1 minute read

Direktur Pondok Shabran: Kita Evaluasi

UMS, Koran Pabelan – Pondok

Hajjah Nuriyah Shabran kembali terapkan pembatasan jam malam untuk mahasantrinya. Hal tersebut dinilai kurang efektif oleh sebagian mahasantri yang aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa.

Advertisement

Selaku Direktur Pondok

Shabran, Nur Rizqi Ferbriandika menjelaskan, bahwa pembatasan jam malam bagi mahasantri sempat ditiadakan beberapa waktu lalu. Hal tersebut, disebabkan karena pembina lama kurang tepat dalam mengurus beberapa aturan yang ada serta kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM). “Jadi ini bukan kebijakan baru, karena sekarang SDM-nya sudah ada, satpam juga ada dua, sekarang (kebijakan jam malam –red) dikembalikan lagi,” ungkapnya, Kamis (9/3).

Ia juga menyampaikan, bahwa batas jam malam yang berlaku, disepakati pada pukul 23.00 WIB dan bagi mahasantri yang melanggarnya akan dikenakan absen. Nur menjelaskan bahwa tidak ada batasan dalam absen tersebut, tetapi di akhir semester akan ada evaluasi performa bagi mahasantri. “Kalaulah misalnya dia terlalu sibuk di luar, tidakpernahikutkegiatan,absennya telat terus, telat salat Subuh, ya, kita evaluasi, mungkin tempatnya bukan di Shabran,” jelasnya.

Nur melanjutkan, bahwa kebijakan tersebut merupakan salah satu kedisiplinan, bagi mahasantri nilai, kebijakan ngat efektif hal yang tidak lingkungan

“Supaya lebih bergadang bermanfaat,”

Akbar mahasantr mengatakan dok seharusnya rum diskusi sebelum kembali kebijakan lam. Menurutnya, kembali kebijakan rangefektif mahasantri dalam kegiatan organisasi mahasiswa. “Kalau dilihat dari sudut

This article is from: