MUSIC
S.A.L LOKANATA THE TREES AND THE WILD
TECHNOLOGY DJI PHANTOM 1000 STARTUP ASUS G70I AIRSELFIE
EVENT REVIEW SCOOTER STERIL SOPHOMORE EGROVE
INTERVIEW
ANGSA DAN SERIGALA STAGE ID POLA UPCYCLE
VI
EDITION
LONGLIFE EXECUTIVE DIRECTOR
BRANDING & CREATIVE DIRECTOR
LAYOUTER
PUBLIC RELATION
Henggal Wismana Ardia Kusuma
Dias Yuda Pratama
PHOTOGRAPHER Phillipus Alcander Brian Fakhri Hardianto Hanantyo Refly Devandhanu Tan Ryan Dani Amigo Salman Al Farisyi Catra Lestari Rachmawati
Bagus Adityatama
Luqman Afif Khairuddin Gracia Umaya Santoso Rizky Ardiansyah
WEB DESIGNER Danang Suryo Adi
CONTACT
AUTHOR
Ahmad Luthfi Maajid Dega Bintang Rosnanda Musa Hakam Nindya Kartika Rizky Febrian Yudha Pradipta Satria Java Shidqi Dirham Rizaldy Gunawan
Email : publisher@longlifemagz.com Partnership : partnership@longlifemagz.com Advertise : ads@longlifemagz.com Sponsorship : sponsorship@longlifemagz.com Jl. Dr.Wahidin Family Housing G-10 Semarang - Indonesia
WWW.LONGLIFEMAGZ.COM
4
LETTER FROM EDITOR IN CHIEF Pada akhir tahun ini semangat digitalisasi nasional terus digencarkan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan agar para anak muda di Indonesia dapat terus berkreasi dan menggali potensi-potensi diri yang dimiliki. Peran pemuda sangatlah dibutuhkan dalam kemajuan suatu bangsa. Pemerintah terus berupaya untuk memberikan fasilitas agar semua ide para anak muda dapat tersalurkan. Salah satunya melalui gerakan 1000 startup digital yang saat ini telah dimulai di seluruh seluruh penjuru Nusantara. Bidang Indutri keratif sendiri sangatberpotensi untuk dikerjakan untuk para pemuda. Saat ini industri kreatif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian suatu negara, maka dari itu dalam industri kreatif peran pemuda sangat dibutuhkan. Kami akan terus ikut berkontribusi dan berkarya untuk memajukan industri kreatif Indonesia melalui media informasi digital. Semua hal yang telah kami capai selama ini tidak lepas pula dukungan dari teman-teman yang memberikan dukungan secara langsung maupun tidak langsung. Tema dari majalah keenam ini bertajuk “BROTHERHOOD�, kami mengambil tema ini dikarenakan pada akhir tahun ini sering terjadi penyebaran isu-isu yang memecah persaudaraan dan pertemanan di berbagai kalangan. Hal ini sangat bertentangan dengan alur kehidupan kita sebagai bangsa timur yang menjunjung adat ramah dan bersahabat pada semua orang. Kami berharap dengan dirilisnya edisi keenam ini dapat menjadi pemersatu persahabatan berbagai pihak. Dengan bersatunya barbagai pihak akan menjadikan suatu kekuatan yang solid dalam kahidupan untuk dapat memenangkan persaingan. Tidak lupa pula kami juga ingin menyampaikan rasa terimakasih kami kepada semua pihak yang telah mendukung dan membangun Longlife. Kritik dan saran yang telah diberikan para pembaca sangatlah berharga, agar kami menjadi lebih termotivasi untuk terus berkarya dan memperbaiki kekurangan dari Longlife.Dengan harapan agar para pembaca lebih merasa nyaman untuk membaca konten-konten yang kami berikan. Kami sangat menantikan kritik yang membangun dan saran yang cerdas untuk memperbaiki segala kekurangan kami.Kalian dapat memberikan kritik dan saran pembaca di email kami publisher@longlifemagz.com
Warm Regards, Executive Director Henggal Wismana Ardia Kusuma
5
EDITION V COVER Photo by Dega Bintang Mengusung tema “brotherhood� di edisi kali ini dikarenakan pada akhir tahun ini sering terjadi penyebaran isuisu yang memecah persaudaraan dan pertemanan di berbagai kalangan. Hal ini sangat bertentangan dengan alur kehidupan kita sebagai bangsa timur yang menjunjung adat ramah dan bersahabat pada semua orang. Kami berharap dengan dirilisnya edisi keenam ini dapat menjadi pemersatu persahabatan berbagai pihak. Dengan bersatunya barbagai pihak akan menjadikan suatu kekuatan yang solid dalam kahidupan untuk dapat memenangkan persaingan.
Longlife magz
6
CHECK OUR CHANNEL ON YOUTUBE “LONGLIFE TV” Get the latest update from LONGLIFE TV by hitting the SUBSCRIBE button!
Stay connected with us on your favorite social media platform:
Facebook.com/LLmagz Instagram.com/longlifemagz
BROTHERHOOD ISSUE N OV E M B E R 2 0 1 6
FASHION 12 MUSIC
The Trees and The Wild 18 Bring Me The Horizon 19 Deadsquad 20 Something About Lola 22 Lokananta 24 AK//47 25 Fajar Merah dan Merah Bercerita 26 Solitour 2016 28
INTERVIEW
Angsa dan Serigala 32 Stage ID 36 POLA Upcycle 38
TECHNOLOGY
DJI Phantom 4 Pro Drone 44 1000 Startup Digital 46 Asus ROG G701 47 Airselfie 48
EVENT REVIEW
Scooter 2016 52 Steril 2016 54 Sophomore 2016 56 EGROVE 60 Lawbillity #1 62 Wall of Fades 2016 64 Update Your City 68
UPCOMING EVENT 70 PLAYLIST
71
8
F
FASHION
Converse Chuck Taylor 1970’s Collection 2016 WORD BY DIAS YUDA P PHOTO BY @FOOTPATROL_LDN
Merk sneakers yang sudah sangat familiar dikalangan remaja yaitu “Converse” mengeluarkan edisi terbarunya dengan membawa “Chuck Taylor 1970’s collection”. Tidak begitu berbeda dengan desain “Chuck Taylor” pada umum nya pada edisi ini, mungkin bagi penggemar fanatik Converse sendiri mengetahui adanya perbedaaan di sneaker ini. Seperti adanya tambahan bantalan pada sole, dan detail-detail klasik seperti jahitan di sisi samping, plat ciri khas Converse di bagian tumit. Dan di edisi terbaru kali ini Converse mengeluarkan 3 jenis sneakers. Dengan mengusung warna merah metalik untuk Hi-styles dan putih metalik untuk Low-styles mewakili Chuck Taylor berbahan kulit dan dibagian sole menggunakan garis putih. Sementara itu dengan warna Biru untuk Histyles dengan garis hitam dan warna putih untuk Low-styles dengan garis merah mewakili Chuck Taylor berbahan wool. Dan yang terakhir dan tidak kalah bagus nya, dengan warna hitam untuk Hi-styles dan warna merah burgundy untuk Low-styles dengan dibagian sole menggunakan garis hitam mewakili Chuck Taylor berbahan canvas yang menyatu dengan tali warnanya. “Converse Chuck Taylor 1970’s Collection” edisi terbaru ini dihargai dari 1,1juta hingga 1,4juta dan sudah bisa kalian dapatkan di retail-retail Converse negara terdekat Indonesia atau bisa langsung mendapatkannya di Onlinestore terkemuka seperti Foot Patrol.
12
13
Menanti edisi terbaru Adidas Tubular Nova Primeknit “Texas A&M” WORD BY DIAS YUDA P PHOTO BY @SNEAKERPROPHET_
Keluaran terbaru dari adidas Tubular Nova Primeknit “Texas A&M” yang mengusung warna maroon sebagai simbol musim gugur. Seperti keluarga Tubular lainnya dengan desain yang hampir serupa namun ditambah dengan fitur primeknit sock-fit costruction atau lebih gampangnya sepatu yang menyatu dengan kaos kaki. Dengan menggunakan menggunakan fitur yang terdapat juga di beberapa sepatu lari dan bola adidas yang sudah mendahului menggunakannya. Yang membuat nyaman saat digunakan entah saat jalan santai atau saat terburu-buru sehingga memungkin pemakai untuk berlari. Di edisi Tubular Nova Primeknit kali ini terdapat beberapa variasi warna di sepatu ini, seperti pada bagian atas terdapat warna abu-abu motif bunga bepadu dengan warna putih, hitam, dan maroon. Sedangkan dibagian tumit dibungkus dengan manis warna putih cream, dan pada bagian sole atau bawah diakhir dengan warna putih. Belum pasti akan dirilisnya sepatu Adidas Tubular Nova Primeknit “Maroon” ini, jadi pastikan kalian selalu siap untuk info-info selanjutnya mengenai sneakers yang satu ini.
14
Puma memperkenalkan 2 warna terbaru dari IGNITE evoKNIT dengan setuhan dari The Weeknd WORD BY DIAS YUDA P PHOTO BY PUMA
Mungkin kalian sudah sering mendengar sepatu dengan tehnologi yang menyatu dengan kaos kaki dari brand saingan PUMA. Tapi sekarang PUMA telah memiliki teknologi yang serupa dengan nama “evoKNIT”. Yang mungkin membedakan dari brand saingan yaitu adanya nama PUMA di pergelangan kaki yang akan membuat kalian lebih pede saat memakainya. Di pengujung tahun ini brand yang berasal dari Jerman ini, mengeluarkan edisi terbaru dari sneaker PUMA Ignite evoKNIT dengan membawa artis The Weeknd sebagai juru kampanye “Run The Streets” milik PUMA.
The Weeknd untuk memberikan sentuhannya yang menghasilkan warna putih dan olive di PUMA Ignite evoKNIT yang menggambarkan putih bersih dan olive mengingatkan hijau militer. Sneakers ini sudah bisa kalian dapatkan sejak 10 November lalu di berbagai retail PUMA atau online sneakers store, namun belum diketahui apakah sudah bisa didapatkan di retail Indonesia.
Di edisi awal munculnya Puma Ignite evoKNIT mengusung warna hitam dan beberapa corak abu-abu. Sedangkan pada edisi selanjutnya mengeluarkan warna merah sebagai opsi untuk warna sebelumnya. Dan untuk di edisi penghujung tahun ini PUMA mengajak
15
M
MUSIC
The Trees and the Wild Zaman, Zaman [Album] WORD BY MUSA HAKAM Bila kita sekilas melihat rekam jejak The Trees and the Wild (TTATW) sebelumnya, mereka adalah sebuah trio indie fenomenal beranggotakan Remedy Waloni (vokal,gitar), Andra Kurniawan (gitar) dan Iga Massardi (gitar), yang telah melahirkan sebuah album debut yang sangat bagus, Rasuk. Album yang bermaterikan musik folk dengan bumbu-bumbu ambient, post rock dan sedikit experimental. Dalam sekejap mereka banyak dielu-elukan dan menjadi indie darling berkat album tersebut. Lagu-lagunya pun menghiasi playlist orang-orang pada eranya, sebut saja Honeymoon on Ice, Irish Girl dan Berlin. Kini setelah tujuh tahun berlalu dengan segala perubahan yang terjadi di dalam tubuh TTATW, mulai dari kepergian Iga Massardi di tahun 2011 dan sekarang dikenal khalayak luas sebagai founding father band indie yang sedang meroket namanya, Barasuara. Di sisi lain, tambahan personel baru di antaranya Hertri Nur Pamungkas (drum), Tyo Prasetya (bass) juga Charita Utami (vokal, synth, keyboard) yang pada akhirnya mampu menelurkan album kedua yang telah tertunda sekian lama tersebut, Zaman, Zaman via label Blank Orb Recordings pada (16/09). Album yang berisikan tujuh lagu ini dibuka dengan epik oleh lagu “Zaman/Zaman” yang seperti mewakili identitas baru TTATW. Lupakan sejenak euforia album pertama dan hilangkan semua ekspektasi, karena album ini tak lagi memanjakan telinga kalian dengan petikan-petikan manis dari gitar dan mampu membuat kita ber sing along, sebaliknya mereka malah mencoba menjejali telinga kita dengan efek-efek yang tebalnya berlapis-lapis maupun lirik repetitf yang membius seperti tertuang dalam lagu yang sekaligus memiliki durasi terpanjang dalam album ini, “Empati Tamako”. Lagu tersebut juga merupakan salah satu lagu yang sering dimainkan saat live jauh sebelum album ini lahir di samping “Tuah/Sebak” dan juga “Saija” yang terinspirasi dari kisah rakyat legendaris dari tanah Banten era kolonial tentang kisah cinta dua pribumi yakni Saijah dan Adinda. Eksplorasi dan eksperimentasi. Dua kata kunci untuk menggambarkan keseluruhan album ini. Mereka seakan benar-benar mendobrak batasan-batasan yang ada dengan membuat lagu-lagu yang berdurasi cukup panjang. Hanya dua lagu yang durasinya di bawah lima menit, bisa dibilang lagu-lagu tersebut merupakan semacam jembatan penghantar ke lagu selanjutnya. Seperti dalam trek “Srangan” yang cukup untuk membuat kita rehat sejenak untuk kemudian kuping kita dihajar lagi di lagu selanjutnya, “Monumen”. Tujuh tahun pun rasanya dapat dimaklumi untuk sebuah album yang telah lama dinanti dari sebuah grup band. Karena mereka jelas mampu membayar lunas penantian panjang itu dengan menghadirkan album berkualitas yang tetap mampu mempesona para pendengarnya. Butuh sedikit waktu untuk menyelami kreativitas TTATW di “Zaman, Zaman”, dan kalian akan menemukan jawabannya setelah beberapa kali mendengarkan album ini dari awal hingga akhir.
18
Video Klip Terbaru Bring Me The Horizon, Oliver Sykes Pakai Batik WORD BY A.LUTHFI MAAJID PHOTO BY ROLLING STONE INDONESIA
Bring Me The Horizon baru saja merilis video clip teranyarnya untuk lagunya yang berjudul ‘Oh No’ pada 3 November lalu. Ada yang menarik dari klip video lagu yang masuk dalam album That’s The Spirit (2015) ini, yakni apabila diperhatikan Olyver Sykes nampak menggunakan kemeja dengan corak khas Indonesia yaitu Batik. Walaupun belum ada konfirmasi atau bukti, tetapi terlihat corak dan motifnya bahwa kemeja tersebut memang batik. Selain itu terdapat pula hal menarik di balik pembuatan video clip lagu ‘Oh No’ tersebut yakni BMTH memberi kontrol penuh dan kebebasan berkreasi untuk sutradaranya, Isaac Eastgate. Seperti yang dimuat dalam majalah Rolling Stone, Oliver Sykes bilang bahwa ini merupakan karya video klip pertama di mana sang vokalis tidak campur tangan dalam proses kreatifnya. Oli juga berkata bahwa, “Pertamanya saya gelisah, tetapi saat sudah digabungkan semuanya saya tercengang. Ini adalah kombinasi yang seimbang antara humor dan makna, dan video ini akan membekaskan banyak pertanyaan bagi penonton.”. Band yang baru saja usai dari tur benua Amerika Utara ini sekarang tengah dalam tur menyambangi Britania Raya dan Eropa.
19
Deadsquad Telah Rampungkan Tur Konser di Jepang dan rilis Album Teranyar ‘Tyranation’ WORD BY MUSA HAKAM, A.LUTHFI MAAJID PHOTO BY DOC.DEADSQUAD
Supergrup death metal ibukota yang memiliki fanbase yang cukup militan yakni Deadsquad baru saja merampungkan tur konser mereka di Jepang terhitung mulai dari tanggal 30 Oktober hingga 3 November kemarin. Band yang berisikan Daniel Mardhany (vokal), Stevie Item (gitar), Alan Musyfia (bass), Andyan Gorust (drum) serta Karisk (additional gitaris) berangkat ke negeri Sakura guna mempromosikan album ketiga mereka, Tyranation yang baru akan rilis di tanah air sendiri pada bulan November ini. Mereka berangkat terbang ke Jepang dari Indonesia pada tanggal 29 Oktober dan dari tanggal 30 Oktober, selama hampir lima hari berturut-turut mereka main di gelaran Asakusa Death Fest 2016 di Tokyo, lalu esoknya tanggal 31 Oktober di F.A.D, Yokohama, kemudian di Antiknock – Shinjuku, Tokyo pada tanggal 1 November, dan terakhir di Heaven’s Door, Sangenjaya, Tokyo tanggal 3 November. Selama disana, mereka akan mendokumentasikan aksi mereka di sana yang salah satunya untuk keperluan video klip terbaru mereka nanti. Selain itu, mereka juga turut membawa album fisik Tyranation versi Jepang dalam jumlah yang terbatas atau dengan kata lain Jepang menjadi negara pertama yang merilis album teranyar pemilik tembang “Manufaktur Replika Baptis” tersebut.
20
Sebenarnya album ini direncanakan akan dirilis pada Maret lalu, tetapi karena ada beberapa hambatan seputar recording, mixing, dan mastering, maka terpaksa harus mundur sampai sejauh ini. Disadur dari Gigsplay, salah satu pentolan dari Deadsquad, Stevie Item, menjelaskan bahwa, “kami sudah menyiapkan materinya sejak bulan Maret kemarin, tapi Stephan Santoso dari Musikimia selaku yang mengerjakan mixing dan mastering-nya sedang menjalani tur. Jadi dia baru bisa mengolahnya pas Agustus kemarin setelah puasa.” Nilai tambah dari album ini adalah bahwa Deadsquad turut melibatkan tiga gitaris papan atas Indonesia yakni Stephan Santoso (Musikimia), Andra (Dewa dan Andra And The Backbone), dan Dewa Budjana (Gigi). Hadirnya Andra merupakan hal yang spesial mengingat ia tak pernah melakukan projek serupa diluar Dewa, Andra And The Backbone, dan RCM. Tak hanya itu, mereka juga mengumumkan bahwa dalam album ini terdapat lagu dengan tempo tercepat yang pernah diciptakan Deadsquad yakni 290 bpm. Single yang berjudul ‘Pragmatis Sintetis’ sebelumnya telah dirilis pada awal tahun 2016 dan dapat didengarkan secara cuma-cuma pada lama resmi mereka, deadsquad.net.
21
S.A.L. Luncurkan Single Dan Video Klip Terbaru WORD BY MUSA HAKAM PHOTO BY DOC.S.A.L
Semarang – Unit pop punk kebanggaan kota Semarang, Something About Lola (S.A.L.) baru saja mengeluarkan single sekaligus video klip terbaru mereka, “Blackbolt” via kanal Yotube band tersebut per tanggal 7 November kemarin. Single kedua yang diambil dari album Your Revolution ini mengikuti jejak lagu “31” yang telah dibuatkan video klipnya sendiri sebelumnya. Dikutip dari laman Instagram mereka, lagu ini mengambil inspirasi dari salah satu tokoh superhero yang dibesut Marvel dan juga bernama sama seperti lagu tersebut. Pihak band mengatakan mereka membuat lagu tersebut didasarkan pada keunikan tokoh Blackbolt yang statusnya adalah seorang raja dari bangsa Inhuman. Ia memiliki kekuatan penghancur yang luar biasa bersumber dari mulutnya. Kombinasi antara status raja yang disandang dan kekuatan suara mulutnya memberikan sebuah impresi tersendiri untuk band dan mengingatkan mereka akan kekuatan sabda raja yang ada di cerita-cerita sejarah Indonesia, dikarenakan kekuatan sabda raja memiliki daya magis dimana bila sang raja telah bersabda maka sesuatu pasti akan terjadi dan tak dapat ditarik kembali setelah terucap. Liriknya sendiri menceritakan tentang nasihat seseorang kepada orang terkasihnya untuk berhenti mengeluhkan keadaan dan tetap berjalan meyakini apa yang dipercayainya tanpa menoleh ke kanan kiri yang hanya menimbulkan kebingungan baru yang justru akan menghambat jalan menuju cita-citanya.
22
Mengenai proses pembuatan video klip sendiri dikerjakan secara kolektif oleh production house Summer Creative, Mamet Mumeti, Imam Mamsv, Bram Syah Wijaya dari OK Karaoke dan Bersukaria Tour. Konsep videonya menggabungkan footage live band yang di-shoot saat S.A.L. melakukan live session di studio bersejarah Lokananta digabungkan dengan footage saat mereka berjalan-jalan ke beberapa tempat bersejarah dan ikonik di Semarang yang proses pengambilan gambarnya dibantu oleh Bersukaria Tour, sebuah agent tour berisikan anak-anak muda Semarang yang memiliki kepedulian tinggi akan sejarah Semarang. Lebih lanjut, S.A.L. menyatakan bahwa disisipkannya footage mengenai Semarang bukannya tanpa maksud, karena menurut mereka ada kesamaan di antara Blackbolt dan Semarang, dimana keunikan keduanya yang “jarang bicara� namun mampu memberikan dampak yang cukup besar untuk sekitarnya, terutama untuk Semarang yang “dalam diam� memiliki peran yang besar untuk Indonesia. Hal ini pun juga dikaitkan dengan keberadaan tokoh-tokoh seperti Pangeran Diponegoro, Cheng Ho, Raden Saleh, dan juga Semar, tokoh pewayangan yang dikisahkan menyamar sebagai abdi dalem para pandawa padahal sebenarnya dia adalah seorang dewa dalam mitologi Jawa. Pihak band mencoba mengaitkan ini dengan kegiatan berkesenian di kota Semarang yang tampaknya jarang terekspos namun memiliki potensi yang cukup besar di dalamnya. Dalam rangkaian peluncuran single terbaru ini, mereka akan meluncurkan berbagai merchandise yang berhubungan dengan lagu tersebut. Dan menurut pihak S.A.L., kedua hal tersebut, yakni merchandise dan band merupakan dua entitas yang tak dapat dipisahkan. Dikarenakan selain sebagai sarana komunikasi, kedekatannya pun menimbulkan keterlibatan emosi di dalamnya.
23
Lokananta, Studio Bersejarah Indonesia, Resmikan Perpustakaan Digital Musik dan Buku WORD BY A.LUTHFI MAAJID PHOTO BY 3.BP.BLOGSPOT.COM
Angin segar nan menggembirakan datang dari studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta. Studio yang sempat disayangkan karena kurangnya apresiasi dari musisi-musisi jaman sekarang ini, akhirnya bangkit kembali dalam beberapa tahun silam akibat ramainya band-band independen yang mulai bermunculan dan mempercayai Lokananta untuk melakukan penggandaan rilisan fisiknya, terutama format kaset. Pada pertengahan Oktober lalu, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) cabang Surakarta, “Lokananta”, bersama dengan Lokananta Project, meluncurkan dan meresmikan perpustakaan digital arsip musik dan buku LOKANANTA. Projek peluncuran ini terwujud atas kolaborasi dari Perum PNRI Cabang Surakarta “Lokananta” itu sendiri dengan Lokananta Project yakni wadah para penulis, fotografer dan desainer muda untuk mengenalkan Lokananta sebagai wadah arsip musik Indonesia kepada publik serta mendapat dukungan dari Djarum Foundation untuk perihal pendanaan. Peluncuran ini ditandai secara simbolis dengan penyerahan tutorial pengelolaan perpustakaan digital dan buku oleh perwakilan Lokananta Project, Yerikho Naektua, kepada Humas Perum PNRI Cabang Surakarta “Lokananta”, Titik Sugiyanti. Sampai saat ini, perpustakaan digital yang sudah dapat diakses sejak Februari 2016 lalu ini telah berisi 60 album rilisan Lokananta semenjak tahun 1956. Miftah C. Zubir, Kepala Perum PNRI Cabang Surakarta “Lokananta”, berharap dengan peluncuran ini Lokananta akan lebih dikenal kembali dan dijangkau oleh publik. Seperti yang dilansir Rolling Stone Indonesia, Miftah C. Zubir bilang, “kami melihat banyak yang menaruh perhatian pada sejarah dan koleksi lagu Lokananta namun seringkali kesulitan karena keterbatasan informasi dan lokasi kami yang berada di Surakarta.”
24
AK//47 Rilis Videoklip “Mendulang Nyala Bara” WORD BY A.LUTHFI MAAJID PHOTO BY doc.AK//47
Setelah merilis album kedua, band grindcore asal Semarang, AK//47, mengeluarkan singgel kedua dalam bentuk videoklip. Bertajuk “Mendulang Nyala Bara” yang diambil dari album bertajuk Verba Volant Scripta Manent yang versi kasetnya dirilis oleh Disaster Records.
memiliki benang merah pada album sebelumnya, yang dirilis oleh Vitus dan Resting Hell Records dalam bentuk cakram padat. Rekaman itu berlangsung selama dua bulan sebelum Garna pindah, bahkan disela-sela tur promo album di 18 kota.
Video tersebut menjawab pertanyaan terhadap AK//47 yang kini jarang berlaga di panggung. Sebab mereka saat ini sedang memutuskan untuk hiatus dalam penampilan langsung, dikarenakan salah satu personilnya kini tinggal di Amerika Serikat (AS).
Tak dipungkiri, persoalan sosial di Indonesia maupun di AS memiliki banyak kesamaan, hanya saja berbeda bentuk. Kondisi tersebut dijadikan inspirasi dalam penulisan lirik pada materi terbaru.
“Kami tidak manggung dulu untuk sementara waktu, namun bukan lantas kami tidak aktif. Materi album baru sudah selesai, tinggal kami rilis pada pertengahan 2017. Saat ini produktivitas kami setidaknya ada pada split album atau mengikuti kompilasi,” ujar Garna Raditya, motor dari band yang berdiri 1999 tersebut. Sementara itu personil lainnya masih aktif pada band lainnya yakni Novelino Adam (bas, vokal) pada Octopuz dan Yogi Ario (drum) dengan Yagim Grind. Materi baru, tambahnya, berisi delapan lagu yang masih
“Homophobia, fundamentalis dan para kaum otoritarian selalu ada dimana-mana, tapi sepertinya tidak terlihat. Anehnya mereka terkuak setelah diantara mereka mengunggah sesuatu yang diyakininya di sosial media. Jadi, orang sekarang justru lebih berpolitik dalam identitas pada sosial media, tidak pada interaksi sehari-hari. Bisa jadi seseorang yang toleran di kampung, tapi memiliki ideologi agama fundamentalisme di kelompoknya. Kita akan semakin terkecoh. Yang perlu kita sadari adalah, dunia tidak sedang baik-baik saja. Itu yang masih menginspirasi kami,” tukasnya.
25
“Fajar Merah dan Merah Bercerita� Perjuangan dalam musik WORD BY FAKHRI HARDIANTO PHOTO BY DOC.MERAH BERCERITA
Sejarah memang sulit untuk dilupakan, bahkan sejarah juga mampu dirubah dan menjadi perbincangkan yang menarik bagi semua orang. Fajar merah, putra Wiji Thukul yang meneruskan perjuangan bapaknya sebagai akifis sosial. Fajar merah memang tidak bisa terlepas dari Thukul, setelah kehilangan bapaknya pada usia 4 tahun ini Fajar aktif dalam bidang seni seperti bapaknya terdahulu. Jika Almarhum Wiji Thukul senang membuat puisi bertemakan sosial, berbeda dengan Fajar yang gemar menuliskan lirik lagu untuk mengenang kepergian almarhum bapaknya. Bakat seni Fajar sudah terlihat sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, saat itu fajar lebih senang menabuh drum, beberapa tahun kemudian, Fajar mulai tertarik dengan gitar. Memang Fajar tidak mengikuti pendidikan musik secara formal, namun bakat seni yang sudah ada dalam dirinya terus di kembangkan. Di samping itu, Fajar juga mengaku bahwa YouTube adalah salah satu media pembelajaran yang sangat membantu dalam kepiawaiannya dalam bermusik, selain itu peran lingkungannya juga yang mendorong Fajar terus bermain musik. Anak muda yang sangat mengidolakan Iwan Fals dan Dadang (Dialog Dini Hari) ini, membentuk band bernama Merah Bercerita. Gandhiasta Andarajati, Yanuar Arifin, Lintang Bumi, dan Fajar Merah mereka adalah personil dari Merah Bercerita. Puisi Almarhum Wiji Thukul memang tidak bisa dilepaskan dari lirik – lirik yang tertuang di setiap lagu Merah Bercerita. Mereka tidak bicara tentang hal-hal pribadi tetapi menyampaikan sesuatu yang seharusnya diketahui banyak orang. Misalnya pelanggaran HAM, kerusakan lingkungan dan tema sosial lainnya. Lewat musik, mereka ingin mencegah orang lain melakukan kesalahan yang sama.
26
Satu tahun yang lalu, merupakan tahun yang sangat bersejarah bagi band Merah Bercerita, Album pertamanya yang sebenarnya sudah mulai digarap pada Januari 2014 ini resmi di rilis. Didalam album ini, Merah Bercerita juga mengangkat isu menolak lupa tentang kasus-kasus pelanggaran HAM. Seperti yang tergambar di beberapa lagu mereka yang berjudul “Bunga dan Tembok”, “Derita Sudah Naik Seleher”, “Kebenaran Akan Terus Hidup” dan “Apa Guna”. Lagu-lagu tersebut merupakan musikalisasi puisi karya Wiji Thukul. Tokoh pejuang HAM ini merupakan salah satu tokoh yang menjadi inspirasi mereka. Lagu-lagu tersebut didedikasikan kepeda para aktivis HAM seperti Wiji Thukul, Munir, Marsinah, dan aktivis HAM yang lainnya. Kasus-kasus pelanggaran HAM, penculikan dan pembunuhan yang menimpa para aktivis HAM seperti Wiji Thukul atau Munir ini, belum menemui titik terang dan kejelasan sampai sekarang. Peran Almarhum Wiji Tukhul, dan Fajar Merah tidak bisa dilepaskan dari apa yang tersirat dalam lagu – lagu Merah Berceria. Hal ini menegaskan, bahwa perjuangan dalam menegakan kebenaran dan keadilan di Indonesia bukan hanya melaui demonstrasi yang sering terjadi di akhir – akhir ini, namun Fajar Merah dan Merah Bercerita mempunyai cara sendiri yaitu dengan musik.
27
Syahdu Dimalam Solitour Kota Semarang WORD BY DEGA BINTANG PHOTO BY RYAN AMIGOO
Solitour chapter Semarang yang dihelat hari Jumat (18/11) menjadikan Semarang sebagai tempat pemberhentian ke 5 setelah Kota Malang, Surabaya, Solo dan Yogyakarta. Dalam perjalanan tournya ini Gerald tidak bermain sendiri, karena ada juga Tommy Pratomo sang peniup saxophone yang turut meramaikan rangkain tour Solitour. Tommy dan Gerald merupakan dua teman yang pernah bermain bersama di tahun 2010 dalam satu grup musik Bag+Beat yang sering bermain di ajang festival musik kala itu. Dalam penampilannya Tommy memiliki suguhan penampilan yang berbeda dari Gerald. Kali ini Tommy ditemani Ivan Alidiyan sang keyboardis yang juga turut meramaikan Solitour. Setlist andalan dari album TND milik Tommy mampu disuguhkan secara apik malam itu. Tiupan demi tiupan pun mampu membuat suasan malam itu menjadi lebih asik. Sebut saja Godsend, Nadia, I Won’t Stop mampu ditampilankan istimewa walaupun berbeda versi seperti yang dialbum TND. Penonton yang hadirpun sangat menikmati penampilan dari Tommy. Tidak hanya dari album TND yang disuguhkan, namun beberapa materi barupun disuguhkan dalam Solitour kali ini.
Kurang lebih 60 menit berlalu setelah Tommy Pratomo tampil kini saatnya Gerald Situmorang sang empu dari Solitour untuk tampil. Penampilan Gerald dengan gitar akustiknyapun merupakan penampilan pertama kali di Kota Semarang, terlepas dia bermain dengan Barasuara. Gerald memulai karir musiknya dari tahun 2002. Dengan menghasilkan banyak karya solo, kolaborasi dengan musisi lain dan juga menghasilkan album solonya. Impala Space yang menjadi venue untuk Solitour chapter Semarang mulai dipadati dari pukul 18.30. Ramai, intim dan syahdu adalah suasana malam itu ketika Gerald Situmorang mulai memetik nada dari gitarnya. Setlist dari album Solitude milik Gerald dimainkan dalam penampilannya malam itu. Gerald mampu membius penonton dari petikannya. Tour ini akan berlanjut di Bandung pada tanggal 21 November dan akan ditutup di Jakarta pada tanggal 23 November.
28
29
I
INTERVIEW
32
Angsa dan Serigala, Kami Muda, Tangguh, dan Perkasa WORD BY DIRHAM RIZALDI PHOTO BY FAKHRI H.
Semarang – “Muda, Tangguh, dan Perkasa adalah salah satu lagu yang dapat merepresentasikan Angsa dan Serigala “ ungkap Araji vocalis Angsa dan Serigala saat diwawancara Tim Longlife Magazine. Memang pas rupaya mereka dengan ungkapan itu, Begitulah kesan yang kami dapatkan (baca : Tim Longlife Magazine) saat bertemu dan mewawancarai Angsa dan Serigala. Ketangguhan dan keperkasaan mereka untuk berani tampil beda dari arus utama musik Indonesia, mulai dalam menentukan sebuah nama band , konsep lagu, sampai genre musik yang terkesan anti mainstream, patut diacungi jempol dan berbuah kesuksesan. Terbukti sederet lagu yang mereka ciptakan sangatlah indah untuk didengar, mulai dari “Detik dan Waktu, Bersamaku, Hitam dan Putih, sampai Dua Harmoni” mempunyai tempat tersendiri dihati pendengarnya. Jadi pantas saja dalam setiap performance-nya selalu disambangi oleh setiap penggemar yang ingin melihatnya secara langsung. Angsa dan Serigala merupakan band asal Bandung yang mengangkat unsur folk, ballads, dan post-rock sebagai genre musiknya. Berdiri sejak tahun 2008, Angsa dan Serigala turut merubah dan mewarnai pasar musik di Indonesia ,yang kala itu dikuasai oleh musik pop yang mendayu-dayu (baca : musik mainstream). Untuk saat ini Angsa dan Serigala menentapkan 7 orang sebagai personil tetapnya, yaitu Hendra Araji (Vokal, Gitar Akustik, Mandolin, Ukulele), Meyga Sukmana (Vokal, Pianika), Danny Mokoginta (Gitar Elektrik, Gitar Akustik), Vicky Herdiana (Bass), Vidi Herdiana (Drum, Perkusi), Arditya Pradana (Keyboard, Synthesizer, Cowbell, Glockenspiel). Walau sempat mengalami perombakan personil dan sempat tak terlihat di kancah musik Indonesia, Angsa dan Serigala masih tetap menunjukan eksistensinya. Misalnya pada tahun 2014, mereka sempat me-realease single“Dua Harmoni” kepublik. Dan kini diakhir tahun 2016 mereka kembali me-realease single terbarunya, “Bulan” yang nantinya akan masuk dalam album kedua ditahun 2017. Kali ini, Longlife Magazine mendapat kesempatan untuk mewawancarai mereka. Untuk selengkapnya, silahkan nikmati wawancara kami bersama Angsa dan Serigala.
33
Angsa dan Serigala terbentuk sejak tahun 2008, namun disekitar tahun 2012 Angsa dan Serigala sempat tak terdengar kabarnya. Baru di sekitar tahun 2016 Angsa dan Serigala santer kembali dibeberapa eventevent musik, seperti hilang sejenak tampaknya. Apa yang menyebabkan hal itu? Araji : Sebenernya ga hilang si, cuman karena sibuk perform aja jadi kita lupa buat posting di media sosial, heheh. Tapi beneran, Alhamdullalh lah, pokoknya kita masih ada perform. Nah sekarang itu karena moment-nya pas banget, kita lagi release single terbaru. Setelah 2014 kemarin kita release single “Dua Harmoni� sekarang giliran “Bulan� yang sedang kita promoin. Jadi perform sekalian promo lagu terbaru, kan kalau dulu engga. Masih banyak publik yang belum tau dan bertanya-tanya, Kenapa kalian memakai nama Angsa dan Serigala? Seistimewa apa Angsa dan Serigala sehingga dijadikan sebuah nama band? Araji : Karena kami ingin punya nama band yang unik. Yaudah kami pakai saja nama binatang, lagipula nama binatang jarang dipakai untuk sebuah nama band. Nah, karena personil kita ada perempuan dan ada juga laki-laki. Jadi kita mikir nama binatang apa yang sekiranya mewakili. Akhirnya dipilihlah Angsa dan Serigala. Kan selain itu Angsa dan Serigala enak juga saat diucapkan orang.
Jika mendengar lagu Angsa dan Serigala, lekat banget dengan unsur folk, ballads, bahkan post-rock. Apa yang membuat kalian sepakat untuk bersinggungan dengan genre tersebut, padahal sampai saat ini genre tersebut masih terbilang susah masuk ditelinga orang Indonesia? Araji : Ya itu tadi, karena kita pengen jadi sesuatu yang baru ditelinga orang Indonesia. Selian itu orang juga punya alternative lain ketika dengerin lagu band di Indonesia. Biar genre-nya ga itu-itu melulu. Sejak Angsa dan Serigala terbentuk pernah mengalami tranformasi personil, yang akhirnya ditetapkan untuk saat ini sebanyak 7 orang personil dengan memainkan lebih dari 17 instrument musik. Dibalik kelebihan kalian akan itu, ada ga kendalanya? Araji :Mungkin si lebih kemasalah ini, nentuin waktu. Terus apalagi ya? Meyga : Masalah kouta juga. Araji : Oiya, masalah kouta bisa juga. Kan kalo tour keluar kota kadang ada beberapa Event Organizer atau pihak panitia yang agak susah tuh kalau rombongannya terlalu banyak. Selain itu susah juga nyatuin ego masing-masing. Tapi dibalik itu, lebih banyak senengnya dari pada engganya.
Jika waktu dapat terulang, nama binatang apa yang akan kalian jadikan nama band? Araji : Ada, Serigala dan Angsa, heheh. Emm, Apa ya? hehe Vidi : Keong dan Racun, hehe Meyga : Emm ini, Impun dan.. Araji : Heheh, apa? Kelabang? Kelabang dan Entok, Hehhe. Gaada si sebenernya, sampai saat ini nama Angsa dan Serigala yang cocok sebagai nama band kita.
34
Cukup banyak lirik lagu Angsa dan Serigala yang bercerita tentang kegalauan, kesedihan, kekecewaan, seperti misal “Kala Langit Tlah Senja, Sesaat Akan Sirna”, bahkan “Hitam dan Putih”. Namun kalian membungkusnya dengan instrument musik yang terkadang terkesan riang. Apa yang melatar belakangi hal tersebut? Araji : Ya itu tadi maksudnya.. Arditya : Jadi kalau galau jangan sedih, hehe Araji : Kalau galau jangan sedih, naon (Baca : Apa)?, hehe. Meyga : Jadi kalau dibalutnya sama musik sedih takut pada bunuh diri, heheh. Araji : Ya, jadi memang kita kepikiran dan cocoknya untuk membalut lagu tersebut dengan aransement seperti itu. Kan ga mesti lagu sedih nadanya sedih. Begitu juga, gak semua nada riang itu maknanya riang. Angsa dan Serigala pernah mengangkat tema persahabatan dalam lagunya seperti yang terkandung dalam lagu “Detik dan Waktu”. Seberapa berharganya sahabat dimata kalian, sehingga kalian mengabadikannya didalam lagu? Araji : Sesuatu yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata itumah. Seperti apa ya? Meyga : Seperti dilirik “Detik dan Waktu”, asik hehe. Araji : Heheh, ya pokoknya, persahabatan tuh yang gabisa diukur oleh apapun, jadi ga lekang dimakan zaman. Kalau kalian sudah menanggap kalian sebagai sahabat di Angsa dan Serigala, atau lebih sebagai keluarga? Araji : Sahabat dan keluarga. heheh Arditya : Lebih kekakak adean si, hehhe Araji : Heheh, itu si permasalahan waktu ya. Kan kalo keluarga mungkin udah lama banget bersama, nah kan bisa jadi keluarga. Kalo sebentar ya mungkin sahabat. Kalo kita udah diluar itu. Maksudnya, udah lebih kekeluarga kali ya.
Pada tahun 2017 kabarnya akan me-release album kedua. Tajuk dan cerita yang kalian angkat dalam album tersebut apa? Araji : Sampai detik ini, kami belum menentukan tajuk album terbaru Angsa dan Serigala. Untuk album kedua sebenarnya sama saja, tapi kami akan memberikan mood serta aura yang berbeda dari album sebelumnya. Maksudnya, masih tetap nuansa Angsa, tapi rasa album yang ke-2 akan berbeda saat didengar dari album sebelumnya. Kalo membahas tentang harapan dan mimpi. Apa harapan dan mimpi terbesar Angsa dan Serigala yang ingin kalian wujudkan? Araji : Manggung konser keluar negeri. Meyga : Keseluruh Indonesia juga. Araji : Punya album ke 5, skip jadi abis kedua langsung ke-5 aja, hehe Meyga : Masuk Best of The Best pokoknya, Araji : Iya, masuk Best of The Best juga. Selalu bisa bikin sesuatu bareng walau sampe tua nanti, ga harus tentang band. Apalah itu pokoknya, Entah boyband atau apalah, hehe. Meyga : Hei, hehe Arditya :Yang pasti, musik kita bisa didengerkan oleh semua kalangan dan selalu disukain oleh banyak orang tentunya. Lagu apa yang paling merepresentasikan Angsa dan Serigala, menurut kalian apa? Araji : “Semua Tak Sama” (baca : Judul lagu Padi) ada ga?, heheh Arditya : Gaada gaada,hehe. Emm “Judul Hujan” Araji : Engga ada, heheh. Yang merepresentasikan kita? Emm apa ya? Meyga : “Bersamaku” Araji : Kalo menurutku si “Hitam dan Putih” sama “Muda, Tangguh, dan Perkasa” yang paling merepresentasikan kita.
35
Stage ID Semarang, Wadah Para Pecinta Fotografi Panggung Dalam Berkarya WORD BY NINDYA KARTIKA PHOTO BY DOC.STAGE ID SEMARANG
Semarang – Fotografi bisa dibilang salah satu hal yang sedang sedang naik daun di abad ini, seni ini juga didukung oleh perkembangan teknologi yang menyediakan berbagai kecanggihan kamera yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, fotografi sendiri walaupun booming di awal abad 20an, namun sejatinya sudah ada sejak jaman dahulu yaitu abad ke 18. Bicara tentang fotografi, pasti kita bicara akan kreativitas dan inovasi, jaman sekarang fotografi bukan hanya sekedar menangkap gambar, namun inovasi dan variasinya pun beragam, adalah Stage ID Semarang , komunitas pecinta fotografi asal Semarang yang mengenalkan tren fotografi baru, yaitu stage photography, simak lebih lanjut tentang Stage ID Semarang dan Stage Photography dalam wawancara Longlife Magazine dan Stage ID.
36
Hallo, boleh ceritakan tentang Stage ID Semarang ? Awalnya Stage ID ini sudah ada di berbagai kota seperti Bandung, Jakarta, Makasar, Stage ID ini sendirinya sebenarnya ada untuk memberi wadah pada fotografer yang memang punya passion dalam fotografi panggung agar memiliki akses, karena untuk foto panggung kan memang harus punya akses, Stage ID Semarang ini mencoba memberi akses pada fotografer-fotografer panggung , karena pada dasarnya anak-anak Stage id banyak yang berasal dari media. Sudah sejak berapa lama Stage ID Semarang bediri? Stage ID Semarang ini baru banget berdiri, baru beberapa bulan di Semarang. Lalu sebenarnya apa sih yang membedakan fotografi panggung dengan fotografi lainnya? Kalau bicara tentang definisi, fotografi panggung memang meliput segala pertunjukkan dan aktivitas yang ada diatas panggung, bisa musik, wayang , teater, bahkan kita juga bisa meliput event yang tidak ada panggungnya yang sekedar di room juga bisa menjadi stage photography. Bedanya lagi dengan fotografi lainnya, fotografi panggung ini bisa dibilang tidak tertebak, kita kan tidak tahu apa yang akan terjadi di panggung, dia punya lighting sendiri, artisnya juga tidak tertebak akan melakukan apa. Tantangan Stage Photography? Tantangan utama sih akses ( baca : izin akses acara ) ya, untuk orang awam yang tidak tahu tentang akses, tidak tahu step-step stage photography dia pasti harus beli tiket, membaur dengan crowd, padahal fotografer panggung sendiri biasanya disediakan spot tertentu , Stage Photography itu sebenarnya cuma perlu jam terbang, sama rajin motret, kalau yang mendalam, harus tahu karakter band, karakter perfomer yang tampil, Kita sendiri harus tahu bagiamana karakter band atau perfomer yang kita suka. Lalu jika kebetulan dapat perfomer yang kalian tidak suka bagaimana? Ada yang dinamakan previsualisasi, atau research diawal tentang perfomer yang akan tampil, apa yang unik dari dia, apa moment terbaiknya, bukan berarti jika nantinya kita harus memotret sebuah event dan ada guest star yang mungkin beda dengan selera kita lalu tidak kita potret, kita tidak mengkotak-kotakkan seni. Stage ID Semarang tadi kan bilang kalau izin akses acara ini menjadi tantangan dan hal yang penting dalam Stage Photography, apa tips dari Stage ID Semarang mengenai izin akses acara ini? Kalau saran dari kami coba liat Komunitas, UKM, Instansi, Organisasi, biasanya akses bisa didapatkan dari situ, intinya sih perbanyak teman, jaringan, maka akses juga tidak akan susah didapat.
Kami sih tidak masalah dengan perbedaan, yang penting ada satu kesamaan yaitu ketertarikan dengan stage photography, anggota-anggota disini mereka memang punya taste beda, tapi basicnya kan sama , memang suka stage photography, kami juga tidak membatasi fokus kami dengan stage photography saja, disini kami belajar fotografi secara lebih luas. Project-Project Stage ID Semarang itu sendiri ada apa saja? Kalau project karena kita memang baru, jadi mungkin belum banyak, kita lebih sering kolaborasi sih, member kita kan banyak yang berasal dari media, jadi kita biasanya kolaborasi dengan media-media, lalu kita juga ada Kopdar yang isinya sharing tentang fotografi dan gelar karya bandband Semarang, namanya juga kan Stage ID Semarang, jadi kita fokus meliput artis-artis Semarang. Kamera yang biasanya digunakan dalam Stage ID Semarang ini biasanya apa? Bebas sih, kebanyakan anggota Stage ID pakai canon, pakai HP juga sebenaranya bisa, walaupun nanti tantangannya pasti di lighting. Lalu, Stage ID Semarang ini sebagai komunitas kan pasti ada pertemuan , seberapa sering kalian mengadakan pertemuan? Biasanya Seminggu sekali, kalau harinya tergantung anakanak bisanya apa, agenda kita dalam pertemuan biasanya sharing, bahas proker kedepan, balik ketujuan awal kan kita ada untuk memperkarya wawasan fotografi jadi kebanyakan agenda kita sih sharing tentang fotografi. Saran untuk fotografer pemula yang tertarik dengan fotogarfi panggung? Jangan takut dengan keterbatasan, kalau tidak punya kamera bisa gabung komunitas, kan hidup nggak sendiri ya, lalu akses, kita harus memperbanyak link akses, moment pencahayaan dan teknis tergantung bagaimana kita ulet dalam belajar, fotografer itu tidak sulit yang penting suka dan ada niatan untuk terus belajar, Harapan untuk Stage ID Semarang kedepannya? Tetap bisa mengedepankan ke visi misi awal untuk menjadi wadah untuk orang yang memang punya passion ke stage photography, bisa terus berkumpul, berkarya, kami juga berharap untuk teman-teman yang bergabung nantinya punya wawasan yang bisa berdampak positif bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk masyarakat luas. Wah, keren sekali ya ini, terima kasih Stage ID Semarang sudah meluangkan waktunya untuk ngobrol bareng dengan Longlife, semoga makin sukses kedepannya. Sama-sama Longlife, sukses selalu ya.
Stage ID Semarang kan komunits baru, bagaimana Stage ID Semarang ini dalam menjaring member? Biasanya sih kita menjaring anggota dari socmed, kita fitur foto mereka dari hashtag, kalau mau masuk grup line sih paling ya harus ikut kumpul, kenalan dulu, intinya tidak ada eksklusifitas di Stage ID ini, siapapun yang punya minat di Stage Photography boleh gabung. Stage ID kan anggotanya pasti terdiri dari fotografer dengan gaya atau taste yang berbeda-beda, cara menyatukan gaya dan taste yang berbeda itu didalam satu komunitas bagaimana caranya?
37
POLAUpcycle, KesenianUpcycle ‘Hanya Kamu Yang Punya’ WORD BY NINDYA KARTIKA PHOTO BY DOC.POLAUPCYCLE
Kesenian kini makin marak saja variasinya, salah satunya variasi kesenian yang menggunakan bahan-bahan bekas, seni dengan barang bekas ini memang terbilang jarang dan unik, jarang sekali ada orang yang mengembangkan kesenian Upcycle atau kesenian yang merubah barang bekas menjadi barang tepat guna yang berestetika. PolaUpcycle adalah satu dari sedikit pelaku seni Upcycle yang bukan hanya menciptakan barang-barang unik berestetika namun juga berhasil mendobrak pasar industry kreatif lewat produk-produknya, POLA dengan berani mengabungkan seni dan upcycle ke dalam suatu bisnis industri kreatif, simak wawancara Longlife dengan PolaUpcycle berikut ini.
38
BagaimanaCeritanyaSampaiTerbentukPolaUpcycle? Singkat cerita,Saya dulu sempat bekerja di salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta (Trans tv) dan disanaSaya pun menjabat sebagai CreativeOfficer, disana pun kesehariannya memang selalu ditutut untuk berpikir, bekerja dan berkarya sekreatif mungkin. Dan disela-selaSaya bekerja, sempat terpikir “banyak sekali barang bekas yangga terpakai di ruang inventori properti”, pertanyaan dalam hati itu lama saya pendam di dalam kepala.Sampai akhirnya saya harus kembali ke Semarang karena suatu keperluan yang memaksa Saya harus resigndari pekerjaan Saya, dan kembali Saya bersama keluarga, teman, dan sahabat-sahabat Saya. Lalu, Saya, Dodi, Dika dan Vincent (SahabatSaya) merasa memiliki kegelisahaan yang sama tentang barang bekas. Sehingga menginisiasi kita berempat seperti jumlah kaki kursi pada umunya dan kebetulan produk perdana kita adalah sebuah kursi lipat dan menyadarkan kita agar bukan hanya sekedar “berbisnis” diranahYang, tapi juga membuka mata lebar-lebar tentang lingkungan dan bumi yang semakin terbebani oleh sampah dan limbah tak terpakai.Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan akhirnya, pada bulan desember 2015, saya lupa tepatnya tanggal berapa.. terciptalah POLA. Yang.. sebuah laboratorium kreatif para anak muda yang mengusung semangat menciptakan responsiblelifestyleproduct, yang menggagas tentang konsep Upcycle. Apa project yang sedang dikerjakan POLA sekarang? Berjalan seperti biasanya, kita terus disibukkan dengan pesanan dari luar kota dan mengharuskan kita untuk terus memproduksi produk juga.Beberapa bulan lalu
kita sempat mencuri perhatian NET. TV yang mungkin prediksi kami Bapak Wisnu Utama memberikan komando kepada para reporternya untuk membutu kita dan akhirnya pun kita diliput oleh NET. menggunakan metode liputan IndepthReportingyang tayang di NET Jateng, NET 5 dan NET 12. Momentum ini pun seolah seperti menular, yang akhirnya juga membuat DAAI TV INDONESIA meliput kita beberapa hari yang lalu, dan liputan ini menggunakan metode Features&Documentaries untuk program “Bumiku Satu” yang dikemas selama 25:00 durasi tayangnya dan bisa ditonton di TvCable, Youtubedan ChannelDAAI TV. Dalam waktu dekat ini kita akan “pamer” di Car Free Day Semarang, bukan dengan niatan untuk “sale” tapi kita lebihpreferuntuk memberikan campaign serta mengedukasi orang-orang kalau sudah sangat kasihan sekali bumi ini yang penuh dengan sampah dan limbah, dan mengajak mereka untuk bukan sekedar berkarya saja tapi juga memberikan kontribusi tentang masalah limbah ini yang salah satunya dengan cara membuat karya yang bisa dibilang “pejuang lingkungan”, pastinya kita berharap semoga niatan mulia ini bisa direspon dengan mulia juga. Dan dibulan depan kita mendapat invitationevent pameran karya seni daur ulang di kota Bandung, yang sampai sekarang masih kita pertimbangkan dan menunggu konfirmasi lebih lanjut. Dan kita berharap besar dikota kelahiran kita ini (Semarang) tercipta sebuah event dan bisa menjadi wadah untuk orang-orang dengan karya lingkungan seperti kita. Kita yakin, ada banyak mereka-mereka yang mempunyai pemikiran hampir mirip dengan kita.
39
Apa yang membedakan karya kamu dengan yang lainnya? Ini kesempatan emas bagi “mereka” untuk mendapatkan produk yang berpotensi seperti POLA, dan ini kesempatan emas juga bagi “kita” untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang berpotensi seperti “mereka”.Masyarakat berpendapatan tinggi (yang merupakan target industri) mengisi lubang besar kebosanan hidup kesehariannya dengan membeli. Namun menjadi kebosanan baru apabila mereka memakai benda yang persis dengan orang lain. Era konsumsi seragam telah berlalu. Produksi massal terus dikonter oleh sesuatu yang benar-benar individual. Pseudo individual memang.. Produk PōLA. terlihat melebur batasan antara seni dan kerajinan serta mewujud sebagai aksesori kehidupan sehari-hari. Ini sangat atraktif, bagi mata yang terlatih secara visual. Produk PōLA. adalah kejutan menyenangkan di tengah dunia keseharian yang dipenuhi produk massal yang standar. Karena sumber daya bahan limbah terbatas, maka jumlah produksi pun tidak massal. Produk PōLA. sangat berpotensi menjadi aksesori -HANYA-ANDA-YANG-PUNYA-. Ketidakadilan pemasaran ini hanya menguntungkan perantara dagang dan eksploitatif terhadap produsen. Di Semarang, gejala ini telah berlangsung lama misalnya pada perdagangan barang seni atau kerajinan. Artshopmenetapkan marjin keuntungan yang sangat tinggi, bisa mencapai 60 persen, atas produk perajin. Sampai ke tangan konsumen, kerajinan bisa menjadi mahal, namun nilai yang dinikmati produsen tak sebanding.Kemitraan PōLA. dijalankan dengan semangat perdagangan yang adil (fairtrade). Ini menjadi saluran cita-cita keberlanjutan (sustainability) yang tidak semata-mata untuk memurnikan lingkungan, tapi demi manusia. Butuh kerja keras untuk memelihara prinsip fairtrade sebagai aktivitas ekonomi murni. Sehingga tidak menjadi “asal fairtrade.” Kita tidak ingin “dibeli” karena “dikasihani”, tapi kita ingin dibeli karena ada “sesuatu”, dan sesuatu itu adalah “potensi”. Biasanya dapat inspirasi darimana dalam mendesign atau berkarya? Setahu saya, pekerjaan seorang desainer adalah memastikan sebuah model harus bisa dikonversi menjadi prototype kerja (cetak biru untuk manufaktur). Namun, sudah kodrat manusia untuk mengukir individualitas, lalu dimana letak fungsi “inspirasi” dalam mendesain? Kita masih belum bisa mengartikan inspirasi dalam makna yang sebenarnya, yang pasti kalau boleh kita analogikan inspirasi itu adalah sebuah kegelisahaanyang jawabannya sudah diketahui oleh nurani kita, dan kita (POLA) selalu memakai inspirasi itu.Bahkan sejak tahun 1980an desainer mulai menyuntikkan “kromosom” identitas unik kepada produk berskala industri, dan berangkat dari pemahaman itulah pemilihan dan penggunaan materi bekas membuat pekerjaan desainer PōLA. terlokasi pada perancangan bentuk dan tampilan. Lalu sisanya, materi bekas memainkan perannya “sendiri” sebagai kejutan visual. Kita seperti melihat unsur karyamontage atau kolase foto dari seniman Dadaisme pada aksesori seperti tas, sofa, partisi dan kap lampu dari bahan limbah. Potongan gambar, nomor atau huruf terpotong, warna menabrak. Hal yang selalu kita “awasi” dan “jaga” produk PōLA. harus terus terlihat melebur batasan antara seni dan kerajinan serta mewujud sebagai aksesori kehidupan sehari-hari.
Tokoh idola atau panutan di industri kreatif ? mengapa memilih tokoh tersebut? Beliau adalah Bapak Indriyanto LILO (Limbah Logam) seorang seniman asal Semarang yang juga mempunyai usaha dibidang lingkungan yang terfokus pada limbah logam dan sudah keliling Indonesia bahkan di Asia untuk mengedukasi betapa pentingnya rasa peduli kita terhadap lingkungan itu harus selalu ada dan terus ada. Kita bersyukur, karena ternyata sudah ada sosok-sosok yang telah lebih dulu menjadi “pejuang lingkungan” sebelum kita. Dan orang lain yang kita idolakan adalah “kalian” semua yang membaca magazine ini, kita rasa disaat kalian membaca liputan ini setidaknya 50% nurani “pejuang lingkungan” di dalam diri kalian mulai menampakkan wujudnya. Sampai kapan POLA akan tetap berkarya? Ini gambling, kenapa? Karena disatu sisi POLA tercipta karena rasa kegelisahaan melihat banyaknya limbah barang bekas yang tidak terpakai.Padahal tujuan POLA ini diciptakan untuk “minimal” membantu mengurangi beban bumi dengan cara mengurangi beban sampah limbah itu sendiri.. Misalkan di bumi ini limbah barang bekas sudah di recycle atau di upcycle oleh banyak orang secara otomatis POLA tidak akan bisa berkarya lagi bukan? Tapi, mari kita perluas pemikiran ini.. Seandainya hal itu pun benar terjadi, kita POLA akan tetap berkarya, mungkin dengan “bentuk” dan “cara” yang lain.. Kembali lagi, pointnya untuk membantu mengurangi beban bumi. Kendala kalian dalam menjalani bisnis kreatif Upcycle ini apa? Kendala utama kita ya itu, “barang bekas”. Karena itulah bahan baku kita dalam membuat karya. Analoginya, kita bisa berkarya kalau barang bekasnya ada. Itu nyawanya. Dan kalau ngomongin tentang paska produksi yaitu, soal pengiriman produk. Disitulah biasanya kita memutar otak untuk mengakali agar produk ini ditimbang di logistik tidak terlalu berat bebannya karena bakal menambah jumlah biaya ongkos kirim yang harus dibayarkan oleh pembeli diluar kota Semarang bahkan diluar Indonesia. Tapi kita terus belajar dan terus mencari solusi untuk kendala kita ini, mungkin nantinya ada solusi yang bakal kita peroleh. Dan kita menunggu momentum itu datang.
40
Target kedepannya dalam industri kreatif ? Bila upcycling menjadi kegemaran yang mewabah, apakah benda-benda upcycle akan memiliki nilai ekonomi yang spesial? Setiap orang pasti bisa melihat benda-benda tidak terpakai di sekitarnya dan mentransformasinya ke bentuk dan kegunaan lain. Lantas akan adakah pasar bagi produk PōLA.?Di sinilah sebuah sistem bernama brand (yang kerap misterius) bekerja. Benda tidak sekadar diukur dalam perspektif utilitarian atau manfaat semata. Masyarakat urban tetap ingin berkomunikasi meski membutuhkan deklarasi individualitas di tengah perasaan disorientasi kesendirian hidupnya. Brand adalah tawarannya, dan itu yang sedang kita godok dan kita perkuat.Brand menjadi alat interaksi, sebuah perayaan kebersamaan meski tanpa komunikasi. Tanpa bertukar pesan. Sebab brandadalah pesan itu sendiri. Kedepannya, kita akan terus belajar, berkontribusi dan berbagi.
kegelisahan-kegelisahan kalian itu hanya “tertahan” di laptop, komputer atau harddisk kalian. Wujudkanlah dalam bentuk yang nyata, buatlah karya atau hal apapun yang bisa menjadikan sarana agar dilihat dan diraskan manfaatnya oleh banyak orang diluar sana.Jangan sampai kalian terkontaminasi menjadi “generasi menunduk” yang hanya fokus dengan alat canggihnya saja tanpa satupun matanya melihat “kegelisahan” disekitarnya.Teruslah belajar, berkontribusi dan berbagi. Pola telah berhasil menciptakan dobrakan baru dengan POLA Upcyclingnya, yang bukan hanya mengurangi limbah dan barang bekas yang ada di sekitar lingkungan, POLA juga berhasil ‘menyulap’ barang-barang tersebut menjadi karya seni dan aksesoris sehari-hari dengan konsep ‘hanya kamu yang punya’, sebuah konsep unik yang tentunya juga membuat POLA bukan hanya berkarya, melainkan juga bermanfaat bagi lingkungan dan sekitar.
Tips untuk pemula yang ingin menjalani industri kreatif ? Kalian itu masih muda, jadi harus kreatif dan terus berkobar..Jangan sampai semua pemikiran, ide-ide,
41
Te
TECHNOLOGY
DJI Phantom 4 Pro Drone Dengan Kamera Terbaik WORD BY SATRIA JAVA S PHOTO BY THEVERGE.COM
Beijing – Beberapa bulan lalu, DJI telah mengumumkan drone terbaru mereka, yaitu Mavic Pro. Drone tersebut pun merupakan drone yang diciptakan sebagai penantang drone buatan GoPro, namun DJI Mavic Pro harus ditarik dari pasaran akibat masalah pada penangkap sinyalnya. Tapi kini akhirnya DJI kembali mengumumkan drone terbaru besutan mereka, yaitu DJI Phantom 4 Pro dengan peningkatan disektor kamera dan sensor yang disebut – sebut sebagai drone terbaik didunia. DJI merilis Phantom 4 Pro, dengan keunggulan yang menawarkan kamera yang lebih baik, dapat menghindari medan dan rintangan yang lebih berat, baterai yang lebih besar, dan mode penerbangan cerdas tambahan. Dari namanya sendiri sudah bisa ditebak bahwa Phantom 4 Pro ini merupakan “kakak” dari Phantom 4, yang diumumkan pada bulan Maret lalu. DJI pun menyuguhkan beberapa peningkatan, terutama pada bagian kamera dan sensor deteksi. DJI Phantom 4 Pro menggunakan sensor kamera CMOS sebesar 1 inci dengan kekuatan 20 megapiksel. Sensor kamera ini memiliki bukaan diafragma sebesar f/2.8 dan menawarkan shutter mekanik. Selain itu mampu menghasilkan dynamic range hingga 12 stop, serta mampu merekam hingga resolusi 4K dengan kecepatan 60fps 100mbps.
44
Dengan menggunakan dynamic range (jangkauan sinyal) yang lebih besar berarti sensor kamera akan lebih mampu menyeimbangkan dan membedakan antara terang dan gelap, yang umumnnya menjadi kendala dalam rekaman udara terutama ketika syuting secara cepat atau mengejar subjek yang bergerak cepat. DJI mengatakan bahwa shutter mekanik baru yang disematkan pada Phantom 4 Pro akan membantu untuk meringankan permasalahan tersebut. Dibekalinya kemampuan tersebut telah membuat Phantom 4 Pro untuk menyesuaikan aperture lensa, memberikan kemudahan kontrol kamera dengan jarak yang lebih jauh dan membuat kamera menangkap 14 foto per detik dalam mode burst serta menangkap video dengan gerakan lambat pada 60 frame per detik. Phantom 4 Pro diklaim DJI sebagai drone yang pintar yang pernah ada di dunia untuk saat ini. Hal tersebut dibuktikan oleh DJI dengan adanya peningkatan pada sensor deteksi rintangan yang ada pada drone ini. DJI menanamkan sepasang sensor stereoscopic pada bagian belakang Phantom 4 Pro, sedangkan pada Phantom 4 hanya memiliki satu buah saja. Kemudian ada sensor Inframerah pada sisi lainnya. Peningkatannya tak hanya itu saja, DJI juga menambahkan remote pengendali baru yang didalamnya sudah terdapat GPS, kompas, slot kartu memori micro SD, bahkan adanya port HDMI. Ketahanan terbangnya juga meningkat berkat kapasitas baterai yang lebih besar, yakni mampu mengudara hingga 30 menit. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai hingga 72 km/jam.
45
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital : Semarang Bergeliat Ciptakan Ekosistem Startup Digital WORD BY HENGGAL WISMANA PHOTO BY HENGGAL WISMANA
Semarang – Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bandung sudah melewati rangkaian Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Selanjutnya, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital telah berlanjut ke Semarang untuk mencari generasi muda penggerak bangsa yang menolak terbuai oleh potensi dan ingin menciptakan solusi untuk membawa Indonesia meniadi negara besar. Sebanyak 200 anak muda Semarang terpilih untuk mengikuti rangkaian pertama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yaitu Ignition di Ruang Serba Guna Lt 4, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (12/11). Mereka mendapatkan banyak ilmu bermanfaat dari speaker yang hadir yaitu Yansen Kamto, Chief Executive KIBAR; Gatot Hendraputra, Leader of Impala Space; Ghifan lsmal, Founder CEO Skebbook.com; Ilik Sasongko, Jaringan Rumah Usaha; Leonika Sari, Reblood; Alamanda Shantika, Chief Activist FemaleDev; Yogadanu, Content Creator Soekirman; Daus Gonia, Menembus Langit; Andi Taru, Educa Studio; Bima Said, Managing Editor Sepakbola.com, Asia dan Hengky Shonibing, Urbanhire. “Indonesia itu luar biasa. Melalui gerakan ini kami berharap banyak anak muda yang mau berkarya untuk mengibarkan bendera merah putih di seluruh penjuru dunia. Sudah saatnya Indonesia tidak hanya menjadi pasar tapi juga diharapkan dapat menjadi pemain,” tutur Yansen Kanto Chief Executive KIBAR dan penggagas Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
Bahkan pada tahun 2017 mendatang, Permerintah Kota Semarang berencana menciptakan urban learning centerdi 16 kecamatan yang bertujuan untuk mendigitalisasi penggiat UMKM dan masyarakat. Gencarnya program digitalisasi ini menjadikan Semarang sebagai salah satu kiblat Smart City di Indonesia selain Jakarta, Surabaya, Bandung dan Makasar. Selain itu, salah satu bukti jika ekosistem startup digital Semarang mulai menggeliat ditandai dengan hadirnya Impala Space yang dikenalkan pada 17 Agustus 2016. Hadirnya coworking space ini diharapkan dapat menjadi stimulus untuk menggarakan potensi digital Semarang. “Gerakan Nasional 1000 Startup Digital mengajak kita untuk memetakan, mendeteksi dan meneliti masalah yang ada di sekitar kita, untuk dapat dipahami dan kemudian diciptakan solusi digitalnya. Permasalahan di setiap kota berbeda-beda begitu juga di Semarang, dan kita butuh banyak kontribusi warga Semarang pada gerakan ini, karena hanya warga Semarang yang paling tahu permasalahan yang terjadi di kotanya sendiri,” tutur Gatot Hendraputra, Leader of impala Space. Tentang Gerakan Nasional 1000 Startup bigital Sebuah gerakan untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digtal Energy of Asia pada tahun 2020 dengan mendirikan 1000 startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatakan teknologi digital. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital hadir di 10 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Yogyakarta Bandung, Semarang, Malang, Medan, Makassar, Denpasar dan Pontianak.
46
Menyaingi Acer, Asus Hadirkan Republic Of Gamers G701 WORD BY RIZKY FEBRIAN YP PHOTO BY ASUS.COM
Jakarta – Seakan tak ingin kalah dengan Acer yang memperkenalkan gaming laptop dengan kartu grafis GeForce GTX 1080, ASUS mengumumkan laptop gaming terbarunya, yaitu ASUS ROG G701VI. Laptop gaming ini merupakan varian terbaru dari jajaran laptop ASUS ROG yang tampil dengan bodi lebih ramping serta ditenagai oleh komponen terbaru, salah satunya adalah chip grafis NVIDIA GeForce GTX 1080. ROG G701VI juga didesain khusus agar penggunanya bisa bermain menggunakan perangkat virtual reality. ROG G701VI merupakan seri gaming laptop pertama Asus yang menggunakan kartu grafis terbaru milik Nvidia tersebut. ROG G701VI menggunakan prosesor Intel Core i7 Skylake versi unlocked. Artinya, Anda bisa memacu prosesornya agar bisa beroperasi lebih kencang lagi menggunakan metode overclocking. Ia juga ditemani oleh RAM DDR4 2400MHz yang bisa dipasang hingga kapasitas 64GB. Tak hanya itu, laptop yang memiliki layar Full HD PLS LED berukuran 17,3 inci ini juga menyertakan harddisk berkapasitas 1TB. Layar tersebut juga telah mendukung teknologi NVIDIA G-Sync dan refresh rate sebesar 120Hz untuk pengalaman bermain game yang lebih baik secara visual. Laptop gaming ini juga ditemani oleh keyboard berteknologi 30-key rollover dengan fitur anti–ghosting. Fitur lain yang Asus hadirkan di seri laptop terbarunya ini termasuk ESS Sabre ES9018K2M Hi-Fi DAC, HDMI 2.0, USB 3.1 Type-C, dan port mini-DisplayPort. Untuk memberikan pengalaman bermain gim terbaik, Asus menyertakan software baru ROG Gaming Centre di laptop tersebut. Namun hingga saat ini, Asus masih belum memberikan informasi pasti kapan ROG G710 akan masuk ke Indonesia dan berapa harganya.
47
AirSelfie, Drone Mungil Bagi Para Pecinta Selfie WORD BY SATRIA JAVA S PHOTO BY HICONSUMPTION.COM
Washington – selfie, kini telah menjadi tren di era millenial. Tak heran jika semakin banyak produsen perangkat yang melihat sektor tersebut sebagai ladang untuk berjualan. Selain smartphone, drone mulai digunakan sebagai sarana menjepret swafoto alias selfie. Salah satu produk macam ini adalah AirSelfie. Drone ini memiliki ukuran yang mungil dan dilengkapi dengan casing alumunium yang berdimensi 9.5 x 6.7 x 1 cm. Casing alumunium ini berfungsi untuk ditempelkan pada smartphone dan di dalamnya juga terdapat baterai. Bisa berfungsi sebagai powerbank ataupun sarana untuk mengisi baterai drone. Casing ini kompatibel dengan berbagai jenis smartphone, mulai dari iPhone 6, 6s, 7, 7 Plus, Huawei P9, Google Pixel, dan Galaxy S7 Edge. Dirancang oleh perusahaan startup asal London, Inggris, Airselfie adalah perangkat drone quadcopter mini seukuran smartphone, ukurannya pun begitu kecil sehingga bisa digenggam. AirSelfie memiliki empat baling-baling mungil yang ditempatkan di balik frame pelindung. Ia dibekali dengan kamera 5 megapiksel yang mampu men-
jepret foto atau video HD dari jarak hingga 20 meter. Drone ini dikendalikan lewat aplikasi yang terpasang di ponsel Android atau iOS, serta bisa diatur agar terbang secara otomatis di dekat pengguna saat ingin menjepret selfie dengannya. Perusahaan pembuat yang bernama lengkap AirSelfie Holdings Ltd. London, mengklaim bahwa AirSelife sanggup terbang selama 3 menit. Cukup singkat, tapi sudah cukup untuk sekedar ber-selfie ria. Pengisian baterai dilakukan dengan memasukkan drone ke casing khusus. Charging hingga penuh memakan waktu sekitar 30 menit. Di bagian bodinya tersemat kamera berukuran 5 megapiksel yang juga dapat merekam video berkualitas HD 1.280 x 720 piksel.Terdapat pula memory berkapasitas 4GB sebagai sarana menyimpan hasil foto dan video. Hasil video dan gambar bisa secara langsung diunduh menggunakan aplikasi. Jadi, cukup ringkas.
48
Drone ini juga mampu terbang pada ketinggian hingga 20 meter dengan baterai yang tahan hingga tiga menit. Baterai pada casing alumuniumnya memiliki kemampuan untuk mengisi baterai drone hingga 20 kali. Selain itu, terdapat pula port microUSB yang bisa digunakan untuk mengisi baterai smartphone pada saat kondisi darurat. Meski sayangnya, ketika menggunakan casing ini, ponsel akan terlihat sangat tebal. Sebagai gantinya, foto selfie bakal bisa dilakukan dengan nyaman dan hasilnya bagus. AirSelfie kini tengah ditawarkan melalui situs urun dana Kickstarter, dengan harga mulai 179 Euro atau sekitar Rp 2,5 juta. Sejauh ini dana yang dikumpulkan baru sekitar 33.000 Euro, dari target pengumpulan sebesar 45.000 Euro.
49
E
EVENT
SCOOTER 2016 Sebagai Ajang Pelestarikan Budaya Indonesia WORD BY HENGGAL WISMANA PHOTOGRAPHY BY HENGGAL WISMANA
Semarang – Gelaran tahunan SCOOTER (SMAPA Cool Termination ) 2016 kembali memeriahkan acara musik di Kota Semarang. Acara yang diadakan oleh SMA 4 Semarang ini berlangsung dengan sangat meriah dengan menampilkan paduan antara budaya modern dan budaya lokal. Selain itu, beberapa guest star diusung untuk memeriahkan acara ini, yaitu Gugun Blues Shelter dan Sandy Sandoro. Dengan mengusung tema “Galacto Sentric”, SCOOTER tahun ini ingin mengajak para penonton untuk melestarikan budaya yang dimiliki Indonesia. Acara yang digelar pada sabtu (12/11) di Lapangan SMA Negeri 4 Semarang ini berhasil mendatangkan sekitar 2000 penonton. Acara dimulai pukul 15.00 dengan beberapa pertunjukan para komunitas motor dan mobil antik yang memajang karya otomotif mereka untuk dipamerkan kepada pengunjung SCOOTER 2016. Acara dilanjutkan dengan pertunjukan dari Modern Dance, Shorinji Kempo, Band SMAPA, Tradisional Dance, Saman “Ratoeh Jaroe”. Acara ini sempat tertunda akibat hujan yang sangat lebat pada pukul 20.00 yang mengakibatkan terjadi beberapa kerusakan di area venue. Dengan kekompakan dan semangat panitia yang bagus akhirnya acara SCOOTER 2016 dapat dilanjutkan pada pukul 23.00. Acara dilanjutkan dengan munculnya 2 musisi kelas internsional yang diawali oleh Gugun Blues Shelter. GBS mulai memanaskan arena SCOOTER 2016 dengan beberapa lagu diantaranya Fire Underwater, Love Your Life, dll. Setelah puas dengan alunan musik blues dari Gugun Blues Shelter, acara dilanjutkan dengan penampilan Sandhy Sandoro yang berhasil menghangatkan dinginnya malam itu dengan deretan lagu andalannya. Acara ditutup dengan penampilan Mahakarya dari siswa siswi SMA 4 Semarang dan dilanjutkan dengan menyanyikan jingle SCOOTER 2016 malam itu secara bersama sama. Acara yang sangat bagus dari siswa siswi SMA 4 Semarang. Kami memberikan apresisai pada panitia, dengan semangat yang kuat mereka berhasil melanjutkan acara yang sempat tertunda akibat hujan. Semoga acara ini dapat digelar kembali tahun depan.
52
53
Construct Your Dream, Mahasiswa Sipil Undip Gelar STERIL ke 6 WORD BY SATRIA JAVA S PHOTOGRAPHY BY HENGGAL WISMANA
Semarang – Mahasiswa S1 Sipil Universitas Diponegoro kembali menggelar kegiatan pentas seni andalan mereka yaitu STERIL 2016. Acara ini digelar pada Sabtu 19/11 yang bertempat di Gor Tri Lomba Juang Semarang. Kegiatan pentas seni ini dimeriahkan oleh band – band nasional seperti Offside Mouth, NTRL (Netral), AbsurdNation, HIVI, stand up comedy dari Sadana Agung serta penampilan dari mahasiswa Sipil Undip yang antara lain yaitu drama, UKM Musik, SPL 48, Civil Dance, dan lain sebagainya. Steril 2016 ini diadakan untuk ke 6 kalinya, karena pertama kali diadakan pada tahun 2010 dan pada tahun ini pula pertama kali digelar di luar lingkungan Undip yaitu di Gor Tri Lomba Juang Semarang dengan mengusung tema “Construct Your Dream” yang dimana para mahasiswa Sipil Undip diharapkan bisa membangun dan mewujudkan mimpi – mimpinya serta memajukan bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik. Dalam acara yang dipandu oleh Duo Boncel, yaitu Bonci dan Sela ini tidak hanya menyuguhkan pentas seni dan bakat – bakat dari mahasiswa sipil Undip saja, namun digelar pula food festival sehingga semakin memeriahkan gelaran Steril 2016 ini, selain itu penonton yang turut serta meraimaikan acara ini pun tidak hanya dari kalangan mahasiswa Sipil Undip sendiri namun non mahasiswa Sipil pun turut hadir karena acara ini dibuka untuk umum dan dihadiri oleh total lebih dari 300 penonton. Kegiatan Steril 2016 ini dimulai dari jam 3 sore hingga jam 11 malam dan ditutup oleh band nasional HIVI. Para penonton Steril 2016 ini sangat antusias karena terbukti mereka menikmati hiburan yang disuguhkan oleh bintang tamu serta ikut bernyanyi dan bergoyang dengan tertib dan kondusif. Untuk keamananya sendiri, panitia Steril 2016 ini bekerja sama dengan pihak kepolisian sehingga kemananya pun terjamin. Pagelaran pentas seni STERIL yang dilaksanakan oleh masahasiswa sipil Undip ini akan berlangsung tiap tahun karena acara ini adalah salah satu acara tahunan dari mahasiswa sipil Undip, Sehingga untuk Steril 2017 tahun depan sangat ditunggu – tunggu oleh para mahasiswa Sipil Undip dengan harapan kegiatan tahun depan akan lebih meriah dan lebih baik.
54
55
Sophomore 2016 Mampu Suguhkan Acara Yang Memikat Hati Penonton WORD BY DIRHAM RIZALDI PHOTO BY FAKHRI H.
Semarang – Tak peduli walau hujan badai membasahi Kota Semarang malam itu (05/11), Sophomore 2016 tetap dapat memikat hati penonton. Diselenggarakan di Gedung Imam Bardjo Universitas Dipenogoro, Pleburan, Semarang, dengan berbagai pengisi acara yang turut meramaikan, mulai dari Figura Renata, Hue Hue Coyotl, Mahakarya FE, Silampukau sampai Elephant Kind dapat menambah alasan kenapa publik harus menyambangi event tersebut. Oleh sebabnya, Sophomore 2016 mampu memikat hati ribuan pengunjung yang rela datang walau kondisi cuaca pada malam itu tak sesuai harapan. Sophomore merupakan event tahunan yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Baca: BEM FEB) Universitas Diponegoro yang mampu menjadi wadah kreatif bagi setiap Mahasiswa FEB yang mempunyai prestasi, karya, maupun inovasi. Dengan tagline “Sound Photography and More Faculty of Economics and Business� mencoba memberi pesan kepada para penonton perihal potret perjalanan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis melalui acara yang disuguhkan. Untuk tahun ini, Sophomore merangkul berbagai pengisi acara mulai dari lokal Semarang sampai nasional. Figura Renata dan Hue Hue Coyotl yang merupakan potensi lokal Semarang yang sedang naik daun, adalah contoh perwakilan pengisi acara dari lokal Semarang. Selain itu turut pula hadir duo band yang lagunya banyak dinyanyikan oleh anak muda saat ini, Silampukau dan Elephant Kind.
Saat open gate dibuka, penonton diarahkan sesuai dengan flow yang telah dirancang oleh panitia. Terdiri dari dua venue, venue indoor untuk area main stage serta venue outdoor area food corner tampaknya mampu memberikan sajian minimalis yang cukup efektif untuk menunjang kebutuhan penonton. Acara dimulai sekitar pukul 19.00 Wib, dibuka dengan kata sambutan dari berbagai pihak, salah satunya dari ketua Panitia yang menuturkan beragai bentuk ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta mendukung acara Sophomore 2016. Selangnya, terdapat opening ceremonial dari Economic Voice dan Tari Saman FEB Universitas Diponegoro yang sangat potensial.
56
Figura Renata yang mendapat giliran berikutnya untuk menghibur penonton Sophomore melalui nada-nada folk-pop khasnya. Cuaca memang tidak bisa diprediksi, malam itu (05/11) Kota Semarang diguyur hujan badai dan juga listik di Sebagian Kota Semarang padam. Hal itu turut menyebabkan aliran listrik venue Sophomore padam dan acara sempat terhenti sejenak. Panitia Sophomore layak diacungi jempol, karena mereka dapat mensiasati hal itu. Dan acara kembali dapat dilanjutkan, tentunya dengan performance dari Figura Renata. Duo Folk asli Semaang ini (Baca : Figura Renata) memang sangat berpotensi, mereka dapat mengemas malam itu dengan manis melalui performance yang dimainkan. Sekarang giliran Hue Hue Coyoth yang membuat crowd dari Sophomore ikut menari mengikuti alunan musiknya. Lewat sajian Electronic Dance Music (EDM) yang dibawakan, Hue Hue Coyoth mampu memberikan warna tersendiri bagi event Sophomore 2016. Salah satu single-nya “Rush” tak luput mereka sajikan kepenonton. Namun tampaknya penonton masih sedikit malu-malu untuk ikut menari, tidak separtisipatif kala Hue Hue Coyoth perfrom di acara Atlas Room. Namun setidaknya, penampilan dari mereka dapat menghibur para penonton yang kagum akan potensi mereka berdua. Acara dilanjutkan oleh performance icon dari Sophomore, Mahakarya Sophomoe 2016. Memadukan antara unsur drama, musik, dan tarian flashmob, mampu menarik pehatian para penonton. Apalagi waktu Tarian Flashmobberlangsung, riuh sorak penonton bergema terdengar. Tampak terlihat persiapan yang sangat matang, jika ditilik dari konsep dan kekompakan mereka saat perform. Waktu sudah menunjukan pukul 22.00 Wib, tibalah saatnya guest star pertama untuk tampil, Silampukau. Duo Folk asal Surabaya ini tampil kembali di Kota Semarang. Namun untuk Sophomore 2016 mereka tampil dengan format band. Dibuka dengan lagu “Bola Raya”, Silampukau kembali mengajak para penonton untuk mencermati setiap pesan yang terkandung dalam liriknya tersebut. “Kami hanya main bola, persetan dengan gedungmu”sepenggal lirik dari “Bola Raya” yang mencoba mengilustrasikan tentang pemain sepak bola yang kian tertindas karena semakin maraknya lapang kosong yang dibangun gedung. Memang Silampukau rajanya, mereka tidak hanya sekedar menghibur melalui lagu, namun juga mengajak para penonton untuk merenung merefleksikan setiap permasalahan sosial lewat liriknya.
57
Selain “Bola Raya” Silampukau turut pula membawakan “Sang Juragan, Si Pelanggang, sampai Lagu Rantau (Sambat Omah). Hampir disetiap lagu yang dilantunkan oleh Silampukau berbuah sukses, tanpa diinstuksikan para penonton terhipnotis untuk sing along sesuai dengan nada yang dilantukan. Ada hal yang cukup menyita perhatian untuk performance kali ini, penonton sangat antusias sekali sampai-sampai mereka rela kehabisan suara untuk selalu sing along bersama mulai dari awal sampai akhir peformance Silampukau. Apalagi saat “Doa 1” dimainkan, sepenggal lirik “Aku cemas, Gusti, suatu nanti, Aku berubah murahan seperti “ yang dibawakan oleh Eki (Baca :Vocalis dan gitaris Silampukau) seolah bertanya kepada penonton. Lantas penonton menjawab lantang penggalan lirik tersebut dengan diiringi oleh sorak sorai riuh mereka “Ahmad Dhani!”. Tiba di closing performance, Silampukau menutupnya dengan membawakan lagu “Sampai Jumpa”. Dan berakhirlah kebersamaan penonton dengan Silampukau saat itu. Waktu menunjukan pukul 23.00 Wib, Tak terasa tibalah dipuncak acara Sophomore 2016. Elephant Kind yang didaulat untuk menutup malam Sophomore sudah tiba terlihat di stage. Riuh berdatangan suara penonton menyambut hal itu. Banyak lagu yang mereka bawakan, mulai dari yang ada di “Scenarios: A Short Film by Elephant Kind” sampai pada album terbarunya “City J”. Lagu “Scenario I, Oh Well, Why Did You Have To Go”sampai “Montage” tak lupa mereka jadikan song list pada malam itu. Penonton tak henti-henti bergoyang sesuai dengan alunan musik pop yang sudah dikombinasikan oleh Elephant Kind. Telihat pula Bam (Baca : Vocalis dan Gitaris dari Elephant Kind) turun dari stage dan mendekat kearah barikade penonton. Pecahlah suanana venuepada malam itu, dengan kejadian itu. Performance maksimal yang diberikan oleh Elephant Kind sangatlah epic dan berkesan. Tak terasa berakhirlah performance dari Elephant Kind, dan berakhi pula acara Sophomore 2016. Malam itu (05/11) memang cuaca di Semarang tidak bersahabat, namun hal itu dapat terobati dengan suguhan acara epic yang disajikan oleh Sophomore 2016.
58
59
Belajar Menjadi Creativeprenuer di Acara EGROVE WORD BY HENGGAL WISMANA PHOTOGRAPHY BY CATRA LESTARI
Semarang – Acara tahunan Kelompok Mahasiswa Wirausaha (KMW) FEB UNDIP kembali digelar. Dengan mangangkat tema “ Creativeprenuer “ Entreprenuer, Grow, and Move (EGROVE) kali ini dikemas dalam dua hari, yaitu pada tanggal 28 dan 29 oktober 2016. Sedikit berbeda dengan EGROVE tahun lalu, di hari pertama EGROVE berupa Workshop dan dilanjutkan hari kedua adalah Seminar. Workshop ini merupakan salah satu bagian EGROVE yang bersifat “learning by doing” yang dibagi atas tiga kelas yaitu Food, Fashion, dan Technology. Peserta Workshop akan memilih kelas sesuai minat masing-masing. Setiap kelas yang dipilih akan dipandu oleh pemateri yang berbeda dan telah berpengalaman dibidangnya masing-masing. kelas Food dibawakan oleh Ferdiana yang merupakan owner dari YAKI-YAKI, Fashion dibawakan oleh Melly Maulida Thalib yang merupakan seorang Fashion Designer, sedang kelas Technology dibawakan oleh Rama Notowidigdo yang merupakan Chief Of Product Ojek di GO-JEK INDONESIA. Masing-masing kelas di ikuti oleh 15-25 peserta yang sangat antusias dengan serangkaian acara yang diawali dengan pembukaan kelas dari mc, lalu pembacaan CV Pemateri dan dilanjutkan dengan penyampaian materi. Setelah pemateri menyampaikan materinya praktek dari masing-masing bidang. Peserta juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dari praktek yang mereka lakukan, lalu di akhiri dengan penyerahan plakat kepada masing-masing pemateri. Di hari kedua adalah hari puncak yang berupa Seminar Nasional, kali ini pemateri yang diundang adalah Daniel Tumiwa yang merupakan CEO OLX.co.id, Chrysta Sabathaly yang merupakan manager E-Commerce Line ID, Yasa Paramita Singgih yang merupakan Founder Men`s Republic, dan yang terakhir adalah Eugenei Patricia yang merupakan Co-Founder Puyo Desserts. Namun pada saat hari H Daniel Tumiwa tidak dapat hadir dikarenakan panggilan tugas dari kementrian. Walaupun salah satu dari pemateri berhalangan hadir acara ini tetap berlangsung dengan lancar dan meriah. Para peserta yang hadir sangat antusias dengan materi yang dibawakan oleh semua pemateri.
60
Acara yang diawali oleh dua MC ini dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Maudy F.W selaku ketua panitia acara, lalu kata-kata sambutan oleh Davin Hardian selaku wakil direktur KMW, lalu dilanjutkan lagi oleh Bapak Rizal Hari Magnadi, S.E., M.M., selaku perwakilan dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro sekaligus melakukan pengesahan pembukaan acara EGROVE pada hari itu. Pemateri yang pertama adalah Chrysta Sabathaly,dengan menampilkan materi yang begitu menarik, chrysta dapat membangun suasana nyaman dan membuat peserta sangat bersemangat untuk bertanya pada sesi tanya-jawab. Sesuatu yang menarik bukan hanya pada sesi penyampaian materi yang dikemas lucu dengan menggunakan video-video dari line saja, tapi juga pada sesi tanya-jawabnya. Bagaimana tidak antusias, setiap penanya akan diberikan boneka brown secara Cuma-Cuma olehnya. Dan lucunya, semua penanya pada saat itu adalah laki-laki, hal ini menyebabkan suasana dalam gedung LPPU semakin ramai dan kesan nyaman dalam seminar pun tercipta begitu saja. Pemateri kedua adalah Yasa Paramita Singgih. Cowok kelahiran 1995 ini adalah satu-satunya pemateri pria yang hadir pada hari itu dan yang paling muda diantara pemateri lain. Yasa mulai dengan pengenalan diri terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan kisahnya untuk membangun men`s republic sampai saat ini. Dengan penyampaian materi dengan gayanya yang khas, sesekali menimbulkan gelak tawa di ruangan pada saat itu. Pemilik motto hidup “Never Too Young To Become A Billionaire� ini membuat para peserta sangat antusias pada saat sesi tanya sampai membuat salah satu dari panitia acara ikut mengangkat tangan dan terpilih untuk mengajukan pertanyaannya kepada Yasa. Setelah penyampaian materi dari pemateri kedua tidak langsung dilanjutkan oleh pemateri ketiga dikarenakan waktu yang sudah memasuki jadwal ISHOMA. Pada saat ISHOMA semua peserta VIP memiliki kesempatan untuk makan siang bersama dengan semua pemateri di dalam ruangan
yang sama dan setelah makan, dapat melakukan foto bersama dengan semua pemateri yang ada. Pada saat ISHOMA berakhir semua peserta masuk kembali kedalam gedung. Dengan kondisi perut kenyang dan udara dalam gedung yang dingin dari ac mungkin saja membuat para peserta mengantuk. Maka dari itu, panitia menyiapkan penampilan stand up comedy dari Rizqy Faza yang dapat membangun suasana ceria dan semangat kembali pada saat itu. Pemateri ketiga yang merupakan pemateri terakhir kali ini pun maju setelah stand up comedy berakhir. Eugenie Patricia, cewek kelahiran 1994 ini menyampaikan materi yang sudah di persiapkan olehnya dengan santai dan mudah dipahami. Dengan pembawaan yang sangat santai ini membuat para peserta seminar tidak ragu untuk mengangkat tangannya pada saat sesi tanya-jawab. Dengan banyaknya peserta yang ingin bertanya sampai membuat eugenie bingung harus memilih peserta mana yang dipersilahkan untuk bertanya. Akhirnya hanya peserta yang di pilih olehnya untuk menyampaikan pertanyaan kepadanya. EGROVE kali ini dapat dikatakan seminar yang banjir akan DOORPRIZE. Kenapa ? karena disetiap sesi tanya-jawab akan diberikan hadiah bagi penanya beruntung yang dipilih langsung oleh Pemateri dan hadiah juga diserahkan oleh Pemateri langsung. Dan pada kali ini juga panitia menyelenggarakan Lomba Foto yang dapat di ikuti oleh seluruh peserta yang akan diumumkan di akhir acara. Dan setiap pemateri selesai menyampaikan semua ilmunya, Maudy selaku ketua panitia EGROVE 2016 selalu menyerahkan Sertifikat, Plakat dan Kenang-kenang kepada semua pemateri. “ acara kalian keren, banyak kasih ilmu ke peserta “ ujar Pak Rizal selaku perwakilan dari FEB UNDIP yang menghadiri EGROVE kali itu. Di akhir acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba foto dan penyerahan hadiahnya. Lalu penutupan EGROVE 2016 oleh MC.
61
Kesuksesan Event Lawbillity #1 Ditahun Pertamanya WORD BY DIRHAM RIZALDI PHOTO BY FAKHRI H.
Semarang – Eksistensi dan Esensi merupakan suatu hal yang penting. Begitulah yang coba dibuktikan oleh Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang melalui event Lawbillity #1. Event yang diselenggarakan di Gor Tri Lomba Juang, Semarang (16/11/16), berhasil membuktikan bahwa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang juga mempunyai potensi yang luar biasa dan mampu membuat event yang keren. Dengan menggandeng sederet pengisi acara seperti, Tanpa Nada, Figura Renata, Serempet Gudal dan tentunya Guest Star Nasional, Sheilla On 7, mampu menarik ribuan pengunjung untuk hadir dalam event Lawbillity #1. Lawbillity #1 merupakan event yang dibuat oleh Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang dengan tujuan sebagai wadah untuk menampung karya, kreatifitas, inovasi, dan ekspresi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas negeri Semarang pada khususnya. Dengan mengangkat tajuk “Night Of The 90’s” mencoba mengajak para penonton untuk kembali memflashback diri ke-era 90-an. Dengan diramaikan oleh sederat pengisi acara, mulai dari Tanpa Nada, Figura Renata, Dj Dyylovie, Serempet Gudal dan tentunya Sheilla On 7, Lawbillity #1 tampaklah sangat meriah. Walau kondisi Semarang kala itu (16/11/16) sempat hujan, hal itu tidak menyebabkan acara Lawbillity #1 terhenti. Pengunjung perlahan-lahan berdatangan dan mulai memenuhi crowd. Walau keadaan venue dibeberapa titik terlihat tergenang oleh air dan kadang berlumpur, namun hal itu tidak menghilangkan antusias pengunjung. Terlihat di stage, sudah hadir Tanpa Nada. Band lokal semarang yang menggabungkan unsur sastra kedalam musik cadas, sudah siap untuk menghibur para pengunjung. Dan tampillah mereka dengan membawakan beberapa lagu andalan ,salah satunya “Manusia Logika”. “Manusia hanya bisa bicara, Manusia hanya mampu menerka, Manusia hanya bisa meminta, Manusia hanya bisa berlogika” sepenggal lirik dari “Manusia Logika” yang mengandung pesan moral yang indah. Performance dari Tanpa nada sangatlah indah dan epic pada malam itu.
62
Beat acara kembali dinaikan melalui performance DJ Lawbillity #1. Didaulatlah DJ Dyylovie untuk melakukan hal itu. Dan benar saja penampilan apik dari sang DJ berhasil dilaksanakan dan penonton terhipnotis untuk bergoyang mengikuti alunan EDM (Electronic Dance Music) yang dimainkan. Selangnya, giliran Figura Renata yang akan memanjakan telinga pengunjung melalui lantunan nada indahnya. “Elegi” yang menjadi lagu pamungkasnya tak luput mereka bawakan dan dijadikan sebagai closing performance mereka. Sontak saja penonton dengan senada mengikuti irama yang dilantunkan oleh duo folk asal Semarang itu. Karena tingginya animo pengunjung yang hadir pada malam itu, maka tak salah bila bentuk ucapan terimakasih dihaturkan oleh beberapa pihak Lawbillity #1. Khususnya yang dituturkan oeh Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, Dr Rodiyah saat diberikan waktu untuk naik keatas panggung. Beliau mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada ribuan pengunjung yang tampak terlihat dicrowd atas antusia mereka. Waktu sudah menunjukan pukul 21.00 Wib, sekarang giliran orkes humor asal Kota Semarang yang tampil, Serempet Gudal (baca: Sereal). Shella ,dkk (baca : Vocalis Sereal,dkk)
sudah tampak hadir diatas stage dan mulailah mereka menghibur para pengunjung yang hadir dimalam itu. “Kimcil, Lagu Saru dan Selaput Darah” mereka jadikan song-list pada malam itu. Tidak dapat diragukan memang, Sereal disetiap event yang mereka isi selalu dapat menghibur penonton para penonton. Begitupun saat di Lawbillity #1, saat mereka perform penonton saat terhibur dan tak jarang penonton ikut sing along disetiap lagu yang dibawakan oleh Sereal. Tibalah Sheilla On 7 yang mendapat giliran menjadi closing performance dari Lawbillity #1. Dan langsung terdengar sorak sorai beserta uplause dari penonton menyambut kedangan Sheilla On 7 diatas stage. Sederet lagu hits mereka tak lupakan jadikan di song-list pada malam itu, mulai dari “Hari Bersamanya, Canggung, Jadikan Aku Pacarmu, sampai Sephia”. Terlihat para penonton sangat senang dengan hal itu, mereka (baca : penonton)pun meluapkan hal itu dengan sing along bersama dan mengikuti alunan musik sesuai yang dibawakan oleh Sheilla On 7 sampai di closing performance-nya. Berakhirlah acara Lawbillity #1 dengan sukses, semoga kedepannya bisa lebih spektakuler lagi dari sebelumnya.
63
5 Alasan Untuk Mengunjungi Wall of Fades 2016 WORD BY HENGGAL WISMANA PHOTOGRAPHY BY DOC.WALL OF FADES
Jakarta – Gelaran acara tahunan yang telah berjalan sejak 2008 lalu, dan tahun ini, 2016, merupakan tahun yang ke-8 kalinya Wall Of Fades diselenggarakan. Acara yang diinisiasi oleh INDIGO atau Indonesian Denim Group ini mengangkat tema “JEANS AS DAILY WEAR� sebagai tema tahun ini. Saat ini, tanpa kita sadari denim sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali orang mengombinasikan jeans dengan kaos untuk bepergian atau untuk sekedar bersantai di rumah. Pasar jeans yang tadin-ya hanya dikenakan oleh para penambang, kini menjadi outfit masa kini yang dapat dipakai oleh seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Wall of Fades merupakan acara tahunan yang terfokus pada industri denim khususnya di Indonesia. Sejak tahun 2008 sampai tahun 2011, Wall Of Fades tidak pernah mengadakan kegiatan di indoor atau di mall, namun mulai tahun 2012 sampai sekarang, Wall Of Fades selalu diselenggarakan di dalam mall. Dan sejak penyelenggaraan perdana hingga sekarang, tujuan penyelenggaraan Wall Of Fades masih tetap sama, yaitu sebagai ajang eksibisi dengan fokus targetnya ialah untuk mengedukasi dan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam kepada para pengunjung, mengenai jeans. Pada tahun ini Wall Of Fades akan diselenggarakan di Kuningan City Mall pada Jumat-Sabtu (2-4/12).
64
Bagi kalian yang memiliki ketertarikan mengenai denim, acara ini wajib hukumnya untuk kalian datangi, berikut adalah 5 alasan utama kenapa kamu harus menghadiri Wall of Fades 2016: 1.Well-Curated Tenants Untuk kalian para pecinta denim tidak perlu khawatir, karena tenant yang ikut serta pada Wall of Fades 2016 sangat fokus pada denim atau fashion. Kalian bisa memilih sendiri denim yang kalian inginkan sesuai dengan selera karena banyak beragam tenant berkualitas yang ikut serta pada Wall of Fades 2016. Selain itu, brand lokal denim yang ikut serta pada Wall of Fades 2016 sudah memiliki eksistensi yang tinggi di kalangan pecinta denim. 2.Indonesia Denim Contest Pada Wall of Fades 2016 ini Wall of Fades juga akan memberikan wadah bagi para pecinta denim untuk menceritakan perjalanan dari awal memakai jeans sampai sekarang danakan ditampilkan pemenang dari Indonesia Denim Contest tersebut. Nah jadi buat kalian yang ingin tahu bagaimana perjalanan denim-denim yang keren bisa tahu langsung dari juaranya. 3.Denim Evolution Collection Selain itu, untuk para pecinta denim yang sudah memiliki berbagai pengalaman atau cerita dari denim miliknya juga bisa menyalurkannya lewat Denim Evolution Collection. Melalu Denim Evolution Collection ini, Wall of Fades memilih orang-orang yang telah memiliki pengalaman dan kredibilitas dalam bidangnya untuk memberikan edukasi dan motivasi bagi para pecinta denim yang baru.
65
4.Buzzer, Influencer, Fashion Blogger, Communities Wall of Fades 2016 juga akan mengundang seluruh buzzer, influencer, fashion bloggers, dan komunitas dalam industri kreatif untuk memberikan inspirasi kepada kalian semua. Di sini kalian bisa melihat style mengenai fashion dari berbagai influencer maupun fashion blogger ternama. Dijamin keren deh, karena influencer dan fashion bloggers yang akan datang di Wall of Fades 2016 juga berpengalaman banget soal denim maupun fashion secara keseluruhan. 5.Merchandise Wall of Fades juga menyediakan berbagai macam merchandise seperti t-shirt. Jadi untuk kalian yang belum merasa bagian dari Wall of Fades 2016 bisa membeli merchandise dijual dengan harga yang pas untuk kalian. Sudah cukup penasaran? Jangan lewatkan Wall of Fades 2016, “Jeans as Daily Wear� tanggal 2 – 4 Desember 2016 di Kuningan City Mall, Jakarta. See you!
66
67
Update Your City, Melukis Semarang Dalam Bentuk Graffity dan Mural WORD BY SATRIA JAVA S. PHOTOGRAPHY BY DOC.CREW UPDATE YOUR CITY
Semarang – Komunitas graffiti dan street art Kota Semarang kembali menuangkan karya seni mereka melalui kegiatan Update Your City yang di pelopori oleh salah satu majalah lokal yakni Kind Magazine. Beragam imajinasi mereka tuangkan melalui beberapa material di dinding yang ada di komplek area Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Kota Semarang, pada Minggu (27/11). Update Your City adalah sebuah kegiatan yang digagas oleh Kind Magazine yang bertujuan untuk membuka perspektif masing – masing pelaku seni street art maupun masyarakat umum tentang dampak street art di ruang lingkup kota, serta agar pelaku seni lokal lebih peduli tentang budaya maupun sejarah kota nya yang dimana mereka mengemasnya kembali sesuai dengan sudut pandang maupun gaya mereka lewat karya seni graffiti dan mural. Kind Magazine sendiri adalah sebuah majalah online yang mengulas seputar Graffiti dan Street Art di Indonesia sejak tahun 2010. Pada tahun ini mereka menggelar kegiatan yang bertemakan “Update Your City”. Selain acara live graffiti perform di TBRS tersebut, beberapa kegiatan lain juga dilaksanakan di lokasi yang berbeda, seperti City Mapping, Photograffity Competition, serta Workshop & Presentation. Graffity dan mural sering digambar diruang terbuka sehingga tidak hanya menuangkan karya seni semata tapi
juga sebagai sarana dalam berekspresi serta mempunyai jenis yang berbeda – beda. Kegiatan Update Your City ini menggunakan jenis style graffiti letters dan characters yang mempunyai makna yang luas apabila dipadukan. Dalam acara ini ada masing – masing 10 writter untuk style letters dan characters dengan jumlah total 20 writer graffiti termasuk mural yang dimana menggambarkan tempat – tempat yang mencirikhaskan Kota Semarang. Kebereadaan graffiti dan street art di Kota Semarang sekarang sudah semakin berkembang. Hal itu dibuktikan oleh banyaknya writter yang turut serta meramaikan acara Update Your City dengan menggambar Lawang Sewu, Tugu Muda, Warak Ngendok, Gereja Blenduk dan ikon Kota Semarang lainnya dalam bentuk graffity dan mural yang mempunyai karakteristik berbeda dari tiap writter yang melukiskannya di area tembok TBRS Kota Semarang. Update Your City sendiri baru pertama kali digelar, rencananya acara ini akan bersifat seperti tur yang dimana nantinya Kind Magazine akan terus menjadi penggerak dan menuju 10 kota besar di Indonesia untuk menyelenggarakan acara semacam ini, namun sesuai dengan konteks masing – masing kota, dimana masing – masing kota mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri, acara ini nantinya akan membaur dengan budaya masing – masing kota, sehingga susunan mini event tiap kota pun akan dapat berbeda satu sama lain.
68
69
UPCOMING EVENT ! PAMERAN BESAR FOTOGRAFI “JIIVA” @ TEKODEKO CAFE SEMARANG 30 NOVEMBER - 4 DESEMBER 2016
MINI KONSER BY SAKUTALA @ CLAPPER MOVIE CAFE SEMARANG 2 DESEMBER 2016
ART CULTURE NATION 2016 @ GOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 3 DESEMBER 2016
WALL OF FADES 2016 @ KUNINGAN CITY MALL JAKARTA 2 - 4 DESEMBER 2016
ARTMOSPHERE UNNES @ STADION DIPONEGORO SEMARANG 10 DESEMBER 2016
DINASTY 2016 @ STADION UNIVERSITAS DIPONEGORO 16 DESEMBER 2016
70
Playlist Of The Month N OV E M B E R 2 0 1 6
S.A.L - Blackbolt The Trees And The Wild - Zaman/Zaman Angsa dan Serigala - Semua Tak Sama Tanpa Nada - Manusia Logika Hue Hue Coyoth - Rush Sheila On 7 - Hari Bersamanya Elephant Kind - Montage Gugun Blues Shelter - Love Your Life Silampukau - Doa 1 Hivi - Indahnya Dirimu Jeremih - Impatient Designer - Timmy Turner Travis Scott - Goosebumps The Weeknd - Party Monster Rae Sremmurd - Black Beatles
71