EDISI XXIV JUNI 2017
Dinamika Teknologi Pertanian LIFE STYLE
LIPUTAN KHUSUS
Womens Day: Perayaan Kartini sebagai Bentuk Apresiasi Wanita
Wujud FTP Berprestasi dan Bereputasi
Fakultas teknologi pertanian
Dies Natalis th OPINI
Pendidikan Hanya Menghasilkan Orang Pintar, Bukan Berpendidikan
19
SPORT
Agritech Cup Ditengah Kesibukan Akademik
Berubahnya Sistem Penyelenggaraan Dies Natalis 19
Salam Redaksi Puji syukur kepada Allah SWT, atas karunia dan rahmatnya akhirnya KATALIS TECHNO edisi 24 dapat diterbitkan. Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kami ucapkan kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan berkontribusi dalam pengerjaan media ini baik materiil maupun moril. Kami sangat mengapresiasi segala dukungan yang diberikan kepada LPM TECHNO dalam upaya menyampaikan informasi sebagai insan pers mahasiswa. Kami berusaha untuk selalu menyampaikan informasi yang terbaik dan tetap memegang teguh kode etik jurnalistik dalam menjalankan fungsi pers sebagaimana mestinya. Harapan kami, seluruh pihak Fakultas Teknologi Pertanian tetap konsisten mendukung kami dalam bekerja sebagai insan pers mahasiswa. Dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Teknologi Pertanian, media KATALIS edisi 24 hadir dengan menyajikan informasi seputar Teknologi Pertanian dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) yang ada di FTP. Sebagai berita utama, yaitu pada rubrik Headline, kami mengulas tentang perubahan sistem penyelenggaraan Dies Natalis FTP yang ke-19 pada tahun 2017 ini. Di samping itu, kami juga menyajikan informasi kegiatan kompetisi olahraga besar di FTP yaitu Agritech Sport dan Dekan Cup pada rubrik Sport, ulasan sekilas tentang sosok duta FTP 2017 pada rubrik Profil, sajian tentang Women's Day pada rubrik Life Style, serta beberapa sajian hiburan lainnya seperti puisi, opini bebas, karikatur, dan comic strip karya mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian. Kami hanyalah sekelompok mahasiswa yang terus berusaha menyampaikan segala informasi yang terkait dengan Fakultas Teknologi Pertanian secara transparan dan tidak berpihak. Kami berusaha untuk membawa pergerakan secara dinamis, yang akhirnya akan mengarahkan kita menuju perubahan. Begitu banyaknya kendala yang kami hadapi tak akan menghalangi kami untuk tetap berkarya. Saran dan kritik dari semua pihak akan selalu kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja kami kedepannya. Setiap orang pada akhirnya akan dilupakan, tapi sebuah tulisan akan tetap ada selamanya. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Selamat membaca. SALAM PERSMA! -Redaksi-
Tim Redaksi
Pelindung: Dekan FTP UB Penasehat: Wakil Dekan III Penanggung Jawab: Ketua umum LPM TECHNO, Fyantina Eka Priliawati Pemimpin Redaksi: Nafisatul Layli Q Reporter: Amalia, Annisa, Erika, Icha, Ainnaya, Yasti, Ajeng, Adhelia, Yunita, Tantri, Apriliana, Lourna, Agnes, Fitri, Nabila, Karinka, Nursita, Ratna, Primadita, Amira, Irene Editor: Nafisa, Kaka, Puji, Okfi, Singgih, Fyan, Danis Layouter: Daning, Yunita, Primadita, Mbak Irene, Marina Natasya, Aby Alamat Redaksi: Sekretariat LPM TECHNO gd. D lt. 2 FTP UB
3-4
Headline Berubahnya Sistem Penyelenggaraan Dies Natalis 19
5-6
Liputan Khusus Wujud FTP Berprestasi dan Bereputasi
7
Life Style
8
Profil
Womens Day: Perayaan Kartini sebagai Bentuk Apresiasi Wanita
Duta FTP
9
Informasi Poster Kumpul Karya
10-11
Sport
Agritech Cup Ditengah Kesibukan Akademik
12
Sport Dekan Cup: Menjalin Persatuan FTP dengan Olahraga
13
Opini Pendidikan Hanya Menghasilkan Orang Pintar, Bukan Berpendidikan
14
Sastra “Sajak Untuk Negaraku”
15
Sketsa Komik Strip
Headline DOC. TECHNO
Berubahnya Sistem Penyelenggaran Dies Natalis FTP 19 Bu Retno: “Dies Natalis itu harus tepat waktu.�
P
erayaan Dies Natalis (Diesnat.red) tahun
ini dirasakan sangat berbeda oleh seluruh
mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian
DOC. TECHNO
“Diesnat itu pergerakannya mulai Oktober sampai
(FTP. red) Universitas Brawijaya (UB.red). Pasalnya, dihari yang spesial itu terdapat perubahan sistem dari perayaan-
Februari, harus tepat waktu karena itu merupakan hari lahir
perayaan diesnat sebelumnya. Untuk perayaan tahun ini, kita. Nah, jika diselenggarakan oleh BEM maka pasti seluruh rangkaiannya dikonsep dan dijalankan oleh pihak mundurnya. Terlebih lagi oleh Pak Dekan mengajak pihak fakultas, sementara mahasiswa diminta sebagai panitia fakultas untuk menjadi penyelenggara diesnat, karena pembantu pelaksanaannya saja. Hal ini banyak memang ingin seperti fakultas-fakultas lainnya yang juga menimbulkan tanda tanya besar mengapa hal ini terjadi. diselenggarakan oleh pihak fakultas,� ujar Bu Retno, sapaan Pernyataan awal tentang perubahan sistem ini datang dari akrab beliau. pihak fakultas yaitu dari Dra. Yuniarni Retno Daryanti selaku Sejalan dengan hal tersebut, pernyataan yang Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan, yang menyatakan diungkapkan ketua BEM, M. Fikry Izza Almirzaqy, bahwa bahwa sebenarnya penyelenggaraan disenat FTP ini tidak
memang apabila Diesnat diadakan oleh BEM maka dapat
mengubah sistem apapun. Beliau juga menambahkan dipastikan akan jauh dari tanggal asli ulang tahunnya yaitu bahwa memang sudah seharusnya perayaan ini pada dasarnya dipegang oleh pihak fakultas bukan dari BEM.
tanggal 28 Januari. Menurutnya, BEM memang baru bisa
Alasannya adalah karena ini bukan merupakan program menyelenggarakan acara tersebut antara bulan April hingga kerja (proker.red) dari Badan Eksekutif Mahasiswa Mei, setelah terbentuknya kepengurusan organisasi BEM. (BEM.red), juga BEM sendiri tidak punya anggaran untuk pelaksanaan diesnat ini.
/ Katalis 3 /
DOC. TECHNO
“
Tidak masalah siapapun itu yang mengadakan diesnat. Fakultas
menyelenggarakan, BEM juga menyelenggarakan itu boleh saja, selama semua itu outputnya adalah untuk civitas. Jadi asal semua senang itu tidak masalah siapapun
”
yang menyelenggarakan, tidak harus BEM.
Ketua BEM berpendapat bahwa acara Diesnat tahun ini baru mencapai puncaknya pada saat acara Simposium dan Expo yang dilaksanakan sebagai acara terakhir dari rangkaian diesnat ini. “Dari acara ini, menurut saya puncaknya ada di Simposium. Karena selain bisa mengenalkan FTP sebagai fakultas dengan karya-karya ilmiahnya, disana juga dihadirkan konstentual yang beliau menjelaskan suatu prospektif baru. Bahwa kita tidak hanya Penyelenggaraan dengan sistem ini sangat
harus melakukan riset-riset, namun kita juga dituntut dari
disayangkan oleh Ilham Putra Adiyaksa (TEP/15), salah satu
segi kebermanfaatannya bagi masyarakat. Ditambah
mahasiswa yang merasa bahwa penyelenggaraan diesnat
dengan adanya expo membuat kita menjadi tahu siapa saja
FTP tahun ini kurang terasa momentumnya, yang sebenarnya yaitu untuk mempererat hubungan tiap-tiap angkatan. Hal serupa juga disayangkan oleh ketua BEM, yang menyatakan bahwa dari sudut pandang mahasiswa,
yang ingin ikut PIMNAS, dan diharapkan menjadi suatu semangat tersendiri selain dari yang telah lolos pendanaan dan yang baru saja memulai,” ujarnya.
menjadi kehilangan suatu kesempatan dalam menyatukan
Untuk diesnat tahun ini, menurut Wakil Dekan III,
LKM yang ada di FTP, ini termasuk juga mengayomi seluruh
dirasa sudah cukup memuaskan dan semuanya berjalan
mahasiswannya. “Untuk itu kami dari pihak BEM akan
dengan lancar. Sedangkan menurut Bu Retno,
meningkatkan suatu hubungan pemersatu dengan
“Persiapannya harus dimatangkan lagi, selain itu
meningkatkan pelayan termasuk juga memberikan eventevent yang membantu mahasiswa, seperti Halo Beasiswa dan sebagainya. Sedangkan untuk pemereratan LKM-LKM, kami akan meningkatkannya melalui lingkar ketua LKMnya.” tambahnya.
pelaksanaannya juga jangan mepet. Walaupun menurut saya sebenarnya tidak mepet, namun karena panitianya yang banyak menjadikannya susah untuk dikumpulkan,” tuturnya. Dari pihak BEM menuturkan untuk masalah
Menurut Wakil Dekan III, Yusuf Hendrawan, STP.
evaluasinya adalah tentang kurangnya publikasi. Karena
M.App.Life.Sc Ph.D, berpendapat bahwa sebenarnya tidak
mahasiswa FTP tahu bahwa Diesnat tahun ini dipegang oleh
ada masalah siapa penyelenggara acara Diesnat FTP,
dekanat yang hubungannya sendiri dinilai sangat kurang
asalkan semua kembali pada semua civitas akademika
intensitasnya dengan mahasiswa. Berbeda dengan apabila
d i d a l a m n y a . “ Ti d a k m a s a l a h s i a p a p u n i tu y a n g
penyelenggara adalah LKM yang notabene hubungannya
mengadakan diesnat. Fakultas menyelenggarakan, BEM
sangat dekat sekali dengan mahasiswa. Untuk acaranya,
juga menyelenggarakan itu boleh saja, selama semua itu
memang sudah sangat bagus. Hanya saja dirasa kurang
outputnya adalah untuk civitas. Jadi asal semua senang itu tidak masalah siapapun yang menyelenggarakan, tidak harus BEM. Seperti halnya Duta itu kan awalnya proker dari DPM, tapi sekarang yang menyelenggarakan adalah BEM, dan tidak ada masalah. Jadi seperti halnya Diesnat FTP pun tidak ada masalah bagi siapapun yang menyelenggarakan,”
melibatkan mahasiswa. Ia juga menambahkan bahwa untuk tahun depan, akan lebih baik jika ada kolaborasi antara pihak dekanat dan BEM untuk pelaksanaan diesnatnya. Dengan komunikasi yang baik maka akan tercapai sebuah acara yang baik dari segala sisi. (Amal, Annisa, Erika)
jelas beliau.
/ Katalis 4 /
Liputan Khusus
Dies Natalis FTP 19 Wujud FTP Berprestasi dan Bereputasi “Sinergi dalam Harmoni Kolaborasi Demi Mewujudkan Fakultas Teknologi Pertanian yang Berprestasi dan Bereputasi”
Dies natalis (Diesnat.red) merupakan acara yang sangat penting bagi Fakultas Teknologi Pertanian (FTP. red) Univeritas Brawijaya (UB.red). Tahun ini FTP memperingati Diesnat yang ke-19 dengan menyelenggarakan berbagai macam rangkaian acara. Berbeda dengan tahun sebelumnya, diesnat FTP ke-19 berada dalam naungan fakultas. Dengan demikian, dosen terjun langsung untuk menyelenggarakan acara ini dengan dibantu oleh pengurus dari LKM khususnya BEM dan himpunan jurusan. Diesnat taun ini bertemakan “Sinergi dalam Harmoni Kolaborasi Demi Mewujudkan Fakultas Teknologi Pertanian yang Berprestasi dan Bereputasi”. Sesuai dengan tema yang dibawakan, dies natalis bertujuan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dan reputasi FTP. Rangkaian acara diesnat terdiri dari temu alumni, jalan sehat, peresmian pilot plant dan simposium serta expo inovasi teknologi pertanian.
Jalan Sehat Jalan sehat yang merupakan acara rutin dari tahun ke tahun dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2017 dengan rute perjalanan mengelilingi Universitas Brawijaya. Jalan sehat diawali dengan pemotongan tali oleh wakil dekan pada pukul 07.00 sebagai simbol peresmian ulang tahun FTP yang ke-19 dilanjutkan dengan melakukan pemanasan di sekitar gazebo FTP. Tujuan dilaksanakan jalan sehat adalah untuk mempererat tali persaudaraan antara dosen, karyawan, staf dan mahasiswa. Jalan sehat ini juga bermanfaat sebagai sarana refreshing dan berkumpul bersama keluarga. Jalan sehat tidak hanya dihadiri oleh warga
Temu Alumni Temu alumni mengawali berlangsungnya acara diesnat FTP yang ke-19. Acara yang bertempat di Samantha Krida (Sakri.red) berlangsung pada 25 Februari 2017 dengan tujuan utama untuk mempererat kerjasama antara alumni dengan fakultas. Rangkaian acara dari temu alumni diantaranya pendataan alumni yang hadir, pemilihan ketua ikatan alumni dan pengurus, serta penyusunan program kerja. “Alumni yang hadir berasal dari berbagai angkatan, mulai dari tahun 1978 kalau tidak salah, pokoknya tahun dimulainya terbentuk minat Teknologi Hasil Pertanian, Keteknikan Pertanian, tapi dulu masih di bawah Fakultas Pertanian,” terang Ibu Vivien Fathuroya selaku panitia. Melalui acara ini diharapkan mempermudah informasi mengenai lapangan pekerjaan, kegiatan magang, penelitian, sharing pengetahuan, ide, dan lain-lain. “Kesan pesannya, kemarin acaranya kurang efektif karena keterbatasan waktu. Harapannya alumni dan fakultas sama-sama lebih aktif sehingga kalau ada proyek bisa dikerjakan bersama, alumni lebih banyak memberikan sumbangsih ke fakultas,” ungkap Ibu Vivien.
FTP, melainkan masyarakat umum dan alumni. Panitia menyuguhkan hiburan berupa penampilan dari LKM seni meliputi paduan suara dan band serta penampilan alumni. Panitia menyuguhkan hiburan berupa penampilan dari LKM seni meliputi paduan suara, band, dan pameran fotografi serta poster. Selain itu, panitia memberikan doorprize yang diperoleh dari sponsor dan sumbangan dari alumni FTP. Tak kalah menarik, peserta jalan sehat juga mendapatkan makanan gratis dengan menukar kupon. Bapak Angky Wahyu Putranto, STP., MP., selaku dosen panitia berharap acara tahun depan akan lebih baik lagi dan sesuai dengan tema Bereputasi baik nasional maupun internasional, serta mahasiswa, khususnya BEM sudah terbentuk sejak bulan Februari untuk menyiapkan acara Diesnat ke-20. Jalan sehat berlangsung hingga siang hari, dan menjelang akhir acara dibacakan Civa Awards.
/ Katalis 53 /
CIVA Awards
Simposium dan Expo Inovasi Teknologi Pertanian
CIVA Awards merupakan penghargaan yang
Rangakaian acara yang terakhir dari diesnat
diberikan untuk mengapresiasi kinerja dan
FTP ke-19 adalah Simposium dan Expo Nasional
kemampuan dosen, karyawan, staf, dan mahasiswa FTP. Terdapat beberapa kategori dalam penghargaan ini meliputi dosen terfavorit, terdisiplin, termotivasi, dan lain-lain. Untuk mahasiswa, terdapat dua kategori yaitu mahasiswa berprestasi dan terpopuler dari jurusan THP, TIP, dan TEP. Tidak ada kriteria
Te k n o l o g i P e r t a n i a n K a r y a A n a k B a n g s a (Sientesa.red) yang berlangsung pada 17 Mei 2017. Tidak hanya expo seperti tahun sebelumnya, Sientesa juga dimeriahkan dengan lomba paper yang mengusung tema “Contribute Youth Innovation to Be
khusus dalam pemilihan ini melainkan didasarkan
a Part of Magnificient Journey for SDG's 2030”.
pada sistem voting melalui kuisioner online dan
Sientesa ditujukan untuk mem-branding fakultas dan
offline. Harapannya, para pemenang CIVA Awards
memfasilitasi mahasiswa dalam berkarya dan
mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
berprestasi. Seluruh peserta yang lolos seleksi paper
di FTP. Bagi dosen yang sudah terpilih diharapkan
diundang pada acara simposium untuk
tetap dapat menjaga kualitas dan performanya
mempresentasikan paper mereka. Antusiasme
sementara bagi yang belum terpilih bisa menjadi
warga FTP dan mahasiswa dari seluruh Indonesia
motivasi agar lebih baik lagi. Hadiah yang didapatkan oleh pemenang CIVA Awards berupa sertifikat dari dekan FTP, plakat, dan voucher berupa jasa analisis statistika yang akan digunakan dalam kebutuhan pengolahan data penelitian. Penyerahan sertifikat
sangatlah nyata, dapat dilihat dari banyaknya peserta yang mendaftar lomba serta jumlah pengunjung expo. “Antusiasme dari pers pun juga terlihat dimana kami mengundang 9 wartawan, ternyata yang datang
dan plakat dilakukan oleh rektor UB sebagai bentuk
sekitar 20 wartawan.” ujar Nadhira selaku panitia.
penghargaan kepada dosen-dosen yang terpilih.
Simposium sendiri menitikberatkan acara untuk berdiskusi, penyampaian materi ilmiah oleh beberapa
Peresmian Pilot Plant
pemateri lebih singkat dan formal dibandingkan
Selain jalan sehat, juga dilaksanakan acara
dengan seminar. Kerja sama antara dosen dan
peresmian laboratorium (lab.red) pilot plant pada
mahasiswa menjadi pilar dibalik kesuksesan acara
tanggal 26 Februari 2017. Peresmian lab yang sudah
tahun ini. Panitia yang berasal dari dosen dan
berdiri sejak tahun 2015 ini berkaitan dengan pengeluaran produk baru meliputi minuman, simplisia, dan olahan porang. Produk minuman terdiri dari wedang secang andong instan, sari buah baby java lemon, sari buah belimbing, dan sari buah naga.
mahasiswa jumlahnya sama, dimana dosen berperan sebagai controller yang memberikan arahan, sedangkan mahasiswa berperan sebagai eksekutor. Sientesa adalah kegiatan yang memfasilitasi
Untuk simplisia atau tanaman obat, terdapat bubuk
mahasiswa terutama warga FTP, untuk berprestasi
jahe merah, bubuk purwoceng, dan bubuk
dan memperoleh ilmu sehingga mereka tidak perlu
temulawak. Sedangkan untuk hasil olahan porang
takut hadir dan berpartisipasi, pemateri yang
produknya berupa tepung porang, es krim porang,
diundang lebih keren lagi, dan teman-teman selain
nugget porang, glukomanan, dan isian burger.
peserta paper lebih antusias untuk hadir. “Acara
Dilakukan upaya terus menerus untuk meningkatkan
seperti ini harusnya bisa dimaksimalkan karena kita
hasil dari olahan pangan di laboratorium ini. Dengan
telah difasilitasi “. ungkap Nadhira. (Icha, Ainayya,
adanya pilot plant, diharapkan dapat meningkatkan
Yasti, Kaka)
kualitas riset dosen dan mahasiswa FTP.
/ Katalis 6 /
Life Style DOC. TECHNO
DOC. TECHNO
WOMEN'S DAY
Perayaan Hari Kartini sebagai Bentuk Apresiasi untuk Wanita Acara Women's Day ini mengangkat bahasan yang cukup penting untuk para wanita, yaitu Inspiring Womens dan Body Goals. DOC. TECHNO
W
omen's Day merupakan salah satu
Dewasa ini, banyak sekali tokoh-tokoh inspiratif
rangkaian acara dari Social Incredible
dari kalangan wanita yang telah mengharumkan nama
Agritech Moment (SIAM.red) yang
bangsa dalam berbagai bidang. Wanita-wanita itulah yang
berada dibawah naungan BEM FTP UB 2017 dan
menjadi kartini-kartini masa kini. Melihat hal tersebut, acara
dilaksanakan pada tanggal 25 April 2017 lalu. SIAM
Women's Day ini mengangkat bahasan yang cukup penting
merupakan acara yang baru diadakan pertama kali di
untuk para wanita, yaitu Inspiring Womens dan Body Goals.
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP.red) dan diketuai oleh
Materi Inspiring Womens mengundang pemateri
Muhammad Umar Bimo W (THP/2015). Acara SIAM ini
yang bernama Levia Indaka dengan moderator Zahwa
mengusung konsep besar berupa kegiatan sosial kepada
Aisyah. Levia Indaka merupakan seorang mahasiswa yang
masyarakat.
telah memiliki bisnis skala nasional bahkan telah diexport
Women's Day sendiri diselenggarakan untuk
keluar negeri. Dalam materi ini, dijelaskan tentang masalah
memperingati Hari Kartini setiap tanggal 21 April.
bisnis, dimana para wanita juga bisa memulai usaha sendiri
Acara ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi
tanpa penghalang apapun. Materi yang kedua adalah Body
untuk wanita, khususnya wanita yang berada di
Goals, yaitu berupa turtorial make up oleh salah satu brand
lingkungan FTP. Hari Kartini merupakan momentum
kosmetik terkenal secara gratis. Dalam materi ini
untuk mengingat apa yang telah Kartini perjuangkan
dimaksudkan agar para wanita tidak hanya cantik dari
pada masanya dan akan dilanjutkan perjuangannya
dalam tetapi juga cantik secara penampilan. “Acara
oleh generasi wanita masa kini. Era zaman sekarang figur
Women's Day itu asyik, soalnya disana mengundang brand
wanita sudah tidak dianggap sebelah mata lagi, karena
kosmetik terkenal yang menjelaskan tentang masalah
sudah tertanam pemikiran bahwa wanita juga memiliki
kecantikan pada perempuan. Jadi bermanfaat banget,� ujar
kemampuan yang tidak kalah dengan kemampuan laki-
Vira, salah satu penonton acara Women's Day.(Ajeng,
laki.
Adhelia, Yunita)
/ Katalis 7 /
Profil
DUTA FTP 2017 Bayu Hendriansa Muda, bersemangat dan berprestasi
Nadhira Salsabila Anggun dan Multitalenta
DOC. TECHNO
DOC. TECHNO
adhira Salsabila yang akrab dipanggil Rara, merupakan salah satu mahasiswa jurusanTeknologi Hasil Pertanian (THP.red) angkatan 2015 yang memiliki segudang prestasi. Bulan April lalu, Rara terpilih menjadi Duta Fakultas Teknologi Pertanian (FTP.red) 2017. Gadis kelahiran Malang, 7 Mei 1997 ini bertempat tinggal dan menempuh pendidikan mulai dari SMP hingga SMA di Pulau Borneo. Rara sangat mahir dalam public speaking sehingga tidak jarang ia diminta untuk menjadi pemandu berbagai acara yang ada di FTP. Rara memulai karirnya dengan menjadi duta di salah satu kota di Kalimantan. Menurutnya, mengemban amanah sebagai duta di fakultas memiliki tantangan tersendiri karena orang-orang dapat mengenal, melihat, dan menilai kesehariannya. “Enaknya aku bisa kenal orang yang lebih banyak lagi, jadi pengalaman yang aku dapetin terus bertambah. Aku belum merasakan duka yang berarti sih, lebih banyak sukanya,” ungkapnya. Saat ini Rara disibukkan dengan kuliah, mengikuti beberapa kepanitiaan, serta les bahasa Perancis. Ketika ditanya bagaimana Tips and Trick untuk menjadi duta, ia menjawab bahwa tidak ada trick khusus. “Yang terpenting adalah jangan takut mencoba, jangan takut gagal walaupun kita belum pernah melakukannya. Terkadang kita harus menjadi yang pertama agar kita tahu sejauh mana diri kita. Terus belajar dan berani. Untuk menjadi duta kita juga harus berpenampilan menarik. Berpenampilan menarik disini bukan berarti harus cantik, putih, tinggi tapi bagaimana kita bisa membawa diri dalam suatu kondisi,” jelasnya.(Lourna)
ayu Hendrian salahir di Bogor, 2 Juli 1997. Ia merupakan salah satu mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (TIP.red) 2015. Bocah Ponorogo ini sedang aktif di Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMATITAN.red) dan Asosiasi Pemandu Sorak Indonesia (APSI.red) di Malang. Berhasil menyandang gelar sebagai Duta FTP 2017 menjadi kebanggaan tersendiri. Meski demikian, bagi Bayu, menjadi seorang duta tidak hanya sebagai representatif, melainkan ikut berkontribusi secara nyata pada berbagai kegiatan social terutama untuk mengenalkan FTP pada masyarakat luas. Duta bukan hanya sebuah gelar melainkan bentuk kepercayaan masyarakat FTP sebagai ikon dari FTP sendiri. Tidak hanya sebagai Duta FTP 2017, banyak prestasi lain yang telah dimiliki seorang Bayu Hendriansa di bidang pemandu sorak.Pada tahun 2015 ia berhasil membawa piala di Kejuaraan Pemandu Sorak Tingkat Jawa Timur. Dan tahun ini, pada 30 April lalu ia juga berhasil menyabet piala pada kejuaraan daerah yang diadakan di Surabaya. Bahkan, Bayu akan mewakili Jawa Timur pada kejuaraan Internasional yang akan diadakan 45 Agustus mendatang. Dalam pemilihan duta ini terdapat beberapa proses latihan, antara lain cara pembawaan diri, cara menjadi duta yang baik, body languange, dan lain-lain. Latihan ini nantinya akan bermanfaat untuk menjaga penampilan, sikap, dan tingkah laku sebagai cerminan dari FTP sendiri. Oleh karena itu, Bayu berpesan untuk temanteman FTP yang tahun depan ingin menjadi duta agar tidak terlalu berambisi, jalani prosesnya, dan lakukan yang terbaik. (Tantri, April)
N
B
/ Katalis 8 /
Sport
KESERUAN AGRITECH CUP SE-JAWA BALI DI TENGAH KESIBUKAN AKADEMIK
DOC. TECHNO
A
gritech Cup 2017 (AC 2017.red) merupakan salah satu event olahraga besar bagi mahasiswa agrokompleks. Acara yang berlangsung bulan April lalu ini menjadi tahun kedua bagi Agritech Sport sebagai penyelenggara pertandingan. Acara yang diketuai oleh Nova Dzul Faqor yang akrab dipanggil Nova ini tidak hanya terbuka bagi mahasiswa Universitas Brawijaya saja, namun juga terbuka bagi seluruh mahasiswa agrokompleks se-Jawa Bali. AC 2017 berlangsung meriah dikarenakan banyaknya peserta yang turut memeriahkan acara ini. “Agritech Cup tahun ini berlangsung seru nan meriah. Peserta yang turut memeriahkan event ini juga tidak hanya berasal dari Universitas Brawijaya saja. Namun ada yang berasal dari universitas-universitas lainnya.” Ujar Rahmawati, salah seorang penonton. Ia berharap, dengan diadakannya acara seperti ini, tali silaturrahmi dapat semakin terjalin. Walaupun acara berjalan dengan sukses dan meriah, sangat disayangkan animo mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP.red) selaku tuan rumah masih terbilang rendah. Mengomentari hal tersebut, salah seorang peserta cabang olahraga futsal, Titon, berpendapat hal ini mungkin dikarenakan jadwal kuliah mahasiswa FTP dan masih kurangnya rasa peduli suporter. Kompetisi olahraga tahunan ini diikuti oleh Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (FP Unpad.red), Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (FP UGM.red), Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB.red),Fakultas Pertanian Universitas Negeri Sebelas Maret (FP UNS.red), Fakultas Pertanian Universitas Internasional Semen Indonesia (FP UISI.red). Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (FP UPN.red) Surabaya, Fakultas PertanianPeternakan Universitas Muhammadiah Malang (FPP UMM.red), Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (FPP Undip.red), Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (FP UB.red), Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (Fapet UGM.red),
Tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, terdapat beberapa cabang olahraga yang pernah dilombakan sebelumnya seperti basket putra dan futsal putra. Namun, pada tahun ini dibuka cabang olahraga baru yaitu basket putri. AC 2017 juga dimeriahkan dengan kompetisi dance yang diikuti siswa-siswi SMA se-Jawa Timur. Titon mengatakan bahwa pada tahun ini hal yang baru pertama dilihatnya adalah kompetisi dance yang diadakan untuk anak SMA se-Jawa Timur. Titon juga beranggapan bahwa tahun ini jumlah peserta lebih sedikit. Menurutnya hal ini mungkin terjadi dikarenakan perbedaan jadwal antar universitas. Terbatasnya cabang olahraga yang dilombakan seperti basket dan futsal dimaksudkan agar AC tetap pada konsep awal dan tidak menjadi sebuah olimpiade. “Terbatasnya lokasi pelaksanaan lomba juga menjadi salah satu penghalang diadakannya cabang olahraga lain.”, ujar Nova selaku ketua pelaksana. Ia juga mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa Agritech Cup 2018 akan memperlombakan cabang olah raga baru seperti renang, atletik, ataupun tenis meja apabila mendapat dukungan penuh oleh pihak fakultas dan pihak-pihak lain yang terlibat. Nova berharap bahwa Agritech Cup pada tahun-tahun berikutnya dapat terlaksana dengan konsep yang lebih luar biasa. AC 2017 berakhir dengan kemenangan FTP UB sebagai juara 1 cabang olahraga basket putri, FPP UMM pada peringkat kedua dan FP UB di peringkat ketiga. Pada cabang olahraga basket putra berhasil dimenangkan oleh FP Unpad, FP UNS, dan FP UGM sebagai juara 1,2, dan 3. Sedangkan futsal putra berhasil dimenangkan oleh FTIP Unpad, Fapet UGM, dan FPP Undip. (Agnes, Fitri, Nabila)
/ Katalis 9 /
Sport
DEKAN CUP DOC. TECHNO
Menjalin Persatuan FTP dengan Olahraga
Selain lima cabang olahraga tersebut, ada juga lomba tarik tambang. Tujuan dari penambahan cabang lomba tarik tambang adalah untuk mempererat hubungan antar jurusan Tentunya untuk mengikuti lomba tarik tambang tidak perlu keahlian khusus dalam berolahraga seperti cabang olahraga lainnya, karena
“We Play as One.� Itulah tema dari Dekan Cup tahun ini. Tema tersebut mempunyai makna yang artinya
hanya memerlukan tenaga yang kuat untuk menarik tali tambang.
walaupun Fakultas Teknologi Pertanian (FTP.red) mempunyai tiga jurusan, tetapi tetap satu atap dan satu keluarga yaitu FTP. Dekan Cup sendiri itu apa sih? Yuk kita simak!
D
ekan Cup merupakan suatu ajang kompetisi olahraga antar jurusan di FTP yang diselenggarakan oleh LKM Agritech Sport. Diadakannya Dekan Cup bertujuan agar mahasiswa FTP dapat melakukan silaturahmi melalui olahraga. Perlombaan berlangsung dari tanggal 13-19 Mei 2017 lalu dengan lima cabang olahraga dan satu lomba tarik tambang. Lima cabang olahraga tersebut adalah cabang olahraga yang dinaungi oleh Agritech Sport yaitu futsal, basket, badminton, voli, dan tenis meja.
DOC. TECHNO
/ Katalis 10/
Tahun lalu, Dekan Cup merupakan salah satu rangkaian dari Dies Natalis FTP yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM.red) FTP. Namun, pada tahun 2017 ini, Dekan Cup sebuah acara terpisah. Selain itu, yang berbeda dari Dekan Cup tahun lalu adalah lomba tarik tambang. Baru tahun ini pihak panitia Dekan Cupa memilih untuk menambahkan lomba tarik tambang dalam rangkaian kompetisinya. Dengan adanya lomba tarik tambang tentunya menambah keseruan yang ada dalam Dekan Cup.
“
Dibalik suksesnya suatu acara, tentunya ada kendala-kendala yang dihadapi pada acara tersebut. Dekan Cup 2017 berlangsung bersamaan dengan banyak acara dari LKM lain di FTP. “Sulitnya waktu itu kita perlu survey tempat untuk dijadikan tempat lomba,” ujar Qori Yulisa, CO Acara Dekan Cup 2017. Selain perlunya survey tempat, rundown dari Dekan Cup sempat mundur sehingga waktu yang tertera pada jadwal tidak sesuai dengan kenyataannya. Walaupun ada beberapa masa sulit, pada akhirnya Dekan Cup berlangsung dengan sukses.
“
Kamis, 18 Mei 2017 merupakan hari terakhir
DOC. TECHNO
sekaligus final dari salah satu rangkaian acara Dekan
Cup yaitu cabang futsal. Tim yang berhasil lolos hingga babak final ialah tim futsal putra TIP 2016 vs tim futsal
putra TEP 2016, yang berhasil dimenangkan oleh tim futsal TEP 2016. Mereka sangat bersyukur atas kemenangan yang telah mereka dapatkan, lantaran mereka merasa bahwa usaha dan pengorbanan yang mereka lakukan selama ini tidak sia-sia. Perlu kita ketahui bahwa tim futsal puta TEP 2016 ini juga berturutturut menjadi juara 1 dalam berbagai acara lain seperti Himateta Cup dan Agritech Cup. Wahh.. keren yaa..
Nah, lalu bagaimana sih tanggapan mereka
tentang acara Dekan Cup (DC.red) tahun ini? Mereka mengaku bahwa seluruh rangkaian acara mulai dari hari pertama hingga hari terakhir yaitu futsal, sangat seru sekali. Para penonton, pemain, dan semua yang terlibat dalam acara tersebut sangat antusias dan bersemangat. Mereka berharap semoga tahun depan DC bisa lebih baik lagi dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama rangkaian DC bisa diubah dan diperbaiki. “Jika depan kami diberi kesempatan oleh Allah untuk mengikuti acara DC lagi, pasti kami akan mengikutinya dengan senang hati.” tambahnya. (Karinka, Nursita, Ratna)
/ Katalis 11 /
Opini
Pendidikan Hanya Menghasilkan Orang Pintar, Bukan Berpendidikan
D
melakukan tindakan tersebut bersama-sama dengan rekannya yang “terhormat�. Lebih miris lagi saat penangkapan terjadi para koruptornya malah melempar senyum manis dihadapan kamera, dihadapan masyarakat seolah mereka tidak bersalah dan bangga akan apa yang telah dilakukannya. Dilansir dari laman resmi BBC Indonesia, Indeks Persepsi Korupsi Indonesia menurut Transparency International Indonesia (TII) mendapatkan poin 37, dengan posisi masih di bawah Malaysia (45 poin), Brunei (58 poin), dan Singapura (85 poin). Indonesia berada pada urutan ke 90 dari 176 negara yang diukur di dunia. Ini menunjukkan bahwa budaya korupsi seperti sudah mendarah daging di negara Indonesia ini. Saya tidak mengerti apakah orang-orang “pintar� itu tidak mendapat pengajaran bahwa mencuri hak orang lain itu merupakan dosa besar. Untuk itu, sistem pendidikan di Indonesia harus diperbaiki dengan tidak mementingkan hasil akhirnya. Nilai sebuah proses lebih penting dibandingkan dengan hasil yang instan. Karena semuanya mem-butuhkan proses, agar tercipta manusia-manusia yang tidak hanya kompeten tetapi juga berakhlak mulia. (PRA) DOC. GOOGLE
ewasa ini semakin marak terjadi kasuskasus yang sangat memalukan bagi negara Indonesia seperti suap, korupsi, dan tindakan memalukan lainnya. Tetapi anehnya pelaku tindak memalukan tersebut adalah orang-orang yang tergolong pintar dan merupakan lulusan dari universitas terkenal. Ada apa sebenarnya dengan pendidikan di negeri ini? Menurut pengalaman yang saya alami sendiri sejak sekolah dasar, tenaga pendidik hanya mengajarkan semua masalah dunia yang dimana semuanya terlihat sempurna, membangga-banggakan murid yang selalu mendapatkan nilai tertinggi. Tetapi, sayangnya mereka tidak tahu dari mana nilai-nilai itu mereka peroleh. Saya sendiri pernah melihat secara langsung bagaimana teman saya yang selalu mendapatkan nilai tertinggi itu karena mendapat contekan. Para pendidik seharusnya tahu akan masalah seperti ini, karena ujian yang singkat itu tidak menjadi tolak ukur kepintaran seseorang. Justru semua penilaian harus diberikan kepada bagaimana keseharian anak itu, cara belajarnya, dan bagaimana cara mereka bergaul. Jika semua murid menggunakan cara apapun hanya demi nilai yang tinggi, lulus dari ujian, atau bahkan lulus dari instansi pendidikan, akibatnya, muncullah orangorang yang pintar tetapi tidak berpendidikan, dan tidak memiliki budi pekerti yang baik. Orang-orang pintar tersebut merasa menjadi yang paling baik, paling terhormat, dan paling memiliki segalanya, mereka menindas semua orang-orang yang tidak mampu, bahkan mengambil hak mereka. Padahal mereka seharusnya menjadi pahlawan bagi orang-orang yang tidak mampu. Ada apa dengan negeri ini? Para pelaku tersebut mengaku berpendidikan, beragama, dan mengerti apa yang baik dan tidak. Tetapi mengapa mereka masih juga melalukan tindak memalukan tersebut? Bahkan mereka
Pemeriksaan Walikota Madiun Kasus Dugaan Korupsi
/ Katalis 13 /
Sastra
Sajak Untuk Negaraku Oleh Amira Hasnanuha Ulayya Aku sangka di negaraku tidak ada Mereka yang bertengkar karena warna Aku sangka semua belajar pendidikan kewarganegaraan Dimana Indonesia, sebagai kebangsaan Bukan Jawa, bukan Cina, tapi satu bangsa Indonesia Aku muak pada mereka yang berkerut di layar kaca Para tetua saling berteriak berebut permen gula Sedang kami, menonton mereka sambil tertawa Berbagi permen gula yang sama Akhir-akhir ini guruku bukanlah mereka yang telah lama sarjana Bukan juga mereka yang duduk di singgasana Tapi guruku adalah kami sendiri Bocah-bocah ini akhirnya belajar sendiri Makna harmoni yang sepertinya sudah mati Suara kami pelan tapi ada harapan Harapan agar ia tidak akan pernah padam “Yakinlah saudaraku, kamu tidak sendiri� Tidak ada yang bisa menghentikan kami Tidak agamamu, tidak warna kulitmu, tidak tempat lahirmu Kami tidak berebut kami tidak beradu Karena seperti yang mereka ajarkan, kami adalah satu
/ Katalis 14 /
Fakultas teknologi pertanian
Dies Natalis th
19
th