2 minute read

Adakan KKN, Perwakilan Mahasiswa dan Dosen UMS

UMS, Koran Pabelan – UMS membuka pendaftaran bagi para mahasiswa dan dosen yang ingin mengikuti program

KKN (Kuliah Kerja Nyata) KI (Kemitraan Internasional) dan PPM (Program Pemberdayaan

Advertisement

Masyarakat) KI KKN Malaysia. Terdapat syarat yang harus dipenuhi para pendaftar untuk bisa mengikuti KKN Malaysia yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maret sampai 8 April 2023.

Harun Joko Prayitno selaku Wakil Rektor I

UMS menyampaikan, jika partisipan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Malaysia ini melibatkan mahasiswa dan dosen seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Syarat untuk mengikuti KKN tersebut meliputi semester, Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK), kemampuan komunikasi, kemandirian, dan kedewasaan. ”KKNinidilakukanselama empat minggu,mulaidaritanggal12maret sampai 8 april,” ujarnya, Kamis(16/3).

Harun mengungkapkan, bahwa persiapan dalam kegiatan tersebut meliputi wawancara, pembekalan, pendampingan, penyusunan program, persiapan paspor, dan juga tiket. Lanjutnya, mahasiswa dan dosen yang mengikuti kegiatan tersebut diberikan pembekalan mengenai kemampuan komunikasi, pengenalan budaya Kuala Lumpur, pembekalan strategi pemberdayaan program “Tujuannya untuk memberikan suatu pelayanan pada masyarakat internasional, menghadirkan pendidikan, dan education for all, ” ungkapnya.

Ia menambahkan, bahwa UMS hanya memberikan penda-

Bergabung

naan sebesar satu juta, sedangkan pengeluaran yang lainnya bersifat mandiri. Ia menjelaskan, keuntungan dari program ini yakni melatih jiwa mandiri, kedewasaan, membantu masyarakatdenganadanyakegiatanini, mendapatkan sertifikat dari kedutaan, dan dapat pengalaman dalam internasional conference

“Dapat membuka mata untuk mengetahui dunia luar, menjadi bagiandariwargadunia,”harapnya.

Zuhroh Wafa Athiyyah, Mahasiswa Program Studi (Prodi) PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN Malaysia ini mengungkapkan kalau dirinya kaget dengan kehidupan selama KKN yang berbeda dengan kehidupan di Indonesia. Menurutnya, ia sudah mempersiapkan sedemikian rupa untuk mengikuti KKN yang disosialisasikan pada pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan melalui proses seleksi administrasi dan juga wawancara.” Ada rasa takut, karena pasti culture shock banget. Tapi disamping itu juga ingin sekali ke sana, kayak semangat ingin mencoba pengalamanhalbaru,”ujarnya.

Lebih lanjut, Zuhroh mengungkapkan adanya hambatan pada KKN Malaysia ini yaitu pada saat menukarkan uang untuk membeli suatu kebutuhan yang nominalnya tidak kecil. Ia juga mengatakan jika di sana dalam pengerjaan program kerja belum mengerti kondisi yang tepat dan lebih tepatnya hanya memperkirakan saja pada waktu KKN di Malaysia. “Semoga KKN ini bisa untuk prodi lainnya, dikarenakan memang memberikan banyak sekali manfaat dan pengalaman yang luar biasa,” tutupnya, Selasa(14/3).[Indah/AK]

Kembali Banjir, Pihak Kampus Belum Ada Solusi

UMS, Koran Pabelan –Parkiran Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kembali mengalami banjir. Kondisi ini dikeluhkan oleh para mahasiswa, sedangkan pihak kampus belum menemukan solusi yang pasti bagi permasalahan ini.

Hasyim Asy'ari selaku

Kepala Bagian (Kabag)

Sarana dan Prasarana (Sarpras) mengungkapkan dirinya tidak mengetahui kondisi parkiran FEB yang banjir akhir-akhir ini. Ia menambahkan, jika belum ada rencana ke depan untuk mengatasi permasalahan ini. ”Dulu memang sempat ada wacana untuk membangun gedung delapan lantai, dimana dekannya Pak

Syamsuddin, namun berhenti setelah beliau ( Syamsuddin –red) meninggal dunia,” ungkapnya, Rabu(15/3).

Hasyim menjelaskan, perlu adanya pertimbangan jika dalam waktu dekat dilakukan pembongkaran dan pembangunan gedung delapan lantai. Lanjutnya, faktor penyebab banjir belum diketahui, karena pihaknya belum mengetahui secara langsung kondisi di lapangan. ”Dari pihak parkir ataupun satpam tidak pernah cerita, jadi belum tahu kondisi tersebut, kalau sudah tahu nanti bisa dicek apakah drainasenya tersumbat atau memang curah hujan yang tinggi,”ujarnya.

Ia juga menyampaikan, jika parkiran FEB memiliki jalur saluran pembuangan yang terhubung dengan drainase besar antara Gedung Siti Walidah (Siwal) dan Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsis).Tambahnya, ada petugas kebersihan tersendiri, namun pembersihannya tidak dilakukan secara rutin. ”Semua yang beraktivitas di area tersebut, mohon kesadaran untuk tidak membuang sampah disembarang tempat dan saling menjaga lingkungan,” harapnya,Rabu(15/3).

Yanto selaku Petugas Keamanan Parkir FEB menyampaikan, perlu adanya renovasi untuk memperlancar arus air agar tidak menggenang di tempat parkir. Ia berharap jika masalah parkir ini bisa segera direalisasikan agar mahasiswa nyaman dalam parkir. ”Bisa segera diperbaiki lagi parkirannya, termasuk jalan yang berlubang bisa segera dicor,” harapnya,Rabu(9/3).

Imtiyas Azza Attiyah, salah satu mahasiswi FEB mengungkapkan dirinya terkejut akibat genangan air yang menjadi banjir seperti akhir-akhir ini. Ia berpendapat, bahwa mahasiswa telah menyuarakan aspirasi terkait parkiran kepada pihak kampus, namunhinggasaatinipihakkampus belum memberikan tanggapan. ”Ya, harapan saya pihak kampus bisa segera menindaklanjuti terkait masalah banjir, karena beberapa mahasiswa sering mengeluhkan kendaraannya yang rusak terendam banjir,” tutupnya, Kamis(16/3).[AuliaA/AK]

This article is from: