LIONMAG JANUARI 2017

Page 1

AUTOMOTIVE Aston Martin Vanquish S - The Next Level of Ultimate Super Gt

The Inflight Magazine of Lion Air

JANUARI 2017

Nusa Ceningan

Gemuruh Pulau Kecil Bali

Pesona Pecinan di Perkotaan

TIDAK DIBAWA PULANG




Contents

Januari 2017 113.12

20.

Contents

20

Special Wisata Kebun Teh

26

Travel Sketch Bulukumba

32

Traveling Nusa Lembongan

44.

38

Automotive Aston Martin

44

50.

Special Pesona Pecinan di Perkotaan

50

Traveling TWA Sangalaki

54

Destination Museum Adityawarman

56

38.

Destination Pangkalan Bun

60

Destination Cirebon


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

3


Lion Air Section

72

Regular

64.

10.

Info

8

74

News Around

Aircraft Fleet

12

75

Leisure

Welcome Aboard

16

76

Wisdom in The Air

Route Map

64

80

Hot Stuff

KidZone

66

86

Lady in The Air

Postcard

Contributors

Paul I. Zacharia

Belum banyak penggemar wisata menyadari kelebihan Cirebon. Padahal kota di pantai utara (pantura) Pulau Jawa, dalam wilayah Provinsi Jawa Barat, ini layak diapresiasi berkat pelestarian kekayaan budaya serta warisan bersejarah. Inilah yang menarik Paul mengabadikan Cirebon dalam bingkai kameranya. Paul I. Zacharia, Penggemar foto dan traveling ini juga sering menjadi juri lomba foto lokal dan nasional. Ia kerap menulis di media nasional.

Toto Santiko Budi

Fotografer lepas, tinggal di Jakarta. Mengawali karir di Surabaya, tahun 2000. Sebagai staf foto Harian Radar Surabaya. Tahun 2005 bergabung dengan Jiwa Foto Agency Jakarta. Sejumlah karyanya pernah dimuat media lokal maupun Internasional, seperti koran Tempo, National Geographic Indonesia dan Destin Asia. Edisi kali ini, Toto bercerita tentang Taman Wisata Alam Sangalaki di Kalimantan Timur yang terkenal sebagai tempat penangkaran penyu hijau.

Valentino Luis

Pria kelahiran Maumere, Flores ini menyelesaikan studi di Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar dan Institut fßr Sprache & Komunikation Hannover, Jerman. Mulai berkelana ke berbagai negara sejak 2007 dan menjadi kontributor untuk majalah wisata dalam dan luar negeri (Nature’s Best Photography, Merian Germany, National Geographic Traveler, Travelxpose, dll). Dalam edisi kali ini, Valentino mengajak pembaca jalan-jalan ke kota Koln yang sangat inda.



Cockpit’s Note

Semangat Baru di Tahun Baru

President Director Rudy Lumingkewas Director of Safety & Security Capt. Eduard Kallisto Pardede

Penumpang yang budiman, Pertama kami mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2017”. Semoga di tahun ini Tuhan Yang Maha Esa tetap melimpahkan rahmat dan perlindungan kepada kita. Dan di tahun baru ini pula kita mendapatkan pembaruan semangat demi kesuksesan. Semangat tahun baru ini pula yang mendorong kami terus berupaya memberikan yang terbaik kepada seluruh penumpang. Kualitas sumber daya manusia terus kami tingkatkan demi kenyamanan penumpang sekalian terbang bersama kami. Demikian juga dengan armada pesawat yang dipakai, secara bertahap kami terus menerima kiriman pesawat baru langsung dari pabriknya. Selain itu, kami juga terus menambah rute baru serta menambah frekuensi terbang pada rute yang sudah ada. Guna memudahkan mobilitas penumpang sekalian ke luar negeri, Lion Air Group terus membuka rute-rute regional. Dengan dua perusahaan penerbangan yang tergabung dalam Lion Air Group yakni di Thailand dengan Thai Lion Air dan Malaysia dengan Malindo Air, kami berupaya seluruh Negara di ASEAN dapat kami jangkau. Pada kesempatan ini juga keluarga besar Lion Air mengucapkan “Selamat Tahun Baru Imlek 2568” kepada seluruh penumpang yang merayakannya. Terimakasih atas kepercayaan penumpang sekalian, selamat menikmati penerbangan Anda. Salam,

Director of Operation Capt. Daniel Putut Kuncoro Director of Technics Beni Purnama Director of Commerce Achmad Hasan Director of General Affairs & Finance Edward Sirait General Manager Service Ari Azhari

Publisher & Editor In Chief Makhfud Sappe Editor Ristiyono, Faisyal, Riman Saputra N, Dody Wiraseto, Priyanto Sismadi Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, Sahman Ahmad Tjambolong, Fernandito Haka (Bali) Art Director Gerald Manuel

Rudy Lumingkewas President Director Lion Air

Illustrator & Designer Richard Archie F. Mandagie, M. Saleh Hanif Finance & Administration Ade Kristanti, M. Zaky, Alvidha Septianingrum, M. Solichin

Advertising Hotline Lionmag: 0821 10 88 22 00 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com

Issn: 1979-4185

Beragam informasi tentang dunia traveling dan lifestyle di Lionmag ini bisa dibaca di www.lionmag.net www.lionmag.net LIONMAG INFLIGHT MAG

6

LIONMAG JANUARI 2017

www.issuu.com/lionmagazine


secret garden village

@secretgarden_ID

secretgardenvillage

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

7


News Around

Adhi Karya

Starlet Hotel Serpong

PT Adhi Karya (Persero), Tbk (ADHI) ikut membantu pemerintah mengembangkan sektor pariwisata – dengan membuat hotel bintang empat bernama Hotel GranDhika. Tahun ini Hotel GranDhika telah hadir di tiga kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Medan dan Semarang. Inovasi bisnis tersebut ditargetkan mampu menambah revenue – sekaligus recurring income bagi ADHI. Hotel GranDhika ditargetkan mampu meraih occupancy rate di 2017 rata-rata 65% dan akan terus meningkat di tahuntahun berikutnya.

Parador Hotels & Resorts, melakukan grand opening Starlet Hotel Serpong. Acara ini dihadiri Ibu Airin Rachmi Diany - Walikota Tangerang Selatan, Bapak Gusri Effendi - Ketua PHRI Tangerang Selatan, Bapak H. Moch. Ramlie, MA Ketua DPRD Tangerang Selatan, Drs. M. Yanuar - Ketua Dinas Pariwisata Daerah Tangerang Selatan, dan Jajaran Manajemen Paramount Enterprise. Starlet Hotel Serpong adalah hotel ekonomis pertama di Indonesia yang menggunakan aplikasi mobile (revolusi self-check-in dan terobosan teknologi tanpa kunci).

Ikut Mengembangkan Sektor Pariwisata

Accor Hotels

Sosialisasikan Bahaya HIV AIDS Dalam rangka memperingati hari HIV AIDS Sedunia, Accor Hotels lakukan sosialisasi bahaya HIV AIDS pada pelajar SMP Negeri 115 di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016. “HIV Aids menyerang anak-anak kisaran umur 1315 tahun mengalami peningkatan, untuk itu harus dicegah sejak dini. Minimnya pengetahuan orang tua, serta maraknya pergaulan bebas menjadi faktor penyebab berkembangnya virus HIV AIDS,” ujar Fabrice Mini, General Manager Hotel Area Novotel ibis Mangga Dua Square.

8

LIONMAG JANUARI 2017

Resmi Beroperasi

Hilton Garden Inn Bali Ngurah Rai Airport Dirancang untuk Memberikan Kenyamanan

Hilton Worldwide memperkenalkan hotel barunya bernama Hilton Garden Inn Bali Ngurah Rai Airport. “Ini adalah Hilton Garden Inn pertama di Indonesia,” kata Jean-Philippe De Haes, General Manager Hilton Garden Inn Bali. Hotel bintang empat yang terdiri dari 291 kamar ini terletak di lokasi strategis. Sangat mudah diakses, hanya 5 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, 10 menit dari Pantai Kuta, night life, pusat perbelanjaan, dan juga dekat jalan tol Nusa Dua, Denpasar, dan Sanur. Hilton Garden Inn Bali dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi business maupun leisure traveler. Tamu hotel memiliki akses WiFi gratis di seluruh areal hotel dan kamar. “Semua kamar dilengkapi HDTV dengan saluran televisi lokal maupun intenasional, juga tersedia tea coffee maker, mini fridge, iron board, safe deposit box,” terang Bianca Rosetta, Director of Sales Hilton Garden Inn Bali.

Arnava Bogor Hotel Kebersamaan Dalam Kebahagiaan

Arnava Bogor Hotel merayakan hari jadinya yang ke-2. Selama dua tahun beroperasi, hotel ini menjadi salah satu penginapan favorit. Arnava Bogor Hotel memberikan santunan terhadap beberapa anak yatim piatu dari Yayasan Sahabat Yatim. “Pemberian santunan merupakan wujud apresiasi dan syukur kami atas pencapaian hotel di usianya yang ke dua. Diulang tahun ini, Arnava Bogor Hotel ingin berbagi kebahagian,” ungkap General Manager Ervina Nur Amaliasari.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

9


News Around

Mercure Bandung Setiabudi

Maison Aurelia

Rayakan Hari Jadi Kedua

Hadir di Pulau Dewata

Mercure Bandung Setiabudi, menginjakkan langkah pada hari jadinya yang kedua pada 1 Desember 2016, yang dirayakan pada 12 Desember 2016 dengan melibatkan para tamu. Manajemen membagikan cokelat dan balon gas kepada setiap tamu. Setelah Engkun Kurnia, General Manager melakukan sambutan singkat, semua orang dalam perayaan tersebut memanjatkan doa dan melepas balon gas sebagai pertanda harapan untuk dapat memberikan pelayanan yang semakin baik kedepannya.

Tauzia Hotel Management bersama PT. Segara Biru Kencana memperkenalkan Maison Aurelia - Sanur by Préférence Hotels, yang berlokasi di Jalan Danau Tamblingan, Sanur - Denpasar Selatan, Bali. Hotel ini menawarkan atmosfer menenangkan dengan balutan dekor kolonial, serta dilengkapi fasilitas modern. Irene Janti, Chief Brands & Marketing Officer – Tauzia Hotel Management menjelaskan, kata aurelia berasal dari bahasa Latin yang berarti emas. Sedangkan maison berasal dari bahasa Perancis berarti rumah.

The Papandayan Hotel Raih 2 Penghargaan

Fame Hotel Sunset Road Resmi Dibuka

Fame Hotel Sunset Road, Kuta – Bali resmi dibuka. Seremoni peresmiannya yang bertema Glamorous in White ini dihadiri oleh sekitar 250 undangan. Dimulai dengan prosesi pengguntingan pita oleh Cok Raka Darmawan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung - Bali, didampingi Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur Paramount Enterprise, dan Johannes Hutauruk, Deputy Chief Operating Officer Parador Hotels & Resorts, dilanjutkan hotel inspection dan ditutup dengan brunch party.

10

LIONMAG JANUARI 2017

The Papandayan Hotel berhasil meraih penghargaan Indonesia Leading City Hotel di Jakarta, dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan Yayasan Indonesia ITTA (Indonesia Travel & Tourism Award 2016/2017). Penghargaan Indonesia Leading City Hotel 2016/2017 diterima oleh Director of Sales & Marketing The Papandayan Hotel Fitra Mayasari dalam acara penganugerahan yang diselanggarakan pada 14 Desember 2016 di Hotel Ritz Carlton Jakarta. Di malam yang sama, The Papandayan Hotel juga menerima Anugerah Sapta Pesona Pariwisata ke-10 untuk kategori pengelolaan terbaik usaha jasa pariwisata hotel ramah lingkungan.

Swiss-Belhotel International Pilihan Ideal Pelaku Bisnis

Swiss-Belhotel International membuka hotel keduanya di Yogyakarta, 9 Desember 2016. Hotel yang bernama Swiss-Belhotel Yogyakarta ini terletak di pusat bisnis dan pariwisata. Jaraknya hanya beberapa menit berkendara ke Jalan Malioboro, Stasiun Tugu dan Bandara Internasional Adi Sucipto. Swiss-Belhotel Yogyakarta didesain dengan kombinasi seni, sejarah dan kontemporer – membuat hotel ini menjadi pilihan ideal bagi pelaku bisnis maupun para wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

11


LEISURE

Do An

Grand Mercure Maha Cipta Jakarta Kemayoran

12 tahun eksis dengan kuliner Vietnam, Do An kini makin perlebar bisnisnya ke wilayah premium Kemang. Berlokasi di Gedung Colony, Kemang No 6 Do An kian sajikan menu yang semakin lengkap. Menu yang memang sedari awal sudah ada seperti Goi Cuon, tetap menjadi salah satu rekomendasi. Ditambah dengan menu istimewa lainnya seperti Banh Xeo dan Banh Mi Ga Xao Hanh Tay, yakni sandwich tumis ayam dengan bawang Bombay khas Vietnam.

Grand Mercure Maha Cipta Jakarta Kemayoran tidak hanya menawarkan kemewahan dan kenyamanan. Hotel ini memiliki fasilitas meeting dan konvensi berkelas internasional. Hotel ini memiliki 505 kamar dan suite yang luas berdesain modern. Catappa Restoran yang berada di lantai lobby hotel juga siap puaskan selera santap dengan berbagai hidangan lezat. Koleksi wine, mixology, kopi, dan teh khas Indonesia serta makanan ringan, disajikan di Plumeria Lobby Lounge. Hotel ini menjadi pilihan tepat saat berada di Jakarta baik dalam rangka bisnis maupun berlibur bersama keluarga.

Menu Vietnam Menggugah Selera

Paduan Sempurna Bisnis Dan Kenyamanan

Padma Resort Ubud

“Shanghai Night” di Pullman Jakarta

Banyak resor di Ubud menyatukan alam, budaya, dan kemewahan menjadi daya tarik. Padma Resort Ubud salah satunya. Padma Resort Ubud dibangun di atas bukit yang menghadap hutan bambu di Payangan, Ubud, Padma Resort Ubud merupakan destinasi resor lengkap di belahan utara pusat budaya Bali. Resor yang berdiri di areal seluas 11 hektare itu memiliki 149 kamar serta kolam renang sepanjang 89 meter. Para tamu juga dijamin merasakan pengalaman unik melalui arsitektur dan karya seni Bali kontemporer yang menyatu dengan alam.

Pullman Jakarta Central Park telah bersiap menyambut kemeriahan pergantian Tahun Baru Imlek di Januari 2017 dengan serangkaian acara yang dikemas mewah dan menarik. Perayaan Imlek ini akan digelar di Pullman Grand Ballroom dengan 9 set menu khas Pullman, termasuk juga hidangan ikonik ‘Yu Sheng’ yang melambangkan kemakmuran. Mengadaptasi konsep ‘Shanghai Night’, tamu akan disuguhkan dengan dekorasi berbeda. Tamu ditemani penampilan musik tradisional, berfoto bersama karakter ‘cosplay’ dan aktivitas menarik lainya.

Alam dan Kemewahan Menjadi Satu

12

LIONMAG JANUARI 2017

Central Park



LEISURE

The Royal Pita Maha

Steamboat Istimewa

Resort Sejuk di Tepi Sungai Ayung

di Serai Restoran Kyriad

The Royal Pita Maha tampak menawan di areal seluas 18 hektare. Menghampar di sekelilingnya pepohonan tropis yang rimbun. The Royal Pita Maha terbagi dalam beberapa tipe vila. Bangunan vila mengikuti kontur tanah menurun menuju Sungai Ayung. Di tengah suasana asri vila-vila ini berdiri bangunan tradisional. Ruang luas dalam penataan interior bergaya tradisional Bali yang sangat nyaman menambah kesan mendalam bagi setiap tamu yang menginap. Sajian kuliner nikmat juga bisa dinikmati di Dewata Lounge, tempat yang tepat menikmati keindahan lembah Ubud.

Menu Steamboat khas Thailand menjadi menu pilihan utama di Serai Restoran Kyriad Airport. Di restoran yang berada di Kyriad Airport Hotel Jakarta ini disajikan 69 jenis varian makanan segar dan sehat tersedia untuk para pencinta kuliner steamboat. Tamu bisa memilih aneka isian dan disajikan dua kuah dalam satu kali saji, yaitu Kuah Kaldu Ayam dan Kuah Tom Yam. Menu ini bisa didapatkan dengan harga Rp99.000 all you can eat.

Whiz Hotel Sudirman Pekanbaru

Four Seasons Sayan Ubud

Pilihan Tepat Turis Bisnis dan Wisata

Tempat Tepat Mengeksplor Alam Ubud

Whiz Hotel Sudirman Pekanbaru yang berada tepat di jantung Kota Pekanbaru bisa menjadi pilihan tepat menginap bagi turis yang datang untuk bisnis dan wisata. Hotel ini memiliki 6 fasilitas pertemuan guna melengkapi 150 kamar yang ada untuk mengakomodasi besarnya kebutuhan MICE. Dengan konsep ‘simplicity with style’, hotel ini tetap berkomitmen mengangkat budaya lokal. Whiz Hotel pun menjanjikan suasana sarat akan atmosfer Melayu pada beberapa sudut hotel dan pengalaman kuliner dengan rasa otentik khas tanah Pekanbaru.

Four Seasons Sayan Ubud yang berada di Lembah Sayan, di antara dua sungai – Sungai Ayung dan Sungai Subak. Setiap tamu yang datang akan melewati jembatan yang melintang tinggi di atas pepohonan. Dari lokasi itu bisa turun ke lobi serta ke 60 unit akomodasi berupa 18 suite dan 42 pool villa yang menyebar ke seluruh areal seluas 18 hektare. Four Seasons Sayan Ubud benar-benar menjadi tempat yang tepat untuk mengeksplor alam lembah dan pegunungan Bali. Tamu bisa melakukan trekking, bersepeda, maupun mencoba bertanam padi bersama petani lokal.

14

LIONMAG JANUARI 2017


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

15


Wisdom in The Air

Yesterday Teks Jemy V. Confido

If what you have done yesterday still looks big to you, You have not done much today. Mikhail Gorbachev

Yesterday, All my troubles seemed so far away, Now it looks as though they’re here to stay, Oh I believe in yesterday. Suddenly, I’m not half the man I used to be, There’s a shadow hanging over me, Oh yesterday, came suddenly. Yesterday, Love was such an easy game to play, Now I need a place to hide away, Oh I believe in yesterday.

tulah penggalan salah satu lagu karya grup musik legendaris The Beattles dengan judul “Yesterday”. Lagu balada yang liriknya ditulis oleh Paul McCartney dan John Lennon ini seolah menceritakan perenungan dari seorang maestro cinta yang pernah berjaya pada masanya namun sekarang, seiring perubahan jaman, ia tak berdaya dalam permainan cinta. Kenyataan itu membuat ia ingin kembali ke era keemasannya di masa lalu dan kembali menjalin asmara dengan kekasihnya. Masa lalu selalu menarik untuk digelitik. Baik masa lalu yang pahit maupun masa lalu yang manis. Namun sesungguhnya manis pahitnya masa lalu tergantung kepada cara kita menggunakannya untuk menghadapi masa kini dan masa depan. Ketika kita terlalu larut dalam manisnya masa lalu dan terlena untuk membuat pencapaian masa kini, maka kita sedang menjadikan

16

LIONMAG JANUARI 2017

masa lalu kita sebagai penghambat masa kini dan masa depan. Sebaliknya ketika kita menggunakan pahitnya masa lalu sebagai pelajaran dalam membuat pencapaian masa kini, maka kita sedang menjadikan masa lalu sebagai kunci keberhasilan masa kini dan masa depan. Saya teringat sebuah situasi yang saya saksikan di salah satu stasiun televisi beberapa belas tahun yang lalu. Saat itu, stasiun TV tersebut tengah menayangkan serial silat “Pendekar Rajawali” dengan tokoh utamanya Yoko yang diperankan oleh Andy Lau. Saat membintangi serial tersebut, Andy Lau sendiri masih orang baru di dunia perfilman. Bahkan serial tersebut merupakan salah satu film pertamanya. Namun, baru sepuluh tahun kemudian serial tersebut ditayangkan di stasiun televisi swasta tanah air. Hebatnya, meski sudah berumur sepuluh tahun, serial “Pendekar Rajawali” tetap menuai sukses. Begitu berhasilnya tayangan

tersebut, sampai-sampai jalanan menjadi sepi manakala serial tersebut mengudara. Untuk memenuhi animo masyarakat yang begitu besar, akhirnya stasiun TV tersebut mendatangkan Andy Lau ke Indonesia. Dalam salah

Masa lalu selalu menarik untuk digelitik. Baik masa lalu yang pahit maupun masa lalu yang manis. Namun sesungguhnya manis pahitnya masa lalu tergantung kepada cara kita menggunakannya untuk menghadapi masa kini dan masa depan.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

17


satu wawancara, Andy Lau mengakui bahwa sebenarnya dia sendiri sudah lupa kalau dia pernah membintangi film laga tersebut. Mengapa Andy Lau sampai lupa? Karena sejak membintangi film “Rajawali Sakti” tersebut, Andy Lau telah membintangi banyak lagi film yang berhasil. Coba kalau film “Pendekar Rajawali” tersebut merupakan satu-satunya film yang ia bintangi sepanjang karirnya, pasti Andy Lau akan ingat sekali kalau ia pernah membintangi film tersebut. Nah, untuk bisa menciptakan pencapaian-pencapaian baru seperti Andy Lau, maka kita perlu memahami perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar kita dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut. Untuk lebih jelasnya, perkenankan saya menampilkan dua sosok atlit ternama pada masanya yaitu Mike Tyson dan Michael Jordan. Mike Tyson memegang rekor sebagai petinju termuda yang berhasil meraih gelar juara dunia tinju versi WBC. Saat meraih gelar tersebut dengan menaklukkan Trevor Berbick melalui kemenangan TKO di ronde ke-2, Tyson baru berusia 20 tahun 4 bulan dan 22 hari. Tyson juga merupakan orang pertama yang berhasil memegang gelar WBA, WBC dan IBF sekaligus. Yang lebih fenomenal lagi adalah Mike Tyson berhasil menumbangkan para petinju besar termasuk Larry Holmes dan Michael Spink dalam pertarungan yang sangat singkat. Spink bahkan hanya bertahan 91 detik di atas ring. Namun prestasi yang fantastis tersebut berubah menjadi kisah sedih beberapa tahun kemudian. Karir Tyson mulai memperlihatkan tanda-tanda penurunan sejak ia ditumbangkan pada ronde ke-10 oleh underdog James Buster Douglas pada bulan Februari tahun 1990 di Tokyo. Setelah ia keluar dari penjara karena tuntutan pelecehan seksual, Tyson sempat

18

LIONMAG JANUARI 2017

Menghadapi semua perubahan yang terjadi di sekitar Anda, Anda memiliki dua pilihan yaitu mengubah cara Anda menghadapi lingkungan Anda atau mempertahankan cara yang pernah membawa Anda berhasil sebelumnya.

meraih gelar WBC dari tangan Frank Bruno namun kemudian ia kalah TKO pada ronde 11 oleh Evander Holyfied. Dalam pertarungan ulang, Tyson didiskualifikasi karena menggigit telinga Holyfield. Setelah dikalahkan Lennox Lewis dalam perebutan gelar WBC, IBF dan IBO pada tahun 2002, Tyson hanya mencatat satu kemenangan mudah atas petinju tidak terkenal Clifford Etienne. Setelah itu, Tyson seolah tidak berdaya dari lawan-lawannya. Di penghujung karirnya, petinju tidak popular sekelas Danny Williams dan Kevin McBride pun bisa merobohkan Tyson. Apa yang salah? Yang salah adalah Tyson tidak mengubah cara dia bertinju. Ia tetap mengandalkan kekuatan dan stamina padahal seiring bertambahnya usia, ia semakin lemah. Sekarang marilah kita pelajari Michael Jordan. Jordan berhasil membawa Chicago Bulls meraih gelar NBA tiga kali berturut-turut pada tahun 1991, 1992, dan 1993. Pada tahun 1993 dan 1994, Jordan sempat berhenti menjadi pebasket dan mencoba mengikuti keinginan ayahnya untuk menjadi pemain baseball. Namun di ajang yang satu ini, Jordan kurang berhasil dan pada tahun 1995, Jordan kembali memperkuat Chicago Bulls. Gagal di tahun pertamanya comeback, Jordan akhirnya bisa kembali memberikan gelar juara tiga kali berturut-turut pada Bulls pada tahun 1996, 1997 dan 1998. Sepanjang karirnya, Jordan berhasil meraih lima gelar Most Valuable Player (MVP).

Pada tahun 1999, Jordan dianugerahi gelar North American Athlete of the 20th Century oleh ESPN. Apa yang dilakukan Jordan? Dia mengubah caranya bermain. Sebelum sempat mundur dari arena basket, kelebihan Jordan adalah menerobos pertahanan lawan dengan lompatannya yang tinggi sehingga orang menjulukinya “air Jordan”. Namun seiring bertambahnya usia, kecepatan Jordan menurun dan ia lebih mudah dihadang oleh lawanlawannya. Menyadari hal tersebut, Jordan mengubah cara dia bermain dengan lebih mengandalkan threepoints shoot alias lemparan tiga angka. Selain tembakan tiga angka lebih banyak menuai point, stamina Jordan pun tidak cepat terkuras dan ia juga tidak menghadapi resiko cedera. Dibandingkan dengan Tyson, kehidupan Jordan setelah karirnya sebagai atlet juga jauh lebih bersinar. Jordan menjadi pengusaha yang sukses dan bisa membeli klub basket Charlotte Bobcats. Sebaliknya, Tyson dinyatakan bangkrut. Menghadapi semua perubahan yang terjadi di sekitar Anda, Anda memiliki dua pilihan yaitu mengubah cara Anda menghadapi lingkungan Anda atau mempertahankan cara yang pernah membawa Anda berhasil sebelumnya. Tentunya, Anda tidak mau berdiam diri dan hanya menyanyikan lagu “Yesterday” karya popular dari the Beatles yang memang enak untuk dinyanyikan tetapi sangat tidak enak untuk dialami. www.jemyconfido.com


Baru Semangat

sateanttuknayna Setiap orang punya cita-cita atau harapan. Para pemimpin berharap rakyatnya lebih sejahtera, rakyat berharap pemimpinnya mampu membawanya keluar dari persoalan bangsa, orang tua berharap anaknya menjadi orang sukses, siswa berharap dirinya mempunyai kebanggaan dan pilihan tepat untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Institut Pertanian Bogor (IPB) memenuhi harapan tersebut dengan mencetak sumberdaya manusia unggul dengan mental unggul. Berbagai program studi ditawarkan, diramu dengan kurikulum berbasis kompetensi untuk menghasilkan para 'petani modern' yang siap mengolah sumberdaya alam, baik lautan maupun daratan, demi kesejahteraan manusia. IPB memiliki 9 fakultas dengan 39 program studi, sekolah bisnis, sekolah pascasarjana dan

!

sekolah vokasi (Diploma III) untuk menghasilkan lulusan yang dapat berkarya di bidang pertanian dalam arti luas. Lulusan IPB dapat berkarya di bidang pertanian on farm, pengolahan hasil pertanian, bidang karantina, veteriner dan peternakan, perikanan, industri makanan dan minuman, industri pengolahan non pertanian. Bisa juga berkarya di bidang ekonomi dan keuangan, perbankan, pertambangan, konstruksi, perdagangan, informasi dan komunikasi, administrasi pemerintahan, jasa profesi, pendidikan, transportasi, logistik dan pergudangan, kesehatan dan sosial, real estate, hiburan dan kesenian, rekreasi, badan internasional, lembaga swadaya masyarakat/NGO, pengolahan limbah, listrik, air dan gas, serta bidang usaha lainnya.

FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI

Fakultas Pertanian Agronomi dan Hortikultura Proteksi Tanaman Arsitektur Lansekap Manajemen Sumberdaya Lahan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ÿ Matematika Ÿ Statistika Ÿ Ilmu Komputer Ÿ Aktuaria Ÿ Fisika Ÿ Meteorologi Terapan Ÿ Biologi Ÿ Kimia Ÿ Biokimia

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Fakultas Kedokteran Hewan Ÿ Kedokteran Hewan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Ÿ Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya Ÿ Manajemen Sumberdaya Perairan Ÿ Teknologi Hasil Perairan Ÿ Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Ÿ Ilmu dan Teknologi Kelautan

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Ekonomi dan Studi Pembangunan Manajemen Agribisnis Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Ekonomi Syariah

Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ

Fakultas Peternakan Ÿ Teknologi Produksi Ternak Ÿ Nutrisi dan Teknologi Pakan Ÿ Teknologi Hasil Ternak

Fakultas Ekologi Manusia Ÿ Ilmu Gizi Ÿ Ilmu Keluarga dan Konsumen Ÿ Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Fakultas Kehutanan Ÿ Manajemen Hutan Ÿ Teknologi Hasil Hutan Ÿ Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Ÿ Silvikultur

Sekolah Bisnis: Ÿ Bisnis Sekolah Vokasi Sekolah vokasi menyelenggarakan 17 Program Keahlian

Fakultas Teknologi Pertanian Ÿ Teknik Mesin dan Biosistem Ÿ Teknologi Pangan Ÿ Teknologi Industri Pertanian Ÿ Teknik Sipil dan Lingkungan INFORMASI KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR Jl Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Jawa Barat, Indonesia humas@apps.ipb.ac.id

+62 251 8425635

www.ipb.ac.id @official_ipb INFLIGHT

@ipbofficial Bogor Agricultural University MAGAZINE OF LION AIR

19


Special Wisata Kebun Teh

Wisata Kebun Teh Indonesia Layaknya secangkir kopi, teh juga minuman populer dengan kompleksitas rasa mengejutkan. Kebiasaan minum teh pun melahirkan budaya baru dalam mengonsumsinya, tidak kecuali di Indonesia seperti patehan yang sudah terkenal. Meminum teh dengan poci juga kian populer. Teks & Foto Dody Wiraseto

Lansekap kebun teh sepanjang jalan Alahan Panjang di kaki Gunung Singgalang. LIONMAG JANUARI 2017 20


D

ari hulu hingga hilir teh memang menghadirkan pesona. Tidak hanya teh sebagai minuman, kebun teh pun menjadi salah satu destinasi wisata pilihan. Kontur dataran tinggi dan udara sejuk menjadikan wisata kebun teh asyik dinikmati bersama keluarga. Bahkan

beberapa kebun teh kerap dipilih sebagai lokasi pas untuk gathering perusahaan dalam kemasan konsep tea walk. Beberapa kebun teh berikut bisa menjadi pilihan untuk berwisata. Tidak hanya suhu sejuk, sejarah, budaya, alam, hingga kualitas tehnya yang sangat baik juga bisa dirasakan:

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

21


Kebun Teh Malabar Berbicara tentang teh, bisa dipastikan Bandung merupakan salah satu tempat pilihan, khususnya di wilayah Pengalengan. Hamparan kebun teh siap membawa wisatawan mengarungi pengalaman berkesan. Salah satu yang terkenal adalah Kebun Teh Malabar, saksi sejarah tentang teh di Indonesia. Di sini pula terdapat pabrik teh yang berdiri sejak 1890-an. Perkebunan Teh Malabar dibuka Preangerplanter bernama Kerkhoven. Sebelumnya ia membuka perkebunan teh di daerah Gambung, Ciwidey.

22

LIONMAG JANUARI 2017

Popularitas kawasan Kebun Teh Malabar berkembang pesat. Puncak popularitas kebun teh ini terjadi setelah Kerkhoven mengangkat sepupunya, Karel Albert Rudolf Bosscha, menjadi administratur perkebunan tersebut pada 1896. Jejak sejarah Bosscha di Malabar terbukti dengan keberadaan makamnya di tengah areal perkebunan. Di balik rindang pohon yang memagari, cerita hidupnya bisa dibaca pada sebuah batu yang terletak di depan pintu masuk makam. Sebuah hikayat pencipta

sejarah yang meninggal dunia akibat tetanus yang didapatkan saat menjalankan pekerjaannya. Pada salah satu areal kebun didapati pemandangan yang bisa menggugurkan pandangan orang selama ini tentang pohon teh. Jika pohon teh lazim dipersepsi setinggi maksimal ukuran pinggang orang dewasa, ternyata di kebun teh yang telah berumur lebih dari 100 tahun ini bisa ditemui pohon teh yang bertahan hidup hingga setinggi 5-6 meter. Saking rindang daunnya, areal ini banyak dijadikan tempat wisatawan bersantai.


(hal kiri) Menikmati piknik di bawah pohon teh tua di Kebun Teh Malabar. (atas) Bentang kebun teh di Desa Kayu Aro. (bawah) Aktivitas pabrik teh bersejarah di Kebun Teh Malabar yang bisa dilihat langsung pengunjung.

Kebun Teh Kayu Aro Hamparan hijau membentang diselingi kabut yang mulai meninggi. Pada tiap sisinya berdiri kokoh Gunung Kerinci, gunung tertinggi di Sumatera. Kawasan perbukitan dan Gunung Tujuh juga mengelilingi Desa Kayu Aro, sebuah kecamatan di Kabupaten Kerinci, Jambi, pada

ketinggian 1.400-1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Desa Kayu Aro menyimpan cerita tentang kejayaan teh Indonesia. Salah satu kebun teh legendaris di Indonesia berada di sini. Bahkan keberadaan Kebun Teh Kayu Aro dan komoditas teh hitam andalannya sudah dikenal hingga penjuru dunia.

Kebun teh tersebut yang tertinggi kedua di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki Gunung Himalaya (4.000 mdpl). Kebun Teh Kayu Aro dirintis antara 1925 hingga 1928 oleh perusahaan Belanda, Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA), dan juga tercatat sebagai perkebunan teh tertua INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

23


24

LIONMAG JANUARI 2017


Wisata kebun teh memang salah satu pilihan baru. Tidak lagi melulu tentang berlibur, tetapi ada wisata sejarah dan edukasi tentang teh.

(hal kiri) Aktivitas pemetik teh saat pagi hari di Kebun Teh Kayu Aro. (atas) Bentang Kebun Teh LikiSolok Selatan. (bawah) Pabrik Teh Tertua di Sumatera, Kayu Aro.

di Sumatera. Perkebunan Teh Kayu Aro dengan luas 3.020 hektare ini merupakan perkebunan teh dalam satu hamparan terluas di dunia. Di kebun tersebut terdapat pabrik untuk produksi teh yang dikelola PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI). Di kebunnya, sebagian besar petani menggunakan cara tradisional, yakni memetik langsung dengan tangan. Namun, beberapa sudah mulai banyak memakai alat bantu buatan sendiri, yakni gunting yang pada bagian atasnya diikat dengan ember plastik. Bagian tengah ember dipotong agar mengikuti gerak gunting. Bahkan ada pula yang sudah menggunakan cara modern dengan mesin berkantong seperti balon udara untuk menyimpan pucuk teh.

Kebun Teh Alahan Panjang dan Kebun Teh Liki Solok Selatan Selain berkah alam, budaya, dan kuliner, beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki kontur dataran tinggi serta pegunungan yang menjadi tempat pas untuk pohon teh. Dua daerah di Sumbar terkenal dengan kebun tehnya dan menarik dijelajahi untuk menambah wawasan tentang teh. Keduanya adalah Kebun Teh Alahan Panjang dan Kebun Teh Liki Solok Selatan. Kebun Teh Alahan Panjang berada di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, bagian selatan Sumbar, yang berjarak 65 km dari Kota Padang. Kebun ini terletak di atas Bukit Barisan pada ketinggian 1.4001.600 m dpl. Kebun teh ini memiliki

kontur tanah meliuk sehingga terlihat seperti hamparan permadani. Lokasi Kebuh Teh Alahan Panjang juga pada akses jalan utama, sehingga kerap dijadikan tempat istirahat dan bersantai sejenak. Pemandangan kokoh Gunung Singgalang kian melengkapi alasan kebun teh ini layak dijadikan salah satu destinasi wisata tepat kala berada di Sumbar. Sementara itu, Kebun Teh Liki Solok Selatan terletak di Jorong Sungai Lambai, Nagari Lubuak Gadang, Kecamatan Sangir. Perkebunan teh seluas lebih dari 1.500 hektare di bawah Gunung Kerinci ini mulai dirintis pada 1985. Kebun teh ini merupakan salah satu penghasil teh hijau terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan 60 ton pucuk basah per hari. Lanskap alamnya yang memikat ditunjang udara sejuk membuat berwisata di kebun teh ini masuk daftar saran kunjungan untuk refreshing, sejenak membebaskan diri dari penat. Jelas sudah wisata kebun teh merupakan salah satu pilihan baru. Tidak lagi melulu tentang berlibur, tetapi juga terkandung wisata sejarah dan edukasi tentang teh. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

25


Travel Sketch Bulukumba

Sisi-sisi Indah Bumi Pembuat Pinisi

26

LIONMAG JANUARI 2017


Bulukumba sangat kaya potensi wisata: alam, bahari, sejarah, maupun budaya. Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan ini juga sohor berkat pinisi —kapal layar tradisional Suku Bugis dan Makassar— sehingga berjuluk Butta Panrita Lopi (Tanah Ahli Perahu). Teks Faisyal ILUSTRASI Archie Mandagie

Pembuatan Kapal Pinisi. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

27


K

apal pinisi dibuat di Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pinisi menjadi kebanggaan tidak hanya Suku Bugis dan Makassar, tetapi juga Bangsa Indonesia. Ketenaran dan ketangguhan kapal ini telah mendunia. Sejak sekitar abad ke14, kapal pinisi berlayar menjelajah samudra-samudra di seluruh dunia. Menurut naskah Lontarak Babad I La Lagaligo, pinisi kali pertama dibuat pada abad ke-14 oleh Sawerigading, Putra Mahkota Kerajaan Luwu, untuk menuju China demi meminang Putri We Cudai.

Keinginan Sawerigading menjejak China serta menyunting Putri We Cudai pun terpenuhi. Setelah beberapa lama tinggal di China, Sawerigading memutuskan kembali ke Luwu, kampung halamannya. Menjelang masuk perairan Luwu, kapalnya diterjang gelombang besar dan terbelah tiga, kemudian terdampar di Desa Ara, Tanah Beru, dan Lemo-lemo. Masyarakat tiga desa ini merakit pecahan-pecahan tersebut menjadi kapal yang kemudian dinamai pinisi. Pinisi dibuat oleh tangan-tangan ahli tanpa bantuan peralatan modern. Seluruh bagian kapal terbuat dari kayu yang dirangkai

tanpa paku. Meski demikian, pinisi telah membuktikan keistimewaannya dengan menaklukkan samudrasamudra serta menjelajah negaranegara di dunia. Kapal kayu ini mampu bertahan menghadapi terjangan ombak serta badai di lautan lepas. Pinisi merupakan satusatunya kapal kayu dari sejarah lampau yang masih diproduksi hingga kini.

Tanah Tertua

Negara plural, Indonesia pun sangat kaya keragaman suku. Salah satunya Suku Kajang di pedalaman Kabupaten Bulukumba. Daerah ini dinamai ‘’Tana Toa’’, berarti tanah

Suku Kajang.

28

LIONMAG JANUARI 2017


Tanjung Bira.

tertua. Masyarakat setempat percaya di daerah ini yang kali pertama diciptakan Tuhan di bumi. Masyarakat setempat juga menilainya sebagai tanah warisan leluhur. Dalam kepemimpinan, Suku Kajang mempunyai struktur kelembagaan. Semua individu mendapatkan posisi dalam struktur, melaksanakan amanah secara jujur, tegas, dan konsisten. Pemimpin mereka disebut Ammatoa. Ketika Ammatoa mangkat, pemimpin adat berikutnya dipilih setelah tiga tahun. Para calon Ammatoa dikumpulkan, lalu seekor ayam dilepas. Kala ayam hinggap pada salah seorang calon, dialah yang menjadi pemimpin adat berikutnya. Dalam perkawinan, warga Tana Toa harus kawin dengan sesama mereka di kawasan tersebut. Jika tidak, ia harus meninggalkan kawasan adat.

Tanjung Bira merupakan salah satu pantai terindah di Provinsi Sulawesi Selatan. Bahkan keindahan pantai di Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba, ini sudah diakui dunia. Masyarakat Tana Toa Kajang juga dicirikan dengan pakaian serba hitam. Mereka meyakini pakaian hitam bermakna kebersahajaan, kesederhanaan, serta kesamaan atau kesetaraan bagi seluruh masyarakat. Berpakaian hitam juga agar selalu ingat kematian atau dunia akhir. Makna kesetaraan bisa dilihat tidak hanya dari cara mereka berpakaian, tetapi juga bentuk bangunan rumah. Semua model, ukuran, dan warna rumah terkesan seragam dengan atap rumbia dan dinding papan –kecuali rumah Ammatoa yang berdinding bambu. Seluruh pemukiman warga pun menghadap arah kiblat.

Rayuan Tanjung Bira

Tanjung Bira merupakan salah satu pantai terindah di Provinsi Sulawesi Selatan. Bahkan keindahan pantai di Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba, ini sudah diakui dunia. Di Pantai Tanjung Bira, pengunjung bisa melakukan beragam aktivitas, seperti berenang, menyelam, snorkeling, atau sekadar berjemur menikmati segar embusan angin. Pada pagi atau menjelang malam, bisa disaksikan pemandangan indah sunrise dan sunset. Sayang pula jika melewatkan keindahan Pulau Liukang dan Pulau Kambing. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

29


Leang Passea, yang diyakini telah dihuni sejak abad 8 atau 4 Sebelum Masehi, memiliki nilai sejarah sangat panjang bagi warga setempat. Gua sepanjang 59 meter dan bertipe gua horisontal ini merupakan situs pekuburan kuno.

Gua Passea.

Keindahan Pantai Tanjung Bira dengan tekstur pasir putih lembut tidak diragukan lagi. Kawasan pantainya juga sangat bersih, rapi, dan tertata cukup baik. Pantai yang membujur dari utara hingga selatan ini bakal memukau pengunjung. Jajaran pohon kelapa serta bukit karang yang tampak kokoh kian melengkapi keindahan Pantai Tanjung Bira.

30

LIONMAG JANUARI 2017

Rahasia Gua Passea

Di Desa Lembanna, Kecamatan Bonto Bahari, terdapat situs purbakala bernama Leang atau Gua Passea. Dalam bahasa setempat, passea berarti ‘’penderitaan’’. Leang Passea, yang diyakini telah dihuni sejak abad 8 atau 4 Sebelum Masehi, memiliki nilai sejarah sangat panjang bagi warga setempat. Gua

sepanjang 59 meter dan bertipe gua horisontal ini merupakan situs pekuburan kuno. Di dalamnya terdapat peti-peti mati yang dulu tergantung di dinding dan langitlangit gua, namun kini berserakan di antara tulang-belulang dan pecahan keramik kuno. Lantai gua rata berhias stalagtit dan stalagmit yang terus bertumbuh. Disayangkan kini stalagtit dan stalagmit ini rusak parah. Begitu pula jumlah peti mati tergantung yang sebelumnya mencapai puluhan, namun tangantangan tidak bertanggung jawab mengusiknya hingga menyisakan hanya tiga buah. Peti-peti mati yang raib diyakini dijual kepada kolektor benda-benda prasejarah. Tidak jauh dari Gua Passea terdapat Gua Ceddang dan Gua Sarang Burung, yaitu gua vertikal berkedalaman 30 meter dan diameter 20 meter yang sama sekali belum tereksplorasi. Sangat cocok bagi pecinta susur gua dan penghobi tantangan.


Memasuki mulut gua bisa disaksikan ribuan kelelawar bergelantungan di langit-langit. Batuan karst licin dengan kemiringan 60 derajat menawarkan tantangan untuk mencapai dasar yang berjarak 40 meter dari mulut gua. Lantai gua dipenuhi kotoran kelelawar. Permukaan dalam gua digenangi air setinggi mata kaki. Semakin ke dalam genangan air semakin tinggi. Kian ke dalam pula langit-langit gua kian rendah. Di dasar gua didapati banyak kerang dan udang kecil.

Deretan tebing karang sepanjang pantai, dari utara ke selatan di Desa Ara, menyodorkan keindahan lebih, terutama kala menatap bentang tebing terselimuti air laut. Lokasinya juga masih asri, sehingga memberikan kenyamanan. Pengunjung juga bisa berenang maupun snorkeling untuk menikmati keindahan terumbu karang.

Keberadaan Pantai Apparalang, sebagai objek wisata yang baru dikenal masyarakat pada akhir 2014, kian menambah kekayaan wisata bahari di Bulukumba. Pantai Apparalang telah mampu menyedot banyak perhatian publik, khususnya kalangan pelancong lokal maupun mancanegara.

Keindahan Tersembunyi

Mengunjungi Pantai Apparalang di Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, tidak ubahnya menemukan keindahan yang sebelumnya tersembunyi. Sesampai lokasi, pengunjung akan dihadapkan pada pemandangan super indah lautan lepas nan luas berwarna biru toska. Pantai Apparalang merupakan gugusan tebing panjang, sehingga sebagian besar orang menyebutnya Tebing Apparalang. Ia tampak memukau kala diempas gelombang air laut. Meski terbilang baru muncul, pantai ini disebut-sebut akan menjadi pesaing kuat Pantai Tanjung Bira. Jaraknya dengan Pantai Tanjung Bira juga tidak terlalu jauh.

Pantai Apparalang merupakan gugusan tebing panjang, sehingga sebagian besar orang menyebutnya Tebing Apparalang. Ia tampak memukau kala diempas gelombang air laut.

Pantai Apparalang. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

31


Traveling Klungkung

Gemuruh Pulau Kecil Bali Teks & Foto Dody Wiraseto

Turis asing menikmati deburan ombak di Devil’s Tears. LIONMAG JANUARI 2017 32


D

ebur ombak sepanjang perjalanan layaknya atraksi menguji adrenalin. Di tengah laut yang kian berwarna biru pekat, tumbukan badan kapal dengan gelombang laut kadang memaksa air masuk kapal. Kapal melaju semakin cepat, semakin mengombang-ambingkan tubuh. Setelah 45 menit perjalanan dari Pelabuhan Rakyat Sanur, jangkar kapal pun tertambat di Pelabuhan Jungut Batu, Nusa Lembongan. Pelabuhan tersebut merupakan titik awal memasuki keindahan alam Nusa Lembongan dan Nusa

Ceningan. Vila-vila berdiri tegak di atas tebing karang di sekitar pelabuhan. Beberapa turis langsung asyik merendam kaki mereka di jernih air laut berwarna lembayung biru menuju tosca. Penyedia jasa rental motor berebut pelanggan dari penumpang kapal yang saya naiki. Secara geografis Nusa Lembongan dan Ceningan didominasi tebing karang. Administratif berada dalam wilayah Kabupaten Klungkung, Bali Tenggara. Berkontur perbukitan, tidak mengherankan jika ia menyimpan beberapa lokasi bagus bagi pengunjung untuk menikmati lansekap pulau ini. Beberapa lokasi

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

33


(atas) Lansekap Dream Beach, salah satu pantai yang bisa direnangi di Nusa Lembongan. (bawah) Turis sedang menikmati berkeliling di jernihnya laut Nusa Ceningan dan Lembongan.

34

LIONMAG JANUARI 2017


Penginapan-penginapan di atas bukit di Nusa Lembongan.

bahkan berada di akses jalan utama sehingga langsung menarik fokus mata. Dari atas bukit, atap-atap rumah berwarna kecoklatan bersanding dengan laut biru tosca. Latar gunung tertinggi di Bali, Gunung Agung, menambah eksotis pulau ini. Perjalanan langsung berlanjut menuju Nusa Ceningan, pulau kecil yang terletak di antara Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Sisa-sisa reruntuhan jembatan masih terlihat jelas, tapi hirukpikuk penyeberangan tidak surut. Sebagai ganti, untuk sementara penyeberangan dengan perahu nelayan. Luas Nusa Ceningan memang hanya 300,6 hektare. Bagian daratannya termasuk kering, sehingga jangan berharap mendapati perkebunan di pulau ini. Untuk mencukupi kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako), penduduk di

pulau ini harus membawanya dari Pulau Bali Besar. Semua aktivitas transportasi pulau ini bermula dari Jembatan Kuning. Meski jembatan tersebut tinggal cerita, detak keseharian di lokasi ini masih terasa.

Kebun Rumput Laut dan Laguna Eksotis Berbalik dengan kondisi daratan, perairan Nusa Ceningan merupakan sumber berkah. Tidak hanya sebagai destinasi wisata untuk para pencari keindahan pantai seperti saya, tetapi juga menjadi sumber pencaharian utama masyarakatnya. Pada pulau-pulau kecil di Bali ini terdapat rumput laut langka berjenis Spinosum. Di Indonesia, rumput laut tersebut hanya terdapat di Nusa Ceningan, Nusa Lembongan, dan Nusa Penida. Tidak mengherankan jika didapati banyak kebun rumput laut di tengah pantai. Dari kejauhan

rumput-rumput laut ditanam menjorok ke pantai dengan kedalaman seukuran tinggi lutut orang dewasa. Sepanjang garis pantai, kebunkebun rumput laut tampak kehitaman jika dilihat dari daratan yang bersisian dengan tempat tinggal penduduk sekitar. Di atas kebun-kebun ini terdapat perahu kayu untuk membawa rumput laut ke darat, tinggal dijemur di bawah terik matahari, baru kemudian diproses sesuai kebutuhan. Bisa dibilang Nusa Ceningan memang unik. Seluruh areal perairannya memberikan berkah bagi penduduk. Selain rumput laut, jernih laut juga memberikan kesempatan turis menikmati mengitari pulau dengan perahu. Untuk transportasi darat, mereka bisa memilih bersepeda untuk mengitari pesona pulau ini. Sekitar 15 menit dari tempat saya menikmati pemandangan kebun rumput laut, terdapat sebuah laguna yang berbatasan langsung dengan INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

35


Aktivitas petani rumput laut di Nusa Ceningan

Samudra Hindia. Masyarakat lokal menamai laguna itu Blue Lagoon. Biru Samudra Hindia terbawa hingga ke tepi pantai. Airnya benar-benar masih sangat jernih dan biru. Tebaran tebing karang kokoh di sekitarnya menjadi suguhan elok untuk menikmati laguna ini secara keseluruhan. Dari Blue Lagoon, terdapat Secret Beach, pantai dengan garis pantai yang tidak luas. Di sini lazim dijadikan tempat favorit wisatawan untuk berenang. Terdapat hanya beberapa restoran, namun tiap restoran memiliki sebuah titik untuk memacu adrenalin. Titik tersebut adalah jumping cliff, tempat untuk meloncat dari tebing menuju laut lepas. Terdapat dua pilihan ketinggian, dari sekitar 10 meter hingga sekitar 50 meter. Menguji sekaligus memacu adrenalin ini bisa dilakukan dengan membayar tarif Rp 25 ribu.

36

LIONMAG JANUARI 2017

Karang dan Atraksi Ombak Perjalanan berikutnya menuju Devil’s Tears di Nusa Lembongan. Untuk menuju ke sana dari tempat makan siang saya, butuh sekitar 45 menit dengan mengendarai sepeda motor. Lokasinya bersisian dengan Dream Beach, pantai tempat bersantai wisatawan di Nusa Lembongan. Saya memilih menikmati dulu setiap jengkal pantai ini sebelum ke Devil’s Tears. Dream Beach memiliki kontur tepi landai dengan pasir berkerikil halus. Godaan jernih air lautnya berhasil membuat saya menceburkan diri, merasakan kesegarannya. Matahari makin rendah, senja mendekat. Inilah waktu tepat ke Devil’s Tears untuk menikmati senja penutup hari. Di lokasi ini memang hanya bisa menikmati deburan ombak menghantam tebing karang kokoh. Saking kencangnya, tumbukan

itu kadang menghasilkan suara seperti ledakan. Air lantas menetes dari tebing, seperti air mata (tears) menetes, layaknya sebuah tangisan. Hantaman ombak juga membuat atraksi semakin beragam. Saat sore ombak sedang kencang-kencangnya menghantam tebing, sehingga menghasilkan cipratan raksasa. Ombak semakin bergemuruh kala menghunjam sela-sela tebing, seturut matahari kian terbenam menghasilkan rona jingga merekah. Pulau-pulau kecil tersebut memang punya rupa tersendiri. Di balik Pulau Bali Besar yang semakin hirukpikuk, pulau-pulau kecil tersebut tetap tenang dengan ragam kegiatan wisata bahari yang menarik. Terlebih menikmati matahari tenggelam hingga langit gelap, diiringi gemuruh ombak, merupakan momen istimewa menutup hari di belantara Samudra Hindia.


(atas) Dua orang turis sedang menikmati Blue Lagoon, Nusa Ceningan. (bawah) Senja di Devil’s Tears.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

37


Automotive

Aston Martin Vanquish S

The Next Level of Ultimate Super Gt Teks Riman Saputra N Foto Dok. Aston martin

38

LIONMAG JANUARI 2017


Tenaga mesin ramah lingkungan V12 6 liter ditingkatkan hingga 600PS, dengan suspensi pemberi keseimbangan serta presisi lebih baik. Eksteriornya mengekspose splitter dan diffuser serat karbon, ditambah empat knalpot outlet baru yang mencolok.

A

ston Martin kembali memanaskan kelas Super GT terbaik dengan menghadirkan Vanquish S baru. Styling lebih tajam, potensi lebih besar, serta peningkatan bentuk atletis mampu mendefinisikan perbedaan evolusi terbaru Aston Martin dengan jajaran model terkenal. Vanquish S baru menjadi salah satu kreasi kinerja pabrikan legendaris Aston Martin di Newport Pagnel, sekaligus sejak 2001 sebagai penjaga standar marka sporty serta nilai-nilai style. Generasi kedua evolusi Vanquish dengan spesifikasi S ini lebih fokus pada mesin, sasis, dan aerodinamika guna menciptakan mesin yang segaja disiapkan untuk sensasi lebih intens, bahkan berperforma lebih cemerlang. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

39


40

LIONMAG JANUARI 2017


INTERIOR Nuansa elegan tersaji pada bagian dalam. Interior Vanquish S bisa lebih dipersonalisasi dengan pilihan baru ‘Filograph’ nan spektakuler yang dilapisi kulit berkualitas terbaik. Hasil kinerja baru atas pemakaian material baru pada Vanquish S, seperti panel fascia Satin Chopped Carbon Fibre, juga benar-benar bisa dirasakan sebagaimana sentuhan kemewahan dan tactility yang dihadirkan kulit mewah Bridge of Weir Caithness. Demikian pula hasil detail pengerjaan bordir pada sandaran kepala Vanquish S. Untuk entertainment, Vanquish S dilengkapi sistem audio Bang & Olufsen Beosound 100 watt sebanyak 9 speaker, layar LCD 6,5 inci, radio AM/FM, radio satelit (hanya untuk Amerika Serikat), konektor USB yang compatible dengan jenis file audio Waveform Audio Format (WAF), Windows Media Player (WMA) dan MPEG (MP3), audio A2DP Bluetooth®, alarm, dan masih banyak lainnya.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

41


‘’Sejak momen peluncuran versi pertamanya, Vanquish telah menjadi salah satu ikon era modern. Inilah yang mendorong Aston Martin terus membangun lebih baik lagi, dimulai sejak era mobil hand-built hingga tiba masa kombinasi craftmanship dengan teknologi untuk menciptakan jenis baru British GT yang luar biasa,’’ kata Dr Andy Palmer, Presiden sekaligus CEO Astin Martin. Vanquish, ujarnya menambahkan, memertahankan momentum itu pada generasi keduanya dengan memanfaatkan kemajuan besar di bidang engineering, seperti penggunaan serat karbon pada keseluruhan bodywork dan compeling serta styling kontemporer. ‘’Saat ini Vanquish S menempuh sejumlah langkah lebih maju

42

LIONMAG JANUARI 2017

Inti dari Vanquish S adalah mesin ramah lingkungan V12 6.0 liter yang mampu menghasilkan hingga 600PS pada 7.000 rpm – generasi sebelumnya mencapai hanya 573PS. demi masa depan. Dengan kepercayaan diri jajaran Aston Martin menyatakan beda dengan yang lainnya berkat DB11 baru, mesin spektakuler dalam setiap sense hingga menjadikan Vanquish S semakin luar biasa.”

PERFORMA Inti dari Vanquish S adalah mesin ramah lingkungan V12 6.0 liter yang mampu menghasilkan hingga 600PS pada 7.000 rpm – generasi sebelumnya mencapai hanya 573PS. Sementara torsi maksimalnya 630 NM pada 5.500 rpm. Vanquish S mampu

melesat 0-100 km/jam dalam 3,5 detik dengan kecepatan tertinggi 324 km/jam. Vanquish S juga memberikan pengalaman menikmati sensasi respons throttle yang mengagumkan. Keduanya tercipta berkat perbaikan sistem intake free-breathing. Volume manifold inlet yang lebih besar juga memungkinkan asupan udara lebih besar ketika mengalir ke dalam mesin saat revs tinggi serta menciptakan daya pengiriman dan feel lebih kuat tanpa henti hingga redline.


Untuk membangun peningkatan intensitas telah dilakukan perbaikan pada kalibrasi transmisi otomatis Touchtronic III 8, sehingga mampu memberikan gearshift lebih cepat. Perbaikan akan lebih optimal saat kecepatan rendah. Peningkatan tersebut dilakukan demi menciptakan sense yang lebih besar terhadap presisi dan kedekatan. Pada suspensi, peredam internal, spring rate, serta bushes antiroll bar juga telah diatur ulang sehingga Vanquish S memiliki tepian lebih tajam dalam mode suspensi yang lebih sporty. Pengaturan ini dilakukan tanpa mengorbankan kemampuan memberikan kualitas berkendara yang fleksibel sesuai permintaan.

EKSTERIOR Vanquish S memiliki tampilan begitu khas layaknya sportcar Aston Martin lainnya. Vanquish S pun mudah dibedakan secara visual berkat keberadaan paket aerodinamis baru. Dibuat dari serat karbon yang benar-benar diekspose, kombinasi splitter depan dan diffuser belakang sangat berperan mengurangi lift frontal dengan minimalisasi risiko dalam drag tambahan. Selain itu, kombinasi visual dengan empat knalpot outlet mencolok membuat tampilan Vanquish S lebih agresif. Benar-benar cocok untuk model sport GT-nya Aston Martin. Tampilan ini masih bisa lebih ditingkatkan dengan berbagai pilihan baru, di antaranya bonnet

louvre serat karbon, roda 5-spoke diamond, serta pilihan warna cat mencolok sari paket grafis. Badge baru Vanquish S, yang ‘’duduk’’ bangga pada tailgate, menjadi bagian sempurna dari perhiasan. Vanquish S memiliki panjang 4.730 mm, lebar 2.067 mm (termasuk spion), tinggi 1.295 mm, dan wheelbase 2.740 mm. Tangkinya mampu memuat 78 liter dengan berat mobil 1.739 kg. Aston Martin Vanquish S tersedia dalam versi coupe dan volante. Vanquish S dibanderol senilai 199.950 poundsterling untuk harga ritel di Inggris, 262.950 euro untuk Jerman, serta US$ 294.950 di Amerika Serikat. Pengiriman dimulai sejak Desember 2016. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

43


Special Pesona Pecinan di Perkotaan

Pesona Pecinan di Perkotaan Teks Riman Saputra N.

44

LIONMAG JANUARI 2017


Gang Gloria dengan aneka kuliner khas di Petak Sembilan Jakarta.

Hampir setiap kota besar di Indonesia memiliki kawasan yang disebut Chinatown atau Pecinan. Menjejak kawasan ini, pengunjung serasa dibawa melancong ke Negeri China, membaur dengan tradisi sosial warga dan merasakan ragam kuliner mereka. Di tengah dinamika perkotaan, warga Pecinan berusaha melestarikan budaya leluhur. Salah satu ciri lazim dan khas di kawasan Pecinan adalah keberadaan klenteng yang biasanya berusia sangat tua. Pesona budaya China di Pecinan semakin kuat terasa menjelang hingga tiba Perayaan Imlek atau Tahun Baru China. Berikut beberapa kawasan Pecinan di berbagai kota di Indonesia yang bisa menjadi destinasi favorit saat Imlek:

Petak Sembilan Petak Sembilan merupakan Chinatown-nya Jakarta. Terletak di sepanjang Jalan Kemenangan III 13 Glodok, Taman Sari, Jakarta

Barat, jalan kaki dirasa paling pas untuk menikmati kawasan ini. Selain bangunan-bangunan tua berarsitektur China, aneka lampion merah juga banyak ditemui di kawasan ini. Selain itu, banyak tempat menyediakan rupa peralatan untuk ibadah umat Buddha dan Khonghucu. Di Petak Sembilan terdapat Vihara Dharma Bhakti (dulu bernama Kim Tek Ji), salah satu dari tiga vihara tertua di Jakarta. Vihara ini sempat terbakar habis pada 1740, tetapi 15 tahun kemudian dibangun kembali oleh Kapitien Oei Tjhie. Sayang, peristiwa serupa terjadi pada 2 Maret 2015. Hingga kini kondisi Vihara Dharma Bhakti belum pulih sepenuhnya seperti semula, namun tetap digunakan umat Buddha untuk beribadah. Petak Sembilan juga kaya dengan beragam kuliner. Di Gang Gloria, aneka jenis kuliner dijajakan, mulai dari daging, sayuran, hingga chinese food. Masakan olahan

babi menjadi salah satu menu yang mendominasi kuliner Gang Gloria. Di sini pula Warung Kopi Es Tak Kie, yang berdiri sejak 1972, layak dikunjungi. Warung ini bersebelahan dengan tempat pangkas rambut Kok Tang yang berdiri sejak 1936. Bisa jadi ngopi di Tak Kie dan cukur di Kok Tang. Tak hanya kuliner, bahan makanan yang dijual di Pasar Petak Sembilan juga tergolong unik karena banyak yang tidak dijual di pasarpasar lain, seperti katak, teripang, akar-akaran, hingga obat-obatan tradisional China. Yang membikin suasana lebih unik, banyak penjual dan pembeli berkomunikasi dalam bahasa Mandarin. Pesona Pecinan yang didominasi warna merah di Petak Sembilan kian terasa menjelang Imlek. Banyak dijual baju bernuansa China, seperti baju bergambar shio. Pun, dijajakan pula aneka amplop angpao, kue khas China, dan banyak lagi lainnya. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

45


Beberapa tradisi tanah lelulur masih dijalankan warga di China Benteng. Di antaranya, prosesi pernikahan Ciu Tao yang berlangsung seharian dengan mengenakan pakaian tradisional China. China Benteng China Benteng berada di kawasan Tangerang, Provinsi Banten. Warga Pecinan di sini pada umumnya adalah buah pernikahan dengan penduduk lokal, berkulit agak gelap, serta hidup sederhana dalam beragam mata pencaharian: pedagang, petani, peternak, nelayan, hingga pengayuh becak. Pecinan di wilayah Tangerang tersebut dihuni sejak abad ke-17, sehingga sudah 15 generasi tinggal di sana. Pada abad ke-17, di tepi Sungai Cisadane, terdapat Benteng Makassar (kini sudah rata dengan tanah). Warga tinggal di sekitar benteng tersebut sehingga muncul sebutan China Benteng. Awalnya mereka tinggal di areal yang sekarang menjadi lokasi Pasar Lama Tangerang serta Klenteng Boen Tek Bio (salah satu klenteng tertua di Tangerang), tetapi kemudian meluas ke Pasar Baru dan Stasiun Tangerang. Beberapa tradisi tanah lelulur masih dijalankan warga di China Benteng. Di antaranya, prosesi pernikahan Ciu Tao yang berlangsung seharian dengan mengenakan pakaian tradisional China. Juga, prosesi kematian ketika pelayat dan keluarga yang meninggal harus berpakaian serba putih. Juga ada Perayaan Peh Cun/ Twan Yang Ciat (Tanggal 5 Go Gwee/ Tanggal 5 Bulan 5 Imlek) di Sungai Cisadane. Perayaan yang digelar rutin oleh Perkumpulan Boen Tek Bio sejak 1910 ini juga diisi lomba perahu naga, menangkap bebek, lempar bacang, hingga mendirikan telur saat Twan Ngo (matahari memancarkan cahaya paling kuat, antara pukul 11.00-13.00 ketika matahari tegak lurus di atas tanah).

46

LIONMAG JANUARI 2017

Di kawasan China Benteng juga masih terdapat sisa-sisa bentuk rumah serta gedung kuno. Terdapat pula Benteng Heritage, museum Tionghoa pertama dan satu-satunya di Indonesia. Museum ini juga salah satu bangunan tertua di Tangerang, bukti perkembangan peradaban Tionghoa di Tangerang. Sementara itu, di Pasar Lama banyak didapati aneka makanan khas China yang dijajakan kepada pengunjung.

Suryakencana Jalan Suryakencana merupakan kawasan Pecinan di Kota Bogor, Jawa Barat. Jalan yang terletak tegak lurus dengan Kebun Raya Bogor ini dibangun Gubernur Jenderal Daendels pada 1808 dan dulu dikenal dengan Post Weg (Jalan Pos). Pada 1905 Pemerintah Kota Bogor mengubah namanya menjadi Jalan Handelstraat, kemudian pada zaman kemerdekaan diubah kembali menjadi Jalan Perniagaan. Baru pada 1970-an Pemerintah Kota Bogor meresmikannya sebagai Jalan Suryakencana. Gerbang masuk Jalan Suryakencana sudah bisa jadi penanda areal Pecinan ini. Gapura merah bergaya khas China tegak berdiri nan megah dengan tulisan ‘’Lawang Suryakancana, Kampung Tengah - Buitenzorg, Dayeuh Bogor’’ pada papan tengah. Sepasang patung macan berwarna putih dan hitam berdiri pada masing-masing sisi gapura. Setelah melewati gapura, bisa didapati rumah-rumah penduduk dan kuliner khas Tionghoa. Di areal ini berdiri Klenteng Hok Tek Bio. Selain fungsinya sebagai tempat ibadah,

klenteng tersebut juga merupakan bangunan cagar budaya. Terdapat pula Hotel Pasar Baroe, yang dibangun pada 1800-an, beserta dua hotel sohor lain di Kota Bogor. Bangunan-bangunan hotel tersebut berarsitektur Indies dengan paduan Eropa dan China. Jalan Suryakencana juga menjadi sentra Perayaan Imlek atau Cap Go Meh di Kota Bogor. Jalanan berjuluk ‘’Road of Never Sleeping’’ ini juga menjadi pusat wisata kuliner di Bogor. Status Pecinan tentu menu khas China mendominasi. Namun, menu lain juga bisa ditemui di sini, seperti laksa gang aut, mie baso tasik, dan es pala khas Bogor. Tidak perlu khawatir, Tionghoa maupun non-Tionghoa penjual makanan di areal Pecinan itu sangat paham halal dan haram. Mereka akan memberitahu calon pembeli jika makanan yang hendak dibeli maupun dikonsumsi tergolong haram bagi konsumen Muslim.

Singkawang Singkawang (San Keuw Jong) merupakan sebuah kota di Kalimantan Barat, sekitar 145 km sebelah utara dari Kota Pontianak. Singkawang juga dikenal dengan julukan ‘’Kota Seribu Klenteng’’, selain juga ‘’Kota Amoi’’. Klenteng-klenteng berbagai ukuran dan para amoi lazim ditemui di sepanjang perjalanan. Singkawang merupakan salah satu daerah yang dihuni etnis Tionghoa terbesar di Indonesia. Selain Tionghoa, di kota ini juga bermukim warga etnis Melayu dan Dayak. Mereka saling berinteraksi rukun dalam kegiatan keseharian, termasuk dalam hal kuliner hingga pernikahan


(kiri) Museum Benteng Heritage di China Benteng Tangerang. (atas) Cap Go Meh di Suryakencana Bogor. (bawah) Klenteng Bumi Raya di Singkawang.

Kawasan kota tua Singkawang merupakan areal wisata sejarah dan museum kota. Beberapa bangunan tua tampil sebagai ikon kota, seperti Klenteng Bumi Raya yang didirikan pada 1878 serta rumah tua milik Keluarga Tjhia (Xie) di Gang Mawar, tepat di samping Sungai Singkawang. Pesona kawasan kota tua tersebut juga bisa dinikmati pada malam hari, terutama Pasar Hongkong sebagai destinasi berburu aneka kuliner, seperti beragam masakan khas Melayu serta bubur sapi singkawang. Selain Pasar Hongkong, terdapat pula Jalan Sejahtera yang menyajikan aneka menu kopi dan aneka kudapan ringan. Juga ada Jalan Diponegoro yang menghadirkan aneka jajanan mi tradisonal.

Kebudayaan masyarakat Tionghoa Singkawang semakin kuat dirasakan kala sedikit menjauh dari pusat kota. Klenteng dengan pagoda kecil di sampingnya banyak dijumpai di segala penjuru plus rumah-rumah kayu warga Tionghoa. Banyaknya klenteng di Singkawang menjadi penanda warga Tionghoa merupakan mayoritas penghuni kota. Daerah Sedau terkenal dengan produksi keramik sakok dengan pembakaran keramik ‘tungku naga’ yang sudah dimulai sejak abad ke-20. Sementara kawasan Klenteng Kali Asin dikenal sebagai permukiman tua yang pada masa lalu menjadi hunian padat warga Tionghoa yang bekerja sebagai pembuat garam. Kini warga di

daerah tersebut banyak beralih pekerjaan menjadi buruh dan petani. Selain klenteng, pemakaman warga Tionghoa juga banyak tersebar. Salah satu pemakaman tertua adalah Kompleks Pemakaman Taman Manggis Indah. Kompleks pemakaman ini ramai dikunjungi setiap Hari Raya Ceng Beng (hari membersihkan dan bersembahyang di makam keluarga). Di kompleks pemakaman ini bisa dijumpai nisan tradisional China berukuran sangat besar serta nisan tua bergaya kolonial.

Kampung Cina Dari namanya, jelas dipahami bahwa Kampung Cina merupakan kawasan Pecinan. Kawasan ini terdapat di Kota Padang, Sumatera INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

47


(dari kiri ke kanan) Klenteng See Hin Kiong di Kota Padang. • Rumah peninggalan Tjong A Fie, Mayor China di Medan serta miliarder pertama di Sumatera. • Pasar Semawis — juga disebut Waroeng Semawis— yang digelar di Gang Warung, Pecinan, Semarang, setiap akhir pekan.

Barat. Di Kampung Cina (juga disebut Kota Tua), terletak di tepi Sungai Batang Arau, ini terdapat klenteng tertua di Padang, yaitu Klenteng See Hin Kiong. Klenteng yang pada awalnya bernama Klenteng Kwan Im Teng itu dibangun sekitar 1861, bermaterialkan kayu dan atap daun rumbia. Pada 1861, klenteng ini hangus terbakar serta dibangun kembali pada 1893 dan selesai pada 1897. Pada 1905 klenteng ini berganti nama menjadi Klenteng See Hin Kiong. Disayangkan, gempa bumi pada 30 September 2009 merusak klenteng tersebut, sehingga tidak bisa digunakan lagi sebagai tempat ibadah. Sebagai cagar budaya, klenteng itu akan direnovasi dan dijadikan sebagai museum masyarakat Tionghoa di Padang. Sebagai ganti, pada 2010 dibangun klenteng baru yang terletak tidak jauh dari klenteng lama. Desain klenteng baru tetap memertahankan bentuk asli yang lama. Bangunan baru klenteng ini dirancang arsitek China dengan mengambil model Tjoan Tjin, klenteng kuno di Hokkian. Klenteng baru ini diresmikan pada akhir Maret 2013.

48

LIONMAG JANUARI 2017

Tidak hanya klenteng, bangunanbangunan lain bergaya China juga menghiasi sudut Kampung Cina. Ruko, rumah duka, bekas hotel, maupun pabrik masih memertahankan bentuk aslinya. Tidak sedikit di antaranya sudah ditetapkan sebagai benda cagar budaya dengan usia bangunan lebih dari 50 tahun. Beberapa bangunan yang mencerminkan budaya perkumpulan sosial Tionghoa juga terdapat di antara rumah-rumah warga. Setiap gedung perkumpulan memiliki rumah besar yang difungsikan sebagai kantor, aula, gedung perempuan, serta rumah duka. Salah satu yang tertua adalah Himpunan Tjinta Teman (Hong Tek Tong) dan Himpunan Bersatu Teguh (HBT). Selain itu, terdapat pula rumah yang dijadikan ‘’markas’’ untuk perkumpulan berdasarkan asal daerah.

Kesawan Belum lengkap rasanya berkunjung ke Kota Medan tanpa menyusuri Jalan Ahmad Yani. Di jalan inilah kawasan Pecinan di Kota Medan berada. Jalan yang dulu dikenal dengan nama ‘’Kesawan’’ ini merupakan daerah pertokoan serta pusat bisnis pada siang hari. Namun, saat malam tiba, kawasan ini berubah menjadi tempat berjualan berbagai jenis makanan khas Kota Medan. Selain terdapat Kesawan Square, sejumlah bangunan tua sarat sejarah juga bisa ditemui di kawasan tersebut. Kesawan masih membawa napas Kota Medan zaman dulu dengan bangunanbangunan lama berarsitektur paduan gaya Tionghoa dan kolonial Belanda. Nuansa Pecinan terwakili oleh sebuah rumah etnis kuno dengan pintu gerbang besar, ukir-ukiran khas


China, berpintu kayu tua, serta dengan dua lampion menyala pada bagian depan. Inilah rumah peninggalan Tjong A Fie, Mayor China di Medan serta miliarder pertama di Sumatera. Ia meninggal pada 1921 dan namanya terus dikenang di Kota Medan. Bangunan tua bersejarah di kawasan Kesawan tersebut hingga kini masih menjadi tempat tinggal keturunan Tjong A Fie.

Kampung Pecinan Nuansa negeri Tirai Bambu begitu terasa di sekitar Gang Lombok, Semarang, Jawa Tengah. Kawasan yang lebih dikenal dengan sebutan Kampung Pecinan ini menjadi tempat menetap warga Tionghoa sejak berabad-abad silam. Hampir di setiap gang terdapat klenteng. Dari 11 klenteng besar di Semarang, 10 berada di Kampung Pecinan. Mereka adalah Klenteng Hoo

Hok Bio, Siu Hok Bio, Tay Kak Sie, Kong Tik Soe, Tong Pek Bio, Liong Tek Hay Bio, Hok Bio, See Hoo Kong, Wie Wie Kiong, dan Klenteng Grajen. Sedangkan Klenteng Sam Poo Kong, yang menyimpan legenda Cheng Ho, berada di Gedung Batu. Dari 10 klenteng tersebut, Tay Kak Sie di Gang Lombok merupakan klenteng induk seluruh klenteng di Semarang. Klenteng Siu Hok Bio di Jalan Wotgandul Timur, yang didirikan pada 1753, merupakan yang tertua di kawasan Pecinan di Semarang. Sedangkan Klenteng Wie Wie Kiong di Jalan Sebandaran I yang terbesar di kawasan Pecinan. Pasar Semawis — juga disebut Waroeng Semawis— yang digelar di Gang Warung, Pecinan, Semarang, setiap akhir pekan (Jumat-Minggu pukul 18.00-23.00 WIB) sangat layak disambangi. Pasar ini menyajikan aneka kuliner dengan konsep tenda.

Setiap gelaran akses Gang Warung akan ditutup untuk kendaraan. Pada awalnya Warung Semawis adalah Pasar Imlek Semawis, yang diadakan dalam rangka Peringatan 600 Tahun Laksamana Cheng Ho di Semarang pada 2004. Namun, setahun kemudian diputuskan itu bukan hanya acara tahunan, melainkan mingguan dengan sebutan Pasar Semawis sebagai ‘’Pusat Jajan Semarangan’’. Kuliner yang ditawarkan di Warung Semawis pun beragam, mulai dari hidangan khas Tionghoa, Oriental, hingga masakan Nusantara. Sebut saja nasi ayam, es puter, nasi gudeg, aneka bubur, aneka kue, aneka sate dan soto, nasi pindang, hingga beragam seafood. Aneka hidangan Oriental khas Pecinan, termasuk sate babi singapore, juga tersedia. Perlu diketahui, di Warung Semawis, makanan yang bebas babi dengan yang mengandung babi hampir berimbang. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

49


Traveling TWA Sangalaki

Sangalaki Rumah Penyu Kesukaan Tetamu Teks & Foto Toto Santika Budi

S

udah lama sekali saya tidak menyaksikan langsung penyu bertelur di alam. Kali pertama sekaligus terakhir proses tersebut saya saksikan pada awal 1990-an ketika masih berseragam SMA. Tepatnya ketika saya dan kawan-kawan dari kelompok ekstrakurikuler sains SMA melakukan studi wisata ke Taman Nasional Meru Betiri di Jawa Timur. Kami beruntung karena pada malam hari mendapati penyu hijau Chelonia mydas bertelur di Pantai Sukamade. Bisa menyaksikan proses penyu bertelur sungguh pengalaman yang luar biasa dan mengesankan.

50

LIONMAG JANUARI 2017

Peluang kembali melihat penyu bertelur datang belum lama berselang. Pada September 2016, saya berkesempatan mengunjungi Pulau Sangalaki. Pulau ini berstatus taman wisata alam. Artinya, kawasan yang memiliki fungsi ekologis sebagai pelestarian biota laut, terutama habitat, serta tempat bertelur bagi penyu hijau dan penyu sisik (Eritmochelys imbricata). Pulau Sangalaki merupakan satusatunya Taman Wisata Alam (TWA) di Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau. Sangalaki termasuk satu di antara gugusan pulau di Kepulauan Derawan, kawasan

yang dikenal memiliki objek wisata bahari menawan. Pulau Maratua dan Kakaban juga berada di kawasan ini. Keduanya sangat populer di kalangan wisatawan penikmat pemandangan bawah permukaan laut. Kawasan TWA Sangalaki meliputi areal seluas lebih kurang 280 hektare dengan luas pulau/daratan hanya 15.9 hektare. Hanya butuh waktu 30 menit berjalan kaki untuk mengelilingi pulau ini. Dari waktu singkat tersebut, ternyata banyak hal menarik bisa disaksikan di pulau ini. Sangalaki mempunyai pantai berpasir putih dengan panorama cukup indah serta hutan pantai dengan beragam variasi flora dan fauna.


Setiap hari penyu-penyu betina mendarat di pantai Pulau Sangalaki, menggali pasir, kemudian bertelur. Peristiwa ini berlangsung sepanjang tahun.

Pasir dari Karang dan Kerang Waktu tepat menikmati panorama darat pulau ini adalah pagi dan sore hari saat temperatur udara belum terlalu tinggi. Jalan-jalan pun terasa lebih nyaman. Bagi penggemar fotografi, pagi dan sore juga saat ideal memotret. Saat terbaik ketika cahaya dari matahari pada posisi belum terlalu tinggi. Sangalaki memiliki pantai selebar 12-15 meter yang datar. Pasir pantainya tersusun dari fragmentasi atau pecahan kerang, sehingga butirannya terasa kasar. Pembentukan pasir pantai merupakan proses tanpa henti. Ombak dan gelombang bergelung ke pantai setiap waktu, menabrak kerang, serta karang mati. Material-material ini juga saling bertumbukan dan menghancurkan. Seiring waktu, ukuran butiran pasir mengecil dan menghalus.

Saat laut surut, pantai seakan hidup. Biota pantai seperti bintang laut, kerang, kepiting, dan umangumang beraktivitas di sepanjang pasir pantai yang basah. Demikian pula sang pemangsa dari golongan burungburung perairan, seperti bangau, yang terlihat mencari makan. Pulau kecil ini berada di tengah lautan, sehingga memungkinkan untuk menyaksikan matahari terbit dan terbenam, tentunya di sisi pulau berbeda dan pantai merupakan lokasi tepat untuk menikmatinya.

Rumah Penyu Hijau Pasir pantai merekam jejak apa pun yang pernah hadir di sana. Pola jejak kaki fauna tentu berbeda satu dengan lain. Ada pola jejak yang khas dan kerap terlihat di sepanjang pantai. Polanya mirip jejak roda traktor atau kendaraan perang-tank. Rupanya, sang

empunya jejak adalah penyu hijau (Chelonia mydas). Setiap hari penyu-penyu betina mendarat di pantai Pulau Sangalaki, menggali pasir, kemudian bertelur. Peristiwa ini berlangsung sepanjang tahun. Puncak masa mendarat dan bertelur penyu di Sangalaki pada Juli hingga Agustus. Pada bulan-bulan tersebut, rata-rata jumlah penyu yang mendarat dan bertelur bisa mencapai 20-30 ekor. Sebuah angka rerata terbesar di Indonesia dan, konon, juga terbesar di Asia Tenggara. Fakta ini menjadikan pulau ini mempunyai posisi penting bagi keberlangsungan dan kelestarian penyu hijau. Ketika gelap malam mulai menyelimuti bumi, para induk penyu mulai bergerak menuju pantai. Kegesitan penyu kala di perairan berubah drastis saat tiba di darat, Mereka melambat. Gerakannya serba terbatas. Penyu mengandalkan insting dalam menentukan lokasi untuk menggali lubang sebagai sarang bagi telur-telurnya. Ketika merasakan bahaya, penyu akan balik kanan dan kembali ke laut. Satu lagi fakta menarik soal reptil ini, setiap induk penyu yang bertelur di Pulau Sangalaki bisa dipastikan dulu juga dari telur yang menetas di pulau yang sama. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

51


Tamu dan pengunjung bisa mengamati proses penyu bertelur itu dengan syarat diawasi langsung petugas TWA. Pengamatan hanya bisa dilakukan pada malam hari sesuai perilaku penyu bertelur, yang juga berlangsung saat hari telah gelap. Para tamu mesti bermalam di pulau. Sangalaki Resort merupakan satu-satunya tempat menginap bagi tamu yang bermalam. Fasilitas di resor ini berupa sembilan cottages, restoran, bar, serta ruang persiapan dan perlengkapan penyelaman. Tamu dan pengunjung disarankan melakukan registrasi dulu secara online saat berencana menginap di sini.

Patroli Malam Penyu termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia. Namun, praktik perburuan masih saja terjadi. Selain itu, praktik-praktik

52

LIONMAG JANUARI 2017

penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan juga mengakibatkan penyu kerap menjadi korban. Ancaman bagi keberlangsungan hidup bagi telur, tukik, maupun induk penyu terjadi di mana pun, tidak terkecuali di kawasan konservasi seperti TWA Pulau Sangalaki. Sebagai langkah mengurangi ancaman tersebut, setiap malam petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dan Masyarakat Mitra Polisi Hutan (Polhut) yang bertugas di pulau mengadakan patroli pengamanan lingkungan dan relokasi telur penyu. Kegiatan patroli ini dimulai lewat tengah malam dan menunggu kondisi air laut mulai surut. Hal ini agar petugas bisa berjalan mengelilingi pulau di sepanjang garis pantainya. Malam itu, setelah mendapatkan izin, saya mengikuti petugas berpatroli.

Bangunan posko konservasi menjadi titik awal perjalanan kami. Kami berjalan menyusur pantai, berteman suara ombak yang menderu perlahan, angin berhembus ringan, serta cahaya bulan tua bagaikan pecahan bola tenis menghias langit. Suasana gulita pulau membuat langit sesak oleh taburan bintang. Gugusan Galaksi Bima Sakti juga terlihat jelas. Empat orang bertugas malam itu adalah Rismanto, Bahari, Dwi Suriyanto, dan Defiandi Palisu. Mereka tidak berseragam dan tidak bersenjata. Perlengkapan yang dibawa hanya lampu senter, tongkat besi (buatan sendiri) untuk merasakan keberadaan rongga sarang berisi telur penyu, dan ember. Cahaya senter petugas menyapu hamparan pantai. Mereka mencari jejak penyu yang mengarah ke darat atau mencari penyu yang sedang


Petualangan dan perjuangan mereka masih sangat panjang. Semoga 30 tahun lagi saat tiba waktu bertelur banyak di antara tukik tersebut bisa datang kembali lagi ke rumah, TWA Pulau Sangalaki.

bertelur. ‘’Jika posisi sarang tidak bagus, kami akan gali sarang tersebut dan memindahkan telurnya ke tempat yang lebih aman,’’ kata Bahari. Kadang penyu bertelur terlalu dekat batas air pasang. Kondisi pasir yang basah atau lembab bisa menyebabkan telur gagal menetas. ‘’Kadang sarang juga terlalu kentara, penyu tidak menimbun sarangnya dengan baik sehingga predator atau pencuri mudah menemukannya. Ini juga alasan telur kita relokasi,’’ ujar Bahari menambahkan. Mereka bekerja cekatan, sistematis, dan bergantian mencari sarang. Ada yang bertugas menggali dan memasukkan telur-telur ke dalam ember untuk direlokasi ke tempat lebih aman. Pada patroli itu setidaknya terlihat lima ekor penyu yang bertelur. Jejak sirip penyu bersilangan di pantai. Benar kiranya bahwa Sangalaki ini merupakan tempat peneluran penyu yang ramai. Tak heran jika para pemburu dan pencuri telur juga menyambangi pulau ini. Malam itu para petugas juga bercerita pengalaman mereka saat mendapati pencuri. Karena tidak bersenjata, mereka menempuh cara persuasif, mengingatkan bahwa

tindakan tersebut melanggar hukum. Jika kalah dengan jumlah pencuri, biasanya mereka memilih kabur. Lebih kurang dua jam malam itu kami berpatroli. Kondisi aman. Kali itu telur-telur direlokasi tidak jauh dari posko konservasi. Sekitar dua bulan ke depan telur-telu itu akan menetas. Petugas biasanya mengumpulkan tukiktukik yang baru keluar dari cangkang telurnya untuk kemudian diinapkan semalam di kolam penampungan tukik di sebelah bangunan posko. ‘’Tamu-tamu yang datang suka melihat tukik-tukik. Ini sarana bagi

kami juga untuk mengajak tamu mengenal dan menyayangi penyu. Saat tiba waktunya melepas tukik kembali ke laut, tamu-tamu juga diajak serta,’’ ucap Bahari. Malam itu kami melepas sejumlah tukik ke laut. Semoga para tukik tersebut selamat dalam perjalanan menuju dewasa. Petualangan dan perjuangan mereka masih sangat panjang. Semoga 30 tahun lagi saat tiba waktu bertelur banyak di antara tukik tersebut bisa datang kembali lagi ke rumah, TWA Pulau Sangalaki. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

53


Destination Museum Adityawarman

Arsitektur Rumah Gadang Museum Adityawarman.

Museum Adityawarman

Potret Budaya Minangkabau Minangkabau. Kata ini langsung mengisi benak kala ditanya tentang Sumatera Barat. Jika menyambangi Kota Padang, Minangkabau langsung muncul jadi sebutan. Kian lama sebutan tersebut hinggap di pikiran, kian tinggi pula rasa penasaran tentang Minangkabau. Semuanya terjawab kala berada di Museum Adityawarman, Kota Padang. Teks & Foto Dody Wiraseto

54

LIONMAG JANUARI 2017

S

emua mafhum Kota Padang memiliki kekayaan kuliner dan bentang alam memikat bernilai jual tinggi. Namun, kota ini juga memiliki objek wisata edukasi yang tidak kalah penting ditelusuri. Semuanya tersaji di Museum Adityawarman, termasuk sejarah budaya Minangkabau yang terkenal dengan sistem matrilineal yang menjadikannya sebagai salah satu suku terbesar di Indonesia. Matrilineal merupakan sistem yang mengatur kehidupan dan ketertiban dalam masyarakat, terikat dalam suatu jalinan kekerabatan dalam garis ibu. Seorang anak lelaki atau perempuan dalam keluarga merupakan bagian garis keturunan yang dibawa oleh darah ibu mereka. Harta dan tanah diwariskan dari ibu kepada anak perempuan. Sementara keagamaan dan politik menjadi urusan kaum lelaki.


Perkembangan budaya Minangkabau dari dulu hingga kini itu bisa dipelajari di Museum Adityawarman, salah satu museum terpenting yang mengangkat sejarah masyarakat Minangkabau serta peninggalan kebudayaan mereka sejak masa prasejarah hingga era modern. Adityawarman sebagai nama museum merujuk Raja Minangkabau yang berkuasa pada 1347-1375 M. Tinjauan sejarah menyebutkan Adityawarman merupakan salah satu Raja Minangkabau dari trah bangsawan Kerajaan Majapahit. Di museum itu pula bisa dikenali pernak-pernik kehidupan masyarakat Minang, langsung dari koleksi yang mereka miliki beserta penjelasan terperinci. Museum yang dibangun pada 1974 dan diresmikan pada 16 Maret 1977 oleh (kala itu) Mendikbud Prof Dr Sjarif Thayeb itu juga berfungsi sebagai pusat pelestarian benda bersejarah, meliputi Cagar Budaya Minangkabau, Cagar Budaya Mentawai, dan secara umum Cagar Budaya Nusantara. Berdiri di atas lahan seluas 2,6 hektare dengan luas bangunan sekitar 2.855 meter persegi, ciri utama Museum Adityawarman adalah arsitektur rumah bagonjong atau rumah gadang, gaya khas arsitektur tradisional Minangkabau. Bagonjong berbentuk rumah panggung dengan atap meniru bentuk seperti tanduk kerbau bertumpuk. Terdapat tujuh gonjong pada atap museum tersebut. Detail-detail ukiran berwarna merah, kuning, dan hijau menghiasi rumah bagonjong kala dilihat dari depan. Museum Adityawarman memiliki referensi peninggalan sejarah cukup beragam tentang berbagai aspek kebudayaan Minangkabau dan Sumatera Barat. Museum ini memiliki lebih dari 6.000 koleksi peninggalan budaya yang terbagi atas 10 kategori koleksi. Kategorisasi koleksinya adalah

(atas) Desain pelaminan Adat Minang di Museum Adityawarman. (bawah) Seorang Pemandu memberikan penjelasan ke dua turis asing di Museum Adityawarman.

Geologika atau Geografika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika atau Heraldika, Filologika, Keramologika, Seni Rupa, serta Teknologika. Koleksi-koleksi tersebut juga mencakup jenis-jenis perhiasan tradisional, pernak-pernik busana, instrumen musik, replika sajian kuliner khas dalam berbagai upacara adat, serta berbagai perkakas yang digunakan dalam keseharian kehidupan masyarakat tradisional Minangkabau.

Di Museum Adityawarman itu juga didapati mushaf Al Qur’an tempo dulu serta penjelasan masuknya Agama Islam ke Sumatera Barat. Pada salah satu sudut juga didapati dekorasi pernikahan dengan adat Minangkabau. Tidak ketinggalan pula beberapa peninggalan budaya zaman silam. Singkat kata, keragaman peninggalan budaya Minangkabau bisa begitu mudah dipelajari dan dicerna di museum yang berlokasi di Jalan Diponegoro No 10 Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

55


Destination Pangkalan Bun

Luha

Topeng Penawar Lara Rekacipta Suku Dayak Tomun menginterpretasikan niat melarung nestapa dan kematian. Teks & Foto Valentino Luis

T

engah hari setelah makan siang seperti ini, biasanya rasa kantuk menghela penduduk di kampung-kampung untuk rehat, sejenak tidur siang. Tapi di Delang, sebuah kecamatan di Lamandau yang terpisah 200 km dari Kota Pangkalan Bun, empat petani malah tekun berhadapan dengan serakan kayu. Pak Ponten, yang duduk paling kanan, mengerut kayu-kayu menjadi beberapa bentuk. Dua teman lainnya membantu membenahi yang diperlukan. Sedangkan Pak Rudi,

56

LIONMAG JANUARI 2017

yang duduk paling kiri, tampak asyik membubuhkan warna pada kayu yang sudah nyata berwujud wajah hewan. “Pewarna merah berasal dari buah kesumba,” kata Pak Rudi sembari menunjukkan buah kesumba yang tercecer di lantai. “Beginilah proses pembuatan Luha, topeng khas kami suku Dayak Tomun.’’ Ini adalah kunjungan perdana saya ke Kalimantan. Saya tidak tahu banyak tentang budaya Dayak, bahkan juga baru paham ternyata terdapat bermacam Suku Dayak dengan pola kultur masing-masing. Di Kalimantan Tengah yang saya datangi ini, Dayak

Tomun merupakan suku asli. Telinga para perempuannya tidak berlubang menjuntai sarat gelang seperti Dayak Apo Kayan, tapi memiliki sejumlah ritual serta kriya seni. Luha, topeng kayu, merupakan produk seni Dayak Tomun. Sebenarnya topeng sangat lekat dengan Suku Dayak mana pun, tetapi Dayak Tomun memberikan tempat khusus dan menamakannya Luha. Luha berkaitan erat dengan agama asli Suku Dayak, Kaharingan. Sebagaimana karya-karya seni budaya lainnya di Indonesia, Luha juga memiliki sejarah serta nilai filosofi.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

57


Penghibur Nestapa Syahdan, pada masa lampau kepala suku kehilangan nyawa anaknya karena sakit yang tak terobati. Sang kepala suku beserta keluarga amat berduka. Karena tak tega menyaksikan nestapa keluarga tersebut, beberapa penduduk terilhami melakukan sesuatu sebagai penghibur hati. Muncul ide membuat topeng. Wajah makhluk-makhluk buas, seperti hewan serta sosok hantu, ditampilkan wujudnya di topeng. Menjelang mayat dikubur, mereka tampil dengan adegan-adegan lucu meniru tingkah hewan. Keluarga yang berduka pun merasa terhibur dan perlahan rela melepaskan kematian anaknya. Hal tersebut kemudian menjadi kebiasaan. Setiap ada kematian,

58

LIONMAG JANUARI 2017

topeng-topeng dibuat dan ditampilkan sebelum upacara penguburan. Rupa Luha kerap mewakili hewan-hewan yang hidup dalam mitologi maupun keseharian Dayak, seperti gabon, tarsius, burung hantu, juga hantuhantu di hutan Kalimantan semisal Kariyau. “Luha bisa dipakai lagi untuk upacara pada kematian berikutnya. Jadi bukan sekali ditampilkan, langsung dibuang,” kata Pak Ponten menerangkan. Lelaki itu pun membeberkan, dalam pembuatan Luha, Suku Dayak Tomun banyak memakai warna merah-putih-hitam untuk mengecat topeng. ‘’Kami mewarisi saja yang

sudah digariskan leluhur. Mengenai arti warna-warna itu, kami tidak diberitahu,” ucap Pak Ponten. Yang dipakai untuk menciptakan Luha adalah kayu pulai yang tidak keras, sehingga gampang dibentuk. Seiring berkembangnya zaman, Luha dihadirkan tidak cuma dalam upacara kematian. Topeng ini sering juga digunakan sebagai penghias rumah. Penyuka karya seni etnik pun mulai melirik Luha sebagai benda untuk dikoleksi. ‘’Kami bisa membuatkan Luha dalam berbagai ukuran. Tapi tetap, ukiran serta pola-polanya harus selalu seturut pakem tradisi kami,” kata Pak Ponten.


Pencetus Tari Babukung Topeng Luha tidak hadir begitu saja dalam upacara kematian, melainkan dalam atraksi tarian. Babukung merupakan tarian yang khusus dipentaskan dengan topeng Luha. Sementara para penarinya dinamakan Bukung. Mempertegas histori Luha, setidaknya terdapat dua makna terkandung dalam pementasan Tari Babukung. Pertama, saling membantu (bersedekah kepada keluarga korban yang ditinggal meninggal). Kedua, berbagi simpati dalam upaya menghibur orang yang bersedih ditinggal anggota keluarga yang meninggal. Para Bukung yang menari turut pula memberikan bantuan berupa

makanan (hasil kebun), minuman (tuak), maupun uang. Ini merupakan ungkapan solidaritas atas keluarga yang ditimpa kemalangan mendadak. Ketika menari, para Bukung berusaha menampilkan atraksi semenarik mungkin dengan harapan keluarga yang berduka merasa terhibur. Atraksi Tari Babukung bisa berlangsung selama beberapa hari, tergantung strata tuan rumah yang berduka. ‘’Kalau tuan rumah meminta, Luha pun dapat diberikan untuk dipasang di kuburan anggota keluarga yang meninggal,” kata Pak Ponten. Kini Luha diperkenalkan kepada publik. Sejak 2004, Pemerintah Daerah Lamandau menyelenggarakan Festival Babukung. Berbagai macam Luha dari tiap daerah pun ditampilkan

pada festival tersebut meski nilainya bukan lagi ritual kematian atau ritual kepercayaan Kaharingan, melainkan hendak mengangkat sisi seni dan budaya –seni merancang Luha, seni tari, serta seni pakaian para Bukung. ‘’Karena Tari Babukung mulai ditinggalkan dan keterampilan memahat topeng Luha menyusut, Festival Babukung setidaknya membuka mata bahwa kita punya warisan tradisi yang patut dipertahankan,” ujar salah warga yang hadir menemani Pak Ponten. Matahari masih menyengat. Saya telah kehilangan kantuk. Ingin sekali saya pamit dengan menggamit sebuah Luha. Bukan untuk mengantar kematian, tapi membawa sukacita. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

59


Destination Cirebon

Cirebon

Citra Kota Rebon Belum banyak penggemar wisata menyadari kelebihan Cirebon. Padahal kota di pantai utara (pantura) Pulau Jawa, dalam wilayah Provinsi Jawa Barat, ini layak diapresiasi berkat pelestarian kekayaan budaya serta warisan bersejarah. Teks & Foto Paul I Zacharia

60

LIONMAG JANUARI 2017


S

ebagai pusat kerajaan pada masa lalu dengan nilai-nilai kehidupan yang sangat kuat mengakar serta dilestarikan tiga keraton (kraton) — Kraton Kasepuhan, Kraton Kanoman, dan Kraton Kacirebonan— Cirebon juga memiliki kelebihan pada sisi sejarah. Selain keberadaan Astana Gunung Jati –makam Sunan Gunung Jati, salah satu sunan dalam Wali Songo yang menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa, di Cirebon juga didapati banyak peninggalan kuno dalam wujud bangunan, industri rakyat berupa batik yang dikenal dengan Batik Trusmi, serta

(dari kiri ke kanan) Fasad Balai Kota Cirebon membawa simbol khas kota, yaitu empat ekor udang (rebon) • Seorang anak berlari menuju altar Gereja Santo Yusuf Cirebon. • Gedung Bank Indonesia yang pernah menghiasi uang kertas Rp 500 dalam sejarah mata uang kita.

kekhasan kuliner seperti nasi jamblang dan sebagainya. Kekayaan budaya serta beragam aspek nilai kemasyarakatan membuat Cirebon sangat layak mendapatkan waktu untuk dieksplorasi. Berikan cukup waktu untuk berkelana di kawasan perkotaan nan permai ini.

Peninggalan Kolonial Pada masa lalu para bule yang menjajah Indonesia selama berabad-

abad menyebut Cirebon dengan ‘’Cheribon’’. Seiring perkembangan zaman, Cirebon juga bertumbuh namun tetap memertahankan posisi sebagai salah satu kota penting di jalur pantura. Sejumlah bangunan bersejarah serta sisa-sisa peninggalan kolonialisme Belanda yang bertahan hingga sekarang menunjukkan betapa penting peran kota itu. Di antara mereka adalah dua masjid penting yang berdiri di INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

61


Gedung BAT di tengah kota yang tetap memesona karena terawat.

Yang juga paling menarik dari peninggalan Belanda adalah Balai Kota Cirebon. Dengan arsitektur bergaya Art Deco yang populer pada 1920-an, gedung ini sangat unik, yaitu berbentuk sebuah anjungan kapal dengan puncak berhias empat ekor udang yang dikenal dengan ‘’rebon’’. Cirebon sejak abad ke-14, yaitu Masjid Panjunan yang dibangun sejak 1453 dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang dibangun sejak 1489. Selain itu, salah satu gedung kuno tenar yang terawat dengan sangat baik adalah Kantor Bank Indonesia di Cirebon yang dulu dikenal dengan nama De Javasche Bank. Gedung yang dibangun pada 1912 ini pernah diabadikan pada mata uang kertas Rp 500. Saking bangganya, ke mana-mana Meneer De Vos, mantan pekerja bank itu, membawa mata uang bergambar gedung tersebut meskipun ia sudah kembali ke Belanda. Ia bangga mengatakan pernah bertahun-tahun bekerja di gedung itu.

62

LIONMAG JANUARI 2017

Di depan Bank Indonesia terdapat pula gedung yang didirikan di era kolonialisme Belanda, tepatnya dibangun 1930-an. Gedung di ujung perempatan yang sekarang difungsikan sebagai Kantor Bank Mandiri itu dulu merupakan Kantor Nederlandsche Indische Estompto Maastschappij (NIEM) –perusahaan Hindia-Belanda di bidang perbankan sekaligus pemegang monopoli pembelian hasil bumi di Nusantara serta penjualannya ke luar negeri. Sebuah gedung yang sekompleks dengan bangunan lama pada lokasi sentral di Kampung Kamiran, Cirebon, itu juga difungsikan perusahaan British American Tobacco (BAT).

Dibangun pada 1924, gedung ini merupakan kantor perusahaan terbesar pada zamannya. Tidak jauh dari lokasi itu berdiri Vihara Tiao Kak Sie (Klenteng Dewi Welas Asih), tepatnya di Jalan Kantor No 2, Kampung Kamiran, Cirebon. Vihara ini berada di sebelah kiri Kantor Bank Mandiri atau seberang kanan Gedung BAT Cirebon. Dari penanda benda cagar budaya di pinggir jalan depan, tertulis tahun berdiri klenteng ini adalah 1595, dan menjadikannya salah satu klenteng tertua di Cirebon selain Klenteng Talang dan Vihara Pemancar Keselamatan. Selain sebagai tempat ibadah, setiap pekan warga berlatih wushu di bawah


(searah jarum jam) Empat pilar utama Masjid Raya At-Taqwa di pusat kota. • Seorang pengendara becak sedang mengangkut di depan Masjid Raya At-Taqwa • Patung Penari Topeng Palimanan Cirebon, penanda kultur topeng terpatri dalam tarian.

relief seorang jenderal China yang terpahat gagah di klenteng ini. Layak pula disyukuri betapa infrastruktur yang baik di kota ini terwariskan dalam wujud Stasiun Kejaksan yang sangat memesona. Pemakaian kaca timah pada panelpanel jendela didukung gaya Art Deco membuat stasiun ini sangat layak diapresiasi.

Citra Rebon Yang juga paling menarik dari peninggalan Belanda adalah Balai Kota Cirebon. Dengan arsitektur

bergaya Art Deco yang populer pada 1920-an, gedung ini sangat unik, yaitu berbentuk sebuah anjungan kapal dengan puncak berhias empat ekor udang yang dikenal dengan ‘’rebon’’. Udang atau rebon sekaligus menjadi julukan kota ini. Kekhasan itu bahkan telah mewarnai kulinernya. Sebaliknya pula kuliner Cirebon sangat diwarnai oleh ketersediaan rebon hingga lahir pepatah harian, di Cirebon tiada hari tanpa rebon. Bangunan inti Balai Kota Cirebon terdiri atas dua lantai. Berdiri pada

bagian tertentu di lantai dua, bisa disaksikan indah pemandangan laut lepas serta Pelabuhan Muara Jati. Pada bagian bawah tanah terdapat terowongan yang, konon, di masa lalu dijadikan tempat berlindung serta jalan pintas menuju laut (untuk melarikan diri) jika diserang. Pada banyak sisi, sebagian besar peninggalan era Belanda di Cirebon cukup terawat meski Gedung Cipta Niaga yang dibangun 1911 seperti terlupakan. Padahal, pemugaran gedung tersebut bisa menambah semarak areal kota tuanya. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

63


Hot Stuff

Aero E-Racer Sepeda Motor Rally Elektrik Kolaborasi R&D by Aero Motorcycles dan majalah motor Italia, InMoto, menghasilkan Aero E-Racer, sepeda motor elektrik yang dirilis pada ajang EICMA. Aero E-Racer dibangun dengan dasar sepeda motor rally Tactita T-Race dengan frame aluminium dan saddle kulit. Di bagian depan terdapat LED biru yang futuristik, dengan bodi kevlar dan karbon fiber yang membuatnya ringan. Aero E-Racer ditenagai mesin induksi elektrik tiga fase yang menghasilkan 34hp berkat baterai 10,6 kWh. Sepeda motor ini dikontrol oleh gearbox lima kecepatan, roda 19 inci, serta mampu menempuh 100 mil berkendara di perkotaan dan 75 mil di jalan tol pada kecepatan 55 mph. Aero E-Racer hanya memerlukan empat jam untuk charge dari 20 persen hingga penuh.

SeaLife DC2000 Kamera Saku Penyelam SeaLife DC2000 kamera saku mungil yang mampu menyelam hingga kedalaman 60 meter tanpa memerlukan casing pelindung tambahan. SeaLife DC2000 hadir dengan sensor BSI Sony CMOS 20 megapixel dan bisa digunakan merekam video hingga resolusi Full HD 1080/60p. Lensa 31mm dengan bukaan diafragma F/1.8 menempel di bagian depan. Lensanya ini bisa dipasang 2 aksesoris lensa tambahan yaitu lensa fish eye 110 derajat atau lensa wide 90 derajat. Di bagian belakang, terdapat layar 3 inci. DC2000 juga dilengkapi fitur sensor shift image stabilization yang mendukung pengambilan foto format DNG RAW dan JPEG. SeaLife juga melengkapinya dengan 4 mode pengambilan gambar bawah air, eksternal flash, eksternal light, dive, dan snorkel. DC2000 juga dilengkapi 25 pilihan mode scene, time lapse, GIF, burst, WiFi serta Bluetooth. SeaLife DC2000 dibanderol US$700.

64

LIONMAG JANUARI 2017


AirSelfie Handheld Drone Drone Ukuran Saku

AirSelfie baru saja meluncurkan drone ukuran saku paling efisien dan berkualitas untuk smartphone. Drone ini dilengkapi empat baling-baling powerful dan kamera 5 megapixel serta bisa terbang hingga ketinggian 66 kaki. AirSelfie juga melengkapinya dengan WiFi, micro SD 4GB, dan baterai rechargeable yang bertahan terbang 3 menit dan hanya 30 menit untuk mengisinya. Untuk hasil lebih baik, drone ini dibekali pengurang getaran dan sistem stabilitas in-flight. Drone mungil ini sudah tersedia di Kickstarter dan akan dibanderol US$300.

Halo Board

Alat Transportasi Menyenangkan

G-Steel Collection

Seri Jam Tangan Logam G-Shock G-Steel Collection membawa G-Shock ke level estetik selanjutnya, menawarkan daya tahan dan anti goncangan dengan tingkat lebih baik dalam balutan logam. Kekuatan layernya membawa kualitas bodi metalnya sama dengan karakteristik G-Shock yang sudah dikenal hingga kini. Stainless steel-nya anti gores dengan logam halus. Konstruksi bezel layer ganda dari stainless steel dan resin memastikan jam tangan tahan lama ditambah teknologi Tough Solar G-Steel mengkonversi cahaya menjadi energi listrik, mengisi baterai sepanjang hari. Seri G-Steel juga anti air hingga kedalaman 200 meter dengan pengaturan digital maupun analog. Seri ini tersedia dalam strap stainless steel atau resin dengan beragam warna untuk menyesuaikan style. Seri G-Steel ini dibanderol mulai dari US$280.

Halo Board bisa digunakan anak-anak maupun orang dewasa dan dapat dijadikan alternatif transportasi yang menyenangkan. Pengguna tinggal step on and go, dan board akan mendorong pengendara melalui ban tunggal 8 inci di tengah dengan bantuan Halo Balancing Technology. Selain mampu melaju hingga 12 mil per jam dan memanjat hingga 18 derajat, board dapat menerangi jalan dengan lampu LED bahkan memutar musik via Bluetooth. Baterai ion lithium bersertifikat Samsung dapat bertahan hingga 2 jam. Halo Board dibanderol mulai dari US$700.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

65


Postcard

Teheran

Matahari Terbenam di ujung Tabiat Bridge Matahari terbenam di ujung Tabiat Bridge di Teheran Iran. Jembatan tiga lantai ini memiliki kafe dan restoran dengan pemandangan luar yang sangat menarik. Terletak di Taleghani Forest Park dan baru dibuka tahun 2014, Tabiat Bridge menghubungkan dua taman yang sangat indah dan merupakan tempat yang wajib dikunjungi jika ke Teheran. Rizqa Lahuddin BEKASI

66

LIONMAG JANUARI 2017


teheran 01.01.2017

IRA N

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

67


Postcard

Xinjiang

Sungai Kanas Kanas terletak di pegunungan Altay di posisi paling utara dari Provinsi Xinjiang - Tiongkok. Dengan gugusan pohon pinus dan iklim sub-tropis yang menyerupai Eropa, daerah Kanas memiliki pemandangan sangat indah dengan danau dan sungainya. Sungai Kanas yang berhulu di Danau Kanas dengan air berwarna biru turquoise mengalir meliuk-liuk melewati celah pegunungan menuju ke hilir. Salah satu bagian dari sungai Kanas yang paling terkenal adalah kelokan Bulan Sabit yang terlihat sangat indah dari atas bukit. ARIFIN MUSTAFA MEDAN


jian xin g

TI

K

01.01.2017

O N G KO


Postcard

gapura sin

Singapura

SI

N

Seorang pekerja berdiri diatas atap gedung Esplanade Singapore kurang dari 5 menit. Kesendirian si pekerja dan keunikan atap gedung menciptakan sebuah momen yang sangat cantik untuk diabadikan.

A

01.01.2017

Esplanade Singapore

GAPUR

NANDO TAMPUBOLON JAKARTA

Bali

Upacara Ngaben bali

I

N

A

01.01.2017

DO

NE

SI

Bali atau yang sering disebut pulau seribu pura memiliki budaya yang khas. Pada budaya masyarakat Bali, banyak upacara-upacara adat yang dilaksanakan. Salah satu upacara tersebut adalah upacara ‘Ngaben’. Pada upacara ini, seseorang yang sudah meninggal dibakar atau dikremasi. Upacara ini sendiri biasanya dilaksanakan berharihari dan melibatkan banyak orang. Sangat terasa rasa kekeluargaan ketika mengikuti upacara ini, tetangga-tetangga satu banjar—lingkungan seperti RT/RW—turut berpartisipasi, bantu membantu mempersiapkan upacara tersebut. Gotong royong yang dilaksanakan ini biasa disebut ‘ngayah’ oleh masyarakat Bali. Lanusgana Amerta BANDUNG

Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com



Info

Eropa Akui Standar Safety Lion Air dan Batik Air Uni Eropa Menghapus dari Banned List untuk Terbang ke Eropa

(bawah) Duta Besar Uni Eropa Untuk Indonesia Vincent Guerend bersama Kepala Bidang Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agoes Soebagyo memberikan keterangan kepada awak media di Kantor European Union Indonesia di Jakarta, Jumat (17/6). Keterangan tersebut terkait pencabutan larangan penerbangan ke Eropa. Foto: Harian Nasional | Aulia Rachman

omisi Eropa (European Commission – Lembaga Eksekutif Uni Eropa/UE) mencabut pemblokiran penerbangan Lion Air dan Batik Air ke Benua Eropa. Pencabutan tersebut merupakan pengakuan terhadap kemajuan industri penerbangan nasional. Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, Lion Air dan Batik Air telah resmi lepas dari banned list (daftar larangan) UE pada 16 Juni 2016. Pencabutan itu merupakan pengakuan atas komitmen manajemen Lion Air dan Batik Air menjadikan keselamatan dan keamanan (safety) penerbangan sebagai prioritas utama. Pengumuman Komisi Eropa membuktikan Lion Air dan Batik Air telah melaksanakan standar dan prosedur penerbangan yang berlaku dan diakui dunia internasional. ‘’Manajemen Lion Air dan Batik Air akan terus melakukan perbaikan menyangkut kualitas pelayanan, terutama keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujar Edward di Jakarta beberapa hari lalu. Menurut Edward, selepas dari banned list UE, terbang ke Eropa kini bukan lagi menjadi masalah bagi Lion Air dan Batik Air. ‘’Tapi, ini sebagai pengakuan bahwa kami sudah memenuhi standar keamanan dan keselamatan Eropa.’’ Dengan demikian, masyarakat di Tanah Air dan Eropa tidak perlu ragu lagi dengan standar keamanan dan keselamatan penerbangan Lion Air dan Batik Air. Kedua maskapai itu terus berkomitmen meningkatkan standar keamanan dan keselamatan penerbangan, terlebih sudah diakui internasional. Sebelumnya Komisioner Uni Eropa untuk Transportasi Violeta Bulc mengatakan, keamanan dan kenyamanan penerbangan merupakan prioritas masyarakat. ‘’Kami senang dapat memperbarui tingkat keselamatan udara bagi warga Eropa dan dunia. Kami juga senang bisa memperluas penerbangan dari seluruh dunia,’’ kata Bulc dalam pernyataan resmi dari markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia. Ia menjelaskan, kajian dan penilaian untuk pencabutan dari banned list UE dimulai sejak Mei 2016. Komisi Eropa berharap pencabutan atas larangan terbang tersebut berdampak tidak hanya bagi warga Eropa, tetapi juga membantu negaranegara terdampak untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hemi Pamuraharjo mengapresiasi pencabutan larangan penerbangan Lion Air dan Batik Air ke Eropa. Ia menilainya sebagai kemajuan signifikan yang patut dibanggakan.

Seluruh Maskapai Lion Group Peroleh ISSA

Seluruh maskapai dalam Lion Air Group telah memperoleh IATA Standard Safety Assessment (ISSA). Dengan demikian, operasional Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air telah terjamin dengan standar keselamatan internasional. Sertifikat ISSA diperoleh setelah menjalani audit berskala global dalam program IATA Operational Safety Audit (IOSA). Objek utama audit tersebut adalah maskapai yang mengoperasionalkan pesawat dengan maximum take-off weight (MTOW) lebih rendah dari 5.700 kilogram. Terdapat sekitar 115 standar dan praktik yang direkomendasikan dalam ISSA. Sedangkan The ISSA Standard Manual (ISSM) diterbitkan dalam rangka memberikan standar dan sejumlah praktik yang dianjurkan (ISARPs) terkait materi bimbingan dan informasi pendukung lainnya yang diperlukan oleh operator agar berhasil dalam mempersiapkan penilaian. Ruang lingkup audit, di antaranya, sistem organisasi dan manajemen, operasional penerbangan, keberangkatan penerbangan, pemeliharaan pesawat dan mesin pesawat, pengerjaan kabin, ground handling, pengerjaan kargo, serta keamanan operasional. ‘’Ini prestasi yang sangat luar biasa bagi kami untuk memulai perolehan standar keamanan internasional lainnya,” kata Edward Sirait.


SSQ

Safety Around Your Seat While you are reading this article in your seat inside the aircraft, perhaps you are not aware about the amount of safety equipment you are surrounded by. Emergency equipment on board the aircraft has to perform perfectly in emergencies, thankfully very rear in commercial aviation. For this reason, prior to every flight our flight attendants and our flight crew will perform a thorough check of all the emergency equipment on board.

Keselamatan di Sekitar Tempat Duduk Anda Ketika Anda membaca artikel ini di kursi Anda di dalam pesawat, mungkin Anda tidak sadar tentang jumlah peralatan keselamatan ada di sekeliling Anda. Peralatan darurat di dalam pesawat harus berfungsi sempurna pada saat terjadi keadaan darurat, untungnya sangat langka terjadi di penerbangan komersial. Untuk alasan ini, maka sebelum penerbangan dilaksanakan, pramugari dan awak pesawat kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dari semua peralatan darurat di pesawat. Jika diperlukan, peralatan darurat dengan sendirinya berfungsi sempurna untuk menyelamatkan ratusan nyawa di pesawat. Seluruh peralatan yang ada dalam pesawat telah melalui beberapa tes yang ketat. Bahkan jok kursi yang sebenarnya bukan peralatan darurat harus mengikuti tes, karena mereka harus berfungsi dengan cara yang memuaskan dalam keadaan darurat, seperti apabila terkena api dari laptop atau bahan bakar lainnya. Semua interior kabin pesawat harus menjalani tes yang sangat ketat dan harus sesuai dengan peraturan internasional. Tes mudah terbakar juga berlaku untuk daerah lain dari pesawat seperti area kargo. Peralatan darurat terletak di daerah yang kurang terlihat oleh Anda, seperti di dapur kabin. Peralatan darurat secara khusus diuji untuk penggunaan di pesawat dan harus diperiksa secara berkala oleh spesialis maskapai dan awak kapal. Peralatan seperti slide evakuasi biasanya diuji setiap 3 tahun dan harus mengganti setelah 15 tahun. Setiap hari kru harus memeriksa tekanan dari tabung gas yang menempel pada slide dan kondisi umum slide. Pelampung yang terletak di kursi Anda diperiksa di bengkel setiap 5 tahun sebelum dimanfaatkan lagi di pesawat. Peralatan darurat lainnya seperti alat pemadam kebakaran atau botol oksigen tambahan selain pemeriksaan setiap hari oleh kru, harus diperiksa pada supplier setiap lima tahun. Di dalam pesawat, semua peralatan, kain, komposit dan bahan interior lainnya dirancang untuk memastikan tingkat keamanan tertinggi jika terjadi kasus darurat. Selamat menikmati penerbangan Anda. Capt. Jose Fernandez Corporate Safety Director Lion Group

If needed, the emergency equipment by itself must perform perfectly to save hundreds of lives on board. The on board equipment is subject to some of the most stringent tests in aviation. Aircraft seat cushions are not, strictly speaking, emergency equipment, but they must function in a satisfactory way in case of emergency, from a laptop battery fire to a very hard landing and possibly a fuel fire. All the aircraft cabin interiors must undergo to very strict flammability tests according with international regulations. The flammability tests are also applicable to other areas of the aircraft as the cargo area. The emergency equipment is located on less visible areas to you, like overhead bins or cabin galleys. The emergency equipment is specifically tested for the use on the aircraft and must be periodically checked by airline’s specialists and the crew members on board. Equipment like the evacuation slides are typically tested every 3 years and must replace after 15 year. In daily basis the crew must check the pressure of gas cylinder attached to the slide and the general condition of the slide. The life vest located in your seat is inspected in a workshop every 5 year prior to be utilized again in the aircraft. Other emergency equipment as fire extinguishers or supplementary oxygen bottles in addition to a daily inspection by the crew, must be checked on the shop every five years. Inside the aircraft, all the equipment, fabrics, composites and other interior materials are designed to ensure the highest level of safety in case on emergency. Have a safe and pleasant flight.


LION GROUP FLEET

2 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY

3 UNITs AIRBUS A330-300 440 SEATS ECONOMY

71 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

37 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

9 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 SEATS 150 seats economy - 12 seats business

22 UNITS AIRBUS A 320 CEO TOTAL 156 SEATS 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

17 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business

14 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun

15 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

8 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.

30 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan

2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan


WELCOME ABOARD

Selamat Datang

Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat. What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft.

PERALATAN ELEKTRONIK Electronic devices Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbely “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut. For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users. BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA Dangerous goods Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought. MEROKOK Smoke Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan. Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules. BAJU PELAMPUNG Live vest Jaket/Baju Pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/ baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.

Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undangundangnomer 1tahun 2009). MINUMAN BERALKOHOL Alcohol beverage Lion Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. Lion air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight. PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Travelling with kids Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. Lion air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk. UTAMAKAN KESELAMATAN Safety Priority • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you. • Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket.

• Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew. Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew BAGASI Baggage Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. Bring precious objects in the bag you carry yourself. Perhatikan berat bagasi Anda. Note the weight of your luggage - Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG - Bagasi untuk Rute Domestik / Baggage for domestic route: Kelas Ekonomi / Economy class: 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional / Baggage for international route: Kelas Ekonomi / Economy class : 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg

40 cm

PONSEL Mobile phone Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower

30 cm

20 cm


76

LIONMAG JANUARI 2017


LION AIR GROUP DOMESTIC ROUTE MAP

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

77


LION AIR GROUP INTERNATIONAL ROUTE MAP



KIDZONE

80

LIONMAG JANUARI 2017


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

81


82

LIONMAG JANUARI 2017


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

83



INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

85


LADY IN THE AIR

Vivi Dimitrio Albertini

Esensi Olahraga Lari Selagi ada waktu senggang, Vivi Dimitrio Albertini hampir selalu tergoda memanfaatkannya untuk memenuhi hobi olahraga berlari. Bahkan, saat Minggu dan kebetulan tidak ada jadwal terbang, pramugari bernomor batch 180 yang akrab disapa Vivi ini biasa menyempatkan diri berolahraga lari bersama rekan-rekannya pada event ‘’Car-Free Day’’ di kawasan Thamrin-Sudirman, Jakarta. Kesukaan Vivi berolahraga lari berawal dari ajakan temannya yang juga seorang pilot. ‘’Setiap usai terbang, ia selalu mengajak saya lari. Katanya bagus untuk kesehatan. Setelah saya coba, ternyata benar. Lari adalah olahraga paling bagus untuk menjaga kesehatan dan mampu menurunkan berat badan,” tutur perempuan berpostur 160 cm dan berat 50 kg ini. Sejak itu dara kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 26 April ini kian demen berolahraga lari. Ia bahkan beranjak mengikuti berbagai lomba maraton. Hasilnya, 17 medali berhasil dikoleksi. Terakhir ia mengikuti ajang Mandiri Jakarta Marathon 2016 untuk Kategori Half-Marathon dengan jarak tempuh 21,0975 km pada 23 Oktober 2016. Sebelumnya ia juga menjadi peserta lomba Maybank Bali Marathon 2016. Menurut Vivi, tidak ada persiapan khusus setiap kali ia hendak mengikuti lomba maraton karena ia merasa lari sudah menjadi bagian rutin kehidupannya. ‘’Paling menjaga kesehatan saja supaya tetap fit,” ujar anak pertama dari dua bersaudara ini. Hobi berolahraga lari membawa Vivi bergabung dengan komunitas Lelarian Sana Sini (LSS). Komunitas ini telah memiliki cabang di seluruh Indonesia. Menurut Vivi, selain mengajarkan hidup sehat, esensi komunitas LSS adalah membentuk mental generasi penerus agar tetap berpendirian dalam hal kesehatan. ‘’Selain mengajak hidup sehat, komunitas Lelarian Sana Sini juga pernah menggelar lomba lari yang bertujuan mengajak warga menerapkan pola hidup sehat,’’ ucap Vivi. TEKS Faisyal FOTO Riman Saputra N. WARDROBE Artina by Lamira Rachel, Jakarta • 0811843430 • www.artinabordir.com

86

LIONMAG JANUARI 2017


FOTO Riman Saputra N.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

87


FOTO Riman Saputra N.

88

LIONMAG JANUARI 2017


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

89


90

LIONMAG JANUARI 2017


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.