EDISI XXII MEI 2015
KATALIS Dinamika Teknologi Pertanian
SWEET SEVENTEEN FTP Metamorfosa Menjadi Kupu-Kupu
SALAM REDAKSI
Tim Redaksi Pelindung Dekan FTP UB
Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, Katalis TECHNO Edisi 22 akhirnya dapat kami terbitkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi, baik tim redaksi LPM TECHNO dan seluruh pihak yang mendukung kami dalam menyampaikan informasi sebagai insan pers mahasiswa. Selalu berusaha menyampaikan yang terbaik dan ikut berkontribusi kepada Fakultas Teknologi Pertanian merupakan prinsip kami. Dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian, Katalis edisi ke-22 hadir dengan menyajikan informasi seputar Fakultas Teknologi Pertanian. Pada rubrik Headline kami mengulas rangkaian acara Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian yang ke-17. Kami juga menyajikan informasi khusus mengenahi komunitas Save Streat Child Malang serta pada rubrik Lifestyle yang membahas taman-taman kota baru di Malang. Sajian lain seperti rubrik Did You Know, Profil dan Teknolgi Pertanian juga tak lupa kami sertakan. Banyaknya kendala yang kami hadapi tak menghalangi kami untuk tetap berkarya. Keinginan untuk selalu memberikan informasi terdepan di lingkup Fakultas Teknologi Pertanian menjadi semangat kami dalam menyelesaikan buletin ini. Saran dan Kritik tentu selalu kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja kami kedepannya. Selamat membaca. SALAM PERSMA !
a
Penasehat Pembantu Dekan III a
Penangggung Jawab Ketua Umum LPM TECHNO Febria Tino Putra M a
Pimpinan Redaksi Rhahmatzalist P. N. A
Reporter Okfi, Puji, Fyan, Rista, Ana, Ririn, Sulva, Eka, Titin, Tino, Syifa, Eevi. Elis, Ismatul, Binti, Nanad a
Penulis Fina, Fadli, Uut, Grace, Anita a
Editor Elis, Fitrul, Hamida, Rista, Luluk, Tzalist a
Layout Leni, Tino, Westra, Mei a
Fotografer Arin, Sulva ALAMAT REDAKSI Sekretariat TECHNO Gd. D Lt.3 FTP UB blog : lpmtechno.wordpress.com
a
-Redaksi-
HEADLINE NEWS Sweet Seventeen FTP
3
sa
YOUTH SPIRIT Save Street Child
content
5 7
5
sa
DID YOU KNOW Rekam Jejak FTP
7
sa
TEKNOLOGI PERTANIAN Drainase Pertanian
8
sa
KARIKATUR sa
PROFIL Floleta : Berprestasi dalam Tari
9 10
sa
LIFE STYLE Ruang hijau di Tengah Kota
11
sa
SASTRA sa
RESENSI sa
RUANG PUTIH sa
SPEAK UP
12 14 15 16
11 10
HEADLINE NEWS Dok. Techno
Dok. Techno
Charity ke Panti Asuhan Dok. Techno
Bapak Dekan di Pembukaan Diesnatalis 17th FTP
Antusiasme Warga FTP di Pesta Rakyat
SWEET SEVENTEEN FTP “Dengan 17 tahunnya FTP, harapannya FTP bisa menjadi lebih baik lagi, bagai sebuah kepompong yang bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah” “Sweet Seventeen”, merupakan tema yang diusung pada dies natalis Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB. red) tahun 2015. Pada ulang tahun FTP kali ini banyak hal baru yang positif dan menyenangkan. Meskipun secara garis besar susunan acaranya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, namun cukup menarik bagi setiap orang yang hadir. Selain untuk menyatukan seluruh warga FTP, acara dies natalis juga bertujuan untuk lebih merangkul dan mengakrabkan satu sama lain. Terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang hingga melebihi target dari panitia. “Alhamdulillah setiap rangkaian acara kita melebihi dari target. Jadi kemarin itu panitia menyediakan 100 puding untuk 100 orang pengunjung pertama, dan yang hadir melebihi dari itu yaitu sekitar 130 orang non panitia.” ujar Yunika TIP'13, selaku koordinator acara dies natalis ke-17. Seperti pada tahun lalu, dies natalis dibuka dengan acara opening. GO 17th FTP (Grand Opening 17th Fakultas Teknologi Pertanian. red) yang dilaksanakan di aula FTP pada tanggal 23 April dimulai dari sambutan-sambutan, pengesahan acara, penjelasan rangkaian acara hingga launching duta. Ada beberapa hal yang berbeda di tahun ini, selain pembagian puding gratis bagi 100
orang pengunjung pertama, ada juga pohon harapan yang dilengkapi dengan kartu ucapan yang berbentuk kupu-kupu. Bentuk kupu-kupu tersebut rupanya memiliki makna tersendiri, dimana diusia yang ke-17 banyak orang menganggap usia tersebut merupakan masamasa paling indah dalam hidup mereka. Usia ke17 tahun merupakan masa peralihan dari anakanak menuju remaja. Begitu pula dengan 17 tahunnya FTP, panitia berharap FTP bisa berubah menjadi lebih baik lagi, bagai sebuah kepompong yang bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah, ujar Yunika TIP'13. Rangkaian acara lain yang tidak kalah serunya adalah pesta rakyat yang dinamakan dengan “Taste of Seventeen”. Acara yang diselenggarakan pada 26 April di halaman depan FTP tersebut, dihadiri hampir seluruh warga FTP. Mulai dari civitas akademik, hingga mahasiswa dari berbagai angkatan dan jurusan. Pada acara tersebut sangat terlihat bagaimana keseruan yang dirasakan oleh seluruh warga FTP yang datang. Lomba-lomba yang disiapkan oleh panitia tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin, seperti tarik tambang, gampiak dan balap karung. Sorak ramai dari warga FTP terdengar saat lomba dimulai, sehingga membuat rasa kekeluargaan KATALIS EDISI XXII MEI 2015
3
HEADLINE NEWS
Peserta Cerdas Cermat
Para Pemenang Ambition
kekompakan yang menjadi tujuan utama dari acara ini semakin terasa. Acara dies natalis FTP juga melibatkan seluruh LKM dan himpunan yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian. Diwujudkan dengan adanya acara Ambition (Agritech Amazing Birthday Competition 17th. red) atau lomba antar LKM. Konsep perlombaan dari Ambition ini disusun dari masing-masing LKM, seperti lomba karikatur dari LPM Techno, cerdas cermat dari LKM ARSC, akustik dari LKM KMK dan EFRATA, story telling dari ESP, dan mading dari seluruh himpunan (HIMALOGISTA, HIMATITAN dan HIMATETA). Sama seperti rangkaian acara yang lain, acara Ambition juga bisa dibilang sukses melebihi target. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pengunjung yang ikut serta memvoting peserta lomba sebagai pemenang favorit. Berikutnya rangkaian acara charity Maturty (Making New Age become Advantageous with Charity. red). Konsepnya menggalang sumbangan dari tiap-tiap kelas, lalu diberikan kepada panti asuhan yang berlokasi di Jl. Simpang LA Sucipto Blimbing, Malang. Panitia juga memberikan atau bingkisan berupa peralatan alat tulis, roti dan susu. Meski dilaksanakan diluar lingkungan FTP, acara charity yang pada 3 Mei juga tidak kalah meriahnya. Menurut Yunika, anak-anak panti asuhan disana sangat antusias dengan serangkaian acara dari panitia. Pada hari yang sama, panitia juga membagikan roti dan susu untuk anak-anak
4 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
Peserta Lomba Voli
Peserta Lomba Akustik
Yohana X-FactorTurut Memeriahkan Pesta Kejutan
Sesuai dengan tema “Sweet Seventeen”, usia ke 17 tahun FTP juga diwarnai dengan kejutan-kejutan menarik. Tepatnya pada hari minggu tanggal 10 Mei 2015, pesta KEJUTAN (pesta ketujuh belas tahun. red) diselenggarakan di halaman depan gedung FTP. Uniknya dari pesta kejutan ini adalah panitia menyuguhkan 17 macam kue tradisional atau jajanan pasar yang diberikan bagi setiap pengunjung yang datang. Selain itu, acara juga dimeriahkan dengan penampilan dari masing-masing jurusan, FLOLETA, duta FTP, Flopi Junior, Teni Flopi, serta kolaborasi dari UKM Seni. Acaranya semakin menarik ketika Yohana X-Factor sebagai guest star menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dari Jamrud untuk FTP. Keseruan acara begitu dirasakan hampir seluruh warga FTP. “Pesta kejutan dies natalis ke17 sangat meriah, seru, semua angkatan dan jurusan ikut memeriahkan acara tersebut.” ujar Ilman TEP'12 selaku ketua umum UKM Seni FTP UB. Kemeriahan acara juga dikemukakan oleh ketua Agritech Sport (AS. red) Panji, TIP'12 yang mengatakan dies natalis FTP ke-17 ini lebih unik karena bertepatan dengan pergantian seluruh kepemimpinan, dan semoga FTP menjadi lebih dewasa lagi. Harapan untuk FTP kedepannya supaya menjadi yang lebih baik lagi dan bisa berkibar di Universitas khususnya juga bisa mencapai kancah internasional dalam berbagai bidang. (Okvi, Nanad, Fyan, Puji)
Dok. SSC
YOUTH SPIRIT
Save Street Child Malang Laboratorium Pengabdian Anak Muda untuk Generasi Bangsa Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK. red) mendorong terciptanya kampung global yang menuntut setiap orang untuk siap bersaing dengan penduduk dunia dalam segala aspek. Resiko yang harus dihadapi dari kampung global ini adalah meningkatnya angka kemiskinan. Maka tak heran, jika sekarang banyak kita temui anak-anak yang putus sekolah karena keadaan ekonomi orang tua dan akhirnya mencari uang di jalan. Kondisi anak jalanan saat ini sungguh memprihatinkan. Dapat dipastikan, di hampir semua kota kita bisa menemukan anak jalanan yang semakin hari jumlahnya semakin bertambah. Kepedulian masyarakat terhadap mereka juga sangat kurang, padahal mereka adalah generasi-generasi bangsa yang perlu tetap didukung dan diselamatkan. Meskipun banyak yayasan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM. red) yang berfokus pada anak jalanan, namun keberadaan mereka masih kurang terawat dan terabaikan. Hal itulah yang mendorong berdirinya Save Street Child Malang (SSC Malang. red), sebuah komunitas sosial yang peduli terhadap masalah anak jalanan dan anak marjinal yang ada di kota Malang. Komunitas yang memiliki base camp di Jalan Bunga Merak I no. 14 Malang ini berdiri karena keprihatinan beberapa mahasiswa
Malang terhadap nasib anak jalanan di wilayah kota Malang. “Awalnya mereka hanya kumpul-kumpul saja, lalu mulai membahas anak jalanan dan prihatin melihat kondisi mereka. Lalu terpikirlah untuk mendirikan komunitas ini.� Ungkap Diah Novalisa atau biasa dipanggil Lisa, Public Relation SSC Malang. Tujuan dibentuknya komunitas yang kini diketuai oleh Sylvia Karina Damayanti ini, lebih ke arah humanitas atau sisi kemanusiaan yang seharusnya mereka dapatkan. SSC ini akan berfokus pada sisi setiap individu dan lebih menitikberatkan pada pengembangan karakter baik dari anak-anak itu sendiri, maupun anggota komunitas, sehingga akan tercipta proses belajar dua arah. Selain itu, Save Street Child dapat menjadi laboratorium pengabdian masyarakat anak-anak muda yang sadar dan peduli, serta mau beraksi untuk perubahan kecil yang akan berdampak besar suatu saat nanti. Semenjak berdiri 3 tahun yang lalu, banyak sekali kegiatan yang telah dilakukan oleh oleh SSC Malang, mulai dari kegiatan harian, bulanan hingga tahunan. Kegiatan hariannya sendiri, dilakukan setiap hari Senin-Minggu (kecuali Kamis) dengan mengadakan belajar bareng di beberapa tempat di kota Malang. KATALIS EDISI XXII MEI 2015
5
YOUTH SPIRIT
Dok. SSC
Tidak hanya itu , mereka juga membagikan 1001 susu kepada anak-anak jalanan dan marjinal. Kegiatan bulanan mereka adalah mengadakan kelas inspirasi. Kelas tersebut bertujuan untuk memberikan inspirasi dan pengetahuan baru kepada anak jalanan dan marjinal. Selanjutnya kegiatan tahunan yang sekaligus merupakan kegiatan terbesar mereka adalah “Love and Share” yaitu sebuah pentas seni yang dilakukan oleh anak-anak jalanan dan marjinal yang menjadi adik asuhnya. “Melalui Love and Share, kita ingin masyarakat tahu bahwa anak-anak jalanan ini memiliki kemampuan dan bakat yang sama dengan anak-anak lain dan ingin meningkatkan kepedulian mereka.” ungkap Lisa. Saat ini, ada lebih dari 102 anak jalanan dan marjinal yang terdaftar menjadi adik asuh dari SSC Malang. Dari 102 anak tersebut 15 anak diantaranya sudah bisa disekolahkan. Hampir 75% dari anak jalanan tersebut masih berusia Sekolah Dasar, dan beberapa diantaranya adalah anak SMP. Indra, salah satu anak yang disekolahkan oleh SSC Malang dan tinggal di base camp SSC mengaku senang bisa bertemu dan menjadi bagian dari SSC Malang. “Kakak-kakaknya di sini baik, bisa dianggap saudara sendiri. Jadi saya senang.” ungkap Indra yang bercita-cita ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Menjadi volunteer pada komunitas ini, tidak ada persyaratan khusus. SSC Malang siap menerima semua orang yang peduli terhadap anak jalanan untuk ikut membantu kegiatannya. Sistem volunteer-nya juga tidak terikat, jadi volunteer bisa datang kapan saja saat memilki
6 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
dengan anak-anak jalanan. “Setiap ada acara pasti kita akan share di media sosial lengkap dengan lokasi kegiatan dan denahnya. Jadi siapapun yang ingin bergabung tinggal datang saja ke tempat tersebut. Saya pribadi berharap teman-teman yang menjadi volunteer tidak hanya datang satu atau dua kali namun bisa lebih konsisten setiap minggunya.” ungkap Lisa. Dalam mendukung setiap kegiatannya, SSC bersifat lepas dan tidak mengikat untuk memenuhi kebutuhan finansialnya. Biasanya kebutuhan finansial dipenuhi dari “Sahabat SSC” (sebutan untuk donatur) dan dari usaha pribadi seperti berjualan makanan, baju bekas dll. Beberapa donatur yang datang ke SSC Malang sebagian besar adalah mereka yang sudah bekerja dan tidak punya banyak waktu untuk ikut menjadi volunteer. Dengan berdirinya SSC Malang diharapkan semakin banyak anak-anak jalanan dan marjinal yang terbantu dan bisa kembali bersekolah. Mereka memiliki hak untuk mendapat pendidikan yang layak dan sama dengan anak-anak lain. Selain itu, SSC juga berharap semakin banyak generasi muda yang peduli pada nasib anak-anak jalanan dan ikut mengulurkan tangan membantu mereka. “Saat ngumpul bareng, kita sering bercanda, suatu saat SSC ini tidak ada lagi. Bukan bubar, tetapi memang sudah tidak ada anak jalanan lagi yang perlu kita bantu. Dan itulah yang memotivasi kita untuk terus mengembangkan komunitas ini.” tutup Lisa. (Rista, Ririn, Ana).
DID YOU KNOW
Seperti halnya seorang anak manusia yang akan terus bertumbuh menjadi seorang dewasa, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP. red) pun juga mengalami hal yang serupa. FTP terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun hingga sekarang berumur 17 tahun. Berikut rekam jejak FTP dari tahun ke tahun.
Dok. TECHNO
REKAM JEJAK FTP
-Gedung FTP pertama setelah berpisah dengan FP th.1999-
-Gedung FTP tahun 2007-
Gedung D FTP ini sebenarnya merupakan salah satu gedung Politeknik yang dialih fungsikan menjadi gedung perkuliahan UB. Gedung yang mulai ditempati FTP tahun 2007 ini pada awalnya digunakan menjadi tempat perkuliahan tiga jurusan yang ada di FTP. Jurusan THP pada lantai tiga, jurusan TIP pada lantai dua dan Jurusan TEP pada lantai dasar. Sedangkan kantor dekanat FTP menempati gedung Kantor Pusat Politeknik yang berada di sebelah gedung ini.
Dok. TECHNO
Pada awal berdirinya FTP yang terdiri atas 3 jurusan berbeda dan menempati beberapa wilayah yang berbeda di Universitas Brawijaya. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP. red) berlokasi di ujung selatan kampus di Jalan Veteran, Jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIP. red) di tengahtengah kampus Universitas Brawijaya, sedangkan Jurusan Keteknikan Pertanian (TEP. red) berada di ujung utara di Jalan Mayjen Haryono. Baru lah pada tahun 2006/2007 ketiga jurusan tersebut berada dalam satu gedung, yang sekarang dikenal dengan Gedung D.
Dok. TECHNO
Dok. TECHNO
-Pengenalan Kehidupan Kampus FTP tahun 2003-
Dok. TECHNO
Dok. TECHNO
-Pemilwa FTP tahun 1999-
-Gedung FTP 2015-
-Malam Inagurasi FTP tahun1999-
Dan ini lah tampilan gedung FTP yang sekarang (2015, red). Gedung dengan delapan lantai yang digunakan sebagai tempat perkuliahan tiga jurusan. (Eka,Sulva) KATALIS EDISI XXII MEI 2015
7
TEKNOLOGI PERTANIAN Penerbit Jumlah Penulis ISBN
Buku Drainase Pertanian karya Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS. banyak membahas Mengenai teori-teori mendasar usaha mengurangi air berlebih pada lahan supaya tidak menimbulkan kerusakan yang merugikan, sehingga sesuai untuk diaplikasikan secara langsung pada daerahdaerah yang memiliki kelebihan air. Dalam sistem drainase pertanian terdapat studi mengenai tanah yang dikarenakan adanya berbagai alasan dan proyek pengembangan pertanian. Sebuah daftar sumberdaya tanah juga telah dibuat untuk menilai potensi pertanian. Drainase tanah dapat menjadi salah satu pembatas bagi pengembangan pertanian. Karena pada dasarnya sektor pertanian sangat terkait dengan kebutuhan air yang dipengaruhi oleh jenis dan umur tanaman. Sehingga pemanfaatan sumberdaya air dan pengelolaan menjadi faktor penting dan mempunyai peranan yang menentukan peningkatan produksi setiap jenis tanaman pada umumnya dan produksi tanaman pada khususnya. Sejalan degan laju pertambahan penduduk, peningkatan produksi pangan dilakukan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Irigasi sebagai salah satu bentuk upaya memiliki tujuan utama untuk membasahi tanah dan memberikan kelembaban pada zona perakaran. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kebutuhan air irigasi adalah iklim, keadaan tanah dan jenis tanaman yang diairi. Sehubungan dengan program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, lahan dengan kandungan air berlebih maupun lahan kering harus mendapatkan pengelolaan air yang baik agar kebutuhan tanaman dapat dipenuhi dengan tepat. Karena kelebihan air
8 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
: Universitas Brawijaya Press (UB Press) : 312 Halaman ; 15,5cm x 23.5cm : Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS. : 978-602-8074-84-4
dalam tanah akan mengurangi atau memperkecil perubahan udara antara yang berada dalam pori tanah dan atmosfir sehingga kandungan oksigen menjadi sedikit. Sementara kekurangan air juga dapat membahayakan kelangsungan hidup tanaman. Sampai saat ini cara untuk mengontrol air drainase dengan menggunakan system saluran tebuka, saat ini beberapa telah digantikan dengan saluran tertutup dengan menggunakan pipa drainase (saluran pipa). Desain dari sistem pengaturan air pertanian secara efisien disebabkan memuncaknya kompetisi penggunaan sumber air dan kenaikan biaya instalasi dan operasi. Drainase diperlukan untuk menyediakan kondisi untuk pengerjaan persemaian dan perencanaan di musim hujan untuk menjamin keselarasan lingkungan pertumbuhan tanaman selama pertumbuhan semusim dan tidak mengalami penurunan hasil pertanian. Desain dan operasi bergantung pada jenis tanah yang ada. Banyak kasus diasumsikan bahwa penurunan penyimpanan air adalah akhir perataan ladang. Laju pergerakan air dibawah permukaan menuju pipa-pipa saluran atau selokan-selokan tergantung pada konduktivitas hidrolik dari tanah tepatnya pada jalur saluran. Kedalaman perakaran yang efektif digunakan dalam model untuk menggambarkan pada daerah mana air dapat bergerak sesuai dengan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi tanaman. Dalam kebanyakan kasus, tujuan secara keseluruhan adalah untuk menghilangkan faktor yang berhubungan dengan air yang membatasi hasil panen atau mengurangi faktorfaktor tersebut pada tingkat yang dapat diterima. Secara umum kemampuan meneruskan air selama penyiapan persemaian pada musim semi sangat tergantung pada faktor pengendali drainase bawah permukaan yaitu jarak dan kedalaman saluran, sampai kedalaman lapisan kedap air dan konduktivitas hidrolis. Aplikasi pada lahan pertanian, perkotaan, pengolahan atau limbah air industri dengan perlakuan yang tepat, secara ekonomi dan teknik merupakan salah satu alternatif yang mungkin untuk metode pembuangan limbah konvensional pada beberapa situasi. (Tino)
KARIKATUR
1
2
Aulia Fauziah TEP / 2013
3
Galih Dewandharu TIP / 2014
Yasmine Nur TEP / 2014
KATALIS EDISI XXII MEI 2015
9
PROFIL
Berprestasi dalam Gerak Tari
N
Dok. FLOLETA
ama “Floleta” nampaknya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Fakultas Teknologi Pertanian (FTP. red). Floleta merupakan salah satu bagian dari LKM seni FTP yang bergerak di bidang seni tari. Tarian yang ditampilkan oleh floleta yaitu tarian bergenre tradisional dan modern. Seperti yang telah kita ketahui, di era globalisasi saat ini banyak sekali tarian modern yang sedang menjadi tren di kalangan masyarakat, seperti Korean Pop (K-pop. red). Akan tetapi, di LKM seni Floleta ini tarian tradisional lebih mendominasi daripada tarian modern. “Floleta menyajikan tari yang bergenre tradisional dan modern, tetapi lebih mendominasi dari pada tari tradisional karena kami ingin lebih melestarikan tarian daerah di Indonesia” ujar Dodik, salah satu personil Floleta. Ia mengungkapkan alasan mengikuti LKM Floleta karena keinginan untuk memajukan budaya negeri dengan melestarikan tari-tari tradisional. Floleta juga sering menjuarai kejuaraan tari, seperti dalam ajang Gebyar Festival Tari (GFT. red) yang merupakan salah satu ajang tari bergengsi di tingkat UB. “Kami menjuarai G F T s e l a m a s e l a m a 4
10 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
tahun berturut-turut mulai dari tahun 20102013” tutur Rizka Prima (THP 2013) ketua Floleta. Prestasi Floleta tidak berhenti sampai disana, mereka juga telah mengukir prestasi hingga ke luar UB dengan terpilihnya Floleta sebagai delegasi UB dalam kompetisi GFT Universitas se-Jawa dan sempat meraih juara kategori komposer terbaik, koreografer terbaik dan penyaji terbaik dalam ajang tersebut. Selain berprestasi, kreativitas mereka dalam menciptakan gerakan-gerakan tari juga patut diacungi jempol. Beberapa gerakan tari yang mereka tampilkan merupakan ciptaan mereka sendiri. “Kalau masalah ide gerakan, kami mencari inspirasi secara individu kemudian ide gerakan-gerakan tersebut kami tampung lalu dikombinasikan” jawab Dodik saat ditanya sumber inspirasi mereka dalam menciptakan gerakan tarian. Banyaknya prestasi yang telah diraih tidak lantas membuat Floleta berpangku tangan. Mereka masih terus berlatih dan mengasah kemampuan. Semoga kedepanya akan terus lahir prestasi-prestasi cemerlang dari Floleta dalam mengharumkan nama FTP, bukan hanya di tingkat UB dan Jawa, namun juga di tingkat nasional bahkan internasional. (Syifa/Devi)
LIFE STYLE
RUANG HIJAU PUBLIK DI TENGAH KOTA MALANG Di tengah kesibukan masyarakat kota Malang yang padat, taman menjadi salah satu alternatif tempat menghabiskan waktu untuk melepas penat. Menyisihkan sedikit ruang dalam upaya penghijauan kota, taman dipilih sebagai solusi yang cukup tepat dan efisien. Pendirian banyak taman di kota Malang dapat digunakan sebagai destinasi bagi masyarakat baik siang ataupun malam hari. Merbabu Family Park Taman seluas 3.924 m2 menjadi salah satu aksi Corporate Social Responsibility (CSR. red) PT Beiersdorf dalam program “NIVEA Cares for Family�. Berlokasi di jalan Merbabu, taman ini ramai dikunjungi masyarakat. Dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai untuk berbagai lapisan umur; mulai dari lapangan mini futsal, jogging track, area olahraga lansia, arena bermain anak hingga taman bacaan. Sumber : http://nivea.co.id
Taman Kunang-Kunang Taman Bentoel Trunojoyo Taman seluas 5840 m2 ini terletak di tengah kota, tepatnya di depan stasiun Kota baru Malang. Taman ini dibangun dengan konsep go green dan terintegrasi, yaitu sebagai taman edukasi maupun taman bermain bagi anakanak. Pengunjung dapat menjumpai beberapa jenis pohon dan bunga yang cantik, serta lampu taman yang menarik. Selain itu, pengunjung dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang telah disediakan, seperti tempat baca, area bermain, tempat duduk, permainan air mancur, toilet umum, lautan pasir, playground, sarana permainan ketangkasan, area wifi, hingga pijat refleksi. Untuk menambah kenyaman pelanggan juga dapat dijumpai stand-stand makanan .
Berlokasi di Jl. Simpang Ijen, taman baru dengan konsep lampu kerlap-kerlip di malam hari yang diadaptasi dari taman di Malaysia ini resmi dibuka mulai bulan April 2015. Lokasi ini cocok untuk tempat pertunjukan. Kedepan taman ini juga dilengkapi dengan perpustakaan sehingga semakin bisa membuat nyaman berada di taman. Taman dibangun atas dana dari CSR PT Bentoel Prima Tbk. Sumber:http://mediacenter.malangkota.go.id
(Ismatul)
Sumber : http://halomalang.com
KATALIS EDISI XXII MEI 2015
11
SASTRA Kasihnya Takkan Tergantikan
S
aat itu, Mikha, Rara, dan Vita sedang berada di rumah Nurfa. Memang empat sekawan itu setiap pulang sekolah selalu mampir di rumah Nurfa. Hanya sekedar beristirahat atau mengerjakan tugas. Nurfa pun tak keberatan jika rumahnya dijadikan base camp oleh sahabat-sahabatnya itu. Oleh karena itu, mereka pun kenal dekat dengan ibu Nurfa, Tante Nani. Saat ini mereka pun sedang berbincang-bincang di kamar Nurfa, menceritakan kisah lucu mereka masing-masing. Mulai dari cerita Mikha yang menabrak tiang saat menunggu angkutan umum, Rara yang baju dan celananya terkena lumpur saat menolong nenek-nenek menyeberang jalan, Vita yang terkunci di kamarnya padahal kuncinya ada di sakunya sendiri, sampai Nurfa yang jatuh di selokan saat mengejar layangan seorang anak kecil. Mereka tak henti-hentinya tertawa dan terus bercerita dengan cerita-cerita yang lain. Sampai tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Di luar langit sudah gelap. Tak lama kemudian Mikha, Rara, dan Vita pamit pulang kepada Nurfa. Besok pun mereka harus masuk sekolah seperti biasa. *** “Eh! Kita nanti pulang sekolah jadi kan masak-masak di rumah Nurfa?” tanya Rara. “Ya jadi dong. Kita kan sudah membeli bahan-bahannya. Ya kan Fa?” tanya Mikha. “Iya. Nanti ibuku juga pasti ikut bantuin kita. Biar kue kita jadinya enak,” kata Nurfa. Kkrrriiiiiiiiiiinngggg... Bel sekolah pun berbunyi. Sesuai yang mereka sepakati, sepulang sekolah ini Nurfa, Mikha, Rara, dan Vita akan memasak di rumah Nurfa. Karena rumahnya tidak begitu jauh, maka dalam 10 menit mereka sudah sampai. Tentu saja yang langsung dituju adalah dapur. Semua peralatan dan bahan-bahan mereka persiapkan. “Tepung terigu, telur, gula pasir, ada semua?” tanya Rara. “Ada,” sahut Mikha. “Blender dan mixer?” kali ini giliran Nurfa. “Ada,” sahut Vita. “Oke! Berarti semuanya lengkap. Ayo kita mulai!” “Oh iya! Ibumu kemana? Bukannya Tante Nani mau bantuin kita?” ingat Mikha. “Mm...ibuku lagi tidur di kamar, kurang enak badan,” kata Nurfa. “Oh ya sudah, biar ibumu istirahat saja. Kita kan bisa buat sendiri,” kata Rara. Mereka sekarang mulai mencampurkan bahan-bahan. Tepung terigu, gula pasir, dan telur mereka kocok sampai berbusa. Setelah itu mereka menyiapkan cetakan untuk kuenya. Lalu mereka segera menuang adonan ke dalam cetakan tersebut. Mereka melakukannya dengan sangat hati-hati. Karena mereka ingin sekali kue buatan mereka ini tidak gagal. Saat mereka sedang asyik membuat kue, tiba-tiba Tante Nani datang. “Wah, kalian sudah datang. Maaf ya, tante tadi ketiduran,” kata Tante Nani. “Oh iya, tidak apa-apa kok, Tante, ini juga sudah mau jadi kuenya.,” kata Rara sambil tersenyum. “Kalian menunggu sambil nonton TV saja. Biar tante yang menyelesaikan kue kalian.” “Nggak apa-apa tante, biar kita saja,” kata Vita. “Udah, biar tante aja. Tante kan sudah janji sama kalian, mau bantuin kalian membuat kue. Tante tidak mau mangingkari janji Tante?” “Ya sudah yuk. Kita nonton TV saja dulu. Biar ibuku yang menyelesaikan kue kita.” “Terima kasih ya, Tante,” kata Mikha. Mereka pun pergi ke ruang TV. Berulang-ulang Rara mengganti channel TV. Tidak ada saluran TV yang bagus bagi mereka. Lama kelamaan mereka pun mulai bosan. Tetapi, Tante Nani datang sambil membawa kue yang mereka buat tadi. “Kuenya datang!” kata Tante Nani. “Asyik! Ayo kita cicipi!” kata Mikha. “Hhmm...ternyata enak juga,” kata Rara. “Ya iyalah, siapa dulu yang buat!” kata Vita. Mereka lalu tertawa terbahak-bahak sambil mencicipi kue buatan mereka. Kuenya lumayan enak. Mereka jadi tidak kecewa dan sia-sia membuat kue itu. Tante Nani hanya bisa tersenyum melihat anak gadisnya. Tak disangka Tante Nani hampir jatuh pingsan saat itu. Dengan cekatan semua menahan tubuh Tante Nani. “Ya Allah, tante nggak apa-apa?” tanya Mikha panik. “Bu, Ibu kenapa?” tanya Nurfa. (Bersambung di lpmtechno.wordpress.com) (Fina)
12 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
SASTRA
KATALIS EDISI XXII MEI 2015
13
RESENSI
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Cetakan ke 5 : Juli 2013 Jumlah : 512 Halaman ; 20cm Karya : Tere Liye
M
engambil latar kehidupan nyata nan bersahaja di tepian Sungai Kapuas. Kehidupan para pengemudi perahu kayu kecil bermotor di Sungai Kapuas (sepit) berikut penduduk yang melingkupinya. Borno, seorang pengemudi sepit yang tinggal di tepian Kapuas sebagai tokoh utamanya. Borno kecil sudah menunjukkan sebagai anak cerdas nan kritis. Dan hanya Pak Tua lah yang mampu selalu menjawab keingintahuan Borno. Hingga Pak Tua yang hidup membujang hingga usia senja menganggap Borno seperti anak sendiri. Saat usia Borno menginjak 12 tahun, ayahnya seorang pengemudi sepit terjatuh dari perahu saat melaut dan tersengat ubur-ubur, beliau mendonorkan jantungnya untuk seseorang yang menderita gagal jantung. Karena kebaikan hati ayahnya, Borno menerima hadiah sepit dari orang-orang yang menyayangi ayahnya sebagai bentuk kepedulian mereka. Dan di hari pertama Borno menarik sepit, petugas timer memberi tahu bahwa ada sebuah amplop merah tertinggal di sepitnya. Amplop semacam
14 KATALIS EDISI XXII MEI 2015
angpau, dan Borno sebagai orang yang jujur tak mau membukanya hingga bertahuntahun berikutnya. Di sepit yang ia kemudikan itulah ia bertemu dengan seorang gadis dengan paras sendu menawan keturunan Cina yang memikat hatinya. Kemudian keduanya saling bertegur sapa sekedarnya hingga akhirnya Borno tau gadis Cina itu bernama Mei. Suatu hari Mei datang kembali ke kota itu. Bedanya Mei kini menghindar dari Borno. Borno tak henti-hentinya mencari Mei untuk meminta penjelasan. Lika-liku perjalanan ini cukup komplek dan detail, namun disuguhkan dengan bahasa ringan dan selalu ada kejutan peristiwa dalam setiap babaknya.Akhirnya diketahuilah bahwa sepucuk angpau merah yang disimpan Borno itu adalah berisi permohonan maaf dari Mei mewakili ibunya yang ternyata adalah dokter bedah yang memutuskan operasi jantung Ayah Borno ketika itu. Setelah menyaksikan Borno kecil menangis parau di lorong rumah sakit, sang dokter bedah baru tersadar bahwa semestinya keputusan operasi tidak dilakukan. Karena sejatinya ia masih bisa
menolong. Namun godaan prestasi yang menggelapkan logikanya akhirnya memutuskan untuk mencangkokkan jantung itu ke orang lain, yang juga sahabatnya sendiri. Rasa berdosa dan penyesalan yang mendalam membuat sang dokter depresi berat, dan sakit selama 3 tahun dan akhirnya meninggal. Namun bukan Borno namanya jika dia tak memaafkan orang lain. Dengan kemauan bekerja keras, kesediaannya selalu berdamai dengan setiap cobaan yang menghadang serta memegang teguh prinsip-prinsip kejujuran, menjadikannya berbeda dari orang lain. Menyimak setiap lembar peristiwa dari awal hingga akhir, sungguh memberi warna lain yang menghibur bagi kita yang hiruk pikuk dengan pekerjaan dan rutinitas. Maka novel yang berlatar semilir angin di tepian Kapuas ini amat cocok untuk mengisi hari-hari Anda dengan bacaan sarat makna. Selamat membaca! (Anita)