Akyas Magazine X GenQ Magazine | #10 The Last Edition of 2018

Page 6

P

uluhan kertas teremas memenuhi tong sampah kami. Mereka adalah ide yang lahir amat prematur, gagal dan tak sempurna. Kotak alat tulis kami kini berisi pena pena kerontang yang sudah tak bertinta. Lembar lembar dengan gambar membisu berserak menutup permukaan meja kerja. Ratusan coretan spidol 3 warna mengalur semrawut di papan tulis besar di tengah dinding hitam. Setelah kami menyadari semua itu, kami tersenyum. Meletakkan pena dan merenggangkan badan. Selesai. Sebenarnya, kami ingin kalian sadar –bukan tahubahwa transformasi ide yang selama ini kami lakukan sepenuhnya berdasar atas masalah masalah yang secara sadar ataupun tidak- sedang kalian alami. Kami berkomitmen, sudah bukan saatnya majalah hanya menjadi seorang akrobatur yang ditonton dari jauh lalu membuat segunjing senyum 2 menit. Sudah saatnya majalah menjadi kontributor langsung yang menghampiri dan menarik tangan kalian untuk segera keluar dari masalah masalah yang kalian miliki. Kami ingin menjadi solusi paling dekat untuk kalian. Selalu disisi walau fisik tak membersamai. Di detik detik hengkang nya kami, kami ingin menjiwakan karya terakhir kami dengan sebuah definisi sederhana. Definisi dari Perfect End. Apa yang selama ini telah kami sajikan. Solusi solusi yang kami anggap solutif yang telah kami ajukan, konten konten yang kami angap menghibur yang

telah kami berikan, dan rubrik rubrik unik yang kami anggap dapat menambah pengetahuan kalian, tak lepas dari cacat dan kesalahan. Atau barangkali ada yang kurang berkenan. Disnilah kami akan menghadirkan definisi kami. Perfect End. Manusia penuh dengan kesalahan dan dosa, dan tidak ada akhir yang paling sempurna bagi seorang pendosa selain akhir dengan nuansa maaf memaafkan. Karena itu, kami ingin mendapatkan akhir yang sempurna –bukan hanya baik- dengan mengemis maaf dari hati hati yang pernah kami sakiti. Kami sadar, maaf itu bisa jadi mahal, karena itu kami membuat alat tukar yang kami kira sepadan. Our last full colored special edition. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan itu omong kosong. Pada hakikatnya makhluk tuhan tak akan pernah berpisah. Dunia itu sempit, mari kita bertemu lagi dengan kondisi apapun, dan sebagai apapun. Mari kita bertemu kembali dengan segala metamorfosis yang akan kita miliki. Bila dunia ini telah terlalu disempitkan oleh api besar dan 2 kaum perusak masal dan kita belum juga bertemu, maka tak perlu khawatir. Selama tuhan kita masih sama, maka kita punya “garis finish� yang sama. Jadi, mari kita bertemu saja nanti di surga.

-Representative Stakeholder of Student Magazine 6


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Akyas Magazine X GenQ Magazine | #10 The Last Edition of 2018 by Majalah Akyas - Issuu