The Magazine of Wings Air | December 2010
Belitung
DEC 2010
an Undiscovered Island Gem
Destination Raja Ampat Travel Luxury Beach - Bali
Plus : Leisure Directory
WINGS MAGAZINE
1
WINGS MAGAZINE
2 DEC 2010
WINGS MAGAZINE
1
DEC 2010
[Content ] 6 Special
22 Travel
Belitung
DEC 2010
4 Tujuan Liburan Favorit
WINGS MAGAZINE
2
10 Destination
Raja Ampat REGULAR 4
News
28
Leisure
31
Tips
32
Hot Stuff
34
Event
35
Tips
36
Humor
43
Bali Section
16
Destination
Kampung Tugu
26 Event
Festival Baleo
38 Travel
Luxury Beach - Bali
NEWS
COCKPIT’S NOTE President Director Achmad Hasan Director of Production Capt. Ertata Lananggalih
Director of Technics Dedi Yunadi Director of Commerce Rudy Lumingkewas Director of Finance Edward Sirait
WINGS Publisher & Editor in Chief Makhfudz Sappe Editor Ed Zoelverdi | Priyanto Sismadi | Safari A. Husain | Ristiyono Marketing Manager A. Gener Waluku Marketing Ririn Tri Astuti | G. Hardianto | Rusman Madjulekka | Adriansyah | M. Lottong Makkaraka Designer Gerald Manuel Wangsasaputra Marketing Support Farid K. Finance Ade Kristanti
Salam,
Circulation M. Solichin
Achmad Hasan President Director
Bali Representative Fernandito Haka | Yurison Suryantara Published by PT. Bentang Media Nusantara
Digital Copy @ www.issuu.com/lionmagazine
Advertising Jl. Teungku Cik Di Tiro 77 Menteng, Jakarta Pusat-Indonesia T. +62 21 9849 4404 F. +62 21 3151 668 Email. edlionmag@gmail.com editorial@lionmag.com
HOTLINE 0821 10 88 22 00
DEC 2010
Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2010 dan sebentar lagi akan masuk tahun baru 2011. Kami yakin di tahun yang baru nanti dapat memberi semangat dan harapan yang baru bagi kita semua. Kami patut bersyukur atas dukungan para pelanggan setia Wings Air sehingga kami bisa berkembang hingga saat ini. Dukungan para pelanggan setia Wings Air ini merupakan amanah bagi kami untuk tetap menyempurnakan pelayanan kami. Untuk itu segala usaha dan inovasi terus kami lakukan guna meningkatkan dan menyempurnakan pelayanan kepada seluruh penumpang. Termasuk peningkatan sumberdaya manusia menjadi prioritas kami sehingga faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan dapat terjaga bahkan semakin meningkat kualitasnya. Sebagai wujud komitmen kami untuk selalu memberi yang terbaik kepada seluruh rakyat Indonesia, kami terus menambah armada pesawat baru dan membuka rute-rute baru serta menambah frekuensi jadwal terbang di beberapa rute, seperti saat ini rute Surabaya – Denpasar ditingkatkan menjadi 8 kali sehari. ATR 72-500 berkapasitas 72 penumpang adalah jenis pesawat propeler yang modern dengan baling-baling yang tersusun dari enam blade sehingga terasa lebih halus, nyaman dan tenang. Pesawat ini kami datangkan langsung dari pabriknya di Toulouse, Perancis. Hingga Januari 2011 ini kami sudah menerima 10 unit ATR 72-500 baru dan secara bertahap terus dikirim hingga seluruh jumlah pesanan kami sebanyak 30 unit terpenuhi. Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan Selamat Hari Natal bagi segenap penumpang yang merayakannya dan Selamat Tahun Baru 2011. Tahun yang baru kiranya memberi semangat dan harapan yang baru untuk berkarya lebih baik lagi. Selamat menikmati penerbangan bersama Wings Air.
Director of Operation Capt. Redi Irawan
3 WINGS MAGAZINE
Semangat Baru Di Tahun Yang Baru
NEWS
Pohon Natal Tertinggi di Indonesia Diresmikan Manado sungguh kota yang diberkati. Malam peresmian Pohon Natal yang telah dicatat dalam rekor MURI sebagai Pohon Natal tertinggi di Indonesia ini, berlangsung aman dan lancar. Padahal panitia dan sebagian masyarakat yang ingin menyaksikan ikon religius Kota Manado ini, sempat mengkuatirkan cuaca ekstrim yang melanda Manado
DEC 2010
beberapa hari belakang ini.
WINGS MAGAZINE
4
MINGGU 12 Desember langit Manado begitu cerah di atas kawasan Mega Mas yang menjadi lokasi peresmian Pohon Natal tertinggi di Indonesia ini. Menurut Willem Rampangilei selaku ketua panitia, Pohon Natal yang diberi nama Pohon Kasih Natal ini merupakan simbol, bahwa bumi Nyiur Melambai ini adalah tempat yang damai dan penuh kasih bagi seluruh umat manusia. Sinyo Harry Sarundajang, dalam sambutannya mengatakan, satu hal yang menarik bahwa Pohon Natal yang tingginya 45 meter dengan diameter 15 meter dan keliling 48 meter ini dapat disesuaikan dengan peringatanperingatan khusus. “Ini suatu langkah maju untuk Sulut, untuk hidup rukun dan damai. Ini menjadi kekuatan membangun Sulut ke depan semakin lebih baik,” jelasnya. Lanjutnya, Natal harus dimaknai juga dalam dimensi sosial untuk memberikan perhatian dan kepedulian kepada mereka yang membutuhkan, karena Natal hakekatnya adalah kasih. Pohon Natal yang bintangnya diberi nama “The Star of Hope” ini rangkanya dibuat dari besi baja menghabiskan pernak-pernik bola sebanyak 3.040 buah, kain hias sepanjang 2.200 meter, jumlah lampu sebanyak 1.400.000 buah, dan lampu selang sepanjang 1.200 meter, yang dikerjakan oleh 30 pekerja. Sedangkan replikanya setinggi 4,5 meter, ditanamkan di dasar laut Mega Spot dengan menggunakan transplantasi terumbu karang lima jenis warna merupakan pertama dan tertinggi di dunia. Terlihat hadir pada peresmian itu Mayor Jendral Alber Ingkiriwang, Pemimpin Bank Indonesia Manado Ramlan Ginting, Wali Kota Manado Vicky Lumentut, Ketua DPR Provinsi Sulut Meiva Salindeho STh, Sekretaris Provinsi R Mokodongan, Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan, dan Pengusaha Mega Mas Benny Tungka bersama istri, serta anak-anak panti asuhan dan panti jompo. Pohon Natal Tertinggi ini sendiri merupakan rangkaian dari even Christmas on Boulevard (CoB) yang 2010 ini adalah tahun kelima dilaksanakan. Even ini menghiasi kawasan Boulevard dengan ornamen-ornamen Natal untuk menarik wisatawan domestik maupun manca negara. Sehingga ke depan diharapkan yang dihiasi ornamen Natal tidak hanya di kawasan Boulevard, tetapi juga di kelurahan-kelurahan atau lorong-lorong yang ada di Manado. TekS & Foto: Chanly Mumu
Plant Today
For A Greener Tomorrow Pop! Harris Hotel yang berlokasi di Jl. Teuku Umar No. 74 Denpasar Bali mengadakan Green Opening dengan tema “Plant Today for A Greener Tomorrow” pada 8 November 2010 lalu. Acara ini ditandai dengan penanaman pohon di sepanjang jalan depan hotel yang sejalan dengan aspirasi Pop! Harris Hotel untuk menjadi sebuah wadah dalam rangka mempromosikan kesadaran akan lingkungan dan perilaku hijau kepada tamu, pemasok, lingkungan sekitar dan rekan bisnis. “Pop! Harris Hotel akan dihubungkan dengan segala inisiatif yang berhubungan dengan kesadaran lingkungan baik dalam taraf lokal, propinsi bahkan nasional,” kata Marc Steinmeyer, President Director dari Tauzia Hotel Management. “Kami telah menjalin kerja sama yang erat dengan Green Building Council Indonesia dan juga tercatat sebagai member aktif.” Acara pembukaan ini dihadiri oleh perwakilan dari Tauzia Hotel Management, Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Denpasar serta beberapa organisasi hijau.
Rekor Muri Untuk
Sanken Charity with
Santika Indonesia Hotels & Resort
Launching Titi Kamal New Album
Bulan November lalu Santika Indonesia Hotels & Resorts berhasil meraih Rekor MURI sebagai Grup hotel yang mampu meresmikan 3 hotel dalam waktu 1 bulan. Tiga hotel tersebut adalah Amaris Hotel Panakkukang – Makassar yang diresmikan pada 5 Juli 2010. Kemudian Amaris Hotel Palangkaraya yang diresmikan pada 9 Juli 2010. Dan yang ketiga adalah Amaris Cimanuk – Bandung yang diresmikan pada 15 Juli 2010. Sertifikat Rekor MURI diserahkan langsung oleh Jaya Suprana dalam acara jamuan makan di Hotel Santika Premier Jakarta. Amaris Hotel merupakan smart hotel yang memiliki konsep “Bed & Breakfast” dengan tempat tidur nyaman dari King Koil dan makan pagi prasmanan. Seluruh kamar di Amaris Hotel dilengkapi dengan fasilitas @Xpress, Wifi dan High Speed Internet Access. Amaris Hotel dikenal sebagai hotel “bersih” dan pelayanan yang berkualitas.
Sanken berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana di Wasior, Merapi dan Mentawai dalam acara launching album terbaru Titi Kamal “Jatuh Cinta”. Dalam acara yang diselenggarakan di Mall Margo City Depok tanggal 20 November 2010 bertajuk Jatuh Cinta bersama Titi Kamal adalah merupakan ajang launching album terbaru Titi Kamal yang merupakan Brand Ambassador Sanken. Acara juga dimeriahkan oleh kehadiran artis Handika Pratama dan penulis cilik Raihana Abidin serta MC yang sangat berpengalaman memeriahkan acara dengan beragam permainan. Sanken memberikan sumbangan lewat Titi Kamal untuk diteruskan kepada PMI. Semoga sumbangan yang diberikan oleh Sanken dapat meringankan beban saudara kita yang tertimpa bencana. Dan semoga album terbaru Jatuh Cinta Titi Kamal dapat membuat kita lebih Jatuh Cinta dengan Sanken.
DEC 2010
yang disebar ke berbagai penjuru Pantai Carnaval Ancol. Beberapa band yang tampil diantaranya Rocket Rockers, Social Code, Dashboard Confessional, The Experience Brothers, Arkarna, Burgerkill, Stereophonics, Smashing Pumpkins, Galaxy 7, Slank, /Rif, Saint Loco, The Brandals, Pas Band, Pure Saturday, BIP, The Flowers, The Bohemians, Boomerang, The SIGIT, Andra & The Backbone, Seringai, The Vines, Netral, Superman Is Dead, Wolfmother dan masih banyak lagi. Ada suasana lain pada event ini dengan hadirnya camping ground yang diperuntukkan bagi penonton (terutama dari luar kota) yang tak mau susah-susah bolak-balik menuju Ancol selama 3 hari berturut-turut. Berbagai stand makanan, minuman, majalah, toko musik, bank, sampai maskapai penerbangan turut serta memeriahkan pesta musik rock ini.
5 WINGS MAGAZINE
M
emang sepertinya sudah lama event ini berakhir tapi tetap saja layak untuk dibahas dan jadi bahan perbincangan. Ya, parade musik rock terbesar di Asia Tenggara sukses digelar oleh Java Festival Production awal Oktober 2010 lalu. Selama tiga hari pada 8, 9 dan 10 Oktober 2010 para pecinta musik cadas ini berbaur dalam hentakan dan raungan iringan musisi lokal maupun internasional. Tak ada kata sepi di area Pantai Carnaval Ancol selama tiga hari itu. Ribuan orang memenuhi tempat berlangsungnya acara yang digelar di pinggir pantai Jakarta Utara ini. Pada event akbar ini Java Rockin’land menghadirkan deretan grup band rock papan atas yang ditunggu banyak orang. Sebanyak 125 band lokal dan internasional unjuk kebolehan di 10 panggung
SPECIAL
DEC 2010
4 WINGS MAGAZINE
6
TUJUAN LIBURAN FAVORIT
Mau liburan kemana? Berapa hari? Naik apa? Bersama keluarga ya? Ah, seringkali beberapa pertanyaan tersebut menyergap menjelang akhir tahun. Pertanyaan yang terkadang cukup membuat kita bingung. Wah, kalau sudah begini bisa runyam urusannya. Karena itu akan lebih baik jika soal liburan sudah kita rencanakan jauh hari sebelumnya. Begitu kota tujuan sudah ditetapkan tinggal menyusun anggaran dan rencana liburan selama di kota tersebut. Kita patut bersyukur berada di bumi nusantara yang begitu kaya dengan keindahan alam dan keragaman budayanya. Sehingga sebenarnya kita tidak perlu repot menentukan tujuan liburan keluarga karena kemanapun kita pergi di wilayah Indonesia ini kita akan menemukan keindahan dan keragaman budaya yang begitu mempesona. Nah, berikut ada beberapa kota yang dapat menjadi alternatif tujuan liburan akhir tahun keluarga kita. TEKS & FOTO: RISTIYONO
Medan
Antara Becak Motor-Roti Canai -Hingga Durian
Horas! Sebagai pusat pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, Medan berkembang menjadi kota metropolitan. Sebagian besar penduduknya adalah suku Batak dan Melayu. Selebihnya Jawa, Cina, Aceh dan India. Tentunya dengan penduduk yang beragam ini menjadikan Medan semakin semarak adat dan budayanya. Geliat ekonomi yang semakin maju membawa Medan menjadi kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Pusat perbelanjaan, restoran, perkantoran, hotel tumbuh cukup pesat. Untuk mencapai kota ini dapat ditempuh dengan moda transportasi darat, laut maupun udara. Sebelum menjelajah Medan, ada baiknya kita mencoba moda
transportasi khas Medan, becak motor atau becak mesin. Dengan beberapa ribu kita bisa berkeliling kota. Di kota ini banyak dijumpai bangunan kuno peninggalan kolonial Belanda, tepatnya di kawasan yang dikenal dengan nama Kesawan. Nah, di wilayah ini ada pusat kuliner dan jalan-jalan yaitu Merdeka Walk. Kita juga bisa berkunjung ke Istana Maimun yang berada di Jl. Brigjend Katamso. Tidak jauh dari Istana Maimun, tepatnya di Jl. SM. Raja berdiri megah Mesjid Raya Medan. Kawasan Kampung Madras menawarkan suasana yang berbeda. Di wilayah ini kita bisa menjumpai orang keturunan India dengan berbagai macam makanan khas India. Wajar saja bila kawasan
sering juga disebut Little India. Di daerah ini juga terdapat Kuil Shri Mariamman yang berdiri megah dengan segala keindahannya. Bila ingin tempat wisata yang agak jauh dari Medan sekitar 78 km, Tanah Karo bisa menjadi pilihan. Salah satu tempat terkenal di Tanah Karo adalah Berastagi. Udara yang sejuk dengan hamparan ladang pertanian yang indah, luas dan hijau menjadi ciri khas daerah ini. Selain itu kita juga bisa lanjut ke Air Terjun Sipiso-piso dan desa adat Lingga. Tentunya, bila sudah sampai Medan sayang sekali rasanya apabila tidak menyempatkan diri pergi ke Danau Toba dan menyeberang ke pulau Samosir dan mengakhirinya dengan menyantap durian di Ucok durian.
Sejuta Daya Pikat Keindahan Setiap Sudut Kota ota yang juga dikenal dengan julukan Kota Kembang ini begitu menarik perhatian. Sampaisampai penjajah Belanda pun tertarik akan keindahannya dan menamakannya Parijs Van Java. Hanya 2 jam dari Jakarta, aura keindahan dan kesejukan Bandung menarik setiap wisatawan. Kota ini memang pas sebagai tujuan wisata belanja dan wisata kuliner. Maraknya Factory Outlet yang menjual pakaianpakaian branded dengan harga miring, distro yang menjual kaos gaul anak muda sampai penjaja makanan kaki lima hingga restoran dan cafe high class yang bertebaran di Lembang dan Dago Atas memanjakan wisatawan yang datang. Beberapa spot yang menarik lainnya untuk jalan-jalan diantaranya jalan Braga, Ciwalk, Parijs
Van Java, kawasan Asia Afrika. Di jalan Riau dan jalan Dago banyak kita jumpai Factory Outlet dan deretan cafe & Resto. Bila ingin makan sambil menikmati suasana yang romantis di ketinggian, kita bisa memilih salah satu resto yang ada di daerah Dago Atas. Dari sini kita bisa melihat keindahan kerlap-kerlip lansekap kota Bandung di waktu malam. Nah, bagi Anda penyuka makanan khas Sunda bisa ke daerah Punclut, Ciumbeluit. Jika ingin yang agak jauh dari pusat kota, kita bisa ke arah Lembang, Tangkuban Perahu atau ke obyek wisata Kawah Putih Ciwidey. Selain panorama yang indah, udara sejuk hingga nikmatnya ragam kuliner dapat kita temui disini. Jangan lupa juga untuk menikmati sensasi buah strawberry, dengan cara memetik sendiri langsung di kebun.
DEC 2010
7 WINGS MAGAZINE
Bandung
DEC 2010 WINGS MAGAZINE
8
Semarang Foto: Makhfudz Sappe
Menyeruput Teh Poci Bersanding Lumpia di Antara Bangunan Tua Pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah ini juga menarik untuk dikunjungi sebagai salah satu tujuan wisata. Salah satu yang wajib dikunjungi bila tandang ke sini adalah Lawang Sewu. Gedung bersejarah ini dirancang oleh arsitek Belanda C.Citroen dari Firma J.F. Klinkhamer dan B.J. Quendag pada tahun 1903 dan selesai tahun 1907. Bangunan ini menghadap ke Taman Wilhelmina yang sekarang lebih dikenal sebagai komplek Tugu Muda. Dekat dengan komplek ini berdiri Gereja Katedral Randusari yang juga merupakan bangunan bersejarah. Selain itu masih ada beberapa tempat menarik yang sayang untuk dilewatkan. Seperti Taman Srigunting di kawasan Kota Lama, tepatnya di Gereja Blenduk. Kuil Sam Po Kong sekitar 3 km dari Tugu Muda. Atau meluncur ke Klenteng Tay Kak Sie yang didirikan sejak tahun 1746 yang berada di Gang Lombok. Semarang sebagai tujuan wisata kuliner juga tak perlu diragukan. Beragam kuliner dapat kita jumpai, jadi bukan hanya sekadar lumpia atau bandeng presto saja. Coba saja saat malam tiba, kita bisa menuju ke kawasan kuliner Semawis, tidak
jauh dari Klenteng tadi. Berbagai jenis makanan khas Semarang mudah kita dapatkan begitu memasuki kawasan Semawis, yang ditutup bagi kendaraan ini. Namun perlu diingat Semawis hanya ada pada hari Jumat sampai Minggu. Atau bisa saja kita duduk lesehan di Simpang Lima sambil menyeruput hangatnya teh poci.
DEC 2010
Bali
WINGS MAGAZINE
9
Everyday Is Holiday
iapa yang tak kenal Bali? Pulau satu ini bak primadona tujuan wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Keelokan alam dan keragaman seni budayanya membuat setiap insan yang berkunjung berdecak kagum. Banyak pilihan obyek wisata di Pulau Dewata ini. Dari seni budaya, pantai, taman bawah laut, pegunungan yang indah, hingga aktifitas wisata yang memacu adrenalin pun ada. Tidak terlalu susah untuk menjelajah pulau ini. Jika ingin petualangan seru, kita bisa menyewa sepeda motor dengan harga sewa Rp.
30.000 – 50.000 per hari berkeliling menjelajah Bali. Kawasan pantai Kuta boleh dibilang menjadi tujuan paling favorit bagi wisatawan karena kawasan ini menjadi cikal bakal obyek wisata di Bali sebelum yang lainnya mulai dikenal. Jika Anda ingin menikmati hiburan malam wilayah Kuta, Legian, Seminyak, Kerobokan, Petitenget boleh menjadi pilihan. Karena di kawasan ini banyak terdapat klubklub malam yang siap memanaskan malam dengan dentuman musik karya para DJ baik lokal maupun internasional. Jika ingin liburan yang tenang, kita bisa meluncur ke Ubud.
Boleh dibilang Ubud merupakan desa seniman. Karena dari sini banyak dihasilkan karya seni yang dapat kita bawa sebagai cindera mata. Salah satu obyek wisata yang dapat kita kunjungi saat di Ubud adalah Monkey Forest. Masih banyak tempat menarik yang bisa kita kunjungi, seperti Desa Adat Tenganan di Karangasem yang terkenal dengan ritual perang pandan. Taman Ujung, Taman Air Tirtagangga, Tanah Lot, Kawasan Nusa Dua, Sanur, Lovina yang terkenal dengan lumba-lumbanya. Wah, bisa jadi tidak cukup seminggu untuk mengeksplor keindahan wisata Bali.
WINGS MAGAZINE
10 DEC 2010
Raja Ampat
Tembus ke Dasar Laut
DEC 2010
Teks & foto: Bekto Suprapto
WINGS MAGAZINE
11
DEC 2010 WINGS MAGAZINE
12
Kawasan wisata bahari yang indah luar biasa ini didaulat dengan banyak gelar dan julukan, termasuk satu dari sepuluh situs selam terbaik di dunia. Waktu berhenti bagi saya saat memotretnya, mereka lukisan nyata yang luar biasa indah di Papua ini.
I
nilah daerah yang sangat terkenal karena keindahan alamnya, khususnya alam bawah lautnya. Luas Kabupaten Raja Ampat sendiri kurang lebih 9,8 juta hektar, terletak di arah barat laut Pulau Papua. Kabupaten ini baru dibentuk tujuh tahun lalu. Di kawasan ini terdapat lebih dari 1.500 pulau, dengan empat pulau besar yakni Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool. Pulau-pulau karang dan batu kapur yang tersebar tidak beraturan di antara teluk-teluk sempit dengan pasir putih bersih dan air yang sangat jernih, membuat pemandangan yang sangat indah dan tiada duanya di dunia. Jutaan ikan indah, gugusan karang yang melekat sejak dasar laut lalu menjulang menembus permukaan, adalah beberapa dari
sekian banyak pesona di Raja Ampat yang membuat siapapun yang datang ingin memperpanjang waktu kunjungannya. Ya, berkunjung ke Raja Ampat adalah kunjungan ke suatu tempat yang luar biasa indah pemandanganya. Titik tolaknya adalah dari kota Sorong. Dari sini kita menuju Waisei, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Kita bisa menaiki menaiki kapal motor penumpang melalui pelabuhan rakyat secara reguler setiap pukul 14.00 WIT. Demikian pula sebaliknya. Perjalanan akan menempuh sekitar dua jam. Biayanya berkisar Rp 120 ribu – 150 ribu, bergantung pada kelas yang kita pilih, ekonomi atau bisnis. Apabila ingin yang lebih nyaman dan cepat, bisa menyewa boat. Yang saya dengar, Pangeran Albert dari Kerajaan Monaco menyelam di sini awal bulan
Desember tahun lalu. Juga kelompok dari National Geographic dengan perlengkapan mutakhirnya. Raja Ampat sendiri di dunia internasional, khususnya bagi para penyelam, adalah salah satu dari 10 situs selam terbaik di dunia.
WINGS MAGAZINE
13
DEC 2010
DESTINATION
DEC 2010
M
WINGS MAGAZINE
14
Wajarlah, sangat sulit menepis pesona keindahan kawasan ini, dengan lansekap hingga keindahan perairannya di mana kita bisa memandang tembus ke dasar laut sebab kejernihannya. Bersiaplah terkaget, karena atas dan bawah laut memang sama indahnya. Di bawah laut hidup beranekaragam karang, ikan –termasuk begitu banyak Manta Ray –ikan pari yang hidup di karang-karang laut perairan tropis—yang bisa bergerombol dan bersahabat, beberapa jenis hiu, ikan duyung, lumba-lumba, kurakura hingga kerang raksasa. Kalau beruntung, kita bisa mendapati paus. Saking indah dan berharganya Raja Ampat dengan segala kekayaan alamnya, kawasan ini mendapat beberapa julukan seperti “Reef of Steroids”, “The Kingdom of Coral”, “The World’s Richest Reefs” hingga “Heart of the Coral Triangle”. Tapi tak pernah ada gelar atau julukan yang bisa secara utuh menggambarkan keindahannya. Mesti disaksikan langsung.
enjadi polisi selama lebih dari 30 tahun, semakin meyakinkan Inspektur Jenderal Polisi BEKTO SUPRAPTO akan pentingnya fotografi. Mengapa demikian ? Karena kebanyakan pengungkapan kejahatan oleh polisi dimulai dari proses pengolahan buktibukti di tempat kejadian (crime scene processing). Dalam proses tersebut fotografi sangat berperan dalam merekam bukti-bukti yang ditinggalkan. Belajar fotografi di Akademi Kepolisian dan Sekolah Reserse, BEKTO mengenal dasardasar memotret dan memanfaatkan untuk kepentingan tugas dan pribadinya. Dalam perjalanan kariernya, jepretan mantan Kepala Detasemen Khusus 88/ Anti Teror Polri ini menjadi alat bantuan yang efektif dalam mengungkap berbagai tugas kepolisian yang menantang, termasuk memburu teroris. BEKTO yang alumnus Pasca Sarjana Universitas Indonesia tahun 1998 dan Lembaga Ketahanan Nasional tahun 2002, pada waktu menjabat Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara sempat membukukan karya foto tentang keindahan alam di Sulawesi Utara. Buku dengan judul “North Sulawesi Landscape : from the eyes of BEKTO” tahun 2009 telah beredar ke mancanegara. Karena karyanya tersebut, ia mendapatkan penghargaan Rekor MURI. Tak heran, saat mengemban amanah sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua, BEKTO mengabadikan keindahan alam dan kebudayaan Papua yang memukau siapa saja yang melihatnya. “Memotret itu menghentikan waktu sekaligus mengabadikan kehidupan dan mensyukuri rahmat Tuhan” kata perwira tinggi polisi yang pernah bertugas sebagai pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Namibia.
WINGS MAGAZINE
15
DEC 2010
DESTINATION
Mengunjungi Kampung Tugu, Menikmati Keroncong DEC 2010
Teks dan foto : Toto Santiko Budi
WINGS MAGAZINE
16
S
aat ini lebih dari 8 juta manusia dengan beragam tipe tinggal dan menyesaki Jakarta, wilayahnya sendiri hanya seluas 740,28 kilometer persegi ini. Penduduk asli Jakarta diyakini adalah suku Betawi, namun sebagian besar penduduknya adalah kaum urban dari berbagai suku dan bangsa. Jumlah mereka pun senantiasa meningkat tiap tahunnya. Ya, Jakarta adalah muara pertemuan beragam suku dan bangsa yang tentunya menghimpun aneka budaya didalamnya. Diantaranya terdapat kaum Mardijkers dengan budayanya yang unik. Siapa mereka? KAMPUNG KRISTEN TERTUA Kampung Tugu berada di kawasan Koja di sisi jalan CakungCilincing, Jakarta Utara. Terjepit diantara tingginya timbunan peti kemas, dan tentu saja tak pernah sepi dari truk-truk besar yang meninggalkan debu di belakangnya usai melintas. Konon Kampung ini disebut sebagai kampung tertua di Jakarta dan sekaligus juga merupakan kampung Kristen tertua di seluruh Indonesia bagian Barat. Orang-orang pertama yang mendiami kawasan ini adalah para tawanan perang tentara Belanda keturunan Portugis. Sebagaimana lazimnya misi pendudukan yang diawali praktek perdagangan juga disertai oleh misi penyebaran Agama Katolik. Tentara Portugis di masa lalu juga melakukan itu hingga mereka membangun gereja dan menikahi penduduk setempat hingga kemudian keturunan-keturunan campuran yang berkulit gelap namun tak jarang dengan biji mata berwarna yang masih mudah kita jumpai hingga kini.
WINGS MAGAZINE
17
DEC 2010
DEC 2010
DESTINATION
WINGS MAGAZINE
18
Saat Malaka yang dikuasai Portugis jatuh ke tangan Belanda pada 1648, para tawanan perang orang-orang keturunan Portugis dari Bengali, Malabar, dan Goa dibawa ke Batavia. Mereka diberikan tanah di kawasan Utara Batavia yang dikelilingi Rawa, yang sekarang dikenal sebagai Cilincing. Oleh Belanda para tawanan kemudian dibebaskan dan dikenal dengan sebutan orang-orang Mardijkers atau orang-orang merdeka. Sebagai gantinya mereka harus memeluk agama Protestan dan mengganti nama keluarga besar mereka yang Portugis dengan Belanda. GEREJA TUA Tugu memang menyimpan banyak cerita dari masa lalu namun tak banyak jejak portugis tertinggal di sana saat ini selain musik keroncong dan gereja. Gereja Tugu merupakan saksi bisu dari perkembangan masyarakatnya. Meskipun tidak ada catatan pasti tentang kapan berdirinya, tapi gereja ini diperkirakan dibangun pada tahun 1676-1678 bersamaan dengan dibukanya sekolah rakyat pertama di Batavia oleh Melchior Leydecker. Di tahun 1737 gereja di renovasi oleh Van De Tydt, dibantu seorang pendeta keturunan Portugis kelahiran Lisabon yaitu Ferreira d’Almeida dan para mardijkers. Namun di tahun 1740 gereja hancur bersamaan terjadinya pemberontakan Tionghoa. Seorang tuan tanah, Justinus Vinck kemudian membangun kembali gereja ini di tahun 1744 dan selesai tahun 1747. Pendeta J.M. Mohr kemudian meresmikannya pada 27 Juli 1748. Sampai kini gereja ini masih berdiri dan digunakan
sebagaimana fungsinya. Bangku diakon antik, piringpiring logam, dan mimbar tua melengkapinya. Sebuah lonceng yang diperkirakan dibuat tahun 1880 juga masih terus lantang berdentang. TUGU dan MUSIK KERONCONG Ragam budaya dan kesenian mereka dengan sendirinya kental akan warna Portugis, di musik hadirlah musik keroncong yang merupakan keturunan Fado sejenis musik Portugis. Bentuk awal musik keroncong adalah moresco dengan keseluruhan instrumen alat musik berdawai (gitar, ukulele, biola dan cello). Selanjutnya dalam perkembangannya banyak mendapat sentuhan lokal seperti penggunaan alat musik tiup (seruling) dan alat musik pukul (perkusi). Musik keroncong sempat berjaya di masa kolonial Belanda hingga sekitar tahun 1960-an. Mereka sangat sering tampil di pertunjukan-pertunjukan dan noni-noni Belanda sangat suka mendengarkannya. Pemain musik keroncong awalnya sangat eksklusif, yang memainkannya hanya para mardijkers dan para keturunannya tidak ada orang luar. Keroncong kemudian mengalami nasib buruk sama seperti musik yang berakar dari tradisi lainnya akibat lahirnya musik-musik modern. “Anak-anak muda Tugu sendiri lebih menyukai musik rock dan dangdut” tutur Andre Michiels Ketua Ikatan Keluarga Besar Tugu. Andre kini menjadi pimpinan dan penerus grup musik yang didirikan tahun 1988 oleh ayahnya Aaron Michiels, “Kerontjong Toegoe”. Andre memainkan Prounga, gitar
19 WINGS MAGAZINE
berdawai tiga. Beberapa kali mereka tampil di Festival musik yang digelar di Pasar Malam Besar di DenhaagBelanda. Ia mempunyai mimpi kelak keroncong yang ia percaya adalah musik Indonesia akan menjadi bagian dari kurikulum sekolah. Untuk menuju kesana Andre kemudian mengenalkan keroncong kepada anakanak di kampung, termasuk buah hatinya sendiri. Mereka berlatih bersama setiap hari Rabu malam di sebuah rumah kayu tua milik keluarga Michiels. KERONCONG dan PESTA Desember biasanya bulan panen tawaran pentas bagi kelompok Kerontjong Toegoe, mulai dari panggung-panggung di pusat perbelanjaan hingga tampil di layar kaca. Lagu-lagu pujian menyambut Natal mengalun dalam irama keroncong yang khas. Namun bila ingin merasakan keunikan menonton aksi mereka datanglah langsung ke Kampung Tugu. Bergabung dalam misa natal di Gereja Tugu, di sana lagu-lagu pujian dibawakan oleh kelompok ini. Tak kalah menarik adalah acara Rabo-rabo. Sebuah acara menyambut tahun baru yang digelar setiap hari kedua di bulan Januari. Berawal dari rumah keluarga Michiels yang juga markas Kerontjong Toegoe mereka berangkat mengunjungi satu persatu rumah warga. Ditiap rumah mereka berhenti untuk menyanyi dan menari, kemudian mereka mengajak tuan rumah untuk turut serta ke rumah berikutnya. Sesuai asal katanya, rabo yang dalam bahasa Portugis artinya ekor maka rombongan ini mempunyai ekor yang makin lama makin panjang. Masih ada lagi acara unik yang hanya kita jumpai di kawasan utara Jakarta ini. Masih dalam menyambut tahun baru adalah acara mande-mande atau dibaca mandi-mandi. adalah saling memohon maaf sehingga tiap orang bersihkan dirinya dari kesalahan yang dilakukan di tahun yang telah lewat sehingga saat memasuki tahun yang baru mereka semua dalam keadaan bersih. Simbolisasi dari penghapusan kesalahan adalah dengan saling mengulas bedak pada wajah. Acara mande-mande berlangsung sangat seru dan melibatkan semua yang hadir termasuk para tamu dan sejumlah wartawan yang sengaja datang untuk meliput pun tak ketinggalan coreng moreng wajahnya oleh bedak. Alunan keroncong membuat semua menyanyi dan menari. Tak ketinggalan suguhan wine dan bir di akhir acara membuat acara bertambah semarak.
DEC 2010
TRAVEL
DEC 2010 WINGS MAGAZINE
20
Taman Nasional Manusela Pulau Seram
TEKS & FOTO : YUSUF AHMAD
di dua Kecamatan yaitu Wahai dan Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah. Selain Kakatua Seram, di Taman Nasional Manusela ini terdapat sekitar 117 spesies burung, 14 diantaranya endemik, seperti Nuri Bayan, Kasturi tengkuk-ungu, Todiramphus lazuli, Todiramphus sanctus, Philemon subcorniculatus dan Alisterus amboinensis. Satwa lainnya di Taman Nasional ini adalah rusa (Cervus timorensis moluccensis), kuskus (Phalanger Orientalis), soa-soa (Hydrosaurus Amboinensis), babi hutan (Sus Celebensis), luwak (Pardofelis Marmorata), kadal panama (Tiliqua Gigas), duyung (Dugong Dugon), penyu hijau (Chelonia Mydas), dan berbagai jenis kupu-kupu. Taman Nasional Manusela merupakan perwakilan tipe ekosistem pantai, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah dan hutan hujan pegunungan di Maluku. Tipe vegetasi yang terdapat di taman nasional ini yaitu mangrove, pantai, hutan rawa, tebing sungai, hutan hujan tropika pamah, hutan pegunungan, dan hutan sub-
alpin. Masyarakat desa Manusela, Ilena Maraina, Selumena, dan Kanike, merupakan enclave di dalam kawasan Taman Nasional Manusela. Masyarakat tersebut telah lama berada di desadesa tersebut, dan percaya bahwa gunung-gunung yang berada di taman nasional dapat memberikan semangat dan perlindungan dalam kehidupan mereka. Kepercayaan mereka secara tidak langsung akan membantu menjaga dan melestarikan Taman Nasional Manusela ini. Menghindarkan burung-burung ini dari tangantangan pemburu dan perdagangan liar. Biarlah seperti arti dari Manusela “Kebebasan Burung”, burung-burung ini bisa terbang bebas agar tetap bisa dinikmati keindahan dan kicauannya oleh anak cucu kita kelak.
21 WINGS MAGAZINE
K
ita semua pasti tahu penggalan syair lagu “Burung kakatua hinggap di jendela...” ini bukan? Tapi tahukah kita saat ditanya dari mana asal burung berbulu putih dengan jambul kuning atau oranye berparuh bengkok dan bila dilatih bisa menirukan suara manusia ini? Hmm... tidak banyak yang tahu! Tidak salah bila Indonesia dijuluki “Zamrud Khatulistiwa” karena keindahan alam nan eksotis dengan keragaman flora dan faunanya. Nah, burung kakatua tadi yang dikenal dengan nama Kakatua Seram (Cacatua Molluccensis) berasal dari pulau Seram, Maluku. Tepatnya di Taman Nasional Manusela yang pada tahun 1982 ditetapkan sebagai Taman Nasional oleh Menteri Pertanian. Taman Nasional ini terbentang di kawasan pegunungan seluas 189.000 hektar merupakan gabungan dari Cagar Alam Wai Nua dan Cagar Alam Wai Mual dimana secara administratif pemerintahan berada
DEC 2010
Tidak salah bila Indonesia dijuluki “Zamrud Khatulistiwa” karena keindahan alam nan eksotis dengan keragaman flora dan faunanya.
TRAVEL
Belitung:
an Undiscovered Island Gem.
DEC 20102010-JAN2011 DESC
TEXT & PHOTOS: PETER MILNE
WINGS MAGAZINE WINGS MAGAZINE
22 22
Indonesia, and has led to an influx of curious visitors. The Laskar Pelangi story is representative not only of Belitung and its struggle to develop, but also of the wider struggle across Indonesia to achieve its full potential despite widespread poverty. The tale follows the early education of a group of young children of poor fishermen. The children attend classes in a ramshackle single-classroom religious school, and struggle with their teachers to keep the underfunded institution from closing down and denying them their only real chance of escaping from poverty and building better lives for themselves. The film is made on location in Gantung, in the southeast of Belitung. Not dissimilar in size to Bali, Belitung lies in the Java Sea about midway between South Sumatra and West Kalimantan in Borneo. The island had a somewhat shadowy existence until the mid-nineteenth century, isolated by poor navigational charts and the danger of pirates. During the Napoleonic Wars, the British took control of Dutch colonial
possessions in the Indies. At this time Raffles is said to have considered using Belitung as a British port instead of Singapore, plans that never materialized as Dutch possessions where returned by the British in 1820. The island’s fortunes changed when the Dutch discovered large deposits of tin and established a private mining company in 1850, called Billiton Maatschappij (Billiton being the Dutch pronunciation for Belitung). The arrival of the company led to the transformation of the ethnic composition of the island as the Dutch, having no interest in hiring locals, imported thousands of Chinese labourers from mainland China through first Singapore, and later Hong Kong. The company even engaged in a bizarre experiment in the 1860s to import Javanese women to “marry” Chinese coolies and create a settled population that could supply the company with labour. In the early 1920s, the number of Chinese mineworkers peaked at over twenty thousand, while the total Chinese population on
23 WINGS MAGAZINE
S
ome Indonesian islands, such as Bali and Java, are household names the world over; others, like the Moluccan spice islands, were once well known but have since lost their economic importance and faded into obscurity. The island of Belitung lies somewhere in between: of considerable economic importance in the nineteenth century thanks to its large-scale tin mining, Belitung’s name still endures today in the name of the largest multi-national mining company in the world, namely BHP Billiton. But despite this claim to fame, BHP Billiton’s connections with Belitung have long since ceased and the island has once again become a quiet half-forgotten backwater — or at least until very recently. Belitung has once again returned to prominence, this time as the location of the Indonesian film Laskar Pelangi, or “Rainbow Warriors”. The biggest box-office success in Indonesian film history, Laskar Pelangi has meant that the name of Belitung is instantly recognized, at least in
DEC 2010
Heading out from Tanjung Kelayang Beach on a small fishing boat towards Lengkuas island (left); Impressive granite rock formations dot the coast of (above); Small rocky islands and outcrops near Lengkuas island (right)
DEC 2010
TRAVEL
WINGS MAGAZINE
24
(page 12-left) Views from the top of Lengkuas island lighthouse; (right) One of Belitung’s thousands of striking granite rock formations; (page 13-clockwise) Lengkuas island pristine sand, azur sea.....and hardly a soul in sight. Deserted beaches in northwest Belitung; Colourful fisåhing boats lining the sand along Tanjung Kelayang beach.
Belitung was almost thirty thousand, accounting for over twofifths of the total population of the island. With the Dutch acceptance of Indonesia’s independence in 1949, control of the company passed to the Indonesian government. Full ownership of the mine finally passed to the Indonesian government after its nationalization in 1958 along with other Dutch assets following a dispute over the then Dutchcontrolled West Irian. In the 1990s, faced with the collapse of the price of tin, the mine’s owner, Indonesian state-owned company, PT Tambang Timah, decided to cease operations. Following Indonesian independence, many of the original Chinese mineworkers preferred to remain in Belitung after 1949 and took Indonesian citizenship,
Belitung has once again returned to prominence, this time as the location of the Indonesian film Laskar Pelangi, or “Rainbow Warriors”, the biggest box-office success in Indonesian film history. and today some 12 percent of the island’s population is of ethnicChinese descent. Many of them set themselves up as traders and small businessmen and the ethnic-Chinese are now important players in the local economy. Despite the depressed price of tin on world markets in recent years, tin mining continues to be important to the local economy. But Belitung is no longer beholden to
tin, and today there are major efforts to diversify the economy into sand (quartz) mining, kaolin, ceramics, palm oil, pepper and timber. In the past few years tourism has started to gain in importance too, especially now in the wake of Laskar Pelangi. What is starting to change the character and the economy of Belitung is the fact that the island is now connected by daily flights from Jakarta. Flights take a mere 50 minutes to fly from Jakarta’s international airport to a small airport just outside the island’s capital, Tanjung Pandan, on the west coast. This has opened up the possibility of larger-scale tourism and word is spreading that, despite its relative lack of development, Belitung is one of the most beautiful islands in Indonesia. Belitung actually consists
DEC 2010
of the main island and almost two hundred smaller islands surrounding it. Some of the beaches both on Belitung itself and many of the small surrounding islands are absolutely stunning, with coconut-fringed beaches, pristine white powdery sand and a clear idyllic turquoise sea — all without any of the crowds found on beaches elsewhere in Asia. Belitung is also blessed with the most curious and distinctive granite rock formations along much of its coastline, adding to the island’s very unique character. One of Belitung’s most picturesque small islands off the northwest coast is Lengkuas Island. A short half hour boat ride with a local fisherman from Tanjung Kelayang Beach, the trip passes many of the strangely shaped rock formations
on the way, including Burung Island, named because of the resemblance of its rock formation to the head of a bird (burung). Lengkuas Island is the site of a lighthouse made of iron cast in England in the 1880s and shipped by the Dutch to Indonesia and assembled in 1889. The entire lighthouse is constructed of curved cast iron sections individually numbered such that they could be assembled in the correct order and bolted together. The lighthouse still functions as an aid to navigation and is maintained by a resident lighthouse keeper, who spends a stint of three months on the island before being replaced. The climb to the top may leave you a little short of breath; but once you reach the highest platform and walk out onto the narrow viewing balcony that surrounds the
main navigational light, the views of the granite rocks, pure white sand and clear turquoise sea below will offer you a glimpse of paradise. Despite being the island’s largest town, Tanjung Pandan is a tidy, laid back place, where traffic jams as still unheard of and most buildings are no higher than two storeys. Dutch-era shop-houses and old colonial buildings are still visible and well maintained. The town has a small port cluttered with traditional Bugis fishing boats and fishing platforms, and an interesting fish market. Tanjung Pandan is also the easiest place in which to find accommodation, although most of the hotels are small rather modest establishments. The grandest hotel in the town is Hotel Billiton, a recently renovated Dutch-era building.
WINGS MAGAZINE
25
DEC 2010
EVENT
WINGS MAGAZINE
26
Barter Sepiring Jagung TRADISI TANGKAP PAUS LAMALERA “Baleo, baleo, baleo…!” Begitu teriakan orang-orang di desa Lamalera. Maka para warga desa dalam sekejap berhamburan dari segala pelosok dengan penuh hasrat, berpacu dengan degup jantung mereka yang sudah meresap secara kultural. Teriakan tadi adalah semacam sandi, bahwa ada ikan paus yang sedang melintas di depan kampung mereka. Kampung memang sontak geger. Dan kalau itu terjadi, maka berlanjutlah tradisi menangkap paus yang sudah berlangsung ratusan tahun. TRADISI RATUSAN TAHUN Pertanyaannya, di mana Lamalera? Sebenarnya, Lamalera adalah nama desa nelayan yang terdiri dari beberapa dusun di pulau Lembata, kecamatan Wulandoni, kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapai pulau Lembata, bisa menggunakan perahu dengan waktu tempuh empat jam dari Larantuka. Larantuka sendiri bisa ditempuh dengan kendaraan darat selama 3-4 jam Maumere. Kota Maumere adalah
Foto : M. Ridwan
Teks & foto: Makhfudz sappe
perhentian yang menghubungkan kota-kota di pulau Flores, karena Wings Air terbang kesini. Lazimnya berlangsung antara awal bulan Mei hingga September. Itulah periode di mana ikan paus dari jenis sperm whale alias koteklema melintas dalam prosesi migrasinya dari Australia. Dan begitu paus melintas, maka secara otomatis tersusun tim yang akan memburunya. Yang menjadi ujung tombak dari tim pemburu paus ini adalah juru tikam –dalam bahasa lokal disebut “lamava”. Para lamava ini “menikam” dengan cara melemparkan tombak bambu ke tubuh paus. Pada ujung tombak bambu itu ada besi lancip, pisau tipis bermata satu. Melemparnya tentu dari kapal yang mengikuti “driving lane” si paus. Dan itu masalahnya. Pertama, bila tombak mengenai paus, belum tentu mamalia laut bongsor itu kontan lumpuh. Bila tidak tepat hingga melumpuhkan, bisa-bisa tombak bertali itu ikut diseret paus menjauh. Itu belum selesai. Karena dalam “pelarian”nya membawa tombak, paus bisa bertindak tak terduga –termasuk menyelam. Artinya, tombak, perahu berikut krunya bisa terseret ke bawah
PULAU LEISURE KENANGA
KEINDAHAN SISTEM SOSIAL Belum lagi berkenaan dengan hasil perburuan. Daging hasil perburuan paus akan dibagi-bagi ke warga desa. Dan yang pasti –dijamin-- mendapat bagian adalah para wanita berstatus janda di desa tersebut. Sehingga ketika terjadi perburuan paus, ibu-ibu ini menaruh harapan yang
FESTIVAL BALEO Saya datang ke Lamalera bertepatan dengan berlangsungnya Festival Baleo. Pada festival rakyat ini digelar berbagai lomba seperti dayung, renang dan peragaan penangkapan ikan paus. Masyarakat Lamalera memenuhi pantai untuk bersuka cita menonton berbagai lomba itu. Kemudian di malam hari, musik pantai digelar. Para pemusik dari Jakarta seperti Ivan Nestor dan kawankawan menghibur masyarakat Lamalera. Tampak pula aktris Happy Salma yang ikut menghibur masyarakat Lamalera dengan puisinya di antara deretan obor yang dipasang di sepanjang pantai.
27 WINGS MAGAZINE
muka laut –syukur bila bisa muncul lagi. Ada persoalan lain lagi dari tingkah paus yang terluka. Ekornya bisa liar mengibas kesana-kemari. Risikonya, kapal pecah. Paus pun hilang. Itulah kenapa, saat perburuan terjadi dalam atmosfir yang heroik, semua kru menggantungkan harapannya pada lamava, agar tombak tepat menusuk dan melumpuhkan paus, tidak meleset. Namun perlu digarisbawahi, bahwa perburuan paus di Lamalera adalah adalah sebuah tradisi, sebuah artikulasi kebudayaan akan heroisme para warga Lamalera –bukan didasari kebutuhan industri skala besar. Seorang lamava misalnya, dalam setahun lazimnya membunuh 3-4 ekor paus saja. Itupun tidak sembarang dalam beraksi. Umpama, bila dihubungkan dengan local wisdom bahwa tidak diperkenankan memburu paus sampai batas wilayah perairan tertentu.
besar. Sungguh sebuah sistem sosial yang indah. Adapun lamava, para juru tikam, juga punya kedudukan penting dan sistem sosial. Aslinya, profesi ini diturunkan dari ayah ke anaknya –meski ada juga yang bukan karena faktor keturunan walau jarang terjadi. Lamava punya tanggung jawab besar, dikarenakan semua awak perahu menggantungkan harapannya kepada juru tikam ini, termasuk para wanita janda yang berharap atas hasil tangkapan berupa paus itu. Konon, agar siap berburu, seorang lamava hanya boleh tidur bersama istrinya sekali dalam seminggu selama terjadi musim migrasi paus. Dan lamava memang bukan tidak punya risiko. Banyak kecelakaan menimpa lamava. Ada yang terbelit tali saat melompat untuk menombak ikan. Ada yang kehilangan tangan atau kakinya. Daging paus yang setidaknya berukuran panjang 15 meter itu sebenarnya lazimnya diperdagangkan di dalam desa secara barter. Satu potong daging paus bisa ditukar dengan sepiring jagung atau 12 ikan tongkol. Kebiasaan ini sudah berlangsung turun-temurun. Jarang terjadi ada yang mau membayar tunai untuk daging paus.
DEC 2010
(hal kiri) Aksi lamava menombak ikan paus, (hal kanan searah jarum jam) Semarak Festival Baleo dilihat dari ketinggian, Happy Salma membaca puisi untuk menghibur masyarakat setempat, Suasana akrab dalam gelaran musik pantai oleh para musisi Jakarta
LEISURE
Warung H. Nasun
DEC 2010 DEC 2010-JAN 2011
Tetap Eksis Dengan Menu Khas Betawi
WINGS MAGAZINE WINGS MAGAZINE
28 28
‘Don’t judge the book by its cover’. Itulah ungkapan yang tepat untuk rumah makan yang satu ini. Di kala geliat usaha kuliner modern bermunculan, ada sebuah rumah makan di daerah Jagakarsa yang menjual makanan tradisonal khas Betawi.Rumah makan yang terkesan sederhana ini selalu ramai dikerumuni pengunjung dari pagi hingga tengah hari. Tapi jangan salah, walau terkesan sederhana dari tempat ini muncul menu yang dahsyat. Tentunya bagi Anda pecinta makanan tradisional khas Betawi khususnya Gabus Kuah Pucung atau Gurame Kuah Pecak pasti mengenal betul warung satu ini. Adalah seorang H. Nasun, pria yang sudah berumur dan humoris ini tetap eksis berjualan makanan khas Betawi, khususnya Gabus Kuah Pucung atau Gurame Kuah Pecak yang sudah kesohor kelezatannya. Ungkapan di atas sangat tepat, karena dibalik tampilan masakan yang sederhana terdapat citarasa yang lezatnya membuat banyak pelanggan H. Nasun yang rela berdesakan untuk menikmati Gabus Kuah Pucung, atau Gurame Kuah
Pecak yang menjadi favorit. Tidak sama dengan gulai ikan gabus lainnya - dimana dagingnya empuk saat dikasih kuah, daging ikan Gabus Kuah Pucung yang digoreng tetap renyah saat dihidangkan dengan kuah pucung yang rasanya gurih dan sedikit manis. Begitu juga dengan Gurame Kuah Pecak yang rasanya sedikit asam,asin, dan pedas. Dengan perpaduan rasa seperti itu, makanan ini cocok disantap di siang hari. Warung ini buka jam 10 pagi hingga makanan habis. Namun bila Anda ingin tandang ke warung ini sangat disarankan datang lebih awal karena seringkali makanan sudah habis sebelum jam 2 siang. Seperti makan di rumah sendiri, itulah kesan saat kita makan di warung ini, apalagi ditambah dengan guyonan khas H Nasun kepada pelanggannya. Hal ini membuat acara santap siang menjadi semakin nikmat dan semarak.
Rumah Makan H Nasun Jalan Moh Kahfi II No 21, Srengsengsawah Jagakarsa, Jakarta Selatan
LEISURE
Lembutnya Tahu di Udara Dingin
L
Texas Fried Chicken
Kudapan Belanda
Setelah 26 tahun kehadirannya di Indonesia dengan lebih dari 100 restoran, Texas Chicken kini hadir dengan konsep yang lebih ceria, dinamis, serta menyenangkan, tanpa melupakan keunggulan dalam produk, rasa, kualitas, dan harga. Setelah kehadiran pertamanya di kota Medan tahun 1989 dengan jumlah outlet sebanyak 10 outlet, kini Texas Chicken hadir dengan outlet ke-11 di Medan yaitu di Epicentrum Boulevard, Jl. Dr. Mansyur. Outlet ini merupakan outlet ke 107 di Indonesia. Untuk outletnya di Epicentrum Boulevard ini, Texas Chicken juga hadir dengan Texas Cafe & Lounge di lantai 2. Texas Cafe & Lounge ini didesain khusus dengan sofa-sofa yang nyaman, dan pilihan menu yang beda dari biasanya. Khusus di Texas Cafe & Lounge yang ada di Epicentrum Boulevard ini, pengunjung dapat menikmati aneka sajian menu spesial mulai dari Creamy chicken & corn soup, Crispy fried calamary, dan masih banyak lagi. Juga tersedia berbagai menu pilihan dessert dan minuman. Jadi tunggu apalagi, Texas Chicken Epicentrum Boulevard merupakan tempat tujuan bersantap yang lengkap dengan harga yang bersahabat.
di Bumi Sangkuriang
Texas Chicken Epicentrum Boulevard Jl. Dr. Mansyur, Medan T. 061 – 821 3000
Anda kenal dengan makanan kecil yang bernama Bitter Bollen atau kroket khas Belanda? Ya, penganan dengan bentuk bulat ini sangat pas dinikmati bersanding segelas kopi. Nah, bila Anda sedang berlibur ke Bandung silahkan mecicipi menu ini di Bumi Sangkuriang. Sebuah klub yang usianya lebih dari satu abad termasuk salah satu heritage kebanggaan Kota Kembang. Sementara menu lainnya Anda bisa mencicipi Oven Roasted Stuffed Chicken with Pineapple & Raisin, Triangle Grand Marnier Spicy Cake dan masih banyak lagi menu yang disajikan dengan citarasa bintang lima. Sementara deretan menu minuman seperti Pina Colada, Coffe Liegoise, Es Teller Parfait with Exotic Coconut Sec menjadi minuman khas yang siap memuaskan selera Anda. BP. Bumi Sangkuriang Jl. Kiputih 12 Bandung T. 022 2032661 / 2034149 F. 022 2034155 www.bp.bumisangkuriang.com
DEC 2010
Tahu Lembang Jl. Raya Lembang No. 177 Bandung - Jawa Barat T. 022 278 9008
29 WINGS MAGAZINE
embang, Jawa Barat terkenal dengan keindahan alam dan kesejukan udaranya. Tentunya di daerah seperti ini membuat perut tidak kompromi dengan rasa lapar. Tahu goreng sepertinya dapat menjadi pilihan yang sangat tepat. Nah, bagi Anda yang sedang berlibur kesana jangan lupa mampir ke Tahu Lembang, sebuah resto yang unik. Restoran ini berdiri di atas tanah seluas lebih dari 2,5 hektar yang terdiri dari bangunan resto, pabrik tahu, arena outbound, ATV, maze yang tentunya menjadikan liburan keluarga berkesan. Ada yang unik yaitu bangunan menyerupai POM bensin, namun diplesetkan menjadi POM Tahu (Pusat Orang Makan Tahu). Menu favorit sudah tentu tahu namun banyak menu lainnya seperti sop buntut bakar, nasi liwet komplit dan bermacam minuman.
LEISURE
Pelopor Pecel Lele Modern
“Bersama kami pecel lele sudah mendunia!” sepertinya bukan hal yang tidak mungkin di tangan Rangga Umara, sang pelopor Pecel Lele Lela ini. Selama ini menu lele identik dengan makanan pinggir jalan yang baru buka menjelang sore hari di gerobak yang beratapkan tenda biru. Disini kita tidak akan menemui warung tenda melainkan outlet-outlet permanen bahkan dapat dikategorikan sebagai restoran. Sampai saat ini sudah memiliki 22 cabang yang tersebar di Jabodetabek bahkan kedepannya menyusul sampai luar kota. Dari menunya pun sangat bervariasi, mulai dari Lele Original, Lele Saos Padang, Lele Goreng Tepung, Lele Fillet Lada Hitam, Lele Fillet Kuah Tomyam dengan ukuran lele yang lebih besar. Untuk lelenya sendiri dipakai lele jenis Sangkuriang yang diternak secara khusus. Bahkan untuk menjaga kualitas bekerja sama dengan lembaga Biotrop dari IPB. Jangan kaget bila saat kita berkunjung ke tempat ini akan disambut dengan greeting “Selamat Pagi” meski saat itu malam hari. Kata “pagi” dimaksudkan memberi semangat baru kepada seluruh tamu maupun karyawan. Juga bermakna kesegaran yang merujuk pada bahan makanan yang selalu fresh. Masih ada lagi kelebihan Pecel Lele Lela yang tidak akan kita jumpai di tempat lain, yaitu semua orang yang bernama Lela atau juga orang yang sedang ulang tahun hari itu bisa makan gratis hanya dengan menunjukkan KTP asli. Hmmm...tunggu apa lagi!
DEC 2010
Pecel Lele Lela Jl. Raya Kalimalang Blok A No. 5-7, Lampiri Jakarta Timur T.: 021-70463463 www.lele-lela.com
WINGS MAGAZINE
30
Holiday Inn Bandung Features What Guest Want Pada Desember tahun ini, Holiday Inn Bandung ikut serta dalam relaunch terbesar sepanjang sejarah industri perhotelan. Holiday Inn hadir kembali tidak hanya dari segi fisik dengan interior yang kontemporer dan bergaya, termasuk memperbaharui komitmen pelayanan yang lebih personal dan bersahabat. Penambahan dan upgrade fasilitas ini merupakan bagian dari program relaunch Holiday Inn seluruh dunia, dengan lebih dari 3.926 hotel untuk menciptakan identitas baru dan membangun ciri khas yang diyakini akan membawa kualitas produk dan pelayanan yang lebih konsisten. Program-program relaunch yang dilaksanakan oleh Holiday Inn Bandung meliputi penggantian logo, penambahan signage hotel dan lighting outdoor hotel, lansekap dan desain. Lebih dari itu, tamutamu Holiday Inn Bandung akan menikmati waktu tinggal mereka dengan fasilitas-fasilitas baru yang ditawarkan, salah satunya adalah kamar dengan wajah baru yang dilengkapi dengan bantal firm and soft, shower head massage, kamar mandi yang lebih nyaman, dan perlengkapan di kamar mandi yang lebih beragam. Holiday Inn Bandung Jl. Ir. H. Juanda 33 Bandung 40116 T. 022 421 1333 | F. 022 421 6666 bchibid@bdg.centrin.net.id I www.holiday-inn.com
TIPS
belanja tinggal gesek saja. Juga meringankan karena Anda tidak perlu membawa segepok uang atau cek saat belanja dalam jumlah besar. Namun, Anda perlu hati-hati karena kartu kredit itu seumpama pedang bermata dua. Jika digunakan secara disiplin dan bijaksana, akan banyak manfaatnya. Tapi bisa menimbulkan bencana keuangan yang besar bila penggunaannya tidak terkontrol. Bahkan bisa saja Anda akan terjerat hutang selama bertahun-tahun. Nah, berikut beberapa tips menggunakan kartu kredit secara bijak. • Pilih Bank Yang Handal Bila Anda belum memiliki kartu kredit, carilah bank yang memang sudah terbukti bagus dan handal dalam melayani kartu kredit. • Cukup Satu Kartu Jangan pernah berpikir bahwa punya kartu kredit lebih dari satu itu menguntungkan. Karena sebenarnya kebutuhan Anda bisa ditangani oleh satu kartu saja dan pilih kartu yang bungannya paling rendah. • Jangan Hanya Bayar Minimum Payment Ini penting, karena bila Anda hanya bayar minimum payment-nya maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk melunasi saldo
hutang. Dengan asumsi minimum pembayaran 10% dari saldo hutang, berarti sebenarnya Anda hanya mencicil 6,5% dari hutang pokok karena yang 3,5% membayar bunga tiap bulannya. Karena itu bayarlah lebih dari minimumnya agar tidak terjebak dalam kondisi bunga berbunga tiap bulannya.
31
• Grace Period Jangan menjadikan kartu kredit sebagai alat untuk berutang, tetapi gunakan sebagai alat pembayaran tanpa uang tunai. Jadi, idealnya bayarlah tagihan Anda setiap bulan setelah berbelanja. Anda akan terbebas dari biaya bunga bila membayar masih dalam grace period (yaitu periode antara penggunaan kartu kredit dengan jatuh tempo tagihan; biasanya antara 25-30 hari). Dan bayar langsung lunas, jangan meninggalkan saldo hutang. • Jangan Pernah Terlambat Membayar Tagihan, karena dendanya lumayan besar. • Tak Perlu Dibawa Tiap Hari Bawalah kartu kredit hanya jika Anda telah berencana untuk berbelanja atau bertransaksi. Tak perlu dibawa setiap hari, untuk mengurangi resiko belanja yang tanpa perencanaan.
WINGS MAGAZINE
elembar kartu plastik ini sepertinya sudah bukan lagi menjadi barang mewah yang susah didapat. Tidak seperti dulu untuk mendapatkan kartu ini harus lolos dari berbagai persyaratan sehingga hanya orangorang tertentu saja yang bisa memiliki. Namun sekarang banyak bank penerbit kartu ini sudah mempermudah persyaratannya sehingga memungkinkan lebih banyak orang dapat memilikinya, termasuk Anda. Memang nyaman memiliki kartu kredit, kapan saja Anda perlu
DEC 2010
Gunakan Kartu Kredit Dengan Bijak
HOT STUFF
G-SHOCK Gravity Defier Watches
DEC 2010
Jam ideal bagi para pilot Casio Computer Co, Ltd, November lalu mengumumkan peluncuran tiga jam tangan G-SHOCK yaitu G-1250BD, G-1250D dan G-1250B. G-SHOCK Gravity Defier watches dibuat berdasarkan konsep penerbangan bukan saja mampu menahan goncangan tapi juga mampu menahan gaya gravitasi sentrifugal. Sehingga jam tangan ini sangat ideal bagi para pilot karena tiga varian jam ini sudah lulus uji dan mendapatkan sertifikat ISO 2669 untuk peralatan pesawat. Beberapa fitur selain tahan terhadap gaya grafitasi jam ini juga tahan air sampai kedalaman 200 m. Dapat menampilkan waktu di 48 kota di dunia berdasarkan Coordinated Universal Time (UTC), yang digunakan dalam kontrol lalu lintas udara. Masih banyak keunggulan lainnya yang tentu sangat bermanfaat bagi para pilot.
WINGS MAGAZINE
32
Vibram Fivefingers Cocok untuk traveller epatu unik pabrikan Italy ini memang cocok dipakai dalam berbagai aktivitas seperti trekking, trail running maupun traveling. Desain yang unik tidak seperti sepatu pada umumnya karena masing-masing jari kaki mendapat tempatnya sendiri secara terpisah. Terbuat dari bahan pilihan berkualitas tinggi yang lentur mengikuti setiap lekuk telapak kaki menjadikan kaki kita terasa nyaman seolah sedang tidak memakai sepatu. Hal ini tentu saja membuat kaki kita tidak cepat lelah. Sepatu ini juga cocok disegala medan, baik kering maupun basah.
The Cufflinks Store Ekspresi Pribadi Penuh Gaya Cufflinks atau yang dahulu biasa disebut kancing manset oleh angkatan ayah dan opa-opa kita sudah lama dilupakan kaum profesional karena style yang kuno dan harga yang tergolong mahal. Namun, kini telah hadir The Cufflinks Store di Indonesia sebagai toko pertama dan satu-satunya yang khusus menyediakan cufflinks dalam ratusan betuk, style, warna dan harga yang sangat terjangkau. Tidak hanya untuk kaum pria, tetapi kini cufflinks juga tersedia untuk para wanita professional yang ingin mengekspresikan hobby, profesi, dan karakternya. The Cufflinks Store juga melayani custom design untuk corporate gift yang unik dan exclusive . Koleksi The Cufflinks Store dapat dilihat di www.thecufflinksstore. com dan untuk info lebih lanjut dapat email ke contactus@thecufflinksstore.com
Tablet LG E-Note H1000B Tablet PC terbaru keluaran LG ini dioperasikan dengan sistem operasi Windows 7 starter edition. Memiliki layar 10,1 inci dengan 1366 x 768 pixel jenis layar sentuh resistif dengan stylus. Mengusung beberapa fitur seperti low watt, prosesor 1.1 GHz Intel Atom Z510 atau 1.6 GHz Intel Atom Z530, 1 GB RAM dan 16 GB solid state disk. TABLET LG E-NOTE H1000B mendukung Wi-fi, Bluetooth 3.0 dan WiMAX opsional. Perangkat seberat 1,9 Kg ini memiliki 2 port USB dan slot SDHC card. Juga dilengkapi baterai 4 cell yang bisa dilepas.
AIPTEK Pocket Cinema T20
CamelBak Octane XCT Lime Bagai menyimpan air di punggung Sebuah piranti yang unik dan sebenarnya sudah begitu populer di kalangan pecinta motorcross, sepeda motor gunung, maupun pecinta olah raga sepeda gunung. CamelBak Octane XCT Lime adalah tas punggung khusus yang berfungsi sebagai pembawa air minum dengan sistem hidrasi khusus yang memungkinkan para pengendara ini minum tanpa melepas tangan dari setang sepeda motor. CamelBak mampu menampung air sebanyak 2 liter yang juga dilengkapi beberapa kantong untuk snack dan peta perjalanan. Karena bentuknya yang simpel, ringan CamelBak sangat cocok untuk aktifitas olah raga lari, bersepeda atau jalan kaki.
33 WINGS MAGAZINE
Perangkat satu ini sangat ideal buat Anda yang harus presentasi dengan mobilitas tinggi. Sebuah proyektor mini keluaran AIPTEK yang diberi nama PocketCinema Pico T20 ini berukuran kecil hanya sebesar telapak tangan orang dewasa sehingga mudah dibawa. Dengan berat 4.1 ons proyektor mini ini menggunakan mesin display LcoS dan lampu LED putih, VGA beresolusi 640 x 480 dan 10 kecerahan lumen. Dengan spesifikasi seperti ini dapat menampilkan proyeksi gambar berukuran 6 inci hingga 42 inci.Proyektor ini terhubung ke input dan listrik dengan menggunakan kabel USB yang sama.
DEC 2010
Proyektor mini berfungsi maxi
DEC 2010
EVENT
Makassar
Menuju Kota Dunia
WINGS MAGAZINE
34
M
ungkin tidak banyak orang tahu kalau Kota Makassar mendapatkan pengakuan internasional masuk dalam kategori kota dunia. Pengakuan ini berdasarkan pernyataan beberapa perwakilan negara dalam World Cities Summit di Singapura yang diselenggarakan akhir Juni tahun lalu. Dalam even skala internasional ini hanya dua kota besar di Indonesia yang diundang, yakni Jakarta dan Makassar. Pengakuan ini pastinya membanggakan dan membuat Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin semakin bertekad membangun Makassar lebih maju lagi dengan menerapkan kota berwawasan lingkungan. Salah satunya dengan merevitalisasi Pantai Losari yang dinilai sangat berpeluang besar menjadi ikon kota pantai dunia. Selain itu untuk menguatkan pencitraan, Pemerintah Kota Makassar menggelar lomba foto bertema “Makassar Menuju Kota Dunia. Pelaksanaan lomba foto dengan
total hadiah Rp. 50 juta ini digelar sebagai sosialisasi Makassar Menuju Kota Dunia dan dalam rangka ulang tahun Kota Makassar ke-403. Para peserta bebas memilih objek foto yang tentunya semua yang berhubungan dengan kota Makassar. Baik itu objek wisata, seni budaya, lanskap kota dan lain sebagainya yang dapat mengangkat pencitraan kota ini. Even lomba foto ini mendapat tanggapan yang sangat positif dari masyarakat, terbukti dengan banyaknya foto yang diterima di meja panitia, sekitar 1.250 karya foto yang dikirim dan dilombakan. Setelah menjalani penilaian yang ketat akhirnya dewan juri yang terdiri dari Hermanus Prihatna (Fotografer Senior), Paul L Zacharia (Fotografer/ Pengamat Fotografi), Yusuf Ahmad (Fotografer Kantor Berita Reuters), Ida Bagus Andi Sucirta (Profesional Photographer, Bali) memutuskan foto karya Yusran Uccang yang berjudul “Ekspedisi Phinisi” keluar sebagai pemenang Grand Prize. Foto ini menampilkan perahu phinisi yang merupakan perahu tradisional Bugis Makassar berlabuh di bibir pantai yang disambut dengan layang-layang berbentuk burung Rajawali. Sementara Runner up Grand Prize adalah Vidayyub Ahmad, 1st Prize adalah AM. Imran, 2nd Prize oleh Taufik Alwi, 3rd Prize oleh Maman Sukirman. Sementara Honorable Mantion dimenangkan oleh Indra Avisenna, Special Honorable for the best lanscape picture jatuh pada Rahmat Takbir, Special Honorable for the best Human Interest Picture adalah Herman Herdian dan Special Honorable for the best Tourism & Culture picture adalah Muhammad Nur Abdurrahman. Semua foto pemenang dan foto yang masuk nominasi diikutkan dalam pameran foto yang digelar pada bulan Desember lalu.
TIPS
Tips Liburan
• Pastikan kita sudah booking tiket jauh hari sebelumnya sekaligus untuk pergi pulang mengingat arus penumpang pasti padat. Pastikan juga nama yang tercantum di tiket sudah cocok, karena saat ini penerbangan menerapkan aturan ketat jika bukan nama pemilik tiket pasti akan ditolak. • Teliti dan pastikan lagi jadwal penerbangan, tanggal dan jam pemberangkatan, lebih baik check in lebih awal ketimbang ketinggalan pesawat. Atau dapat juga menggunakan layanan city check in yang dapat dilakukan di semua kantor Lion Air, atau agen travel yang ditunjuk.
image: www.photolibrary.com
• Karena bagasi pesawat terbatas, jangan terlalu banyak bawa barang bawaan sehingga tidak merepotkan. Bawa seperlunya saja, akan lebih baik bila ada barang yang bisa dibeli di tempat tujuan. Selalu waspada menjaga barang bawaan kita. • Kita perlu waspada, jangan mudah menerima pemberian minuman atau titipan barang orang yang tidak di kenal. Banyak kejadian perampasan barang karena terbius obat yang di masukan kedalam minuman. Jangan pula menerima titipan barang orang yang tidak dikenal. Kita perlu waspada, bisa jadi barang tersebut berisi bahan peledak atau barang terlarang seperti narkotika. • Jangan memasukkan barang-barang berharga seperti perhiasan, uang, handphone ke dalam bagasi pesawat. Ada baiknya kunci dengan benar tas yang akan kita taruh di bagasi pesawat. Dan bawa barang seperlunya saja ke dalam kabin penumpang. • Selesai check in, jangan salah ruang tunggu. Di boarding pass tertera ruang tunggu nomor berapa sesuai tujuan kita. • Pastikan sebelum kita bepergian dengan pesawat terbang perut tidak dalam keadaan kosong. • Perhatikan saat pramugari memperagakan demo alat keselamatan. Dengarkan setiap petunjuk dan baca setiap petunjuk keselamatan yang tertulis di kartu petunjuk keselamatan yang biasa disediakan di kantong kursi penumpang. • Sebelum pesawat benar-benar landing dan sampai parkir dengan sempurna, jangan membuka seat belt, apalagi jalan-jalan dan sibuk menurunkan barang dari bagasi atas. Jangan buru-buru manyalakan handphone karena mengganggu sistem navigasi pesawat. • Cek lagi nomor bagasi untuk menghindari salah ambil tas maupun barang bawaan lainnya. Namun terlepas dari semua tips di atas, yang paling penting diperhatikan adalah menjaga kondisi kesehatan tubuh agar selalu prima menjelang liburan dengan pesawat terbang. Agar nantinya liburan tidak terhalang oleh kondisi kesehatan. Selamat berlibur.
DEC DEC 2010 2010-JAN 2011
S
udah merencanakan liburan bersama keluarga? Wah tentunya liburan akhir tahun seperti ini sudah ditunggu-tunggu. Khusus bagi Anda yang akan berlibur dengan menggunakan moda transportasi pesawat terbang ada baiknya mencermati beberapa tips berikut ini :
image: www.photolibrary.com
35 WINGS WINGS MAGAZINE MAGAZINE
Dengan Pesawat
HUMOR
Si Koruptor
DEC 2010
Koleksi Ed Zoelverdi
WINGS MAGAZINE
36
MAU dibilang kebiasaan ganjil, yah begitulah adanya di kalangan Bangsa Pendek Lidah. Mereka seolah bangsa yang sibuk kerja, dan tak cukup waktu untuk bicara panjang. Banyak kata diobok-obok, lalu disingkat. Contohnya, “pemilihan umum” disingkat menjadi “pemilu”. Boleh dicatat, “pemilu” secara harfiah berarti “yang bikin pilu”. Mau contoh? Ini dia. Di tengah hari-hari kampanye yang riuh dan berbusah-busah, satu di antara calon yang amat bersemangat adalah Don Silupajanji. Dia pidato berapi-api di lapangan Desa Undur-undur. Melalui corong pembesar suara, biasa, dia pun umbar janji untuk memajukan masyarakat desa. Caranya, dia janji akan memperlancar arus pengiriman hasil bumi dari desa tersebut ke kota. “Sudara-sudara sekalian, begitu terpilih nanti saya akan memperbaiki jalan masuk ke desa ini,” ujarnya. “Percayalah susudara..., saya akan perbanyak truk datang ke sini.: Prok... prok.. suit... suiiit... Dapat tepuk tangan ramai dan siulan nyaring sambung-menyambung, membuat Don Silupajanji kian menggelembung. “Sudara-sudari.., di saat musim hujan pun hasil panen kalian akan tetap bisa dibawa ke kota. Saya akan membangun jembatan untuk mengatasi banjir.” Mendengar ucapan terakhir ini, juru bisiknya bilang dari belakang panggung: “Ati-ati, bos, di sini nggak ada sungai.” Bisikan itu dengan sigap disambarnya: “Yak, susudara... jangan kuatir... nanti sungai pun saya bikin....” ***
SUATU sore di satu praktek dokter jiwa, datang seorang nyonya cantik. Dalam daftar pasien, namanya tertulis Nyonya Don Silupajanji -- yah, pahamlah itu nama orang yang pernah getol obral janji di arena pilek alias pemilihan eksekutif. Menurut kabar terakhir, dia gagal. Padahal modal tampil sudah ludes milyaran -- dan uang itu seharusnya merupakan dana bantuan untuk peternak ayam dan petani padi. Sebagai pejabat berwenang, Don Silupajanji pun lupa diri dan enak saja melipat sebagian besar duit itu masuk kantongnya. Begitu lihainya, meski sempat heboh namun dia tak sampai masuk bui. Nah, isterinya tadi hanya duduk diam di pojok menunggu giliran. Tiba waktunya ketemu dokter, segera saja dia teriak: “Gawat, dokter! Anda harus segera tolong suami saya. Dia selalu bilang bahwa dia itu ayam.” “Aha! Tenang, nyonya. Itu cuma delusi alias khayalan saja,” sahut dokter. “Bawa saja ke sini, supaya perasaan sebagai ayam itu bisa dihilangkan.” “Wah, nggak bisa, dok, nggak bisa! Dokter kok bego amat, sih... Saya kan perlu telur ayam juga...” *** SEMBUH.., eh, kumat lagi. Begitulah kondisi Don Silupajanji. Setelah menjalani perawatan setahun lebih -- bersama istri, mereka pun boleh pulang. Dan kembali pada rutinitas sehari-hari: sang istri ya sibuk ngerumpi di tetangga, atau pergi arisan. Sedangkan si suami rajin lari pagi bersama kawan-kawan. Dan malamnya, rame-rame ngerumpi di kafe. Singkat cerita, Don Silupajanji dan isteri tampak sembuh total. Hebat! Bulan bersilih bulan, sampailah pada suatu pagi yang gerimis. Don Silupajanji dan kawan-kawan sedang lari pagi, tiba-tiba si Don lari pontang-panting, sambil teriak-terak.
Ilustrasi : Richard Archie FM
Kualat Duit Pilek
DEC 2010
37 WINGS MAGAZINE
Mulanya, kawan-kawannya mengira si Don takut kena hujan. Mereka coba mengejar, eh, malahan dia tendang. Seorang kawannya bertanya: “Kenapa, Don? Ada apa, sih?” Tanpa menjawab, si Don malahan mempercepat larinya, dan memekik minta tolong. Keruan saja kawan-kawannya bingung. Masih sambil berlari, Don Silpujanji teriak terus: “Tolong.., tolooong... aku bakal dicotok ayam....” Itulah hari pertama dia menyebut dirinya sebagai padi. Itulah hasil yang namanya makan duit serong, ya buntutnya dia pun jadi pesong alias sinting. Sebulan dalam perawatan, belum banyak kemajuan. Menjelang bulan ketiga, tampak isyarat kesembuhan. Dia tidak menoleh lagi ketika disapa Mr. Padi. Dan setelah benarbenar dia marah mendengar sebutan itu, maka sah sudah dia dinyatakan waras kembali. Ya, boleh pulang. Don Silupajanji pun melangkah ke pelataran parkir, dan dia lihat beberapa ekor ayam sedang mengekas di bawah pohon. Lama dia menatap ayam-ayam itu, lalu sembari menciutkan badan dia putar langkah kembali ke dalam rumah sakit. “Hah.. hah.., mana dokter, mam.. mana dokter?” katanya, dengan tersengal meski tadi dia tidak berlari. Suster yang ditanya balik bertanya: “Lah, bapak kok balik lagi?” “Aduh, suster, tolong aku... itu di luar ada ayam, cilaka.. bisa-bisa aku dicotok ramerame...” “Ooo, begitu. Tapi bapak tahu bahwa bapak bukan padi?” “Yaaaa.., tahu dong.” “Lantas, kenapa harus takut sama ayam, sih?” “Suster, aku memang bukan padi, itu aku tau persis. Tapi..., tapi ayam itu kan nggak tau....” *** INGAT pesan nenek: “kata” adalah pusaka tertua umat manusia. Ungkapan ini mengisyaratkan agar kita berhati-hati menggunakan kata. Jangan serampangan membonsai kata. Sebab tiap kata niscaya punya arti, punya makna -- dan tiap kata mengandung energi! Bisa bertuah, terutama jika “kata” itu dilafalkan sebagai doa oleh rakyat yang teraniaya oleh kezaliman pengurus negeri yang korup.
WINGS MAGAZINE
38 DEC 2010
Luxurious Beach
TEKS & FOTO: RISTIYONO
EKSOTISME PANTAI Tidak dapat disangkal bahwa pantai di Bali benar-benar mengesankan. Hamparan pasir putih, birunya air laut serta pepohonan di tepinya begitu mempesona dan indah untuk diabadikan dalam sebuah frame. Apalagi saat senja tiba, eksotisme sunset layaknya sebuah lukisan membentang dengan sapuan-sapuan awan jingga merona di atas kanvas alam karya Sang Khalik. Pantai Kuta, salah satu pantai yang tidak akan pernah terlewatkan dari kunjungan para wisatawan terutama saat matahari terbenam selain Pura Uluwatu, Pura Tanah Lot atau pantai Jimbaran. Dapat kita bayangkan setiap hari terutama pada sore hari pantai Kuta akan penuh dengan wisatawan domestik maupun mancanegara, menantikan matahari terbenam, berenang, atau sekedar jalan-jalan di sepanjang bibir pantai.
39 WINGS MAGAZINE
“Mau pesan minum atau makanan lagi pak?� Sapaan merdu seorang waitress membangunkan lamunanku diantara belaian permadani pasir putih, birunya air laut dan semilir angin pantai...
ali, pulau yang tidak akan pernah habis dan membosankan untuk dibahas, apalagi dikunjungi. Mau berapa kalipun menginjakkan kaki di pulau ini, sudah dapat dipastikan akan kembali lagi. Bali yang juga dijuluki Pulau Dewata ini seolah memiliki kekuatan magis yang dapat menarik setiap insan untuk datang dan datang lagi. Hal ini juga yang saya alami, ini keberapa kalinya saya menikmati eksotismenya. Seperti juga siang ini, bermalas-malasan diantara hamparan pasir putih pantai Nusa Dua sambil menikmati segelas orange juice, hmm....
DEC 2010
White Sand-Bikini-Sunglass....
DEC 2010
TRAVEL
WINGS MAGAZINE
40
Tidak hanya pesona sunset-nya saja, Pantai Kuta juga terkenal dengan ombaknya yang besar. Sehingga menjadi tempat favorit untuk olah raga surfing. Para surfer baik domestik maupun mancanegara begitu familier dengan pantai ini. Tidak heran jika Anda dapat dengan mudah menemukan papan selancar yang disewakan berjajar di tepi pantai. Pantai yang selalu kelihatan padat oleh para pengunjung ini tetap tidak membuat surut, malah semakin padat menjelang sore. Nah, kalau tidak ingin pantai yang terlalu ramai namun tetap memberi pemandangan yang mirip Kuta kita bisa bergerak ke arah utara. Ya, pantai Legian dan Seminyak disini pengunjungnya tidak seramai di pantai Kuta karena lokasinya yang agak jauh dari pusat Kuta yang selalu ramai dikunjungi orang. Namun tetap saja pesonanya tidak kalah dengan pantai Kuta. Karena tidak terlalu ramai, pantai ini merupakan pilihan tepat untuk sekedar duduk-duduk menikmati suasana sore pantai Legian dan Seminyak sambil menikmati segelas Mojito. Masih ada lagi pantai yang tak terbantahkan keindahan sunset-nya. Pantai Jimbaran, disini agak berbeda nuansanya. Memang masih ada panorama sunset-
nya, namun disini kita bisa melihat perahu tradisional nelayan yang lalu lalang. Mendengar kata Jimbaran, pastilah ingatan kita langsung tertuju pada kelezatan seafood yang benar-benar segar. Menikmati ikan bakar, udang, cumi maupun kepiting yang masih segar yang diolah bukan hanya sekadar di bakar tapi dalam berbagi macam olahan membuat selera makan tak terbendung. Apalagi sambil menikmati rona matahari yang mulai masuk ke peraduan, hmmm...yummy..! Oh ya, jangan kaget di hampir semua pantai di Bali, Anda akan selalu bertemu dengan orang-orang yang menawarkan berbagai macam barang dagangan maupun jasa. Orang yang menawarkan kalung, gelang maupun cindera mata lainnya akan dengan mudah dijumpai. Atau dengan merogoh kocek sekitar Rp. 25.000,- kita bisa memasang temporary tattoo di bagian tubuh mana yang kita inginkan. Juga kalau ingin tampilan kita mau sedikit berbeda, kita bisa mengepang rambut kita kecil-kecil. Lelah beraktifitas di pantai, jangan kuatir karena banyak tukang pijat yang siap membuat badan kita segar kembali. Bahkan disepanjang jalan disisi pantai Kuta, selain berbagai macam hotel, cafe dan restoran, kita juga bisa menemukan
TRAVEL
TIPS Bila ingin beraktifitas di pantai sebaiknya ada beberapa hal yang wajib Anda persiapkan: •
Kondisi kesehatan tubuh, jangan sampai kondisi tubuh yang tidak fit Anda paksakan untuk beraktifitas di pantai.
•
Jangan lupa membawa baju renang yang nyaman untuk Anda pakai.
•
Topi pantai
•
Sun block, agar kulit Anda tidak terbakar matahari
•
Sunglass, agar mata Anda terhindah dari Handuk
•
Buku bacaan yang Anda sukai DEC 2010
teriknya matahari •
41 WINGS MAGAZINE
banyak tempat yang menawarkan jasa pijat refleksi. Sepertinya tanpa disadari pantai-pantai di Bali memiliki keunikan sendiri termasuk berbagai aktifitas yang menyertainya. Misal, jika ingin aktifitas watersport ada pantai Tanjung Benoa. Disini banyak aktivitas yang ditawarkan seperti parasailing, windsurfing, waterskiing, jet ski, glass bottom boat, flying fish dan masih banyak lagi yang tentunya dapat memacu adrenalin juga. Dan kalau kita ingin mengunjungi pulau penyu, dimana kita bisa melihat banyak tempat penangkaran penyu, aktivitas tersebut umumnya dimulai dari Pantai Tanjung Benoa denga menggunakan boat yang bagian bawahnya terdapat kaca sehingga dengan mudah kita bisa melihat biota laut. Jika kegiatan snorkeling dan diving yang mau kita pilih, pantai Candi Dasa, pantai Amed dan Tulamben menjadi tempat yang cocok, karena keindahan bawah lautnya yang menakjubkan. Ada satu lagi pantai yang terkenal di daerah utara pulau Bali, Pantai Lovina namanya. Yang menarik di pantai ini adalah kita bisa melihat lumba-lumba berenang di alam bebas. Hal ini tidak dijumpai di pantai lainnya di pulau Bali. Wah, pilih yang mana ya untuk dikunjungi....
DEC 2010
TRAVEL
WINGS MAGAZINE
42
LUXURIOUS BEACH AT NUSA DUA Kali ini saya kok ingin menikmati pantai dengan sedikit sentuhan kemewahan. Tidak seperti liburan saya yang sudah-sudah penuh dengan aktifitas yang cukup melelahkan. Saya ingin bersantai menikmati semilir angin pantai, hamparan pasir putih dan layanan istimewa. Tentunya pilihan jatuh di Pantai Nusa Dua. Wilayah Nusa Dua boleh dibilang sebagai kawasan wisata yang elit. Di kawasan ini banyak terdapat hotel dan resort bintang lima yang sebagian besar memiliki private beach. Yang namanya private beach sudah pasti sangat terawat ditambah berbagai fasilitas layanan istimewa. Memang tidak dapat disangkal jika ingin menikmati keistimewaan ini harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Yah jika layanan, fasilitas dan tempatnya memang istimewa tentunya kita tidak segan untuk mengeluarkan uang lebih bukan...heheheh! Seperti liburan kali ini, saya memilih salah satu hotel & resort mewah di kawasan Nusa Dua, The Laguna Resort & Spa. Sebuah resort yang begitu asri, nyaman bebas dari segala kebisingan kota memang cocok sebagai tempat untuk rileks melepaskan segala kepenatan. Salah satu spot favorit selama di resort ini ya sudah dapat ditebak, private beach -nya. Saya benar-benar menemukan pantai yang nyaman, tidak terlalu panas karena disepanjang pantai tumbuh
pohon peneduh. Hamparan pasir putih, birunya laut yang tenang sangat cocok untuk berenang, atau sekedar jalan-jalan di pantai pagi hari atau sore hari. Duduk bermalas-malas di kursi pantai yang memang banyak berjajar rapi di sepanjang tepi pantai sambil membaca buku setelah berenang sebentar memang mengasyikkan. Apalagi sambil ditemani segelas Mojito, segar...! Keindahan pantai di sini tidak terlepas dari kesadaran untuk merawatnya. Saya tidak menemukan secuilpun sampah yang tercecer. Malah selama saya di tempat ini yang sering saya perhatikan adalah petugas resort yang selalu membersihkan areal pantai, bahkan meratakan kembali pasir pantai agar selalu terlihat rapi. Pantas saja, pantai disini selalu terlihat rapi, bersih dan asri. Soal makan atau minum tidak menjadi masalah. Tinggal beberapa langkah saja dari bibir pantai saya bisa menemukan restoran dengan berbagai menu spesial yang selalu siap melayani. Sehingga acara santaipun tidak bakal terganggu hanya karena urusan kampung tengah yang minta jatah. Bosan bermalas-malas di kursi pantai, saya tinggal pindah ke restoran dengan view pantai menikmati lunch dibawah rindangnya pepohonan. Sambil sesekali memberi makan tupai yang tanpa malu-malu menghampiri. Benar-benar tempat yang sempurna untuk bersantai menikmati hidup....
BALI SECTION Luxurious Villa Between The Green and The Blue Sebuah mahakarya tampak jelas saat anda berada di Alila Villas Soori, kompleks villa resort yang terletak diantara hijaunya teras siring persawahan dan birunya Samudera Hindia seolah memberi warna berbeda. Memiliki beberapa pilihan villa dengan pemandangan ke persawahan dan ke laut lepas serta yang menjadi ‘signature’ dari Alila Villas Soori tersedia satu unit villa dengan sepuluh kamar tidur dengan kemewahan semua fasilitasnya. Keistimewaan yang ditawarkan dari satu unit villa sepuluh kamar tidur ini dapat terlihat dari sentuhan interior design berselera tinggi dengan pemilihan brand furniture terbaik serta didukung fasilitas seperti dimasing-masing kamarnya 40 inch LCD TV dengan satelit chanel & Bose hi-fi system, wi-fi internet access, gourmet bar, grand shower room dan Alila Villas signature bath amenities untuk pria dan wanita. Selain itu tersedia fasilitas khusus untuk villa ini seperti; Private Spa & Gym, Library, Infinity Pool, Personal Host, Gourmet Kitchen dan Helipad. Alila Villas Soori Banjar Dukuh Desa Kelating, Kerambitan Tabanan - Bali T : +62-361-8946388 www.alilahotels.com
Menjelajah Pulau Bali untuk berlibur bisa jadi sudah biasa, akan merasa berbeda ketika anda datang ke Bali untuk sebuah penenangan diri atau lebih dikenal sebagai ‘healing’. Mendengar orang menyebut kata ‘healing’ tentu saja bermakna sebagai pengobatan secara spiritual untuk dapat lebih tenang dalam menghadapi semua permasalahan di kemudian hari. Sebagai jawaban akan permintaan sebuah pusat ‘healing’ hadir Five Elements Puri Ahimsa. Five Elements Puri Ahimsa lebih kepada penggabungan tempat pengobatan secara spiritual dan spa yang terletak di area penuh dengan ketenangan serta di tepi sungai Ayung. Konsep bangunan yang seluruhnya menggunakan bambu dirancang sederhana ini memiliki filosofi bahwa kehidupan akan terus berjalan hingga menuju kepada Sang Pencipta. Beberapa treatment penyembuhan yang ditawarkan langsung ditangani oleh masternya. Yang menarik dari tempat ini segala sesuatunya berhubungan dengan lima unsur yaitu; Pertiwi, Apah, Teja, Bayu dan Akasa. Five Elements Puri Ahimsa Banjar Baturning Mambal-Bali 80352 T : +62-361-469206 | www.fivelements.org
Waroeng Kita The Stones Jl. Raya Pantai Kuta, Banjar Legian Kelod Kuta - Bali 80361 T : +62-361-759996
43 WINGS MAGAZINE
Holistic Healing Center
Anda mencari tempat makan dengan suasana berbeda dan berada ditengah keramaian Kuta, direkomen untuk datang ke Waroeng Kita. Resto dengan konsep warung pada interior dan tentu saja menunya yang jarang anda peroleh di Bali layak anda coba. Terletak di depan Pantai Kuta mengisi salah satu unit di The Stones X’tertaiment Center menjadi alternatif anda yang ingin mencoba menu-menu Indonesia pilihan yang tersaji ala warung. Menjadi pendatang baru dibidang kuliner memberi semangat kepada management untuk menjadi yang terbaik dan diminati oleh pengunjungnya. Beberapa keunikan ketika anda berada di resto ini seluruh perlengkapan makan dan minum layaknya di warung dengan pelayanan resto, dengan tetap mempertahankan ketradisionalannya resto ini direkomen untuk dicoba. Selain suasananya yang homy dan menu makanan dan minuman seluruhnya Indonesia dijamin anda akan merasa nyaman ketika di resto ini.
DEC 2010
Menu Tradisional Dari Resep Ibu
BALI SECTION Unique Dining Experience
DEC 2010
Sebuah trend tercipta jika anda sukses dalam melakukan bisnis serta inovasiinovasi yang menjadi paduan dari pebisnis lain yang bergerak dibidang sama. Begitu juga dengan Sarong Restaurant Bar & Lounge sejak awal dibuka hingga saat ini selalu ramai pengunjung setiap harinya karena telah menjadi trendsetter dibidang kuliner. Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh pemilik sekaligus Executive Chef Will Meyrick menjadikan Sarong selalu diminati. Sarong dengan konsep fine dining resto dengan interior perpaduan classic Eropa dan Asia layak menjadi trendsetter, didukung menu makanan yang ditawarkan. Kecintaan Will akan makanan Asia khususnya dari Indonesia, Thailand, China, India dan beberapa Negara di Asia yang memiliki karakter khusus memberi inspirasi untuk disajikan di resto ini. Setiap ingin berinovasi untuk menu baru biasanya Sarong akan mendatangkan ahli masak dari negara bersangkutan untuk membantu memperkenalkan dan menerangkan kepada loyal customer dari resto ini.
WINGS MAGAZINE
44
SARONG Restaurant – Bar – Lounge Jl. Petitenget No. 19X Kerobokan - Bali 80361 T : +62-361-737809 www.sarongbali.com
Fantastic Bar At The Rock
A
nugerah alam Bali benar-benar dimanfaatkan oleh Ayana Resort & Spa dengan menambah satu fasilitas hotel berupa bar minimalis. Konsep Rock Bar yang terletak 14 meter dari permukaan air laut bagai sebuah dermaga dengan diperkuat desain minimalis dan terbuka. Sebuah terobosan baru yang ingin diberikan oleh resort ini kepada anda sebagai tempat tujuan melepas lelah sambil menikmati indahnya ‘sunset’ di Pulau Dewata. Selain bar tersedia juga ‘stage on the rock’ sebagai tempat penampilan musisi dan DJ berkelas dunia menghibur pengunjung bar ini. Saatnya bagi anda yang berencana liburan di Bali untuk menambah dalam daftar tempat-tempat yang wajib dikunjungi, mengingat bar seperti ini tidak anda temukan di tempat lain. Menjelang pergantian tahun beberapa acara telah dipersiapkan oleh bar ini yang tentu saja akan menjadi momen terindah yang tidak terlupakan. Rock Bar Ayana Resort & Spa Bali Jl. Karang Mas Sejahtera Jimbaran - Bali 80364 T : +62-361-702222 www.ayanaresort.com
Pamper Your Body At Mango Tree Mengujungi Ubud – Bali untuk liburan atau melepas lelah setelah anda beraktifitas dan traveling sekian lama menjadi keputusan yang tepat. Dengan memilih Mango Tree Spa di Kupu Kupu Barong sebagai tujuan penyegaran dan sekaligus berlibur. Keunikan spa ini dapat dilihat dari letaknya yang berada di kontur tanah berbukit, lebih tampak sebagai bangunan yang menempel di dinding tebing sebuah lembah hijau. Jika diperhatikan nama spa ini tentunya anda dapat membayangkan seolah spa ini berada pada sebuah pohon mangga besar, memang benar kenyataannya. Kamar terapi berada diantara pohonpohon mangga berukuran besar, layaknya rumah pohon. Menggunakan produk dari L’Occitane menjadi sebuah kesempurnaan bagi anda yang mencoba mengambil treatment di spa ini. Kesegaran aroma produk serta nuansa alam di sekitar spa ini menjadi jaminan anda akan kembali segar dan bersemangat. Mango Tree Spa Kupu Kupu Barong Kedewatan PO Box 7 Ubud - Bali 80571 T : +62-361-975478 www.kupubarong.com
WINGS MAGAZINE
45
DEC 2010
WINGS MAGAZINE DEC 2010
ROUTE MAP
46
WINGS MAGAZINE
47
DEC 2010
Selamat Datang... Apa yang harus anda ketahui
DEC 2010
Tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda didalam pesawat
WINGS MAGAZINE
48
PONSEL Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada didalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. PERALATAN ELEKTRONIK Untuk penggunaan Laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbelt “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat maka penumpang harus mematikan pengguna laptop dan PDA tersebut. BARANG -BARANG BERHARGA LAINNYA Barang- barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. MEROKOK Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan, Terdapat detektor asap disemua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar peraturan. PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK Wings Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan dipesawat. Wings Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi.
BAGASI Barang atau benda tajam harus di pak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa kedalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang anda bawa sendiri. Perhatikan berat bagasi anda. • Bagasi untuk Rute Domestik Kelas Ekonomi : 25 kg Kelas Bisnis : 40 kg
UTAMAKAN KESELAMATAN • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. •
Barang bawaan harus diletakan di atas kepala atau dibawah kursi di depan anda.
•
Silakan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantung kursi. Di kartu tersebut anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung.
•
Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew.
WINGS MAGAZINE
49
DEC 2010
WINGS MAGAZINE
50 DEC 2010