AUTOMOTIVE Renault Symbioz • Kenikmatan Sekarang dari Mobil Masa Depan
The Inflight Magazine of Lion Air
Atraksi
Destinasi Imlek Cokelat
Tidak Sebatas Kuliner
TIDAK DIBAWA PULANG
FEBRUARI 2018
Contents
Februari 2018 125.13
36.
Contents
16
Traveling Kuningan
22
Traveling Nabire
46.
26
Travel Sketch Tangerang
30
52.
Special Atraksi Destinasi Imlek
16.
36
Art Salvy de Saunhac
42
Destination Solo
46
Automotive Renault Symbioz
52
Destination Togean
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
5
64.
Regular
Lion Air Section
10
74
News Around
Info
14
76
Leisure
Aircraft Fleet
16
77
Wisdom in The Air
Welcome Aboard
58
78
Culinary
Route Map
64
80
KidZone
Hot Stuff
14. Michael Waleleng
Pria yang akrab dipanggil Kellet ini, menemukan kecintaannya pada laut pada tahun 2005 ketika ia pertama kali belajar scuba diving di tanah kelahirannya, Sulawesi Utara. Sejak itu, ia tak bisa berhenti. Hobinya ini telah membawanya ke jenjang karir yang lebih serius di dunia selam sebagai PADI Master Scuba Diver Trainer dan Underwater Photography. Michael tinggal di Manado bersama istri dan Khalessy, anak perempuannya. Pada kesempatan ini Michael mengajak pembaca menikmati Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Nabire sambil menyelam bersama hiu paus.
60.
70
Postcard
Contributors Touria Sakah
Pengamat, kurator seni, dan pemilik Sakah Gallery di Toulouse, Perancis. Mantan diplomat yang menggeluti dunia seni sebagai passionnya sejak dua puluh tahun lalu ini juga aktif membantu para seniman dengan memilih karya-karyanya untuk dipamerkan atau ditampilkan di galeri, Sejak dua tahun terakhir mulai bekerja sama dengan Salvy de Saunhac.
Bayu Indra Kahuripan
Pria kelahiran Jakarta ini mengenyam pendidikan di Universitas swasta jurusan desain komunikasi visual, mulai memotret sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Atas, sebelumnya menggarap beberapa projek foto untuk profil perusahaan dan dokumentasi instansi pemerintahan. Sekarang sedang mendalami fotografi jurnalistik dan travel. Di edisi ini ia menceritakan pengalamannya saat di Togean. ​
Cockpit’s Note
President Director Rudy Lumingkewas
Selamat Tahun Baru Imlek 2569 Penumpang yang budiman, Pada kesempatan ini keluarga besar Lion Air mengucapkan “Selamat Tahun Baru Imlek 2569”, kepada seluruh penumpang yang merayakannya. Kiranya tahun ini penuh keberuntungan dan kesuksesan bagi kita semua. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan dengan membuka rute-rute baru dan menambah frekuensi terbang pada rute-rute yang sudah ada. Demikian juga kami terus berusaha meningkatkan performa ketepatan waktu di seluruh layanan penerbangan kami. Lion Air Group juga terus menambah pesawat baru. Selain itu perawatan pesawat juga menjadi prioritas kami. Perawatan pesawat ini kami pusatkan di Batam Aero Technic yang berada di Batam. Pusat pemeliharaan dan perbaikan pesawat milik Lion Air Group ini terus meningkatkan kualitas perawatan semua pesawat yang tergabung dalam Lion Air Group. Hal ini akan menjamin seluruh pesawat dalam kondisi prima sebelum dipakai untuk melayani penerbangan penumpang sekalian. Terimakasih atas kepercayaan penumpang sekalian, selamat menikmati penerbangan Anda.
Director of Safety & Security Capt. Eduard Kallisto Pardede Director of Operation Capt. Zwingly Silalahi Director of Technics Beni Purnama Director of Commerce Achmad Hasan Director of General Affairs & Finance Edward Sirait General Manager Service Ari Azhari
Publisher & Editor In Chief Makhfud Sappe Editor Ristiyono, Faisyal, Riman Saputra N, Dody Wiraseto, Priyanto Sismadi Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, Sahman Ahmad Tjambolong, Fernandito Haka (Bali) Art Director Gerald Manuel Illustrator & Designer Richard Archie F. Mandagie, M. Saleh Hanif
Salam,
Finance & Administration Ade Kristanti, M. Zaky, M. Solichin
Rudy Lumingkewas President Director Lion Air
Advertising Hotline Lionmag: 0821 10 88 22 00 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com
Issn: 1979-4185
Beragam informasi tentang dunia traveling dan lifestyle di Lionmag ini bisa dibaca di www.lionmag.net www.lionmag.net LIONMAG INFLIGHT MAG
8
LIONMAG FEBRUARI 2018
www.issuu.com/lionmagazine
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
9
EDITOR’S NOTE Pesona daerah Kuningan, Jawa Barat menjadi pembuka perjalanan kita pada edisi ini. Pemandangan Gunung Ciremai menjadi salah satu daya tarik yang sayang dilewatkan. Demikian juga dengan Sukageuri View, salah satu spot instagram-able yang lagi ngetren di Kuningan. Bersama Tri Suswati—istri Kapolri Jenderal (Pol) Muhammad Tito Karnavian— kita lanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Papua. Di sini kita bisa menyaksikan hiu paus atau whale shark berenang dengan anggunnya. Tri Suswati mengajak kita semua turut melestarikan alam, terutama hiu paus yang sangat langka ini agar tidak punah. Puas berenang dengan hiu paus, kita ke Tangerang. Menjelajah kota ini dalam goresan sketsa gambar yang menarik. Selanjutnya dalam rangka liburan Imlek, kami bawa Anda berlibur ke beberapa kota seperti, Jakarta dengan pesona areal Petak Sembilan di daerah Glodok, Kelenteng Sam Poo Kong di Kota Semarang, Kota Singkawang, Pulau Kemaro di Palembang, dan menyaksikan perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor.
Keraton Kasunanan Surakarta menjadi destinasi selanjutnya. Keraton ini didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744. Memiliki luas area sekitar 54 are dan banyak koleksi patung, senjata dan pusaka kerajaan. Dari Solo kita menuju Kepulauan Togean. Menikmati embusan angin laut, hingga dunia bawah laut yang kaya terumbu karang dan biota dasar perairan yang begitu mengagumkan. Puas mengagumi Kepulauan Togean, kita rehat sejenak menikmati sebatang cokelat nan nikmat. Bagi yang senang mencoba makanan Nusantara, rubrik kuliner kali ini membahas makanan khas Sunda. Masih banyak informasi menarik dalam edisi kali ini yang kami berikan untuk menemani perjalanan Anda selama berada di pesawat Lion Air. Selamat Tahun Baru Imlek 2569
Makhfud Sappe
Gra nd Bromo
OPENING RATE IDR 250.000 nett Facilities AC · LED TV · Comfort Bed · Head Set · Blanket · USB Access · High Tech System Meeting Room · Bar & Coffee Shop · Drug Store
Includes Breakfast for 1 person
033.5587.1999
www.whizcapsule.com
Jl. Raya Bromo, Sukapura, Probolinggo - East Java 67254 Whiz Capsule Hotel
@whizbromo
whizcapsule.grandbromo
foto: dok. aribus.com
NEWS AROUND
Batik Air Terima 3 Airbus A320-200
Batik Air
Buka Rute Surabaya-Sorong-Manokwari Batik Air resmi membuka penerbangan Surabaya-SorongManokwari melalui Bandara Internasional Juanda pada 19 Januari 2018. Penerbangan sehari sekali pergi-pulang menggunakan pesawat jenis Airbus A320-200 CEO. Corporate Communication Lion Air Group Ramaditya Handoko mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap penerbangan rute ini sangat tinggi. Dengan okupansi 90 persen menunjukkan rute penerbangan ini sangat diminati masyarakat. Hingga saat ini, Batik Air mengoperasikan 54 pesawat jenis Airbus A320200CEO dan Boeing 737-800/900.
Lion Air Group kembali menerima pesanan pesawat jenis Airbus A320200. Sebanyak 3 unit pesawat sudah diterima pada Januari lalu. Presiden Direktur Batik Air Achmad Luthfie mengatakan, tahun ini 8 pesawat jenis Airbus A320-200 dikirim untuk Batik Air. Tahun ini akan banyak dibuka rute baru dan penambahan frekuensi penerbangan ke sejumlah kota besar di Indonesia dan internasional. Saat ini Batik Air telah mengoperasikan 54 unit pesawat yang terbagi dalam tiga jenis yaitu Airbus A320-200, Boeing 737-900, dan Boeing 737-800.
Wings Air Buka Rute Internasional Pontianak-Kuching Pada 24 Januari 2018, Wings Air membuka rute internasional dari Pontianak, Kalimantan Barat melalui Bandar Udara Supadio Kubu Raya menuju Kuching, Malaysia melalui Bandar Udara Internasional Kuching dan sebaliknya. Penerbangan dari Pontianak berangkat pukul 09.45 dengan nomor penerbangan IW 1378 dan pukul 18.00 dengan nomor penerbangan IW 1372. Sedangkan jadwal penerbangan sebaliknya dari Kuching berangkat pukul 07.00 menggunakan nomor penerbangan IW 1379 dan pukul 11.55 dengan nomor penerbangan IW 1373.
12
LIONMAG FEBRUARI 2018
Java Jazz Festival 2018
Sajikan Musisi Ternama Internasional Java Jazz Festival 2018, festival musik jazz terbesar di Asia Tenggara ini akan digelar pada 2-4 Maret 2018 di Jakarta International Expo. Bertajuk ‘Celebrate Jazz in Diversity’, even ini hadirkan sejumlah musisi ternama dari dalam maupun luar negeri, seperti Daniel Caesar, Goo Goo Dolls, Andien, Dira Sugandi, dan lainnya. “Tahun ini kami mengejar pasar yang lebih muda, karena mereka akan menjadi pasar kami 5-6 tahun ke depan. Sekarang edukasi mereka bahwa Java Jazz itu bisa dinikmati semua umur,” ujar Dewi Gontha, Direktur Utama PT Java Festival Production.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
13
NEWS AROUND Artotel
él Royale
Kembali Adakan #ARTOTELforHOPE
Hadir di Jakarta Utara Hotel bintang empat ini sebelumnya Grand Whiz Kelapa Gading dan berganti wajah menjadi éL Royale Hotel Jakarta. Pergantian branding merubah suasana hotel yang sebelumnya warna hijau dan abu-abu menjadi nuansa hitam dan emas. Di bawah manajemen éL Royale International, hotel ini akan mengedepankan kearifan lokal pada tiap daerah. “Rebranding di dunia perhotelan menjadi suatu hal yang biasa. nuansa ormanen Betawi juga akan kami hadir kan di hotel baik dari eksterior maupun interior hotel,” ungkap Iwan S. Sumantri, General Manager el Royale Hotel Jakarta.
Tauzia membuka 2 POP! Hotel
Artotel Project Series (APS), Event Management dari Artotel Group telah menyelenggarakan #ARTOTELforHOPE, program sosial diselenggarakan tiap tahun Berlangsung serentak di Artotel Thamrin - Jakarta, Surabaya, dan Bali pada 1 – 31 Desember 2017, #ARTOTELforHOPE menyediakan Dinding Harapan (Wall of Hope) serta penggalangan dana untuk kegiatan sosial. Mengusung tema “Harapan untuk Mental Disabilitas,” dimana APS bekerjasama dengan Yayasan Sosial yang melakukan kegiatan rehabilitasi mantan penyandang Skizofrenia.
di Jawa Tengah
Grand Opening
Hotel Dafam Pacific Caesar Surabaya Hotel Dafam Pasific Caesar Surabaya melakukan grand opening pada 16 Januari 2018. Hotel yang berlokasi di Jl. Dr. Ir. Soekarno No. 45 C Surabaya ini hanya 40 menit dari bandara. Memiliki 108 kamar dengan beberapa 3 tipe kamar yaitu Deluxe, Executive, dan Royal Suite. Fasilitas lainnya, 3 meeting room dan 1 ballroom dengan kapasitas mulai 30 hingga 500 orang. Hotel ini juga memiliki Caesar Bar & Lounge serta Canting Restaurant di lantai 3.
14
LIONMAG FEBRUARI 2018
Tauzia mengumumkan pembukaan 2 POP! Hotel-nya di Jawa Tengah yaitu POP! Hotel Pemuda Semarang dan POP! Hotel Solo. Berlokasi strategis di jantung Kota Semarang dan Solo, 2 hotel ini akan menetapkan tolok ukur baru di Jawa Tengah untuk hotel bujet yang ditargetkan untuk pelancong yang sadar kualitas serta mencari akomodasi dengan harga terjangkau. “Pembukaan 2 hotel ini menandai kehadiran POP! Hotel di Jawa Tengah untuk mengakomodasi pertumbuhan bisnis dan liburan di kawasan ini yang terus berkembang,” kata Benjamin Castel, Director of Operations POP! Hotel.
Gratis ke Labuan Bajo Bersama Cordela Hotel
Dengan menginap di salah satu hotel milik Omega Hotel Management (OHM) yaitu Grand Cordela, Cordela, Grand Purnama by Cordela Hotels dan Alfa Resort, tamu berhak mendapatkan satu kupon undian liburan gratis ke Labuan Bajo. Program Cordela Hotel Reward 2018, berlaku selama periode 15 Januari-15 Desember 2018. “Program ini berlaku kelipatan, semakin sering menginap maka semakin banyak kupon yang didapatkan. Makin besar pula kesempatan menang,” ujar Ajeng Dwiyatcita, Group Marketing Communication Manager.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
15
LEISURE
Hooters
Sport Bar di Pusat Hiburan Jakarta Selatan
El Asador Hadirkan Menu T-Bone Steak El Asador yang mengusung konsep menu khas Amerika Selatan hadirkan menu barunya yakni T-Bone Steak. Bagian T-Bone ini merupakan potongan yang unik. Karena dalam satu potongnya, terdapat 2 jenis bagian yakni sirloin dan tenderloin dipisahkan dengan tulang berbentuk T. Menggunakan kayu bakar, daging tersebut tetap lembut saat dikunyah namun memiliki bagian atas yang renyah dan gurih. “Tips saat menikmati steak kalau bisa setelah matang diistirahatkan dulu sekitar 5 menit. Hal ini agar juice dagingnya terkumpul dan tidak menyebar saat dipotong,” jelas Head Chef & Master Grill El Asador, Wigar Ridzki.
Hooters merupakan restoran asal Florida, Amerika Serikat yang untuk pertama kali berdiri sejak 1983. Restoran berkonsep American sport bar ini pun berkembang di 20 negara dengan lokasi sekitar 430 tempat. Salah satunya di Indonesia yang telah buka sejak Maret 2017 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Restoran ini menjadi outlet pertama yang ada di Indonesia. Mengandalkan menu ala Amerika, beberapa hidangan unggulan diantaranya adalah Original Hooters Wings, Hot Wings, Daytona Wings, Buffalo Chicken Burger Sliders dan buka dari 11:30 – 01:00 WIB.
Riva Grill & Bar Terrace
Inovasi Steak Dengan Proses Dry Aging Belum banyak restoran di Jakarta yang menyajikan menu steak dengan proses Dry Aging dan Riva Grill & Bar Terrace adalah salah satu inovatornya. Proses ini dikenal pula dengan sebutan penuaan daging yang membuat aroma steak lebih kuat dan teksturnya lebih lembut. Terletak di lobby The Park Lane Hotel Jakarta, restoran ini menyajikan Dry Aged Tomahawk disajikan dengan Raclette Cheese. “Tomahawk ini bagian dari iga sapi dan sudah di-dry aged selama 40 hari,” ujar Chef Hengky Effendi, Chef De Cuisine, The Park Lane Hotel Jakarta. Proses yang cukup lama tersebut menghasilkan sebuah cita rasa dan tekstur yang khas pada daging.
16
LIONMAG FEBRUARI 2018
Kyriad Fatmawati
Lokasi Strategis di Sentra Belanja Jakarta Kyriad Hotel – Louvre Hotel Group operator hotel International menghadirkan properti terbarunya di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Kyriad Hotel Fatmawati - Jakarta dengan level bintang 3 dilengkapi dengan fasilitas 87 kamar dengan 4 tipe kamar tamu yang nyaman dan fasilitas kamar lengkap, Studio, Deluxe, Grand Deluxe, Business. Lokasinya yang strategis memberikan kemudahan bagi para tamu untuk mengakses atraksi tempat berbelanja seperti ITC Fatmawati, Pondok Indah Mall, Golf & WaterPark, Blok M Mall.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
17
Traveling Kuningan
Seorang fotografer sedang mengabadikan momen matahari terbit di gardu pandang Sukageuri View.
18
LIONMAG FEBRUARI 2018
Bineka Wisata Kuningan Teks & Foto Dody Wiraseto
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
19
K
abut tipis masih menyelimuti sebagian Puncak Gunung Ciremai. Transisi dari malam ke pagi menebar semburat jingga di langit yang mulai membiru. Udara dingin tiada mampu lagi menundukkan cemas tertinggal momen matahari terbit. ‘’Ayo cari posisi, sebentar lagi matahari terbit,” ujar sopir yang mengantar saya menuju Sukageuri View di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sukageuri View hanya satu dari sekian banyak destinasi wisata di Kuningan yang masih kurang tenar. Namun, melihat lokasinya di kawasan Palutungan, dalam benak masih tersembul sedikit gambaran mengingat kawasan ini merupakan salah satu titik awal pendakian Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat yang masih menjadi dilema bagi pariwisata Kuningan.
20
LIONMAG FEBRUARI 2018
Pada satu sisi, banyak objek wisata menarik tersebar di kawasan Gunung Ciremai. Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kuningan belum bisa berbuat banyak untuk mengembangkannya karena kawasan potensial ini masuk Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang dikelola Perhutani dengan dasar hukum Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 424 Tahun 2004 tentang Zonasi Kawasan Konservasi Gunung Ciremai. Disebutkan dalam keputusan tersebut bahwa TNGC memegang penuh pengelolaan lahan di kawasan Gunung Ciremai. ‘’Karena pengelolaannya dari Perhutani, kami tidak punya
(kiri ke kanan) Seorang wisatawan sedang berfoto di gardu pandang berlatar Gunung Ciremai. • Hutan Pinus menuju Curug Putri. • Gazebo di Sukageuri View berlatar perbukitan.
wewenang mengembangkan wisata pada beberapa titik wisata potensial,” ujar Bupati Kuningan Acep Purnama. Administrasi pengelolaan mungkin ‘’masalah’’, tetapi itu tiada mampu menutupi tiap lekuk keindahan salah satu kabupaten penghasil daun bawang berkualitas di Jawa Barat ini. Sukageuri View salah satunya. Lepas dari permasalahan yang melatarinya, destinasi wisata ini menawarkan sebuah bentang alam menawan, berpadu dengan sentuhan tangan manusia yang terus mengikuti perkembangan zaman.
Wisata Kaki Gunung Ciremai Sejak Tol Cipali beroperasi, akses menuju Kuningan pun kian mudah.
Selepas dari Kabupaten Cirebon, menuju Kuningan hanya butuh waktu lebih kurang 1,5 jam. Jarak tidak terlalu jauh dari Cirebon, yang lebih dulu dilirik hotel jaringan nasional dan internasional, menjadikan pilihan menginap semakin banyak. Sekiranya Cirebon memang hub tepat menuju Kuningan. Butuh waktu 1,5 jam perjalanan dari Kota Cirebon menuju Sukageuri View di Desa Cisantana. Di sini telah berdiri banyak gardu pandang berdesain unik yang menghadap langsung ke arah matahari terbit. Tampaknya, kreativitas masyarakat tersebut turut terpacu berkat kian lekatnya generasi saat ini dengan media sosial (medsos), termasuk Instagram. Gardu-gardu pandang itu
pun menjadi buruan para pencinta keindahan alam guna dijadikan objek swafoto maupun foto kelompok untuk disebar melalui akun-akun medsos mereka. Dampaknya signifikan, terutama untuk menarik minat kalangan milenial. Tidak hanya gardu pandang, Sukageuri View juga sudah menyediakan berbagai macam fasilitas seperti gazebo berlatar perbukitan, juga rumah hobbit yang sedang menjadi tren di medsos. Serasa kali ini saya mengamini ungkapan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam rilis awal tahun bahwa wisata ‘’Instagram-able’’ telah menjadi gaya hidup masyarakat dunia, termasuk Indonesia. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
21
(searah jarum jam) Segarnya Curug Putri, di kaki Gunung Ciremai • Seorang penari sedang membawakan Tari Topeng Kelana. • Seorang pengrajin di Saung Kreatif Kharisma Alam sedang melakukan proses pengamplasan.
Tidak jauh dari Sukageuri View, terdapat satu destinasi wisata alam favorit, yakni Curug Putri. Tinggi air terjun ini sekitar 20 meter. Airnya berasal dari hutan gunung di Gunung Ciremai. Dikepung pepohonan rindang dan jernih air membuat banyak wisatawan memilih berenang di air terjun ini. Fasilitasnya pun kian lengkap dengan bumi perkemahan serta hutan pinus di pintu masuk.
Pikat Kreativitas dan Budaya Kreativitas masyarakat Kuningan tidak sebatas menambah atraksi destinasi wisata alam. Di sejumlah wilayah, kreativitas warga mendorong roda perekonomian melalui kreasi yang bisa dijadikan oleh-oleh khas
22
LIONMAG FEBRUARI 2018
Kuningan. Desa Babakanmulya di Kecamatan Cigugur adalah salah satu contoh ekonomi kreatif tumbuh seiring perkembangan wisata. Di Saung Kreatif Kharisma Alam milik Saharudin Kibro, aneka ukiran kayu kreasi tangan penduduk menjadi salah satu sentra oleh-oleh khas. Karya seni ini berasal dari limbah kayu. Jadi, tidak ada pohon yang sengaja ditebang hanya untuk membuat kerajinan. Kayunya bisa berupa mahoni, jati, dan pinus. ‘’Kayu-kayu tersebut dikeringkan, disketsa, dipotong, diamplas terus dibentuk, lalu diamplas lagi sampai halus,” kata Sakri, salah satu perajin di Saung Kreatif Kharisma Alam, menjelaskan.
Saung kreatif tersebut berdiri sejak 2007. Selama tiga tahun pertama mereka memproduksi wayang golek sebelum beralih ke kerajinan kayu. Dalam sehari, saung yang mempekerjakan delapan pengrajin tersebut mampu membuat 30 hingga 40 karya kerajinan, seperti lafaz ‘’Allah’’, figur balerina, kuda Kuningan, sepeda, dan kujang. Harganya mulai dari Rp 60 ribu hingga jutaan rupiah. Bentuk kuda Kuningan dalam berbagai model lazim lebih mahal ketimbang kreasi kerajinan lain yang lebih sederhana seperti seperti gantungan bentuk kujang. Usai berbelanja kerajinan tangan khas Kuningan, saya menutup perjalanan dengan menikmati suasana
malam di Restoran Klapa Manis. Restoran di Jalan Raya GronggongCirebon ini kian semarak berkat Pagelaran Seni Tari Topeng. Setiap keunikan, jenis, maupun ragam tarian punya makna masing-masing. ‘’Tari Topeng itu simbol perjalanan hidup manusia sebenarnya. Jadi jenis-jenisnya itu bermakna
perjalanan hidup,’’ ujar Fitria Leonita, pemilik sekaligus pelatih Sanggar Chandra Kirana, yang selalu hadir menemani anak didiknya tampil. Tarian dibawakan anak-anak demi melestarikan budaya asli di tengah gempuran arus modernisasi. Pagelaran seni ini menampilkan beberapa jenis Tari Topeng. Menurut
Fitria, pada dasarnya Tari Topeng terbagi menjadi lima jenis, yakni Tari Topeng Panji, Tari Topeng Samba, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Tumenggung, dan Tari Topeng Kelana. Dari kelima jenis ini, salah satu yang menyita perhatian saya adalah Tari Topeng Kelana. Gerakan anak-anak itu tampak semakian energik dan gagah berkat balutan baju dan topeng berwarna merah. Ikatannya pun cukup banyak dan rumit. Tari Topeng Kelana merupakan akumulasi gerakan dari semua jenis Tari Topeng serta melambangkan sifat angkara murka dalam diri manusia. Seporsi nasi hangat dengan aneka lalapan serta ikan bakar menutup perjalanan saya menikmati Kuningan yang menyodorkan kebinekaan destinasi wisata alam maupun kreativitas warganya. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
23
Traveling Nabire
Bersama Hiu Paus
di Taman Nasional Teluk Cendrawasih Teks Tintin Ryanti Foto Michael Waleleng
24
LIONMAG FEBRUARI 2018
S
ekian lama dinantikan, perjalanan menuju Taman Nasional (TN) Teluk Cendrawasih akhirnya benar-benar dirasakan Ibu Tri Tito Karnavian – istri Kapolri Jenderal (Pol) Muhammad Tito Karnavian. Impian ‘’menari’’ bareng hiu paus di Nabire pun menjadi kenyataan. Kini perjalanan menuju TN Teluk Cendrawasih lebih mudah setelah Batik Air dan maskapai lain dalam payung Lion Air Group membuka rute
penerbangan menuju Nabire. Dari sini pula petualangan Ibu Tri Tito Karnavian dan saya dimulai. Menyelam bersama hiu paus (whale shark). Itulah tujuan utama para penyelam dari Indonesia dan mancanegara. Bisa dibilang, di sini lokasi terbaik untuk menyelam sekaligus menyaksikan hiu paus dari jarak yang cukup dekat. Sejumlah alternatif bisa ditempuh untuk mencapai lokasi penyelaman. Umumnya para penyelam memilih tinggal di kota, lantas menuju Pantai Wagi dengan
waktu tempuh lebih kurang 1,5 jam, kemudian naik kapal sekitar 30 menit (bisa pula melalui jalur darat dengan kendaraan menuju Pantai Sowa dengan waktu tempuh 2,5 jam), disambung perjalanan dengan kapal selama 25 menit. Saat ini telah tersedia homestay di Pantai Sowa yang dibangun pemerintah daerah setempat. Yang kini banyak dilakukan para penyelam adalah Live on Board (LoB). LoB akan mempermudah para penyelam mencapai titik-titik penyelaman hingga ke Biak. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
25
Mengingat tujuan utama kami adalah menyelam bersama hiu paus, Ibu Tri Tito Karnavian dan saya memilih tinggal di resor sederhana Kali Lemon di kawasan Kwatisore. Resor ini dikelola masyarakat setempat dengan pendampingan dilakukan Bapak Bram Maruanaya. Warga didikan Pak Bram di sini juga membantu beberapa LSM melakukan peneltiian di Nabire. Resor di Kali Lemon itu satusatunya penginapan terdekat dengan bagan-bagan ikan yang banyak tersebar di kawasan ini. Cukup hanya 10–15 menit perjalanan dengan speedboat. Menurut Pak Bram, terdapat lebih kurang 300 hiu paus di Nabire. Dari sejumlah itu, 30 ekor hiu paus dipasangi satellite tag, sehingga pergerakannya bisa dipantau. Sungguh menakjubkan! Hiu-hiu paus itu ternyata ‘’melancong’’ hingga perairan Darwin (Australia) dan Palau, belahan barat Samudra Pasifik, tetapi selalu kembali ke Nabire. Nabire memang tempat paling nyaman bagi kawanan hiu paus, jenis ikan ‘’penikmat’’ plankton, serta ikan puri yang banyak didapati di sekitar bagan. Menurut Pak Bram, air laut di kawasan TN Teluk Cendrawasih termasuk yang ‘’paling sehat’’ dengan indikasi banyak plankton. Jadilah taman nasional yang satu ini ‘’surga’’ bagi para hiu paus.
26
LIONMAG FEBRUARI 2018
Di TN Teluk Candrawasih, manusia bisa berinteraksi cukup baik dengan hiu-hiu paus. Bermain dengan hiu-hiu paus itu terasa sangat menyenangkan. Jika tidak menyelam, wisatawan bisa pula snorkeling di sekitar bagan ikan. Tidak hanya menyelam, kita juga bisa melakukkan trekking ke hutan yang terletak persis di belakang lokasi penginapan. Bahkan, sesekali bisa disaksikan burung kakatua terbang melintasi satu pohon ke pohon lain.
Tak Sekadar Menyelam Jauh dari keramaian dan kebisingan kota besar membuat kami merasa nyaman. Bagi Ibu Tri Tito Karnavian yang lazim memiliki jadwal kegiatan sangat padat, bisa jadi momen privasi seperti ini sangat berharga. Lebih dari itu, Ibu Tri juga memanfaatkan momen tersebut untuk meninjau lokasi yang selama ini sulit dijangkau demi bisa melihat langsung kondisi di lapangan. Dari kegiatan seperti itu biasanya lahir berbagai ide kegiatan sosial yang dinilai paling tepat serta bermanfaat bagi daerah dan masyarakatnya. Selain itu, momen seperti ini juga memungkinkan Ibu-ibu Bhayangkari dan anggota Polri berdiskusi dalam suasana yang lebih rileks dan kekeluargaan. Kepada Ibu-ibu Bhayangkari, Ibu Tri Tito Karnavian konsisten memberikan contoh dan mengajak mereka melakukan hal-hal yang
bermanfaat bagi masyarakat. Jangan enggan dan tidak perlu sungkan turun langsung ke pelosok-pelosok agar layanan dan bantuan yang diberikan tepat sasaran. Bekerja sama dengan kepolisian sektor (polsek) setempat, Pak Bram yang mengelola resor di Kali Lemon segera membuka taman bacaan di Kwatisore. ‘’Jangan pernah menunda sebuah perbuatan baik, jangan pernah ragu meraih mimpi, karena selain untuk diri sendiri, hidup kita juga harus berarti bagi sesama,’’ kata Ibu Tri Tito Karnavian. Populasi di Kwatisore, ibu kota dalam Distrik Yaur, konon terbentuk oleh masyarakat pengembara dari beberapa suku di sekitar kawasan TN Teluk Cendrawasih, yaitu Sima, Yaur, Waropen, dan Nabire. Namun, tetua adat setempat mempercayai mereka berasal dari batu bernama Batu Akudiomi. Hingga kini batu tersebut masih ada di bukit yang terletak di belakang kampung dan masih sering dikunjungi wisatawan. Bahkan, masyarakat masih sering menggelar ritual di tempat tersebut. Layaknya mentari yang selalu pulang ke peraduan, juga seperti hiu paus yang selalu kembali ke Nabire, kami pun sangat ingin bisa kembali ke tempat ini.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
27
Travel Sketch Tangerang
Keindahan Tersembunyi Kota Benteng 28
LIONMAG FEBRUARI 2018
Jejak Tionghoa di Pinggir Batavia
Klenteng Boen Tek Bio.
Tangerang menyimpan banyak tempat menarik untuk disambangi. Sejumlah bangunan kuno dan pesona alamnya memukau. Teks Faisyal ILUSTRASI Archie Mandagie
Klenteng Boen Tek Bio merupakan salah satu klenteng tertua di Tangerang, Banten. Diperkirakan dibangun pada 1684 secara gotong royong, klenteng ini merupakan penyaksi kehadiran masyarakat Tionghoa di Tangerang. Boen bermakna ‘’intelektual’’, tek berarti ‘’kebajikan’’, dan bio merujuk ‘’tempat ibadah’’. Etimologis, boen tek bio berarti ‘’tempat umat manusia bisa menjadi insan yang penuh kebajikan serta intelektual’’. Salah satu yang menarik pada klenteng itu adalah seluruh aksesoris di dalamnya, mulai dari tempat sembahyang, papan, hingga lainnya yang berasal dari Cina. Lonceng besar pada bagian depan klenteng dibuat perusahaan pengecoran Ban Coan Lou di China pada 1835. Sepasang Singa Batu (Cioh Sai) buatan 1827 juga terdapat pada bagian depan. Di Klenteng Boen Tek Bio lazim digelar perayaan besar YMS Kwan Im Hud Couw – arak-arakan Toapekong pada Tahun Naga yang jatuh setiap 12 tahun. Tidak jauh dari klenteng tersebut terdapat Museum Benteng Heritage, yaitu museum peranakan Tionghoa pertama di Indonesia. Museum ini hasil restorasi dari sebuah bangunan berarsitektur tradisional Tionghoa. Bangunan Museum Benteng Heritage merupakan salah satu yang tertua sekaligus saksi cikal bakal berdirinya pusat Kota Tangerang yang dulu dikenal dengan sebutan ‘’Kota Benteng’’. Juga bukti kehadiran serta dinamika masyarakat Tionghoa di Tangerang merupakan bagian dari peradaban bangsa Indonesia. Sebutan ‘’Benteng’’ untuk kawasan tersebut pada masa silam merujuk pada benteng di pinggir Sungai Cisadane yang INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
29
dibangun Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), Belanda, untuk melindungi diri dari serangan pasukan Kesultanan Banten. Wujud Museum Benteng Heritage sebelumnya adalah bangunan tua yang dihuni masyarakat sekitar. Kondisi bangunan tidak terawat dan sangat memprihatinkan. Sekitar akhir 2009, Udaya Halim mengambil alih bangunan tua tersebut dan melakukan proses restorasi demi mengembalikan kondisi bangunan itu seperti semula. Restorasi memakan waktu sekitar dua tahun.
Kala Cinta Bersemi di Telaga Biru
Keindahan Telaga Biru Cigaru atau Danau Cisoka, Tangerang, berbeda dari wisata sejenis lainnya. Objek wisata alam ini tidak terbentuk secara alami, melainkan bekas galian tambang pasir. Penghentian aktivitas penggalian pada 2015 menyisakan sejumlah cekungan, membentuk seperti telaga dengan warna air tidak hanya biru, tetapi beragam, termasuk hijau. Bukit-bukit kecil di sekitar melengkapi pesona indah Telaga Biru Cigaru. Telaganya sangat bersih dan jernih, tanpa sampah. Saking jernihnya, ganggang yang hidup dalam telaga terlihat sangat jelas. Warna ganggang juga kerap berubah kala tertempa sinar matahari. Tertarik mengunjunginya, siang hingga sore hari merupakan waktu
30
Telaga Biru Cigaru.
yang tepat, terlebih sebelum matahari tenggelam. Sinar mentari sore hari menghadirkan kisah tersendiri. Lokasi wisata itu juga terus melengkapi diri dengan beragam fasilitas umum. Spot-spot untuk foto indah dan romantis juga mulai disediakan. Salah satunya adalah lokasi foto di atas gethek (sejenis rakit) cinta berlatar belakang ayunan berwarna pink serta karangan bunga berbentuk hati. Suasana romantis membuat tempat ini banyak dikunjungi muda-mudi yang memadu kasih.
Peh Cun
Peh Cun atau Festival Peh Cun merupakan festival penting di kalangan Tionghoa. Festival mendayung perahu
naga ini juga andil menandai dinamika kebudayaan dan sejarah mereka di bumi Nusantara. Festival Peh Cun digelar dan dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam Penanggalan Khongcu Lek oleh masyarakat Tionghoa di seputaran Sungai Cisadane. Masyarakat Tionghoa mengenal Peh Cun sebagai Hari Twan Yang. Berbagai acara bernapaskan tradisi dan budaya berkaitan dengan Perayaan Peh Cun pun digelar. Salah satunya lomba perahu naga di Sungai Cisadane. Munculnya tradisi perahu naga ini tidak terlepas dari kebudayaan sungai pada zaman Dinasti Ciu.
Perahu Naga Cisadane. LIONMAG FEBRUARI 2018
Menurut buku Hari Raya Twan Yang (Hari Kehidupan) yang diterbitkan Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio, tradisi lomba perahu naga berawal dari peristiwa di Sungai Bek Lo. Peristiwa ini berkisah tentang Qu Yuan, menteri besar yang dikenal tangguh serta berpengaruh dengan keberhasilan mempersatukan enam negeri ke dalam Negeri Cho untuk menyerang Negeri Chien. Setelah sekian lama, baru Qu Yuan mendengar kabar Ibu Kota Negeri Cho hancur diserang Negeri Chien. Usai sembahyang Twan Yang, Qu Yuan membacakan sajaknya berjudul Li Sao (Jatuh dalam Kesukaran) di hadapan banyak orang. Rampung membacakan sajak, dengan perahu Qu Yuan pergi ke Sungai Bek Lo. Ia menjauhi keramaian orang, lantas menceburkan dirinya dalam arus sungai yang mengalir deras. Beberapa orang yang sempat melihatnya berusaha menolong dan mencari, tetapi usaha ini tidak membuahkan hasil.
Pagi di Tebing Koja Kandang Godzilla
Sebuah lokasi di Tangerang lagi hits. Namanya Tebing Koja Kandang Godzilla. Meski mencomot nama godzilla, jangan berharap bisa menemukan makhluk raksasa berwarna hijau dan bersisik itu di sini. Penamaan tersebut karena bentuknya seperti kandang godzilla. Di Tebing Koja Kandang Godzilla, pengunjung disuguhi pemandangan tebing eksotik menyerupai tembok besar. Kolam kecil di bawahnya membuat tebing tampak kian cantik. Pemandangan sawah semakin menambah asri. Lahan untuk Tebing Koja Kandang Godzilla sebelumnya bukan area perbukitan atau tebing, tapi hamparan yang rata. Aktivitas penambangan pasir yang sekian lama berlangsung menggerus tanah hingga kedalaman 5-10 meter, menyisakan tebing-tebing batu dengan bentuk tidak beraturan. Tak memungkinkan
digali atau dikeruk lagi karena pasirnya sudah habis. Kini sisa-sisa penggalian itu membentuk formasi tebing cantik. Untuk mendapatkan pemandangan lebih sempurna, disarankan tiba di lokasi ini pada pagi hari. Saat mentari terbit, kabut menyatu dengan hamparan rerumputan dan persawahan. Siluet mentari paginya dihiasi embun dan kabut tipis. Semburat warna kuning keemasan muncul perlahan-lahan, menghadirkan pemandangan yang memesona. Suasana perdesaan juga kian terasa. Bisa-bisa tanpa disadari sedang berada di wilayah Tangerang yang kerap identik dengan pabrik-pabrik. Selain pagi hari, keindahan Tebing Koja Kandang Godzilla juga bisa dinikmati menjelang matahari terbenam. Momen sunset sering dimanfaatkan oleh fotografer untuk sesi pemotretan pre-wedding dan selfie untuk dipampang di media sosial. Cahaya sang surya terlihat sangat cantik.
Tebing Koja. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
31
Special Destinasi Imlek
LIONMAG FEBRUARI 2018 di Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta. 32 Seorang pengunjung sedang beribadah
Atraksi Destinasi Imlek Tahun Baru Imlek, sering pula disebut Imlek, merupakan salah satu perayaan terpenting etnis Tionghoa. Perayaan ini dimulai pada hari pertama dalam Penanggalan China serta berakhir pada tanggal kelima belas (saat bulan purnama) atau lebih dikenal dengan Cap Go Meh. Teks Riman Saputra N. Foto dok. Lionmag
D
i Indonesia, Imlek dirayakan meriah, khususnya oleh warga Tionghoa di Tanah Air. Hampir setiap kota besar di Indonesia memiliki kawasan Chinatown (Pecinan) yang membawa pengunjung serasa melancong ke Negeri China, membaur dengan tradisi sosial dan merasakan ragam kuliner mereka. Beragam kegiatan dan atraksi digelar dalam Perayaan Imlek, mulai dari barongsai, liong, penyalaan lilin besar, pawai, dan banyak lainnya. Warna merah mendominasi. Keberadaan klenteng tua turut menambah daya tarik kawasan penghelat Imlek. Berikut destinasi pada beberapa kota di Indonesia bernuansa tradisi China yang bisa menjadi jujugan menarik saat Imlek:
Pecinan di Ibu Kota Jakarta memiliki Petak Sembilan yang kental dengan nuansa China. Bangunan-bangunan tua berarsitektur China dan aneka lampion merah yang banyak ditemui di kawasan ini memperkuat nuansa Chinatown. Banyak tempat menyediakan rupa peralatan ibadah umat Buddha dan Khonghucu.
Menjelang Imlek, warna merah mendominasi kawasan yang terletak di sepanjang Jalan Kemenangan III 13 Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat. Banyak dijual baju bernuansa China seperti baju bergambar shio. Pun, dijajakan aneka amplop angpao, kue khas China, dan banyak lagi lainnya. Di Petak Sembilan terdapat Vihara Dharma Bhakti (dulu bernama Kim Tek Ji), salah satu dari tiga vihara tertua di Jakarta. Ia merupakan salah satu daya tarik utama Petak Sembilan. Terdapat benda-benda vihara yang berumur ratusan tahun. Ukiran kayu, jendela bundar yang mengapit pintu utama, ukiran huruf China pada pilar-pilar, patung dewa, gambar naga, dan burung hong yang menghiasi vihara seolah menambah semarak estetika yang dimilikinya. Vihara tersebut sempat terbakar habis pada 1740, tetapi 15 tahun kemudian dibangun kembali oleh Kapitien Oei Tjhie. Sayang, peristiwa serupa terjadi pada 2 Maret 2015 dan hingga kini kondisi Vihara Dharma Bhakti belum pulih sepenuhnya seperti semula meski tetap digunakan umat Buddha untuk beribadah. Petak Sembilan juga kaya beragam kuliner. Di Gang Gloria, aneka jenis
kuliner dijajakan, mulai dari daging, sayuran, hingga chinese food. Masakan olahan babi menjadi salah satu menu yang mendominasi kuliner Gang Gloria. Di sini pula Warung Kopi Es Tak Kie, yang berdiri sejak 1972, layak dikunjungi. Warung ini bersebelahan dengan tempat pangkas rambut Kok Tang yang beroperasi sejak 1936. Bisa jadi ngopi di Tak Kie dan cukur di Kok Tang. Tak hanya kuliner, bahan makanan yang dijual di Pasar Petak Sembilan juga tergolong unik karena banyak yang tidak dijual di pasar-pasar lain, seperti katak, teripang, akar-akaran, hingga obat-obatan tradisional China. Yang membikin suasana lebih unik, banyak penjual serta pembeli berkomunikasi dalam bahasa Mandarin. Di pasar tersebut juga bisa dibeli berbagai macam camilan masa kecil yang sudah sulit ditemui di tempat lain seperti permen, manisan, hingga dodol.
Peringatan Pendaratan Laksamana Zheng He Berbicara wisata yang kental bernuansa Tionghoa di Semarang, tentu akan merujuk ke Klenteng Sam Po Kong – kerap pula disebut Gedong Batu. Bentuk klenteng ini merupakan bangunan tunggal beratap susun. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
33
Komplek Kelenteng Sam Po Kong terdiri atas Klenteng Besar dan Gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, serta empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kyai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi, dan Mbah Kyai Tumpeng). Klenteng Besar dan gua merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan. Gua yang memiliki mata air tidak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan Sam Po Tay Djien (Zheng He). Alkisah, pada awal abad ke-15 Laksamana Zheng He mengadakan pelayaran menyusuri pantai Laut Jawa dan sampai pada sebuah semenanjung. Karena ada awak kapal sakit, ia memerintahkan mendarat dengan menyusuri sungai yang sekarang dikenal dengan nama Sungai Kaligarang. Ia lantas menemukan gua batu dan dipakai untuk bersemedi dan bersembahyang. Zeng He memutuskan menetap untuk sementara waktu, sementara awak kapalnya yang sakit
dirawat dan diberi obat dari ramuan dedaunan yang didapati di sekitar tempat tersebut. Peringatan pendaratan Zheng He pun menjadi salah satu agenda utama di Kota Semarang. Perayaan dimulai dengan upacara agama di Kuil Tay Kak Sie di Gang Lombok, berlanjut arakarakan Patung Sam Po Kong di Kuil Tay Kak Sie ke Gedong Batu. Patung kemudian diletakkan berdampingan dengan Patung Sam Po Kong asli di Gedong Batu. Banyak hotel maupun homestay di Kota Semarang yang membuat Anda leluasa menjelajahi kota ini. Lion Air Group pun terbang ke Bandara Ahmad Yani, Semarang, sehingga sangat mudah untuk mencapainya. Selain Klenteng Sam Po Kong, Kota Semarang juga memiliki komplek Pecinan yang dipenuhi bangunanbangunan lama dan ragam kuliner khas. Di Jalan Gang Warung diadakan
festival kuliner Pasar Semawis setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu malam telah menjadi ikon Pecinan Semarang. Selain itu, ada Gang Lombok sebagai sentra kuliner lumpia pertama di Semarang, serta masih banyak gang lainnya. Di Pecinan Semarang juga banyak berdiri klenteng berusia ratusan tahun. Terdapat 11 klenteng. Yang cukup ternama adalah Klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok dan Klenteng Siu Hok Bio di Jalan Wotgandul Timur – klenteng tertua di Semarang.
34
LIONMAG FEBRUARI 2018
(kiri) Suasana di Gang Gloria, Petak Sembilan, Jakarta. • (atas) Megahnya Klenteng Sam Poo Kong yang tentunya menjadi sasaran untuk ber-swafoto
Kota Seribu Klenteng Puluhan tahun silam, Singkawang merupakan kota persinggahan para penambang emas asal China. Wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Laut Natuna serta memiliki lahan subur. Para penambang berbahasa China dengan logat Khek pun menyebut kota ini dengan san keuw jong yang bermakna ‘’kawasan dengan mata air mengalir dari gunung sampai laut’’. Mereka lantas beralih profesi dan menetap di Singkawang. Singkawang dikenal pula dengan sebutan ‘’Kota Amoy’’ karena mayoritas penduduknya keturunan
Tionghoa. Sebagian besar adalah pemeluk Buddha dan Khonghucu. Vihara dan klenteng pun banyak didapati di Singkawang, sehingga melahirkan pula julukan ‘’Kota Seribu Kelenteng’’ dan ‘’Hong Kongnya Indonesia’’. Berdiri sejak 1878 di kawasan kota tua, Klenteng Tri Dharma Bumi Raya merupakan ikon Kota Singkawang yang wajib dikunjungi. Klenteng ini selalu berbenah setiap kali menyambut Imlek. Dekat klenteng terdapat pasar legendaris, Pasar Hong Kong, dengan sebagian besar toko menjual pakaian jadi serta barang elektronik.
Tak jauh dari sana berdiri megah Tugu Naga, juga ikon Kota Singkawang. Terdapat pula rumah tua milik Keluarga Tjhia (Xie) di Gang Mawar, samping Sungai Singkawang. Pemakaman warga Tionghoa juga banyak tersebar. Salah satu pemakaman tertua adalah Kompleks Pemakaman Taman Manggis Indah yang ramai dikunjungi setiap Hari Raya Ceng Beng (hari membersihkan dan bersembahyang di makam keluarga). Di sini bisa dijumpai nisan tradisional China berukuran sangat besar serta nisan tua bergaya kolonial. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
35
Berbagai tradisi tahunan khas Tionghoa rutin digelar di Singkawang, seperti Imlek, Cap Go Meh, dan Ceng Beng. Pawai Tatung, salah satu pawai yang memadukan budaya Tionghoa dan Dayak, diselenggarakan setiap Cap Go Meh. Tidak sulit mengunjungi Singkawang. Maskapai penerbangan Lion Air Group (Lion Air, Batik Air, dan Wings Air) memiliki rute penerbangan ke Singkawang. Semuanya mendarat di Bandara Internasional Supadio, Pontianak.
Legenda Pulau Cinta di Tengah Sungai Musi Pulau Kemaro di Kota Palembang, Sumatera Selatan, sarat legenda cinta dan selalu ramai dikunjungi saat Imlek. Kata kemaro merupakan salah satu istilah lokal yang dalam bahasa Indonesia bermakna “kemarau”. Letak Pulau Kemaro di tengah Sungai Musi. Tepian pulau ini tidak pernah
36
LIONMAG FEBRUARI 2018
terendam air meski Sungai Musi dalam kondisi pasang. Untuk menyambangi Pulau Kemaro, Anda tinggal datang ke Kawasan Wisata Benteng Kuto Besak, dekat Jembatan Ampera. Di sana beberapa perahu motor siap mengantar Anda. Pulau Kemaro terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Menginjakkan kaki di pulau itu, pintu gerbang sarat ornamen China menyambut, juga prasasti buatan yang menceritakan asal-usul Pulau Kemaro. Diceritakan, pada zaman dahulu datang seorang pangeran dari China bernama Tan Bun An. Ia ke Palembang untuk berdagang, jatuh hati dengan putri raja bernama Siti Fatimah, serta bertekad melangkah ke pelaminan. Orangtua Tan Bun An datang ke Palembang membawa hadiah tujuh guci berisi emas yang ditutupi sawi untuk mengelabui bajak laut. Tan Bun An pun kaget karena hanya melihat
sawi-sawi asin dan membuangnya ke laut. Namun, guci terakhir terjatuh di atas dek kapal dan didalamnya didapati emas. Tan Bun An, diikuti seorang pengawalnya, terjun ke sungai, tetapi tidak kunjung muncul. Sang putri menyusul terjun ke Sungai Musi. Sebelum terjun, ia berpesan, jika ada tumpukan tanah di tepian sungai ini, itulah kuburannya. Ketiga orang tersebut tidak kunjung muncul. Beberapa hari kemudian, muncul tumpukan tanah di tepi sungai dan lama-kelamaan membesar hingga membentuk sebuah pulau. Untuk mengenang ketiga orang itu, dibangunlah sebuah kuil serta ‘’makam’’ untuk mereka. Di Pulau Kemaro terdapat sebuah vihara (Klenteng Hok Tjing Rio) atau lebih dikenal dengan Klenteng Kuan Im yang dibangun sejak 1962. Di depan klenteng terdapat ‘’makam’’ Tan Bun An dan Siti Fatimah berdampingan.
(kiri ke kanan) Indahnya salah satu klenteng di Singkawang kala malam hari • Suasana pagoda yang terdapat di Pulau Kemaro. • Pawai perayaan Cap Go Meh di Jalan Suryakencana, Bogor.
Juga terdapat pagoda berlantai 9 yang dibangun pada 2006 di tengah-tengah pulau. Di dekatnya terdapat ‘’Pohon Cinta’’. Konon, jika ada pasangan yang mengukir nama mereka di pohon itu, hubungan mereka akan berlanjut ke jenjang pernikahan.
Parade Liong Cap Go Meh Di Kota Bogor, Jawa Barat, nuansa China begitu kental didapati di Jalan Suryakencana. Jalan yang terletak tegak lurus dengan Kebun Raya Bogor ini dibangun Gubernur Jenderal
Daendels pada 1808 dan dulu dikenal dengan ‘’Post Weg’’ (Jalan Pos). Baru pada 1970-an Pemerintah Kota Bogor meresmikannya sebagai Jalan Suryakencana. Jalan tersebut juga menjadi sentra Perayaan Imlek atau Cap Go Meh di Kota Bogor. Saat Cap Go Meh, dilakukan prosesi arak-arakan dari vihara menuju satu area tertentu, lalu kembali lagi ke vihara. Prosesi arakarakan ini dikawal barisan pembuka berupa naga, Kie Lin, dan barongsai. Atraksi seni dan budaya Sunda Sisingaan, kesenian Sunda Calung,
rampak tambur, barongsai, dan liong turut mengisi kemeriahan Cap Go Meh. Panjang rombongan mencapai 1 kilometer diikuti ribuan peserta. Sebuah kemeriahan tersendiri untuk menikmati Cap Go Meh. Jika Anda datang bukan di saat Imlek atau Cap Go Meh, Jalan Suryakencana merupakan kawasan Pecinan-nya Kota Bogor. Nuansa Pecinan langsung kentara dari gerbang masuk warna merah bergaya khas China bertuliskan ‘’Lawang Suryakancana, Kampung Tengah - Buitenzorg, Dayeuh Bogor’’ pada papan tengah. Pada masing-masing sisi gapura terdapat sepasang patung macan berwarna putih dan hitam. Rumah-rumah penduduk dan kuliner khas China terdapat di sepanjang jalan ini. Di area ini pula berdiri Klenteng Hok Tek Bio. Selain sebagai tempat ibadah, klenteng tersebut juga menjadi bangunan cagar budaya. Terdapat pula Hotel Pasar Baroe yang dibangun pada 1800-an beserta dua hotel sohor lain di Kota Bogor. Jalanan berjuluk ‘’Road of Never Sleeping’’ itu juga menjadi pusat wisata kuliner di Bogor. Dengan statusnya sebagai Pecinan, tentu menu khas China mendominasi. Namun, menu lain juga bisa ditemui di sini. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
37
Art Salvy de Saunhac
Sensasi Karya Seni
Tidak ada lagi hal yang mampu mengejutkan kita. Semua sudah terasa biasa saja. Demikian penilaian Salvy de Saunhac, seniman yang lahir pada 1969 di Albi, kota di belahan selatan Prancis. TekS Touria Sakah
38
LIONMAG FEBRUARI 2018
(kiri) Patung perunggu Dollar Dog versi Mao - foto Alain Noel. (atas) Torititto Bull di depan Museum Guggenheim Bilbao, Spanyol - foto dok S2S. (bawah) Patung Cron Cron - foto Michael Noel.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
39
(kiri ke kanan) Patung Picador foto Olivier Pietre. • Sakah Gallery Toulouse - foto dok S2S • Salvy de Saunhac dan karyanya, Torititto Crocodile - foto dok S2S • Patung Cocci-Revolution Ladybird - foto Vincent Frediani • Living Room Table - foto dok S2S
S
etiap hari spesies hewan lenyap atau punah dari muka bumi. Sosok pemimpin yang kasar dan ceroboh dipilih demi menduduki jabatan tertinggi. Kemajuan teknologi berkembang begitu pesat, sehingga komputer mengungguli manusia dalam “game of Go”. Sejumlah tim sepak bola menghabiskan hingga 100 juta dolar hanya untuk “membeli” seorang pemain penendang bola. Sepertinya memang sudah tidak ada lagi yang mampu mengejutkan
40
LIONMAG FEBRUARI 2018
kita. Setiap hari kita hidup di dunia yang selalu menyodorkan kisah, mulai dari yang biasa-biasa hingga paling luar biasa. Namun, paradoksal bagi kita, setiba masanya kisah-kisah tersebut akan membosankan dan dangkal. Di sinilah, persimpangan antara sensasi dan ketidaktertarikan, seniman memainkan peranan penting. Kala sebuah cerita baru gagal menggugah kita, seniman harus menunaikan ‘’tugas’’ melalui karyakaryanya yang mampu menyentuh emosi, mengarahkan fokus, dan
menyeret kita keluar dari perjalanan kehidupan yang tertidur. Peran seperti itulah yang dimainkan Salvy de Saunhac. Keterampilannya melalui karyakarya interogatif —seperti Cron Cron Pig, Revolutionary Ladybirds, El Picador, Torititto Bull, dan Dollar Dog— membuat kita merasa tidak nyaman. Dollar Dog membuka tahun anjing dalam kalender China. Proyek artistik di Asia adalah merilis pada setiap tahun baru China di Februari sebuah patung sesuai dengan hewan
Flash Info
Solar Power Bank
astrologi China. Sementara Cron Cron akan diluncurkan pada 2019 untuk tahun babi. Karya-karya Salvy de Saunhac telah melampaui sekadar seni pasif serta pertanyaannya tentang dunia, zaman kita. Kreasinya selalu mengejutkan dan mampu melelehkan reaksi emosional kita yang telah beku. Seorang kreatif dan cerdik, tetapi Salvy de Saunhac juga ‘’nakal”. Ia mampu merobohkan semangat ‘’pemainan seni’’ dekoratif murni serta menyuntikkan visi pada dunia yang unik, bahkan terkadang aneh.
Karunia itu bermanifestasi dalam kemurahan hati, sebuah dorongan untuk berbagi, dan telah membawa sang seniman memimpikan makhluk hewani yang ia kreasi dalam resin atau perunggu. Melalui figur-figur ini, ia menampilkan idenya dan membubuhkan komentar artistik pribadi. Karya-karya Salvy de Saunhac berperan penting dalam warisan dunia ‘’mainan’’. Ia memang tertantang menghasilkan karya seni melalui pemikiran serta impian anakanak. Namun, lingkup dan pesan dalam karya-karya tersebut tetap dewasa. Hewan-hewan penghuni dunia fantasi ini hanya menanti respons emosional Anda. Untuk mencapai tujuannya tersebut, pematung asal Prancis, Salvy de Saunhac, kini sedang mencari mitra di Asia Tenggara.
Baterai ponsel habis saat beraktivitas di luar ruang tentu akan merepotkan. Apalagi jika aktivitas kita benar-benar jauh dari sumber listrik, seperti saat treking atau mendaki gunung. Tapi jangan kuatir, hal itu tak akan terjadi lagi. Saat ini sudah banyak yang menjual power bank tenaga matahari. Baterai power bank ini akan terisi setiap terkena sinar matahari dan memiliki kapasitas hingga di atas 15000mAh. Power bank ini memang sangat cocok bagi Anda yang gemar traveling. Power bank ini digunakan untuk berbagai merek ponsel, iPhone, tablet, dan beberapa gadget lainnya. Karena digunakan untuk aktiitas outdoor, selain menggunakan tenaga surya power bank ini dirancang tahan air, tahan debu, dan tahan benturan. Dilengkapi pula dengan lampu senter. (Foto: JakartaNotebook.com)
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
41
42
LIONMAG FEBRUARI 2018
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
43
Traveling Jodipan Destination Keraton Kasunanan Solo
Jejak Budaya Keraton Kasunanan Solo TekS & Foto Dody Wiraseto
44
LIONMAG FEBRUARI 2018
(kiri ke kanan) Arsitektur Keraton Kasunanan Solo. • Menara Sanggabuana tempat memata-matai Belanda zaman dulu
L
alu lalang mobil pribadi, motor, dan becak tidak menghalangi orang berkumpul di sebuah bangunan berwarna biru. Senada gapura sebagai pintu masuk, bangunan tersebut terlihat dominan mengisi tepian jalan. Inilah Keraton Kasunanan Solo – salah satu
peninggalan bersejarah Kerajaan Mataram yang dulu terbagi dua. Keraton Kasunanan Solo merupakan destinasi wisata wajib jika Anda ke Kota Solo, Jawa Tengah. Keraton ini didirikan Sri Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada 1744 untuk menggantikan Keraton Kartasura yang rusak akibat Geger Pecinan pada 1743.
Dengan luas area sekitar 54 are (sekitar 5.400 meter persegi), keraton tersebut memiliki banyak koleksi benda bersejarah seperti patung, senjata, dan pusaka kerajaan. Kompleks bangunan keraton masih difungsikan sebagai tempat tinggal Sri Sunan dan rumah tangga istana yang menjalankan tradisi kerajaan hingga kini. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
45
(kiri ke kanan) Barang koleksi kerajaan di area Museum. • Wisatawan bersantai di area Sasana Sewaka. • Salah satu area di museum.
Salah satu daya tarik di Keraton Kasunanan adalah bangunan bertingkat Menara Sanggabuwana. Syahdan, bangunan ini disebut-sebut sebagai tempat pertemuan Raja dengan Ratu Laut Selatan (Nyi Roro Kidul). Menara setinggi 30 meter yang didirikan oleh Sri Susuhanan Pakubuwono III pada 1782 ini berfungsi sebagai tempat untuk memata-matai Belanda pada masa penjajahan. Dari sisi arsitektur, jika dilihat sekilas keraton tersebut memiliki sedikit persamaan dengan Keraton Yogyakarta. Bisa dimaklumi mengingat salah satu arsitek bangunan keraton adalah Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengku Buwono I) yang juga arsitek utama Keraton Yogyakarta. Pembangunan bertahap dilakukan di Keraton Surakarta, tetapi tetap
46
LIONMAG FEBRUARI 2018
mempertahankan pola dasar tata ruang seperti asalnya. Pembangunan dan restorasi besar-besaran terakhir dilakukan Susuhunan Pakubuwono X yang bertakhta pada 1893-1939. Sebagian besar bangunan keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran Jawa-Eropa. Jejak sejarah di keraton tersebut kian menarik ditelusuri. Terlebih di kompleks keraton dilengkapi museum yang menyimpan beragam koleksi milik kasunanan. Meski terbuka untuk umum, tidak semua area keraton bisa dikunjungi wisatawan. Salah satu area di Keraton Kasunanan yang boleh dikunjungi publik adalah pendopo besar dalam Sasana Sewaka yang kerap menampilkan pertunjukan tari dan gamelan. Sebelum memasuki Sasana Sewaka, pengunjung diharuskan melepaskan alas kaki. Dengan kaki
telanjang, pengunjung akan meniti hamparan pasir yang diambil langsung dari Pantai Parangkusumo dan Gunung Merapi. Nuansa sejuk bisa dirasakan di area yang dikelilingi pepohonan rindang itu, sehingga kerap pula dijadikan tempat bersantai oleh wisatawan. Saking teduhnya, kadang
Flash Info
Platform Pariwisata Kelas Dunia
Ada beberapa platform yang bisa membantu untuk agenda traveling sekaligus menambah teman baru. Platform pertama adalah triponyu. com yang menggabungkan antara pengalaman local friends untuk memandu traveler dalam menjelajahi Indonesia. Kombinasi ini akan memberikan para traveler ke sebuah perjalanan yang lebih detail dan juga ke tempat yang belum banyak terekspos. Bahkan baru-baru ini triponyu. com semakin mendapat apresiasi tinggi dari dunia internasional setelah terpilih menjadi pemenang di ajang 14th UNWTO Awards 2018 untuk kategori Non-Government Innovation.
Keraton Kasunanan Solo merupakan salah satu wahana edukasi yang tepat bagi generasi saat ini guna mengetahui sejarah masa lalu.
Kedua adalah Couchsurfing, aplikasi yang sudah bisa diunduh di Apple Store maupun Google Play Store ini kerap membantu traveler mencari “rumah� di destinasi wisata tujuannya. Couchsurfing merupakan situs dan layanan jejaring sosial berupa hospitality exchange atau jaringan silaturahmi. Saat ini, jumlah anggota Couchsurfing adalah 2,6 juta di 246 negara dan wilayah. Aplikasi Couchsurfing akan
sekelompok wisatawan tanpa sungkan duduk langsung beralaskan pasir sembari bercanda atau berdiskusi. Sejumlah area tidak diizinkan dimasuki, tapi pengunjung masih bisa menyaksikan langsung penampakan luar beberapa bagian, seperti lampu yang ditutup kain kuning.
Dalam Museum Keraton Kasunanan terdapat beragam koleksi kerajaan seperti kereta kencana, tandu, patung, senjata kuno, serta beberapa koleksi lain. Pada dinding museum terdapat gambaran-gambaran yang menceritakan sejarah perjuangan zaman dahulu. Silsilah kerajaan bisa dijumpai di sejumlah sudut. Keraton Kasunanan Solo merupakan salah satu wahana edukasi yang tepat bagi generasi saat ini guna mengetahui sejarah masa lalu, sejumlah warisan penting mereka, dan merawatnya agar tetap lestari demi generasi berikutnya.
menghubungkan couchsurfer (sebutan untuk pengguna Couchsurfing) di tiap-tiap daerah ataupun negara. Couchsurfing telah mengubah pandangan banyak orang mengenai traveling.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
47
Automotive
Renault Symbioz
Kenikmatan Sekarang dari Mobil Masa Depan Perjalanan ke tempat kerja atau bersantai, bayangkan Anda dalam kendaraan antibising secepat mobil yang menghadirkan relaksasi pikiran serta dikelilingi audio berkualitas konser dengan layar bioskop. Itulah tawaran Symbioz, konsep kendaraan masa depan yang siap menoreh sejarah baru. Teks Riman Saputra N Foto Dok. Renault
48
LIONMAG FEBRUARI 2018
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
49
S
etelah mengenalkan visi 2030 berkonsep Symbioz, demo prototipe pertama Symbioz yang dihasilkan dari konsep otonom hingga 2023 benar-benar menghadirkan kesan akrab. Bagi Renault, uji jalan mobil demo Symbioz merupakan kesempatan
50
LIONMAG FEBRUARI 2018
untuk menunjukkan dalam kondisi nyata sebuah mobil otonom, elektrik, dan terkoneksi yang memberikan pengalaman baru on-board baru sekaligus kesenangan berkendara kala tangan lepas dari kemudi. Pada Symbioz, pengemudi bisa melakukan otomatisasi kemudi, sehingga waktu tempuh masih bisa dipakai untuk kegiatan lain.
The Car Inilah mobil otonom berteknologi baru di industri automotif. Salah satu tujuan mobil demo Symbioz adalah memungkinkan Renault melakukan transisi dari teori ke praktik yang mengacu pada kemudi otonom, sehingga insinyur dan perancang bisa mengatasi sejumlah tantangan serta peluang yang ada.
Eropa sekaligus penjual kendaraan elektrik nomor satu di Benua Biru itu. Dua motor elektrik pengaktif Symbioz terletak pada poros belakang. Masing-masing motor menggerakkan satu roda. Sistem penggerak roda belakang memastikan daya yang tercurah ke jalanan lebih efisien untuk meningkatkan kenikmatan berkendara. Sensasi berkendara juga ditingkatkan dengan sistem kemudi all-wheel 4CONTROL. Mobil demo Symbioz memberikan tenaga maksimum 500 kW dan torsi puncak 660 Nm dengan akselerasi dari berhenti hingga 100 km/jam dalam 6 detik. Meski mobil demo Symbioz hadir dengan baterai 72 kWh, tetapi ia dirancang mampu menampung baterai hingga berkapasitas 100 kWh.
Desain
Mulai bantuan berkendara tingkat dasar seperti cruise control hingga otomatisasi mengemudi di jalanan apa pun, lima tingkat penggerak otonom telah ditetapkan SAE International. Dalam hal ini, mobil demo Symbioz mampu mencapai Level 4 – juga dikenal sebagai ‘’mind-off’’. Saat sistem penggerak otomatis mobil dinyalakan, level ini pun bakal membebaskan
pengemudi dari semua gerakan tugas mengemudi. Tak perlu lagi kelewat berkonsentrasi ke jalanan yang membentang di hadapan karena mobil tersebut akan senantiasa bergerak di posisi aman. Symbioz ditenagai penuh oleh motor elektrik, sebuah harapan yang lazim didapatkan dari Renault sebagai pelopor kendaraan elektrik bagi publik
Mobil demo Symbioz merupakan jenis kendaraan baru yang mendefinisikan konsep ruang di kabin. Fungsi otonom mobil serta aktivitas yang bisa dilakukan di kabin menjadi pijakan bagi pertimbangan desain. Inovasi eksterior tampil sensual dan hangat dengan garis fluid dan posisi dinamis. Mobil demo dengan warna bodi ‘’Champagne’’ ini sepanjang 4,92 meter, lebar 1,92 meter, dan tinggi 1,44 meter. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
51
Styling eksterior Symbioz menggabungkan berbagai sensor untuk mengemudi secara otonom, seperti Lidars yang tersembunyi pada lampu depan serta bumper belakang, radar dan sensor ultrasound di belakang bodywork, kamera depan di atas kaca depan, serta kamera lateral tersembunyi pada gagang pintu. Signature pencahayaan eksterior model mencakup lampu berbentuk C baik di depan maupun belakang. Untuk meningkatkan efisiensi, Symbioz dilengkapi beragam fitur aerodinamis, seperti asupan udara vertikal di depan roda depan dan ventilasi ekstraktor di belakang untuk mengurangi hambatan dan turbulensi, deflektor angin samping guna menyalurkan aliran udara sedekat mungkin ke bodi mobil, serta spoiler atap yang tersebar otomatis kala kecepatan mobil mencapai 70 km per jam. Untuk memperkuat
52
LIONMAG FEBRUARI 2018
karakternya, mobil demo Symbioz menyala biru saat mode penggerak otonom diaktifkan. Interior Symbioz dirancang memberikan kenyamanan saat travelling. Tata letak kabin fleksibel untuk mengakomodasi mode berkendara yang berbeda. Otomatisasi ‘’mind-off’’ Level 4 (seperti tiadanya konsol tengah, desain ulang sistem ventilasi udara yang mampu mencapai lantai datar hingga di bawah dasbor, pemindahan area penyimpanan pada dasbor untuk membebaskan ruang pada sisi, serta pengoptimalan panel pintu dengan pencahayaan built-in) memungkinkan pengemudi setop menatap jalanan sehingga bisa mengerjakan hal lain. Mobil demo Symbioz juga menawarkan kabin bergaya ruang tamu dengan fokus pada keamanan dan kenyamanan pada masingmasing tempat duduk penumpang.
Kursi depan menawarkan tingkat modularitas tinggi dengan posisi ‘’nol gravitasi’’ pada tata letak RELAX serta sandaran lengan depan otomatis turun dan kursi berputar 10 derajat ke dalam pada tata letak LOUNGE. Bagian belakang kabin dirancang seperti ceruk dengan jendela belakang tersembunyi guna menciptakan privasi lebih besar. Layar digital berbentuk L yang dikembangkan LG menghemat ruang kabin sekaligus menyediakan fitur baru. Layar ini terdiri atas tiga layar OLED yang bisa disesuaikan untuk menampilkan informasi realtime tentang kenyamanan berkendara, navigasi, dan kabin. Layar kaca depan bisa dipasang untuk menyajikan data dari sistem penggerak otonom
The Experience Dengan sistem Renault MULTISENSE 3.0, versi upgrade dari sistem MULTI-SENSE saat ini, mobil demo
Styling eksterior Symbioz menggabungkan berbagai sensor untuk mengemudi secara otonom
Symbioz dilengkapi tiga mode berkendara. Classic merupakan mode standar dengan posisi mengemudi konvensional serta pengaturan mobil fokus pada kenyamanan. Mode Dynamic meningkatkan sensasi berkendara serta mengemudi lebih aktif dengan keseluruhan pengaturan mesin, kemudi, dan sasis disesuaikan gaya berkendara yang dinamis. Sedangkan mode AD mengoptimalkan ketersediaan ruang di depan pengemudi, sehingga ia bisa melakukan hal berbeda. Saat mode AD dinyalakan, roda kemudi dan dasbor otomatis bergerak mundur 12 cm. Sistem Renault MULTI-SENSE 3.0 juga memperkuat pengalaman sensorik, dihadirkan sesuai pilihan mode mengemudi atas lingkungan pencahayaan, ambiences akustik, hingga keragaman wewangian. Sebagai ilustrasi mengemudi “mind off� ekstrem, pengalaman virtual reality rancangan Ubisoft menyajikan cara yang sangat berbeda dalam menikmati seluruh pengalaman baru kala bepergian dalam mode otonom dengan mobil demo Symbioz.
Selalu Terkoneksi Sistem konektivitas on-board pada mobil demo Symbioz memungkinkan pengemudi dan penumpang mengakses kehidupan digital mereka serta menikmati berbagai layanan. Selaras dengan smartphone pribadi, link pelanggan ke media dan data mereka tidak pernah terputus. Smartphone berinteraksi dengan human-machine interface (HMI) mobil guna menentukan pengaturan tempat duduk, penyejuk udara, hingga preferensi musik. Berkat rangkaian lengkap fitur konektivitas (GPS, 4G,
Wi-Fi), penghuni juga bisa mengakses lingkungan digital, media, dan layanan layaknya mereka berada di rumah atau kantor. Layar dasbor berbentuk L, HMI utama mobil, memungkinkan pengguna berinteraksi dari jauh dengan dunia luar, seperti infrastruktur jalan atau rumah mereka. Pengguna juga bisa memeriksa kejadian di rumah berkat tampilan kamera 360 derajat pada layar dasbor, menyesuaikan pengaturan pemanas, maupun mengakses peralatan rumah tangga lainnya seperti lemari es. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
53
Destination Togean
Tertawan Togean Samudera sebening kaca, embusan angin laut, dan segar udara pegunungan akan selalu mengingatkan saya pada pesona “negeri bahari�, Kepulauan Togean. Dunia bawah laut yang kaya terumbu karang dan biota dasar perairan bisa saya nikmati meski sekejap, tetapi kesannya begitu mendalam. Teks & Foto Bayu Indra Kahuripan
54
LIONMAG FEBRUARI 2018
P
erjalanan dari Jakarta ke Ampana jauh lebih lama ketimbang yang saya perkirakan. Bertolak dari Bandara SoekarnoHatta, Cengkareng, pukul 05.00 WIB, pesawat yang membawa saya mendarat di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, sekitar pukul 08.00 WITA. Berniat mengejar penerbangan lanjutan dari Palu ke Ampana, tetapi pagi itu pesawat berangkat lebih cepat. Saya pun memutuskan menempuh perjalanan darat dengan minibus. Dari Ibu Kota Sulawesi Tengah itu, butuh waktu sekira delapan jam menuju Ampana, kota bahari berjarak 365 km. Dengan tarif
Rp 150 ribu, sopir pun mengantarkan setiap penumpang sampai tujuan masing-masing. Menumpang minibus retro bercat kuning bersama tujuh kawan seperjalanan memang terasa cukup lama, tapi tak sedikit pun kebosanan hinggap. Sopir sengaja membiarkan jendela minibus terbuka. Sepanjang jalur yang diapit bukit dan pantai, embusan angin menyerbu masuk. Kami menghirup udara segar kala melewati bukit dan pegunungan yang menawarkan pesona luar biasa. Kami singgah sebentar di Parigi untuk makan pagi-setengah siang. Harum aroma laut dan ikan bakar meruak sampai tertangkap dua
lubang hidung, bahkan sebelum kami turun dari minibus dan melangkah masuk salah satu rumah makan. Dalam sekejap, terhidang di depan kami sepiring nasi hangat, selepek sayur kangkung, setengah mangkuk kuah asam, dan tentu saja sang juara, ikan bobara rica-rica. Sambal berupa cabai yang dipotong kecil-kecil, irisan halus tomat dan bawang merah, dibalurkan pada ikan. Pedas luar biasa, tapi tidak “berat� di lidah. Sebaliknya, terasa segar ketika menyantapnya sembari menyeruput sesendok kuah asam. Pas dengan gurih ikan dan oseng kangkung.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
55
Kami baru tiba di Ampana selepas petang. Saya memilih beristirahat di sebuah hotel kecil di Tanjung Lawaka yang tak jauh dari Pelabuhan Ampana. Kota ini merupakan kecamatan sekaligus pusat pemerintahan Kabupaten Tojo Una-Una. Setelah beristirahat semalaman, saya bergegas menuju Pelabuhan Ampana untuk menyeberang ke Kepulauan Togean dengan feri. Beberapa teman dari Palu sudah menunggu di dermaga. Kami memilih rute langsung tujuan Pulau Papan karena ongkos perjalanannya lebih murah ketimbang harus terlebih dulu transit di Wakai.
56
LIONMAG FEBRUARI 2018
Tiket kapal cepat itu hanya Rp 95 ribu. Waktu menunjukkan pukul 09.30 WITA ketika kapal mengangkat sauh dan perlahan bergerak meninggalkan Ampana. Selama perjalanan menuju Pulau Papan, tersaji pemandangan laut biru yang bening, dengan gugusan Kepulauan Togean yang ditumbuhi banyak pohon kelapa dan bakau (mangrove). Beberapa kali kapal kami bersandar di berbagai titik. Salah satunya, Kabalutan, sebuah desa di kecamatan Walea-kepulauan. Menepi sebentar di Kabalutan, kami disambut keramahan anak-anak suku Bajau yang bermain dengan
perahu ketinting mereka di sekitar dermaga. Kabalutan merupakan area berpenduduk terpadat di Kepulauan Togean. Perjalanan kemudian berlanjut ke Pulau Malenge. Pulau besar ini merupakan persinggahan terakhir sebelum kapal menjatuhkan jangkar di laut tepian Pulau Papan yang begitu transparan. Sebening kaca. Tak lebih dari enam jam, asa menengok kehidupan masyarakat asli pulau nan elok itu pun terwujud. Penduduk dengan ramah melempar senyum kepada kami yang datang. Sementara anak-anak sibuk berenang dan bermain di seputaran
dermaga kecil pulau itu. Beruntung, kami diperbolehkan beristirahat dan menginap di salah satu rumah warga di pulau. Hari Minggu di Pulau Papan. Sebagian besar warga yang berprofesi sebagai nelayan sedang libur melaut. Namun, berkat momen itu, kami justru bertemu banyak warga dengan ragam aktivitas di pulau. Anak-anak pulau berenang dan menyelam, sebagian bermain layang-layang di bukit batu dan karang. Warga yang menyambung hidup sebagai perajin tikar ombori, menganyam daun pandan yang diimpor dari Pulau Malenge. Pulau
ini terletak tepat di sebelah Pulau Papan. Daun pandan beruas besar itu diangkut menggunakan perahu ketinting, alat transportasi utama penduduk di negeri kepulauan. Pulau Papan memiliki pemandangan senja yang berbeda. Kala sore menjelang, berdiri di atas jembatan sepanjang 1 km yang menjadi identitas pulau ini merupakan momen tak terlupakan. Dari sini, saya tenggelam dalam pesona matahari terbenam yang sangat indah. Semburat warna merah muda teregradasi biru langit terang cemerlang. Ketika cahaya jingga
mentari senja mulai lenyap di ujung samudera, sore berganti petang. Malam tiba menandai aktivitas warga berhenti total. Semua beristirahat. Beberapa lelaki terlihat duduk santai di depan pintu atau teras rumah panggung yang “mengapung� sambil mengobrol. Keesokan paginya, saya tak sabar menyeberang ke pulau lain untuk melihat pemandangan berbeda di desa yang penduduknya bermata pencaharian sebagai pembuat gula aren. Saya diantar warga Pulau Papan bernama Pak Sahar menuju Desa Baulu. Kami menumpang perahu ketinting miliknya. Meski masih INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
57
berada di wilayah Kepulauan Togean, perlu waktu sekira dua jam dari Pulau Papan ke Desa Baulu. Sampai di Desa Baulu, saya bertemu tiga pemuda lokal yang kebetulan sedang mencari getah aren untuk dimasak menjadi gula merah. Ardi, Egi, dan Fadhlan, biasanya menelusur jejak getah aren di bukit belakang rumah mereka. Tak pernah ada kata lelah dari tiga kawan baru saya saat harus berjalan kaki menempuh jarak lebih dari 3 km untuk mengumpulkan getah aren. Masing-masing melangkah
58
LIONMAG FEBRUARI 2018
sambil memanggul sebilah bambu besar setinggi tubuh mereka (sekira 1,5 meter) yang berfungsi sebagai wadah. Bila terkumpul penuh, mereka membawa getah aren itu pulang. Memasak getah aren hingga menjadi gula merah memerlukan waktu sekira lima jam. Aren dan mengolah getahnya bukan satu-satunya sumber penghidupan masyarakat Desa Baulu. Sebagian lainnya memilih bercocok tanam, sebagai petani perkebunan cokelat dan cengkih. Hasil kebun mereka— beserta produk turunannya—biasa
didistribusikan ke pulau-pulau terdekat atau daerah di sekitarnya, seperti Togean, Ampana, dan Palu. Sebenarnya saya tidak puas sekadar melihat proses pembuatan gula aren. Tapi, saya dan Pak Sahar harus kembali ke Pulau Papan sebelum petang sebab air mulai pasang dan semakin sore, angin bertiup lebih kencang. Apalagi, rute kami pulang “menantang” angin datang. Sesuai rencana, perahu Pak Sahar bersandar kembali di salah satu “dermaga rumahan” Pulau Papan jauh sebelum matahari tergelincir di ufuk. Aktivitas warga masih berjalan. Seorang ibu menimbang gurita segar hasil tangkapan nelayan di pasar dadakan dekat rumah warga. Itulah momen terakhir saya di Pulau Papan. Kami harus bertolak ke Ampana karena kapal tidak datang setiap hari. Kapal besar datang hanya pada hari Minggu, Selasa, dan Jumat. Soal jadwal kapal sebenarnya bisa jadi berkah sekaligus ujian. Berkah sebab saya bisa berlama-lama di “negeri kepulauan” ini. Namun, bisa pula dianggap kendala transportasi karena saya tidak bisa bebas bepergian atau “pulang” sewaktuwaktu. Kendala lain, telepon seluler sama sekali tidak menangkap jaringan sinyal di Pulau Papan. Alhasil, drone yang saya bawa—sekaligus saya impikan bisa merekam kehidupan masyarakat lokal—tidak dapat terbang. Meski sedikit kecewa, rasa itu terobati oleh kesan mendalam setiap perjalanan di pulau ini yang sampai kapan pun tak akan terlupakan.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
59
Culinary Cokelat
60
LIONMAG FEBRUARI 2018
Cokelat
Tidak Sebatas Kuliner Perkembangan cokelat hingga kini tetap menarik untuk dikulik. Cokelat seakan mampu melewati ‘’kodrat’’-nya sebagai cemilan atau bahan baku makanan. Lebih dari itu, kini cokelat mampu menjadi simbol, seperti kala menyambut perayaan Hari Valentine. Cokelat juga mampu menembus dunia fesyen yang glamor. TekS Dody Wiraseto Foto Ristiyono
S
trategi marketing yang menarik menempatkan cokelat mudah diposisikan di mana saja. Sebutlah PT Unilever Indonesia Tbk dengan merek es krim premium Magnum-nya. Es krim berlapisan cokelat pilihan dalam kemasan memikat berhasil menarik minat pleasure seekers (pemburu kesenangan). Tak hanya Magnum, jauh sebelumnya bermacam brand cokelat dunia telah unjuk kelas mereka. Toblerone, dengan andalan cokelat Swiss, bisa menjadi hadiah menarik bagi kekasih. Terbukti cokelat adalah simbol cinta kasih. Hingga kini promo Hari Valentine setiap 14 Februari masih tidak menjauhkan diri dari cokelat. Jika ditelisik lebih mendalam, cokelat memang berkaitan erat dengan cinta kasih. Cokelat
mengandung Phenylethylamine yang bersifat afrodisiak, menciptakan perasaan senang bagi pengonsumsinya, bahkan membuat ia berbunga-bunga layaknya orang sedang dimabuk cinta. Itu pula yang membuat cokelat begitu terkenal di Prancis. Banyak seni dan literatur romantis terinspirasi kandungan cokelat. Namun, tidak semua cokelat yang beredar saat ini memiliki kandungan Phenylethylamine. Pada dasarnya, cokelat yang sekarang ada di pasaran terkategorisasi menjadi dua, yaitu Couverture dan Compound. Keduanya serupa, tetapi tidak sama. Hanya cokelat Couverture yang mengandung Phenylethylamine. Couverture juga sering disebut real chocolate karena memenuhi syarat utama kategori dengan kandungan 32—39 persen cocoa butter.
Itu yang membedakannya dengan Compound. Bahkan, di beberapa negara Compound tidak disebut sebagai cokelat mengingat ia terbuat dari cocoa butter substitute (CBS) maupun cocoa butter replacer (CBR). Keduanya adalah bahan pengganti cocoa butter, yang bisa dihasilkan dari biji bunga matahari, kacang kedelai, atau minyak kelapa sawit – tergantung seberapa rendah biaya yang diinginkan. Couverture dan Compound pun bisa dibedakan dengan cara alami tubuh. Jika cokelat itu menempel di lidah dan meleleh di mulut, itulah Couverture. Cokelat premium ini langsung meleleh dalam suhu tubuh manusia. Sedangkan Compound baru akan meleleh di atas suhu badan manusia (sekitar 34 derajat Celcius), sehingga lebih tahan di iklim tropis. Cokelat terus berkembang dan semakin merambah beragam INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
61
kalangan. Sebagian kalangan masyarakat tidak lagi terlalu memperhatikan kategori Couverture maupun Compound. Sekiranya fokus mereka telah tergantikan oleh asal cokelat dan brand-nya, sebagaimana pernah dilakukan Toblerone dengan ‘’Swiss Chocolate’’ dan Magnum lewat ikon ‘’Belgian Chocolate’’-nya. Di samping brand tersebut, terdapat pula Dutch Chocolate bahkan hingga France Chocolate. Semua brand itu tidak hanya menunjukkan asal, tetapi juga kualitas dan karakter rasanya. Semakin beragamnya istilah cokelat tersebut tidak terlepas dari peran Spanyol yang memperkenalkan cokelat di Eropa. Pada masa silam bangsa Spanyol sangat melindungi resep minuman cokelat yang didapatkan dari benua Amerika. Namun, kelezatan cokelat itu akhirnya terdengar juga sampai Belanda. Di ‘’Negeri Kincir Angin’’
62
LIONMAG FEBRUARI 2018
inilah cokelat lebih dikembangkan, tidak sebatas minuman. Adalah Casparus Van Houten Sr yang memulai tren cokelat di dunia dengan penemuan mesin press biji kakao, sehingga bisa dipisahkan dari lemak cocoa-nya. Hasilnya adalah pemisahan biji kakao dengan lemak dalam bentuk cokelat bubuk yang kini digunakan sebagai bahan baku membuat cake. Cokelat terus berevolusi hingga tercipta cokelat batangan. Setelah Van Houten mematenkan mesin pressnya, mulailah sang anak, Coenraad Van Houten, ‘’jahil’’ berinovasi. Ia menambahkan garam alkali pada pasta cokelat sebelum di-press. Penambahan garam alkali membuat kadar keasaman pada cokelat bubuk berkurang, sehingga lebih mudah dicampur dengan air. Penambahan garam alkali ini dikenal dengan istilah Dutch Chocolate. Perkembangan selanjutnya memunculkan inovasi di Swiss. Di
negara ini cokelat tidak lagi berasa pahit, tapi lebih manis dengan campuran susu. Maka dikenallah istilah Swiss Chocolate yang lebih dominan rasa susu ketimbang cokelat. Belgia turut serta dalam perkembangan dunia percokelatan meski cokelat sudah dikenal di negara ini sejak abad ke-17. Cokelat Belgia merupakan eksperimen rasa dan bahan baku. Kombinasi ini demi mendapatkan formula rasa yang unik serya berkualitas hingga melahirkan istilah Belgian Chocolate yang lebih diterima di banyak negara. Rasa aroma dan kadar keasaman cokelat dari Belgia berbeda dibandingkan dari negara lain. Hingga kini cokelat menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Seiring ragam perkembangannya di sejumlah negara, selain makanan cokelat juga menjelma sebagai simbol. Kasih sayang di antaranya.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
63
Culinary Cita Rasa Sunda
Nasi Timbel Salah satu masakan Sunda yang popular adalah nasi timbel. Ciri khas nasi timbel adalah nasinya dibungkus daun pisang. Nasi timbel komplit biasanya disajikan dengan lauk ayam goreng, tahu dan tempe goreng, ikan asin, kerupuk, dan lalapan serta sambal.
Karedok Karedok dibuat dengan bahanbahan sayuran mentah antara lain mentimun, taoge, kol, kacang panjang, daun kemangi, dan terong. Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula jawa, garam, dan terasi. Karedok biasanya menjadi makanan pelengkap dalam menu sehari-hari.
Nikmatnya Cita Rasa Sunda Selain masyarakatnya yang ramah dengan tutur kata halus mendayu, ternyata suku Sunda juga menyimpan cita rasa kuliner yang nikmat. Berbagai macam makanan, baik makanan ringan maupun makanan yang mengenyangkan siap memuaskan selera lidah kita. Beberapa diantaranya, nasi timbel, karedok, lotek, sayur asem, gepuk, dan tentu saja dilengkapi lalapan berikut sambalnya. Semakin sempurna saat menikmatinya di saung-saung diantara hijaunya pepohonan maupun persawahan. Wilujeng tuang. Teks & Foto Ristiyono
64
LIONMAG FEBRUARI 2018
Sayur Asem Masakan berkuah ini selalu tersedia di setiap restoran khas Sunda. Rasa kuahnya cenderung asam dan sedikit manis. Bahan utama sayur asam antara lain, kacang panjang, labu siam, melinjo, jagung manis, daun melinjo, dan kacang tanah. Rasa asamnya didapat dari asam jawa.
Gepuk Makanan ini terbuat dari daging sapi. Rasanya cenderung manis dan gurih. Biasanya gepuk dibuat dengan daging sapi, yang diiris searah dengan serat daging dan direbus setengah matang, kemudian di pukul pukul hingga agak empuk. Daging yang sudah empuk direndam ke dalam bumbu yang dicampur dengan santan. Kemudian direbus kembali hingga air santan menyusut. Jika akan disajikan, daging tersebut digoreng dengan sedikit minyak hingga warnanya kecoklatan.
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
65
Hot Stuff
yang dibuat bagi para profesional, serta diakui oleh beberapa nama papan atas dalam olahraga aksi. Dengan suspensi travel monoshock belakang 6 inci dan 8 inci, Anda bisa melompat tinggi dan mendarat di lintasan tunggal, lalu mengendarainya pulang dengan pasak atau pedal opsional yang bisa saling ditukar. Tersedia juga pilihan mesin 49cc dan 125cc dengan beberapa opsi sasis. (foto: motoped.com)
Gulas Pi
Sepeda Elektrik
New Way of Riding Sangat menyenangkan bertualang dan melaju cepat menggunakan dua roda. Sepeda eletrik salah satunya. Sepeda elektrik pun kini sudah sangat berkembang, bisa dibawa melaju kencang dengan jarak tempuh makin jauh dalam sekali charge. Bentuk dan fungsinya juga semakin variatif. Tidak hanya dipakai di jalan beraspal, tetapi juga bisa untuk menaklukkan gunung dan jalanan berbatu. Performanya terus berkembang hingga mampu menaklukkan segala medan dengan tampilan yang semakin bervariasi. Misalnya, tampilan sepeda gunung elektrik dibuat seperti motor trail,
66
LIONMAG FEBRUARI 2018
untuk berkeliling di perkotaan seperti skuter, bahkan ada yang dibuat menyerupai tampilan sepeda BMX untuk memenuhi tuntutan gaya. Saatnya Anda menikmati pengalaman travel berbeda. on-road maupun off-road, dengan sepeda listrik yang ramah lingkungan. Berikut beberapa sepeda elektrik yang menarik untuk dicoba.
Motoped Pro Tidak seperti sepeda motor tradisional, Motoped Pro mudah bermanuver. Motoped Pro memiliki performa tinggi, ringan, lebih sedikit massa, dan pusat gravitasi sempurna
Gulas Pi1 merupakan salah satu contoh perpaduan sempurna antara sepeda dan sepeda motor. Kecepatan tinggi salah satu keunggulannya. Dengan 38 tenaga kuda, sepeda listrik bertenaga pedal ini mampu mencapai kecepatan lebih dari 71 mil per jam serta memiliki rating torsi di bawah 32 feet pound. Tersedia banyak opsi kustomisasi, mulai dari baterai, material pelapis, rak bagasi, hingga warna rangka.
lama, dilengkapi motor hub Fat Bike 500W (dengan jarak tempuh 41 mil per charge dan kecepatan tertinggi 20 mph), serta dibekali baterai lithium-ion Samsung 13.6Ah. Sepeda BMX elektrik tersebut bahkan dilengkapi sabuk kemudi seperti yang dipakai sepeda motor Harley Davidson dan Buell, serta dilipat untuk penyimpanan lebih mudah. Inilah sepeda elektrik yang cocok untuk gaya jalanan. (foto: www.kickstarter.com)
Delfast eBike
Motor tersebut dikontrol dengan pedal. Semakin cepat pedal dikayuh, semakin banyak tenaga yang digerakkan motor sekaligus mempercepat motor. Gulas Pi1 memiliki daya dan akselerasi superior, sehingga dapat melaju di jalan bebas hambatan hingga 115km per jam. Kapasitas baterainya mampu menempuh jarak hingga 240 km. (foto: www.gulas.bike0
UBCO 2x2 Dua roda, dua motor, tidak ada gas, dan tidak berisik adalah yang ditawarkan Ubco 2Ă—2. Bisa dikendarai untuk bekerja dan bermain, on-road maupun off-road. Dayanya disokong 48Ah Lithium-Ion Portage Battery System. Sekali charge bisa menempuh 74 mil dan memiliki kecepatan tertinggi lebih dari 30 mil per jam. Bahkan pemakai mampu melacak kinerja dan
statistik motor melalui aplikasi smartphone yang disertakan. Selain itu, pemakainya juga bisa mengisi daya ponsel saat naik melalui port USB. Sepeda petualangan ini memiliki kapasitas fungsional lebih dari 220 kilogram. Bisa juga dikendarai untuk melewati parit, mendaki bukit, dan melewati aspal. Semua ini bisa dinikmati dengan biaya operasional di bawah US$ 1 per 120km. (foto: www. ubcobikes.com)
Delfast eBike merupakan sepeda listrik dengan tenaga baterai dan pedal yang mampu menempuh 236 mil per charge. Sepeda listrik ini bisa mencapai kecepatan hingga 34mph. Hadir dalam berbagai varian warna, memiliki LED depan dan belakang untuk berkendara dalam kondisi minim cahaya, serta tampilan digital untuk menampilkan informasi. Delfast eBike juga dilengkapi aplikasi konektivitas untuk navigasi GPS dan memiliki sistem keamanan cerdas. Delfast eBike tersedia dalam tiga model: Prime standar, model Top yang lebih cepat tapi kurang ekonomis, serta versi Lite yang ramping. (foto: delfastbikes.com)
Billy Enki Billy eBike dirancang seperti sepeda BMX demi memenuhi keinginan pasar berkaitan dengan kebutuhan gaya tanpa mengorbankan fungsi. Billy dibangun dari aluminium 6061 yang sangat ringan dan tahan INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
67
Hot Stuff
Autel EVO
Drone Lipat dengan Gimbal 3 Sumbu Autel EVO dari Autel Robotics mengusung konsep drone lipat yang sama dengan Mavic Pro Platinum, dan dilengkapi gimbal 3 sumbu serta didukung beragam mode terbang pintar termasuk kemampuan menghindari rintangan. Autel EVO mampu terbang 30 menit dengan jarak tempuh maksimum 7km dan kecepatan maksimum 44 mil per jam. Drone ini mampu merekam video hingga resolusi 4K/60p. Remot kendali Autel EVO dilengkapi langsung layar OLED 3.3 inci. Autel EVO dibanderol US$1000. (foto: www.autelrobotics.com)
Kodak Scanza
Rubah Film Negatif ke Format Digital Scanza merupakan alat pemindai atau scanner portabel untuk mengubah film negatif ke format digital yang mendukung beragam format film negatif dari format 35mm hingga 8mm. Tersedia 3 opsi dudukan adapter untuk beberapa format film (35mm, 126mm, 110mm, Super 8, dan 8mm). Scanza menghasilkan output gambar format JPEG 14 megapixel. Kodak juga melengkapi Scanza dengan layar LCD 3.5 inci untuk melihat hasil akhir pindaian sehingga bisa melakukan pengaturan seperti warna dan tingkat gelap terang. Kodak Scanza dibanderol US$170. (foto: www.kodak.com)
68
LIONMAG FEBRUARI 2018
G-Shock Rangeman GPR-B1000
Jam Tangan dengan GPS Bertenaga Surya Casio merancang G-Shock Rangeman GPR-B100 untuk pengguna yang gemar bertualang di alam bebas. Jam tangan ini memiliki layar digital LCD dan bodi tangguh, dengan casing keramik 2mm sehingga mampu menahan benturan, anti air hingga 200 meter, dan tahan suhu dingin hingga -20 derajat celcius. G-Shock Rangeman GPR-B1000 memiliki GPS yang mampu menerima sinyal lebih baik dan memiliki panel surya yang dapat membuat GPS menyala lebih lama. 4 jam di bawah sinar matahari, GPS bisa mendapat tambahan daya sekitar 1 jam. G-Shock Rangeman GPR-B1000 juga dapat terhubung ke smartphone lewat koneksi Bluetooth. G-Shock Rangeman GPR-B1000 dibanderol US$800. (foto: world.g-shock.com) INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
69
Hot Stuff
Onewheel+ XR
Snowboard Jalanan untuk Berbagai Medan Onewheel + XR merupakan iterasi terbaru dari snowboard jalanan yang memiliki jangkauan luar biasa hingga 18 mil per charge. Kemampuan yang melebihi beberapa sepeda listrik di pasaran. Tidak hanya melangkah lurus lebih jauh, Onewheel + XR juga memiliki tenaga lebih dan peningkatan torsi untuk mendaki bukit. Jadi, Onewheel + XR tidak hanya bisa digunakan untuk berkeliling kota, tapi juga bisa dibawa bertualang off-road. Onewheel + XR dibanderol US$1.799. (foto: onewheel.com)
Beoplay H9i
Over-Ear Headphone Teranyar Bang & Olufsen Headphone tanpa kabel Beoplay H9i merupakan versi upgrade dari Beoplay H9 yang rilis 2016. Beoplay H9i adalah over-ear headphone yang memungkinkan seluruh bagian telinga masuk ke dalam ear cup. Ear cushion-nya kini lebih ramping serta disc aluminium lebih besar. Kualitas suara lebih baik, fitur noise cancellation lebih mumpuni, serta daya tahan baterai lebih lama hingga 18 jam, atau 4 jam lebih lama dibanding pendahulunya. Beoplay H9i dibanderol US$499. (foto: www.beoplay.com)
ACE Eyewear
Kacamata Hitam Berkamera ACE Eyewear merupakan kacamata hitam gaya yang bisa merekam video, mengambil foto, dan bisa langsung streaming ke media sosial. ACE Eyewear dilengkapi modul kamera dengan sensor CMOS 8 megapixel dan lensa 120 derajat. Kameranya bisa mengambil foto dan merekam video di resolusi HD 1792 x 1168/24 atau 720P 1280 x 720/24. ACE Eyewear didukung RAM 4GB, prosesor dual core MIPS berkecepatan 1.2GHz, baterai isi ulang berkapasitas 260 mAh yang bisa bertahan hingga 80 jam jika tidak digunakan dan 40 menit untuk merekam video HD nonstop. Saat terhubung ke WiFi dan lewat aplikasi ACTON App di smartphone, ACE Eyewear bisa langsung live streaming. ACE Eyewear yang tahan air dan debu dengan rating IP55 ini dibanderol US$199. (foto: shop.actonglobal.com)
70
LIONMAG FEBRUARI 2018
Sony Xperia XA2 Ultra Bezel Tipis dengan Kamera Selfie Ganda Sony Xperia XA2 Ultra memiliki layar 6 inci resolusi Full HD dengan bezel tipis di sisi kiri dan kanannya. Smartphone ini dipersenjatai SoC Qualcomm Snapdragon 630, RAM 4GB, memori internal 32GB atau 64GB, baterai 3300mAh, dan menjalankan sistem operasi Android 8.0 Oreo. Di sektor fotografi, Sony Xperia XA2 Ultra dibekali kamera selfie ganda 16 megapixel f/2.0 dengan OIS serta 8 megapixel wide angle (120 derajat). Kamera belakangnya menggunakan sensor Exmor RS 23 megapixel f/2.0 dengan PDAF. (foto: www.sonymobile.com)
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
71
Postcard
ja
nga a te h w
01.02.2018
DO
Semarang
Menyusuri Tepian Rawa Pening Waktu itu masih sangat pagi. Matahari pun belum terbit. Langit pagi kala itu cukup bersih. Barisan biru Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran nampak jelas. Sampan kecil warna-warni berjajar rapi. Burung-burung kecil beterbangan. Rawa seluas 2.670 hektare ini menjadi lahan mata pencaharian warga sekitar sebagai nelayan. Rawa ini terletak di Kabupaten Semarang, yang melintasi empat kecamatan yaitu Kecamatan Bawen, Ambarawa, Tuntang, dan Banyubiru. M. Rizal Purnawan LOMBOK
I
A
I
N
N ES
Postcard
kkaido ho 01.02.2018
JE
PA N G
Jepang
Otaru Canal Otaru adalah kota pelabuhan kecil di pulau Hokkaido di bagian utara Jepang. Otaru Canal yang terkenal memperlihatkan deretan bekas gudang bertembok bata, peninggalan dari kegiatan perdagangan masa lalu. Otaru juga menghasilkan banyak karya kerajinan tangan seperti gelas keramik dan orgel/music box dengan kualitas bagus. Otaru terletak di timur laut dari kota Sapporo dan dapat dicapai dalam 90menit dengan kereta api.
Suyatno Purwanegara PANGKALPINANG
Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com
01.02.2018
N
I
Kulong Biru atau Danau Biru adalah objek wisata di Pulau Bangka, tepatnya di Desa Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Kulong Biru terbentuk akibat aktifitas penambangan timah. Kulong atau camoy adalah sebutan masyarakat Bangka untuk cekungan bekas galian tambang timah. Air di Kulong Biru berwarna biru dengan daratan berwarna putih.
a belitu ngk
A
Kulong Biru
ng
Bangka Selatan
ba
ARIFIN MEDAN
DO
NE
SI
SSQ
Decompression
Dekompresi Jangan meremehkan prosedur keselamatan dan pengenalan alat keselamatan di pesawat karena sangat penting untuk keselamatan Anda sendiri. Mungkin Anda telah sering bepergian dengan pesawat dan mengingat betul semua aspek demonstrasi keselamatan. Apa yang mendasari Anda harus selalu memperhatikan demonstrasi keselamatan? Meski rutin bepergian dengan pesawat, jika Anda selalu memperhatikan demonstrasi prosedur keselamatan, pengetahuan Anda tentang instruksi keselamatan tersebut akan tersimpan dalam memori otak dan akan membantu ingatan secara cepat saat diperlukan. Pilot dan awak kabin menggunakan strategi yang sama selama briefing kru sebelum terbang, mengingatkan secara tegas beberapa prosedur keselamatan agar mereka siap menggunakannya. Kali ini akan dibahas pentingnya penggunaan masker oksigen jika terjadi dekompresi. Dekompresi adalah situasi saat oksigen dalam pesawat udara tidak cukup dimanfaatkan untuk bernapas normal. Jadi, masker oksigen yang keluar secara otomatis akan menambah oksigen untuk bernapas. Jumlah oksigen di atmosfer menurun pada ketinggian. Jumlah oksigen yang tersedia pada ketinggian jelajah satu pesawat sangat rendah. Manusia biasanya akan kesulitan bernapas pada ketinggian di atas 10.000 kaki di atas permukaan laut. Untuk memastikan cukup oksigen di kabin pesawat terbang, mesin pesawat terbang akan memberikan tekanan udara di atas pesawat sampai tingkat 10.000 kaki, di mana cukup oksigen tersedia untuk pernapasan normal. Kemudian tekanan udara secara bertahap akan berkurang bila pesawat mendarat untuk membuat tekanan luar sama dengan tekanan di dalam pesawat. Bila jumlah oksigen di dalam kabin menurun di bawah tingkat yang aman, secara otomatis pesawat akan mendeteksi situasi tersebut dan mengeluarkan masker oksigen untuk digunakan. Dengan menggunakan masker oksigen semua penumpang dan kru akan bisa bernapas normal lagi. Pada saat bersamaan pilot akan menurunkan ketinggian jelajah pesawat untuk memastikan pesawat berada pada ketinggian dimana oksigen yang tersedia cukup untuk bernapas normal. Mohon petunjuk keselamatan kami ini tidak diabaikan karena hal ini sangat bermanfaat bagi keselamatan Anda. Lion Air Group selalu memperhatikan keselamatan Anda. Karena keselamatan Anda adalah prioritas kami. Selamat menikmati penerbangan Anda. Capt. Jose Fernandez Corporate Safety Director Lion Group
Do not underestimate safety procedures and recognition of the existing safety tools on the plane, because it is very important for your own safety. Maybe you who have been traveling by plane already many times and you have memorized exactly all the aspects of the safety demonstration. What’s is the reason to demand your attention to the safety demonstration? If you pay attention to the safety demonstration even if you a frequent flier, your knowledge about the safety instructions will come from your long-term memory to your short-term memory, fresh and ready to remember if needed. Your Pilots and Cabin Crew use the same strategy during the crew’s prefight briefing reminding in loud voice some safety procedures to have them ready to use. Let discuss this time the importance of using oxygen mask in case of decompression. Decompression in other words the situation where the amount of oxygen inside the aircraft is not enough to breath normally. So when the oxygen mask comes out automatically, it will be necessary extra oxygen to breath. The amount of oxygen in the atmosphere decreases with the altitude, the amount of oxygen available at the cruise altitude of one aircraft is very low. Humans will normally have difficulty breathing at altitudes higher than 10,000 feet above sea level. To ensure enough oxygen in the aircraft cabin, the aircraft engines will provide additional air pressure to allow air pressure within the cabin to be equal to the sea level or altitudes below 10.000 feet, where adequate oxygen is available for normal breathing. Then the air pressure will gradually be reduced when the plane lands to make the outside pressure equal to the inside pressure. When the amount of oxygen inside the cabin decreases below a safe level, the aircraft will detect automatically the situation deploying the oxygen masks for use. Then, by using the oxygen masks all the passengers and crew will be able to breathe normally again, at the same time the pilots will initiate a descend to ensure the aircraft cabin is at an altitude where the available oxygen is enough for normal breathing. Please do not ignore our safety instruction they will provide a remind very useful information for your own safety. In Lion Air Group are always concerned about your safety. Because your safety is our priority. Have a safe and pleasant flight.
LION GROUP FLEET
1 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY
3 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY
70 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY
35 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan
8 UNITS Boeing 737 MAX 8 180 seats economy
LION AIR: TOTAL 117 UNITS
6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS : 168 seats economy - 12 seats business
8 UNITS Boeing 737 - 800 NG
TOTAL 162 SEATS : 150 seats economy - 12 seats business
40 UNITS AIRBUS A 320-200 CEO TOTAL 156 SEATS : 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan
BATIK AIR: TOTAL 54 UNITS 6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS : 168 seats economy - 12 seats business
23 UNITS Boeing 737 - 800 NG
TOTAL 162 : 150 seats economy - 12 seats business
16 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun
MALINDO AIR: TOTAL 45 UNITS 17 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY
10 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan
1 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY
THAI LION AIR: TOTAL 28 UNITS 20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.
34 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan
WINGS AIR: TOTAL 54 UNITS 2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan
WELCOME ABOARD
Selamat Datang
Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat. What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft.
PERALATAN ELEKTRONIK Electronic devices Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbely “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut. For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users. BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA Dangerous goods Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought. MEROKOK Smoke Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan. Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules. BAJU PELAMPUNG Live vest Jaket/Baju Pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/ baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.
Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undangundangnomer 1tahun 2009). MINUMAN BERALKOHOL Alcohol beverage Lion Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. Lion air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight. WANITA HAMIL PREGNANCY WOMEN Usia kehamilan di atas 28 minggu diwajibkan menyertakan surat keterangan medis yang menyatakan penumpang sehat secara medis untuk ikut dalam penerbangan. Dan mengisi formulir pertanggungan risiko Form of Indemnity (FOI). A pregnancy age over 28 weeks is required to include a medical certificate stating that passengers are medically fit to participate in the flight. And fill out the form of risk called Form of Indemnity (FOI). PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Travelling with kids Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. Lion air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk. UTAMAKAN KESELAMATAN Safety Priority • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you.
• Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket. • Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew. Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew BAGASI Baggage Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. Bring precious objects in the bag you carry yourself. Perhatikan berat bagasi Anda. Note the weight of your luggage - Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG - Bagasi untuk Rute Domestik & Internasional Baggage for domestic & international route: Kelas Ekonomi / Economy class: 20 kg
40 cm
PONSEL Mobile phone Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower
30 cm
20 cm
LION AIR GROUP ROUTE MAP
80
LIONMAG FEBRUARI 2018
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
81
KIDZONE
82
LIONMAG FEBRUARI 2018
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
83
84
LIONMAG FEBRUARI 2018
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
85
86
LIONMAG FEBRUARI 2018
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
87
88
LIONMAG FEBRUARI 2018
INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR
89
90
LIONMAG FEBRUARI 2018