Akyas Magazine | #8 Game

Page 3

“N

o game, no life�, begitulah khalayak global menafsir permainan dalam kehidupan. Sedari belia kita diperkenalkan dengan permainan. Bahkan, hanya dengan bermain seorang bayi bisa belajar bagaimana berjalan, melompat, melempar, maupun memanjat, yang kesemuanya menjadi naluri murni seorang manusia. Dan nyatanya, kita hidup dalam kolaborasi permainan. “Permainan merupakan bentuk investigasi paling tinggi bagi manusia�, tutur Albert Einstein. Juga permainan, yang menyebabkan manusia tetap menjadi manusia seutuhnya. Sebab, tatkala timnas sepak bola menjuarai piala dunia, bukankah rasa bangga pada negrinya kian meluap-luap? Atau ketika dua orang hansip berstrategi di papan catur, bukankah kehangatan yang hadir didinginnya gulita malam? Juga saat kakak beradik bersama menyelesaikan satu lap ular tangga, bukankah semakin mengeratkan kebersamaan mereka? Pula pada bocah kampung yang berpetak umpet di selasar rumah, bukankah kejujuran yang terbentuk nantinya? Bukankah permainan mengajarkan kita bagaimana merajut kasih sayang, kesetiaan, kutulusan, juga pengorbanan? Sebab, permainan

diciptakan agar manusia bisa memaknai kehidupannya menjadi lebih indah. Sampai-sampai, demi permainan segalanya menjadi fantastis. Pagelaran internasional digelar guna menghidupakan eksistensi permainan. Dari perhelatan olahraga, hingga kompetisi video game berbasiskan Artificial Intelligence. Malah video game Great Treft Auto V menghabiskan 270 miliyar dollar dalam pembutannya! Jadilah permainan seakan memiliki dunia sendiri, terpisah dari dunia nyata. Akibatnya, banyak yang mengkultuskan permainan sebagai ambisi hidupnya. Ada pemuda yang menghabiskan gajinya jutaan rupiah hanya untuk melepas penat di Timezone. Ada siswa yang membolos demi bermain game online 24 jam nonstop. Atau saking parahnya, seorang Tim Kretschmer, gamer Jerman, membunuh lima belas orang lantaran terinspirasi Counter Strike. Lalu, masihkah permainan menjadi kebutuhan manusia? Pada akhirnya, ketika permainan menggantikan kebutuhan manusia lainnya, semisal belajar ataupun bekerja, ia akan menjadi hasrat buta yang tak manusiawi. Ia menikam kejam, kala tak kuasa menahkodainya. Maka, bermainlah selagi itu menjadikan hidupmu lebih bermakna, bukan menjadikan hidupmu porak-poranda.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.