LIONMAG NOVEMBER 2013

Page 1

AUTOMOTIVE : Jaguar C-X17 - Crossover Aluminium Pertama

The Inflight Magazine of Lion Air

NOVEMBER 2013

RINJANI

MERENGKUH PARAS DEWI ANJANI

SITUS TROWULAN PENYAKSI KEBESARAN MAJAPAHIT

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR TIDAK DIBAWA PULANG

a


b

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

1


2

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

3


4

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

5


6

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

7


NOVEMBER 2013

COVER HIT SITUS TROWULAN FOTO : ARIEF PRIYONO

CONTENT 28

TRAVELING DANAU TOBA

36

TRAVELING RINJANI

46

TRAVELING TUNISIA

52

AUTOMOTIVE Jaguar C-X17

60

TRAVELING YOGYAKARTA

66

TRAVELING JEPARA

80

DESTINATON SIDOARJJO

90

DESTINATION MOJOKERTO

108

DESTINATION KEDIRI

FOTO: PAUL I. ZACHARIA

72

DESTINATION ARTWEAR JFC XII

REGULAR 16 NEWS AROUND 20 LEISURE 24

WISDOM IN THE AIR

headdress erat membalut tubuh dan wajah di terik

98

DINE IN

surya Kota Jember. Busana winter di kota tropis?

104 CULINARY

Di seluruh dunia, hanya di sini fenomena unik dan

114 HOT STUFF

fantastis ini terjadi.

120 POSTCARD

Siang itu ratusan sweater, jumper, scarf, dan

136 LADY IN THE AIR

82/8

no

8

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

9


Contributors

PETER MILNE Lahir di Inggris, Peter Milne telah tinggal dan bekerja selama 14 tahun di Indonesia. Saat ini bekerja dan menetap di jakarta sebagai konsultan pembangunan.

Paul I. Zacharia Penggemar foto dan travel ini belajar memotret sejak usia 10 tahun, dan acap menjadi juri lomba foto lokal dan nasional sejak 1987. Sebagai fellow perdana di Indonesia dari lembaga fotografi Royal Photographic Society, Inggris, ia kerap menulis di media nasional.

10

LIONMAG NOVEMBER 2013

Afriadi Hikmal

Arief Priyono

Wartawan yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Mengambil fotografi sebagai freelance. Memulai fotografi komersial pada 1996, kemudian berkecimpung di beberapa tabloid pada akhir 90an sebelum menjadi Kepala Fotografer di majalah ‘Behind The Screen’. Pada tahun 2008 bergabung di koran The Jakarta Globe.

Lahir di Pati, Jawa Tengah pada 1982. Belajar fotografi jurnalistik di Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara (LPJA) pada 2006, kemudian berkarir sebagai kontributor foto Kantor Berita Antara sejak 2007 – 2012. Sekarang ia memilih sebagai fotografer lepas dan karya-karyanya dimuat disejumlah publikasi internasional diantaranya Daily Mail, The Sun, dll.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

11


COCKPIT’S NOTE

President Director Rusdi Kirana Director Of Operation Capt. Theodore Henry Mudigdo

SELAMAT DATANG ARMADA KE-100 LION AIR Penumpang yang budiman, rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya. Berkat kuasa dan rahmat Tuhan jua kami dapat bertahan dan berkembang hingga saat ini. Kami juga mensyukuri kedatangan armada pesawat ke-100 Boeing 737-900ER kami yang akan tiba awal bulan ini yang dikirim langsung dari pabriknya di Seattle, Amerika Serikat. Inilah bukti komitmen kami terus mengembangkan pelayanan kepada seluruh penumpang. Dengan terus bertambahnya armada pesawat baru, kami berharap mampu menjadi penghubung antardaerah di seluruh Indonesia, wilayah regional, bahkan internasional. Dalam rangka memperluas ekspansi Lion Air Group di wilayah regional, tahun lalu kami mengoperasikan Malindo Air yang berpusat di Kuala Lumpur. Akhir tahun ini Lion Air Group mengoperasikan Thai Lion Air yang berpusat di Thailand sehingga kami bisa melayani rute Jakarta-Bangkok dan JakartaChiang Mai. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh penumpang dengan terus membuka rute baru, termasuk menambah frekuensi penerbangan pada rute yang sudah ada, serta menambah armada pesawat baru. Terima kasih atas kepercayaan Anda terbang bersama Lion Air. Akhirnya, Selamat menikmati penerbangan Anda.

Director Of Technics Rai Pering Santaya Director Of Finance Yunita Sastrasanjaya Director Of Commerce Achmad Hasan Director Of General Affairs Edward Sirait Gm Sales & Marketing Rudy Lumingkewas Gm Service Ari Azhari

Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe Editor Ristiyono, A Gener Wakulu, Priyanto Sismadi, Safari A. Husain Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, M. Lottong Makkaraka. Sahman AT, Aman Sugandhi (Surabaya), Qurratu Ainie Partono (Surabaya), Fernandito Haka (Bali), Yurison Suryantara (Bali). Art Director Gerald Manuel Wangsasaputra Designer & Illustrator Richard Archie F.M., Riman Saputra N., Muhammad Saleh Hanif Finance Ade Kristanti

Salam,

Marketing Support Mochammad Zaky

Rusdi Kirana CEO Lion Air Group

Circulation M. Solichin Published By PT. Bentang Media Nusantara Advertising Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62(21)3151668 Email: edlionmag@gmail.com redaksi@lionmag.com

Get LIONMAG magazines on iPad, iPhone, iPod Touch and Android devices. Available on the App Store & Google play. FREE

LIONMAG INFLIGHT MAG

12

LIONMAG NOVEMBER 2013

www.issuu.com/lionmagazine

HOTLINE LIONMAG: 0821 10 88 22 00 ISSN: 1979-4185

PRINTED BY PT. MEGA INDAH


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

13


14

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

15


NEWS AROUND PARADE PRODUK BARU VIVAN JUARA EMPAT KALI Direktur BSM Amran Nasution memperoleh trofi penghargaan Annual Report Award 2012 dari Anggota Komisioner OJK Kusumaningtuti S Sutiono pada malam penghargaan di Jakarta bulan lalu. BSM memperoleh penghargaan Annual Report Award 2012 untuk kategori perusahaan Private,Finance, nonListed untuk keempat kali berturut-turut. BSM memperoleh juara ARA masing-masing untuk tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012. Annual Report Award merupakan ajang penghargaan hasil kerja sama OJK, BI, Kemenkeu, BEJ, Komite Nasional Kebijakan Governance, Ikatan Akuntan Indonesia. Penilaian utama penghargaan ini adalah pada aspek keterbukaan kinerja perusahaan (good corporate governance). BSM per September 2013 (unaudited) membukukan aset sekitar Rp. 61,81 triliun, Pembiayaan Rp. 49,7 triliun, dan Dana Pihak Ketiga Rp. 54,44 triliun. Hingga September 2013, BSM memiliki 820 outlet, terdiri atas Kantor Cabang 136, Kantor Cabang Pembantu 493, kantor Kas 58, Konter Layanan Syariah 6, dan Paymen Point 127.

16

LIONMAG NOVEMBER 2013

PT Vivan Teletama memperkenalkan jajaran produk powerbank varian baru bertenaga besar pada bulan lalu Jakarta. Produk baru yang diluncurkan antara lain tipe V-06, IP-F09, IP-S16. IP-S17 dan IP-S20. Setelah sukses dengan produk sebelumnya, Vivan berusaha menjawab kebutuhan konsumen lewat produk-produk paling anyar. “Dengan hadirnya produk Vivan terbaru ini, kami berharap akan memuaskan masyarakat dan menjadi brand yang dapat dipercaya. Diharapkan pemasaran produk powerbank terbaru ini juga ikut sukses,” kata Watson Xu, selaku Chief Executive Officer PT Vivan Teletama. Salah satu inovasi yang menarik adalah powerbank seri IPS20 yang berkapasitas 20.000 mAh. Powerbank ini mampu mengisi baterai kamera digital. Selain itu Vivan juga memperpanjang paket garansi produk dari enam bulan menjadi 12 bulan mulai Januari 2014.

HOTEL NEO MANGGA DUA RESMI DIBUKA Hotel NEO Mangga Dua - Jakarta resmi dibuka pada 11 Oktober 2013 dan menjadi Hotel NEO ke-4 yang berada di Ibu kota Indonesia. NEO Mangga Dua adalah hotel dengan keunggulan layanan terpilih dan properti di daerah baru, paling modern dan tanpa asap rokok. Setiap 154 kamarnya dilengkapi fasilitas terbaru untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Hotel ini menawarkan kenyamanan untuk liburan akhir pekan juga untuk perjalanan bisnis. Semua kamar dilengkapi dengan pengatur AC, king-size atau 2 tempat tidur twin dengan kualitas terbaik, dan telepon panggilan langsung, TV Kabel, kotak safe deposit, meja tulis dengan outlet listrik universal serta pembuat teh & kopi. Berlokasi di tengah pecinan kota Jakarta, Hotel NEO Mangga Dua hanya berjarak 10 menit dari Taman Impian Jaya Ancol dan berada di tengah wilayah Jakarta Utara Komplek “Superhub” Mangga Dua, dengan banyak pusat perbelanjaan, pusat grosir dan beragam restoran yang ada. Sementara jalan tol dengan akses mudah ke Bandara Internasional Soekarno Hatta dapat ditempuh sekitar 30 menit dari hotel.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

17


NEWS AROUND Membawa Makanan Indonesia ke Kancah Dunia Perilaku wisatawan khususnya macanegara saat ini mengalami perubahan. Jika dulu hanya mengunjungi tempat terkenal dan ikonik lalu santai menikmati fasilitas hotel mewah, kini tidak lagi. Mereka melakukan perjalanan untuk memperkaya kehidupan mereka . Mereka ingin belajar tentang masyarakat, budaya setempat, termasuk di dalamnya tentang citarasa kulinernya. Dalam hal pengemasan wisata kuliner, Indonesia sepertinya masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Bukan berarti di Indonesia tidak ada makanan yang unik dan lezat, tapi lebih pada cara mengemas dan memasarkan produk pariwisata kuliner ini ke kancah dunia. Untuk itu salah satu fokus di Departemen Manajemen Perhotelan dan Pariwisata (HTM) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya adalah Culinary Art dan Kitchen Management yang memberikan pengetahuan dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam rangka untuk memenuhi kekurangan, kebutuhan dan tuntutan dalam bidang Pariwisata Kuliner. Fokus lainnya adalah pada bidang Hotel Management dan MICE (Meeting, Incentives, Conference and Exhibitions). HTM Atma Jaya berkolaborasi dengan universitas terkemuka dari luar negeri menawarkan gelar Sarjana Pariwisata. Info lebih lanjut sekretariat fiabikom: +62 21 570-3306 twitter: Hospitality Unika Atma Jaya dan FB: Hospitality and Tourism Management (Marketing&Public Relation Unika Atma Jaya)

Swiss-Belhotel International – Indonesia

Selenggarakan Table Top Swiss-Belhotel International Hotels & Resorts yang merupakan manajemen hotel yang berpusat di Hong Kong, menggelar program Table Top tahunan, jumpa pers dan serangkaian acara yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi serta hubungan kerjasama yang telah terjalin. Acara diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2013, di Jasmine Ballroom, Swiss-Belhotel Mangga Besar, Jakarta. Hadir dalam acara istimewa ini, Sales dan PR dari seluruh properti Swiss-Belhotel Internasional di Indonesia, jajaran manajemen Swiss-Belhotel International diantaranya Emmanuel Guillard – Senior Vice President for Operations, and Development, Linie Cortez Palacio – Senior VP Marketing, Communication and E-Commerce, Anna Kong – Vice President Global Sales serta sedikitnya 200 undangan yang berasal dari kalangan korporasi, pemerintahan serta agen perjalanan.

18

LIONMAG NOVEMBER 2013

Journalists Making Bed Competition Di Shinta Room, Grand Istana Rama Hotel para journalist ditantang untuk melakukan Making Bed layaknya housekeeper di hotel berbintang. Kompetisi dilakukan selama 10 menit perronde-nya. Selama 10 menit itu, para Juri menilai kesempurnaan making bed, dengan mengacu pada 4 poin penilaian; waktu/kecepatan (time/speed), kerapihan (neatness), kreatifitas (Creativity), dan penampilan secara keseluruhan (Overall Appearance). Kompetisi unik ini digelar oleh Grand Istana Rama pada hari Rabu, 9 Oktober 2013, yang melibatkan seluruh awak media sebagai pesertanya, dari mulai redaktur, editor, wartawan, kameramen, direktur program, fotografer, pembawa berita, hingga penyiar. Dan pemenang pertama yang berhak membawa pulang satu unit sepeda motor adalah Gabriella Ika dari Koran Metro. Posisi kedua adalah Iyos Kusuma dan ketiga adalah Aries Wicaksono. Pemenang favorit pertama adalah Jannik dan kedua adalah Rudianto. Selamat!


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

19


LEISURE WHITE TRUFFLE DELIGHTS Musim white truffle telah tiba, dimana musim ini hanya berlangsung dalam periode yang sangat singkat dalam satu tahun. Rosso, Italian restaurant menghadirkan bahan baku berharga ini untuk para pecinta kuliner di Jakarta dengan mempersembahkan White Truffle Delights dari tanggal 9 hingga 30 November 2013. Karena begitu langka, white truffle dianggap paling bernilai di pasaran dan juga dikenal sebagai ‘berlian dapur’. Italian Chef Oriana Tirabassi akan menyajikan variasi masakan yang menggunakan olahan white truffle dalam pilihan makanan khas tanah kelahirannya. White truffles banyak dijunjung tinggi di banyak belahan dunia karena kemewahannya, bahkan di kalangan international haute cuisine. White Truffle Delights menyediakan sembilan pilihan hidangan. Kita dapat memulai dengan pilihan dari antipasti menu, seperti Crudo of Wagyu Beef Tenderloin with White Truffle and 36-month Parmigiano, Sautéed Scallop with Light Polenta and White Truffle atau Poached Eggs with Asparagus, Light Cheese Fondue and White Truffle. Selanjutnya kita dapat merasakan Potato dan Leek Soup with White Truffle yang hangat. Untuk melengkapi pengalaman bersantap, Chef Oriana menawarkan main

course seperti Roasted Butter Fish Fillet Wrapped in Smoked Bacon, Cream Spinach and Truffle Jus atau Seared Duck Breast Tartare, Foie Gras, Apple Terrine and White Truffle.

SAJIAN DIM SUM AKHIR PEKAN DI ORIENTAL CAFÉ

Ingin mencicipi menu menarik di hari akhir pekan? Dim sum bisa jadi pilihannya. Kalau sudah begitu, mari berkunjung ke Oriental Cafe, restoran berlokasi di lantai dasar REDTOP Hotel & Convention Center Jakarta, jalan Pecenongan 72, Jakarta Pusat. Khusus hari Sabtu, Minggu dan Hari Besar, Oriental Cafe mempunyai menu spesial dim sum untuk brunch buffet. Tersedia 35 jenis dim sum yang disajikan prasmanan mulai dari pukul 10.00 WIB – 15.00 WIB. Bisa juga dipesan a la carte untuk setiap harinya mulai dari pukul 11.00 WIB – 24.00 WIB. Dim sum tersebut dibuat langsung oleh koki yang sudah ahli dan mempunyai spesialisasi dim sum. Ada yang dikukus, dipanggang atau digoreng. Rasanya juga ada yang manis dan ada pula yang gurih. Dalam satu porsi berisi tiga potong. Salah satu jenis Dim Sum yang patut Anda coba adalah Hakau, lembaran adonan yang tipis dengan isian udang, atau Wotiek, panfried dumpling dengan isian daging ayam. Sementara itu, menumenu populer seperti siomay, fupekin , bakpau, angsio kaki ayam juga jadi andalan Oriental Cafe. Kalau suka dim sum manis, jangan lupa memesan onde-onde yang kulitnya renyah dengan isian adonan kacang merah ini legit rasanya. Jadi tunggu apa lagi? 20

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

21


LEISURE

Grand Zuri Malioboro Yogyakarta

WE KNOW HOW TO PLEASE YOU Enjoy your Sunday dengan menikmati kemalasan Anda dalam mengurangi aktifitas selama bekerja lebih dari seminggu. Grand Zuri Malioboro Yogyakarta menawarkan paket LAZY SUNDAY dimana Anda bisa menikmati waktu bermalasan dengan fasilitas seperti free entrance ke Infinity swimming pool , Free Sunday Brunch di Cerenti Restaurant hingga pukul 12.00 siang. Bagi yang malas keluar kamar bisa mendapatkan free Room Services dan anda dapat merileksasi tubuh Anda di De Tripta Spa & Massage dengan potongan harga 30%. LAZY SUNDAY ini sebagai program yang sangat memanjakan para tamu yang menginap di Hotel Grand Zuri Malioboro Yogyakarta. Berlokasi hanya 3 menit dari Malioboro dan merupakan hotel yang bernuansa minimalis dengan 4 Meeting Roooms, 1 VIP Meeting Room, dan Anda bisa menikmati nuansa musik di Zuri Lounge serta Teracce Cafe, sesuai dengan motto kami “WE KNOW HOW TO PLEASE YOU. Jadi tunggu apalagi?

Loft Duplex Room di ibis Styles Bali Kuta Circle Pesona Bali memang tidak pernah pupus, bahkan geliat pariwisata di Pulau Dewata ini selalu bertambah. Nah, saat berlibur bersama keluarga ke Bali salah satu penginapan yang cocok adalah Ibis Styles Bali Kuta Circle yang berlokasi di daerah Simpang Siur yang ramai dan tepat bersebelahan dengan pusat perbelanjaan. Hotel ini menyediakan 190 kamar dengan desain modern. Bagi tamu yang bepergian dengan keluarga, kamar tipe Loft Duplex Room / Ruang Rangkap Loteng adalah pilihan yang tepat. Tersedia 10 kamar tipe ini yang dirancang khusus bertingkat dengan ukuran 32 m2 dan dapat mengakomodir empat orang dewasa. Tipe tempat tidur dapat dipilih, terdiri dari satu tempat tidur ukuran king 22

LIONMAG NOVEMBER 2013

size pada tingkat atas dan dua tempat tidur ukuran single atau satu tempat tidur ukuran King size pada lantai bawah. Kamar dilengkapi juga dengan TV LCD 32 inci, brankas, mini bar, alat pembuat teh/kopi, akses Wi-Fi gratis, dan fasilitas lainnya.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

23


WISDOM IN THE AIR

12

Prinsip Kepedulian

OLEH: Jemy V. Confido

K

onon, dikisahkan, pada suatu senja di tepi pantai, Xenna berjalanjalan bersama seorang ratu di tepi pantai. Sang Raja yang dikenal lalim dan kejam tengah terbaring sakit-sakitan menanti ajalnya meskipun aura kekejiannya tidak juga memudar. Sementara itu, Sang Ratu tengah menulis sebuah kitab kebijaksanaan (book of wisdom) yang diharapkan menjadi tuntunan hidup bagi seluruh rakyatnya. Buku itu berisi keteledanan-keteladanan dan

24

LIONMAG NOVEMBER 2013

kebaikan-kebaikan yang harus dilakukan oleh seluruh rakyat di kerajaan tersebut. Terang saja, buku itu ibarat setetes air di tengah padang pasir bagi rakyat yang hidup di bawah kekejaman seorang raja yang lalim. Aneh bin ajaib, Sang Ratu mengumandangkan bahwa penulis book of wisdom adalah suaminya dan bukan dirinya. Menyaksikan keganjilan tersebut, Xenna, sang pendekar, dengan kritis bertanya, “Ratu, Anda yang menulis kitab ini dengan susah payah tetapi kitab ini akan dikenang sebagai karya dari

suami Anda. Apa untungnya bagi Anda?� Sang Ratu dengan senyumnya yang bijak menjawab, “Yang beruntung adalah seluruh rakyat negeri ini karena mendapatkan sebuah kitab yang sangat berharga. Tidak penting siapa yang menulis kitab ini. Yang penting adalah kitab ini dibaca dan diamalkan oleh seluruh rakyat negeri ini.� Sungguh suatu sikap yang luhur yang telah diperlihatkan oleh Sang Ratu. Suatu sikap yang hanya dimiliki oleh seseorang yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap negerinya. Beberapa waktu yang lalu, televisi-televisi kita cukup rajin menggelar reality show. Beberapa di antaranya cukup menarik untuk disimak dan bahkan sangat berbobot karena menyentuh nilainilai kemanusiaan yang tinggi. Salah satunya adalah tentang memberikan pertolongan. Dalam salah satu reality show, diaturlah skenario dimana seseorang yang merupakan aktor dari pembuat reality show tersebut berada dalam kesulitan dan berusaha meminta tolong kepada orang-orang di sekitarnya. Seperti sudah diduga, kebanyakan orang yang dimintai tolong akan menolak dan bahkan menghindar. Hal ini sangat masuk akal karena setiap orang punya kesibukan dan kepentingan masingmasing tentunya. Belum lagi resiko menjadi korban penipuan atau bahkan tindak kejahatan lainnya. Siapa yang mau mendapat masalah bukan? Setelah si aktor meminta tolong ke sana kemari dan tidak mendapatkan pertolongan yang dia cari, sang penolong yang dinantinatikan akhirnya datang juga. Uniknya, seringkali sang penolong adalah orang yang tidak disangkasangka. Mereka biasanya adalah orang-orang yang secara ekonomi


HOSPITALITY from THE HEART desa ubud - bali

With many of hotels covering all of Indonesia’s major cities, there’s a Santika hotel waiting for you no matter where you choose to roam. Every Santika hotel offers the same winning combination of traditional designs and service that comes from the heart. So wherever your leisure or business travel may lead you, you will find Santika Indonesia Hotels & Resorts at your service.

Y O G Y A K A R T A

the royal collection thE samaya sEminyak | thE samaya ubud | thE kayana sEminyak | royal ambarrukmo

jogja | santika premiere dyandra hotEl & ConvEntion mEdan | hotel santika

premiere bali | jakarta | jogja | malang | sEmarang hotel santika bali (kuta, siligita nusa dua) bandung | bangka | bogor | bsd City - sErPong | bEngkulu | CirEbon | jakarta - tmii | makassar mataram - lombok | Pontianak | surabaya (PandEgiling, jEmursari) | tasikmalaya | Palu |

PurwokErto | amaris hotel ambon | bali ( lEgian, Pratama - nusa dua) | bandung (Cimanuk, CihamPElas)

bogor | bugis - singaPorE | CirEbon | Embong malang - surabaya | jakarta (bandara soEkarno-hatta, mangga bEsar, mangga dua squarE, Panglima Polim, Panglima Polim 2, sEnEn, tEndEan, thamrin City, juanda, sEasons City, dr. susilo grogol) | jogja | banjar (kalsEl | makassar (Panakkukang) | malang (jawa timur) Palangkaraya (kaltEng) | PEkanbaru (riau) | sEmarang next opening hotels santika premiere gubEng - surabaya | bintaro - tangErang sElatan

reservation center

| hotel santika dEPok

| Cikarang

|

kota haraPan indah - bEkasi

| amaris hotel

bEkasi barat | PalEmbang

Ph: (62-21) 270 0027 | Fax: (62-21) 270 0350 | E-mail: reservation@santika.com | www.santika.com | www.amarishotel.com INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR 25


pas-pasan atau berkekurangan. Bahkan tidak jarang para penolong ini memiliki kekurangan secara fisik jasmaniah meskipun hal tersebut tidak mengurangi kemuliaan hati mereka. Sungguh orang-orang yang memiliki kepedulian yang sangat tinggi. Dunia ini akan menjadi indah bila dihuni oleh orang-orang yang peduli. Demikian kata Sang Pujangga. Memang benar, ”peduli” adalah sebuah kata yang sudah sangat sering kita dengar dan bahkan kita ucapkan. ”Aku peduli.” Demikian seorang pria berusaha meyakinkan kekasihnya. ”Emang siapa yang peduli?” Seorang anak remaja membalas ledekan temannya. Bahkan para pucuk pimpinan sering juga mendengungkan kepedulian. Tetapi apakah kita sudah benarbenar memahami arti kepedulian? Terlebih lagi, sudahkah kepedulian menjadi karakter kita yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari? Kata ”peduli” atau ”kepedulian” memiliki spektrum yang luas. Dua ilustrasi di atas membuktikan kepada kita bahwa ”kepedulian” tidak memandang strata atau kedudukan. ”Kepedulian” bisa dimiliki oleh seorang ratu tetapi juga bisa dimiliki oleh seorang pedagang minyak keliling yang memiliki handycap untuk berjalan. ”Kepedulian” juga merupakan sesuatu yang melimpah sehingga ia bisa hadir dimana saja dan kapan saja dan tidak menjadi berkurang karena kita memberikannya kepada orang lain. Namun disitulah letak kelemahannya. Karena begitu luasnya spektrum ”kepedulian” maka maknanya bisa menjadi kabur tanpa kita sadari. Karena begitu berlimpahnya ”kepedulian” maka kita mengabaikannya dan menganggap

26

LIONMAG NOVEMBER 2013

hal tersebut sebagai sesuatu yang sudah semestinya (take it for granted). Karena kedua alasan tersebut di atas, maka ”kepedulian” bisa menjadi sesuatu yang langka dan mungkin saja punah dari hati nurani manusia. Sebelum hal itu benarbenar terjadi, kita perlu melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk melestarikan ”kepedulian”. Salah satunya adalah dengan menggali kembali prinsip-prinsip yang terkandung dalam ”kepedulian”. Dalam perjalanan menemukan kembali arti ”kepedulian”, saya melakukan pengamatan terhadap orang-orang yang menurut hemat saya telah memperlihatkan sikap peduli. Hasilnya saya mendapatkan dua belas prinsip berikut ini: 1. PEDULI BERARTI MEMBERI PERHATIAN kepada hal kecil yang mengakibatkan dampak besar (dan bukan memberikan perhatian kepada hal besar tetapi memberikan dampak kecil). 2. PEDULI BERARTI BERKOMUNIKASI dengan orang yang disayangi meskipun dialog yang dilakukan sepertinya tidak berjalan dengan baik. 3. PEDULI BERARTI MENGERTI situasi orang yang disayangi meskipun orang tersebut tidak menyadari situasi yang sedang dihadapinya. 4. PEDULI BERARTI MELAKUKAN TINDAKAN DENGAN SEGERA pada kesempatan pertama dan bukan sekedar berkotbah belaka. 5. PEDULI BERARTI MEMBERI KENYAMANAN terhadap orang yang disayangi bahkan pada saat-saat yang paling sulit sekalipun.

6. PEDULI BERARTI PANJANG KASIH DAN SABAR serta memberikan bimbingan kepada orang yang disayangi untuk menemukan dan mencapai tujuannya. 7. PEDULI BERARTI BERBAGI bahkan untuk hal-hal yang paling berharga sekalipun sesuai kebutuhan orang yang disayangi. 8. PEDULI BERARTI KOMITMEN JANGKA PANJANG bahkan ketika orang yang disayangi sudah tidak ada lagi. 9. PEDULI BERARTI MEMAAFKAN bahkan untuk hal yang paling menyakitkan sekalipun demi tujuan yang lebih mulia. 10. PEDULI BERARTI PERCAYA terhadap orang yang disayangi, terhadap diri sendiri dan terhadap visi bersama. 11. PEDULI BERARTI MENYUCIKAN diri dari kepentingan pribadi. 12. PEDULI BERARTI MENCINTAI. Cinta harus memilih tetapi sekali keputusan telah dibuat, tidak ada dalih lagi untuk berhenti mencintai. Bayangkan bila kita menerapkan ke-dua belas prinsip kepedulian tersebut dalam hidup kita. Bayangkan bila hal itu kemudian menginsiprasi orang-orang di sekitar kita untuk juga melakukannya. Bayangkan bila akhirnya bangsa ini menjadi bangsa yang ulung dalam menerapkan ke-dua belas prinsip kepedulian tersebut. Sungguh sebuah negeri yang indah bukan? Sebuah negeri yang sudah melangkah ketahap peradaban yang lebih tinggi dalam sejarah umat manusia. Benar kata Sang Pujangga, dunia ini akan menjadi indah bila dihuni oleh orangorang yang peduli. Semoga kita bisa lebih peduli! www.jemyconfido.com


ibishotel.com | accorhotels.com

from IDR

458.000

nett including Breakfast & Wi-Fi

NOW OPEN in JAKARTA SENEN Located just 5 minutes drive from Senen Railway Station and 10 minutes drive from Gambir Train Station and the Monas National Monument. Ibis Jakarta Senen has 155 rooms and surrounded by shops, banks, offices and medium-sized businesses. TASTE Restaurant and lobby bar is the perfect place for relaxing, whether for business or leisure travelers. In addition, the hotel has five modern Hi-Tech meeting rooms. ibis Jakarta Senen: Jl. Kramat Raya No.100 - Jakarta Pusat 10420 - Indonesia T: +62 (21) 319 200 33 F: +62 (21) 319 332 75 E: reservation@ibis-jakarta-senen.com

BRAND NEW IBIS, BRAND NEW COMFORT.

Find ibis Family Indonesia :

Jakarta - Bandung - Semarang - Solo - Surabaya - Malang - Yogyakarta - Pekanbaru - Padang - Balikpapan - Bali INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

JOIN OUR GLOBAL LOYALTY PROGRAM AT ACCORHOTELS.COM

27


TRAVELING DANAU TOBA

Jendela Batak

di Huta Bolon Teks & Foto: Afriadi Hikmal

28

LIONMAG NOVEMBER 2013


Suasana kampung tradisional Batak Huta Bolon saat pertunjukkan tari.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

29


K

ecantikan panorama Danau Toba, danau kesohor di wilayah Sumatera Utara, sudah menjadi perbincangan banyak wisatawan, baik domestik, pun mancanegara. Keindahan alam berpadu keunikan budaya lokal membuat kawasan ini layak menyandang gelar destinasi wisata nomor wahid. Sebuah letusan mahadahsyat sekitar 73 ribu hingga 75 ribu tahun silam menyisakan lukisan alam yang indah tak terkira. Letusan tersebut membentuk kaldera, kemudian terisi air, yang kini dikenal dengan sebutan Danau Toba. Tak hanya meninggalkan jejak berupa danau,

30

LIONMAG NOVEMBER 2013

keunikan lainnya juga muncul di tengah hamparan kaldera penuh air tersebut. Lantaran tekanan magma terus-menerus, di tengah danau pun muncul ‘’gumpalan tanah’’ yang kemudian disebut Pulau Samosir.

Batak dan Pulau Samosir Ketika menyebut Sumatera Utara, kebanyakan orang akan mengaitkannya dengan suku ternama yang mendiami provinsi ini, yakni Batak. Meski suku Melayu juga tak kalah banyak, toh anggapan itu tak juga berangsur pergi. Sisi positifnya, anggapan tersebut membuat eksistensi suku Batak tak tergoyahkan. Pulau Samosir diyakini sebagai daerah asal orang Batak. Layaknya

kebanyakan wilayah di Indonesia, cerita rakyat menjadi cikal bakal kepercayaan dan kisah yang terus menarik perhatian wisatawan. Di Pusuk Buhit pada ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan Danau Toba, berdiri Desa Sianjur yang merupakan perkampungan pertama masyarakat Batak. Menurut cerita yang beredar, di perbukitan inilah asal-usul leluhur suku Batak. Konon Pusuk Buhit begitu sakral lantaran menjadi tempat leluhur suku Batak yang kali pertama diturunkan dari Banua Ginjang atau kahyangan. Sang leluhur yang disebut Si Raja Batak lantas bertemu Ompu Mulajadi Na Bolon atau ‘’Tuhan’’ yang saat itu berkenan menampakkan diri.


(hal 30) Kapal pengangkut penumpang melintas di Danau Toba dilihat dari kawasan Dumasari, Pulau Samosir. (hal 31) Penari Pria dan Wanita menari sebelas tari tradisional selama hampir satu jam penuh.

Menilik Jejak Batak di Museum Bangunan ini menyandang nama Museum Huta Bolon dan terletak di Desa Simanindo, Kelurahan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Di museum ini tersimpan benda-benda klasik peninggalan budaya Batak masa lampau. Keberadaannya juga untuk menjaga tradisi etnis Batak agar tidak hilang tergerus perkembangan zaman. Untuk mencapai museum ini diperlukan perjalanan sekitar 4 jam dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, menuju Parapat. Perjalanan

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

31


(atas) Wisatawan menari bersama para penari dalam Tarian Bersama. (bawah) Wisatawan dalam Tarian Bersama.

32

LIONMAG NOVEMBER 2013

lalu dilanjutkan menyeberang ke Pulau Samosir dengan kapal besar selama 45 menit. Pilihan lain, bisa menggunakan kapal penumpang dengan waktu tempuh sekitar 25 menit. Setelah kapal merapat, dilanjutkan perjalanan darat selama 30 menit.

Jauh? Tak perlu merisaukan jarak yang cukup jauh ini. Semua lelah akan terbayarkan setelah menapaki area Museum Huta Bolon yang sejuk dan rindang. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Di Sumatera Utara terdapat cukup banyak museum, namun saya memilih tempat ini karena menyajikan aktraksi paling lengkap. Destinasi ini bahkan telah masuk dalam daftar rekomendasi Lonely Planet. Museum Huta Bolon Simanindo merupakan rumah adat warisan Raja Sidauruk yang sejak 1969 dijadikan museum terbuka (open air museum). Untuk memasuki museum yang dibuka setiap hari mulai pukul 09.00-17.00 ini, pengunjung dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp 30 ribu. Atraksi yang disajikan museum ini berupa tarian khas suku Batak. Para penari merupakan warga sekitar museum yang tak lagi perlu


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

33


ini. Sigale-gale merupakan salah satu kebudayaan Batak Toba yang dibanggakan. Boneka gerak ini menyimpan suatu cerita mistis yang mengagumkan. Kisah betapa kasih sayang orangtua kepada anaknya tak pernah berujung. Alkisah, seorang raja yang jatuh sakit lantaran dirundung duka setelah kematian putra tercinta bernama Manggale dalam sebuah peperangan. Untuk mengobati sang raja, dibuat suatu upacara di kerajaan dengan menyediakan boneka kayu menyerupai wajah Manggale. Dalam upacara itu, sang tabib memanggil roh Manggale dan dimasukkan ke boneka kayu tersebut. Boneka Manggale pun menari dengan iringan khas musik Batak.

Di Balik Layar Para Penari

(atas) Wisatawan memberikan tips saat tarian Sigale-gale yang menutup pertunjukkan. (bawah) Penari dengan tari Gondang Pangurason, yang bercerita seorang perempuan disusupkan roh dan menari dengan cipratan air meminta berkah.

34

LIONMAG NOVEMBER 2013

mengikuti kursus terlebih dahulu. Mereka sudah menari secara turun-temurun. Atraksi tarian ini dimulai setiap pukul 10.00 WIB setiap hari kecuali Minggu, yakni pada pukul 11.45 WIB. Tarian yang dipertunjukkan cukup beragam, mulai dari tarian selamat datang, tari persembahan, tari muda-mudi, tari perayaan, hingga tarian Sigale-gale. Para pengunjung pun dapat ikut menari pada sesi tertentu. Sigale-gale merupakan bagian inti dari pertunjukan di museum

Rata-rata penari di museum ini melakukannya sebagai sambilan. Selain menari, mereka memiliki pekerjaan berbeda-beda. Kecintaan terhadap budaya Batak yang membawa mereka terus menari setiap harinya. Setiap penari mendapatkan Rp 15 ribu untuk sekali pertunjukan menari di luar tips yang diberikan pengunjung. Begitu tiba di museum, mereka langsung menuju Rumah Bolon untuk berganti pakaian dan mempersiapkan diri. Setelah mendapat aba-aba dari pengurus museum, mereka pun turun menyapa dengan sapaan ‘’Horas’’. Di awal pertunjukan, pengunjung menyaksikan dari Rumah Lumbung yang berseberangan dengan Rumah Bolon. Selama sekira satu jam, mereka mempertunjukkan berbagai tarian yang merupakan refleksi kebudayaan Batak. Menjelang akhir tarian pengunjung dapat ikut menari bersama. Sembari menari, biasanya saat tarian Sigalegale yang dilakukan sebagai penutup, pengunjung memberikan uang tips ke dalam kotak.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

35


TRAVELING Rinjani

RINJANI

Merengkuhi Paras Dewi Anjani TEKS & FOTO: R. HERU HENDARTO

36

LIONMAG NOVEMBER 2013


‘’Cepat, kenakan jaketnya semua! Jangan ditunda lagi!’’

S

Segara Anak dan Baru Jari disiram cahaya pagi, tiga Gili di kejauhan.

uara tegas Mas Syam itu langsung hilang tertelan angin. Saat itu ketinggian tanah yang kami pijak 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Celana dan pakaian sudah basah kuyup sedari sore. Badan serasa lemas. Namun kami sudah terlambat tiga jam dari jadwal seharusnya. Kencang angin samping bercampur titik air berembus kuat menerjang malam. Jaket windproof tak mampu membendung suhu yang hanya 15 derajat Celcius. Perlahan saya melangkah dengan gigi gemeretak dan kedua tangan mendekap silang di dada. Rasanya perjalanan ini terhenti sampai titik ini. Tak lagi kuat rasanya kaki melangkah dalam kondisi seperti ini. Mengandalkan cahaya headlamp yang kian redup, begitu nyeri terasa di kaki kala terantuk akar pohon dan bebatuan. Namun bayang-bayang batang cemara Plawangan Sembalun menjadi penyemangat sekaligus penyaksi bisu jerihnya perjalanan ini. Saat mata nanar didera letih, benak menerawang ke penggalan masa setahun silam. ‘’Bagaimana Ru, Rinjani kita?” tanya Gusur, sahabat semasa kuliah, menggoda saya. Kami bukan maniak mendaki meskipun beberapa gunung bermedan cukup menantang seperti Lawu, duo Merapi-Merbabu, dan Sindoro-Sumbing pernah kami susuri hingga puncak. Belum lagi bukit-bukit kecil berketinggian 200 hingga 1.000 meter yang sangat sering kami lalui saat praktikum lapangan. Sempat tertunda satu tahun karena hambatan izin cuti salah seorang rekan, akhirnya Rinjani mantap kami pilih. Saya, Gusur ditemani istrinya (Lasma), Cahyo, serta dua rekan kerja Gusur mantap mendakinya. Tiga bulan sebelum pendakian, kami mulai menyibukkan diri melatih kaki. Saya memilih aktivitas lari cepat sejauh 2,2 km tiga kali seminggu dan jalan kaki ke kantor pergi-pulang sejauh 5 km dengan frekuensi dua hingga empat kali seminggu.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

37


(kiri) Deretan tenda para pendaki di Plawangaan Sembalun. (kanan) Bersiap-siap menaklukkan Bukit Penyesalan.

Hari pendakian pun tiba. Start dari Sembalun, kami bersyukur menatap mendung kelabu menggelantung memayungi hijau savana. Jika terik mentari menerpa, savana ini bakal menjelma bak ‘’gerbang neraka’’ untuk jalur pendakian. Meski demikian, kaki saya sudah mulai melambat. Beban 18 kg dari carrier 55 L kian mengirimkan rasa nyeri di bahu padahal beban tas kamera sudah ditanggung Mas Syam, guide kami, dua jam setelah kami mulai berjalan. Serombongan turis Korea menyalip, malu juga rasanya melihat usia mereka yang lebih tepat dipanggil kakek dan nenek tetapi langkahnya masih kencang. Amboi, Prada goes to mountain. Walau nafas tersengal, saya masih sempat memotret salah satu nenek Korea berjalan dengan tas mewah itu di pinggangnya. Jarang-jarang lihat yang beginian di areal pendakian gunung. Pos Satu terlewati dan matahari sudah melintas atas kepala kala kami beristirahat di Pos Dua. Para porter bahkan tiba kira-kira 30 menit sebelumnya. Terpal penutup darurat pun siap. Makan siang dihidangkan. Meski terlambat tiba satu jam dari jadwal seharusnya, toh di Pos Dua ini kami masih bisa bercanda, tertawa lepas, dan berfoto bersama. Pos-pos selanjutnya kami lalui perlahan hingga terhenti sejenak di ‘’pintu neraka’’. Di depan lereng terjal

38

LIONMAG NOVEMBER 2013

mesti kami lewati sebelum menembus punggungan atas. Jika ada yang bercanda dengan menyebutnya ‘’Tujuh Bukit Penyesalan,’’ saya kira terlambat karena sedari tadi sebenarnya saya sudah menyesal. Tiga botol air mineral 1,5 liter sudah saya habiskan namun tidak banyak membantu menopang kaki menapak stabil. Segala teknik melangkah dan pengaturan nafas sudah saya praktikkan sebelum sampai pada pikiran, yang paling mumpuni sepertinya aplikasi melangkah naik 10 kali diselingi berdiri diam atur nafas selama lima detik. Terus begitu berulang-ulang. Jika ada satu hal yang menghibur di tapak ini, tak lain pepohonan rindang di sepanjang jalan. Namun hiburan itu sepertinya tidak cukup meringankan rasa nyeri di lutut kanan dan paha kiri saya akibat cedera lama. Sudah begitu hujan lagi. Saking derasnya, basah baju dan celana tembus hingga dalam. Rasanya tiada tersisa tenaga untuk sekadar menurunkan carrier dan mengeluarkan jas hujan. Langkah pun melambat dan semakin tertinggal hingga malam tiba.

Ketegasan Penyemangat Plawangan Sembalun adalah saksi perjuangan kami yang nota bene berjalan tipis di antara titik nadir terkurasnya fisik versus sisa mental yang masih membara dalam godaan redup.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

39


Satu jam sebelum puncak.

‘’Siapa yang ikut lagi, cepat keluar!” Saya, Gusur, dan Lasma kaget mendengar bentakan Mas Syam. Yosef, rekan kerja Gusur, keluar dari hangatnya tenda. Dua rekan lainnya telah lempar handuk putih alias TKO. Bisa dimaklumi jika Mas Syam bersikap tegas karena summit attack ini bakal tak kalah melelahkan. Keamanan dan keselamatan kami juga menjadi tanggung jawabnya. Bisa lelap mulai pukul 22.00 malam itu, saya merasa cukup fit. Malam sebelumnya kami memang kurang care. Meski lelah sehabis ngantor sore harinya, sepanjang flight dari Jakarta ke Mataram malah kami habiskan dengan menonton film, plus penat perjalanan darat menuju Sembalun. Malam sebelumnya kami baru bisa tertidur setelah briefing pukul 01.00 dini hari, namun sudah harus bangun pukul 04.30 sehingga fisik cukup drop. Menjelang pukul 03.00, kami mulai berjalan menembus pekat malam berbintang. Sengaja kami mulai summit attack ini lebih awal untuk mengantisipasi lambatnya langkah dibandingkan para pendaki lain. Mengganti carrier dengan daypack kecil, langkah kaki saya pun mulai bisa menandingi Mas Syam dan porter yang menemani.

40

LIONMAG NOVEMBER 2013

Hujan deras sebelumnya membuat pasir sepanjang trek ke puncak menjadi agak padat. Benar kata orang ‘’dua langkah naik, satu langkah turun’’. Namun setidaknya jalur pasir ini bebas debu. Terlebih nyaris tak ada angin berembus. Kombinasi hujan, petir, angin, atau hamburan debu tebal bisa membuat jalur Rinjani tidak terseberangi. Satu jam lewat. Saya selalu berjalan di sisi tengah jalur atau memilih merapat ke kaki tanggul. Saya ingat betul pesan saat briefing agar selalu menghindari sisi kanan pendakian karena jurang curam tampak samar membayang dalam gelap. Di satu titik tiba-tiba saya terperanjat. Kaki tak lagi kuat diayunkan, napas tersengal hebat, dan pandangan mata berkunangkunang. Saya memutuskan duduk beristirahat lama. Mentari mulai semburat merah. Bundarnya terhalang awan tebal. Lewat sudah kesempatan melihat sunrise dari puncak. Baru dua menit selonjor, tubuh saya menggigil hebat. Tak betah berdiam diri, meski badan masih limbung saya memaksakan bergerak naik. Mas Syam tiada henti menyemangati saya. Maklum, saya di posisi paling atas dibandingkan lainnya. Kalau saya tidak


HOTEL Tebet Jakarta

Tidur nyaman, saku aman

Hanya 5 km dari pintu tol Pancoran dan 6 km ke SCBD

POP! Hotel Tebet Jakarta Jl. Dr. Soepomo no.29, Jakarta Selatan 12810 Indonesia

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

41


Turis Korea meletakkan soju dan bergantian bersujud.

berhasil sampai pucak, bagaimana lainnya? Apa pula gunanya si guide ikut menemani? Saya melirik jam Protrek di pergelangan kiri, terbaca suhu 4 0C. Sinar kuning menyilaukan mata menyembur dari ufuk timur. Seketika tanah tempat saya berpijak terang-benderang. Puncak tampak menggantung tepat di kepala. Hanya sekelebatan jangkauan tangan rasanya, tetapi para pendaki hanya bisa mendekat dengan kecepatan siput. Sangat lambat. Bahkan, banyak yang kelelahan dan memutuskan tidur di atas pasir yang lebih hangat.

Kemiringan Terakhir Tak kurang dari 40 derajat estimasi kemiringan lereng terakhir penentu ini. Ketika pendaki lain mulai bergerak turun dari puncak, saya sendiri masih berjuang menuju atas. Rasanya iri banget melihat para bule nyaman berjalan hanya dengan jaket tipis, sepatu kets, dan celana pendek. Sapaan penyemangat pun berhamburan keluar dari bibir pendaki lokal, ‘’Ayo Pak, sedikit lagi..., tanggung!’’

42

LIONMAG NOVEMBER 2013

Puncak memang segalanya bagi saya, tentu juga bagi mayoritas pendaki lain. Pukul 06.15, akhirnya saya menginjak punggungan teratas gunung tertinggi ketiga di Nusantara ini. Angka 3726 m dpl cukup membuat bulu kuduk saya merinding. Ekspresi para pemuncak pun bermacam-macam. Ada yang heboh berfoto-foto. Pendaki cewek saling berpelukan. Tak ketinggalan, para pendaki sepuh dari Korea meletakkan soju, bergantian duduk, dan ‘’menyembah takzim’’ ke arah tiang plang penanda puncak. ‘’Kalau mau nangis, nggak papa kok, Mas, biasa,’’ ujar Mas Syam. Serasa tak percaya, tapi ini nyata terjadi. Kaki saya sudah menjejak puncak Rinjani. Di gunung ini sebuah misteri tercipta dan terekam turuntemurun hingga kini. Tentang hadirnya Dewi Anjani yang diyakini lahir dari pernikahan Raja Selaparang dengan makhluk halus yang mendiami Rinjani. Alkisah, pernikahan terjadi sebagai perjanjian sang raja yang meminta hujan mengguyur wilayah Kerajaan Selaparang yang kala itu dilanda kemarau panjang. Danau Segara Anak tersaji di kaki utara, tampak elok menghijau dengan sembulan Gunung Baru Jari-nya. Amazing. Inilah pemandangan klasik Rinjani yang tak tertandingi. Tentang Segara Anak, hingga kini warga suku Sasak dan Hindu Dharma di Pulau Lombok kerap meminta hujan kepada Dewi Anjanji dengan ritual Mulang Pekelem, memberikan persembahan berupa lempengan emas beraneka bentuk mahkluk air untuk ditenggelamkan ke Segara Anak. Selain Segara Anak, di kejauhan saya lihat samar-samar tiga Gili (Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan) berjejer tersaput kabut. Punggung saya sudah tersiram matahari dan hangat mulai merambat. Segelas kopi panas telah bersemayam di lambung. Tenaga dan semangat pun kembali terbit. Tiga rekan lainnya telah tampak mendekat. Tak kalah dengan gaya para ABG, kami pun norak berfoto. Menuntaskan janji kepada Mas Syam, saya menuruni Rinjani dengan setengah berlari, tepatnya meluncur dan memerosotkan kaki. Dengan melangkah lebar dan meluncurkan tapak sepatu pada pasir lepas, kecepatan


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

43


Debu campur kabut mulai mengiringi saat turun.

turun saya dua kali waktu yang dibutuhkan untuk naik. Walhasil, kami berdua berlomba berpacu turun meninggalkan rekan yang lain. Saya tak peduli, berlari menuruni gunung benar-benar adalah bayangan masa lalu yang hidup kembali. Mas Syam melangkah pendek tetapi cepat, saya lebih panjang tapi lambat. Beberapa kali saya tertipu. Banyak bebatuan tersembunyi, tertutup permukaan pasir. Terlanjur pede menjejakkan kaki sekuatnya, ujung batu vulkanik sukses menahan tumit sepatu menggagalkan proses merosot. Nyaris terbanting karena kaki tertahan mendadak, sarung tangan kiri saya bolong di kedua ujung jari saat menahan jatuhnya tubuh. Tiba lagi di Plawangan dengan penuh debu. Pancake pisang dan teh hangat sudah menyambut saya. Tenda-tenda di sekeliling kami sudah jauh berkurang. Sebagian besar sudah packing dan bergerak turun menuju Segara Anak.

Bergairah meski Tidak Fit Di antara kami berenam, tidak satu pun dalam kondisi fit. Rata-rata mengalami cedera kaki. Setelah berkumpul dan berdiskusi dalam tenda, kami putuskan camping di Danau Segara Anak sebelum sisa hari terakhir akan kami habiskan mengunjungi Air Terjun Tiu Kelep dan Kota Mataram.

44

LIONMAG NOVEMBER 2013

Perjalanan turun pun sangat kami nikmati. Selain tak membawa barang, beban target menuju puncak sudah pupus. Baru kali ini saya menikmati indahnya Bukit Penyesalan dan hamparan savana. Gerimis masih turun membawa kabut mengawang rendah. Peristiwa menggelikan terjadi di saat kami berpapasan dengan seorang pendaki muda berbadan gempal. Siang sehari sebelumnya kami menyalip dia di Pos Tiga. Sore hari berikutnya kami masih melihat ia duduk terengah-engah. Meski kelihatan sangat capek, pemuda itu masih bisa bercerita dan tertawa bersama kami. Dari perbincangan dengannya, kami sadar betapa ‘’rekor’’ kami terpecahkan olehnya. Jika orang lain butuh hanya 8 jam untuk tiba di Plawangan Sembalun dan kami memerlukan 12 jam, namun pemuda itu sudah menghabiskan total waktu 20 jam bersih berjalan tetapi baru mencapai lereng bawah Bukit Penyesalan. “Sometimes it’s the journey that teaches you a lot about your destination.” Mungkin quote terkenal ini cocok untuk pembelajaran saya. Puncak sudah saya rengkuh, namun agak menyesal karena kurang menikmati proses pendakian. Latihan fisik yang belum optimal untuk mengantisipasi usia dan kurang cukup beristirahat menjadi pareto utama.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

45


TRAVELING tunisia

Western Tunisia

Salt Lakes, Canyons & Oasis Towns TEXT & PHOTOS: PETER MILNE

46

LIONMAG NOVEMBER 2013

O

asis villages, vast date-palm groves, shimmering endless salt lakes, and deep sandstone canyons: all help to make up one of the most interesting regions in Tunisia to visit, the central western region of Tozeur and the Jerid, which lies towards the border with Algeria to the west. The small communities that live here are famous for their dates, which are reputed to be Tunisia’s (and the world’s) best. To the west, the border with Algeria is carved with


(left) The abandoned old Berber village of Tamerza, with some of the palmeraie behind. (right) A small white-painted mosque in the desert outside Tozeur, known for its characteristic winderoded sandstone rocks, visible in the foreground

canyons that were cut by water millions of years ago. The region called the Jerid is flanked by two large salt lakes, the Chott el-Jerid and the Chott el-Gharsa, which are marked on maps as lakes, but in fact most of the year are bone-dry salt flats, mesmerizing in their otherworldliness and sheer size. Given its location and facilities, Tozeur is the best place to use as a base for exploring the surrounding area of the Jerid. While Tozeur does have flights to and from Tunis, the best way to arrive is by car. If you are driving towards Tozeur from the east and the Gulf of Gabès, there

is only one way to arrive: via the causeway that takes you straight over the Chott el-Jerid salt lake, one of the most inhospitable spots on earth. Covering about 5,000 sq km, it is part of a system of salt lakes that stretches from the Gulf of Gabès in the east deep into Algeria to the west. For most of the year, the chott is dry and shimmers in the heat, a scene of utter desolation. This is why the film director George Lucas chose it for the scene in the very first Star Wars movie, in which Luke Skywalker contemplates the two moons. In fact, as we shall see, many of the original Star Wars scenes

were filmed in Tunisia because of its strangely photogenic and often moon-like landscape. The two-metre high causeway that crosses the chott runs for about 40km and is certainly not a good place to break down. But it’s a trip that should not be missed, with a few stops to take in the scenery long the way. Looking towards the horizon wobbling in the heat distortion in the far, far distance, mirages are common. Amazingly, where there is water, it is so salty that just one litre can yield 1kg of salt! After the desolation of endless white salt it comes as quite a relief to return to some form of firm land on the other side of the chott, and then finally to the oasis town of Tozeur itself, which is about 10km further on from the Chott el-Jerid. Tozeur has an enormous date-palm grove (palmeraie) on its southern side, fed by the warm oasis waters as they bubble up from the earth far below. This oasis has been occupied since 8,000 BC, and became a Roman town called Thuzuros, before it went on to grow rich during the age of the great trans-Saharan camel caravans from the 14th to 19th centuries. The palmeraie here is the second-largest in Tunisia, with more than 200,000 palms, planted together with fig and pomegranate trees. When the system of water distribution around the palmeraie was designed in the 13th century, it was so complex that

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

47


The old quarter of Ouled el-Hadef, Tozeur, with its distinctive traditional brickwork.

it required the help of a famous Arab mathematician. Either hiring bicycles or a horse-drawn carriage (calèche) is the best way to explore the palmeraie. If you get a chance, try the refreshing palm juice that is collected from some of the palms, and also try to watch the female palms being pollinated by hand—a job that requires the toughest of feet given the size of the thorns that palm trees have on their inner leaves.

48

LIONMAG NOVEMBER 2013

Also well worth a visit is Tozeur’s old quarter of Ouled el-Hadef, with its maze of alleyways and distinctive traditional brickwork houses. Built in the 14th century on the wealth produced from the caravan trade, the intricate brickwork designs are found only here and in the nearby town of Nefta. The best way to explore the alleyways and shops is simply to dive in and get lost: you can only go so far before popping back out again onto one of the roads of new town.

Tozeur is the central point for exploring the surrounding ancient Berber mountain oases, best undertaken in a 4WD jeep. It’s ironic, but much of the beauty of these villages today stems from the results of a natural disaster that occurred in 1969—one that came from too much water. The region was hit by 22 days of almost continual torrential rain, with the result that the mud, sand and stone used to construct the house walls were softened by water and many structures collapsed. The villagers were forced to flee and later housed in new but characterless concrete settlements nearby, leaving their ruined houses clinging evocatively to the hills and cliffs. The three villages most badly affected were Chebika, Tamerza and Midès, which were all once part of the Limes Tripolitanus defensive line built by the Romans to keep marauding Berber and Bedouin tribes at bay. My favourite village of the three is Tamerza, which I used as a base to explore and trek the stunning gorge that winds its way from Midès, within spitting distance of the Algerian border, down to Tamerza. The shell of the old walled town of Tamera is about 1km east of the new sprawl of modern Tamerza and follows the ridge on the south side of the Oued Horchane River. It is one of the most photogenic of all the old villages in Tunisia, especially when viewed from the Hotel Tamerza Palace, a four-star hotel across the valley. At night, the ruined village is lit up by spotlights from the hotel, making an eerie but beautiful sight.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

49


The 40km long causeway across the Chott el-Jerid salt lake.

By taking a jeep up the road to Midès, you can be dropped off with a guide 1km from the Algerian border post and, equipped with sturdy boots and plenty of drinking water, trek back to Tamerza through the gorge. A guide is required by the Tunisian border police back in Tamerza, just to stop you from wandering off into Algeria by mistake. Midès is simply a stunning sight, spectacularly perched on a cliff high above the gorge that once formed part of its southern defences. The gorge just below here was used as one of the settings for The English Patient. It’s about a 5km hike through the gorge from Midès all the way down to Tamerza, but the scenery is dramatic to say the least. It reminds one of how millions of years ago this area was carved out by enormous volumes of water cutting through the sandstone.

50

LIONMAG NOVEMBER 2013

About half way along the hike the gorge starts to open out into a wider valley. We stopped for some lunch below a rock in the shade here, and discovered why it was sensible to wear strong boots: while relaxing we were suddenly surprised by a large snake sliding past us. Once he had seen it, our guide reacted in a instant and used his walking stick to throw the serpent away. This was just as well, as it was a highly venomous fully grown horned viper. Once you arrive back in Tamerza, after about three hours of walking, you have to report back to the border police to show you haven’t disappeared (or got bitten by a snake), and then pay off your guide. Ong Jemal, or ‘Neck of the Camel’ in Arabic, about 15km into the desert west of Tozeur, is a popular spot for having some fun in

the sand dunes and watching the sun set over the desert. The name comes from the unusual rock formation that looks a little like a camel’s neck and head, and overlooks the arid plains below. There is no sealed road to reach this area, so you have to make the trip with a driver and 4WD. Our driver, Mohammed, used the opportunity to make some exhilarating descents of steep 40-metre-high dunes in the 4WD and show off his driving skills as we slithered through the loose sand. This area of dunes was also used for filming movies: scenes from The Phantom Menace were shot here, as were the scenes from The English Patient when the little convey of mapmakers have an accident and end up being covered and almost entombed by a sandstorm. A little further on to the west is Tunisia’s best preserved Star Wars set: the Tatooine spaceport of Mos Epa in The Phantom Menace. It’s still in remarkably good condition, given the number of years that have passed since the making of the movie. I visited this region of Tunisia in early April, which is a perfect time to go as the searing heat of summer has yet to arrive. From June until September the desert becomes just too hot to handle, even for the local camels. I was also fortunate to be visiting in the months immediately after the ‘Arab Spring’, which of course had its origins in Tunisia. Although by April everything in Tunisia seemed to be quiet once again, the political uncertainties that the revolution had unleashed meant that there were almost no tourists in the country at that time. Prices were very low and hotels easy to book, making it a perfect time to visit. It will probably be a year or so before tourism picks up again, but that should be no reason not to visit this beautiful corner of North Africa.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

51


Automotive

Jaguar C-X17

Crossover Aluminium Pertama Teks: Karman Mustamin - Foto: Jaguar Media

52

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

53


Jaguar ternyata tak ingin ketinggalan dalam persaingan di segmen SUV. Lahirlah desain studi C-X17 yang mengusung teknologi all-new advanced aluminium monocoque.

54

LIONMAG NOVEMBER 2013


B

erbahagialah penggemar Jaguar yang mendambakan kehadiran SUV. Pasalnya, di ajang Frankfurt Motor Show pabrikan Inggris itu baru saja mempertontonkan sosok C-X17. Namun belum ada rencana kapan mobil ini bakal masuk jalur produksi. Tentu, C-X17 tak perlu menjadi bahan pembicaraan andaikan sekadar mengusung model SUV. Apa sih istimewanya sebuah SUV sekarang? Tapi tunggu dulu. C-X17 layak mendapatkan kehormatan sebagai produk istimewa. Kenapa? Tak lain, inilah produk Jaguar yang mengusung format all-new advanced aluminium monocoque architecture. C-X17 pun didaulat sebagai produk SUV pertama yang mengaplikasi teknologi ini di segmennya.

Khas Jaguar Sebagai desain studi, C-X17 awalnya menggunakan kode iQ[AI] dan diposisikan untuk melengkapi varian Jaguar di masa mendatang. Rancang bangun chassis C-X17 menggunakan azas high-strength, ringan, sekaligus sangat kaku, dipadu inovasi teknologi yang mengarah pada efisiensi. Jaguar juga memberi kebebasan kepada para desainer untuk berkreasi. Sektor interior dikemas agar kompetitif di pasar namun tidak mengorbankan karakternya yang unik. Yang penting, ciri khas setiap produk Jaguar yang dinamis, mewah, serta memiliki performa tinggi tetap menonjol. Perpaduan konsep itu diharapkan mampu melebarkan pangsa pasar Jaguar di kalangan konsumen mobil premium.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

55


Sebagai sports crossover, C-X17 juga menjadi bagian dari sasaran baru yang ingin diraih Jaguar. ‘’CX17 menjadi highlight bagi aplikasi teknologi all-new aluminium kami. Dengan demikian, apa yang menjadi filosofi kami sekarang akan terwujud, yakni menciptakan produk mewah namun dengan harga terjangkau,� ujar Adrian Hallmark, Global Brand Director Jaguar.

Trah Sedan Disimak dari segi dimensinya yang memiliki panjang total 4,718 mm dan tinggi 1,649 mm, tak diragukan lagi C-X17 mengadopsi sosok crossover. Namun beberapa elemen justru dicaplok dari trah produk sedan yang ada. Ambil contoh model grille yang mengadopsi model XJ yang tergolong sedan mewah. Sementara garis-garis bodinya dicaplok dari Jaguar F-Type yang sempat mendapatkan penghargaan sebagai desain terbaik di kelas sports car.

Cukup menarik pula, posisi duduk pada C-X17 sengaja dibuat lebih rendah dibandingkan SUV pada umumnya. Lalu sebagai imbangannya, Jaguar memilih velg ukuran 23 inch untuk mempertegas tampilan sportynya. Pilihan velg berdiameter besar itu sekaligus menjadikan C-X17 terlihat lebih agresif. Agresivitas C-X17 dipertegas pula lewat pilihan sistem gerak all-wheeldrive dan mesin yang powerful. Sumber tenaga berbahan bakar bensin ini diadopsi dari sedan sport Jaguar F-TYPE. Jaguar mengklaim mesin berbobot ringan ini memiliki performa terbaik di kelasnya tapi dengan efisiensi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 yang rendah.

Cahaya Berlimpah Walaupun konsep dasarnya adalah SUV dengan empat tempat duduk, tapi C-X17 mengaplikasi jok model bucket. Lantas sepasang jok di belakang bisa saja tak ditampilkan. Itu karena mirip jok tambahan yang menyatu dengan lantai. Jadi jok ini bisa difungsikan sewaktu-waktu hanya bila ada penumpang di belakang. Secara keseluruhan, interior tentu saja dibikin berkesan mewah dengan desain berteknologi tinggi serta terlihat ringan. Pada bagian atap terdapat jendela panoramik berbentuk elliptical. Ini memberikan efek pencahayaan berlimpah di ruang penumpang. Intinya, sektor interior C-X17 menyandingkan konsep premium tapi dengan aplikasi material murni. Sementara sentuhan pekerjaan tangan tradisional dipadu dengan teknik finishing modern. Lihatlah lapisan interior yang menggunakan bahan kulit Connolly. Sedangkan bahan Orchid Connolly membalut panel intrumen, kursi, armrests, pintu, lantai, serta bagasi.

56

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

57


58

LIONMAG NOVEMBER 2013


Sebagai sports crossover, C-X17 juga menjadi bagian dari sasaran baru yang ingin diraih Jaguar. ‘’C-X17 menjadi highlight bagi aplikasi teknologi all-new aluminium kami. Dengan demikian, apa yang menjadi filosofi kami sekarang akan terwujud, yakni menciptakan produk mewah namun dengan harga terjangkau,” ujar Adrian Hallmark, Global Brand Director Jaguar.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

59


TRAVELING yogyakarta

Asyiknya menikmati hempasan ombak yang menerpa pasir pantai.

60

LIONMAG NOVEMBER 2013


Menikmati Keteduhan Pantai

Pandansimo Baru Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai beragam kawasan dan objek wisata. Ada wisata budaya, kuliner, serta alam. Wisata pantai merupakan salah satu wisata alam DIY.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

61


B

antul, salah satu kabupaten di DIY, memiliki cukup banyak kawasan tepi laut yang cukup indah. Beberapa pantai bahkan telah lama kondang dikenal sebagai tujuan wisata, seperti Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, Pantai Samas, dan lainnya. Belum lama ini ada satu pantai lagi di Bantul yang mulai hangat dibicarakan dan mulai ramai dikunjungi sebagai tujuan wisata pesisir alternatif, yaitu Pantai Pandansimo Baru atau kian akrab disebut hanya dengan Pantai Baru. Pantai ini terletak di Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan.

Umumnya pantai-pantai lain di kawasan Bantul menghadap Laut Selatan dan terhubung ke Samudera Indonesia yang dalam serta bergelombang tinggi. Begitu pula dengan Pantai Pandansimo Baru. Ombak terus-menerus bergulunggulung menuju dan mengempasi pasir pantai berwarna gelap. Tak terlihat manusia yang mencoba berenang di sana. Tanda peringatan untuk tidak mandi di laut pun terpanjang di pasir. Lantas apa asyiknya pergi ke pantai bila tidak bisa menceburkan tubuh ke laut? Meski pengunjung Pantai Pandansimo Baru ini tidak bisa menikmati dan mandi di laut, justru hamparan pasir pantai lah daya tarik utamanya. Pantai ini menawarkan banyak cara menyenangkan bagi

pengunjungnya untuk tetap bisa bersuka-cita. Hal jamak di pantai adalah pelancong ramai berdatangan sesaat menjelang sang surya terbit atau tenggelam. Tentu juga lebih banyak orang datang karena waktu-waktu itu suhu udara pantai belum terlalu panas. Namun di Pandansimo Baru justru sebaliknya. Pengunjung akan tetap nyaman dan tidak merasakan kegerahan sekalipun saat tengah hari bolong.

Berkat Cemara Udang Bagaimana mungkin Pantai Pandansimo Baru terasa nyaman di siang hari? Tak lain karena keteduhan yang dihasilkan kanopikanopi dari ribuan cemara udang (Casuarina equisetifolia) yang tumbuh subur di tepian pantai.

(kiri) Pohon-pohon cemara hijau yang menghijaukan pantai. (kanan) Pengunjung tengah menikmati pantai yang teduh

62

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

63


Bermain kendaraan ATV di pantai menjadi favorit pengunjung

untuk menikmati keteduhan pantai ini. Paling sederhana dan banyak dilakukan warga adalah dengan duduk-duduk bersantai di tikar yang dihamparkan di atas pasir pantai sembari menikmati penganan yang di bawa dari rumah atau menikmati hidangan ikan bakar maupun olahan seafood sajian kios-kios yang berjajar rapi di belakang pohonpohon cemara udang. Suasana pantai ini ideal untuk berlibur bersama keluarga. Sejumlah anak dan remaja tampak menikmati berjalan-jalan di atas permukaan pasir pantai yang basah usai disapa air laut. Sementara penjual layang-layang berbentuk burung mencoba memikat anak-anak dengan menaikkan layang-layangnya ke angkasa. Embusan angin cukup kencang di pantai ini memang ideal untuk bermain layang-layang. Di pantai ini juga tersedia sejumlah kendaraan ATV yang disewakan. Pengunjung dan wisatawan bisa mengendarai kendaraan ini untuk menjelajahi area pantai.

Mencapai Pantai Baru Cemara-cemara tersebut tidak tumbuh alami, tetapi sengaja ditanam oleh sejumlah warga desa. Dahulu pantai ini juga serupa dengan pantai-pantai lainnya, hanya berupa lahan pasir kosong nan gersang. Sejumlah nelayan tinggal di sana berikut tempat pelelangan ikan. Melalui penelusuran literatur di jagat maya, diketahui kelompok kegiatan warga Ngentak yang kali pertama berinisiatif menanam

64

LIONMAG NOVEMBER 2013

cemara udang, lantas warga lainnya swadaya dan bergotong royong menanami pantai dengan cemara udang secara bertahap. Kini cemara udang telah tumbuh besar dan meliputi area sekitar 600 meter x 75—100 meter. Areal Pantai Pandansimo Baru sendiri memiliki luas sekitar 300 ribu meter persegi. Alhasil pantai ini pun kini menjadi teduh dan hijau. Banyak cara bisa dilakukan

Bagaimana rute perjalanan untuk mencapai pantai yang teduh, bersih, luas, landai dan nyaman ini? Sungguh tidak sulit menemukannya. Ikuti saja Jalan raya Bantul hingga Palbapang, lalu belok kanan menuju Jalan Raya Srandakan. Terus saja hingga terlihat Jembatan Kali Progo, namun tepat sebelum jembatan itu ambil jalan ke kiri. Selanjutnya ikuti jalan aspal hingga menemukan plang petunjuk arah Pantai Baru.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

65


TRAVELING JEPARA

Jepara

Estetika Krya dan Segara TEKS & FOTO: PAUL I. ZACHARIA

66

LIONMAG NOVEMBER 2013


Akuarium Kura-Kura: maskot Pantai Kartini yang menjadi landmark pesisir Jepara yang paling terkenal INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

67


(kiri) Museum Kartini: memasang Dari Gelap Terbitlah Terang dalam teks aslinya sebagai penanda museum (atas) Pusat Kota: alun-alun diapit Pendopo Kabupaten yang terpelihara rapi (bawah kiri) Desa Mulyoharjo: setiap saat selalu ada perajin yang bekerja dalam industri ukiran, pahatan patung, atau perabot rumah tangga (bawah kanan) TPI Demaan: selalu sibuk dengan penjualan dan pelelangan ikan yang baru saja tiba setiap pagi

Jepara, kota paling utara di wilayah Jawa Tengah, menawarkan estetika krya dan segara yang tidak jauh terpaut dari Bali.

S

udah lama saya ingin mengenal kota pantai yang terkenal dengan ukiran kayunya yang sangat mengesankan ini. Lokasinya yang cukup menyempal di belahan utara wilayah Jawa Tengah membuat kita perlu menyediakan waktu khusus untuk menjelajahinya. Saya bersyukur 12 jam perjalanan mobil dari Malang di Jawa Timur terasa tidak sia-sia. Saya mengapresiasi Jepara. Kota ini layak mendapatkan compliment kita. Tidak banyak kota bisa mentas dari kekurangan melalui produksi kerajinan kayu, baik untuk fungsi perabot maupun karya seni layak

68

LIONMAG NOVEMBER 2013

konsumsi mancanegara, seperti Jepara. Ke mana-mana kita bisa menyaksikan penduduk begitu bergairah beraktivitas memproduksi mebel dan pahatan patung kayu, juga menjajakan karyanya hampir di setiap rumah hingga pelosok terdalam. Belum lagi banyak perusahaan pengolah kayu yang sudah merambah pasar ekspor. Jumlahnya pun fantastis alias mengejutkan. Simpul kata, seluruh daerah ini mengalami transformasi dari hasil kerja, bukan sekadar menggali hasil tanah dan hutan, lantas langsung menjualnya seperti terjadi di hampir seluruh daerah di Tanah Air.

Pasal apa gerangan yang berlaku di Jepara hingga terjadi kemiripan dengan para perajin kayu dan batu di Bali yang menjadi contoh selama ini? Agen macam apa yang mampu membawa perubahan sangat langka ini? Menurut yang dianggap tahu, asal nama Jepara dari Ujung Para atau Jumpara, kemudian dilafalkan ‘’Jepara’’. Artinya, sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Dalam buku Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M) tercatat, pada 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing berkunjung ke Negeri Kaling atau Kalingga –yang juga disebut Jawa atau Japa— serta dianggap berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara saat ini. Sementara itu, seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam buku Suma Oriental menyatakan, Jepara baru dikenal pada abad


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

69


(atas) Pelabuhan Jepara: sibuk dengan kapal-kapal dan feri menuju Kepulauan Karimun Jawa. (bawah) Teluk Awur: pantai yang sepi dan tenang sangat cocok untuk menikmati matahari terbenam

XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan kecil yang baru dihuni 90-100 orang di bawah pimpinan Aryo Timur yang berada di bawah pemerintahan Demak. Produk awal ukir kayu Jepara, yang selanjutnya menjadi ciri khas ‘’Kota Ukir’’ ini, sangat mirip dengan ukiran mebel dan ornamen klasik China. Lambat laun dinilai adanya keidentikan sehingga dianggap telah terjadi interaksi dengan para imigran dari China. Para imigran China ini yang mengenalkan desain, lalu dilanjutkan dan dikembangkan para

70

LIONMAG NOVEMBER 2013

pengukir yang bermukim di sini. Salah satu desa yang mendapatkan berkah mewarisi keterampilan itu adalah Mulyoharjo. Terletak di pinggiran Kota Jepara, di desa itu keterampilan mengukir diwariskan warganya secara turuntemurun selama berabad-abad hingga sekarang. Bahkan di desa ini sekarang juga berkembang pahatan dan ukiran karya seni patung serta krya-krya kayu lainnya yang layak dikagumi. Berbagai patung ukuran besar dengan ekspresi sangat realistis terpajang di depan gerai-gerai milik penduduk desa.

Dibiarkan terhampar di luar tanpa pengamanan apa pun. Siapa pun pecinta seni dan krya kayu pasti bisa menemukan sesuatu untuk merias rumah dengan karyakarya yang sangat memukau dan terjangkau. Apalagi lazim harganya jauh lebih miring dibandingkan di Bali yang sudah sangat komersial. Selain ukiran, pantai-pantai di Jepara menjanjikan ketenangan dan kenyamanan dengan ombak laut Jawa yang tidak sebuas dan seberbahaya pantai Samudera Hindia di selatan Jawa. Di sini juga tersedia cukup banyak hotel dari berbagai kelas meskipun perkembangan wisata jelas lebih bisa dinikmati di Kepulauan Karimun Jawa yang bisa dijangkau dari dermaga Jepara. Sayang ada kendala dengan musim. Penyeberangan menuju ke sana agak terbatas karena harus mengarungi laut lepas yang terkadang berombak cukup besar berhantaman keras. Di dalam kota sendiri tidak ada yang istimewa selain suasananya yang cukup rapi, bersih, dan tenang. Museum Kartini dekat Alunalun Jepara mampu membawa kita pada suasana tempo dulu melalui memorabilia yang cukup terawat meskipun, saya kira, saatnya ada peningkatan kualitas lighting pada display rack beberapa tulang hewan prasejarah yang cukup berharga. Beberapa petilasan sejarah seperti Gerbang VOC di Ujung Batu, Benteng Portugis, kerajinan batik di Desa Troso, serta berbagai wisata alam seperti Air Terjun Songgolangit, Pantai Awur, Pantai Kartini, dan Pantai Bandengan siap memberi pengunjung banyak oleholeh berkesan dari Jepara.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

71


destination jember

ArtWear JFC XII Busana Winter di Kota Tropis Teks & Foto: Paul Zacharia

72

LIONMAG NOVEMBER 2013


(kiri) Dynand Fariz, Penggagas dan Direktur JFC, berkostum raja Tibet bersiap memimpin JFC Marching Band yang membuka rangkaian kirab tahunannya. (tengah) JFC ArtWear ‘TRIBE’: Primadona dari sekelompok peragawan dan peragawati menyajikan busana haute couture bersentuhan TRIBE dalam pola kulit harimau. (kanan) JFC ArtWear ‘BETAWI’: dengan handuk kuning sebagai headdress, dipadu pernak-pernik metal, sebuah jaket pink menjadi busana winter yang memesona.

Siang itu ratusan sweater, jumper, scarf, dan headdress erat membalut tubuh dan wajah di terik surya Kota Jember. Busana winter di kota tropis? Di seluruh dunia, hanya di sini fenomena unik dan fantastis ini terjadi.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

73


U

ntuk ke-12 kali grup pionir karnaval nasional ini tampil menghebohkan dengan mengusung ide barunya. Namun baru pertama kali ini JFC –julukan Jember Fashion Carnaval– yang tampil tiga hari mampu memuaskan dahaga estetika publik dengan kreativitas tanpa batas mereka. Tampaknya aset Tanah Air ini memang terus menyentak kesadaran kita: berbekal ide,

74

LIONMAG NOVEMBER 2013

semangat, dan kesungguhan, apa saja dapat terjadi. Bertema ‘’ARTECHSION’’, JFC 2013 menggulirkan event untuk menghibur masyarakat, mulai dari pameran foto, pameran lukisan yang dikerjakan pelukis nasional dan mancanegara, lomba kuliner, hingga klimaksnya berupa pementasan anak-anak ‘’KidsCarnival’’ yang mengusung 10 tema utama JFC. Baru hari berikutnya ditampilkan ‘’ArtWear ‘’, yaitu kirab para peragawan dan peragawati berbusana musim dingin dengan

improvisasi pernik melambangkan tema utama JFC. Tiba-tiba pemandangan catwalk sontak tercekam déjà vu. Imajinasi membawa kita seakan terlempar jauh ke negaranegara musim dingin. Betapa tidak, para model kanak-kanak hingga dewasa yang cakap itu bergantian melenggak-lenggok penuh percaya diri memeragakan berbagai kostum musim salju. Lupakan bahwa busana winter harus coklat, burgundy, atau hitam! Inilah Jember yang


(kiri) JFC ArtWear Group: Bak karakter dari film fantasi, berbagai peragawan menyajikan busana winter dalam berbagai kreasi pamungkas. (kanan) JFC XII ‘Venice’: diiring lagu waltz, putri bermasker ini melenggang ke catwalk menawarkan fantasi kerajaan dengan dramatis.

tak peduli dengan komen massa. Dengan 10 tema utama JFC XII: TIBET, BETAWI, BAMBOO, TRIBES, ART DECO, OCTOPUS, CANVAS, BEETLE, SPIDER, dan VENICE, maka jaket, headdress, dan scarf pun diberi pernak-pernik bertema sama. Kain-kain yang menganggur di rumah, mulai handuk, baju anakanak, berbagai kancing atau asesori, dipasang dengan cita rasa tinggi pada baju-baju yang juga dirancang untuk tampil serasi dalam satu defile.

Yang sangat mengherankan, bagaimana cuaca sepanas di Jember bisa dihadapi dalam balutan mantel, overcoat, dan berlapis-lapis tekstil yang justru menambah panas tubuh mereka? Sangat jarang kelihatan para model itu bercucuran keringat meski, tak dapat dihindari, berjalan sepanjang 3,5 km sudah jelas berkeringat. Bagaimanapun, pada pementasan hari ketiga 10 tema utama tampil lagi dengan gegap

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

75


(atas) JFC ArtWear ‘TIBET’: anakanak sebelum pementasan JFC Kids memeragakan kreasi overcoat diinspirasi gaya Tibet. (kiri) JFC ArtWear ‘VENICE’: seorang anak di balik masker khas Venesia, mengundang decak kagum penonton pada kreativitasnya. (kanan) JFC XII ‘Betawi’: interpretasi dari budaya Betawi yang rumit, rapi, dan memesona ribuan lensa dan puluhan ribu mata.

76

LIONMAG NOVEMBER 2013

gempita khas JFC di depan puluhan ribu pemirsa dan 2.500-an lensa fotografer yang mampu mengukir sebuah fenomena baru. Selama tiga hari pada 2325 Agustus, JFC berturut-turut menampilkan 750 peserta. Tidak

mengherankan jika JFC ini mampu merangsek ke posisi empat dari tujuh karnaval besar di dunia. Tidak salah pula apabila Pemkab Jember harus bersiap-siap menyambut lebih banyak peminat fashion internasional pada tahun-tahun mendatang.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

77


78

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

79


destination SIDOARJO

SIDOARJO Pusat Industri Logam & Tas

Dari komponen kecil mobil, motor, MCB, hingga tiang listrik, UKM di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mampu membuatnya. Teks: Ristiyono, Foto: Riman

I

nilah potensi luar biasa Sidoarjo. Jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Belasan ribu usaha kecil menengah serta puluhan sentra industri kecil menengah tersebar di wilayah ‘’Kota Udang’’, julukan khas kota ini. Berulang-ulang ekspose terhadap Sidoarjo sebenarnya telah kami rasakan ketika pesawat hendak landing. Pramugari Lion Air hampir selalu memberitahu penumpang bahwa pesawat akan mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo. Makna implisitnya, betapa vital wilayah Sidoarjo mendukung transportasi, ekonomi, dan industri Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu.

80

LIONMAG NOVEMBER 2013

‘’Sidoarjo sudah menjadi kota pendukung bagi Surabaya. Meski banyak dijumpai nama ‘desa’ di Kabupaten Sidoarjo, faktanya mereka telah memiliki ciri-ciri perkotaan. Fungsi Sidoarjo bagi Surabaya itu vital,” ujar Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, S.H, M.Hum. ‘’Bisa dibilang Sidoarjo kini menjadi Kota UKM terbesar di Indonesia. Sekitar 17 ribu UKM ada di sini, juga 70 sentra industri kecil menengah.’’ UKM di Sidoarjo, kata Bupati Saiful menambahkan, memang dibina dan difasilitasi sehingga terus tumbuh subur. ‘’Pembinaan kami terhadap UKM bukan saja berupa bantuan teknis, tetapi juga segi finansial sehingga mereka bisa mendaftarkan jenis usahanya, lalu

wawancara singkat dengan pihak bank yang bekerja sama dengan kami. Plafonnya tentu berbeda-beda sesuai keperluannya. Intinya kami permudah. Kami tidak main-main dengan slogan Sidoarjo sebagai kota UKM. Ini nyata, perwujudan dari ekonomi kerakyatan.’’ Para pelaku usaha ini juga diikutkan berbagai seminar untuk menambah wawasan sekaligus ide inovasi kreatif. Mereka pun didorong dan dibawa ke berbagai event pameran, baik di wilayah Sidoarjo sendiri maupun kota-kota lainnya di Indonesia.

INDUSTRI LOGAM Jika Anda mencari spare part motor dan menemukan merek ABP di kota Anda atau membeli kompor gas


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

81


Jika Anda mencari spare part motor dan menemukan merek ABP di kota Anda atau membeli kompor gas bermerek ARMET di toko langganan, bisa jadi Anda tidak menyangka jika barangbarang tersebut hasil karya tangan-tangan terampil perajin dari Sidoarjo.

bermerek ARMET di toko langganan, bisa jadi Anda tidak menyangka jika barang-barang tersebut hasil karya tangan-tangan terampil perajin dari Sidoarjo. Sejak puluhan tahun silam industri kecil berbahan logam ini menjadi andalan Sidoarjo, khususnya warga Desa Ngingas, Kecamatan Waru. Menyusuri desa ini, bisa kita temukan banyak sekali perajin yang menggeluti usaha logam. Bisa dibilang hampir setiap rumah menjalankan aktivitas pembuatan barang berbahan dasar logam, baik dengan mesin manual, hidrolik, hingga bertenaga listrik. Bahkan beberapa UKM berskala kecil yang diperkuat satu-dua mesin hingga UKM besar dengan banyak mesin memiliki mesin-mesin cukup canggih. Semua perajin itu tergabung dalam paguyuban. Terdapat dua paguyuban besar di Desa Ngingas. Pertama, Paguyuban Industri Kecil Unit Logam Ngingas (PIKULAN). Paguyuban ini menaungi para perajin menengah ke bawah yang kebanyakan masih menggunakan

82

LIONMAG NOVEMBER 2013

mesin manual. Seluruh anggota paguyuban ini bersinergi, saling membantu satu dengan lainnya, bahkan saling berbagi order. Inilah yang membuat para pelaku industri kecil logam di desa ini mampu bertahan hingga sekarang. Manfaat besar itu pula yang dirasakan Samsul Anam, perajin spare parts dan asesoris motor

dengan bendera usaha ‘’Aji Batara Perkasa’’ (ABP). Beberapa produk yang dihasilkannya, antara lain, bagasi tangga, pedal rem, berbagai jenis planger, arm/fork, stelan rantai, stang motor, tatakan kompor gas, hingga bracket LCD TV. Kedua, Asosiasi Pengusaha Industri Logam Waru (ASPILOW).


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

83


Meski sama-sama mengerjakan segala produk berbahan logam, yang membedakan dengan perajin yang tergabung di PIKULAN, para anggota ASPILOW sudah memakai mesinmesin canggih berbasis komputer. Sebutlah mesin CNC wire cut, mesin surface grinding, mesin tes kekerasan logam (harden), dan mesin heat treatment. Sarana Die Center dengan mesin-mesin canggih yang dipunyai ASPILOW ini tentu dapat meningkatkan kualitas produk dalam membuat cetakan lebih presisi dan mempercepat proses produksi. Tujuh perusahaan logam yang tergabung di dalamnya dapat menghasilkan beberapa produk seperti spare parts otomotif, kompor gas dan kompor minyak, alat-alat listrik, alatalat pertanian, spare parts mesin tekstil, spare parts mesin industri plastik dan logam, dan sebagainya. Bahkan salah satu anggotanya sudah sekian lama bekerja sama dengan perusahaan berkelas internasional mengerjakan produksi komponen listrik berupa miniature circuit breaker (MCB). Seluruh anggota dua paguyuban tersebut juga tercatat sebagai anggota Koperasi Waru Buana Putra.

84

LIONMAG NOVEMBER 2013

INTAKO TETAP EKSIS Selain industri logam, Sidoarjo juga dikenal sebagai sentra industri tas kulit. Untuk urusan tas ini, baik yang berbahan kulit asli, imitasi, hingga kanvas, nama ‘’Tanggulangin’’ — nama wilayah di Sidoarjo— bahkan sudah terkenal ke seluruh Indonesia. Tanggulangin merupakan wilayah kecamatan yang terletak sekitar 9 km ke arah selatan dari pusat Kota Sidoarjo, tepatnya di jaluar menuju Porong. Ketika bencana semburan lumpur mengemuka dan menenggelamkan sebagian wilayah Porong, masalah pun muncul. Perumahan Tanggulangin Asri (Perum TAS) tenggelam. Banyak orang luar Sidoarjo mengira semua industri penghasil tas di Tanggulangin tenggelam. Namun kesalahan komunikasi tersebut telanjur beredar luas dan berdampak cukup besar: kunjungan ke sentra industri tas menurun. Padahal sentra industri tas, sepatu, dan asesori lainnya di Tanggulangin masih berproduksi dan memasarkan hingga sekarang. Tidak benar seluruh Tanggulangin atau Porong bermasalah. Sentra industri tas Tanggulangin masih eksis.

Tanggulangin memang dikenal sebagai kawasan industri kecil penghasil berbagai jenis tas, sepatu, sandal, tas sekolah, dompet, jaket, ikat pinggang, tas golf, dan sebagainya. Pengunjung ke sentra Tanggulangin tidak hanya dari kotakota di Jawa Timur, tetapi sangat banyak berdatangan dari wilayahwilayah di luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

85


Melihat potensi besar UKM yang tersebar di Sidoarjo, tepatlah jika kita menjuluki Sidoarjo sebagai ‘“’Kota UKM Indonesia’. Tentu pula, sangat layak menjadikan UKM-UKM di Sidoarjo sebagai mitra bisnis Anda. H. Saiful Ilah, SH. M.Hum (Bupati Sidoarjo)

86

LIONMAG NOVEMBER 2013

Bahkan para pengusaha UKM di Tanggulangin telah mengekspor produknya ke negara-negara ASEAN dan Jepang. Salah satunya adalah perajin yang mengerjakan order hard case (koper khusus buat biola) yang dipesan pabrik Yamaha di Jepang. Workshop dan toko-toko di berbagai sudut Tanggulangin juga siap melayani pesanan ataupun retail. Para perajin itu tergabung dalam Koperasi Industri Tas dan

Koper (INTAKO). Saat ini anggotanya lebih dari 311 perajin. Tentu jumlah yang tidak sedikit sehingga kapasitas produksi para perajin di Tanggulangin ini cukup besar. Sebut saja H. Samkhuret, seorang perajin kulit dengan merek ‘’Lasambora’’ yang kini memiliki 16 karyawan. Dalam waktu dua minggu ia mampu menghasilkan 36 tas wanita dengan bahan kulit sapi yang berkualitas. Perajin ini juga menerima pesanan tas dari bahan kanvas maupun kulit imitasi. Jika bahan tasnya kanvas, seorang pekerja dalam tempo dua minggu mampu menyelesaikan 200 tas. Berarti kapasitas produksi dalam sebulan dengan 16 karyawan bisa mencapai lebih dari 6.000 tas. Bayangkan, ini baru satu perajin. Bahan kulit yang dipakai pun bervariasi, mulai dari kulit sapi, kulit domba, hingga kulit buaya. Tentu saja kualitas kulit dan model memengaruhi harga jualnya. Soal model tas, koper, dompet, jaket hingga tas golf tidak pernah ketinggalan zaman. Perajin di Tanggulangin ini selalu mengikuti tren model terbaru. Soal harga, tentu jauh lebih murah dibanding kita beli di toko maupun department store di kota lain. Selain industri logam dan tas, sebenarnya masih banyak jenis usaha lain yang dijalankan masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. Melihat potensi besar UKM yang tersebar di Sidoarjo, tepatlah jika kita menjuluki Sidoarjo sebagai “Kota UKM Indonesia’’. Tentu pula, sangat layak menjadikan UKMUKM di Sidoarjo sebagai mitra bisnis Anda. adv Dinas Koperasi, Ukm, Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo Jalan Jaksa Agung R. Soeprapto No. 9 Tel: (031) 8921220


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

87


88

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

89


destination mojokerto

SITUS TROWULAN

Penyaksi Kebesaran Majapahit 90

LIONMAG NOVEMBER 2013


Di dalam lapisanlapisan tanahnya masih tersimpan harta karun berupa artefak arkeologi bukti kota metropolitan era Kerajaan Majapahit pernah berdiri. Selamatkan jika bangsa ini tidak mau menyesal karena kehilangan bukti untuk generasi mendatang bahwa negeri ini pernah memiliki kerajaan besar yang gilanggemilang. TEKS & FOTO: ARIEF PRIYONO

Sejumlah kepala arca Budha di halaman Padepokan Selo Adji, Trowulan INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

91


L

angit merah merekah di ufuk timur. Pijarnya masih tersamar kabut. Menghentikan kendaraan tepat di sisi jalan Kolam Segaran di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sepagi itu mata saya sudah diserang perih oleh asap dari rumah-rumah pembakaran batu bata. Rona merah ternyata bukan sekadar pijar mentari pagi, tetapi juga api dari rumah-rumah pembakaran batu bata yang telah beraktivitas sepagi itu. Daerah Trowulan memang dikenal sebagai sentra pembuatan bata merah. Kedua kaki kemudian perlahan menyusuri tembok di sisi utara Kolam Segaran. Dari ujung ke ujung, sosok-sosok yang terlihat mengecil sedang sibuk dengan alat pancingnya di kolam ini. Kolam Segaran seluas 6,5 hektare ini merupakan salah satu peninggalan kasat mata dari Kerajaan Majapahit. Bisa Anda bayangkan betapa megah kolam pemandian seluas enam kali lapangan sepakbola ini. Disebut ‘’Segaran’’ karena mengacu pada bahasa Jawa yang berarti ‘’laut buatan’’. Selain untuk pemandian, kolam artifisial ini juga merupakan bagian dari sistem teknologi pengelolaan air di Ibu Kota Kerajaan Majapahit. Saya terus menyusuri Kolam Segaran hingga mendekati para pemancing itu. Beberapa ikan kecil telah menyangkut di mata kailnya. ‘’Hanya ikan mujair. Kalau beruntung biasanya dapat ikan

92

LIONMAG NOVEMBER 2013

bawal,” ujar Karsono, seorang pemancing yang rumahnya tepat di depan sisi barat Kolam Segaran. Memancing sudah menjadi rutinitas Karsono pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan lauk keluarga. Dulu Kolam Segaran terkenal sebagai lumbung ikan wader. Bahkan beberapa warung di sekitarnya menyajikan santapan sambal atau lalapan dengan wader. Saya bertanya kepada Karsono soal ‘’nasib’’ ikan-ikan wader yang mudah ditangkap di sungai sehingga ia tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan lauk-pauk untuk keluarganya. ‘’Di Segaran sudah tidak ada ikan wader. Yang dijual di warungwarung itu dibeli dari pasar,’’ tuturnya. Ikan wader kini serasa sirna dari Segaran, namun kolam itu masih ada dan tetap memberi manfaat untuk warga. Kolam itu juga sebagai penyaksi tersisa kebesaran Kerajaan Majapahit seturut keyakinan para arkeolog bahwa di Trowulan-lah dulu pusat ibu kota kerajaan itu berada. Selain Kolam Segaran, dalam keseluruhan situs Trowulan yang seluas 11 x 9 km juga telah ditemukan peninggalan-peninggalan arkeologi dalam jumlah yang cukup besar dan beragam jenis. Mulailah dari bangunan-bangunan bersifat monumental seperti candi, petirtaan, pintu gerbang, fondasi bangunan, hingga berbagai artefak seperti arca, relief, benda alat upacara, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.

Reruntuhan kota kuno di Trowulan ditemukan pada abad ke-19. Dalam laporannya, Sir Thomas Stamford Raffles yang menjabat sebagai Gubernur Jawa (1811—1816) semasa interval Pemerintahan Inggris dari Belanda menyebutkan, ‘’Terdapat reruntuhan candi, tersebar bermil-mil jauhnya di kawasan ini.’’ Saat itu Trowulan masih merupakan hutan jati yang lebat sehingga survei dan penelitian lebih rinci tidak mungkin dilaksanakan. Meskipun demikian, Raffles, yang sangat berminat pada sejarah dan kebudayaan Jawa terpesona dengan yang dilihatnya. Ia pun menjuluki Trowulan sebagai ‘’Kebanggaan Pulau Jawa’’. Menurut Mpu Prapanca, dalam kitab Nagarakertagama yang tersohor itu, Ibu Kota Majapahit dikelilingi tembok bata merah yang tinggi dan tebal. Gerbang utama menuju keraton (kompleks istana) terletak di sisi utara tembok berupa gapura agung dengan pintu besar terbuat dari besi berukir. Memasuki kompleks melalui gapura utara terdapat lapangan yang dikelilingi bangunan suci keagamaan. Pada sisi barat lapangan terdapat pendopo yang dikelilingi kanal dan kolam pemandian. Di ujung selatan lapangan ini terdapat jajaran rumah yang dibangun di atas terasteras berundak. Rumah-rumah itu merupakan tempat tinggal para abdi dalem keraton. Sebuah gerbang lain menuju lapangan ketiga dipenuhi bangunan dan balairung agung,


(atas) Sebuah keluarga berwisata di Candi Bajangratu, ini adalah peninggalan arkeologi berbentuk candi di pusat ibukota Majapahit yang masih relatif utuh (bawah) Wisatawan di Candi Tikus - Trowulan. Dinamai Candi Tikus karena ditemukan oleh sejumlah petani saat membongkar gundukan tanah yang menjadi sarang tikus

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

93


semacam ruang tunggu untuk para tamu yang hendak menghadap raja. Kompleks istana tempat tinggal raja terletak di sisi timur lapangan berupa beberapa paviliun atau pendopo yang dibangun di atas landasan bata berukir dengan tiang kayu besar berukiran sangat halus serta atap berdihias ornamen dari tanah liat. Di luar istana terdapat kompleks tempat tinggal Pendeta Shiwa, bhiksu Buddha, anggota keluarga kerajaan, pejabat, dan ningrat (bangsawan). Lebih jauh lagi ke luar —dipisahkan oleh lapangan yang luas— terdapat banyak kompleks bangunan kerajaan lainnya, termasuk salah satunya kediaman Mahapatih Gadjah Mada. Sebuah catatan dari China abad ke-15 menggambarkan Istana Majapahit sangat bersih dan terawat baik. Disebutkan pula, istana dikelilingi tembok bata merah

94

LIONMAG NOVEMBER 2013

setinggi lebih dari 10 meter serta gapura ganda. Bangunan yang ada dalam kompleks istana memiliki tiang kayu yang besar setinggi 10-13 meter, dengan lantai kayu dilapisi tikar halus tempat orang duduk. Atap bangunan istana terbuat dari kepingan kayu (sirap), sementara atap rumah rakyat lazim terbuat dari ijuk atau jerami. Sebuah kitab tentang etiket dan tata cara Istana Majapahit menggambarkan ibu kota sebagai: ‘’Sebuah tempat di situ kita tidak usah berjalan melalui sawah.’’ Relief candi dari zaman Majapahit tidak menggambarkan suasana perkotaan, melainkan kawasan permukiman yang dikelilingi tembok. Istilah ‘’kuwu’’ dalam Nagarakertagama dimaksudkan sebagai unit permukiman yang dikelilingi tembok, tempat penduduk tinggal yang dipimpin seorang bangsawan. Menurut

(kiri) Gapura di Pendopo Agung Trowulan (atas) Celengan berbentuk wajah, ini menjadi kesalahan tafsir oleh masyarakat luas yang menganggapnya sebagai wajah Mahapatih Gajahmada (bawah) Sejumlah anak bersepeda saat berangkat ke sekolah, pada 2008 Pemerintah Kabupaten Mojokerto membuat program kunjungan wajib yang didanai APBD bagi semua siswa sekolah di seluruh tingkatan.

para penjelajah Eropa, pola permukiman seperti itu merupakan ciri kota pesisir Jawa abad ke-16. Diperkirakan Ibu Kota Majapahit tersusun atas kumpulan banyak unit permukiman seperti itu.

Selamatkan Situs Trowulan Selama tiga hari di Trowulan, saya mengunjungi hampir semua situs peninggalan Majapahit, mulai dari Kolam Segaran, Candi Brahu, Gapura Wringin Lawang, Candi Tikus, Situs Kedaton, Situs Lantai Segi Enam, hingga Museum Majapahit.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

95


Selain kaya akan artefak peninggalan Majapahit, Trowulan juga terkenal sebagai sentra pengrajin Arca. Kerajinan penduduk lokal telah diekspor ke berbagai negara

Saya beruntung saat kunjungan ini Situs Trowulan kembali disorot publik dan media akibat kekhawatiran terjadi perusakan situs seiring rencana pendirian pabrik baja dekat Gapura Wringin Lawang dan situs Wates Umpak. Unjuk rasa berbagai elemen masyarakat tak terbendung karena mereka khawatir keberadaan pabrik itu bisa merusak Situs Trowulan. Ditemani pegiat budaya Jabbar Abdullah, saya meluncur ke lokasi pabrik baja. Tembok setinggi hampir tiga meter berdiri mengelilingi lokasi pabrik tersebut. Tempatnya memang sangat strategis karena berada tepat di jalur jalan raya utama Surabaya—Mojokerto. Saya berusaha memasukinya, namun tidak diizinkan petugas keamaan yang berjaga di balik pintu gerbang. Tak jauh dari lokasi pabrik baja,

96

LIONMAG NOVEMBER 2013

saya menjumpai seniman patung Ribut Sumiyono di Padepokan Selo Aji, Desa Wates Umpak, Trowulan. Ia merupakan salah satu penentang pendirian pabrik baja itu. Di pendopo padepokan yang asri, kami pun mengobrol ditemani tiga cangkir kopi. “Masyarakat sini berunjuk rasa karena merasa ikut memiliki dan wajib menjaga kawasan Trowulan agar tidak hancur,’’ ujarnya, ‘’Kalau pabrik ini berhasil berdiri di Trowulan, pabrik-pabrik lain akan menyusul.’’ Ia pun berpendapat, seyogianya pemerintah melindungi kawasan cagar budaya Trowulan dan tidak mudah memberikan izin pendirian bangunan atau pabrik yang memiliki potensi merusak situs. Dalam spektrum lebih luas, Adrian Perkasa dari Badan Pelestarian

Pusaka Indonesia (BPPI) menginisiasi sebuah petisi #saveTrowulan di situs petisi online change.org. Hasilnya, 10.314 warga menandatangani petisi online tersebut. Selain itu, BPPI juga mendaftarkan Situs Trowulan ke World Monument Fund (WMF) yang berhasil mendapatkan pernyataan resmi WMF pada 8 Oktober 2013 bahwa Trowulan masuk dalam 2014 World Monuments Watch sebagai situs pusaka yang perlu mendapatkan perhatian karena terancam kehancuran. Untuk sementara masyarakat bisa bernafas lega. Mendengarkan aspirasi dan desakan masyarakat, pada 18 Oktober 2013 Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasha menyetop pendirian pabrik baja itu. Namun pelestarian Situs Trowulan butuh terus dikawal.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

97


DINE IN

NASI GORENG KAMPUNG

SEDERHANA NAMUN NIKMAT

Terkadang makanan yang diolah secara sederhana dengan bumbu yang simpel menghasilkan citarasa yang luar biasa.

Y

a, siapa bilang makanan yang enak itu harus selalu dimasak dengan sangat rumit dan lama disertai berbagai macam bumbu. Nyatanya tidaklah demikian, nasi goreng misalnya. Tentu sebagian besar dari kita tahu makanan satu ini. Jika boleh dibilang sudah menjadi makanan rakyat. Untuk memasak nasi goreng ini tidaklah rumit dengan bumbu yang simpel seperti lada, bawang merah, bawang putih, garam dan sedikit saus tiram. Nah, salah satu tempat yang cukup dikenal karena kelezatan nasi gorengnya adalah Grand CafĂŠ yang berada di Grand Hyatt Jakarta. Pastinya, Nasi Goreng Kampung yang sudah menjadi menu favorit di tempat ini. Tentu rasa penasaran mendorong begitu kuat. Seperti apa sih kelezatannya hingga menjadi menu favorit. Dan beruntungnya

98

LIONMAG NOVEMBER 2013

siang itu saya mendapat kesempatan mencicipinya. Tak perlu menunggu lama, sepiring nasi goreng dihidang di meja. Buat saya, ini nasi goreng kampung yang sangat komplit. Bagaimana tidak, dalam sepiring nasi tersebut dilengkapi telur mata sapi, ayam goreng, sate, kerupuk dan tak ketinggalan irisan ketimun serta kondimen berupa sambal dan acar. Memang tidak salah, hasil olahan Agung Susanto, executive sous chef Grand Hyatt Jakarta ini menjadi menu favorit. Saat satu suapan mendarat di mulut, sensasi kelezatan mengaliri seluruh indera. Daging ayam yang crispy di luar namun lembut di bagian dalamnya turut menambah nikmat nasi goreng ini. Sederhana namun nikmat. Jadi teringat nasi goreng olahan ibu saya, bisa dibilang nasi goreng rumahan.

Saat itu tidak hanya nasi goreng kampung saja yang saya cicipi. Masih ada semangkuk sup buntut panas mengepul dengan aroma yang sangat menggoda selera. Nah, untuk menu satu ini Chef Agung benar-benar mengutamakan buntut sapi yang berkualitas. Buntut sapi diimpor dari Australia dan untuk mendapatkan citarasa yang nikmat dengan dagingnya yang lembut hanya dipilih potonganpotongan ruas buntut bagian tengahnya saja. Kuah sup buntut ini terasa ringan segar dengan aroma pala yang kuat. Hal inilah yang membuat sup buntut ini terasa segar dan tidak tebal di mulut. Sementara dalam semangkuk sup ini nampak potongan-potongan besar buntut sapi. Daging tebal mengitari tulang tengah buntut dan begitu lembut sehingga tidak perlu tenaga ekstra hanya untuk melepaskan daging dari tulangnya. Sementara kuah beningnya terasa nikmat lengkap dengan irisan tomat segar, kentang, wortel dan daun bawang. Aroma pala yang cukup kuat menambah nikmat kuah sup ini saat diseruput. Hmmm...Bon Appetit. Teks & Foto : Ristiyono

Grand Hyatt Jakarta Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta 10350


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

99


DINE IN

SENSASI GIANT CRAB Lembutnya daging putih kepiting terasa lumer di mulut bersatu dengan nikmatnya spicy sauce‌

D

i antara hiruk pikuk dan padatnya Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta ternyata kita bisa temukan tempat yang begitu nyaman bak oase di tengah padang gersang. Itulah Sheraton Bandara Hotel. Aura kenyamanan sudah terasa mulai dari gerbang utama masuk kompleks hotel ini. Pepohonan hijau nan rindang meneduhkan setelah beberapa saat menyusuri jalan tol yang gersang. Kesan resor yang teduh dan nyaman terasa di seluruh bagian hotel ini. Kunjungan kali ini kami ingin menikmati bukan hanya suasananya saja tapi citarasa kuliner yang sudah diklaim sebagai signature menu. Dan tempat yang tepat untuk menikmatinya adalah di Bumbu Restaurant. Suasana yang nyaman langsung terasa saat memasuki restoran ini. Ditambah lagi senyum ramah para waitress-nya membuat kami langsung merasa betah. Karena bertiga, tentu kami memilih tiga menu yaitu Giant Crab with flight of fire Sheraton Bandara signature spicy

sauce, Duck Red Curry dan Taliwang grill baby chicken. Dua ekor kepiting besar berwarna kemerahan dengan total berat 1kg dalam baluran flight of fire spicy sauce bertengger di piring benar-benar membangkitkan selera. Menurut Kamal Setiawan, Executive Chef hotel ini, kepiting tersebut dikirim dari Lombok. Lembutnya daging putih kepiting terasa lumer di mulut bersatu dengan nikmatnya spicy sauce. Sebelum dituangi saus kepiting ini terlebih dahulu di deep fried untuk mendapatkan tingkat kematangan yang sempurna. Menu kedua adalah Duck Red Curry. Olahan bebek Peking oleh Chef Kamal di masak dengan teknik Sousvide curry style. Potongan daging bebek yang sudah di marinate dengan bumbu dimasukkan ke dalam vacuum pack kemudian dimasak dengan suhu tertentu selama sekitar enam jam. Ketika akan dihidangkan baru ditambahkan kuah curry nya. Pantas saja daging bebek terasa lembut dan semua bumbu benar-benar meresap ke dalamnya. Menu terakhir adalah Taliwang grill baby chicken Lombok spicy sauce. Rasa pedas menyelimuti potongan ayam saat hinggap di mulut. Karena ayam yang digunakan adalah ayam muda dengan bobot tidak lebih dari 300 gr maka daging ayam ini terasa sangat lembut. Dalam menu ini terdapat juga slombotan, urap khas Lombok dan peyek kacang selain tentu saja nasi putih. Acara santap ini kami tutup dengan menyeruput segelas Passion Infusion yang segar. Minuman ini merupakan paduan dari orange juice dan passion fruit ditambah garnis berupa potongan pomelo. Warna kuning cerah begitu segar, sesegar udara bersih di sekeliling area hotel ini. Bon Appetit. Teks & Foto : Ristiyono

Sheraton Bandara Hotel Bandara Soekarno Hatta Jakarta T. 021 559 7777 - F. 021 559 7700

100

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

101


DINE IN

Andalan Lezat Sop Buntut Legendaris Aneka kuliner yang ditawarkan di Pulau Dewata, baik kuliner Nusantara maupun dari berbagai belahan dunia, tentu membuat pengalaman kuliner Anda kian beragam. Anda pun bisa menikmatinya sesuai selera. The Pond Restaurant Hotel Discovery Kartika Plaza pun merupakan tempat yang cocok dan pas memenuhi selera penggemar kuliner. Terletak di bagian tengah Hotel Discovery Kartika Plaza, The Pond Restaurant setiap hari buka nonstop 24 jam. Berbagai macam menu olahan International Western/Asian a la Carte bisa dinikmati pengunjung di sini sembari dimanjakan suasananya

102

LIONMAG NOVEMBER 2013

nyaman, interior yang elegan, pelayanan ramah, serta views indah kolam renang dan Pantai Kuta. Jika Anda penggemar masakan Nusantara, cobalah kelezatan sop buntut khas The Pond Restaurant. Terkategori signature dish, sop buntut ini terbilang legendaris mengingat telah menjadi sajian andalan sejak 1974 oleh Hotel Borobudur Jakarta –sister hotel dari Hotel Discovery Kartika Plaza. Kehadiran sop buntut ini berawal dari kegemaran pemilik dua hotel tersebut berwisata kuliner kala pembangunan Hotel Borobudur beberapa tahun silam. Ketenaran dan kelezatan autentik sop buntut ini membuat Hotel Borobudur

menghadirkannya di Bogor Coffee, coffee shop restaurant, saat pembukaan perdana hotel itu. Menu legendaris itu kini juga bisa dinikmati di The Pond Restaurant Hotel Discovery Kartika Plaza. Disajikan fresh setiap hari dengan hanya menggunakan bumbu dan rempah-rempah pilihan seperti jahe, pala, cengkih, dan lada hitam, sop buntut legendaris ini juga sangat memerhatikan kualitas oxtail yang didatangkan dari Australia dengan cermat menjaga berat dan kandungan lemaknya. Bahkan The Pond Restaurant telah memodifikasi sop buntut legendaris itu tanpa kehilangan rasa aslinya menjadi beberapa olahan makanan, di antaranya, Sop Buntut Original, Buntut Goreng, Buntut Panggang, Buntut Penyet, Buntut Balado, dan Nasi Goreng Buntut. Semua hidangan lezat ini bisa dipesan hanya dengan Rp 112.000++ per porsi. Dijamin Anda dan keluarga, kolega, maupun mitra penyuka rasa gurih dan lezat dengan soup-nya yang segar dan oxtail yang lembut terpuaskan. Tunggu apa lagi, silakan mencoba menu andalan sop buntut legendaris di The Pond Restaurant Hotel Discovery Kartika Plaza

THE POND RESTAURANT Discovery Kartika Plaza Hotel Jl. Kartika Plaza, PO BOX 1012 T. 0361 751067 - F. 0361 753988


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

103


CULINARY

IKAN ASAP

YANG MEMIKAT

D

ulunya dikenal dengan sebutan “Nyiur Melambai” karena banyakya pohon kelapa yang tumbuh di daerah ini. Kemudian dikenal juga sebagai “Kota Tinutuan” karena makanan khasnya yang nikmat, yaitu bubur yang dalam bahasa mereka disebut Tinutuan. Ya, Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini jika boleh dibilang surganya kenikmatan dan keindahan yang begitu memikat. Bubur, Beauty dan Bunaken, tiga rangkaian yang cukup merepresentasikan kota ini. Bubur mewakili aneka ragam makanan yang nikmat yang ada di wilayah ini. Beauty, karena terkenal dengan kecantikan dan keramahan masyarakatnya. Dan Bunaken, surganya keindahan pemandangan bawah laut yang sudah terkenal hingga mancanegera yang mewakili alam yang indah terbentang di seluruh pelosok Sulawesi Utara. Jika berbicara tentang makanan khas daerah ini, salah satunya adalah ikan Cakalang. Sebagai salah satu daerah kepulauan, provinsi ini merupakan penghasil ikan tuna atau tongkol yang juga sering disebut Cakalang. Ikan Cakalang sejatinya, bisa disajikan dalam berbagai bentuk hidangan seperti gorengan, woku dan kuah. Dan salah satu menu andalan

104

LIONMAG NOVEMBER 2013


yang sudah menjadi ciri khas adalah Cakalang Fufu. Makanan ini merupakan olahan ikan Cakalang yang dimasak dengan cara diasap. Ya, sebelumnya, ikan Cakalang dibersihkan dengan dibuang insang dan seluruh jeroannya. Setelah itu dibelah menjadi dua bagian dan dijepit dengan kerangka dari bambu. Proses berikutnya adalah pengasapan dengan api dan asap yang biasanya dari sabut maupun daun kelapa kering. Proses ini memakan waktu yang lumayan lama, sekitar empat jam sampai daging ikan berubah warna menjadi kemerahan dengan tekstur sedikit empuk, kering dan tidak berair. Cakalang Fufu ini dapat tahan disimpan dalam suhu ruang selama

sekitar satu bulan. Tentu jika proses pengasapannya dilakukan secara tepat. Karena cukup tahan lama, makanya ikan asap ini dapat didistribusikan keseluruh wilayah Indonesia. Dan tidak heran jika Cakalang Fufu menjadi salah satu makanan yang diburu oleh wisatawan yang berkunjung ke Manado sebagai oleh-oleh. Meski sudah sangat dikenal di Manado dan seluruh wilayang Indonesia Timur, sejatinya produksi utama Cakalang Fufu ini adalah para nelayan di Bitung, Sulawesi Utara. Daging ikan yang empuk dengan rasa yang sangat gurih serta kental dengan aroma asap ini memang sangat nikmat. Bisa dijadikan berbagai macam olahan mulai

dari hanya digoreng dan dinikmati dengan sambal dabu-dabu. Atau menjadi penambah bagian dalam masakan mi Cakalang, isian panada, hingga dibuat rabe rica. Jenis ikan asap lainnya yang tak kalah nikmatnya adalah ikan Roa. Proses pematangannya sama dengan Cakalang hanya beda jenis ikannya. Bentuk ikannya lebih kecil dan pipih. Karena berukuran kecil, tidak seperti Cakalang dimana satu jepitan bambu untuk satu ekor, untuk ikan Roa ini bisa lebih dari 15 ekor dalam satu jepitan bambu. Dan biasanya ikan Roa asap ini dimasak menjadi sambal yang nikmat. Baik Cakalang Fufu maupun Roa, keduanya adalah ikan asap yang nikmat dan memikat. Teks & Foto: Ristiyono

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

105


106

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

107


destination kediri

108

LIONMAG NOVEMBER 2013


Musik

Mata Jiwa Slamet Pamuji TEKS & FOTO: ARIEF PRIYONO

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

109


S

lamet Pamuji namanya. Terlahir pada 12 Mei 1971 di Desa Wonosari, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, di sini pula ia dibesarkan. Juga di desa itu Pamuji mengalami alur kelam hidupnya saat usianya 15 tahun: kebutaan total. Padahal sejak lahir mata kanannya masih bisa melihat indah ramai dunia. ‘’Saya sempat depresi dan mengurung diri dalam rumah selama tiga tahun,’’ tuturnya mengenang. Pamuji tidak mau kegelapan juga menyelimuti pikirannya. Ia sadar tidak bisa selamanya terpuruk meratapi nasib. Hidup terus bergulir. Ia harus bangkit, keluar dari kungkungan, dan terus belajar. SMPLB di Bulu Pasar, Kecamatan Pagu (1994—1996) hingga Pantai Sosial Bina Netra (PSBN) Malang (1996—1999) ia jalani. Bakat bermusik yang awalnya didapat dari belajar otodidak kepada teman-temannya di Wonosari ia kembangkan. Ia tidak hanya piawai memetik dawai gitar, tetapi juga mahir meniup seruling, menggebuk drum, hingga memencet keyboard. Bahkan sejak awal 2012 Pamuji diminta menjadi guru musik di SLB Darma Putra Daha, Kediri.

110

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

111


Ia mengajar murid-murid yang penyandang disabilitas. Salah satunya Wahyu, 10 tahun, pelajar Kelas 4 di SDLB itu yang mengalami kebutaan sejak lahir. ‘’Saya dikontrak untuk satu tahun ajaran, tidak tahu apakah tahun depan diminta mengajar lagi. Saya ingin membagikan ilmu bermusik saya agar anak-anak dengan disabilitas seperti saya tidak menyerah dalam hidupnya,’’ ujar Pamuji.

112

LIONMAG NOVEMBER 2013

Tidak hanya mengajar dan memberi les, musik juga memberi order Pamuji untuk menunjukkan bakatnya di berbagai acara resepsi pernikahan, hajatan warga, hingga acara formal. Bagi Pamuji, musik tidak hanya menjadi mata jiwa tetapi juga mata pencahariannya. Mendiami rumah petak di Kelurahan Pesantren, Kediri, selain bermusik hari-hari Pamuji juga diisi dengan kebahagiaan

bersama istri tercinta, Kristina, 37 tahun, juga penyandang tunanetra yang dinikahinya pada 18 Januari 2005. ‘’Meski sama-sama tak bisa melihat, kami merasa bahagia menjalani hidup bersama. Suka duka kami jalani bersama. Yang susah adalah saat jalan kaki bersama. Pernah kami terjatuh bersama karena ada anak-anak iseng yang menghalangi langkah kami dengan kakinya,’’ ucap Pamuji.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

113


HOT STUFF Vertu Constellation Produsen smartphone premium, Vertu, kembali hadir dengan smartphone Android terbarunya,Vertu Constellation. Dibuat secara handmade dengan menggabungkan kulit premium dalam konstruksi bodi berbahan titanium. Vertu Constellation memiliki layar 4,3 inci berbahan kristal safir yang kuat dan mewah dengan resolusi HD 720p, prosesor Qualcomm Snapdragon MSM8260 S4 Pro dual core Krait 1.7GHz, dan OS Android Jelly Bean 4.2. Untuk memotret, Vertu Constellation memiliki kamera belakang 13

megapixel dan kamera depan 1.3 megapixel dengan memori internal 32GB dan 64GB tanpa dukungan slot kartu memori tambahan. Smartphone ini akan dijual dengan harga mulai US$6600 dan tersedia dalam 5 warna.

Oree Touch Slab Oree Touch Slab adalah sebuah touchpad multi-touch yang terbuat dari bahan yang berbeda dari kebanyakan seperti kaca atau plastik. Oree Touch Slab hadir dengan desain unik dengan bahan kayu walnut dan maple premium. Selain berguna sebagai touchpad, Oree Touch Slab dapat digunakan sebagai keypad numerik untuk melengkapi perangkat laptop atau keyboard. Oree Touch Slab menggunakan koneksi Bluetooth untuk menghubungkannya ke laptop atau PC dan teknologi Multi-touch untuk navigasinya. Perangkat ini dapat digunakan di komputer dengan sistem operasi Windows 7 atau Windows 8 dan Mac OS. Oree Touch Slab dijual dengan sistem pre-order dengan harga sekitar US$200.

Samsung Motion Sync Vacuum Cleaner Samsung hadirkan penyedot debu canggihnya, Samsung Motion Sync Vacuum Cleaner SC20F70 dengan desain Motion Sync dan teknologi CycloneForce Multi. Tabung vakumnya berputar secara terpisah dari rodanya. Desain ini memanfaatkan pusat gravitasi sehingga pergerakannya lebih stabil. Dust Sensor akan menyala merah saat mengenali satu titik yang kotor. Setelah bersih, sensor akan menyala hijau. Samsung SC20F70 tersedia dalam tiga pilihan warna; Vitality Red, Urban Green, dan Titanium Silver ini memiliki filter yang mirip seperti spons. Di atas kertas, penyaring ini akan dapat menangkap debu lebih banyak dan lebih mudah dibersihkan. Tingkat kekuatan penyedotan dapat diatur menggunakan Remote Control Handle yang juga berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan.

114

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

115


HOT STUFF Nikon 1 AW1 Nikon 1 AW1, kamera DSLM pertama di dunia dengan ketangguhan ekstra hadir dengan body lebih kokoh, tahan benturan dari ketinggian hingga 2 meter, dapat diajak menyelam hingga kedalaman 15 meter dan anti beku hingga -10 derajat celcius. Nikon 1 AW1 cocok untuk menjelajahi alam liar. Kamera ini menggunakan sensor CMOS 14 megapixel dengan prosesor Nikon EXPEED 3A yang membuatnya memiliki kemampuan continuous shoot tercepat (15 frame per detik) di dunia saat ini. Dalam kondisi cahaya yang minim tersedia opsi ISO 100 hingga ISO 6400 dan mampu melakukan perekaman video pada format Full HD 1080p. Nikon 1 AW1 mengusung teknologi sistem autofocus hybrid yang menggabungkan 73-titik autofocus sehingga mampu mengunci fokus dengan cepat dan lebih akurat dibandingkan kamera mirrorless. Lensa Nikon 1 dan lensa F-Mount Nikon (lewat adapter khusus) dapat digunakan pada kamera ini.

Sony HDR-MV1 GoPro HERO 3+ GoPro Hero 3+ merupakan update dari kamera GoPro 3 dan dikemas dengan bodi 20% lebih kecil. Baterainya 30% lebih tahan lama dan dilengkapi koneksi WiFi. Hadir dalam 2 versi yaitu Black Edition dan Silver Edition. Kamera ini mampu masuk ke dalam air hingga kedalaman 40 meter. GoPro Hero 3+ Black Edition mampu merekam video hingga resolusi 4K dan menghasilkan foto beresolusi 12 megapixel sedangkan GoPro Hero 3+ Silver Edition mampu memotret dengan resolusi maksimum 10 megapixel dan merekam video 1080p pada 60fps dan 720p pada 120fps. GoPro menjanjikan kemampuan transfer data 4x lebih cepat ke smartphone via WiFi. Selain itu hadir mode video SuperView untuk pengambilan video dengan sudut lebih lebar dan Auto Low Light mode yang dapat menyesuaikan frame rate pada kondisi pencahayaan sekitar. Untuk Go Pro Hero 3+ Black Edition dibanderol dengan harga US$399.99 dan GoPro Hero 3+ Silver Edition dengan harga US$299.99.

116

LIONMAG NOVEMBER 2013

Sony akan meluncurkan camcorder HDR-MV1 yang menggabungkan teknologi audio dan digital imaging dengan target para musisi. Camcorder ini dapat merekam video Full HD 1080 p pada 30 fps. Didukung lensa wide-angle dari Carl Zeiss yang cocok digunakan untuk merekam sesi latihan dalam studio kecil. Layar LCD 2,7 inci-nya memudahkan proses framing. Sony juga menambahkan kemampuan rekam audio yang ekstensif, mikrofon stereo X-Y mampu menangkap setiap detail audio lengkap dengan kontrol audio manual selama proses rekaman dengan kualitas setara CD dalam file PCM (44.1kHz, 16 bit) dan AAC (48kHz, 128kbps). Ada juga fitur Audio Lip Sync yang memastikan musik bermain sesuai gerakan mulut penyanyi. HDR-MV1 dilengkapi WiFi sehingga dapat dikontrol dengan mobile phone atau tablet dengan aplikasi PlayMemories Mobile. Camcorder ini akan mulai dipasarkan pada Desember dengan harga sekitar US$299,99.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

117


C

KAMIS, 5 SEPTEMBER 2013 | Nomor 6 Tahun I

25

Berakhir Pekan tanpa ke Mal

KERANJANG

Kegiatannya unik-unik, mulai bersepeda bersama hingga melukis tong sampah. Yang penting tidak ke mal.

Kosmetik Sang Mojang

»C27

»C28

ModMuse, Permainan Karakter ala Seba Perancang busana kenamaan Tanah Air, Sebastian Gunawan dan istrinya Cristina Panarese, lewat ModMuse kembali sukses melahirkan sinergi positif.

»C31

10 SEPT SELASA,

B

EMBER 2013

as Peluang Emn Uzbekista

Era Baru n Persainga

tuan rumah penonton Dukungan arapkan. sangat dih

tan akhir Kalau keju , maka adi lagi pekan terj erika kian benua Am . » B18 membara

Tahun | Nomor 11

17

I

Serena Sang Juara

» B19

s ah Bata rtMer poona SPes rakech

» B23

Mar

Dari atas, kota ini berwarna merah. Tidak sempurna kunjungan ke sini tanpa berbelanja di souk dan loronglorong di Alun-alun el Fna Djemaa.

angka di ambil tiga siap meng Argentina

BURSA Dow Jones Nasdaq

PARAGUAYS&P 500

POSISI

6.432,78 NIKKEI Anthony Silva 14.053,90 HANG SENG 22.326,20

Samudio

75,43

Santa Cruz

29/8

30/8

ro

3/8

Biglia

4/8

KAMIS, 5 SEP

PetroChina berus aha warisan mantan CEO menghindari Jiang Jiemin yang tengah diselidiki korupsi. >>A11

Palacio

) | 08.40 WIB

RABU (11/9

CION CHACO, ASUN

a 01:45 Ukrain 01:45 Italia sia 02:00 Belaru

Inggris vs vs Rep. Cheko cis vs Peran

| Selasa (10/9) Yordania ZONA ASIA istan vs 21:00 Uzbek

(11/9) ACAF | Rabu ko ZONA CONC Serikat vs Meksi a vs Panam 07:00 Amerika ras 08:00 Hondu

IKA LAT ZONA AMER ay 05:00 Urugu ay 08:40 Paragu

Angsuran Bisa Na » A8

TAKA BONARATE

Surga Kecil Para Traveler

Lima tim pastikan langkah ke Piala Dunia 2014 Brasil. »B17

Harga Rp 8.490 per kilogram bisa lebih murah bila November petani AS panen. »A7

2/8

Aguero

| Rabu (11/9) ZONA EROPAia vs Bosnia-Herzegovina a vs Beland n 01:15 Slovakra | Selasa (10/9) Israel vs ZONA EROPA 01:30 Andor uan Faroe vs Jerma Swedia vs 22:00 Rusia hstan 01:45 Kepula Swiss Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,vs 23:00 Kazak gia 23:00 Norwe

V untuk Venimus

Harga Kedelai Bisa Lebih Murah

4.073,46 Basanta

Messi

A

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2013 | Nomor 13 Tahun I 11.495 18.085 15.261 11.455 9.063 10.681 3.509 1.866

Domi Coloccini

3.900 3.800

Di Maria

Ortiz

Angel Rome

NSORES DEL

US$ GB£ EU€ JP¥ SIN$ AUS$ RM RMB

nguez

Gago Ayala

ESTADIO DEFE

KURS MATA UANG

4.000

Sumber: Bloomberg z Zabaleta Gome

Candia

Fabbro

Sergio Rome

-35,63 -68,36

ro

4.100

. Paraguay

PetroChina Berubah Arah

4-3-3

4.200

22,74 AA 6,80

1.639,77

Pittoni

IHSG

+/-

A4.300 23,65NTIN ARGE

14.834,00 4-4-2 3.612,61

FTSE 100

da Silva

UT MENJEMPPI MIM

Atlas, Ma- ini disebut Medina yang dikelil kelihatan dominan berwarna me- kaki Pegunungan tembok dengan 23 pintu mas sejuk menerpa rrakech merupakan kota kedua Kota Paris mengambang di level rah bata. Udara yang disebut Bab,” jelasnya. pesawat. Inilah di Maroko dan telah menjadi 4 derajat Celcius. Bersama se- begitu keluar dari Dalam perjalanan dari dingin Eropa kota wisata utama di bagian orang kawan, saya berdiri di Rue cuaca antara musim ini. Sebuah kota port ke Medina, setelah melew Afrika utara Afrika. gurun panas udara dan mobil de Belfort, menunggu taksi yang a b Jardin des Jeuress, ntin berada di ujung yang penuh sejarah dan budaya annya, Arge mel Medina akan membawa kami ke Porte Maroko memang memasuki termeng- p belok penampil Proses imigrasi yang menarik. Marrakech Dan itu h.depan tas setia Bab kaladi Mammoni Maillot, terminal shuttle bus atas Benua Afrika. ahJdid tim tera taman-taman pern antara at gabungkan gang tak meme Hanya perlu Emp yang kali. Hitchcock ga di men r dimiliki. cantik, istana-istana yang selanjutnya akan meng- pun cepat. Kami ga 25 ‘’Alfred Hotel. sung berla a be-bersejadi hing un- yanglang yamai reko visa ti bebasArIndonesia k men Mimpi and t antar kami ke Beauevais Airport, paspor The Birds film ini akan t kelim souk seka lagi untu di licerita N (HN) ke hiruk-pikuk ngka dan gawang legMaroko. di PialaSeperti il,jarah, agaPalace ASUNCIO an tuk masuk dan peri penj hotel di yang salah satu airport low cost yang offeldeng dari Bras sekitar Bahia k berlaga El onto pa a Djemaa play Fna untu t terAlun-alun seru oche ke pir berkunjung Goyc bila ilkita gentinahalnya Bras ham satu tike Sergio berjarak 60 km dari Paris. Pagi rebut yang Nabil. mbia di laga tambah ris Asia. terkenal. ia 2014 negarakem enangan Kolo ASEAN. t dua endantikPagi il terakhir an oleh itu kami akan ke Marrakech. Dun d.sesama itu kami gal satu peringka 1993. kami dijemput dihe guay wak airport tus langsung Dari di Al Kolombia Paradisebut juga wuju Ting Marrakech memipada Aguslokasi Riad R markas siDoukala, Sekitar dua jam kemudian, Gago juga di ifika Bab an 26 pengusaha tan, kual seorang Lebbar, Nabilnilai lanju City’’ atau Fernando dibutuhk alias n yang an Arngan‘’Red ka dengan menjadi pesawat yang membawa kami Hamra andi Meretem Desert Kem du udia sama deng yang dulu Casablanca dari ang el Messi. eka sepada pert Merah’’. Mungkin karena h u mermembeli liki pelu Ma tubu berada ke Maroko sudah approach land- ‘’Kota kapten Lion sera 9) pagi WIB. si di di agi kalauntuk nilai 26 ber- ring Indonesia Apal di dan kami selama Rabu (11/ bangunan semua ngan ina. ke memiliki Uruguay rti pasa ing di Menara Airport, Marrake- hampir gai ge O MAKHFUD SAPPE gal gentrumput hkan Argentina ‘’Kota tua Marrakechsepekech. laut. gala Berada di ntina. Seba bata.. Ting merah main bisa men ch. Dari atas, Kota Marrakech warna dari 13 kali lainnya. timnas Arge yang paling kera harus dingan ndro yang andi Gago Aleja pert tiga laga n dan su landang, o asuhan kalau meTim Tang akan diperkuat an kebebasa jalani. Tapi li, maka g memberikpada Messi. lla tidak nang seka penyeran bola si Sabe guay as Higuain, empat posi absen plai lain pihak, Para m k r Gonzalo dengan 9 gol. Ia Di es belu empat besa , bersama tersubur Victor Gen tan mengik sanksi main cherano, han di kualifikesempa lantaran ia unt er Mas hilangan Dun Javi kasi zona g rico Piala gelandan -tu y, dan Fede kiri putaran final Amerika ya berturut uiel Gara bek kalin Ezeq ra a enta kelim lawan Latin andez. Sem t bermain Kemenangan 4-0 ) kem sudah Fern os Rojo tak dapa Sabtu (7/9 hara livia pada p a s - Marc cedera. api peng er Ankan wing lantaran n yala men , selai 11 poin, Bagusnya er Sergio ka memiliki pertandi Mere dan strik a a Mari a tiga gel Di ing Argentin de masih puny trio pent angkas jarak m skuad. Aguero, untuk mem an lima deng bali ke dala sudah kem io Romero bisa uay, urut Asun- Urug Kiper Serg uat tim di ikan poin. O DANI WI memperk i. Ia baga cion nant na dalam jimat, kare

PUKUL tiga dini hari, suhu di

sumber: www.bi.go.id

NASIONAL H A R I A N

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

»C25

Imigran Myanmar Terbanyak

Kereta Bandara Kualanamu

Petugas pelayana n penumpang berada

berkapasitas 172 di dalam gerbong itu imigrasi, pemeriksaan kereta rel diesel tanpaWoojin r a t buatan (HN) D i rtempat e k t oduduk JAKARTA elektrik (KRDE) per penump Korea Selatan tersebut tujuan Medan ang. ANTARA | IRSAN juga. AkhirBandara Kualana dipesan PT Railink pun tak mencukupi mu ketika Jenderal Imigrasi Kementerian MULYADI untuk transportasi di commupenumpang ke Bandara peluncuran di Medan, Sumater a Utara, Rabu (4/9). Hukum dan HAM menyatakan nya kami tempatkan Internasional Kualana Keret kantor imimu, Deli Serdang , dengan tiket Rp setiap rumah detensi imigrasi nity house di sekitar 8 di hotel-hotel,” (rudenim) terpaksa menampung grasi, misalnya imigran gelap kiriman dari ber- jelasnya. Menurut Heriyanto, sebenarbagai provinsi di sekitarnya. Ini seberfungsi detensi rumah nya rudejumlah dilakukan karena hanya 13 buah. bagai tempat penampungan sedi Indonesia nimJAKAR TA (HN) I N D O N E S I A mentara sebelum imigran gelap sekali. Penempatan“Minimtkan dinoba Indonesia rumah perol desebaga i salahsatu satu provinsi satu dideportasi. Jadi, mem pun bukan nya eh nilai baik pada negara dengan daya saingnim tensisepe menampung tempat bukanrti pembangunan infra tetapi satu rude terpenin rudenim, gkatan kualitas baik versi World struktur, Econom jalan, penyediaa provinbeberapa ic Fo- pelarian politik dan sosial mauPerekonomian bisa rummenangani (WEF). Peringk me- - pun para pencari suaka. Indone Jakartaatbisa pembangkit listrik n air bersih, pelabuhan, syukur atas Hatt si.siaMisalnya melesatdidari peni posisi Apalagi Indonesia bukan ter. kiriman 50 gelap ke imigran 38 ringkat daya nampung di peringkat 78 dengan skor 4,53. sain dunia. Meski negara penandatangan Jawa Barat atau Banten,” masuk tersebut. Menuru dari “Indone demiki Untuk an, indeks WEF sia merupa met GCI 2013, Indomenilai51kinerja Internasional Imi- Konvensi kan salah Bagian Humas daya saing banyak kata meskipun peringk nesia mampu mengun Indonesia masih satu Kepala negara yang mengal mau at tersebut me“Tapi Suaka. belum gguli Pencari ngenai empat merata HARIAN kepada ami Indonesia . dari lima negara beberapa yang grasi rupakan prestas peningHeriyanto katan daya saing diuk i bagi Indonesia, BRICS, yakni rolehKan kita bantu. mau mempe nilaitidak baik Brasil, Rusia, Rabu (11/9). secara tidak menon NASIONAL, terutam pada jol cepat a pemban dalam sebetul dan dinamis di India, dan Afrika bidang ekonomi, para ny kembalikan mungkin kita gunan infrastr kawasan tur, data Direktorat Se- namun dia uk- latan. Namun Berdasarkan puan ilmu penget Asia-Pa seperti sifik,” bunyi pernya mengat , itu pening jika suaka akan pencari dibandi dan katan pelarian 31 tas akan teknologi ngkan mempe kualitaan Jenderal (Ditjen) Imigrasi, per WEF. rbaiki dari sisi perizina jalan, penyediaan itu sudah m kema- dengan negara lain di Asia TenggaIni demi dalam ancaman. air bersih, n. 3.801 imigran pelabu terdapat 2013 Juli ra, Dia “Ya, Indones juga menil Menurut WEF Indone kita perbaiki dari han, ia dikalahkan Singapu pemban katanya. juga,” gkit listrik, ra, nusiaan di Indosisi tersebut - perizin yang ditampung sia ber- dan gelapmempe Malaysia, Brunei hasil fasilitas lain. didorong para rbaiki sektorgelap menjelaskan Namun peringDarussalam, kalau an segala macam, tapi ber di- kat Heriyanto infras1.945 imigran nesia, yang dan Thailand. daya manusia truktur bribery (penyuapan) kepuasan terhada ( naik yang tertampung 17 tingkat imigran gelap p efisiensi house, lebih meningka community di tempatkan ke birokra kepada penegakan Kepala Badan Kebijak posisi t. “Ini yang si Indone 61 dunia. Awalny diinhukum. Kita sia menempati diidentifikasi, itu nantinya an Fiskal lihatny dan 78 peringk a hanya 1.778 di 13 rudenim, garuhi. Di situ Kementerian Keuang a dari sisi kenaika at 45. juga a diverifian Bambang n pe- governa orang di ruang detensi Ditjen Im- vestigasi, dan akhirnya ringkat,” katany PS Brodjonegoro nce seperti a. mendapatkan layak mengat apakah kasi terbanyak akan gelap igrasi. Imigran kita mengelola Menteri Koordin perizin yang mereka ator Bidang dari Myanmar yaitu 528 orang, suaka di negara nya. O FIFIA A HIMAWAN “Kalau ada disusul dari Afganistan 396 tuju atau tidak. yang melakukan pelanggaran orang, dan dari Iran 277 orang. lakukan adSebelumnya, UNHCR mencatat keimigrasian kita Kalau mulai 2008 hingga akhir Juli 2013 misnitratif keimigrasian. mencari suaka, sebanyak 10.695 imigran gelap be- ternyata mereka dengan IOM rada di Indonesia. Dari jumlah itu, kami berkoordinasi UNHCR susebanyak 8.623 orang berstatus dan UNHCR. Kalau mereka sebagai pencari suaka dan 2.072 orang ber- dah menetapkan kirim kami baru suaka, pencari status pengungsi. tujuan).” Heriyanto menjelaskan Dit- ke negara ketiga (negara Direktur Perlindungan Sosial jen Imigrasi sudah mencoba Kekerasan dan menambah area penampungan Korban Tindak terian Soimigran gelap dengan menjadi- Pekerja Migran Kemen mengatakan, kan ruang detensi imigran yang sial Akifah Elansary siap bekerja berada di setiap kantor imigrasi kementerian selalu Imigrasi kadi seluruh provinsi sebagai tem- sama dengan Ditjen 12 TAHUN TRAGEDI WTC lau rudenim tak mampu menampat sementara. 9/11 cipta setelah meletakkan karangan bunga di Pentagon “Terkadang begitu banyaknya pung para imigran gelap. Presiden AS Barack Obama, Rabu (11/9), mengheningkan WTC New York dan Pentagon 11 September 2001. Peringatan tragedi O VINI MARIYANE ROSYA | DION B ARINTO tahun 12 negeri memperingati luar untuk dari D.C. perahu manusia Memorial Washington

Kinerja Indones ia Belum Merat

serupa juga berlangsung khidmat di bekas areal Menara Jakarta

118

LIONMAG NOVEMBER 2013

23 - 32 °C

Bandung

22 - 31 °C

Semarang

Kembar WTC di New York. REUTERS | GARY CAMERON 24 - 34 °C

Yogyakarta

19 - 32 °C

Surabaya

17 - 32 °C

Denpasar

22 - 32 °C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


FOTO-FOTO: HARIAN NASIONAL| MAKHFUD SAPPE

lingi asuk

airwati berlalui iyah nulis then ini,”

g ke oRose ampat h arraeap u-

sukekuti tuk urut. Bomarin apan. , dan ingan engan gan 19

ICAKSONO

PTEMBER 2013

| Nomor 6 Tahun I

u (11/9) ATIN | Rab bia Kolom vs tina vs Argen

n KPR Naik

ta 80.000,

ata

ta Rajasa beringkatan peng Indonesia t dia bicara k faktor. Ada kur tapi yang ya kemamtahuan dan meningkat. lai prestasi oleh sum(SDM) yang g mempenada hal-hal bagaimana nan,” kata-

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

119


POSTCARD

120

LIONMAG NOVEMBER 2013


FI

DI

01.11.2013

A

lsinki he

NDLAN

Helsinki

Sibelius Monument Monumen ini terletak di Sibelius Park di distrik Töölö di Helsinki, ibukota Finlandia. Monumen ini dirancang oleh Eila Hiltunen dan diresmikan pada tanggal 7 September 1967 didedikasikan untuk komposer Jean Sibelius Finlandia (1865-1957). Terdiri dari serangkaian lebih 600 pipa besi hollow dilas bersama-sama dalam pola seperti gelombang. Monumen akan berbunyi apabila kena angin laut atau angin kencang. Bunyinya bisa bermacam-macam sesuai dengan kekuatan dan arah angin. BEKTO SUPRAPTO JAKARTA

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

121


Papua

Surga yang tertinggal di dunia, itulah sebutan untuk kawasan yang luar biasa indah ini. Kurang lebih 4,5 jam dari Kota Sorong, dengan mengendarai speedboat, sampailah kita di Pulau Missol. Kawasan ini termasuk dalam wilayah Raja Ampat. Beningnya air, serta ikan-ikan yang beragam jenis, menjadi tempat idaman bagi mereka yang menggemari olah raga menyelam. Bukit-bukit karang yang terukir luar biasa indah oleh tangan alam, adalah pemandangan yg sulit ditemukan ditempat lain.

IN

JOEL MOCHAMMAD BEKASI

TUGU YOGYA

yakarta og

SI

01.11.2013

IN

A

y

Yogyakarta

DON

E

Tugu Yogya merupakan salah satu landmark kota Yogyakarta yang harus dikunjungi jika Anda berwisata di kota pelajar ini. Cerita yang beredar di kalangan pelajar pendatang di Yogyakarta, yaitu apabila kita menyentuh Tugu Yogya setelah kelulusan, maka kita akan memiliki kesempatan untuk kembali ke kota yang dikenal toleran ini. YUDHO WIRATOMO JAKARTA

122

LIONMAG NOVEMBER 2013

SI

01.11.2013

A

papua

PULAU MISSOL

DON

E


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

123


Kupang

Air terjun Oenesu Sebuah destinasi wisata sejuk di tengah teriknya mentari di daratan Kupang. Perjalanan menuju situs ini ditempuh sekitar setengah jam dari pusat kota Kupang, melalui jalanan yang cukup berliku. Namun pemandangan eksotis dan udara yang segar di pagi hari di situs ini cukup sepadan membayar penat saya selama beberapa hari tinggal di Kupang.

SI

01.11.2013

IN

DON

MADE SANJAYA SAGITA KUPANG

Gowa

JEMAAH AN NADSIR

IN

SI

01.11.2013

A

wa go

DON

E

Seorang Jemaah An Nadsir bersama istrinya berangkat menunaikan ibadah sholat Idul Adha dengan menggunakan rakit, di Danau Mawang, kabupaten Gowa, Sulsel, pertengahan bulan Oktober 2013. Jemaah yang berjumlah sekitar 1000 jiwa ini, memiliki khas bercadar bagi wanita dan rambut pirang dan panjang bagi prianya, mereka hidup bertani dan beternak di sekitar Danau Mawang.

YUSUF AHMAD MAKASSAR

124

LIONMAG NOVEMBER 2013

A

pang ku

E


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

125


BALI bali

DINDING TOPENG

I

DO

IA

01.11.2013

N

N

ES

Seni dan budaya Nusantara Indonesia yang kaya serasa tidak pernah habis untuk dieksplorasi. Foto topeng-topeng di dinding ini adalah seni budaya asli masyarakat Bali yang diambil dari desa cagar budaya Tenganan, Karangasem-Bali.

ADI SETIAWAN BANTEN

Warna-warni Cappadocia Pemandangan alam kota Cappadocia dari ketinggian 200 meter dengan menggunakan balon udara berupa bukit-bukit dengan banyaknya lapisan tanah yang menggambarkan bahwa dataran Turki tergolong cukup tua, guagua yang terdapat di sekitar bukit di Cappadocia, dan sejuknya udara Cappadocia dengan langit birunya. Saya mencoba mengabadikan momen cantik tersebut dalam sebuah frame sebagai sebuah kenangan indah. Andreas Audy T SURABAYA

126

Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com

LIONMAG NOVEMBER 2013

c

TURKI

padocia ap

01.112013 T UR KI


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

127


KESEMPATAN BERKARIER KADET PENERBANG (KODE : PI)

Lion Group melalui Wings Flying School mencari Calon Penerbang Muda Handal dan Professional

:: PERSYARATAN ::

Pria – Warga Negara Indonesia (WNI) dan Belum Menikah. Tinggi Badan Minimal 165 cm dengan Berat Badan Proporsional Memiliki Score Pre-TOEFL min 475 dari lembaga terakreditasi dan masih berlaku Lulusan SMU IPA dan SMK Penerbangan, Listrik dan Mesin Usia Min 18 tahun dan Max 23 tahun Rata nilai Rapor SMU Kelas X-XII dan nilai Ijazah SMU min 7 (tujuh) untuk Matematia, Fisika, & Bahasa Inggris Lulusan D III Semua Jurusan dengan IPK min 3 Usia Max 25 tahun dengan pengalaman kerja min 3 tahun Menempuh jurusan IPA sewaktu kelas XII SMU Lulusan S1 Semua Jurusan dengan IPK min 3 Usia Max 26 tahun Menempuh jurusan IPA sewaktu kelas XII SMU

:: KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT ::

Waktu Pendidkan 14 bulan Memperoleh Lisensi Penerbang Commercial Pilot License termasuk dengan Instrument Rating (CPL + IR) Langsung bekerja di airlines yang berada di bawah Lion Group Penghasilan sangat menarik dan Pola Karier Jelas (Kadet – Ab Initio – F.O. – Captain – Instructor / Management)

DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN Surat Lamaran dan Curriculum Vitae tulis tangan Aplikasi, Surat Pernyataan, Formulir Izin Orang Tua yang dapat diunduh melalui website http: //lionair.co.id/pilot_cadet.ad.aspx Fotokopi Ijazah terkahir dan raport kelas X – XII yang telah dilegalisir / transkrip nilai DIII / S1 Fotokopi Sertifikat Pre-TOEFL dari lembaga terakreditasi Fotokopi Kartu Keluarga dan KTP Fotokopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang telah dilegalisir Asli Surat Keterangan Bebas Narkoba yang dikeluarkan oleh Laboratorium, Rumah Sakit atau Instansi Resmi Asli Surat Keterangan Belum Menikah dari RT/ RW setempat Asli Surat Keterangan Tidak Buta Warna dari Dokter Mata Foto Seluruh Badan berwarna ukuran Post Card 1 (satu) lembar Pas Foto berwarna 4X6 sebanyak 2 (dua) lembar

128

LIONMAG NOVEMBER 2013 Informasi Lebih Lanjut dapat Menghubungi :

KETERANGAN TAMBAHAN Untuk Pelamaran, seluruh berkas sebagaimana disyaratkan diatas dan dimasukkan ke dalam stop map berwarna Biru Tua dengan rapi dengan mencantumkan kode lamaran (PI) di pojok kiri atas amplop dikirim ke : Pilot Recruitment Unit Lion Air Lion Air Tower Lt. 5 – Jl. Gajah Mada No. 7 Jakarta Pusat INFORMASI WAKTU RECRUITMENT DI OKTOBER 2013 Dokumen lamaran yang tidak lengkap akan langsung dinyatakan gugur. Dokumen lamaran yang hilang dalam pengiriman atau tidak sampai adalah diluar tanggung jawab kami Dokumen apapun yang telah dikirimkan tidak dapat diminta kembali atau dikembalikan Dalam hal memutuskan hasil di setiap tahapan seleksi adalah wewenang penuh Direksi Lion Group pusat dan tidak dapat diganggu gugat. Lion Group tidak melayani komunikasi dalam bentuk apapun kecuali dalam hal penyampaian hasil seleksi dimaksud. Informasi akan skema dan besaran pembayaran biaya pendidikan akan diinformasikan pada saat siswa dinyatakan lulus seleksi administrasi & persyaratan dipanggil untuk Briefing awal. Dalam hal sosialisasi ataupun proses recruitment, Lion Group tidak bekerja sama dengan pihak manapun dan keseluruhan proses recruitment ini tidak dipungut biaya.

recruitment@lionair.co.id


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

129


130

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

131


LION AIR GROUP FLEET

Boeing 747 - 400 Total 2 units 506 seats ECONOMY

Boeing 737 - 900 ER & 800 NG 88 UNITS IN SERVICE 737-900 ER 215 SEATS ECONOMY 737-800 NG 189 SEATS ECONOMY

Boeing 737 - 400 & 300 Total 5 units. Economy Class

Boeing 737 - 900 ER 4 UNITS IN SERVICE 168 seats economy. 12 seats business.

Boeing 737 - 900 ER 6 UNITS IN SERVICE 168 seats economy. 12 seats business. ATR 72-600 3 UNIT

Boeing 737 - 900 ER 2 UNITS IN SERVICE 215 SEATS ECONOMY

ATR 72-500 & 72-600 24 UNITS IN SERVICE 72 seats economy.

132

LIONMAG NOVEMBER 2013


WELCOME ABOARD

SELAMAT DATANG APA YANG HARUS ANDA KETAHUI TENTANG KEAMANAN, KENYAMANAN DAN KESELAMATAN ANDA DI DALAM PESAWAT Ponsel Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada didalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. PERALATAN ELEKTRONIK Untuk penggunaan Laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat maka penumpang harus mematikan pengguna laptop dan PDA tersebut. BARANG -BARANG BERBAHAYA LAINNYA Barang- barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. MEROKOK Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan, Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar peraturan. PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan dipesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. UTAMAKAN KESELAMATAN Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan.

BAGASI Barang atau benda tajam harus di pak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa kedalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang anda bawa sendiri. Perhatikan berat bagasi Anda. - Carry on baggage (Bagasi Kabin) Tidak lebih dari 7 kg

Silakan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantung kursi. Di kartu tersebut anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew.

40 cm

Barang bawaan harus diletakan di atas kepala atau dibawah kursi di depan anda.

30 cm

MULAI DESEMBER 2013 JAKARTA - BANGKOK & CHIANG MAI JAKARTA - BANGKOK (2X Sehari Jam 06.30, 14.40) BANGKOK - JAKARTA (2X Sehari Jam 10.10, 19.20) JAKARTA - CHIANG MAI (via Bangkok) Jam 06.30 CHIANG MAI - JAKARTA (via Bangkok) Jam 17.50

20 cm

- Bagasi untuk Rute Domestik Kelas Ekonomi : 20 kg Kelas Bisnis : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional Kelas Ekonomi : 20 kg Kelas Bisnis : 30 kg

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

133


ROUTE MAP LION GROUP

134

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

135


Teks: Gegen - Foto: RIMAN SAPUTRA - Lokasi: PASTIS KITCHEN & BAR, Jakarta

LADY IN THE AIR

136

LIONMAG NOVEMBER 2013


Fitri Noer Ajis

‘’ I Want to Make History, Not a Story’’ Lenggak-lenggok. Pontang-panting. Itulah kehidupan Fitri Noer Ajis. Dari lorong-lorong kabin, turun ke apron, atau garbarata, rehat sejenak, lalu masuk kabin lagi. Itu dijalaninya dengan semangat dan senyum. “Energi masa muda,” kata flight attendant yang bergabung batch 136 pendidikan pramugari Lion Air pada 2012 ini sesaat usai pesawat landing di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 12 Desember, usai merampungkan SMA-nya di kota kelahiran ini pada 2010 Fitri sempat “berbelok” ke Yogyakarta guna melanjutkan sekolah. Siapa nyana, alur hidup mengantar ia kini menjadi pramugari. Hal yang diakui tidak pernah ia pikirkan sebelumnya mengingat cita-citanya menjadi psikolog. ‘’Karena aku ingin tahu lebih banyak soal manusia, juga kepribadiannya. Ada yang baik, ada yang tidak baik. Kenapa ada orang tetap bisa baik, kenapa ada yang berbuat tidak baik? Apa yang mendorong mereka? Kadang aku penasaran ketika berhadapan dengan seseorang, apakah ia punya pikiran baik atau tidak terhadapku, misalnya” tuturnya tentang cita-citanya itu. Dalam hidup, melalui persahabatan, yang dilakukannya kini dan di masa mendatang, mantan Juara 1 Modelling Majalah Aneka Yess! berpostur 160 cm serta bobot 49 kg ini pun berujar filosofis, ‘’ I want to make history in my life, not a story.’’ Membikin sejarah, bukan sekadar cerita. Dalam kehidupan, sejarah bukan hal yang mesti luar biasa melainkan yang benar-benar bermakna untuk diri sendiri dan orang lain. Seseorang tidak bisa melakukannya sendirian, tetapi perlu kehadiran sahabat, termasuk laki-laki. Bagaimana tipe laki-laki yang ingin dipahami Fitri? Penghobi traveling, menyantap seafood, menonton film —termasuk Breaking Dawn favoritnya— ini cuma memberi sandi lewat modifikasi syair tembang A Thousand Years. ‘’Aarrgh... I have died everyday waiting for him.” Soal selera musik, Fitri pun menjawab tangkas, ‘’Aku suka banget sama suaranya Adele. Pengen deh punya suara kayak dia.’’

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

137


138

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

139


140

LIONMAG NOVEMBER 2013


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

141


142

LIONMAG NOVEMBER 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.