BULETIN #2 JULI 2019

Page 1

BULETIN

D’JOURNAL Mewartakan Realita Edisi Juli 2019

Menilik Kesiapan Prodi D3 Dalam Melaksanakan Program Magang Wacana: Ketika Sosmed Bertemu Senja (Bukan Anak Indie) | Hack Life: Kiat Memotivasi Diri Agar Semangat Dalam Berkuliah | Wawancara: Berkenalan dengan Pastuvena, Himpunan dari Prodi Arsitektur | Referensi: Kutukan Phantom of the Opera dalam Serial Omen 5 | Sastra: Tahan


SALAM R Daftar Isi

04 | Topik Utama

Menilik Kesiapan Prodi D3 Dalam Melaksanakan Program Magang

07 | Wacana BULETIN D’JOURNAL

EDISI Juli 2019

DITERBITKAN OLEH:

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Journal Universitas Amikom Yogyakarta

PELINDUNG:

Prof. M. Suyanto, M.Kom

PEMBINA:

Jaeni, S.Kom., M.Eng.

Pimpinan Umum: Adi Ariyanto

SEKRETARIS:

Arfina Mar’atus S.

BENDAHARA: Twenty Febrianti

PIMPINAN REDAKSI: Arsi Imam B.

REDAKTUR ONLINE: Putri Abdi N.

REDAKTUR PELAKSANA:

Dina Fadhilah, Tyasih Ivana N., M.Aufa C.Fayyadl

REDAKTUR:

Adi Bayu Utomo

REPORTER:

Ersla Agung, Ahmad Fadlilah, Adi Bayu U., Rany Z.Nasution, Adi Ariyanto

FOTOGRAFER: Rany Z.Nasution

KONTRIBUTOR:

Tyasih Ivana N., Adi Ariyanto, Rahmat Reza, Rany Z.Nasution

VISUAL:

Ersla Agung, Tyasih Ivana N.

TATA LETAK: Adi Bayu U.

ALAMAT REDAKSI:

Gedung BSC Ruang VI.3.9, Universitas Amikom Yogyakarta _____________________________________________

Email:

lpmjournal@gmail.com

WEBSITE:

www.lpmjournal.id

Ketika Sosmed Bertemu Senja (Bukan Anak Indie)

08 | Foto Journal

Mempertanyakan Fungsi Pemilwa

10 | Wawancara

Berkenalan dengan Pastuvena, Himpunan dari Prodi Arsitektur

11 | Hack Life

Kiat Memotivasi Diri Agar Semangat Dalam Berkuliah

13 | Referensi

Kutukan Phantom of the Opera dalam Serial Omen 5

15 | Sastra Tahan


REDAKSI Salam Pers Mahasiswa!!! Program magang bagi mahasiswa penting dikembangkan perguruan tinggi. Integrasi pendidikan di dalam ruang kuliah dengan magang di berbagai perusahaan/institusi dapat membekali mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantantangan global setelah lulus kuliah. Program magang harus memiliki kesiapan yang matang sebelum dapat dijalankan kepada mahasiswa. Persiapannya sendiri banyak melibatkan elemen kampus: mulai dari Prodi jurusan yang harus menyiapkan kurikulum; dosen yang harus menyiapkan diri untuk kemudian dapat membimbing mahasiswa; DAAK selaku administrasi yang harus dapat mencatat kegiatan, dan; sistem informasi yang harus mengetahui metode pelayanan untuk mahasiswa yang mengambil magang. Pada buletin kali ini, kita akan ‘Menilik Kesiapan Prodi D3 Dalam Melaksanakan Program Magang’ yang ditulis di dalam rubrik Topik Utama. Selain itu, rubrik esai membahas tentang sosial media yang ke-indie-indie-an, pojok sastra, wawancara eksklusif, foto-foto menarik, hacklife, ulasan dari sebuah buku dan coretan estetik.

R

Ayo Berkontribusi

edaksi buletin D’Journal mengundang semua masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta untuk berkontribusi melalui tulisan berupa opini, esai, maupun karya sastra ke alamat email LPM Journal. Kami juga terbuka untuk hak jawab, saran dan kritik berkaitan dengan konten ataupun tampilan dari buletin D’Journal.


04 | D’Journal Edisi Juli 2019

Topik Utama

Menilik Kesiapan Prodi D3 Dalam Melaksanakan Program Magang Reporter : Ersla Agung, Ahmad Fadlilah Redakktur : Adi Bayu U.

Sabtu (20/07/19) lalu, sosialisasi mengenai magang bagi program studi (Prodi) Diploma 3 (D3) Manajemen Informatika (MI) dan D3 Teknik Informatika (TI) diselenggarakan di aula Business Student Center (BSC) Universitas Amikom Yogyakarta. Sosialisasi tersebut merupakan hasil tindak lanjut dari usulan Prodi D3 untuk mengadakan magang.

(matkul) pilihan lain dengan Satuan Kredit Semester (SKS) yang setara. “Kalau tidak bisa, dapat mengganti dengan mata kuliah pilihan lain yang setara dengan empat SKS” ucapnya. Ditemui di waktu yang berbeda, Melwin Syafrizal mengatakan bahwa, “magang itu dilakukan sebagai kredit enam belas SKS, nah Hanif Al Fatta, selaku Ketua Program ke-enam belas SKS itu minimal dilakukan 4 Studi (Kaprodi) D3 MI mengatakan bahwa bulan dan maksimal 6 bulan.” Ucap pria yang magang bagi prodi D3 tidaklah wajib untuk kini menjabat sebagai Kaprodi D3 TI tersebut. diambil, melainkan bersifat pilihan. Jika pun enggan untuk mengambil magang, mahasiswa Melwin juga menambahkan bahwa dapat menggantinya dengan mata kuliah kedepan ia diminta untuk menambahkan


05 | D’Journal Edisi Juli 2019

Topik Utama

rekomendasi magang dengan opsi lain selain lantaran pihak Prodi masih membangun enam belas SKS, yakni delapan SKS dan empat sendiri aplikasi untuk mendata mahasiswa SKS. yang mengambil program magang. “Harapannya ini kalau bisa di develop sama Kesiapan dan kendala kampus” kata Melwin mengakhiri. Dilihat dari kacamata lembaga, program magang harus memiliki kesiapan yang Mengenai sifat magang sebagai matkul matang sebelum dapat dijalankan kepada pilihan dan bukan merupakan matkul wajib, mahasiswa. Persiapannya sendiri banyak Hanif menyarankan kepada mahasiswa yang melibatkan elemen kampus: mulai dari Prodi dirasa tidak siap untuk proses magang—seperti jurusan yang harus menyiapkan kurikulum; kesulitan mencari tempat untuk magang dosen yang harus menyiapkan diri untuk atau kesibukan menyesuaikan dengan target kemudian dapat membimbing mahasiswa; magang—dapat mengambil matkul pilihan DAAK selaku administrasi yang harus dapat lainnya. mencatat kegiatan, dan; sistem informasi yang harus mengetahui metode pelayanan untuk Alasan lain dijadikannya magang sebagai mahasiswa yang mengambil magang. mata kuliah pilihan selain kesulitan mahasiswa dalam mencari tempat untuk magang juga Kesiapan lain yang telah dilakukan oleh untuk mengantisipasi tertundanya waktu Prodi D3 yakni perihal pedoman, aturan, serta kelulusan mahasiswa. berkas-berkas telah disiapkan. Selanjutnya “Kalau mendapatkan tempatnya saja susah yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) berarti kan dia (mahasiswa, -red) secara yang harus diselesaikan oleh lembaga adalah otomatis ada beberapa bulan yang tidak menyangkut sistem informasi kampus yang efektif, apalagi kalau dia sampai terlambat dirasa belum siap. mendapatkan tempat magang itu sampai satu tahun atau satu semester, berarti itu akan Seperti yang diutarakan oleh Melwin menunda kelulusan dia.” Ucap hanif ketika yang juga merupakan Kaprodi S1 Teknik ditemui di ruang Kaprodi gedung enam lantai Komputer (Tekkom) yang mengatakan bahwa, tiga. “sistem informasi universitasnya yang belum ready untuk mendata siapa yang magang, Menyiasati kesulitan tempat yang siapa yang di tempat magang itu, mengambil dihadapi oleh mahasiswa, pihak Prodi topik A, itu kan harus ada catatan. Sementara mencoba mengantisipasi hal tersebut dengan ini kita bikin di sistem kita sendiri,” pungkas berkoordinasi dengan perusahaan yang Melwin. menjadi mitra Amikom, tentunya selain mencari sendiri tempat magang pilihan mahasiswa. Mengenai penggunaan aplikasi “Ada beberapa list perusahaan yang sudah penyimpan awan Drive untuk pendataan ada di kita, tapi memang dari yang kemarin dan pendokumentasian terhadap animo itu ada mitra Amikom yang siap dan ada yang mahasiswa yang mengambil magang, Melwin tidak. Mahasiswa bisa mencari sendiri (tempat berharap semua dokumen tersebut dapat magang ,-red) atau mahasiswa bisa mencari terintegrasi dengan kampus. Hal tersebut berdasarkan rekomendasi kita”.


06 | D’Journal Edisi Juli 2019

Topik Utama

Mengenai sulitnya mencari tempat, Dian Ratri (17.01.3918) yang tahun ini mengambil matkul magang, mengatakan bahwa, “ada juga sih, kan jadi kita nggak dapet referensi dari kampus, nah jadi kita bener-bener cari sendiri di internet gitu. Nah padahal kaya gitu kan lama, dan belum tentu perusahaannya sesuai harapan dan standar dari kampus. Selain terdapat kendala dalam mencari tempat magang, aturan mengenai lokasi magang juga sedikit berbeda antara Prodi D3 TI dengan Prodi D3 MI. Jika lokasi magang untuk Prodi D3 MI dibatasi hanya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lain halnya dengan Prodi D3 TI yang telah mencakup pulau Jawa, seperti yang diungkapkan oleh Melwin, “kalau D3 TI, sudah ada yang permohonan (magang, -red) ke Jakarta, Surabaya, dan Semarang.” Melwin menambahkan bahwa tidak dapat dipungkiri jika kedepan, lokasi magang dapat mencakup wilayah yang lebih luas lagi. “Rekomendasi di pulau Jawa, tetapi dimungkinkan ke depan memang kita buka juga untuk luar pulau Jawa sampai luar negeri.” tutupnya. Pengalaman tambahan Dengan program magang ini, harapan dari Hanif yakni mahasiswa dapat memperoleh pengalaman di tempat magang yang tidak didapatkan di dalam kelas sembari menambah relasi dengan perusahaan tempat mahasiswa magang. Keuntungan lainnya terletak pada saat penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) bagi mahasiswa D3, yakni dengan menjadikan perusahaan tempat mahasiswa melakukan magang sebagai objek penelitian. “Ketika magang itu selesai maka tugas akhirnya selesai tinggal menulis laporan tugas akhirnya saja. Dari tempat magang mereka akan mendapatkan surat bahwa mereka pernah menempuh proses magang selama setiap jam dan itu akan kita jadikan dasar sebagai keluarnya nilai sebagai mata kuliah magang dan sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dimana mereka sudah pernah (magang, -red)”.


07 | D’Journal Edisi Juli 2019

Topik Utama

Mahasiswa akan belajar bagaimana bekerja di perusahaan tempat ia magang. Untuk itu, pesan dari Melwin kepada mahasiswa yang mengambil matkul magang yakni mahasiswa harus dapat memposisikan diri sebagai pekerja di tempat magang. Ia (Melwin) menambahkan, bahwa dengan magang mahasiswa juga akan belajar untuk memiliki rasa tanggung jawab, tidak hanya bagi mahasiswa, melainkan juga untuk perusahaan maupun institusi tempat mahasiswa tersebut magang. “Kalau mahasiswa kan dia mau ngerjain tugasnya atau tidak itu nanti paling ngaruh ke nilai, kalu di tempat magang dia nggak kerja, itu akan berpengaruh kepada operasional. Dia nggak bisa main-main disitu, ada tanggung jawab yang diemban lebih besar.” Dalam pengambilan matkul magang, Dian mengatakan jika awalnya memang rumit karena harus mengurus proposal, namun dengan mengambil magang, akan mempermudah pembuatan TA. “Kalau kita ambil TA kan kita harus nentuin sendiri apa yang mau kita buat, gimana sistemnya gitu kan, dan syaratnya pasti ga boleh ketinggalan jaman, maksudnya harus lebih bagus daripada projek kakak tingkat sebelumnya.” Ungkap Dian. Dian mengaku tidak ada masalah dengan jadwal kuliah dan magang, “Nggak juga, kan dah ga ada kuliah wajib. Tinggal besok pilihan saja, kalo selama nyari sih aku ga keganggu juga, ya intinya pinter-pinter manage pasti bisa ga keganggu.” Komentar serupa juga ditujukan oleh Dedy Hermawan (17.01.3918), ia mengatakan, “kalau mengganggu (kuliah, -red) nggak sih, soalnya magang sudah termasuk jam kuliah jadi kita full magang dan nggak ada kuliah waktu magangnya.” sebut Dedy yang kini magang di perusahaan Imersa. Kepada seluruh mahasiswa yang mengambil matkul magang, Melwin berharap agar mahasiswa dapat mengambil pelajaran di tempat magang mengenai bagaimana bisnis itu mulai dibangun dan akhirnya bisa terus tumbuh seperti saat ini. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh mahasiswa di tempat magang tidaklah diperoleh sewaktu di kuliah, dari tempat magang, juga dapat menjadi modal bagi mahasiswa jika di kemudian hari ingin membangun perusahaan sendiri. Melwin sedikit menyentil mengenai mahasiswa yang ingin segera lulus sekaligus mendambakan memperoleh pekerjaan dengan cepat. “Rugi banget sebenarnya, andaikata mahasiswa yang pengen lulus cepat dan kemudian pengen kerja cepat setelah lulus tapi nggak punya experience untuk bagaimana kerja di sebuah perusahaan.” ucap Melwin. Untuk itu, Ia menekankan perihal kuliah tepat waktu, “Kuliah tepat waktu bagus agar mahasiswa belajar bagaimana dia (mahasiswa, -red) memanajemen waktu serta ngejar target.” Tutup Melwin.


08 | D’Journal Edisi Juli 2019

Foto J

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus Oleh: Arsi Imam B.

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) merupakan kegiatan awal bagi setiap peserta didik yang menempuh jenjang perguruan tinggi. Namun di Universitas Amikom Yogyakarta berbeda. Kegiatan menyambut atau pengenalan kampus kepada mahasiswa baru di Amikom disebut Penggalian Potensi Mahasiswa (PPM). PPM digadang-dagang menjadi acara pengenalan kampus yang bebas akan budaya senioritas dan kegiatan perploncoan.

Cara kampus mengemas kegiatan tahunan ini setiap tahunnya berbeda, mulai dari atribut yang dikenakan, namanama kelompok hingga isi dari acaranya sendiri. Meskipun begitu, PPM tidak kehilangan ciri khas Kampus Universitas Amikom Yogyakarta.

Mahasiswa berbaris mengikuti instruksi dari panitia PPM tahun 2010 untuk pengecekan barang bawaan yang ditentukan pada hari sebelumnya. Journal | Arsi


Journal Tampak mahasiswa sedang menunggu panitia PPM tahun 2010 mengecek barang bawaan yang dibawanya. Sementara itu sebagian mahasiswa yang di belakang telah selesai dan menuju ke tempat lain untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Journal | Arsi

Mahasiswa mengikuti rangkaian permainan dalam acara PPM 2018 untuk melatih kekompakan dalam kerjasama tim. Journal | Arsi

Mahasiswa melalui proses pemeriksaan yag dilakukan oleh panitia devisi ketertiban guna menghindari adanya barang-barang terlarang masuk dalam rangkaian acara PPM. Journal | Arsi


10 | D’Journal Edisi Juli 2019

Wawancara

Berkenalan Dengan Pastuvena, Himpunan dari Prodi Arsitektur

Oleh: Rany Zulaikha Nasution

doc. arsitektur_amikom

Arsitektur di Universitas Amikom Yogyakarta merupakan salah satu Program Studi (Prodi) baru setelah sebelumnya pada 2017, status Amikom berganti dari STMIK menjadi Universitas. Sama halnya dengan Prodi yang telah ada sejak dahulu, Prodi baru pun, yang sebelumnya belum memiliki wadah berhimpun mulai bergegas untuk membentuk wadah tersebut. Tidak terlepas juga untuk wadah berhimpun mahasiswa jurusan Arsitektur. Himpunan Mahasiswa Arsitektur Amikom atau Perhimpunan Arsitektur Vitruvius Rene Descartes yang kemudian disingkat menjadi Pastuvena, merupakan wadah mahasiswa Arsitektur Amikom untuk belajar berorganisasi dan mengembangkan kreatifitas di bidang arsitektur. Berikut adalah hasil wawancara dari ketua Pastuvena, Mutasim Fadluloh (17.84.0039) ketika ditemui reporter lpmjournal.id di Foodcourt kampus

(24/7/2019). Nama himpunan Pastuvena berawal darimana? Pastuvena itu singkatan dari Perhimpunan Arsitektur Vitruvius Rene Descartes. Jadi kita ambil kata-kata dalam nama tersebut dari pilar-pilar tentang arsitektur. Vitruvius berasal dari nama seorang arsitek atau insinyur sipil. Ia menjelaskan bahwa arsitektur yang baik, harus memenuhi syarat soliditas, fungsi dan keindahan. Sedangkan Rene Descartes adalah seorang filsuf dan matematikawan Prancis. Program kerja apa saja yang dilakukan Pastuvena? Setiap awal semester, kita mengadakan pameran arsitektur. Tapi untuk semester ini kita sedang fokus ke kegiatan nasional. Terkait untuk pembelajaran di kampus? Jadi, di Amikom arsitekturnya


11 | D’Journal Edisi Juli 2019

memiliki ciri khas, karena memang kita lebih condong ke digitalnya. Untuk laboratorium jurusan arsitektur masih kurang, kita harus bergantian dalam penggunaannya. Jadi ketika kita membuat sebuah projek harus diselesaikan pada jam mata kuliah tersebut, padahal render aja tidak cukup kalau hanya dua jam. Kalau dari dosennya, lumayan bersahabat daripada kampus-kampus lain.

Wawancara Pesan mahasiswa arsitektur kepada pihak lembaga? Dari pandangan saya pribadi, Amikom kan sudah mempunyai mahasiswa arsitektur, kalau bisa semua urusan arsitektur yang ada di kampus diserahkan saja ke mahasiswanya, kalau tidak rasanya seperti tidak dihargai.

Hack Life Kiat Memotivasi Diri Agar Semangat Dalam Berkuliah Oleh: Rahmat Reza

Bagi pembaca buletin D’Journal yang barangkali merasa kesulitan untuk menemukan inspirasi di kampus, atau kehilangan semangat dalam berkuliah, berikut adalah kiat untuk memotivasi dirimu agar lekas pulih: Jangan pernah merasa perkuliahan itu berat, dengan begitu mindset-mu akan memperlakukan perkuliahan tersebut dengan lebih baik. Dengan demikian kamu tidak akan merasa terlalu terbebani ketika mengerjakannya. Pikirkan tentang hal ini: Jika tugas yang kamu hadapi tidak dipandang sebagai pekerjaan yang membosankan, tetapi seperti sepotong teka-teki yang membantu kamu sepanjang jalur kariermu sebagai mahasiswa, maka mungkin energi yang diperlukan untuk melakukannya akan lebih mudah didapat. Buatlah pencapaian-pencapaian kecil Memiliki tujuan yang besar tidak salah, tapi untuk mencapai kesana akan lebih mudah

kalau kamu membaginya ke bagian-bagian kecil yang mudah dilakukan. Selain terasa lebih ringan dan achieveable, pencapaianpencapaian kecil ini akan membuatmu lebih bersemangat karena kamu merasa telah banyak menyelesaikan tugas dan masalah. Ini akan meningkatkan kepercayaan dirimu juga. Rajinlah membaca Memang terdengar agak klise, tapi membaca dapat membantu kita dalam pekerjaan. Dengan membangun kebiasaan membaca tiap hari, kamu akan menambah keterampilan untuk meringkas bacaan dengan cepat, menemukan kata-kata penting, serta membaca dengan efektif dan sistematis. Selain itu, kamu juga akan lebih mudah menangkap maksud dari tulisan yang kamu baca, sehingga mengurangi kemungkinan misscommunication atau salah tangkap. Prioritas


12 | D’Journal Edisi Juli 2019

Menyusun prioritas sangatlah penting. Jangan sampai kamu dikejar-kejar deadline lain ketika kamu sibuk berkutat dengan pekerjaan yang sangat penting. Perhatikan dengan cermat daftar kegiatanmu, dan singkirkan segala sesuatu yang benar-benar men-demotivasi dan tidak perlu dilakukan. Keep your schedule clean and planned, ini akan membantu mu mengerjakan tugas lebih cepat dan tentunya tidak membuatmu stres.

yang cukup istirahat dan pikiran yang bersih, berkuliahpun akan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Just Do It! Seperti kata pepatah, atau seperti ketika kita mengerjakan tugas akhir. Daripada menghabiskan waktu berfikir kamu tidak dapat melakukannya, lakukan saja. Toh lebih baik menyelesaikan sesuatu tapi tidak sempurna, daripada tidak selesai sama sekali. Rayakan kemenanganmu Kamu pantas mendapatkannya setelah menyelesaikan tugas-tugsmu dengan baik! Selamat!

Selamat Liburan!

Waktu berhenti Semangat berkuliah bukan berarti tanpa istirahat. Bisa jadi kejenuhanmu diakibatkan oleh kurangnya waktu istirahat. Istirahat sangat penting, terutama bagi kamu yang menjalani rutinitas harian, karena dapat mengurangi stres dan menyegarkan pikiran. Dengan tubuh

Hack Life

Ilustrasi: Ivana Tyasih Mariyam


13 | D’Journal Edisi Juli 2019

Referensi

Kutukan Phantom of the Opera dalam serial Omen 5

Oleh: Tyasih Ivana Mariyam

Penulis Editor Penerbit Cover Ilustrator Jumlah Halaman Terbit Genre

Kutukan Hantu Opera adalah lanjutan dari seri Omen dan sekarang sudah sampai yang ke 5, sementara untuk yang ke 6 dan 7 masih dalam proses penulisan. Bagi para penggemar Misteri, Thriller salah satu buku karya Lexie Xu memang harus masuk dalam list buku yang harus di baca. Sudah menjadi ciri khas sang Penulis untuk menceritakan detail para tokoh dalam cerita tersebut, bahkan para pembaca semakin hafal dan mulai mengenal karater, kebiasaan, serta ciri khas dari setiap tokoh. Cerita tersebut tentunya berfokus kepada lima tokoh gadis SMA meski yang menjadi pemecah kasus dalam seri ini hanya 3 diantaranya. Putri Badai si Jutek, Aria Topan si Matre dengan segala cara dan teknik mencari duit, Rima Hujan si Sadako baik hati, kemudian Erika Guruh sang Dewi pembawa masalah, dan Valeria Guntur si Putri penuh misteri. Dalam seri Omen ke 5 ini diceritakan tentang kutukan bagi siapa saja yang akan memainkan drama Phantom of the Opera semua orang di dalamnyanya akan mendapat petaka, bahkan mati. Tetapi hal tersebut diperburuk pada

: Lexie Xu : Novera Kresnawati : Gramedia Pustaka Utama : Regina Feby : 376 Halaman : 12 Juni 2014 : Teenlit, Misteri, Horror, Thriller

malam pementasan satu per satu siswa yang pernah melakukan kejahatan yang dalam seri sebelumnya di temukan menghilang, terluka, bahkan bersimbah darah. Lebih celakanya Valeria malah di culik oleh pelaku. Dari segi cerita semuanya sangat tersusun dengan rapi hanya saja masih banyak drama dan pertanyaan yang muncul dalam seri ini yang mungkin saja akan di lanjutkan di seri berikutnya. Untuk porsi action-nya sendiri dirasa kurang di bandingkan seri–seri yang lalu tetapi tetap memunculkan gelak tawa pembaca dan rasa serius dalam pemecahan kasus, sedikit drama percintaan serta komedi juga ada. Munculnya tokoh baru seperti Damian dan Gill tentu menambah nilai tersendiri. Buku tersebut selalu memiliki ciri dalam segi visualnya seperti warna dasar hitam dan merah darah memberi kesan misteri dan horor. Bahkan ilustrasinya terkesan sederhana tetapi sangat memikat. Untuk harga buku ini memang sedikit mahal dengan harga antara 60an ribu ke atas tetapi tetap tidak mengurangi minat pembaca untuk membaca buku tersebut.


14 | D’Journal Edisi Juli 2019

Wacana

Ketika Sosmed Bertemu Senja (Bukan Anak Indie)

Oleh: Adi Ariyanto

Salah satu peran internet dalam lingkup sosial media (sosmed) saat ini sudah menjadi kebutuhan wajib setelah makan sayur kol atau tidur. Segala macam informasi yang diinginkan, akan lekas tergali ketika jemari kita menari dengan lincah di permukaan gawai pintar. Tak ada lagi angon (mengembala, -red) sapi di sawah atau jongkok di pinggir sungai dengan joran di tangan hanya untuk bertemu dan berbagi informasi dengan orang lain yang sejatinya ada di zaman kakekku masih muda. Masifnya peran sosmed dalam kehidupan, terutama bagi darah muda darahnya para remaja, sosmed kerap dipergunakan untuk stalking mantan, dijadikan tempat berdoa yang seakan-akan Tuhan menjadi nyata di dunia maya. Kini sosmed sedikit banyak beralih fungsi menjadi ajang ‘unjuk gigi’, yang boleh dibilang sudah kebablasan. Bahkan, sosmed layaknya seperti medan pertempuran sampai titik darah penghabisan, demi memperjuangkan retorika dan sebuah kepentingan bagi segelintir golongan. Ibarat kata, sosmed sekarang sudah nggak asyik buat dilabeli just for fun. Becanda dan bergurau sedikit ujung-ujungnya banyak yang berdebat saling bertukar kedunguan dengan dalih Undangundang Informasi Transaksi dan Elektronik (UU ITE). Tidak hanya itu, hal yang keblablasan lainnya adalah generasi saat ini mudah mempercayai berita, artikel atau tulisan-tulisan di sosmed yang terlahir haram simpang dari mana asal usulnya, atau bahasa kerennya ‘HOAKS’. Meski belum seratus persen kebenarannya, tanpa cek dan ricek atau crosscek nilai UAS, banyak yang begitu saja dengan polosnya membagikan kembali berita, artikel atau tulisan-tulisan hoaks tersebut. Ini yang mengakibatkan dua belah pihak yang dulunya sayang-sayangan menjadi serang-serangan, yang dulunya saling tertawa sekarang jadi jemawa, bahkan yang dulunya saling memuji sekarang bisa saling melaporkan untuk dibawa ke jeruji.

Saat ini sudah tidak memungkinkan menjadi hipokrit untuk menyalahkan keadaan. Disamping itu, saya yang masih merasa muda namun tak muda-muda amat ini, menjadi rindu saat dulu sosmed cuma menjadi ladang curhat dan ‘nyikil’ dengan status galau buat gebetan yang nggak peka atau ajang pamer-pamer foto lucu tapi ganteng saat masa sekolah dulu. Tertawa bareng tanpa memandang latar belakang, bahkan tidak ada istilah siapa aku atau siapa kamu. Beranda sosmed mengalir dengan santun. Jika sudah begini, kita sebagai mahasiswa seharusnya melakukan apa? Ya, satu kata, Kritis! Bukan kritis yang mengajak turun ke jalan sambil teriak-teriak pakai TOA, bukan juga mengajak memusuhi pemerintah yang memang sudah buta dan tuli dari sananya. Tapi kritis yang dimaksud disini ialah menjadikan diri kita lebih kreatif, yang kemudian membuat bangsa ini lebih berwarna kembali lalu bermanuver cantik. Kongkritnya seperti apa? Sama-sama mnyuarakan kebenaran, menyuarakan kedamaian dari suara hati anak muda yang mengedepankan kasih sayang yang paling dalam kepada dirimu kasih. Jika masyarakat sekarang sudah jengah dengan media-media mainstream yang tengah dikuasai oleh orang-orang yang punya kepentingan. Saatnya sekarang kita bersuara menggunakan media-media mahasiswa yang menjadi media alternatif bagi khalayak. Tidak usah muluk-muluk untuk menjadi mahasiswa ‘keren’ di kampus, kalau urusan tugas saja masih CTRL-C -> CTRL-V, edit dikit, kumpul. Kampus itu miniatur negara, banyak keberagaman. Lakukan perubahan trend di kalangan mahasiswa, karena ukuran keren bukanlah dilihat dari seberapa good looking, style atau penggunaan diksi caption dalam foto kalian di dunia maya. Tapi lebih kepada pemikiran.


15 | D’Journal Edisi Juli 2019

Oleh: Rany Zulaikha Nasution

Sastra Tahan

Aku tertekan Sebab kamu terlalu laju Aku terburu Sebab kamu terlampau pacu Sebenarnya bisa henti Namun nafsu menguasai Sejatinya mampu jeda Namun maya menjajah nyata Menghamba pada waktu, Menuhankan arloji Kamu terlalu lari Melupakan nafas yang kian sengal Tahanlah, ini belum hari mu. Jangan memaksa mengupgrade diri.



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.