HEADLINE
TECHNO P OST Just No t Write!
Doc.TECHNO
Raja Brawijaya Peduli lingkungan, Peduli Sesama
R
angkaian Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (PK2MU.red) tahun ini bertema “Peduli Aksi Untuk Negeri�. Pemilihan tema pada Raja Brawijaya tahun 2018 berdasarkan kondisi sosial saat ini, yaitu kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan dan sosial. Menurut Andri Hardinata selaku Koordinator Acara, salah satu kegiatan dalam PK2MU yang dapat mengajarkan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan adalah dengan diadakannya penggalangan dana serta pengumpulan barang bekas berupa koran oleh mahasiswa baru. Koran tersebut nantinya akan diserahkan kepada Bank Sampah milik Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya, dimana hasilnya akan digunakan untuk membantu pengadaan bea-siswa untuk mahasiswa-mahasiswa yang kurang mampu. Lembaga Pers Mahasiswa TECHNO Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
Pada pembukaan Raja Brawijaya tahun ini berbeda dari tahun lalu. Mop yang selalu dilakukan setelah upacara, tahun ini menggunakan tampah sebagai propertinyauntuk membentuk berbagai formasi yang lebih banyak dari tahun sebelumnya. Formasi tersebut antara lain: Logo Universitas Brawijaya, Logo Disabilitas, Logo Pramuka, Logo Asian Games, Logo Angkatan, dan formasi Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Rangkaian acara Raja Brawijaya 2018 juga berbeda dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini rangkaian dimulai dari PK2MU, Open House Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM.red), kemudian PBPK (Pembinaan Budi Pekerti dan Kepemimpinan). Sakinah Az-zahra selaku Wakil Presiden EM UB mengatakan, alasan diubahnya urutan rangkain acara yang sebelumnya dilakukan Open House UKM dilaksanakan setelah PBPK, agar nilai-nilai PBPK lebih tertanam pada mahasiswa baru.
811
Edisi Agustus 2018 MOBILISASI MAHASISWA BARU Mobilisasi mahasiswa baru angkatan Aryasatya 56 dilakukan melalui gerbang veteran BNI dan gerbang Panjaitan. Menurut Rijal Assidiqi selaku panitia pengawas (PANWAS) dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya (DPM UB.red) mengatakan bahwa situasi di pintu masuk gerbang panjaitan kurang kondusif. Hal ini dikarenakan Aryasatya 56 antusias untuk datang lebih awal 30 menit dari waktu pembukaan gerbang sehingga terjadi pembengkakan. Salah seorang mahasiswa baru dikabarkan secara tiba-tiba terjatuh ke dalam parit, namun disayangkan panitia yang bertugas di lokasi hanya satu orang dan kurang adanya perlengkapan kesehatan yang memadai membuat antisipasi dan reaksi panitia dalam menanggapi situasi tersebut dirasa kurang. Oleh karena itu, penanganan mahasiswa baru yang terjatuh tersebut dan mahasiswa sakit lainnya tidak dilakukan dengan tanggap. Sementara gerbang veteran utama yang dikhususkan untuk pintu masuk mahasiswa baru difabel cukup padat oleh panitia dan mobilisasi dari depan gerbang menuju lokasi upacara berjalan lancar.
28
RAJA BRAWIJAYA DI MATA ORANG TUA MAHASISWA Selama berlangsungnya upacara hingga koreografi mob pagi tadi dapat dilihat terdapat beberapa wali mahasiswa yang memperhatikan berlangsungnya acara dari sekitar gazebo Fakultas Teknologi Pertanian (FTP.red) hingga ke rooftop FTP. Keberadaan wali-wali mahasiwa disekitar area orientasi baru ditemukan tahun ini, namun mereka tidak mengganggu jalannya acara. Bapak Ali Maksum, sebagai salah satu wali mahasiswa yang ditemui di sekitar FTP bersama dengan istri dan anaknya mengatakan, “Saya dari tadi subuh setelah sholat di Masjid Raden Patah disini untuk liat anak-anak yang mengikuti ospek dan tidak ada panitia yang menegur�. Bapak Ali sendiri merupakan wali salah satu mahasiswa FTP dan merasa orientasi mahasiswa Raja Brawijaya ini sangat memukau, mulai dari pidato Presiden Eksekutif Mahasiswa yang sangat membangun, meriahnya acara yang didkung oleh UKM-UKM seperti UKM menembak, tari tradisional, dan paduan suara, hingga formasi mop menggunakan tampah untuk membentuk logo-logo yang luar biasa. Sebagai orangtua, Bapak Ali merasa kegiatan PK2MU ini sangat bermanfaat bagi anaknya untuk belajar tertib dan disiplin terutama sebagai seorang mahasiswa apalagi yang jauh dari orangtua karena merantau. (Ira, Tantri)
Lembaga Pers Mahasiswa TECHNO Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
Lipsus Doc.TECHNO
Doc.TECHNO
KOREOGRAFI MOB TAMPAH OLEH ARYASATYA 56 Pada pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiwa Baru Universitas Brawijaya (PKKMB UB), Panitia Raja Brawijaya 2018 telah mempersiapkan koreografi mob menggunakan tampah. Koreografi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan kertas dan payung. Penggunaan tampah terlihat lebih mudah digunakan dalam pembentukan formasi mob, karena pembentukan formasi hanya dengan mengangkat tampah yang telah dicat sesuai bentuk formasi oleh panitia. Terdapat 7 macam koreografi mob tampah yang ditampilkan oleh mahasiswa-mahasiswi baru, Arya-satya 56. Mahasiswa baru yang melakukannya adalah mahasiswa-mahasiswa dari cluster 8 -17. Mob tahun ini dilakukan di Lapangan Rektorat Universitas Brawijaya seperti pada tahun sebe-lumnya, dengan mahasiswa-mahasiswa baru diluar lapangan yang turut berpartisipasi dengan mengangkat bendera merah putih kecil. Lembaga Pers Mahasiswa TECHNO Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
Koreografi secara berurutan membentuk 2 logo Universitas Brawijaya, gambar difabilitas, logo identitas Aryasatya 56, logo pramuka, logo Asian Games, dan gambar 73 tahun kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan PKKMB UB 2018 ini bertepatan dengan Hari Pamuka yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus sehingga dibuat mob dengan formasi logo Pramuka. Gambar Difabilitas yang digambarkan dengan orang berkursi roda, orang bertongkat, gambar kepala dan kode bahasa isyarat menunjukkan Univesitas Brawijaya sebagai kampus inklusif yang peduli pada kesamaan hak untuk menuntut ilmu tanpa membe-dakan kekuatan yang dimiliki. Gambar 73 tahun kemerdekaan Indonesia dibuat formasinya karena pelaksanaan Raja Brawijaya ini berdekatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-73. Serta logo Asian Games juga diformasikan untuk memeriahkan acara yang pada tahun ini dilaksanakan di Indonesia ini. Koordinator Acara Raja Brawijaya 2018, Andri Hardinata Putra mengatakan bahwa tampah yang telah digunakan pada koreografi mob kali ini akan disumbangkan ke tiga desa binaan Universitas Brawijaya serta digunakan untuk menghias tatanan kota dan kampung 3D atau kampung pelangi. (Fira,Dita, Ashin, Rinda, April, Nisa)
83
Edisi Agustus 2018
LIPSUS
Lipsus
Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya.red) yang dilaksanakan hari ini (14/8) berlangsung meriah dan diikuti oleh mahasiswa baru Universitas Brawijaya yang tampak antusias. Acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA.red) tahun ini mengangkat tema yang cukup berbeda dari rangkaian acara tahun sebelumnya, yaitu “Peduli Aksi untuk Negeri”. Tema ini mencerminkan kepedulian mahasiswa atau pemuda terhadap sesama maupun lingkungan. Kepedulian kepada sesama yang dimaksudkan dalam tema RAJA Brawijaya 2018 yaitu kepedulian terhadap mahasiswa penyandang disabilitas (difabel), ditunjukkan pada saat upacara pemakaian almamater di atas panggung yang salah satunya terdapat perwakilan mahasiswa difabel serta pembacaan sumpah mahasiswa. Tema ini dicanangkan oleh Presiden EM UB 2018, Muhammad Nur Fauzan, berawal dari banyaknya jumlah mahasiswa difabel di Universitas Brawijaya yang berjumlah sekitar 77 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding universitas-universitas
48
Dok. TECHNO
Universitas Brawijaya, Kampus Ramah Difabel
lain seperti di Universitas Islam Negeri Yogyakarta yang hanya sekitar 3-4 orang, bahkan Universitas Brawijaya memiliki mahasiswa difabel terbanyak untuk saat ini. Mahasiswa difabel seringkali mengalami kesulitan-kesulitan dalam perkuliahan sehingga dapat menghambat perkemba-ngan dan prestasi baik akademis maupun non-akademis. Maka dari itu, Universitas Brawijaya sejak lama menafsirkan diri sebagai “Kampus Inklusif”, yang merupakan bentuk kampanye sosial terhadap masyarakat, dengan kata lain Universitas Brawijaya dipastikan ramah untuk mahasiswa penyandang disabilitas agar mereka dapat mengikuti perkuliahan tanpa hambatan dan halangan. Gagasan “Kampus Inklusif” ini awalnya diciptakan oleh salah satu dosen jurusan Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP.red) Universitas Brawijaya Malang, Slamet Thohari, S.Fil, M.A. yang juga penyandang disabilitas tunadaksa. Namun, penerapan Universitas Brawijaya sebagai kampus inklusif tersebut belum menyeluruh. Hal ini disinggung saat aksi 2 Mei dimana jajaran Eksekutif Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa TECHNO Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya (EM UB.red) beserta puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya dari berbagai elemen mendesak pihak akademis untuk segera mengimplementasikan secara nyata predikat Universitas Brawijaya sebagai “Kampus Inklusif” sehingga diputuskanlah pengangkatan peduli difabel sebagai tema RAJA Brawijaya tahun yang digagas oleh Presiden EM UB 2018 dan disetujui oleh Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2018. “Salah satu tujuan pengangkatan tema ini yaitu mahasiswa difabel sifatnya setara, sama, seperti temanteman lain yang normal. Oleh karena itu, Universitas Brawijaya menyediakan wadah yang lebih baik untuk mereka” ujar Muhamad Ariz Pratama selaku Ketua Pelaksana Raja Brawijaya 2018. Saat ini, belum banyak bahkan masih sangat jarang universitas yang mau menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK.red) untuk belajar di kampus tersebut. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya perlunya fasilitas penunjang penyandang disabilitas dimana hal itu juga menyebabkan bertambahnya anggaran. Tidak hanya kesiapan dalam fasilitas fisik saja yang dibutuhkan, tetapi juga dibutuhkan dukungan moral dari civitas akademik seperti mahasiswa, dosen, dan staff akademik sehingga mahasiswa difabel merasa aman dan tidak mengalami kasus serupa bully-ing. Universitas Brawijaya pun tidak sembarang menerima mahasiswa inklusi, melainkan melalui tahapan seleksi terlebih dahulu berupa tes tulis dan melalui jalur khusus difabel. Sarana dan prasarana kampus serta sistem perkuliahan di Universitas Brawijaya memang belum maksimal, bahkan masih dalam progress awal, sebab gagasan ini masih terbilang cukup baru. Permasalahan mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa TECHNO Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
difabel pun masih baru-baru ini menjadi pusat perhatian karena banyaknya jumlah mahasiswa difabel. Langkah awal dalam mewujudkan sarana-prasarana yang memadai bagi difabel yaitu seperti mulai diperbaikinya trotoar sehingga memudahan bagi pengguna kursi roda. Fasilitas penunjang bagi mahasiswa difabel khususnya penyandang tunadaksa dengan jalur khusus kursi roda dan juga tunanetra seperti besi pegangan untuk memudahkan berjalan juga telah tersedia, seperti yang ada di FISIP. Rencana lain yang hendak didesain oleh Presiden EM UB 2018 yaitu kesetaraan sistem pembelajaran, contohnya bagi mahasiswa tunarungu, tidak hanya saat belajar di kelas, tapi juga saat beribadah misalkan dengan disediakan translater bahasa isyarat di sebelahnya. Hal ini sebagai salah satu ciri kampus inklusif itu sendiri yang tidak hanya menjamin kenyamanannya saat mencari ilmu di kelas, tetapi juga ilmu di segala aspek kehidupan kampus Universitas Brawijaya. Harapannya, Universitas Brawijaya bisa menjadi percontohan sekolah inklusif mulai skala nasional, pemerintahan, maupun internasional. “Dengan dimulainya mengangkat tema ini (peduli difabel) sebagai tema RAJA Brawijaya 2018, diharapkan para civitas akademik mulai dari jajaran rektorat sampai mahasiswa, terbesit suatu niat untuk lebih peduli terhadap mahasiswa difabel, dimulai dari perbaikan saranaprasarana kampus dan sistem perkuliahan. Dengan dijadikannya Universitas Brawijaya sebagai kampus inklusif, dapat menjadi percontohan minimal untuk skala nasional. Itu goal kami tahun ini”, papar Presiden EM UB 2018. (Zefira, Cinta)
85
Edisi Agustus 2018
LIPSUS
Lipsus
Problematika Tahunan Antara Pers dan Panitia
R
angkaian Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya.red) tahun ini, pihak lembaga pers mahasiswa masih mengalami hambatan untuk melakukan pencarian informasi mengenai rangkaian selama acara berlangsung. Namun, hambatan tahun ini diakibatkan oleh pihak panitia sendiri yang tidak menjalankan kesepakatan yang telah disepakati bersama sebelumnya saat lingkar pers (21/07). Seperti pada pasal 5 bab Perwakilan di Ketentuan Peliputan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas Brawijaya Rangkaian Jelajah Almamater (RAJA Brawijaya) oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Universitas Brawijaya, dimana perwakilan masingmasing LPM dapat mengirimkan maksimal dua orang dalam satu venue. Namun dalam pelaksanaannya di Gedung Samantha Krida sendiri, ternyata beberapa perwakilan LPM tertahan di depan gedung cukup lama tanpa diperbolehkan untuk registrasi dan masuk ke dalam venue, dengan alasan venue telah penuh. Tempat yang semestinya diperuntukkan untuk pihak pers digunakan oleh pihak panitia sehingga keadaan menjadi tidak kondusif dan berimbas pada pengu-
68
rangan pihak pers yang dapat memasuki venue. Tidak hanya itu, konferensi pers yang semula dikabarkan dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu di Gedung Rektorat dan di Gedung Samantha Krida, diundur pelaksa-naannya menjadi hanya satu kali di gedung Samantha Krida setelah acara general stadium. Namun setelah ditunggu, kenyataan konferensi pers tidak berjalan semestinya dengan alasan Bu Susi Pudjiastuti terburu-buru meninggalkan lokasi. Padahal menurut Ketentuan Peliputan PK2MU konferensi pers dihadiri oleh ketua pelaksana, perwakilan Eksekutif Mahasiswa, dan pihak rektorat Universitas Brawijaya. Hambatan juga terjadi di venue UB Sport Center dan GOR Pertamina dimana perwakilan LPM ditempatkan di lantai dua paling belakang yang menyebabkan posisi pengambilan gambar dan informasi tidak menguntungkan pihak LPM. Selain itu untuk mewawancarai mahasiswa baru hanya diijinkan pada saat ice breaking berlangsung di akhir acara sehingga tidak memungkinkan pihak pers untuk meliput. Semoga pihak panitia dapat lebih kooperatif lagi pada pelaksanaan RAJA Brawijaya di tahun mendatang, sehingga pada pelaksanaannya semua pihak yang terlibat dapat saling menguntungkan tanpa ada yang dirugikan. Lembaga Pers Mahasiswa TECHNO Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
SNAPSHOT
Doc. techno
Koreografi Mob Tampahnya keren nih Doc. techno
WELCOME ARYASATYA 56!!!!!
Doc. techno
Cuaca mendukung ya......
Doc. techno
Disambut Presiden EM langsung loh...
Doc. techno
Marching Band juga gak kalah keren nih Doc. techno
FOKUS SIAP GRAK!!! Lembaga Pers Mahasiswa TECHNO Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
87
YUK FOLLOW TECHNO’s Account
@lpmtechno
@qsq9232o
@lpmtechnoftp
issuu.com/ lpmtechno
lpmtechno.wordpress.com lpmtechnoftp@gmail.com Dewan Redaksi: Dekan FTP Universitas Brawijaya Penanggung Jawab: Ketua Umum LPM TECHNO Ketua Umum: Aby Dea Admir Pemimpin Redaksi: Amira Hasnanuha Reporter: Zefira, Rinda, Fira, Dita R., Ashin, Nisa, Cinta, Fitri H Editor: Ira, Tantri, Fitri, Aby Layouter: Prisya, Ambar Fotografer: Chintya, Hidaa, Dita A, Aprilia H, Nilam.
Sekretariat Bersama Gd.D Lt. 2 FTP UB