LIONMAG SEPTEMBER 2014

Page 1

AUTOMOTIVE McLAREN 650S SPIDER - Better than 12C

The Inflight Magazine of Lion Air

SEPTEMBER 2014

TANJUNG LAYAR

UJUNG PERTAMA PULAU JAWA

CUKANGAN TRADISI RENOVASI MASYARAKAT BADUY BANTEN

Alas Purwo Tempat Sempurna Memburu Damai INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR TIDAK DIBAWA PULANG

a


b

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

1


2

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

3


32 TRAVELING LEBAK

10

NEWS AROUND

38 DESTINATION BADUY

16 LEISURE

66 DESTINATION TOMOHON

20

70 SPECIAL FESTIVAL BUDAYA NUSANTARA

44 AUTOMOTIVE

78 TRAVELING YUNANI

52 AUTOMOTIVE

92/9 no

4

REGULAR

LIONMAG SEPTEMBER 2014

WISDOM IN THE AIR

86

HOT STUFF

88

DINE IN

94 POSTCARD 108

KID ZONE

112

LADY IN THE AIR

foto RISTIYONO

CONTENTS

24 TRAVELING BANYUWANGI


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

5


Contributors

DAMMER SARAGIH

Sebelum menekuni dunia fotografi pria kelahiran Palangka Raya ini sempat berkarir sebagai digital artist di eVox imaging di Los Angeles. Sejak tahun 2005 serius berkonsentrasi pada foto korporasi yang memberinya kesempatan bepergian ke banyak tempat. Menyukai dunia traveling sejak dini dan aktif menulis catatan perjalanan di berbagai media.

FABIOLA LAWALATA

Tujuh tahun yang lalu meninggalkan tanah air untuk hidup di negara sang suami. Saat ini Fabiola telah menjejakkan kaki di 65 negara, walaupun traveling bukan untuk mengitung jumlah negara namun rasanya menyenangkan mencoret daftar impian yang telah dilakukan. Ikuti celoteh cerita perjalanannya lewat akun Twitter @ jalan2liburan

6

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Jemy V. Confido

Lulusan Master of Science in Engineering Management Tufts University, AS, kini menjadi Master Trainer pada Telkom Training Center, Bandung tentang Member of Society Competitive Inteligent Professional (SCIP).

IMAM HARTOYO

Serius di dunia fotografi mulai tahun 1979 dan bergabung dalam klub fotografi di Bandung. Aktif menulis tentang seni budaya dan fotografi di beberapa media cetak. Tahun 1989 mendirikan Lembaga Studi Fotografi yang mengembangkan pengajaran dan pelatihan fotografi. Saat ini (2014) menyusun rancangan Kongres Fotografi Indonesia bersama Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

7


COCKPIT’S NOTE

CEO LION AIR GROUP Rusdi Kirana Director Of Operation Capt. Theodore Henry Mudigdo Director Of Technics Imam Fajri Director Of Commerce Achmad Hasan

SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS Penumpang yang berbahagia, kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi udara terus meningkat. Bukan hanya dari sisi tuntutan kualitas armada pesawatnya saja tapi juga mutu pelayanan. Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk terus meningkatkan mutu pelayanan baik dari sisi sumber daya manusia maupun armada pesawat yang kami gunakan. Dalam menghadapi tantangan tersebut kami terus menambah armada pesawat baru. Seiring dengan bertambahnya armada, kebutuhan akan tenaga penerbang, teknisi/mekanik dan awak kabin juga semakin meningkat. Lion Training Center sebagai wadah pelatihan sumber daya manusia bekerja maksimal guna menghasilkan tenaga berkualitas dan profesional. Penyediaan dan pengembangan fasilitas dan sarana pelatihan ini merupakan bukti atas komitmen kami terhadap pentingnya peningkatan skill untuk menunjang keselamatan dan keamanan penerbangan. Peningkatkan mutu pelayanan terus kami lakukan sehingga bisa memberi pelayanan yang nyaman kepada seluruh penumpang. Selamat menikmati penerbangan Anda. Salam,

Director Of General Affairs & FINANCE Edward Sirait Gm Sales & Marketing Rudy Lumingkewas Gm Service Ari Azhari

Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe Editor Ristiyono, Faisyal, Riman Saputra N., Dody Wiraseto, Priyanto Sismadi, Safari A. Husain Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, Sahman AT, Aman Sugandhi (Surabaya), Qurratu Ainie Partono (Surabaya), Fernandito Haka (Bali), Yurison Suryantara (Bali). Art Director Gerald Manuel Designer & Illustrator Richard Archie F.M., Muhammad Saleh Hanif, Dian Permatasari Finance Ade Kristanti

Rusdi Kirana CEO Lion Air Group

Marketing Support Mochammad Zaky Circulation M. Solichin Published By PT. Bentang Media Nusantara Advertising Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com redaksi@lionmag.com HOTLINE LIONMAG: 0821 10 88 22 00 ISSN: 1979-4185 PRINTED BY PT. MEGA INDAH

8

LIONMAG INFLIGHT MAG

LIONMAG SEPTEMBER 2014

www.issuu.com/lionmagazine


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

9


NEWS AROUND Magnum Luncurkan Produk Terbarunya Melanjutkan rangkaian inovasinya di tahun ini, Magnum, ice cream premium produksi Unilever Indonesia membuat gebrakan baru. Magnum meluncurkan dua produk terbarunya yakni, Magnum Black dan Magnum Pink. Inovasi ini terlihat dari puncak rangkaian peluncuran Magnum kali ini melalui tema ”The Wonders of Pink and Black”. “Magnum adalah brand yang sangat mendukung industri kreatif, khususnya dunia fashion karena hal tersebut merupakan ultimate pleasure yang selalu dicari pleasure seekers di seluruh dunia,” ujar Amalia Sarah Santi, Group Product Manager Ice Cream PT. Unilever Indonesia, di acara press conference peluncuran Magnum Black dan Magnum Pink di Hotel Kempinski Indonesia, Jakarta, 15 Agustus 2014. Acara puncak tersebut diisi oleh dua fashion designer ternama Indonesia yakni, Sebastian Gunawan dan Tex Saverio dan juga diisi oleh musisi ternama Indonesia seperti Raisa dan Nidji.

Kembali ke Metode Pengobatan Herbal Metode pengobatan herbal sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Namun sayang, teknik pengobatan alami dan tanpa efek ini terpinggirkan setelah munculnya obat-obatan kimia yang diproduksi secara massal. Klinik Herbal Jeng Ana, Jalan Kalibata Timur I No.47,Jakarta Selatan ini kembali memperkenalkan metode pengobatan herbal. Klinik Herbal Jeng Ana berhasil membuktikan, bahwa penyakit medis maupun non medis yang tidak bisa ditangani oleh dokter ternyata bisa disembuhkan melalui sentuhan herbal Jeng Ana. Ini bisa dilihat di www.klinikherbaljengana. com. Ada tiga hal yang tidak bisa dilepaskan dari pengobatan herbal ala Jeng Ana, yakni bukti medis, kualitas herbal, dan kekuatan do’a.

Grand Istana Rama Hotel Kembali Meraih Booking.com Award Atas prestasinya, Grand Istana Rama Hotel kembali memperoleh Booking.com Award kategori The Best Room Night Production dan The Best Room Revenue. Penghargaan diberikan kepada hotel dan villa di Bali berdasarkan pembagian wilayah, yakni wilayah Kuta dan Tuban, Legian, Seminyak, Sanur dan Denpasar, Uluwatu, Pecatu, Jimbaran, Candidasa, Amed, Singaraja, Lovina dan Tabanan. ”Semua ini tercapai berkat kerjasama yang baik dan dukungan penuh dari Booking.com. Semoga kedepannya room production dan room revenue bisa semakin meningkat,” ujar Bianca Rosetta, Sales & Marketing Manager Grand Istana Rama Hotel.

IPB Rayakan Dies Natalis ke-51 Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar rangkaian kegiatan perayaan Dies Natalis ke-51 bertema ”Sistem dan Kompatibilitas untuk Pengarusutamaan Pertanian” Senen (1/9/2014). Agenda kegiatan ini diantaranya, Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Multistrata Tahun Akademik 2014/2015 dan Pembukaan Dies Natalis IPB ke-51, Upacara Wisuda, Bakti Sosial dan Launching Inovasi IPB Terpilih, Jalan Pagi Sehat, Bazar IPB dan Malam Seni Budaya, Seminar Tematik Pembangunan Pertanian, dan Orasi Ilmiah Sidang Terbuka Dies Natalis IPB. 10

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

11


NEWS AROUND The Parklane Hotel Jakarta Menuju Konsep Eco-green Sebuah langkah besar dilakukan The Parklane Hotel Jakarta setelah bergabung dengan jaringan hotel dunia, Worldhotels. Hotel yang terletak di bilangan jalan Casablanca, Jakarta Selatan ini mulai mengusung konsep eco-green. Ini merupakan salah satu komitmen Worldhotels sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. “Segala aktivitas hotel, kami selaraskan agar tidak berdampak buruk pada lingkungan,” ujar General Manager The Park Lane Hotel Jakarta, Jon Richards saat konferensi pers, di The Parklane Hotel, Kamis, 14 Agustus 2014. Ia juga menjelaskan bahwa The Park Lane Hotel Jakarta sudah mendapat sertifikasi Eco Manajemen Hotel dari TUV Rheinland Indonesia pada Maret 2010. “Kami sukses mendapatkan sertifikasi pertama dari mereka sebagai hotel yang menerapkan Eco Manajemen,” tuturnya

Sky Lounge Pertama di Kota Bekasi

Alunan musik jazz turut menyempurnakan suasana yang begitu hangat di atas ketinggian kota Bekasi. Tangan terampil musisi jazz kondang, Idang Rasjidi menyemarakkan soft opening Nirwana Sky Lounge yang berada di lantai 11 Hotel Santika Premiere yang berlokasi di Kota Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat (8/8/2014). Karena berada di lantai teratas dan menggunakan dinding kaca tembus pandang, maka pengunjung dapat menikmati gemerlapnya lampu kota sekitar Bekasi. “Untuk saat ini, Nirwana Sky Lounge adalah lounge pertama dan satusatunya di Bekasi yang berlokasi di puncak gedung,” tutur General Manager Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah, L Sudarsana. Selain menu makanan internasional, pengunjung juga dimanjakan dengan koleksi wine dan cerutu pilihan di lounge yang dapat menampung hingga 70 orang ini.

Dispenser Pintar Masa Kini PT Hartono Istana Teknologi dengan produknya bernama Polytron, merilis Hydra Water Dispenser PWC 777. Hydra Water Dispenser PWC 777 merupakan alat yang berfungsi mempermudah pengisian air gallon. Hanya dengan tiga langkah yaitu buka pintu, menarik rak dan meletakkan gallon di Hydra Water Dispenser PWC 777, kita sudah langsung minum air. Dengan alat ini, konsumen tidak perlu lagi mengangkat gallon, dan air pun tidak tumpah, sehingga lantai rumah tetap kering dan bersih. Dari segi pengamanan, hydra dilengkapi teknologi protective system, yaitu teknologi kunci pengaman air panas - hingga aman bagi anak-anak.

12

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Kagum Hotel Pecahkan Rekor Indonesia Di tahun 2014 Kagum Hotel semakin agresif mengembangkan propertinya. Memasuki pertengahan tahun ini, Kagum Hotel membuka 15 hotel terbarunya secara serentak. Atas akselarasinya ini Kagum Hotel meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), atas prestasi pemecahan rekor Peresmian Hotel Terbanyak di Indonesia. “Target kami sampai 2015 akan membuka 55 hotel di kota-kota besar, seperti Gino Feruci Raja Ampat yang akan diresmikan Desember nanti,” ucap Director of Operation KAGUM Hotel Asep Supardi dalam Press Confrence “Grand Opening 15 Jaringan Kagum Hotel” di Hotel Golden Flower, Bandung, 28 Agustus 2014.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

13


NEWS AROUND

Grand Mercure Maha Cipta Jakarta Harmoni

Hotel yang Nyaman

Terletak di jantung Ibukota Jakarta, Grand Mercure Maha Cipta Jakarta Harmoni dihadirkan untuk menjawab tingginya kebutuhan MICE di kota-kota besar, serta menyediakan informasi tempattempat unik untuk dikunjungi. Grand Mercure Maha Cipta Jakarta Harmoni juga menjadi tempat tinggal ideal buat pelaku bisnis, wisata, ataupun yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.Hotel ini digambarkan sebagai tempat singgah bergaya santai, menawarkan ketenangan, dan tempat istirahat modern. Grand Mercure Maha Cipta Jakarta Harmoni mempunyai ciri khas tersendiri, berkonsep sebagai hotel bisnis bergaya modern.

Swiss-Belinn Airport Jakarta Peresmian Swiss-Belinn Airport Jakarta Kehadiran Swiss-Belinn Airport Jakarta semakin meramaikan industri penginapan di Ibukota. Swiss-Belinn Airport Jakarta adalah hotel ke empat yang dikelola oleh manajemen Swiss-Belhotel International. “Peresmian Swiss-Belinn Airport Jakarta merupakan sejarah penting dalam pertumbuhan kami. Hotel ini menyediakan ruang pertemuan berstandar international. Kami yakin, hotel ini nanti akan menjadi pilihan tepat bagi para pelaku bisnis di Jakarta.” kata Gavin M. Faull, Chairman and President Swiss-Belhotel International.

IN-HOUSE WEDDING EXPo

HOTEL MENARA PENINSULA JAKARTA Menara Peninsula Hotel merupakan pilihan yang tepat bagi pasangan yang akan melangsungkan prosesi sakral, yaitu pernikahan. Alasannya, karena hotel ini berada pada lokasi strategis di Slipi. Pemesan akan mendapatkan kemudahan untuk cicilan serta hadiah menarik bagi pengguna kartu kredit. Hotel bintang empat bertaraf internasional ini akan mengadakan In-house Wedding Expo, 12 – 13 Oktober 2014 di Cengkeh Ballroom. Menara Peninsula Hotel telah bekerja sama dengan vendor-vendor pernikahan terbaik, calon pengantin dapat bebas memilih vendor mana yang akan dijadikan rekan untuk mewujudkan pernikahan impiannya.

Ron’s Laboratory Membuka Gerai Terbaru di Jakarta Selatan Setelah mendapat sambutan yang sangat baik di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, dan juga di Surabaya, Ron’s Laboratory mulai melebarkan sayapnya lagi di selatan Jakarta. Ron’s Laboratory membuka gerai terbarunya di Pondok Indah Mal 1 dan masih tetap mengusung konsep yang sama Molecular Gastronomy Dessert House. Aneka Ice Cream, Gelato dan Sorbet dibuat dengan teknik molecular gastronomy yang unik. “Kami terus berinovasi dengan produk yang kami keluarkan. Setiap 1 bulan sekali kami selalu mengeluarkan produk terbaru,” ujar Ronald Prasanto, Pemilik Ron’s Laboratory di acara konferensi pers pembukaan gerai Pondok Indah Mall 1, 15 Agustus 2014. Pada acara tersebut Ronald mempraktekan 3 menu terbarunya yakni, Gelato Apple Crumble, Gelato Rujak dan Gelato Choco Windproof, Gelato unik dengan menggunakan saus cokelat dan jamu khusus masuk angin.

14

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

15


LEISURE

Hotel Grand Zuri Palembang Dirancang Buat Bisnis dan Liburan

T

idak hanya untuk perjalanan bisnis, Hotel Grand Zuri Palembang juga dirancang untuk liburan. Dari sisi penampilan, penginapan elegan ini sangat menghargai keanggunan

dalam kesederhanaan. Secara lokasi, Hotel Grand Zuri Palembang berada di kawasan strategis, yaitu tengah kota, hingga memudahkan tamu untuk berkunjung keberbagai lokasi di sekitar Kota Palembang. Selain restoran Cerenti dan Zuri Lounge.

Al Mazze Keajaiban Pastry Lebanon Al Mazze memulai peruntungan bisnis pastry dengan membuka gerai pertama di Pondok Indah Mal 1, Jakarta. Sama dengan pastry asal timur tengah lainnya, Lebanon memiliki karakter sangat manis di setiap jenis sweet pastry. Di jajaran savoury pastrynya, beberapa menu mengingatkan akan pastry Eropa. Menu seperti Mankoshe Lahem, Katayef Kashta, Konafa Cheese dan Shabiat Kashta memiliki bentuk yang akan terkorelasi dengan pastry Eropa saat pertama melihatnya.Di balik kemiripan tersebut, sebenarnya perbedaan besar terasa dari pemilihan bahan bakunya. Seperti Mankoshe Lahem, sekilas akan mengingatkan akan Pizza. Namun ketika dimakan maka sudut pandang itu akan berubah jauh. Mankoshe Lahem menggunakan adonan roti Arab yang kenyal namun lembut. Pun begitu dengan topping-nya, menggunakan daging bagian iga yang dicacah halus dengan beberapa saus, menu ini terasa sangat mengenyangkan. Berbeda dengan Katayef Kashta yang terlihat seperti croissant. Layer per layer Katayef Kashta terlihat lebih besar dengan jumlah 9 layer. Adonannya pun berbeda Katayef Kashta tidak menggunakan gula pasir sehingga rasanya sangat plain. Oleh karena itu, untuk menikmatinya, Katayef Kashta dipadu dengan sirup yang terbuat dari madu, lemon dan gula sehingga rasa manis begitu dominan di setiap gigitan.

16

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Hotel Grand Zuri Palembang juga dilengkapi kolam renang. Buat kebugaran tubuh, tersedia fitnes center dan spa. Demi kenyaman tamu, di semua kamar tersedia fasilitas televisi LCD, saluran TV satelit dan internet gratis.Â


ibis.com | accorhotels.com

FROM IDR

308.000 nett

NOW OPEN

ibis budget Semarang Tendean & ibis budget Jakarta Daan Mogot

+ SLEEP PERFECTLY

+ BREAKFAST FOR LESS

ibis budget Semarang Tendean Jl. Kap. Pierre Tendean 21 50132 Semarang, Central Java - Indonesia T: +62 (24) 7692 8888 E: sales@ibis-budget-semarang.com

Wifi

+

IDR AFFORDABLE PRICE

ibis budget Jakarta Daan Mogot Jl. Daan Mogot 50 11460 Jakarta Barat - Indonesia T: +62 (21) 2911 9000 E: asm@ibis-budget-jakarta-daan-mogot.com

DEEP SLEEP, DREAM PRICE.

Find ibis Family Indonesia : Jakarta - Bandung - Semarang - Solo - Surabaya - Yogyakarta Pekanbaru - Balikpapan - Bali - Malang - Padang - Makassar - Tangerang INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

J O I N O U R G L O B A L L OYA L T Y P RO G R A M AT ACCO R H OT E L S . CO M

17


LEISURE Ibis Kini Hadir Di Tangerang Hotel ibis kini hadir di Tangerang. Ibis Gading Serpong dilengkapi 208 kamar dengan fasilitas pendukung berstandar internasional, seperti TV LED 32 inci dengan saluran internasional, tempat tidur yang nyaman, kamar mandi dengan pancuran, brankas, telepon, akses internet dan lain sebagainya. Secara lokasi, hotel ini berada di lokasi strategis, hanya 45 menit dari Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta, dan dekat pusat belanja. Tersedia pula restoran Taste yang menyajikan menu-menu prasmanan atau pun ala carte, serta Lounge Bar untuk bersantai.

Nebula Club & Restaurant, Bersantap di Antariksa Berada satu lantai dengan Blitz Megaplex, Central Park, Jakarta Barat, Nebula menghadirkan konsep ruang angkasa pada resto, club dan KTV. Jejeran lampu berwarna merah jambu memutari sekeliling ruangan. Tepat di tengahnya, Nebula memasang sebuah replika model satelit Apollo 13. Dengan diberi cahaya yang minimal suasana seketika berubah serasa sedang berada di Antariksa. Konsep yang kuat diperkaya dengan aneka menu hidangan internasional. Nebula juga memberikan aneka pilihan cocktail dan mocktail yang khas. Didukung dengan tim mixologist berpengalaman, Nebula menawarkan menu cocktail dan mocktail andalan seperti E X O, Supernova, dan Mr. Apollo.

18

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Crematology

Suguhan Kopi Indonesia Suasana ruangan yang hangat dan homey dipadukan dengan citarasa biji kopi Indonesia. Untuk membuat espresso, Crematology membuat kopi house blend khusus. Paduan biji-biji kopi ternama Indonesia, yakni Bali, Papua, Toraja dan Jawa Timur di campur menjadi sebuah cita rasa yang khas. Secangkir espresso di Crematology memiliki karakter low acidity, body yang tidak terlalu berat dan tidak terlalu pahit. Selain espresso, sajian seperti Cappucino, dan Latte juga dapat dipilih sesuai kesukaan. Menikmati secangkir kopi di Crematology terasa menyenangkan dengan keramahan baristanya dalam menjelaskan apa saja tentang kopi. Interaksi antara tamu yang datang menjadi nilai tersendiri bagi coffee shop yang terletak di Jl. Suryo No. 25, Senopati, Jakarta Selatan ini.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

19


WISDOM IN THE AIR

How Flat Are You? Oleh Jemy V. Confido

Pentingnya melihat hidup seperti gelas setengah penuh adalah karena kita masih memiliki ruang untuk menerima hal-hal baru tanpa harus mengorbankan nilai-nilai prinsip yang kita yakini.

D

unia ini sudah ‘flat’ (datar). Demikian kesimpulan Thomas L. Friedman dalam bukunya ”The World is Flat”. Tentu saja yang dimaksud Friedman bukan bentuk fisik dari planet Bumi ini. Karena bila demikian, mungkin saja dunia sudah kiamat. Yang dimaksud Friedman dalam bukunya adalah telah terjadi banyak perubahan baik secara teknologi (notabene Internet), regulasi, politik, ekonomi, maupun sosial. Perubahan-perubahan tersebut telah mengurangi (bila tidak meniadakan) tembok-tembok yang selama ini membatasi negaranegara dan bangsa-bangsa di dunia. Tentu saja pendapat Friedman ini mendapat pro dan kontra. Namun terlepas dari menariknya pemikiran Friedman, sesungguhnya masih ada tembok-tembok yang jauh lebih kecil ukurannya yang membentengi setiap orang. Tembok-tembok yang saya maksud bisa berupa tembok fisik namun yang lebih berperan adalah tembok psikis. Dengan berbagai alasan, temboktembok tersebut ada. Bisa karena dibangun oleh orang yang bersangkutan maupun orang-orang lain di sekitarnya. Karena berbagai alasan tertentu mulai dari jatidiri hingga harga diri, kita semua membangun atau dibangunkan tembok seperti itu. Bisa bermanfaat untuk kondisi atau tujuan tertentu memang, namun bisa menciptakan kesulitan tersendiri bila tidak digunakan

20

LIONMAG SEPTEMBER 2014

dengan bijak. Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak situasi berikut ini. Mr. X (tentu saja bukan nama sebenarnya), akhirnya dipromosikan menjadi kepala kantor cabang. Setelah bekerja keras selama lima tahun dan sedikit ‘sikut kiri kanan’, akhirnya Mr. X bisa menempati ruang kerja yang selama ini diidam-idamkannya. Mr. X dipilih oleh atasannya terdahulu yang sekarang mendapat tugas baru di kantor pusat. Sebelum pindah ke kantor pusat, atasan tersebut memberikan kepercayaan kepada Mr. X untuk menggantikannya sebagai kepala kantor cabang di kota tersebut. Segera setelah menduduki jabatan barunya, Mr. X berubah. Ia tidak mau lagi berkumpul dengan temanteman sejawatnya di kantor. Ia pun tidak bersedia mendengar masukan dari para bawahannya. Mr. X lebih banyak menutup diri baik secara fisik maupun psikis. Agar seorang bawahan bisa bertemu dengan Mr. X, ia harus membuat janji pertemuan dengan dua sekretaris dan satu asisten pribadinya. Acara protokeler kantor pun dibuat lebih mengkilap dan menjadi panjang berteletele. Mulai dari prosesi acara hingga tentu saja sambutan dan arahan dari Mr. X. Jarak antara atasan dengan bawahan menjadi sangat terasa di kantor tersebut. Yang dikeluarkan oleh Mr. X hanyalah perintah. Tidak ada ruang untuk diskusi dan perbedaan pendapat.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

21


Sebenarnya, di balik tembok-tembok yang dibangun oleh Mr. X tersebut, sesungguhnya ia menyadari betul bahwa sebenarnya banyak hal yang tidak ia ketahui mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Khususnya, halhal detil operasional yang tidak mungkin ia geluti sebagai kepala kantor. Namun tentu saja Mr. X menyembunyikan hal ini. Bila ketahuan oleh anak buahnya, tentu saja ia akan sangat malu dan kehilangan muka. Di sisi lain, anak buah Mr. X tentu saja mengetahui ketidaktahuan bos mereka. Mr. X seringkali mengeluarkan arahan yang jelas-jelas salah dan bahkan tidak nyambung sama sekali. Mr. X juga tidak pernah mengetahui apa yang terjadi di lapangan karena ia tidak pernah ke sana dan tidak pernah mendapatkan informasi yang akurat mengenai apa yang terjadi. Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian anak buah yang ‘nakal’ untuk mengerjai Mr. X. Sementara anak buah yang jujur pun menjadi kesal dengan ulah Mr. X yang tidak pernah menghargai kerja keras mereka. Singkat kata, Mr. X mengalami apa yang disebut dengan ‘lonely in the crowd’. Di kantor tidak ada lagi orang yang menyapanya, kecuali tentu saja para ‘penjilat’. Ketika para karyawan berkumpul, mereka langsung membubarkan diri bila melihat Mr. X dari kejauhan. Suatu hari, datanglah mantan atasan Mr. X yang dulu menjadi kepala kantor tersebut sebelum Mr. X. Ia datang bersama para petinggi dari kantor pusat yang sedang melakukan kunjungan ke kantor-kantor cabang. Dalam acara kunjungan tersebut, terjadilah beberapa hal aneh dan menggelikan. Para petinggi dari pusat, termasuk si mantan atasan, disambut hangat oleh para bawahan Mr. X. Bahkan mereka bisa berbincang-bincang dan bersenda gurau layaknya teman lama yang baru bertemu kembali. Sementara itu, Mr. X tidak bisa masuk dalam perbincangan tersebut karena pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Mr. X membuat heran para petinggi dari pusat dan kerap mendapat cemoohan dari para bawahannya. Bahkan untuk hal-hal mendasar yang pada umumnya semua orang tahu, Mr. X seperti seorang anak yang terbelalak karena menemukan hal-hal baru yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Sekembalinya ke kantor pusat, para petinggi tersebut melakukan evaluasi mendetil atas kinerja Mr. X. Hasilnya disimpulkan bahwa Mr. X melakukan sejumlah kecerobohan dan dinilai tidak mampu menduduki jabatan tersebut. Mr. X dikembalikan ke posisi sebelumnya dan sebagai gantinya, salah seorang staf yang pernah menjadi bawahan Mr. X dipercaya untuk menjadi kepala kantor cabang tersebut. Mr. X pun harus 22

LIONMAG SEPTEMBER 2014

meninggalkan ruang kerja yang selama ini menjadi ‘benteng pertahanannya’. Namun sesungguhnya Mr. X tidak menyadari bahwa ruang kerja tersebut adalah ‘penjara’ yang ia buat sendiri untuk dirinya. Benteng pertahanan yang sesungguhnya adalah rekan-rekan kerjanya yang seharusnya bisa ia jadikan sahabat yang akan mendukung kinerjanya dan bahkan mencapai hasil-hasil luar biasa lainnya. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa seorang Mr. X membangun tembok yang sesungguhnya tidak ia perlukan? Di sinilah letak masalahnya. Kebanyakan kita berpikir bahwa kita memerlukan tembok seperti itu. Dan pada kenyataannya memang kita memerlukannya. Yang tidak kita perhatikan adalah bahwa tembok tersebut harus kita buat cukup fleksibel sehingga kita bisa mengajak siapa saja yang diperlukan untuk memasukinya namun kita tetap bisa memiliki privacy yang kita butuhkan. Di saat berikutnya kita bisa kembali mengajak orang-orang di sekitar kita untuk berada dalam ruang yang sama. Sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, manusia memang memerlukan keduanya. Yang penting adalah bagaimana mengatur ritme yang tepat. Merobohkan semua tembok juga bukan merupakan hal yang bijak karena kita akan kehilangan konsentrasi, fokus dan bahkan arah. Sebaliknya, membangun tembok yang terlalu kokoh seperti Mr. X juga membuat kita tidak berkesempatan mendapatkan hal-hal berharga yang sebenarnya bisa bermanfaat secara positif baik untuk karir maupun persahabatan. Berkembangnya gadget seperti Blackberry dan iPhone serta aplikasi-aplikasi social media seperti Facebook dan Twitter dewasa ini menjadikan tembok-tembok di sekeliling kita semakin lemah. Kemampuan social media yang bisa menembus batas memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan ribuan orang sekaligus tanpa harus pernah bertemu secara fisik. Jumlah pengguna Facebook di Indonesia yang saat ini menempati peringkat ke-dua di dunia bisa Anda manfaatkan untuk membuka diri Anda sehingga menjadi orang yang lebih ‘flat’. Namun tentu saja Anda juga tidak ingin kehilangan privacy dan karakter Anda yang sesungguhnya karena semua orang bisa mengakses Anda kapan saja. Apalagi bila sudah menyangkut keamanan dan reputasi, jelas Anda tidak ingin main-main dengan hal tersebut. Menjadi seperti Mr. X yang dikelilingi tembok-tembok yang kokoh jelas merupakan pilihan yang keliru. Namun, menjadi manusia yang ‘totally flat’ juga bukan pilihan yang bijak. So, the choice is yours! www.jemyconfido.com


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

23


TRAVELING BANYUWANGI

ALAS

Kawanan banteng Jawa merumput di Padang Savana Sadengan

24

LIONMAG SEPTEMBER 2014


PURWO TEMPAT SEMPURNA MEMBURU DAMAI

Alas Purwo? Kalimat bernada heran ini kerap terlontar saat saya mengatakan hendak mengunjungi tempat di ujung selatan Provinsi Jawa Timur itu. TEks & FOTO DAMMER SARAGIH

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

25


B

anyak orang mengakrabi Alas Purwo sebagai salah satu tempat angker di Pulau Jawa. Sejak dulu kawasan di Kabupaten Banyuwangi ini dikaitkan dengan hal-hal menyeramkan. Namun, itu tidak menghalangi niat kami menelusurinya. Bukan sok berani, melainkan terdorong menyaksikan langsung keindahan tersembunyi di Alas Purwo. Hutan berikut kehidupan satwa liarnya, gua-gua nan eksotis, dan

tentu pantai-pantai berpasir putih penggoda hasrat menjelajah. Alas Purwo bermakna ‘’Hutan Pertama’’. Menempati kawasan hutan tropis alami tertua di Pulau Jawa seluas mencapai 43.420 hektare, sebelum ditetapkan sebagai Taman Nasional pada 1992 tempat itu berstatus Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan. Tidak terlalu sulit menuju ke sana dengan kendaraan pribadi. Dari pusat Kota Banyuwangi, jarak tempuhnya sekitar 65 km menuju Kecamatan Muncar, lalu Kecamatan

Savana Sadengan berikut kawanan rusa di kejauhan

26

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Tegaldlimo, kemudian membelah hutan jati sebelum mencapai Pos Rawabendo, gerbang utama Taman Nasional Alas Purwo. Usai membayar tiket masuk Rp 15 ribu per orang, Land Cruiser tua yang kami naiki pun berjalan perlahan melewati pepohonan besar yang kian rapat. Di antara hutan itu berdiri Pura Luhur Giri Salaka, pura peninggalan sejarah yang masih digunakan hingga sekarang. Pura ini sangat ramai saat berlangsung upacara Pager Wesi. Karena sudah agak siang, kami tidak punya kesempatan mampir


di tempat ini melainkan sebatas memerhatikannya dari balik jendela mobil yang terbuka. Setelah menempuh setengah jam perjalanan dari gerbang, kami pun tiba di Pantai Triangulasi, salah satu pantai di TN Alas Purwo. Di sepanjang pantai ini terhampar gugusan pasir putih yang lembut. Bangunan pesanggrahan yang dapat digunakan untuk bermalam berdiri tidak jauh dari lokasi pantai. Hanya tidak terlihat warung, apalagi restoran, di sekitarnya. Pantai ini relatif masih sepi dan tenang. Kami mampir beberapa

saat menikmati panorama sebelum melanjutkan perjalanan. Sejauh 5 km dari Triangulasi terdapat pantai lain, yaitu Ngagelan yang dijadikan tempat penangkaran penyu. Pantai ini banyak dikunjungi pelancong, terutama saat pelepasan anak penyu atau tukik. Kami tidak mengarah ke Pantai Ngagelan, melainkan berbelok menuju padang penggembalaan Sadengan. Sebuah savana seluas 84 hektare yang menjadi habitat berbagai satwa liar seperti banteng, kijang, rusa, merak dan lain-lain.

Dibandingkan TN Baluran, satwa di sini lebih mudah dilihat karena savanahnya lebih kecil dan berpagar kayu pembatas. Di luarnya berdiri menara pandang setinggi 5 meter. Anda bisa menaiki menara kayu itu untuk mengamati kehidupan aneka satwa dari ketinggian. Saya tertarik memotret Banteng Jawa, satwa langka yang sulit ditemukan di Baluran. Saat mendatangi Pos Sadengan untuk minta izin masuk savana, seorang jagawana (petugas penjaga hutan) yang sedang bertugas dengan senang

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

27


(atas) Seekor merak hijau sedang berjalan di Padang Savana Sadengan (bawah) Pos penjagaan resor pancur gerbang menuju Pantai Plengkung (G-land)

hati mengabulkannya, bahkan mendampingi kami. ‘’Waktu terbaik berkunjung adalah pagi atau sore hari,” ujar Suparno, sang jagawana. Kami berjalan beriringan menyusuri padang savana berlatar perbukitan hijau. Saya melihat kawanan banteng, lalu coba mendekat antara 10 hingga 20 meter. Walau mereka tidak bergerak, sorot matanya terus mengawasi gerakan kami. ‘’Banteng hitam itu yang jantan. Kalau yang cokelat betina,” ujar Pak Parno, sapaan akrab sang jagawana, sambil mengingatkan agar kami tetap waspada. Saya alihkan pandangan ke sekelompok rusa. Kembali mencoba

28

LIONMAG SEPTEMBER 2014

mendekat, tapi sayang mereka cepat menjauh. Satwa ini memang lebih sensitif daripada banteng. Buruan berikutnya adalah merak. Saya coba mencari-cari, tetapi tak seekor pun bisa ditemui. Ternyata satwa cantik itu hanya keluar saat pagi dan sore. Siang hari mereka lebih banyak bertengger di pohon karena tak tahan panas. ‘’Kalau mau lihat merak nanti sore datang lagi,’’ kata Pak Parno menawarkan.

Gua Istana

Matahari mulai meninggi. Kami tinggalkan savana menuju Pos Pancur yang berjarak sekitar 3 km. Di sini terbilang lebih ramai

karena terdapat pos penjagaan serta beberapa bangunan seperti mushalla, aula, toilet, pendopo, camping ground, dan areal parkir. Beberapa warga hilir mudik, di antaranya berpakaian serbahitam lazimnya paranormal. Pemandangan itu mengundang keinginantahuan. Ternyata, banyak warga hendak menyambangi guagua yang tak jauh dari pos ini. Terdapat sekitar 40 gua dalam hutan, seperti Gua Jepang atau Gua Istana serta Gua Padepokan yang kerap digunakan untuk lelaku spiritual. Penasaran dengan cerita itu, kami tertarik mengikuti langkah salah satu rombongan kecil yang mengarah ke dalam hutan. Mereka hendak menuju Gua Istana. Mencapai gua itu cukup mudah karena terdapat rambu penunjuk arah. Kami berjalanan menyusuri hutan bambu yang lebat. Suasananya masih sangat alami. Sunyi. Sesekali terdengar suara aneka satwa saling bersahutan. Setelah hampir satu jam berjalan, kami tiba di Gua Istana, namun masih harus mendaki beberapa anak tangga untuk mencapai mulut gua. Bau dupa dari dalam gua nan gulita menyeruak. Di dalam gua sudah ada beberapa lelaki yang sebagian besar melakukan meditasi. Salah seorang di antaranya lantas menuturkan, mereka telah berhari-hari dan bermalam-malam di gua itu. Saat bulan-bulan tertentu tempat ini lebih ramai. Bahkan saya sempat tersenyum mendengar cerita saat menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) pada April lalu keramaian begitu terasa di sini. Sebelum bertapa, lazimnya pengunjung harus mandi di Sungai Tempuran dekat Pos Resor Pancur.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

29


Pantai Pancur berpasir putih

Pantai Pancur

Tak berlama-lama di Gua Istana, kami kembali ke Pos Pancur. Perjalanan treking tengah hari memang menguras tenaga. Kami memutuskan rehat sejenak sambil mengisi asupan energi dengan mampir di kedai kecil. Sepiring nasi berikut ikan laut, tempe goreng, telur mata sapi, dan lalapan tandas dalam waktu singkat. Sesampai di Pos Pancur, kami kemudian beranjak menuju Pantai Pancur yang mudah ditempuh. Hanya berjalan kaki menuruni anak tangga. Terlihat muara sungai dengan air mengalir melalui bebatuan menuju lepas pantai. Bentuknya seperti pancuran. Muasal ini yang melahirkan nama Pantai Pancur. Pasir di pantai itu berbutiran kasar, terbentuk dari pecahan karang hitam. Sementara di bibir

30

LIONMAG SEPTEMBER 2014

pantainya didominasi warna hijau akibat lumut yang tumbuh di bebatuan. Karena berdekatan dengan berbagai fasilitas, pantai ini relatif ramai, terutama saat akhir pekan, dibandingkan pantai lain. Kami berencana menyambangi Pantai Plengkung yang berjarak 9 km dari pintu masuk di Pos Pancur. Sebuah pantai yang banyak disebut sebagai salah satu tempat berselancar terbaik di dunia. Untuk menuju ke sana pengunjung harus menaiki jip sewaan yang dibanderol Rp 200 ribu per mobil. Namun, kami mendapatkan informasi di lokasi yang juga dikenal dengan sebutan G-Land itu sedang sepi alias tiada apa pun kegiatan karena belum musim ombak besar. Tak ada kegiatan surfing karena bukan waktu yang tepat, kami memutuskan kembali ke Sadengan.

Kembali ke Savana

Di savana kami berjumpa Pak Parno lagi. Pria ramah ini kembali menemani saya berkeliling savana yang sore itu lebih ramai oleh satwa berkeliaran bebas. Usai sejam berkeliling, kami bersantai di lantai terbawah menara pandang. Bercakap-cakap menikmati sore sambil melupakan kekecewaan karena urung melihat atraksi peselancar di Pantai Plengkung. Menjelang gelap, saatnya kembali ke Banyuwangi. Deru mobil membelah kegelapan hutan jati yang terasa semakin menyeramkan pada malam hari, namun tak menghalangi hasrat suatu saat kami kembali ke tempat ini, melihat sisi lain yang belum kami hampiri seperti aksi peselancar di Pantai Plengkung ataupun mengamati penangkaran Penyu di Pantai Ngagelan. Satu kesan kuat di hati, Alas Purwo memang tempat sempurna berburu kedamaian.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

31


TRAVELING LEBAK

TANJUNG LAYAR

UJUNG PERTAMA

JAWA

PULAU

32

LIONMAG SEPTEMBER 2014


Sepasang tebing karang menyerupai layar perahu menjulang tinggi dekat bibir pantai. Barikade karang, sepanjang sekitar 1 kilometer, berjajar di belakangnya menahan deras laju ombak yang menghampiri. Inilah pemandangan di Tanjung Layar, objek wisata pantai di Desa Sawarna, Provinsi Banten. Teks & foto RIMAN SAPUTRA N

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

33


J

arum jam menunjukkan pukul sembilan malam. Dari Ibu Kota, empat buah mobil yang mengangkut saya dan beberapa rekan berjalan beriringan menyusuri rute JakartaTangerang-Rangkasbitung-Malimping-BayahDesa Sawarna. Sengaja kami pilih rute ini karena lebih cepat dan kondisi jalannya lebih bagus ketimbang jalur Malimping. Malam hari jalanan cukup lengang dan lancar. Setelah sekitar empat jam menempuh perjalanan, kami tiba di Pelabuhan Ratu, beristirahat sejenak sambil ngopi. Cukup istirahat, kami melanjutkan sisa perjalanan sekitar 50 km. Tak lama berselang, jalanan di hadapan kami pun menyempit. Track-nya cukup mengerikan. Tanjakan dan turunan curam menyatu dengan kelokan-kelokan cukup tajam. Usai tanjakan, sekelebat pandangan mata jalanan tampak hilang karena begitu cepat disambut turunan berkelok. Tentu harus ekstrahati-hati melewati jalanan ini. Setelah lebih kurang dua jam menguji nyali di jalanan menantang, tibalah kami di Desa Wisata Sawarna. Jembatan kayu sepanjang 10-15 meter menjadi penyapa awal begitu memasuki kawasan ini. Jembatan itu bergoyang-goyang kala kami menjejaknya. Tandas

34

LIONMAG SEPTEMBER 2014

melintasinya, ternyata saya masih merasakan goyangan itu. Kawan-kawan idem ditto begitu saya tanya. Sekitar 1 km kami berjalan kaki menuju penginapan. Di kiri-kanan sepanjang jalan kecil yang kami lalui berjejer rumah warga yang dijadikan penginapan. Tukang ojek juga banyak lalu lalang di jalanan ini. Sekitar pukul 04.00 pagi, kami tiba di penginapan dan beristirahat.

TEBING BERBENTUK LAYAR

Kala hari mulai benderang, kedua kaki saya ayunkan menuju pantai. Dulu kawasan sekitarnya adalah perkebunan kelapa. Pantai berhamparan pasir putih indah membentang. Karena sebelumnya gagal menikmati sunrise akibat tertutup bukit, saya memutuskan menunggunya di pantai ini. Jarak penginapan menuju pantai cukup dekat. Ombak cukup besar bergulung-gulung membelai pantai itu. Saya berjalan menyisiri pantai ini menuju spot utamanya, Tanjung Layar, yang menjadi ikon Pantai Sawarna. Banyak juga pengunjung menghabiskan waktu 15-20 menit untuk berjalan menuju tanjung yang dinamai Java’s Eerste Punt (Ujung Pertama Pulau Jawa) semasa kekuasaan Hindia-Belanda ini.


Pemandangan sebuah pohon besar tumbang ke arah pantai sempat menghentikan langkah saya. Di mata saya pohon tumbang ini menawarkan keindahan tersendiri sehingga saya habiskan sebentar waktu menikmatinya. Tak jauh, sepasang batukarang berbentuk seperti layar perahu menjulang kokoh di pinggir pantai yang agak menjorok ke laut. Batu karang ini merupakan bagian ujung dari tanjung. Di bagian belakang tebing karang tinggi-besar ini barikade karang berjajar hingga lebih kurang 1 km. Deburan ombak laut selatan Jawa terpecah di ujung barikade karang ini, melindungi sepasang tebing karang itu hingga tetap nyaman berdiri kokoh. Puluhan, bahkan ratusan, pengunjung menyeberang untuk mendekati sepasang tebing karang itu. Airnya tampak tak terlalu dalam, sebatas pinggang atau paling dalam sedada. Cuma harus hati-hati memijak agar tidak terpeleset. Tepat di bawah tebing karang, banyak pengunjung mengabadikan sepasang tebing karang itu dengan kamera handphone maupun DSLR-nya. Tongsis yang berkilauan banyak terlihat di sekitaran pantai ini. Di tepian pantainya pun pengunjung yang berfoto ria tidak kalah banyak. Karang-karangnya begitu indah, apalagi berpadu dengan hamparan pasir putih.

Siang menjelang. Saatnya beristirahat sembari menikmati kelapa muda di saung pantai. Di sepanjang pantai ini memang banyak orang berjualan, mulai dari minuman hingga pakaian. Cukup, saatnya kembali ke penginapan sambil menunggu sore. Dalam perjalanan menuju penginapan, saya berpapasan dengan semakin banyak orang berdatangan menuju pantai itu. Hingga tiba di penginapan pun arus orang menuju pantai masih bisa saya saksikan. Saya bisa jelas menyaksikannya karena penginapan saya berada persis di depan gapura bambu menuju pantai.

SUNSET DI TANJUNG LAYAR

Sekitar pukul empat sore, bergegas saya kembali ke Pantai Sawarna. Sejumlah pengunjung tampak asyik bermain bola. Lainnya sibuk berkreasi dengan pasir dan menikmati ombak bergulung-gulung menuju pantai. Kedua kaki melangkah lagi menuju sepasang tebing karang di pinggir pantai meski, awalnya, saya sempat ragu itu spot tepat untuk menikmati sunset. Keraguan itu mengemuka karena banyak pengunjung berjalan ke arah sebaliknya.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

35


Namun, keraguan itu terjawab kala mencapai sepasang tebing tinggi itu, lantas melihat-lihat sekeliling mencari tempat yang pas untuk melihat surya tenggelam. Sepertinya sepasang tebing tinggi itu tepat. Sambil memegang kamera, saya memberanikan diri menyeberang ke tebing berbentuk layar itu. Butuh waktu cukup lama untuk menyeberang karena harus memilih-milih pijakan agar tidak terjatuh. Dari dekat, sepasang tebing karang ini tampak lebih indah dan begitu besar. Air di sekitarnya sangat dangkal, hanya beberapa centimeter. Ombak yang datang benarbenar terhalang barikade karang di belakangnya. Ditemani indah siluet sepasang tebing karang yang tinggi, cahaya senja perlahan memudar di ujung cakrawala. Di sini tempat yang saya rasakan benar-benar tepat untuk menikmati Pantai Sawarna.

36

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Setelah matahari benar-benar tenggelam, saya kembali menyeberang menuju pantai bersama para pengunjung lain. Saat malam tiba, kami melewatinya dengan barbeque-an. Dengan arang batu bara, sejumlah ikan kembung dan cumi besar telah disiapkan untuk menemani malam di Sawarna. Tak ketinggalan jagung bakar untuk menghangatkan badan.

JEMBATAN GOYANG

Esoknya, bersama kawan-kawan kembali ke Jakarta. Dalam perjalanan menuju areal parkir, kami bertemu jembatan goyang lagi. Jika saat berangkat jalanan sepi, begitu pun yang melewati jembatan goyang, tidak demikian hari itu. Antrean panjang orang menanti melintasinya sehingga harus diberlakukan sistem buka-tutup layaknya arus mudik-balik Lebaran. Kami juga harus mengantre. Oh, ternyata yang lewat jembatan ini bukan hanya pejalan kaki, tetapi juga motor. Susah dibayangkan bagaimana rasanya naik motor melintasi jembatan goyang itu. Melihat alasanya dari kayu, sekilas pikiran saya kok mengatakan jembatan itu tidak kuat menahan beban cukup berat. Toh, perkiraan saya keliru. Akhirnya tiba juga giliran kami. Sulit rasanya berjalan tanpa memegang kawat di pinggir. Meski begitu goyangannya masih mengganggu keseimbangan badan. Efek goyangannya terasa hingga beberapa saat setelah purna melintasinya. Jembatan goyang itu merupakan satu-satunya akses menuju pantai ujung pertama Pula Jawa. Berkat jembatan itu pula Pantai Sawarna, yang dibincang sebagai hidden paradise, kini semakin banyak dikunjungi wisatawan. Bisa jadi keindahan pantai itu telah cepat menyebar ke berbagai tempat. Sejujurnya, Pantai Sawarna memang bisa menjadi tempat pas menikmati liburan bersama keluarga, sahabat, dan kawan.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

37


DESTINATION BADUY

38

LIONMAG SEPTEMBER 2014


CUKANGAN TRADISI RENOVASI MASYARAKAT BADUY BANTEN Teks & foto IMAM HARTOYO

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

39


(kiri) Para pria Baduy gotong royong mempersiapkan batang bambu dan tali ijuk. (kanan) Pembangunan konstruksi jembatan berbahan alam tanpa paku besi.

M

asyarakat Baduy memiliki semangat gotong royong dan kerja sama yang kuat. Salah satunya kegiatan pembuatan jembatan tradisional cukangan. Jembatan ini dikonstruksi dari bahan-bahan alam sekitar seperti bambu dan tali ijuk. Tak diizinkan menggunakan paku besi. Walau terbuat dari bambu dan hanya berikat ijuk, rata-rata jembatan yang dibangun bertahan antara tiga hingga lima tahun. Masyarakat setempat juga memiliki perhitungan maupun pengamatan tersendiri kapan saat tepat perbaikan material jembatan bambu

40

LIONMAG SEPTEMBER 2014

tersebut. Maka, belum tentu setahun sekali bisa disaksikan kegiatan itu karena juga tidak ada agenda pasti maupun berkala. Demikian itu yang berlaku di Cukangan Gajebo, jembatan di Dusun Gajebo, kawasan Baduy Luar, sekitar 2,5 km dari Desa Ciboleger, Baduy— Banten. Menuju Gajebo hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki melalui jalan berbatu berkontur mendakimenurun. Sesuai aturan adat, tak ada kendaraan untuk mencapai Dusun Gajebo. Mengingat medan yang berbukit, perjalanan CibolegerGajebo bisa ditempuh sekitar 1,5 jam bagi orang luar. Namun, karena sudah terbiasa warga setempat dan sekitarnya hanya memerlukan waktu sekali jalan 20 menit.

Fungsi jembatan Dusun Gajebo cukup vital karena merupakan lintasan masyarakat luar yang hendak menuju wilayah Baduy Dalam. Jembatan bambu tanpa paku itu dibangun membentang di atas Sungai Gajebo. Semua teknik pemasangan menggunakan ikat tali dari ijuk pohon aren. Penyiapan bambu untuk pengganti dilakukan dengan memilih bambu sesuai fungsinya. Pekerjaan ini bisa memakan waktu satu bulan karena harus benar-benar didapati bambu yang sesuai spesifikasi. Misalnya, untuk tihang (tiang) dipilih bambu hitam sebagai penopang jembatan. Batang bambu hitam ditancapkan ke dasar sungai. Pucuk atasnya diiikatkan ke batang


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

41


Mereka bekerja tanpa perlu ada yang memerintah, semua orang memosisikan diri di mana ia bisa bekerja dan melakukan pekerjaannya sampai selesai dan saling bantu.

Sementara para lelaki bekerja membongkar-pasang jembatan, ibu-ibu dan anak perempuannya menyiapkan hidangan. Ada yang memasak nasi dan aneka lauk, sebagian lagi membuat kue-kue.

pohon sisi sungai sebagai pengikat konstruksi. Pada galur (injakan jembatan) dipakai bambu panjang berdiameter lebar yang ditata memanjang untuk menghubungkan sisi kanan-kiri tepi sungai. Untuk keukembing atau pegangan lintasan (railing) di sisi kanan-kiri jembatan, dipilih bambu berdiameter sedang. Sementara talitali yang terbuat dari ijuk pohon aren dipintal pada hari bongkarpasang jembatan. Saat kegiatan bongkar-pasang jembatan berlangsung, tak tampak laki-laki remaja maupun dewasa berada dalam rumah. Mereka berada di sekitar jembatan yang

42

LIONMAG SEPTEMBER 2014

sedang ‘’direnovasi’’. Kendati banyak orang, namun suasananya tidaklah hiruk. Hampir tidak ada percakapan antarmereka. Tidak banyak bicara, tapi masing-masing fokus bekerja dan tampak begitu paham atas apa yang harus dilakukan. Hampir tidak ada bagian pekerjaan yang kosong atau ditinggalkan begitu saja. Mereka bekerja tanpa perlu ada yang memerintah. Semua orang memosisikan diri di mana ia bisa bekerja dan melakukan pekerjaannya sampai selesai dan saling bantu. Sesekali terdengar teriakan, tapi disambut gelak tawa.

Sementara para lelaki bekerja membongkar-pasang jembatan, ibu-ibu dan anak perempuannya menyiapkan hidangan. Ada yang memasak nasi dan aneka lauk, sebagian lagi membuat beragam kue. Sore hari jembatan yang dibangun tanpa paku terpasang kokoh di atas sungai, diapit dua pohon di Kampung Gajebo. Cukangan pun siap digunakan untuk menyeberangi sungai menuju kawasan Baduy Dalam. Namun, jembatan itu belum boleh dilewati sebelum kokolot (tetua adat) melakukan ritual doa dan sesaji agar jembatan tersebut selanjutnya tidak memakan korban.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

43


AUTOMOTIVE

44

LIONMAG SEPTEMBER 2014


BERSEPEDA DI BAWAH LAUT

Jelajah Inggris ke Prancis dengan Sepeda Teks A GENER WAKULU - FOTO DOK. JAGUAR

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

45


Pada 6 Mei 1994, megastruktur Eurotunnel dibuka dan diresmikan oleh Ratu Elizabeth II dan Presiden Francois Mitterrand. Dengan kereta cepat yang melaju sepanjang 50,45 kilometer, terowongan ini menghubungkan Inggris dan Prancis melalui jalur bawah laut. Sekitar 20 tahun kemudian, terowongan tersebut disusur oleh juara Tour de France 2013 Chris Froome.

P

ada 13 Agustus 1986 Groupe Eurotunnel SA dibentuk dengan tujuan pembiayaan, pembangunan dan pengoperasian terowongan yang menghubungkan Inggris Raya dan Prancis. Perusahaan tersebut kemudian memulai pembangunan terowongan TransManche Link (TML) atau

46

LIONMAG SEPTEMBER 2014

yang lebih dikenal dengan nama Eurotunnel. Dalam perkembangannya, terowongan yang memerlukan biaya pembangunan sekitar 9,5 miliar Pounds atau sekitar Rp 186 triliun itu menjadi salah satu terobosan megastruktur dunia di bawah laut. Lintasannya mengandalkan jalur kereta double track yang membentang sepanjang 50,45 kilometer pada

terowongan utama. Namun, ada tambahan fasilitas di atas permukaan yang terletak di Folkstone, Inggris dan Frethun, Prancis. Kereta ini sejenis shuttle train alias kereta ulang-alik yang mengangkut gerbong-gerbong berisi penumpang, mobil, hingga truk. Sementara, ada pula kereta yang khusus mengangkut kargo atau alatalat berat di antara kedua terminal.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

47


Chris Froome, pesepeda kelahiran Kenya. Pada 7 Juli 2014, pria 29 tahun yang memenangi Tour de France 2013 itu, tercatat sebagai pesepeda pertama yang melintasi TML.

Eurotunnel kemudian mengoperasikan kereta sendiri dan menyewakan jalurnya kepada operator kereta lainnya seperti Eurostar. Untuk menempuh jalur tersebut diperlukan waktu 35 menit (pada pukul 06.00 hingga 00.00) atau 45 menit (pada pukul 00.00-06.00). Ketika kemudian jalur transportasi berjalan mulus di terowongan ini, terobosan selanjutnya dilakukan pesepeda kelahiran Kenya, Chris Froome. Pada 7 Juli 2014, pria 29 tahun yang memenangi Tour de France 2013 itu, tercatat sebagai pesepeda pertama yang melintasi TML. Sebagai pesepeda profesional, Froome berangkat dari Inggris usai merampungkan aksinya di Tour de France selama tiga hari. Di dalam terowongan, Froome bersepeda dengan kecepatan seperti saat latihan dan menyelesaikan lintasan bawah laut dalam waktu 55 menit dengan kecepatan rerata 65 kilometer per jam. Catatan Froome itu di bawah waktu rerata Eurostar yang

48

LIONMAG SEPTEMBER 2014

melintasi selat tersebut hanya dalam 35 menit. Namun, catatan itu setidaknya jauh lebih baik dibandingkan ferry komersial yang memerlukan waktu tempuh 90 menit dengan rute sebanding. Sehari sebelumnya, tepatnya pada 6 Juli 2014, Jaguar merilis film pendek berjudul Cycling Under the Sea di YouTube. Film tersebut mendokumentasikan perjalanan Froome menjadi pria pertama yang bersepeda dari Folkstone, Tenggara

Inggris menuju Calais, Prancis via Eurotunnel. Bersamaan dengan aksi Froome tersebut, Jaguar juga meluncurkan sepeda balap Pinarello Dogma F8. Selain itu, aksi tersebut juga mendemonstrasikan kemitraan brand Jaguar dan Team Sky. Sebenarnya, rencana memacu Dogma di dalam terowongan, telah dibahas Jaguar dan Team Sky dengan Eurotunnel sejak enam bulan silam. Kebetulan, Eurotunnel sedang merayakan kehadiran mereka selama 20 tahun pada 2014.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

49


Ini bukan persoalan mudah. Pasalnya, layanan terowongan tersebut merupakan salah satu titik dengan tingkat keamanan tertinggi di Inggris dan Prancis. Froome mengaku, bersepeda di bawah laut merupakan pengalaman luar biasa. Kesempatan langka dan unik, terutama bagi pesepeda professional. “Untuk menjadi orang pertama yang bersepeda menembus Eurotunnel, tentu saya dibayangbayangi berbagai ikon bersepeda yang pernah saya jalani. Inilah salah satu dari sedikit “world first” yang tersisa,” ujar Froome. Sementara Director Global Brand Experience JLR Mark Cameron, mengatakan salah satu hal yang membuat pihaknya optimistis adalah Jaguar merupakan brand yang cukup disegani. Dengan tema “Keep Pushing”, Jaguar ingin mengusung teknologi, pengalaman, tujuan, dan capaian baru. Ini merupakan ekspresi puncak dari filosofi tersebut, yakni melengkapi sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain.

50

LIONMAG SEPTEMBER 2014

“Kami senang Froome mendapat kesempatan ini, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Team Sky dan semua orang di Eurotunnel yang memungkinkan even ini bisa terselenggara,” kata Cameron. Kesan serupa juga diungkapkan Eurotunnel. Head of Public Affairs Eurotunnel John Keefe, mengatakan Eurotunnel merupakan kepingan unik dan luar biasa dari teknik engineering. “Ini sama ketika Anda melihat Golden Gate Bridge atau Sydney Opera House. Persoalannya memang,

tidak ada yang pernah melihat apa yang ada di dalamnya. Jadi, kami antusias ketika Jaguar dan Land Rover datang dengan permintaan memecahkan rekor tersebut,” ujar Keefe. Sebenarnya, upaya bersepeda melintasi Selat Channel bukanlah aksi pertama di dunia. Tercatat, Gerand Laurent pernah melakukannya pada 1999 menggunakan “Shuttle-Bike”, sejenis sepeda yang mengambang di atas sepasang ponton. Hanya, yang bersepeda di bawah laut memang baru Froome.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

51


AUTOMOTIVE

McLAREN 650S SPIDER Better than 12C

52

LIONMAG SEPTEMBER 2014


McLaren 650S terbaru, bagaimanapun, bukan sekadar copy and paste dari bentuk depan P1 nan rupawan. McLaren menegaskan, 650S merupakan produk yang dibangun dari hasil pembelajaran tak hanya dari 12C, namun bahkan lebih nyaman dari P1. TEKS RIMAN SAPUTRA N - FOTO McLAREN AUTOMOTIVE LIMITED

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

53


S

etelah memiliki MP4-12C di kelas supercar, McLaren resmi merilis McLaren 650S. Dengan supercar-nya ini McLaren mencuri perhatian pecinta automotif dari Ferrari 458 Speciale dan Lamborghini Huracan yang lebih dulu diluncurkan. McLaren, produsen supercar asal Inggris itu, tidak membiarkan kedua supercar Italia tersebut melenggang bebas tanpa saingan. McLaren 650S pun diusung tampil perdana pada ajang Geneva Motor Show 2014 dengan 650S versi Spider dan Coupe. Tentu 650S dipilih bukan sekadar nama. Nama 650 itu menunjukkan power output mobil ini, yaitu 641 bhp (650PS), sedangkan S singkatan dari Sport yang berarti mobil ini didesain dengan mengutamakan handling, transmission, drivability, serta engagement. McLaren 650S diposisikan sebagai pengganti 12C yang sudah discontinued dan P1 yang diproduksi terbatas. Surrey, pabrikan berbasis manufaktur, mengklaim lebih dari seperempat supercar itu baru. Sementara fundamentalnya tetap, termasuk carbonfibre tub dan twin-turbo 3.8-liter V8 sebagai versi go-faster dalam berbagai hal yang bermakna.

EKSTERIOR

Sosok McLaren 650S terlihat sebagai perpaduan antara hypercar hybrid P1 dan supercar MP4-12C yang berubah menjadi 12C. Secara visual, perbedaan antara 12C dan 650S terlihat dari headlights barunya yang lebih besar, bahkan dibandingkan dengan P1. Aura P1 begitu kental pada bagian bumper depannya. Sosok P1 ditampilkan pada 650S mengingat stok P1 yang diproduksi terbatas. Sementara itu, bagian samping dan belakang 650S benar-benar dibuat mirip dengan yang dimiliki 12C. Perbedaan terlihat hanya pada beberapa detail serat karbon, seperti pada bagian side vents dan rear spoiler. Carbonfibre MonoCell menjadi material utama sasis McLaren 650S dan tidak lagi memerlukan tambahan pengeras untuk memperkuatnya. Karena retractable hard top dan mekanismenya, berat bersih mobil ini adalah 1.370 kg alias lebih berat 40 kg dari versi Coupe.

54

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

55


Namun, atap 650S merupakan yang paling ringan pada mobil-mobil beratap terbuka di kelasnya. Untuk buka tutup atap versi Spider dibutuhkan waktu 17 detik dan dapat dilakukan sambil berjalan hingga kecepatan tidak lebih dari 30 km/jam. Versi Spider ini menggunakan heated glass rear window seperti 12C Spider. Saat atap terbuka, kaca ini berfungsi sebagai wind deflector dan mengurangi cabin buffeting. Ketika atap tertutup, kaca dapat direndahkan untuk memberikan akses suara raungan mesin yang bisa memacu adrenalin pengemudi. 650S ini menggunakan velg unik nan ringan ‘650’ berukuran 19 dan 20 inci yang dibungkus ban Pirell P Zero Corsa dan carbon ceramic brakes duduk di belakangnya. Supercar ini juga didesain untuk meningkatkan gaya downforce sehingga mampu memberikan feel yang baik dan nyaman saat bermanuver dan efek lincah serta stabil.

56

LIONMAG SEPTEMBER 2014

INTERIOR

Melongok ke bagian interiornya, 650S tidak berbeda jauh dengan milik 12C yang masih menggunakan panel instrument dengan rev counter besar di tengah dan MID. Pada bagian kanan dan kirinya terdapat tampilan pengatur setting kendaraan. Alcantara melapisi hampir seluruh bagian dalam 650S dengan jahitan kontras yang menarik pada fasia dan door facings. Selain itu, carbonfibre menyajikan kesan mewah pada skinny centre stack, konsol pintu, dan roda kemudi. Central tacho mendominasi cluster instrument dengan layar LCD berwarna pada kedua sisi yang layar sentuhnya mirip tablet atau smartphone. Tidak lupa, speedometer digital kecil untuk menampilkan kecepatan kian mempercantik interior 650S. Untuk cabin storage, supercar ini memiliki dua ukuran cupholders dan sebuah nampan kecil yang tersembunyi di balik konsol tengah. Nav milik 650S lebih


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

57


Hanya dalam hitungan 3 detik, supercar ini mampu berakselerasi 0-100 km/ jam dan 8,4 detik untuk 0-200 km/jam.

andal dan kuat ketimbang 12C. Programnya lebih mudah dan penerimaan satelit ditingkatkan sehingga tidak akan terjadi kesalahan posisi. Konektivitas Bluetooth baik, pairing mudah, serta kualitas suara cukup baik untuk melakukan panggilan suara pada kecepatan tinggi dengan roof down. USB dan soket koneksi tambahan disematkan dalam cubby di antara tempat duduk.

PERFORMA

Untuk urusan performa, mesin M383T V8 twinturbocharged digunakan 650S, sebagaimana dipakai pada sebagian besar mobil McLaren. Tenaganya mencapai 651 Hp dan torsi 678 Nm. Supercar ini menggunakan piston baru dan kepala silinder yang sudah didesain ulang. Camshaft timing-nya pun berbeda, dapat meningkatkan respon throttle yang lebih baik.

58

LIONMAG SEPTEMBER 2014

McLaren juga memasang sistem knalpot baru yang lebih ringan dan cooling circuits-nya telah dirancang ulang guna mengatasi tingkat panas berlebih. Mesin menggerakkan roda belakang melalui tujuh kecepatan transmisi otomatis dual-clutch. Hasilnya pun bisa dibilang fantastis. Hanya dalam hitungan 3 detik, supercar ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dan 8,4 detik untuk 0-200 km/jam. Top speed yang dimilikinya pun bisa mencapai 331 km/jam. Selain itu, kecepatannya yang mencapai 160mph hingga 180mph saat berada di gigi lima dan enam membuatnya lebih cepat dibandingkan 12C Spider yang mencapai hanya 150 mph. So the more revs you have, the faster it feels. Dalam mode Sport, pengapian dipotong antara shift. Paa Track, gigi bergerak sebelum revs drop untuk memberikan lonjakan sesaat dalam berakselerasi. McLaren juga tetap menjaga kualitas mengemudi dengan mode dalam suspensi lebih soft saat stiffening dalam mode Track, ditambah lebih dari 24 persen downforce, mampu meningkatkan steering precision dan road feel. Sementara itu, carbonfibre tube yang beratnya hanya 75kg dan memberikan 650S kekakuan torsi yang membuatnya stabil. Selebihnya, meski memiliki mesin monster, McLaren menjanjikan efisiensi yang menggiurkan. Bahan bakar yang dibutuhkan hanya 11,6 liter per 100 km atau sekitar 8,62 km setiap liternya. Cukup irit untuk ukuran supercar.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

59


DESTINATION TOMOHON

Bunga Cinta

Tomohon Ungkapkan cinta lewat bunga. Istilah Ini mungkin

sudah banyak didengar masyarakat di Indonesia. Bunga memiliki makna universal, layaknya cinta itu sendiri. Tidak hanya sebagai ungkapan cinta, bahkan bunga dianggap sebagai media tepat untuk mengungkapkan beragam rasa. Lewat karangan bunga, pesan suka cita hingga duka tersampaikan. Bunga pula yang mengelitik rasa penasaran saya tentang Tomohon, sebuah kota di Provinsi Sulawesi Utara. TEKS & FOTO DODY WIRASETO

60

LIONMAG SEPTEMBER 2014

R

ibuan warga memadati jalan utama Kota Tomohon. Beragam kalangan mulai dari anak sekolah hingga dewasa, bahkan turis domestik dan macanegara, tampak ramai di tepi jalan. Pada beberapa titik juga terdapat tenda khusus untuk menonton acara ini. Saya memilih berjalan menyusuri lintasan yang nanti dilewati aneka kendaraan hias dan parade marching band. Cuaca panas terasa sejuk karena warna-warni bunga bercampur antusiasme penonton yang tak sabar menunggu parade dimulai. Hari itu seakan menjadi pesta bunga rakyat Tomohon. Pesta yang juga turut dirayakan oleh negara lain dalam bentuk kendaraan hias.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

61


Tercatat enam kendaraan hias mewakili negara Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Thailand, Filipina, dan Hong Kong. Selain itu terdapat kendaraan hias dari berbagai kementerian, provinsi, serta dari kabupaten dan kota. Mereka lah yang mewarnai jalan utama Kota Tomohon sepanjang lebih kurang 7 km dengan bunga. Seperti warga yang sejak pagi sudah memadati jalan utama, saya pun tidak sabar menunggu acara dimulai. Di bawah pohon kecil berlatar belakang gereja, saya mengambil posisi membidik objek foto. Tidak lama berselang, acara dimulai dengan diawali taritarian Kabasaran dari Minahasa. Penari tampak lincah memainkan beragam alat perang dari Minahasa dengan balutan pakaian serbamerah dan topi Kabasaran 62

LIONMAG SEPTEMBER 2014

berhias bulu ayam jantan, bulu burung Taong, dan burung Cenderawasih. Geliat antusiame masyarakat semakin tinggi kala kendaraan hias mulai melewati lintasan. Saya pun turut larut dalam kegembiraan. Bangkit dari posisi awal, saya memilih berjalan mendekati kendaraan hias. Warna-warni bunga dari wilayah Tomohon menjadi hiasan cantik. Ditunjang kreativitas para peserta parade mobil hias, bunga-bunga Tomohon seakan menyapa seluruh penjuru dunia. Decak kagum saya tidak pernah berhenti sepanjang acara. Satu kuntum bunga nan cantik ternyata semakin menarik jika digabungkan dalam satu rangkaian. Bahkan simbol negara seperti Amerika dengan burung rajawali-nya serta Rusia dengan beruang putih-nya

tidak kehilangan makna aslinya walau dirangkai dari kumpulan bunga. Kreativitas dan kekayaan hayati Tomohon bergabung menjadi suatu keindahan di acara ini. Satu lagi yang membuat pandangan saya tidak beralih dari kendaraan hias adalah keberadaan wanita cantik di atasnya. Mereka adalah Finalis Pemilihan Ratu Bunga 2014 yang termasuk dalam rangkaian acara ini. Wajah cantik dan senyum manisnya menjadi ‘’bunga’’ yang membuat hati saya tidak hentinya berdegup kencang. Bila bunga dijadikan simbol keindahan, Tomohon adalah keindahan itu. TIFF 2014 telah menjadi media untuk menebar keindahan itu ke penjuru dunia. Melalui bunga, Tomohon memberi pesan tentang kecantikannya dan saya pun jatuh cinta seketika.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

63


SPECIAL FESTIVAL BUDAYA NUSANTARA 2014

Keberagaman

Indonesia Pawai Seni dan Budaya Nusantara 2014Â merupakan miniatur keragaman dari kekayaan seni dan budaya lndonesia. Melalui kegiatan ini, pluralisme Indonesia pun terlihat jelas.

64

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

65


S

eperti negara lain, peringatan Hari Kemerdekaan merupakan momen bersejarah yang lazim dirayakan dengan suka cita. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghelat Pawai Seni dan Budaya Nusantara 2014 untuk merayakan HUT Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Kegiatan yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Senin (18/8), itu diikuti 34 provinsi di Indonesia. Pawai dimulai dari depan Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara menuju Jalan Medan Merdeka Barat, Selatan, dan berakhir di Jalan Medan Merdeka Timur, yakni Silang Monas dekat Stasiun Gambir. Dalam pawai itu setiap daerah memperkenalkan seni budaya masing-masing. Mereka tampil dengan ciri khas daerahnya. Alhasil, Pawai Seni dan Budaya Nusantara 2014Â bisa disebut sebagai miniatur representasi keragaman kekayaan seni dan budaya lndonesia.

66

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Inilah event karya kreatif, berbentuk pawai seni dan budaya, yang menggambarkan kekayaan budaya Nusantara karena melibatkan seluruh provinsi di Indonesia. Momen dan tempat yang tepat untuk menyaksikan representasi kekayaan budaya lokal di tingkat nasional yang digarap seniman kreatif berpengalaman. Kegiatan itu juga menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai segudang seniman yang layak dibanggakan.

Cermin Bhinneka Tunggal Ika

Kontingen karnaval per daerah melibatkan sekitar 50-70 orang. Mereka disertai direktur artistik, koreografer, komposer, tata rias, desainer kostum, dan desainer properti. Melalui pawai budaya ini diharapkan tumbuh dan berkembang budaya masyarakat di daerah.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

67


Pawai Seni dan Budaya Nusantara 2014 bertujuan meningkatkan kreativitas seni pertunjukan dalam bentuk karnaval, juga apresiasi masyarakat Indonesia terhadap seni dan budaya. Selain itu, ajang parade seni budaya ini juga menciptakan gelombang kreatif sekaligus ikon ekonomi kreatif seni pertunjukan yang, pada gilirannya, dapat meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia. Sebagaimana dikatakan Supardi, peserta pawai asal Kalimantan Barat, melalui event ini wisatawan domestik semakin mencintai negerinya sendiri, pun masyarakat internasional yang lebih mengenal budaya Indonesia, termasuk Kalimantan Barat, sehingga tertarik berkunjung ke wilayah provinsi itu. Pada karnaval kali ini Kalimantan Barat memperkenalkan budaya Dayak Iban yang memiliki kebiasaan membuat tato di tubuh, namun lembut perangai. Dibalut pakaian tradisional Dayak Iban, dengan ‘’mahkota” dari bulu burung ruai, burung khas Borneo, tubuh Supardi juga penuh tato. Salah satu gambar tato yang menghiasi tubuhnya adalah gambar bunga terong. Bunga kebanggaan masyarakat Dayak Iban. Bunga terong juga bermakna pangkat atau kedudukan. Hal serupa dilakukan Provinsi Kepulaun Riau. Yudi Tengker, tim kreatif Provinsi Kepulaun Riau menuturkan, Kepulauan Riau mengangkat tentang kebesaran sirih.

68

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Bagi masyarakat Kepulauan Riau, sirih memiliki makna budaya dan tradisi adat-istiadat Melayu. Sirih merupakan jenis tanaman merambat yang banyak digunakan masyarakat Melayu Kepulauan Riau dalam berbagai hal. Sirih juga sebagai simbol budaya dan bagian yang tak terpisahkan dalam adat-istiadat Melayu Kepulauan Riau. Sementara Provinsi Jambi mengangkat tema ‘’Orang-orang Sawah’’ dan Sumatera Selatan menonjolkan unsur sejarah, yaitu kejayaan Sriwijaya. Pawai Seni dan Budaya Nusantara 2014 menjadi tontonan rakyat yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menambah wawasan untuk lebih mencintai negeri tercinta Indonesia. TEKS FAISYAL - FOTO TIM


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

69


70

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

71


TRAVELING YUNANI

THESSALONIKI

Through The Ages

TEKS & FOTO FABIOLA LAWALATA

72

LIONMAG SEPTEMBER 2014


M

usim dingin yang cenderung hangat khas Yunani menemani perjalanan saya menyusuri Thessaloniki yang kaya akan sejarah. Walaupun kalah tenar dari nama Athena dan Santorini di telinga kebanyakkan orang Indonesia, kota terbesar kedua di Yunani ini sudah sepantasnya mendapatkan tempat di hati para pelancong. Sekeluar dari pintu stasiun kereta utama Thessaloniki, segera saya mencari bus umum dengan rute White Tower. Tak ingin membuang waktu lebih lama, rasanya saya sudah tidak sabar ingin menjelajah kota yang melahirkan seorang Mustafa Kemal Ataturk, Bapak Bangsa Turki itu. White Tower sedianya merupakan tempat pertemuan saya dengan pihak hotel yang akan menjemput. Namun, bangunan atau monumen berwarna putih yang saya cari tidak saya temui. Dengan bahasa Inggris terbata-bata, seorang lelaki muda yang juga penumpang bus seperti saya menjelaskan, sebentar lagi saya tiba di sana.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

73


White Tower sesungguhnya monumen berwarna putih keabuabuan. Pada saat Kekaisaran Ottoman berkuasa, menara ini disebut ‘’The Tower of the Lions’’ yang berfungsi sebagai penjara dan tempat eksekusi sehingga rakyat lokal menyebutnya ‘’Red Tower’’. Pada 1878 penjara tersebut dipindahalihkan dan monumen ‘’berdarah’’ itu dicat ulang dengan warna putih. Kota Thessaloniki dianugerahi sebutan cultural capital karena

74

LIONMAG SEPTEMBER 2014

memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Ini tecermin dari banyaknya monumen kota, situs arkeologi, serta museum yang mencakup setiap era dalam sejarah Kota Thessaloniki. Latar belakang yang unik dan multikultural menciptakan warna-warni harmonis, membentuk kota yang kaya keragaman nilai budaya. Hadiah multikultural ini terlihat hari ini saat saya dapat menikmati monumen, seni, makanannya.

Things to See in Thessaloniki

Membaca deretan daftar things to see in Thessaloniki, tampak di sana disarankan mengunjungi rumah tempat Ataturk dilahirkan dan dibesarkan. Dilahirkan dengan nama Mustafa Kemal, selanjutnya disebut Bapak Bangsa Turki karena ia pendiri sekaligus presiden pertama Turki. Mustafa Kemal memperkenalkan serangkaian pembaruan yang luas dan menciptakan sebuah negara modern


yang sekuler dan demokratis. Salah satunya adalah menyejajarkan posisi perempuan dengan lelaki. Museum Ataturk bertempat di rumah kelahiran Ataturk. Bangunan tersebut terletak di belakang Konsulat Turki di Thessaloniki. Pada 1935 rumah itu diberikan oleh Dewan Kota Thessaloniki kepada negara Turki dan menjadi museum. Pada 1981 bangunan itu dicat kembali ke warna pink seperti aslinya. Bangunan Museum Ataturk

memiliki tiga lantai dan sebuah halaman. Mengelilingi spots penting bagi wisatawan di Thessaloniki bisa lebih maksimal jika Anda mengelilinginya dengan berjalan kaki. Di Thessaloniki, museum terbuka dimana-mana. Sisa runtuhan bangunan yang menjadi saksi bisu betapa hebatnya kota ini dari masa ke masa bisa dengan mudah Anda nikmati. Adalah The Greek Agora dan Roman Forum, di bagian utara

Aristotelous Square, menjadi favorit saya di Thessaloniki. Pada masanya tempat itu merupakan lokasi berkumpulnya penduduk lokal melakukan berbagai aktivitas dan transaksi. Pikiran pun melayang membayangkan situasi keriuhan di tempat ini pada masa silam. Para perempuannya pasti memakai pakaian ala Yunani kuno berwarna putih atau krem panjang menjuntai sampai bawah dan rambut hitam panjang mereka dibiarkan terurai.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

75


Itulah esensi berdiri di samping bangunan kuno khas Yunani. Saat saya datangi, tempat itu pun ramai dilewati orang yang lalu lalang, perempuan-perempuan menggunakan jaket musim dingin warna-warni dan sepatu boots hingga betis. Tak lupa kacamata penghalang sinar matahari. Walaupun musim dingin, Yunani memiliki kekayaan akan curah sinar matahari. Maka tidak ada istilah kapan musim terbaik untuk mengujungi Thessaloniki.

Around The Museums in Thessaloniki

Mulailah tour The museums di Thessaloniki dengan mengujungi Museum of Byzantine Culture, salah satu museum terbesar di dunia yang menampilkan beragam warisan Bizantium. Di museum ini terdapat 2.900 artefak dari periode awal Kristen hingga akhir periode Bizantium. Sementara di museum arkeologi Anda dapat menikmati pameran patung, mosaik, lukisan, serta

76

LIONMAG SEPTEMBER 2014

barang-barang tembikar yang menceritakan kisah lalu kerajaan besar Makedonia. Untuk pencinta seni kontemporer, terdapat Macedonian Museum of Contemporary Arts yang akan mengakomodasi kehausan Anda terhadap koleksi seni lokal dan internasional dalam segala bentuk seni, fotografi, lukisan, maupun ukiran.

Taste The Delicious

Mulailah hari Anda dengan koulouri, roti berbentuk cincin

yang sangat populer, dibuat dengan bahan dasar wijen dan biasa dinikmati saat sarapan. Sangat mudah menemukan roti ini karena hampir semua toko roti lokal menjual koulouri. Bougatsa adalah kue tradisional seperti pastry yang terdiri dari semolina custard, keju, atau daging cincang sebagai isian. Nikmati untuk sarapan atau sebagai cemilan setiap saat sepanjang hari. Temukan di semua patisseries utama Thessaloniki.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

77


78

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

79


HOT STUFF

CASIO G-SHOCK GBA-400

SMARTWATCH TAHAN BANTING

Pembuat jam tangan asal Jepang, Casio, menghadirkan smartwatch G-Shock GBA-400 yang memberi kemudahan untuk menemukan judul lagu yang sedang diputar. Selain itu G-Shock GBA-400 memiliki bodi tangguh, tahan banting, tahan di suhu rendah, tahan getaran, dan anti air. Untuk menghubungkannya ke smartphone, Casio mengandalkan koneksi bluetooth hingga jarak 30 meter. Saat terhubung, Anda dapat mengendalikan musik yang diputar di smartphone menggunakan aplikasi G-Shock+ dan GMix. Tidak hanya itu, baterainya diklaim memiliki daya tahan selama 2 tahun sebelum harus diganti dengan perhitungan menghubungkannya ke smartphone maksimal 2 jam setiap harinya. Casio G-shock GBA-400 akan tersedia mulai September 2014 dengan harga US$223.

GRACE DIGITAL VICTORIA INTERNET RADIO RADIO VINTAGE YANG MODERN

DELL ALIENWARE 13 Performa prima bermain game Alienware 13 hadir dengan menggabungkan desain menarik dan performa kelas atas yang fokus utamanya bukanlah pada kemasan desain tipis melainkan performa dan kenyamanan maksimal untuk bermain game. Untuk itulah laptop ini hadir dengan layar 13.3 inci dengan bobot 2kg. Alienware 13 ini tersedia dalam tiga pilihan tampilan yaitu layar TN HD 1366 x 768 pixel, Full HD 1920 x 1080 pixel dan layar IPS QHD 2560 x 1440 pixel (layar sentuh). Untuk performanya, laptop gaming ini dipersenjatai prosesor Intel Core i5 dan Intel Core i7 generasi keempat dengan RAM hingga 16GB, kartu grafis Nvidia GeForce GTX860M, ruang untuk 2 buah SSD, speaker dari pabrikan Klipsch, dan bagian keyboardnya berteknologi AlienFX System yang memungkinkan gamer untuk mengatur nyala warna lampu keyboard sesuai selera.Dell akan memasarkan laptop gaming ini mulai November 2014.

80

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Grace Digital Victoria Internet Radio hadir bagi mereka yang menyukai tampilan vintage. Radio yang bentuknya seperti radio kakek nenek ini dikemas penuh teknologi modern yang terlihat di layar menu digital yang kecil. Mampu wirelessly stream lebih dari 50.000 stasiun. Radio ini juga dilengkapi input jack tambahan untuk menghubungkan pemutar musik lain (seperti iPhone) dan output jack sehingga dapat menghubungkannya dengan speaker ekstra. Radio vintage ini mampu memberikan suasana hangat dengan musik-musik klasik berkat Class D Digital amplifier, full range speakers dan rear reflex bass port. Radio ini dibanderol dengan harga $ 229,99.


Sharp Aquos Crystal Ponsel Berlayar Kristal Tanpa Bezel

Pabrikan asal Jepang, Sharp, meluncurkan ponsel layar sentuh tanpa bezel (pinggiran) terbaru Aquos dengan tagline “Take the edge off” dengan tema kristal. Bezel yang dimiliki Sharp ini sangat tipis, bahkan bisa dibilang frameless. Ada dua model yang dirilis, pertama Aquos Crystal yang menggunakan layar kristal 5 inci resolusi 720p, kamera 8 megapixel, prosesor 1,2 GHz quad core, RAM 1,5 GB, dan baterai 2.040 mAh. Kedua, Sharp Aquos Crystal X memiliki layar 5,5 inci full HD 1080p, kamera 13 megapixel, prosesor Snapdragon 801 2,3 GHz, RAM 2 GB, dan baterai 2.610 mAh. Harman Kardon juga mendukung suara ponsel ini dengan dukungan “Clari-Fi”, “LiveStage” streaming, dan kompatibilitas asli dengan speaker Harman Kardon ONYX Studio Bluetooth.

MERGE UTILITY BIKE charges handphone sambil bersepeda

LG 105UC9

TV UHD LENGKUNG BERPADU TATA SUARA HARMAN KARDON LG baru saja merilis TV terbarunya dengan dimensinya yang sangat besar, LG 105UC9. TV ini memiliki konsep desain unik dengan lubang di bawah layar yang membuatnya berbeda dengan TV lengkung UHD lainnya, termasuk keluaran LG sendiri. LG 105UC9 mengusung model panel layar lengkung dengan panel IPS beresolusi 5120 x 2160 pixel dan rasio 21:9. Untuk audio, speaker 7.2 channel pabrikan Harman Kardon tertanam di bodinya yang tipis dan terlihat nyaris tanpa bingkai. Sama seperti Smart TV LG lainnya, LG 105UC9 juga menggunakan sistem operasi webOS. Fitur andalan seperti 3D dan LG True 4K Engine Pro untuk meningkatkan resolusi konten Full HD ke resolusi 4K juga telah dimilikinya. LG 105UC9 dibanderol dengan harga US$117.000.

Industrial designer Pensa dan custom bike builder Horse Cycle yang berbasis di Brooklyn berkolaborasi membuat Merge, sepeda yang terinspirasi dari berbagai rintangan yang dihadapi pengendara sepeda di perkotaan seperti New York. Tujuannya adalah menciptakan sebuah sepeda gesit dan lengkap dengan semua fitur pintar yang terintegrasi ke dalam frame-nya. Salah satu fitur paling menarik adalah port USB di atas lampu depan yang terhubung dengan generator kecil di roda depan. Sebuah ponsel atau tablet kecil dapat diisi ulang sambil bersepeda. Rak penyimpanan belakang juga benar-benar unik. Frame aluminium ditarik keluar dari bagian belakang frame dan menciptakan sebuah platform penyimpanan. Di bawah rak terdapat flexible fender yang dapat ditarik keluar dan digunakan dengan rak penyimpanan. Sepeda dapat diamankan dengan kabel dimasukkan ke dalam frame. Sebuah kantong yang dirancang khusus pada bingkai menempatkan u-lock dan telepon pengendara dengan aman pada frame.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

81


DINE IN

Rasa Atraktif dari Menu Kreatif Botany Restaurant

B

erlokasi di lobby Holiday Inn Jakarta Kemayoran, Botany Restaurant hadir senada dengan konsep hotelnya. Terinspirasi dari alam, salah satu brand jaringan hotel dunia ini memberikan penamaan sarat dengan alam di restorannya. Nama Botani tercetus setelah aneka pepohonan seperti Angsana, Cendana, Ebony, Mahogany dan Papyrus digunakan sebagai nama meeting room hotel ini. Sebelum masuk lebih dalam restoran, ada 2 pilihan tempat sesuai kebutuhan. Di sisi kiri terdapat sebuah meja panjang, dengan pemandangan langsung mengarah kolam yang terletak di depan hotel. Meja panjang dengan tata letak yang rapi ini sekiranya cocok dijadikan lokasi makan sembari meeting dengan klien, atau sebagai tempat acara yang melibatkan keluarga dan kerabat dalam jumlah banyak. Di sisi lain, dominasi warna coklat dengan sentuhan warna yang lebih tua diatasnya memberi suasana yang hangat. Terlebih lagi dengan penggunaan jendelajendela besar di sekitarnya. Paparan sinar matahari bebas masuk ke dalam ruangan dengan pemandangan pepohonan yang menghiasi sekeliling hotel. Hal ini membuat suasana di dalam ruangan serasa di alam terbuka dan pendingin ruangan membuat suasananya bertambah sejuk. Pilihan menu beragam benua hingga ke menu tradisional Indonesia menarik selera. Bagi Anda yang

82

LIONMAG SEPTEMBER 2014

menyukai menu asal Italia, ada baiknya mencoba Botany Signature Pizza. Disajikan di atas kayu panjang, pizza ini berbentuk persegi panjang dengan semburat wangi khas fresh from the oven. Pepperoni, anchovies, dan wild mushroom bertebaran di atas pizza. Tampilannya semakin segar dengan penambahan cherry tomato dan virgin olive oil. Bila pizza dirasa kurang mengenyangkan, silahkan memilih menu signature Italia lainnya, yakni Botany Signature Spaghetti. Pasta dipadukan salmon terasa pas dengan penambahan pesto sauce, virgin olive oil dan cherry tomato. Namun bagi yang ingin karakter citarasa Indonesia kuat, maka pilihan favorit jatuh pada Botany Signature Fried Rice. Nasi goreng mungkin sudah terlalu biasa bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu butuh kreativitas agar nasi goreng menjadi luar biasa namun tetap berkarakter Indonesia. Chef Rangga, membuat nasi goreng dengan bumbu dari kencur. Karakter Indonesia terekplorasi dengan kencur yang digunakan. Rasa khas kencur berpadu unik dengan tekstur dan asin yang didapat dari penggunaan kuning telur asin sebagai bahan lainnya. Acar dan sate melengkapi warna Indonesia dalam satu sajian menu utama ini. Puas dengan karakter Indonesia dalam nasi gorengnya, mari bersantai sejenak dengan churros. Kudapan khas Spanyol ini disajikan dalam beragam pilihan saus, seperti mango, orange, strawberry, chocolate dan white chocolate. Ini merupakan menu yang tepat sebelum beranjak pergi melanjutkan aktivitas. Teks DODY WIRASETO Foto RISTIYONO

Botany Restaurant Holiday Inn Jakarta Kemayoran • Jl. Griya Utama Blok B No.1, Jakarta


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

83


DINE IN

Kempi Deli

Sajian Eropa Penggugah Selera

S

iapa yang tidak mengenal Focaccia, Ciabatta atau aneka Hard Bread dari Prancis seperti Baguette, Rye Bread ataupun Hard Roll? Pun begitu pastry dari Prancis seperti Croissant dan Danish Pastry yang juga mudah ditemukan di Jakarta. Namun bagi para pecinta roti dan pastry Eropa otentik nama Kempi Deli tentu sudah dikenal dengan baik. Dulu Kempi Deli terletak di lantai dasar East Mall Grand Indonesia. Namun sekarang pindah di lantai 2 East Mall Grand Indonesia. Di lokasi barunya, Kempi Deli juga tampil dengan wajah baru. Bila sebelumnya desainnya lebih ke arah minimalis dengan warna putih yang dominan, kini nuansa Eropa lebih terasa. Konsep kaca-kaca yang mengitari Kempi Deli masih terasa sama dengan sebelumnya. Perbedaan baru terasa ketika masuk ke dalam ruangannya. Material bata menghiasi setiap dinding dengan tata letak meja dan bangku yang lebih nyaman. Kempi Deli juga memiliki ruangan outdoor untuk mendapatkan suasana yang lebih santai. Desain yang lebih homey, hangat, kasual, dan stylish sehingga cocok untuk mereka yang ingin quick breakfast, lunch, take away ataupun bersantai di tengah kepadatan Jakarta. Wajah baru ini juga mengikuti konsep baru yang ingin diusung yakni All in one Cafe. Kempi Deli juga menambahkan beberapa menu baru yang sarat nuansa Eropa. Seperti pada menu

84

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Paris I’m in Love. Croque-Monsieur, sajian ikonik dari Prancis ini menggunakan Champagne Bread yang dipadu daging kalkun asap. Cita rasa Prancis semakin lengkap dengan keju, bechamel sauce dan daun mesclun yang segar. Menu lain yang patut dimasukan ke dalam daftar pesanan Anda adalah The Norwegian Sea. Salmon Norwegia diolah menjadi hidangan yang lebih kaya akan protein. Daging salmon asap membalut poached egg kemudian menggunakan green asparagus, saus hollandaise, alpukat dan salmon pearls. Paduannya semakin lengkap dengan brioche sebagai dasarnya. Tidak hanya menu savoury yang mengisi menu baru di Kempi

Deli. Penyuka menu manis juga patut mencoba The Belgian Treat. Waffle hangat disajikan dengan beragam saus sebagai toppingnya. Caramelised banana, chantily cream, mapple syrup, almond renyah memberikan warna rasa yang berbeda di menu ini. Untuk roti, Kempi Deli memiliki kurang lebih 30 jenis roti Eropa. Semuanya merupakan kreasi Executive Pastry Chef Jacques Poulain. Keotentikan dan cita rasa yang akan terus terjaga demi memuaskan rasa ingin tahu akan aneka hidangan ala benua Eropa. Teks DODY WIRASETO Foto RISTIYONO

Kempi Deli Grand Indonesia East Mall, lt. 2 Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

85


DINE IN

Le Mieux Wine & Dine

Cita Rasa Prancis Modern

S

embari memuaskan hasrat berbelanja di Galeries Lafayette, Pacific Place, keberadaan Le Mieux Wine & Dine di sudut galeri ini sedikit membuat terkejut. Saya tidak menyangka, ternyata di balik merek-merek fashion ternama dunia terselip sebuah restoran untuk menikmati wine. Jejeran wine dan mengintip sekilas desain ruangannya, segera merubah rasa terkejut ini menjadi penasaran. Iringan lagu-lagu klasik menemani langkah memasuki restoran ini. Rak-rak tertata apik sebagai tempat menyimpan wine yang eksklusif. Wine cellar dan beberapa display wine sewarna dengan penggunaan lantai kayu yang klasik. Beragam koleksi white wine, red wine dan sparkling wine dari berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, Italia, Australia dan Amerika siap menjawab keinginan para pecinta wine di Jakarta. Suasana klasik kala melihatlihat koleksi wine langsung berubah kala masuk ke ruang dining-nya. Aura Eropa klasik menyelinap dari pengaturan tata ruangnya. Penempatan meja yang rapi ditunjang jendela-jendela besar di sekitarnya. Nuansanya semakin elegan dengan tirai-tirai berwarna putih teduh untuk menangkal cahaya matahari berlebih. Kata Le Mieux sendiri diambil dari bahasa Prancis yang artinya terbaik. Penggunaan nama Prancis ini secara langsung menunjukan karakternya sebagai restoran Prancis modern. Ini memberi gambaran pula terhadap menu-menu yang akan dipilih. Sebagai pembuka makan, Seared Black Pepper Ahi Tuna siap untuk dinikmati.

86

LIONMAG SEPTEMBER 2014

Daging Ahi Tuna alias tuna sirip kuning dibuat dengan proses yang sederhana dan dibalur black pepper. Tidak mau terlalu lama terpesona dengan penyajiannya, saya segera menyantap potong demi potong menu ini. Citarasa black pepper mengisi penuh rongga mulut, disusul dengan lembut dan juicynya daging Ahi Tuna. Kelembutan dagingnya menunjukan waktu yang pas kala pemasakan karena Ahi Tuna tidak bisa dimasak terlalu lama. Sebagai puncak dari ritual makan di Le Mieux, Slow Braised Lamb Shank segera tersaji di depan mata. Sambil berharap rasa yang akan didapat, segera pisau membagi

daging Lamb menjadi beberapa bagian. Saus demiglace khas Prancis digunakan sebagai penambah rasa. Wangi demiglace meruap berpadu wasabi mayo yang digunakan sebagai topping-nya. Potong demi potong memberi rasa istimewa dengan kelembutan tekstur dagingnya. Perut sudah terasa kenyang, namun ada yang kurang bila tidak menutup makan dengan dessert. Saya memilih Mango Crepes sebagai tanda mengakhiri pengalaman di Le Mieux hari ini. Kesegarannya menjadi penutup pengalaman rasa dengan meninggalkan kesan istimewa terhadap restoran ini. Teks DODY WIRASETO Foto RIMAN SAPUTRA N

Le Mieux Wine & Dine Galeries Lafayette, Pacific Place, Lantai 1 Jl. Jend. Sudirman, SCBD, Jakarta


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

87


POSTCARD

88

LIONMAG SEPTEMBER 2014


ngkok tio

TIO

K

01.09.2014 NGK

O

Tiongkok

HANGING MONASTRY Hanging Monastry (Xuankong Si) merupakan salah satu hasil karya arsitektur yang spektakuler di Tiongkok.Dibangun pada masa dinasti non-China Wei Utara (300 – 500 M), biara ini terbuat dari kayu dan tampak tergantung pada dinding tebing gunung Heng Shan yang tegak lurus dengan hanya ditopang oleh tiang-tiang kayu serta berada pada ketinggian sekitar 60 – 75 m dari dasar lembah. Terletak di provinsi Shanxi – Tiongkok, biara ini dapat dicapai dari kota Datong sekitar 1,5 jam perjalanan darat. ARIFIN

MEDAN

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

89


Bangkok

ngkok ba

HA

D

01.09.2014

T

ILA N

WAT ARUN Wat Arun, atau yang dikenal pula sebagai Kuil Fajar, merupakan landmark kota Bangkok yang wajib dikunjungi. Berlokasi dekat komplek Grand Palace yang terkenal, di tepi sungai Chao Praya, kuil ini bisa dinikmati dengan cara langsung masuk ke komplek kuil, atau dengan sekedar menikmati keindahan nya dari seberang sungai. Yudho Wiratomo

BALIKPAPAN

Fotogenik, itulah salah satu kata yang bisa saya ucapkan bila berkunjung kemari. terletak di timur Surabaya, Pantai Kenjeran merupakan salah satu tujuan wisata pantai di Surabaya. Oleh karena siluet cantiknya di pagi hari menjelang sunrise, maka Kenjeran merupakan spot wajib para pecinta sunrise.

Mochammad Anshori

Surabaya

90

LIONMAG SEPTEMBER 2014

a timur jaw

01.09.2014 N

I

MenjeLang Sunrise di Kenjeran

D O N E SI

A

Surabaya


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

91


su

tra utara ma

01.09.2014

D O N E SI

A

I

N

Karo

DANAU TOBA DARI DESA TONGGING Bagi yang hobi traveling, untuk melihat keindahan Danau Toba, masih begitu banyak yang melihat view dari Parapat. Untuk kesempatan ini saya mendokumentasikan sebuah pemandangan alam Danau Toba dari sisi yang berbeda melalui Desa Tongging. Menggunakan mobil dari Medan sekitar 3 jam melalui rute Medan-Berastagi-KabanjaheMerek-Tongging. Sebelum turun ke Desa Tongging tak ada salahnya melihat pemandangan air terjun Sipiso Piso yang terletak di pintu masuk Desa Tongging. Irdan Nofriza Nasution

BEKASI

Bandung

TEBING KERATON

Rivaldi Eka Mahardika

BANDUNG

Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut

92

email : postcard.lionmag@gmail.com LIONMAG ke SEPTEMBER 2014

a barat jaw

01.09.2014

D O N E SI

A

N

I

Tidak perlu jauh-jauh ke Skandinavia untuk menikmati pemandangan menakjubkan ini. Tebing Keraton, begitulah orang-orang menyebut tempat yang berlokasi di Desa Ciburial, Kawasan Bandung Utara ini. Pemandangan dari tebing berketinggian 1.200 mdpl ini ke segala penjuru amat spektakuler. Hamparan hutan belantara, desa-desa kecil, hingga siluet Gunung Tangkuban Perahu bisa dinikmati dari sini.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

93


PEMENANG

SEMARAK 17 AGUSTUS PHOTO CONTEST Periode JUNI 2014 - AGUSTUS 2014

Lomba Foto Lionmag pada periode Juni - Agustus 2014 bertema SEMARAK 17 AGUSTUS dengan batas penerimaan 20 Agustus 2014 telah selesai. Setelah melalui proses seleksi dan penjurian yang dilakukan oleh tim Lionmag maka ditetapkan pemenangnya adalah:

PEMENANG PERTAMA Akhmad Solihin - Balap Karung Voucher IDR 1,000,000

HOTEL QUICKLY 94

LIONMAG SEPTEMBER 2014


PEMENANG KEDUA Abd Rohman - Panjatpinang Voucher IDR 750,000

PEMENANG KETIGA Gerdie Hutomo Nurhadi Menunggu Panjat Pinang Dimulai Voucher IDR 500,000

Lomba foto periode September-Oktober 2014 mengangkat tema PANTAI. Batas akhir pengiriman foto pada 20 Oktober 2014 dan setiap peserta dibatasi maksimal mengirimkan karyanya sebanyak 3 foto. Penulisan nama file sebagai berikut: namapeserta_judul foto_no telp/HP peserta.jpg Co: ahmad riyanto_pasarapung_0215736773.jpg INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

95


LION AIR GROUP FLEET

Boeing 747 - 400 Total 2 units 506 seats ECONOMY

Boeing 737 - 900 ER & 800 NG 68 UNITS IN SERVICE 737-900 ER 215 SEATS ECONOMY 29 UNITS IN SERVICE 737-800 NG 189 SEATS ECONOMY

Boeing 737 - 900 ER 6 UNITS IN SERVICE 168 seats economy. 12 seats business.

Boeing 737 - 900 ER 6 UNITS IN SERVICE 168 seats economy. 12 seats business. ATR 72-600 3 UNIT IN SERVICE

Boeing 737 - 900 ER 4 UNITS IN SERVICE 215 SEATS ECONOMY ATR 72-600 1 UNIT IN SERVICE ATR 72-500 & 72-600 27 UNITS IN SERVICE 72 seats economy.

96

LIONMAG SEPTEMBER 2014


WELCOME ABOARD

SELAMAT DATANG Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat Ponsel Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada didalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. PERALATAN ELEKTRONIK Untuk penggunaan Laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat maka penumpang harus mematikan pengguna laptop dan PDA tersebut. BARANG -BARANG BERBAHAYA LAINNYA Barang- barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. MEROKOK Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan, Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar peraturan. PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan dipesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. UTAMAKAN KESELAMATAN Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Barang bawaan harus diletakan di atas kepala atau dibawah kursi di depan anda. Silakan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantung kursi. Di kartu tersebut anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung.

BAGASI Barang atau benda tajam harus di pak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa kedalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang anda bawa sendiri. Perhatikan berat bagasi Anda. - Carry on baggage (Bagasi Kabin) Tidak lebih dari 7 kg

LAGs Sesuai standar keamanan penerbangan, jumlah barang-barang liquid, aerosol dan gel, parfum, hairspray, deodorant, pasta gigi, dan sebagainya di dalam kabin sangat dibatasi. Jumlah yang boleh dibawa untuk masing-masing item maksimal 100 ml dan total untuk seluruh item maksimal 1 liter. Barang barang tersebut harus dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan. Aturan ini berlaku sejak 31 Maret 2007 untuk seluruh penerbangan rute internasional, ke dan dari seluruh negara.

40 cm

Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew.

30 cm

20 cm

- Bagasi untuk Rute Domestik Kelas Ekonomi : 15 kg Kelas Bisnis : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional Kelas Ekonomi : 15 kg Kelas Bisnis : 30 kg

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

97


ROUTE MAP LION GROUP

98

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

99


ROUTE MAP LION GROUP

100

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

101


KIDZONE

102

LIONMAG SEPTEMBER 2014


Bagi adik-adik yang ingin mendapatkan majalah Cubbo silahkan minta ke Kakak Pramugari. Dalam majalah tersebut Adik-adik bisa berkreasi. Oh iya, adik-adik jangan kecewa ya kalau tidak mendapatkan majalah Cubbo, karena memang tergantung pada persediaan yang ada. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

103


104

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

105


LADY IN THE AIR

Aprilia Royhas

Cantik dan atletis, itulah gambaran gadis satu ini. Sebelum menjadi pramugari Lion Air, gadis berambut panjang dan berkulit putih ini sempat menjadi atlet andalan rhythmic gymnastics atau senam ritmik Provinsi Lampung. Sedari usia enam tahun gadis yang sehari-hari dipanggil April ini belajar cabang olah raga yang tidak terlepas dari keindahan gerakan dan bentuk tubuh. “Sebenarnya aku tidak memiliki bakat alam seperti temantemanku satu tim. Tapi aku mau berusaha keras dan giat berlatih hingga akhirnya aku bisa menguasainya,” ungkap gadis berbintang Aries ini. Karena kegigihan dan usaha keras akhirnya membawa gadis pemilik postur tinggi 165 cm dan berat 55 kg ini melangkah mewakili Provinsi Lampung dalam kancah Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2008 dan menorehkan prestasi yang membanggakan. “Selama kita yakin dan tekun berlatih, impian menjadi atlet pasti bisa diraih,” pungkas pramugari yang tergabung dalam batch 174 ini. Dalam ajang PON tersebut April meraih medali perak dan perunggu. Dan meraih dua medali emas di Pra PON. Anak kelima dari enam bersaudara pasangan Chairil Anwar dan Lili Ismawati ini sempat vakum beberapa tahun di dunia atlet senam ritmik. Dalam masa vakum inilah akhirnya membulatkan tekad bergabung menjadi cabin crew Lion Air. “Aku ingin menjadi seorang instruktur,” jelasnya sambil tersenyum saat ditanya target yang ingin dicapai dalam meniti karir di Lion Air. Kedepannya, gadis kelahiran Lampung, 3 April itu berangan-angan menjadi pelatih senam ritmik, hingga dapat melahirkan generasi baru. “Aku ingin membuat sanggar senam (pusat latihan) ritmik. Melalui sanggar itu akan lahir atlet-atlet baru, atlet-atlet ritmik nasional yang handal, dan membanggakan bangsa,” ungkapnya sambil tersenyum. “Iya, aku suka banget makan bakso dan gorengan. Apalagi gorengannya masih hangat dimakan sama cabe rawit,” ungkapnya saat ditanya soal makanan kesukaan disela-sela pemotretan di Batik Lounge, Kemang, Jakarta Selatan.

106

LIONMAG SEPTEMBER 2014

teks FAISYAL • Foto RIMAN SAPUTRA

Langkah Seorang Atlet


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

107


108

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

109


110

LIONMAG SEPTEMBER 2014


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

111


112

LIONMAG SEPTEMBER 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.