Luminaire Volume 5

Page 1


F O R E W O R D

Lagi! Puji syukur kami berikan ke hadirat Tuhan YME karena lagi-lagi atas rahmat, berkah dan bimbingan-Nya tim redaksi bisa melalui proses pembuatan majalah Luminaire Volume 5 ini dengan lancar. Merupakan kebanggaan bagi kami melihat progress positif bagi majalah bisnis baru seperti Luminaire yang bisa terbit dan diapresiasi untuk kelima kalinya. Luminaire Volume 5 kembali mengemas bisnis dalam sebuah tema yang menarik untuk dibahas dari segi bisnis dan manajemen, yaitu Exploredition. Luminaire Vol 5: Exploredition akan membahas halhal menarik yang terjadi dari perpaduan bisnis dan tourisme. Jika berbicara tentang tourism, asosiasi yang terlintas di benak kita selama ini berhubungan dengan travelling, liburan dan bersenang-senang. Luminaire mencoba untuk mengangkat sisi lain yang tak bisa dipisahkan dari tourism, yaitu bisnis. Terdapat bermacam-macam konten dengan pembahasan berbeda yang menarik untuk dibaca. Kami mencoba mengkombinasikan keseruan liburan dan mengulas bisnis-bisnis yang bergerak di bidang travelling atau liburan dari berbagai sudut pandang. Besar harapan kami bahwa Luminaire Vol 5: Exploredition dapat diterima dan menjadi insight yang berguna bagi para pembaca dan cukup untuk menjadi pemenuh hasrat ingin tahu dan sarana penambah wawasan bagi kita semua. Komitmen Luminaire untuk selalu menginspirasi para pembaca, terutama mahasiswa akan terus berlanjut. Diharapkan dengan terbitnya majalah ini, pembaca menjadi semakin kreatif dalam berinovasi dan menciptakan jiwa kewirausahaan dalam diri pembaca. Selamat Membaca! #LiburanAlaKita #Exploredition #LiburanYuk! Karina Yusanta A. dan Wina Septiani Pimpinan Redaksi Luminaire 2016/2017 dan Ketua Penerbitan Volume 5



LIST OF CONTENT Foreword

Menelisik Strategi Marketing Farm House Lembang : Buyer is Seller

Yuk, Intip Lebih Dekat Pegipegi. com!

5 Aplikasi Untuk Travelling

Liburan Murah Ke Maldives, Is It Possible?

5

1

Liburan Sambil Cari Uang, Why not?

13 Chocodot : Sentuhan Manis Kombinasi Dodol-Cokelat yang Inovatif

27

15 Kuliner Pinggir Jalan, Daya Tarik Wisatawan

30

7

16


Street Gourmet: Bersantap Ria sambil Wisata Keliling Kota

7 Air B n B : Solusi Asik Liburan Unik

20

7

A Story From Japan Trip

9 Ekspedisi Berani Ala Komunitas Mistis

23

Pandhu Waskitha : Gausah Banyak Mikir Sebelum Berangkat!

11 Odifa Tour and Travel : Surviving the E-Commerce Era

25


Chairman of Communication and Information KMM ITB Altriko Wicaksono

Editor in Chief Karina Yusanta A.

Head of Content Audina Sheila

Content crew Dimas Fauzi

Content crew M. Shubhi


Head of Editor Fanniyatul Hazzah

LUMINAIRE TEAM Editor crew Farhanah Fitria

Head of Marketing & Media Partnership Husna Hapsari Tokita

Head of Design & Publication Arsyeila Rahmahzaisi Marketing crew Wina Septiani


Menelisik Strategi Marketing Farm House Lembang :

Buyer is Seller


Salah satu tokoh marketing yang terkenal, Peter Drucker, mengatakan, “The aim of marketing is to know and understand the customer so well that the product or service fits him and sells itself.” Maknanya, setiap bisnis yang dijalankan harus memenuhi kepuasan konsumen dan mampu menjaring loyalitas konsumen. Prinsip marketing inilah yang berhasil diterapkan oleh usaha kreatif Farm House Susu Lembang. Hmm, siapa sih yang saat tidak mengenal Farm House? Instagram addict pasti mengetahui tempat wisata selfie fenomenal di Kabupaten Bandung ini. “Bandung Rasa Eropa” dan “Suasana Pertanian Jaman Dulu” menjadi tema utama objek wisata dibawah The Big Cut Price Group ini, salah satunya adalah Rumah Hobbit. Lokasi ini menjadi favorit pengunjung untuk berfoto. Jika mengetik ‘Rumah Hobbit’ di Instagram, kita akan menemukan ratusan user mem-posting foto berlatar belakang Rumah Hobbit yang berada di dalam kawasan Farm House. Hal tersebut adalah salah satu bukti dari kesuksesan strategi marketing Farm House Susu Lembang. Farm House diresmikan pada bulan November tahun 2015. Walaupun belum genap satu tahun, hingga saat ini Farm House sudah mendapatkan puluhan ribu pengunjung, wow! Sang pemilik, Perry Tristaianto merupakan pengusaha legendaris dalam bidang industri kreatif. Salah satu inovasinya yang terkenal adalah Factory Outlet di Jalan Riau, Kota Bandung. Sementara, Farm House Susu Lembang merupakan hasil pemikiran kreatif Pak Perry yang terinspirasi dari suatu lokasi pertanian di Australia.

Dalam perjalanannya, kesuksesan Farm House tidak dicapai dengan instan. Ada diskusi panjang dari seluruh divisi Farm House untuk menciptakan konsep yang unik dan menarik. Farm House Susu Lembang memiliki hubungan erat dengan Kabupaten Lembang yang memiliki ciri khas penghasil susu. Untuk menunjang hal tersebut, Tim Manajemen Farm House menggunakan interior dari Eropa Barat yang identik dengan susu. Interior yang digunakan khususnya mengadopsi gaya Belanda. Implemetasi strategi marketing Farm House membutuhkan kepekaan dan rasa aware terhadap trend market yang berkembang saat ini. Salah satu dari trend market yang diterapkan adalah konsep selfie. Siapa sih yang nggak suka selfie? Hampir semua orang menyukai aktifitas ini. Pada umumnya, orang yang selfie dengan momen dan gambar yang baik akan menyimpan di sosial media. Hal ini juga dilakukan sebagai bagian dari eksistensi di sosial media dan pengikat kekerabatan dengan keluarga atau rekan. Misi sederhana namun berpengaruh inilah yang membuat Farm House menjadi tujuan selfie masyarakat.

2


Jika kita berkunjung ke Farm House, tidak lengkap rasanya jika tidak menyempatkan foto di spot menarik, seperti Rumah Hobbit, Gembok Cinta, hingga Cowboy Area.

Kegiatan selfie para pengunjung Farm House memiliki dampak signifikan terhadap promosi keberadaan Farm House. Sekertaris korporat Farm House, Bu Intan, mengatakan bahwa, “Keberadaan selfie ini menunjang promosi kami secara word of mouth, bahkan dimulai dari selfie dan kebiasaan pengunjung untuk mengunggah di sosial media membuat tempat ini terkenal di seluruh Indonesia.” Menurut beliau, keseluruhan prinsip ini dinamakan ‘buyer is seller’. Secara tidak langsung, pengunjung menjadi media penjual atau promosi dari Farm House. Oh iya, Farm House tidak memiliki social media lhoh! Ini juga yang menjadi salah satu strategi marketing Farm House sehingga memunculkan rasa penasaran dan positif image sehingga orang tertarik untuk mengunjungi.

Setiap harinya, Farm House mampu mendapatkan 1000 hingga 5000 pengunjung. Bahkan, dapat mencapai 7000 pengunjung saat weekend dan 10.000 pengunjung saat liburan panjang. Pengunjung Farm House berasal dari beranekaragam latar belakang. Secara demografi, mereka

3

datang dari dalam ataupun luar Kota Bandung. Hal ini sesuai dengan salah satu target market dari Farm House, yaitu orang-orang dari Bandung atau Luar Bandung yang memiliki hobi selfie dan berlibur bersama keluarga atau rekan.

Menurut Bu Intan, ada dua tipe pengunjung Farm House, yaitu pengujung yang datang satu kali dan datang beberapa kali. Farm House juga memiliki cara efektif untuk menjadikan pengunjung yang datang satu kali menjadi datang berkali-kali. Untuk menciptakan loyalitas, salah satu cara yang diterapkan adalah menciptakan event menarik dan belum pernah ada di Farm House. Pada bulan Oktober lau, Farm House menyelenggarakan event bertema ‘Oktober Fest’. Acara tersebut merupakan festival yang diadopsi dari pesta panen di Jerman. “Acara kemarin merupakan sebuah event yang harus disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia. Misalnya, kalau di Jerman ada pesta beer kita mengubah menjadi pesta sweet beer dengan kandungan non-alkohol”, tutur Bu Intan.


Selanjutnya, hal yang dilakukan Farm House dalam menciptakan loyalitas adalah memastikan kebersihan dan keramahan di lingkungan. Kebersihan Farm House memang patut diacungkan jempol, karena adanya keterlibatan owner Farm House dalam memastikan kebersihan dan kenyamanan dari setiap tempat di Farm House. Kebersihan di Farm House tidak hanya identik pada adanya sampah atau hal sejenisnya, salah satu kebersihan tercermin juga pada kesehatan hewan di Farm House. Keberadaan hewan merupakan bagian dari fasilitas wisata di Farm House dan harus dijaga sebaik mungkin, apalagi tujuan dari adanya hewan ini adalah pengalaman berinteraksi langsung dengan para hewan seperti domba, kelinci, dan ayam. Menurut Bu Intan ada divisi khusus yang bertugas untuk menangani kesehatan dan kebersihan hewan-hewan di Farm House. (Farhanah/Fanniya)

4


Yuk, Intip Lebih Dekat Pegipegi.com!

Untuk para travel addict, tentu sudah banyak yang tahu keberadaan salah satu situs booking online terbesar di Indonesia, yaitu Pegipegi. Hingga saat ini, sudah ada 1,5 juta customer perbulan yang mengunjungi situs pegipegi.com lhoh! Nah, bagaimana sih cerita awal Pegipegi hingga seperti saat ini? Pegipegi lahir dari kolaborasi antara tiga perusahaan, yaitu Alternative Media Group (AMG), Altavindo, dan Recruit Holdings. Pada bulan Mei tahun 2012, Pegipegi diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada masa itu, Mari Elka Pangesti. Salah satu diantara perusahaan pediri Pegipegi berasal dari Jepang, yaitu Recruit Holdings. Di negara tersebut, Recruit Hodings memiliki anak usaha Jalan.net yang merupakan salah satu situs booking online hotel terbesar di Jepang. Pegipegi memiliki tiga produk booking online, yaitu kamar hotel, tiket pesawat, dan kereta api. Selain booking online, Pegipegi juga memberikan halaman tips dan traveling review yang dapat mejadi referensi. Berbagai macam promo dan layanan customer service yang selalu siap untuk membantu customer juga disediakan oleh Pegipegi.

5

Sebagai situs booking online terbesar di Indonesia, Pegipegi tidak hanya menjalankan marketing secara secara online tetapi juga offline. Secara online, Pegipegi menggunakan search engine marketing berupa seacrh engine optimalization, AdWord, Google display network, retargeting, dan agregator. Sementara, dari sisi offline Pegipegi berkerjasama dengan beberapa perusahaan untuk memberikan promo-promo yang menarik bagi customer. Pegipegi juga melakukan iklan melalui media cetak, televisi, dan radio dengan konten yang menarik. Pegipegi berkolaborasi dengan Trip Advisor dengan menampilkan review untuk hotel-hotel. Pada laman websitenya, pegipegi memberikan desain yang berbeda dari situs booking online lainnya. Di halaman utama website, customer dapat langsung melihat ketiga produk booking online yang disediakan oleh Pegipegi.


TIPS TRAVELLING Untuk target market, pegipegi menargetkan pria dan wanita berusia 20 hingga 35 tahun dengan pekerjaan sebagai fresh jobber, profesional, dan mahasiswa. Tipe travel yang ditargetkan adalah untuk kepentingan bisnis dan berlibur. Pegipegi juga memberikan tips travelling untuk kita lhoh! Berikut tipsnya. (Husna/Fanniya) Lakukan pemesanan tiket jauh-jauh hari, maksimal satu minggu sebelum waktu keberangakatan. Hal ini dilakukan untuk menghindari habisnya allotment atau ketersediaan. Untuk pemesanan tiket pesawat, selalu pastikan lagi maskapai yang dipilih seperti berangkat dari bandara apa, terminal berapa, dan jam berapa. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa maskapai yang mewajibkan check in 1 jam sebelum keberangkatan.

Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan melakukan perjalanan wisata pada libur lebaran, libur akhir tahun, dan harpitnas (hari kejepit nasional). Pada masa seperti ini, biasanya harga tiket dan kamar hotel melonjak dan cepat habis. Untuk menghindari hal tersebut, usahakan membeli tiket atau melakukan pemesanan kamar hotel 90 hari sebelum. Carilah referensi traveling seperti rekomendasi kamar hotel, tempat wisata favorit, kuliner khas, festival budaya, dan keunikan daerah. Hal ini dapat kita temukan di laman Travel Tips dari Pegipegi.com lhoh.


Street Gourmet:

Bersantap Ria sambil Wisata Keliling Kota

Bisnis kuliner memang tak pernah jauh dengan pariwisata. Umumnya, bisnis kuliner yang ada cenderung menawarkan pemandangan hanya dari satu destinasi wisata, layaknya restoran, cafe dan tempat makan lain yang menetap di satu lokasi. Meskipun konsep tempat makan di tempat wisata bisa jadi berbeda-beda, pengunjung hanya bisa menikmati kegiatan kuliner ria-nya hanya di satu tempat. Konsep biasa-biasa saja ini kemudian menginspirasi Street Gourmet, bisnis kuliner yang tergabung dalam grup Mister Komot, untuk memulai bisnis yang melebihi konsep biasa. Street Gourmet hadir di tengah Kota Bandung dengan ide yang luar biasa, yaitu

7

menggabungkan city tour dengan bisnis kuliner. Ya, sesuai dengan tagline-nya, “City tour while you dine in�, para pengunjung akan diajak berkeliling Bandung dengan bis sambil disuguhkan berbagai hidangan kuliner yang lezat dan khas. “Sebenarnya konsep kuliner dengan city tour ini sudah diterapkan di Jerman, lalu kami berpikir mengapa tidak menerapkan ini di Kota Bandung. Apalagi melihat potensi Bandung yang punya karakteristik kota yang khas di jalan-jalan tertentu. Jadilah kami mulai Street Gourmet ini,� jelas Adi Riva Siregar, General Manager Mister Komot.


Street Gourmet menawarkan “street culinary mobile� yang memberikan pelanggan pengalaman yang lengkap, mulai dari cita rasa perpaduan barat dan lokal yang lezat, berwisata keliling kota yang menarik, pelayanan yang eksklusif dan juga fasilitas yang terjamin kenyamanannya. Street Gourmet mengemas kegiatan kuliner di dalam bis yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga pengunjung dapat menikmati tur kota sekaligus aktivitas santap ria dengan nyaman. Tak ketinggalan, disediakan pemandu wisata yang akan menjelaskan sejarah dan keterangan-keterangan yang bisa diketahui dari rute tur kota yang dilalui. Dengan total 24 seat dan juga berbagai fasilitas pendukung seperti internet, AC, televisi layar lebar dan juga fitur karaoke di dalamnya, pengunjung akan diajak merasakan sensasi ur selama kurang lebih 2 jam. Pengunjung dapat memilih 4 paket menu kuliner, yang terdiri dari appetizer, main course, dan dessert yang selalu diperbarui setiap 3 bulan sekali dengan memperpadukan resep barat dan juga lokal. Meskipun baru diresmikan pada 2015 silam oleh Ibu Walikota Bandung, Atalia Kamil, Street Gourmet mampu menyedot animo masyarakat sebagai salah satu jenis bisnis baru di Bandung. Media pun tak kalah antusias, Adi Riva mengaku hampir seluruh stasiun televisi nasional sudah pernah meliput keberadaan bisnis kuliner ini. Sebagai bisnis kuliner sekaligus city tour pertama di Asia Tenggara yang usaha sejenis cuma ada tidak lebih dari 5 brand di dunia, tidak mengherankan bagi Street Gourmet untuk berhasil mengambil hati banyak orang. Jadi, apakah kamu salah satu yang berhasil diambil hatinya? (Shubhi/Karin)

RUTE Jalan Cilaki

Gedung Sate

Jalan Dago

BIP

Jalan Asia Afrika

Alun-Alun Kota Bandung

Jalan Riau

Jalan Braga

Jalan Dago

Jalan Cilaki

JAM KEBERANGKATAN Pukul 9 Pagi, 12 Siang, 3 Sore, dan 6 Malam

8


It was last month which was the day I’ve been waiting for. It was a JAPAN TRIP and a chance to visit the legendary KEIO University!!! Well, if you think it is a vacation. it was not. It was actually a field trip from one of my International Business class, and it is nowhere near boring! Because although it is a business trip, we had a lot of free time other than the time we spent for studying. Japan was a brand new thing for me. I’ve seen many differences compared to our country. From the cultures, mindset, activities and even the way they dressed up (they certainly have a unique sense of fashion!). The infrastructure in Japan especially Tokyo is far more advanced compared to another big city in our country. Tokyo is very organized, even in rush hour they can manage everything pretty well so it doesn’t look so depressing.

A STORY FROM JAPAN TRIP 9

The touch of traditional and modern in Japan gives its own impression for travelers in Tokyo. Just like in Asakusa, you can witness the uniqueness and originality of Japan shown by the Sensoji Temple as the trademark there. Accompanied by the famous Asakusa original market which sells many Japanese trinkets such as Kimono, Samurai, and it’s traditional slippery. You can even experience yourself the feeling of riding a rickshaw carried by a muscular Senpai :) After tasting the traditions of Tokyo in Asakusa, it won’t be completed if you do not visit the famous Harajuku. It is the place where you can complete your everyday style by shopping at he cheapest price to the most high-end brand with the most up to date and its unique fashion.


It also a must for you to visit the iconic Tokyo Tower where we can see the whole city of Tokyo above the clouds. Not only sightseeing the beautiful panorama of Tokyo, you can also taste the fantastic Tokyo snacks, visit a small museum, and bringing the Japanese handcraft home. Are you one of the anime lovers? cause if so, in anotherside of Tokyo, there is Akibahara! The place that would be heaven for you, because it offers various kind of anime with a very fair price compared to other places. Not only for anime lovers, for you who would like to buy a cheap electronic things such as camera, handphone, etc., Akibahara would also be the right place since they also offer high-quality electronic products with the cheaper price compared to Indonesia and another area of Tokyo. Lastly, who never heard “The Happiest Place on Earth” term? Yup! it’s Disneyland! For some, maybe Disnyeland is nothing new and unique, since there are already many disneylands over countries. But, here in Japan, it’s different because they have not only Disneyland but also Disneysea which is the one and only water theme amusement park create by Disney in the world.

There are still a lot of unique and interesting things and place that you can see and visit when you travel to Japan. Not only travelling, we can also learn from this country about their good behavior and adapt some of their uniqueness as a business opportunity in Indonesia. Because as we all know that Indonesia has so much potentials waiting to be discovered. And after all, what is travelling all about, other than widening our knowledge? (Wina/Fanniya)

Wina Septiani


PANDHU WASKITHA

Gausah Banyak Mikir Sebelum Berangkat! “Making money for travels, and turning travels into money” “The world is a book, and those who do not travel read only one page”. Travelling dapat membuka wawasan dan memberi perspektif baru dalam hidup. Travelling juga dapat menyegarkan pikiran yang suntuk oleh rutinitas sehari-hari. Namun, sering kali sebagian orang mencemaskan biaya travelling yang dianggap tidak sedikit. Lalu, bagaimana sih cara travelling dengan budget yang terbatas? Tim Luminaire berhasil menemukan jawaban tersebut dari Kak Pandhu Waskitha, penulis buku “Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian”. Kali ini, Kak Pandhu menceritakan pengalaman dan tips travelling dengan budget terbatas. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut!


“Halo, Kak Pandhu! Bagaimana awal mula menyukai dunia travelling?” “Sebenarnya, dari kecil aku sudah penasaran dengan dunia luar. Penasaran dengan orangorang di luar sana seperti apa, makanannya, dan bangunan-bangunannya. Tapi, keinginan itu harus tertunda karena aku merasa tidak punya banyak uang untuk travelling. Syukurlah, di tahun 2014 awal aku menang lomba dan berkesempatan buat pergi ke Thailand. Nah, baru dari tahun 2014 itu aku bisa menyimpulkan ternyata travelling tidak semahal yang aku bayangkan selama ini.” “Bagaimana pengalaman pertama Kak Pandhu saat travelling?”

“Waktu ke Thailand untuk pertama kali, aku dikira gelandangan tersesat. Waktu itu aku duduk di depan 711 sambil membawa tas besar. Setelah itu, banyak orang menghampiri dan mengajak aku ngomong, tapi pakai bahasa Thailand dan tidak ada yang mengerti bahasa Inggris. Sampai-sampai ada seorang nenek yang mau membawa aku ke rumahnya, seperti mau menyuruh menginap di sana. Mereka kira aku terlantar, padahal aku lagi menunggu temanku, hahaha.” “Menarik sekali Kak! Kalau pengalaman terburuk selama travelling apa Kak?” “Tersesat di Gunung Nepal! Lalu, aku berhasil menemukan rumah pertenakan di pinggiran hutan. Untungnya sih, tersesatnya cuma satu hari.” “Menurut Kakak, tips untuk dapat travelling dengan budget terbatas itu bagaimana?”

“ Pertama-tama, menabung. Kalau sudah terkumpul uangnya, langsung dibelikan tiket transportasi atau booking penginapan. Jangan mikir terlalu panjang, langsung aja beli. Bisa juga join komunitas couch-surfing kalau mau irit. Jadi, saat kita sampai di tempat tujuan kita, ada rumah orang yang bisa kita tumpangi secara cuma-cuma. Tapi harus diingat ya kalau tujuan utama komunitas itu untuk membangun hubungan antar traveller seluruh dunia! Jadi kalau mau join, pastikan misi kalian benar, bukan cuma untuk cari penginapan gratisan.”

“Menurut Kakak, bagaimana menghadapi situasi ketika teman travelling kita mendadak canceled? Berani nekat atau berhenti?” “Berani nekat aja. Dengan beli tiket itu secara gak langsung memaksa kita untuk pergi. Daripada kena kerugian cancel tiket, lebih baik lanjut saja terus. Tidak usah terlalu banyak berpikir sebelum berangkat.” “Oh, ya Kak Pandhu kan pernah cerita di Askfm tentang kehabisan uang saat di India. Lalu, gimana cara Kak Pandhu bertahan di sana?” Aku kehabisan uang di hari ke 12 dari 30 hari di India. Lalu, “The Power of Kepept” memberi aku ide untuk menjual papersign yang aku promosikan di Askfm. Ternyata, antusiasmenya melebihi ekspektasi aku. Untunglah, dari ide yang datang tiba-tiba itu, aku berhasil melanjutkan perjalanan di India, dan hasilnya pun bahkan berlebih sampai aku pulang ke tanah air.

”Menurut Kak Pandhu, bagaimana cara untuk mencari uang tambahan dari hasil liburan kita?” “Coba cari cara yang ‘kamu banget’. Aku membuka order papersign bukan hanya sekedar jualan, tapi aku juga memberi value lebih dari sekedar papersign. Saat mereka memesan papersign, mereka sudah secara harfiah menyelamatkan hidupku. Sekarang, banyak yang mencoba jualan papersign juga, tapi tidak terlalu berhasil. Mungkin, tempat atau ‘value’ yang mereka tawarkan kurang menarik perhatian. Bisa juga dicoba dengan jasa titip beli barang yang tidak ada di Indonesia, atau bawa pulang banyak barang dari luar negeri dan jual secara online.” “Apakah menulis buku yang dilakukan oleh Kak Pandhu termasuk cara untuk mendapatkan biaya untuk travelling?” “Bisa jadi sih, tapi motivasi terbesarku awalnya ingin aja berkarya. Aku ingin menjadikan hasil travelling-ku tidak hanya sekedar tulisan di media sosial, tapi juga menjadi sebuah bentuk fisik. Aku juga berharap dengan menulis buku, yang membaca ceritaku menjadi lebih banyak. Intinya sih, harapan dari buku yang aku tulis adalah agar menjadi inspirasi banyak orang supaya tidak takut bermimpi besar.”

Bagi Kak Pandhu perjalanan merupakan sebuah bentuk langkah yang penuh makna. Kak Pandhu selalu yakin bahwa dunia bukanlah sesuatu yang monokromatik, namun penuh dengan warna-warni indah alamiahnya. Apabila kita mampu berusaha untuk meraih mimpi kita, segalanya menjadi hal mungkin. Kak Pandhu saja bisa, apalagi kalian!

Jadi, apa lagi yang kalian tunggu? Pack up your bags and let’s explore this world! (Audina/Farhanah)

12


Liburan Sambil Cari Uang, Why Not?

1.

Menjual barang-barang yang tidak ada di Indonesia Seperti yang kita ketahui, banyak barang dari luar negeri yang tidak dijual di Indonesia. Barang-barang tersebut sangat sulit didapatkan. Biaya pengiriman dari luar negeri ke Indonesia pun cukup mahal.

Nah, fakta-fakta di atas dapat menjadi peluang usaha untuk membuka jasa titip barang. Sebelum keberangkatan, kita dapat memberi tahu orang-orang di sekitar kita ataupun membuka online shop untuk mengunggah barang yang dapat mereka pesan. Hal ini tentunya harus disesuaikan dengan destinasi liburan kita. Barang-barang tersebut dapat kita mark-up dengan fee jasa titip barang. Akan tetapi, tetap ingat kuota yah! Jangan sampai melebihi batas barang bawaan yang diberikan oleh maskapai pesawat karena akan terkena biaya tambahan baggage. Kosmetik dapat menjadi pilihan tepat untuk jasa titip barang karena ukurannya yang kecil sehingga mudah dibawa dan peminatnya cukup banyak.

13

Liburan

sering membuat kita menghabiskan banyak uang. Akan tetapi, sebenarnya liburan juga dapat membuat kita mendapatkan uang lhoh! Bagaimana sih caranya? Simak tips berikut ini yuk!

2.

Jasa Buat Papersign

Bermodalkan secarik kertas dan sebuah pulpen, kalian dapat membuat seseorang bahagia dan menambah penghasilan kalian. Sama seperti tips sebelumnya, beritahulah orang-orang di sekitar kalian (atau juga dapat melalui online shop) bahwa kalian akan bepergian ke suatu tempat. Lalu, tawarkanlah jasa membuat greeting message custom untuk mereka dengan latar belakang tempat-tempat khas destinasi liburan kalian. Berikut adalah contoh papersign tersebut:


3.

Travel Photographer Untuk kalian yang memiliki passion dalam bidang fotografi, jangan sampai koleksi foto kalian didiamkan begitu saja. Kalian dapat menjual hasil foto-foto liburan tersebut ke situs-situs seperti fotografer.net atau i.stock. Akan tetapi ingat ya, yang dijual jangan foto selfie kalian!

4.

5.

Jadi travel vlogger / blogger!

Seiring perkembangan teknologi, cara mencari uang pun semakin beragam. Dengan mendokumentasikan perjalanan kalian dalam bentuk video / tulisan, kalian tidak hanya membantu dan menghibur orang lain, tetapi juga mendapatkan uang. Seperti yang kita ketahui, banyak website-website seperti Youtube yang berani membayar orang yang mengupload konten mereka di internet. Berikut adalah contoh travel vlogger yang berlibur sekaligus menghasilkan rupiah.

Pemandu Wisata Jika kalian tinggal di daerah wisata, jangan biarkan kesempatan ini menjadi sia-sia! Kalian dapat menjadi tour guide untuk wisatawan lokal ataupun asing. Jangan lupa untuk membuat tour yang menarik dan berbeda dari yang lain. Misalnya, membuat paket tur untuk wisatawan asing yang ingin merasakan Indonesia yang “sebenarnya� atau mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik tetapi tidak mainstream. Jalanjalan, bertemu dengan orang baru, dan menghasilkan uang? Why not? Nah, itu adalah beberapa tips yang bisa kalian lakukan untuk membuat liburan kalian makin berarti. Liburan dan pulang-pulang dapat uang, sangat menyenangkan bukan? (Audina/Fanniya)

14


Tentu kita semua suda tidak asing lagi dengan aplikasi travelling seperti google maps dan traveloka. Namun, ternyata masih banyak lagi lhoh aplikasi yang dapat memudahkan kita untuk travelling. Nah, apa

5 APLIKASI UNTUK TRAVELLING

saja sih kelima aplikasi terse-

Expensify

but? Yuk, kita simak.

Over budget tentu saja dapat menghambat perjalanan kita. Nah, untuk mengatasinya kita dapat mengunduh aplikasi Expensify. Aplikasi ini dapat membantu mencatat semua pengeluaran kita saat travelling. Selain itu, di dalam aplikasi ini kita juga dapat menfoto bon dan nota mendokumentasikan pengerluaran.

(Fanniya)

Wunderlist XE Currency

Masih ragu barang kembalian bener atau tidak? XE currency dapat membantu kamu mengatasi masalah ini. Walaupun kamu sedang offline, aplikasi ini tetap dapat digunakan lhoh! Jadi, tidak perlu khawatir walaupun kita travelling ke tempat yang kurang terjangkau internet. Lebih dari 180 nilai mata uang yang berbeda tersedia dalam aplikasi ini. Kelebihan dari aplikasi ini adalah mampu mengkonversi beberapa kurs mata uang dengan selangkah.

Walaupun sedang asyik di suatu tempat, tetap jangan lupa dengan to do list ya! Untuk memastikan to do list lengkap, kita dapat menggunakan aplikasi ini. Agenda wisata tidak akan ada yang terlewat dengan aplikasi ini.

Google Translate

Tidak semua negara memiliki pemahanan Bahasa Inggris yang baik. Aplikasi ini akan sangat membantu kita untuk melakukan percakapan atau membaca pentunjuk jalan di negara tersebut. Bahkan, deteksi bahasa juga mampu dilakukan oleh aplikasi ini lhoh!

Travel List

Walaupun memiliki interface yang sederhana, aplikasi ini berguna banget lhoh untuk memastikan barang-barang travelling kamu lengkap. Aplikasi ini mampu mengkategorikan barang-barang sesuai kebutuhan kamu, seperti clothing, accessories, dan gadget. Selain menjadi lebih terorganisir, nggak akan ada lagi charger ketinggalan. Aplikasi ini tersedia untuk pengguna iOS. Untuk pengguna android dapat mengunduh aplikasi bernama TripList.

15


LIBURAN MURAH KE

MALDIVES, Is it Possible?

Apa sih yang kalian bayangin begitu mendengar kata “Maldives�? Pantai pasir putih dengan air berwarna biru muda yang jernih, ataukah gambaran resort mewah dengan bungalow-bungalow di atas air? Hmm, tetapi bayangan tersebut berubah menjadi buruk ketika mulai menghitung budget untuk berlibur ke Maldives! Jadi, mungkin nggak ya berlibur ke Maldives dengan budget yang murah? Tentu saja bisa! Tim Luminaire mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan online travel pertama di Indonesia yang memelopori perjalanan ke Maladewa dengan biaya yang bersahabat, Maldives Low Budget.

16


Kak, bagimana sih ide dan sejarah berdirinya Maldives Low Budget ? Kami adalah kakak beradik dengan ketertarikan yang sama terhadap dunia travelling. Berawal dari sepulangnya perjalanan singkat kami berdua ke Maldives pada bulan Oktober 2014, kami tertarik untuk membuat online travel perjalanan ke Maldives dengan biaya yang bersahabat. Lagi pula, saat itu kami melihat peluang yang cukup bagus karena belum ada online travel yang menawarkan perjalanan ke Maldives dengan harga yang bersahabat. Maldives Low Budget didirikan pada bulan November 2014, dioperasikan 100% secara online tanpa ruang kantor atau karyawan. Kami tidak memiliki latar belakang bisnis pariwisata sama sekali. Kami memulai usaha ini berdasarkan passion dan tidak ada pengalaman kerja ataupun persiapan khusus untuk memulai usaha ini. Pada awalnya, kami tidak tahu apakah usaha ini benar-benar akan berjalan dengan baik. Namun sepertinya kami beruntung, pertumbuhan yang sangat signifikan kami rasakan saat ini setelah mengalami stagnan selama satu tahun penuh.

Lalu, apa sih Kak pertimbangan memilih Maldives sebagai satu-satunya object Maldives Low Budget? Maldives merupakan destinasi wisata yang terkenal paling romantis di dunia dan harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup. Namun, sejak dulu Maldives memiliki reputasi sebagai destinasi wisata yang mewah dan mahal. Bagi kebanyakan orang Indonesia, perjalanan ke Maldives disebut-sebut hanya impian. Ketika kami pertama kali memperkenalkan Maldives Low Budget secara online melalui platform media sosial dan forum-forum travel, kami menerima begitu banyak email penasaran dan pertanyaan selama beberapa bulan pertama. Jadi, kami sangat senang sekali melihat antusias masyarakat yang positif. Mereka terkejut dan excited karena mengetahui bahwa adanya kemungkinan dan kesempatan untuk mengunjungi Maldives dengan harga yang bersahabat. Hal itu juga yang menjadi alasan tagline kami “Closer to Paradise�.

Menarik Kak! Hmm, apa saja sih Kak objek-objek menarik dan ciri khas dari Maldives? Maldives memiliki lebih dari 2000 pulau tropis yang masih alami, ombak yang tenang, dan air yang jernih sehingga dasar laut terlihat dari permukaan. Pesona pantainya yang sangat eksotis dan pemandangan bawah lautnya juga sangat indah. Banyak resort berskala internasional tersebar di Maldives seperti Hilton, Fourseason, Club Med, Conrad yang terkenal dengan restoran di dasar laut, dan lain sebagainya. Banyak sekali yang menjadi daya tarik dari Maldives. Tapi, menurut kami daya tarik utama pantai-pantai di Maldives adalah kualitas, privasi, dan eksklusivitasnya.

17


Wah, keren! Lalu, krakteristik unik dari Maldives itu bagaimana Kak? Menurut kami Maldives sangat unik. Pertama, Maldives merupakan bagian Republik Maladewa, yaitu sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol di Samudra Hindia. Negara ini menjadi negrara terkecil dan memiliki penduduk paling sedikit di Asia. Kedua, Maldives merupakan negara yang berada di titik terendah dan titik tertinggi di atas permukaan laut. Rata-rata ketinggiannya 1,5 meter di atas permukaan laut. Hal ini juga menjadikan Maldives negara terendah di dunia yang berada di permukaan laut. Ketiga, Maldives memiliki alam yang indah, penduduk yang ramah. Mayoritas penduduk Maldives dapat berbahasa Inggris. Tentunya, hal ini sangat mendukung dan bersahabat dengan turis sehingga suasana liburan jadi berbeda.

Lalu, bulan apa sih Kak yang menjadi waktu terbaik untuk mengunjungi Maldives?

Maldives cerah sepanjang tahun. Akan tetapi, pada bulan April hingga Oktober biasanya terjadi hujan dengan curah hujan yang tidak menentu. Cuaca di Maldives tidak dapat diprediksi walaupun dengan aplikasi prediksi cuaca. Menurut pengalaman, pernah kami tidak mendapatkan setetes hujan sementara aplikasi prediksi cuaca menyatakan turun hujan. Kadang-kadang, kami melihat hujan di seberang dari tempat atau pulau dimana kami berada sementara sinar matahari sangat terik di sini. Kadang kala, kami mendapatkan hujan hanya selama beberapa menit. Jadi, periode April hingga Oktober dianggap sebagai musim hujan di Maldives.

Wah, kira-kira berapa ya budget yang pas untuk berlibur ke Maldives? All inclusive 9 -10 juta saja kok. Itu sudah termasuk tiket pesawat pulang pergi dari Indonesia, transportasi selama di Maldives, makanan, akomodasi dan kegiatan selama disana, beserta beberapa fasilitas lainnya dan sudah termasuk uang jajan. Informasi lebih lengkap, dapat mengunjungi website kami di www. maldiveslowbudget.com.

Lalu, strategi marketing apa saja sih kak yang digunakan oleh Maldives Low Budget?

Sejauh ini Maldives Low Budget dioperasikan 100% secara online. Kami menggunakan strategi marketing online. Hal ini dikarenakan saat ini marketing online sangat efektif untuk dapat menjangkau semua kalangan terutama target market kami. Lebih spesifiknya, kami menggunakan mobile marketing, dimana saat ini penguna smartphone dan tablet dapat menemukan kami dengan mudah. Mereka juga dapat langsung menghubungi kami. Sosial media seperti facebook, website, instragram, twitter juga ikut berperan penting dalam strategi marketing Maldives Low Budget.

18


Untuk target marketnya sediri, siapa saja Kak? Couple, dan orang – orang yang suka travelling.

Bagaimana sih Kak ciri khas dari Maldives Low Budget? Destinasi yang ditawarkan Maldives Low Budget berfokus pada berlibur ke Maldives dengan harga yang bersahabat. Pertama, kami melayani tamu-tamu kami seperti layaknya seorang sahabat. Kedua, kami menawarkan beberapa pilihan pulau kepada tamu kami. Ketiga, kami bekerjasama tidak hanya dengan satu pulau, tetapi juga bekerjasama dengan hotel di beberapa pulau berbeda. Hotel yang kita pilih adalah salah satu hotel terbaik di Pulau Maafushi. Ratingnya 9,3 per 10 dari 113 review di booking.com. Keempat, kami langsung bekerjasama dengan pemilik hotel. Jadi, jika ada masalah akan langsung di tangani oleh pihak paling atas. Kelima, kami sudah berdiri sejak 2014 dan pernah memiliki pengalaman dengan banyak tamu, mulai dari umur 4 tahun sampai dengan 82 tahun. Keenam, Kami juga menawarkan aktifitas Resort Day Trip sampai 10 pilihan resort dengan harga flat fare.

Wah, jadi semakin penasaran nih Kak. Kalau total konsumen Maldives Low Budget sendiri berapa sih Kak?

Sampai saat ini jumlah tamu kami yang sudah berangkat sebanyak lebih dari 225. Beberapa tamu juga sedang menunggu keberangkatan sampai Desember 2016 dan sudah sampai 2017.

Hmm, kalau hal terberat selama menjalankan Maldives Low Budget apa Kak? Pertama, penetapan harga penawaran kami dalam mata uang lokal Indonesia atau Rupiah. Saat ini, nilai tukar antara USD dan Rp dapat berubah dengan cepat. Hal ini membuat kami sulit menentukan harga paket yang ideal. Secondly, innovating within our market’s traveling preferences can also be quite difficult as they prefer a short trip of 3 to 4 nights only. Ketiga, berkomunikasi dengan mitra kami karena mereka tidak selalu 24 jam tersedia. Kami sebagian besar chatting melalui Viber atau Whatsapp, tetapi jika ada hal-hal mendesak kami akan langsung menelfon. Lastly, setting ourselves apart from our competitors.

Yang terakhir, bagaimana sih Kak tips dan trik berwisata ke Maldives? Tipsnya, bawa pecahan USD secukupnya karena dipulau agak susah untuk mencari moneychanger. Jika ingin liburan ke Maldives dengan biaya yang murah, langsung saja hubungi kami karena pergi sendirian pun tidak akan semurah jika pergi bersama Maldives Low Budget. Segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin, termasuk berlibur ke Maldives dengan biaya yang sederhana. Di sisi lain, membangun bisnis seperti Maldives Low Budget merupakan hal yang menarik untuk dipelajari oleh kalian yang tertarik dengan bisnis travelling!

Have a great journey and feel the experience, our beloved readers!

(Fanniya/Farhanah)

19


Air B n B : Solusi Asik Liburan Unik


“Penginapan Nyaman Sesuai Budget Ketika Berlibur� Bagi para pecinta travelling, pernahkah kalian merasakan kesulitan dalam menemukan kamar yang cocok dengan untuk liburan? Masalah umum yang sering dirasakan oleh para traveler tersebut berhasil dijawab oleh Brian Chesky dan Joe Gebbia. Mereka merupakan pendiri Air BnB, yaitu aplikasi untuk menyewa kamar saat berpergian. Diluncurkan pada Agustus 2008 di California aplikasi ini awalnya diciptakan untuk mengatasi permasalahan founder saat hendak menyewa penginapan di New York City dengan budget seadanya. Saat itu, mereka berdua kesulitan untuk mendapatkan tempat penginapan yang sesuai budget. Brian Chesky dan Joe Gebbia pun berinisiatif untuk membeli kasur dan menyewa rumah. Lalu, mengunggah foto kasur dan keadaan rumah yang mereka tinggali ke dalam website “Air Bed and Breakfast�. Namun, karena terbilang baru, sekitar berjalan dua bulan dari waktu pembukaan website, hanya ada dua pengguna yang tertarik dengan aplikasi ini. Salah satu penggunanya adalah Brian Chesky, founder dari Air BnB itu sendiri.

21

Seiring berjalannya waktu, AirBnB menjadi semakin matang dengan konsep yang ditawarkan. Strategi mereka dalam berbisnis juga semakin membaik. Hal ini dibuktikan dengan adanya ketertarikan investor terhadap bisnis AirBnB. Hingga tahun 2015, total investasi yang didapatkan oleh AirBnB senilai $450 juta dan terus berkembang hingga sekarang. Dilansir dari website resmi AirBnB, AirBnB sudah tersedia di 191 negara di dunia, tersebar di kurang lebih 34.000 kota, dengan total pengguna kurang lebih enam puluh juta orang. AirBnB juga menjadi salah satu sponsor diajang bergengsi sekelas F1 Manor. Tak hanya itu, mereka juga rutin menjadi sponsor untuk acara-acara yang membangun seperti pameran karya ataupun hal-hal lainnya. Wah, keren sekali ya ide bisnis ini!

Bisnis juga terkait dengan kepercayaan dan keterbukaan terhadap keseluruhan stakeholder. Konsep AirBnB yang menawarkan tempat tinggal untuk para traveller juga tak lepas dari peran penting para pemilik tempat tinggal yang disewakan / host. AirBnB menaruh perhatian lebih terhadap para host. Tak jarang, AirBnB melakukan pertemuan para host dari sebuah kota atau bahkan negara untuk menjaga keamanan dan selalu meningkatkan pelayanan yang diberikan.


Bisnis baik adalah bisnis yang peduli dengan konsumen. Website AirBnB dirancang dengan berbagai fitur yang memudahkan para travellers untuk mengakses. Hal ini dapat dilihat dari bahasa dan mata uang yang dapat disesuaikan, range budget untuk menginap, tipe penginapan, dan juga peta untuk membantu kita mengetahui lokasi tempat penginapan dengan jelas. Tidak hanya itu, harga yang ditawarkan oleh AirBnB sangat bervariatif, tergantung dari tipe penginapan apa yang hendak digunakan. Selain berbentuk rumah, AirBnB juga menyediakan penginapan dalam bentuk hostel, apartemen, villa hingga castle.

Apa kata orang tentang AirBnB? Salsabila Nurdhia, mahasiswi Sekolah Bisnis dan Manajemen 2018, adalah salah satu pengguna aplikasi AirBnB untuk menyewa sebuah apartment dan hostel di Jepang. Ia memiliki kesan tersendiri terhadap AirBnB. Menurutnya, AirBnB sangat unik karena selain menyediakan penginapan, AirBnB juga memberi kesempatan bagi setiap orang di seluruh penjuru dunia untuk berkoneksi dengan menjadi host dan travellers. Selain itu, pembayaran yang dilakukan sangat sederhana, hanya menggunakan credit card. Hal yang paling penting menurut Salsabila adalah gambar yang direpresentasikan di website sesuai dengan keadaan aslinya.

A business is simply an idea to make other people’s lives better, (Richard Branson).

Banyak hal di sekitar kita, termasuk permasalah sehari-hari yang dapat menjadi peluang bisnis besar seperti AirBnB. Keseluruhan proses tersebut tergantung bagaimana kita menyikapi dan merubahnya dalam sebuah usaha untuk menciptakan kemudahan bagi masyarakat. Nah, selanjutnya siapkah kalian menemukan peluang emas ketika berlibur? (Wina/Farhanah)

22


EKSPEDISI BERANI ALA KOMUNITAS MISTIS Pernahkah

kamu membayangkan untuk mengikuti sebuah tur mistis? Yap! Trip Urban Legend adalah salah satu tempatnya. Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Komunitas Mistis Cabang Bandung yang dapat diikuti oleh masyarakat umum. Nah, apa sih Komunitas Mistis Cabang Bandung dan Trip Urban Legend? Yuk! kita cari tahu.

Komunitas Mistis Cabang Bandung

Komunitas Mistis Cabang Bandung merupakan perkumpulan orang-orang yang memiliki hobi mencari lokasi ‘tidak lazim’. Pada awalnya, mereka bertemu dalam pertemuan kopi darat forum supranatural Kaskus. Pada tahun 2011, komunitas ini resmi berdiri dan memiliki seorang pemimpin. Saat ini, kepemimpinan Komunitas Mistis Cabang Bandung dipegang oleh Mas Eko. Nah, kegiatan rutin dalam komunitas ini adalah ekspedisi ke tempat-tempat khusus. Tenang, bukan hanya untuk mencari hantu kok! Mereka memiliki prinsip jika ekspedisi yang dilakukan adalah untuk mencari unsur sosial dan budaya. Unsur mistis merupakan pelengkap dalam ekspedisi ini. Selaku ketua, Mas Eko selalu menekankan kepada anggotanya untuk mencari tempat yang memiliki makna dan pembelajaran tertentu. Jadi, bukan hanya untuk mencari penampakan ataupun kerasukan karena hal tersebut memiliki resiko yang tinggi. Komunitas ini juga memiliki beberapa aturan sebelum melakukan ekspedisi. Survei tempat wajib dilakukan karena ada beberapa tempat yang sulit untuk dijadikan lokasi ekspedisi pada malam hari. Setelah survei tempat, perijinan juga harus didapatkan. Oh iya, lokasi ekpedisi juga harus ditelusuri terlebih dahulu nilai sejarah dan budayanya. Hal ini dilakukan agar setiap ekspedisi memiliki makna. Lalu, apa saja sih kegiatan yang dilakukan pada saat ekspedisi?

Penelusuran Tempat dan Penjelasan Sembari menelusuri tempat-tempat yang ‘tidak lazim’, setiap anggota akan diberi penjelasan mengenai nilai sejarah dan budaya lokasi ekspedisi.

Penjelasan Metafisik Dalam sesi ini, anggota akan diberikan informasi terkait sosok-sosok mistis yang berada di lokasi ekspedisi. Wah, seru ya! Biasanya, pemberi informasi berasal dari divisi metafisika yang diisi oleh orang-orang dengan kemampuan indra keenam.

Uji Nyali Seperti uji nyali pada umumnya, setiap anggota akan diberi kesempatan untuk mencoba diam di suatu tempat selama 10 menit. Sst, dalam kegiatan uji nyali ini pihak panitia berada tidak jauh di lokasi lhoh! Tujuannya, agar tanggap dan cepat untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan.

23

Mediumisasai Sesi ini tidak kalah seru dengan uji nyali. Anggota ekspedisi akan diceritakan mengenai sejarah tempat melalui sosok lain.


Trip Urban Legend Jika ekspedisi khusus dilakukan oleh setiap anggota, Trip Urban Legend dapat diikuti oleh masyarakat umum. Hingga saat ini, kegiatan Trip Urban Legend sudah diikuti oleh beberapa mahasiswa hingga turis asing lhoh! Peserta juga diperkenankan untuk memilih lokasi yang diingkan untuk melakukan trip. Kegiatan ini sama dengan kegiatan ekspedisi pada umumnya. Akan tetapi, ada sesi mediumisasi yang akan memberikan pengalaman unik bagi para peserta. Sebelum sesi mediumisasi, peserta menjalani tahap pembersihan. Hal ini untuk menghilangkan pengaruh aura negatif sosok mistis tertentu dan memastikan peserta tidak merasakan perasaan diikuti atau pegal-pegal tanpa alasan seusai perjalanan. Dari segi kemanan, kegiatan ini dijamin keamanannya karena setiap rombongan akan didampingi oleh 5-10 orang dari divisi metafisika. Nah, bagaimanakah sih alur trip ini ? Untuk mengikuti Trip Urban Legend, kita harus membuat perjanjian terlebih dahulu dengan Komunitas Mistis Cabang Bandung. Biaya untuk mengikuti trip ini disesuaikan dengan kondisi tempat dan perjalanannya. Ada beberapa tempat yang berbayar dan ada yang tidak. Sejauh

ini, tidak ada tarif pasti yang dipatok oleh Komunitas Mistis Cabang Bandung. Dalam hal promosi, word of mouth menjadi strategi utama. Hal ini dikarenakan jika kegiatan Trip Urban Legend terekspos terlalu luas melalui media ‘besar’ akan sangat berbahaya karena dapat mengganggu kenyamanan masyarakat lokasi trip. Keseluruhan teknis promosi Trip Urban Legend dilakukan secara bertahap mengingat dibutuhkan proses yang matang dan edukasi positif terhadap masyarakat terkait Komunitas Mistis Cabang Bandung. Mas Eko menuturkan, “Kami dari komunitas mistis ini selalu berharap bahwa kegiatan kami selalu membawa dampak positif terhadap masyarakat. Terutama, kami selalu menginginkan bahwa masyarakat lebih berpikir logis terkait tempat-tempat yang dirasa oleh mereka tidak lazim. Padahal, belum tentu tempat tersebut mengandung suasana mistis.� Siapkah kamu menjadi peserta Trip Urban Legend selanjutnya? (Farhanah/Fanniya)

24


ODIFA TOUR AND TRAVEL : Surviving The E-Commerce Era

“Survive In the Online and Digital World” The rise of one thing, most times means the fall of something else. The emerging number of e-commerce definitely takes its toll on brick and mortar businesses. In the past years, battles between the two in Indonesia can easily be read just about anywhere. The “conventional” businesses claimed that these online businesses had ruined the industry, while the online businesses claimed that change is inevitable, and that is our duty as businesses to grow along the trend. One of the industry that got most affected by online businesses is tourism business. Back then, to buy tickets or holiday packages, people had to go to the nearest travel agent. But right now, they can check the prices of tickets to anywhere in the world with just a click away. They do not need to line up at a travel fair to get the cheapest tickets, for they can buy it simply through a travel agent’s mobile application. To say it’s convenient is surely an understatement. However, as we all know, technology development is such a double-ended sword. At one end, it is convenient and makes lives easier. But at the other end, there are businesses that are struggling because they haven’t caught up with the trend. So, how can brick and mortar businesses survive in this internet era? Meidina Nisa as the Business Develop-

25

ment of Odifa Tour and Travel will tell us how her travel agent business survives this e-commerce battle. Established in 2008, Odifa Tour and Travel has had a pretty good number of loyal customers. But that doesn’t mean they weren’t affected at all by the rising online travel agents (OTA). In order to survive their competition, they had to alter some of their strategies. She admitted that the conventional travel agents got affected pretty badly that some travel agents in her organization wanted to do a rally to boycott these OTA. Even the travel agents with bigger scope got affected as well, and they also had to alter their strategies. Having been in the business for quite some time, Meidina Nisa has faced the ups and downs of a business. From the case of high-demanding customers, to being chosen as an official partner of governmental trips, she has experienced it all. This is why when the OTA phenomenon struck; she knew how to handle it well so that her business survived.


Below are a few tips on surviving the competition against e-commerce, as told by Meidina. 1. Follow the trend

If we do not have the capability to move market trend as our desires, then we might as well just go with the trend. For example, people are now more comfortable with using mobile applications than to call customer services numbers. So it would be better for us to have our own mobile application as well, just like what Odifa Tour and Travel has been developing this year.

2. Have connections

Connections will definitely help in building and maintaining our businesses. In this case, Meidina told us that even though OTA services might be more convenient, a lot of her friends are still more comfortable with buying through her travel agent. These buyers think that buying in a friend’s business is more safety than buying through online services. Connections that turn into loyal customers are definitely an investment for a business.

3. Narrow down your market

When OTA phenomenon hit, one of the things that Odifa Tour and Travel did is narrowing down their target market. Before the whole phenomenon, they sold tickets to all over Indonesia, buy after that, they focused more on the market of the city which they are based in.

4. Do not give up

When unwanted things like OTA phenomenon happened, a lot of people would just call it quit. They saw no hope in competing against businesses that are so powerful and thought that it was all over for their business. It is not a good mindset. If you have faith in your business, just be patient, and do actual things instead of calling it quit.

5. Join organizations

Being in organizations of your industry, (for example, ASITA – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia - for travel agents) will help a lot. Not only the people in the organizations will help each other out when unexpected problems happened, but they also share useful information regularly. In Meidina’s experience, ASITA has helped her business with information of tour guides, tour packages, and other supporting aspects for her business. She also has had the opportunity to be a partner of government trips as a result of being an active member of ASITA, so there really is no harm in being active in the organization.

6. Don’t sit still, do something When Meidina realized that OTA had to do something. Therefore, instead of plane tickets like they tors do not have yet that we can

has taken over the plane tickets business, she realized that they Odifa Tour and Travel has been focusing on selling tour packages did back then. We should also find something which our competiturn into our competitive advantage.

7. Always be nice to the customers

No matter how highly innovated technology are, people would still look for good and friendly service. People would seek for cheaper price options, but at the end of the day, people wouldn’t choose travel agents that give cheapest price with poorest service.

All in all, working in a business we are passionate in is an absolute delight. It is not going to be all sun and rainbow; there will also be storms and hurricanes. There are always many things we could do to sustain our business. We just have to fight through the darkest times in our business and not give up, because the best businesses are the ones who survive. (Audina/Farhanah)

26


Chocodot : Sentuhan Manis Kombinasi Dodol-Cokelat yang Inovatif Jika mendengar kata dodol, asosiasi yang terbayang adalah cemilan tradisional asal Garut, Jawa Barat. Tekstur yang kenyal dengan proses pembuatan yang konvensional ditambah dengan rasa yang manis alami memang sangat khas dengan kesederhanaan ala cemilan-cemilan tradisional asli Indonesia. Namun, apa jadinya jika cemilan yang kerap dijadikan oleh-oleh orang yang berkunjung ke Garut ini berkolaborasi dengan cemilan seperti cokelat? PT Tama Cokelat Indonesia, melalui brand mereka Chocodot, membuktikan bahwa mengkombinasikan cemilan tradisional dengan cokelat bukanlah hal yang tidak mungkin. Perusahaan yang dibangun oleh Kiki Gumelar ini menyulap dodol yang biasa-biasa saja menjadi makanan yang menarik, unik, dan bercitarasa tinggi. Hasilnya, Chocodot pun menjadi oleh-oleh wajib yang diborong pengunjung yang berada di Garut. “Chocodot ini merupakan hasil eksperimen yang cukup panjang yang saya lakukan. Niatnya, saya ingin membuat makanan tradisional Indonesia lebih sering dikonsumsi daripada makanan modern dan kebarat-baratan. Lalu, saya teringat oleh dodol, makanan khas daerah asal saya, Garut. Jadilah Chocodot ini,� ungkap Kiki lebih jauh tentang produknya. Tak butuh waktu lama bagi Chocodot untuk diterima dalam masyarakat. Hal ini tidak hanya disebabkan kombinasi yang unik dan rasa yang enak, namun juga kreativitas dalam mengemas cokelat buatannya. Cokelat Chocodot dikenal memiliki packaging yang menarik perhatian dengan keterangan yang unik dan kekinian, contohnya Cokelat Kudeta Jiwa, Cokelat Enteng Jodoh, Cokelat Kece Badai, atau Cokelat Cegah Alay.

27


Semakin ke sini, varian isi cokelat dan konsep packaging yang menjadi kekuatan bisnis PT. Tama Cokelat semakin berkembang dari waktu ke waktu. Kiki tidak ingin cukup puas dan selalu ingin menyasar pangsa pasar yang lebih besar. Maka dari itu, dimunculkanlah edisi Chocodot yang semakin beragam, seperti Cokelat Etnik berwadahkan kendil, Van Java Besek dengan kemasan besek yang unik, Cokelat Buah dengan isi buah-buahan, Cokelat rasa Rendang khas Padang, dan lain-lain. Bahkan, mereka telah mampu melakukan ekspor ke luar negeri dengan ragam varian yang sengaja mereka tawarkan, sebut saja Chococoff (Chocodot Coffee) berisikan kopi untuk pasar Korea, Chokor (Chocodot Isi Korma) untuk pasar Timur Tengah, atau Cokelat Isi Kelapa untuk dikirimkan ke pasar Eropa. Keseluruhan total, saat ini PT. Tama Cokelat melalui brand Chocodot telah memiliki 29 kategori cokelat sesuai ciri khas masing-masing. “Ke depannya, PT Tama Cokelat akan terus melakukan inovasi produk cokelat yang kami tawarkan, tidak menutup kemungkinan ke pasar-pasar internasional lain. Visi kami untuk menjadikan Chocodot brand image cokelat Indonesia dan menjadi buah tangan nomor satu di Indonesia tentunya akan semakin berhasil jika pasar internasional juga mengetahui dan menyukai produk kami. Intinya, inovasi dan tidak melupakan nilai luhur Indonesia lah yang membuat suatu produk bisa berkembang sejauh ini,� pungkas Kiki. (Karin/ Farhanah)

28


DAFTAR ACHIEVEMENTS CHOCODOT Penghargaan Internasional • 2012 - Halal Healthy Product awardKNC EXPO, Turkey • 2011 - TUTTO FOODMilan World Food Exhibition for category Niche Product, Ital Penghargaan Nasional • • • • • •

2012 - Duta Google Indonesia untuk UKM. 2011 - Partisara Utama Award dari Kementrian Koperasi Dan UKM RI. 2011 - Penganugrahan Karya Putra Bangsa “ Madya Dharma Yud- ha” dari Ibu Sukmawati Soekarno Putri. 2011 - The Greatest Inovation Award dari tiga Kementrian Indonesia. 2011 - Online Enterpreneur Awards. 2011 - Pangan Award Nasional kategori Inovasi Produk dan Ba han Baku.

Penghargaan Regional • • • • • • • •

29

2012 - Pemenang Kreatifitas Kemasan Makanan dan Minuman, Food Etnic Jabar. 2012 - Pembina UMKM Kab. Garut dari Universitas Garut. 2011 - 4 Penghargaan di Food Etnik Jabar. 2011 - Gold Garut Award dari Konsorsium Gerakan Rela Untuk Mereka. 2010 - GARUT AWARD Kategori Inovasi Buah Tangan Kota Garut. 2010 - Terbaik II Pemuda Pelopor Pencipta Lapangan Kerja Perdesaan EXPO Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat. 2010 - Juara I dan II Lomba Buah Tangan Bahan Lokal Sleman Jog jakarta. 2010 - Wirausaha Muda Kreatif dari Menpora dan BPPT.


KULINER PINGGIR JALAN,

DAYA TARIK WISATAWAN

Apalah artinya pergi liburan ke suatu destinasi wisata tanpa mencicipi makanan khas di sana. Bayangkan kamu sedang berlibur ke Yogyakarta, pasti kuliner pinggir jalan seperti gudeg atau angkringan khas Jogja tidak akan kamu lewatkan. Tak diragukan lagi, kuliner pinggir jalan atau lebih populer disebut street food bisa dibilang bumbu pelengkap wisata. Bisa jadi, berjajan ria yang khas justru menjadi kenangan yang paling berkesan ketika berwisata. Sadarkah kamu bahwa setiap kota di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri, punya street food yang menjadi ciri khas masing-masing? Karena kekhasan dari masing-masing daerah ini, jajanan pinggir jalan kini bukan hanya menjadi pemuas mulut belaka, tetapi telah menjelma menjadi daya tarik wisata. Buktinya, mulai tahun 2013, kuliner pinggir jalan diapresiasi dengan penyelenggaraan The World Street Food Congress (WSFC) yang sudah menjadi acara rutin setiap tahunnya. Acara yang berdurasi sepuluh hari ini dimaksudkan untuk merayakan kekayaan dan dinamika tradisi makanan kaki lima dari seluruh dunia dalam satu tempat.

Keberadaan street food membuat wisatawan semakin betah berlibur di suatu kota, dan yang menarik, street food juga bisa menjadi daya tarik yang identik dengan kota itu. Walaupun berjualan di tempat sederhana, street food di kota kembang ini tetap digemari oleh food hunter sampai rela antri panjang. Kota Bandung sebagai kota wisata juga tak lepas dengan pesona makanan kaki lima-nya yang khas. Sebut saja batagor, baso tahu, peuyeum, dan bakso cuanki yang banyak ditemukan di jalanan kota kembang ini.

30


orang-orang yang belum pernah tinggal di Bandung. Bakso khas dari Bandung ini berupa campuran dari bakso, tahu goreng, tahu putih, siomay, dan batagor dalam satu mangkok. Cuanki sendiri merupakan kepanjangan dari “cari uang dari jalan kaki� yang maksudnya pedagang bakso jenis ini biasanya berjalan kaki keliling dengan memanggul bakso yang ditawarkan. Untuk bakso cuanki, salah satu yang paling terkenal ialah Cuanki Serayu. Cuanki Serayu ini adalah cuanki yang paling terkenal di Bandung. Sudah berjualan sejak tahun 1990 dan udah nggak ‘jalan kaki’lagi.

Ada pula Bola Ubi Gardujati yang sukses menjadi kuliner pinggir jalan paling disukai anak muda masa kini. Bola Ubi dengan rasa manis dan tidak bikin eneg ini punya cita rasa yang khas dan tidak mudah dicari di tempat lain selain Bandung. Hasilnya, bahkan ada pengunjung dari kota lain di sekitar Bandung, seperti Jakarta atau Garut, yang rela menyempatkan waktu untuk mencoba berwisata kuliner bola ubi khas Bandung di sana. Merespons berkembangnya street food yang berdaya tarik tourism ini, Pemkot Bandung pun sedang giat merelokasi pedagang kaki lima (PKL) untuk disediakan tempat yang lebih nyaman untuk dinikmati pelanggan

31

kuliner dalam bentuk food court. Salah satu yang paling baru adalah Tamansari Food Fest di Jalan Tamansari yang pedagang makanannya berasal dari PKL yang sebelumnya ada di Jalan Dayang Sumbi. Mereka dibina, disiapkan lahan dan direlokasi ke tempat yang lebih representatif agar meningkatkan daya tarik orang untuk berwisata kuliner di sana.

Kita bisa menemukan makananmakanan khas Indonesia, seperti ayam penyet, gado-gado, lotek, kupat tahu, pecel, dan lain sebagainya di food court ini. Ada juga bubur ayam yang dijual oleh Pak Ngadio, mantan PKL tambal ban yang berbalik arah masuk di dunia street food yang menjanjikan ini. Street food, bukan hanya sekedar makanan sederhana, namun yang disajikan di sana memiliki makna wisata yang lebih dari sekadar citarasa. Street Food adalah representasi budaya suatu masyarakat pada sebuah destinasi, setiap gigitannya mewakili karakter ceria, dinamis, penuh warna dan meriah yang kita jumpai setiap hari dalam liburan kita di sana. (Dimas/Karin)

-Street food adalah cara paling sederhana untuk wisatawan berbaur dengan masyarakat lokal.-




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.