ECOFILE : KEBUN RAYA EKA KARYA BALI - NILAI BUDAYA PADA EKOLOGI
The Inflight Magazine of Lion Air
JANUARY 2011
MELAKA KOTA TUA NAN MEMESONA
DESTINATION KAWAH IJEN
RAJA AMPAT MENEMBUS DASAR LAUT
TUK K UNNTUK G TITDIDAAKAUPULLAANNG U IBIBAAWWA P NTUK T DD K A U NYA UNTU ESAW AT HA ANYATAS PPESAW H DIA S ACACA DIATA DIBIB D A
LIONMAG JANUARY 2011
1
2
LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
1
[ CONTENTS ]
LIONMAG JANUARY 2011
COVER HIT BECAK MALAKA FOTO :Makhfudz Sappe
Check our Digital Copy @ www.issuu.com/lionmagazine
22
TRAVEL MELAKA - KOTA TUA NAN MEMESONA Dari kejauhan terdengar suara musik yang cukup keras mengiring langkah setiap orang yang berjalan. Semakin lama semakin mendekat. Suara alunan musik tersebut bukanlah dari sound system mobil seperti pada umumnya. Melainkan dari sebuah becak atau trishaw yang mengantar wisatawan yang berkunjung di Melaka....
2
LIONMAG JANUARY 2011
8
NEWS AROUND
10
LEISURE
16
SPECIAL | Lamalera
28
WISDOM IN THE AIR
30
DESTINATION | Raja Ampat
36
TRAVEL | Las Vegas
42
TRAVEL | Banjarmasin
46
ECOFILE | Kebun Raya Bali
50
DESTINATION | Kawah Ijen
56
SPECIAL | Car Free Day
60
GALLERY
64
BALI SECTION
78
LADY IN THE AIR
LIONMAG JANUARY 2011
3
Contributors
30 Bekto Suprapto Menjadi polisi selama lebih dari 30 tahun, semakin meyakinkan Irjen Pol. Bekto Suprapto akan pentingnya fotografi. Fotografi bermanfaat bagi crime scene processing --sesuatu yang dipelajari Bekto sejak di Akademi Kepolisian dan Sekolah Reserse. Karya foto Kapolda Papua ini sempat dibukukan dengan judul “North Sulawesi Landscape: from the eyes� of BEKTO. Di Raja Ampat, satu dari sepuluh diving site terbaik di dunia, yang berada di Papua, Bekto merekam keindahan dan keeksotikanya. Sebuah upaya gigih memperkenalkan keindahan wisata bahari Indonesia yang sangat kaya.
36
50
4 78
LIONMAG JANUARY 2011
Paul I Zacharia Penggemar foto dan travel ini belajar memotret sejak usia 10 tahun, dan acap menjadi juri lomba foto lokal dan nasional sejak 1987. Sebagai fellow perdana di Indonesia dari lembaga fotografi Royal Photographic Society, Inggris, kali ini Paul menulis dan memotret gemerlap panggung dunia: Las Vegas.
Jemy Vestius ÂConfido Toto Santiko Budi Fotografer lepas, tinggal di Jakarta. Mengawali karir di Surabaya, tahun 2000. Sebagai staf foto Harian Radar Surabaya. Tahun 2005 bergabung dengan Jiwa Foto Agency Jakarta. Sejumlah karyanya kerap dimuat media lokal dan internasional. Toto menulis dan memotret soal car free day di Jakarta.
Master of Science in Engineering Management Tufts University, AS, ini kini Master Trainer pada Telkom Training Center, Bandung tentang Member of Society Competitive Inteligent Professional (SCIP). Jemmy menulis perenungan masa lalu.
WATERBOM
LIONMAG JANUARY 2011
5
COCKPIT’S NOTE PRESIDENT DIRECTOR Rusdi Kirana DIRECTOR OF PRODUCTION Capt. Ertata Lananggalih DIRECTOR OF OPERATION Capt. Hadikuntjoro Filemon
SEMANGAT DAN HARAPAN BARU DI TAHUN YANG BARU
DIRECTOR OF TECHNICS Romdani DIRECTOR OF COMMERCE Achmad Hasan DIRECTOR OF GENERAL AFFAIRS & FINANCE Edward Sirait
Tidak terasa kita sudah mengarungi waktu selama satu tahun di 2010. Dan saat ini kita bersama-sama memasuki tahun 2011. Rasa syukur kami terutama kepada Tuhan yang sudah membawa kami hingga pada pencapaian saat ini. Juga kepada seluruh penumpang yang selalu mendukung dan mempercayakan perjalanan udaranya bersama kami. Sampai akhir tahun 2010 kami sudah menerima pesawat Boeing 737-900 ER sebanyak 43 unit, dan di tahun 2011 direncanakan tiba 16 unit lagi dari total pesanan 178 unit. Demikian juga dengan Wings Air, sister company kami, hingga akhir tahun lalu sudah menerima 9 unit pesawat ATR 72-500 dari total pesanan 30 unit. Kami terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk sumberdaya manusia menjadi prioritas kami sehingga faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan tetap terjaga. Di tahun ini selain membuka rute baru kami juga terus menambah frekuensi jadwal penerbangan pada rute-rute vital. Hal ini kami lakukan baik rute Lion Air maupun Wings Air. Selamat Tahun Baru 2011, semoga di tahun baru yang penuh harapan ini membuat kita lebih semangat untuk berkarya lebih baik lagi. Selamat menikmati penerbangan Anda. Salam,
Rusdi Kirana President Director
GM SALES & MARKETING Rudy Lumingkewas GM SERVICE Andi Burhan
PUBLISHER & EDITOR IN CHIEF Makhfudz Sappe EDITOR Ed Zoelverdi, Priyanto Sismadi, Safari A. Husain, Ristiyono MARKETING MANAGER A Gener Wakulu MARKETING Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, Rusman Madjulekka, Adriansyah, M. Lottong Makkaraka DESIGNER Gerald Manuel Wangsasaputra MARKETING SUPPORT Farid K FINANCE Ade Kristanti CIRCULATION M. Solichin BALI REPRESENTATIVE Fernandito Haka, Yurison Suryantara PUBLISHED BY PT BENTANG MEDIA NUSANTARA ADVERTISING Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62(21)3151668 Email: edlionmag@gmail.com editorial@lionmag.com
HOTLINE : 0821 10 88 22 00 ISSN: 1979-4185
6
LIONMAG JANUARY 2011
Majalah LIONMAG terbit setiap bulan dan di distribusikan ke seluruh pesawat Lion Air. LIONMAG juga dapat dibaca di seluruh outlet The Coffee Bean, Walnut Cafe dan Dome Coffee.
LIONMAG JANUARY 2011
7
NEWS AROUND
Mango dan Mazda Cari Perempuan Inspiratif
M
ango dan Mazda berkolaborasi dalam Women On Top Award, sebuah program nominasi role model wanita inspiratif, yang terpilih berdasarkan testimonial kerabat atau anggota keluarga. Satu unit stylist Mazda2 menanti sosok wanita yang dinilai paling bersemangat (spirited) dan berkarakter, yang dinilai berhak mendapatkan Mazda2 sebagai grand prize pencapaiannya. Ssekaligus melengkapi definisi kepribadiannya sebagai stylish, spirited, and distinctive, seperti personaliti Mazda dan Mango. “Mango adalah brand yang berpengaruh dalam bentuk arahan dunia fashion di Indonesia, yang dalam perjalanannya sekaligus membentuk definisi wanita inspiratif yang patut dicontoh sebagai role model wanita modern di Indonesia. Mazda bangga mendukung Mango dalam mencari figur wanita inspiratif yang telah berhasil memimpin dengan mencontohkan, melalui Women On Top Award,” Kata Yoshiya Horigome, Presiden direktur PT. Mazda Motor Indonesia (MMI). Sebagai brand otomotif, Mazda menonjolkan dirinya dengan menciptakan mobil yang meningkatkan ekspektasi industri, sehingga melahirkan inspirasi bagi yang lain untuk mengikuti jejaknya. Bagi Mazda, the stylish Mazda2 adalah contoh bagaimana Mazda melahirkan inspirasi trend city cars. Women On Top akan diadakan November hingga April 2011. Selain Grand Prize sebuah unit Mazda2, Mazda juga memberikan stylish getaway trip untuk dua orang. Bagi kisah yang paling inspiratif.
Sanken Charity With Launching Titi Kamal New Album
PT Karya Bahari Abadi Dealer Meeting dan Launching Mesin F300 B PT Karya Bahari Abadi selaku distributor tunggal Yamaha motor tempel di Indonesia kembali menggelar meeting tahunan untuk memantapkan jaringan pemasaran di Indonesia. Meeting yang digelar 2-3 Desember 2010 ini diikuti oleh seluruh dealer motor tempel Yamaha dari berbagai daerah di Indonesia. Presiden Direktur PT Karya Bahari Abadi, Gatot Admodirdjo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh dealer yang telah menjalankan kiprahnya dalam bersaing di era globalisasi sesuai dengan tema tahun ini “Network Development”. Hadir juga Mr. Masayuki Iida, General Manager Yamaha Motor Corporation Japan. Selanjutnya pada 8 Desember 2010 bersamaan dengan acara Indonesia Blue Revolution exhibition di JHCC Senayan Jakarta, diadakan launching mesin F 300 B yang merupakan mesin motor tempel terbaru dari Yamaha yang melengkapi jajaran mesin 4 tak untuk memenuhi kebutuhan pasar pleasure. Acara ini dibuka oleh presiden direktur PT. Karya Bahari Abadi, Gatot S Admodirdjo. Mesin F 300 B ini memiliki beberapa kelebihan, memiliki kapasitas mesin terbesar di kelasnya, paling ringan di kelasnya sehingga memungkinkan untuk mencapai kecepatan maksimal, efisiensi bahan bakar terbaik di kelasnya, sudah dilengkapi dengan Digital high resolution colour gauge.
8
LIONMAG JANUARY 2011
Sanken berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana di Wasior, Merapi dan Mentawai dalam acara launching album terbaru Titi Kamal “Jatuh Cinta”. Dalam acara yang diselenggarakan di Mall Margo City Depok tanggal 20 November 2010 bertajuk Jatuh Cinta bersama Titi Kamal adalah merupakan ajang launching album terbaru Titi Kamal yang merupakan Brand Ambassador Sanken. Acara juga dimeriahkan oleh kehadiran artis Handika Pratama dan penulis cilik Raihana Abidin serta MC yang sangat berpengalaman memeriahkan acara dengan beragam permainan. Sanken memberikan sumbangan lewat Titi Kamal untuk diteruskan kepada PMI. Semoga sumbangan yang diberikan oleh Sanken dapat meringankan beban saudara kita yang tertimpa bencana. Dan semoga album terbaru Jatuh Cinta Titi Kamal dapat membuat kita lebih Jatuh Cinta dengan Sanken.
YANG BARU DI HARRIS DAY 2010
P
ada perayaan HARRIS Day tahun 2010 diselenggarakan peluncuran tampilan baru dari kamar hotel Harris, logo hotel Harris, edisi terbatas “Harris Slipper” dan “Dino Golf” tahun 2011 dan bahkan perayaan tahun ini lebih menyenangkan dan menarik dengan adanya “Harris Fun Bike” yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Jakarta dan akan diikuti dalam tahuntahun berikutnya oleh hotel-hotel Harris lainnya diluar Jakarta. Tujuan dari “Harris Fun Bike” sendiri adalah untuk mendorong masyarakat untuk tetap sehat atau berolah raga sesuai dengan upaya Harris Hotels dan Resorts untuk tidak hentihentinya mempromosikan gaya hidup sehat. “Harris Fun Bike merupakan sebuah gambaran nyata dari sebuah hotel sebagai tempat yang bukan hanya sekedar untuk tempat beristirahat saja, tetapi juga sebagai sebuah alat pendukung penyebaran suatu kampanye/kegiatan yang bermanfaat untuk komunitas, kata Marc Steinmeyer, Presiden Direktur dari Tauzia Hotel Management. “Ini sudah menjadi keinginan kami semenjak Hotel Harris dan Resorts dibuka pada tahun 2002.
LIONMAG JANUARY 2011
9
LEISURE | Book
PAPUA INDONESIA - Bekto Suprapto TANAH Papua. Sepotong surga di Timur Indonesia. Tak ada yang menyaingi. Kekayaan, keindahan, keragaman budaya, menyatu dengan kemilau pesona alam yang menawan. Lebih dari 200 suku dan bahasa yang tersebar dari Raja Ampat di barat hingga Merauke di timur, menyimpan keunikan dan kearifan budaya yang tak tertandingi. Harta yang tak ternilai. Warisan bagi anak cucu yang harus dijaga. Kekayaan dunia berjuluk “Mutiara Hitam” di bumi Nusantara. Menurut hikayat geologi, tumbukan lempeng Australia yang bergerak ke utara dan lempeng Pasifik yang bergerak ke selatan telah mengangkat dasar lautan hingga ketinggian hampir 5.000 meter di permukaan laut. Dari sana muncullah sepotong surga bernama Pulau Papua. Dihiasi untaian puncak gunung yang diselimuti salju abadi, dilengkapi tebing-tebing terjal, lembah-lembah, ngaraingarai, danau-danau, sungai-sungai besar dan kecil, hutan belantara, savannah, dan pulau-pulau berpasir putih yang indah mempesona. Banyak di antara keindahan dan kekayaan alam itu sulit didatangi, atau masih terisolasi. Isolasi itu menjadi semacam “benteng” bagi keindahan alam dan keragaman budaya Papua agar tetap alami.
Masyarakat Papua yang ramah sangat bangga dan setia menjaga keindahan alam dan keragaman budayanya.Modernisasi dan perkembangan teknologi tidak membuat mereka menanggalkan jati diri dan karakter orang Papua. Sebuah pertahanan budaya yang kokoh dan dijaga dengan bersahaja. Bekto Suprapto adalah Kapolda Papua. Jenderal berbintang dua ini terbilang pencinta fotografi, sehingga di selah kesibukan tugas negaranya, senantiasa menyempatkan diri memotret berbagai hal di lansekap yang menjadi tanggung jawabnya. Sebelumnya, Bekto adalah Kapolda Sulawesi Utara, di mana ia sempat membukukan foto-fotonya semasa bertugas di sana. Buku foto “Papua Indonesia” ini adalah buku keduanya, yang merekam keindahan dan pesona Tanah Papua yang tiada habisnya. Bila ditilik, ada salah satu ciri foto-foto Bekto, yakni sudut elevasinya. Maksudnya, banyak foto yang diambil dari udara. Hal itu memungkinkan karena Bekto memang banyak melakukan perjalanan dengan transportasi udara, mengingat lansekap Papua yang sulit ditempuh melalui jalan darat. Paling tidak, di luar ciri khas dan gaya fotonya, buku foto karya Bekto ini adalah sebuah dokumentasi tentang kekayaan dan pesona Tanah Papua yang sangat berharga --dalam kemasan seni foto.
10
LIONMAG JANUARY 2011
Mencari Tepi Langit Fauzan Mukrim Sinopsis “Apa yang terjadi ketika kamu lahir?” Jika boleh sedikit berlebihan, novel ini adalah sebuah catatan mengenai sekelumit sejarah yang mungkin tak sempat –atau belum- ditulis orang. Sejarah-sejarah kecil yang lolos dari editorial berita media massa. Dikemas dan disamarkan dalam kisah pencarian Horizon Santi, seorang putri dari sebuah keluarga kaya yang menerima e-mail dari seorang tak dikenal. E-mail itu membuatnya bertanya-tanya tentang jati dirinya yang sesungguhnya. Dia akhirnya menemukan fakta bahwa dirinya adalah anak adopsi dari sebuah keluarga dengan data yang minim. Terbebani oleh kenyataan, Santi memutuskan meninggalkan rumah dan segala kemewahannya, lalu bekerja menjadi cleaning service pesawat terbang di bandara Cengkareng. Santi lalu menemui Senja Senantiasa, seorang wartawan muda yang terobsesi untuk mewawancarai teroris Noordin Mohammad Top. Santi meminta bantuan Senja untuk melacak jejak orang tua kandungnya. Tokoh utama dari novel ini sesungguhnya adalah Senja. Senja kehilangan jejak adiknya yang dia duga direkrut oleh sebuah kelompok militan Islam. Itu pula yang menjadi alasan mengapa dia sangat ingin bertemu Noordin Mohammad Top. Sementara itu, Senja juga memiliki seorang teman masa kecil, Asrari Khudi, mantan tersangka peledakan yang selalu menjanjikan Senja sebuah “gambar cantik”. “Gambar cantik” yang dia maksud ternyata adalah rencana peledakan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
LIONMAG JANUARY 2011
11
LEISURE
MENU SPESIAL SELAMA JANUARI Di The Park Lane Hotel Jakarta
M
asih terasa aura berbagai pesta maupun perayaan sepanjang Desember lalu hingga awal tahun ini. Membawa semangat baru di tahun yang baru ini. Selama bulan Januari ini Anda bisa menikmati berbagai hidangan spesial baik di Riva, Cafe One maupun Stix yang berada di The Park Lane Hotel Jakarta. Riva sebagai premium restoran menyediakan still fresh live oyster, juga di 27 Januari ini kita dapat menikmati Winter Black Truffle French Wine Dinner. Di Black Truffle French Wine Dinner dipasangkan dengan wine dari Burgundy dan the Rhone Valley. Sementara di Cafe One dari tanggal 3-15 Januari mengadakan promo All About Seafood dimana akan dihidangkan udang, ikan, cumi, kerang yang siap dimasak selama waktu makan malam. Kemudian pada 17-31 Januari diadakan promo Discover Bali. Dalam promo ini dihidangkan makanan khas Bali seperti sate lilit, sambal matah, bebek dan ayam betutu, lawar kacang, jukut ares, ayam pelaladan masih banyak lagi. Sedangkan di Stix, Anda dapat menikmati menu istimewa yaitu Pan-roasted Pork chop, caramelized onion, potato puree and pommery mustard sauce dan Beef konro “grilled marinated Sulawesi beef ribs”, Pilaf rice and garlic kalian. The Park Lane Hotel Jalan Casablanca Kav. 18 Jakarta 12870, Indonesia T. +6221 828 2000 F. +6221 828 2222 www.parklanejakarta.com
Sup Herbal Nikmat Dan Menyehatkan Pernah dengar sup herbal? Jika Anda penikmat sup tentunya sudah tahu jenis makanan ini. Orang awam biasa menyebutnya dengan sup obat atau ayam obat. Resep dari warisan kekayaan budaya kuliner Chinatown ini dapat Anda temui di Soup Restaurant yang berada di Plaza Indonesia lt. 3 Jakarta. Restoran ini menyediakan 7 macam Herbal Soup yang selain nikmat tentu menyehatkan. Diramu dari bahanbahan herbal pilihan dengan kualitas yang terjamin semua menu restoran franchise dari Singapura yang sudah berdiri sejak 5 tahun lalu ini siap memuaskan selera. Beberapa macam herbal soup diantaranya Tim Ginseng Amerika dengan Sup Abalone, Tim Tien Chee dengan Sup Ayam, Sup Buntut Herbal, Tim Waisan dan Akar Ginseng dengan Sup Ayam, Tim Scallop Kering dengan Sup Ayam Hitam, Tim Lingzi dengan Sup Daging Sapi, Tim Puk Kay dan Tong Sam dengan Sup Ayam Hitam. Selain beberapa menu tersebut ada satu menu yang sangat favorit di sini yaitu Samsui Ginger Chicken, terdiri dari ayam yang dimasak dengan cara dikukus dengan temperatur dan waktu tertentu untuk menjaga aroma dan rasa ayam. Nah, asyiknya seni menikmati menu satu ini cukup unik yaitu potongan ayam dicelup di saus jahe kemudian dibungkus dengan daun lettuce segar baru dimakan. Gurih dan lembutnya ayam berpadu dengan hangatnya saus jahe terbalut segar dan renyah daun lettuce terasa serasi di lidah. Dengan mengonsumsi Samsui Ginger Chicken ini diyakini dapat menyembuhkan sakit flu dan masuk angin. Hmm...nikmat dan menyehatkan. Soup Restaurant Plaza Indonesia lt.3 – 22, 23A, 24, Jakarta T. 021-398 38220
12
LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
13
LEISURE Serba Bandeng di Malabar Coffee Shop
Le Seminyak
Tak Perlu Ke Bali Untuk Menikmati Makanan Khas Bali Tak perlu jauh-jauh ke Bali jika ingin menikmati sensasi berbagai makanan khas pulau Dewata ini. Anda tinggal melangkahkan kaki ke Le Seminyak yang berada di Pacific Place lt.5. Di restoran yang ingin menunjukkan Bali dari sisi modern namun tidak meninggalkan muatan tradisional ini terlihat jelas dari nuansa interiornya. Nuansa tradisional Bali hadir lewat elemen ruang seperti kayu, tirai dan artwork pada dinding resto ini. Untuk hidangannya Anda tak perlu kuatir, resepresep Bali yang otentik siap jadi pilihan. Semua resep di sini merupakan resep andalan Nyoman Lother Arsana, Executive Chef yang sudah malang melintang lebih dari tiga puluh tahun di dunia kuliner. Beberapa menu spesial yang wajib Anda cicipi saat berkunjung ke sini diantaranya Nasi Campur Bali, Udang Kelapa Gurih, Tuna Wonton Sambal Matah, Sate Lilit, Bebek Goreng, Bebek Betutu, Ayam Betutu, Gurame Sambal Mangga Muda, Udang Galah Bakar Madu, Kakap Merah Bakar Jimbaran, Kepiting Soka Kremes, Plecing Kangkung, Tumis Pucuk Waluh dan masih banyak lagi. Semua menu di sini adalah Halal dan satu hal lagi di Le Seminyak juga menyediakan menu vegetarian. Le Seminyak Pacific Place lt.5 Unit 38, SCBD Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta
B
KOPI DARAT di Kopi Phoenam Ruangan yang tidak begitu besar penuh dengan orang-orang setengah baya asyik ngobrol sambil sesekali menyeruput kopi. Dengan dinding berhiaskan foto-foto jadul di setiap sudut ruangan. Ya, suasana seperti ini dapat dijumpai di Warung Kopi Phoenam yang legendaris sejak tahun 1946 yang cikal bakalnya dari jalan Nusantara Makassar. Sekarang sudah ada beberapa outlet yang tersebar. Biasanya sekitar jam sepuluh pagi warung kopi ini penuh sesak. Jangan salah, yang tandang kesini bisa dibilang dari semua kalangan baik orang biasa, pengusaha maupun kaum birokrat. Bisa jadi tempat ini cocok dan asyik untuk kopi darat sekedar ngopi bersama kolega maupun teman-teman. Phoenam memang layak untuk dikunjungi apalagi bagi para pecinta kopi. Kalau Anda berkunjung ke sini jangan harap bisa menjumpai caramel machiato ataupun espresso tapi Anda akan menjumpai secangkir kopi yang diseduh secara sederhana. Tapi jangan salah, soal rasa patut diacungi jempol. Coba saja kopi hitam maupun kopi susunya walau disajikan secara manual dan sederhana dijamin Anda akan kembali tidak hanya untuk kedua kali saja. Selain kopi disini juga tersedia aneka macam roti bakar, pisang bakar, bermacam kue sampai nasi kuning. Kedai Kopi Phoenam K.H. Wahid Hasyim No. 88 - Jakarta Pusat
14
LIONMAG JANUARY 2011
agi penggemar ikan bandeng patut bersyukur karena di Malabar Coffee Shop, Hotel Horison Bekasi Anda dapat menikmati berbagai varian menu yang berbasis ikan air payau ini. Ikan yang satu ini memang tidak asing di telinga masyarakat Indonesia bahkan boleh dibilang begitu akrab sebagai sumber nutrisi. Tapi jika dihadirkan di hotel berbintang sepertinya jadi tidak biasa. Tapi jangan salah, ditangan Chef berpengalaman di hotel ini bandeng menjadi hidangan yang spesial dan variatif. Anda tidak perlu kuatir dengan ikan yang sudah terkenal dengan banyaknya duri halus ini karena ikan bandeng yang dipakai disini adalah ikan segar tanpa duri. Beberapa varian menu bandeng yang dapat kita cicipi disini adalah Bandeng Teriyaki, Bandeng Bakar Saus Matta, Bandeng Goreng Saus Asam Manis, Bandeng Bumbu Thai, Bandeng Black Pepper Sauce, Tempura Bandeng, Selada Bandeng dan Bandeng Asam Pedas. Hotel Horison Bekasi 
 Jl. KH Noer Alie, Bekasi - 17148 T. +622130028500 F. +622188861898 www.horisonbekasi.com
LIONMAG JANUARY 2011
15
SPECIAL | Lamalera
Baleo.. Baleo!
Aksi lama fa berburu ikan paus
PERBURUAN PAUS DI LAMALERA Teks: Muhammad Ridwan Alimuddin | Foto: Muhammad Ridwan Alimuddin & Makhfudz Sappe
Demi kehendak Raja Hayam Wuruk, terpaksa kutinggalkan desaku di Luwuk sana atas perintahnya melalui Gajah Mada dari Jawa, kulepaskan lahanku yang makmur di Beru Kutumpangi perahu lalu turut berlayar, lalu menurunkan layar di Pulau Seram pergi mengarungi laut Halmahera akhirnya melabuhkan jangkar di Pulau Gorom …. (Terjemahan salah satu bait “Liaa asa usu”, syair asal-usul masyarakat Lamalera)
16
LIONMAG JANUARY 2011
Pembagian daging ikan paus hasil buruan secara merata
A
wal pagi, sebelum jam delapan, beberapa perahu peledang menuju ke laut biru. Tak ada yang menggunakan layar segi empat berbahan serat alam, sebagaimana yang pernah saya lihat fotonya. Rasanya kurang sreg. Ada nuansa yang hilang. Ada kekecewaan. Laksana gadis yang diimpikan sang pemuda ternyata telah menggunakan lipstick untuk memikat hati. Ya, saya telah lama mendengar modernisasi juga menghujam dalam di Lamalera, tapi tak menduga seperti ini. Tapi saya berusaha untuk memahaminya. Bukankah mereka juga memiliki hak menggunakan teknologi? Kembali soal perahu, lambung perahu agak lebar, hampir dua meter. Bagian atas tidak ada palka. Hanya rangka dan tulang perahu. Kayu lintang-melintang, termasuk konstruksi layar yang memanjang dari haluan ke buritan dan beberapa alat penikam. Gulungan tali yang menghubungkan ujung alat penikam dengan perahu (penarik/penahan ketika alat tikam menancap di tubuh paus) tersimpan di dasar perahu. Ada bagian perahu yang sekilas mirip cadik, tapi fungsinya bukan sebagai penyeimbang melainkan sebagai alat pelindung perahu dan bagian dari konstruksi tempat dayung. Katirnya pun bukan bambu, tapi sebatang kayu. Di haluan perahu terdapat anjungan yang terbuat dari empat batang bambu yang mengarah ke depan (tiap sisi terdiri dari dua batang bambu yang kemudian diikat menjadi satu). Istilahnya “hamma lollo”. Antara keduanya dihubungkan oleh beberapa papan dan batang kayu kecil. Disinila “lama fa” (penombak atau juru tikam)
berdiri mengamati, mengambil ancang-ancang, dan landasan di saat akan melompat menombak targetnya. Kelengkapan perahu lainnya antara lain timba yang terbuat dari batang bambu, dayung, batu asah, pisau panjang, dan ganco. “Baleo … baleo … baleo …” (artinya: paus). Teriakan yang pasti terdengar di semua peledang yang awaknya melihat paus. Sejurus kemudian, teriakan yang sama akan membahana riuh di kampung Lamalera. “Baleo” seakan mantra yang berujung ganda: rezeki dan kematian. Sehingga do’anya pun berharap pada banyaknya rezeki dan terhindarnya kerabat lelaki mereka dari maut. Di saat lama fa menghujamkan tempuling ke tubuh paus, saat itu pula dia mengawali pertarungan hidupnya. Menjadi seorang pahlawan bagi kampungnya ataukah terbunuh. Bisa karena terlilit tali untuk kemudian ditarik paus ke kedalaman laut, bisa sebab terhantam sirip paus. Ya, syarat penting seorang lama fa ialah keberanian. Hari itu, 30 Juli 2008, saya berada di atas salah satu peledang milik salah seorang marga di Lamalera. Aura keberanian orang-orang Lamalera terpendar. Sejak 26 Juli di Lamalera, saya telah dua kali melaut dengan peledang: 28 Juli tak ada paus yang nampak, nelayan-nelayan hanya mendapat pari; 29 Juli dengan perahu kecil saya mempelajari dasar-dasar melayarkan perahu peledang. Nah, nanti di hari keempat baru bisa menyaksikan momen terbaik bila berada laut depan kampung Lamalera. Beruntung! CATATAN PORTUGIS: 1642 Setiap tahun nelayan Lamalera berburu paus-umumnya jenis paus sperma-dengan perahu kecil hanya bersenjatakan tempuling.
LIONMAG JANUARY 2011
17
Special | Lamalera
Begitu gerombolan ikan paus berhasil dicegat di tengah laut, sang lama fa menghunjamkan tombaknya ke badan paus yang beratnya bisa mencapai beberapa ton dan panjang sepuluh meter itu. Tidak heran bila sering terjadi pergulatan, ada peledang tenggelam, sering nelayan tewas. Salah satunya putra pemilik losmen yang saya tinggali. Sejarahnya, nenek moyang orang Lamarela berasal dari Sulawesi, yaitu di daerah Luwuk (ada dua pendapat: Luwuk di Sulawesi Selatan, Luwuk di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tenggara) datang ke Lamarela sekitar abad 16. Jalur migrasi diperkirakan dari Pulau Sulawesi ke arah timur, yaitu Maluku (sekitar Pulau Seram). Lalu dari Pulau Seram menuju Kepulauan Gorong, kemudian ke Kepulauan Kai, dan akhirnya sampai ke Nusa Tenggara Timur sekarang ini. Kisah ini terdapat dalam syair “Lia asa-usu”, yang salah satu baitnya saya kutip di awal tulisan ini. Dokumen pelaut Portugis pada tahun 1642 mencatat kegiatan perburuan paus di Lamalera, lebih awal dari perburuan paus oleh kapal pemburu paus Amerika dan Inggris abad ke-19. MENIT-MENIT JADI SAKSI Menit-menit sebelum menjadi saksi atas keberanian lama fa, di atas peledang adalah kedamaian. Beberapa puluh meter dari garis pantai, ketika peledang mulai didorong mesin, nelayannelayan berdoa. Agamanya Katolik. Hanya terdengar suara mesin dan percikan laut diusik lambung perahu. Sunyi. Mereka diam, yang mengenakan tutup kepala harus dibuka. Menunduk. Sesaat berlalu. Beberapa dari mereka mengeluarkan perbekalan. Amat bersahaja. Hanya berupa ubi rebus. Ubi dibagi-bagikan ke semua awak perahu. Juga ada rokok, tapi bukan rokok dengan kertas putih dan filter. Rokoknya unik, sama bersahajanya dengan logistik mereka. Rokok linting terbuat dari tembakau (yang dibeli/ditukar di pasar) dan daun lontar! Semakin menjauh dari daratan. Peledang-peledang bak armada tempur menuju medan laga. Mendekat ke daerah penangkapan, salah satu awak perahu menuju haluan. Mengawaskan mata. Yang lain juga begitu, meski mereka hanya duduk. Salah seorang awak mengasah ujung tempuling. Pandangan memindai horizon, mencari-cari tanda adanya paus. Tampak di armada lain juga demikian. Awak-awak di setiap armada haruslah sigap, sebab itu berpengaruh pada keberuntungan mereka. Ya, armada yang cepat tiba di sekitar paus untuk kemudian terlibat dalam kerjasama membunuh paus, akan mendapat bagian. Baik satu, dua, tiga, atau empat perahu. Keterlibatan mereka akan diperhitungkan. Yang memegang posisi penting adalah armada yang lama fa-nya pertama kali menombak. Untuk itu, porsi daging yang didapatkan tentu lebih besar daripada armada lain. “Baleo … baleo … baleo …” memecah kesunyian yang membosankan. Mesin dinyalakan, di saat yang sama awak-awak mencari sumber teriakan. Haluan diputar, mengarah ke suatu titik yang mana tampak seorang lama fa berdiri di haluan perahunya. Lama fa menyiapkan diri untuk menikam paus. Semakin mendekat adrenalin menuju puncak. Lama fa di peledang yang saya tumpangi pun demikian. Sekitar 50 meter dari haluan perahu yang saya tumpangi, peledang “Kebako Puke” telah memulai pergulatan dengan paus. Takjub melihat pundak paus hitam mengkilat. Lama fa-nya yang berkaos biru telah basah kuyup. Ternyata dia telah melakukan
18
LIONMAG JANUARY 2011
penikaman sebelumnya. Kembali dia berdiri di haluan untuk memulai lagi penombakan. Teriakan-teriakan komando keluar dari mulut beberapa orang. Tapi lebih terdengar seperti suara riuh dan panik. Sewaktu saya melaut dua hari sebelumnya, yang hanya berhasil mendapatkan pari, ketika awak yang bertugas melakukan pengamatan melihat ada target, dia akan berdiri di dekat haluan, tak jauh dari lama fa. Dia seorang “breung alep” atau asisten lama fa. Dia lelaki tua. Mengenakan kaos putih. Sarung melintang didadanya. Topi di atas kepala. Saya kagum pada dirinya di saat memberikan kode arah. Sangat menarik dan unik, mirip prilaku memberi kode di pelelangan ikan di pasar ikan terbesar di dunia, Tsukji, Jepang. Kedua tangan diangkat. Jari-jari di kedua tangannya akan memberi kode yang bisa berarti arah, kecepatan perahu, majukan, berhenti, dan lokasi ikan. Rumit, entah apa maknanya. Kira-kira apa arti ketika telunjuk tangan kiri menunjuk ke kiri dengan lengan merapat ke dada, saat yang sama, jari telunjuk tangan kanan mengarah ke angkasa. Saya jadi bingung, baiknya pandangan ke ikan yang akan ditikam atau melihat isyarat unik tersebut? Dia berdiri menghadap ke depan dengan mata terus mengikuti pergerakan ikan target. Tangannya akan terus bermain hingga sang lama fa mulai melompat. Sepertinya prilaku di atas terjadi juga di atas peledang “Kebako Puke” sesaat sebelum penikaman dilakukan. Telah ada tempuling menancap tegas ke tubuh paus. Perlahan, antara lambung perahu dan tubuh paus merah darah mulai memberi warna. Sepertinya paus telah terkunci gerakannya. Walau masih bisa menyeret peledang, tapi untuk menyelam ke kedalaman tak kuat lagi. Tepat di atas tubuh paus, lama fa berkaos biru sekejapan mata kemudian akan menancapkan tempuling-nya.
(searah jarum jam) Canda ria anak kecil di atas sirip ikan paus; Lansekap Lamalera dari ketinggian; Seringkali masyarakat setempat berjalan kaki untuk pergi ke tempat lain; Sosok seorang lama fa; Alat transportasi berupa sebuah truk; Proses memotong ikan paus
Pemandangan yang ditunggu-tunggu terjadi. Dengan kekuatan dan keberanian penuh, kesekian kalinya lama fa menghujamkan tempuling. Awak-awak lain tetap waspada. Masa pertarungan belumlah usai. Peledang lain, termasuk peledang yang saya tumpangi masih “tunggu dan lihat”. Jika peledang yang sedang bertarung kewalahan, mereka akan ikut membantu, tetapi bila peledang bisa menguasai paus, peledang lain yang sejak awal tak terlibat pertarungan akan mencari paus lain. Ya, begitulah salah satu aturan, dari sekian banyak aturan, dalam tradisi perburuan paus di Lamalera. Berlangsung beberapa kali penombakan oleh beberapa peledang dengan obyek beberapa paus. Ya, ada banyak paus. Ada satu kelompok yang terdiri dari paus dan dua ekor anaknya. Meski bertubuh besar, paus lincah juga. Sesaat setelah mengambil nafas, ditandai dengan semburah dari punggung, mirip air mancur, mereka akan menyelam lagi. Tapi pelaut Lamalera tak kalah lihai. Sepertinya mereka punya indra keenam untuk mendeteksi keberadaan paus, walau belum tiba ke permukaan. Saya sendiri belum paham betul bagaimana mereka membaca tanda-tanda bahwa di sana akan muncul paus. Dari kejauhan, peledang yang tidak terbaca jelas lambungnya juga melakukan penikaman. Perahunya seperti sarat muatan padahal tidak. Mereka tampak kerepotan. Pergulatannya lebih keras. beberapa kali permukaan laut tersibak keras untuk kemudian terbentuk kibasan air. Menakutkan. Paus yang berontak dan tikaman yang tak dalam terhujam membuat usaha mati-matian peledang berwarna hijau tak membuahkan hasil. Paus berhasil melarikan diri. Peledang yang saya tumpangi dan peledang-peledang lain mengejar-ngejarnya.
Sepertinya paus “ini” menyadari bahaya besar. Tentu dia mendapat isyarat dari paus yang telah tertangkap. Untuk itu dia akan berusaha keras menyelam sedalam mungkin. Lama menunggu, sepertinya tak ada lagi paus yang langgar di Teluk Lamalera. Peledang-peledang pun kembali ke darat. Agar hemat bensin, beberapa di antaranya membuka layar. Layar di kalangan orang Lamalera disebut “laja”. Terbuat dari anyaman serat daun gebang. Layar terbagi atas bidang-bidang kecil berukuran 30x30 cm. Bagian-bagian tersebut di jahit satu sama lain hingga membentuk layar berbentuk trapesium. Sampai akhir millenium kedua, penggunaan layar dan dayung masih utama sebagai tenaga penggerak. Di saat harga mesin “HONDA” berdaya kuat bisa mereka beli, mesin mahal itu mereka aplikasikan ke peledangnya. Alasannya, bisa mengejar paus lebih cepat. DAGING PAUS BENDA BERHARGA Menjelang sore, peledang yang berhasil menangkap paus tiba di pantai. Beberapa sayatan terlihat jelas di tubuh paus. Pemotongan akan dilakukan esok. Tubuh paus dipermainkan lidah ombak. Tampak beberapa tali melintang, dari tubuh paus ke batu cadas di bibir pantai. Keesokan harinya, sekitar jam delapan, proses pemotongan mulai berlangsung. Bagi yang tak terbiasa atau yang bernyali lemah, pemotongan daging paus mencerminkan keberingasan. Saya katakan demikian, sebab beberapa orang dengan pedang pendek di tangan seakan berlomba menguliti, menyayat, memotong daging paus. Lidah ombak tak lagi putih, tapi merah darah. Lelaki Lamelara laksana ikan piranha menggerogoti seekor mamalia di LIONMAG JANUARY 2011
19
Special | Lamalera
(atas ke bawah) Masyarakat setempat dengan kain adat berjalan menuju gereja; Suasana ibadah dalam gereja; Proses pengeringan daging ikan paus; Masakan khas berupa daun pepaya yang dicampur kulit ikan paus
20 LIONMAG JANUARY 2011
Sungai Amazon yang tinggal rangka dalam hitungan menit.“Kulit” paus sebanding dengan ukuran tubuhnya. Tebalnya hampir sejengkal. Warna di balik “kulit ari-nya” daging putih. Lelaki Lamalera menikmati pertarungan hari sebelumnya. Proses pembagian hasil tangkapan di komunitas Lamalera, tergolong rumit. Tak sesederhana sistem bagi hasil di komunitas lain, sejauh yang saya pelajari. Mereka menggolongkan hasil tangkapan ikan besar dan ikan kecil. Ikan besar seperti paus, pari, lumba-lumba, dan hiu. Adapun ikan kecil antara lain tuna, penyu, tongkol, dan lainlain. Khusus ikan paus, secara umum dagingnya akan dibagi sebagai berikut: bagian kepala untuk tuan tanah (leffo tana alep), bagian untuk awak perahu (meng alep), dan bagian untuk keluarga suku pemilik perahu (rekka uma alep). Dua bagian yang terakhir di atas dibagi-bagi lagi. Sebagai contoh, bagian untuk suku pemilik perahu terbagi atas tujuh. Ada bagian untuk perawat perahu, ada bagian untuk pembuat perahu (mendapat bagian dagu paus), ada bagian untuk suku yang menyiapkan kayu waktu perahu dibuat, ada bagian yang membuat layar, dan orang yang membuat/menempa ujung tempuling. Begitu rumitnya, sang ibu kandung lama fa (penikam) pun mendapat jatah. Istilahnya “kelik”. Apakah ada di daerah lain di Nusantara yang bentuk bagi hasilnya demikian? Simbol betapa kompleksnya pembagian daging paus, dapat dilihat saat paus selesai dipotong-potong, perwakilan pihakpihak yang akan mendapat bagian duduk membentuk setengah lingkaran. Di tengah, petugas pembagi melemparkan daging ke hadapan mereka. Sangat menarik! Mereka yang duduk bisa mewakili marga/klan, bisa juga tingkat keterlibatan mereka dalam proses melumpuhkan paus. Tak jauh dari aktivitas pembagian daging paus, duduk empat perempuan tua. Di depannya terdapat jajanan kue dan rokok. Salah satu dari mereka sedang memintal benang kapas. Mereka pedagang kecil-kecilan, menunggui lelaki yang lapar dan ingin merokok. Alat tukarnya bukan uang, tapi segempal daging. Telah ada kesepakatan, bahwa ukuran daging sekian nilainya sama dengan sekian batang rokok; beberapa kue. Beberapa lama kemudian, beberapa wanita mulai berdatangan. Baskom di atas kepala. Mereka akan mengambil daging bagian kerabat; marga; sukunya untuk kemudian dibawa kerumahnya. Dinamika yang indah. Daging paus adalah benda berharga. Ada yang dikonsumsi sendiri, diambil minyaknya, disimpan sebagai cadangan logistik beberapa minggu, dan ada yang akan ditukarkan di pasar Wulan Dono yang jaraknya beberapa puluh kilometer.
LIONMAG JANUARY 2011
21
TRAVEL | Melaka
MELAKA
KOTA TUA NAN MEMESONA Teks: Ristiyono | Foto: Makhfudz Sappe
22
LIONMAG JANUARY 2011
D
ari kejauhan terdengar suara musik yang cukup keras mengiring langkah setiap orang yang berjalan. Semakin lama semakin mendekat. Suara alunan musik tersebut bukanlah dari sound system mobil seperti pada umumnya. Melainkan dari sebuah becak atau trishaw yang mengantar wisatawan yang berkunjung di Melaka. Ya, becak yang dihias dengan bunga plastik yang berwarna-warni menjadi pemandangan unik saat kita berkunjung ke kota ini. Jangan heran, terkadang saking semaraknya hiasan yang ditempel menjadikannya lebih mirip karangan bunga yang berjalan. SEPENGGAL SEJARAH Pesona becak Melaka menjadi salah satu daya tarik tersendiri saat kita berkunjung dan menikmati berbagai objek wisata di kota tua ini. Sebagai kota tua yang tercatat sebagai warisan dunia oleh UNESCO, Melaka memiliki banyak bangunan bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Dulunya Melaka adalah sebuah kota tua yang pernah dikuasai oleh tiga negara, Portugis, Belanda dan Inggris. Bekas peninggalan dari ketiga penjajah ini sampai sekarang masih terawat rapi yang dapat kita nikmati keindahannya tercermin dari arsitektur gedung-gedung tuanya yang tersebar di kota tua Melaka. Demikian juga dengan makanannya, Melaka juga terkenal dengan wisata kulinernya. Kita bisa menjumpai berbagai makanan ala Portugis, India, Melayu, Cina sampai ala barat. Sebelum kita berkeliling lebih jauh menikmati pesona kota ini ada baiknya mengenal sekilas sejarah kota ini. Pada tahun 1511 Portugis pertama kali mendarat di Melaka dengan membawa pasukan sebanyak 1.200 orang. Dengan datangnya pasukan ini maka Melaka langsung resmi menjadi tanah jajahan Portugis. Melaka dijadikan basis Portugis dalam usaha ekspansi sampai ke India bagian Timur. Kemudian tahun 1641 Belanda mengambil alih dan berkuasa hingga tahun 1795. Semasa pendudukan Belanda, hanya satu gedung yang mereka bangun dengan arsitektur khas Belanda yang diberi nama Stadthuys atau Red Building. Belanda lebih memusatkan pembangunan di Batavia yang merupakan pusat kekuatan administrasi dan militer mereka. Lalu tahun 1824 Melaka resmi menjadi koloni Inggris setelah terjadi pertukaran tanah jajahan dengan Bengkulu di Sumatera. Setelah Inggris tidak berkuasa lagi kota ini menjadi bagian dari Malaysia. Sekelumit sejarah kota ini menjadi sangat menarik saat kita berkeliling dan mendapati gedung-gedung tua yang masih berdiri gagah saksi bisu perjalanan sejarah kota ini. MENYUSURI WARISAN DUNIA UNESCO Nah, kembali ke becak Melaka yang atraktif karena dipenuhi hiasan warna-warni bunga plastik plus sound system yang cukup keras siap mengantar kita napak tilas sejarah kota ini. Becak ini banyak terdapat di kawasan Stadthuys atau Red Building – Bangunan Merah yang
Becak Melaka menunggu penumpang
LIONMAG JANUARY 2011
23
TRAVEL | Melaka
(atas) Kawasan Red Building menjadi pusat para pelancong di Melaka; (inside) Suasana Stadthyus tahun 1890; (bawah) Suasana malam di Jonker Street; (hal kanan) Reruntuhan Gereja St.Paul yang masih berdiri kokoh
24
LIONMAG JANUARY 2011
menjadi landmark kota Melaka. Boleh dibilang inilah pusat kota Melaka dengan objek wisata sejarah yang berdekatan. Karena lokasinya yang saling berdekatan, sebenarnya untuk menyusuri kota Melaka ini paling enak dengan berjalan kaki. Tentunya waktu yang paling pas adalah saat pagi hari atau sore hari. Tapi tidak salah juga bila kita mencoba pengalaman baru dengan naik becak Melaka yang begitu khas ini. Starting point wisata kali ini kita mulai dari Stadthuys yang juga dikenal sebagai Red Building. Inilah bangunan Belanda tertua di Asia tenggara dan satu-satunya peninggalan Belanda di kota ini. Dulu ini adalah rumah Gubernur Belanda sehingga arsitektur Belandanya sungguh terlihat jelas. Dibangun pada tahun 1650, dan terkenal karena warnanya yang merah. Saat ini Stadthuys difungsikan sebagai Museum Sejarah, Ethnografi dan Sastra. Selain kita bisa duduk bersantai di taman dengan air mancur dimana taman ini dibangun pada tahun 1904 sebagai penghormatan kepada Ratu Victoria Regina, kita juga bisa menikmati kemegahan Christ Church Melaka yang dibangun tahun 1753. Dari sini kita lanjut ke Gereja Katolik St. Paul yang pada awalnya adalah sebuah chapel yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1521. Bangunan yang sudah rusak dan hanya tinggal tembok yang berdiri gagah ini berada di ketinggian. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa berjalan kaki dari Red Building dengan menapaki beberapa anak tangga. Masuk ke dalam bangunan tua yang sudah tak beratap ini terasa benar aura kemegahannya pun keheningannya. Di dalam juga terdapat lempengan batu-batu besar yang merupakan batu peringatan dari orang-orang Portugis maupun pembesar Belanda yang dikuburkan di Gereja ini. Tidak jauh dari Gereja St. Paul ini berdiri megah bangunan Lama Majelis Islam Melaka yang kini dijadikan sebagai Museum Islam Melaka. Bangunan ini diperkirakan didirikan tahun 1850-an jaman pemerintahan Inggris. Sederet dengan bangunan lama Majelis Islam Melaka ini terdapat juga Museum UMNO, Museum Perangko dan yang tinggal puing adalah Porta de Santiago. Porta de Santiago (A Famosa) ini merupakan salah satu dari empat pintu masuk ke kota Melaka. Pada tahun 1511 tentara Portugis dibawah pimpinan Alfonso de Albuquergue menaklukan Melaka. Pada tahun 1512 benteng Porta de Santiago ini mulai dibangun dengan tujuan pertahanan dari serangan tentara Sultan Mahmud juga serangan dari Aceh dan Johor. Tidak jauh dari benteng ini berdiri megah gedung Proclamation of Independence Memorial. Nah, masih banyak yang menarik untuk dikunjungi di seputaran kawasan ini. Seperti Museum Samudera dengan bangunan berbentuk kapal Portugis yang mengingatkan akan kapal Flora de La Mar. Ada yang menarik dan patut dicoba di kawasan jalan Merdeka ini yaitu Menara Melaka atau juga dikenal dengan nama Menara Taming Sari. Kita dapat melihat keindahan seantero kota Melaka diatas menara setinggi 110 m dengan ruang penumpang yang bisa berputar 360 derajat. Selesai mengagumi beberapa spot sejarah tadi kita bisa kembali ke Red Building untuk beristirahat sejenak di taman yang rindang sambil menikmati es cendol khas Melaka yang berada tepat di seberang gedung Stadhuys. Selesai istirahat kita masih bisa melanjutkan perjalanan ke Museum Cheng Ho yang berada di jalan Hang Jebat. Museum ini dibangun untuk memperingati seorang Laksamana bernama Cheng Ho atau Zheng He yang hidup sewaktu zaman dinasti Ming di China. Pengembara terkenal ini telah menjalankan tujuh pelayaran pengembaraan di
LIONMAG JANUARY 2011
25
TRAVEL | Melaka
(atas kiri) Perahu khusus bagi para pelancong yang ingin berwisata menyusuri sungai Melaka; (atas kanan) Salah satu toko dan reparasi jam antik di Jonker Street; (bawah) Air mancur di kawasan Red building, sebagai penghormatan kepada Ratu Victoria Regina
antara tahun 1405 dan 1433 dan meninggalkan jejaknya di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara. Lima dari pelayarannya ini telah membawanya melalui Melaka, pelabuhan yang disebut telah didirikan olehnya. Pelayaran pengembaraanya ini telah meninggalkan kesan yang mendasar atas terbangunnya Melaka dalam sejarah. Ruang pameran disini menggambarkan kehidupan dan pengalaman Laksamana terkenal itu. Pameran seperti Bilik Teh dan Kabin Kapal Harta Karun dapat membawa kita mengenal pribadi sang laksamana ini. Begitu senja tiba kita mencoba untuk wisata sungai dengan menumpang perahu yang khusus disediakan buat para pelancong. Asyik juga saat senja tiba menyusuri sungai yang dulu semasa jaman keemasan Melaka menjadi urat nadi penggerak perdagangan dimana banyak kapal dagang dari seluruh dunia berseliweran. Selama perjalanan menyusuri sungai kita dapat melihat bangunan-bangunan tua maupun yang sudah modern di tepi sungai. Tentunya dengan berbagai lampu hias yang nampak indah. Wisata sungai ini memakan waktu sekitar 45 menit, jadi kita harus perhitungkan benar-benar jika masih banyak tempat untuk dikunjungi sementara waktu sedikit. Ketika malam tiba kita tidak boleh melewatkan keramaian yang ada di Jonker Street. Jalan ini terletak di Melaka Chinatown yang dikenal sebagai Jonker Walk dan Jalan Hang Jebat. Karena di jalan ini berdiri beberapa bangunan tertua di kota ini yang didirikan pada abad 17 an, maka jalan ini sering disebut Antique Street. Jalan yang kecil ini terkenal sebagai tempat penjualan barang-barang peninggalan sejarah dari berbagai periode. Nah, malamnya di tempat ini akan penuh sesak para pedagang yang membuka lapak mereka di sepanjang trotoar dengan berbagai macam barang dagangan. Mulai dari makanan, souvenir, pakaian, mainan anak-anak, peralatan rumah tangga bahkan ada lelaki tua dengan sepeda bututnya menjajakan lotere. Kerumunan para pelancong dari berbagai belahan dunia pastinya tidak melewatkan Jonker Street ini yang sebenarnya sih mirip dengan para pedagang di pasar malam saja. Petualangan wisata malam ini kita tutup dengan menikmati makan malam menu Asam Pedas Claypot di Restoran Kota Laksamana yang tidak jauh dari Jonker Street...hmmmm...
26 LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
27
WISDOM IN THE AIR
Oleh: Jemy V. Confido
If what you have done yesterday still looks big to you, You have not done much today. Mikhail Gorbachev Yesterday, All my troubles seemed so far away, Now it looks as though they’re here to stay, Oh I believe in yesterday. Suddenly, I’m not half the man I used to be, There’s a shadow hanging over me, Oh yesterday, came suddenly. Yesterday, Love was such an easy game to play, Now I need a place to hide away, Oh I believe in yesterday.
Itulah penggalan salah satu lagu karya grup musik legendaris The Beattles dengan judul “Yesterday”. Lagu balada yang liriknya ditulis oleh Paul McCartney dan John Lennon ini seolah menceritakan perenungan dari seorang maestro cinta yang pernah berjaya pada masanya namun sekarang, seiring perubahan jaman, ia tak berdaya dalam permainan cinta. Kenyataan itu membuat ia ingin kembali ke era keemasannya di masa lalu dan kembali menjalin asmara dengan kekasihnya. Masa lalu selalu menarik untuk digelitik. Baik masa lalu yang pahit maupun masa lalu yang manis. Namun sesungguhnya manis pahitnya masa lalu tergantung kepada cara kita menggunakannya untuk menghadapi masa kini dan masa depan. Ketika kita terlalu larut dalam manisnya masa lalu dan terlena untuk membuat pencapaian masa kini, maka kita sedang menjadikan masa lalu kita sebagai penghambat masa kini dan masa depan. Sebaliknya ketika kita menggunakan pahitnya masa lalu sebagai pelajaran dalam membuat pencapaian masa kini, maka kita sedang menjadikan masa lalu sebagai kunci keberhasilan masa kini dan masa depan. Saya teringat sebuah situasi yang saya saksikan di salah satu stasiun televisi sekitar lima belas tahun yang lalu. Saat itu, stasiun TV tersebut tengah menayangkan serial silat “Pendekar Rajawali” dengan tokoh utamanya Yoko yang diperankan oleh Andy Lau. Saat membintangi serial tersebut, Andy Lau sendiri masih orang baru di dunia perfilman. Bahkan serial tersebut merupakan salah satu film pertamanya. Namun, baru sepuluh tahun kemudian serial tersebut
28 LIONMAG JANUARY 2011
ditayangkan di stasiun televisi swasta tanah air. Hebatnya, meski sudah berumur sepuluh tahun, serial “Pendekar Rajawali” tetap menuai sukses. Begitu berhasilnya tayangan tersebut, sampaisampai jalanan menjadi sepi manakala serial tersebut mengudara. Untuk memenuhi animo masyarakat yang begitu besar, akhirnya stasiun TV tersebut mendatangkan Andy Lau ke Indonesia. Dalam salah satu wawancara, Andy Lau mengakui bahwa sebenarnya dia sendiri sudah lupa kalau dia pernah membintangi film laga tersebut. Mengapa Andy Lau sampai lupa? Karena sejak membintangi film “Rajawali Sakti” tersebut, Andy Lau telah membintangi banyak lagi film yang berhasil. Coba kalau film “Pendekar Rajawali” tersebut merupakan satu-satunya film yang ia bintangi sepanjang karirnya, pasti Andy Lau akan ingat sekali kalau ia pernah membintangi film tersebut. Nah, untuk bisa menciptakan pencapaian-pencapaian baru seperti Andy Lau, maka kita perlu memahami perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar kita dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut. Untuk lebih jelasnya, perkenankan saya menampilkan dua sosok atlit ternama pada masanya yaitu Mike Tyson dan Michael Jordan. Mike Tyson memegang rekor sebagai petinju termuda yang berhasil meraih gelar juara dunia tinju versi WBC. Saat meraih gelar tersebut dengan menaklukkan Trevor Berbick melalui kemenangan TKO di ronde ke-2, Tyson baru berusia 20 tahun 4 bulan dan 22 hari. Tyson juga merupakan orang pertama yang berhasil memegang gelar WBA, WBC dan IBF sekaligus. Yang lebih fenomenal lagi adalah Mike Tyson berhasil menumbangkan para petinju besar termasuk Larry Holmes dan Michael Spink dalam pertarungan yang sangat singkat. Spink bahkan hanya bertahan 91
EASY SPEAK
detik di atas ring. Namun prestasi yang fantastis tersebut berubah menjadi kisah sedih beberapa tahun kemudian. Karir Tyson mulai memperlihatkan tanda-tanda penurunan sejak ia ditumbangkan pada ronde ke-10 oleh underdog James Buster Douglas pada bulan Februari tahun 1990 di Tokyo. Setelah ia keluar dari penjara karena tuntutan pelecehan seksual, Tyson sempat meraih gelar WBC dari tangan Frank Bruno namun kemudian ia kalah TKO pada ronde 11 oleh Evander Holyfied. Dalam pertarungan ulang, Tyson didiskualifikasi karena menggigit telinga Holyfield. Setelah dikalahkan Lennox Lewis dalam perebutan gelar WBC, IBF dan IBO pada tahun 2002, Tyson hanya mencatat satu kemenangan mudah atas petinju tidak terkenal Clifford Etienne. Setelah itu, Tyson seolah tidak berdaya dari lawan-lawannya. Di penghujung karirnya, petinju tidak popular sekelas Danny Williams dan Kevin McBride pun bisa merobohkan Tyson. Apa yang salah? Yang salah adalah Tyson tidak mengubah cara dia bertinju. Ia tetap mengandalkan kekuatan dan stamina padahal seiring bertambahnya usia, ia semakin lemah. Sekarang marilah kita pelajari Michael Jordan. Jordan berhasil membawa Chicago Bulls meraih gelar NBA tiga kali berturut-turut pada tahun 1991, 1992, dan 1993. Pada tahun 1993 dan 1994, Jordan sempat berhenti menjadi pebasket dan mencoba mengikuti keinginan ayahnya untuk menjadi pemain baseball. Namun di ajang yang satu ini, Jordan kurang berhasil dan pada tahun 1995, Jordan kembali memperkuat Chicago Bulls. Gagal di tahun pertamanya comeback, Jordan akhirnya bisa kembali memberikan gelar juara tiga kali berturut-turut pada Bulls pada tahun 1996, 1997 dan 1998. Sepanjang karirnya, Jordan berhasil meraih lima gelar Most Valuable Player (MVP). Pada tahun 1999, Jordan dianugerahi gelar North American Athlete of the 20th Century oleh ESPN. Apa yang dilakukan Jordan? Dia mengubah caranya bermain. Sebelum sempat mundur dari arena basket, kelebihan Jordan adalah menerobos pertahanan lawan dengan lompatannya yang tinggi sehingga orang menjulukinya “air Jordan�. Namun seiring bertambahnya usia, kecepatan Jordan menurun dan ia lebih mudah dihadang oleh lawanlawannya. Menyadari hal tersebut, Jordan mengubah cara dia bermain dengan lebih mengandalkan three-points shoot alias lemparan tiga angka. Selain tembakan tiga angka lebih banyak menuai poin, stamina Jordan pun tidak cepat terkuras dan ia juga tidak menghadapi resiko cedera. Dibandingkan dengan Tyson, kehidupan Jordan setelah karirnya sebagai atlet juga jauh lebih bersinar. Jordan menjadi pengusaha yang sukses dan bisa membeli klub basket Charlotte Bobcats. Sebaliknya, Tyson dinyatakan bangkrut. Menghadapi semua perubahan yang terjadi di sekitar Anda, Anda memiliki dua pilihan yaitu mengubah cara Anda menghadapi lingkungan Anda atau mempertahankan cara yang pernah membawa Anda berhasil sebelumnya. Tentunya, Anda tidak mau berdiam diri dan hanya menyanyikan lagu “Yesterday� karya popular dari the Beatles yang memang enak untuk dinyanyikan tetapi sangat tidak enak untuk dialami.
LIONMAG JANUARY 2011
29
DESTINATION | Raja Ampat
Raja Ampat
Tembus ke Dasar Laut
Kawasan wisata bahari yang indah luar biasa ini didaulat dengan banyak gelar dan julukan, termasuk satu dari sepuluh situs selam terbaik di dunia. Waktu berhenti bagi saya saat memotretnya, mereka lukisan nyata yang luar biasa indah di Papua ini. Teks & foto: Bekto Suprapto

30 LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
31
DESTINATION | Raja Ampat
I
nilah daerah yang sangat terkenal karena keindahan alamnya, khususnya alam bawah lautnya. Luas Kabupaten Raja Ampat sendiri kurang lebih 9,8 juta hektar, terletak di arah barat laut Pulau Papua. Kabupaten ini baru dibentuk tujuh tahun lalu. Di kawasan ini terdapat lebih dari 1.500 pulau, dengan empat pulau besar yakni Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool. Pulau-pulau karang dan batu kapur yang tersebar tidak beraturan di antara teluk-teluk sempit dengan pasir putih bersih dan air yang sangat jernih, membuat pemandangan yang sangat indah dan tiada duanya di dunia. Jutaan ikan indah, gugusan karang yang melekat sejak dasar laut lalu menjulang menembus permukaan, adalah beberapa dari sekian banyak pesona di Raja Ampat yang membuat siapapun yang datang ingin memperpanjang waktu kunjungannya. Ya, berkunjung ke Raja Ampat adalah kunjungan ke suatu tempat yang luar biasa indah pemandanganya. Titik tolaknya adalah dari kota Sorong. Dari sini kita menuju Waisei, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Kita bisa menaiki kapal motor penumpang melalui pelabuhan rakyat secara reguler setiap pukul 14.00 WIT. Demikian pula sebaliknya. Perjalanan akan menempuh sekitar dua jam. Biayanya berkisar Rp 120 ribu – 150 ribu, bergantung pada kelas yang kita pilih, ekonomi atau bisnis. Apabila ingin yang lebih nyaman dan cepat, bisa menyewa boat. Yang saya dengar, Pangeran Albert dari Kerajaan Monaco menyelam di sini awal bulan Desember tahun lalu. Juga kelompok dari
32
LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
33
DESTINATION | Raja Ampat Sangat sulit menepis pesona keindahan kawasan ini, dengan lansekap hingga keindahan perairannya di mana kita bisa memandang tembus ke dasar laut sebab kejernihannya. National Geographic dengan perlengkapan mutakhirnya. Raja Ampat sendiri di dunia internasional, khususnya bagi para penyelam, adalah satu dari 10 situs selam terbaik di dunia. Wajarlah, sangat sulit menepis pesona keindahan kawasan ini, dengan lansekap hingga keindahan perairannya di mana kita bisa memandang tembus ke dasar laut sebab kejernihannya. Bersiaplah terkaget, karena atas dan bawah laut memang sama indahnya. Di bawah laut hidup beranekaragam karang, ikan –termasuk begitu banyak Manta Ray –ikan pari yang hidup di karang-karang laut perairan tropis—yang bisa bergerombol dan bersahabat, beberapa jenis hiu, ikan duyung, lumba-lumba, kura-kura hingga kerang raksasa. Kalau beruntung, kita bisa mendapati paus. Saking indah dan berharganya Raja Ampat dengan segala kekayaan alamnya, kawasan ini mendapat beberapa julukan seperti “Reef of Steroids”, “The Kingdom of Coral”, “The World’s Richest Reefs” hingga “Heart of the Coral Triangle”. Tapi tak pernah ada gelar atau julukan yang bisa secara utuh menggambarkan keindahannya. Mesti disaksikan langsung
M
enjadi polisi selama lebih dari 30 tahun, semakin meyakinkan Inspektur Jenderal Polisi BEKTO SUPRAPTO akan pentingnya fotografi. Mengapa demikian ? Karena kebanyakan pengungkapan kejahatan oleh polisi dimulai dari proses pengolahan bukti-bukti di tempat kejadian (crime scene processing). Dalam proses tersebut fotografi sangat berperan dalam merekam bukti-bukti yang ditinggalkan. Belajar fotografi di Akademi Kepolisian dan Sekolah Reserse, BEKTO mengenal dasar-dasar memotret dan memanfaatkan untuk kepentingan tugas dan pribadinya. Dalam perjalanan kariernya, jepretan mantan Kepala Detasemen Khusus 88/ Anti Teror Polri ini menjadi alat bantuan yang efektif dalam mengungkap berbagai tugas kepolisian yang menantang, termasuk memburu teroris. BEKTO yang alumnus Pasca Sarjana Universitas Indonesia tahun 1998 dan Lembaga Ketahanan Nasional tahun 2002, pada waktu menjabat Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara sempat membukukan karya foto tentang keindahan alam di Sulawesi Utara. Buku dengan judul “North Sulawesi Landscape : from the eyes of BEKTO” tahun 2009 telah beredar ke mancanegara. Karena karyanya tersebut, ia mendapatkan penghargaan Rekor MURI. Tak heran, saat mengemban amanah sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua, BEKTO mengabadikan keindahan alam dan kebudayaan Papua yang memukau siapa saja yang melihatnya. “Memotret itu menghentikan waktu sekaligus mengabadikan kehidupan dan mensyukuri rahmat Tuhan” kata perwira tinggi polisi yang pernah bertugas sebagai pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Namibia.
34
LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
35
TRAVEL | Las Vegas
36
LIONMAG JANUARY 2011
LAS VEGASNight TEKS: PAUL I.ZACHARIA, FOTO: MICHELLE & NICHOLAS SHANG, PAUL I.ZACHARIA
LIONMAG JANUARY 2011
Dekorasi tematis suatu lounge di City Center, kawasan ‘baru’ Las Vegas
37
TRAVEL | Las Vegas
Kerlap kerlip lampu di malam hari selalu mengundang pesona. Pada tiap Desember banyak toko menyambut Natal dengan mendekor etalase dan interiornya dengan sebanyak mungkin lampu yang menari dan menceriakan. Namun di Las Vegas, Amerika Serikat, kerlipan lampu secara fantastis dan dramatis terjadi setiap malam. Kota yang tak pernah tidur ini hidupnya justru saat matahari kembali tidur…
D
unia mengenal Las Vegas sebagai salah satu kota hiburan internasional yang diakui dunia. Sejalan dengan atmosfir perayaan inilah peran lampu sangat menentukan dalam membangun image suatu lokasi. Kota ini telah identik dengan perjudian yang dilegalkan di negara bagian Nevada ini, karena kasino dan jackpot menjamur di hampir setiap sudut kota. Juga dengan kelonggaran moralitas dengan paket-paket ‘nikah instan’ yang ditawarkan berbagai ‘kapel’. Namun sebenarnya bila kita bisa menyisih dari segala hiburan yang bernada negatif, masih banyak hal yang bisa ditawarkan kota di tengah gurun ini. Sebut saja dari sisi arsitektural, banyak hotel berebut atensi dengan menawarkan konsep yang berani dan avant garde. Setiap ada hotel terbaru selalu akan menjadi sensasi yang mengusik pamor hotel baru sebelumnya. Secara umum, pusat keramaian Las Vegas disebut The Strip, yang dibagi dalam tiga bagian, North Strip, Central Strip dan South Strip. Bayangkan tiap malam anda bisa berjalan bak di siang hari sepanjang 6,5 kilometer! Disini hotel-hotel semua thematik seperti Flamingo, Ballys, Caesar’s Palace, MGM Grand, The Mirage, Treasure’s Island, yang sudah senior. Belakangan ditambah lagi dengan Paris Las Vegas, Imperial Palace, Bellagio, The Venetian dan lainnya.
38
LIONMAG JANUARY 2011
Salah satu dari ribuan meja kasino yang jadi atraksi utama Las Vegas
(atas) The X-Scream: Roller Coaster tertinggi di dunia, meluncur di ketinggian kota, di atas Stratosphere Tower; (bawah) Suasana otentik oriental yang lux di H.Bellagio
LIONMAG JANUARY 2011
39
(searah jarum jam) Interior The VENETIAN mereplikasi kanal dan gondola Venesia; Pengunjung berpose dengan George Clooney di Madame Tussauds Wax Museum; Kawasan Casino yang terang bak siang di malam petang; Perempatan The Strip yang paling beken: antara Caesar’s Palace & Ballys Hotel.
40 LIONMAG JANUARY 2011
Kita perlu memberi waktu beberapa hari hanya untuk tur unik dengan tujuan menikmati kehebatan hotelhotel pamungkas ini. Di Paris Las Vegas kita bisa merasa dejavu dengan suasana romantis café pinggir jalan yang dibuat persis seperti boulevard disono. Bahkan mereka memasang replika Menara Eiffel yang sangat beken, lengkap dengan balon udaranya, untuk menambah otentisitas hotel itu. The Venetian mereplikasi suasana kanal-kanal Venesia di dalam areal hotelnya, sehingga para tamunya dapat menikmati bulan madu mereka di atas gondola yang meliuk di bawah jembatanjembatan Renaisans nan romantis. Setelah itu kita bahkan menikmati musik gesek di piazza St.Mark’s persis seperti di kota aslinya. Yang menyenangkan adalah bahwa tidak perlu menginap untuk dapat menikmati semuanya ini, karena mereka semua memang berebut atensi. Selain itu di Las Vegas ada hiburan kalangan atas, bukan saja di area pentas yang berkelas dan mematok tiket yang mahal. Juga ada
wahana luncur yang gila-gilaan seperti X Scream di menara Stratosphere. Dengan tiket $12, anda akan menumpang peluncur sepanjang 23 meter yang dipasang sedemikian rupa sehingga bisa terhenti bersudut 30 derajat dalam posisi menukik, sambil tergantung di luar lantai atas pencakar langit. Penumpang di seat terdepan akan menatap jalanan di bawah sana, sedalam 300 meter. Inilah sensasi yang tak dapat disaingi wahana manapun di dunia. Masih laku walau sudah berusia lama, adalah Madame Tussaud’s Wax Museum, yaitu museum lilin tokoh dunia dari berbagai bangsa dan usia. Disini kita bisa puas memandangi idola-idola kita baik di dunia entertain atau politik. Dengan bertambahnya usia sejarah, Tony Bennett yang dikenal sebagai entertainer tahun tujuhpuluhan, tak akan dikenal generasi kini. Mereka lebih memilih foto bareng Johnny Depp, Angelina Jolie atau George Clooney. Bagi keluarga, Las Vegas masih bisa menjadi kota yang menarik, bila tahu kemana mendapatkan hiburan yang sehat. Akhirnya kita sebagai tamu harus bisa mengawal hati sendiri untuk memilih apa yang terbaik.
LIONMAG JANUARY 2011
41
TRAVEL | Banjarmasin
SEPUTAR BANJARMASIN
Sungai-sungai hingga Batu Mulia Teks: A Gener Wakulu | Foto: Yusuf Ahmad
T
erlalu lama saya mendengar tentang pasar terapung di Banjarmasin, sampai suatu subuh saya berada di dermaga yang terletak di depan mesjid Sutan Suriansyah, Banjarmasin. Waktu baru menunjukkan pukul 04.30 WITA, sebuah perahu bermotor sedang disiapkan. Kami sepakat membayar kepada pemiliknya, untuk mengantar kami ke pasar terapung. Langit masih pekat, angin mengantar titik-titik kecil air dari langit. Gerimis, langit menangis dalam gelapnya cuaca subuh. Dan kami terduduk diam dalam perahu bermotor yang bisa dihuni hingga 10 orang itu, yang bermanuver perlahan meninggalkan dermaga. Bagi saya, ini sebuah pengalaman baru. Tapi pertanyaannya, apakah ini inti dari pengalaman berwisata di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan? Di hotel Rotan Inn tempat kami bermalam –konon paling bagus di Banjarmasin, sebuah wallpaper besar yang merupakan hasil foto di pasar terapung itu memang senantiasa memikat mata. Tapi, ketika melewatkan waktu selama dua hari di Banjarmasin, saya sadar, itu cuma salah satu hal menarik. Karena kami juga sempat melihat para penari melenggokkan tari Galuh Dandaman dari Banjar dan tarian Tandik Balian dari Dayak. Kalau diperhatikan, tari Galuh Dandaman, yang sering ditarikan dalam menyambut tamu adalah tarian yang menyenangkan, energik, penuh senyum dan bisa dinikmati. Tarian ini bisa dinikmati banyak orang.
42
LIONMAG JANUARY 2011
Seperti halnya kami bisa menikmati banyak varian kuliner yang menyenangkan selama di Banjarmasin. Mulai dari seafood dengan menu kerang hijau yang besar –paling besar yang pernah saya makan, kepiting, hingga ikan patin dalam berbagai sajian. Belum lagi soto Banjar dan beberapa varian sate di pinggir Sungai Martapura. Tapi tentu kita mesti pandai “berbagi”, karena kelak durian dan variannya juga butuh tempat. Meski dua hari di Banjarmasin sebenarnya belum cukup untuk melihat dan mencicipi banyak hal. MESJID SULTAN SURIANSYAH Masjid Sultan Suriansyah adalah masjid bersejarah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun pada masa masa pemerintahan Sultan Suriansyah (15261550), Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Masjid ini terletak di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Banjarmasin, kawasan yang dikenal sebagai Banjar Lama, ibukota Kesultanan Banjar yang pertama kali. Masjid ini letaknya berdekatan dengan komplek makam Sultan Suriansyah. Persis di seberangnya adalah Sungai Kuin. Bagian mihrab masjid ini punya atap tersendiri yang terpisah dari bangunan induk. Pola ruang pada masjid ini mirip dengan pola arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan.
LIONMAG JANUARY 2011
43
TRAVEL | Banjarmasin
PASAR TERAPUNG BANJARMASIN Akhirnya saya menemukan diri saya kembali, terayun-ayun ombak kecil di dalam perahu bermotor di atas Sungai Kuin menuju sungai yang lebih besar, Sungai Barito. Di sinilah lokasi pasar terapung itu. Sejak ufuk masih gelap, kami sudah bergerak pelan menelusuri bagian sungai dengan perlahan. Kadang berhenti. Hingga sampai pada satu bagian di mana mulai banyak gerakan perahu dan suara-suara orang. Tak lama terang ufuk, perahuperahu di sekitar kami semakin jelas. Para penjual menjual dagangannya menggunakan perahu kecil atau disebut ‘jukung’. Kebanyakan yang diperjualbelikan adalah buah, sayur dan makanan jajanan. Ada juga yang menjual makanan khas Banjarmasin seperti soto Banjar dan nasi kuning. Mereka menjual dagangannya dengan menggunakan jukung yang lebih besar, terapung di tengah sungai. Jika hendak membeli makanan, kapal pembeli harus didekatkan ke kapal penjual dan kemudian diikatkan dengan tali. Untuk mengambil makanan seperti gorengan yang biasanya terletak di tengah jukung, kita bisa mengambilnya menggunakan tongkat yang disediakan oleh penjual. Di ujung tongkat tersebut ada semacam paku untuk menusuk dan kemudian mengambil makanan yang diinginkan. Menurut hemat saya, pasar terapung ini tak seramai yang saya bayangkan. Jumlah perahu tak sebanyak yang saya bayangkan. Mungkin karena akses jalan darat untuk transaksi hasil kebun sudah mulai banyak, sehingga yang berjual-beli di pasar tersebut tak sebanyak atau sefantastis tahun-tahun sebelumnya. Di tengah luasnya sungai Barito, pasar di tengah sungai itu tampak tak terlalu
44 LIONMAG JANUARY 2011
ramai. Malah wisatawan dengan kamera atau membawa keluarga cukup banyak berseliweran dengan perahu-perahu motor sewaan mereka. Pemerintah setempat mesti memikirkan cara kreatif lainnya untuk mempertahankan daya tariknya sebagai salah satu tujuan wisata. Itu yang terpikir oleh saya ketika meninggalkan pasar yang pukul tujuh pagi itu mulai beranjak sepi. JEMBATAN BARITO Jembatan Barito, yang terletak di pinggir kota Banjarmasin, membelah Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Dari ujung ke ujungnya, jembatan ini membentang sepanjang 1.082 meter. Lebar Sungai Barito di bawah jembatan itu sendiri 800 meter, ditambah Pulau Bakut yang berada persis di tengah Sungai, selebar 200 meter. Secara struktur, jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter dan jembatan pendekat 180 meter. Adapun lebarnya 10,37 meter. Ketinggian ruang bebas jembatan utama 15 - 18 meter, sehingga bisa digunakan untuk lalu lintas perairan. Jembatan ini pertama kali diresmikan pada tahun 1997 oleh Presiden Soeharto. Pada sore hari, banyak orang berhenti di sekitar jembatan. Serombongan anak muda tampak asyik berfoto-foto di sekitar jembatan. Saat ini transportasi angkutan hasil tambang, perkebunan dan kayu di wilayah pedalaman Sungai Barito masih mengandalkan angkutan sungai. Sore itu saya menikmati menatap kapal-kapal tongkang pengangkut batu bara melintas perlahan di kolong jembatan, sampai semakin kecil dan hilang sisa semburat warna senja di ufuk barat.
Sebuah suasana dengan nuansa berbeda dibanding pada siang sebelumnya kami menyantap soto Banjar di sebuah rumah makan persis di pinggir Sungai Martapura, di tengah kota Banjarmasin. Di sini jauh lebih hening. Tak apalah, hitung-hitung menikmati angin senja, mencari jeda di sistem pencernaan. Soalnya, sebelum ke Jembatan Barito, kami menghabiskan waktu menyantap durian dan papekan. Papekan adalah sejenis ‘durian’ yang bukan durian. Warnanya oranye. Tetapi aroma dan rasanya berbeda dengan durian asli. Papekan cenderung tawar. Dan malam ini, setelah dari jembatan, kami berencana menyantap ikan, udang, cumi dan kerang di sebuah restoran seafood di Banjarmasin. Kerang hijau di situ terkenal lezat dan berukuran besar. Dan itu benar, kami membuktikannya. PASAR PERHIASAN MARTAPURA Lima belas kilometer di utara Banjarmasin, terdapat kota Martapura, ibukota Kabupaten Banjar. Awalnya kota ini bernama Kayutangi, ibukota Kesultanan Banjar pada masa pemerintahan Sultan Adam. Martapura juga dikenal sebagai kota santri karena terdapat pesantren besar Darussalam. Tapi kini Martapura lebih dikenal oleh wisatawan sebagai pusat transaksi penjualan intan dan perhiasan, sekaligus ‘surga’ bagi penggemar batu mulia. Inilah yang banyak menyedot wisatawan, baik domestik hingga asing. Kalau dari pusat kota Banjarmasin, Martapura ditempuh dalam satu jam perjalanan. Tapi bila dari Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, cuma perlu setengah jam. Rute ini adalah jalan trans Kalimantan ruas Kalsel-Kaltim.
Julukan Kota Martapura sebagai “Kota Intan” memang ada sejarahnya. Sejak tahun 1950-an sampai sekarang, banyak pedagang intan melakukan perdagangan dan transaksi batu mulia yang menjadi ciri kota ini. Pada zaman pendudukan Jepang, ada semacam kewajiban bagi para pendulang untuk menjual intanintan yang ditemukannya kepada orang-orang Jepang. Bahkan jadi upeti. Tapi belakangan, pendulang boleh menjual kepada saudagar lokal. Transaksi dilakukan secara tradisional. Penjual langsung ketemu pembeli, transaksi dan barang berpindah tangan. Ada uang ada intan. Tapi kini di pasar batu mulia ini bukan hanya perhiasan dan permata yang dijual, tapi sudah bercampur dengan berbagai souvenir khas Kalimantan Selatan, dari handy craft hingga tenunan. Tepat setelah pasar intan terkenal tersebut berdiri megah sebuah masjid, yang diklaim sebagai masjid terbesar di Kalimantan Selatan. Masjid ini dinamai seperti yang tertulis dengan huruf Arab di depannya, yakni Masjid Al-Karomah. Arsitekturnya bergaya masjid-masjid di Arab, karena masyarakat-masyarakat di Martapura kebanyakan keturunan Arab. Masjid ini punya kubah yang unik dengan warna-warna di puncaknya, dan juga dilengkapi dengan satu menara tinggi. Never mind the surrounding, bagi saya membeli cindera mata ketika bepergian ke sebuah daerah juga penting. Di pasar perhiasan Martapura, saya juga sibuk mencari cindera mata. Dan ternyata menyenangkan juga melihat kreasi mereka dalam membuat berbagai perhiasan dengan batu-batu mulia itu. Menurut saya, ini salah satu yang bagian paling menyenangkan sepanjang kunjungan saya ke Banjarmasin.
LIONMAG JANUARY 2011
45
ECOFILE | Kebun Raya Bali
KEBUN RAYA EKA KARYA BALI
Nilai Budaya pada Ekologi Kebun raya indah ini punya pemandangan spektakuler, dengan latar belakang dinding gunung dan danau Brantan. Seni pahat epos Ramayana ikut mewarnai keindahannya. Teks & foto: Gegen
B
ila ke Bali, dan sedang melintas di kawasan Bedugul dan Danau Brantan, sempatkan pula main ke Kebun Raya Bali atau yang juga dikenal sebagai Kebun Raya Eka karya. Ya, kebun raya ini memang tidak sepopular Kebun Raya Bogor atau Cibodas. Pasalnya, tenggelam oleh nama kondang dan daya tarik wisata Kute-Legian-Seminyak yang hiruk-pikuk bagi wisatawan. Itulah mengapa kita kurang mendengarnya sebagai daerah tujuan wisata dalam skala nasional. Tapi sebenarnya, kebun raya ini secara resmi didirikan pada 15 Juli 1959 di Tapak Hill, desa Candi Kuning. Secara resmi, inilah kebun raya pertama di Indonesia, menyusul kemerdekaan Indonesia. Awalnya, area kebun raya ini sekitar 50 hektar saja, namun dengan perluasan yang dilakukan pada tahun 2001, luasnya menjadi 157,5 hektar. Sekaligus, koleksinya pun berkembang, termasuk anggrek, tanaman obat, kaktus, pakis hingga tetumbuhan air –sekaligus mengakomodasi koleksi tumbuh-tumbuhan yang berasal dari kawasan timur Indonesia. Kini, ada lebih dari 800 tanaman yang dikumpulkan dari seluruh dunia, dan lebih dari 200 jenis anggrek di area Gunung Pohon itu. Di kebun raya yang terletak di Kabupaten Tabanan ini banyak ditanam tumbuh-tumbuhan khas Bali, juga tumbuhan hutan hujan tropis yang diraimaikan oleh burung-burung. Letak kebun raya ini agak tinggi, antara 1.250-1.450 meter dari permukaan laut. Jadi, hawanya sejuk, antara 17-25 derajat Celcius pada siang hari dan 10-15 derajat pada malam hari. Namun cuacanya agak sukar diprediksi, bisa hujan tiba-tiba, sehingga disarankan bila Anda berkunjung siap-siap saja kena hujan. Kalau dilihat dari fungsinya, kebun raya ini –juga disebut Bali Botanic Garden—berfungsi sebagai kawasan eksplorasi,
46 LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
47
ECOFILE | Kebun Raya Bali
Kebun raya ini memang indah, sebuah sisi keindahan bali yang agak luput dari eksotika wisata pantai-pantainya yang mendunia.
48 LIONMAG JANUARY 2011
invertarisasi dan riset tetumbuhan, konservasi, rekreasi dan pendidikan. Di dalamnya terdapat fasilitas pendukung berupa riset tentang tanaman, konservasi, herbarium, bank benih, rumah kaca, nursery dan database tanaman. Ya, di dalam kebun raya ini ada rumah kaca khusus untuk tanaman-tanaman dari keluarga kaktus, yang ditata sedemikian rupa dalam tampilan yang cantik. Indah. Ya, bicara soal keindahan, kebun raya ini memang indah, sebuah sisi keindahan Bali yang agak luput dari eksotika wisata pantai-pantainya yang mendunia. Sejak masuk gerbang kita disambut oleh sebuah boulevard yang cantik, dan bunga-bunga. Boulevard itu tampak seperti berujung di gunung. Ya, masuk akal, karena memang seperti ada layar raksasa di belakangnya, bergambar gunung, Padahal memang gunung. Pemandangan yang spektakuler. Yang juga membedakan kebun raya ini dengan kebun raya lainnya adalah artefak kulturalnya. Di gerbang, kain kotak-kotak hitam-putih khas Bali membalut tugu kecil di tengah. Lalu, pada jalur hijau di tengah boulevard akan kita temui patung-patung yang merupakan penggalan-penggalan adegan pada epos Ramayana. Ada Rama dan Sita, ada adegan pertempuran sengit antara Jatayu melawan Rahwana yang sedang menculik Sita. Dalam epos itu, Jatayu, tokoh protagonis berwujud burung, akhirnya gugur setelah sayapnya ditebas Rahwana. Seni patung yang seakan menjadi hiposentrum dari magnet kulturan di kebun raya itu adalah adegan pertempuran antara Kumbakarna melawan para wanara. Kumbakarna adalah tokoh adik raksasa jahat Rahwana, Namun ia sebenarnya baik hati, dan menasihati Rahwana bahwa perbuatan menculik Sita adalah salah. Namun akhirnya ia berhadapan dengan Rama dan pasukan wanara-nya, untuk membela Alengka –bukan semata untuk Rahwana itu sendiri. Dalam epos itu, dikeroyok oleh para ‘jenderal’ wanara seperti Anggada, Hanoman, Sugriwa, Nila, Kumbakarna sangat tangguh dan banyak menewaskan wanara, sehingga Rama sendiri yang harus membunuhnya dengan panah-panah saktinya. Di deretan seni pahat itu juga ada patung Rama dan Sita. Lalu ada patung Sita sendiri. Hanya, bila diperhatikan baik-baik patung Sita yang cantik di situ, parasnya cenderung agak ‘European’, bukan Asian. Mungkin itu tafsiran senimannya. Di dalam Eka Karya Botanic Garden ini juga terdapat tiga pura Hindu, yakni Pura Batu Meringgit, Pura Teratai Bang dan Pura Giri Putri. Itulah ikon-ikon yang membantu mengingatkan kita bahwa, “Ooh.. kita sedang berada di Bali.” Yang jelas semua itu saling melengkapi dengan keindahan kebun raya ini. Umpama, naiklah lagi menelusuri jalan berbukit yang naik-turun, pada satu titik kita bisa melihat pemandangan Danau Brantan yang memesona. Dan bahkan danau Buyan dan Tamblingan di arah utara. Dan memang perlu waktu banyak untuk mengeksplorasi keindahan kebun raya ini. Sungguh sebuah aset ekologi yang berharga, karena didukung aset kultural yang luar biasa: nilai kebudayaan dan peradaban Bali.
LIONMAG JANUARY 2011
49
50 LIONMAG JANUARY 2011
Dari dasar kaldera para penambang memanggul keranjang belerang melalui jalan terjal menuju puncak gunung
Di antara kepulan asap & para penambang belerang Di salah satu sudut danau membumbung asap berwarna putih yang keluar dari sebuah dapur kawah aktif. Asap beraroma belerang itu selalu berubah arah mengikuti hembusan arah angin. Di balik kepulan asap tebal beberapa orang hilir mudik, mereka adalah para pekerja tambang yang mengumpulkan bongkahan belerang. TEKS & FOTO: Nico R. Haryono
P
agi ini tepat pukul 06.00 WIB, saya sudah berada di puncak Gunung Ijen, Banyuwangi. Ditemani angin pegunungan yang berhembus kencang. Walaupun sang mentari sudah beberapa saat yang lalu memulai tugasnya untuk menghangatkan dunia, tetapi dinginnya angin tetap saja menusuk kulit. Di depan mata tampak jalan setapak yang digunakan oleh para penambang. Jalan yang melingkari bibir kawah dan membentuk garis berwarna kuning. Terkadang angin menerbangkan debudebunya jauh. Sedangkan jauh di dasar kawah tampak sebuah pemandangan yang menakjubkan, danau di tengah kawah yang berwarna hijau tosca. Airnya tenang membuai mata, kontras dengan dinding-dinding alam yang memagari serta langit biru yang menaunginya. Di salah satu sudut danau membumbung asap berwarna putih yang keluar dari sebuah dapur kawah aktif. Asap beraroma belerang itu selalu berubah arah mengikuti hembusan arah angin. Di balik kepulan asap tebal beberapa orang hilir mudik, mereka adalah para pekerja tambang yang mengumpulkan bongkahan belerang. Belerang-belerang padat yang merupakan hasil menyublimnya sulfur cair yang dialirkan oleh belasan pipa-pipa dari sumber-sumber
belerang di perut bumi. Sedangkan di lerang kawah yang terjal, iring-iringan pekerja berjalan perlahan, memanggul beban di pundak mereka. Sepatu-sepatu bot karet menapak pada batu-batu cadas, terkadang kerikil-kerikil kecil terlepas dari posisinya. Keranjang di pundak mereka yang menghitam, terayun-ayun mengikuti langkah kaki mereka. Desah napas yang memburu terdengar dari balik mulut yang menggigit sepotong kain yang juga digunakan sebagai masker. Angin yang menghembuskan asap belerang ke arah jalur pendakian, membuat sesak pernafasan, membuat hidung terasa panas dan mengeluarkan ingus. Untuk mencapai tempat ini saya harus ke Banyuwangi yang merupakan kota terakhir sebelum menuju Desa Licin. Di desa itu ada beberapa ojek yang akan membawa ke pos pendakian. Melewati areal perkebunan Cengkeh dan Kopi dalam perjalanan menuju Pos Paltuding. Aroma kopi semerbak di Kali Bundel, puluhan orang sedang memetik dan mengumpulkan kopi ke dalam karung-karung yang tersedia. Menurut tukang ojek, terkadang kita dapat menemukan kotoran Luwak yang di dalamnya terdapat bijibiji kopi. Wah, alangkah sedapnya dapat menikmati kopi yang betul-betul berasal dari kotoran Luwak tersebut. Setelah itu kita memasuki hutan tropis yang masih cukup lebat dengan pepohonan. Jalan beraspal yang menanjak dan berlubang-lubang adalah teman
LIONMAG JANUARY 2011
51
DESTINATION | Kawah Ijen
Seorang pekerja yang istirahat dan iringan para pemikul belerang
“
Di salah satu sudut danau membumbung asap berwarna putih yang keluar dari sebuah dapur kawah aktif. Asap beraroma belerang itu selalu berubah arah mengikuti hembusan arah angin. Di balik kepulan asap tebal beberapa orang hilir mudik, mereka mengumpulkan bongkahan belerang.
52
LIONMAG JANUARY 2011
“
adalah para pekerja tambang yang
selanjutnya. Terkadang kita harus turun dari sepeda motor, karena tidak cukup kuat untuk menanjak jalan yang terjal. Pos Paltuding sendiri merupakan sebuah pos milik Perhutani yang berada di ketinggian 1.850 mdpl. Di pos yang merupakan pintu utama Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen tersebut, kita harus mengurus perijinan dan administrasi sebelum mendaki Gunung Ijen. Di tempat itu pula disediakan beberapa kamar dan rumah penginapan. Harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, semalam cukup membayar Rp. 150.000 – Rp. 175.000 untuk sebuah rumah dengan 3-4 kamar. Beberapa warung yang menyediakan minuman dan makanan juga ada di situ. Setelah memulihkan sedikit tenaga, saya memutuskan untuk naik ke Pos Bunder sebentar. Tempat tersebut merupakan pos penimbangan belerang pertama sekaligus base camp bagi para pekerja. Ada tiga buah bangunan dari kayu dan sebuah bangunan peninggalan Belanda di ketinggian 2.214 mdpl tersebut. Bangunan peninggalan
Kaldera Ijen
Di balik kepulan asap
Belanda itu berbentuk bundar, sehingga tempat itu dinamakan Pos Bunder. Sayangnya bangunan itu terbengkalai dan tidak terawat, banyak coretan di sana-sini. Sedangkan bangunan kayu pertama digunakan sebagai kantor administrasi PT. Candi Ngrimbi, sekaligus warung makan. Dua bangunan kayu berikutnya digunakan sebagai tempat menginap untuk para pekerja. Bangunan bagi para pekerja itu sangat sederhana, hanya ada dapur dan ruang tidur yang dibuat bersusun. Setelah berkenalan dengan beberapa pekerja saya memutuskan untuk turun kembali ke Pos Paltuding. Melangkah berat melawan kantuk dan angin dingin pegunungan. Menyusuri jalan setapak yang menanjak dengan diterangi cahaya bulan. Sesekali terdengar suara gemerisik dedaunan akibat lompatan-lompatan sekelompok monyet di dahan pohon. Sesampainya di Pos Bunder, berhenti sejenak untuk beristirahat dan sarapan. Secangkir kopi dan sepiring mie instan cukup mengganjal perut pagi itu. Sembari menyerup kopi, saya
mengamati para pemikul yang datang dan bergiliran menimbang belerang yang mereka bawa. Ini adalah gelombang pertama yang turun dari puncak, mereka telah memulai aktivitas sejak dini hari tadi. Setelah ditimbang, kemudian belerang itu dibawa ke tempat penampungan dan penimbangan kedua. Untuk dikumpulkan dan diangkut dengan menggunakan truk menuju tempat pengolahan. Ada dua kelompok pekerja tambang belerang, kelompok penambang dan pengangkut belerang. Penambang adalah mereka yang bekerja di dasar kawah untuk memecah bongkahan belerang padat. Sedangkan pengangkut adalah mereka yang mengangkut bongkahan belerang menuju tempat pengumpulan di Paltuding. Rata-rata pekerja dapat membawa 80-100 kg belerang. Dan untuk jerih payah itu mereka mendapatkan upah Rp.600,-/kg. Dalam sehari mereka mampu melakukan dua kali pengangkutan. Para pekerja yang berasal dari desa-desa sekitar Ijen, seperti Kadipolo, Licin dan Banyuwangi itu biasa menemui keluarga mereka setiap LIONMAG JANUARY 2011
53
DESTINATION | Kawah Ijen
(searah jarum jam) Pos penimbangan belerang terakhir sebelum diangkut dengan truk menuju pabrik pengolahan; Wisatawan dan para penambang; Linggis dan bongkahan belerang; Tetap tersenyum; Menimbang perolehan hari ini.
54 LIONMAG JANUARY 2011
dua minggu sekali. Saya sempat tertegun melihat mereka yang mencari penghidupan dari belerang-belerang itu. Bahu-bahu mereka yang kuat tampak melengkung karena beban yang sangat berat. Tampak belas luka di pundak-pundak beberapa pekerja, yang merupakan hasil dari memanggul bahan untuk pemutih gula dan bahan kecantikan itu. Sungguh sebuah pengorbanan hidup yang tidak seimbang dengan hasil yang di dapat. Saya melanjutkan perjalanan menuju puncak, dedaunan cemara yang hijau bersemi membuat hati terasa tenteram. Sementara Gunung Raung (3.332 mdpl) diseberang tenang mengamati. Sayangnya dibeberapa tempat tampak sisa-sisa kayu dan pepohonan yang hitam bekas terbakar. Di sini saya sering berpapasan dengan para pemikul belerang. Mereka sering meletakkan bawaannya dan beristirahat di daerah ini. Akhirnya setelah menempuh perjalanan sepanjang 3 km, saya sampai di puncak Ijen yang berada di ketinggian 2.386 mdpl. Gunung Ijen sesungguhnya merupakan gunung api yang masih aktif hingga saat ini. Gunung ini termasuk dalam deretan gunung api di Pulau Jawa bagian timur. Menurut sejarahnya, akibat proses letusan Gunung Ijen, maka kawah tersebut kemudian dipenuhi oleh air sehingga terbentuklah sebuah danau. Tempat ini merupakan danau di dalam kawah atau kaldera, yang dibatasi dinding-dinding terjal dengan ketinggian 300 hingga 500 meter. Kaldera Ijen ini merupakan yang terbesar di Indonesia dan termasuk salah satu andalan tujuan wisata di Jawa Timur. Ramai dikunjungi wisatawan dari Eropa, terutama wisatawan dari negara Perancis. Menikmati pemandangan yang ada, akan terbit rasa damai dan tenteram di hati. Apalagi pemandangan danau kawah yang berwarna hijau dan tenang itu, sungguh membius rasa. Beberapa pemikul belerang dengan keranjang belerangnya, membuat sebuah pemandangan yang kontras. Sebaiknya pendakian dilakukan pada subuh atau sebelum jam 6 pagi. Pendakian menuju Kawah Ijen akan ditutup pada siang hari, sekitar jam 14.00 WIB. Bila tiba di puncak pada siang hari, kita akan kesulitan untuk turun ke dasar kawah. Karena terkadang arah angin akan menghembuskan asap pekat sulfur menuju jalur penurunan ke dasar kawah dan itu akan membuat sesak pernafasan. Oleh karena itu diharapkan untuk membawa air dan handuk kecil, selanjutnya handuk dibasahi dengan air bila sesak nafas. Asap tersebut mengandung konsentrasi sulfur tinggi dan bau gas yang tajam akan mengiritasi saluran pernafasan. Berhati-hati menapakan kaki ke jalan dari batu yang sempit itu. Kita harus mengalah dengan memberikan jalan ketika berjumpa dengan pemikul dari bawah. Sesekali bertemu pemikul yang sedang beristirahat, dan meminta seteguk air. Di dasar kawah Ijen, nampak para penambang yang sedang mengumpulkan bongkahan-bongkahan belerang. Bongkahan yang terlalu besar mereka pecah dengan linggis, terkadang mereka pun harus masuk di balik kepulan asap sulfur yang menyesakkan. Hanya bermodalkan secuil kain basah untuk menutup hidung, mereka bekerja di balik asap berkonsentrasi sulfur tinggi tersebut. Sebuah gubug kecil ada di sana, di sediakan bagi para pengawas untuk menjaga dan menolong para penambang bila terjadi sesuatu. Setelah bercengkerama dengan para penambang di dasar kawah. Saya memutuskan untuk kembali ke Pos Paltuding, karena hari beranjak siang dan angin tak tentu arahnya. Selain Pos Paltuding, ada pos penimbangan kedua. Di sana tampak berpuluh-puluh keranjang belerang yang siap diangkut. Empat kali sehari truk pengangkut datang dan membawa belerang ke pabrik pengolahan di Desa Licin. Saya naik truk bersama-sama para pekerja yang akan pulang ke rumah mereka. Truk berjalan lambat, beratnya beban, juga kondisi truk yang sudah cukup tua serta kondisi jalan yang terjal dan berlobang. Tetapi perjalanan itu tak terasa membosankan, saya bersenda gurau dengan para pekerja. Setibanya di kota Banyuwangi langsung mencari bus ke Surabaya. Selama perjalanan pulang saya teringat alam Gunung Ijen dan perjuangan para penambang, dan saya akan kembali lagi ke sini lain waktu. LIONMAG JANUARY 2011
55
SPECIAL | Car Free Day
Sejenak Menikmati Jakarta
Tanpa Polusi
Tahukah anda bahwa ada 24 hari dalam satu tahunnya kendaraan bermotor pribadi semua jenis tanpa kecuali mulai dari sepeda motor, mobil, dan jenis kendaraan pribadi lainnya dilarang melintasi sejumlah jalan utama tertentu di Jakarta. Teks & Foto: Toto Santiko Budi
T
epatnya dua kali dalam setiap bulan jalan-jalan tersebut yang biasanya padat dan sesak sama sekali dibebaskan dari melintasnya kendaraan bermotor. Apa pasalnya? Semua warga Jakarta dan sekitarnya hampir pasti mengetahui apa gerangan yang terjadi. Ya, itulah Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB). Sebagai gantinya setiap tiba waktunya pelaksanaan HBKB jalanan akan dipenuhi oleh anggota masyarakat dengan beragam aktivitasnya. Sebagian besar dari mereka berolah raga sepak bola, bulu tangkis, senam, aerobik dan lainnya. Bersepeda tentunya masih favorit. Aneka jenis sepeda dapat dijumpai di sana mulai dari sepeda umum, sepeda BMX, sepeda tua hingga yang
56 LIONMAG JANUARY 2011
berpenampilan unik seperti jenis low rider atau yang super jangkung. Tak hanya sepedanya, orangnya pun tampil dengan dandanan unik seperti mengenakan baju ala pejuang kemerdekaan. Di sisi yang lain mereka ada yang berfoto dengan latar belakang Tugu Selamat Datang di Bunderan Hotel Indonesia, atau sekedar duduk dan menikmati segarnya udara pagi yang tak biasa. Kalau mau tiduran di tengah jalan sekalipun bisa dilakukan, asal dilakukan di antara pukul 06.00 hingga pukul 12.00. Tiap kali digelar HBKB jumlah anggota masyarakat yang meramaikan terus bertambah. Ibarat pepatah ada gula ada semut, semakin banyak orang yang datang dan berkumpul serta beraktivitas di suatu tempat maka akan menarik sejumlah orang
SPECIAL | Car Free Day
(kiri) Serunya sepak bola jalanan (benar-benar di tengah jalan utama),siapa tahu kelak lahir pesepak bola nasional dari sini; (tengah) Jalanan lengang hanya Transjakarta yang bebas melenggang; (kanan atas) Beragam kegiatan warga menikmati Hari Bebas Kendaraan Bermotor; (kiri bawah) Patroli polisi pun bergowes; (kanan bawah) Segala jajanan pun ada termasuk kuliner khas Jakarta, Kerak Telor.
lainnya yang melihatnya sebagai peluang berusaha. Maka tak heran bila kini munculah (banyak) pedagang kaki lima saat pelaksanaan HBKB. Mulai dari mereka yang menjajakan pernak-pernik kelengkapan bersepeda dan perlengkapan olah raga lainnya, aneka makanan, peralatan rumah tangga, hingga pasar klithikan-penjual barang-barang bekas dan antik. Bila dilihat dari sejarahnya, HBKB pertama kali rutin diadakan setiap bulan sekali sejak 22 September 2007 pada jalur SudirmanThamrin. Saat itu pelaksanaannya telah tertunda dua tahun dari waktu perencanaan serta pencanangannya. Pemprov DKI telah menerbitkan Perda No 2 tentang Pengendalian Pencemaran Udara yang mewajibkan Pemprov untuk menyelenggarakan HBKB sebulan sekali di kawasan-kawasan tertentu di 5 wilayah DKI-pada tahun 2005. Gubernur DKI menunjuk Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) DKI Jakarta sebagai koordinator pelaksanaannya. Awalnya HBKB hanya berlangsung di ruas Sudirman-Thamrin, kini bertambah menjadi di ruas Jalan Rasuna Said (Jakarta Selatan), Letjen Suprapto (Jakarta Pusat), Kawasan Kota Tua (Jakarta Barat), Jalan Pemuda (Jakarta Timur), jalan Boulevard Artha Gading (Jakarta Utara). Sebelum istilah HBKB populer dahulu dikenal istilah Car Free Day (CFD) yang dihelat oleh koalisi LSM lingkungan dan di Indonesia diawali jusru di Surabaya pada tahun 2000. Di Jakarta sendiri CFD pernah diselenggarakan pada tahun 2002, 2003, 2004, 2005, dan
2006. Pelaksanaannya biasanya dilakukan saat peringatan hari bumi atau hari lingkungan hidup (setahun sekali). Data Direktorat Lalu lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya tahun 2009 menyebutkan bahwa total jumlah kendaraan di DKI (yang terdaftar) saja mencapai hampir 10 juta-dengan laju pertumbuhan kendaraan mencapai 1.200 unit perhari dahsyat bukan? Maka bila dibandingkan dengan panjang jalan di DKI yang hanya 6.543 kilometer dengan luas jalan 41,6 kilometer persegi (6% dari luas lahan DKI) maka secara matematis jalan di ibu kota ini hanya bisa menampung 1,5 juta kendaraan saja (data bersumber dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta). Tak heran bila Jakarta menempati peringkat 14 kota termacet di dunia, dan tentu saja bisa dibayangkan bagaimana kualitas udaranya. Pastilah buruk. Pelaksanaan HBKB masih menuai kontroversi dan protes akibat arus jalan lain menjadi padat dan macet karena limpahan kendaraan yang dialihkan dari jalan yang ditutup namun BPLHD DKI mengklaim program HBKB yang meskipun cuma berlangsung 6 jam berhasil menurunkan tingkat polusi di jalur utama kota. Memang HBKB saja tak cukup untuk membuat udara Jakarta menjadi bersih dan sehat kembali. Pemerintah provinsi masih punya setumpuk pekerjaan rumah bagaimana mengatasi semakin tidak populernya penggunaan kendaraan umum oleh masyarakat. Namun menikmati jalan utama yang bebas polusi saat pelaksanaan HBKB adalah sesuatu yang cukup menyenangkan. LIONMAG JANUARY 2011
57
58 LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
59
GALLERY
ZaGGmate
Casing iPad dengan Keyboard Terintegrasi
B
agi para pengguna iPad tentunya piranti yang satu ini akan sangat berguna. ZAGGmate, adalah cover pelindung bagian depan iPad yang tipis namun keras. ZAGG yang dikenal untuk produk cover film invisibleSHIELD merilis dua versi ZAGGmate. Pertama, ZAGGmate standar tanpa keyboard dan yang kedua ZAGGmate dengan keyboard yang terintegrasi. Keduanya terbuat dari aluminium standar pesawat. Hebatnya lagi casing ZAGGmate ini memiliki padding high-density kelas militer untuk perlindungan dari jatuh. Selain itu memiliki engsel inovatif yang dapat diatur hingga sepuluh sudut untuk melihat dan mengetik di kedua modus baik potrait dan landscape. ZAGGmate dengan keyboard yang terintegrasi dilengkapi dengan keyboard Bluetooth tertanam yang menawarkan tombol fungsi khusus untuk mengontrol musik, kontrol volume, pencarian pada iPad.
A-BIKE
Sepeda Lipat Yang Praktis Sepeda selain menjadi moda transportasi murah juga menyehatkan. Bahkan bersepeda sudah menjadi gaya hidup kebanyakan orang. Sebagian orang berangkat kerja lebih memilih bersepeda ketimbang naik mobil maupun moda transportasi lainnya. Nah, bagi Anda yang gemar bersepeda tentunya mengenal sepeda lipat. Ya, sepeda yang dapat dilipat dalam beberapa bagian dan tinggal membuka lipatannya untuk kemudian bisa dikendarai. A-BIKE, salah satu sepeda lipat dengan model yang sangat unik dan futuristik Dengan model yang sangat unik dan futuristik, praktis bisa dilipat menjadi ukuran kecil, sehingga sangat mudah dan memungkinkan untuk di bawa ke mana saja. Dilengkapi dengan travel bag. Berbahan dasar baja ringan dan di dukung dengan inovasi teknologi terbaru.
Axio Swift 2.0 Hardpack Tas punggung keren buat para biker
Tas punggung ini selain unik, tampak keren juga memiliki standar keamanan buat barang-barang yang ada di dalamnya dari benturan. Dengan desain yang kokoh, ringan dan ergonomis sangat cocok disandang saat touring maupun berangkat kerja. Dengan beberapa bagian di dalam sangat cocok dan aman untuk membawa laptop, CD, MP3, iPod yang dapat disimpan di saku tas tersendiri yang memiliki akses headphone. Bagian pelindung kerasnya terbuat dari bahan polycarbonat. Dan tentunya bagian lainnya dari tas ini sangat lembut menempel di punggung dengan tali tas yang dapat diatur untuk kenyamanan pemakai. Selain itu tas ini terbuat dari bahan anti air sehingga dapat melindungi barang-barang yang ada di dalamnya. Tas ini juga dilengkapi dengan grapis atau gambar yang dapat memantulkan cahaya sehingga pengendara dapat terlihat saat gelapnya malam.
60 LIONMAG JANUARY 2011
LG E90
Monitor LED Paling Tipis di dunia Baru-baru ini LG memperkenalkan monitor LED yang diklaim tertipis di dunia untuk saat ini. Monitor LG E90 ini memiliki ketebalan hanya 7,2 mm. Bisa tipis seperti ini karena LG menggunakan inovasi yang disebut EZ-kabel yang menempatkan power supply dan soket yang menghubungkan monitor dengan PC di bagian belakang dudukannya. Kelebihan lain selain berbodi ringan dan ramping, piranti ini juga mengurangi konsumsi energi hingga 40% lebih hemat dibanding monitor konvensional LCD dengan CCFL backlite. Dengan software Image Booster yang diusungnya membuat tampilan buram dari video streaming terlihat bagus di monitor. LG E90Â merupakan pilihan terbaik untuk menonton film laga atau pertandingan olah raga karena memiliki waktu respon hanya 2 milidetik, layar monitor tetap jelas dan terang. Rencananya monitor LG E90 ini akan dipamerkan di CES Innovations Awards 2011.
Asus U36
Superslim Notebook Setebal 19 mm Baru-baru ini Asus meluncurkan notebook model terbaru yaitu Asus U36. Notebook keluaran Asus ini diklaim sebagai notebook tertipis di dunia dengan ketebalan hanya 19 mm saja. Dilengkapi prosesor Intel bervoltase standar dengan desain termal unik yang dikembangkan oleh Asus menjadikan notebook ini tipis. Asus U36 ini tidak seperti sebagian besar notebook ultra tipis di pasar menggunakan CPU tegangan rendah karena manfaat konsumsi pendingin dan daya, U36 Asus menerobos batasan ini dan menawarkan prosesor tegangan standar Intel Core i3 atau Core i5Â untuk performa yang mantap. Ini sangat mungkin berkat teknologi desain dual pipe heat yang dikembangkan Asus sehingga efektif membuang panas dari CPU tanpa menambahkan banyak ruang. Sementara bodi notebook ini terbuat dari ultraaluminium shell magnesium alloy dengan baterai 4 sel. Bobot U36 ini hanya 1,44 kg.
LIONMAG JANUARY 2011
61
>8CC<IP E<N
PUSAT PENGOBATAN TRADISIONAL DAN KLINIK SPESIALIS PRIA DAN WANITA
FU SHOU TANG PUSAT PENGOBATAN GABUNGAN METODE TIMUR & BARAT SPESIALIS PENYAKIT PRIA DAN WANITA Leklb d\e^XkXj` b\cl_Xe dXjpXiXbXk clXj d\e^\eX` g\epXb`k gi`X [Xe nXe`kX pXe^ g\e^fYXkXeepX cXdX k\kXg` k`[Xb j\dYl_# jXXk `e` k\cX_ i\jd` [`YlbX GljXk G\e^fYXkXe >XYle^Xe D\kf[\ K`dli [Xe 9XiXk Jg\j`Xc`j G\epXb`k Gi`X [Xe NXe`kX pXe^ g\ikXdX [` @e[fe\j`X # [\e^Xe Y\i^XYle^epX Y\Y\iXgX X_c` Y\ig\e^XcXdXe [Xi` :_`eX# d\e^^leXbXe g\ic\e^bXgXe [Xe k\befcf^` b\[fbk\iXe Y\ijkXe[Xi `ek\ieXj`feXc pXe^ k\ib`e`# d\dYXekl Xe[X d\e^XkXj` Y\iYX^X` dXZXd ^Xe^^lXe g\epXb`k%
Tempat terbaik mengobati penyakit EJAKULASI DINI dan KELENJAR PROSTAT ;XcXd d\e^fYXk` g\epXb`k gi`X [Xe nXe`kX# BXd` gXc`e^ Gif]\j`feXc Pengobatan Barat Spesialis Penyakit Pria: Satu kali pengobatan langsung mengatasi ejakulasi dini sampai ke akarnya, blc`k XcXk m`kXc k\icXcl gXeaXe^# fg\iXj` gcXjk`b XcXk m`kXc m\ij` Bfi\X# g\dY\jXiXe XcXk m`kXc# g\dY\jXiXe gifjkXk _pg\ikifg_p gifjkXk # iX[Xe^ gifjkXk# j\i`e^ YlXe^ X`i b\Z`c [Xe YlXe^ X`i b\Z`c k`[Xb k\ikX_Xe# jXcliXe b\eZ`e^ d\e\k\j ZX`iXe glk`_# k`[Xb X[X k\eX^X leklb YlXe^ X`i b\Z`c# b\jlc`kXe YlXe^ X`i b\Z`c# `e]\bj` d`bifYX DpZfgcXjdX [Xe :_cXdp[`X# g\epXb`k DXe^^X >fefii_\X # ?\ig\j# :fe[pcfdX Blk`c # Jpg_`c`j# ^Xe^^lXe ]le^j` j\bjlXc`kXj [Xe G\epXb`k D\elcXi J\bj GDJ cX`eepX%
Pengobatan Barat Spesialis Penyakit Wanita: ?XepX [\e^Xe jXkl bXc` k`e[XbXe g\eXe^XeXe d\e^XkXj` g\epXb`k :\im`ZXc <ifj`fe g\e^`b`jXe c\_\i iX_`d # kldYl_ [X^`e^ gX[X c\_\i iX_`d# [Xe b`jkX c\_\i iX_`d# g\iYX`bXe j\cXglk [XiX# d\e^\Z`cbXe fi^Xe `ek`d# d\dg\i`e[X_ Y`Y`i [XcXd fi^Xe `ek`d% D\e^fYXk` b\glk`_Xe pXe^ Y\ic\Y`_Xe# b\glk`_Xe Y\iZXdgli [XiX_# [Xe Y\iYXl2 g\iX[Xe^Xe fi^Xe `ek`d j\g\ik`1k\iXjX k\iYXbXi# g\[`_# ^XkXc# Y\e^bXb# d\iX_# [Xe kldYl_ [X^`e^2 ^Xe^^lXe d\ejkilXj` j\g\ik`1 _X`[ k`[Xb k\iXkli&k\icXdYXk _X`[# k\iXjX d\ep`bjX [Xe jXb`k pXe^ clXi Y`XjX nXbkl _X`[# jXb`k jXXk Y\i_lYle^Xe j\bjlXc# g\e[XiX_Xe fi^Xe `ek`d [` clXi dXjX _X`[# g\elileXe c`Y`[f# iX[Xe^ gXe^^lc# Xgg\e[X^`k`j d\dXjXe^ [Xe d\c\gXj jg`iXc # b\dXe[lcXe d\eX_le#b`jkX fmXi`ld `e[le^ k\cli # dpfdX# b`jkX [Xe Y\eafcXe Y\i`j` eXeX_ gX[X m\jk`YlcXi ^cXe[# [Xe g\epXb`k b\cXd`e j\g\ik`1jpg_`c`j# ^fefii_\X# Zfe[pcfdX XZld`eXkld blk`c # [Xe _\ig\j%
@e]fidXj` j\c\e^bXgepX1 DXe^^X ;lX JhlXi\ Ac%>lele^ JX_Xi` IXpX Ef%(# IfX[ C\m\c )8#)9#):#* AXbXikX LkXiX K\cg1 (% Leklb @e]fidXj` PENGOBATAN TRADISIONAL1 ')( -)*( *,)' )% Leklb @e]fidXj` PENGOBATAN BARAT/MEDIS1 ')( -)*( /,'' =Xo1 ')( -)*( *,(0
(62
LIONMAG JANUARY 2011 C@FED8> D<@ )'('
JG<J@8C@J K:D
PUSAT PENGOBATAN TRADISIONAL DAN KLINIK SPESIALIS PRIA DAN WANITA
JG<J@8C@J K:D
Sinshe Senior Han Jian Fang% [`cX_`ibXe [XcXd b\clXi^X pXe^ Y\igif]\j` [` Y`[Xe^ g\e^fYXkXe kiX[`j`feXc j\_`e^^X [Xi` lj`X dl[X jl[X_ Y\cXaXi k\ekXe^ g\e^fYXkXe kiX[`j`feXc% 9\c`Xl clcljXe Le`m\ij`kXj G\e^fYXkXe KiX[`j`feXc 9\`a`e^ :_`eX gX[X kX_le (0-+# g\ieX_ Y\i^lil b\gX[X ÈJ_` A`e DfÉ pXe^ d\ilgXbXe jXcX_ jXkl [Xi` + j`ej_\ k\ib\eXc [` 9\` A`e^% ;\e^Xe g\e\c`k`Xe bc`e`j j\cXdX +' kX_le Y\i_Xj`c d\ep`dglcbXe È:XiX d\e^lXkbXe [Xe d\efidXcbXe ]le^j` ^`eaXc j\YX^X` gXkfbXe lkXdX leklb d\e^fYXk` g\epXb`k [`XY\k\j# jkifb\# c\m\i# ^`eaXc [Xe d\dX[lbXe fYXk$fYXkXe _\iYXc [Xe Xblglekli# [\e^Xe ZXiX d\cXblbXe g\e^fYXkXe [Xi` [XcXd [Xe g\e^fYXkXe [Xi` clXi# j\ikX d\e^lkXdXbXe g\ep\dYl_Xe jXdgX` b\ XbXi g\epXb`kepX% ;\e^Xe g\e^XcXdXe giXbk\b j\cXdX +' kX_le c\Y`_ d\eaX[`bXe Y\c`Xl d\d`c`b` j`jk\d g\d`b`iXe [Xe k\fi` `cdl k\ij\e[`i`% D\e^^leXbXe fYXk d`eld [Xe i\e[Xd [Xi` _\iYXc j\ikX Xblglekli leklb d\e^fYXk` g\epXb`k pXe^ j\i`e^ [`k\dl` pXe^ _Xj`cepX jXe^Xk \]\bk`]% D\dglepX` b\X_c`Xe b_ljlj [XcXd d\e^fYXk` g\epXb`k [`XY\k\j pXe^ d\ep\YXYbXe clbX Yfifb # g\dY\e^bXbXe# ep\i`# b\j\dlkXe gX[X bXb`# ]le^j` ^`eaXc d\elile ^X^Xc ^`eaXc # li\ld [Xe bi\Xk`e`e k`[Xb efidXc % Al^X X_c` [XcXd d\e^fYXk` Xc\i^` gX[X _`[le^# iX[Xe^ k\e^^fifbXe
Xblk [Xe bife`j# Yifeb`k`j# iX[Xe^ gXil$gXil# Y\iYX^X` dXZXd g\epXb`k cXdYle^# iX[Xe^ ljlj Y\jXi# ]le^j` ^`eaXc d\elile ^X^Xc ^`eaXc # [Xe ^`eaXc YfZfi pXe^ [`Xb`YXkbXe [Xi` ^Xe^^lXe fi^Xe ^`eaXc# c`el&e^`cl gX[X g`e^^Xe^ pXe^ [`j\YXYbXe [Xi` c\dX_ ^`eaXc# YXkl ^`eaXc# YXkl jXcliXe b\eZ`e^# g\epXb`k c\m\i _\gXk`k`j [Xe \dg\[l# J>FK [Xe J>GK k`e^^`# g\dY\e^bXbXe [` g\ilk pXe^ [`Xb`YXkbXe [Xi` g\e^\iXjXe c\m\i# ]Xkkp c\m\i c\dXb _Xk` # iX[Xe^ bXe[le^ \dg\[l# iXjX glj`e^# jXb`k b\gXcX# `ejfde`X & jljX_ k`[li# aXekle^ Y\i[\YXi pXe^ [`j\YXYbXe fc\_ bfc\jk\ifc# ki`^c`j\i`[X# _pg\ik\ej` [XiX_ k`e^^` # [Xe ^lcX [XiX_ k`e^^` j\ikX g\epXb`k g\dYlcl_ [XiX_ aXekle^ [Xe fkXb pXe^ [`j\YXYbXe [Xi` b\bliXe^Xe [XiX_ gX[X aXekle^# aXekle^ bfife\i# b\bliXe^Xe jlgcX` [XiX_ b\ fkXb# jkifb\ [Xe gXjZX jkifb\%D\e^^leXbXe d\kf[\ Xblglekli [Xe fYXk bfdgi\j gX[X - k`k`b Xblglekli leklb d\e^fYXk` g\epXb`k i\ldXk`b# `dle`kXj klYl_ d\elile# dXX^# jXb`k b\gXcX# `ejfde`X jljX_ k`[li # iX[Xe^ _`[le^# XjdX [Xe j`jk\d g\ieX]XjXe% G\epXb`k XeXb$XeXb pXe^ j\i`e^ [`k\dl`# g\epXb`k d\ejkilXj`# g\e[XiX_Xe Xb`YXk b\k`[XbefidXcXe ]le^j` iX_`d# ^\aXcX d\efgXlj\ gX[X nXe`kX# g\epXb`k b\c\eaXi gXpl[XiX# ]c\b gX[X dlbX j\ikX ^XkXc$^XkXc gX[X blc`k pXe^ j\dlX g\e^fYXkXeepX d\dglepX` b_Xj`Xk pXe^ jXe^Xk YX^lj% Leklb g\e[\i`kX kldfi [`^leXbXe ZXiX g\e^fYXkXe [\e^XeÉ D\dg\iblXk [XpX kX_Xe klYl_ [Xe D\e^_`cXe^bXe ]Xbkfi g\iljXbÉ leklb d\dg\igXeaXe^ lj`XepX%
J@EJ?< JG<J@8C@J KLC8E> ;8E EP<I@ Prof Dr Zhang Wei Hua# clcljXe Le`m\ij`kXj G\e^fYXkXe KiX[`j`feXc 9\`a`e^ :_`eX# d\ilgXbXe dli`[ k\iYX`b g\e\dl d\kf[\ g\e^fYXkXe jg\j`Xc “Zhen Dao”(Acuphotomology) [Xe g\ieX_ Y\cXaXi [` Le`m\ij`kXj G\ e^fYXkXe Afi[Xe% ;XcXd d\eX e^Xe` g\epXb`k klcXe^# ep\i` g\^Xc [Xe jXiX]# 9\c`Xl d\dglepX` gXe[Xe^Xe k\ij\e[`i` [Xe ZXiX g\e^fYX$
kXe pXe^ YXil [Xe XaX`Y%B_ljlj d\e^fYXk` glj`e^ pXe^ [`j\YXYbXe fc\_ jXb`k c\_\i pXe^ d\dYXe[\c# jXb`k b\gXcX# c\_\i# gle[Xb# kXe^Xe# gle^^le^# g`e^^Xe^# [Xe g`e^^lc# tangan kesemutan, bantalan tulang pinggang keluar(LDP), saraf kejepit, pengapuran# klcXe^ b\ifgfj# iX[Xe^ j\e[` clklk# g\dY\e^$ bXbXe [Xe jXb`k gX[X bXb`# Y\i YX^X` a\e`j g\epXb`k jXiX] [Xe b\j\dlkXe YXXc %GXj`\e pXe^ Y\cld d\e[XgXk _Xj`c [Xi` Xblglekli [Xe Kl` EX # J`cXbXe [XkXe^ b\ bc`e`b bXd` leklb d\e[XgXkbXe _Xj`c g\e^fYXkXe pXe^ k\iYX`b%
9lbX j\k`Xg _Xi`# ?Xi` D`e^^l C`Yli K<K8G 9LB8 AXd GiXbk\b 1 '0%*'$(*%''N@9# J`Xe^ (+%''$(/%''N@9# @jk`iX_Xk 1 AXd (*%''$(+%''N@9
63 )
LIONMAG JANUARY 2011 D<@ )'(' C@FED8>
BALI SECTION | Pantai Candidasa
PANTAI CANDIDASA
Seharian di Tepi Kolam Bila bosan dengan hingar-bingar Bali Selatan, kawasan Candi Dasa adalah tawaran berbeda untuk menyegarkan kembali pengunjungnya. TEKS: GEGEN | FOTO: YUSUF AHMAD
A
pa sih tujuan kita ke Bali? Mencari eksotika pantai yang hingar-bingar? Wah, kalau begitu destinasi yang cocok adalah menyusuri hiruk-pikuk Kuta-SeminyakLegian. Tapi kalau kita ingin tenang menikmati pantai indah yang hening, Bali punya banyak alternatif. Salah satunya kawasan-kawasan di timur Pulau Dewata itu. Publik kerap menyebutnya sebagai “Bali Timur”. Nah, di Bali Timur, ada sebuah kawasan yang bernama Candidasa. Pantai tentunya. Letak persisnya di Teluk Amuk, menghadap langsung ke Selat Lombok. Teluk Amuk dikenal sebagai salah satu diving site di Bali. Dari pantai Candidasa, kita bisa melihat pulau-pulau kecil di sekitar teluk seperti Pulau Gili Tepekong, Gili Biaha dan Gili Mimpang. Kondisi pantai Candidasa sendiri boleh dibilang mirip pantai Kuta, berpasir putih. Hanya, di sini lebih tenang, dan bagi saya –maaf—lebih bersih dan segar udaranya. Ya, kehidupan di candidasa memang tenang. Meski sebagai sebuah resor wisata, tentu berbagai hotel, resort, fasilitas akomodasi, resto-kafe, souvenir shop hingga spa tentu sudah kita temui di kanan-kiri jalan. Bagi saya pribadi, hal yang menyenangkan adalah duduk di kolam teratai di tepi jalan. Jangan heran saya bisa menghabiskan waktu seharian di sini menatap
64 LIONMAG JANUARY 2011
bunga dan daun teratai yang seperti merajahi wajah bening kolam yang memantulkan langit biru dan siraman matahari. Ya, di Candidasa memang kita temui profil wisatawan yang berbeda. Wisatawan di sini, terutama wisatawan asing, kebanyakan yang dewasa atau paruh baya. Mereka menikmati udara pantai pagi dan petang, memotret, menyelam, berolahraga, spa dana kegiatan rileks lainnya. Mereka menyerap energi alam untuk meremajakan kembali dirinya. Dari Denpasar, pantai Candidasa berjarak 90 km di arah utara timur laut. Tidak sulit mencapainya, karena kita melewati jalan bypass Ida Bagus Mantra yang terbilang agak lengang. Cukup satu setengah jam untuk mencapainya dengan menyetir mobil sendiri. Dalam perjalanan menuju Candi Dasa kita bisa menemui beberapa objek wisata seperti desa wisata Tenganan dan Goa Lawah. Candidasa sendiri kita dapati setelah pertigaan Lembar di sebelah kanan. Lembar adalah pelabuhan laut untuk menyeberang ke Pulau Lombok. Bila diteruskan, jalanan yang membelah kawasan Candidasa akan menuju kota Amlapura, Istana Air Tirtha Gangga, bahkan pura terbesar di Bali, Pura Besakih. LIONMAG JANUARY 2011
65
BALI SECTION
Crunchy And Yummy At Oenpao Memenuhi permintaan masyarakat Bali akan Chinese foods telah hadir Oenpao cabang ke-22 di Sunset Road Bali. Sebagai resto dengan konsep open dan modern kitchen diharapkan kepercayaan pengunjung tidak diragukan lagi, serta pelayanan yang ramah dari waiters dan waitress menjadi nilai tambah resto ini. Resto yang menempati lahan cukup luas terbagi menjadi dua area, indoor dan outdoor, juga tersedia area pool yang lebih ditujukan ke pengunjung yang ingin lebih bersantai. Menu-menu yang ditawarkan sangat bervariasi dari menu ringan seperti dimsum, lumpia, mini pao dan pangsit. Sedangkan untuk menu utama tersedia aneka bubur, nasi Hainan, noodle, curry noodle, veggie dan BBQ. Menu ringan yang direkomen tentu saja Mini Pao dengan rasa Smoked Beef & Cheese, Smoked Chicken Mayo dan Chicken Charsiu serta aneka dimsum seperti Siomay Udang, Siomay Ayam, Hakau, Crab Dumpling dan Ceker Ayam. Untuk menu utama direkomen seperti Nasi Hainan Bebek Panggang dan Ayam Panggang layak anda coba.
Luxury And Quiet Resort With Beautiful Landscape
S
uasana alam sangat terasa saat anda berada di COMO Shambhala Estate yang terletak tidak begitu jauh dari pusat keramaian Ubud. Konsep resort yang lebih ditujukan kepada Anda yang ingin mencari suasana baru sebagai tempat peristirahatan, penuh dengan ketenangan serta keramahtamahan stafnya memberi nilai lebih resort ini. Selain itu resort mewah dan tenang ini menempati area yang begitu indah dengan kontur tanah berbukit tampak dominasi hijau pepohonan dan rumput tertata dengan rapi. Kehebatan dari arsitektur resort ini saat anda berada di area lobby berukuran sedang dan terbuka tidak tampak satupun bangunan villa, seolah seluruh bangunan tersembunyi. Tipe villa resort ini terbagi menjadi; Residences, Retreat Villas dan Private Villas. Untuk tipe residences terbagi menjadi lima element; Bayugita, Tirta Ening, Tejasuara, Wanakasa dan Umabona serta dimasing-masing element ini memiliki empat suites. Sedangkan untuk retreat villas tersedia lima unit villa dan private villas tersedia empat unit villa. COMO Shambhala Estate Banjar Begawan Desa Melinggih Kelod Payangan Gianyar â&#x20AC;&#x201C; Bali 80571 T : +62-361-978888 www.comoshambhala.bz
66 LIONMAG JANUARY 2011
OENPAO Bali Sunset Road 108 Kuta â&#x20AC;&#x201C; Bali 80361 T : +62-899-3121113
LIONMAG JANUARY 2011
67
BALI SECTION
Traditional with Sumptuous Menu
K
einginan untuk mencoba tempat makan baru tentu saja dengan mencari tahu menu apa saja yang ditawarkan dan bagaimana kondisi resto tersebut serta pelayanannya. Mengunjungi Kemiri Restaurant yang terletak di Uma Ubud bisa menjadi alternatif ketika anda diharuskan memilih tempat makan mana untuk makan siang atau makan malam. Resto dengan konsep terbuka layaknya sebuah teras rumah besar ditunjang kolam ikan besar dan taman yang indah dijamin membuat anda akan benar-benar menikmati suasana resto dan kelezatan makanannya. Menawarkan beberapa menu berbeda untuk lunch dan dinner dengan citarasa yang sepenuhnya diolah dan dikontrol oleh Executive Chef Amanda Gale, yang seluruh menu ditawarkan
Spectacular Villa On The Edge Kesempurnaan dari suatu villa memiliki beberapa faktor yang diantaranya lokasi villa, kemegahan dari villa tersebut dan fasilitas yang ditawarkan serta keramahan stafnya. Semua faktor yang melatarbelakangi kesempurnaan sebuah villa dapat anda peroleh di The Edge Bali. Kemegahan dan kemewahan yang ditawarkan ‘small complex villa’ ini benar-benar tidak diragukan lagi, mengingat semua yang anda peroleh ketika tinggal di villa ini memberi kesan terbaru dan terindah dalam kehidupan anda. Detail pengerjaan villa ini menunjukan di desain oleh seorang ahli yang sangat menjunjung tinggi sebuah kesempurnaan. Menempati area tepat di tepi tebing dengan kontur tanah berbukit serta pemandangan Samudera Hindia memberi nilai lebih pada villa ini, ditunjang fasilitas yang sangat lengkap seperti Main Bar yang menjorok ke laut di ketinggian lebih kurang 200 meter, Main Pool, Spa, Gym dan tentu saja Personal Butler yang akan melayani anda selama 24 jam. The Edge Bali Jl. Pura Goa Lempeh Banjar Dinas Kangin - Pecatu Uluwatu – Bali 80364 T. +62-361-8470700 www.the-edgebali.com
68 LIONMAG JANUARY 2011
menggunakan bahan makanan segar. Rekomendasi menu utama yang banyak di-order seperti; Beef Pho with Rice Noodles, Shredded Beef, Beansprouts and Chili dan Grilled Lombok Lobster with Chili paste and kaffir lime. Dilengkapi dengan segelas red wine menambah kesempurnaan acara makan anda. Kemiri Restaurant Uma Ubud Jl Raya Sanggingan Banjar Lungsiakan Kedewatan Ubud Gianyar – Bali 80571 T. +62-361-972448 www.uma.como.bz
LIONMAG JANUARY 2011
69
BALI SECTION
Kayumanis Spa Secret Pilihan yang sangat tepat merekomendasikan Kayumanis Ubud Private Villa & Spa kepada anda yang akan berbulan madu sebagai tujuan utama, mengingat resort ini hanya khusus untuk orang dewasa. Kayumanis Spa salah satu fasilitas resort ini hampir seluruh menu treatment-nya ditujukan kepada couple. Area spa terletak di bagian bawah resort dengan menyeberangi sungai serta desain ruang treatment terbuka dan tenang selayaknya anda coba. Variasi menu treatment yang ditawarkan tentu saja memberi anda berbagai pilihan, juga tersedia Kayumanis Signature Packages dan Spa Secret. Khusus Kayumanis Ubud menawarkan signature packages ‘Sensory Surrender’ selama enam jam yang terdiri dari; tracking, yoga, stone massage, body scrub, body wrap, bath ritual dan facial atau foot massage. Tentu saja memberi anda pengalaman yang berkesan ketika anda menjalani treatment ini bersama pasangan anda. Sedangkan untuk Spa Secret tentu saja tidak kalah menarik dengan menawarkan menu Natural Harmony selama empat setengah jam yang terdiri dari; spa garden tour, product preparation and demonstration, massage lesson, footbath, relaxing massage, natural facial, bath ritual & refreshing shower dan diakhiri dengan light meal dari menu healthy food. Kayumanis Spa Kayumanis Ubud Private Villa & Spa Jl. Raya Sayan PO Box 777 Ubud Gianyar – Bali 80571 T : +62-361-972777 www.kayumanis.com
Adventure Rafting at Ayung River Anda hobi dengan olahraga extreme atau anda tipe orang yang suka menerima tantangan? Saatnya anda mencoba penawaran dari Bali Adventure Tours sebagai salah satu operator rafting di Bali yang akan segera meresmikan ‘starting point’ baru di desa Payangan dan ‘finishing point’ baru di desa Kedewatan, secara resmi akan beroperasi di awal tahun 2011. Proyek besar dari Bali Adventure Tours dapat anda lihat dari akses menuju ke starting point dan saat di finishing point. Mengingat rafting termasuk dalam salah satu olahraga extreme tentu saja faktor keselamatan sangat diutamakan. Memenuhi persyaratan keselamatan Bali Adventure Tours tidak main-main dalam pengadaan perlengkapan yang seluruhnya baru dan diimport dari New Zealand seperti rafts, helmet dan life jackets serta didukung oleh instruktur berpengalaman dijamin anda mendapatkan sensasi yang tak terlupakan. Menempuh rute lebih kurang sepanjang 12 kilometer dengan variasi pemandangan sepanjang rute selayaknya anda mencoba tantangan ini.
Bali Adventure Tours Jl. Bypass Ngurah Rai, Pesanggaran, Denpasar – Bali 80034 T : +62-361-721480 www.baliadventuretours.com
70
LIONMAG JANUARY 2011
The Healthy Food Of Spa Cuisine Tren pola hidup sehat sangat dianjurkan saat ini, mengingat faktor alam yang mengalami perubahan sangat berdampak dalam kehidupan anda. Terinspirasi akan tren pola hidup sehat River Café yang merupakan salah satu fasilitas dari Maya Ubud Resort & Spa Bali berusaha memenuhi akan kebutuhan pola makan yang sehat. Resto yang terletak di area spa dan main pool ini memiliki nilai lebih selain menunya yang sehat juga pemandangan dan suara air mengalir dari sungai Petanu memberi ketenangan. Selain ketenangan juga udara segar seolah menyapa anda saat berkunjung di resto yang keseluruhannya area terbuka. Warna kayu sangat dominan mengingat letaknya yang sekelilingnya masih hijau dan alami memberi anda kenyamanan untuk menikmati variasi menu yang ditawarkan oleh resto ini. Kesegaran bahan makanan sangat diperhatikan oleh Chef resto ini dengan mengutamakan menu makanan sehat. Layak anda coba ketika berkunjung ke resto ini The Signature of River Cafe; Hot Stone Cooking – Deep Sea Tuna Steak with Lemon Pepper…Bon Appetite!!! River Cafe Maya Ubud Jalan Gunuung Sari Peliatan PO Box 1001 Ubud Gianyar – Bali 80571 T : +62-361-977888 www.mayaubud.com
LIONMAG JANUARY 2011
71
72
LIONMAG JANUARY 2011
S PE C IA L
AD V E R TO R IA L
KLINIK KESEHATAN TRADISIONAL
MAHARDHIKA ACUPUNCTURE - ACUPRESSURE - PHYTOTHERAPHY - MOXIBUSTION
Drs. I. Yongky Sugiarto, Apt., Acp. Apoteker & Ahli pengobatan Tradisional.
Membantu anda untuk menGATASI MASALAH-MASALAH BERIKUT: TINGGI BADAN | RAMBUT RONTOK | EJAKULASI DINI | DISFUNGSI EREKSI | SULIT MEMPEROLEH KETURUNAN
BERPENGALAMAN LEBIH DARI 17 TAHUN MENINGGIKAN BADAN
IXANTHINTM - treatment by Mahardhika
Memiliki postur tubuh yang tinggi ideal merupakan impian setiap orang. Dalam bidang karier dan pekerjaan, orang yang memiliki postur tinggi ideal memiliki lebih banyak pilihan profesi , karena saat ini beberapa macam pekerjaan dan karier menggunakan tinggi badan minimum. Ini menunjukkan bahwa memiliki tinggi badan ideal adalah penting bagi anda. Selain penting dalam menunjang karier dan pergaulan sehari-hari, bagi kaum pria memiliki postur badan tinggi ideal juga sangat menunjang penampilan, karena akan terlihat lebih gagah, lebih dewasa dan lebih berwibawa. Pada umumnya, masa pertumbuhan manusia terjadi sebelum melewati usia 21 tahun. Pada usia sebelum 21 tahun tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu, antara lain adalah faktor keturunan, faktor asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting lainnya.
Rambut adalah mahkota bagi setiap insan dan memberi kontribusi lain terhadap penampilan anda. Jika rambut anda indah dan terawat rapi maka anda akan merasa lebih nyaman baik bagi wanita maupun para pria, tetapi jika anda mengalami sesuatu pada rambut, misalnya kerontokan, pecah, patah-patah, kusam, dan lain-lain, akan membuat anda cemas terhadap penampilan anda.
Di Klinik Mahardhika, kami dapat membantu Anda untuk mewujudkan keinginan untuk memiliki tinggi badan ideal dengan cara yang aman dan terjamin (MAKSIMAL 21 THN). Obat yang kami gunakan diformulasi oleh Apoteker yang sekaligus merupakan Ahli pengobatan tradisional. KAMI SIAP MEMBANTU ANDA! VIBELECTRIC METHOD + INFRA RED & HERBATERAPI (DILENGKAPI DENGAN AKUPUNKTUR)
Dengan teknik akupunKtur yang dilakukan SATU KALI di klinik kami, dapat mengurangi rambut rontok Anda. Selanjutnya Anda hanya perlu melakukan perawatan dengan HAIR TONIC herbal sendiri di rumah. Selain itu kami juga dapat membantu untuk menyuburkan kumis, cambang, jenggot, bulu dada, dan lainnya. KAMI JUGA DAPAT MEMBANTU ANDA YANG BERUSAHA
: EJAKULASI DINI, DISFUNGSI EREKSI, & SULIT MEMPEROLEH KETURUNAN
MENGATASI
â&#x20AC;&#x153; Sebelumnya saya sulit hamil, setelah mengikuti terapi di Klinik MAHARDHIKA oleh Pak Yongky, saya akhirnya mendapat kehamilan. Saat ini (saat iklan ini mulai dicetak), anak saya sudah berusia 3 bulan. Puji Syukur kepada Tuhan, Amin.â&#x20AC;? - Indah Novitasari -
KLINIK KESEHATAN TRADISIONAL MAHARDHIKA Merupakan sebuah klinik kesehatan tradisional dengan ahli pengobatan tradisional yang berpengalaman lebih dari 17 tahun mengatasi masalah seperti ejakulasi dini, disfungsi ereksi, sulit memperoleh keturunan, meninggikan badan, menyuburkan rambut, dan lainnya. Dengan cara yang aman tanpa menggunakan obat kimia.
BINTARO JAYA SEKTOR 3A - Jl. MANDAR XV BLOK DE 6 NO 32 TANGERANG SELATAN (dekat Jakarta Selatan)
T. +62 21 7357639 | 73883519 www.klinikmahardhika.com LIONMAG JANUARY 2011
73
AIRCRAFT FLEET
Boeing 747 - 400 Total 2 units 484 seats (all economy) 22 seats business
Boeing 737 - 900 ER Total 178 units 213 seats (all economy) 195 seats economy. business class 10 seats.
Lion Air is the launch costumer of Boeing 737-900ER and has received a total 43 units 737-900ER to date
Boeing 737 - 400 Total 9 units. 168 seats (all economy)
Boeing 737 - 300 Total 2 units. Economy Class 149 seats (all economy)
MD 90 Total 4 units. 166 seats (all economy)
74
LIONMAG JANUARY 2011
Selamat Datang ... Apa yang harus anda ketahui Tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda didalam pesawat
Ponsel
BAGASI
Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada didalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat.
Barang atau benda tajam harus di pak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa kedalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang anda bawa sendiri. Perhatikan berat bagasi anda.
PERALATAN ELEKTRONIK Untuk penggunaan Laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat maka penumpang harus mematikan pengguna laptop dan PDA tersebut.
BARANG -BARANG BERHARGA LAINNYA Barang- barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa.
MEROKOK Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan, Terdapat detektor asap disemua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar peraturan.
- Bagasi untuk Rute Domestik Kelas Ekonomi : 25 kg Kelas Bisnis : 40 kg - Bagasi untuk Rute Internasional Kelas Ekonomi : 20 kg Kelas Bisnis : 30 kg
UTAMAKAN KESELAMATAN Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Barang bawaan harus diletakan di atas kepala atau dibawah kursi di depan anda.
PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK
Silakan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantung kursi. Di kartu tersebut anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung.
Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan dipesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi.
Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew. LIONMAG JANUARY 2011
75
ROUTE MAP | LION AIR & WINGS AIR
76
LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
77
LADY IN THE AIR
GERHANA BETARI
Total Eclipse! Teks: Gegen | Foto: Ristiono
Namaku memang Gerhana Betari. Kenapa memangnya? Aneh ya? Panggilannya Nana. Bukan soal aneh. Tapi artinya apa? Wah, kalo itu sih rahasia. Kata mamaku cuma kami berdua yang boleh tahu. Haiyah! Hari gini main rahasia-rahasiaan. Browsing aja lagi, rahasia diplomatik aja bocor di Wikileaks. Haha.. iya yah. Tapi gini deh, nama-nama di keluargaku itu ada hubungannya dengan benda-benda alam raya. Kakakku Guntur. Adikku Bintang.
Kok kamu pintar sih? Ya ampun, hari gini, browsing aja di ponsel, lagi.
Oh, jadi kamu “satu mawar dua duri”?
Terus, kamu ketawa terus dong, termasuk di kabin saat berhadapan dengan penumpang?
Apaan sih, gak nyambung, memangnya judul novel atau film gitu.
Ya nggaklah! Tahu tempat, dong.
Nama orang tuamu juga fenomena alam?
Syukurlah. Tanggal lahirmu, 27 Juli 1990, benar? Kalau dilihat penampilanmu, asal orang tuamu, dari mana ya? Bali, Kalimantan Timur, Gorontalo, Ternate?
Gaklah. Papaku Benyamin Muin. Mamaku Novernita. Nah, kalau digabung kedua nama mereka, “Benyamin” dan “Novernita”, maka muncullah nama “Betari”. “Betari” ya, bukan “Bestari” seperti yang kamu bilang tadi, tidak pakai “s” di tengahnya, nanti dingin, sementara saya orangnya hangat begini, suka sekali tertawa. Kok kamu banyak tertawa? Orang lain jadi tidak sempat bersedih, tertutup oleh tawamu, seperti gerhana total menutup panasnya luka bumi. Lebay deh. Tapi biarin. Gini, meski umurku baru 20, aku berani ngajarin. Kita tuh senang tertawa, karena banyak manfaatnya. Pertama, tertawa melepaskan energi positif, menstimulasi otak untuk menghilangkan pemikiran negatif dan depresi. Kalau tingkat depresi menurun, tingkat kekebalan tubuh naik, berbanding terbalik tuh. Kedua, waktu tertawa, tubuh memroduksi hormon endorphine,
78
yang memberi rasa nyaman bagi tubuh, sebagai penenang alami, meredakan stress dan dipercaya membuat kita awet muda, lho. Tiap orang akan tua, tapi bagaimana caranya menikmati hidup, itu kan persoalannya. Ketiga, nih, tertawa bermanfaat membantu proses penyembuhan, meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Keempat, coba deh tertawa sepenuh hati, jangan ketawa “jaim”, maka otot-otot di sekitar wajah akan mendapat stimulasi. Itu namanya senam wajah.
LIONMAG JANUARY 2011
Ya oloooo.. Padang, bang. Aku orang Padang, asli. Lahir di Padang. Penggemar masakan Padang. Pintar masak rendang. Ah bohong, gosipnya, itu nenekmu yang pintar masak rendang. Kamu sih, rebus air juga hangus, kali. Enak aja. Gosip dari mana, tuh? Goceng. Apaan tuh? “Gosip Cengkareng”. Pura-pura gak tahu. Hahaha…
LIONMAG JANUARY 2011
79
POSTCARD
ROTI TRADISIONAL MEKKAH Musim Haji di Mekkah tidak hanya menyibukkan warga Mekkah berkaitan dengan padatnya jamaah yang menjalankan ritual Haji, atau yang berhubungan dengan fasilitas penginapan alias pemondokan. Melainkan juga membuat lebih sibuk para penjual makanan. Di salah satu sudut Mekkah, antrian juga terjadi di kedai roti. Yang dimaksud adalah roti tradisional, bukan waralaba asing. Di kedai ini, uniknya, roti dimasak dengan sebuah belanga api, sebelum kemudian diberikan kepada pembeli. Namun “memasak” roti itupun mesti pas ukurannya. Bla tidak, roti menjadi gosong dan tidak dijual, diletakkan di samping. Sementara roti yang bagus, diberikan kepada pembeli. Dan sederhana itulah bentuk dan “content” rotinya. Selanjutya tinggal pembeli yang menentukan, apakah mereka mau memakannya dengan pilihan “sambal” kacang atau ikan tuna. Yang jelas, suka atau tidak suka, Anda mesti antri membelinya. FOTO : MAKHFUDZ SAPPE
80 LIONMAG JANUARY 2011
LIONMAG JANUARY 2011
81
82 LIONMAG JANUARY 2011