1 minute read

Gandeng Nia Ramadhani pada Bedah Buku dan Motivasi

UMS, Koran Pabelan – UMS bersama Nia Ramadhani adakan sharing motivasi dan bedah buku bertema

”Pentingnya Mental Health

Advertisement

Bagi Generasi Muda” yang tuai antusiasme mahasiswa. Acara ini diadakan secara luar jaringan (luring) di Auditorium

Mohammad Djazman dengan kuota 200 peserta pada Kamis (9/3).

Nia Ramadhani selaku pembicara sekaligus penulis buku ”Cerita Ade”, menyampaikan pentingnya kesadaran akan mental health, karena kebutuhan manusia untuk memahami diri sendiri. Menurutnya, memendam emosi terlalu sering dapat menjadi salah satu pemicu mental illness “Saya merasa butuh tempat cerita, tapi saya takut orang akan men-judge saya, padahal pandangan orang lain bukan tanggungjawab saya,” ujarnya,Kamis(9/3).

Ia kembali mengungkapkan jika buku ”Cerita Ade” dilatarbelakangi oleh kisahnya sendiri. Dalam sharing tersebut, ia berbagi pengalaman mengenai kunjungannya ke psikiater Menurutnya, berkunjung ke psikiater bukanlah hal yang memalukan. "Saya sadar emosi saya harus diluapkan kepada seseorang, karena terlalu lama saya pendam sendiri. Setelah kejadian kemarin, saya memutuskan untuk langsung berkonsultasi kepada ahli,” ungkapnya.

Taufik Kasturi selaku Guru Besar Ilmu Psikologi berpendapat, bahwa ada satu hal yang nyaris luput dalam buku ”Cerita Ade”, yakni eksistensi tuhan yang mengatur segala hal tentang kehidupan manusia. Lanjutnya, kata 'Allah' dalam buku tersebut hanya berkaitan dengan insyaallah dan jarang membahas ibadah kepada Allah. “Ketika saya membaca buku ini, saya bertanya-tanya kenapa jarang sekali ditemukan kata 'Tuhan'. Kemu- dian, inilah yang saya pikir menjadi masalah utamanya,” ungkapnya,Kamis(9/3).

Aprilia Hidayati, salah satu peserta seminar mengatakan bahwa seminar Mental Health ini sangat dibutuhkan oleh anak muda atau mahasiswa. Menurutnya, hal ini karena mahasiswa sedang dalam fase berjuang menata kehidupannya dan seringkali mengalami quarter life crisis “Semoga semakin banyak pemuda yang peduli terhadap kesehatan mental, karena kalau bukan diri kita sendiri yang peduli, siapalagi?”harapnya, Kamis(9/3).[Hasbiatullah/AA]

This article is from: