dok. Techno
Headline
MABA MEMBLUDAK VENUE PENUH SESAK Penyelenggaraan Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya.red) tahun ini diwarnai dengan berbagai kegiatan yang menarik dan inovatif, seperti pemecahan rekor muri dunia untuk pagelaran musik perkusi mahasiswa yang diadakan di Lapangan Rektorat Universitas Brawijaya dan gerakan sosial peduli gizi anak. Tema yang diusung oleh Raja Brawijaya tahun ini adalah Gerak Brawijaya Lestari Indonesia. Kegiatan materi pada mahasiswa baru diselenggarakan di empat venue yang berbeda diantaranya Gedung Samantha Krida, Gor Pertamina, Aula Fakultas Ilmu Komputer, dan Universitas Brawijaya Sport Center. Mahasiswa baru sejumlah 14.950 orang hadir untuk mengikuti kegiatan orientasi yang diselenggarakan pada tanggal 13 Agustus 2019. Tidak seperti tahun-tahun se-
02 Techno Post Agustus 2019
belumnya, banyaknya mahasiswa baru (maba.red) Universitas Brawijaya (UB.red) yang diterima tahun ini ternyata menimbulkan kesulitan tersendiri bagi panitia RAJA Brawijaya, salah satu yang nampak jelas adalah venue yang terisi sesak sehingga perkiraan dari panitia tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Penuhnya venue mengakibatkan panitia harus bekerja ekstra untuk memindahkan mereka dari venue satu ke venue yang lain, penuhnya gedung diperparah dengan minimnya jumlah pendingin ruangan sehingga beberapa maba jatuh sakit karena kelelahan dan berdesak-desakan. Pihak panitia RAJA Brawijaya sendiri menanggapi hal ini secara serius dengan menyatakan bahwa hal ini akan menjadi evaluasi besar panitia, walupun sebenarnya panitia sudah siap dengan segala kondi-
Headline isi yang akan terjadi. “Memang kami memperkirakan jumlah mahasiswa baru sama dengan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 10.000 orang. Namun, ini adalah kasus yang kita temukan di lapangan yaitu jumlahnya naik hingga 14.950 maha-siswa,â€? ujar Fikriza Ilham Prasetyo selaku Koordinator Acara RAJA Brawijaya 2019. Ahmad Fauzan Nur RaďŹ selaku Wakil Ketua Pelaksana Raja Brawijaya menambahkan kejadian ini diakibatkan adanya informasi yang salah dari pihak rektorat mengenai jumlah pasti maba yang awalnya hanya berkisar 13.200 namun ternyata berjumlah 14.950. Hal ini akhirnya membuat perkiraan panitia tidak sesuai dengan perencanaan. Membeludaknya jumlah maba dengan kapasitas tempat yang kurang, membuat mereka merasa tidak nyaman. Salah satu maba yang kami wawancarai bernama Muh. Fatur Rian dari Fakultas
dok. Techno
Pertanian mengaku badannya sakit akibat berdesak-desakan di dalam gedung. Dia menambahkan bahwa seharusnya panitia memikirkan dengan matang terkait penempatan kegiatan agar acara yang telah disusun dengan kreatif dan menarik tidak menimbulkan kesan yang kurang menyenangkan. Evaluasi besar yang terjadi hari ini diharapkan menjadi pekerjaan rumah tahun berikutnya dalam menyelenggarakan kegiatan orientasi lebih rapi tanpa adanya pihak yang harus dirugikan. Penyelenggaraan kegiatan besar terlebih orientasi memang seharusnya dipikirkan dengan matang agar manfaatnya dapat dirasakan oleh maba. Harapan selanjutnya yang diungkapkan panitia, agar maba tetap semangat dalam mengikuti seluruh rangkaian Raja Brawija tahun 2019 ini. (Amal/Fitr)
dok. Techno
Techno Post Agustus 2019
03
Lipsus
ADYATAMA 57 PEDULI G Status gizi di Indonesia tak kunjung memperlihatkan perbaikan yang signifikan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Kementrian Kesehatan Repubik Indonesia (Kemenkes RI.red) angka prevalensi gizi kurang (underweight) sebesar 17,7%; stunting sebesar 30,8% dan kurus (wasting) 10,2%. Sedangkan menurut World Health Organization (WHO.red) pada tahun 2018, angka prevalensi stunting pada anak di Indonesia adalah sebesar 36,4%. Angka-angka tersebut menempatkan Indonesia ke dalam negara dengan rata-rata prevalensi terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Timor Leste dan India. Apabila ditelisik kembali, stunting merupakan kondisi dimana seseorang mengalami pertumbuhan yang ter- hambat akibat kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun. Menurut Peta Empat Kategori Prevalensi Stunting Balita Usia 0-59 Bulan yang dibuat oleh Kemenkes RI, Provinsi Jawa Timur tergolong ke dalam 13 provinsi yang angka stuntingnya tergolong menengah. Melihat masalah tersebut, aksi
04 Techno Post Agustus 2019
sosial yang merupakan salah satu agenda dalam pelaksanaan RAJA Brawijaya (Rangkaian Acara Jelajah Almamater Brawijaya.red) 2019 kali ini dilakukan dalam bentuk mendonasikan Susu low fat. Susu low fat tersebut merupakan susu yang dikumpulkan dari setiap mahasiswa baru (maba.red). Dalam penugasannya, setiap maba diminta membawa 2 kotak susu low fat 250 ml. Satu kotak diperuntukkan untuk diminum sendiri dan satu kotak lainnya akan dikumpulkan ke panitia untuk didonasikan. “Panitia RAJA Brawijaya sebelumnya telah menghubungi pihak ACT untuk diminta kerjasamanya dalam mendonasikan susu yang telah terkumpul,” ujar Ahmad Fauzan Nur Rafi (Vokasi/2018) selaku Wakil Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2019. Diki Taufik Sidiq selaku Kepala Cabang ACT (Aksi Cepat Tanggap.red) Malang menyampaikan bahwa fokus objek yang akan memperoleh donasi nantinya adalah anak-anak, sehingga, penyalurannya akan dilakukan melalui Taman Kanak-kanak (TK.red), Sekolah Dasar (SD.red), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu.red) ataupun Karang Taruna. “Sore ini (13/8), setelah
Lipsus
IZI ANAK INDONESIA dikemas, susu yang telah terkumpul akan didistribusikan oleh ACT dengan dibantuan kawan-kawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI.red)�, tambah Diki. Sulung Prasasti Sifatahjati (FTP/2017) selaku Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2019 berharap dengan adanya aksi sosial ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia utamanya mahasiswa baru Universitas Brawijaya 2019 terkait stunting yang harus lebih digalakkan lagi penanganannya. (Fira/Tantri)
dok. Techno
Techno Post Agustus 2019
05
Lipsus
CETAK REKOR MURI RAJA BRAWIJAYA 2019 : PAGELARAN MUSIK PERKUSI OLEH MAHASISWA TERBANYAK
dok. Techno Ada yang berbeda dari Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya) 2019. Tahun ini, dimeriahkan dengan adanya pagelaran seni musik perkusi yang diikutsertakan oleh 14.950 mahasiswa baru Adyatama 57 yang berkolaborasi dengan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Brawijaya (PSM UB) dan marching band Ekalavya Suara Brawijaya. Pagelaran musik perkusi memainkan lagu Gebyar-gebyar karya Gomblo. Persiapan yang dilakukan oleh panitia untuk pagelaran musik perkusi ini dilakukan dengan memberikan video tutorial untuk dipelajari oleh para mahasiswa baru sebelum melakukan simulasi. Selain itu, sudah dilakukan simulasi perkusi yang melibatkan mahasiswa baru di hari sebelumnya dengan hasil latihan yang cukup memuaskan. Saat ditanyakan langsung kepada Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2019, Sulung Prasasti (FTP/2017), dipaparkannya mengenai alasan penggunaan perkusi mop, “Perkusi mop sebagai bentuk inovasi dari tahun-tahun sebelumnya.
06 Techno Post Agustus 2019
Lipsus Biasanya kan menggunakan teknik koreograďŹ dengan atribut mop yang berbeda. Tahun ini menggunakan perkusi mop yang terfokus pada audio agar seluruh mahasiswa baru bisa ikut berkecimpung. Selain untuk mendapatkan rekor MURI, harapannya dapat menumbuhkan sifat bangga terhadap keunikan dari perkusi iniâ€?. Ahmad Fauzan (Vokasi/2018) selaku Wakil Ketua Pelaksana menambahkan bahwa alasan dilakukan pagelaran perkusi ini sebagai bentuk inovasi dari tahun-tahun sebelumnya yang dahulu menggunakan kertas, payung, maupun tampah dalam agenda mop. Inovasi ini juga menggunakan peralatan yang mudah didapat dan tidak terbuang seperti papan dada, sempoa, dan sepasang tongkat semafor. Setelah mop berlangsung, pihak dari Museum Rekor-Dunia Indoneisa (MURI), Andre Purwandono, memberikan piagam rekor MURI atas keberhasilan pagelaran perkusi mop ini. Kegiatan ini tercatat sebagai Pagelaran Musik Perkusi oleh Mahasiswa Terbanyak dalam MURI. Rekor sebelumnya berkaitan dengan perkusi adalah pagelaran musik perkusi oleh masyarakat umum menggunakan alat perkusi yang sebenarnya dengan jumlah peserta 11.000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa rekor MURI hari ini merupakan sebuah pencapaian baru karena adanya peningkatan hingga lebih dari 10% dari pencapaian MURI pagelaran musik perkusi sebelumnya. Rencananya,
hasil rekor MURI ini akan dimasukkan dalam Galeri MURI Kota Batu. Saat ditanyakan bagaimana kesan dari salah satu mahasiswa baru Adyatama 57, Langgeng (FAPET/2019), ia merasa senang dan bangga karena dapat menjadi bagian dalam memecahkan rekor MURI pagelaran musik perkusi ini. Menurutnya pagelaran musik perkusi ini sangat kreatif karena berbeda dari konsep mop lainnya. (Nab/Fitr/Fir)
dok. Techno
Techno Post Agustus 2019
07
Snapshot
dok. Techno Penampilan tari Reog Ponorogo dari UNITANTRI
dok. Techno Penyerahan penghargaan oleh Museum Rekor Dunia - Indonesia
dok. Techno Lautan Mahasiswa Baru
dok. Techno Jargon kebanggaan Universitas Brawijaya
Dewan Redaksi: Dekan FTP Universitas Brawijaya Penanggung Jawab: Ketua Umum LPM TECHNO Ketua Umum: Nabila Nur’aini Pemimpin Redaksi: Amalia Gita Fitriani Reporter: Tantri, Resa, Fitri, Fira, Ann, Restu, Cinta Editor: Nabila, Fitri, Amal, Tantri Layouter: Prisya, Athaya, Ambar, Nadia Fotografer: Prisya, Athaya, Ambar, Nadia
Sekretariat Bersama Gd.D Lt. 2 FTP UB
@qsq9232o
08 Techno Post Agustus 2019
@lpmtechnoftp
@LPMTECHNO