada tahun 2021. TEKS: GENER WAKULU
FOTO: DOK. Gardens by the Bay
di Asia Tenggara, Amerika Tengah dan Selatan. Di dalam Cloud Forest menjulang “Cloud Mountain” setinggi 42 meter yang bisa diakses dengan lift. Pengunjung menuruni “gunung” ini dengan jalur melingkar yang melewati sebuah air terjun setinggi 35 meter yang bisa memberi kesejukan. Cloud Mountain adalah bangunan yang ditempeli berbagai jenis tanaman seperti anggrek, pakis, dan tanaman lainnya. Ada beberapa tingkat di Cloud Mountain, masingmasing punya tema tersendiri. Yang juga menjadi ciri khas Gardens by the Bay adalah Supertrees. Yang dimaksud adalah “pohon” raksasa yang sesungguhnya adalah struktur bangunan berbentuk pohon. Masing-masing dijalari oleh berbagai tanaman. Ada beberapa Supertrees di sini dengan berbagai skala dan ketinggian –bervariasi antara 25-50 meter. Supertrees sesungguhnya adalah taman vertikal yang multifungsi, antara lain sebagai tanaman, pelindung, sekaligus sebagai mesin lingkungan untuk keseluruhan taman.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
133
134
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
135
DINE IN
Just go to YuGo Pergi saja ke YuGo jika ingin merasakan sensasi sashimi dan sushi yang segar dan lezat. TEKS & FOTO: RISTIYONO
B
etul, jika kita sedang berada di bilangan Serpong tidak ada salahnya mampir ke YuGo Restaurant, yang berada di ARA HOTEL Paramount Serpong. Mengukuhkan dirinya sebagai Japanese fusion restaurant, makanya sudah tentu menu dari Negeri Matahari Terbit lah yang menjadi primadonanya. Salah satunya adalah sashimi dan sushi yang banyak mendapat respon positif dari tamu yang berkunjung. Bahkan menu ini selalu ada di deretan menu breakfast tamu hotel. Nuansa restoran yang simpel, bersih dan hangat dengan dominan warna kayu membuat betah setiap pengunjung, termasuk kami. Menu pertama yang kami pesan Sushi Sashimi Delight. Dalam porsi menu ini terdapat beberapa potong daging tuna segar, sushi, unagi serta potongan daging salmon yang dibentuk
136
LIONMAG DESEMBER 2013
seperti mawar yang dipadu dengan alpukat, tamago dan diberi garnish selembar daun mint. Merah segar potongan daging tuna yang di sear sebentar sehingga sekelilingnya agak matang sangat nikmat saat dimakan dengan soy sauce, sedikit wasabi dan ginger. Sementara untuk sushi roll nya tak kalah menarik selera. Gulungan nasi khas Jepang yang di dalamnya diisi kani, alpukat, lobak dan lembaran nori ini bagi saya pribadi rasanya tidak cukup hanya satu potong saja. Menu kedua yang tak kalah nikmat adalah Grill Salmon Teriyaki Sauce. Sebagai sumber karbohidratnya digunakan somen, yaitu mie khas Jepang yang berwarna putih. Kemudian ada brokoli, potongan jamur shitake, irisan wortel dan beberapa jenis sayur lainnya. Ikan salmon yang dipakai berasal dari Norwegia. Menurut Sularno, Executive Chef Ara Hotel Paramount Serpong,
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
137
DINE IN
daging ikan salmon dari Norwegia ini cenderung lebih lembut, juicy, lebih gurih dan kaya akan omega3. Pantas saja saat potongan kecil daging salmon ini mendarat di mulut terasa lembut dan nikmat dalam baluran saus teriyaki. Teknik memanggang dengan tingkat kematangan yang pas membuat daging salmon ini terasa renyah di bagian luarnya namun lembut di bagian dalamnya.
138
LIONMAG DESEMBER 2013
Namanya juga Japanese fusion restaurant, pasti tidak hanya menyajikan makanan khas Jepang saja. Buktinya dalam deretan menu ada Gurame Bakar Kampung Naga, gurame berukuran sedang sebelum dibakar terlebih dulu di deep fried sebentar. Tujuannya agar daging ikan tidak lengket dan hancur saat dibakar. Disajikan bersama sambal matah, sambal mangga, tumis kangkung, lalapan dan potongan jeruk nipis. Untuk sambal mangga sengaja dipilih mangga harumanis yang masih mengkal. Sensasi pengalaman kuliner ini terasa lengkap ditutup dengan menyeruput segelas Green Cols, minuman hasil campuran antara cucumber, lime dan fresh orange juice. Juga segelas Green Coffee hangat yang unik dan nikmat. Bon Appetit. Ara Hotel Paramount Serpong Paramount Skyline Complex Jl. CBD Barat Lot #1 – Gading Serpong Paramount Serpong Tangerang 15810 T. 021 29205999 • F. 021 29218999
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
139
DINE IN Kali ini kami mencoba menu ala carte yaitu nasi gudeg, nasi campur Bali dan satu menu western yaitu Beef Medallion. Meski restoran ini selalu ramai, namun tak perlu menunggu lama hingga pesanan terhidang di meja. Sepiring nasi gudeg lengkap dengan tempe dan tahu bacem, telur pindang, opor ayam, peyek kacang, sambal goreng krecek dan tentu saja gudeg yang terbuat dari nangka muda. Jenis gudeg nya adalah gudeg kering. Saat mendarat di mulut, rasa gurih dan manis begitu sempurna. Termasuk tekstur nangka mudanya yang begitu lembut. Gudeg yang manis dipadu pedasnya sambal goreng krecek serta gurihnya opor ayam membuat menu satu ini begitu istimewa. Sementara nasi campur Bali juga tak kalah lezatnya. Sate lilit yang gurih dengan sedikit rasa pedas, ayam bakar betutu yang lembut serta tumis buncis terasa nikmat mendampingi nasi putih dengan sentuhan sambal matah. Dalam porsi ini juga terdapat udang dan kering tempe. Lalu bagaimana dengan Beef Medallion nya? Daging sapi tenderloin yang sengaja diimpor dari Australia dengan tingkat kematangan medium terasa lembut dan nikmat. Menariknya lagi saat dimakan dengan sausnya yang terbuat dari perpaduan pumpkin, brokoli, chicken stock dan TEKS & FOTO: RISTIYONO krim. Hmm nikmat sekali.Bon Appetit.
The Harmony Restaurant
Pertahankan Citarasa Tradisional Jajaran hotel Santika memang dikenal giat melestarikan budaya daerah dimana hotel itu berada. Salah satunya adalah kuliner tradisionalnya.
iang itu, saya bersama rekan makan siang di restoran ini. Kesan sebuah restoran yang bersih, terang dan luas menyapa begitu kami masuk. Ini sudah kesekian kalinya saya berkunjung dan menikmati lezatnya hidangan di sini. Banyak ragam menu yang dihidangkan baik itu gagrak western maupun asia, disajikan buffet maupun ala carte. Yang selalu membuat saya ketagihan adalah pojok makanan tradisional. Karena setiap hari di pojok ini selalu dihidangkan nasi uduk, pecel sayur, soto ayam dan tentu saja nasi gudeg.
140
LIONMAG DESEMBER 2013
Hotel Santika Premiere Jakarta Jalan AIPDA K.S. Tubun No. 7 - Slipi, Jakarta 11410 - INDONESIA T. 021 5361777, 5330350 - F. 021 5483457
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
141
CULINARY
INI RUJAK ATAU SOTO? Dari namanya, makanan ini cukup “nyleneh”. Sebenarnya makanan ini rujak atau soto ya? Teks & Foto Ristiyono
I
nilah pertanyaan pertama yang muncul dalam kepala saya saat mendengar makanan yang bernama rujak soto. Saya tahu yang namanya rujak pun juga halnya soto yang menjadi salah satu makanan favorit saya. Tapi kalau rujak soto baru pertama kali ini saya dengar. Rasa penasaran membawa saya harus menyempatkan diri menyambangi salah satu warung rujak soto disela-sela kesibukan meliput event akbar Banyuwangi Tour de Ijen bulan lalu. Rujak soto memang kondang dan menjadi makanan khas Banyuwangi. Jadi bagi para penjelajah kuliner menjadi wajib untuk mencicipi menu satu ini. “Mas rujaknya mau pake daging sapi, babat atau daging ayam?” tanya sang penjual saat saya mencoba pesan seporsi rujak soto. Saya pun memilih daging sapi. Tak perlu lama menunggu akhirnya makanan khas ini terhidang di meja. Secara presentasi memang sangat sederhana. Semangkuk rujak soto dengan kuah dominan warna coklat
142
LIONMAG DESEMBER 2013
gelap serta beberapa potong daging sapi diatasnya di tambah kerupuk udang. Ternyata rujak soto ini merupakan paduan dari rujak petis dan soto daging. Karena penasaran saya pun melongok bagaimana membuatnya. Ternyata tidak jauh beda dengan membuat rujak cingur. Bumbu utama seperti gula merah, kacang goreng, garam, cabe rawit, dan tentu saja bumbu petis, semua diulek menjadi satu. Kemudian lontong, timun, tahu, tempe, kangkung dan tauge disiapkan di dalam mangkok dan disiram bumbu
rujak tadi. Selanjutnya, campuran rujak yang dalam mangkuk tadi diguyur kuah soto dengan potongan daging yang cukup banyak sebagai pelengkapnya. Rasanya? Wah, unik dan tentu saja nikmat. Rasa khas rujak petis yang cukup “nendang” bercampur halus dengan kuah soto yang panas segar menjadi paduan yang sempurna sebagai pemuas selera. Pantas saja makanan ini menjadi menu favorit bagi warga Banyuwangi. Bagaimana dengan Anda, siap mencicipi?
Does MSG Cause Obesity? Obesitas merupakan masalah yang banyak melanda berbagai negara di dunia. Bahkan, tidak jarang terdapat negara yang mengalami beban ganda, dimana di satu sisi masyarakatnya kekurangan gizi. Sedangkan di sisi lain kelebihan gizi.
O
besitas adalah salah satu masalah yang menyebabkan oleh kelebihan gizi. Terjadinya obesitas menyebabkan peningkatan risiko penyakit, seperti diabetes mellitus, kardiovaskuler, hipertensi, dan lainnya. Oleh sebab itu, berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengurangi terjadinya obesitas. Diantaranya dengan meneliti faktorfaktor pendorong yang dapat menimbulkan gizi lebih. MSG sebagai pembentuk rasa umami juga tak luput dari penelitian intensif tersebut. MSG atau monosodium glutamat pada dasarnya merupakan salah satu jenis asam amino yang biasa digunakan sebagai flavor enhancer. Menambahkan MSG pada makanan dapat meningkatkan rasa serta nilai gizi makanan tersebut. Glutamat sendiri adalah asam amino non esensial dan banyak terdapat dalam bahan pangan. Glutamat inilah yang memberikan rasa lezat pada makanan saat dikonsumsi. Komponen asam glutamat yang terdapat dalam bahan pangan tersebut merupakan bentuk bebas dari glutamat. Dalam studi yang dilakukan oleh Shigeru Yamamoto, Phd, RD, dari Asian Nutrition and Food Culture Research Center Jumonji University Saitama Jepang, pada orang dewasa di Vietnam membuktikan bahwa
konsumsi MSG tidak menyebabkan obesitas. Studi yang dilakukan oleh Yamamoto pada 1.528 sampel di tiga kota besar di Vietnam, membuktikan bahwa konsumsi MSG tidak ada hubungannya dengan terjadinya obesitas. “Konsumsi MSG juga tidak ada hubungannya dengan indeks massa tubuh,� jelas Yamamoto. Penelitian dilakukan di Kota Hanoi, Provinsi Thua Thien-Hue, dan Kota Ho Chi Minh. 1.528 orang dewasa kecuali orang sakit dan ibu hamil menyusui diukur tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, dan lingkar pinggangnya. Sebagai acuan ditetapkan bahwa orang yang kelebihan berat badan memiliki indeks masa tubuh lebih dari 23 kg/m2. Metode yang dilakukan untuk mengetahui asupan MSG adalah
dengan cara menimbang penggunaan MSG sebagai seasoning selama 3 hari. Dan setelah pendataan diketahui bahwa, asupan MSG per hari rata-rata adalah sebanyak 2,2 Âą1,8 gram. Lebih lanjut menurut Yamamoto, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya prevalensi kasus obesitas di suatu Negara, diantaranya, yakni kebiasaan pola makan, body image (keinginan untuk menjadi langsing atau gemuk), dan kebijakan gizi di suatu negara (seperti menu makan siang di sekolah sekolah, adanya penyuluh gizi, dan lain-lain). Jadi pada dasarnya, bukan MSG lah yang menyebabkan kegemukan. Tetapi lebih karena pola makan, yang tidak menerapkan gizi seimbang, serta tidak disertai dengan aktivitas fisik yang cukup.
Artikel selengkapnya dapat dibaca gratis di majalah Umami Indonesia. Silakan download di - www.pustakapangan.com/umami/ - www. kulinologi.co.id
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
143
HOT STUFF
Fujifilm XQ1 Fujifilm memperkenalkan Fujifilm XQ1 dengan sensornya CMOS 12 megapixel Fujifilm X-Trans II berukuran 2/3-inci yang baru. Untuk menghasilkan foto yang lebih tajam dan detil, Fujifilm menghilangkan Optical Low Pass Filter (OPLF) pada bagian sensornya. Ketajaman hasil fotonya menjadi semakin optimal dengan dukungan Lens Modulation Optimizer. Untuk memroses gambar, Fujifilm XQ1 mengandalkan prosesor EXR II yang mampu memotret hingga ISO 12800 dengan tingkat noise yang cukup minim. Saat ini XQ1 menjadi kamera saku dengan kemampuan autofocus tercepat di dunia yaitu sekitar 0,06 detik. Selain itu, lensanya dirancang dengan 4 elemen kaca asperikal dan tambahan 3 lensa low dispersion yang dilapisi lapisan HT-EBC untuk mengurangi pantulan cahaya dan mengurangi efek kabur. Lensa ini memiliki zoom 4x (25-100mm) dengan diafragma F1.8 yang membantu pemotretan di kondisi minim cahaya. Fitur tambahan lainnya meliputi WiFi serta beragam efek filter gambar, dan mode Film Simulation untuk hasil foto dengan pilihan warna artistik. Fujifilm XQ1 dibanderol sekitar US$499.95 dalam pilihan warna hitam dan silver.
B&O BeoLab 18 Bang & Olufsen kembali hadir dengan karya terbarunya yaitu BeoLab 18, untuk mendukung ekosistem wireless yang rapih dan bebas kabel. Desain modern yang sekilas mirip dengan pensil ini dibuat oleh desainer B&O Torsten Valeur dan David Lewis. Desain model kaki besi meruncing dipadukan dengan material kayu yang diklaim mampu menghasilkan performa suara lebih baik. BeoLab 18 dilengkapi sepasang driver midrange 4-inci yang masing-masing ditenagai oleh amplifier berkekuatan 160-watt dan accoustic lens tweeter di bagian atasnya. Speaker ini juga hadir dengan dukungan teknologi wireless, WiSA (Wireless Speaker and Audio), yang menyajikan performa streaming audio resolusi tinggi tanpa kompresi 24-bit. B&O BeoLab 18 dapat dipasangkan dengan produk B&O lainnya seperti TV BeoVision 11, BeoLab Transmitter 1 dan seluruh perangkat audio visual yang telah mendukung standar teknologi wireless dari WiSA. B&O BeoLab 18 ini dijual dengan harga US$ 6,600.
LG G Flex LG memperkenalkan smartphone dengan layar melengkung pertamanya, LG G Flex yang telah resmi diluncurkan di Korea. G Flex hadir dengan layar melengkung berukuran 6 inci dengan resolusi HD 720p. Teknologi layarnya menggunakan Plastic OLED (POLED) pertama di dunia. Kelebihannya, tampilan POLED diklaim lebih terang dan lebih akurat berkat penggunaan teknologi Real RGB yang memuat semua sub-pixel -merah, hijau, birudalam satu pixel. G Flex dipersenjatai prosesor Snapdragon 800 2.26 GHz Quad-Core, RAM 2GB. Satu lagi fitur unik yang dimiliki smartphone ini, LG melengkapi G Flex dengan baterai lengkung pertama di dunia yang mengadopsi teknologi Stack & Folding. Teknologi ini dapat mengurangi tekanan pada baterai melengkung sehingga mampu memberikan stabilitas dan performa yang lebih baik. LG G Flex memiliki fitur Dual Window yang membagi layar 6 inci menjadi dua untuk multitasking.
144
LIONMAG DESEMBER 2013
uat ah
tau dah,
bisa nya
duk dan
nak trik hwa dan kan Hal GC). kuti dala stru nen
gan kan nak
obil kan yak,
apa asis
Menristek, Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS
Menristek, Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS
SUMBER: RISTEK
bebas polusi, tetapi juga bisa membanggakan bangsa Indonesia. Seiring dengan pelaksanaan uji coba yang sebenarnya merupakan pengujian kelayakan teknologis, lanjut Zulkifli, dilakukan pula serangkaian persiapan sosial-institusional untuk mengantarkan mobil listrik ini ke tahap produksi dan pascaproduksi. batan. Kemenristekregulasi justru kian termotivasi untukdiperlukan mengembangkan “Putra-putri Indonesia sudah mampu membuat Kegiatan yang dilakukan antara lainhamformulasi yang yang merupakan komponen tersulit dalam kendaraan atau produk-produk canggihsiap yangdiproduksi. tidak kalah baterai mobil listrik untuk Regulasi itu seperti kelembagaan mobil listrik. dengan negara lain.” Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenristek bekerja sama dengan yang akan memproduksi mobil listrik ini, standarisasi izin kelayakan Meski hingga kini harganya masih mahal, tetapi kendaraan atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus mengembangkan jalan, standarisasi komponen, pengaturan mengenai infrastruktur mobil berbasis listrik menawarkan biaya operasional yang rendah, baterai kendaraan listrik di dalam negeri yang juga buatan anak negeri. serta keberpihakan yang tinggi terhadap lingkungan. Upaya lain yang juga dilakukan pemerintah agar produsen mobil sumberdaya mobil listrik seperti stasiun pengisian listrik, serta pihakTak hanya itu, kendaraan listrik produksi dalam negeri juga bisa tertarik membuat mobil listrik, kata Menristek, akan ada kebijakan pihak yang dapat memproduksi sukubakar cadang. meningkatan harkat dan martabat berpartisipasi bangsa, karena sepenuhnya untuk pajak yang lebih ringan dibanding mobil berbahan minyak, dihasilkan lewat tangan-tangan anak negeri. serta aneka kemudahan lainnya. “Regulasi tertentu nantinya juga untuk diberlakukan pada prototipe “Putra-putri Indonesia sudah mampu membuat produk-produk Berbagai upaya yang tengah dilakukan tersebut merupakan bukti riset mobil listrik yang dihasilkan pihak lain yang akan menjadi canggih yang tidak kalah dengan negara lain,” kata Menteri Riset betapa pemerintah sedemikian seriusnya mendukung kendaraan dan Teknologi (Menristek), Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta MS. massal berbasis listrik buatan dalam negeri. Bila program ini sukses prototipe industri,” imbuhnya. Meski demikian, ia mengakui, masih ada ada kendala yang me- direalisasikan di masa depan, tak hanya akan menekan subsidi BBM Selain itu,mobil Kemenristek juga melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan ngikuti penciptaan listrik saat ini yaitu pembuatan baterai. dan membuat lingkungan bebas polusi, tetapi juga bisa membanggakan Namun kendala tersebut tidak lantas dijadikan sebagai suatu bangsa Indonesia. untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang diperlukan untuk operator dan perawatan pascaproduksi kendaraan listrik. Bersamaan 145 dengan itu, tambah Zulkifli, dilakukan pula kegiatan sosialisasi,
Mobil Listrik Nasional Tingkatkan Harkat dan Martabat Bangsa
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
HOT STUFF
Sony Bravia Smart Stick Sony Bravia Smart Stick atau Sony NSZ-GUI, perangkat mungil mirip flashdisk yang dapat dihubungkan ke TV Sony Bravia dengan memanfaatkan port koneksi MHL. Hanya jajaran Sony Bravia keluaran tahun 2013 yang bisa menggunakan Sony Bravia Smart Stick. Perangkat ini sebesar 8GB. Dengan Sony Bravia Smart Stick, pengguna dapat menikmati segudang fitur TV pintar a la Google di TV Bravia, seperti Google Chrome untuk aplikasi atau game yang diunduh lewat Google Play Store, hingga menonton video via Youtube. Selain itu tersedia juga fitur Picture-and-Picture yang memungkinkan pengguna untuk melakukan dua kegiatan sekaligus dalam satu layar yang sama, misalnya menonton pertandingan bola sambil update status di Facebook. Untuk mengendalikan Sony Bravia Smart Stick, Sony melengkapinya dengan Remote Sony Bravia Smart Stick yang hadir dengan 2 sisi berbeda, sisi pertama merupakan touchpad dan sisi kedua adalah keyboard QWERTY. Selain itu, remote-nya juga telah mendukung fitur voice command yang berguna untuk melakukan pencarian aplikasi, konten atau melakukan pencarian di internet. Sony Bravia Smart Stick dibanderol US$149.99.
Pyle PSWP25 4 GB Pyle Audio baru meluncurkan Pyle PSWP25, sebuah MP3 player bagi penggemar olahraga yang dilengkapi aplikasi fitnes dan dapat diajak berenang. Bentuknya kecil dengan layar warna LCD, dan dua buah tombol navigasi. Pyle PSWP25 tersedia dalam pilihan warna hitam, biru, dan hijau. Sertifikasi IPX-8 membuatnya dapat masuk ke dalam air hingga kedalaman 1 meter. Selain digunakan untuk mendengarkan file musik .MP3, tersedia juga fitur FM radio. Pyle PSWP25 telah dibekali baterai isi ulang yang dapat digunakan sekitar 10 jam untuk sekali isi ulang. Selain itu, Pyle Audio juga dilengkapi pedometer untuk mengukur jarak, jumlah langkah hingga mengetahui jumlah kalori yang terbakar saat berolahraga. Fitur lainnya yang tersedia adalah stopwatch dan mode swim fitness. Pyle PSWP25 4 GB dibanderol US$139.99.
146
LIONMAG DESEMBER 2013
Casio G-Shock MT-G Collection Casio merilis koleksi terbarunya Metal Twisted G-Shock (MTG), merupakan jam tangan mewah namun masih tetap mempertahankan ciri khasnya yang selalu ditawarkan, durability. Koleksi Casio G-Shock MT-G yang dibuat di Casio’s Yamagata factory, Jepang ini tersedia dalam 3 model: MTGS1000D-1A yang terbuat dari stainless steel & resin (US $900), MTGS1000BD1A yang berbahan black Ion Plated stainless steel & resin (US $1,000) dan MTGS1030BD-1A 30th Anniversary limited edition yang terbuat dari black Ion Plated steel dengan gold highlights dan red paneled bracelet (US $1,100). Stainless steel di bagian luar dan resin di bagian dalamnya mampu bekerja sebaik alpha GelŽ untuk memastikan jam ini tahan goncangan. Semuanya dirancang untuk mempertahankan kinerja jam dalam keadaan apapun dan dikemas dengan tampilan classy, yang membuatnya cocok untuk bisnis atau acara-acara formal. Koleksi ini dipasarkan secara eksklusif di Tourneau dan G-Shock NYC Soho.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
147
POSTCARD
148
LIONMAG DESEMBER 2013
gyakarta yo
IN
IA
01.12.2013 DO NE
S
Yogyakarta
PARANGTRITIS Parangtritis adalah salah satu pantai yang paling sering dikunjungi di Yogyakarta. Jika kita datang pagi hari di pantai yang terletak di ujung selatan Kabupaten Bantul ini, kita akan menemukan kuda-kuda sewa beserta jokinya dengan latar belakang pantai dan bukit yang disinari matahari pagi sehingga makin menambah keindahannya.
Agus Nonot Supriyanto WONOSOBO
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
149
Surabaya
SUNRISE DI KENJERAN
01.12.2013
Terletak di Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Pantai Kenjeran mudah dijangkau dengan segala angkutan umum. Pantai Kenjeran merupakan tempat rekreasi keluarga yang murah. Dengan tiket masuk hanya Rp. 6.000,- kita dapat menikmati indahnya sunrise di pagi hari. Kita dapat menyewa perahu untuk sampai ke tengah laut yang terdapat pulau pasir. Kita dapat turun dari perahu dan bermain-main.
I
N
DO
IA
rabaya su
N
ES
MOCH. AAN ANSHORI SHOIM SURABAYA
Macau
Sebuah kesan yang sangat mendalam, mendapat undangan dari Macau Government Tourist Office (MGTO) untuk mengabadikan perlombaan kembang api dari berbagai negara yang telah menjadi event tahunan pariwisata Macau. Selain menikmati perlombaan kembang api, peserta dari Indonesia juga diajak mengunjungi berbagai objek wisata di Macau. PETRUS LOO MEDAN
150
LIONMAG DESEMBER 2013
macau 01.12.2013 U
MACAU INTERNATIONAL FIREWORKS DISPLAY CONTEST
M ACA
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
151
Flores
l
Labuan bajo
I
Beni sanjaya JAKARTA
pantai siung
01.12.2013
Suatu tempat di pesisir timur selatan kota Yogyakarta dimana semua mata yang memandangnya akan mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta. Pantai Siung - Wonosari
I
N
DO
IA
y
Wonosari yakarta og
N
ES
Satria Nugraha yogyakarta
LIONMAG DESEMBER 2013
DO
IA
01.12.2013
N
Labuan Bajo adalah sebuah pelabuhan kecil yang cantik di ujung paling barat pulau Flores dan merupakan pintu masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK). Saat matahari terbenam, Labuan Bajo menawarkan pemandangan spektakuler ketika pulau-pulau kecil yang menghadap ke siluet pelabuhan secara dramatis menciptakan efek yang ajaib, seajaib apa, Anda harus datang dan menyaksikannya sendiri.
152
o
uan baj ab
NE
S
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
153
Sleman
CANDI PRAMBANAN
ma sle n
I
DO
IA
01.12.2013
N
N
ES
Candi Prambanan adalah salah satu Candi terbesar yang dimiliki umat Hindu Indonesia, candi tersebut menjadi tempat tujuan wisata baik dalam maupun luar negri dikarenakan candi ini menawarkan daya tarik tersendiri baik dalam bentuk eksotika keindahan candi dan alamnya serta cerita sejarah mengenai candi Prambanan. Candi ini terletak di Kabupaten Sleman, Provinsi Jawa Tengah Tomy Z Tanjung DEPOK
Makassar
ANJUNGAN BUGIS
ss aka ar m
MAKASSAR
154
Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com
LIONMAG DESEMBER 2013
DONE
S
I
yeri setiari
N
IA
01.12.2013
Berbagai aktivitas pengunjung Anjungan Bugis Makassar di kala senja, dimana Anjungan Bugis Makassar menjadi salah satu pilihan masyarakat yang paling diminati untuk menikmati keindahan Pantai Losari, Makassar.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
155
156
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
157
158
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
159
160
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
161
BATAM HUB Airline
Rute
Jam
RUTE
JAM
MULAI TANGGAL 6 DESEMBER 2013 Lion Air
Batam – Balikpapan (Non Stop)
16.45 Wib
Balikpapan – Batam (Non Stop)
11.20 WITA
Lion Air
Batam – Manado (Via Bpn)
16.45 Wib
Manado – Batam (via BPN)
06.00 WITA
Lion Air
Batam – Makassar (Via Bpn)
16.45 Wib
Makassar – Batam (via BPN)
09.10 WITA
Lion Air
Batam – Palu (Via Bpn)
16.45 Wib
Palu – Batam (via BPN)
06.05 WITA
Lion Air
Berau – Batam (via BPN)
07.00 WITA
Lion Air
Tarakan – Batam (via BPN)
06.00 WITA
5X Jakarta – Batam
06.10, 09.25, 11.00,
SUDAH BEROPERASI Lion Air
5X Batam – Jakarta
08.35, 11.50, 13.25, 15.35, 19.05 Wib
13.10, 16.40 WIB
Lion Air
3X Batam – Pekanbaru
09.10, 13.30, 15.25 Wib
3X Pekanbaru – Batam
10.40, 15.00, 16.55 WIB
Lion Air
3X Batam – Surabaya
09.00, 13.45 (Via Bdo), 14.55 Wib
3X Surabaya – Batam
08.05, 09.25 (via BDO), 11.50 WIB
Lion Air
2X Batam – Medan
10.55, 14.40 Wib
2X Medan – Batam
07.00, 12.55 WIB
Lion Air
Batam – Padang
16.30 Wib
Padang – Batam
07.50 WIB
Lion Air
Batam – Jogjakarta
09.40 Wib
Jogjakarta – Batam
12.20 WIB
Lion Air
Batam – Bandung
13.45 Wib
Bandung – Batam
11.20 WIB
Lion Air
Batam – Palembang
18.30 Wib
Palembang – Batam
07.30 WIB
Lion Air
Batam – Jambi
12.10 Wib
Jambi – Batam
13.45 WIB
Wings Air
Batam – Bengkulu
17.55 Wib
Bengkulu – Batam
06.30 WIB
Wings Air
Batam – Pangkal Pinang
12.40 Wib
Pangkal Pinang – Batam
16.05 WIB
Wings Air
Batam – Tanjung Pandan (Via Pgk)
12.40 Wib
Tanjung Pandan – Batam (via PGK)
15.15 WIB
Wings Air
Batam – Natuna
08.45 Wib (Sen, Sel, Kam, Sab)
Natuna – Batam
10.35 WIB (Sen, Sel, Kam, Sab)
Wings Air
Batam – Silangit
08.30 Wib (Rab, Jum, Ming)
Silangit – Batam
10.35 WIB (Rab, Jum, Ming)
SEGERA DIBUKA RUTE BARU Lion Air
Batam – Semarang
09.45 Wib
Semarang – Batam
12.20 WIB
Lion Air
Batam – Pontianak
12.00 Wib
Pontianak – Batam
13.55 WIB
162
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
163
LION AIR GROUP FLEET
Boeing 747 - 400 Total 2 units 506 seats ECONOMY
Boeing 737 - 900 ER & 800 NG 88 UNITS IN SERVICE 737-900 ER 215 SEATS ECONOMY 737-800 NG 189 SEATS ECONOMY
Boeing 737 - 400 & 300 Total 5 units. Economy Class
Boeing 737 - 900 ER 4 UNITS IN SERVICE 168 seats economy. 12 seats business.
Boeing 737 - 900 ER 6 UNITS IN SERVICE 168 seats economy. 12 seats business. ATR 72-600 3 UNIT
Boeing 737 - 900 ER 2 UNITS IN SERVICE 215 SEATS ECONOMY
ATR 72-500 & 72-600 24 UNITS IN SERVICE 72 seats economy.
164
LIONMAG DESEMBER 2013
WELCOME ABOARD
SELAMAT DATANG APA YANG HARUS ANDA KETAHUI TENTANG KEAMANAN, KENYAMANAN DAN KESELAMATAN ANDA DI DALAM PESAWAT Ponsel Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada didalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. PERALATAN ELEKTRONIK Untuk penggunaan Laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat maka penumpang harus mematikan pengguna laptop dan PDA tersebut. BARANG -BARANG BERBAHAYA LAINNYA Barang- barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. MEROKOK Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan, Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar peraturan. PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan dipesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. UTAMAKAN KESELAMATAN Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan.
BAGASI Barang atau benda tajam harus di pak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa kedalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang anda bawa sendiri. Perhatikan berat bagasi Anda. - Carry on baggage (Bagasi Kabin) Tidak lebih dari 7 kg
Silakan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantung kursi. Di kartu tersebut anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew.
40 cm
Barang bawaan harus diletakan di atas kepala atau dibawah kursi di depan anda.
30 cm
MULAI 19 DESEMBER 2013 JAKARTA - BANGKOK & CHIANG MAI JAKARTA - BANGKOK (2X Sehari Jam 06.25, 14.40) BANGKOK - JAKARTA (2X Sehari Jam 10.20, 19.35) JAKARTA - CHIANG MAI (via Bangkok) Jam 06.25 CHIANG MAI - JAKARTA (via Bangkok) Jam 17.35
20 cm
- Bagasi untuk Rute Domestik Kelas Ekonomi : 15 kg Kelas Bisnis : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional Kelas Ekonomi : 15 kg Kelas Bisnis : 30 kg
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
165
ROUTE MAP LION GROUP
166
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
167
LADY IN THE AIR
Budiyanti
Sejarah dalam Nama Budiyanti namanya. Disapa Budi, oh, terlalu maskulin. Yanti? Kurang sreg karena dinilai sudah terlalu banyak yang memakainya. ‘’Call me Didi,’’ ucapnya. Didi, bukankah masih menebar kesan maskulin? Orang boleh saja menilainya begitu. Namun flight attendant Lion Air ini punya jawaban serta sederet argumen penguat. ‘’Pokoknya ada ‘di’-nya. Itu panggilan dalam keluarga sejak aku masih kecil. Memang banyak yang agak ragu dan bertanya. Tapi kan kalau lihat KTP, jelas nama aku, jelas pula tampang aku, perempuan. Kalau ‘Budiyanto’ kan pasti sebaliknya,’’ ujarnya. Ternyata kata ‘’Budi’’ pada nama Budiyanti memiliki hikayat penting. Kata itu diambilkan dari Budi Kemuliaan, nama sebuah rumah sakit di Jakarta tempatnya dilahirkan. Sang dokter yang menangani persalinan ibundanya yang menyarankan penyematan kata tersebut. Maksudnya, agar sepanjang hidup si anak ingat tempatnya kali pertama melihat dunia sekaligus berharap baik budinya. Memang begitulah harapan yang empunya nama. Anak ketiga pasangan suami-istri H Suherman (alm) dan Hj Nursiah ini bersyukur sekaligus senang bisa bergabung Lion Air sejak 2009. Selain bisa menjejakkan kaki di berbagai kota seiring aktivitasnya mengikuti penerbangan Lion Air, pada banyak tempat itu pula ia mampu memenuhi hobinya mengoleksi ‘’Hello Kitty’’. Dari beragam tempat penjualan di berbagai kota yang telah dijelajah serta begitu dikenalnya, Didi menyebut Surabaya menawarkan koleksi Hello Kitty terlengkap. Meski demikian, tidak semua item Hello Kitty dikoleksinya. ‘’Aku lebih banyak mengoleksi boneka dan replika. Ada juga sih tas tapi tidak sampai lima buah, termasuk koper dan traveling bag. Tapi memang aku tidak terlalu suka dengan tasnya,” tutur penggemar bakso dan jus semangka ini. Apakah kalau terbang ke Merauke masih sempat mencari Hello Kitty? Didi pun tergelak. ‘’Ah, Mas, ini ada-ada aja. Di Merauke kan cindera matanya berupa kerajinan dari kulit buaya. Saya belum pernah lihat Hello Kitty kulit buaya,’’ katanya menahan tawa. Menghabiskan masa kecil hingga dewasa di Jakarta, Didi menamatkan sekolah menengahnya di SMA 84 Jakarta. Ia lantas memilih menekuni bidang komunikasi, tepatnya broadcasting, di Universitas Indonusa Esa Unggul. Namun ‘’garis tangan’’ membawanya ke kabin-kabin pesawat Boeing 737-900ER dan 737-800NG Lion Air hingga kini di usia menuju 24 tahun. Berusaha selalu fokus dalam pekerjaan serta menjalani kehidupan yang santai namun serius merupakan prinsip hidupnya. Membuat keluarga senang dan bahagia, seperti mengajak sang ibunda berwisata ke Yogyakarta, pun telah tercatat di agenda gadis yang menyukai penampilan easy going ini. Ia lebih suka memakai rok ketimbang celana jins. Kecuali saat bertugas, seharihari ia juga memilih tanpa make up dengan rambut panjangnya nan hitam dibiarkan alami tanpa setitik pun cat menempel. Namun lazimnya perempuan, Didi juga agak ‘’sensitif’’ soal bobot tubuh. Usai sesi pemotretan, berkali-kali ia bertanya apakah fotonya oke atau tidak, terlihat gemuk atau tidak. Padahal dengan tinggi 160 cm dan bobot 51 kg, postur Didi terbilang ideal. Justru Didi ‘’agak sewot’’ kala diberitahu berparas mirip penyanyi Syahrini. ‘’Maksudnya, kalo lihatnya pake sedotan dari atas Monas? Udah deh, aku udah tau. Pelecehan, tau...”
168
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
169
Teks: Gegen - Foto: MAKHFUDZ SAPPE
170
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
171
172
LIONMAG DESEMBER 2013
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
173
174
LIONMAG DESEMBER 2013