32 - Asal Comot Caleg Perempuan

Page 1

1

Honda CB150R Streetfire Sport Bike Sesungguhnya dari Honda

EDISI 32, Minggu II september 2013

http://majalah.batampos.co.id

Sarjana Hukum Penyebar Virus Laundry

Lepas Belasan Juta Komisi demi Motivasi Bangkitnya Wahana Wisata Terlengkap di Batam

Sistem Antikecanduan Media Sosial

Kuota untuk Para Penggembira EDISI 32, Minggu II september 2013


2

EDISI 32, Minggu II september 2013

statistika


3 edisi 31, minggu I September 2013

indeks gada-gadu

68

creatrep

30

digistyle

60 kiprah

65

Posisi sebagai Business Director di sebuah perusahaan asuransi dengan komisi dan bonus belasan juta per bulan ia tinggalkan setelah lima tahun. Ia memilih jadi trainer dan motivator karena menemukan passion. Prihatin dengan begitu banyak waktu tersita untuk berjejaring sosial seperti Facebook dan Twitter? Jangan khawatir karena sistem Pavlov Poke ini bisa mengurangi kecanduan pada jejaring sosial dan internet.

Setelah sukses membangun usaha jasa pencucian pakaian, Khris Gajahera rajin tampil di berbabagi forum mengajak orang berwirausaha.

Banyak artis ingin menyembunyikan kerut-kerut tanda penuaan dengan operasi plastik agar tetap terlihat muda. Tapi itu tidak berlaku bagi Blake Lively. Bintang film Gossip Girl, The Green Lantern dan Savages ini memandang proses menua adalah hal yang menyenangkan.

fokus peristiwa

10

Kewajiban memenuhi kuota 30 persen caleg perempuan membuat partai politik keteteran. Banyak yang asal comot nama perempuan untuk didaftarkan. Bahkan, ada yang tak tahu jika mereka terdaftar sebagai caleg.

kutubkhanah

36

Melalui kitab Bustan al-Katibin yang menjelaskan tata bahasa Melayu dan kamus ekabahasa berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, Raja Ali Haji telah membuka laluan pengetahuan sistematis tentang Bahasa Melayu yang kemudian berevolusi menjadi bahasa Indonesia

EDISI 32, Minggu II september 2013by cover

XOCU


indeks

4 edisi 31, minggu I September 2013

media

tips101

50

Helen Thomas menghabiskan 49 tahun hidupnya sebagai wartawan peliput di Gedung Putih, kantor presiden Amerika Serikat. Ia terkenal dengan pertanyaan-pertanyaannya yang tajam dan kerap membuat merah muka para narasumber, terutama Presiden AS.

otomotif

45

Honda CB150R Streetfire mengusung desain speedy shape (berkarakter tajam), berkesan ramping dan ringan sebagai cerminan dari motor sport berperforma tinggi yang membangkitkan aura kecepatan. Didukung mesin legendaris CBR150R dan teknologi terdepan Honda.

72

tourism

39

Batam tidak hanya memiliki wisata pantai dan pusat perbelanjaan. Namun di ‘kota seribu ruko’ ini, Anda juga bisa menemukan berbagai wahana wisata yang menarik. Nah, bagaimana jadinya jika water boom, giant wheel, sepeda air, dan pantai bisa ditemukan pada satu tempat?

trend

29

Bali menjadi tuan rumah Miss World 2013. Semua mata di dunia akan tertuju pada Indonesia. Daripada membahas pro kontra yang sedang memanas, sebenarnya apa sih yang paling menarik dari kontes ratu sejagad ini?

EDISI 32, Minggu II september 2013

Pekerjaan rumah tangga, tugas di kantor, dan mengantar anak ke sekolah membuat ibu rumah tangga terjebak dalam rutinitas seharihari. Akibatnya kesehatan dan kebutuhan untuk bersosialisasi kerap terabaikan.

history

75

September selalu menyisakan duka bagi warga Amerika Serikat. Pada tanggal 11 September 2001, menara kembar World Trade Center di New York runtuh setelah ditabrak dua pesawat komersil yang dibajak oleh sekelompok orang, yang dituding terkait dengan jaringan Al Qaida.


5

EDISI 32, Minggu II september 2013

kartop KARTUN OPINI


6

sekilas p e ri s ti w a

Jenderal Djoko Divonis Ringan

K

arir kepolisian yang telah dibangun Djoko Susilo selama 29 tahun bisa dibilang tamat. Alumnus Akpol 1984 ini akhirnya mendapatkan vonis 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta oleh majelis hakim pada 3 September lalu. Djoko dianggap terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang yang didakwakan jaksa penuntut umum KPK. Namun Vonis itu dinilai lebih ringan karena kurang dari dua pertiga dari tuntutan jaksa. Putusan hakim juga membebaskan Jenderal kelahiran Madiun itu dari hukuman uang pengganti Rp 32 miliar. Seperti diketahui Jaksa menuntut Djoko, 18 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider setahun kurungan. Jaksa juga menuntut Djoko harus membayar uang pengganti Rp 32 M yang harus dibayarkan dalam satu bulan setelah ada keputusan hukum tetap. Jaksa juga menuntut agar hak berpolitik Djoko dicabut. Namun oleh majelis hakim, dua tuntutan tersebut digugurkan. Anggota Majelis Hakim Anwar mengatakan tidak adil jika Djoko diharusnya tetap membayar uang pengganti

EDISI 32, Minggu II september 2013

sebanyak Rp 32 miliar. Sebab sejumlah aset dan harta Djoko telah disita negara. Total ada 46 item harta dan aset Djoko disita negara senilai Rp120 miliar. Tiga aset dikembalikan, yakni tanah dan bangunan di Perumahan Tanjung Mas Raya atasnama Bunyani, mobil Toyota Avanza B 197 SW atas nama Sonya Mariana Ruth, dan mobil Toyota Avanza B 1029 S0A atas nama Zaenal Abidin. (muhammad nur)


sekilas

7

p e ri s ti w a

KRI Made In Batam

atam kembali sukses memproduksi kapal perang (KRI) untuk memperkuat armada TNI Angkatan Laut. Kali ini dua kapal perang yang diresmikan sekaligus, 5 September lalu yakni KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850. Dua KRI ini adalah jenis kapal patroli cepat atau PC-43. Dua KRI diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro di pelabuhan Batuampar, Batam. Komandan Lanal Batam Kolonel Laut (P) Denih Hendrata mengungkapkan, dua kapal patroli cepat ini 100 persen pembuatannya oleh putra-putri bangsa Indonesia yang dikerjakan di PT Palindo Marine Shipyard, Batam. Berikut Spesifikasi KRI Made In Batam: - Panjang kapal 43 meter, lebar 7,4 meter.

EDISI 32, Minggu II september 2013

- Kecepatan maksimal 29 knot. - Mampu berlayar selama empat hari tanpa henti. - Material hull dari high tensile steel. - Struktur terbuat dari aluminium marine grade. - Dipacu 3 unit mesin pendorong yakni 3xMAN V12. - Masing-masing mesin berkapasitas 1800 tenaga kuda (HP). - Kapasitas minyak 50.000 liter . - Bisa mengangkut 15.000 liter air bersih. - Kedua kapal ini akan ditempatkan di armada barat dan armada timur. - Sebelumnya, Palindo telah memproduksi tiga KRI cepat rudal (KCR). (muhammad nur)


sekilas

8

p e ri s ti w a

S

erda Ucok Tigor Simbolon, terdakwa kasus penyerangan LP Cebongan Sleman divonis 11 tahun penjara. Anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan itu dinilai Majelis Hakim Pengadilan Militer II/11 Jogjakarta terbukti melakukan penyerangan berencana yang mengakibatkan empat tahanan titipan Polda DIJ tewas. “Memutus terdakwa satu Serda Ucok Tigor Simbolon dengan hukuman 11 tahun penjara dan dipecat dari kesatuan TNI,� kata Ketua Majelis Hakim Letkol (CHK) Joko Sasmito di Gedung Dilmil II/11 Jogjakarta Ringroad Timur, Banguntapan, Bantul saat membacakan amar putusan 5 September lalu. Vonis hakim tersebut lebih ringan dari tuntutan oditur yakni 12 tahun penjara dan dipecat dari kesantuannya. Berikut Vonis Rekan Ucok: - Serda Sugeng Sumaryoto divonis penjara delapan tahun dan dipecat dari TNI. - Kopral Satu Kodiq, divonis penjara enam tahun dan dipecat dari TNI. - Sertu Tri Juwanto, divonis penjara 1 tahun 9 bulan tanpa dipecat. - Sertu Anjar Rahmanto, divonis penjara 1 tahun 9 bulan tanpa dipecat. - Sertu Martinus Paulus, divonis penjara 1 tahun 9 bulan tanpa dipecat. - Sertu Suprapto, divonis penjara 1 tahun 9 bulan tanpa dipecat. - Sertu Herman Siswoyo, divonis penjara 1 tahun 9 bulan tanpa dipecat. - Hal yang memberatkan: 1. Penyerangan dilakukan saat kesatuannya menggelar latihan di Gunung Lawu. 2. Perbuatan itu dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) menewaskan 4 tahanan. 3. Membuat duka mendalam kepada keluarga korban. 4. Melukai sipir dan petugas Lapas Cebongan. 5. Mencemarkan nama baik korp TNI. - Hal yang meringankan: 1. Para terdakwa mengakui perbuatannya. 2. Meminta maaf kepada keluarga korban dan petugas Lapas Cebongan. 3. Berterus terangan di pengadilan dan sopan. 4. Pernah meraih prestasi selama bergabung dengan TNI. - Ucok Cs langsung banding. - Setelah Bebas janji berantas premanisme. (muhammad nur)

EDISI 32, Minggu II september 2013


9

spash

Kuota

Rwanda, negara di benua hitam Afrika yang tercabik perang saudara antara suku Hutu dan Tutsi pada pertengahan 1990-an, kini bertengger di peringkat pertama negara dengan legislator perempuan terbanyak di dunia. Daftar terakhir yang dilansir Inter-Parliamentary Union (IPU) menyebutkan, 56,3 persen dari 80 anggota parlemen nasionalnya adalah perempuan. Angka itu -secara persentase- jauh di atas Amerika Serikat, negara yang kerap mengklaim sebagai pelopor demokrasi moderen dunia. Data IPU menyebutkan, anggota DPR Amerika berjenis kelamin perempuan berjumlah 77 orang dari total 434 anggota. Atau sekitar 17,7 persen. Amerika bercokol di peringkat 77 dunia. Indonesia berada tiga tingkat di atas Amerika, peringkat ke 74, dengan jumlah anggota parlemen perempuan 18,6 persen (104 dari 560 anggota). Rwanda memuncaki daftar IPU sejak menggelar pemilu tahun 2008 lalu. Sebelum pecah konflik berdarah, rata-rata jumlah legislator perempuan di negara itu hanya 18 persen. Ada dua poin penting yang melatarbelakangi tingginya peran perempuan di legislatif Rwanda. Pertama, Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1325 yang mendesak kaum perempuan mengambil peran penting dalam rekonstruksi nasional pasca-konflik. Kedua, penetapan kuota 30 persen untuk perempuan di legislatif yang ditetapkan dalam konstitusi negara. Di banyak negara, pemberian kuota menjadi semacam inkubator yang memberi kaum perempuan kepercayaan diri, pengalaman, dan mendorong partisipasi mereka dalam kepemimpinan. Brasil, Finlandia, Jerman, Ekuador, dan Indonesia adalah sejumlah negara yang menerapkan sistem kuota untuk perempuan di

EDISI 32, Minggu II september 2013

sedia payung sebelum hujan

parlemen. Secara umum, IPU menyimpulkan, satu dari lima kursi parlemen di dunia diisi perempuan. Namun, kata Anders B. Johnsson, Sekretaris Jenderal IPU, angka-angka itu terkadang tidak berkolerasi dengan tingkat pembangunan manusia di masing-masing negara. Hanya di negaranegara sosialis, yang di dalamnya ada proses transformasi sosial yang radikal, tingkat partisipasi perempuan berjalan beriringan dengan perbaikan kualitas pembangunan manusia. Dan, itu adalah PR besar untuk kaum perempuan.


fokus

10

p e ri s ti w a

Kuota untuk Para Penggembira Kewajiban memenuhi kuota 30 persen caleg perempuan membuat partai politik keteteran. Banyak yang asal comot nama perempuan untuk didaftarkan.Bahkan, ada yang tak tahu jika mereka terdaftar sebagai caleg. Editor: YERMIA RIEZKY

Editor: M. Nur

email : majalah@batampos.co.id

email : majalah@batampos.co.id

U

sman, Ketua RW 007 Kelurahan Seilekop, Sagulung tak bisa menyembunyikan raut keheranan di wajahnya. Dahinya berkerut, seperti sedang berpikir keras. ‘’Tak ada nama itu di sini,’’ ujarnya. Bertahun-tahun jadi Ketua RW, Usman hakul yakin nama Endang Winarni tak pernah tercatat sebagai warganya. Endang Winarni adalah nama salah satu calon anggota legislatif perempuan untuk DPRD Kota Batam dari Partai

EDISI 32, Minggu II september 2013

Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) daerah pemilihan IV Sagulung. Dalam daftar calon tetap (DCT) yang dirilis Komisi Pemilihan Umum Kota Batam, Endang Winarni berdomisili di Kecamatan Sagulung. DCT yang dilansir KPU memang tak memuat lengkap alamat caleg. Batam Pos mencoba menelusurinya melalui database e-KTP Pemerintah Kota Batam. Berdasarkan data paling mutakhir 11 Juli 2013, di Sagulung hanya ada satu orang bernama Endang Winarni. Alamatnya Kavel-

foto: wijaya satria/batam pos

Caleg perempuan: Diana (PPP), Syafniar (PKS), Setiyasih Priherlina (PAN), dan Misharti (golkar) dalam diskusi di redaksi Batam Pos.


11

fokus p e ri s ti w a

ing Seilekop, Kelurahan Seilekop. Kawasan di mang tidak ada yang melapor ke kami, tapi bawah RW Usman. kami lihat partai kesusahan. Akhirnya ada “Benar, orang itu tak ada di sini. yang mencomot ibu rumah tangga atau Apalagi yang jadi caleg. Ada yang mahasiswa,” ujar Rahman. “Selama KPU tidak sampai pada tahap namanya Endang, tapi dia laki-laki,” pendaftaran caleg, perempuan laris pengecekan alamat caleg, kata Usman, Kamis pekan lalu. manis.” sesuai KTP atau tidak. KPU Bambang, penghuni Yayasan Rahman yang saat pendaftaran hanya mengecek kelengKiblatul Amin Dua, Kelurahan Bebakal caleg masih menjabat sebagai kapan syarat yang diajukan lian, Batam Kota, juga kaget bukan komisioner KPU, mengatakan lemkepalang saat Batam Pos menanyabaga itu tidak berwenang menilai laoleh partainya secara fisik. kan apakah benar istrinya, Endang Sri tar belakang bakal caleg yang diajukan. Rahayu adalah caleg Partai Kebangkitan Mereka hanya menerima pendaftaran Bangsa (PKB) dari dapil II Lubukbajabakal caleg. Sepanjang bakal caleg memiliki Batam Kota, sesuai DCT KPU. ‘’Saya sama sekali Kartu Tanda Anggota (KTA) dan mengisi fortidak tahu. Istri saya memang namanya Endang Sri mulir yang diminta KPU, bakal caleg kemudian diseleksi Rahayu, tapi tidak pernah terlibat di partai politik. Kalau sebelum masuk dalam DCS. saya memang Pantarlih (panitia pendaftar pemilih, red). Prosesnya berbeda dengan verifikasi partai dimana Tapi istri saya sama sekali tidak berpolitik,’’ kata BamKPU melakukan verifikasi pemilik kartu tanda anggota bang. dan sekretariat. “KPU tidak harus melakukan pengeceDalam DCT KPU, nama Endang Sri Rahayu berdomisili kan terhadap bakal caleg, sehingga wajar jika ada caleg di Kecamatan Batam Kota. Berdasarkan database e-KTP tidak bertempat tinggal seperti yang tertera di KTP-nya,” Kota Batam, di Batam Kota hanya ada satu orang warga terang Rahman. memiliki nama itu, dengan alamat Yayasan Kiblatul Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pencalonan KPU Batam Amin Dua, Kelurahan Belian. Di kamar asrama itu, EnYudi Kurnelis menambahkan, KPU tidak sampai pada tadang tinggal bersama suaminya, Bambang dan anaknya. hap pengecekan alamat caleg, sesuai KTP atau tidak. KPU Namun, menurut Saleh Arifin Alamshah, salah satu hanya mengecek kelengkapan syarat yang diajukan oleh caleg PKB di dapil II, Endang Sri Rahayu yang dimaksud partainya secara fisik. Jika lengkap, maka sudah dianggap berbeda orang dengan yang tinggal di Yayasan Kiblatul cukup. Amin Dua. ‘’Yang caleg PKB tinggal di Perumahan PLN. “Kalau ternyata ada caleg yang alamatnya tidak sesDia memang tidak terdaftar di e-KTP,’’ katanya. uai dengan yang ada di KTP, itu kesalahan dari calegnya Kewajiban memenuhi kuota perempuan 30 persen dasendiri dan sudah tentu merugikan diri sendiri karena lam daftar caleg memang membuat sebagian partai kewarga tak akan memilih jika tidak mengenal,” kata Yudi, limpungan. Jika tak sanggup, KPU akan mendiskualifikasi Sabtu pekan lalu. mereka sebagai peserta Pemilu 2014. Kondisi itulah *** yang, kemungkinan, memaksa partai-partai memasukSuatu hari sekitar bulan Maret 2013, Yuyi Aprilia Dewi kan sembarang nama, sekedar memenuhi kuota. Tak Putri didatangi abang iparnya Agus Kursadi, di rumahnya tertutup kemungkinan, beberapa nama caleg perempuan Blok E-5 Nomor 3, RT 003/RW 005, Taman Legenda Bali, dicatut begitu saja oleh pengurus partai. Batam Kota. Mantan komisioner KPU Batam, Abdul Rahman menAgus berniat memasukkan nama Yuyi sebagai caleg gungkapkan kewajiban memenuhi kuota perempuan Partai Bulan Bintang (PBB) untuk DORD Batam dari dapil 30 persen memang tak mudah bagi partai politik. KeII. Ketika namanya keluar di pengumuman DCS dan DCT wajiban itu diatur dalam UU 08/2012 tentang Pemilidi sejumlah media terbitan Batam, Yuyi kaget dan berhan Umum Anggota DPR, DPRD, dan DPD. Kemudian tanya ke kakak iparnya itu. “Apa-apan nih,” kata Yuyi dijabarkan dalam Peraturan KPU Nomor 7/2012 yang menuturkan. “Saya sempat menolak.” dalam perjalanannya peraturan ini mengalami perubaNamun Agus meyakinkan Yuyi bahwa partai yang han empat kali hingga terakhir menjadi Peraturan KPU didirikan mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Nomor 13/2013. Mahendra itu, baru saja lolos sebagai partai peserta Menurut Rahman, aturan ini lebih ketat ketimbang pemilu 2014. Agar bisa terus bertarung, PBB harus mePemilu 2009 yang hanya “memperhatikan keterwakilan menuhi semua ketentuan. Salah satunya, soal kuota perempuan 30 persen”. perempuan. “Parpol jelas kesusahan,” kata Rahman. Penyebabnya, Mengingat sempitnya waktu yang tersisa untuk mekata dia, karena tidak banyak kader perempuan. “Menyusun daftar caleg, maka Yuyi diminta mengisinya. EDISI 32, Minggu II september 2013


12

fokus p e ri s ti w a

saya mah belum tahu mau ngapain,” ungkap wanita berdarah Sunda ini. “Saya mah penggembira saja.” Sehari-hari, Yuyi hanya ibu rumah tangga biasa. Sebagaimana kebanyakan ibu rumah tangga lainnya, waktunya lebih banyak dihabiskan untuk anak. Bahkan sejak tahun ajaran baru 2013 ini, ia fokus mengurus anaknya yang baru duduk di kelas satu Sekolah Dasar Muhammadiyah di Perumahan Kurnia Djaja Alam (KDA) Batam Center. Mulai dari membangunkan, menyiapkan sarapan, mengantar, menjemput, menemani belajar hingga bermain. Namun begitu, Yuyi tetap bergaul dengan tetangganya. Ia aktif di pengajian ibu-ibu Legenda Bali. Di SD Muhammadiyah juga aktif di komite sekolah. “Ada juga nerima jahitan gitu,” ujarnya sambil mengarahkan pandangannya ke kamar depan rumahnya yang ia manfaatkan Foto: wijaya satria/batam pos untuk tempat menjahit orderan pakaian. Misharti, caleg Meski belum pasang baliho atau atribut lain yang Partai Golkar. menunjukkan ia caleg, Yuyi mengaku akan tetap

Foto: wijaya satria/batam pos

“Karena minta tolong agar cukup aspirasi suara (kuota Setiyasih Priherlina, man- perempuan, red), ya akhirnya saya bantulah,” katanya. tan anggota “Tapi saya bilang ke kakak ipar saya, saya nggak mau DPRD Batam namanya kampanye-kampanye.” dan Caleg PAN. Agus menyanggupi permintaan Yuyi. “Dia bilang, ‘tenang saja, kamu di belakang saya’. Ya sudah, saya terima saja,” beber Yuyi. Ia pun akhirnya mengikuti semua prosedur untuk menjadi caleg, meski sempat kerepotan. Mulai mengisi formulir dan melengkapi semua berkas, hingga tes kesehatan. “Dua kali saya medical chack-up di RSUD Embung Fatimah,” ujarnya. Yuyi juga sempat mengikuti pertemuan para caleg PBB di Batuaji. Dalam pertemuan itu, Yuyi mengaku lebih banyak diam karena tidak tahu apa-apa soal politik. Ia belum pernah mengikuti pembekalan apapun tentang caleg maupun politik. “Yang lain pada ngobrolin baliho,

EDISI 32, Minggu II september 2013

meneruskan pencalegannya. Apalagi ia telah disumpah untuk menjalankan tugasnya itu. Soal terpilih atau tidak, Yuyi tak terlalu berharap. “Terpilih alhamdulillah, tidak juga alhamdulillah,” katanya. Ketua DPC PBB Kota Batam, Roni Abdi menyangkal partainya asal comot caleg perempuan untuk memenuhi kuota 30 persen. “Kami membuka peluang mereka berkompetisi. Tidak ada dusta di antara kita,” kata Roni. Ia menyebutkan, caleg-caleg perempuan PBB berlatarbelakang mahasiswi, majelis taklim, dan perempuan yang aktif dalam berbagai organisasi. Roni berkata, partainya tidak mengalami kesulitan mendapatkan caleg perempuan. Jumlah caleg perempuan PBB sebanyak 21 orang atau 42 persen dari total 50 persen yang lolos dalam DCT. “Kami memberikan apresiasi besar pada caleg perempuan. Antusiasme mereka besar. Mungkin mereka tertarik melihat figur Yusril Ihza Mahendra,” kata Roni,


fokus

13

p e ri s ti w a

Selasa pekan lalu. *** Hendrawati sedang mengasuh anaknya saat Batam Pos mendatangi rumahnya yang teduh di Kampung Tua Panglong, Nongsa, Rabu pekan lalu. Siang itu, ia mengaku belum sempat mandi karena sibuk mengasuh dua buah hatinya yang masih balita. Namun, ia bersedia membagi kisahnya sebagai salah satu dari tiga caleg perempuan dari Partai Demokrat di dapil III Nongsa. Dalam daftar alamat caleg yang didapat Batam Pos, ada dua caleg perempuan di Kampung Panglong. Selain Hendrawati, tercatat ada nama caleg Gerindra, Jumirah. Bagi warga Panglong, hanya Hendrawati yang dikenal. “Tidak ada caleg yang namanya Jumirah di Panglong. Yang ada hanya Kak Hendra,” kata seorang warga di Panglong. Hendrawati mengatakan hal yang sama. “Saya sudah 30 tahun di Panglong, tidak tahu ada yang namanya Jumirah menjadi caleg,” kata dia. Belakangan, Batam Pos menjumpai satu spanduk Jumirah di jalan dari Batu Besar ke Kabil. Bagi Hendrawati, dunia politik sebenarnya bukan dunia baru. Sejak 2003 ia bergabung menjadi tim sukses Raja Gani saat berkampanye untuk Partai Golkar di Pemilu 2004. “Saya terjun ke politik karena saya senang berada di lapangan,” kata Wati. Perjalanannya di dunia politik berlanjut saat pindah dari Partai Golkar ke Partai Demokrat pada 2008. Kala itu ia menjadi bagian tim sukses Muhammad Yunus yang menjadi caleg di dapil Nongsa. Yunus berhasil meraih satu kursi di DPRD Batam periode 2009-2014. Kiprah Wati sebagai tim sukses membuatnya dipilih menjadi tim sukses Nyat Kadir pada Pemilihan Gubernur Kepri 2010 dan selanjutnya tim sukses Ahmad Dahlan dalam ajang Pemilihan Wali Kota Batam 2011. Kinerja tim sukses Kecamatan Nongsa pada dua ajang itu terbilang prima. Mereka membantu memenangkan dua pasangan itu di Kecamatan Nongsa meski pasangan Nyat Kadir dan Zulbahri kalah dalam perolehan suara akhir. “Kalau pilwako kami menang mutlak di sini,” ungkap Wati. Satu keunggulan Wati adalah ia menguasai lapangan. Seluruh wilayah Nongsa sudah dikunjunginya selama beberapa kali menjadi timses. Tapi, modal itu tidak mendorongnya berniat menjadi caleg dalam Pemilu 2014. “Saya sebenarnya tidak mau jadi caleg. Saya tahu, politik itu seperti apa. Saya lebih suka jadi tim sukses saja,” kata dia. Tapi partai berkehendak lain. Aturan tentang kuota

perempuan di setiap dapil cukup merepotkan Partai Demokrat. Wati kemudian diminta mengisi salah satu kekosongan caleg perempuan untuk DPRD Kepri di Dapil Kepri VI yang meliputi wilayah Nongsa, Seibeduk, Bulang, dan Galang. Sebagai kader partai, Wati menuruti perintah itu. Hanya saja, kondisi keluarga membuatnya berpikir ulang. “Saya punya empat anak, dua di antaranya balita yang harus saya tinggalkan ke Tanjungpinang beberapa kali untuk mengurus administrasi pencalegan di Kepri,” kata dia. Terpikir keingingan untuk mundur, tapi partai menolak. “Tidak bisa mundur, nanti dimarahin partai,” kata dia, tersenyum. Wati melihat ada satu tempat caleg perempuan DPRD Kota Batam kosong di Dapil 3 (Nongsa, Galang, Bulang, dan Seibeduk). Ia pun meminta agar pencalegannya di Dapil Kepri VI dicabut dan ia dimasukkan ke Dapil 3. Partai memenuhi permintaan Wati. Ia diletakkan di Dapil 3 Kota Batam di urutan enam. Mengenai pencalonannya itu, Wati mengaku masih belum serius memikirkan langkah yang akan dilakukannya. Tak seperti caleg lain yang gembar-gembor dengan baliho dan spanduk yang memenuhi ruang dan mata warga Batam. Wati adem ayem. Ia bahkan jarang mendatangi undangan warga semenjak namanya diumumkan sebagai caleg di media. “Saya tidak mau orang memperkenalkan saya di acara sebagai caleg dari Dapil Nongsa atau dari Kampung Panglong ini,” katanya. Sekali ia menghadiri undangan kerabat di lingkungannya, ia diminta maju ke hadapan hadirin lainnya dan diperkenalkan sebagai caleg. “Saya tidak nyaman diperlakukan seperti itu,” tegas dia. Satu hal yang memberatkan Wati adalah ia harus bersaing dengan Muhammad Yunus. “Saya sadar kalau saya juga bergerak, suara akan terpecah, itu yang saya tidak mau,” terang dia. Ia menambahkan, jika ia bergerak, peluangnya cukup besar menggalang suara di Nongsa. “Saya tahu lapangan di Nongsa ini.” Seperti masyarakat Nongsa lainnya, ia tidak ingin nantinya tidak ada anggota legislatif dari Nongsa. Itu juga yang membuat dia mempertimbangkan gerakannya agar suara pemilih tidak terpecah, tapi terfokus di satu caleg. “Kami tak bisa berharap anggota legislatif dari luar Nongsa untuk memperjuangkan pembangunan di Nongsa,” ujar dia. Pertimbangan itu memaksanya berpikir ulang untuk tetap maju di dalam pemilu. Keinginan itu ia sampaikan

Saya sudah 30 tahun di Panglong, tidak tahu ada yang namanya Jumirah menjadi caleg.

EDISI 32, Minggu II september 2013


fokus

14

p e ri s ti w a

saat Sekretaris DPC Demokrat Batam, Rudi, mengunjungi kediamannya. Wati menyampaikan keinginannya untuk mundur pada Rudi. “Tidak bisa lagi, nama kamu sudah dicetak di DCS,” kata Rudi seperti diulangi Wati. Ia menuruti perkataan Rudi. Hingga tujuh bulan menjelang Pemilu 2014, Wati belum memutuskan langkah apa yang dia ambil, apakah akan bergerak atau menyukseskan Muhammad Yunus agar mampu mendapatkan kursi di DPRD Batam. Banyak hal yang harus ia pertimbangkan sebelum melangkah meski keluarganya mendukung dirinya. Hanya, ambisi pencalegan belum juga tumbuh. “Mungkin bulan Januari nanti saya sudah memutuskan,” harap Wati. *** Jika Yuyi dan Hendrawati mengaku “dipaksa”, lain halnya dengan Herlina, caleg PKB dapil II Lubukbaja-Batam Kota nomor urut tiga. Saat ditemui Rabu pekan lalu di rumahnya Blok A4-13 Legenda Malaka, Lina, sapaan Herlina, mengaku sempat dilirik beberapa parpol. Keinginannya untuk terjun ke politik telah muncul sejak bekerja di PT TEAC Electronics Indonesia, Batam, tahun 1995. Ia mengawalinya dengan belajar berorganisasi. Ia pun bergabung dengan beberapa organisasi. Salah satunya Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam. Namun lima tahun pertama, ia belum aktif. Baru pada tahun 2000-an, ia mulai serius setelah Pimpinan Unit Kerja (PUK) FSPMI PT TEAC terbentuk. Di sana ia dipercaya sebagai bendahara. Ia juga pernah didapuk sebagai Wakil Ketua I Bidang Pendidikan dan Organisasi. Saat bersamaan, ia juga aktif di Forum Komunikasi Pekerja Perempuan (FKP), sebuah tim kerja DPW FSPMI bidang Pendidikan. Di internal PT TEAC, Lina juga aktif sebagai bagian dari tim auditor ISO. Bahkan sempat dipercaya sebagai ketua Koperasi PT TEAC. Sementara di lingkungan tempat tinggalnya, ia aktif sebagai pengurus dan penasehat PKK. Ia juga aktif di pengajian dan dipercaya menjadi bendahara. “Di sana saya belajar banyak tentang organizing, team building, public speaking, dan masih banyak lagi,” ujar ibu tiga anak ini. Puncaknya, pada 2005, ia ikut kongres FSPMI di Bandung dan diberi amanah sebagai Sekretaris III FSPMI pusat yang membidangi organisasi dan pemberdayaan perempuan. Ia juga banyak menularkan ilmu tentang berorganisasi kepada teman-temannya sesama pekerja di Mukakuning. Baik yang berorientasi pada peningkatan pemahaman hak-hak normatif, aturan-aturan perburuhan, hingga kesehatan reproduksi pekerja.

EDISI 32, Minggu II september 2013

Foto: wijaya satria/batam pos

Syafniar, caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Nah, di berbagai pertemuan-pertemuan pimpinan maupun pelatihan FSPMI itulah, Lina disadarkan dan menyadari pentingnya ada wakil buruh terjun ke politik praktis. “Pengalaman kita, memperjuangkan upah yang notabene hak normatif pun susah. Jalan terbaik harus ada wakil buruh di legislatif maupun di eksekutif,” katanya. Meski sudah ada niat saat itu, namun Lina belum menemukan kendaraan politiknya. Hingga akhirnya ia bertemu degan Ketua DPC PKB Batam, Jefri Simanjuntak. Jefri kini masih duduk sebagai anggota DPRD Batam. Jefri lalu menawarkan ke Lina untuk bergabung dengan PKB. Namun sebelum itu, sudah ada beberapa partai yang menawarkan bergabung. Salah satunya Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Apalagi FSPMI sering bekerjasama dengan petinggi Hanura Kepri, dr Amir Hakim, dalam penyuluhan kesehatan reproduksi kepada pekerja perempuan di Mukakuning dan kawasan industri lainnya di Batam. Beberapa teman Lina di FSPMI ada yang bergabung dan maju sebagai caleg di Hanura. Jumlahnya delapan orang. Antara lain, Suprapto, Juli, Darmo, dan lainnya. Namun, Lina memutuskan bergabung ke PKB karena ia


fokus

15

p e ri s ti w a

menilai PKB paling serius mengajak dan menantangnya bergabung. Selain itu, sebagai wanita yang aktif di pengajian, ia makin tertarik karena di PKB ada pengajian rutin. Di PKB, awalnya Lina hanya ingin sekadar jadi pengurus partai saja agar bisa belajar lebih banyak soal seluk beluk politik. Tidak sampai jadi caleg. Keinginannya itu tercapai, ia akhirnya terpilih sebagai Wakil Ketua DPC PKB Kota Batam. Ia juga dipercaya sebagai bendahara di Lembaga Pemenangan PKB, dan Sekretaris di Perempuan PKB. “Sempat ditawari jadi ketua DPC PKB, tapi saya menolak karena segan sama senior,” katanya. Namun, bagi Lina, mungkin memang ditakdirkan jadi caleg, karena pada Maret 2013 lalu, PT TEAC tempat ia bekerja tutup. Akhir Maret ia tak bekerja lagi. Ia akhirnya bisa fokus ke partai sambil terus mengurus tiga buah hatinya, Deny Prasetyo (SMA), Mazaya Pratsabitah (SD), dan Abrar Prashiddiqah (TK). Lina pun menerima tawaran jadi caleg PKB dapil dua nomor urut tiga. Suaminya, Sumarno, juga mendukung. Ia berharap keinginannya mewakili buruh di legislatif bisa tercapai. Apalagi selama ini, ia menilai legislator foto: istimewa perempuan yang duduk di DPRD Batam belum maksimal Herlina, caleg memperjuangkan hak-hak buruh, anak, dan perempuan. Partai Kebang“Nyaris tidak ada pergerakan, kita jadi geregetan. Pakitan Bangsa. dahal mereka punya peluang besar berbuat lebih banyak lagi,” katanya. Menurutnya, diakui atau tidak, caleg perempuan saat Ia mengaku tidak ingin hanya menjadi pelengini memang banyak yang hanya jadi pelengkap. Itu sebabnya, sebelum memutuskan kap atau penggembira. Bahkan di PKB juga maju sebagai caleg, ia sudah memperada pelengkap. Begitupun wakil buruh siapkan diri. Lina yakin dengan penSudah seharusnya di beberapa partai. Pelengkap dalam galaman yang ia miliki di berbagai perempuan bangkit dan artian, hanya untuk memenuhi kewaorganisasi dan pemahamannya membuktikan bahwa jiban kuota minimal 30 persen caleg tentang fungsi dan tugas legislatif, dalam hal berpolitik perempuan si partai peserta pemilu ia bisa mewarnai jika terpilih. perempuan setara dan 2014. Dalam diskusi soal caleg peremmempunyai hak yang “Tapi penggembira juga bisa saja puan di redaksi Batam Pos, hal sama dengan laki-laki. menang kalau masyarakat memilihsenada juga diungkapkan Diana nya,” kata Herlina. Titik W, caleg DPRD Kota Batam dari Syafniar, politisi dari PKS mengatakan PPP. Ia mengaku tidak mau menjadi saat ini kesetaraan perempuan dan laki-laki pelengkap kuota 30 persen perempuan. Ia harus diperjuangkan. Ia mengatakan sebagai kader akan berusaha keras untuk bisa menang, meski perempuan, ia harus bisa berbaur dan bergaul dengan lawan politiknya terbilang berat. semua kalangan termasuk laki-laki. Bahkan , jika diperMisharti, politisi dari Partai Golkar juga berpandangan lukan ia tidak jarang harus menasihati kalangan laki-laki. sama dengan Diana. Ia tak mau jadi pelengkap. Bahkan ia “Sudah seharusnya perempuan bangkit dan membukmenyebut keterwakilan perempuan dalam Pemilu 2014 tikan bahwa dalam hal berpolitik perempuan setara dan suatu cara untuk mengangkat martabat kaum peremmempunyai hak yang sama dengan laki-laki,” katanya. puan. *** Namun ia mengakui masih banyak perempuan yang Sulitnya partai mencari kader perempuan yang siap menjadi caleg tidak serius untuk bisa terpilih menjadi menjadi caleg dalam pemilu dilihat bekas komisioner anggota Dewan. Herlina sependapat dengan Misharti.

EDISI 32, Minggu II september 2013


fokus

16

p e ri s ti w a

Foto: wijaya satria/batam pos

Diana Titil Windayati, caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP). KPU Batam Abdul Rahman sebagai kegagalan partai politik dalam melakukan pendidikan politik pada masyarakat. “Ini konsekuensi dari gagalnya proses pendidikan politik yang seharusnya dilakukan parpol. Padahal, setiap tahun parpol mendapatkan subsidi dari APBD. Dari anggaran yang didapat, 60 persennya untuk pendidikan politik. Nyatanya sekarang kesiapan caleg perempuan sangat minim,” terang Rahman. Berdasarkan berkas pendaftaran caleg yang ia periksa, Rahman menilai secara kualitas banyak caleg perempuan yang didaftarkan masih tertinggal jauh dari pria. Mayoritas, kata dia, para caleg perempuan itu justru tak berniat masuk dunia politik. Analisis Rahman boleh jadi benar. Rendahnya ambisi caleg perempuan menghadapi Pemilu pada 2014 dibanding caleg pria, bisa dilihat dari minimnya media sosialisasi yang digunakan seperti baliho atau spanduk yang terpasang di jalanan Kota Batam. Kalaupun ada, kebanyakan yang terpampang adalah mereka yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kota Batam. Atau, mereka yang saat ini duduk di jajaran pengurus partai. Dalam sebuah wawancara dengan Batam Pos beberapa waktu lalu, caleg dari Partai Golkar, Hendra Asman

EDISI 32, Minggu II september 2013

mengungkapkan, fungsi baliho atau spanduk adalah sebagai media pengenalan dan sosok sang caleg. “Baliho dan spanduk sebagai media yang memberitahukan warga bahwa tokoh yang ada di situ sedang nyaleg,” kata Hendra. Fungsi media promosi itu yang tampaknya tidak dimanfaatkan sepenuhnya oleh kebanyakan caleg perempuan. Padahal, jika niatnya serius, sosialisasi tidak hanya dilakukan di lingkungan mereka tinggal, namun juga di wilayah lain yang tercakup dalam dapil mereka. Apalagi, informasi tentang caleg sangat minim didapat calon pemilih. Baik itu yang disebar oleh partai maupun KPU Batam. Mantan anggota DPRD Batam 2004-2009 yang kini jadi caleg DPRD Kepri dari PAN, Setyasih Priherlina mengungkapkan tidak banyak perempuan di Batam yang mau terjun dalam dunia politik. Banyak perempuan yang memiliki kualitas bagus dan pintar, namun mereka memilih profesi yang nyaman. “Mereka mending bekerja sebagai PNS, pegawai kantoran, di bank, notaris, atau model. Mereka yang jadi caleg itu perempuan hebat,” kata dia. Memang tidak gampang menjadi perempuan istimewa, seperti yang dikatakan Setyasih. Mereka harus memiliki mental politik yang kuat. Untuk membangun itu, salah satunya melalui pengkaderan internal. Namun, berdasarkan pengalamannya, Lina mengungkapkan ‘memanen’ hasil pengkaderan internal tidak semudah yang dibayangkan. “Walau sudah dikader, ternyata tidak sepenuhnya perempuan siap untuk dijadikan caleg,” terang dia. Tapi, Ricky Indrakari, pengurus DPD PKS Batam mengatakan PKS sama sekali tidak kesulitan mencari caleg perempuan untuk memenuhi kuota 30 persen. PKS memiliki cukup banyak kader perempuan. Pola rekrutmen caleg perempuan sama dengan lakilaki. Mereka diusulkan atau direkomendasikan oleh kelompok pengajian tarbiayh pekanan. Selanjutnya dilakukan penjaringan internal melalui sosialisasi internal nama-nama yang diusulkan tadi. Ini sebagai bentuk uji publik internal. Mereka yang memenuhi kriteria akan lolos. Antara lain, kompetensi dasar kader dakwah. Yang dinilai mulai dari salat lima waktu berjamaah, kemampuan tilawah quran, puasa sunnah dan lainnya. Hubungan dengan tetangga di tempat tinggal, kata Ricky, juga jadi bahan pertimbangan. Bahkan, kemunculan di media juga jadi pertimbangan. “Jadi pengkaderan di PKS itu jalan dan solid,” ujar Ricky, Selasa pekan lalu. (alfian/anthony)


17

fokus p e ri s ti w a

Foto: wijaya satria/batam pos

Uchok Sky Khadafi Sementara itu, hasil pemantauan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) tentang kualitas DPRD di sejumlah daerah kabupaten/kota ini mungkin bisa jadi pelajaran. Dari catatan FITRA, kemampuan DPRD dalam menyusun anggaran (budgeting) masih minim. "Dan itu terjadi di banyak daerah," kata Uchok Sky Khadafi, Koordinator Advokasi dan Investigasi FITRA kepada Batam Pos. Ketidakpahaman anggota DPRD itu berimbas pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang diusulkan kepala daerah. Anggota dewan itu sering menelan mentah-mentah. Bahkan cenderung menganggap RAPBD usulan pemerintah sudah benar. "Tapi itu lebih karena nggak paham, jadi menganggap apa yang dikasih pemerintah itu sudah benar semua," katanya. Parahnya, para legislator daerah merasa cukup puas ketika sudah ada kepastian tentang alokasi menyangkut gaji maupun tunjangan bagi mereka. Padahal, banyak program usulan pemerintah yang belum tentu sesuai dengan kondisi daerah setempat. "Mayoritas otak DPRD itu dalam menjalankan fungsi budgeting ya bagaimana fraksi dan partai dapat. Nggak peduli namanya anggaran realistis atau tidak, sesuai atau tidak, bukan itu yang mereka persoalkan," ujar Uchok. Karena itu, keinginan untuk menjadikan APBD sebagai solusi bagi problem masyarakat di daerah pun hanya sekadar asa tanpa wujud. "Karena DPRD nggak paham hak budgeting, eksekutifnya jadi mendominasi legislatif sehingga DPRD hanya jadi tukang stempel," paparnya. Uchok pun mengingatkan bahwa APBD bukan hanya menyangkut persoalan teknis tapi juga politis. Diakuinya, ada pula anggota DPRD yang pintar. Hanya saja, lebih banyak yang tidak paham menyusun anggaran. "Persoalannya DPRD yang pintar tidak mau mengajari yang bodoh-bodoh, tapi malah bermain karena meman-

EDISI 32, Minggu II september 2013

faatkan ketidaktahuan dan kebodohan kawannya," kata Uchok tertawa. Bagaimana dengan fungsi pengawasan DPRD hasil rekrutmen asal-asalan? "Soal pengawasan juga lumpuh. Kadang-kadang banyak juga laporan bahwa mereka nggak paham. Baca hasil audit BPK saja nggak bisa, apalagi membaca DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran, red)," sambungnya. Uchok khawatir kualitas legislator daerah hasil Pemilu 2014 mendatang yang diusung partai karena sekadar mengejar kuota. Ia mencontohkan daerah-daerah perbatasan dengan persoalan yang berbeda dengan daerah lain. Misalnya soal perdagangan manusia (trafficking in person), buruh migran, hingga masalah penyelundupan di perbatasan. "Kalau merekrutnya hanya untuk memenuhi kuota tanpa melihat kualitas, maka DPRD yang terpilih tidak akan bisa memecahkan persoalan," katanya. Bahkan, lanjutnya, tak banyak caleg di daerah yang mengangkat masalah buruh migran, perdagangan manusia atau penyelundupan sebagai isu kampanye. "Mereka nggak berpikir ke sana, pikirannya angka. Jadi persoalan di depan mata saja malah tidak diangkat jadi isu kampanye," ulasnya. Lantas bagaimana dengan kualitas caleg perempuan? Uchok menuturkan, dari segi kapasitas, kualitas mapun kapasitas, legislatir perempuan di daerah memang masih minim. Hanya saja, katanya, justru legislator perempuan relatif lebih terbuka. Bahkan, kata Uchok, justru legislator perempuan di daerah cukup menahan diri untuk tidak larut dalam permainan anggaran. "Kita banyak dapat data justru dari anggota DPRD perempuan. Mereka lebih terbuka. Justru kalau anggota DPRD yang laki-laki malah sering curiga saat kita minta data," paparnya. (alfian/anthony)


fokus

18

p e ri s ti w a

Daftar Caleg Perempuan Kota Batam 2014:

Batam 1: - Eli Suwita, SH - Bedy Dwikawati - Mastura Safi’i

(Bengkong) (Batam Kota) (Bengkong)

Batam 2: - Endang Dwi Socowati - Rosmaliah - Susie Andriany - Rina Afriani

(Batam Kota) (Lubuk Baja) (Batam Kota) (Batam Kota)

Batam 3: - Marlina Indriani - Sauyar - Fauzia Sofiana

(Batam Kota) (Sei Beduk) (Nongsa)

Batam 4: - Sujarwati - Nelfida - Adra Juita

(Sagulung) (Sagulung) (Sagulung)

Batam 5: - Ririn Setiowati - Suraini, Spd - Ulfa Sari Hakim - Henny Bawimbang

(Sekupang) (Sekupang) (Batam Kota) (Sekupang)

Batam 1: - Suparmi - Efritawati - Darmawati

(Batuampar) (Bengkong) (Bengkong)

Batam 2: - Herlina, Amd - Tintin Yuniastuti - Endang Sri Rahayu - Farida Rahmawati

(Batam Kota) (Batam Kota) (Batam Kota) (Batam Kota)

Batam 3: - Windarti Wahyuningsih - Ermiwati Irfana Putri - Fatma Hastutui

(Sei Beduk) (Sagulung) (Sagulung)

EDISI 32, Minggu II september 2013

Batam 4: - Nurca Delima Lubis - Mariani Wati - Ani Masfufah

(Sagulung) (Sagulung) (Sagulung)

Batam 5: - Tuti Herwati - Ir. Nuranis - Yennita - Yuniaritha

(Batuaji) (Sekupang) (Sekupang) (Sekupang)

Batam 1: - Siti Nurhayati Umar - Fatmawati - Anie Setiawaty

(Batuampar) (Batuampar) (Batuampar)

Batam 2: - Ernita Lina - Rahmawitri, Amd - Sri Juliyanti, S.Pd, - Siti Nursyamsiah

(Lubukbaja) (Batam Kota) (Batam Kota) (Batam Kota)

Batam 3: - Dewi Kesuma, A.md - Hj. Riana Simatupang - Ida Fitriah, L.c

(Sagulung) (Nongsa) (Sei Beduk)

Batam 4: - Nunuk Sisharwati - Yasnaili - Juwita

(Sagulung) (Sagulung) (Sagulung)

Batam 5: - Syafniar - Fathonah Imam Sayuthi - Rasniati - Seshi Susanti

(Batuaji) (Sekupang) (Sekupang) (Batuaji)

Batam 1: - Yulma Makawekes, SH - Yunida

(Batuampar) (Batuaji)


fokus

19 - Dwi Herda Wiliyanti

p e ri s ti w a

(Nongsa)

Batam 2: - Dra Hj Rekaveny - Hj Khuzaimah - Ganda Tiur Simorangkir, SH - Ida, ST Batam 3: - Ernawati - Rostanti Sapaganta - Dahliawati Batam 4: - Hj Eny Widyawati, SE - Lislindra Yanti Dachi, SE - Agatha Solot Laot, SH Batam 5: - Marsita Sari - Faza Rachma Irmawanti - Fayentia - Tuminar Lina Silitongam, SE

(Batam Kota) (Lubukbaja) (Lubukbaja) (Lubukbaja) (Nongsa) (Batam Kota) (Nongsa) (Batam Kota) (Batam Kota) (Batuampar)

Batam 2: - Dorkas Lominori - Enung Nurjanah - Elvi Sibarani - Renei Indriaty

(Batam Kota) (Batam Kota) (Batam Kota) (Lubukbaja)

(Sekupang) (Batam Kota) (Batuaji) (Sekupang)

Batam 3: - Susilawati - Jumirah - Harmiasih

(Nongsa) (Nongsa) (Sei Beduk)

Batam 4: - RA Retno Ariestianty - Dewi Suhanti - Norma Sibuea

(Lubukbaja) (Sagulung) (Bengkong)

Batam 5: - Shierra Maessyarah - Aidahowati Tiolina,SH - Hj Ernawati, SE - Ir Dameria Nadapdap

(Sekupang) (Sekupang) (Sekupang) (Sekupang).

Batam 1: - Mesrawati Tampubolon - Siti Aisun - Hj Andi Ruaidah

(Bengkong) (Batam Kota) (Bengkong)

Batam 1: - Asnawati - Hj Hardati, S.Pdi - Ir Reni Widiasari

(Batuampar) (Bengkong) (Batam Kota)

Batam 2: - Misrahati, S.Ag - Cen Sui Lan - Untarni SH - Hj Titik Eriyani Hakim, S.pd

(Batam Kota) (Batam Kota) (Batam Kota) (Batam Kota)

Batam 3: - Irwin Widianti, SE - Lu’lu’atul Mauliaduz Zahro - Hj Sri Yanti

Batam 1: - Dra Debora Inawati Lenggono (Batam Kota) - Nur Khasanah (Sekupang) - Syofni Rahayu (Sekupang)

(Batuampar) (Sei Beduk) (Batam Kota)

Batam 4: - Rusmini Simorangkir - Rosmayanti - Hj Depi Ratna Dewi

(Sekupang) (Sagulung) (Sagulung)

Batam 5: - Kasih, SE - Ika Lasdianawati - Hartati, SE - Wijiawati

Batam 2: - Elisabeth Sianipar (Batam Kota) - Hj Yayuk Rofi’atus Sa’adah,SH (Batam Kota) - Irma Amd (Batam Kota) - Yani Susanti Saropi (Batam Kota) - Susi Haryanti (Batam Kota)

(Sekupang) (Sekupang) (Batuaji) (Sekupang)

Batam 3: - Rasida Wati, SE - Hendrawati - Ninik Wijayati

(Galang) (Nongsa) (Bengkong)

Batam 4: - Rita riani

(Sagulung)

EDISI 32, Minggu II september 2013


fokus

20

p e ri s ti w a

- Aliyarni Trisnawati - Marlina Pasaribu Batam 5: - Sarita Pattiasina, SE - Riama Dorkas Panggabean - Hj Nden elys Sinariati - Endah Purnami Rahmawati

(Sagulung) (Sagulung)

- Diana Titil Windayati SE MSi - Munawarotun Nasichah

(Batam Kota) (Batam Kota)

(Sekupang) (Sekupang) (Sekupang) (Batam Kota)

Batam 4: - Maghfirah Amd - Yenimar - Yuli Febrianti

(Sekupang) (Sagulung) (Sagulung)

Batam 5: - Finny Angraini, SKom - Hj Sibiar - Yeni Marnia - Nurli Sasrian - Kurniawanti Batam 1: - Lisa Febriani - Indra Yanti - Loli Putri

(Batam Kota) (Bengkong) (Batam Kota)

Batam 2: - Risna Wati - Vivi Rahman Anggraini - Dina Eka Wati

(Batam Kota) (Lubukbaja) (Batam Kota)

Batam 3: - Andriani - Rahmiati - Halimah Tustya’ Dyah

(Sei Beduk) (Nongsa) (Batam Kota)

Batam 4: - Sri Ningsih - Evy Merryana Pohan - Emma Karunia Putri

(Sagulung) (Batuampar) (Batuampar)

Batam 5: - Siti Ummu Riyadhotun Nafi’ah (Batam Kota) - Sapti Munlijah (Batuaji) - Fitri Yanti, SPd, Msi (Sekupang) - Zayna Fitruani, SE (Sekupang)

Batam 1: - Elya Warni (Batuampar) - Hera dona (Batam Kota) - Idawati Nursanti (Bengkong) Batam 2: - Iriyani, SE (Batam Kota) - Hj Shofiana Noor (Batam Kota) - Evana Rita (Batam Kota) - Rianti (Lubukbaja) Batam 3: - Rahmanidar, SH

EDISI 32, Minggu II september 2013

(Batuaji)

(Belakangpadang) (Sekupang) (Sekupang) (Sekupang) (Batuaji)

Batam 1: - Hendrati Mirya - Lia Ningsih - Indayanti

(Batam Kota) (Bengkong) (Bengkong)

Batam 2: - Erni Sri Rahayu - Dumoris Sirait - Ruslan Sinaga - Sri Tariatun Amperaningsih

(Batam Kota) (Batam Kota) (Batam Kota) (Lubukbaja)

Batam 3: - Sri Ayu Lirawanti, ST (Sei Beduk) - Artati - Reni Novi Astuti

(Nongsa) (Lubukbaja)

Batam 4: - E Hanura, SH - Eva Yusriwanti - Tatiana

(Batam Kota) (Sagulung) (Sekupang)

Batam 5: - Erni, SH - Leni R - dr Siti Vera Notarina - Deska Kartika Lismarita

(Sekupang) (Batuaji) (Batam Kota) (Sekupang)

Batam 1: - Martini - Mega Triani - Delpi Suryani

(Batuampar) (Batuampar) (Lubukbaja)


fokus

21

p e ri s ti w a

- Zulianty Oktaviana

Batam 2: - Maizar - Andriyani - Yuyi Aprilia Dewi Putri - Yepi Yusmarni

(Batam Kota) (Batam Kota) (Batam Kota) (Bengkong)

Batam 3: - Neneng Sunengsih - Emi Sulistiawati - Atun Priandarti

(Sei Beduk) (Batuampar) (Batuaji)

Batam 4: - Sari Widhiyati - Arista Novemberi - Devi Yanti

(Sei Beduk) (Sagulung) (Batuaji)

Batam 5: - Pittriani, SE - Sunarti - Weni Mastia, SE - Masraini, SE - Yuyun Fitryana - Togi Marito Nainggolan - Fitrie Purnama Sari - Desmawati

(Batuaji) (Batuaji) (Sekupang) (Sekupang) (Sekupang) (Batuaji) (Sei Beduk) (Sekupang)

Batam 1: - Siti Aisyah - Elfi Susanti - Siti Ferdaus

(Bengkong) (Bengkong) (Bengkong)

Batam 2: - Lidya Silvia Priscilia Sumanti - Ketsia Janneke - Lianawati Susanto - Tilde Manurung

(Batam Kota) (Lubukbaja) (Bengkong) (Lubukbaja)

Batam 3: - Irma Renta Surya - Novy Elisabeth Sandra - Rina Wahyuningsih

(Sei Beduk) (Nongsa) (Nongsa)

Batam 4: - Evi Susanti (Sagulung) - Mindorima Lumbantoruan (Sagulung) - Endang Winarni (Sagulung) Batam 5: - Juliani (Batuaji) - Esmy Nurmala Simanjuntak (Batuaji) - Juniati Elfrida pasaribu (Sekupang)

EDISI 32, Minggu II september 2013

(Batam Kota)

Keterangan: - Batam 1 : Batuampar & Bengkong - Batam 2 : Lubukbaja & Batam Kota - Batam 3 : Nongsa, Bulang, Galang, Sei Beduk - Batam 4 : Sagulung - Batam 5 : Sekupang, Belakangpadang & Batuaji


fokus

22

p e ri s ti w a

Beda Harapan dengan Kenyataan Di DPRD Kota Batam, dari 45 anggota hasil pemilu 2009 lalu, ada 10 orang perempuan. Bagaimana kinerja mereka di mata masyarakat?

D

osen Universitas Batam (UNIBA) Lagat Siadari hanya menggelengkan kepala menanggapi kinerja 10 politisi perempuan di DPRD Batam. “Tidak seperti srikandi yang diharapkan,� katanya, Jumat pekan lalu. Padahal, dari sisi jumlah, kata Lagat, sepuluh orang terbilang banyak. Namun sejak menjabat dari 2009 hingga menjelang akhir jabatannya, kiprah 10 anggota Dewan itu nyaris tak terdengar. Di media pun nyaris tak terdengar suara, pandangan, ide-ide kreatif dan kritis terhadap berbagai persoalan yang terjadi di Batam. “Apalagi dari aspek prestasi, tidak ada yang menonjol. Begitupun fungsi legislasi, pengawasan, dan budgetting. Memprihatinkan sekali. Bahkan yang dari partai besar juga tak terdengar suaranya,� kata Lagat, Jumat pekan lalu. Kalaupun bersuara, terkadang karena ada kepentingan

EDISI 32, Minggu II september 2013

tertentu di dalamnya. Bahkan ada yang kadang-kadang bersuara, seperti terkait buruh yang terkesan membela, padahal mereka memiliki bisnis outsoursing yang sarat masalah. Pembantu Rektor III UNIBA ini juga menyebut, dari sisi posisi di DPRD Batam, tidak ada satupun yang duduk sebagai ketua komisi atau ketua fraksi. Paling tinggi posisi Sekretaris Komisi. Yaitu Diana Titik Windayanti dari PPP yang kini menjabat sebagai Sekretaris Komisi IV. Justru yang menonjol adalah sering absen rapat, kunker yang hasilnya tidak pernah dibuka ke publik, dan tidak kelihatan praktiknya di masyarakat. Bahkan, ada kesan jadi anggota Dewan jadi aji mumpung atau terkesan hanya jadi tempat belajar. Hal itu bisa dilihat dari anggota Dewan yang setelah duduk akhirnya ramairamai melanjutkan pendidikan. Yang tamatan SMA jadi sarjana, yang sarjana ke magister dan doktoral.

Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

Seorang anggota dewan perempuan bermain Game saat sidang laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Batam terhadap pelaksanaan APBD Kota Batam 2012, Selasa (26/3).


23

fokus p e ri s ti w a

“Tidak salah melanjutkan pendidikan. Tapi ingat, dampaknya adalah masyarakat luas yang bisa jadi konbegitu jadi anggota Dewan harus fokus berbuat stituen si anggota dewan perempuan itu. untuk rakyat, jangan habiskan waktu Lagat tidak yakin, pada pemilu 2014 mendauntuk sekolah lagi karena masyarakat tang akan melahirkan srikandi-srikandi yang memilih supaya bisa bekerja untuk diinginkan, meskipun kuota 30 persen Saya melihat banyak angrakyat,” kata Lagat. perempuan terpenuhi. Justru Lagat gota Dewan perempuan Apalagi setiap aktivitas angkhawatir akan semakin parah, karena yang tak paham arah kegota Dewan, khususnya kunhampir semua anggota Dewan perembijakan tentang masalahjungan kerja, membebani APBD puan saat ini maju kembali, ditambah masalah sosial, masalah yang notabene uang hasil kerincaleg lainnya yang terkesan asal comot anak-anak, perempuan, gat masyarakat. demi memenuhi target kuota 30 persen dan buruh migran. “Saya melihat mereka tidak perempuan. Kualitas tidak lagi menjadi memiliki basic yang kuat dari sisi pertimbangan utama. keilmuan dan tidak dibiasakan di par“Ini ironi, padahal Batam saingannya tainya untuk berkompetisi secara sehat, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan kawasan maju jadi ketika jadi anggota Dewan tidak bisa berbuat lainnya di Asean yang punya status FTZ yang sama. Perapa-apa,” kata Lagat. soalannya juga beragam sehingga butuh anggota Dewan Ia mencontohkan, persoalan banjir kendaraan di yang cerdas, dan mau bekerja untuk rakyat,” kata Lagat. Batam yang membuat Batam terancam macet seperti Yang paling memprihatikan, dengan kinerja yang Jakarta karena ruas jalan terbatas, hingga saat ini tak ada datar-datar saja, ada juga yang mengklaim merasa telah aturan apapun yang ditelorkan oleh DPRD Batam untuk berjasa memajukan Batam. Padahal, kata Lagat, kebanyamengatasinya. kan hanya mampu menjual kecap nomor satu saat kamSemestinya, kata Lagat, srikandi-srikandi itu bisa panye, namun tidak bisa menunjukkan kinerja terbaik mempengaruhi anggota Dewan lainnya untuk merumussetelah duduk. kan solusi jangka pendek, menengah, dan jangka panPandangan serupa juga dilontarkan oleh Komisioner jang yang benar-benar aplikatif, bukan wacana. Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Putu Begitupun masalah banjir, perumahan liar, pedagang Elvina Gani. Menurutnya, belum terlihat keberpihakan kaki lima, pengendalian harga kebutuhan pokok, lahan anggota Dewan perempuan selama ini terhadap berbagai perumahan yang statusnya tidak jelas, dan lainnya. Tidak persoalan anak, perempuan, dan buruh migran. Selama ada gebrakan nyata dan tidak ada dorongan nyata ke ini keberpihakan anggaran lebih pada persoalan pemeksekutif. bangunan fisik dan politik. Kondisi ini makin menguatkan kesan bahwa anggota Padahal, kata Putu. persoalan anak di Kepri, khususnya Dewan perempuan yang duduk saat ini tak lebih dari di Batam cukup ruwet karena wilayah perbatasan. Butuh sekadar pelengkap dan membebani APBD. Bahkan ada dukungan advokasi dari Dewan, khususnya advokasi juga yang tujuannya mengamankan bisnis dan kepentanggaran. “Kalaupun ada selama ini, tidak sebanding ingannya. Ada juga yang menjadikan Dewan sebagai dengan kondisi dan banyaknya persoalan anak yang dihlapangan pekerjaan yang hanya datang, duduk, diam, adapi,” kata Putu. lalu gajian. Bahkan, advokasi anggaran itu hanya ada di satuan Dari sisi pemahaman persoalan perekonomian, Lagat perangkat kerja daerah (SKPD) yang ada kaitannya denmenilai juga kurang. Padahal, sebagai kawasan perdagan masalah anak, padahal hampir semua bersentuhan gangan bebas dan pelabuhan bebas (free trade zone/ dengan kepentingan anak. Mestinya, kata putu, komisi FTZ), legislator Batam, harus memiliki kemampuan yang lain di Dewan ikut memperjuangkan agar di semua SKPD lebih dalam bidang ekonomi. Antara lain, kemampuan ada alokasi anggaran untuk persoalan-persoalan anak. melobi ke pemerintah pusat untuk membuat terobosan“Saya melihat banyak anggota Dewan perempuan yang terobosan bersama Pemko Batam dan BP Batam, guna tak paham arah kebijakan tentang masalah-masalah somengatasi semua hambatan, seperti pembatasan impor sial, masalah anak-anak, perempuan, dan buruh migran. sembako, buah-buahan, elektronik, dan lainnya yang Padahal anak-anak itu ujung tombak estafet kepemimpiselama ini menjadi momok bagi Batam. nan bangsa,” katanya. Selama ini, yang muncul justru saling menyalahkan Soal kuota 30 persen perempuan pada Pemilu 2014 satu lembaga dengan lembaga lainnya. Dewan dan mendatang, Putu tak terlalu yakin akan membawa Pemko Batam menyalahkan BP dan membebankan seperubahan berarti, khususnya kepada keberpihakan mua tanggungjawab itu ke BP. Padahal, yang merasakan masalah-masalah anak. Psikolog ini melihat caleg yang duduk banyak yang dipaksakan untuk memenuhi kuota EDISI 32, Minggu II september 2013


fokus

24 tersebut. Kualitas tidak lagi menjadi pertimbangan utama. Padahal, ke depan dengan makin kompleksnya persoalan anak, perempuan, dan buruh migran di Batam, butuh wakil rakyat yang cerdas dan peduli pada persoalan tersebut. “Saya berharap masyarakat benar-benar memilih yang berkualitas, supaya ada perubahan,” pinta Putu. Sementara itu, mantan anggota DPRD Kota Batam tahun 2004-2009, Setyasih Priherlina, menilai anggota DPRD perempuan yang menjabat pada periode saat ini memang kurang greget. Padahal, jumlah anggota Dewan perempuan saat ini lebih banyak ketimbang saat Setyasih masih duduk di Dewan. “Mereka (anggota Dewan perempuan,red) perlu meningkatkan komunikasi publik. Jumlah mereka lebih banyak, seharusnya lebih memiliki greget di setiap kebijakan dan kputusan Dewan,” kata Lina, panggilan Setyasih, Kamis pekan lalu. Lina melihat, salah satu faktor kurang menonjolnya anggota Dewan perempuan karena pola patriarkal yang masih menguasai Dewan. Ini membuat tugas-tugas anggota Dewan perempuan kurang maksimal. Untuk mendapat perhatian publik, komunikasi publik melalui media massa ataupun media sosialisasi lainnya wajib ditingkatkan oleh anggota Dewan perempuan. Cara lain adalah membagi tugas menyelesaikan persoalan Batam sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka. Lina menilai, pola-pola seperti itu membuat caleg perempuan mampu menarik perhatian publik. “Kepuasan publik akan tercapai, dan pekerjaan di Dewan bukan rutinitas semata,” terang dia. Lina juga melihat peran media massa di Batam yang kurang memberi porsi pada anggota Dewan perempuan. Selama ini, yang sering memberikan pernyataan media hanya anggota pria. Terkait persiapan menjelang pemilu, kader PAN yang juga akan bertarung merebut kursi DPRD Kepri ini mengungkapkan caleg-caleg perempuan harus siap turun ke masyarakat. Untuk itu, modal dana memang harus disiapkan. Namun, ia berharap, dana itu tidak digunakan untuk politik uang. Ia melihat, bagi caleg-caleg perempuan, isu yang saat ini patut diusung adalah persoalan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Tiga hal itu yang bisa dikerjakan jika caleg lolos menjadi anggota Dewan. “Kalau untuk penataan kota seperti yang ada di Jakarta saat ini nampaknya belum. Soalnya rumah-rumah liar dan kios-kios liar juga jadi kantong suara banyak caleg,” kata aktivis perlindungan anak ini. Sorotan terhadap caleg perempuan, tidak hanya da-

EDISI 32, Minggu II september 2013

p e ri s ti w a

tang dari masyarakat umum, akademisi, dan praktisi. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Agum Gumelar, juga ikut menyorot. Menurutnya, caleg perempuan harus berkualitas. “Kalau tidak berkualitas bagaimana bisa mereka menyuarakan kepentingan rakyat,” kata Linda, di Jakarta. Ia berharap caleg perempuan, termasuk di daerah tidak sekadar menjadi pelengkap untuk menggugurkan kewajiban partai politik dalam memenuhi kuota minimal 30 persen. Sementara itu, Diana mengakui bahwa perempuan sering dianggap remeh oleh politisi lain. Contoh kecilnya, saat rapat. Politisi perempuan sering dipandang sebelah mata. Akibatnya, politisi perempuan tidak begitu menonjol. “Belum lagi kita ngomong sudah langsung dipotong. Itu sering terjadi,” kata Diana yang juga Sekretaris Komisi IV DPRD Batam ini. Namun, katanya, ke depan politisi perempuan bisa berkiprah lebih baik lagi. Apalagi jika yang terpilih pada pemilu 2014 mereka yang memiliki kualitas. Sementara itu, petinggi PKS Batam yang juga anggota DPRD Batam, Ricky Indrakari tak membantah suara sumbang masyarakat yang menilai kinerja anggota Dewan Perempuan di DPRD Batam jauh dari harapan. “Boleh jadi karena persoalan kompetensi dan sikap mental personal,” katanya, Rabu pekan lalu. Hal senada juga diakui oleh Wakil Ketua DPRD Batam Ruslan Casbulatov. Meski enggan bicara banyak soal kinerja politisi perempuan di DPRD Batam, namun ia tak membantah penilaian masyarakat itu. “Saya tak perlu jelasin, semua sudah tahu seperi apa kinerja mereka. Makanya masyarakat harus cerdas memilih wakilnya,” katanya, Jumat pekan lalu. (muhammad nur/yermia riezky/anthony/alfian)

Anggota DPRD Batam yang Pernah dan Masih Menjabat: - Mesrawati Tampubolon (Partai Demokrat) - Siti Nurlailah

(PKS)

- dr. Idawati Nursanti

(PPP)

- Rekaveny

(PDIP)

- Ganda Tiur Marice S

(PDIP)

- Nurita Aslinda

(PKNU)

- Rusmini Simorangkir

(Golkar)

- Diana Titik Windayanti

(PPP)

- Windarti Wahyu Ningsih (PKB) - Tintin Yuniastuti

(PKB)

Sumber: SK KPU Kota Batam Nomor: 24/SK/KPU-BTM/V/2009


fokus

25

p e ri s ti w a

Titi Anggraeni, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)

Kualitas Caleg Laki-Laki Juga Meragukan

A

sal comot. Itulah kesan yang timbul pada 11 partai politik peserta pemilu 2014 dalam memenuhi ketentuan kuota 30 persen calon anggota legislatif perempuan di setiap daerah pemilihan, khususnya di daerah. Seperti apa konsekwensinya? Berikut perbincangan Majalah Batam Pos dengan Titi Anggraeni, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem):

Pemilihan legislatif 2014 mendatang, parpol diwajibkan memenuhi kuota 30 persen perempuan. Beberapa parpol tak siap sehingga asal comot. Bagaimana anda melihat fenomena ini? Pertama kita harus pisahkan antara ketentuan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen perempuan di parlemen dengan parpol yang terkesan asal comot dalam pemenuhan ketentuan sekurangnya 30 persen tersebut. Ada fakta yang perlu kita catat bahwa setelah dua kali pemilu (2004 dan 2009) parpol secara “konsisten� selalu berkilah tidak mampu memenuhi ketentuan afirmasi tersebut. Akhirnya pada 2014 mendatang semua parpol mampu menghadirkan sekurangnya 30 persen perempuan dalam daftar caleg di setiap dapil. Ini membuktikan bahwa parpol bisa menerapkan afirmasi di partainya, walaupun kemampuan tersebut “dipaksakan� oleh aturan yang ada dan tekanan publik. Maka tantangan yang sama soal EDISI 32, Minggu II september 2013

kapasitas dan kompetensi pastinya akan bisa dijawab parpol kalau memang mereka punya itikad baik untuk melalukan kaderisasi dan penguatan maksimal atas caleg-caleg dan kader perempuan yang diusungnya. Soal keterwakilan perempuan ini selalu jadi siklus berulang, soal jumlah dan juga soal kualitas. Namun pada tahap awal kita sudah keluar dari satu siklus yang selama ini jadi tantangan kita, yaitu soal jumlah. Maka kedepannya siklus yang harus jadi tantangan kita yaitu soal kapasitas dan kompetensi. Yang harus jujur kita akui, bukan hanya jadi persoalan caleg dan kader perempuan, namun jadi persoalan caleg pada umumnya atau kebanyakannya. Jadi persoalan kompetensi ini bukan sekadar persoalan perempuan tapi jadi persoalan hampir semua caleg yang disusung parpol.

Secara kuota memang semua parpol saat ini berhasil memenuhi kuota itu. Secara umum, bagaimana Anda melihat kualitas caleg perempuan saat ini yang didominasi orang terkenal atau karena kaya saja? Tidak ada larangan bagi caleg perempuan yang terkenal maupun kaya untuk menjadi caleg dalam pemilu. Karena pemilu bicara keterwakilan dan juga proses konstitusional perebutan kekuasaan yang berhak diikuti siapa saja. Yang jadi masalah adalah kalau kemudian caleg tersebut menang hanya karena faktor popularitas dan melakukan politik uang.


26

fokus p e ri s ti w a

Dua persoalan tersebut sekali lagi bukan hanya jadi persoalan caleg perempuan tapi jadi masalah umum pencalegan di pemilu kita. Kuncinya ada di parpol. Kalau parpol mau serius mengelola dan mengembangkan kapasitas caleg maka modal awal itu sudah dimiliki perempuan-perempuan dalam politik. Studi Perludem menemukan, dari caleg perempuan yang ada (berdasarkan profil daftar riwayat hidup yang diunggah di portal KPU, data ini bisa lebih besar karena tidak semua caleg perempuan menyerahkan daftar riwayat hidupnya untuk dipublikasi) ditemukan bahwa latar belakang pendidikan caleg perempuan terbesar meliputi: Nasdem (S1 45,33%), PKB (S1 48,04%), PKS (S1 65,79%), PDIP (S1 52,76%), Golkar (S1 54,08%), Gerindra (S1 43,41%), Demokrat (S1 55,33%), PAN (S1 52,04%), PPP (S1 49,61%), Hanura (S1 52,11%), PBB (S1 48,62%), dan PKPI (S1 48,70%). Ini menandakan modal kapital awal caleg perempuan sangat memadai untuk duduk di parlemen. Namun sekali lagi kembali kepada partai apakah serius untuk melakukan pengelolaan sumberdaya yang ada ini secara maksimal.

psi dan moral. Sehingga jika partai tak punya kontrol optimal terhadap kinerja caleg maupun legislator mereka maka bisa dipastikan publik juga akan menjauhi mereka. Demikian juga dengan kinerja legislator. Kalau parpol mau terus punya suara dari pemilih, komitmen menghadirkan legislator berkualitas merupakan kerja terus menerus. Dan penguatan kapasitas caleg tidak bisa dilakukan instan, dia harus terus menerus (ada kontinuitas). Karenanya partai harus bekerja keras hasilkan “duta besar� terbaik mereka di parlemen. Tentu perundang-undangan yang buruk dan kinerja dewan yang rendah tak semata bergantung pada legislator perempuan. Ini kontribusi semua anggota dewan. Justeru kehadiran perempuan diharapkan mampu memberi warna baru bagi kinerja parlemen kita. Karenanya partai diharapkan mampu menghadirkan wajah-wajah segar perempuan parlemen yang mampu memberi alternatif baru. Bukan sekjedar aksesoris atau sekedar melengkapi wajah partai kita yang memang coreng moreng di parlemen karena berbagai kasus korupsi dan juga politik transkasinal yang kental.

Seharusnya parpol jauh-jauh hari mempersiapkan kader-kader perempuannya, tapi kita lihat banyak yang tidak siap. Apa ini gambaran bahwa sistem kaderisasi di internal parpol tidak berjalan? Ya bisa dikatakan begitu. Meski jelas UU mengatakan bahwa rekrutmen caleg dilakukan berdasarkan sistem kaderisasi yang demokratis namun sangat mudah bagi kita mengatakan bahwa caleg dicalonkan tidak dengan kaderisasi yang baik. Cenderung hit and run menjelang pencalonan pemilu. Meski ini tidak terjadi di semua parpol (karena ada parpol yang harus kita akui menerapkan proses rekrutmen yang sangat ketat dan cenderung memproteksi dari orang-orang luar partai), namun kebanyakan partai kita tidak menerapkan kaderisasi optimal dalam pencalonan caleg. Sekali ini tidak hanya terjadi pada caleg perempuan namun juga terjadi pada caleg kita kebanyakan (laki-laki). Buktinya bisa dilihat dari KTA-KTA caleg yang banyak disetor mepet waktu penyerahan berkas kepada KPU/KPU daerah.

Yang paling mengkhawatirkan di tingkat DPRD. Tanggapan Mbak Titi? Sama seperti di atas. DPRD sesungguhnya salah satu ujung tombak pembangunan daerah karena daya jangkaunya atas pembangunan lokal yang lebih dekat dengan masyarakat. Perempuan yang duduk di legislator diharapkan lebih bisa mentransformasi persoalan masyarakat ke dalam berbagai kebijakan dan peraturan perundang-undangan karena mereka dianggap lebih memahami persoalan-persoalan riel dalam kehidupan nyata masyarakat kita dengan pendekatan empati yang lebih kuat. Namun harus diakui selama ini jumlah legislator perempuan belum maksimal sehingga tidak adil mengukur kinerja mereka dengan jumlah yang tak memadai untuk bernegosiasi dalam pengambilan keputusan. Pemilu mendatang diharapkan bisa memberi warna berbeda.

Apa konsekwensi bila nanti caleg-caleg perempuan yang minim pengalaman ini terpilih? Bagaimana pengaruhnya terhadap fungsi dan tugas, terutama produk legislasi seperti Perda untuk di daerah? Partai sesungguhnya amat merugi jika tak memanfaatkan maksimal caleg perempuan yang ada dalam daftar calon. Pertama mereka adalah juru kampanye dan vote gather yang signifikan bagi partai secara jumlah, kedua mereka adalah “duta besar� partai di mata mata publik. Baik buruknya partai ditentukan secara langsung oleh baik buruknya caleg yang mereka usung. Kita bisa lihat fenomena merosotnya citra partai penguasa saat ini karena banyaknya legislator dan kader mereka yang terlibat kasus-kasus koruEDISI 32, Minggu II september 2013

Seberapa penting keberadaan perempuan di DPR maupun di DPRD? Dalam pemilu dengan ketentuan one person, one vote, one value maka keberadaan perempuan yang jumlahnya setengah dari populasi Indonesia. Bukan sekedar soal keterwakilan jumlah tapi juga bagaimana membuat suara dan kepentingan perempuan yang berjumlah besar tersebut mampu terdengar di gedung dewan yang akan tertransformasi dalam berbagai kebijakan dan keputusan yang dibuat. Perempuan dianggap lebih memahami persoalan riil persoalan-persoalan perempuan dan anak serta lebih bisa menterjemahkannya ke dalm kebijakan yang bisa menjadi penyelesaian atas persoalan tersebut ketika mereka menjadi pembuat kebijakan. Sehingga, ya keberadaan mereka sangat penting baik dari sisi jumlah maupun dari sisi kebijakan.


fokus

27

p e ri s ti w a

Kalau kita lihat, beberapa caleg perempuan juga rentan korupsi, pandangan Anda? Soal korupsi tidak berhubungan dengan jenis kelamin saya kira. Itu menjadi masalah besar bangsa kita. Secara jumlah statistik kita harus jujur bahwa laki-laku yang terlibat kasus korupsi jauh lebih besar. Baik dari sisi pelaku maupun jumlah angka korupsinya. Namun mengapa kita cenderung meng-high light perempuan? Karena mereka sedikit dan yang minoritas cenderung menjadi sorotan. Saya kira banyaknya legislator yang terlibat korupsi merupakan bentuk kegagalan partai kita dalam memproteksi kadernya dalam sistem parlemen kita yang rentan dan penuh dengan politik transaksional. Sehingga, korupsi bukan soal pelakunya perempuan atau bukan, tapi ini persoalan koronis bangsa kita. Kita dalam keadaan bahaya, bangsa kita SOS korupsi. Di daerah yang berbatasan dengan negara lain, maju dengan beragam persoalan baik skala lokal maupun internasional seperti perdagangan manusia, buruh migran, persoalan perbatasan, dll. Menurut Anda, kualitas calegnya harus seperti apa? Caleg yang bisa menghadirkan kepentingan konstituennya di dapil untuk bisa didengar di gedung parlemen. Bisa menghadirkan kepentingan konstituen dalam berbagai kebijakan dan pengawasan yang akan dilakukan parlemen. Bagaimana membuat suara perempuan dalam berbagai penjuru Indonesia bisa tersuara dengan lantang di parlemen dan terformulasi dalam tiga fungsi parlemen yaitu anggaran, regulasi dan pengawasan. Dan itu bukan kerja perempuan sendirian, itu kerja keras partai. Karena di pundak partailah tugas pencalonan dilakukan dan mandat penguatan kapasitas seharusnya berjalan. Baik buruknya caleg dan legislator perempuan adalah baik buruknya wajah parpol kita. Jadi sekarang pilihan ada di partai mau memberikan “duta besar� yang seperti apa mewakili parpolnya di depan masyarakat kita. (Anthony)

31, Minggu iIIseptember EDISI 32, september2013 2013


28

karikata

Lebih baik dibenci dan jadi diri sendiri, daripada disukai karena jadi orang lain.

-Kurt Cobain-Bono-

-Axl Rose-

-Jon Bon Jovi-

Sebagai bintang rock, saya punya dua insting. Saya ingin bersenangsenang dan ingin mengubah dunia. Saya punya kesempatan untuk melakukan keduanya.

Kehidupan ini menyebalkan, tapi dengan jalannya yang indah.

Saya tak pernah bisa mengerti dengan kokain. Anda menjadi lemah, tak bisa tidur, dan merusak gigimu sendiri jika mengonsumsinya. Apa yang bagus dengan kokain?

EDISI 32, Minggu II september 2013


29

trend

Miss World 2013 Editor: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

Semua Tentang Ratu Sejagad Bali menjadi tuan rumah Miss World 2013. Semua mata di dunia akan tertuju pada Indonesia. Daripada membahas pro kontra yang sedang memanas, sebenarnya apa sih yang paling menarik dari kontes ratu sejagad ini?

EDISI 32, Minggu II september 2013


30

trend Beauty, Brain, and Behaviour

Bikini Oh Bikini Kontes bikini sudah pasti hal yang paling sering diperbincangkan ketika membahas tentang Miss World. Mengapa? Ternyata awal mulanya Miss World merupakan festival kontes bikini yang bertujuan untuk memperkenalkan rancangan pakaian renang pada tahun 1951. Namun festival ini kemudian disebut “Miss World” oleh media. Sedianya, pasangan yang memprakarsai acara tersebut, Eric Morley dan istrinya Julia Morley, mengadakan acara ini hanya untuk satu kali tampil. Namun setelah mempelajari kontes Miss Universe yang hadir di kemudian hari, Morley memutuskan untuk membuat kontes tersebut menjadi acara ajang tahunan. Pertentangan terhadap penggunaan bikini mengakibatkan pergantian bikini dengan baju renang yang lebih sopan setelah kontes pertama. Miss World pertama pada tahun 1951 adalah Miss yang pertama dan yang terakhir yang menobatkan pemenangnya dalam busana bikini. Pada 1980-an, kontes ini mereposisi dirinya dengan slogan ‘Beauty With a Purpose’, dengan tes tambahan intelegensi dan tes kepribadian. Khusus pada Miss World 2013, kontes bikini ditiadakan. Semua peserta akan menggunakan satu potong baju renang ditambah sarung tradisional dari perut hingga bawah untuk menghormati budaya lokal. EDISI 32, Minggu II september 2013

Konsep beauty, brain, and behavior acapkali digunakan untuk mengukur kesempurnaan seseorang. Jadi, kita perlu tahu dulu apa arti “sempurna”. Term sempurna digunakan untuk menggambarkan kondisi paling ideal yang bisa dicapai oleh seseorang. Beauty. Menurut Edward de Bono (2004: 2), Beauty is something that can be appreciated by others. Dalam Cambridge dictionary, Beauty berarti the quality of being pleasing, specially to look at. Kata kunci dari beauty adalah ‘tampak oleh mata’. Dalam KBBI sendiri cantik berarti elok, indah (wajah perempuan) atau bagus (antara bentuk, rupa, dan lainnya tampak serasi); Jadi misalnya beauty kemudian disandingkan dengan “Cantik itu kepribadian’ maka, orang tersebut tidak memahami bahasa dan mengacaukan konsep linguistik. Apa karena Dian Sastro cerdas dan baik hati makanya terlihat cantik? Jawabannya justru pertanyaan lain ‘Apakah dengan difoto kecerdasan dan kebaikan bisa keluar’? Cantik ya cantik, soal cerdas dan baik hati itu lain perkara. Semenjak peradaban manusia dimulai, persoalan kecantikan ini selalu menjadi pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Brain. If you have natural physical beauty it is a tragedy to waste this beauty by having boring mind. It is like buying an expensive car and not putting fuel in the tank (Bono, 2004: 2). Ternyata cantik tak selamanya menarik. Mobil mahal pun tidak akan bisa jalan kalau tidak ada bahan bakarnya. Dialah brain. Organ manusia yang terpenting dalam membangun ide bahwa ‘pintar atau bodoh’ itu eksis di bumi. Behaviour adalah sikap atau tingkah laku Anda seharihari. Kadang-kadang, sikap ini dibentuk oleh latar belakang keluarga, budaya, pendidikan, media yang kita konsumsi, dan lain-lain. Namun, lebih khusus lagi, behavior ini juga merupakan ekspresi dari karakter seseorang. Nah di sinilah baru muncul sifat baik atau buruk, atau inner beauty yang menjadikan wanita yang parasnya biasa saja mendapatkan nilai tambah.


31

trend

Bali dan Keuntungannya Dari dulu ajang Miss World diadakan di berbagai tempat yang hampir berbeda setiap tahunnya. Tempat-tempat diadakannya Miss World dalam 10 tahun terakhir adalah Cina, Polandia, Afrika, dan Inggris. Diikuti oleh tidak lebih 130 negara didunia, disaksikan secara langsung oleh 11.000 penonton, ditayangkan di 180 negara dan dilihat oleh kurang lebih 3 milyar penonton lewat stasiun TV mereka. Julia Morley, Chairwoman of Miss World Organization mengatakan diadakannya Miss World di berbagai negara memiliki perbedaan dan keistimewaannya sendiri. Pengetahuan akan budaya dan kemampuan peran wanita di dalamnya menjadi peluang besar untuk mengembangkan kemampuan mereka. Mengingat bahwa tidak semua usulan yang datang ke Miss World Organization diterima begitu saja tanpa ada pertimbangan yang sangat ketat, maka pemilihan Bali sebagai tuan rumah bisa dibilang prestasi yang mengagumkan. Bali adalah bagian kecil dari seribu keindahan yang ada di Indonesia. Keuntungan yang didapat langsung dari ajang bergengsi ini adalah promosi Indonesia di antara media internasional dan menyebarkan citra Indonesia yang menawan. EDISI 32, Minggu II september 2013

“Kami ingin bekerja dengan cara yang hormat kepada setiap negara, dan saya tidak ingin ketika pergi ke sebuah negara, maka tidak ada sikap hormat sama sekali,� ujar Co-chairman Miss World Julia Morley. Melalu pernyataan inilah kemudian kontes bikini ditiadakan dengan menggantinya dengan busana pantai sarung Bali. Penggunaan sarung Bali ini merupakan salah satu titik penting bagi Indonesia untuk memperkenalkan seni dan budaya kepada negara lain. Sisi lain dari penyelenggaraan Miss World 2013 bukan hanya memperkenalkan seni dan budaya Indonesia, namun juga perkembangan industri fashion Indonesia melalui acara World Fashion Designer. Ini adalah tampilnya para desainer desainer asal Indonesia untuk mempromosikan karya mereka untuk dikenakan para kontestan. Tercatat sekitar tiga puluh perancang Nusantara terkemuka seperti Anne Avantie, Chosy Latu, Ghea Panggabean, Barly Asmara, dan lain-lain akan tampil pada ajang ini. Dengan begitu membuka peluang bagi para perancang busana terbaik Indonesia untuk menunjukkan karya rancangan adibusananya kepada dunia, dengan mengangkat tema Byzantine dalam sentuhan budaya Indonesia. ***


32

creatrep creativity & entrepreneur

Aidil Putra Trainer dan Pemilik Sekolah Perubahan

EDISI 32, Minggu II september 2013

FOTO-FOTO : ARRAZY ADITYA

Editor: Ahmadi email : majalah@batampos.co.id

Posisi sebagai Business Director di sebuah perusahaan asuransi dengan komisi dan bonus belasan juta per bulan ia tinggalkan setelah lima tahun. Ia memilih jadi trainer dan motivator karena menemukan passion.


33 33

M

emilih motivator sebagai profesi dan sumber penghasilan bukanlah hal yang baru sekarang ini. Bahkan motivator, khususnya motivator untuk kalangan wirausahawan terus tumbuh dan berkembang. Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari memberikan motivasi kepada orang lain. Pemberian motivasi ini

31, Minggu i september EDISI EDISI 32, Minggu II september 2013 2013

creatrep creativity & entrepreneur

biasanya melalui pelatihan (training), bisa juga melalui mentoring, coaching atau counselling. Kebutuhan motivator pun terus bertambah sehingga menciptakan peluang bagi orang-orang yang memiliki passion pada bidang motivasi. Aidil Putra, juga melihat peluang itu. Apalagi Batam sebagai kota industri dan berbatasan dengan negara lain yang sangat maju. ‘’Di Batam, potensi pasarnya sangat besar karena kota industri dan dekat dengan Singapura. Selain itu, selama ini motivator selalu di datangkan dari Jakarta,’’ jelas Aidil Putra, Selasa lalu. Perkenalan Aidil pada dunia motivator, sapaan Aidil Putra, sebenarnya tanpa sengaja. Dua tahun lalu saat masih bekerja di perusahaan asuransi dengan jabatan Business Director, ia diharuskan berbicara di depan banyak orang, memberikan pelatihan dan motivasi. ‘’Padahal sebelumnya saya paling tidak bisa berbicara di depan banyak orang. Tetapi karena tuntutan pekerjaan akhirnya saya harus banyak berbicara dan memberikan pelatihan,’’ ujar Aidil. Lama-lama, ia menikmati dan menemukan passionnya sebagai motivator. Ia semakin semangat dan me-


34 nambah pengetahuannya sebagai motivator. Setelah lima tahun bekerja di perusahaan asuransi, Aidil memutuskan keluar dan memilih menjadi trainer atau motivator. Padahal dengan jabatan sebagai Bussines Director ia sudah menerima komisi dan bonus antara Rp15 juta sampai Rp20 juta per bulan. Ia kemudian bergabung dengan lembaga training Sukses Mulia Trainers Network yang berkantor di Jakarta. Di lembaga ini, Aidil hanya bertugas sebagai trainer, sementara pemasarannya oleh lembaga yang berkantor di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Sebagai trainer pemula, Aidil menerima fee Rp5 juta sekali memberikan training. Sementara trainer yang sudah berpengalaman mendapatkan fee puluhan juta sekali memberikan training. ‘’Sistem pembagian fee di sini 75 persen untuk trainer dan 25 persen untuk lembaga yang memasarkan trainer. Saya karena masih pemula ya fee-nya Rp5 juta,’’ ungkapnya. Aidil memberikan training di perusahaan dan instansi di luar Batam seperti Jakarta dan Bogor. Sementara di

creatrep creativity & entrepreneur

permintaan untuk menjadi trainer, penghasilannya akan semakin bertambah dan meningkat. ‘’Selama setahun terakhir ini saya ini saya banyak belajar dari Tung Desem Waringin dan Dr Ernest Wong dari Malaysia, Jamil Azzaini, dan Ronny FR,’’ ungkap Aidil.

Setahun terakhir pula, Aidil memutuskan menjadi trainer independen. Kemudian membuat lembaga training sendiri, pertengahan Agustus lalu. Namanya Sekolah Perubahan. Lembaga training Sekolah Perubahan dikhususkan pada anak-anak sekolah. ‘’Pelatihan ini bisa melejitkan potensi siswa dan meraih prestasi yang lebih tinggi,’’ ujarnya. Bersama dua koleganya, Aidil juga mendirikan event organizer (EO) khusus penyelenggaraan seminar bisnis dan workshop. Action EO yang bermarkas di ruko Permata Niaga Blok D No.19-20, Sukajadi, ini juga menciptakan komunitas Icon yang tujuannya berbagi pengalaman bisnis.***

Batam, Aidil hanya memberikan training bagi anak sekolah dan pelaku UKM, tanpa mendapatkan fee. ‘’Karena pelatihan yang saya berikan sebagai CSR,’’ katanya. Untuk menambah pengalamannya, Aidil tetap mengikuti training of trainer yang biayanya tidak sedikit. Paling murah Rp1 juta, sementara training termahal yang pernah ia ikuti biayanya Rp18,5 juta. Ia sudah 50 kali mengikuti training. Tujuannya supaya ia semakin cakap dan pastinya akan memberikan peluang baginya diminta sebagai trainer. Tentunya dengan semakin banyak

EDISI 32, Minggu II september 2013


35

creatrep TIPS

Semua pasti tahu sama yang namanya motivator. Motivator adalah seseorang yang bisa memberi motivasi untuk kita semua terlebihnya seorang motivator itu bisa memotivasikan dirinya sendiri. Sebenarnya ada beberapa cara untuk menjadi seorang motivator dan ini adalah salah satu cara menjadi seorang motivator dan sebisa mungkin mengikuti kiat-kiat di bawah ini:

1 2 3 4 5

Siap sedia dimanapun dan kapanpun ia dibutuhkan Mengenali isi hati si pendengar dengan raut wajahnya Mampu menganalisa si pendengar, sehingga si motivator dapat dengan mudah memotivasi si pendengar Tidak mempromosikan sesuatu kepada pendengar ketika ia sedang memotivasi Mampu beradaptasi dengan orang-orang yang belum pernah ia temui.

EDISI 32, Minggu II september 2013

Jika ingin menjadi Motivator seperti Mario Teguh, Bong Chandra, dan diri Anda sendiri, bisa saja mengikuti cara-cara menjadi seorang Motivator. Ini adalah cara-cara Menjadi seorang motivator:

1 2 3 4 5

Jika sedang berbicara di depan, alihkan pandangan ke mata-mata yang sangat memperhatikan Anda. Jangan egois atau mementingkan diri sendiri. Buatlah pendengar tidak merasa bosan melihat Anda terlalu lama,lakukan beberapa hal yang bisa membuat pendengar tercengang melihat Anda. Isilah training motivasi dengan hiburan-hiburan yang membuat semangat. Jangan grogi, berbicara dengan lembut mungkin lebih terdengar nyaman .


36

kutubkhanah

Bustan al-Katibin Karya Raja Ali Haji Oleh: Aswandi Syahri

D

Dari 147 Pahlawan Nasional Indonesia, Raja Ali Haji adalah satu-satunya sosok yang dianugerahi gelar kehormatan itu karena intelektualitasnya dalam bidang bahasa: Pahlawan Nasional dalam bidang bahasa. Sopistikasi dan pencapaiannya dalam bidang bahasa telah menempatkannya sebagai munsyi alam Melayu yang penting pada kurun ke-19. Melalui kitab Bustan al-Katibin yang menjelaskan tata bahasa Melayu dan kamus ekabahasa berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, Raja Ali Haji telah membuka laluan pengetahuan sistematis tentang Bahasa Melayu yang kemudian berevolusi menjadi bahasa Indonesia Ruang kutubkhanah minggu ini akan memperkenalkan kitab Bustan al-Katibin yang merupakan kitab tata bahasa pertama di alam Melayu yang ditulis oleh Raja Ali Haji: cendekiawan paling prolific dari Kepulauan Riau .

Tarikh Manuskrip dan Sebarannya Judul lengkap kitab tata bahasa Melayu karya Raja Ali Haji ini adalah Bustan al-Katibin lis-Subyan-alMuta’alimin. Oleh Raja Ali judul kitabnya yang berbahasa Arab itu dipadankannya ke dalam bahasa Melayu menjadi, Perkebunan Juru Tulis Bagi Kanak-Kanak yang Hendak Belajar akan Dia. Menurut Teuku Iskandar (1999:726), dalam manuskrip Bustan al-Katibin koleksi H.C. Klinkert (KI. 107) yang kini berada dalam simpanan Perpustakaan Universitas Leiden, terdapat catatan yang menyebutkan bahwa penulisan kitab ini diselesaikan oleh Raja Ali Haji ibn Raja Ahmad al-Haj ibn Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fisabilillah di Riau (Pulau Penyengat) pada 19 Zulkaidah 1267 AH, bersamaan dengan 15 September 1851 CE. Manuskrip koleksi H.C. Klinkert ini ditulis dengan sangat indah menggunakan huruf Arab Melayu atau EDISI 32, Minggu II september 2013

Iluminasi Bustan al-Katibin edisi cetak litografi di Pulau Penyengat tahun 1857.

huruf Melayu menurut istilah Raja Ali Haji. Ditulis di atas lembaran-lembaran kertas Eropa dengan water mark (tanda air) W LEWIS dan angka 1850. Dengan demikian informasi tarikh manuskrip ini selesai ditulis seperti tercantun dalam salinan Bustan al-Katibin koleksi H.C. Klinkert, lebih tua dari dua salinan Bustan al-Katibin koleksi Von de Wall yang kini berada dalam simpanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta. T.E. Behren dalam Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantra Jilid 4 koleksi Perpustakaan Nasional (1998:332), mencatat ada dua manuksrip Bustan al-Katibin dengan nomor katalogus W 218 dan W 219 dalam simpanan Perpustakaan Nasional. Dua manusrip ini berbeda dalam


37 beberapa hal: jumlah halaman dan tarikh penyalinannya. Behren menyebutkan manuskrip Bustan al-Katibin W 218 selesai disalin pada tahun 1856. Sementara itu, tarikh selesai penyalinan manuskrip Bustan al-Katibin W 219 adalah tahun 1850. Penjelasan Behren. Selain tiga manuksrip Bustan al-Katibin yang semuanya berada di luar Kepulauan Riau, kampung halaman Raja Ali Haji, hanya tersisa sebuah manuskrip di tempat asalnya, di Pulau Penyengat. Kolofon manuksrip yang ditulis menggunakan kalam dari batang resam (Gleichenia linearis CLARKE) dan tinta hitam, yang kini berada dalam sebuah lembaga itu menyatakan ianya disalin pada tarikh 1858 CE. Ragam tarikh penyalinan, dan banyaknya salinan yang tersebar menunjukkan dan sekaligus menjadi penanda betapa penting arti manuskrip Bustan Al-Katibin ini pada zamannya.

kutubkhanah

dicap di Pulau Penyngat pada tahun 1857. Sedangkan dua edisi lainnya dicap di Singapura oleh Matbaah Haji Muhammad Said al-Jawi atau Haji Muhammad Said bin Haji Arsyad. Tiga (3) eksemplar Bustan al-Katibin edisi litografi tahun 1857 kini di PNRI Jakarta dan perpustakaan SOAS di Inggris. Diperkirakan edisi litografi pertama ini dicetak sendiri oleh Raja Ali Haji. Mengapa? Kolofon edisi litografi pertama yang dicetak atau dicap di Pulau Penyengat pada tarikh 20 Syakban 1273 AH bersamaan dengan 15 April 1857CE, yang bersamaan pada masa pemerintahan Raja Ali Yang Dipertuan Muda Riau VIII dan pada masa Raja Ali Haji sedang subur-suburnya berkarya ini menyatakan sebagai berikut: “Telah selesailah al fakir al hakir illallah-ta’ala al-ma’traf bial-zanbi wa-altaqsir al-Raja Ali Ghapur bin al Karim daripada Edisi Litomentaba’ akan grafi Cetakan kitab Bustan Raja Ali Haji? al Katibin ini di Mengacu dalam negeri Riau kepada katalog di pulau Penyengat buku-buku Mepada zaman maulana layu cetakan lama al-Sulthan Yang Diperyang disusun oleh Ian tuan Muda Raja Ali ibni Proudfoot, Early Malay almarhum Yang Dipertuan Printed Books (1992: 184Muda Raja Ja’far kepada dua 185), pada beberapa perpustapuluh hari bulan Sya’ban al Mukarkaan di dunia hanya tersisa delapan ram pada hari Arba’a waktu ‘Asyar jam (8) eksemplar edisi litigrafi (edisi pukul ampat pada hujrah al Nabi Halaman judul Bustan al-Katibin edisi cetak litografi di Pulau Penyengat tahun 1857. cetak batu) Kitab Bustan al-KatibSalallallhu ‘Alaihi Wassalam sanin karya Raja Ali Haji. nah 1273.” Dua eksemplar di antaranya berada dalam simpanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) di Kandungan Isi Bustan al-Katibin Jakarta. Sisanya tersebar dalam simpanan perpustakaan Apa isi Kitab Bustan al-Katibin? Mengenai kandungan School of Ariental and Africam Studies (SOAS) di Inggris; isi Bustan al-Katibin, Raja Ali Haji menjelaskan denBritish Library, Oriental and India Office Collections (BL gan ringkas dan padat pada bagian pengantar, sebelum OIOC) di Inggris; Koninkelijk Instituut voor Taal-, Land uraian panjang lebar pada bagian Mukadimah, yang ia en Volkenkunde (KITLV) di Belanda; National Library of nyatakan sebagai berikut: Singapore; dan perpustakaan Rijkuniversiteit te Leiden “…inilah suatu kitab yang tersimpan bagi orang yang (RUL), Belanda. berkehendak atas mengenal segala huruf Melayu dan Edisi litografi ini muncul beberapa kali. Dicap atau dicsuratannya. Dan aku atur akan dia atas suatu mukadietak pertamakalinya pada tahun 1857. Cetakan selanjutmah, dan beberaoa pasal, dan satu khatimah Bustan nya muncul tahun 1870 dan 1892. Edisi litografi pertama Al-Katibin lish-Subyan-al-Muta’alimin. Yakni aku namai EDISI 32, Minggu II september 2013


38 akan dia Bustan al-Katibin yakni Perkebunan Juru Tulis Bagi Kanak-Kanak yang hendak belajar akan dia ….” Secara garis besar, Bustan al-Katibin terbagi dalam ‘tiga bagian’. Bagian pertama adalah Mukadimah yang menguraikan pertihal ilmu, kelebihan ilmu, adab menuntut ilmu, dan yang berkenaan dengannya. Pada bagian ini pula tercatum syair parsi yang disitir Raja Ali Haji. Sebait syair ‘bersayap’ tentang kekuatan pena atau kalam yang selalu dikutip pada masa kini, namun tidak sesuai dengan terjemahan yang dibuat oleh Raja Ali Ali Haji: “Kalam kuyat Kaman Syahi jahannam/ Kalam kisarbad Walad mir sanam/ akrabad jantaba/ Syaddaman jadam/ Walikayakbar badaulat rasanam”, yang oleh Raja Ali Haji dipadankannya ke dalam bahasa Melayu sebagai berikut: “…berkata kalam aku ini raja memerintah akan dunia. Barangsiapa mengambil akan aku dengan tangannya tak dapat tiada aku sampaikan juga kepada kerajaan. Dan barangsiapa yang celaka tiadalah aku kenal akan dia. Teapi sekali-kali jika dicapainya juga akan daku niscaya aku sampaikan juga pada kerajaan.” Bagian kedua adalah bagian penjelasan tata bahasa Melayu yang mengadopsi tata bahasa Arab, penjelasan tentang huruf-hurut Melayu yang juga bersumber dari huruf-huruf Arab dan tambahan beberapa huruf yang ‘diciptakan’ khusus untuk bahasa Melayu, dan penjelasan panjang lebar serta rinci tentang cara menuliskan huruf-huruf tersebut menjadi kalimat-kalimat atau menyuratkannya. Uraian teras utama kitab pada ‘bagian kedua’ kitab ini dikemas dalam 31 pasal yang dicantumkan dalam sebuah fahrasat atau daftar. Diawali dengan, Pasal 1 pada menyatakan huruf yang tiada baginya makna yaitu awalnya alif dan akhirnya ya, serta bertambah lagi pula hurufnya itu yaitu cha, nga, ga, nya, pa”. Bagian teras utama ini diakhiri dengan, Pasal 31 pada menyatakan perkataan yang pincang dan yang pandak pada hal syah maksudnya itu dan menyatakan aturan membuat surat perkiriman pada barang yang layak dibahasakan di dalamnya.” Bagian ketiga adalah penutup atau Khatimah dari seluruh isi Bustan al-Katibin yang terdiri dari tiga pesan Raja Ali Haji kepada siapa saja “…yang masuk belajar di dalam kitab(nya)…”, kepada siapa saja yang “…mengajarkan kitab ini…”, dan kepada siapa “…yang menyuruh menyalin kitab ini…”. Kepada siapa saja yang mempelajari Bustan al-Katibin Raja Ali Haji antara lain berpesan, “…hendaklah ia memilih gurunya yang mengerti baik-baik pada bahasa

EDISI 32, Minggu II september 2013

kutubkhanah

Mukadimah manuskrip Bustan al-Katibin salinan tahun 1856 koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Melayu yang sudah biasa mengerjakan pada pekerjaan juru tulis serta ada mengetahui daripada ilmu lisan (lam-sa-alif-nun) yakni ilmu nahu dan dan sharaf dan lainnya adanya…”” Sebaliknya kepada siapa saja yang mengajarkan isi Bustan al-Katibin, Raja Ali Haji antara lain berpesan, “… hendaklah ia mengajarkan muridnya itu dengan tertibnya daripa tiap-tiap pasalnya jangan dipindahkan muridnya itu pada pasal yang lainnya sehingga selesailah muridnya daripada mempahamkan dan mahfazalkan pada pasal yang dibacanya itu…”***


39

tourism w h e r e & out

Mega Wisata Ocarina

FOTO-FOTO : ARRAZY ADITYA

Bangkitnya Wahana Wisata Terlengkap di Batam

Editor: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

EDISI 32, Minggu II september 2013

Batam tidak hanya memiliki wisata pantai dan pusat perbelanjaan. Namun di 'kota seribu ruko' ini, Anda juga bisa menemukan berbagai wahana wisata yang menarik. Nah, bagaimana jadinya jika water boom, giant wheel, sepeda air, dan pantai bisa ditemukan pada satu tempat?


40

tourism w h e r e & out

T

erhampar di lahan seluas 40 hektare di tepian Teluk Tering, Pulau Batam, membuat Ocarina menjadi tujuan wisata yang banyak dikunjungi di kota ini. Letaknya tidak jauh dari pusat kota, hanya 15 menit dari Pelabuhan Batam Center dan 30 menit dari Bandara Internasional Hang Nadim. Ketika memasuki pintu gerbang Ocarina, Anda akan menikmati pemandangan windows shopping yang berasal dari deretan ruko di sepanjang jalan tersebut. Hingga setelah benar-benar sampai di pintu masuk, maka terlihatlah hamparan pantai yang menenangkan. Biaya yang dikenakan cukup murah, Anda akan membayar Rp5.000 setiap orangnya. Setelah melalui pintu masuk, maka pemandangan di kiri kanan sudah cukup memanjakan mata. Pantai yang tenang serta patung-patung binatang yang berwarna keemasan akan menemani Anda hingga ke lokasi berikutnya. Lebih jauh memasuki Ocarina, Anda akan menemui banyak wahana permainan besar. Giant wheel atau komidi putar adalah wahana yang paling menonjol. Roda raksasa dengan diameter sekitar 30 meter ini bisa mencapai ketinggian 25 meter di atas permukaan laut. Sehingga, ketika Anda berada di titik puncaknya, akan terlihat seluruh Kawasan Mega

EDISI 32, Minggu II september 2013


41 Wisata Ocarina, perumahan elit Costarina dan pemandangan separuh Kota Batam. Giant wheel ini didatangkan dari Shanghai, dengan 16 gondola yang akan berputar perlahan-lahan. Penumpang giant wheel dapat menikmati pemandangan laut dengan iringan musik sehingga penumpang benar-benar dapat menikmati suasana ketika berada di atas udara. Tiap gondola dapat ditumpangi lima orang dewasa, dan tujuh anak-anak. Pada malam hari, penumpang giant wheel dapat menikmati suasana malam karena seluruh kerangka gondolanya dihiasi dengan kerlap-kerlip lampu. Banyak wahana air yang tersedia di sini. Ocarina memiliki beberapa danau kecil atau situ yang di atasnya sering dimanfaatkan sebagai area kayuh sepeda air. Anak-anak bisa memilih bentuk sepeda air yang mereka sukai, bisa berupa bebek-bebek atau yang berbentuk ikan warna-warni. Serunya, di pinggiran danau terdapat tanaman-tanaman bakau yang menambah eksotis pemandangan danau tersebut. Jika sedang ingin berbasah-basah di cuaca yang terik, Anda bisa memasuki wahana water boom yang tak jauh dari situ. Airnya lumayan dangkal, hanya sampai lutut saja. Namun cukup menyenangkan karena terdapat beberapa permainan air yang bisa membuat Anda lupa

EDISI 32, Minggu II september 2013

tourism w h e r e & out


42 waktu. Air mancur, perosotan, dan berbagai perangkat permainan outbond lainnya. Ocarina juga memiliki pasir putih, Anda bisa berjalan menyusuri pantai sambil menunggu matahari terbenam. Jika letih berjalan, Anda bisa menyewa sepeda untuk mengelilingi seluruh pantai Ocarina. Jangan khawatir jika si kecil juga turut serta karena pihak pemberi sewa sepeda memiliki berbagai ukuran angkutan roda dua ini. Bahkan becak mini yang super imut juga tersedia. Anakanak sudah tentu suka. Ocarina sering menjadi tempat diadakannya acaraacara besar seperti pentas musik dan kesenian. Sebuah panggung berukuran besar terdapat di tengah-tengah-

EDISI 32, Minggu II september 2013

tourism w h e r e & out

nya yang berhadapan langsung dengan pantai. Di area ini juga terdapat food court yang menjual aneka makanan dan minuman. Mulai dari makanan berat seperti steak hingga yang ringan seperti burger dan hot dog. Tempat wisata ini diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan Januari tahun 2009 lalu. Awalnya, terdapat sekitar 30 jenis wisata yang ditawarkan pada pengunjung. Namun, sampai saat ini tempat wisata Ocarina belum sepenuhnya rampung. Saat ini Ocarina sudah berganti kepemilikan. "Ke depannya kita akan membangun Ocarina menjadi lebih maju dan lengkap. Akan ada penambahan wahana seperti green house, mini golf, 5D movie, air soft gun, dan banyak lagi," ujar Rita Suhali, Deputy of General Manager PT Puriya Samudra.***


43

segantang minda

Antara Gelper Golfer bukan Golfor D

oleh: Muchid Albintani

EDISI 32, Minggu II september 2013

alam sebuah diskusi kecil yang biasa kami lakukan, seorang kawan kemungkinan sambil bercanda atau iseng, melontarkan pertanyaan: apa perbedaan antara Penjabat dan Penjahat? Beberapa di antara kawan tampaknya ada yang serius menanggapi pertanyaan itu melalui pelbagai argumentasi bahkan berdasarkan pendekatan atau teori-teori keilmuan yang mumpuni. Hanya saja, si kawan pembuat pertanyaan tersenyum, sambil menolak semua argumentasi yang konon ilmiah dan akademis jawabannya, minimal bagi kawan yang berargumen. Dengan mudahnya si kawan itu lalu menjawab jika perbedaan antara Penjabat dan Penjahat adalah BH. Sembari simpul tersenyum dikulum, kami pun terbahak-bahak mendengarnya. Tentu dilatarbelakangi perkataan atau BH, selalu mengasosiasikan menuju pikiran semua orang kepada sesuatu yang seksi dan bahkan ‘porno’. Ini disebabkan BH merupakan instrumen dari bagian pakaian


44

segantang minda

maaf, ‘dalam’ perempuan. Dan setelah kami pikir ulang, memang benar jawabannya BH, bukan ‘bra’ melainkan huruf B dan H. Masih dalam forum yang sama pertanyaan berikutnya pun mengemuka dari kawan yang lain: apa perbedaan antara Gelper dan Golfer. Dengan cakap dan tangkas, seorang kawan di sebelah saya mengangkat tangan merespon yang langsung menjawab, bahwa Gelper itu adalah akronim (kependekan) dari Gelanggang Permainan yang akhirakhir ini agak meramaikan pemberitaan media massa di negeri Segantang Lada. Ini disebabkan gelanggang yang selalu disalahgunakan, dimanipulasi dan didesain menjadi ajang ‘gelanggang’ (wahana) perjudian. Melalui respon jawaban itu, saya pun teringat sebuah media di online yang mengabarkan bahwa Gelanggang Permainan berkedok perjudian ditutup secara paksa oleh Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri). Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri, Rabu (28/8/2013) sekitar pukul 19.00 WIB menutup paksa arena Gelanggang Permainan (Gelper) tanpa nama yang ada di Centre Point, meskipun keesokan harinya dibuka lagi, demikian pesan yang ada dalam berita tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan Golfer, menurut jawaban kawan tersebut, bukanlah singkatan. Golfer hanyalah sebuah istilah yang digunakannya untuk memaksudkan bagi mereka seseorang atau siapa saja yang mahir (profesional) talentanya bermain golf. Seperti Tiger Woods-lah. Mendengar jawaban ini, saya juga teringat pemberitaan pelbagai media nasional yang menceritakan sebuah kisah tertangkapnya mantan Ketua SKK MIGAS, Rudi Rubiandini yang berdasarkan pengakuannya bermula dari lapangan golf. Kalau tidak bermain golf, saya tidak akan seperti ini. Maksudnya adalah tidak akan ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Mencermati kisah Rudi ini, saya teringat cerita seorang

Oleh karenanya seolah-olah menjadi logis (masuk akal) jika keperawanan ialah basis argumentasi untuk menjadikan para perempuan di negeri ini sebagai bias gender dan primordialpatriakat (cenderung pemihakan atau mengutamakan kelakian). EDISI 32, Minggu II september 2013

kawan lama yang menurutnya, ketika zaman Orde Baru ada seorang menteri yang berpendapat jika lapangan golf menjadi indikator (ukuran) terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Artinya, semakin banyak lapangan golf, maka membuktikan semakin sejahtera masyarakat Indonesia. Bagi saya, apabila pendapat atau logika ini dirujuk pada kasus mantan ketua SKK MIGAS tentu saja tidak salah, jika muncul kesimpulan seperti ini, ‘semakin banyak lapangan golf dan pejabat negara yang menggandrunginya (menjadi hobi), maka semakin banyak pejabat yang berpotensi untuk korupsi. Jujur, saya tidak memaksa Anda untuk sepakat, tetapi saya meyakini Anda akan langsung menganggukkan kepala menunjukkan setuju terhadap ‘tesis’ atau pernyataan atau ‘kesimpulan’ tersebut. Hemat saya, tidak keliru (bukan tidak salah) seorang pejabat yang main golf dan tidak akan korupsi. Itupun kalau mau mengikuti saran atau tips dari mantan Anggota Satuan Tugas (SATGAS) Pemberantasan Mafia Hukum, Yunus Husein yang juga mantan Ketua PPATK. Menurutnya, Penjahat eh bukan, maksudnya pejabat boleh-boleh saja bermain golf dengan mematuhi lima syarat yang harus dihindari. Pertama, jangan satu flight dengan hopeng atau pengusaha yang ada kepentingan dengan pejabat (conflict of interest). Kedua, jangan dibayarin pengusaha, misalnya untuk greenfee, caddy fee, konsumsi dan lain-lain. Bayar sendiri. Ketiga, jangan pakai taruhan, karena itu judi yang dilarang agama. Keempat, caddy sebaiknya laki-laki saja untuk mencegah hal-hal yang negatif. Kelima, tak perlu pakai lucky draw yang membuka peluang gratifikasi terselubung. Mercermati dengan seksama sebagai orang yang ‘pernah’ berlatih dan memiliki tongkat golf, Saya seratus persen yakin akan pesan atau nasehat dari Yunus Husein ini. Berlatar belakang inilah pula yang menyebabkan mengurung niat saya dan teman-teman dekat yang lain, untuk ‘bermain’ golf. Ini disebabkan, selain menuruti nasihat tersebut yang menurut mantan Ketua PPATK ini, katanya ia sering dengar cerita mereka yang bermain golf, untuk taruhan ada yang pakai USD, taruhan untuk membuat semangat, padahal judi. Saya meyakini begitupun Anda boleh sepakat, itulah sebabnya saya membantah (kurang sependapat) walaupun dalam hati dengan pendapat teman tadi. Hemat saya (dalam hati), orang yang mahir bermian golf itu, bukan disebut dengan Golfer, melainkan Golfor. Alasannya mudah saja bila disandingkan istilah bagi orang yang melakukan korupsi disebut dengan koruptor. Menambah keyakinan Anda, bukankah di awal saya dan Anda atau kita (pasti?) sepakat jika memang antara Penjabat dan Penjahat bedanya tipis, BH. Sama halnya antara GELPER dan GOLFER (bukan GOLFOR), yang sebutannya mirip. Suai! ***


45 45

Honda CB150R Streetfire

Honda CB150R Streetfire mengusung desain speedy shape (berkarakter tajam), berkesan ramping dan ringan sebagai cerminan dari motor sport berperforma tinggi yang membangkitkan aura kecepatan. Didukung mesin legendaris CBR150R dan teknologi terdepan Honda. Editor: Ahmadi email : majalah@batampos.co.id

K

onsep motor CBR ini memberikan aerodinamika yang lebih efisien, kemudahan untuk bermanuver di jalan, sekaligus memberikan tampilan yang terkesan lebih sporty dan mewah. Tidak heran jika motor ini mendapat julukan sebagai “The Real Sport Bike�. Motor ini menggunakan mesin berbasis CBR150 dengan 150cc, 6 speed, 4 stroke, DOHC, liquid cooled dan dilengkapi dengan teknologi PGM-FI. Berbagai teknologi ini membuat Honda CB150R menjadi mesin paling superior di kelasnya. Dengan teknologi yang amat superior ini, Honda

EDISI 32, Minggu II september 2013

foto-foto: arrazy aditya

otomotif


46

CB150R Streetfire dapat mencapai kecepatan maksimum 122 km/jam serta akselerasi 10,6 detik untuk menempuh jarak 0-200 meter. Untuk memenuhi keinginan pengguna motor sport yang senang memodifikasi kendaraannya, Honda CB150R Streetfire ini menggunakan new innovative Truss Frame dan sudah didesain untuk mudah dimodifikasi. Rangka Honda CB150R ini juga didesain untuk mengurangi getaran mesin secara optimal, sehingga menghasilkan kestabilan, kelincahan dan kenyamanan selama berkendara. Beberapa fitur unggulan yang dimiliki Honda CB150R Streetfire adalah Pro-Link rear monoshock. Fitur ini digunakan juga oleh motor Honda CBR 250R di mana dengan fitur ini tempat duduk terasa lebih lembut, stabil dan nyaman karena suspensi mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi jalan. Keunggulan berikutnya, rem cakram depan dan belakang, analog-digital speedometer yaitu panel meter dengan latar belakang grafik berwarna putih yang sporti serta didukung panel digital yang futuristik dan menampilkan informasi yang lengkap seperti speedometer, odometer, trip meter, clock, dan fuel meter dalam satu tampilan layar. Fitur unggulan

EDISI 32, Minggu II september 2013

otomotif

lainnya, velg racing palang enam berpola bintang dibalut dengan ban tipe tubeless. Terakhir, Honda CB150R Streetfire ini memilik secure key shutter. Desain, fitur dan teknologi Honda CB150R Streetfire ini menjadikannya sebagai motor sport dengan value dan fitur paling valuable di Indonesia. Honda CB150R Streetfire hadir dalam 4 pilihan warna, yakni black, red, white red, dan white blue. ***


47

Timnas yang Belum

Membalaskan

Dendam

Hingga tulisan ini dibuat, saya masih geregetan dengan kekalahan timnas kita di final Piala AFF U-16 atas timnas Malaysia, Senin (2/9) lalu di Stadion Wanatheikdi, Myanmar yang tentu saja saya Oleh: Ade Adran Syahlan saksikan melalui layar TV. Betapa tidak, timnas Malaysia itulah yang SSB Erdeka Muda hadapi 16 Oktober 2012 di Bandar Penawar, Johor dalam kejuaraan SSTMI International Games 2012. Saat itu, Erdeka kalah telak 0-12. Tim kebangsaan saat itu -begitu biasanya Malaysia menyebut timnasnya-, adalah U-14. Artinya di bawah 14 tahun. Pelatihnya S Balachandran

EDISI 32, Minggu II september 2013

matabola yang sampai Senin malam di final AFF yang menyakitkan itu, masih berkepala botak. Itu sangat jelas terlihat di televisi. Saya ingat betul wajahnya, karena kami sempat bertukar kartu nama dengan kartu nama saya selaku Ketua Umum Erdeka. Hingga kini pun, kartu nama Balachandran saya simpan. Sayang, wajah-wajah pemain yang kami hadapi setahun lalu itu, tak jelas di TV karena gambarnya memang kurang bagus. Tapi saat adu tendangan penalti, Vengko Armedya striker Erdeka dan kiper Prasetio memberitahu saya via BBM, ingat wajah salah satu algojo Malaysia yang keling. Namanya Dines Rajasingam nomor 9. Saat lawan Erdeka, dia nomor 11. Sayang, file daftar nama pemain yang sempat saya potret, hasilnya kabur pas untuk nama tim U-14 Malaysia-nya. Jadi kurang afdol dibandingkan dengan daftar nama pemain U-16 sekarang, saat saya download dari website AFF. Selain Dines yang diingat, juga kiper utama Malaysia di final itu, Mohd Haziq Bin Nazli. Saat lawan kami, dia jadi kiper cadangan. Mengapa Erdeka kalah 0-12? Jawabnya sederhana saja, mereka adalah pemain timnas. Walaupun saat itu mereka masih terus diseleksi dari berbagai wilayah Malaysia, belum final. Ketika kami datang ke Sekolah Sukan Tunku Mahkota Ismail (SSTMI) tempat arena pertandingan di Bandar Penawar, Johor, timnas Malaysia itu sudah seminggu melakukan TC di sana. Kalimat kami untuk membesarkan hati adalah, Erdeka dengan timnas Malaysia itu sama-sama berlatih dua kali. Jika Erdeka berlatih dua kali dalam seminggu, mereka berlatih dua kali dalam sehari. Itu bisa terjadi, karena mereka diambil dari seluruh sekolah sukan (olahraga) yang ada di Malaysia. Dan saat kami hadapi mereka,


48 pelatih Balanchandran belum merekrut pemain dari tuan rumah event yang kami ikuti itu, SSTMI. Timnas U-14 Malaysia memang pesta gol ke gawang kami, tapi akhirnya yang juara bukan mereka. Tapi tuan rumah SSTMI, setelah di final mengalahkan Sekolah Sukan Bukit Jalil (SSBJ). Timnas U-14 Malaysia hanya meraih juara ketiga, setelah menang 2-0 atas Sekolah Sukan Negara (SSN) Kelantan. Ini berarti, tiga lawan Erdeka berhasil mencapai final. Erdeka, yang menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia, takluk atas Timnas Malaysia 0-12, kalah 1-8 atas SSN Kelantan dan atas SSBJ 0-9. Nah, bisa Anda bayangkan, betapa geregetannya saya bukan? Seharusnya pada Senin malam itu, Reksa Maulana dkk membalaskan dendam kami yang telah kalah 0-12. Apalagi timnas kita sudah unggul sejak menit ke-28 melalui gol cantik Gatot Wahyudi. Saya pun membayangkan, akan bikin judul kolom Mata Bola ini, “Timnas Membalaskan Dendam Erdeka�. Tapi tambahan

EDISI 32, Minggu II september 2013

matabola waktu dari wasit, empat menit dari waktu normal, sudah meragukan saya. Dan akhirnya itu terbukti, persis satu menit sebelum berakhir, Malaysia dapat menyamakan kedudukan. Adu penalti pun, saya sudah pasrah. Karena biasanya, tim yang tertinggal dan mampu menyamakan kedudukan, justru tampil percaya diri saat adu penalti. Tapi tim kita sempat menunjukkan performa bagus, apalagi kiper Panggih Sembodho dapat menggagalkan dua algojo Harimau Muda. Namun sayang, dua penendang kita selanjutnya justru tak mampu menciptakan gol kemenangan. Skor adu penalti pun sama lagi 2-2.


49 49

Yang paling saya ingat kegagalan penaltinya, ketika penendang keenam Gatot Wahyudi. Dia yang dari menit ke 28 hingga injury time akan jadi hero, ketika menendang penalti yang lemah dan juga tidak mengecoh, maka jadilah dia seorang zero, pecundang. Sebelum akhirnya kiper kita, Panggih tak mampu menahan tendangan mengecoh kiper Malaysia Mohd Haziq Bin Nazli. Malaysia pun juara! Dendam itu pun belum terbalaskan dalam tiga tahun terakhir. Bukan saja untuk Erdeka, juga dalam sejarah pertemuan timnas kita dengan tim kebangsaan itu. Misalnya, di Final Piala AFF 2010 (senior). Impian Indonesia untuk merengkuh gelar juara pun kandas, usai dikalahkan Malaysia dengan agregat 2-4. Saat itu finalnya sistem home and away. Di level junior U-23, Indonesia bermain imbang 1-1 dan kalah dalam drama adu penalti di final SEA Games, 21 November 2011. Selain laga final, Indonesia juga kandas 0-2 dari Malaysia dalam laga hidup mati di penyisihan grup Piala AFF 2012. Kekalahan timnas U-16 kita atas Malaysia itu juga telah membuktikan isi dari tulisan saya sepekan sebelumnya “Memfestivalkan Sepak Bola”. Bahwa, ketika pertandingan antar SSB, kita bisa mengalahkan SSB atau akademi dari Singapura dan Malaysia, tapi ketika bergabung ke timnas, mereka jadi berbeda. Susah sekali kita mengalahkan mereka. Ingat, di Piala AFF U-16 ini, timnas kita hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan Singapura. Lalu bermain 0-0 atas Malaysia di babak penyisihan. Dan satu hal terpenting lagi, bagi Malaysia sepertinya ada prinsip, boleh kalah atas tim lain, tapi bukan dari Indonesia. EDISI 32, Minggu II september 2013

matabola

Lihatlah, betapa di final itu, mereka berjuang tanpa lelah, walau telah tertinggal 0-1. Detik-detik terakhir pun tetap mereka pantang menyerah. Bahkan pelatihnya, yang pernah berkunjung sendirian ke Batam itu, terus berdiri sepanjang pertandingan dan berteriak-teriak memompa semangat pasukannya. Apa yang bisa kita ambil hikmah dari semua ini? Ya, mau tak mau terucap, terbukti mereka konsisten membentuk sebuah timnas. Erdeka Muda telah merasakannya setahun lalu, saat usia mereka masih U-14. Dan kini U-16, yang berarti berusia 15 tahun mereka telah makin kompak secara tim. Tahun lalu saja anak-anak Erdeka berucap begini pada saya, “Mereka sebesar Pak Ade semua.” Padahal, yang kami makan dengan mereka sama saja saat di “Dewan Makan Olimpik”, tempat semua peserta sarapan, makan siang dan makan malam di komplek SSTMI itu. Apalagi setelah lewat setahun. Bahkan pemain timnas kita pun, terlihat kecil dibanding mereka. Nah, siapa pula yang akan membalaskan dendam ini? Rupanya ada pula Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Jawa Timur, 9-22 September 2013. Dan pelatih timnas U-19 kita, Indra Sjafri pun bukan hanya menargetkan juara, tapi juga optimis. “Menjadi juara memang sudah menjadi kewajiban tim ini. Bukan karena mendapat target dari PSSI. Karena menjadi juara adalah target bangsa ini. Kami optimistis bisa mewujudkannya,” kata Indra. Terwujudkah? Timnas U-19 tergabung di Grup B bersama Brunei, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Malaysia. Hemm...di babak penyisihan saja, anak-anak Indra Sjafri ini harus membalaskan dendam tiga tahunan bangsa ini. ***


50

media

Singa Ruang Pers Gedung Putih

D

alam acara makan malam yang digelar Asosiasi Koresponden Gedung Putih, pada 2006, komedian Stephen Colbert muncul berparodi di sebuah tayangan video. Ia diceritakan tengah mengikuti audisi untuk menjadi Sekretaris Pers alias juru bicara kepresidenan Amerika Serikat. Dalam tayangan itu, Colbert tampak menolak menjawab pertanyaan dari wartawan senior di Gedung Putih, Helen Thomas. Separuh dari video parodi Colbert habis untuk memperlihatkan bagaimana ia berusaha menghindar untuk merespons Helen. Kisah itu diceritakan Katrina vanden Heuvel, seorang wartawan peliput di Gedung Putih, dalam kolom yang

EDISI 32, Minggu II september 2013

ditulisnya di CNN.com pada 23 Juli 2013, sehari setelah Helen Thomas wafat. Helen Thomas menghabiskan 49 tahun hidupnya sebagai wartawan peliput di Gedung Putih, kantor presiden Amerika Serikat. Perempuan keturunan Lebanon yang lahir di Winchester, Kentucky 4 Agustus 1920 itu, terkenal dengan pertanyaan-pertanyaannya yang tajam dan kerap membuat merah muka para narasumber, terutama Presiden AS. Dan, seperti digambarkan Colbert dalam parodinya, mayoritas narasumber berusaha menghindar untuk menjawab secara lugas pertanyaanpertanyaan itu. Helen Thomas meliput di Gedung Putih sejak 1961,


51

ketika John F Kennedy dilantik jadi presiden. Ketika itu, ia bekerja untuk United Press International (UPI). Ia baru berhenti sebagai wartawan Gedung Putih pada 2010 lalu, setelah Presiden Amerika berganti sebanyak 10 kali. Selain pertanyaan-pertanyaannya yang tajam, Helen Thomas dikenang dengan salam khasnya setelah mengajukan pertanyaan dalam setiap konferensi pers. ''Terima kasih, Pak Presiden.'' ''Helen akan menjadi gadis yang baik jika dia menyingkirkan notes dan pensilnya,'' ujar Presiden Kennedy untuk melukiskan betapa ''ganas''-nya pertanyaan sang wartawan. Tahun 2009 dia bertanya pada Presiden Barack Obama. ''Kapan kita keluar dari Afghanistan? Mengapa kita terus membunuh dan juga mati di sana? Apa alasan sebenarnya? Jangan beri jawaban gaya Bush: kalau kita tidak ke sana, mereka yang ke sini.'' katanya. ''Pertanyaannya sengit karena dia yakin bahwa demokrasi dalam keadaan terbaik jika kita menanyakan hal yang sulit dan meminta pemimpin memberi jawaban,'' kata Obama. ''Dan, ia selalu berhasil membuat para presiden -termasuk saya- mati kutu.'' Kepada pemimpin Kuba Fidel Castro, ia bertanya apa perbedaan demokrasi di Kuba dengan di Amerika Serikat. ''Saya tidak harus menjawab pertanyaan dari Helen

EDISI 32, Minggu II september 2013

media

Thomas,'' Castro menjawab. Helen Thomas memberi label ''Presiden Terburuk'' kepada George W Bush pada 2003. Lewat bukunya ''Watchdogs of Democracy? The Waning Washington Press Corps and How It Has Failed the Public'', ia mengeritik media karena terlalu lembut dan enggan mempertanyakan pemerintahan Bush. Dia merasa media telah main mata dengan Presiden Bush karena tidak cukup kritis mempertanyakan perang Irak. Tahun 2000 Helen Thomas hijrah ke surat kabar Hearst setelah 57 tahun bekerja di UPI. Namun, ia tetap meliput di Gedung Putih. Karir Helen Thomas berakhir setelah ia membuat pernyataan agar Israel segera keluar dari Palestina, yang video rekamannya tersebar di internet. Helen Thomas kemudian mengklarifikasi pernyataannya itu. ''Saya sangat menyesal komentar saya minggu lalu mengenai Israel dan Palestina yang sebenarnya tidak mencerminkan saya. Yang saya yakini, bahwa perdamaian akan datang ke Timur Tengah hanya jika semua pihak menyadari kebutuhan untuk saling menghormati. dan toleransi. Semoga hari itu segera datang.'' Tanggal 7 Juni 2010, sepekan setelah pernyataan itu, ia mengundurkan diri. ''Saya berharap ada banyak perempuan yang akan mengikuti langkah saya dalam posisi yang sama,'' katanya. (muhammad iqbal)


52

pix fotografia

Menikmati Senja di Pantai Losari

Pantai Losari merupakan ikon Kota Makassar. Objek wisata Pantai Losari ini berada di jantung Kota Makassar, tepatnya di Jalan Penghibur. Jalan ini berada di sebelah barat Kota Makassar. Dulunya, pantai ini pernah mendapat julukan sebagai pantai yang mempunyai meja terpanjang atau warung terpanjang di Indonesia, mungkin juga di dunia. Karena adanya warung-warung tenda yang berjejer di sepanjang bibir pantai.

Foto by: Vicky S.R EDISI 32, Minggu II september 2013


pix

53 Ada keunikan dan keistimewaan tersendiri dari Pantai Losari, yaitu wisatawan yang berkunjung ke pantai ini dapat melihat pemandangan indah matahari terbit dan matahari terbenam. Karena itu Pantai Losari juga identik dengan pemandangan senjanya yang tenggelam sempurna. Warna kuning keemasan tampak cantik berpadu dengan biru langit di Pantai Losari Makassar. Anda akan dipertontonkan bagaimana cantiknya langit Makassar yang berwarna biru terang, kemudian berpadu dengan cahaya merah keemasan matahari. Semburat cahaya mentari memantulkan warna-warna cantik ke langit. Ada yang berwarna biru, ungu, kuning, hingga

EDISI 32, Minggu II september 2013

fotografia

makin sore warna oranye semakin pekat. Hampir semua orang takjub melihatnya. Laut lepas yang luas membuat kecantikkan langit terlihat semakin jelas. Inilah tempat terbaik melihat sunset di Makassar. Dua tahun terakhir ini suasana Pantai Losari semakin bertambah ramai dengan hadirnya masjid terapung di tepi Pantai Losari yang diberi nama masjid Amirul Mukminin. Pemandangan di Pantai Losari pun semakin indah. Selama menikmati pemandangan indah tersebut, wisatawan dapat mencoba berbagai ragam masakan laut yang masih sangat segar. ***


5454

31, Minggu i september EDISI 32,EDISI Minggu II september 2013 2013

pix fotografia


55 55

EDISI 32, Minggu II september 2013 EDISI 31, Minggu i september 2013

pix fotografia


56

EDISI 32, Minggu II september 2013

pix fotografia


57 57

EDISI 32, Minggu II september 2013 EDISI 31, Minggu i september 2013

pix fotografia


5858

pix fotografia

foto dan narasi: ahmadi

EDISI 32, Minggu II september 2013 EDISI 31, Minggu i september 2013


59

Foto by: Vicky

EDISI 32, Minggu II september 2013

pix fotografia


60

digistyle MixBit

Sistem Anti-kecanduan Media Sosial

P

rihatin dengan begitu banyak waktu tersita untuk berjejaring sosial seperti Facebook dan Twitter? Jangan khawatir karena sistem Pavlov Poke ini bisa mengurangi kecanduan pada jejaring sosial dan internet. Dirancang sebagai guyonan, namun punya pesan serius di dalamnya mengenai banyaknya waktu dibuang saat berinternet, sistem ini mengirimkan pengejut listrik kecil melalui keyboard begitu Anda dinilai sudah terlalu lama terjebak di situs atau aplikasi internet tertentu. Pengejut listrik ini sendiri tidak membahayakan, namun sudah lebih dari cukup untuk menjadi alat penangkal kecanduan berjejaring sosial. Sejumlah peneliti mengklaim bahwa situs-situs media sosial bisa membuat orang lebih kecanduan ketimbang rokok dan alkohol. Jika melihat model bisnis Facebook dan semacamnya, pendapat ini tidak mengejutkan. Situs-situs ini memang dirancang untuk membuat penggunanya ketagihan.

EDISI 32, Minggu II september 2013

Ketika sebagian besar dari kita menggantungkan diri kepada kekuatan hasrat, Robert Morris dan Dan McDuff, dua mahasiswa program doktor di Laboratorium Media Institut Teknologi Massachusetts, malah tertarik menjauhi gadget. Mereka berharap itu akan membantu mereka mengikis waktu saat bermedia sosial sehingga mereka pun bisa cepat menyelesaikan disertasinya. Sistem ini menggunakan piranti lunak yang memonitor aplikasi yang dioperasikan. Ketika aplikasi ini mendeteksi batas waktu tertentu berinternet telah dilampaui, maka itu akan memacu sirkuit pendek pada perangkat elektronik yang terkoneksi ke komputer, lalu menghantarkan aliran listrik ke bantalan logam di depan keyboard. Jika tangan seseorang tertumpu pada bantalan-bantalan tersebut, maka mereka mendapat sentakan. Jika itu tidak cukup menyapih Anda dari kecanduan berinternet, sistem ini tetap bisa mengingatkan Anda. (ant)


61

tekstasi c e rp e n

Bukti Positif

Graham Greene

S

uara itu terdengar lelah, namun masih belum berhenti berbicara. Sang pembicara nampak mengerahkan seluruh tenaga untuk menopang durasi pidato. Orang itu sakit, pikir Kolonel Crashaw dengan rasa iba sekaligus kesal. Di masa mudanya, Kolonel Crashaw pernah mendaki Pegunungan Himalaya, dan dia ingat momen ketika ia nyaris menggapai puncak gunung— betapa setiap langkah yang diambilnya membuat napasnya tersengal. Platform setinggi satu setengah meter di ruangan itu membuat sang pembicara mengusung napas berat yang sama. Seharusnya dia tidak keluar rumah hari ini, pikir Kolone Crashaw, sambil menuangkan segelas air putih dan menggesernya di atas meja, ke hadapan sang pembicara. Ruangan itu tidak dilengkapi dengan pemanas yang memadai, sementara kabut musim dingin yang diembus oleh senja di luar terlihat merayap masuk melalui celah-celah jendela yang retak. Tidak dapat

EDISI 32, Minggu II september 2013


62 dipungkiri lagi: sang pembicara sudah tak lagi menarik bagi audiens yang hadir. Di seisi ruangan, hilangnya koneksi antara pembicara dan para pendengar tampak begitu nyata—sejumlah wanita lanjut usia bahkan tak sungkan menutupi reaksi kebosanannya, sementara beberapa pria yang terlihat seperti mantan tentara juga hanya pura-pura menyimak pidato panjang itu. Kolonel Crashaw, berlaku sebagai presiden Grup Fisik, menerima surat dari sang pembicara sekitar seminggu yang lalu. Ditulis tangan, surat itu menyatakan permohonan agar pertemuan khusus bagi anggota grup segera dilangsungkan. Dari tulisan tangan itu, Kolonel Crashaw sudah bisa menyimpulkan bahwa orang yang menulisnya berada dalam kondisi tak sehat, mabuk atau sangat uzur. Sang pembicara baru saja mengalami hal yang luar biasa dan ia tak sabar untuk membahasnya dengan semua anggota Grup Fisik—meski pengalaman itu sendiri tidak dijelaskan secara detail. Kolonel Crashaw biasanya ragu menanggapi permohonan seperti itu; namun surat tersebut ditulis langsung oleh Mayor Philip Weaver, veteran yang dulu sempat ditugaskan di India. Kolonel Crashaw tak punya pilihan, dia harus menghormati sesama veteran, meski ia yakin tulisan tangan itu dihasilkan oleh tubuh yang renta atau sakit. Ketika kedua pria tersebut akhirnya bertemu untuk pertama kalinya di atas platform Ruang Musik di Hotel The Spa, Kolonel Crashaw menemukan bahwa tebakannya yang kedua benar. Mayor Weaver berusia enam puluh tahun, bertubuh tinggi, kurus dan berkulit legam dengan hidung besar dan pandangan sinis. Pria semacam ini, pikir Kolonel Crashaw, tak mungkin mengalami sesuatu yang tak bisa ia jelaskan sendiri. Tapi hal yang paling mengganggu tentang Mayor Weaver adalah parfum yang ia gunakan. Sehelai saputangan putih terlipat di saku jasnya dan menguarkan wewangian yang sangat menusuk hidung layaknya sebaris bunga lili. Beberapa wanita dalam ruangan itu terlihat mencapit hidung mereka sendiri; dan Jendral Leadbitter bahkan bertanya keras-keras apakah dia diijinkan merokok di dalam ruangan. Jelas sekali bahwa Mayor Weaver menangkap sindiran itu dengan jelas. Ia tersenyum menantang dan menjawab dengan nada pelan, “Tolong jangan merokok. Tenggorokan saya belakangan ini sedang tidak enak.” Kolonel Crashaw mau tak mau harus ikut angkat suara. Ia bergumam bahwa memang saat ini udaranya sedang tidak bersahabat; banyak orang terserang flu tenggorokan. Mayor Weaver melirik ke arah Kolonel Crashaw dan menatapnya selama beberapa saat, lalu dengan suara lantang ia berkata, “Kalau saya, masalahnya bukan flu, tapi kanker.” Dalam sekejap, ruangan itu berubah sunyi. Kemudian tanpa menunggu diperkenalkan lagi, Mayor Weaver EDISI 32, Minggu II september 2013

tekstasi c e rp e n

mulai mengantarkan pidatonya. Awalnya, sang Mayor terdengar terburu-buru. Namun, tak lama kemudian suaranya mulai pecah di sana-sini. Mayor Weaver memiliki suara bernada tinggi, yang terkadang melengking, dan tentunya tidak nyaman didengar. Sang Mayor memuji para anggota grup tersebut; tapi pujiannya justru terdengar berlebihan dan mengesalkan bagi audiensnya. Sang Mayor berkata bahwa dia lega telah menyempatkan diri untuk berbagi dengan rekan-rekan satu grup; karena apa yang akan dia katakan bukan tidak mungkin berpotensi mengubah cara pandang mereka terhadap nilai relatif antara jiwa dan raga manusia. Mistis, pikir Kolonel Crashaw. Suara Mayor Weaver yang melengking tinggi mulai mengisi ruangan itu dengan terburu-buru. Jiwa atau roh manusia, katanya, mempunyai kekuatan yang berada di luar perkiraan kita; bahwa aksi fisiologis jantung, otak dan syaraf manusia tak terlalu hebat bila dibandingkan dengan kekuatan jiwa manusia. Jiwa manusia adalah segalanya. Mayor Weaver kembali menekankan dengan suara yang lebih tinggi, “Jiwa manusia jauh lebih kuat dari yang pernah kita bayangkan.” Lantas ia meletakkan sebelah tangan di atas tenggorokannya, dan sambil menyipitkan mata menatap ke arah jendela ruangan yang retak, serta kabut yang menyeruak masuk, dan ke arah bohlam lampu di langit-langit ruangan yang berdesis mengusung panas listrik. Bohlam lampu itu tidak terlalu terang, membuat suasana senja jadi lebih tumpul. “Jiwa manusia bersifat abadi,” ujar sang Mayor dengan nada serius. Para hadirin pun dibuat tak nyaman dengan ucapannya, selalu mengubah posisi duduk mereka— lelah, tak sabaran. Pada saat itulah suara Mayor Weaver mendadak terdengar lelah dan nada bicaranya mulai terpatah-patah. Mungkin kesadarannya terhadap ketidaksabaran para hadirin membuat semangatnya luntur. Seorang wanita tua di baris belakang bahkan sudah mengeluarkan perangkat sulam dari dalam tasnya. Jarum sulamnya terpantul ke dinding saat ditempa sinar lampu yang tak seberapa terang—namun tetap menghasilkan pantulan terang seperti roh yang berkelebat lewat. Untuk sesaat, pandangan Mayor Weaver tak sinis seperti biasanya, dan Kolonel Crashaw memperhatikan hal tersebut—bagaimana mata lelaki tua itu mulai berkaca-kaca. “Ini penting,” cetus sang pembicara. “Saya akan menceritakan sesuatu pada kalian—” Perhatian para hadirin kembali terpancing sesaat karena dijanjikan sesuatu yang pasti, tapi perhatian itu tak membuat Mayor Weaver senang. Ia justru memojokkan mereka: “Tentang pertanda dan keajaiban.”


63

tekstasi c e rp e n

Di titik itu, Mayor Weaver kehilangan arah bicara. Tangan Mayor Weaver bergerak lihai mengelus tenggorokannya ketika ia mengutip Shakespeare, lalu St. Paul’s Epistle to the Galatians*. Ia mengurangi kecepatan bicaranya, tapi pidatonya mulai tak berurutan, tak jelas arah tujuan. Meski begitu, sesekali Kolonel Crashaw lumayan tercengang mendengar cara Mayor Weaver membandingkan dua ide yang tidak berhubungan menjadi sebuah gagasan utuh. Rasanya seperti mendengarkan pembicaraan orang lanjut usia yang melompat dari satu subyek ke subyek lain, dengan benang merah yang dibentuk secara tak sadar. “Ketika saya bertugas di Simla**,” ujar Mayor Weaver seraya mengerutkan dahi, seolah hendak menghindari cahaya matahari yang datangnya dari alun-alun kota; atau mungkin udara dingin, kabut tebal dan ruangan suram itu memecah ingatannya. Lalu ia mulai berusaha meyakinkan semua hadirin dalam ruangan itu, yang memasang wajah lelah, bahwa jiwa manusia tidak mati ketika tubuh manusia berhenti hidup; karena tubuh manusia dikendalikan oleh jiwa manusia. Oleh sebab itu, manusia harus keras kepala untuk menghadapi kematian. Menyedihkan sekali, pikir Kolonel Crashaw. Mayor Weaver terlihat begitu putus asa ingin menggantungkan diri pada kepercayaan yang tidak logis. Seolah hidup adalah anak tunggalnya dan menjelang kematian ia ingin meyakinkan dirinya bahwa mereka masih bisa terus berkomunikasi. Secarik kertas catatan dioper ke Kolonel Crashaw dari seorang hadirin. Nama pengirim catatan itu adalah Dr. Brown, seorang pria bertubuh mungil yang duduk di baris ketiga dan dikenal di antara anggota grup sebagai orang yang sangat vokal dalam berpendapat. Catatan itu berbunyi: “Apakah Anda tak bisa menghentikan dia? Dia terlihat kesakitan. Lagipula apa guna pidatonya?” Kolonel Crashaw memutar matanya dan menemukan bahwa rasa ibanya terhadap Mayor Weaver menguap seketika saat dia menyaksikan kebohongan itu meluncur bebas dari lidah pria tersebut; juga bau wewangian yang terlampau menusuk yang datangnya dari saku jas sang Mayor. Tak diragukan lagi, Mayor Weaver adalah orang aneh, pikir Kolonel Crashaw. Selesai dari acara ini, di rumah, ia akan mencari tahu lebih banyak soal pengalaman militer sang Mayor di kumpulan data Angkatan Bersenjata. “Positif terbukti,” kata Mayor Weaver seraya mengembuskan napas berat dan lelah di antara kedua kata itu. Kolonel Crashaw sengaja meletakkan jam tangannya di atas meja, namun Mayor Weaver tak mau tahu. Ia menopang tubuhnya dengan sebelah tangan yang ia sandarkan di tepi meja. “Saya akan memberikan kalian,” EDISI 32, Minggu II september 2013

lanjut Mayor Weaver dengan napas yang lebih berat, semakin sulit—“bukti pos…” Suaranya yang serak mendadak digantikan oleh kesunyian, seperti jarum pada mesin piringan hitam yang tiba pada akhir seleksi lagu, namun kesunyian itu tak tahan lama. Dari wajah yang tak berekspresi itu, suara lain—yang lebih menyerupai lengkingan kucing—mengagetkan audiens dalam ruangan tersebut. Tidak berhenti sampai situ, masih dengan wajah tanpa ekspresi, Mayor Weaver mengeluarkan sederetan suara yang tak bisa dimengerti, bisikan rendah, nada menggantung, sementara jemarinya menampik permukaan meja berkali-kali. Suara-suara itu mengingatkan Kolonel Crashaw akan sejumlah ritual mistis, di mana orang yang kerasukan diikat tubuhnya, sementara tamborin dikocok di udara, dan hantu-hantu kerabat berbisik di tengah kegelapan, berbaur dengan bau apek ruangan pengap. Lalu Mayor Weaver perlahan-lahan terduduk di kursinya dan membiarkan kepalanya tengadah ke langit-langit. Seorang wanita tua menangis tersedu-sedu dan Dr. Brown segera beranjak ke atas panggung, membungkuk di atas tubuh Mayor Weaver. Kolonel Crashaw melihat tangan sang dokter yang bergetar sembari mengambil selembar sapu tangan dari dalam saku Mayor Weaver dan melemparnya jauh-jauh. Sadar akan bau yang tak sedap, serta bau-bau lainnya, Kolonel Crashaw mendengar bisikan Dr. Brown: “Pulangkan semua tamu. Orang ini sudah mati.” Dr. Brown berbicara dengan nada tegang yang biasanya tidak pernah didengar dari seorang dokter. Bukankah para dokter sudah sering berhadapan dengan segala macam kematian? Tapi sebelum mengikuti anjuran sang dokter, Kolonel Crashaw menjulurkan lehernya dari belakang pundak Dr. Brown untuk menatap ke arah jenazah Mayor Weaver. Penampilan lelaki renta itu sungguh mengejutkannya. Selama hidupnya, Kolonel Crashaw sudah pernah menyaksikan banyak bentuk kematian, ada yang mati bunuh diri, mati terbunuh di medan perang— namun ia tak pernah melihat kematian seperti ini. Tubuh Mayor Weaver telah lama membusuk, seolah ditinggalkan berhari-hari dalam keadaan mati, kulit wajahnya begitu rapuh seakan siap terkelupas sewaktu-waktu. Seperti kulit buah yang terlalu matang. Maka Kolonel Crashaw tak heran ketika Dr. Brown menyatakan dengan suara berbisik: “Usia jenazah ini setidaknya sudah seminggu.” Yang terlintas dalam pikiran Kolonel Crashaw adalah pernyataan Mayor Weaver—“Positif terbukti”—mungkin yang dimaksud adalah bukti bahwa jiwa manusia bisa bertahan hidup selamanya, meski tubuh manusia memiliki batas waktu. Namun kejadian ini juga menyimpulkan bahwa tanpa bantuan tubuh, dalam waktu tujuh hari, jiwa manusia tak ubahnya bisikan gaib tanpa arti. FL


64

tekstasi c e rp e n

Keterangan: * St. Paul’s Epistles to the Galatians adalah buku ke-sembilan dari Kitab Perjanjian Baru berisi surat-surat yang ditulis oleh Santo Paulus kepada warga-warga Galatia di Asia Minor. Surat-surat tersebut berbicara, di antaranya, tentang panduan hidup sebagai umat Kristiani. ** Simla, atau Shimla, ada sebuah kota di daerah Himachal Pradesh, India, salah satu tempat strategis bagi pemerintahan British India di akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20.

Catatan: > Cerita ini bertajuk “Proof Positive” karya Graham Greene dan pertama kali diterbitkan oleh Harper’s Magazine pada tahun 1947. Menurut Graham Greene, cerita ini terinspirasi oleh karya Edgar Allan Poe yang berjudul “The Facts in the Case of M. Valdemar”. >> Graham Greene adalah seorang dramatis, penulis dan kritikus asal Inggris yang karya-karyanya telah mendunia, seperti: The End of the Affair, The Quiet American, The Tenth Man, dan masih banyak lainnya. Karya-karyanya banyak mengangkat isu politik internasional dan moral yang ambivalen; serta mengusung tema besar yang relijius karena latar belakangnya sebagai umat Katholik. >>> Cerpen ini diterjemahkan Maggie Tiojakin untuk Fiksi Lotus.

EDISI 32, Minggu II september 2013


65 65

kiprah

Khris Gajahera, Penggerak Wirausaha di Batam

Setelah sukses membangun usaha jasa pencucian pakaian, Khris Gajahera rajin tampil di berbabagi forum mengajak orang berwirausaha.

Editor: Agnes Dhamayanti email : majalah@batampos.co.id

Sarjana Hukum Penyebar Virus Laundry 31, Minggu IIIseptember EDISI 32, september2013 2013


66

R

uang kerja berkarpet biru itu terasa hangat. Walau di luar hujan turun sangat lebat. Tuan rumah juga mampu menciptakan suasana hangat pada tamu-tamunya. Sambutan penuh keakraban, obrolon yang selalu diselingi lelucon menjadi daya tarik pria yang selalu berpenampilan klimis ini. Siang itu, ruang kerja Khris Gajahera di lantai 2 Graha Extraqilo Batam di ruko Grand California Blok A1 No 6-7 (depan perum Marchelia), Batam Center terasa semarak karena gelak tawa. Vita, pemilik sekolah musik Edelweiss yang juga sesama alumni Batam Pos Entrepreneur School, secara kebetulan bertamu. Canda tawa berkalikali terdengar, karena keduanya saling mengejek satu dengan lainnya. Khris memang dikenal suka melucu dan menggoda. Bisa jadi karena suasana akrab yang selalu bisa diciptakannya itu mengantarkan ia pada profesinya yang sekarang. Setelah sukses mengenalkan bisnis laundry kiloan di kota Batam, kini ia mengembangkan usaha laundrynya menjadi sebuah konsultan laundry. Pria kelahiran Batam tahun 1975 ini menunjukkan beberapa lembar kertas F4 yang baru saja diprintnya. Sebuah visi dan misi tertulis di dalamnya. Di bawah naungan LaundryManagement, Khris menjadikan dirinya konsultan usaha laundry terpercaya dan terbaik di Batam. ‘’Dalam berbisnis kita harus kreatif. Semua orang akan

EDISI 32, Minggu II september 2013

kiprah

mengalami gagal dalam bisnis. Tapi bagi saya gagal itu biasa, saya akan tetap fokus pada kesuksesan saya,’’ kata Khris dengan mantap. Khris pun menjelaskan pengembangan bisnis laundrynya yang kini sudah menyasar pada layanan waralaba laundry (extraqilo laundry kiloan), kemitraan cuci helm, jasa konsultasi, jasa pendirian usaha laundry, workshop dan pelatihan start up usaha laundry, training karyawan/ owner, juga membuka toko kebutuhan laundry (warung extraqilo). ‘’Setiap kali saya membuat sebuah rencana bisnis, pasti ada rencana ke depan yang juga sudah saya buat. Makanya saat pasar makin sempit, saya lakukan rencana lanjutannya. Jadi saya tidak pernah down saat bisnis jenuh atau sepi,’’ jelas anak dari alm Drs Nazar Djamil dan Hamyeni ini. Ide-ide bisnis banyak didapat Khris dari buku-buku. Penyuka buku biografi yang mengisahkan tokoh-tokoh sukses ini mengaku belajar bisnis dengan otodidak. Khris pun menunjukkan delapan buku yang baru saja dibelinya beberapa hari lalu. ‘’Baru selesai dua buku. Biasanya dibaca sewaktu mau tidur atau lagi perjalanan ke luar kota. Saya juga selalu bawa buku catatan kecil. Kalau ada yang bisa saya terapkan ke bisnis, saya langsung catat. Kebiasaan ini saya tiru dari pengusaha sukses, Richard Branson, pemilik Virgin Grup,’’ kata Khris. Di dalam negeri, Khris banyak belajar dari pakar


67

kiprah marketing Tung Desem Waringin. Ia juga banyak belajar ketika sharing dengan teman-teman komunitas entrepreneur di Batam. ‘’Saya juga kebanjiran ide dari para pelanggan yang datang ke warung. Awalnya mereka belanja, lalu curhat soal bisnisnya. Dan saya coba ngasih solusi. Hasilnya, mereka malah minta saya buat workshop,’’ kata Khris terkekeh. Kini ada 70-an laundry yang sudah menjadi client Khris selama 2 tahun ini. Dan Khris juga sudah menfranchise 33 outlet extraqilo di Batam, 8 outlet di Tanjungpinang, 2 outlet di Tanjungbalai Karimun, 4 outlet di Pekanbaru, 2 outlet di Bengkalis, 2 outlet di Yogya, 1 outlet di Rokan Hulu, 2 outlet di Duri, 1 outlet di Dumai, 2 outlet di Jakarta, 1 outlet di Musi Banyuasin, 1 outlet di Siak, 1 outlet di Jombang, dan 1 outlet di Padang dan 3 outlet laundry. ‘’Total ada di 14 kota untuk outlet franchise. Kalau yang menggunakan jasa training dan konsultan laundry umumnya usaha baru maupun yang sudah jalan. Mereka ingin menguprade bisnisnya,’’ kata Khris. Bisnis laundry, kata Khris, tidak perlu modal banyak. Agar menarik, tampilan outlet harus lain dari yang lain. Cukup diberi cat yang semarak. Ditambah promosi yang nyeleneh. Khris menyarankan pada pemilik bisnis agar fokus pada bisnisnya. Supaya tidak kehabisan ide. Satu tips bisnis Richard Branson yang selalu diterapkannya yaitu rajin narsis dan eksis. ‘’Ternyata ini terbukti mampu mengembangkan usaha kita. Karena ini adalah bagian dari pencitraan. Jadi, mulai dari sekarang rajin narsis juga eksis ya,’’ ajak Khris yang langsung merapikan penampilannya ketika akan dipotret. Khris memang sudah jatuh hati dan tidak akan ke lain hati pada bisnis cuci mencuci ini. Ia ingin fokus pada bisnisnya ini dan akan bermain dari A sampai Z. ‘’Saya juga sudah mulai memasarkan perabot laundry seperti rak, meja counter, meja setrika juga panggung packing,’’ jelas Khris lagi. Tak terasa sudah 11 tahun extraqilo eksis. Padahal

EDISI 32, Minggu II september 2013

bisnis laundrynya berawal dari melihat seorang nasabah yang sedang disurveinya. ‘’Waktu itu saya masih bekerja di bank di bagian account officer. Ada satu nasabah yang saya survei. Ia punya usaha laundry. Saya lihat bisnis ini potensinya bagus. Waktu itu saya baru kerja empat bulan. Saya langsung buka usaha itu dengan modal Rp5 juta, uang pinjaman ke bank atas nama teman. Saya belum keluar kerja karena terus harus menyelesaikan kontrak 1 tahun,’’ kata sarjana hukum yang sudah memulai bisnis di usia 27 tahun ini. Sejak itu, Khris bertekad untuk selalu menjadi pionir. ‘’Saat orang masih berkutat dengan baju kotor saya sudah mulai memaksimalkan jasa laundry. Saya juga mulai melangkah menjadi pembicara seminar. Yah, sharing pengalaman bisnis dulu. Rencananya bulan Oktober ini, saya akan jadi pembicara. Temanya membangun usaha dan pengembangan usaha laundry,’’ kata Khris bangga. ***


68

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

B

Blake Lively

Tidak Takut Menua EDISI 32, Minggu II september 2013

anyak artis ingin menyembunyikan kerutkerut tanda penuaan dengan operasi plastik agar tetap terlihat muda. Tapi itu tidak berlaku bagi Blake Lively. Bintang film Gossip Girl, The Green Lantern dan Savages ini memandang proses menua adalah hal yang menyenangkan karena itu artinya dia memiliki semakin banyak pengalaman hidup. Saat ditanya apakah dia takut menjadi tua, istri Ryan Reynolds menjawab, “Apa kamu bercanda? Saya justru senang! Bila saya semakin tua, saya semakin bijak, pengalaman hidup pun makin banyak, dan makin banyak tempat yang saya jelajahi.” Lively sama sekali tidak berniat melakukan operasi kecantikan demi membuatnya terlihat awet muda. Dia justru berpendapat hal itu seringkali menimbulkan efek sebaliknya. “Masalahnya, perempuan yang dioperasi sebenarnya tidak terlihat lebih muda! Mungkin tidak begitu bila operasinya bagus... Tanyakan lagi saat saya berusia 60 tahun, mungkin saya sudah berubah pikiran,” seloroh mantan pacar Leonardo DiCaprio ini. Lively pun menegaskan tak akan pernah tampil bugil untuk sebuah peran. Menurut dia, bugil dalam film itu adalah aksi sia-sia dan mengganggu pandangan penonton. ”Saat melihat seseorang bugil dalam film, saya malah merasa terganggu. Bila sedang menonton film dan ada yang mempertontonkan payudara, misalnya, orang pasti hanya akan melihat bagian itu saja. Bagi saya, hal itu tidak pantas,” terang wanita yang selera berbusananya dipuji banyak orang. Meski memiliki tubuh indah, Lively mengaku tak pernah berolahraga untuk menjaga tubuh tetap langsing. ”Saya contoh yang buruk. Rasanya saya harus memaksa diri sendiri lebih keras lagi. Ada saat-saat di mana saya merasa benci pada penampilan saya karena tak cukup memakai pakaian apa pun. Jadi, saya makan quinoa, sejenis sereal dan merasa lebih baik,” paparnya. (jpnn) foto : smscs.com


69

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

M Maudy Koesnaedi

Urus Anak Butuh Pembantu EDISI 32, Minggu Ii II september 2013

audy Koesnaedi terpilih sebagai Goodwill Ambasador Maritage Indonesia, sebuah gerakan nirlaba internasional yang bervisi memberdayakan perempuan Indonesia dengan mengasah pendidikan, ketrampilan dan kreativitas demi meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pesinetron Si Doel Anak Sekolahan ini langsung melontarkan pernyataan salut pada perempuan yang mampu mengurus anak dan suaminya meski bekerja di luar rumah. “Mengurus keluarga bukan pekerjaan yang mudah dan menjadi sebuah tugas mahapenting perempuan,” ucap Maudy, barubaru ini di Jakarta. “Dengan segala aktivitas yang saya lakukan sekarang ini, pengabdian ke keluarga saya junjung tinggi,” imbuh istri Erik Meijer ini. Perempuan yang kerap disapa Mpok Mod ini mengakui dirinya belum sehebat banyak ibu rumah tangga lain. “Ngurus anak sendiri tanpa bantuan asisten, saya nggak bisa,” ujarnya. Karena itu, Maudy mengatakan bahwa kesuksesan seorang perempuan itu harus dilihat dari pengabdiannya pada keluarga. “Waktu mau ke Cannes Film Festival, saya bikin video dan di sana. Saya bilang bahwa seorang perempuan yang mampu mengangkat derajat rumah tangga, mendampingi suami, mendidik anak, itu sebuah kesuksesan,” seloroh pemain film Love Story dan Garuda di Dadaku ini. Karena itu, apa pun yang dilakukannya saat ini, Maudy hanya ingin bekerja demi kebahagiaan keluarganya. “Buat apa saya capek ninggalin anak, keluarga, buang waktu dan tenaga kalau nggak ada manfaatnya buat orang lain. Kalau pergi hanya untuk bersenangsenang rasanya saya merasa berdosa sama suami. Suami saya sudah begitu baik support saya, masa’ saya melakukan hal yang mengecewakan dia,” tutur pemilik rambut panjang nan indah ini. (jpnn)

foto : kapanlagi.com


70

M

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

antan model Victoria’s Secret ini kembali berpose sensual untuk majalah V edisi September. Dalam pemotretan tersebut, Miranda Kerr meniru gaya bintang porno Italia Cicciolina. Ia mengenakan lingerie satin, yang talinya sengaja dijatuhkan sehingga bagian dadanya terekspos. Dandanan dan rambutnya pun dibuat mirip dengan Cicciolina. Rambut blonde panjang dan hiasan bunga yang melingkar di kepalanya. Dalam foto lainnya, istri aktor Orlando Bloom masih berpose seksi dengan dalam baluran dress putih berbahan lace transparan. Ia juga berpose di atas tumpukan jerami. Di situ Kerr seksi dengan dress transparan bungabunganya. Yang paling seksi dan nakal tentu pose model asal Australia ini memamerkan payudaranya! Menurut majalah V, Miranda Kerr merupakan wanita yang paling cocok untuk meniru gaya Cicciolina yang eksis di era 70-an. “Dalam balutan lace, baju transparan kami ingin mengekpos kembali Cicciolina,” ujar jubir majalah.

Sebelumnya, Kerr juga berpose dalam balutan busana seksi untuk label fashion asal Australia Alex Perry. Ia mengenakan dress bervolume transparan warna putih dari bahan organza. Kerr juga menunjukkan kemulusan punggungnya di salah satu pose. Pose lain, Kerr tampak berdiri di lapangan rumput sembari memegang telur dan kardus. Ia tampak seksi dengan stocking putih dan bodysuit berenda warna senada. Nampaknya keputusan sang supermodel hengkang dari Victoria’s Secret berbuah manis. Ia tambah laris menjalani pemotretan. “Saya sudah menjadi model sejak berumur 13 tahun. Kini saya ingin masuk ke tahap kehidupan baru. Keinginan mencari sesuatu yang baru ini ada sejak saya berkeluarga dan mempunyai anak. Saya menyadari membutuhkan prioritas dalam hidup,” tutur Kerr, suatu waktu. (jpnn)

Miranda

Kerr

Bintang

Porno Di Majalah

EDISI 32, Minggu II september 2013

foto : modelinia.com


71

gak ada angin gak ada ujan

enikah siri dengan mantan Kapolda Metro Jaya, didekati pengusaha dan anggota DPR serta digosipkan cewek simpanannya gembong narkoba, Freddy Budiman. Sederet cerita negatif terkait lelaki itu mewarnai kehidupan Shinta Bachir. Karena itu pula lah, sampai sekarang ia mengaku setia menjomblo. “Saking dinginnya, sampai-sampai saya itu dikatain sakit, menyimpang gitu. Tapi saya nikmati saja kesendirian saya,” ujar Shinta. Artis montok asal Wonosobo, Jateng ini mengaku sudah sering menjadi korban gombalan pria yang sering memberinya harapan palsu. Ia pun jadi lebih peka membaca laki-laki yang hanya ingin main-main dengannya. “Sekarang laki-laki sudah mudah ditebak. Biasanya, lakilaki kalau ngomong itu cuma ngerayu doang. Mau dia jujur apa nggak saya nganggapnya udah pasti ngibul. Ibaratnya, saya jalan di aspal nggak pakai alas kaki, hati tuh udah kapalan. Jadi udah nggak respek aja sama cowok,” tutur bintang film Lihat Boleh, Pegang Jangan dan Mati Muda Di Pelukan Janda ini. Gara-gara sikap dingin-nya itu, orangtuanya bahkan sudah tak terlalu berharap melihatnya cepat menikah. “Dulu Mama selalu kejar-kejar buat nikah, tapi sekarang ya udah lah. Sempet sedih juga Lebaran kemarin ibu saya pengen lihat anaknya nikah,” terang Shinta. Dalam film terbaru, Kawin Kontrak 3, Shinta kembali berani tampil hot. Ia beradegan intim dengan posisi women on top sambil bermain hula hoop. Perannya di film ini sebagai istri kontrak bernama Itje dari Desa Cecelupan, ia benar-benar menghayati perannya. Dengan posisi duduk, ia memulai aktifitas intim, tentu bersama pasangan suami kontraknya. Ekspresi wajahnya nakal dan menggemaskan seolah-olah dia menguasai betul ‘ilmu’ soal ini. “Pas adegan itu nggak canggung. Karena pemainnya sudah kaya teman. Kami kebanyakan bercanda, ketawa terus. Saya tadi nonton ketawa terus,” ucap Shinta polos. Apakah tidak takut menjadi fantasi seks lawan main atau para penonton nanti?

EDISI 32, Minggu Ii II september 2013

“Terserah yang bilangnya seperti itu. Itu penilaian orang. Berarti film saya berhasil dong. Cuma fantasi aja kan, yang penting bukan beneran,” jawab Shinta. Shinta puas melihat hasil filmnya. Meski ia harus mengalami berbagai kesulitan. “Jadi lucu dan nggak jorok. Saya udah lama nggak main film seksi. Ini pertama kali berperan seksi. Agak-agak kegok, canggung, apalagi harus peranin ‘main’ di kali yang banyak diliat orang,” tandasnya. (jpnn)

foto : kapanlagi.com

M

gadagadu

Capek

Dirayu Lelaki Hidung Shinta Bachir Belang

foto : kapanlagi.com


72

tips101

Kiat Pintar Mengelola Waktu

P

ekerjaan rumah tangga, tugas di kantor, dan mengantar anak ke sekolah membuat ibu rumah tangga terjebak dalam rutinitas sehari-hari. Akibatnya kesehatan dan kebutuhan untuk bersosialisasi kerap terabaikan. Anda perlu mengelola waktu dengan efektif agar memiliki hidup yang lebih seimbang. Dengan menggunakan tips sederhana, Anda dapat mengelola waktu lebih baik dan membuat Anda merasa lebih santai serta fokus. Simak enam tips pintar mengelola waktu berikut ini seperti dilansir laman Femguide:

1. Catat waktu Buatlah catatan harian. Tulis semua yang Anda lakukan dan berapa lama. Pastikan bahwa Anda telah menulis semuanya. Bahkan jika Anda menghabiskan waktu tiga jam di media sosial. Hal tersebut penting untuk memastikan bahwa hal-hal terkecil yang Anda lakukan juga tercatat. Sebab, Anda tidak bisa mengelola waktu dengan efektif jika tidak tahu persis dimana waktu Anda dihabiskan.

2. Buat prioritas Setelah mengetahui apa saja yang Anda lakukan dan berapa lama waktu yang diperlukan, Anda dapat menentukan kegiatan apa yang paling penting dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu. Belajarlah untuk mengatakan tidak jika ada sesuatu yang mengganggu hal-hal yang paling penting.

3. Gunakan teknologi Ada banyak aplikasi kalender dan manajemen waktu yang tersedia secara online. Anda bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk membuat daftar dan memprioritaskan hal yang paling penting. Ponsel dan komputer memiliki alarm yang dapat membantu Anda mengatur jadwal penting.

4. Multitask Beberapa hal bisa dilakukan dengan multi-tasking. Misalnya, Anda dapat membayar tagihan lewat online sambil menonton televisi. Tentukan sesuatu yang bisa dilakukan bersamaan dan yang tidak. Tetapi, berhatihatilah dalam membuat pilihan multi-tasking karena Anda justru akan membuat pekerjaan Anda menjadi lebih banyak.

5. Sadar dengan kemampuan diri Jangan terfokus untuk menjadi perfeksionis. Berhentilah bersikap rewel kepada semua hal dan cobalah bersikap realistis dalam mencapai tujuan Anda. Jika Anda perlu menyelesaikan sesuatu, pastikan Anda tidak terganggu apapun. Anda bisa mendengarkan musik agar lebih fokus.

6. Rawat diri dengan baik Tetap jaga pola makan Anda. Olahraga dan tidur yang cukup. Merawat diri dengan baik membantu Anda tetap fokus, lebih waspada, dan memiliki memori yang lebih baik. Jangan hanya fisik yang sehat, tetapi Anda juga harus sehat secara emosional dengan berlatih meditasi atau mengatur waktu untuk bersantai.

EDISI 32, Minggu II september 2013


73

tips101

Persiapan Berangkat Haji

M

usim haji tahun 2013 sudah dekat. Rombongan jamaah bersiap untuk berangkat. Menjaga kesehatan sebelum melakukan ibadah haji penting dilakukan. Berikut beberapa tips dari Kementerian Kesehatan yang harus dilakukan sebelum melakukan ibadah haji:

Lakukan pemeriksaan kesehatan enam bulan sebelum berangkat.

3

Makan makanan bergizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, kurangi makanan berlemak dan kolesterol.

EDISI 32, Minggu II september 2013

Minum air putih delapan gelas sehari.

4 5 6

Jaga berat badan agar tetap ideal.

Lakukan senam dan jalan kaki santai paling sedikit tiga kali seminggu selama 30 menit. Jaga kebersihan toilet di pondokan/ embarkasi.

7 8 9

Tidak merokok. Siapkan obat bagi penderita jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi dan asma. Minum obat anti mabuk, dua jam sebelum naik pesawat jika perlu.


74

1. Lakukan pemeriksaan kesehatan enam bulan sebelum berangkat. 2. Makan makanan bergizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, kurangi makanan berlemak dan kolesterol. 3. Minum air putih delapan gelas sehari. 4. Jaga berat badan agar tetap ideal. 5. Lakukan senam dan jalan kaki santai paling sedikit tiga kali seminggu selama 30 menit. 6. Jaga kebersihan toilet di pondokan/ embarkasi.

7. Tidak merokok. 8. Siapkan obat bagi penderita jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi dan asma. 9. Minum obat anti mabuk, dua jam sebelum naik pesawat jika perlu.

EDISI 32, Minggu II september 2013

j’naka


75 Juragan Arab Sakit Keras Seorang Juragan Arab sedang sakit keras, dan ketika akan menjelang ajal, istri dan kelima anaknya berkumpul mengelilinginya sambil menangis tersedu-sedu. ‘’Umi, mana Umi?’’ sang juragan bertanya. ‘’Saya selalu di sampingmu Abi,’’ jawab istrinya sambil tersedu. ‘’Abu, mana Abu?’’ juragan menanyakan anak pertamanya. ‘’Iya Abi, Abu di sini,’’ jawab Abu sambil menangis dan mengelus kepala sang ayah. ‘’Abdul, dimana dia si Abdul?’’ juragan bertanya lagi kali ini untuk anak keduanya. ‘’Saya di sini Abi,’’ jawab Abdul sambil tertunduk dan sesungukan. Begitu pula anak ke-3 dan ke-4 semua dipanggil namanya sampai pada anak ke-5 yang terakhir. ‘’Komar, Komar kau juga ada dekat Abi?’’ ‘’Tentu Abi ....Kami semua di sini mendampingi Abi.’’ Sang Juragan tibatiba langsung berdiri dan berkacak pinggang dengan muka marah. Ia berseru, ‘’Jadi siapa yang jaga toko?!’’

Mendata Nama Bayi Di sebuah RS Bersalin seorang perawat sedang mendata nama-nama bayi yang baru dilahirkan. Perawat: Siapa anak Ibu? Bu Ali: LA BARJI. Perawat: Masih turunan Arab rupanya? Bu Ali: Bukan... karena LA-hir pas le-BAR-an ha-JI. Bu Badu: PEDRO CARLOS. Perawat: Pasti turunan Spanyol? Bu Badu: Bukan... itu karena ayahnya PE-rnah DR-op O-ut CAR-ena bo-LOS. Nona Candra: LALA KAREN HUGELSAGA. Perawat: Turunan Brasil? Nona Candra: Bukan... LA-gi LA-gi KAREN-a HU-bungan GEL-ap SA-ma tetang-GA. (Sambil senyum mesem) EDISI 32, Minggu II september 2013

Ny Dina: ALYA NANDIKA. Perawat: Aduh cantiknya... apa ada artinya? Ny Dina: AL-hamdulillah bia-YA persali-NAN DI-tanggung KA-ntor. Ny Euis: NURDIN HALID. Perawat: Wow... apa Anda pengagum eks ketua PSSI? Ny Euis: Ooo bukan... eta mah karena NUR-unin DI-a Nampaknya H-al yang p-A-ling su-LID.” Ny Fani: LARS MASARO. Perawat: Turunan Jerman-Itali? Ny Fani: Bukan... karena LA-hi-R pa-S MA-lam SA-tu suRO. Ny Gadiza Titin: JASTIN BIBER. Perawat: Pasti fans beratnya Justin Bieber ya? Ny Gadiza Titin: Bukan... karena ini anaknya JA-ja S-ama ti-TIN B-ikinnya ket-I-ka di jem-BER. Bu Hadi: JALIDI. Perawat: Wah... kalo ini Betawi asli, tapi apa ada kepanjangannya juga? Bu Hadi: Ada Non... ja-JAL sekal-I langsung ja-DI. Ny Iyem: PAIJO. Perawat: PA-sti I-ki wong JO-wo! (mulai pusing) Ny Iyem: Inggih Bu...

Tiga Pemabuk dan Kereta Api Tiga orang pemabuk tiba di stasiun kereta api beberapa saat sebelum kereta berangkat. Karena melihat ketiga pemabuk itu sempoyongan seperti tidak mampu naik kereta api, maka kepala stasiun yang baik hati membantu mereka naik. Ia sudah membantu dua orang naik kereta sebelum kereta berangkat, dan meminta maaf kepada seorang pemabuk lagi yang terpaksa tertinggal kereta api tadi. ‘’Maaf tuan,’’ katanya. ‘’Sebetulnya saya sangat ingin membantu Anda naik kereta,’’ kata kepala stasiun. ‘’Tidak apa-apa,’’ jawab sang pemabuk yang tertinggal. ‘’Teman saya akan lebih menyesal lagi. Mereka sebetulnya hanya mengantar saya ke stasiun.’’


76

d facebook: majalahbatampos.co.i

twitter: @majalahBP s.co.id email: majalah@batampo

DA R I S U D U T PA N DA N G L A I N

Diterbitkan Oleh: PT Sijori Interbintana Pers www.majalah.batampos.co.id Pemimpin umum / gm: Hasan Aspahani Pemimpin Redaksi: Muhammad Iqbal WAKIL Pemimpin Redaksi: M. Riza Fahlevi Redaktur Pelaksana: Muhammad Nur, Helmi YS (Desain) Asisten Redaktur Pelaksana: Agnes Damayanti. Redaktur/Editor: Ahmadi, Hasanul Safri, Yermia Riezki, Feni Ambaratih, Herry Dingin Sembiring Arrazy Aditya (Fotografer), Muhammad Syahrir (Desain) Tonny Richardo (Desain) Redaktur senior : Ade Adran Syahlan Lisya Anggraini sekretaris redaksi : Ummy Kalsum Chairman Rida K Liamsi CEO Makmur Direktur Utama Marganas Nainggolan Wakil Dirut Socrates Pemimpin Perusahaan Usep Rahmat Saifullah manager iklan Dewi Febsuri Alamat Redaksi, Pemasaran, Iklan dan EO: Gedung Graha Pena Batam, Lantai 2, telepon :(0778) 460000 (hunting), Fax (0778) 462162 dan (0778) 465111 Batam Center, Batam. Perwakilan Pekanbaru: Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang KM 10,5 Telpon (0761) 64634 Fax (0761) 64638. Perwakilan Jakarta: Gedung Indopos Lt. 6 Jl. Kebayoran 12 Jakarta Selatan, Telp. 021 - 53699560, 021-5333046. Perwakilan Tanjungpinang: Jalan Pramuka 3. Telepon (0771) 27714, 27715. Perwakilan Tanjungbalai Karimun: Jalan A Yani, Sungai Lakam, Telpon (0777) 323686, Fax (0777) 323685. Rekening PT. Sijori Interbintana Pers, NISP;090.010.011377, BPD Riau Cabang Batam Ac.00701.13.0044560. EDISI 32, Minggu II september 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.