LIONMAG JANUARI 2016

Page 1

AUTOMOTIVE Jaguar C-X75 - Tercanggih dari Jaguar

The Inflight Magazine of Lion Air

Tabir Keindahan

Kupang

Wakatobi Wave Lebih Memanjakan Wisatawan

TIDAK DIBAWA PULANG

JANUARI 2016




Contents

Januari 2016 108.11

18.

Contents

30.

58. 50

18

Traveling Segeri

Traveling Kupang

54

24

Destination Museum Katedral

Traveling Wakatobi

58

30

Destination Ciwidey

Traveling Marrakesh

42

Automotive Jaguar

42.

62

Destination Batu

66

Destination Ubud



Contents

Regular

Lion Air Section

8

78

12

80

16

81

70

82

72

84

News Around Leisure Wisdom in The Air Hot Stuff

70.

Postcard

Info

Aircraft Fleet Welcome Aboard Route Map KidZone

90

Lady in The Air

12. Valentino Luis

Pria kelahiran Maumere, Flores ini menyelesaikan studi di Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar dan Institut fßr Sprache & Komunikation Hannover, Jerman. Mulai berkelana ke berbagai negara sejak 2007 dan menjadi kontributor untuk majalah wisata dalam dan luar negeri (Nature’s Best Photography, Merian Germany, National Geographic Traveler, Travelxpose, dll).

Ukirsari

Seorang travel writer yang telah menuangkan karyanya di berbagai majalah travel Tanah Air. Membagi waktunya antara Jakarta dan London, ia gemar mendatangi lokasi wisata non-mainstream atau off-the-beaten-path bersama pasangan hidupnya. Kegiatan lainnya menulis cerpen, judul terbaru Salju di Islington yang dimuat di salah satu majalah wanita ternama Indonesia.

76. Contributors

Yusuf Ahmad

Fotografer jurnalistik, alumni Jurnalistik Universitas Hasanuddin, Makassar. Memulai karier fotografi tahun 1998 di Harian Fajar, Makassar. Menjadi Editor Foto Harian Tribun Timur Makassar selama tiga tahun. Bergabung dengan Kantor Berita Reuters tahun 2003 hingga sekarang.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

7


Cockpit’s Note

President Director Rudy Lumingkewas

SEMANGAT TAHUN BARU

Director of Safety & Security Capt. Eduard Kallisto Pardede Director of Operation Capt. Sogi Prakoso

Penumpang yang budiman,

Director of Technics Eka Yardianto

Pertama kami mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2016”. Semoga pada tahun ini Tuhan Yang Maha Esa tetap melimpahkan rahmat dan perlindungan kepada kita. Kiranya di tahun baru ini pula kita mendapatkan pembaruan semangat demi kesuksesan.

Director of Commerce Achmad Hasan

Memasuki tahun baru ini kami tetap berupaya memberikan yang terbaik kepada seluruh penumpang. Peningkatan kualitas sumber daya manusia terus kami tingkatkan demi kenyamanan penumpang sekalian terbang bersama kami. Demikian juga dengan armada pesawat yang dipakai, secara bertahap kami menerima kiriman pesawat baru langsung dari pabriknya. Selain itu, kami juga menambah rute baru serta menambah frekuensi terbang pada rute yang sudah ada. Bulan lalu kami telah menerima tiga pesawat Airbus A330-300. Pesawat berlorong ganda ini telah dipakai untuk melayani rute penerbangan langsung ke Madinah, Arab Saudi guna memperlancar perjalanan umrah penumpang sekalian. Kami berterimakasih atas antusiasme jemaah yang mengadakan perjalanan umrah bersama Lion Air. Ini terlihat dari tingkat keterisian kursi yang selalu penuh saat penerbangan perdana baik dari Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Banjarmasin.

Director of General Affairs & Finance Edward Sirait General Manager Service Ari Azhari Corporate Legal Dr. Harris Arthur Hedar, S.h., M.h.

Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe Editor Ristiyono, Faisyal, Riman Saputra N, Dody Wiraseto, Priyanto Sismadi Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, Sahman Ahmad Tjambolong, Asdar Tukan, Fernandito Haka (Bali)

Terimakasih atas kepercayaan penumpang sekalian terbang bersama Lion Air. Selamat menikmati penerbangan Anda.

Art Director Gerald Manuel

Salam,

Illustrator & Designer Richard Archie F.M., M. Saleh Hanif

Rudy Lumingkewas President Director Lion Air

Finance & Administration Ade Kristanti, M. Zaky, Alvidha Septianingrum, M. Solichin

Advertising Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com Hotline Lionmag: 0821 10 88 22 00 Issn: 1979-4185

LIONMAG INFLIGHT MAG

www.issuu.com/lionmagazine

MAJALAH INDONESIA


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

9


News Around

Ground Breaking The Cityland Apartment & Hotel Jatibening Tingkat pertumbuhan penduduk serta peningkatan infrastruktur yang sangat pesat, menjadikan Kota Bekasi primadona baru bagi para investor, utamanya properti. Desindo Group, salah satu pengembang properti memulai pembangunan The Cityland Apartment & Hotel Jatibening pada 19 Desember 2015 di Jatibening, Bekasi. Di atas lahan 1,5 hektar dengan konsep mixed use, Desindo Group akan membangun tiga tower yang diperuntukan untuk apartemen, hotel dan commercial area.“Industri hunian vertikal berupa apartemen dan hotel serta area bisnis, merupakan industri strategis yang sangat dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat dan pembangunan nasional,” kata Nusyirwan Project Director Desindo Group.

AccorHotels Tegaskan Kepemimpinannya Dalam Industri Hospitality di Indonesia AccorHotels, operator hotel terbesar di Asia Pasifik dan Indonesia, pada 10 Desember 2015 di Pullman Jakarta Central Park kembali merayakan keberhasilannya sepanjang tahun 2015, yang mencatat momen bersejarah mengoperasikan 100 hotel di Indonesia hingga tahun 2015 dengan pembukaan Novotel Makassar Grand Shayla City Center sebagai hotel AccorHotels ke-100. AccorHotels menargetkan untuk mengoperasikan 200 hotel di Indonesia pada akhir 2020 dan menyediakan lebih banyak lagi kesempatan kerja di industri pariwisata dan perhotelan di Indonesia. Beberapa proyek hotel unggulan yang akan dibangun di Indonesia antara lain, pembukaan dua hotel brand Sofitel, lima hotel Pullman, masing-masing satu hotel Grand Mercure dan MGallery, lebih dari sepuluh Novotel dan cukup banyak hotel Mercure serta jajaran keluarga hotel ibis.

Swiss-Belhotel International Buka Di Solo Jaringan manajemen hotel terkemuka Swiss-Belhotel International membuka hotel bintang tiga pertama di Jawa Tengah, Swiss-Belinn Saripetojo, Solo, Selasa (15/12). Dalam peresmian tersebut, turut hadir Wakil Gubernur, Heru Sudjatmoko, dan PLT Walikota Solo, Budi Soeharto, dan Chairman and President Swiss-Belhotel International, Gavin M. Faull. Swiss-Belhotel International semakin memperkuat posisinya dengan pengembangan porfolionya di Indonesia. “Dengan diresmikannya hotel kedua kami di Jawa Tengah. Kami berharap dapat membuka hotel lain di wilayah ini dalam waktu dekat. Hotel dengan desain modern ini merupakan properti andalan, dan merupakan aset yang berharga bagi para pemilik dan industri pariwisata kota,” kata Gavin M. Faull.

Seni Sebatang Kayu Seni adalah bagian dari kehidupan yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Seni membuat hidup manusia menjadi lebih indah. Berangkat dari situ, Pullman Bali Legian Nirwana mengadakan pameran bertema “Lifetime”, yang digelar pada 8 Desember 2015 - 6 Maret 2016. Pameran seni ini bekerja sama dengan seniman kontemporer internasional, Michael Obrenovitch. Mickael adalah seniman Perancis yang memiliki gairah yang tinggi terhadap bahan kayu dengan berdasarkan pada gerakan seni patung organik. Mickael Obrenovitch sendiri menafsirkan Lifetime sebagai periode waktu seseorang masih hidup atau sesuatu yang ada. Tak hanya sama seniman internasional, kedepannya Pullman Bali Legian Nirwana juga bekerjasama dengan seniman-seniman lokal.

The Park Lane Jakarta Memecahkan Rekor MURI The Park Lane Jakarta berhasil mengukir rekor baru yang tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan menghadirkan pohon Natal setinggi 9 meter yang terbuat dari susunan total 18.000 kue sus. Pohon Natal ini bukan hanya tertinggi di Indonesia, tapi rupanya memecahkan rekor dunia. Jaya Suprana selaku Ketua Umum MURI menyerahkan piagam rekor langsung ke Darrel Cartwright selaku General Manager The Park Lane Jakarta dan Executive Chef Deden Gumilar. Pembuatan kue sus ini menghabiskan 115,2 kilogram tepung; 76,8 kilogram butter; 192 liter air; 2.112 butir telur; 2,88 kilogram garam; dan 5,76 kilogram gula. Dengan dibantu 11 staf Chef Deden dapat menyelesaikan proyek ini selama 15 hari dengan perakitan menjadi Pohon Natal memakan waktu tiga hari.

10

LIONMAG JANUARI 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

11


News Around

Motif bateeq Lebih Modern Motif batik yang digunakan bateeq sesuai dengan pakem yang telah ada, kemudian diterjemahkan ulang hingga motifnya menjadi lebih modern. bateeq menyediakan koleksi pakaian yang sangat variatif. Bukan hanya pakaian formal, bateeq menyediakan juga pakaian bergaya casual yang dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Agar tidak ketinggalan zaman, bateeq selalu berkreasi dengan memadukan berbagai macam motif, teknik dan cara print batik dalam setiap koleksinya. bateeq juga selalu melakukan inovasi dengan menggunakan bahan-bahan trendy, namun tetap nyaman, fit dan stylish ketika dikenakan, hingga konsumen merasa bangga saat memakainya.

Parador Hotel & Resort Raih Penghargaan Indonesia Travel & Toursm Award 2015/16

Accor Hotels Bandung Kampanye Sosialisasi Eksploitasi Anak Accor Hotels Bandung yang terdiri dari Novotel Bandung, Mercure Bandung Setiabudi, ibis Style Bandung Braga, ibis Bandung Trans Studio, ibis Bandung Pasteur, dan ibis Budget Bandung Asia Afrika melakukan kampanye WATCH (We Act Together for The Children) untuk menyuarakan program ECPAT (End Child Prostitution, Pornography, and Trafficking for Sexual Purposes). WATCH CAMPAIGN bekerja sama dengan Yayasan Bahtera yang berada dibawah naungan ECPAT Indonesia ini diadakan pada 13 Desember 2015 di arena car free day Dago mulai pukul 06.00 – 10.00 WIB. Tujuan acara ini adalah untuk melindungi anak-anak kita dari pelecehan dan kejahatan seksual.

Parador Hotels & Resorts kembali meraih prestasi yang membanggakan di pengujung tahun 2015. Parador memenangkan penghargaan Indonesia Travel & Tourism Award (ITTA) 2015/16 kategori Indonesia Leading Local Hotel Chain. Acara serah terima penghargaan berlangsung di Grand Ballroom Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Senin(14/12/2015). Penghargaan Indonesia Leading Local Hotel Chain diserahkan oleh perwakilan dari ITTA 2015/16 dan diterima oleh Ricky Theodores, COO Parador Hotels & Resorts. Panca Rudolf Sarungu, Presiden ITTA Foundation menyampaikan, “Penghargaan yang mengagumkan ini telah ditetapkan oleh BINUS (Bina Nusantara) dan Dewan Penasihat yang memegang suara sebesar 75% dan pemungutan suara online sebesar 25%.”

Akhir Pekan di Swiss-Belinn Simatupang Mengawali tahun 2016, Swiss-Belinn Simatupang menyediakan paket promo kamar selama Januari. Promo kamar berlaku setiap akhir pekan di hari Jumat hingga Minggu dengan harga IDR 1,300,000 net/ 2 nights. Promo ini adalah pilihan menarik bagi mereka yang ingin menikmati akhir pekan di dalam kota bersama keluarga atau orangorang tercinta. General Manager SwissBelinn Simatupang, Lanny Gesang, mengatakan, “Selain mendapatkan harga spesial di akhir pekan, tamu yang menginap bersama anak – anak ataupun keluarga dapat menikmati fasilitas lainnya. Kami memiliki kolam renang dan spa & massage untuk relaksasi.”

Indonesia Tatap Prestasi di Aseanta Award 2016 Indonesia terus mengikuti penghargaan bergengsi dunia demi mengenalkan pariwisata Indonesia ke Internasional, termasuk mengikuti Aseanta Awards 2016. Ajang ini akan diselenggarakan di Manila, Filipina pada 19 Januari 2016 serta merupakan perhelatan terbesar kepariwisataan ASEAN Tourism Forum (ATF). “Mulai tahun ini kami ditantang oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk bisa memenangkan berbagai award dan untuk di 2016 maka ASEANTA Awards menjadi pertama atau kick off bagi pariwisata Indonesia,” jelas Noviendi Makalam selaku Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara.

12

LIONMAG JANUARI 2016


Where Solo Wears a Smile

Promotion Rate starts from:

Rp 450,000 net*

*10% Discount by showing Lion Air Boarding Pass

*Valid for maximum 1 week from the date of issue

Includes:

• Buffet Breakfast for 2 persons

• 10% Discount on Food and Beverage at BaReLo and Spa Treatments

Facilities: • 137 Guestrooms • Barelo (Bar, Restaurant, Lounge) • 8 Meeting rooms • Swimming Pool, Fitness centre, Spa and Massage • FREE Wi-Fi Internet Access

Jl. Slamet Riyadi No. 437, Solo, Central Java, Indonesia Telephone: (62-271) 745 1111 | Facsimile: (62-271) 745 1112 | E-mail: solo-sisr@swiss-belhotel.com

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

13


Leisure

Legok Kondang Glamping Bukan Sekedar Berkemah Kemah memiliki filosofi menyatu dengan alam yang kuat. Namun kemah tidak lagi harus melulu dengan tenda sederhana dengan fasilitas seadanya. Di Legok Kondang Glamping, aktivitas berkemah menjadi kegiatan yang lebih menyenangkan dan lebih mewah. Tidak ada lagi tenda sederhana, semua berganti menjadi tenda permanen lengkap dengan kamar mandi dan juga televisi 32 inci dengan puluhan channel lokal maupun luar negeri. Selain itu lengkap pula dengan koneksi wi-fi gratis. Terdapat 4 jenis kamar yang bisa dipilih yakni, Deluxe Tent, Standard Tent, Luxury Tent, Luxury Sunrise dan Family Tent. Disamping itu, Legok Kondang Glamping ini juga memiliki fasilitas lain seperti barbeque, paintball, trekking dan rafting yang tentu akan memberikan pengalaman berkemah yang tidak biasa.

Bubur Kwantung Sensasi Rasa Bubur Ala Hongkong Bagi pecinta kuliner Jakarta, nama Bubur Kwantung tentu sudah dikenal luas sebagai salah satu tempat sajian bubur jempolan. Berlokasi di kawasan Pecenongan, bubur ini telah berdiri sejak 2004 dan beroperasi 24 Jam. Ragam rasa dan kualitas pengolahan bubur yang terjaga, membuat bubur ini tidak pernah sepi peminat. Saking besarnya animo warga Jakarta terhadap kualitas bubur ala Hongkong ini, membuat Bubur Kwantung membuat konsep express-nya di kawasan Hayam Wuruk dan di bilangan Prapanca, Jakarta Selatan. Ciri khas bubur Hongkong di Kwantung tetap menjadi andalan. Dalam satu mangkuk, tidak ada kuah kari, hanya ada kecap asin sebagai kuah pembeda. Bahan lainnya yakni bisa dipilih sesuai selera, seperti Bubur Ayam, Bubur Daging Sapi, Bubur Ikan dan bubur Seafood.

14

LIONMAG JANUARI 2016

Abuba Steak Kelembutan Steak Wagyu Istimewa Berbicara restoran dengan sajian utama Steak, nama Abuba Steak tentu terasa familiar. Restoran ini merupakan salah satu pionir restoran steak di Jakarta yang telah ada sejak 1992. Berbagai menu steak andalannya, telah memanjakan lidah para pecinta steak di Jakarta. Disamping itu, Abuba juga melengkapi menunya dengan steak wagyu istimewa. Terbukti steak wagyu di Abuba Steak langsung menjadi primadona. Bahkan Setiap bulan Oktober sampai November ABUBA Steak tiap tahunnya selalu membuat program WAGYU FESTIVAL (WagyuFest). Di tahun ini Abuba Steak juga sampai membuat Wagyu Eating Competition yakni lomba memakan 1 kg wagyu Abuba steak lengkap dengan sayurannya. Abuba Steak memiliki 3 pilihan Sirloin Wagyu, Rib Eye dan Bolar Blade. Tekstur dagingnya yang lembut dan pilihan bumbu yang pas, membuat steak wagyu dari Abuba terasa istimewa.


Holiday Inn Express Jakarta Wahid Hasyim is NOW OPEN. Ideally located in the heart of Jakarta’s Central Business District with easy access to Jalan M.H. Thamrin and Jalan Jendral Sudirman. This brand new hotel is within walking distance to Sarinah as well as the largest wholesale market in Southeast Asia, Pasar Tanah Abang.

Special Opening Rate starting from USD40++ To book, please log on holidayinnexpress.com/wahid-hasyim or dial our Toll Free at 001 803 011 3456 (Bahasa Indonesia) Holiday Inn Express Jakarta Wahid Hasyim Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 123, Jakarta 10240, Indonesia All rights reserved. Š 2016 InterContinental Hotels Group.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

15


Leisure

SenS Hotel & Spa + Conference Ubud Strategis di Pusat Kota

Hotel Dafam Hadir di Teraskita Dafam Hotel Management (DHM) sebagai local brand hotel chain telah mempunyai 18 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia, dan menjadi local champion di Jawa. Kehadiran DHM di industri hospitality membawa suasana dan atmosfer baru dalam dunia bisnis perhotelan. DHM terus mengembangkan sayap. Satu lagi brand Dafam lahir di Ibu Kota, yaitu Hotel Dafam Teraskita Jakarta. Hotel bintang tiga plus ini berada di Jalan MT Haryono Kav 10A, Cawang, Jakarta Timur. Berada di lokasi strategis, dekat kawasan bisnis di Jakarta Timur, hanya 12 menit ke Bandara Halim Perdanakusuma, 50 menit dari Bandara International Soekarno-Hatta, 20 menit dari stasiun kereta Jatinegara, akses mudah ke jalan tol Cipularang dan tol dalam kota pun sangat mudah. Selain itu juga dekat tempat hiburan seperti TMII, Ancol, Kebun Binatang Ragunan, Padang Golf Halim, Royale Jakarta Golf Club, dan pusat belanja Pusat Grosir Cililitan, serta Pasific Places SCBD. Kondisi ini membuat Dafam Teraskita Jakarta sangat ideal untuk bisnis dan liburan dari berbagai arah.

Sparks Life Jakarta Transformasi Hotel Bisnis

16

LIONMAG JANUARI 2016

Alam dan budaya Ubud telah membawa kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Bali. Di pusat kota, pura dan karya seni-karya seni menghiasi. Di pusat keramaian kota tersebut pula, SenS Hotel & Spa + Conference Ubud berdiri. Hotel ini merupakan properti pertama di Ubud dari SereS Hotel & Resort, Hotel Development & Management yang baru hadir di Indonesia. Hotel butik ini memiliki 91 kamar yang nyaman dan 6 suite dengan pemandangan taman dan kolam renang, serta bebas asap rokok. Hotel ini juga menjadi hotel pertama yang menyediakan fasilitas konferensi terbesar di Peliatan – Ubud. Ballroom dengan pre-function luas, yang memiliki daya tampung hingga 300 orang, dengan berbagai variasi penataan ruangan.

Di ulang tahunnya yang ke-11, Sparks Hotel Jakarta hadir dengan wajah baru. Hotel ini sebelumnya terkenal sebagai hotel entertainment. Namun seiring perkembangan permintaan pasar serta perkembangan konsep usaha dan properti yang dimiliki oleh PT. Sumbermitra Asri Hotel (SAH), maka hotel ini mengembangkan konsepnya sebagai hotel bisnis dan berubah nama menjadi “Sparks Life – Jakarta”. Sejalan dengan perubahan konsepnya, hotel ini menambah fasilitasnya seperti 6 meeting room dan 1 ballroom. Seluruh ruangan meeting yang tersedia sudah dilengkapi dengan giant screen, fit equipped LCD Projector dan sound system. Ballroom yang tersedia bisa dipisah, untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menampung 5 hingga 100 orang.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

17


Wisdom in The Air

9 Jenis Emosi

Dalam Pengambilan Keputusan Teks Jemy V. Confido

ernahkah Anda mengalami kesulitan pada saat hendak memutuskan sesuatu? Di satu sisi Anda tahu keputusan apa yang seharusnya Anda ambil namun di sisi lain ada suatu perasaan dan keinginan kuat yang mendorong Anda untuk mengambil keputusan lain yang sama sekali bertentangan. Mungkin sebagian dari Anda, pada situasi tersebut, memilih untuk menggabungkan dua keputusan menjadi satu dan hasilnya ternyata tidak optimal atau bahkan malah gagal sama sekali. Meskipun banyak metoda ilmiah dan praktis bisa digunakan dalam mengambil keputusan seperti penyusunan skala prioritas dan pembobotan, namun tak bisa dipungkiri bahwa yang namanya pengambilan keputusan tidak bisa lepas dari faktor emosi. Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengendalikan dan menggunakan emosi kita pada saat-saat kritis yang bisa berdampak terhadap kelangsungan hidup kita, perusahaan, masyarakat sekitar atau bahkan negara? Ilmu yang bermanfaat bisa datang dari mana saja. Begitu pula dengan apa yang saya alami. Suatu ketika saya mendapatkan satu pembelajaran yang sangat berharga terkait dengan emosi dalam pengambilan keputusan dari rekan dan sekaligus mentor saya yaitu Bapak Agus Riyanto. Beliau menjelaskan ada sembilan jenis emosi yang biasanya menjadi landasan bagi manusia dalam mengambil suatu tindakan tertentu. Kesembilan jenis emosi tersebut adalah sebagai berikut: • Apathy (ketidakpedulian). Sikap dan tindakan yang dilakukan didasari rasa ketidakpedulian sehingga segala sesuatu dikerjakan secara asal-asalan. Hasilnya pun tentu saja asal jadi. Dalam pengambilan keputusan, sikap apathy mendorong seseorang untuk tidak memutuskan apa-apa atau tidak berbuat apa-apa. • Grief (kesedihan). Perasaan kehilangan atau kekecewaan karena tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkan telah menjadi pemicu dari sikap, tindakan atau keputusan yang diambil. Dalam situasi ini maka hasrat untuk membangun atau mencapai sesuatu yang baik telah memudar sehingga seseorang gagal mencapai potensi terbaiknya.

18

LIONMAG JANUARI 2016

• Fear (ketakutan). Di tengah tekanan yang berat seperti misalnya karena batas waktu atau ketiadaan sumber daya, seseorang bisa mengalami rasa takut yang bisa dimanifestasikan dalam bentuk kepanikan. Kekhawatiran yang berlebihan karena menghadapi sesuatu yang belum pernah dihadapi juga bisa menjadi pemicu ketakutan. Dalam situasi seperti ini maka seseorang tidak bisa berpikir dengan jernih dan bersikap tenang sehingga lalai dalam mempertimbangkan semua kemungkinan yang ada. • Lust (keserakahan). Rasa ingin memiliki atau menguasai sesuatu secara berlebihan bisa jadi merupakan wujud keserakahan. Dalam dorongan emosi seperti itu maka seseorang bisa kehilangan kendali atas logikanya sehingga kurang teliti dalam melakukan perhitungan dan pertimbangan untuk membuat keputusan yang bisa berakibat fatal terhadap dirinya, keluarganya atau organisasi/institusi yang dipimpinnya. • Anger (kemarahan). Keinginan yang kuat untuk melampiaskan amarah baik terhadap sesuatu atau seseorang bisa berujung pada tindakan yang berpotensi merusak atau menyakiti. Tentu saja seseorang yang mengambil keputusan dengan dasar amarah akan tertutup pikiran dan hatinya dari berbagai pertimbangan yang sehat dan tujuan yang baik. Dalam keadaan seperti ini, biasanya keputusan yang dibuat tidak membawa perbaikan yang diharapkan tetapi justru malah memperparah keadaan.


• Pride (kesombongan). Dengan alasan harga diri dan keinginan membuktikan kemampuan yang dimilikinya, seseorang bisa terjebak dalam emosi kesombongan pada saat membuat suatu keputusan. Dalam situasi ini, maka seorang pengambil keputusan bisa jadi melakukan tindakan yang tidak efisien seperti penggunaan sumber daya secara berlebihan atau bahkan melakukan tindakan yang tidak berguna sama sekali hanya karena ingin memamerkan kemampuan yang dimilikinya. • Courageous (keberanian). Keinginan yang kuat untuk mempertahankan atau menyelamatkan sesuatu bisa mendorong keberanian seseorang yang berujung pada kegigihan yang tiada bandingannya. Dasar keputusan yang dibuat adalah keberanian untuk menghadapi bahaya yang mengancam. Karena itu biasanya sang pengambil keputusan akan lebih hati-hati dalam memperhitungkan segala sesuatunya sehingga keputusan yang dibuat berpotensi untuk menghasilkan sesuatu yang baik. • Acceptance (penerimaan). Sikap yang siap menerima segala kemungkinan yang terjadi biasanya muncul setelah usaha terbaik dilakukan. Inilah bedanya antara acceptance dengan apathy. Pada situasi dimana emosi untuk menerima (acceptance) telah terbentuk, biasanya emosi-emosi lainnya seperti kesedihan, ketakutan, keserakahan, kesombongan, dan kemarahan mulai mereda atau bahkan hilang sama sekali. Karena itu, sang pengambil keputusan akan lebih jernih berpikir dan bersikap lebih tenang sehingga bisa melihat peluang-peluang yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Karena itu, keputusan yang dibuat dengan dasar acceptance biasanya akan berujung pada sesuatu yang baik. • Peace (kedamaian). Keinginan untuk menciptakan atau mencapai kedamaian merupakan emosi yang sangat baik karena biasanya emosi yang satu ini tidak mengandung kepentingan pribadi tetapi lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Dengan landasan emosi yang demikian, maka seorang pengambil keputusan akan bersikap sangat arif dan obyektif sehingga mampu menggali semua kemungkinan terbaik yang bisa dilakukan. Hasilnya, tentu saja keputusan yang berbuah manis bagi dirinya dan orang lain. Para pembaca tentu bisa segera menyimpulkan bahwa enam emosi yang pertama merupakan emosi yang negatif atau jenis emosi yang sebaiknya dihindari pada saat membuat keputusan apalagi keputusan yang sangat penting dan berdampak luas. Kisah Hitler pada saat menyerbu Soviet merupakan sebuah contoh yang sangat baik dalam menjelaskan pengaruh emosi negatif. Kekuatan dan kelebihan Jerman seperti kecerdasan strategi para jendralnya, keahlian dan pengalaman para prajuritnya, serta ketangguhan dan kecanggihan peralatan perangnya menjadi tidak berarti karena terkubur di bawah ketakutan, keserakahan, kesombongan

dan kemarahan sang diktator. Akibatnya, Hitler luput memperhitungkan kecukupan jumlah tentara, perlengkapan, amunisi dan suplai makanan mengingat luasnya wilayah Soviet. Hitler juga tidak menghiraukan saran-saran dari para jendralnya. Bahkan, ia terlalu meremehkan jumlah pasukan dan kecepatan produksi senjata yang bisa dihasilkan Stalin. Dan, yang terpenting, Hitler alpa memperhitungkan semangat juang tentara merah yang pantang menyerah. Emosi negatif yang begitu mendominasi sang fuhrer menyebabkan ia melakukan keputusan-keputusan bodoh seperti tidak membekali pasukannya dengan baju hangat yang tebal untuk menghadapi musim dingin di Rusia yang terkenal ganas karena Hitler memperkirakan Jerman sudah bisa menundukan Soviet dalam waktu enam bulan saja sebelum musim dingin tiba. Ternyata perang tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun. Jerman akhirnya terseret ke dalam pertempuran gerilya di dalam kota dan peperangan melawan cuaca, lapar dan keputusasaan. Bahkan di tengah kepanikannya, Hitler berkali-kali membuat blunder dengan merelokasi pasukan dan peralatan perangnya pada saat dan untuk tujuan yang tidak tepat. Hasil akhirnya, kita sama-sama tahu. Penyerangan Jerman ke Rusia menjadi titik balik kekalahan Jerman di Eropa dan kekalahan poros Jerman, Jepang, dan Italia dalam perang dunia ke-2. Tiga emosi yang terakhir merupakan emosi positif yang memberikan kita kekuatan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bila kita menggunakan emosi positif, maka kita akan mendapatkan bantuan atau pertolongan dari “tangan yang tidak terlihat”. Pertanyaannya adalah bagaimana kita menjaga emosi kita agar selalu menggunakan ke-tiga emosi positif tersebut dalam membuat keputusan? Sebagian dari jawaban itu terletak pada kepekaan kita untuk selalu bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita melakukan sesuatu karena emosi positif atau negatif? Seperti misalnya keputusan kita untuk menerima suatu jabatan tertentu, apakah karena keinginan kita untuk membawa perbaikan (peace) ataukah keinginan untuk menunjukkan kemampuan kita (pride)? Atau malah keinginan kita untuk mendapatkan materi yang lebih banyak (lust)? Bila kita sudah memiliki kepekaan untuk selalu menguji emosi kita, maka sisa jawabannya akan ditemukan seiring waktu. Karena emosi kita sesungguhnya bisa berubah dari waktu ke waktu. Manusia tidak sempurna. Tetapi bisa selalu menjadi lebih baik. Karena itu, penting bagi kita untuk tidak cepat merasa puas karena kita sudah mendasari suatu keputusan dengan emosi yang positif. Ingat, suatu keputusan yang diawali dengan courageous bisa berubah menjadi pride bila kita tidak hati-hati menjaganya. Selamat membuat keputusan! www.jemyconfido.com INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

19


Traveling Kupang

Tabir Keindahan Kupang Belum banyak yang tahu pesona Kota Karang. Hal-hal memikatnya memang masih tersembunyi dan butuh taktik untuk menyingkap serta menikmatinya. Teks & FOTO Valentino Luis Gua Kristal. LIONMAG JANUARI 2016 20


Mekarnya bunga Flamboyan. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

21


da yang beda bila ke Kupang di penghujung tahun. Kota di atas karang ini berubah ceria manakala pohon-pohon flamboyan memekarkan bunganya. Warna merah mencolok dari kembang-kembang itu berpadu kontras dengan langit biru. Bila melintas di bawah pohonnya, seolah ada pesona aneh menguar. “Sayangnya mereka tumbuh secara acak. Coba, jika ada pihak yang tanggap dengan keistimewaan ini, lalu menanam pohon flamboyan kiri-kanan di salah satu ruas jalan

22

LIONMAG JANUARI 2016

khusus, semacam koridor flamboyan, sehingga pas musimnya berbunga, keindahannya lebih kentara, lebih apik tertata. Itu bisa jadi festival musiman dan maskot kota ini, menjembatani wisata yang lain, momentum untuk ‘menjual’ destinasidestinasi daerah,” kata Indri Juwono, travel blogger sekaligus arsitek yang gemar bepergian ke berbagai daerah di Indonesia. “Benar. Jepang punya Festival Sakura yang memancing orang untuk ke sana. Tentu Kupang juga bisa. Alam sudah menyediakan, tinggal dioptimalkan. Bikin sesuatu yang

autentik, yang berasal dari daerah sendiri. Ketimbang membangun monumen dari beton, mending nanam pohon, lihatnya berbunga bikin hati adem dan membantu menyaring udara, membuat sejuk Kupang,” timpal Dea Sihotang, juga seorang travel blogger. Saya, Indri, Dea, serta sembilan travel blogger lainnya datang ke Kupang untuk melakukan trip ‘’Explore Timor’’, diundang oleh Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) NTT. Trip ini bertujuan menyingkap tabir keindahan Pulau


Timor yang belum banyak diketahui publik, mengenalkannya lewat tulisan serta foto. Inisiatif Asita NTT memang jitu. Harus diakui, media sosial masa kini adalah alat yang tepat untuk mempromosikan wisata. Di situlah peran travel blogger, travel writer, serta travel photographer dibutuhkan, termasuk mengangkat hal-hal kasat mata yang sebetulnya menarik, tapi luput dari perhatian. Misalnya, soal Kupang dengan bunga flamboyan tadi. Selain itu, sisi historis Kupang juga isu yang patut diangkat. Kota yang berhadapan dengan Laut

Sawu ini bukanlah kota yang baru dibentuk, melainkan sudah memantik perseteruan Portugis dengan Belanda sejak tahun 1600-an, ketika perburuan cendana terjadi. Sayangnya, peninggalan sejarah berupa gedunggedung tua hingga pekuburan Belanda tidak diperhatikan lagi, malah nyaris hilang.

KUPANG “MUST SEE� Pantai Tablolong merupakan tempat elok pertama yang kami datangi usai check-in hotel. Pasirnya yang putih bersih serta laut biru yang teduh tenang dipuncaki momen

matahari terbenam adalah prolog yang baik bagi permulaan perjalanan kami. Saya sebetulnya sudah sering ke Kupang, tapi nama Pantai Tablolong ini baru terngiang kali ini. Di sini saya menyadari bahwa seberapa sering kita pergi ke sebuah daerah, jika hanya berkutat di objek yang itu-itu saja, jelas bukan jaminan seberapa banyak yang bisa kita ketahui. Bukan hanya soal seberapa sering kita mengeksplor, namun juga soal seberapa lihai kita memperhitungkan waktu yang tepat. Oleh karena itu, sepatutnya kita tahu kapan waktu terbaik mengunjungi sebuah destinasi.

23

Kota dari laut. INFLIGHT MAGAZINE OFKupang LION AIR


Air terjun Oenasu.

Contohnya, kunjungan kami ke Gua Kristal. Kami harus melakukannya dua kali lantaran kunjungan pertama sebelumnya kami tiba sore hari kala cahaya matahari telah berkurang, sehingga membuat gua berair biru itu tidak secemerlang seperti seharusnya. Waktu terbaik ke Gua Kristal memang mesti tengah hari, antara pukul 11.00 hingga 14.00. Menceburkan diri ke dalam airnya yang diterangi sinar alami adalah sensasi istimewa. Demikian pula bila mendatangi Air Terjun Oenesu. Perlu mengatur timing yang tepat. Ketika saya menunjukkan foto air terjun ini yang tampak berkelimpahan air serta rimbun menghijau, ada teman yang bingung sebab, katanya, saat dia berkunjung ke sana debit airnya sedikit, pepohonan meranggas. Saya jelaskan, Air Terjun Oenesu itu bagusnya didatangi

24

LIONMAG JANUARI 2016

musim penghujan, antara Februari hingga Mei. Berkunjunglah pagipagi sekali saat sinar matahari tidak terlalu kuat, sehingga aura mistisnya tampak. Hindari pula datang saat hari libur atau akhir pekan karena akan ada banyak orang di sana. Selain merusak kesan sunyi, kunjungan yang ramai juga membawa banyak sampah plastik. Saya selalu memegang pedoman ini: Every place has its special moment. Setiap tempat punya momen istimewanya sendiri-sendiri. Jadi, jika kecewa pada sebuah lokasi yang tidak sesuai ekspetasi, jangan serta merta menyalahkan tempatnya. Siapa tahu kita yang salah karena tak pandai memahami momen istimewa tempat itu.

SEMAU NAN MEMUKAU Kebahagiaan lain dalam trip ‘’Explore Timor’’ saya rasakan

manakala diberi kesempatan menjenguk Pulau Semau. Bagi saya perjalanan menyambangi pulau seluas 143 km2 ini sungguh petualangan funky; menyenangkan tapi dalam konsepsi yang ganjil. Berangkat dari Pelabuhan Tenau di pagi berlaut teduh, kami menyeberang dengan kapal kayu kecil selama 30 menit menuju Onan Batu, kuala berair kehijauan yang menjadi pelabuhan Pulau Semau. Kami membawa serta sepeda motor dari Kupang lantaran transportasi darat di pulau bernama asli Nusa Bungtilu itu belum memadai. Begitu pun kondisi jalannya. Iring-iringan sepeda motor kami melindas jalan berbatu di bawah terik surya sembari ditatapi dengan pandangan aneh oleh penduduk setempat. Incaran kami adalah pantai-pantai molek di pesisir barat. Demi itu pula kami butuh sedikit perjuangan


Mural-mural di Old Town.

melawan kejemuan akibat suhu panas serta jarak yang agak jauh. Namun, ganjarannya adalah pertemuan dengan satu per satu pantai berpasir putih dengan komposisi maupun gradasi warna laut yang seduktif. Pantai Otan, Pantai Onanbalu, Pantai Uimake, dan Pantai Uitiuhtuan sambung menyambung memunculkan decak kagum. Menjelang senja, kami tiba di Bukit Liman yang tak cuma diapit dua pantai amat panjang dan lapang, namun juga menghidangkan panorama kelas wahid. Ini bisa jadi tempat yang paling menawan dalam wilayah Kupang-Semau yang saya jumpai. Rupa bukit yang semata ditutupi rumput tipis, memudahkan kami menjangkau puncaknya dengan sepeda motor. Sulit menguraikan keindahan yang saya temukan di atas Bukit Liman ini. Dua pantai yang mengapitnya

memiliki lebar serta panjang pasir putih yang menghipnotis. Saat bola bulat matahari hilang pelan di ujung kaki langit dalam balutan warna merah angkasa, sesuatu yang intoxicate seakan menyusupi indra penglihatan saya. ‘’Sebagian tabir keindahan telah tersingkap. Kupang hingga

Semau tiada bedanya kembang flamboyan liar. Memesona, namun menanti hati yang tergerak menata dan mendayaupayakan potensinya,” kata Dea saat kami pelan beranjak meninggalkan Bukit Liman. Dalam hati saya bertanya, “Siapa gerangan yang tergerak hatinya untuk melakukan itu?” INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

25


Traveling Wakatobi

Ekspresi seorang gadis cilik pada karnaval Wakatobi Wave. LIONMAG JANUARI 2016

26


Wakatobi Wave Lebih Memanjakan Wisatawan Teks & FOTO Yusuf Ahmad

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

27


usik tradisional berkumandang dari tengah Lapangan Merdeka Kota Wanci, Wakatobi. Sejumlah bocah ceria dalam balutan busana yang merepresentasikan hewan-hewan laut, karang, burung, serta biota laut. Mereka berlari mengitari lapangan. Di belakang bocah-bocah itu sejumlah pemuda berlari membawa bendera aneka warna. Suara musik mengeras, menyambut ratusan gadis berkostum tradisional memasuki lapangan sembari mengibaskan kipas dan selendang. Mereka menari gemulai, seolah tidak mau dikalahkan oleh keindahan selendang dan kipasnya.

28

LIONMAG JANUARI 2016

Itulah tarian kolosal ‘’Wakatobi Pusat Biosfer Bumi’’, penanda puncak perhelatan pesta budaya Wakatobi Wonderful Festival and Expo 2015 (Wakatobi Wave) akhir bulan kemarin. Sebelum persembahan puncak itu, Wakatobi Wave menghadirkan karnaval busana serta sejumlah tarian pembuka acara. Karnaval diawali dengan tarian tombak Tamburu Liya yang dibawakan oleh barisan tokoh adat berpakaian tradisional. Selanjutnya Tarian Kari’a, proses upacara menampilkan anak-anak perempuan dan lelaki duduk dalam kansoda’a (sejenis tandu dari kayu dan bambu). Anak-anak perempuan yang berpakaian adat disertai bebagai atribut, seperti mahkota bunga, itu ditandu. Sementara anak-anak lelaki berjalan sembari menari di barisan depan.

Suara musik mengeras, menyambut ratusan gadis berkostum tradisional memasuki lapangan sembari mengibaskan kipas dan selendang. Mereka menari gemulai, seolah tidak mau dikalahkan oleh keindahan selendang dan kipasnya.


(hal kiri) Gadis Wakatobi berjalan menari mengitari Lapangan Merdeka, Wanci, dengan Tarian kolosal yang bertajuk Wakatobi Pusat Biosfer Bumi. (hal kanan searah jarum jam) Bocah laki-laki yang menampilkan Tarian Kari’a dengan busana khas Wakatobi. • Senyum manis gadis Wakatobi dengan mahkota bunganya pada Karnaval Wakatobi Wave. • Barisan tokoh adat yang mengenakan pakaian adat memegang tombak Tamburu Liya menjadi barisan terdepan karnaval.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

29


(searah jarum jam) Sejumlah anak gadis duduk di atas kasonda (sejenis tandu dari kayu dan bambu), diusung oleh pemuda. • Gadis cilik dirias matanya dengan eye shadow sesaat sebelum karnaval dimulai. • Salah seorang peserta cilik berpose di tempat photo booth yang disiapkan panitia.

Wakatobi bukanlah tempat baru dalam peta destinasi wisata Indonesia. Keindahan bawah lautnya tak tepermanai, sehingga menggoda menghipnotis wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengujungi pulau itu.

30

LIONMAG JANUARI 2016

Sebenarnya Tarian Kari’a diadakan hanya pada waktu-waktu tertentu yang dinilai baik oleh para tetua adat. Namun, sengaja kali ini tarian itu ditampilkan demi memarakkan pesta budaya Wakatobi. Tidak kalah menarik dari rangkaian pesta budaya itu adalah karnaval barisan para nelayan serta parade kostum yang terinspirasi kehidupan di pesisir serta bawah laut. Yang terakhir adalah penampilan kesenian lengko, kandadio, kansoda’a, serta liwo raksasa. Pun, untuk memarakkan digelar lomba foto, balap bodi batang (perahu bermotor), dan perahu hias. Semua suguhan itu demi lebih memanjakan wisatawan dan

pengunjung karena siapa pun telah mafhum Wakatobi bukanlah tempat baru dalam peta destinasi wisata Indonesia. Keindahan bawah lautnya tak tepermanai, sehingga menggoda menghipnotis wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengujungi pulau itu. Perairan Wakatobi merupakan tempat hidup sekitar 750 spesies koral dan 942 jenis ikan. Tidak mengherankan jika Wakatobi dikenal sebagai pusat segitiga karang dunia serta kawasan Cagar Biosfir Bumi yang ditetapkan UNESCO. Tahun lalu Wakatobi kembali dinobatkan sebagai salah satu dari Top 10 Destinasi Prioritas di Indonesia untuk dikembangkan pada tahun ini.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

31


Traveling Marrakesh

Madah Pengelana di Langit Marrakesh Pesona Sebuah Kota Kuno Maroko. Teks Ukirsari FOTO Makhfudz Sappe

32

LIONMAG JANUARI 2016


ang surya baru saja lingsir ke balik cakrawala. Jemaa el-Fna pun bersolek. Para pedagang yang mayoritas lelaki itu sibuk mendorong gerobak jualannya. Tendatenda lalu didirikan, kabel-kabel listrik diurai, dan bohlam dinyalakan. Gerai-gerai bersantap di bawah langit terbuka itu pun siap menyambut tetamu. Pendar-pendar lampu seolah bersenyawa dengan asap dan uap aneka hidangan yang berdatangan dari berbagai penjuru. Bulan sabit terlihat jauh di atas sana. Terdengar kumandang berbagai suara dalam ragam bahasa Arab, Prancis, Inggris, serta banyak lagi tutur kalimat asing dari kaum wisatawan. Sementara penutur cerita lokal berdiri di beberapa sudut, mengisahkan hikayat dalam bahasa Arab atau Berber. Seluruhnya bak menyatu bagai simfoni di telinga saya. Tak ubahnya sebuah madah pengelana. Lagu kaum petualang, termasuk saya yang baru tiba di Maroko lewat perjalanan dari bumi Eropa. Inilah potret sebuah alunalun ternama di Afrika Utara yang sudah disinggahi para pengelana sejak berabad-abad silam.

SEJENGKAL DARI EROPA

Pendar-pendar lampu seolah bersenyawa dengan asap di Jemaa el-Fna.

Kaki saya melangkah di lorong, di antara tenda-tenda hidangan. Sesekali memberikan jawaban dalam bahasa setempat, ‘’Laa, syukran (Tidak, terima kasih)’’, dan membalas senyum para penjaja yang menyapa untuk singgah di kedai mereka yang menyajikan mulai hidangan nasional Maroko, couscous (semacam semolina) yang dikukus lalu disiram bermacam lauk, seperti ayam, ikan atau daging serta sayur berkuah, tajine yang mirip casserole, hingga berbagai kudapan manis dan teh mint khas. Semua tersedia lengkap. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

33


Saya berhenti di depan gerai seafood. Maroko diapit oleh dua lautan besar, Samudra Atlantik serta Laut Mediterrania, sehingga membuat warganya tidak asing dalam mengolah hasil laut. Di kedai itu, hasil tangkapan seperti tuna, udang, hingga kerang kulit pipih disusun menarik. Pembeli tinggal memilih. Biasanya kerangkerang itu dimasak dalam kuah bening kecokelatan yang sarat rempah, beraroma mengundang selera. Sampai di kedai sebelahnya, saya tercengang karena menawarkan pemandangan berbeda: deretan kepala kambing mentah. Bahan ini juga siap dimasak jika ada pemesan. Biasanya bersama kacang-kacangan dan apricot, berkuah bening dan saat dilihat sepintas mengingatkan saya

kepada sup kacang hijau kambing dari Pasuruan yang bumbunya merujuk resep Timur Tengah. Dari hiruk-pikuk suasana pasar malam di Jemaa el-Fna, saya bergegas menuju Cafe Argana. Berlokasi di pinggir alun-alun, dari tempat bermenara inilah saya menikmati keramaian itu secara lebih leluasa. Uap hidangan terus mengepul di sana-sini, dengan lampu-lampu tenda berpendar. Hati saya berbisik, “Kita sudah meninggalkan Eropa!” Memang, perjalanan solo saya menuju Maroko terasa singkat. Dimulai saat berada di Gibraltar yang masuk wilayah United Kingdom, saya bertanya kepada diri sendiri, ‘’Mengapa tidak menyeberang ke Afrika Utara?”

Sejauh ini pengalaman saya ke benua Afrika baru menyinggahi Mesir beberapa tahun silam. Jadilah saya naik ferry menuju Tangier, pelabuhan di utara Maroko, dengan durasi sekitar dua jam, dilanjutkan dengan sleeper train (kereta malam dilengkapi bunk bed dan kamar mandi), mirip pengalaman saya saat berkereta dari Kairo menuju Luxor di Mesir. Perjalanan dari Tangier melewati Rabat, Ibu Kota Maroko. Saat bangun pagi hari tadi, kaki pun sudah menjejak tanah Marrakesh yang berpagar rangkaian Pegunungan Atlas.

ROMANTISME LABIRIN Banyak pengelana dari berbagai negara menjadikan kawasan Medina sebagai tempat menginap saat berada di Marrakesh. Tidak terkecuali saya. Kota tua itu menawarkan banyak titik wisata, seperti Alun-Alun Jemaa elFna, beberapa mesjid bersejarah, dan tak kalah penting bagi saya adalah souk atau pasar tradisional. Tempat menawan untuk “tersesat” di antara labirin-labirin berdinding tinggi dan menyaksikan kehidupan warga sehari-hari, termasuk melakukan transaksi di pasar.

(searah jarum jam) Warung-warung makan mulai memenuhi alun-alun saat mulai gelap. • Suasana dalam Souk yang dipenuhi pedagang. • Souk yang menjual cendera mata khas Maroko.

34

LIONMAG JANUARI 2016


Souk atau pasar tradisional, tempat menawan untuk “tersesat” di antara labirin-labirin berdinding tinggi.

Tembok yang dahulu berfungsi sebagai pembatas kota dengan warna dominan oker mengantar saya kepada souk bernuansa mirip Pasar Tanah Abang. Mulai rempah-rempah seperti kayu manis, saffron, dan oregano, bermacam jenis buah kurma (dates) yang dikeringkan sampai cendera mata seperti karpet dan lampu hias dijajakan. Jika ingin mengenakan djellaba atau jelaba, busana perempuan khas Maroko, berbagai toko juga menyediakannya, dipajang apik dengan mannequin. Lamyaa dan Sanaa Saaed adalah kakak-adik yang saya jumpai tengah melakukan tawar-menawar di sebuah toko penyedia jelaba. ‘’Di sini, keahlian menawar sangat berguna,” bisik Lamyaa, yang berusia kurang lebih setara umur saya, dalam Bahasa Inggris. “Pasalnya, penjual sering memberikan harga tertinggi! Cuma, kita juga mesti berhati-hati, karena kalau penawaran

yang kita ajukan terlalu murah dalam ukuran mereka, bisa jadi mereka kesal, lalu marah-marah.” Berkat keahlian merayu kakak-adik itu, termasuk menyebut saya sebagai “kerabat jauh kami di Indonesia”, saya berhasil mendapatkan dua lembar scarf sutra dengan harga 100 dirham (MAD) atau kurang dari Rp 150 ribu. Menyandang predikat sebagai “negara dengan pemeluk Islam terbanyak di dunia”, kehadiran saya di Maroko serasa mendapat sambutan

khusus: dianggap saudara. Senada ketika saya berada di Mesir. Tanpa ragu, petugas dermaga di West Bank saat itu menyatakan, “We are brother and sister” ketika saya menyebut asal dari Indonesia. Kami bertiga menyusuri Souk Smarine, lalu menjelajahi alun-alun kecil, Rahba Kedima, yang dipenuhi pedagang aksesori seperti kalung, gelang, serta obat-obatan tradisional. Sampai di sebuah kedai, Lamyaa dan Sanaa mengajak saya mencicipi thé à

Salad khas Maroko. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

35


(hal kiri atas) Alun-alun el-Fna yang ramai dengan kendaraan tradisional Marrakesh berlatar Menara Koutoubia setingi 69 meter. (hal kiri bawah) Pemandangan saat senja dalam salah satu Riad. (hal kanan) Pemandangan ke arah alun-alun el-Fna dari puncak menara Masjid Koutoubia.

la menthe, semacam teh hijau dengan mint, disajikan dengan gula terpisah. Minuman hangat itu adalah minuman nasional mereka dan biasa disajikan saat kita bertamu atau berbincang santai di rumah. Kami menikmatinya bersama kue pastry berisi cincangan almond dan bertabur gula. Kedua bersaudari itu bercerita bahwa mereka tinggal di Rabat, Ibu Kota Maroko. Hari itu adalah hari terakhir mereka berlibur di Marrakesh, sebelum bertolak kembali ke kota mereka dengan kereta serupa yang membawa saya dari Tangier. Sanaa memberitahu saya, ‘’Kalau ingin ke Jemaa el-Fna, datanglah saat matahari terbenam. Alun-alun berubah menjadi pasar malam. Ada pertunjukan musik, sulap, serta kegiatan mendongeng pula. Bila datang siang hari, tempat itu dipenuhi pengamen ular.” Saya membenarkan karena saat melewati Jemaa el-Fna pagi tadi, para pengamen ini sudah ada untuk warming up. Memperlihatkan

36

LIONMAG JANUARI 2016

kepiawaian bercumbu dengan satwa melata yang berbisa. Berangkat dari pemandangan serupa yang saya temui saat berada di Agra, India, membuat saya cepat-cepat melangkah menuju labirin yang mengantar ke souk di mana akhirnya saya berjumpa dengan Sanaa dan Lamyaa. Dari Rahba Kedima, alun-alun bersambung ke ruang terbuka lainnya, yang dipenuhi penjual karpet berbagai ukuran. Mulai bentuk kecil untuk dipajang sebagai hiasan dinding, sampai

dimensi besar sebagai penutup lantai. ‘’Tempat ini disebut sebagai La Criée Berbere,” jelas Lamyaa. “Kemarin kami juga ke sini untuk mencari karpetkarpet kecil. Di masa silam, tempat ini dijadikan sentra jual-beli budak.”

KUBAH DAN DINDING CANTIK Kami bertiga berpisah di ujung Souk Smarine. Lamyaa dan Sanaa mesti kembali ke penginapan mereka untuk mengepak oleh-oleh dan checkout, sementara saya siap meneruskan


penjelajahan di kota tua Medina. Berbekal tiket gabungan ke Marrakesh Museum, Ben Youssef Mosque, dan Almoravid Koubba, saya mendatangi Almoravid Koubba. Dinasti Almoravid yang berasal dari Suku Berber merupakan pendiri Kota Marrakesh, yang akhirnya jatuh ke tangan Kalifat Almohad. Almoravid Koubba atau La Qoubba Almoravid merupakan satu-satunya peninggalan dinasti ini dari abad ke-11 Masehi yang diurus secara apik. Dengan kondisi berada di permukaan tanah serta diapit bangunan masa kini yang centang perenang, situs arkeologi ini bisa terlewatkan jika mata saya tidak awas. Bagian tercantik dari Almoravid Koubba, tentu saja, kubahnya yang dari luar bak setengah potong semangka berukir—mengingatkan saya kepada seni mengukir buah ala Thailand. Lantas bagian dalam cerukan kubah diukir sedemikian

detail, dengan juring-juring bak jeruk yang sudah dikupas. Ragam hias jendela, pintu, dan dindingnya adalah inspirasi bentuk buah pinus, daun acanthus, serta palem. Di persinggahan berikutnya, saya terpesona oleh keindahan dinding Ben Youssef Medersa. Madrasah atau tempat belajar di lingkungan Ben Youssef Mosque ini berdiri pada abad ke-14 dan terpelihara apik hingga sekarang. Dinding sarat ornamen paduan warna oker dan cokelat tua, berpadu dengan bagian bawah dinding berornamen lingkaran warna oranye, biru muda, serta hijau kecokelatan. Sementara lantainya adalah ubin marmer. Pintu-pintu lengkung serbasimetris serta kolam air persegi panjang di bagian tengah ruang yang terbuka menambah unsur kemegahannya. Seni arsitektur madrasah ini mendapatkan pengaruh kuat gaya Andalusia, tecermin dari detail bangunannya

yang mengingatkan kepada Istana Alhambra di Granada, salah satu daerah otonomi Spanyol. Tanpa terasa, waktu terus bergulir. Saat berada di museum yang terletak dekat Ben Youssef Medersa, saya teringat ingin pula mendatangi Koutoubia Minaret, menara yang menjadi salah satu penanda Kota Marrakesh. Menara itu dibangun tidak lama setelah Kalifat Almohad mengambil alih kekuasaan dari Dinasti Almoravid. Saya putuskan mendatanginya besok pagi. Menjelang petang itu, setelah puas menikmati benda-benda koleksi Marrakesh Museum serta berwisata arkeologi di Ben Youssef dan Almoravid, saya melangkah ke Jemaa el-Fna. Tempat para pengelana dari berbagai penjuru dunia dan warga setempat berkumpul. Bertukar sapa, menikmati berbagai suguhan seni, bersantap serta menikmati bulan sabit di langit Marrakesh. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

37


Automotive

Jaguar C-X75

Tercanggih dari Jaguar

38

LIONMAG JANUARI 2016


Supercar C-X75 dinyatakan Jaguar sebagai yang tercanggih dari semua mobil yang pernah dibuatnya. Untuk menghasilkannya, Jaguar Land Rover Special Vehicle Operations (SVO) bekerja sama dengan Williams Advanced Engineering yang berkantor pusat di Oxfordshire, Inggris. Teks Riman Saputra N Foto Dok. Jaguar

elum lama berselang, tepatnya akhir tahun kemarin, Spectre hadir menyapa penggemar film James Bond di dunia. Di film itu, salah satu adegan menayangkan Jaguar C-X75 melesat bagai kilat di jalanan Kota Roma yang diterangi cahaya bulan serta lampulampu jalan. Jaguar C-X75 kali pertama diluncurkan di Istana Thurn und Taxis, Frankfurt, Jerman, September tahun lalu. Naomie Harris (pemeran Moneypenny di Spectre) serta David Bautista (Hinx) menjadi tamu kehormatan pada acara glamour yang menampilkan kendaraan aksi terbaru dari serial agen 007 itu. Supercar yang dikendarai Hinx didaulat sebagai yang tercanggih dalam sejarah Jaguar. ‘’Bagi saya, memiliki kesempatan menjadi bagian dari adegan pengejaran ikonik dalam film Bond serta mengendarai supercar C-X75 bagai mimpi yang menjadi kenyataan. Ini benar-benar beautiful beast dari sebuah mobil yang akan masuk dalam sejarah film 007,’’ ujar Bautista.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

39


40

LIONMAG JANUARI 2016


Special Vehicle Operations C-X75 dibangun Jaguar Land Rover SVO bekerja sama dengan Williams Advanced Engineering. SVO, yang baru dibentuk pada Juni 2014, fokus memenuhi harapan peningkatan paling cerdas sekaligus antusiasme pelanggan Jaguar dan

Land Rover. Tim SVO juga fokus menyodorkan kendaraan halo, komisi bespoke, produk heritage, serta branded good. Dengan kata lain, melalui kerja sama itu Jaguar Land Rover SVO bertanggung jawab dalam ‘’Operasi

Khusus’’ untuk menciptakan berbagai model produk berkinerja tinggi bagi Jaguar dan Land Rover. Selain itu, SVO juga fokus pada produk kendaraan personalisasi dan volume rendah, serta model bernilai tinggi Limited Edition untuk kedua merek tersebut.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

41


‘’Untuk kali ini, sekali lagi Jaguar Land Rover menjadi bagian dari line up ikon kendaraan pada salah satu film paling terkenal di dunia, momen membanggakan bagi kita. Ini kesempatan luar biasa untuk menampilkan produksi serta konsep mobil dan kami berharap melanjutkan hubungan baik ini ke masa depan,’’ kata Managing Director of Jaguar Land Rover SVO John Edwards.

Williams Advanced Engineering Williams Advanced Engineering merupakan bisnis jasa teknologi dan rekayasa dari Williams Group. Mereka bergandengan tangan dengan Jaguar Land Rover SVO dalam merancang serta membangun prototipe asli Jaguar C-X75 yang variasinya muncul dalam adegan kejar-kejaran mobil nan spektakuler melintasi jalanan Roma di Spectre. Tujuh C-X75 baru dibangun di fasilitas Williams dalam bingkai kerja sama dengan divisi Jaguar Land Rover SVO. Dari tujuh C-X75 itu, dua mobil ‘’hero’’ yang mempertahankan interior dan powertrain hybrid orisinal serta lima mobil stunt dibangun dengan tingkat ketahanan terhadap kompleksitas sequence stunt menggunakan modifikasi Jaguar supercharged V8 serta ruang frame chassis bespoke. Jaguar C-X75 supercar menorehkan debut Amerika-nya di Mexico City dengan Felipe Massa, pebalap tim Williams Martini Racing, berada di balik kemudi. Aksi Massa itu sekaligus memarakkan pemutaran perdana Spectre di benua Amerika, tepatnya di Mexico City, serta gelaran Formula One™ (F1) Gran Premio de Mexico.

42

LIONMAG JANUARI 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

43


44

LIONMAG JANUARI 2016


‘’Sebuah sensasi tersendiri mampu mengambil kemudi mobil real stunt yang digunakan dalam film Bond. Pada produksi supercar menakjubkan ini, Jaguar bermitra dengan Williams Advanced Engineering. Tentu bagus bisa menikmati beberapa pengalaman dari yang telah dikembangkan rekan-rekan saya di luar F1. Sangat menyenangkan dan sangat menarik bisa mengemudikan Jaguar pada lokasi syuting Spectre di sini, di Mexico City,’’ ujar Massa.

Highest Power & Torque DensitY C-X75 menggabungkan output daya lebih dari 850 bhp dan torsi 1.000 Nm. State-of-the-art, Formula 1-inspired, dan 1.6-liter dual-boosted (turbocharged dan supercharged) empat silinder powerplant menghasilkan 502 bhp pada 10.000 rpm. Paduan torsi tertinggi serta power density electric

C-X75 pun lebih menguatkan posisi Jaguar sebagai investor Inggris yang paling signifikan dalam teknologi inovatif. motor dalam produksi itu mampu menghasilkan lebih dari 390 tenaga kuda. Baterai C-X75, the highest continuously rated power PHEV pack di dunia, juga mampu menghasilkan lebih dari 300 KW. C-X75 mampu melesat dari 0-100 mph dalam waktu kurang dari 6 detik berkat transmisi canggih 7-kecepatan otomatis manual yang memungkinkan gearshift di bawah 200 milidetik. Sementara kecepatan maksimumnya bisa mencapai 220 mph. Deployable aerofoil serta aerodinamis underfloor mobil menempatkannya lebih dari 200 kg downforce pada 200 mph serta sistem aktif meningkatkan stabilitas saat kecepatan tinggi.

Ultra-Low Emission Berkat spesifikasi PHEV paling ekstrem dari setiap baterai mobile, C-X75 mampu melaju sejauh 60 km dalam mode kendaraan pure electric serta emisi CO2-nya berada di bawah 89 g/km. C-X75 pun lebih menguatkan posisi Jaguar sebagai investor Inggris yang paling signifikan dalam teknologi inovatif. Teknologi powertrain-nya yang canggih dan komposit ringan menandai contoh kepemimpinan teknis Jaguar pada bagian paling mutakhir dalam perkembangan otomotif dan manufaktur. C-X75 pun mendobrak batasan power, performa, serta efisiensi bahan bakar. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

45


Traveling Segeri

Juleha, salah satu Bissu melakukan aksi maggiri’ di sawah Arajang Sigeri.

Mappalili

Ritual Turun Sawah di Segeri TekS Burhanuddin Bella FOTO Makhfudz Sappe

46

LIONMAG JANUARI 2016


sap kemenyan mengepul, memenuhi beranda rumah panggung. Aneka jenis hasil bumi ditata mengitari benda pusaka yang tertutup daun pisang dan buah-buahan. Tumpukan padi diletakkan di sebelah benda pusaka. Sejumlah orang duduk bersila, membentuk setengah lingkaran. Makanan aneka rupa tersaji di hadapan mereka. Makanan sebagian

terbuat dari ketan hitam dan putih. Beberapa di antaranya diletakkan telur rebus di atasnya. Doa-doa dilafalkan. Doa berisi harapan agar hasil panen melimpah, mencukupi kebutuhan penduduk. Doa berakhir, sajian yang dihidang disantap bersama. Doa-doa itu dipanjatkan dalam upacara adat mappalili, ritual yang menandai dimulainya musim tanam di Segeri, Kabupaten Pangkejene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Upacara dipusatkan di Arajangnge, rumah adat yang berbentuk rumah panggung di Desa Bontomatene. Di rumah adat ini disimpan arajang, pusaka yang dianggap bertuah. Digelar setahun sekali, mappalili kali ini dilangsungkan 20-22 November 2015. Dimulai dari mattedu arajang—membangunkan alat pembajak sawah peninggalan leluhur yang diyakini bertuah—pada hari pertama. Hari kedua arajang rilau-mengarak pembajak sawah keliling kampung diiringi musik tradisional. Hari terakhir upacara majjori— memulai membajak sawah di tanah peninggalan kerajaan. Prosesi majjori diakhiri dengan siram-siraman sebagai bentuk suka cita. Upacara ritual mappalili selesai, penduduk siap-siap menanam padi di sawah. Konon, bila ada warga yang menaman sebelum mappalili, biasanya hasil panen tak memenuhi harapan. Padi yang ditanam puso sehingga gagal panen.

Maggiri’ Mappalili dipimpin bissu-sebutan bagi laki-laki yang lebih mengaktualkan sisi feminitasnya. Bissu bisa diartikan suci karena tidak miliki payudara dan tidak mengalami menstruasi. Masyarakat setempat biasa menyebut calabai, bukan perempuan tapi berprilaku perempuan. Ada yang menyebut calabai berasal dari kata sala bai atau

sala baine (baine: perempuan dalam bahasa Bugis) yang berarti bukan perempuan. Di tengah rehat usai berdoa, terdengar gendang ditabuh. Seorang bissu muncul dari balik kamar. Berdiam sejenak, Juleha, pemimpin bissu itu, kemudian menyalakan dupa. Ia duduk di sudut tumpukan benda pusaka yang tertutup. Saat bersamaan empat bissu lainnya ikut bergabung. Para bissu mengenakan pakaian adat berwarna cerah. Keris sepanjang kurang lebih 30 centimeter terselip di pinggang. Selembar kain dililitkan di kepala, dibentuk melingkar menjadi penutup rambut. Gendang terus ditabuh. Suara gendang berpadu dengan suara gesekan gelas yang diputar di tepian atas sebuah piring. Juleha larut dalam doanya. Di hadapannya asap kemenyan kian mengepul. Tangan Juleha berayun di tengah kepulan asap. Asap berpencar memenuhi ruangan. Hening. Tak ada suara. Di tengah keheningan, para bissu mulai berjalan perlahan-lahan mengitari tumpukan arajang. Tangan mereka terus melambai, menari mengikuti irama gendang. Tak lama berselang, satu-satu bissu mencabut keris yang terselip di pinggang mereka. Semula benda pusaka itu ditancapkan di telapak tangan sendiri sambil berjalan. Keris diputar, tapi tak ada darah yang menetes. Para bissu terus beraksi. Mengitari tumpukan benda pusaka, mereka mempermainkan keris dengan beragam atraksi. Ada yang meletakkan ujung keris ke leher sambil terus diputar. Sesekali disertai lompatan membuat rumah panggung seakan bergoyang. Beberapa bissu tidur terlentang dengan keris tetap tertancap di leher. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

47


Kelima bissu terus menari sambil terus berjalan mengitari tumpukan benda pusaka. Para bissu itu seakan kesurupan, tak menghiraukan orang berjubel yang berada di sekitarnya. Seperti saat mengawali atraksi dengan menancapkan ujung keris di telapak tangan, hingga akhir tarian tak ada bissu yang terluka. Atraksi para bissu itu disebut maggiri’. Selain mappalili, tarian bissu dengan menusuknusukkan benda tajam ke anggota tubuh kerap juga dipertunjukkan pada upacara adat lainnya. Seorang bissu menceritakan, benda tajam tak bisa menembus tubuh para bissu saat maggiri’ karena telah dimasuki arwah lelulur. Doa-doa ketika memulai ritual dimaksudkan untuk memanggil arwah leluhur. Itu dibenarkan Eka, seorang bissu di Segeri. Katanya, “Sebelum maggiri’, harus lebih dulu memanggil arwah leluhur melalui sesajian.” Pemanggilan disampaikan dengan bahasa torilangi, bahasa Bugis kuno. Bissu baru menguji kekebalan setelah mendapatkan firasat roh

48

LIONMAG JANUARI 2016

leluhur telah masuk ke dalam tubuhnya. Itulah sebabnya, seperti dikatakan Eka, bissu melakukan atraksi tidak selamanya bersamaan. Gerakan para bissu pun tidak ada yang sama karena seakan-akan yang menggerakkan roh. Eka mengakui, bissu yang maggiri’ bisa saja terluka oleh keris bila berperilaku sombong. Ia menyebutnya puji ale, memuji diri sendiri. “Tapi kalau roh sudah masuk, tidak tembus,” tuturnya. Menjelang puncak malam, ritual adat selesai. Upacara kembali dilanjutkan keesokan hari.

Siram-siraman Matahari mulai memancarkan sinarnya ketika Juleha memanjatkan doa untuk ritual terakhir mappalili di rumah adat. Juleha ditemani beberapa bissu. Empat bakul berisi aneka buah diberi sesaji. Sambil berdoa, kembang ditaburi di atasnya. Usai berdoa, penutup pembajak sawah peninggalan leluhur dibuka. Di dalamnya terdapat dua alat pembajak dari potongan batang pohon. Sebuah di antaranya sudah tak utuh. Beberapa bagian lapuk. Usia benda pusaka itu diperkirakan lebih dari seratus tahun.


(dari kiri ke kanan) Juleha membacakan doa di depan sesaji. • Bissu Wa Matang menusukkan keris di lehernya. • Doa-doa dipanjatkan sebelum turun ke sawah. • Arakarakan menempuh jarak sekitar empat kilometer berjalan kaki, melintasi jalan desa dan pematang. • Masyarakat menyiram rombongan sepulang dari sawah.

Alat pembajak kemudian diarak menuju sawah. Penduduk mengiringi dari belakang. Arak-arakan menempuh jarak sekitar 4 kilometer berjalan kaki, melintasi jalan desa dan pematang. Penduduk menyambut di sepanjang perjalanan. Arak-arakan berakhir di tanah yang diyakini sebagai peninggalan leluhur setelah melintasi pematang. Tanah itu berada di atas pematang tambak. Dulu, menurut penduduk setempat, area itu berupa sawah. Kini kondisinya berubah. Lokasi itu menjadi area tambak ikan, menyisahkan dua batu yang menjorok ke atas permukaan tanah di sebuah pematang. Di antara dua batu itulah ujung pembajak sawah diletakkan dalam upacara majjori, memulai membajak sawah di tanah peninggalan kerajaan. Juleha kembali mengambil peran. Ia memimpin doa. Masyarakat bersama dua

bissu menyertai. Kali ini Juleha bersama bissu kembali maggiri’, menunjukkan kebolehannya dengan menancapkan ujung keris ke anggota tubuh. Doa Juleha untuk memperoleh berkah agar hasil panen memuaskan di tanah warisan leluhur bukan akhir dari prosesi ritual mappalili. Penduduk yang kembali mengikuti usai upacara majjori di sawah harus menerima kenyataan rela basah. Di sepanjang jalan masyarakat sudah siap dengan air. Siram-siraman sebagai rasa suka cita. Tak boleh ada yang marah, meski disiram air tak bersih. Tak soal benda apa pun yang melekat di tubuh. Seorang tokoh masyarakat menceritakan, pernah ada warga asing yang merekam prosesi

majjori rela kuyup untuk bisa tetap mengikuti prosesi itu. Dia hanya minta kamera tak basah agar bisa tetap mengabadikan momen tersebut. Siram-siram tak sebatas sepanjang jalan pulang. Ritual mensyaratkan iring-riringan melintas di pasar. Di pusat keraiaman itu kembali riuh dengan siraman. Bissu kembali beraksi, maggiri’, disaksikan pengunjung pasar. Seorang berpakaian polisi ikut dalam aksi, menusukkan keris ke tubuhnya. Ia bukan bissu, tapi warga setempat mengakui, polisi paruh baya itu dikenal kebal dengan benda tajam. Ritual mappalili berakhir di pasar. Tak seperti di awal prosesi, di sini tak ada asap kemenyan yang mengepul. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

49


Destination Museum Katedral

Museum Katedral

Jejak Sejarah Katolik di Indonesia Teks & FOTO Riman Saputra N.

50

LIONMAG JANUARI 2016

Pintu masuk lorong kiri Museum Katedral yang terbuat dari kayu dengan dua malaikat yang menyambut.


Koleksi berkaitan dengan sejarah Gereja Katolik di Indonesia menghiasi balkon gereja yang juga difungsikan sebagai museum. Inilah salah satu tempat untuk menelusuri perjalanan perkembangan Katolik di Tanah Air. Sekitar 400 koleksi pastoran Katedral Jakarta serta sumbangan berbagai pihak tersimpan di museum ini. isa dibilang Gereja Katedral Jakarta merupakan tempat ibadah umat Katolik dengan arsitektur yang begitu menawan. Gereja yang juga cagar budaya ini bernama resmi Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga (De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming— dalam bahasa Belanda). Gaya arsitektur neo-gothic membuat Gereja Katedral di Jalan Katedral 7B Jakarta, ini kental dengan nuansa Eropa. Letaknya yang berseberangan dengan Masjid Istiqlal menandakan toleransi antarumat beragama sejak lama terjalin dan terbina dengan baik di negara ini. Gereja Katedral memiliki tiga menara dari besi di atas atap gereja.

Napak tilas ruangan sebelah kiri dengan deretan lukisan-lukisan pastor serta berbagai benda lainnya yang tersusun dalam display kaca.

Bahan-bahan menara kala itu didatangkan langsung dari Belanda. Ketiganya adalah Menara Benteng Daud, Menara Gading, dan Menara Angelus Dei. Tiga menara itu menjadi ciri khas Gereja Katedral kala dilihat dari kejauhan.

MUSEUM Selain sebagai tempat ibadah, Gereja Katedral Jakarta juga difungsikan sebagai museum, tepatnya di balkon ruang utama dengan denah berbentuk ‘’U’’. Museum yang dibuka setiap Senin, Rabu, dan Jumat pukul 10.00-12.00 WIB ini diresmikan oleh Mgr Julius Darmaatmadja SJ pada 28 April 1991. Museum ini juga

dinobatkan sebagai museum terbaik di Jakarta untuk kategori pelestarian cagar budaya. Untuk mencapai museum itu, saya melewati Menara Daud. Tepat di pintu masuk sebelum menaiki tangga menuju museum, terdapat frame yang menceritakan biografi singkat Rudolphus Kurris, SJ, sang pendiri Museum Katedral. Pembuatan museum itu berawal dari kecintaannya terhadap sejarah dan benda-benda bersejarah yang, menurutnya, mampu membangkitkan rasa kagum manusia terhadap masa lampau serta keinginannya menyalurkan pengetahuan dari generasi ke generasi. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

51


PENINGGALAN BERSEJARAH Usai menaiki puluhan anak tangga, saya pun sampai di ruangan museum. Di salah satu sudut ruangan terdapat foto-foto saat pembangunan Gereja Katedral beserta sketsanya. Di ruangan sayap kiri, pintu dari kayu dengan sepasang patung malaikat bersayap membawa lampu siap menyambut. Napak tilas saya mulai dari ruangan sebelah kiri itu. Lukisan Pastor Kepala J Grooff (1842-1846) menjadi pembuka di dinding kiri, dilanjutkan P Vrancken (1847-1874), A Claessens (1847-1893), dan terus berjajar termasuk di ruangan sebelah kanan yang diakhiri lukisan Leo Soekoto, SJ (1970-1995). Di bawah lukisan, berjajar display kaca yang dimulai dengan buku baptis pertama dan buku catatan perkawinan pertama. Terdapat pula aspergill (alat liturgi untuk memercikkan air suci saat upacara pembaptisan) yang pernah digunakan Uskup Agung Jakarta Mgr Leo Soekoto, SJ, wadah tempat minyak suci, relikwi, serta kotak timah hitam. Pemberian kenangan dari Paus Yohanes Paulus II saat berkunjung pada 12 Oktober 1989 berupa piala (tempat anggur), patena (piring dilapisi emas untuk meletakkan hosti besar), dan kasula (pakaian liturgi paling luar) menjadi salah satu koleksi paling menarik. Piala dan patena Mgr AC Claessens pun tidak kalah menarik dengan detailnya yang kompleks. Terdapat pula Monstrans bergaya Barok buatan Belanda pada 1700an dengan pahatan dua malaikat di samping lingkarannya. Tongkat Paus Paulus VI yang diberikan kepada Uskup Agung Jakarta Mgr Leo Soekoto, SJ saat kunjungan ke Indonesia pada 3-4 Desember 1970 dan Tongkat Gembala yang dihadiahkan kepada Mgr Claessens dari penduduk kota asalnya, Sittard, pada 1875 menjadi koleksi bersejarah lainnya yang sangat menarik.

52

LIONMAG JANUARI 2016

Monstrans gaya Barok.

Masih di ruangan yang sama, di tengah-tengah terdapat sebuah lemari kaca berisikan mitra (serban atau mahkota yang digunakan Paus maupun Uskup). Selain itu, terdapat pula teks doa berbahasa Latin yang digunakan pada masa Pra-Konsili Vatikan II serta kitab-kitab tua yang tersimpan rapi dalam sebuah lemari besar. Saya kemudian melangkah ke ruangan di antara sisi kiri dan kanan. Di sini terdapat orgel pipa asli katedral berukuran sangat besar. Di sisi kiri dan kanannya buku-buku klasik tersusun rapi dalam display kaca. Di ruangan sayap kanan, replika perahu Pater Bonneke, SJ cukup menarik perhatian saya. Perahu

tradisional Flores itu ia naiki kala melakukan tugas pelayanan. Ia wafat tenggelam di Selat Lewotobi, Flores, pada 1889 kala dikejar penguasa Kolonial Belanda. Selain itu, terdapat pula kursi roda Sr Emmanuella, OSU, salah seorang dari tujuh suster Ordo Ursulin, Sittard, Belanda, yang meninggal empat hari setelah tiba di Batavia, serta patungpatung kecil lainnya beserta keramik yang tersimpan dalam sebuah lemari kayu. Keberadaan Museum Katedral diharapkan mampu membangkitkan sekaligus melestarikan spirit kerohanian, dari sebuah perjalanan sejarah perkembangan keimanan, dari generasi ke generasi.


(atas) Replika perahu Pater Bonneke, SJ yang berada di lorong kanan museum. (kiri) Piala Mgr AC Claessens. (kanan) Lemari kaca berisikan mitra, yang salah satunya adalah pemberian Paus Paulus VI.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

53


Destination Ciwidey

Kawah Putih Eksotisme Si Putih dari Selatan Teks & FOTO Riman Saputra N.

54

LIONMAG JANUARI 2016


Danau nan luas berair putih kehijauan dan hamparan tanah putih dengan ranting-ranting pohon menjadi sajian utama Kawah Putih, salah satu objek wisata favorit di kawasan Bandung Selatan. Teks & FOTO Riman Saputra N.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

55


osan dengan kawasan Bandung Utara seperti Lembang atau Gunung Tangkuban Parahu, silakan menggeser langkah untuk menjelajahi sejumlah lokasi wisata di kawasan Bandung Selatan, Jawa Barat. Di Bandung Selatan, salah satu objek wisata yang sangat layak dikunjungi adalah Kawah Putih di kawasan Gunung Patuha, tepatnya di daerah Ciwidey. Kawah Putih pula yang kali ini saya kunjungi bersama sejumlah kawan kala berada di Bandung Selatan. Jarak menuju lokasi Kawah Putih dari pusat Kota Bandung sekitar 48 km atau sekira 1,5 jam perjalanan. Jika dari Jakarta melewati Tol Cipularang, kendaraan bisa dipacu menuju pintu keluar Tol Kopo, berlanjut ke Soreang, arah

56

LIONMAG JANUARI 2016

selatan Kota Ciwidey. Dari Ciwidey, butuh sekitar 20 hingga 30 menit perjalanan menuju gerbang masuk Objek Wisata Kawah Putih. Lepas perjalanan, sampailah di gerbang bawah tempat wisata. Di sini tersedia lapangan parkir nan luas dikelilingi penjual makanan dan pernik-pernik seperti baju, topi, dan kacamata. Jika belum sarapan, lebih baik sempatkan dulu sarapan, karena di atas tidak ada penjual makanan. Dari pintu masuk itu pengunjung disarankan menggunakan kendaraan untuk menuju Kawah Putih karena jaraknya cukup jauh —sekitar 5 km atau sekitar 10-15 menit perjalanan berkendara— dan menanjak. Namun, perjalanan tidak membosankan berkat suguhan pemandangan hijau kebun stroberi serta hutan cagar alam dengan pepohonan besar nan rimbun. Mata serasa segar, batin pun tenang.

ONTANG-ANTING Jalanan menanjak dan berkelok sepanjang sekitar 5 km membawa pengunjung dari pintu gerbang Kawah Putih ke lokasi kawah. Karena ke objek wisata itu kami berangkat dengan bus, jadilah naik menggunakan ontang-anting –seperti mobil angkutan kota (angkot), namun terbuka. Tarif naik ontang-anting hanya Rp 18 ribu per orang, sudah termasuk tiket masuk. Nama ontang-anting diambil dari bahasa Sunda yang berarti ‘’mondarmandir’’, sesuai kesehariannya bolakbalik mengantarkan pengunjung. Di atas ontang-anting yang melaju, terasa cukup menegangkan saat menatap jalur nan sempit dan berliku dengan hutan lebat pada kedua sisi. Meski membuat hati deg-degan, kelihaian pengemudi yang begitu paham medan membuat perjalanan pun aman.


PENJAJA MASKER Saat mengunjunginya, kadar lava belerang Kawah Putih cukup tinggi. Para pengunjung dianjurkan menggunakan masker untuk melindungi paru-paru dari asap belerang. Para penjual masker pun sudah sibuk menawarkan dagangannya sejak kami tiba di gerbang bawah. Namun, tak cuma di bawah. Tiba di gerbang masuk Kawah Putih, di sepanjang tangga menuju kawah juga banyak ditemui penjual masker. Selain dianjurkan bermasker, pengunjung juga tidak diperkenankan berenang, mandi, serta makan di areal itu. Kadang terdengar pula pengumuman agar tidak berada terlalu dekat dengan kawah dalam jangka waktu lama. Jika napas mulai terasa sesak, mual, dan pusing, itu pertanda sudah terlalu banyak menghirup asap beracun dari belerang. Sebaiknya lekas tinggalkan lokasi jika tidak ingin jatuh pingsan.

KAWAH Hamparan tanah putih di sekeliling danau yang terbentuk akibat letusan Gunung Patuha telah terlihat kala saya menuruni tangga. Meski airnya sangat panas, kawah yang berada pada ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut ini memiliki hawa sejuk. Kabut yang kadang turun andil melengkapi kecantikan kawah ini. Cuaca cerah pagi itu menemani selama saya berada di sekitar kawah. Keanggunan Kawah Putih benar-benar bisa dinikmati, mulai dari cantiknya tanah putih yang mengepung danau dan memantulkan sinar matahari, dinding kepundan yang berdiri gagah membentengi kawah, hingga pesona pepohonan kering. Pepohonan khas puncak gunung berapi yang sebagian besar hanya menyisakan cabang dan ranting itu

tetap berdiri tegak, menjadi daya tarik tersendiri serta penanda khas Kawah Putih. Kawah Putih juga memiliki danau dengan ciri khas serta keunikan tersendiri. Air kawahnya bisa berubah warna, seperti hijau apel dan kebiruan bila cuaca terang terkena pantulan matahari, serta coklat susu. Namun, paling sering terlihat air danau itu berwarna putih kehijauan dengan kabut di atas permukaannya.

MISTIK Konon sebelum dibuka untuk umum, masyarakat setempat percaya Kawah Putih menyimpan misteri dan

dinilai angker. Banyak burung mati saat melintas di atasnya. Namun, kepercayaan mistik itu terpatahkan pada 1837 ketika Dr Franz Wilhelm Junghun menelitinya. Ilmuwan Jerman itu mendapati fakta bahwa burung-burung itu mati akibat semburan lava belerang. Menilik tingginya kandungan belerang di Kawah Putih, pada zaman Pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang yang dinamai Zwavel Ontgining Kawah Putih. Kala Jepang menduduki Indonesia, namanya diganti menjadi Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

57


Destination Batu

Jatim Park 2

Dunia Hewan dari Balik Kaca Alun-Alun berlatar Gunung Panderman telah riuh oleh ratusan orang. Pasangan muda-mudi dan keluarga asyik bercengkerama. Sebuah wahana ferris wheel (bianglala) menambah semarak. Di sinilah titik awal Batu, kota mandiri di Jawa Timur di ketinggian sekitar 700-1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang bersuhu rata-rata 12-19 derajat celcius. Teks & FOTO Doddy Wiraseto

58

LIONMAG JANUARI 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

59


ebelumnya Kota Batu merupakan bagian wilayah Kabupaten Malang. Per 6 Maret 1993, Batu ditetapkan sebagai Kota Administratif. Baru pada 17 Oktober 2001 Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Saya berhenti sejenak untuk menikmati keceriaan penduduk di Alun-Alun Batu. Kota ini telah diberkahi lansekap alam nan memikat. Cuaca sejuk berkat dikepung gunung membuat potensi wisata alamnya sungguh luar biasa. Namun, Batu tidak semata puas dengan potensi wisata alam. Ia kian tumbuh menjadi kota wisata keluarga dengan membangun wahana rekreasi lainnya. Salah satunya adalah Jawa Timur Park (Jatim Park) 2.

60

LIONMAG JANUARI 2016

Satwa Awetan di Museum Pada prinsipnya Jatim Park 2 merupakan theme park. Terletak di Jalan Oro-Oro Ombo Nomor 9, untuk mencapainya dari Alun-Alun Batu butuh waktu hanya sekitar 20 menit. Jatim Park 2 terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Museum Satwa, Batu Secret Zoo, dan Eco Green Park. Dengan sajian-sajian itu, bisa dibilang Jatim Park 2 merupakan lokasi wisata dan edukasi yang lengkap tentang hewan dari segala penjuru dunia. Saya dan keluarga tiba di lokasi objek wisata itu bebarengan dengan sejumlah rombongan siswa Sekolah Dasar (SD). Tampak tiada ekspresi lelah di wajah mereka. Bahkan, anakanak itu seolah tiada henti melepas tawa ceria. ‘’Aku mau melihat macan. Aku mau kasih makan jerapah, Bu,’’ suara mereka bersahutan menjawab

pertanyaan seorang ibu gurunya. Senang rasanya menyaksikan antusiasme mereka. Di lokasi ini, anak-anak itu serasa mendapatkan jengkal ‘’surga’’ untuk bermain. Setelah membayar Rp 85 ribu dan diberi gelang tanda masuk, beranjaklah saya mengawali perjalanan dari Museum Satwa. Arsitekturnya membuat pengunjung serasa memasuki museum di Amerika Serikat. Pilar-pilar kokoh dengan ‘’penjaga’’ patung gajah besar. Bangunan bergaya klasik megah ini diisi aneka satwa dari seluruh dunia yang diawetkan. Museum Satwa berisi ribuan satwa awetan yang dipamerkan secara eksklusif berlatar belakang sesuai habitat serta ukuran asli satwa tersebut. Selain satwa yang diawetkan, museum itu juga menyajikan replika fosil-fosil


hewan purba seperti Mammoth, Stegosaurus, Apatosaurus, hingga Tyrannosaurus-Rex, serta masih banyak fosil dinosaurus lainnya. Museum Satwa memiliki empat gedung utama berlatar belakang Gunung Panderman. Beberapa areal yang cukup terkenal di museum ini, antara lain, Insectarium, Khasanah Pengetahuan Fauna, Pameran Fosil, Live Show Animal, dan lain-lain. Di areal Insectarium dipamerkan ratusan serangga dari beragam jenis, seperti kupu-kupu, laba-laba, kumbang, belalang, dan serangga lainnya dari berbagai negara di dunia. Menilik betapa lengkap koleksi satwa itu, kiranya tidak salah jika Museum Satwa Jatim Park 2 diklaim sebagai museum modern berskala internasional.

Kebun Binatang Modern Tampaknya sebuah alur sengaja dibuat untuk memudahkan pengunjung menikmati satu per satu wahana di Jatim Park 2. Di pintu keluar Museum Satwa, kembali saya melewati loket awal, lalu sudah berada di depan pintu masuk Batu Secret Zoo – tempat hewan-hewan langka yang dipelihara dan dirawat dengan baik. Kebun binatang yang diresmikan sejak 2010 itu memiliki beberapa zona yang terbagi sesuai kategori hewan. Usai melewati areal pertama yang berisi hewan primata, saya menuju areal berbagai macam reptil terpajang di akuarium dengan penataan sesuai habitat aslinya. Lepas itu, baru ditemui zona akuarium berisi berbagai koleksi hewan air tawar maupun air laut yang dijamin mampu membuat pengunjung

Jatim Park 2 terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Museum Satwa, Batu Secret Zoo, dan Eco Green Park. Dengan sajian-sajian itu, bisa dibilang Jatim Park 2 merupakan lokasi wisata dan edukasi yang lengkap tentang hewan dari segala penjuru dunia.

terkesima. Salah satu koleksi uniknya adalah belut listrik. Dari areal reptil yang didesain dalam ruangan, saya beranjak menuju ruang terbuka. Di sini terdapat jaguar, puma, dan harimau sebelum pengunjung dibawa menikmati zona savana – sebuah lorong kaca tempat pengunjung bisa menikmati hewanhewan Afrika dengan kondisi habitat yang dibuat semirip aslinya hingga berujung ke areal Pasar Afrika. Sementara itu, salah satu areal yang akan memanjakan anak-anak adalah Fantasy Land dan Adventure Land. Berbagai wahana bermain nan seru, termasuk kolam bermain, bisa didapati. Bisa pula mengitari sungai buatan dalam River Adventure sembari melihat replika Kapal Nabi Nuh lengkap dengan patung-patung hewan di atasnya. Puas menikmati beragam wahana, areal terakhir yang seharusnya tidak dilewatkan adalah Tiger Land. Sejumlah hewan yang dikenal sebagai ‘’raja rimba’’, seperti harimau dan singa, ditempatkan di kandang terbuka yang cukup luas. Satu lagi wahana yang bisa dinikmati di Jatim Park 2 adalah Eco Green Park. Konsepnya memadukan wisata alam, kebudayaan, lingkungan, dan seni yang inspiratif, menarik, serta mendidik. Jika dilihat dari tata letaknya, Eco Green Park sangat cocok untuk rekreasi keluarga, terutama sebagai wisata edukasi bagi anak-anak agar bisa belajar tentang ekosistem. Kehadiran Jatim Park 2 kian memperkuat daya pesona dan kekuatan pikat Kota Batu. Kota ramah lingkungan dengan alam mengagumkan. Lokasi yang tepat untuk rekreasi keluarga sekaligus menikmati dunia hewan dari balik kaca. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

61


Destination Bali Pulina

Bali Pulina Coffee Plantations

Harmoni Alam & Secangkir Kopi Hujan rintik perlahan turun di atas tanah gembur Ubud, Bali. Matahari yang awalnya puas menyinari terasering sawah di daerah Tegallalang perlahan hilang. Teks & FOTO Doddy Wiraseto

62

LIONMAG JANUARI 2016

ijau sawah tidak lagi nikmat untuk dipandangi. Hujan telah menutup pesonanya. Dan hujan pula, yang selalu saya tidak sukai dalam setiap perjalanan. Dari atas cafĂŠ-cafĂŠ di Tegallalang saya masih berharap hujan reda. Adalah cerita dan gambar tentang trekking di area persawahan yang mengundang rasa penasaran saya tentang daerah ini. Tidak heran bila hujan menjadi hal yang saya tidak harapkan. Semua rencana terpaksa dibatalkan. Hujan semakin deras, dan saya semakin pesimis rencana dapat terwujud.


“Kita ke Bali Pulina Coffee Plantation saja pak, menikmati secangkir kopi dan pisang goreng sembari melihat proses pembuatannya,” ujar Made Wayan, Pemandu Wisata saya selama di Ubud. Jawaban yang langsung saya setujui, mengingat cuaca yang semakin tidak berkompromi. Dari Tegallalang ke Bali Pulina hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Seorang pemandu dengan payung di tangan sigap menyambut saya. Setelah membayar tiket masuk sekitar Rp 100.000 rupiah, dia mengantarkan berkeliling ke area

wisata kebun kopi dan melihat bagaimana proses kopi itu dibuat. Kopi Bali memang sedari dulu sudah mengisi keseharian saya. Kopi dari daerah Kintamani, merupakan biji kopi yang umum ditemui di coffee shop maupun di supermarket yang menjual kopi masih berbentuk biji. Tidak heran bila tempat ini memiliki daya tarik tersendiri. Terlebih lagi keberadaan Bali Pulina ini juga secara langsung membantu petani-petani lokal untuk menjual kopinya. Hujan tidak menghalangi saya untuk melihat setiap jengkal kawasan Agrowisata ini. Selepas pintu masuk, sebuah gubuk sedang dipadati oleh turis mancanegara. Mereka seakan terhiptnotis oleh gerak lincah tangan seorang ibu dalam menyangrai biji kopi. Di atas tungku kayu, ibu tersebut mengaduk biji kopi hingga berubah warna menjadi kehitaman. “Satu wajan bisa menyangrai 1 kilogram biji kopi sekaligus dan membutuhkan waktu sekitar 45 menit,” jelas ibu tersebut. Tidak jauh dari tempat penyangraian, sekumpulan empat turis asing dan satu turis lokal terlihat asik mengabadikan gambar seekor luwak. Hewan ini terlihat sedang asik menikmati buah kopi merah dan buahbuahan. Dari buah kopi yang dimakan luwak tersebut, nantinya menghasilkan kopi luwak di Bali Pulina ini. Selain perkebunan kopi, di sini juga ditanami tumbuhan cokelat dan juga berbagai herbal dan buah-buahan. Hujan perlahan mulai reda, meninggalkan tanah basah dan udara sejuk nan segar. Pemandu yang sedari tadi memayungi saya, mengajak menuju sebuah pendopo. Puluhan orang ramai bersenda gurau sembari mencicip cangkir kecil didepannya. Sepiring pisang goreng hangat semakin menambah semarak suasana. Di semua meja proses penyajiannya tampak sama. Delapan

cangkir kayu diletakan di atas wadah kayu panjang. “Itu memang minuman-minuman yang disajikan untuk tamu, dan sudah termasuk dalam biaya masuk tadi,” ujar pemandu saya. Lebih lanjut ia menambahkan bila nanti ingin memesan salah satu varian tersebut baru dikenakan biaya. Kedelapan varian tersebut yakni lemon tea, ginger tea, ginger coffee, ginseng coffee, chocolate coffee, pure cocoa, vanilla coffee, dan Bali coffee. Sesapan awal dan sepotong pisang goreng, kombinasi sempurna di sore hari pasca hujan reda. Tidak hanya kenikmatan kopi yang ditawarkan, Bali Pulina juga memiliki pemandangan khas kawasan Ubud. Sawah berundak yang hampir mirip di Tegallalang menjadi daya tarik lain dari Bali Pulina. Anjungan dari dek kayu yang berbentuk daun kopi menjadi lokasi favorit turis. Disinilah tempat mereka mengabadikan momen-momen terbaik di Bali Pulina. Secangkir kopi luwak Bali kembali menemani sore hari. Menikmati pergantian langit hari ini, dari awan gelap menuju malam. Sore istimewa di Bali Pulina.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

63


Culinary

Kuliner Legendaris di Jakarta

Langgam kuliner di Jakarta telah melewati berbagai generasi. Mulai dari kedai sederhana hingga kini mulai banyak dipenuhi restoran kasual hingga restoran mewah. Namun dinamika ini tetap tidak mengusik lima kuliner legendaris ini. Mereka tetap bertahan di tengah perkembangan zaman. 1. Warung Soto Betawi H Mar’uf

1.

Rumah Makan Soto Betawi H. Ma’ruf berdiri sejak 1940 lalu di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di bilangan Cikini, Jakarta Pusat. Warung ini tidak hanya menyajikan soto, tapi juga sate kambing. Namun yang istimewa dan menjadi favorit pengunjungnya adalah sajian khas soto Betawinya. Keistimewaannya di warung H. Ma’ruf ini adalah paru gorengnya yang tetap garing sekalipun sudah direndam di dalam kuah soto. Untuk seporsi soto di warung ini dibanderol Rp 26.000. Soto Betawi H. Ma’ruf Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya 73 Jakarta Pusat

2. Gado-Gado BonBin Tetap eksis dari 1960 adalah bukti kualitas gado-gado ini. Hampir setengah abad, gado-gado ini mampu mempertahankan rasa dan bumbu-bumbu yang digunakan. Yang membuat gadogado ini istimewa adalah saus kacang yang disiramkan ke atas tumpukan sayur dan bahan lainnya. Saus kacang yang kental berbalut kesegaran bahan baku membuat Gado-Gado BonBin tidak pernah kehilangan pelanggan setianya. Sepiring gado-gado dengan lontong dijual seharga Rp25.000, kalau pakai nasi tambah Rp2.000 lagi. Gadogadonya saja dibanderol dengan harga Rp23.000. Kini bukan hanya gado-gado yang dijual, melainkan ada nasi rames, lontong cap gomeh, asinan, ayam goreng, bahkan mie ayam. Minumannya pun ada es cendol, es shanghai, dan kelapa muda. Gado-Gado BonBin Jl. Cikini IV No. 5, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat

64

LIONMAG JANUARI 2016

2.


3. Nasi Campur dan Kopi Tak Kie Nasi campur dan Kopi Tak Kie berdiri sejak tahun 1927. Awalnya kedai ini menjual kuliner khas warung kopi peranakan Tionghoa, namun seiring perubahan waktu dan zaman semua itu mulai tergerus. Saat ini Tak Kie hanya menyajikan kopi hitam, kopi susu, es kopi, es kopi susu. Disamping itu, Nasi Campur juga menjadi primadona baru di kedai ini. Segelas Es Kopi legendaris Kopi Tak Kie hanya Rp 15.000 dan Nasi Campurnya seharga Rp 30.000. Dari segelas kopi es Tak Kie, kedai ini menjadi saksi untaian peristiwa bersejarah di Jakarta dari masa kolonial hingga era reformasi. Nasi Campur dan Kopi Tak Kie Gang Gloria Jl. Pintu Besar Selatan 3 No. 4 - 6, Kota, Jakarta Barat

3.

4.

5. Ice Cream Ragusa

4. Mie Ayam Gondangdia Kebakaran di pertengahan 2015 memaksa Mie Ayam legendaris ini pindah dari tempat awal berdirinya. Mie Ayam yang telah berdiri sejak 1968 ini awalnya berada di daerah Gondangdia Lama. Kini lokasinya bergeser sedikit ke jalan Cikini, bersebelahan dengan Nasi Uduk Gondangdia dan tidak jauh dari Gado-gado BonBin. Semangkok mie ayam lengkap dengan pangsit rebus dan bakso dibanderol seharga Rp 36.000. Sembari menunggu renovasi kedai bersejarahnya dibangun kembali, disinilah tempat bernostalgia menikmati semangkuk mie ayam gurih nan nikmat. Mie Ayam Gondangdia Jalan Cikini IV No.12A, Menteng, Jakarta Pusat.

Di tempat ini, Anda dapat menikmati es krim dengan suasana tempo dulu. Beralamat di Jl. Veteran I no.10 Jakarta Pusat, Es Krim Ragusa yang telah berdiri sejak 1932 tidak pernah kehilangan penikmatnya. Bangunan dan interiornya tidak kehilangan aura zaman dulunya. Beberapa menu yang ada misalnya banana split, special mix, spaghetti ice cream, cassata siciliana, tutti frutti, chocolate sundae, lemon ice, cola float dan nougat adalah rekomendasi. Harganya pun tetap bersahabat mulai dari Rp 8.000,sampai Rp 28.000. Ragusa Italian Ice Cream Jl. Veteran I No.10 Jakarta Pusat 10110

5.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

65


Hot Stuff

Biolite Limited Edition Black Campstove

Mengubah Api Menjadi Listrik Biolite Limited Edition Black CampStove bisa menjadi salah satu perangkat wajib untuk bertualang di alam liar. Kompor karbon netral ini mampu mengubah api menjadi listrik yang berguna, dan memungkinkan Anda untuk memasak daging di atas api tanpa asap sembari mengisi smartphone atau tablet. Perangkat tidak mengeluarkan asap atau profil panas, sehingga menjadikannya sebagai ultimate stealthy man cooker. Tidak hanya campstove ini sangat fungsional, tapi ini menjadi satu langkah lebih dekat ke arah planet yang bersih, berkat footprint yang minimal. Perusahaan hanya menciptakan 1.000 kompor saja, dan masingmasing dicap dengan nomor ID unik dengan banderol US$ 130.

X-Jets Jetblade

Sensasi Terbang di Atas Laut

Mokacam

Kamera Aksi 4K Terkecil Bisa dibilang Mokacam merupakan kamera aksi termini di dunia yang mampu merekam video 4K dengan dimensi 45mm x 45mm dengan bobot 79 gram, lebih kecil dan ringan dibanding GoPro Hero 4. Mokacam dibekali sensor 16 megapixel, lensa sudut lebar 152 derajat, bodi tahan air, dan magnet di belakang bodinya. Fitur lainnya ada mode Motion Activated yang secara otomatis merekam video atau mengambil foto dengan mendeteksi gerakan. Uniknya, aksesoris baterai tambahannya bisa langsung digunakan dengan cara menempelkannya ke belakang bodinya tanpa perlu mematikan kamera. Selain itu layarnya bisa diputar 270 derajat yang juga telah dilengkapi baterai tambahan untuk memperpanjang durasi rekaman video. Mokacam dibanderol US$169.

66

LIONMAG JANUARI 2016

Memperkenalkan X-Jets Jetblade, perangkat baru yang memungkinkan penggunanya untuk merasakan sensasi penerbangan hidro, serta berdiri dan menjaga keseimbangan pada papan di udara di atas air. Inilah cara mudah dan aman untuk merasakan pengalaman seperti terbang. Pada dasarnya, ia bekerja seperti water-propelled jetpack, tapi tidak melekat di punggung, melainkan di kaki. Pengguna berdiri di satu set sepatu yang melekat pada perangkat yang akan mendorong ke udara menggunakan tenaga air. Petualangan air yang didorong hingga beberapa meter di atas permukaan laut ini dapat tetap di udara sekitar 15 sampai 30 menit. X-Jets Jetblade dibanderol mulai dari US$ 2795.


2016 Indian Scout Sixty Indian Paling Terjangkau Perusahaan sepeda motor pertama di Amerika baru saja meluncurkan sebuah sepeda motor terbaru penuh gaya serta cukup terjangkau di pasar, Indian Scout Sixty, dengan harga dimulai dari US$ 9.000. Sepeda motor ini menggunakan liquidcooled motor 60 inci kubik baru yang dibuat hitam untuk mencocokkannya (tidak termasuk tailpipe yang tetap krom). Sixty menggunakan teknologi modern yang menjamin memberikan pengalaman luar biasa dalam berkendara, seperti efficient electronic fuel injection, engine counterbalancing, dan transmisi 5-kecepatan. Headlight-nya pun dibuat black out dengan estetika yang mempertahankan warisan Scout. Kursinya pun dibuat rendah hanya 25,3 inci untuk memberikan handling dan manuver mengesankan pada kecepatan rendah serta memiliki pusat gravitasi rendah untuk memberikan kontrol luar biasa pada kecepatan lebih tinggi. Untuk tetap sejalan dengan Scout original, Sixty memiliki fitur fleet-sided fender.

Miramar Chronograph Terinspirasi dari Top Gun

Miramar Chronograph dirancang tanpa mempedulikan tentang bagaimana majunya teknologi saat ini namun lebih berfokus pada tampilan terbaik sebagai sebuah jam tangan hebat. Dalam merancang Miramar Chronograph, International Watch Company mendapat inspirasi dari Top Gun sekaligus merupakan penghargaan untuk tempat kelahiran sekolah pilot U.S. Navy dalam film di Miramar, California. Jam tangan ini memiliki skema warna ala militer, chapter ring eksternal, dan satu lingkaran dalam jam. Keunikan lainnya adalah penggunaan fungsi flyback unik untuk melindungi diri terhadap medan magnet dan juga memiliki case dalam soft-iron. Selain itu, Miramar Chronograph memiliki cadangan daya 68 jam.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

67


Postcard

68

LIONMAG JANUARI 2016


j

a tengah aw

01.01.2016

DO

I

A

I

N

N ES

Semarang

Rawa Pening Rawa Pening menjadi tempat dimana salah satu mitos masyarakat lokal berasal. Selain terkenal karena ceritanya tempat ini juga menyajikan pemandangan yang sangat indah pada saat matahari terbit maupun terbenam. Selain dapat menikmati pemandangan yang indah, pengunjung juga dapat melihat sejumlah aktifitas masyarakat setempat yang sedang menangkap ikan. alfonsus hendriatmo MALANG

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

69


Postcard

70

LIONMAG JANUARI 2016


j

a tengah aw

01.01.2016

DO

I

A

I

N

N ES

Dieng

Pesona Sang Surya dari Puncak Prau Saat itu kami berjalan pukul 17.00 WIB melewati jalan terjal mendaki yang merupakan jalur menuju puncak Prau dan sampai di puncak pukul 20.00 WIB. Puncak luas terhampar bagai dek sebuah perahu raksasa berselimut padang rumput hijau. Kami bermalam di puncak dengan ketinggian 2565 mbpl, rasa dingin menusuk tulang, namun rasa lelah dan dingin hilang seketika saat sang surya terbit dan memaparkan kemegahan dua gunung kembar Sindoro Sumbing serta dari kejauhan mengintip dari balik tebalnya awan Gunung Merapi dan Merbabu. Gerak awan rendah mengalir halus, sungguh luar biasa merasakan bagai berdiri di atas awan. nurul hudha SEMARANG

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

71


Postcard

Gunung Kidul

gyakarta yo

Pantai Timang

I

A

01.01.2016

N

Pantai Timang yang berada di Kabupaten Gunung Kidul adalah salah satu pantai dengan keindahan alam yang sangat indah. Pantai- pantai di Gunung Kidul Yogyakarta menawarkan beberapa aktivitas yang menguji adrenalin, salah satunya adalah Pantai Timang. Pantai ini menawarkan wisata adrenalin dengan menaiki gondola yang menghubungkan antara bukit Pantai Timang dengan Pulau Timang. Dahulu gondola ini merupakan alat transportasi yang digunakan menyebrang ke Pulau Timang untuk mencari ikan.

DO

NE

SI

Akbar Cahyadhi SEMARANG

Gili Trawangan

Pantai Putih Langit Biru

bok lom

I

A

01.01.2016

N

DO

NE

SI

Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Kelebihan Gili Trawangan dibandingkan dengan pantai lain adalah kita dapat menikmati sunset dan juga sunrise sekaligus di pantai ini! Hal ini terjadi karena Gili Trawangan memiliki pantai yang menghadap timur dan menghadap barat, dan jaraknya tidak terlalu jauh. Langit biru yang bersih, Pantai pasir putih, air laut yang jernih serta kehidupan malam di Gili Trawangan memiliki kenangan tersendiri di hati saya dan teman - teman. Klemens Bonggo Suhartono JAKARTA

Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com



Foto: Yosep Arkian

Info

Lion Air Terbang Langsung ke Madinah Penerbangan Perdana Terisi Penuh Jika selama ini sebagian besar agen perjalanan umrah biasanya memberangkatkan jamaah Jakarta-Jeddah kemudian melakukan perjalanan menuju Madinah menggunakan bus, sekarang tidak perlu lagi. Lion Air melayani penerbangan langsung ke Madinah dengan pesawat baru Airbus A330-300. Penerbangan langsung ini meningkatkan efisiensi waktu sekitar 4-5 jam. otensi perjalanan umrah jamaah Indonesia sangat besar, dibutuhkan pula fasilitas transportasi udara yang memadai. Untuk itu Lion Air menambah kapasitas penerbangan langsung ke Madinah dari Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar. Rute ini dilayani menggunakan tiga unit pesawat berlorong ganda, Airbus A330-300 dengan kapasitas 440 penumpang. Saat ini Lion Air melayani rute ini dengan jadwal 12 kali dalam sepekan. Lion Air melakukan penerbangan umrah perdana dari Jakarta ke Madinah. Keberangkatan pertama Rabu, 2 Desember 2015 pukul 11.10 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tiba pukul 17.30 waktu setempat di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz. Selain dari Jakarta, juga dilakukan penerbangan perdana dari Surabaya pada Minggu 13 Desember 2015,

Banjarmasin pada Selasa 15 Desember 2015, dan dari Makassar yang dilakukan pada 28 Desember 2015. Station Manager Lion Air di Madinah, Muhammad Zaidi mengatakan, penerbangan perdana yang membawa jamaah umrah dari Cengkareng sampai Madinah sesuai jadwal. “Alhamdulillah, penerbangan berjalan lancar dan tiba dengan selamat di Madinah,” katanya. Pada penerbangan perdana dari Jakarta ini terisi penuh 437 kursi. Ini menunjukkan bahwa penerbangan langsung ke Madinah ini disambut antusias oleh biro perjalanan haji dan umrah. Marketing Ticketing PT Moisani Manggala (M2) Wisata Hanny N Hanafiah mengatakan, Lion Air sangat mengerti kebutuhan agen perjalanan umrah. Penerbangan langsung Jakarta-Madinah ini sangat diminati. Agen perjalanan diuntungkan dengan efisiensi waktu dibanding harus mendarat di Jeddah. “Rute ini favorit sekali karena tidak transit. Antusiasme jamaah umrah juga tinggi. Indikasinya, penerbangan perdana terisi penuh, 437 kursi,” kata Hanny. Sebagian besar agen perjalanan umrah biasanya memberangkatkan jamaah JakartaJeddah kemudian melakukan perjalanan menuju Madinah menggunakan bus. Efisiensi waktu dengan penerbangan langsung ke Madinah sekitar 4-5 jam sehingga jamaah dapat beristirahat sebelum melanjutkan ibadah. Pelayanan penerbangan Lion Air ini cukup memuaskan seperti yang dikatakan Kepala Divisi Operasional Logistik


Foto-foto: Makhfudz Sappe

(hal kiri) Suasana jamaah dalam kabin pesawat yang nyaman. (atas) Pesawat Airbus A330300 Lion Air. (kiri) Interior pesawat Airbus A330-300 Lion Air yang luas. (kanan) Pesawat Airbus A330-300 sedang parkir di apron Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

First Travel Rahmat. Dia menyebut 60 persen jamaah First Travel diangkut Lion Air. Dalam sebulan First Travel memberangkatkan 10 ribu jamaah. Rahmat mengaku menjalin kerja sama dengan Lion Air sejak 2014. “Selama ini pelayanan Lion Air sangat memuaskan,” katanya. Sementara penerbangan perdana dari Surabaya memberangkatkan sekitar 422 jamaah umrah menggunakan pesawat Lion Air JT114. Ini menunjukkan bahwa pangsa pasar rute ke Madinah cukup besar karena animo masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya untuk beribadah umrah cukup tinggi. Hal ini juga diakui Presiden Isbir Tour Fauzy Mahendra. Dia mengatakan penerbangan Surabaya-Madinah yang disediakan Lion Air luar biasa. “Ini menjadi favorit dan untuk jualan sangat mudah dibandingkan dengan pesawat transit lainnya. Biasanya harus ke Jeddah dulu, kini langsung ke Madinah,” katanya. Tidak hanya penerbangan perdana dari Jakarta dan Surabaya saja yang terisi penuh, penerbangan perdana dari Banjarmasin langsung ke Madinah juga terisi penuh. General Manager Service Lion Air Group Ari Azhari mengatakan, seluruh kursi penerbangan umrah terisi penuh. PT Moisani Manggala (M2) sebagai travel umrah kerjasama memberangkatkan 437 orang. “Bahkan hingga Januari 2016 kursi kami sudah fullbooking oleh jamaah umrah,” katanya.

Direktur Utama Lion Air Rudy Lumingkewas mengatakan, penerbangan umrah menunjukkan komitmen Lion Air Group memberikan pelayanan dan kenyamanan penumpang, khususnya yang menjalankan ibadah umrah maupun haji nantinya. Direktur Niaga Lion Air Achmad Hasan mengatakan, selain dari Jakarta, penerbangan ke Madinah juga dari Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar. Penerbangan umrah dilakukan 12 kali dalam sepekan. Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta sembilan kali. Dari Bandara Juanda Surabaya, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan melayani masing-masing sekali dalam sepekan. JADWAL PENERBANGAN UMRAH LION AIR LANGSUNG KE MADINAH BERANGKAT JAKARTA 06.00 WIB 11.10 WIB

TIBA DI MADINAH

FREKUENSI

12.30 waktu setempat 17.30 waktu setempat

9 kali per minggu

SURABAYA 05.15 WIB

12.30 waktu setempat

1 kali per minggu (setiap Minggu)

MAKASSAR 09.00 WITA

17.30 waktu setempat

1 kali per minggu (setiap Senin)

BANJARMASIN 09.35 WITA

17.30 waktu setempat

1 kali per minggu (setiap Selasa

RUTE KEMBALI KE INDONESIA Dari Jeddah 16.25 waktu setempat 21.35 waktu setempat


LION GROUP FLEET

2 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY

3 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY

71 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

32 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

14 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 SEATS 150 seats economy - 12 seats business

12 UNITS AIRBUS A 320 CEO TOTAL 156 SEATS 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

2 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business

11 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun

17 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.

27 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan

2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan


WELCOME ABOARD

Selamat Datang Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat. What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft. Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undangundangnomer 1tahun 2009).

PERALATAN ELEKTRONIK / Electronic devices Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbely “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut. For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users.

MINUMAN BERALKOHOL / Alcohol beverage Lion Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. Lion air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight.

BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA / Dangerous goods Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought. MEROKOK / Smoke Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan. Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules. BAJU PELAMPUNG / Live vest Jaket/Baju Pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/ baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.

PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK / Travelling with kids Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. Lion air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk. UTAMAKAN KESELAMATAN / Safety Priority • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you. • Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket.

• Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew. Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew BAGASI / Baggage Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. Bring precious objects in the bag you carry yourself. Perhatikan berat bagasi Anda. Note the weight of your luggage - Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG - Bagasi untuk Rute Domestik / Baggage for domestic route: Kelas Ekonomi / Economy class: 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional / Baggage for international route: Kelas Ekonomi / Economy class : 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg

40 cm

PONSEL / Mobile phone Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower

30 cm

20 cm


78

LIONMAG JANUARI 2016


LION GROUP ROUTE MAP

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

79


KIDZONE

80

LIONMAG JANUARI 2016


SUMBER FOTO: www.escapeartistes.com • www.nationaljourney.com • www.tempatwisatadaerah.blogspot.co.id • www.vacationbaliindonesia.com • www.sharontravelogue.com • www.starhero.com • www.klikhotel.com • www.kalamata.me • www.anekatempatwisata.com • www.nagoya-mansion.com • www.jurnalasia.com • www.antaranews.com • www.jejak-bocahilang.com • www.wikipedia.com • www.bogor.tamansafari.com • www.elangg.com • www.wisata-kita.com • www.igoid.com • www.lintasntt • www.waterparksystem.com • www.101jakfm.com

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

81


82

LIONMAG JANUARI 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

83


84

LIONMAG JANUARI 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

85


LADY IN THE AIR

Eldira Maulina Hasan

Cinta & Loyalitas Loyalitas adalah kesetiaan dengan rasa cinta sebagai fondasinya. Tanpa cinta, mustahil terbangun ikatan kuat dalam sebuah komitmen. Kalimat filosofis itu terlontar dari seorang Eldira Maulina Hasan, pramugari yang bergabung Lion Air sejak 2009. Dira, begitu gadis bermata hijau itu akrab disapa, seolah hendak menyatakan bahwa antara cinta dan loyalitas ibarat dua sisi koin.

‘’Tidak hanya pada pekerjaan, aspek loyalitas adalah aspek dasar saya hidup dan bersosial. Pada akhirnya itu pula yang membuat saya bisa menjadi seperti saat ini,” tutur pramugari yang tergabung di batch 61 ini. Namun, gadis kelahiran Tangerang, 31 Oktober itu mengatakan pula, setiap orang memiliki pandangan masing-masing tentang cinta dan loyalitas dalam hidup. Jika cinta dan loyalitas dibingkai dalam aspek kehidupan sosial, di situlah manfaat besarnya sebagaimana yang kini ia rasakan dengan menyandang profesi sebagai pramugari. ‘’Dalam lingkungan kerja, baik dengan rekan maupun dengan perusahaan, keluarga, sahabat maupun percintaan, kebersamaan juga akan membentuk loyalitas. Dari kebersamaan akan muncul inisiatif dari masing-masing individu, sehingga menimbulkan kenyamanan. Jika sudah di titik ini, uang bukan lagi menjadi pertimbangan penting,” kata anak pertama dari lima bersaudara dari pasutri Hasanudin Farud dan Letty Suhaety ini. Dira pun mensyukuri profesinya kini meski sebelumnya tidak menyangka bakal bekerja di bidang penerbangan. Ia menilai inilah jalan hidup yang harus disyukuri dan dijalani. Baginya, tiada yang lebih indah selain menikmati pemberian Yang Maha Kuasa. Menurut Dira, syukur itu penting untuk menjaga diri dari sifat tinggi hati. Tinggi hati yang berujung kesombongan hanya akan mengancam loyalitas dalam diri. ‘’Kadang sombong membuat kita merasa tidak butuh siapa-siapa, bahkan pekerjaan pun dilakukan setengah hati. Tidak ada keinginan bersama untuk satu dalam tujuan. Padahal, itu akan merugikan. Dengan kebersamaan, saya punya kesadaran pribadi untuk memaksimalkan potensi yang saya punya sehingga bermanfaat untuk kepentingan bersama,” ucap gadis berpostur 164 cm ini. TEKS Dody Wiraseto FOTO Riman Saputra N. WARDROBE Esmée Sommers - Semarang LOKASI Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta

86

LIONMAG JANUARI 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

87


88

LIONMAG JANUARI 2016


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

89


90

LIONMAG JANUARI 2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.