Lembaga Pers Mahasiswa
Cover
DIMENSI Pelindung Ir. Supriyadi, M.T. Penasehat Adhy Purnomo, S.T., M.T. Pembina Junaidi, S.T. M.T. Pemimpin Umum Alfandy Ilham S. Pemimpin Redaksi Joti Dina Kartikasari Koordinator Tita Tri Uma Wakil Koordinator R. Satrya Bramantya
Ilustrasi Novia Putri Fatmatuzzahro Desainer Rakha Yusan Al Hafizh
Salurkan Idemu ! Redaksi menerima tulisan, karikatur, ilustrasi, atau foto. Hasil karya merupakan hasil karya asli, bukan terjemahan/saduran atau hasil kopi. Redaksi berhak memilih karya yang masuk dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah esensi. Karya dapat langsung dikirim melalui e-mail redaksidimensi23@ gmail.com atau dikirim langsung ke alamat kantor redaksi di: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Baru Lantai 2 No. 4-5, Kampus Politeknik Negeri Semarang Jalan Prof. Soedharto Tembalang, POBox 6199 Semarang 50061 Selamat berkarya !
Reporter Fahri Pasya Ilham Afief Fatchurrohman Ririn Anjarwati Eliza Latifia Firmani Cintya Sofia Kusuma Wardani Rif’atul Qonita Aldisa Mutiarasari Bunga Kiscahyaning Silvia Naada Kamilia M Reski Efendi Merry Nilna Na’ma Aisyah Nabillah Aida Farzanah Disma Cahya Anindya Ayu Anggraeni Fikri Mubarok Lutfiyatul Iftitah Suzanah Rosita Galuh Wulandari Aisyah Shabira Yafie Nadia Rahmalia Rahim Andayani Surani Putri Kholifatul Mufti Lidya Pratiwi Allia Salma Nining Hapsari Vera Linda Astuti Vidya Rizqiani Arief Anom Septyawan Siti Nurhasanah Fotografer Alliffia Rahma Dhiany Muhammad Iqbal Ramadhan Mochamad Fahrizal Ian Zaputra Alda Anggi Rosiana Abillah Putri Emerallia Kournikova Wahyudi Ilustrator Adib Faiz Al Asyraaf Safi’atun Naja Mujiana Novia Putri Fatmatuzzahro Layouter Rakha Yusan Al Hafizh Zakiyah Zahra Ramadhani Salsabilla Az-Zahra Novita Alya Ramadhani Litbang Olivia Novitasari Dina Riantika Arini Sabila Ulya Perusahaan Maulana Malik Ibrahim Rani Thufaila Yofanda
Salah satu media sosial berlogo warna merah menyala dengan simbol play, tentu tak a sing lagi bagi kita, yap betul ialah YouTube. YouTube merupakan aplikasi yang menarik berisikan berbagai macam video, di mana kita dapat melihat video bahkan mengunggahnya pula yang kemudian akan tersiar ke jutaan pengguna YouTube di seluruh penjuru dunia. Kemudahan mengakses YouTube melalui gawai yang terhubung dengan koneksi internet membuat berbagai kalangan dengan mudah melakukannya. Berbagai hal yang kita inginkan tersedia didalamnya mulai dari konten hiburan, berita, edukasi, tutorial bahkan acara televisi pun banyak tersedia dalam YouTube. Tak heran jika hal inilah yang membuat orang mulai beralih dari acara televisi dan memilih konten pada YouTube dengan segala keistimewaannya. Dalam majalah kali ini pada Laporan Utama, kami mengulas mengenai eksistensi YouTube masa kini di kalangan mahasiswa. Pemilihan isu ini didasari atas pemanfaatan media YouTube untuk mahasiswa dalam menunjang aktivitas akademik. Tren implementasi bisnis masa kini melalui start up merupakan isu yang kami angkat untuk Laporan Khusus. Kurangnya kecakapan para pelaku UMKM akan teknologi modern mendorong mereka melangkah jauh tanpa cukup bekal menghadapi kenyataan bisnis yang ternyata penuh strategi adalah fokus utama dalam artikel dan sosok dalam rubrik ini. Dalam majalah ini kami juga menyajikan Kampusiana, lalu bersama Travelogue kita akan erwisata menuju Desa Tempur Jepara dengan pemandangan alam asri pedesaan kemudian b mencicipi lezatnya kuliner legendaris khas Pati. Tak lupa pula Semarangan, melihat indahnya sebuah perbedaan bersama komunitas sahabat difabel, serta rubrik Incognito. Melalui majalah ini kami berusaha memberikan berbagai info yang menarik, informatif, dukatif dan pastinya aktual di setiap kontennya karena kami ingin kedepannya majalah LPM e Dimensi tak hanya menjadi sebuah bacaan semata tetapi juga bisa sebagai penggerak untuk kedepannya agar para generasi muda dapat lebih peduli, peka dan terbuka oleh berbagai fenomena yang terjadi. Hidup Pers Mahasiswa!
Redaksi
LAPORAN UTAMA
Kehadiran YouTube yang Kian Menggeser Televisi Oleh: Andayani Surani, Disma Cahya, Novita Alya Desainer: Zakiyah
Dok. Iqbal Potret dua remaja yang lebih berminat menonton Youtube daripada televisi
Sejak dirilis pada 14 Februari 2005, platform berbagi video YouTube menjadi andalan masyarakat dari b erbagai k alangan. Perlahan namun pasti, kehadiran YouTube kian menggeser peran televisi sebagai media hiburan maupun informasi bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan para p enonton dapat langsung memilih jenis konten yang i ngin mereka saksikan karena sifat YouTube yang dinamis dibandingkan dengan televisi yang bersifat satu arah. Dibandingkan acara televisi tradisional, YouTube menyediakan konten yang lebih beragam sehingga dapat disesuaikan dengan selera p engguna. Selain itu, layanan video ini memiliki beberapa faktor dan aspek lain yang tidak dimiliki oleh televisi. Tidak heran jika pada akhirnya YouTube akan memenangkan persaingan.
Pergeseran perilaku pengguna televisi ini tentunya akan mengancam bisnis televisi kedepannya. Namun, b elakangan ini diketahui bahwa beberapa stasiun televisi swasta justru memiliki channel YouTube sebagai saluran resmi yang menayangkan s iaran ulangnya. Hal ini sering menjadi tanda tanya besar bagi kita, dapatkah YouTube menjadi televisi masa depan? Pandangan Stasiun Televisi Acara televisi sekarang cenderung agak lebih spesifik, contohnya saluran televisi MNC TV yang fokus menayangkan program sinetron atau komedi. Lalu, RCTI yang mana menampilkan acara hiburan seperti music serta Global TV juga dulunya mempunyai redaksi berita hingga akhirnya memiliki satu redaksi di I-News TV. Di luar negeri juga terDIMENSI 7
LAPORAN UTAMA dapat redaksi televisi yang mengkhususkan diri secara spesifik membuat program acara detail untuk entertainment, hiburan musik dan film, serta hobi seperti kuliner dan sepak bola. Sejauh ini acara televisi masih berupaya untuk meng hadirkan program apa yang disukai masyarakat. Program acara yang la yaknya ditonton oleh m asyarakat terutama mahasiswa mungkin sama dengan lapisan masyarakat lain. Namun, ditelevisi terdapat segmentasi program, yang mana nantinya mahasiswa akan menonton sesuai minatnya, entah program hobi ataupun berita. “Sebenarnya untuk informasi berita tidak perlu dikotak khususkan untuk mahasiswa karena menurut saya semuanya juga perlu adanya informasi itu. Malahan untuk meningkatkan minat mahasiswa agar menonton berita, kami sendiri mengangkat bagian highlight dari satu berita lalu mengunggahnya ke YouTube agar makin mudah diakses oleh masyarakt luas,” ujar Pak Indra salah satu staf kantor I-News TV. Pandangan Konten Kreator Lain kepala, lain pula isinya. Ketika pihak stasiun televisi me nolak secara halus dan berusaha untuk membuat progam yang menarik untuk masyarakat. Dua konten kreator yaitu Mahendrayana dan Sekar justru k ompak setuju jika YouTube dijadikan sebagai televisi masa d epan. M ahendrayana, seorang pegawai pajak dan konten kreator kawakan menuturkan b eberapa faktor yang m endukung isu tersebut. Ia m enjelaskan bahwa YouTube memiliki sifat fleksibel yang tidak dimiliki oleh televisi yang mana video yang ada b eragam dapat d itonton sesuai kebutuhan. Dengan YouTube, kita bisa memilih kon ten apa saja yang sesuai d engan minat dan kebutuhan serta menikmatinya kapan dan di mana saja tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Sangat jauh berbeda saat kita menonton televisi. Kita harus meluangkan waktu di ruang yang terbatas, di mana televisi itu berada, hanya untuk menonton program yang kita inginkan. Terlambat sedikit saja, kita bisa kehilangan momen terbaik atau bahkan melewatkan program tersebut. 8 DIMENSI
Selain fleksibel, faktor lain yang menjadi nilai t ambah bagi YouTube adalah keberadaanya yang dapat meningkatkan kreativitas dan taraf hidup masyarakat. Mulai dari anak-anak, remaja, mahasiswa, orang tua, intinya siapapun dapat berkontibusi menja di konten kreator dan mendapatkan penghasilan melalui video yang dibuatnya di YouTube. Secara garis besar, kehadiran YouTube membuat suatu hubungan yang dapat kita kategorikan sebagai simbiosis mutualisme antara pihak YouTube, konten kreator, dan penonton. YouTube membutuhkan video yang dibuat oleh konten kreator untuk mengembangkan platfomnya. Konten kreator membuat dan mendapatkan pendapatan dari iklan yang muncul di v ideonya dan p enonton mendapatkan hiburan ataupun informasi yang dibutuhkanya. Tidak jauh berbeda dengan Mahendrayana, seorang konten kreator dan beauty enthusiast bernama Sekar Hestining Maulidya atau yang lebih dikenal sebagai Sese juga mengungkapkan keberpihakannya pada YouTube sebagai televisi masa depan. Ketika ditemui dikediamaannya, perempuan kelahiran tahun 1998 ini mengungkapkan alasan nya mendukung hal tersebut. Menurutnya, banyak program televisi yang tidak relevan dengan kehidupan dan tidak memiliki nilai edukasi. Pandangan mahasiswa Kendati demikian, pihak maha siswa berpendapat lain. Vonia, seorang mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang mengungkapkan alasannya yang setuju t idak setuju, karena keberadaan televisi masih diminati oleh masyarakat berusia 50 tahun ke atas yang jarang menonton berita dan hiburan seperti komedi melalui YouTube. Berbeda d engan generasi milenial sekarang ini yang lebih minat menonton YouTube akan kepraktisannya dalam m encari berbagai konten video misalkan pembahasan soal SBMPTN. YouTube juga dapat diatur konten apa saja yang selayaknya ditonton oleh anakanak dan remaja.
LAPORAN UTAMA
Dok. Iqbal Pemanfaatan YouTube Melalui Video Tutorial
Menilik Peran YouTube dalam Dunia Pendidikan Oleh: Ayu Anggraeni, Fikri Mubarok, dan Lutfiyatul Iftitah | Desainer: Zakiyah
DIMENSI 9
LAPORAN UTAMA Ketersediaan fasilitas pada era globalisasi ini telah menorehkan perkembangan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi, termasuk bidang pendidikan. Menurut Coombs dalam jurnal “Pemanfaatan YouTube sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Kreatifitas Guru Bahasa Inggris Mts-Al Insan”, yang ditulis oleh Diah Retno Anggraeni, terdapat beberapa subsistem yang menentukan keberhasilan pembelajaran. Direktur utama International Institute for E ducational Planning (IIEP) Uni ted Nations of E ducational, Scientific, and Cultural O rganization (UNESCO) di masa pemerintahan Presiden John F. Kennedy tersebut mengatakan bahwa, subsistem tersebut terdiri dari media atau alat pembelajaran, teknologi serta tenaga pengajar. Dalam sebuah proses pem belajaran, peran media cukup penting bahkan sangat penting untuk m emudahkan proses belajar. Dalam proses p enyampaian materi pembelajaran kepada m ahasiswa, biasanya dosen menggunakan media pembelajaran dengan jenis audio visual. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, s erta mempertinggi daya serap dan retensi belajar. Inilah yang disebut d engan media pembelajaran.
Youtube sebagai Aplikasi Media Belajar
Media yang bertujuan untuk menarik minat pelajar terhadap materi pembelajaran yang disajikan ini memang banyak jenisnya. Media audio visual merupakan salah satu jenis media belajar yang dinilai efektif untuk digunakan saat ini, seperti YouTube. YouTube adalah salah satu media sosial yang saat ini bisa diakses oleh siapa saja. Tidak dapat dipungkiri lagi media sosial yang terkenal ini bahkan bisa diakses oleh anak kecil. Banyak sekali yang dapat kita tonton di YouTube. Video hiburan, tutorial melakukan s esuatu, tips dan trik kecantikan, bahkan cara cepat mengerjakan soal-soal latihan juga tersedia di sini. Dalam usaha 10 DIMENSI
menambah pemahaman, mahasiswa dapat memanfaatkan YouTube untuk mempelajari berbagai materi yang dirasa kurang saat di kelas. Dilansir oleh m.cnnindonesia.com dalam artikel berjudul “YouTube jadi A plikasi Media Paling Populer di Indonesia” edisi April 2018, saat ini minat masyarakat Indonesia untuk mengakses layanan video streaming terus meningkat. Konten video tidak lagi dianggap sebagai sarana hiburan semata tapi juga sebagai sarana edukasi. Jika dilihat, memang saat ini pendidikan m ulai mengikutsertakan peran teknologi terlebih media sosial. M ulai dari S ekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, S ekolah Menengah Atas hingga tingkat perguruan tinggi kini tak luput dari kehadiran media sosial dalam pembelajarannya.
Dampak Youtube sebagai Media belajar
Dunia perkuliahan yang menuntut mahasiswanya untuk aktif, membuat mahasiswa membutuhkan banyak referensi materi. Youtube dapat dijadikan salah satu alternatif dalam m enambah pemahaman. Seperti yang dilakukan oleh Angga Wahyu Wibowo, selaku dosen Jurusan Elektro yang memberikan tugas kepada mahasiswanya untuk membuat dan mengupload video di YouTube. “YouTube sebagai teman dalam pembelajaran, mahasiswa juga mendapat pengetahuan tentang cara p embuatan, dan editing. Jadi peran m ahasiswa b ukan hanya sebagai pemirsa YouTube tetapi dapat sebagai konten kreator,” imbuh Angga. Menurutnya, tugas tersebut sejalan d engan salah satu misi Politeknik N egeri Semarang (Polines), yaitu dalam upaya melaksanakan pendidikan tinggi vokasi bidang teknologi dan bisnis yang unggul, berkarakter, dan beretika. Pemberian tugas untuk meng -upload video materi di YouTube dari dosen dirasakan oleh Alia, mahasiswa J urusan Elektro. “Pemberian tugas ini sudah tepat, karena dalam
LAPORAN UTAMA tugas ini seolah-olah kita membuat video tutorial, kita harus tahu tahapannya seperti apa,” ujar Alia. Menurutnya, penggunaan YouTube sebagai penunjang dalam belajar cukup e fektif, karena banyak teman-temannya yang lebih memilih mengakses materi di YouTube daripada membaca materi dari buku. Hal yang sama juga dirasakan oleh Nikado, m ahasiswa Jurusan Akuntansi Polines. “Melibatkan YouTube dalam upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa itu sangat mendukung, karena apa yang kita butuhkan dan apa yang belum kita pahami dapat kita temukan di YouTube,” imbuh Nikado. Dengan menggunakan YouTube s ebagai media belajar, tentunya ada nilai tambah tersendiri. Hal ini dikarenakan, mahasiswa juga dituntut untuk dapat menjelaskan materi yang dibuat di YouTube tersebut kepada orang lain, sehingga keterampilan berbi cara atau public speaking dan pemahaman mendalam pada materi sangat dibutuhkan. Selain itu, diperlukan kreativitas dan inovasi agar video yang dihasilkan tersebut menarik dan mudah dipahami oleh orang lain. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Guru atau Tenaga Kependidikan Kota Semarang, Sri Rahayuningsih. Beliau mengatakan bahwa p embelajaran saat ini lebih menitikberatkan p endidikan karakter
dibandingkan media yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam pendidikan karakter diharapkan menumbuhkan kesadaran mahasiswa sendiri untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Dari proses pembuatan tugas meng-upload video materi di YouTube, mahasiswa yang diberi tugas tak jarang menjum pai kendala. P embuatan ulang video materi salah satunya. Lantaran d irasa belum mendatangkan pemahaman, mau tak mau pembuatan ulang video materi se ringkali dilakukan. Perlu dipahami bahwa, pemahaman setiap orang berbeda-beda, karena setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mencapai titik paham terhadap suatu materi. Selain itu, d engan fasilitas yang ada di YouTube dapat menyebabkan pengguna ketergantungan, sehingga da lam kesehariannya selalu b ergantung pada Youtube dan tidak m engembangkan diri. Dari uraian di atas, dapat d ikatakan bahwa kehadiran YouTube sebagai media belajar m emberi dampak positif maupun negatif. Dampak tersebut t imbul ter gantung pada pengguna Youtube itu sendiri. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam memanfaatkan YouTube. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya, YouTube masih digunakan sebagai media hiburan dan sarana menghilangkan kegabutan.
DIMENSI 11
INFOGRAFIS
Oleh: Dina Riantika, Olivia Novitasari, Arini Sabila
Desainer: Zakiyah
YouTube merupakan sebuah media sosial yang menyajikan berbagai jenis v ideo yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh semua kalangan, termasuk m ahasiswa. Konten yang ditawarkan YouTube sangat beragam, mulai dari hiburan hingga e dukasi. Tak jarang pula YouTube dapat digunakan sebagai media pembelajaran online (e-learning) untuk menunjang kegiatan belajar bagi mahasiswa. Oleh karena itu, kami dari kru magang LPM Dimensi melakukan riset terhadap 251 mahasiswa secara acak sebagai responden mengenai pemanfaatan YouTube di kalangan mahasiswa.
Seberapa sering Anda meng gunakan YouTube sebagai media pembelajaran?
Seberapa sering Anda melihat YouTube dalam sehari?
23,9% 41,8%
> 1 jam 1-3 jam < 3 jam
34,3%
1,6%
Tidak Pernah
51,8%
Jarang
46,6%
Sering
12 DIMENSI
Menurut Anda, Apakah YouTube merupakan media informatif?
YA
6%
97,2% Lainnya
Film
Game
Musik
Edukasi
Tutorial
Vlog
6,4%
10,8%
15,1%
18,3%
20,7%
22,7%
Konten apa yang sering Anda tonton?
TIDAK
3,8%
INFOGRAFIS
Menurut Anda, Apakah YouTube merupakan media interaktif?
YA
89,2%
YA
78,1%
Apakah dalam perkuliahan Anda memanfaatkan YouTube sebagai media pembelajaran?
TIDAK
YA
76,9%
10,8%
TIDAK
21,9%
Menurut Anda, Apakah YouTube dapat menjadi referensi dalam membantu tugas perkuliahan Anda?
TIDAK
23,1%
UMUM
51,8%
Sains
14%
BAHASA
13,1%
DESIGN
13,2%
LAINNYA
7,9%
Kategori chanel apa yang sering anda lihat?
Kesimpulan: Dari riset yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar m ahasiswa sering menonton YouTube, konten yang lebih sering ditonton ialah konten keseharian (vlog atau tutorial) dibanding konten edukasi. Meskipun begitu banyak responden mengaku sering memanfaatkan YouTube untuk media pembelajaran dan referensi tugas kuliah karena memuat beragam informasi. Mahasiswa menganggap bahwa konten di dalam YouTube mudah dipahami karena disajikan dalam bentuk video, YouTube juga dinilai informatif dan interaktif, karena memuat banyak informasi di dalam konten dan dapat berinteraksi melalui kolom komentar ataupun Live Chat. Sejauh ini YouTube boleh dibilang cukup berperan sebagai media edukasi, karena hampir sebagian besar r esponden memanfaatkan YouTube sebagai media pendukung dalam proses perkuliahan, tetapi dari segi pemanfaatan secara pribadi, responden cenderung jarang menggunakan YouTube untuk mengakses konten edukasi.
DIMENSI 13
LAYANAN MASYARAKAT
Iklan Layanan Masyarakat Ini Dipersembahkan Oleh : Lembaga Pers Mahasiswa
14 DIMENSI
DIMENSI
LAPORAN KHUSUS
Kompleksitas Bisnis Startup, Tren Bisnis yang Tak Mudah Diikuti
Illustrator : Safi’atun Naja Oleh: Rif’atul Qonita, Bunga Kiscahyaning, Aisyah Nabillah | Desainer: Novita Alya
Era teknologi membuat bisnis berevolusi menjadi terdigitalisasi (e-bussiness). Salah satu implementasi dari e-bussiness adalah startup. Dilansir dari Liputan6.com dalam postingan berjudul ‘Pengertian Startup Adalah, Sejarah Singkat dan Karakteristiknya’, startup diartikan sebagai suatu bisnis yang baru saja berdiri dan berkembang dengan didukung oleh layanan digital dan membutuhkan banyak pendanaan untuk beroperasi dengan kelompok kerja yang minimalis. Startup berawal dari inovasi yang menjadi solusi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat menggunakan teknologi. Tri Asworo, Co-Founder Tumbas.in, salah satu startup e-commerce di Semarang me nyatakan alasannya memilih bisnis startup. 16 DIMENSI
“Karena sudah zamannya teknologi, jadi sebisanya menyelesaikan masalah di sekitar kita dengan teknologi. Inovasi startup yang saya buat adalah mempermudah pem belanjaan ke pasar tradisional melalui a plikasi dan membantu pasar tradisional agar lebih maju,” tutur Tri Asworo. Tren Bisnis Startup di Kalangan Milenial Indonesia Startup Indonesia yang didirikan m ilenial dengan usia rata-rata 35 tahun seperti G ojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, Ovo, Ruang guru, Kita Bisa, dan Sayur Box berhasil bersaing di kancah global. Hal ini membuat bisnis ini tren bagi milenial untuk b erinovasi
LAPORAN KHUSUS
membuat startup-startup baru. Tak hanya perdagangan, tetapi juga games, properti, konsultasi kesehatan online, asuransi, inves tasi online, pembukuan online, bahkan asisten pribadi online, dan masih banyak lagi. Dilansir dari artikel Detikinet yang berjudul ‘Menkominfo: Indonesia Punya 2.193 Startup di 2019’ memaparkan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate saat berbicara dalam diskusi Spotlight On Indonesia Unicorns And Digital Economy Advancement: The Big Picture. Johnny menyebutkan bahwa Indonesia menduduki urutan n omor lima dunia startup ranking dengan jumlah perusahaan rintisan 2.193 buah pada t ahun 2019. Ini sangat memungkin kan karena maraknya penggunaan internet oleh m asyarakat Indonesia. Menurut Fuad Widyantoro, dosen Sistem Kelembagaan Keuangan Politeknik Negeri Semarang (Polines), startup menjadi tren di kalangan milenial karena berbasis teknologi. Kecenderungan anak muda yang senang dengan teknologi akan menciptakan inovasi baru. “Startup menjadi tren di kalangan milenial karena memang ber basis web, aplikasi, dan mobile. Anak muda suka dengan teknologi,” tuturnya. Milenial yang mem punyai latar belakang Teknologi Informasi (TI) cenderung melirik bisnis startup, karena dasar dari bisnis ini adalah digital. Mereka membuka bisnis startup, freelance, maupun bekerja di salah satu perusahaan startup. Membangun Bisnis Startup Tidak Bisa Sekedar Mengikuti Tren Tren merupakan suatu kecenderungan dan bisa memengaruhi orang lain. Ada nya tren startup membuat milenial mudah ter bawa arus dan sekedar mengikuti tren bisnis. Banyak pengusaha yang gagal dalam bisnis startup disebabkan hanya mengikuti tren tanpa perencanaan yang matang, terlebih pengusaha yang tidak mempunyai basic ilmu
TI. “Jika ingin membuka bisnis startup, dilihat dulu berapa persen rasio keberhasilannya. Bisnis itu harus punya visi, jangan ikut-ikutan. Lihat dulu inovasinya sudah ada atau belum. Bisnis startup itu harus ada mentor agar tidak tersesat,” tambah Fuad. Ia juga menambahkan alasan banyaknya bisnis startup yang berhenti di tengah jalan. “Kebanyakan karena hanya mengikuti tren, kurang fokus, skill programmer dan desain yang amatir, kalah bersaing, ke mudian ide inovatif yang bocor. Pembuatan bisnis ini dibutuhkan kesabaran dan sangat menyita waktu,” tutur Fuad. Dilansir dari Warta Ekonomi yang ber judul ‘Ini Alasan 90 Persen Startup di I ndonesia Gagal’, pengamat ekonomi digital yang juga CEO PT Duta Sukses Dunia, Yudi Candra, meng ungkapkan dari banyaknya startup di Indonesia, yang sukses sekitar 1% saja, sedangkan 99% gagal. Diperlukan passion, fokus, skill programmer dan d esain, inovasi baru, dan tim yang solid dalam membangun bisnis startup. Modal awal menjadi tonggak berdirinya startup. Sulit untuk mendapat modal awal dari investor karena harus siap menghadapi resiko yang ada. Tak hanya itu, saat mendirikan bisnis startup kita akan menghadapi banyak tantangan. Tri Asworo juga meng ungapkan tantangan yang ia ha dapi kala itu. “Tantangannya yang pertama yaitu teamwork, adanya perselisihan antar anggota tim, sulit untuk menyatukan visi yang sama dalam berbisnis. Kedua, terjadi kesulitan pada modal. Untuk saat ini kami belum ada investor, masih menggunakan uang pribadi sebagai modal,” ungkapnya. Para milenialpreneur dapat menjadi tonggak perekonomian bangsa. Namun, milenialpreneur harus bekerja keras, tidak sekedar mengikuti tren. Selain itu, kita h arus lebih kreatif lagi dalam menganalisis ke butuhan pasar sehingga bisa membuat produk yang mampu bertahan di pasar dalam waktu yang lama.
DIMENSI 17 04
Illustrator : R. Satrya Bramantya
di Era Digital
Peluang Startup
LAPORAN KHUSUS
Oleh: M. Reski Efendi, Silvia Naada, Mery Nilna | Desainer: Novita Alya
Di era globalisasi yang serba digital, per ekonomian sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu bentuk dalam menjalankan perekonomian tersebut adalah dengan mendirikan sebuah usaha, baik ber upa usaha mikro, usaha kecil, maupun usaha menengah (UMKM). UMKM menjadi p ilihan bagi mereka yang baru saja m erintis usahanya sebagai langkah awal untuk berkecimpung di dunia usaha. Di era yang semakin digital, pastilah memiliki banyak perkembangan
18 DIMENSI
khususnya dalam bidang perdagangan. Saat ini ani oleh startup. Istilah startup sering diartikan sebagai usaha yang baru dirintis atau baru berkembang, dan belum lama beroperasi. Startup merupakan perusahaan rintisan b erbasis digital yang berperan sebagai media p romosi. Para pelaku usaha mikro dapat bergabung dengan startup dengan mencantumkan produk atau jasa miliknya agar bisa tersebar luas melalui platform digital. Dengan menyediakan berbagai
LAPORAN KHUSUS kemudahan dan fasilitas, startup menjadi platform yang menjanjikan bagi para pelaku usaha. Kendala bagi Pelaku Usaha Pada umumnya pengusaha yang baru merintis usaha sering kali muncul berbagai permasalahan, seperti rendah nya kua litas produk yang dihasilkan, keterbatasan m odal yang dimiliki, dan terbatasnya akses dalam memasarkan barang. Untuk mengatasi hal tersebut, para peng usaha membutuhkan semacam pelatihan serta arahan dalam menjalankan usahanya agar usaha yang mereka miliki dapat terus berkembang. Biasanya me reka tergabung dalam komunitas usaha mikro yang berada dibawah naungan Dinas Koperasi dan UMKM di setiap daerah. Rani, selaku staf pemberdayaan usaha mikro di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, mengatakan bahwa kekurang an UMKM terletak pada mindset para pelaku usaha dan kesinambungan dalam usaha yang dijalankan. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang mengadakan berbagai macam pelatihan dan bimbingan untuk para pelaku usaha. Pelatihan tersebut bekerja sama dengan beberapa instansi, seperti sertifikasi izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) yang bekerja sama de ngan Dinas Kesehatan Kota, sertifikasi halal dengan Departmen Agama dan Majelis Ulama Indonesia, dan pengeluaran kekayaan hak intelektual dengan Direktoral Jendral Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Berbagai Kemudahan yang Ditawarkan Perusahaan Startup Startup menjadi primadona tersendiri bagi para pelaku usaha karena kemudahan dalam menjalankan usaha yang memanfaat kan teknologi. Bagi para pelaku usaha, s tartup lebih m embantu dan me mudahkan untuk berpindah dan memperluas akses pasar tidak hanya secara offline, tetapi juga secara online. Startup memberi kan be berapa kemudahan kepada pelaku usaha dalam menjalankan usahanya, seperti kemudahan komunikasi de
ngan p elanggan, kemudahan transaksi pem bayaran, dan kemudahan pemasaran produk. Bagi UMKM, perusahaan startup me miliki potensi yang besar untuk memasarkan u saha-usaha yang belum t erekspos. Usaha-usaha yang tergabung memungkinkan dilirik dan dijangkau para konsumen sekalipun dengan jarak yang jauh. Penggunaan aplikasi yang dibuat oleh p erusahaan startup menjadikan UMKM yang dijalankan terasa le bih efisien dan praktis. Dari berbagai kemudahan yang d itawarkan, para pelaku usaha mikro mulai melirik dan tertarik dengan startup. Salah satunya fitur yaitu live streaming, di mana penjual melakukan siaran langsung melalui aplikasi tertentu dan ber interaksi dengan pembeli secara real-time. Hal tersebut menjadi cara baru dalam mempromosikan suatu produk. Dilansir dari laman CNBC Indonesia, dari 58 juta usaha mikro yang ada di Indonesia sebanyak 8 juta atau 14% usaha telah b eralih ke platform online. Hal itu menandakan bahwa ketertarikan para pelaku usaha kepada perusahaan startup cukup tinggi. Terus Berinovasi Agar Tak Ketinggalan Dari banyaknya keunggulan yang d imiliki perusahaan startup, tentunya terdapat kelemahan yang ada. Dari kelemahan yang dimiliki, perusahaan startup dituntut untuk cepat dan tanggap dalam merespons berbagai kritik dan saran dari masyarakat terutama dari penggunanya. Selain itu, perusahaan startup juga dituntut untuk menyelesaikan perma salahan dengan berbagai inovasi yang mereka punya. Jika tidak, para pelaku usaha yang memakai jasa startup terancam ditinggalkan. Di era yang serba digital ini, p erusahaan startup menjadi primadona tersendiri. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, agaknya pengusaha pemula akan memilih model startup untuk menjalankan usaha pertamanya. Selain harus memanfaatkan teknologi dengan tepat guna, perusahaan startup harus tetap menjamin mutu, danjuga terus berinovasi untuk keberlangsungan usaha yang lebih baik. DIMENSI 19
SOSOK
Hero Wijayadi,
Dok. Pribadi
Jadikan Bisnis sebagai Lifestyle Oleh: Aida Farzanah, Aldisa Mutiarasari | Desainer: Novita Alya
Hero Wijayadi, seorang founder Â(pemilik) startup kelahiran Semarang, 19 Maret 1982 ini telah dikenal banyak orang berkat bisnisnya. Sebelum terjun ke dunia bisnis, ia sempat menempuh pendidikan magister (S2) Information Technology (IT) di Monash University, Australia. 20 DIMENSI
SOSOK
Latar Belakang Terjun dalam Bisnis Kesuksesannya tidak telepas dari pengorbanannya merintis bisnis dari nol. Ia pernah mencoba berkarir di A ustralia, akan tetapi karena faktor keluarga dia memutuskan kembali ke Indonesia untuk m eneruskan bisnis orang tuanya. Sayangnya, sekitar tahun 2016 m engalami masalah finansial yang menyebabkan tutupnya bisnis tersebut. Hingga akhirnya tercetuslah sebuah ide untuk terjun dalam dunia bisnis online, mengingat dunia o nline pada saat itu sedang dalam tahap berkembang dan sesuai dengan passion-nya dalam bidang IT. Sebelum terjun dalam dunia bisnis, Hero sempat memiliki pengalaman kerja di sebuah bank swasta di Jakarta selama satu tahun dan pernah menjadi dosen di salah satu akademi swasta. Namun, sejak awal keinginannya hanya menjadi enterpreneur. Alasannya karena melalui bisnis dia m erasa lebih bisa mengembangkan diri dan p unya dampak besar bagi banyak orang di banding bekerja sebagai karyawan. Sebagai seorang internet marketer, ia k erap melakukan hobinya y aitu membaca dan self development guna menambah nilai dan pengalaman diri s erta merancang strategi dan inovasi bagi pemasaran bisnisnya. Hero menuturkan bahwa bisnis bukanlah hobinya. “Menurut saya, hobi itu tidak serius, hanya untuk kesenangan saja, sedangkan bisnis ialah bagian dari hidup saya, jadi bisnis itu bukan hobi m elainkan lifestyle.” Banyak sekali m anfaat yang diperoleh dari berbisnis diantaranya menjadi berkah bagi banyak orang, baik material maupun non m aterial. Secara material, ia dapat membantu stafnya menghidupi keluarganya, dapat b erkontribusi membantu beasiswa anak-anak sekolah yang tidak mampu, dan memberi manfaat untuk para klien melalui produk dan jasa, serta berkontribusi terhadap negara melalui pajak. Secara non material dilakukan nya dengan berbagi pengalaman dan mentoring, misalnya melalui radio dan seminar-seminar. “Di
samping saya berbisnis saya juga m engatur waktu dan energi agar seimbang. Tidak hanya sukses di bisnis saja, melainkan di keluarga, spiritual, hubungan dengan orang lain, kesehatan juga diperhatikan,” ungkapnya. Sebuah Pencapaian Prestasi Kesuksesan Hero tidaklah diraih d engan serta merta. Rintangan dalam menjalankan usaha pernah dialaminya. Beberapa startup yang ia bangun harus dihentikan. Namun, ia tak b egitu saja menyerah. Untuk membang kit kan usahanya kembali, ia mengatasinya dengan meningkatkan wawasan maupun belajar dari pengalaman orang lain, serta men coba berkolaborasi dengan orang lain. Pada 18 April 2017, ia dipercaya m enjadi mentor dalam sebuah program acara “Gerakan Nasional 1.000 Startup” dan mendapat kunjungan spesial dari tim Google Jepang. Tanggal 24 Agustus 2019, dirinya diundang organisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Asia Pasifik yang berkantor pusat di Singapura, bernama AMTC sebagai pembicara di event Internasional “Asian Pasific E conomic Cooperation (APEC)” di Puerto Varas, Chile mewakili UMKM di Asia Pasifik untuk berbagi pengalaman. Perusahaan yang dikelolanya yaitu Hero Soft Media bahkan mendapat pe ngakuan sebagai Google Partner resmi per tama di Jawa Tengah, hal ini menambah deretan prestasi seorang Hero Wijayadi. Hero yang saat ini menjabat sebagai CEO Hero Soft Media dan Meme Florist menyampaikan beberapa tips kepada para pebisnis muda. Ia menjelaskan bahwa pebisnis di awal karir harus mempunyai high-value skill atau keahlian khusus yang orang memang mau membayar untuk itu, tak berhenti belajar melalui berbagi sumber disertai dengan praktik. “Mulailah dengan menjadi spesialis dulu, setelah lima tahun skill akan menguat dan jika terbukti dibutuhkan orang, lalu mulai pikirkan manajemen bisnisnya, merekrut banyak orang dan mulai membuat sistem,” pungkas Hero.
DIMENSI 21
KAMPUSIANA
MINIMNYA PEMINAT JADI PEMICu PERLUNYA PERBAIKAN PROGRAM LANJUT JENJANG Oleh: Rosita Galuh dan Suzanah, Ilustrator : R. Satrya Bramantya | Desainer : Zahra Ramadhani
Program Lanjut Jenjang atau bisa disebut program LJ merupakan salah satu program pendidikan di Politeknik N egeri Semarang (Polines) yang di buka bagi mahasiswa lulusan Diploma III (D3) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana Terapan (S.Tr). Program LJ bertujuan untuk memberi kesempatan mahasiswa lulusan D3 Polines 24 DIMENSI
agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang se lanjutnya tanpa harus memilih institusi lain. Tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa Polines saja, program LJ juga di buka bagi mahasiswa dari institusi lain yang ingin melanjutkan pendidikannya di Polines. Untuk tahun ini diharapkan pendaftaran masih di berlakukan sama seperti tahun sebelumnya.
KAMPUSIANA
amun, melihat kurangnya peminat di tahun N sebelumnya, program lanjut j enjang di rencanakan akan diberhentikan sementara. Endro Warsito selaku Wakil Direktur (Wadir) bidang akademik Polines menjelaskan bahwa ini bagian dari k esalahan yang tidak diantisipasi sebelum nya. Pada mulanya de ngan dibuka program LJ diharapan banyak dari alumni yang mendaftar akan tetapi yang terjadi sebaliknya. Kebanyakan p endaftar program LJ berasal dari perguruan tinggi lain sehingga pada 2 periode p endidikan sebe lumnya dengan program yang m asih baru dibuka, pembelajaran tetap harus dilaksanakan karena atas permintaan alumni. Program pendidikan tetap berjalan walaupun dengan mahasiswa kurang dari 20 orang. Bahkan pada angkatan pertama, hanya berjumlah 5 orang. Tes Masuk Program LJ Dirasa Sulit Sedikitnya jumlah mahasiswa lanjut jenjang tidak hanya disebabkan oleh peminat yang masih rendah m elainkan juga tes yang diujikan mempunyai tingkat kesulitan tinggi. “Tes yang diujikan berbentuk esai di mana materi soalnya b ukan mata pelajaran umum melainkan sesuai jurusan yang d iambil,” ujar Dadi selaku dosen sekaligus pe ngawas tes program LJ. Selain itu, dari pernyataan Dadi dijelaskan bahwa rata-rata mahasiswa cukup kesulitan dalam mengerjakan tes tersebut, bahkan ada mahasiswa yang lembar jawabnya kosong karena sama sekali tidak bisa mengerjakan soal. Kurangnya jumlah mahasiswa dalam kelas Program LJ ini memberikan dampak tersendiri dalam proses kegiatan belajar mengajar. Se perti yang disampaikan oleh Dhea Aulya, salah satu mahasiswa lanjut jenjang Program Studi Perawatan dan Perbaikan Gedung (PPG). Dhea memaparkan bahwa dari segi pembelajaran dengan jumlah m ahasiswa yang sedikit membuat sistem pembelajaran menjadi kurang efektif. “Kelas saya ada 15 mahasiswa, di mana tiap pembelajarannya tidak dapat melakukan diskusi dengan baik karena minim-
nya mahasiswa,” ucap Dhea. Selain dari segi pembelajaran keluhan juga disampaikan Fikri, salah satu m ahasiswa lanjut jenjang Program Studi M esin Produksi dan Perawatan (MPP). Fikri mengungkapkan bahwa dari segi pembelajaran materi yang diberi kan sudah sesuai akan tetapi dari segi waktu jam pembelajaran berkurang. Di mana yang seharusnya pembelajaran dimulai dari jam 4 siang sampai jam 9 malam, namun pembelajaran sering selesai kurang dari jam 9 malam. Hal tersebut membuat mahasiswa dipaksa untuk memahami materi dalam jangka waktu yang tidak seharusnya. Langkah yang Ditempuh Institusi Dengan berbagai kendala tersebut, pada tahun ini pihak institusi melakukan perbaikan dengan menetapkan kebijakan tambahan untuk program LJ. “Tahun ini ada kebijakan tambahan di mana program LJ akan dibuka jika maha siswa yang diterima memenuhi kuota sekitar 20-24 orang,” ungkap Endro. Menurut penjelasan Dadi, kebijakan ter sebut diterapkan karena pihak institusi mempunyai batas minimal k uota mahasiswa yang diterima, di mana batas m inimal digunakan untuk memberikan honor kepada tenaga pengajar. Dengan demikian, semua beban pengeluar an anggaran juga turut diper hatikan pihak institusi untuk mengantisipasi kerugian yang timbul dari program ini. Beliau juga menyebutkan bahwa dilihat dari apa yang terjadi, mahasiswa yang di terima belum memenuhi batas minimal sehingga kemungkinan institusi bisa rugi. Sementara ini institusi menerapkan konsep subsidi silang. Hal ini berarti bagi mahasiswa kurang mampu tetap dapat mengenyam pendidikan dengan mendapat potongan dalam membayar biaya pendidikan sedangkan untuk m ahasiswa yang mampu dapat dikenakan biaya pendidikan tertinggi. Namun, apabila belum menutupi maka akan ada tambahan pembiayaan dari institusi.
DIMENSI 25
SPEAK UP
Mengungkap Persepsi Fenomena Salah Jurusan Oleh: Nadia Rahmalia, Shabira Yafie I Desainer: Zahra Ramadhani
Dalam dunia perkuliahan seringkali kita menemukan beberapa mahasiswa yang mengaku bahwa dirinya salah jurusan. Salah satu contohnya seperti mereka yang masuk jurusan akuntansi padahal basicnya dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan bidang ekonomi keuangan. Karena hal t ersebut, banyak mahasiswa yang menganggap dirinya salah memilih jurusan. Lalu seperti apa pendapat mahasiwa Politeknik Negeri Semarang (Polines) dalam menanggapi fenomena salah jurusan tersebut. Benarkah salah jurusan itu ada? Yuk simak beberapa pendapat mahasiwa Polines di bawah ini.
Jullia Diah Sukma Jurusan Akuntansi Fenomena tersebut memang ada di sekitar saya. B anyak teman saya yang mengalaminya. Kebanyakan dari m ereka baru menyadari saat mereka tingkat 3 karena tidak nyaman dengan tugas yang bagi mereka terlalu berat. Saya sendiri juga merasakan fenomena tersebut, karena jurusan akuntansi bagi saya berat dan saya m enganggap diri saya salah jurusan.
Raka Adi Pratama Jurusan Akuntansi Saya tidak mengalaminya tapi fenomena tersebut dialami teman kelas saya karena sebelumya dia jurusan IPA tapi mencoba masuk akuntansi, karena di jurusan yang dia inginkan tidak diterima. Saya hanya bisa memberi semangat teman saya dan akhirnya dia bertahan di jurusan tersebut karena faktor kasihan kepada orangtua.
26 DIMENSI
SPEAK UP
Rifa Nurfauzan Al ikhsan Jurusan Elektro Bagi saya wajar jika banyak dari kita pasti pernah mengalami salah jurusan. Sekarang sayapun sedikit m erasa salah jurusan karena susah buat mencerna pelajarannya. Tetapi saya harus ingat sama tanggung jawab saya karena ini sudah keputusan yang dulu saya pilih, dan orang tua saya pun pasti menaruh harapan besar kepada saya.
Rhian Yoga Febriyano Jurusan Teknik Sipil Saya pernah mengalaminya karena belum terbiasa mengikuti program yang telah diberikan sebelumnya yaitu di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), tetapi bukan suatu masalah yang besar ketika saya salah jurusan dan saya memilih untuk bertahan. Yang menjadi masalah b esar dalam diri saya adalah ketika tahu salah jurusan namun tidak mau melangkah apa yang sudah ada di depan. Dan ketika keliru jurusan bukan berarti keliru masa depan.
Aris Jesni Wicaksana Jurusan Administrasi Bisnis Saya sendiri mengklaim diri saya salah jurusan karena setelah berjalan satu tahun susah memahami p elajarannya tapi ingin pindah nanggung juga. Akhirnya saya teruskan sambil memotivasi diri sendiri karena tidak ada yang percuma kita kuliah pasti banyak manfaatnya.
DIMENSI 27
GALERI FOTO
Kesederhanaan Persona Masyarakat Desa
Dok. Anggi
Oleh: Tim Foto | Desainer: Novia Putri
Seorang nenek dengan kayu bakar dibelakang badannya.
Masyarakat desa dengan kesederhanaannya membuat siapapun pasti iri. Tidak melulu harus memakai pakaian yang mewah, masyarakat desa lebih nyaman memakai p akaian yang bisa dibilang sangat sederhana. Masyarakat yang disibukkan dengan kegiatan harian mereka seperti mencangkul, menanam benih padi, mencari kayu bakar, dan mata pencaharian lain yang digeluti sehari-hari. Suasana persawahan yang hijau, hasil perkebunan yang melimpah, udara yang segar dan tidak tercemar membuat a nak-anak senang bermain di luar. Tidak melulu harus bekerja dengan tuntutan yang tidak ada habisnya, kehidupan di desa sebenarnya bisa lebih menyenangkan dan lebih berkualitas jika dinikmati dan tidak dijadikan beban.
DIMENSI 29
Dok. Fia
GALERI FOTO
Petani hendak menanam benih padi di sawah
Dok. Fia
Dok. Iqbal
Petani sedang bekerja mencangkul di sawah.
30 DIMENSI
Seorang ibu sedang bersepeda ditengah teriknya mentari.
GALERI FOTO Dok. Anggi
Dok. Iqbal
Seorang ibu sedang menjemur biji jagung.
Dok. Satrya
Seorang anak hendak terjun ke sungai.
Seorang anak dengan sepedanya.
DIMENSI 31
KOMUNITAS
Merealisasikan Talenta Penyandang Disabilitas Melalui KSD Semarang
Dok. Pribadi
Oleh: Siti Nurhasanah | Desainer: Novia Putri
32 DIMENSI
Dok. Pribadi
KOMUNITAS Satu minggu sebelum liburan berakhir, kami menyempatkan diri kembali ke Semarang untuk mengunjungi sebuah komunitas. Hari itu Senin (10/02) di pagi yang cerah, jalanan terlihat ramai lancar berpacu lurus meng ikuti arus dan tak ada persimpangan untuk tiba ke tujuan. Bermodal s epeda motor beserta atribut lengkapnya, kami tiba di sebuah rumah di Jalan MT. Haryono 266, Semarang. Roemah Difabel atau yang sering dikenal dengan Roemah D merupakan tempat yang digunakan sebagai pusat kegiatan Komunitas Sahabat Difabel (KSD) Semarang. Dalam buku Lintasan Peristiwa Komunitas Sahabat Difabel, disebutkan bahwa KSD merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan penyandang difabel yang memiliki komitmen untuk bekerja sama dalam mengawal pemerintah Kota Semarang mempersiapkan diri menjadi Kota Inklusif di tahun 2016. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), difabel memiliki arti penyandang cacat. Juga berasal dari Bahasa Inggris, yaitu disability yang mempunyai arti cacat atau rusak. Di sinilah salah satu misi KSD untuk menggeser pemaknaan arti bagi para difabel menuju different ability atau kemampuan yang berbeda. Namun siapa sangka, komunitas ini telah terbentuk sejak 31 Juli 2014 dengan empat pendiri yang merupakan ibu dari anak-anak berkebutuhan khusus. Siwi Parwati A. Basri, Windy Aryadewi, Benedicta Noviana, dan Lani Setyadi. Perjuangan yang mereka korbankan demi membentuk komunitas ini bukanlah suatu hal yang mudah. Sulit menghilangkan mindset orang tua bahwa anaknya yang memiliki keterbatasan fisik juga mempunyai
DIMENSI 33
KOMUNITAS
keunggulan di bidang lain. Menik Muwarni, pengelola Roemah D, menyampaikan bahwa mereka juga memberikan dorongan ke pada orang tua untuk mendukung dan membimbing perkembangan anak-anak di Roemah D. Komunitas hasil ini siasi dari Noviana ini di ketuai oleh Hilal Huda. Selain itu terdapat pula sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi yang meliputi humas, kerohanian katolik, kerohanian m uslim, seni dan budaya, pengembangan usaha, dan pendidikan. Aktivitas KSD telah berlangsung selama 5 tahun, sedangkan Roemah D baru beropera si selama 2 tahun dengan ber anggotakan 60 orang dengan berbagai macam bentuk disabilitas. Anna Oktavia Ekasari, salah satu anggota yang telah bergabung dengan KSD sejak awal pendiriannya, merasa kurang percaya diri karena keterbatasan fisik yang dimilikinya. Maka dari itu, sulit baginya untuk meng ikuti sebuah komunitas secara normal. “Melalui KSD, saya mulai bisa melakukan fotografi dan penulisan kreatif. Saya menemukan bidang yang saya minati walaupun dengan keterbatasan yang
34 DIMENSI
saya miliki,” jelas Anna. Seperti kebanyakan komunitas, KSD memiliki kegiatan rutin yang bahkan bisa disebut sebagai sebuah pusat pendidikan. Jadwal kegiatan mereka padat dari hari Senin hingga Sabtu. Berbagai macam keterampilan mulai dari baca tulis, berhitung, menggambar, menjahit, menyulam benang dan pita, vokal, penulisan kreatif, bahasa Inggris, komputer, sablon, fotografi, hingga keterampilan gitar dan drum juga diarahkan. Untuk melatih kepekaan terhadap warna, Menik menetapkan aturan warna pakaian bagi para difabel untuk masing-masing hari dalam satu minggunya. Pengajar yang ada merupakan relawan yang mengajukan diri dan kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa. KSD bahkan memiliki ruang produksi untuk menghasilkan barang ekonomis seperti tas dan pakaian. Produk tersebut selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat melalui RD Shop serta memiliki nama akun yang sama dalam salah satu online shop terkemuka di Indonesia. Keuntungan yang didapat akan diberikan kepada anggota agar mampu mandiri secara finansial dan sebagian digunakan untuk menjaga keberlangsungan Roemah D. Akan tetapi, pemasukan tersebut tentu tidak mencukupi biaya operasional yang dikeluarkan. Oleh karena itu, KSD membuka rekening donasi bagi orang-orang yang tergerak untuk membantu dalam bentuk uang melalui Bank BCA, 8715070908 atas nama Noviana Dibyantari atau Lani S etyadi, serta sumbangan berupa pakaian, buku, ataupun makanan. Karena di rumah inilah para difabel melakukan kegiatan sehari-hari, disinilah tempat mereka berkreasi dan berinovasi, tempat mereka saling menghargai serta merangkul satu sama lain. Kini mereka tak perlu menundukkan k epala, ada singgahan yang sukarela menerima kekurangan mereka apa adanya. “Kecacatan bukanlah penghalang melainkan harus dihargai agar mampu mandiri di berbagai bidang.” (KSD Semarang)
KULINER
Mencicipi
“Sego Tewel Bu Siti” Kuliner Legendaris Khas Pati Oleh: Cintya Sofia, Ilham Afief Desainer: Dina Riantika
Dok: Ririn
36 DIMENSI
KULINER
Apabila anda sedang ber kunjung di daerah Pati, tidak lengkap rasanya jika me lewatkan kuliner khas yang satu ini. Salah satunya yaitu “Sego Tewel Bu Siti”. Warung makan legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1988, kini telah dikelola oleh generasi ketiga mereka. Sego tewel berasal dari kata “sego” dan “tewel”. “Sego” dalam Bahasa Jawa diartikan sebagai nasi dan “tewel” berarti nangka muda. Jadi, sego tewel merupakan nasi yang diguyur sayur nangka muda bercampur dengan kuah santan kecoklatan yang sudah dibumbui dan disajikan di atas piring yang dilapisi daun jati muda. Banyak orang berpikir bahwa sego tewel mirip dengan nasi sayur lodeh, nasi sayur gori, dan nasi gudeg karena penggunaan nangka muda sebagai bahan dasarnya. "Perbedaan sego tewel dengan lainnya itu kalau sego tewel ciri khasnya pakai alas daun jati muda supaya muncul aroma khas saat kuah sayur tewel diguyurkan di atas nasi yang masih hangat. Bumbunya yang gurih dan sedikit pedas juga bisa menambah cita rasa sego tewel," ujar Siti, selaku pemilik warung makan "Sego Tewel Bu Siti". Kuliner ini b iasanya ditemani oleh irisan tempe goreng, bakwan, dan k erupuk s ebagai pelengkap. Hal tersebut sengaja dipertahan kan sejak g enerasi pertama berdirinya warung makan ini. Bagi Siti, membuat sego tewel sendiri sangatlah mudah. Hanya membutuhkan bahan-bahan seperti, nangka muda yang telah dikupas dan direbus, santan, dan beberapa bumbu sederhana seperti bawang
merah, bawang putih, merica, kemiri, laos, dan penyedap rasa. Rempah-rempah yang khas membuat cita rasa sego tewel ini tidak terlalu asin dan tidak terlalu manis. Ditambah dengan sedikit irisan cabai merah sehingga menambah kenikmatan saat menyantapnya. Warung makan “Sego Tewel Bu Siti” berlokasi di Kabupaten Pati, lebih tepatnya di Dusun Ngerang, Kecamatan Tambakromo dan mempunyai satu cabang di daerah Pasar Pragola, Kecamatan Margorejo. Pengunjung nya tidak hanya dari Pati saja, tetapi juga berasal dari luar kota, antara lain Semarang, Demak, Kudus, Jepara, dan lain-lain. Bahkan, ada juga yang dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Nigeria. Harga sego tewel yang dibandrol sangatlah terjangkau. Jika di Dusun Ngerang harga seporsi Rp3.000,00 sedangkan di daerah P asar Pragola seporsi Rp5.000,00. Untuk lauknya hanya Rp500,00 per biji. H arga sego tewel di dua tempat tersebut hanya terpaut Rp2.000,00 dikarenakan daerah Pasar P ragola berada di dalam kawasan sentra oleh-oleh dan p roduk unggulan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Pati. Jika ingin menikmati “Sego Tewel Bu Siti”, anda dapat datang di Dusun Ngerang pada sore pukul 15.00 - 20.00 WIB atau di daerah Pasar Pragola pada pagi pukul 08.00 - 20.00 WIB. Kuliner ini tidak kalah nikmat dengan yang lain. Cita rasa khas yang dihasilkan akan terasa spesial dan berbeda. Rasanya sudah tidak bisa diragukan lagi sehingga dapat memanjakan lidah bagi penikmatnya.
DIMENSI 37
PLESIR
Menelusuri Desa Desa Wisata Wisata Tempur Tempur dengan Sejuta
Keindahannya
Dok. Ilham
Oleh: Ririn Anjarwati, Eliza Latifia, Fahri Pasha Desainer: Zakiyah
Dok. Adib
Penanda masuk Desa Wisata Tempur
Akses masuk menuju Bukit Bejagan
38 DIMENSI
PLESIR
Perjalanan saya dan teman-teman dimulai pada Kamis, 30 Januari 2020 tepat pukul 08.00 WIB. Kami berangkat dari Semarang untuk menyambangi Desa Tempur yang terkenal akan Kopi Tempurnya. Desa ini merupakan sebuah desa wisata yang terletak di Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Pagi itu, keberuntungan berpihak kepada kami karena mentari tidak bersinar dengan teriknya. Perjalanan kami tempuh sekitar empat jam dengan Google Maps sebagai pemandu jalan. Terhitung sebanyak empat kali kami mengistirahatkan diri sambil mencari jalan terdekat agar cepat tiba di Desa Wisata Tempur. Jalan yang kami lewati sedikit ekstrem karena selain berkelok-kelok juga terdapat tikungan tajam sehingga harus berhati-hati. Perjalanan panjang kami tidak sia-sial dengan apa yang kami lihat sungguh indah alam ciptaan Tuhan. Sesampainya di Desa Tempur, kami di sambut dengan pemandangan terasering, tegalan sawah, kebun kopi, air terjun, serta aliran sungai. Kami memutuskan untuk singgah sejenak menikmati segarnya air sungai. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menelusuri Desa Tempur hingga sampai di Dukuh Duplak yang terletak di ujung paling tinggi. Setelah beberapa menit, sampailah kami pada sebuah rumah seorang pengelola Candi Angin yang merupakan salah satu destinasi wisata di desa tersebut. Di sana kami bertemu dengan Junaedi, pengelola di sini yang memberikan informasi tentang Desa Wisata Tempur. Asal Usul Desa Wisata Tempur Kata “tempur” mempunyai simbol tersendiri berasal dari pertemuan antara Sungai Kaligeris dan Sungai Kedukruyung yang menjadi satu lokasi di bawah tower. Selain itu, terdapat punden Mbah Romban
yang ada Patung Ganesha dan Yoni. Junaedi juga menjelaskan bahwa “Yoni” berarti pasangan, sedangkan “Lingga” merupakan simbol dari jenis kelamin wanita. Pertempuran antara kedua sungai menjadi satu berada di bawah punden Mbah Romban yang disebut dengan Sungai Kaliombo. Desa Tempur memiliki tujuh dukuh y aitu Dukuh Nggodang, Karang Rejo, Nglagah, Pekoso, Petung, Miren, dan Duplak. Ada beberapa destinasi wisata di beberapa dukuh seperti: Dukuh Karang Rejo terdapat Kali Gelis, Dukuh Miren terdapat Kali Ombo, dan Dukuh Duplak terdapat Candi Bubrah, Sumur Batu, Puncak Gajah Mungkur, Bukit Bejagan, dan Candi Angin. Kami mendapatkan informasi tentang Candi Angin dari Junaedi selaku pengelola Candi Angin tersebut. Namun, cuaca dan jalan yang kurang mendukung membuat kami tidak bisa mengunjunginya secara langsung. Candi Angin terletak di Dukuh Duplak yang jaraknya sekitar 3 km dari rumah Junaedi. Candi Angin masih berkaitan dengan Sumurbatu yang memiliki kedalaman sekitar satu meter dengan d iameter 78 cm, tetapi airnya tidak pernah habis walaupun diambil terus–menerus. Warga percaya bahwa hal tersebut berguna untuk mensucikan diri sebelum ke Candi Angin. Hasil penelitian arkeolog, Candi Angin merupakan tempat peribadatan, semedi, meditasi, dan sembahyang yang merujuk pada masa Kerajaan Majapahit. Menariknya, ditemukan sebuah prasasti di Candi Angin yang telah dibaca tapi belum selesai dan isinya mengajarkan “Dilarang seorang laki-laki mengambil istri kedua atau poligami, jika mereka berpoligami maka tidak akan dianggap sebagai kaum dewa Siwa. Selain itu, jika ajaran tersebut tidak dilak-
DIMENSI 39
PLESIR
Dok. Fahri Pengunjung menikmati fasilitas Bukit Bejagan untuk berfoto
sanakan sampai anak cucunya nanti, d unia ini akan seperti kiamat atau selesai,” ujar Junaedi. Mayoritas penduduk desa ini bekerja sebagai petani kopi tempur yang merupakan produk unggulan dari Desa Tempur. Terdapat keunikan dari penduduk desa tersebut yaitu kekentalan adanya sistem barter dalam proses transaksi jual beli. Spot Foto di Puncak Bukit Bejagan Berbicara mengenai Bukit Bejagan, destinasi wisata ini menyuguhkan panorama alam yang sangat memukau dan memanjakan mata. Mulai dari pegunungan dan lembah yang mengelilingi bukit serta udara yang sejuk sehingga cocok untuk me-refresh pikiran dari segala penat. Perjalanan menuju ke Bukit Bejagan memang perlu perhatian dari pemerintah pengelola desa ini, akan tetapi jalanan
40 DIMENSI
yang berbatu dan berkelok dengan panorama alam sepanjang jalan menambah kesan tersendiri dari perjalanan kami. Untuk tiket masuk ke Bukit Bejagan sendiri gratis, akan tetapi harus membayar parkir sebesar Rp5.000,00. Beruntungnya kami datang ke Bukit Bejagan pada Hari Kamis, jadi kami tidak membayar sepeserpun untuk menikmati keindahan bukit tersebut. Tetapi jika hari Jumat, Sabtu, dan Minggu tetap ada tarif biayanya. Bagi kalian yang ingin berburu foto bernuansa alam, destinasi wisata ini sangat cocok karena banyak spot foto yang keren dan instagramable. kalian yang takut untuk mengendarai motor sendiri karena jalan berbatu untuk mencapai bukit tersebut, jangan khawatir karena biasanya ada ojek untuk bisa sampai ke bukit tersebut. Bagaimana, tertarik untuk mengunjungi Desa Wisata Tempur?
PUISI
Sunyi dalam Keramaian Oleh: Vera Linda | Ilustrasi : Novia Putri | Desainer: Salsabilla Az-Zahra
Dalam keramaian aku berjalan Namun engkau menunduk tak menghiraukan Kemana slogan senyum, sapa, salam yang selalu didengungkan? Dalam keramaian kau terus menunduk Dengan mesranya kaca bercahaya itu kau peluk Mengusap lembut bak membelai seorang kekasih Sedikitpun pandanganmu enggan beralih Dalam keramaian aku merasa terasing Lagi lagi menunduk tanpa bising Kau enggan menatap apalagi bercakap Aku kesal, maka ku keluarkan kaca milikku Usapan demi usapan menghanyutkanku Menari liar dalam dunia yang tak lagi nyata Kita semakin dibungkam, benar benar tanpa kata
42 DIMENSI
PUISI
Penjuru Untaian Kata Karya: Allia Salma | Desainer: Salsabilla Az-Zahra | Ilustrasi: Adib Faiz
Terseok langkahnya mengayuh sepeda Merosot didepan mobil tua Nampak seorang wanita separuh baya Asik bermain teknologi layar kaca Dia tertegun tak percaya Lupa kalau zaman sudah beda Dia kira ini kejanggalan Tapi seiring jalan ini kewajaran Satu per satu Seperti diburu waktu Saraf jemari semakin lincah Fokus hanya pada satu arah Kornea mengecil, simpul senyum tercipta Bersarang pada dimensi niskala kala itu ada yang berkata “Ayo semuanya, yang kompak ya!” Senandung irama dimulai Mereka joged gemulai Sampai lupa, Sudah umur berapa?
Jika nanti, Salah satu dari kita mati Jangan tanya kami “Kenapa? Kok bisa?” Potret saja, Sebarkan semaunya pun seperlunya Satir kini tersendat Kuping-kuping itu telah tersayat Hidup adalah rangkaian sebab akibat Jika dirasa tak searah, ya tak dipedulikan pula secuil nasehat
DIMENSI 43
RESENSI FILM
MARLINA SI PEMBUNUH DALAM EMPAT BABAK Oleh : Vidya Rizqiani, Arief Anom Desainer : Salsabilla Az-Zahra
Judul film Sutradara Penulis Pemeran Tanggal rilis Durasi
44 DIMENSI
: Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak : Mouly Surya : Mouly Surya & Rama Adi : Marsha Timothy, Dea Panendra, Yoga Pratama, Egi Fedly : 16 November 2017 : 93 menit 23 detik
RESENSI FILM Tokoh Marlina di film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak adalah seorang wanita kuat dan pemberani u ntuk membela keadilan yang dialami dari perlakuan para perampok. Dengan melewati empat babak yang mencampuradukan perasaan menegangkan, menghibur, dan perlahan- lahan mengungkapkan sosok Marlina yang sebenarnya penuh misteri. Film ini berawal dari kisah seorang janda yang tinggal seorang diri di puncak perbukitan di daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur. R umah Marlina jauh dari rumah penduduk lainnya. Di sudut rumah itulah terdapat seonggok jenazah sang suami Marlina (Tumpal Tampubolon) dengan posisi duduk yang terselimuti kain yang kini menjadi saksi bisu adanya ke biadaban para perampok tersebut. Kedatangan sekawanan perampok yang beranggotakan tujuh orang tidak serta merta hanya untuk mengambil segala harta, akan tetapi harga diri Marlina juga menjadi incaran. Sebelum perampok itu melakukan aksinya, Marlina memberikan racun ke dalam makanan hingga empat perampok meninggal dan dua orang lainnya pergi keluar. Marlina dengan keberaniannya memenggal kepala Markus (Egi Fedly) yang berusaha mempekosanya. Marlina berusaha mencari keadilan ke Kantor Polisi. Dalam perjalanannya ke Kantor Polisi, rintangan - rintangan yang dihadapi Marlina pun dimulai. Penonton disuguhkan sinematografi yang sangat memanjakan mata dan film ini ber usaha melawan hukum, feminisme, dan patriarki yang masih sangat melekat di Indonesia. Akting dari Marsha Timothy berhasil mencuri perhatian dari akting yang penuh emosi dan ekspresi. Egi Fedly dengan minim adegan tetapi berhasil menampilkan sisi jahat dari dirinya, dan juga didukung oleh akting dari Dea Panendra dan juga Yoga Pratama yang berhasil membawa suasana film ini menjadi lebih hidup. Penyampaian dalam film ini lebih disampaikan secara visual dan minim dialog. Namun, film ini didukung dengan
musik yang menambah atmosfer sumba kian terasa dan pesan yang disampaikan film maker bisa diresapi penonton hanya dari visual yang ditunjukkan karena tergambarkan dari akting dari para pemerannya yang penuh ekspresi. Alur dari film ini mudah dipahami karena dalam film ini dibuat empat babak yang menjelaskan perjalanan Marlina. Sayangnya, film ini tersaji dengan logat bahasa Sumba. Hal ini menjadikan orang yang mendengarnya kurang mengerti akan bahasa tersebut. Akan tetapi secara keseluruhan film ini sangat menarik, k arena mempunyai pesan bahwa wanita adalah seorang yang kuat, berani, tidak mudah berkeluh kesah. Tidak hanya itu, film ini menyuguhkan p emandangan tanah Sumba yang indah h ingga menyejukkan mata dan sangat lengkap dipadukan dengan iringan musik yang menenangkan. Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak berhasil mendapat penghargaan kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dan Sutradara Film Panjang Terbaik dalam ajang FFI 2018 berkat akting Marsha Timothy yang menjiwai dalam semua adegan dalam film dan juga ia berhasil mendapat penghargaan Piala Maya untuk Aktris Utama Terpilih pada tahun 2017. Di luar Indonesia, film ini berhasil meraih penghargaan Asia World Film Festifal (AWFF) 2018 yang berlangsung di Culver City, California, Amerika Serikat dan mendapat penghargaan Tokyo FILMeX kategori Grand Prize pada tahun 2017. Penghargaan tersebut diraih karena film ini dikemas secara sangat baik, baik secara skenario, pengambilan gambar, musik, peran dari para pemain, dan pesan yang disampaikan. Film ini sangat layak untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Dari rentang 1-10 kami memberi nilai film ini 8,7. Film ini recommend bagi penonton usia 17 tahun ke atas yang tertarik dengan film bergenre kombinasi drama, thriller dan Satay Western. Selain itu, film ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah umur, karena mengandung unsur kekerasan dan pornografi.
DIMENSI 45
RUBRIK
MISTERI LABIRIN Oleh : Nining Hapsari, Allia Salma Desainer : Salsabilla Az-Zahra
Instruksi: 1.Untuk menyelesaikan tantangan, baca resensi film yang tersedia di halaman sebelumnya untuk mengetahui tokoh dan tujuan akhir dari labirin ini! 2.Isilah titik-titik pada pertanyaan di bawah dengan tokoh yang telah disediakan! 3.Buatlah garis untuk menyusuri jalan keluar dari labirin tersebut!
Selamat bersenang-senang dalam kisah Marlina!
Pertanyaan : Setelah memenggal kepala Markus dengan pedang, kemudian ………….…. membawa pergi sepenggal kepala untuk diserahkan ke kantor polisi sembari melaporkan apa yang telah dialaminya. Diwaktu yang sama pula salah seorang perampok yang bernama ………….…. menjadikan ………….…. sebagai sandera agar Marlina segera datang dan mengembalikan sepenggal kepala Markus untuk dipasangkan lagi dibadannya yang mana itu juga sudah menjadi tradisi dan adat istiadat masyarakat Sumba.
MARLINA
FRENZ Ilustrasi : Zakiya
46 DIMENSI
NOVI
MARKUS
RUBRIK
START
DIMENSI 47
Oleh: Adib Faiz
KANG PROV PROV YouTube - in aja KANGPROV
48 DIMENSI
NGEDIMS
Kini daftar ulang dan pembayaran tak perlu datang ke Polines!
Parkiran Tata Niaga tak kunjung diresmikan
Kegiatan Danusan, alternatif biaya tambahan suatu kegiatan mahasiswa
Program baru, Polines Pay siap geser transaksi manual!
Harusnya sedari dulu, agar liburan tak terganggu.
Motor sudah berjejer tak karuan, mau sampai kapan?
Cukup melatih jiwa kewirausahaan, meski jadi beban saat danus berbarengan.
Lebih cepat karena tak perlu tunggu kembalian.
Pendaftaran jalur SPA diperpanjang! Antusiasme tinggi atau justru kurang diminati?
NGEDIMS DIMENSI 49