01
SALAM REDAKSI
TE CH N O E D. 3 4
Salam sejahtera untuk kita semua, tak terasa pandemi Covid-19 sudah hampir 3 tahun berlalu. Banyak hal yang telah kita lalui dari suka dan duka yang terjadi secara dinamis dan bergantian. Dalam kurun waktu tersebut, dinamika kehidupan dari berbagai lini cukup berjalan dengan intensif, terutama di bidang kesehatan. Semua orang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan baru yang diturunkan sesuai dengan angka infeksi virus Covid-19. Kita harus mampu bertahan dengan membuat karya dan inovasi yang baru guna menghasilkan luaran yang sama seperti sedia kala. Kondisi serba asing ini menjadi percepatan untuk hadirnya teknologi-teknologi atau tatanan sistem sosial yang lebih efektif dan efisien dengan mengorbankan porsi hubungan langsung dengan manusia. Akan tetapi hal ini malah mengaktifkan masalah-masalah mental baru yang mencuat di berbagai wadah media sosial. Walaupun demikian hikmah yang dapat diambil adalah keadaan pandemi memaksa manusia untuk lebih sadar akan kesehatan mentalnya dan mulai memahami masalah mental orang lain. Semua jerih payah ini semata-mata dilakukan untuk mencapai kenormalan baru atau suatu kondisi dimana kita sudah mampu hidup tanpa tekanan yang signifikan di keadaan kahar yang dipenuhi Covid-19. Sampai saat ini kita belum bisa memastikan bagaimana bentuk kenormalan baru yang ingin dicapai dan kita pun belum tahu akan seberapa dekatnya kita ke kehidupan yang disebut kenormalan baru. Oleh karena itu, majalah Techno edisi ke-34 yang berjudul “Menuju Era Kenormalan Baru dan Segala Problematikanya” dapat menjadi fasilitas bagi pembaca untuk dapat mengetahui dan memberi gambaran akan seberapa dekatnya kita kepada era kenormalan baru. Terima kasih kami ucapkan pada pihak kemahasiswaan FTP UB yang telah memberikan fasilitas yang dapat menunjang pembuatan majalah Techno. Apresiasi kami berikan kepada semua jajaran pengurus harian dan anggota Techno yang sudah mewujudkan terbitnya majalah ini dengan usaha yang luar biasa. Tak lupa, ucapan terima kasih kami ucapkan pada kontributor dan narasumber yang dengan baik hati bersedia memberikan pandangannya terhadap topik-topik di dalam majalah ini. Harapan kami, semoga majalah ini dapat memberi inspirasi bagi keseharian pembaca. Selamat membaca!
SUSUNAN KEPENGURUSAN Pelindung Dekan FTP UB
Bendahara Umum Adam Putra Ramadhan
Penasehat Wakil Dekan FTP UB
Pemimpin Redaksi Mohammad Farhan W.
Diterbitkan LPM Techno FTP UB
Ketua Dept. Pengembangan Sumber Daya Manusia Yosia Fransisco
Ketua Umum Amirah Candra Firdausi Sekertaris Risma Hidayati Afifah
Ketua Dept. Marketing, Komunikasi Dan Informasi Aprilia Ardya Putri Dept. Penelitian Dan Pengembangan (Litbang) Fakhri Rahmad R.
In this Issue
02 TE CHNO E D. 34
SALAM REDAKSI
1
DAFTAR ISI
2
LIPUTAN KHUSUS
3
WIRAUSAHA
5
IKLAN WIRAUSAHA
7
PERTANIAN
8
EKONOMI
10
KESEHATAN
12
LINGKUNGAN
13
PRODUK TECHNO
15
POLITIK
16
KARYA
18
KONTEN SOSIAL MEDIA 22
Sejak kasus pertamanya di 2019 lalu, pandemi Covid-19 telah berhasil memaksa seluruh masyarakat dunia untuk hidup di luar zona nyaman. Kondisi ini memicu berbagai perubahan kebiasaan dan cara pandang masyarakat terhadap berbagai aspek kehidupan, terutama mengenai kesehatan. Masyarakat kini mulai lebih memerhatikan kesehatan dan imunitas tubuh agar senantiasa berada dalam kondisi yang fit. Salah satu usaha yang ditempuh adalah dengan mulai menjaga pola makan serta mulai beralih mengonsumsi produk pangan fungsional yang sehat.
03 TE C HNO
LIPUTAN KHUSUS
Nama Rubrik
Pergeseran preferensi ini memicu kembali populernya tren makanan fungsional di kalangan masyarakat. Hal tersebut dibenarkan oleh Ibu Erni Sofia Murtini, STP., MP., Ph.D, dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya ketika diwawancarai pada Jumat (24/9). Menurut beliau, pandemi telah mengajarkan masyarakat untuk lebih tertib dalam menjaga kesehatan dan lebih selektif dalam memilih makanan. Tidak hanya itu, sejak pandemi berlangsung, masyarakat juga mulai mengamati produk pangan dengan lebih saksama termasuk mengenai bahan pangan dan senyawa lain yang terkandung di dalamnya. Makanan fungsional merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok pangan denagan fungsi fisiologis tertentu sehingga bermanfaat bagi kesehatan manusia. Umumnya, pangan fungsional mengandung kelompok senyawa non-gizi seperti serat, probiotik, serta beberapa senyawa bioaktif lain untuk melengkapi kandungan gizi yang telah tersedia. Akibatnya, jenis makanan ini sangat digemari di masa pandemi. Terlebih lagi telah beredar klaim klinis yang menyatakan bahwa beberapa makanan fungsional diketahui mampu meningkatkan sistem imun, meringankan gejala penyakit, serta dapat memberikan efek tenang dan nyaman bagi manusia. Dari segi ketersediaannya, makanan fungsional tidaklah sulit untuk didapatkan mengingat kondisi Indonesia yang diberkahi sumber daya nabati serta hewani dalam jumlah yang melimpah. Apabila ditelusuri lebih lanjut, masyarakat Indoneisa bisa mendapatkan beragam senyawa fitokimia termasuk vitamin, antioksidan, flavonoid, polifenol, serta senyawa lainnya dengan sangat mudah di pasaran.
Buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, kacang-kacangan, serta berbagai produk hewani seperti olahan susu dan madu merupakan sedikit contoh dari sumber makanan fungsional yang dapat dengan mudah didapat. Bu Erni menyarankan untuk menerapkan minimal processing dalam mengolah pangan fungsional. Hal ini dikarenakan senyawa yang terkandung di dalam sel bahan pangan umumnya mudah rusak apabila tidak ditangani dengan baik. Proses pemanasan juga sebaiknya tidak menggunakan suhu yang terlalu tinggi dan dilakukan secukupnya. Dengan begitu, kandungan gizi yang terdapat di dalam sumber makanan fungsional tetap terjaga dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang sesuai saat dikonsumsi. Akhir kata, Bu Erni pun mengingatkan bahwa makanan fungsional sebaiknya dikonsumsi dengan menu yang variatif karena setiap bahan pangan memiliki kelebihannya masing-masing. Dengan begitu, setiap zat gizi dalam bahan pangan mampu saling berkomplemen dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi konsumen. “Kalau menunya variatif, zat gizi yang hilang dari suatu bahan pangan dapat dilengkapi dengan keberadaan zat gizi lainnya. Asalkan pengolahannya benar, keseimbangannya sesuai, dan variasi menunya tepat, makanan rumahan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di masa pandemi. Mudah dan tidak memakan banyak biaya,” pungkas beliau. (Indhi, Vivia)
2 TECHNO ED. 33
MAKANAN FUNGSIONAL: SUMBER NUTRISI PALING DICARI DI MASA PANDEMI
04 TECHNO
LIPUTAN KHUSUS
Saat merintis bisnis, tim Heartland menggunakan modal yang berasal dari iuran tiap pendiri yang dapat bersumber dari uang tabungan pribadi maupun bantuan dari orang tua. Peran orang tua tak hanya berupa bantuan modal saja, melainkan juga bantuan secara moral dan strategi. Pada awal ia merintis bisnis Heartland ini, ia mengalami sedikit kesulitan dalam time management antara bisnis dan kuliah. Namun seiring berkembangnya Heartland, ia belajar untuk mengembangkan kualitas SDM dan pentingnya pembagian job desc untuk produktivitas bisnis yang tidak mengganggu waktu kuliahnya. Founder dari Heartland ini pun memberikan tips dalam mengatur waktu antar kuliah, organisasi dan kepanitiaan, serta bisnisnya yaitu dengan sistem pembagian tugas yang rata dan adil, harus adanya tim yang kuat, membuat target tiap minggu atau bulannya, serta membuat SOP pendukung kerja.
06 TE CHNO
WIRAUSAHA
Keberhasilan dari Heartland dapat dilihat dari pemasaran hasil produksinya yang sudah sampai ke Sumatera, Kalimantan, Bali, dan yang paling banyak yaitu di Pulau Jawa. Adapun suka dirasakan selama merintis bisnis adalah perasaan excited dengan perkembangan bisnis. Namun tentu tidak luput dari perasaan sedih seperti adanya rasa demotivasi saat sedang jenuh atau saat perkembangan Heartland dirasa stuck. Saat pandemi berlangsung, Heartland juga merasakan dampak dari pandemi, dampak yang dirasakan oleh Heartland yaitu tidak bisa mengikuti booth, festival, ataupun pameran fashion. Namun, karena Heartland dibangun sejak Juli 2020 maka Heartland tidak mengalami penurunan penjualan, melainkan mengalami peningkatan dalam penjualan karena memanfaatkan digital marketing. Kalaupun di masa pandemi Heartland mengalami penurunan dalam penjualan maka hal yang bisa dilakukan yaitu evaluasi tim dan intropeksi kerja dan kualitas produk secara komperhensif, objektif, dan dengan pemikiran yang terbuka.
05 TE CHN O
WIRAUSAHA
ADAPTIF SAAT PANDEMI DARI BISNIS HEARTLAND BELAJAR
Heartland merupakan salah satu brand lokal Indonesia yang bergerak di bidang fashion clothing dengan T-shirt sebagai produk unggulannya. Dengan mengusung tagline “God Save the Land”, Heartland berusaha untuk meningkatkan environmental awareness dalam setiap produknya. Hal ini terlihat jelas pada desain rancangan tim Heartland yang senantiasa menyelipkan berbagai informasi edukatif terkait perubahan iklim dan permasalahan lingkungan. Ketika diwawancarai pada Sabtu (25/09), Kak Frans Michael sebagai salah satu co-founder dari Heartland menjelaskan bahwa perintisan brand ini berawal dari ketertarikannya terhadap desain grafis. Bersama dengan kedua rekannya, beliau mengembangkan ide produk kaos bertemakan isu lingkungan dan membawa ide ini pada salah satu kompetisi business plan hingga akhirnya menjadi pemenang. Kemenangan tersebut memperkuat komitmen antara Kak Frans dan kedua rekannya untuk melanjutkan bisnis Heartland ke tahap yang lebih tinggi. Namun ternyata, komitmen saja tidak cukup untuk membuat perintisan Heartland menjadi tanpa hambatan. Minimnya pengalaman berbisnis yang dimiliki oleh seluruh anggota tim menjadi hambatan utama yang dihadapi oleh tim Heartland kala itu.
Hal tersebut berdampak pada tata kelola sumber daya tim Heartland, terutama pembagian jobdesk yang masih tumpang tindih dan menyebabkan kinerja tim menjadi tidak optimal. Beruntungnya, kendala ini segera disadari oleh Kak Frans dan kedua rekannya sehingga mekanisme solusi dapat segera diterapkan secara bertahap dan Heartland dapat tetap bertahan hingga saat ini.
07 TE CH N O
IKLAN WIRAUSAHA
Harapan dan target Heartland ke depannya adalah ingin menjadikan Heartland bisnis yang konsisten, bisa berkembang, dan bisa lebih dikenal banyak orang. Harapan lainnya adalah Heartland ingin bisa menjadi bisnis yang menyuarakan isu-isu lingkungan melalui produknya. Akhir kata, Kak Frans juga memberikan pesan dan saran bagi para mahasiswa, terkhusus mahasiswa FTP, yang sedang atau ingin merintis usaha untuk tetap semangat dalam menjalankan bisnisnya. Dengan visi dan tekad yang kuat, setiap brand akan bisa bermanfaat bagi orang banyak maupun pemiliknya. Salam Wirausaha!
“Digital marketing, online based. Hampir Semua yang tidak memungkinkan dilakukan secara offline, bisa dilakukan secara online, tinggal kita berupaya”
HIDROPONIK VS AQUAPONIK
08 TECHNO
PERTANIAN
1. Media tanam Hidroponik adalah metode bercocok tanam menggunakan air sebagai media tanam pengganti tanah. Aquaponik adalah kolaborasi antara kegiatan pertanian dengan perikanan
2. Sumber Asupan Nutrisi Yang Dibutuhkan Kegiatan bercocok tanam secara hidroponik membutuhkan suplemen buatan yang berasal dari luar sistem. Pada sistem aquaponik, nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman diperoleh dari proses penguraian kotoran ikan. Kotoran yang diperoleh dari limbah kegiatan budidaya ikan selanjutnya diuraikan dan diubah menjadi nutrisi tertentu melalui proses nitrifikasi dengan bantuan bakteri.
3. Jumlah Spesies Hidroponik hanya berhubungan dengan satu spesies yaitu tanaman. Aquaponik minimal berhubungan dengan tiga spesies yaitu tanaman, ikan dan bakteri sebagai pengurai kotoran.
4. “Mengganti VS Menambahkan” Kebutuhan Air Sistem hidroponik memerlukan adanya penggantian air secara teratur. Hal ini terjadi karena adanya pemberian suplemen pada air hidropinik sehingga nutrisi yang terkandung dalam air akan terakumulasi. Sedangkan sistem aquaponik dalam pemeliharaan sehari-ahri hanya memerlukan air tambahan untuk kolam budidaya ikan. Pergantian air secara keseluruhan baru dilakukan ketika terdapat penyakit pada ikan atau adanya pencemaran pada air kolam.
5. Kebutuhan pH dan Temperatur Bercocok tanam dengan sistem hidroponik membutuhkan suhu di bawah 22oC dengan suhu optimal ketika air dalam kondisi hangat. Adapun rentang pH yang diperbolehkan adalah 5,5 – 6. Hal ini berbeda dengan kebutuhan sistem aquaponik. Perhatian suhu yang digunakan pada aquaponik biasanya mengacu pada kebutuhan ikan yang dibudidayakan. Adapun pH optimal yang diperbolehkan yaitu mendekatai posisi normal atau dalam rentang 6,8 – 7 .
6. Waktu Operasional dan Ekonomis Sistem aquaponik tidak dapat berjalan secara instan. Membutuhkan waktu beberapa bulan untuk proses nitrifikasi atau mengubah kotoran menjadi nutrisi tanaman sampai proses ini selesai. Ketika pertama kali dilakukan, budidaya ikan tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Sehingga diperlukan waktu yang lebih lama sebelum kegiatan aquaponik bias berjalan dan menghasilkan. Sedangkan pada kegiatan hidroponik kita hanya memberikan suplemen sesuai formula nutrisi yang dibutuhkan pada media air yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
7. Kebersihan menanam dengan cara hidroponik, maka segalanya harus ditata dengan bagus dan harus dipastikan tetap steril, termasuk media tanamnya itu sendiri. Sementara ketika Anda memilih akuaponik, maka sistem sterilisasi yang berlaku pada hidroponik menjadi tidak berlaku, karena akuaponik memanfaatkan semua jenis bakteri yang berharga..
Nama Rubrik
EKSPLORASI TITIK LEMAH DIBALIK DATA-DATA KEBERHASILAN PROGRAM MERDEKA EKSPOR
10 T E C HNO
EKONOMI
Sumber : Republika.co.id Menurut Menteri Pertanian Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H., Merdeka Ekspor merupakan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas ekspor komoditas pertanian, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, yaitu untuk mendorong investasi dan ekspor sebagai faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya menghadapi masa pandemi Covid-19. Tujuan dari Merdeka Ekspor ini adalah mempercepat ekspor produk pertanian, menggerakkan provinsi, kabupaten, dan kota untuk melakukan ekspor, dan mendorong pencapaian program Gerakan Tiga Kali Ekspor (GRATIEKS.red) pertanian yang ada di seluruh daerah. Program kerja Merdeka Ekspor dilatar belakangi oleh adanya pandemi Covid 19, selama pandemi mayoritas sektor perekonomian di Indonesia mengalami dampak kemerosotan yang signifikan, namun sektor pertanian mampu bertahan dan tetap menyumbangkan angka GDP yang tinggi bagi negara. Hal ini mendorong kementrian pertanian untuk lebih mengembangkan sektor pertanian dalam hal investasi, peningkatan ekspor dan peningkatan komoditas unggul yang dinilai
mampu menjadi faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga ditetapkanlah program merdeka ekspor ini sebagai pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun ini ekspor yang dilepas dalam program merdeka ekspor ini mencapai 627,4 juta ton (senilai Rp 7,29 triliun), meliputi komoditas perkebunan (564, 6 juta ton), tanaman pangan (4,3 juta ton), hortikultura (7,2 juta ton), peternakan (4,0 juta ton), dan beberapa komoditas lainnya yang akan di ekspor ke 61 negara yang menjadi tujuan ekspor dari 17 pintu laut dan darat yang telah dibuka, diantaranya Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Pakistan, dan deretan negara lainnya. Jika dilihat berdasarkan data, menteri pertanian mengatakan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2019 hingga kuartal II 2021. Nilai ekspor pertanian pada Januari hingga Desember 2020 adalah sekitar Rp 451,77 triliun atau meningkat 15,79% dibanding periode yang sama pada 2019.
Nama Rubrik kan program ini agar dapat memberi dampak yang nyata maka solusi utama yang harus dibenahi oleh para pemangku kebijakan adalah memprioritaskan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kedaulatan pangan untuk meminimalisasi ketergantungan pada negara lain dan bukan semata meningkatkan perekonomian berdasarkan data sehingga gaung ekspor menjadi langkah berikutnya untuk meningkatkan percepatan perekonomian. “Jangan sampai kita sibuk dengan program ekspor tapi membiarkan masyarakat kita sendiri kelaparan.” merupakan kalimat penting dari Annisa terhadap program merdeka ekspor dan sekaligus menutup eksplorasi kali ini yang menjadi awalan untuk membenahi realita agar lebih selaras dengan sila kelima melalui merdeka ekspor.
11 TE CHNO
EKONOMI
2 TECHNO ED. 33
Pada Januari-Juni 2021, nilai ekspor pertanian mencapai Rp 277,95 triliun atau meningkat 40,29% dari posisi 2020 yang sebesar Rp198,13 triliun. Untuk kesuksesan program kerja Merdeka Ekspor ini, pemerintah melakukan berbagai upaya seperti mendorong kementrian pertanian untuk membuka keran investasi sebagai pembiayaan bagi petani dalam melakukan usaha tani. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan monitoring terhadap kualitas hasil pertanian, dan yang terakhir pemerintah melakukan hubungan bilateral dengan beberapa negara untuk menjalin kerjasama ekspor. Akan tetapi, data ini belum secara jelas menjadi titik optimisme dalam pembangunan negara. Hal ini didasarkan atas nilai jual yang dihasilkan belum mencapai potensi maksimalnya karena jika komoditas mentah yang diekspor dapat diolah menjadi bahan olahan, maka nilai jual ekspor tersebut akan jauh lebih prospektif dalam memakmurkan pertanian Indonesia sehingga data ini hanya mengisyaratkan bahwa Indonesia hanya menjadi penyedia bahan baku bagi industri di berbagai negara dibalik tingginya impor bahan olahan yang dilakukan Indonesia. “Menurut saya program kerja Merdeka Ekspor tidak terlalu efektif karena sebagaimana track record ekspor di Indonesia, negara kita seringkali mengekspor barang mentah yang harga jualnya tidak bisa tinggi.” Ujar Annisa Vira Widyanti, mahasiswa magister manajemen agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Annisa juga menambahkan bahwa program kerja Merdeka Ekspor tidak mengartikan bahwa Indonesia telah merdeka pangan, karena indonesia masih tetap melakukan impor dan bergantung dengan negara lain di berbagai komoditas lainnya. Hal tersebut berdampak pada lemahnya aspek ketahanan pangan dan kedaulatan pangan karena berdasarkan data BPS, untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, Indonesia masih melakukan impor pangan dan hewan hidup dengan nilai yang cukup besar, yaitu US$ 15,44 miliar atau sekitar Rp 219,65 triliun pada tahun 2020. Problematika tersebut menjadi penegasan bahwa masih ada beberapa kekurangan di balik data-data nilai ekspor yang menjanjikan dari hasil program merdeka ekspor. Untuk mampu memaksimal-
12 TE CHN O
KESEHATAN
1
3
5
TIPS POLA HIDUP SEHAT Hindari Stres
Bijak memilih makanan
2
Hidup sehat dan bersih
4
Rajin Berolahraga
Tidur yang cukup
Banyak minum air putih
7
Berpikir positif
6
SISI SISI POSITIF POSITIF COVID-19 COVID-19 BAGI BAGI LINGKUNGAN LINGKUNGAN
1
Berkurangnya kemacetan akibat kendaraan bermotor
WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, seperti menetapkan Work From Home (WFH), menutup tempat wisata, dan menerapkan pembelajaran online untuk siswa dan mahasiswa. Tanpa disadari upaya penangan tersebut menuntut masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah sehingga dapat menurunkan tingkat mobilitas masyarakat. Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa kemacetan pada salah satu kota di Indonesia yaitu Jakarta selama pandemi mengalami penurunan pada awal wabah Covid-19 yaitu tahun 2020 dan pada tahun kedua covid-19 yakni 2021 grafik kemacetan mengalami kenaikan akan tetapi tidak separah di tahun 2019.
Indeks kemacetan di Jakarta Sumber: Tomtom Traffic Index 2019-2021
13 TECHN O
LINGKUNGAN
2
Kualitas udara dan air yang lebih baik
Tahun 2020 diwarnai dengan jalanan yang lengang akibat pembatasan sosial berskala besar. Fenomena ini berdampak juga pada kualitas udara di kota-kota besar yang semakin baik, dimana indeks kualitas udara menjadi 87,21 atau meningkat dari 86,56 di tahun sebelumnya. Kualitas anasir lain seperti kualitas air yang juga menunjukkan tren perbaikan dimana tahun 2020 tercatat sebesar 53,53 meningkat dibanding 52,62 pada tahun 2019. Secara agregat, indeks kualitas lingkungan hidup meningkat menjadi 70,27 melebihi dari target 68,71, atau lebih tinggi daripada IKLH tahun 2019 sebesar 66,55.
3
Emisi berkurang
Pembatasan aktivitas manusia selama masa pandemi Covid-19 dan berhentinya berbagai kegiatan ekonomi, termasuk beberapa sektor industri, telah berkontribusi pada penurunan emisi global. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis data seperti grambar grafik dibawah. Hal ini dikarenakan berkurangnya aktivitas dari sektor transportasi dan industri, terutama kendaraan bermotor dan pabrik manufaktur komersial.
Indeks Penurunan Emisi Gas rumah Kaca Sumber: KLHK
14 TE CHNO
LINGKUNGAN
15 TE CH N O E D. 3 4
PRODUK LPM TECHNO Techno Post Raja Brawijaya Merupakan buletin ospek universitas tahunan yang dibuat dengan tujuan untuk mengabadikan dan memberi informasi tentang keseruan RAJA Brawijaya 2021.
Techno Post Rajawali FTP UB Merupakan buletin ospek fakultas tahunan yang dibuat dengan tujuan untuk mengabadikan dan memberi informasi tentang keseruan Rajawali FTP UB 2021.
KATALIS Merupakan produk LPM TECHNO berbentuk buletin yang membahas secara khusus rangkaian Dies Natalis dan acara - acara lain yang diselenggarakan oleh LKM se-FTP.
Majalah Techno Produk Tahunan LPM TECHNO berbentuk majalah yang membahas isu - isu terkini seputar FTP secara umum dan isu-isu lain yang berkembang di masyarakat.
16
HUKUMAN
TE CHNO E D.34
KORUPSI DANA BANTUAN SOSIAL DI MATA RAKYAT
Sebagai masyarakat Indonesia tentu kita sudah tidak asing mengenai fenomena korupsi, mengingat Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat korupsi yang masih tinggi. Upaya yang dilakukan dalam memberantas korupsi tentunya telah melewati berbagai cara, tetapi sampai saat ini masih ada saja ‘maling’ yang juga melakukan berbagai cara untuk beraksi. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa korupsi diklasifikasikan ke dalam: merugikan keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan dalam pengadaan, gratifikasi. Pada 6 Desember 2020, KPK telah menetapkan bahwa Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara menjadi tersangka kasus dugaan suap bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020. Menurut KPK, kasus tersebut diawali dari program pengadaan bansos penanganan Covid-19 yang berupa paket sembako yang dianggarkan sebesar Rp 5,9 triliun, dengan 272 kontrak dan akan dilaksanakan dengan 2 periode. Dari aksi yang telah dilakukannya, Mantan Menteri Sosial diberikan vonis penjara selama 12 tahun dan denda sebesar Rp 500 jt.
0 0 10 10 0 10
SOS
BAN
Menurut @teraspolitik vonis hukuman yang diberikan pada tersangka kasus korupsi bansos tidak setimpal dengan tindakan yang telah diperbuat. Namun, jika mengenai adil atau tidaknya kita sama-sama tahu bahwa keadilan sendiri memiliki banyak ukuran, ditambah perspektif yang sangat beragam. Namun sangat disayangkan, jika berkaca pada tindak kejahatan lain yang lebih ringan dibanding korupsi bansos, justru hukuman yang diberikan malah lebih berat. Sebab korupsi dana bantuan sosial mencakup kelangsungan hidup banyak masyarakat yang sangat-sangat membutuhkan dana tersebut. Terlebih pada kondisi pandemi Covid-19 banyak rakyat kehilangan mata pencaharian dan bingung mengandalkan hidup dari mana di tengah ketatnya peraturan jam kerja dan bepergian keluar rumah. Namun, jika kita melihat beberapa kasus yang terjadi di Indonesia seharusnya aparat penegak hukum bisa lebih tegas dalam menggugat keputusan tersebut, agar koruptor dapat dihukum dengan adil dan tanpa pandang bulu.
Dengan tidak mengurangi rasa kemanusiaan, pelaku korupsi seharusnya juga dihukum dengan mempertimbangkan perasaan masyarakat luas. Seperti pada korupsi bantuan sosial ini, seharusnya pemberian hukuman juga berdasarkan suara rakyat dan aspirasi rakyat karena pada kasus ini pihak yang benar-benar dirugikan adalah pihak rakyat/masyarakat yang sedang terhambat secara finansial ekonomi. Diharapkan penegak hukum bisa lebih bijak juga dalam pemutusan hukuman bagi para koruptor. Pemberantasan korupsi memang menghadapi berbagai macam kendala, tetapi pemberantasan korupsi harus terus dilakukan dengan melakukan berbagai perubahan dan perbaikan. Karena kita tidak bisa memutuskan seseorang dinyatakan korupsi atau tidak jika tidak ada bukti. Namun, sistem yang berlaku sangat berpengaruh dalam seberapa besar potensi korupsi tersebut terjadi.
Selain sistem yang harus diperbaiki, penerapan hukum yang sama rata harus diterapkan mulai dari bawah. Atau dapat diartikan bahwa sistem dasar harus diperbaiki dan diharapkan lebih realistis, sehingga hukuman yang diberikan bisa lebih sesuai dengan kerugian-kerugian yang ditimbulkan. Penegak hukum dan pemerintah harus menjadi pihak netral dan tidak terikat dengan organisasi lain agar terhindar dari hal-hal atau kecurangan terhadap hukuman yang akan diberikan ke koruptor itu sendiri. Pemerintah juga seharusnya juga memperhatikan tatanan dari sistem hukum Indonesia. Menilik lebih jauh lagi, apakah sudah sesuai dengan sila ke-5 mengenai keadilan sosial bagi selingkuh dengan rakyat Indonesia. Jika kurang sesuai, seharusnya pemerintah lebih fokus ke perubahan tatanan negara atau pemerintah demi menciptakan Indonesia yang bebas korupsi.
17 TE CHNO E D.34
18 TECHNO ED.34
19 TECH N O ED.3 4
Liputan Khusus
20 TE C HN O E D .34
21 TECH N O ED.3 4
Tidak terasa sudah sewindu aku merindukanmu Mengingat selalu setiap langkah perjalanan yang lika liku Awal pertemuan kita dulu Sampai kita sempat bersatu Tidak terasa sudah ratusan hari Aku berjalan sendiri Selalu menikmati angin rindu di malam hari Yang sangat menyiksa diri ini Apakah kamu juga merasa begitu wahai Adam? Aku, Hawa mu yang dulu selalu menantikan kehadiranmu Hingga kini aku masih menantikanmu Tapi semesta selalu bercanda Selalu bermain dalam romansa Salam Rindu untuk mu wahai Adam Gresik 06 Agustus 2021 16.42
22 TECHN O ED. 34
Konten Sosial Media Techno
23 TECH N O ED.3 4
ke: lpmtechnoftp@gmail.com dengan subjek kumpul karya_nama_jurusan/angkatan_jenis karya
BENTUK KARYA: Artikel
Puisi
Cerpen
Karikatur
Resensi
Komik Strip
Fotografi
Sponsor usaha