49 - Pro Kontra Pengobatan Alternatif

Page 1

1

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


indeks 2

Trend

33

Leonardo da Vinci pernah mengatakan “simplicity is the ultimate sophistication�. Kesederhanaan itu indah. Begitu pula gaya berpakaian muslimah yang sesuai standar. Indah dengan segala kesederhanaannya.

Gada-gadu

64

Aktris Ellen Page, yang pernah masuk nominasi Oscar untuk perannya di film Juno, mengaku sebagai lesbian dalam sebuah konferensi remaja gay di Las Vegas, Amerika Serikat, Jumat pekan lalu.

Tourism

50

edisi 49, minggu IV - Februari 2014

Kutubkhanah

36

Gelombang pembaharuan Islam, pemikiran-pemikiran anti-kolonial dari Timur Tengah yang dipelopori oleh Jamaludin al-Afgani dan kemudian dilanjutkan oleh Syekh Muhammad Abduh serta Muhammad Rasyid Ridha pada penghujung abad ke-19, akhirnya sampai juga ke Nusantara. Salah satu saluran pentingnya adalah Majalah al-Imam.

Creatrep

61

Ia selalu melihat peluang usaha dan menangkapnya, sekecil apa pun. Berkat kegigihannya, mantan pewarta foto ini kini punya foto galeri studio.

Jika Anda sedang banyak duit dan ingin menghamburkannya untuk urusan perut, tidak ada salahnya sesekali pergi ke restoran buffet pada saat makan siang. Di sini Anda bisa memakan semua hidangan dengan hanya sekali bayar saja.

Kesehatan

24

Otomotif

44

Motor didesain ramping untuk memudahkan pengguna bermanuver. Jok panjangnya membuat dudukan terasa lebih proporsional dengan bentuk tubuh.

History

57

PT Dirgantara Indonesia (DI) adalah industri pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan milik Pemerintah Indonesia ini didirikan pada 26 April 1976. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Desain Cover : Poniman

Migrain bukan sakit kepala biasa. Ia bisa menyebabkan penderitanya tersiksa sepanjang hari, bahkan hingga pingsan. Yang sudah kronis memerlukan penanganan tiga dokter spesialis sekaligus.


jendela

3

p e r i s t i w a

Di Tengah Rimba Beton

Jepretan Steve Winter, seorang fotografer AS yang bekerja untuk National Geographic, memenangkan hadiah pertama untuk kategori Nature Stories World Press Photo 2014. Seekor cougar yang berkeliaran di jalan setapak di Los Angeles ‘Griffith Park, tertangkap kamera pada 2 Maret 2013. Pemenang kontes fotografi tahunan terbesar di dunia ini, diumumkan 14 Februari 2014. Cougar atau puma atau singa gunung adalah binatang mamalia yang tergolong dalam kelompok kucing besar. Puma umumnya dijumpai di kawasan Benua Amerika. Cougar mempunyai genetik yang lebih dekat dengan kucing dibandingkan dengan singa. F. REUTERS/Steve Winter/World Press Photo Handout via Reuters

Selfie

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengambil foto “selfie� dengan sekelompok siswa sebelum memberikan pidato mengenai perubahan iklim di Jakarta, Minggu, 16 Februari 2014. F. AFP PHOTO/POOL/Evan Vucci


4

Tertutup Abu Tebal Seorang warga berjalan di dekat rumah-rumah yang tertutupi abu vulkanis dari letusan Gunung Kelud di Desa Ngantang, Malang, Jawa Timur, Minggu, 16 Februari 2014. Lebih dari 56.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan empat orang tewas ketika Gunung Kelud meletus Kamis malam, pekan lalu. Kota dan bandara berjarak 500 kilometer dihujani abu dan menelantarkan ribuan penumpang. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


5

jendela

p e r i s t i w a

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014 F. Dwi Oblo/REUTERS


6

jend

p e r i s

Piram

Panorama piramida saat pembukaan Co di dataran tinggi Gi Foto diambil hari M ari 2014. Sejak kisr Mesir yang ditanda hammad Mursi dari militer, kunjungan w turu

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


dela

s t i w a

7

mida

a di waktu malam opa Coca-Cola Cup iza Piramida, Mesir. Minggu, 16 Februruh politik melanda ai tergulingnya Mukursi presiden oleh wisatawan ke Mesir un.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

F. Mohamed Abd El Ghany/REUTERS


8

Patung Lemon

Seorang pekerja menyelesaikan sentuhan akhir pembangunan patung seorang penyelam yang terbuat dari lemon dan jeruk selama Festival Lemon di Menton, Prancis, 14 Februari 2014. Sebanyak 145 ton metrik lemon dan jeruk digunakan untuk membuat beragam bentuk selama festival yang sudah memasuki tahun ke-81 tersebut. Tahun ini festival bertema “20.000 Leagues Under the Sea�, dan berlangsung dari 15 Februari sampai 5 Maret. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

F. Olivier Anrigo/REUTERS


fokus

9

p e r i s t i w a

BISASEMBUH ASAL

BERJODOH Editor: Yermia R. email : majalah@batampos.co.id

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Pengobatan alternatif terus bermunculan dan dibanjiri pasien, meski pro kontra soal kesahihan ramuannya secara medis belum ada jawaban. Ada yang berhasil, tak sedikit pula pasien yang menelan kekecewaan.


fokus

10

p e r i s t i w a

f. Yermia Riezky/Batam Pos

Beragam herbal tersusun rapi di rak Enggal Waras di komplek pasar Mega Legenda Batam Centre, Kamis (20/2).

S

eorang perempuan paruh baya duduk di sofa di samping pintu masuk Klinik Babussyifa di Perumahan Cendana Tahap V Batam Centre. Di hadapannya duduk Al Mukhlis, pemilik klinik yang memeriksa denyut nadi Priska, nama perempuan itu. Beberapa kali jempol Mukhlis berpindah merasakan denyut nadi di lengan Priska sambil menanyakan beberapa pertanyaan. Kemudian sampailah ia pada sebuah diagnosa. “Ibu ini ada gejala darah tinggi dan asam urat,” kata Mukhlis. Priska mengangguk mendengarkan diagnosa itu. Priska datang bersama anaknya yang mengidap batuk dan gangguan pernapasan. Ia menjalani terapi bekam untuk meredakan penyakitnya. Usai menjalani terapi, mereka mengatakan kunjungan itu adalah kunjungan mereka yang pertama. “Ada teman yang mengatakan kalau pengobatan bekam di sini manjur. Jadi kami tertarik ke sini,” kata Priska. Promosi rekannya terasa begitu manis, sehingga Priska tak lagi memikirkan pengobatan medis modern ke rumah sakit. Promosi dari mulut ke mulut memang jadi salah satu andalan Klinik Babussyifa. “Saya tidak memasang iklan sama sekali, hanya membuat kartu nama,” kata Mukhlis yang setiap hari dibantu istrinya melayani belasan

pasien. Dengan kartu nama itu Mukhlis berharap pasiennya yang mendapat hasil positif dari terapinya menyampaikan ke penderita penyakit lain. Getok tular dari pasien ke pengidap penyakit lainnya memang jadi media promosi paling ampuh bagi praktik pengobatan tradisional. Pengobatan alternatif ini menjadi jalan bagi penderita penyakit tertentu yang tak lagi punya harapan pada penanganan medis konvensional para dokter-dokter modern. Umumnya, pasien pengobatan alternatif menerima kepasrahan para dokter akan penyakit yang dialami. Lainnya karena tidak ingin dioperasi. Ada pula yang beralasan tidak sanggup membayar biaya perawatan yang terlalu menjulang. “Orang-orang kaya jarang datang ke alternatif, pasti ke dokter semua. Nanti kalau uangnya sudah habis baru ke pengobatan alternatif,” ujar Sinshe Aleng, pengobat tradisional China tenar di Batam. Promosi dari mulut ke mulut ini yang mampu membuat pengobatan-pengobatan alternatif tetap bertahan di kota industri seperti Batam. Salah satu kisah mujarabnya pengobatan alternatif dirasakan Magdalena, warga perumahan liar (Ruli) Baloi Kebun. Awal tahun lalu, wanita 43 tahun itu divonis mengidap miom di rahimnya. Penyakit itu sangat menyiksa dia.

Ada teman yang mengatakan kalau pengobatan bekam di sini manjur. Jadi kami tertarik ke sini.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


11 Apalagi ia mengalami pendarahan terus menerus tanpa henti. Magdalena kekurangan darah, tubuhnya sangat kurus. Susutnya bobot tubuh berbanding terbalik dengan miomnya yang terus membesar. Ia pun tak mampu melakukan aktivitas fisik sebagai layaknya ibu rumah tangga sehat. Satu saat miomnya membesar hingga 11,5 sentimeter, dokter menyarankan Magdalena untuk operasi pengangkatan miom. Sayangnya, biaya operasi sebesar Rp 5 juta terlalu besar untuk Magdalena. Ia pun pasrah menunggu nasib. Di tengah kepasrahannya ia menerima wawancara dari media lokal yang ingin menuliskan ceritanya. Tak lama setelah cerita Magdalena dimuat, perempuan itu menerima telepon yang mengaku berasal dari shinse Aleng. Sang shinse ternyata menyempatkan diri untuk membawa ramuan-ramuan hasil racikannya. Selain ramuan seduh, ada juga jus dan kapsul yang harus dikonsumsi Magdalena. Ampuh, baru sekali mengonsumsi ramuan-ramuan itu, pendarahan Magdalena berhenti. Ia kemudian rutin mengonsumsi ramuan dari Shinse Aleng. Selama hampir setahun, ia menghitung sampai enam kali bertemu dengan Shinse Aleng untuk mengontrol kondisi penyakitnya. Sejalan dengan waktu, Magdalena mulai bisa melakukan aktivitas fisiknya seperti dulu. Darah sebelumnya keluar menggumpal gelap, kini lancar dan cerah. Siklus haidnya kembali normal. Badannya menjadi lebih kemuk. Untuk meyakinkan dirinya atas kondisi aktual miom

fokus p e r i s t i w a

Pengobatan alternatif ini menjadi jalan bagi

penderita penyakit tertentu yang tak lagi punya harapan pada penanganan medis konvensional

para dokter-dokter modern. Umumnya, pasien pengobatan alternatif menerima kepasrahan para dokter akan penyakit yang dialami. Lainnya karena tidak ingin dioperasi.

f. Iman Wachyudi/Batam Pos

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Shin She Aleng memberikan pengobatan gratis pada Diana Chandra yang menderita tumor ganas, Jumat (21/2).


fokus

12 yang dideritanya, Magdalena kembali ke dokter untuk memeriksa kondisinya. Dokter mengatakan miomnya semakin kecil. “Dokter mengatakan saya tidak perlu lagi operasi,” kata Magdalena, Jumat pekan lalu. “Saya pun sedikitsedikit mulai makan ikan,” tambah dia. Namun sampai sekarang ia masih enggan menyantap pantangannya yakni daging dan seafood. Cerita bahagia Magdalena tak selamanya dialami pasien pengobatan alternatif. Sejumlah pasien gagal memperoleh kesembuhan. Ada yang gagal sembuh total, ada pula yang akhirnya meninggal dunia karena keluhannya tak kunjung berhenti usai penanganan oleh pengobat tradisional. Pengalaman Siti Nurbaya, warga asal Jambi jadi contoh. Sehabis lebaran tahun lalu ia ke Batam untuk memeriksakan kondisi matanya yang mengalami katarak. Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Siti disarankan untuk operasi. Operasi menghilangkan katarak ternyata cukup mahal, yakni Rp 6 juta satu mata. Padahal kedua mata Siti katarak, artinya ia harus menyiapkan dana segar Rp 12 juta untuk operasi matanya. Ia tidak memiliki uang sebanyak itu. Akhirnya Siti memilih pulang ke Jambi. Namun anak-anaknya tidak mau Siti datang ke Batam tanpa hasil. Muhammad Nur, salah seorang anak Siti, membujuk ibunya mencoba salah satu pengobatan mata alternatif di daerah Seipanas. Siti menuruti ajakan sang anak. Di lokasi pengobatan Siti harus membayar Rp 50 ribu sebagai uang pendaftaran. Dia kemudian diterapi menggunakan tetes mata ramuan pengobat mata itu. Namun Siti tidak nyaman. “Ibu saya bilang seperti ada asap yang muncul saat obat itu diteteskan. Dia juga bilang, itu obat mata paling perih yang pernah dia gunakan,” kata Nur. Usai terapi, Siti pun mendapat ramuan dalam bentuk kapsul dan tetes mata. Harganya Rp 1,9 juta. Sontak Siti dan anaknya kaget karena mereka tidak memiliki uang sebanyak itu. Mereka menawar, apakah bisa mendapatkan separuh obat dengan harga separuh. Awalnya pengobat mata itu menolak. Siti dan anaknya pun pamit. Ternyata pengobat itu tidak rela kehilangan pemasukan dari Siti. Ia pun meminta Siti menunggu sebentar. “Saya bicarakan dulu sama rekan saya,” ujar pengobat itu. Usai berbicara dengan rekannya, pengobat itu setuju memberikan setengah ramuan dan obat tetesnya, tapi dengan harga yang sedikit lebih tinggi yakni Rp 1,2 juta. “Pengobat itu bilang separuhnya bisa diambil kemudian dengan harga Rp 700 ribu saja. Ia juga bilang kalau belum sembuh ibu dapat kontrol lagi tanpa harus membayar,” kata Nur. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

p e r i s t i w a

Sebulan berjalan, Siti rupanya tak nyaman dengan obat itu. Ia pun meminta anaknya tak perlu mengambil sisa obatnya. Belakangan, saat ia memeriksakan matanya dalam acara pengobatan gratis yang diselenggarakan Yayasan Buddha Tzu Chi, dokter asal Singapura yang memeriksa mata Siti mengungkapkan, katarak yang dideritanya masih sangat tipis dan tidak perlu dioperasi. *** Praktik pengobatan alternatif yang tidak mengandalkan metode medis konvensional saat ini sedang tumbuh subur. Masyarakat berupaya mencari kesembuhan saat para dokter angkat tangan pada penyakit mereka. Selain itu, metode pengobatan alternatif lebih sering digunakan masyarakat yang berkantong tipis yang tidak punya dana untuk proses pembedahan mengangkat penyakit. Pun jika pengidap memiliki dana, banyak juga yang memilih pengobatan alternatif karena tak ingin tubuhnya disayat pisau bedah. Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat sebanyak 104 pengobat yang terdaftar di Batam pada 2013. Jumlah itu memang menurun dari tahun 2011 dimana saat itu yang terdaftar sebanyak 118 pengobat. Kepala Bidang Yankes dan Farmasi Dinas Kesehatan Kota Batam, Fardiani, mengatakan penurunan itu karena beberapa tempat praktik di kawasan Panbil tutup. Tak sulit mencari praktik pengobatan alternatif di Batam. Para pengobat biasanya mengiklankan jasanya di koran-koran di Batam. Ada juga yang sampai mengiklankan diri di televisi lokal. Selain jumlahnya banyak, variasi metodenya pun beraneka ragam sesuai kebutuhan dan keluhan masyarakat. Mulai dari pengobatan bekam, pengobatan mata ala Asia Selatan, metode tradisional daerah, penyembuhan ala Tiongkok yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit ringan seperti flu hingga tumor dan kanker, sampai metode pengobatan spiritual yang diklaim manjur untuk pelet, membuka aura, meningkatkan kecantikan, kesuburan hingga memperbesar ukuran alat vital. Selain karena dibutuhkan masyarakat, maraknya praktik pengobatan tradisional karena kegiatan ini bukanlah kegiatan ilegal. Pemerintah mengatur kegiatan pengobatan tradisional dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Dalam aturan itu pengobatan tradisional merupakan suatu cara pengobatan yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun maupun lewat pendidikan atau pelatihan. Dalam praktiknya, pemerintah mengakui empat golongan pengobat tradisional, yakni jenis keterampilan seperti pijat urut, patah tulang, dukun bayi, akupunturis;


13

jenis ramuan (di antaranya jamu, gurah, tabib, shinse), jenis pendekatan agama, dan jenis supranatural seperti paranormal, reiki master, kebatinan, dan qigong. Fardiani memberikan catatan, yang terdaftar dalam praktik pengobatan tradisional adalah pengobatnya, bukan balai praktiknya. “Jadi jika di dalam satu balai pengobatan ada lima pengobat, seharusnya ada lima tanda terdaftar di lokasi itu,� kata Fardiani. Hingga saat ini, praktik pengobat tradisional hanya mendapat surat terdaftar dari dinas kesehatan kabupaten atau kota setempat. Pemerintah belum dapat mengeluarkan izin karena hampir seluruh kemampuan para pengobat belum memiliki bukti-bukti kajian medis. Kalaupun ada yang sudah mendapatkan izin adalah praktik akupuntur. Akupuntur pun tidak bisa dilakukan oleh sembarang pengobat. Keputusan Menkes 1076 tahun 2003 menyebutkan hanya mereka yang bersertifikasi yang memperoleh Surat Izin Pengobatan Tradisional. Fardiani mengatakan, izin akupuntur juga diberikan pada dokter yang mendalami keterampilan tusuk jarum itu. “Pengobat yang tidak memiliki sertifikat kompetensi tidak boleh melakukan kegiatan akupuntur menggunakan jarum. Kalaupun ingin melakukan hal yang sama mungkin bisa menggunakan alat lain, jadi seperti praktik akupresi, menekan di titik-titik akupuntur,� kata Fardiani. Selain terdaftar di Dinas Kesehatan, pengobat tradisional yang menggunakan kekuatan supranatural atau beladiri wajib mendapat rekomendasi dari kejaksaan negeri setempat. Sementara yang menggunakan metode EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

fokus p e r i s t i w a

f. Iman Wachyudi/Batam Pos

Al Mukhlis, pemilik Klinik Babussyifa.


fokus

14

p e r i s t i w a

keagamaan harus mendapatkan izin dari kantor kementerian agama setempat. Dalam praktiknya, beberapa balai pengobatan tradisional menawarkan tenaga pengobat asing. Dalam iklan di koran-koran lokal di Batam, beberapa layanan pengobatan tradisional China menghadirkan pengobat atau ahli herbal asal China daratan. Padahal, keputusan Menkes mengatur para pengobat asing harus mendapat persetujuan dari Menteri Kesehatan. Fardiani mengungkapkan hingga saat ini di Batam belum ada pengobat asing yang terdaftar karena belum mendapat izin dari Menteri Kesehatan. ***

Saya menampilkan herbal yang saya gunakan sekalian menjelaskan apa khasiat herbal itu bagi penyembuhan penyakit pasien

Batam Pos sempat mendatangi beberapa praktik pengobatan tradisional. Umumnya selain terapi, mereka menyediakan ramuan-ramuan herbal yang berguna untuk membantu penyembuhan pasien usai mendapatkan terapi. Meski metode pengobatannya berbeda, yang sama dalam jawaban mereka saat Batam Pos menanyakan efek dari ramuan herbal itu: “Tidak ada efek samping dan tidak perlu operasi.” Di Pengobatan Mata Pakistan Seipanas, ramuan yang diberikan kepada pasien diakui mampu menyembuhkan aneka gangguan pada mata seperti katarak, rabun jauh atau dekat, atau mata berlemak. Roki, sang pemilik mengatakan, setelah memberikan terapi ia memberikan ramuan turun temurun yang diracik kakeknya, pengobat mata asal Pakistan. “Obat kami berikan dalam kapsul dan ada juga herbal yang dapat diminum. Soal keamanan, herbal kami sudah diuji di POM Medan,” kata Roki. Keluarga Roki saat ini membuka 10 balai pengobatan tradisional, mayoritas adalah pengobatan mata. Semua herbal untuk seluruh balai pengobatan diracik di Medan. Mengenai komposisi, Roki enggan menyampaikannya. “Itu rahasia dapur,” ujar dia serius. “Tapi kalau dinas kesehatan atau POM mau periksa, kami bisa memberikannya.” Ramuan yang diracik sendiri juga diberikan Haji Iip Syarifudin Sukarya kepada pasien yang datang ke klinik pengobatan tradisional Jawa Enggal Waras di Mega Legenda Batam Centre. Di ruang tunggu klinik berukuran 5x4 meter itu ada empat rak yang dijejer menghadap pintu yang di dalamnya berisi toples-toples ekstrak herbal dalam bentuk bubuk. Di toples itu ada label nama tumbuhan seperti temulawak, kumis kucing, dan purwoceng. Tegak lurus jejeran rak itu ada rak yang memajang EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

herbal-herbal yang sudah dimasukkan ke dalam kapsul dan dikemas dalam botol. “Saya menampilkan herbal yang saya gunakan sekalian menjelaskan apa khasiat herbal itu bagi penyembuhan penyakit pasien,” kata Syarifudin. Herbal itu merupakan pendukung terapi yang dijalankan Syarifudin di Enggal Waras. Di klinik miliknya itu, Syarifudin melakukan praktik pengobatan holistik menggunakan teknik iridiologi, kinesiologi, dan fitobiofisik. Tiga teknik itu merupakan cara diagnosa penyakit melalui organ tubuh yakni kornea mata, kekuatan otot, dan energi tubuh. Selain tiga teknik itu, Syarifudin juga melakukan praktek akupuntur, akupresur, dan refleksi. Menurut Syarifudin, klinik Enggal Waras menerima sekitar lima pasien setiap hari kerja. Di akhir minggu, jumlah pasiennya meningkat hingga 20 orang. Kebanyakan warga Batam yang datang ke kliniknya mengeluhkan masalah ambeyen dan kista. Ada juga pengidap kanker yang datang. Semuanya mendapat ramuan herbal selepas terapi. Dia menjelaskan, salah satu fungsi herbal adalah sifat konstruktifnya meski proses penyembuhan berlangsung lama. Berbeda dengan obat pabrik yang cepat menyembuhkan tapi memberikan efek menghancurkan pada organ dalam seperti hati, empedu, atau ginjal. Syarifudin mengaku, herbalnya sudah memberikan kesembuhan pada penderita kanker yang datang. “Secara medis kanker belum ada obatnya. Herbal ini ada kalanya bisa menyembuhkan. Setahun terakhir ada enam sampai delapan pasien saya yang sembuh,” kata Syarifudin. Sementara itu, praktek bekam yang dilakukan Al Mukhlis di Klinik Babussyifa di Perum Cendana Batam Kota selain sebagai pengobatan alternatif juga bertujuan untuk meluruskan akidah Islam. “Daripada masyarakat pergi ke dukun atau paranormal, lebih baik dibekam karena ini termasuk Sunnah Rasul,” ujar Mukhlis, pemilik klinik. Dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasiennya, Mukhlis berupaya memahami unsur-unsur tubuh pasiennya. Ia mendeteksi nadi, lidah, tapak kaki, dan iris mata. Menurut dia, penyakit muncul karena adanya ketidakseimbangan dalam tubuh manusia. Seperti halnya pengobatan alternatif lainnya, Mukhlis mengaku metodenya bisa membantu penyembuhan penyakit yang selama ini sukar disembuhkan dunia ke-


fokus

15

p e r i s t i w a

f. Yermia Riezky/Batam Pos

Suasana ruang tunggu di Klinik Babussyifa di Perumahan Cendana Tahap V Batam Centre, Kamis (20/2).

dokteran. Ia berpegang pada hadits ‘likulli Da’in Dawaun’ atau Insya Allah, setiap penyakit ada obatnya. Berbekal itu, hampir pengidap segala jenis penyakit datang ke tempat praktek Mukhlis. Mulai dari kolesterol, asam urat, gula darah, stroke, hingga kanker. “Mereka sudah bosan dengan obat dokter,” kata Mukhlis mengulang keluhan para pasiennya. Dia mengungkapkan, untuk penyakit yang kecil seperti darah tinggi atau asam urat, terapi bisa dilakukan sekali saja. Usai terapi bekam yang ongkosnya Rp 80 ribu, pasien diberikan herbal yang telah dimasukkan ke dalam kapsul. Herbal di Babussyifa bukan hasil racikan Mukhlis. Kapsul herbal itu ia beli dari toko herbal. “Setelah kami mendiagnosa apa penyakitnya kami berikan herbal yang punya khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Satu penyakit bisa beberapa macam herbal,” terang Mukhlis. Sebagai penyelenggara pengobatan non kedokteran, Keputusan Menkes 1076 menegaskan, pengobatan alternatif tidak diperkenankan menggunakan obat-obat modern. Zat lain yang tidak dapat digunakan metode pengobatan ini adalah narkotika, psikotropika obat keras dan bahan berbahaya. Tak sampai di situ, obat-obatan yang diproduksi Industri Obat Tradisional (IOT) yang terdaftar pun tak boleh mereka gunakan. Bahkan, obat tradisional racikan yang bahan bakunya tidak memenuhi persyaratan kesehatan juga tidak boleh digunakan. “Ramuan yang digunakan dalam pengobatan tradisional harus aman, bermutu, dan bermanfaat bagi kesehatan dan diproduksi oleh Industri Obat Tradisional yang sudah terdaftar dan memiliki izin edar, atau obat tradisional racikan yang digunakan secara turun temurun,” kata Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepri, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Aryapatni menjelaskan, masyarakat harus memahami bahwa obat tradisional yang boleh digunakan dalam pengobatan tradisional harus merupakan produk terdaftar maupun obat racikan yang digunakan secara turun temurun. Yang menjadi persoalan, kerap informasi bahan yang diracik dalam herbal itu sangat buram. Padahal Keputusan Menkes 1076 mengharuskan pengobat tradisional memberikan informasi yang jelas dan tepat kepada pasien tentang tindakan pengobatan yang dilakukan. Persoalan lain yang muncul adalah kebanyakan herbal yang diberikan pengobat tradisional adalah hanya mencantumkan nomor pendaftaran di Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Aryapatni mengingatkan, daftar itu belum cukup. “Izin LPPOM MUI itu hanya untuk kehalalan produk, tidak terkait keamanan, khasiat dan mutu,” terang dia. Aryapatni mengatakan Balai POM Kepri kerap melakukan pengawasan obat tradisional secara rutin. Namun ia mengaku pengawasan itu belum optimal. “SDM kami terbatas,” ungkap dia. **** Medio September 2012, pertama kali pertanyaan besar di benak Mariyani, 31 tahun, terjawab. Apa sebenarnya sakit yang diderita ibunya, Zuhra dua bulan belakangan. Selama dua bulan, Zuhra mengeluhkan darah seperti darah haid yang keluar setiap hari. Dan itu menyebabkan rasa tak nyaman apalagi usia Zuhra sudah tua. Siang itu, setelah dijemput di Bandara Hang Nadim dari Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Zuhra langsung dibawa ke klinik Griya Medika oleh Mariyani dan suaminya Hazin Said. Ia kemudian dicek oleh dokter


16 spesialis kandungan. Setelah diperiksa, dokter memanggil Mariyani dan Hazin Said. “Doker bilang tumor karena ada benjolan di mulut rahim,” kata Mariyani, 18 Februari lalu di rumahnya di Perumahan Legenda Bali Blok D1. Setelah itu dokter memeriksanya lebih lanjut untuk meyakinkan. Dokter kemudian memeriksanya dengan USG dan ternyata memang ada tumor di mulut rahim Zuhra. Mariyani bertanya solusi ke dokter tersebut, apa yang harus dilakukan setelah tahu penyakitnya. “Kata dokter, rahimnya harus diangkat (dioperasi), namun keluarga tak setuju karena kondisi sudah lemah apalagi ibu ada riwayat liver,” tutur ibu tiga anak ini. Karena tidak setuju, Zuhra dibawa pulang, namun dokter memberikan obat penghilang rasa nyeri untuk waktu seminggu. Seminggu kemudian, darah yang keluar tak kunjung mampet. Pun obat penghilang nyeri dari dokter sudah habis. Mariyani dan Hazin lalu mencari-cari pengobatan alternatif agar Zuhra bisa sembuh tanpa dioperasi. Saat mengantar anaknya sekolah, Mariyani langsung tertarik akan iklan yang disiarkan di sebuah radio FM lokal di mobilnya. Mariyani semakin percaya, ketika ada iklan yang sama tayang di televisi. Besoknya, Mariyani bersama Hazin membawa ibunya ke tempat praktik pengobatan alternatif yang ada di iklan tersebut. “Tempat praktik shinse itu di daerah Windsor,” katanya. Setelah sampai di tempat praktik, Mariyani langsung disambut petugas penerima pasien. Ditanya tujuan dan disuruh mengisi buku tamu. Tak lama, pria paruh baya yang menerima Mariyani itu, pamit sebentar untuk memanggil shinse. Mariyani pun disuruh masuk bersama Hazin dan Zuhra ke dalam ruangan praktik yang luasnya sekitar 3 x 3 meter. Mereka langsung dipersilakan duduk dengan bahasa isyarat oleh pria muda berjas putih berumur sekitar 28 tahun. Mariyani langsung mengutarakan maksud kedatangannya. “Saya bilang usia ibu saya 60 tahun leb-

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

fokus p e r i s t i w a

ih, keluhan keluar darah seperti haid setiap hari selama dua bulan juga saya sampaikan. Shinshe itu ternyata tidak bisa berbahasa Indonesia karena apa yang saya sampaikan diterjemahkan oleh penerima pasien tadi. Lalu mereka berkomunikasi menggunakan Bahasa China, kemudian shinse itu periksa tangan dan denyut nadi ibu dengan tangannya, lalu matanya juga diperiksa. Gak ada alat periksa layaknya dokter kebanyakan,” tuturnya. Tak lama kemudian, lanjut Mariyani, shinse tersebut memvonis kanker dan diberi obat berbentuk bulat kecil. Isinya per bungkus plastik ada 5 butir. Shinse muda itu menyarankan 60 bungkus untuk 20 hari. Dalam hati Mariyani sejenak timbul rasa senang, ia yakin ibunya bakal sembuh. Namun rasa senang itu hanya sebentar. Rasa senang Mariyani hilang setelah shinse itu memberikan harga yang di luar perkiraannya. “Dia minta Rp 20 juta. Kami terkejut, apalagi waktu itu kami tidak bawa uang sebanyak itu karena di iklannya disebut murah,” ungkap Mariyani. “Karena mahal, akhirnya kami minta separuh saja. Awalnya dia tak mau tapi setelah ditawar akhirnya mau juga dan diberi harga Rp 3 juta untuk separuh.” Kekecewaan Mariyani sebenarnya bukan hanya soal harganya yang selangit, dia juga merasa tertipu dengan apa yang ada di iklan. “Saat masuk ke ruangan itu saya heran, suasananya kok beda dengan yang ada di iklan, juga harganya. Katanya murah tapi kok segitu,” gerutunya. Kekecewaan Mariyani berlanjut, ternyata obat yang diberikan shinse tersebut tak mampu menghentikan darah yang keluar dari mulut rahim ibunya. “Setelah diminum, sakit kepalanya memang agak berkurang tapi darah tetap saja keluar,” jelasnya. Akhirnya, Mariyani mencari pengobatan alternatif lainnya. Dia membawa ibunya berobat ke Shinse Aleng di Batam Centre. Rupanya ramuan yang diberikan oleh Aleng manjur. Setelah diberi ramuan berupa campuran dedaunan dan herbal lainnya, tiga hari kemudian darah yang keluar dari mulut rahim Zuhra berhenti. Zuhra pun, kata Mariyani, wajahnya agak cerah kembali.


fokus

17

p e r i s t i w a

Namun, setelah itu, Zuhra tak mau lagi meminum air rebusan dari sinshe Aleng itu. “Katanya pahit sekali, tapi saya terus membujuknya agar meminumnya, namun ibu tetap tak mau,” ucap Mariyani. Empat hari setelah itu, Zuhra menghembuskan napas terakhirnya. “Mungkin ibu sudah merasa akan “pergi” sehingga beliau tak mau lagi minum ramuan itu,” kenangnya. “Saya merasa tertipu oleh shinse yang pertama. Iklannya murah dan konten iklannya menarik seperti praktik dokter. Tapi ternyata tidak begitu, kapok saya,” tukasnya. ***

“Orang banyak yang tidak percaya. Nanti kalau sudah habis baru datang. Kami dapat sisa-sisanya,” kata Aleng. “Orang-orang China pun banyak yang tidak percaya lagi pada shinse. Pasien saya 80 persen orang pribumi, hanya 20 persen orang China,” tambah Aleng. Ia menekankan, reputasi seorang pengobat yang membuat pasien datang memakai jasanya, tidak sekadar beriklan dengan ajakan yang memikat. Secara pribadi, Aleng memilih melakukan pengobatan gratis massal. Ia kerap juga menyambangi warga miskin yang mengidap penyakit kronis tapi tak memiliki dana untuk operasi. Dari keberhasilannya mengobati berbagai penyakit, kunjungan ke lokasi prakteknya di Perumahan Centre Park pun meningkat. “Kalau tidak manjur, tidak mungkin yang datang ramai seperti sekarang,” kata Aleng. Selama sebulan terakhir misalnya, untuk pasien kanker dan tumor saja, ada 34 orang yang datang ke kliniknya. Pengobatan gratis massal yang ia adakan pun kerap diserbu ratusan orang. Meski selama ini dia dianggap sanggup mengobati penyakit kronis sekalipun, Aleng mengaku ia tidak bisa menjamin kesembuhan. Menurut dia, pengobatan itu seperti jodoh. Tidak semua orang bisa sembuh melalui terapi dan ramuan racikannya, meski banyak yang pulih total. Karena itu, ia tidak memaksa pasien terus membeli obatnya jika dia belum melihat ada perkembangan positif. “Kalau lama tidak ada perubahan, mending tidak usah balik lagi. Berarti kita tidak jodoh,” kata Aleng. Syarifudin juga bersikap demikian. Ia membatasi perawatan awal pasiennya sebanyak tiga kali. Jika tidak ada perkembangan positif, dia akan meminta pasien mencari pengobatan lainnya. “Kalau memang saya tidak sanggup, saya bilang tidak sanggup,” kata Syarifudin. Menurut dia, pengobat berbeda dengan tukang obat. Pengobat sangat mengharapkan pasiennya sembuh. Sementara tukang obat hanya ingin menjual obatnya. Itulah sebabnya mereka menahan pasien untuk terus mengonsumsi obatnya meski tubuh pasien sebenarnya sudah tak cocok lagi. Soal herbal, Syarifudin mencoba fair. Menurut dia, klaim herbal tidak memiliki efek samping bukan berarti herbal tak memiliki efek. Pasalnya, meski berasal dari tumbuh-tumbuhan, herbal tetap mengandung unsur kimia dari tumbuh-tumbuhan itu. Salah meracik, herbal malah berakibat buruk bagi tubuh. Kepala BPOM Kepri Aryapatni mengaku ramuan

Orang-orang Cina pun banyak yang tidak percaya lagi pada shinse. Pasien saya 80 persen orang pribumi, hanya 20 persen orang Cina

Masyarakat mungkin masih ingat iklan pengobatan tradisional China Klinik Tong Fang di televisi. Dua tahun lalu iklan itu begitu populer. Salah satu alasannya, testimoni orang-orang yang disebut sebagai pasien klinik itu terkesan berlebihan. Tampil dengan wajah lesu dan merintih di awal, mereka tiba-tiba ceria dan sumringah setelah mengungkapkan rahasianya: “setelah saya ke klinik Tong Fang...” Iklan itu kemudian dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Alasannya, informasi yang disampaikan hiperbolis, terlalu melebih-lebihkan. KPI ketika itu sangat tegas pada iklan-iklan pengobatan tradisional. Apalagi setelah ketahuan, salah satu bintang iklan pengobatan tradisional China di Medan meninggal dunia sebelum iklannya ditayangkan. Bintang iklan itu sukarela mengisi iklan setelah merasa pengobatan yang ia terima dari klinik itu menyembuhkan kanker payudaranya. Sebagai metode pengobatan yang belum diteliti dan diuji secara klinis, pengobatan tradisional dilarang mempromosikan jasanya secara berlebihan. Keputusan Menkes 1076 menganggap informasi berlebihan itu sebagai informasi yang menyesatkan. Pasalnya, informasi menyesatkan itu dapat membuat banyak orang menderita seperti Zuhra. Nyatanya, sulit sekali membendung budaya narsis dalam promosi pengobatan alternatif. Hal itu diakui oleh Kepala Bidang Yankes dan Farmasi Dinas Kesehatan Kota Batam, Fardiani. “Mereka beriklan seperti dewa. Seharusnya tidak boleh seperti itu.” Shinse Aleng, pakar pengobatan China terkenal di Batam mengatakan, persoalan pengobatan alternatif lebih pada masalah keyakinan pengidap penyakit pada pengobatan tersebut. Ia menyebutkan banyak orang kaya akan memilih pergi ke dokter ketimbang ke pengobatan tradisional. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


18 tradisional yang digunakan turun temurun memiliki efek samping yang relatif kecil, asal tidak dicampur dengan bahan kimia obat. Dia mengaku, BPOM kerap menemukan percampuran seperti itu. Sementara itu, soal pengobatan kanker, klaim tersebut harus didukung oleh bukti ilmiah dan hasil penelitian. Secara medis, sulit ditemukan referensi yang membenarkan klaim tersebut. Khasiat medis herbal masih dimunculkan secara terpisah misalnya khasiat mengkudu atau bawang putih. Belum banyak kajian yang memunculkan khasiat herbal yang dibuat dari campurancampuran berbagai jenis tumbuhan. Meski demikian, dunia kesehatan tidak tutup mata terhadap perkembangan ini. Peneliti bidang farmasi University of California, Amerika Serikat, Steven Bent pada 2008 lalu menuliskan sebanyak 20 persen masyarakat Amerika Serikat menggunakan herbal sejak tahun 1998. “Popularitas herbal meningkat dalam satu dekade terakhir,” tulisnya dalam Journal of General Internal Medicine. Meski demikian, ia mengaku masih sulit untuk membuktikan kemanjurannya secara ilmiah. Di tempat lain, Uni Eropa sedang mendukung proyek penelitian pengobatan tradisional China. Situs Comumunity Research and Development Information Sevice (CORBIS) September 2013 menyebutkan Uni Eropa membiayai proyek Good Practice in Traditional Chinese Medicine Research in the Post-Genomic Era (GP-TCM). Proyek ini dijalankan untuk menindaklanjuti hasil penelitian-penelitian Uni Eropa terkait kegunaan, keamanan, dan kemanjuran pengobatan tradisional China. Sembari menunggu kajian ilmiah terkait keamanan, keabsahan, dan kemanjuran herbal terhadap penyakitpenyakit kronis, kebanyakan penderita kanker di Batam masih percaya pada sistem pengobatan modern. Wakil Ketua Cancer Information and Support Centre (CISC) Batam Riginoto Wijaya mengungkapkan, para survivor kanker di Batam cenderung memilih pengobatan modern ketimbang alternatif. Survivor adalah orang yang sedang atau pernah hidup dengan kanker. Riginoto, yang istrinya adalah survivor kanker payudara, mengatakan kebanyakan anggota CISC memilih menjalani pembedahan dan kemoterapi, ketimbang menjalani pengobatan alternatif. Alasan utamanya, pengobatan alternatif tidak ilmiah dan belum ada pengkajiannya terhadap penyembuhan kanker. “Ada anggota kami yang pernah berobat alternatif, tapi itu sangat berisiko tinggi. Banyak yang setelah berobat alternatif, kankernya kambuh lagi dan stadiumnya EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

fokus p e r i s t i w a

malah naik” terang Riginoto. Dia menerangkan, ada delapan jenis kanker yang berkembang dan pengobatannya berbeda. Kesaksian yang banyak disampaikan dalam iklan pengobatan alternatif terkadang membingungkan. Pengakuan akan pengobatan alternatif yang masih dapat menghancurkan sel kanker atau melindungi sel tubuh baru merupakan kesaksian. Biasanya, mereka yang stadium kankernya masih rendah memilih pengobatan alternatif. Diakui Riginoto, pengobatan kanker itu tidak murah. Terlebih sampai saat ini secara medis, kanker belum bisa disembuhkan. Beberapa anggota CSIC akhirnya meninggal dalam perjuangannya melawan kanker. Survivor yang sanggup bertahan tetap berjuang dengan menjaga pola hidup sehat. “Di CSIC kami menyarankan anggota untuk periksa ke dokter,” terang Riginoto. Bagi dia dan CSIC, metode perawatan yang ditempuh pengidap kanker merupakan persoalan peluang (probabilitas) bertahan hidup. Pengobatan alternatif, menurut Riginoto memiliki probabilitas yang kecil. “Untuk saat ini probabilitas operasi dan kemoterapi lebih tinggi.” (yusuf hidayat)


fokus

19

p e r i s t i w a

Ramuan Warisan Buyut dan Paman

Belum ada sekolah formal yang mengajarkan metode pengobatan tradisional. Sebagian pengobat mendapat kemampuan turun temurun. Ada yang belajar hingga ke China.

P

ria itu duduk di kursi dalam sebuah kios di Seipanas, Batam. Ia sedang berbincang dengan seorang tamu selepas istirahat siang, Rabu pekan lalu. Roki, nama lelaki itu, merupakan pemilik Balai Pengobatan Mata Pakistan yang terletak di depan Puskesmas Seipanas. Selain dari nama balai pengobatannya, nuansa Asia Selatan juga tampak dari wajah Roki: kulitnya gelap, badannya sedikit gempal, dan cambang tumbuh subur menutupi dagunya yang berbentuk kotak. “Kakek saya memang dari Pakistan yang datang ke Medan,� kata Roki. Puluhan tahun lalu kakek Roki datang ke Medan membawa keahlian pengobatan berbagai penyakit mata tanpa operasi. Ia kemudian membuka tempat praktik di Medan. Rupanya, metode pengobatan ini cukup manjur dan mampu menarik minat penderita mata di ibu kota Sumatera Utara itu. Penderita penya-

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


fokus

20 kit mata umum seperti katarak atau rabun mengalami perkembangan positif setelah mendapatkan terapi pengobatan mata ala Pakistan. Kemampuan tersebut kemudian diturunkan sang kakek kepada ayah Roki. Selanjutnya, sang ayah mewariskan kemampuan itu kepada anak-anaknya. Saat ini, menurut Roki, keluarganya memiliki 10 klinik kesehatan. Mayoritas adalah pengobatan mata sementara beberapa lainnya merupakan klinik pengobatan tulang. Roki sendiri menjalankan kliniknya yang ada di Batam sejak 2005. Kliniknya di Seipanas saat ini terdiri dari dua ruangan, yakni ruang tunggu dan satu ruang terapi dengan satu ranjang di sana. Keseluruhan, luas ruang praktiknya berukuran 4 x 4,5 meter. “Tidak mudah bagi kami di keluarga untuk menjalankan praktik sendiri. Saya harus bekerja pada ayah saya selama delapan tahun sejak 1997, sebelum menjalankan praktik ini,” terang dia. Di Batam, cukup banyak ditemui pengobatan alternatif dengan metode yang diklaim berasal dari wilayah Asia Selatan atau Jazirah India. Teknik pengobatannya dikuasai secara turun-temurun. Tidak ada pelatihan yang tersedia untuk orang awam yang ingin menguasai teknik pengobatan ini. Berbeda dengan teknik bekam yang dipraktikkan oleh Al Mukhlis di Klinik Babussyifa, miliknya.

p e r i s t i w a

Teknik pengobatan yang berdasarkan akidah Islam itu ia dapatkan dari Tuan Haji Ismail di Perlis, Malaysia. Sebelum belajar, Mukhlis yang pernah bekerja di sebuah perusahaan di Mukakuning itu menderita sakit parah. Ia mengalami penderitaan itu sejak 1999 dan paling parah pada 2003. “Dokter di Rumah Sakit Otorita Batam yang waktu itu memeriksa saya mengatakan saya mengalami infeksi paru, gejala tifus, dan maag akut,” kata Mukhlis, Kamis pekan lalu. Ketika itu, dia mengusahakan kesembuhan melalui pengobatan medis di Batam. Namun hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan. “Saya sampai berobat ke Melaka, tapi tidak juga sembuh.” Mendengar ada terapi bekam yang dijalankan oleh Tuan Haji Ismail di Perlis, ia tak ragu memilih pengobatan alternatif itu. Hasilnya mujarab, Mukhlis sembuh total. Pengalaman itu mendorongnya belajar pengobatan alternatif itu kepada Haji Ismail. Usai belajar selama beberapa bulan, Mukhlis kemudian menerapkan metode pengobatan itu pada teman-temannya di perusahaan yang mengalami berbagai keluhan penyakit. Terapi yang dijalankan Mukhlis ternyata manjur. Informasinya menyebar dari mulut ke mulut. Pasiennya makin banyak. Tahun 2005 ia memutuskan berhenti menjadi pekerja di perusahaan dan membuka usaha pengobatan alternatif bekam di rumahnya di Griya Batuaji Asri. Karena kebanyakan pasiennya berasal dari Batam Centre, ia kemudian mencari rumah sekalian memindahkan praktiknya di sana. Setelah mendapat rumah di Kompleks Perumahan Cendana, Mukhlis dan istrinya pun menjalankan praktik bekam. Belakangan praktiknya berkembang pada metode akupuntur, akupresi, Quranic Healing Technique, dan SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Healing. Metode pengobatan alternatif yang dijalankan Mukhlis ternyata banyak diminati meski ia hanya memberikan kartu nama pada pasiennya. Mukhlis mengaku, setiap hari dia dan istrinya rata-rata kedatangan 13 pasien. Selain terapi, ia F. Iman Wachyudi/Batam Pos

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Sinshe Aleng


fokus

21

p e r i s t i w a

juga memberikan ramuan herbal kepada para pasiennya. Pencapaian ini membuat dia bahagia karena dapat membantu kesembuhan pasien. Apalagi, menurut dia, pengobatan yang dia lakukan sesuai dengan akidah Islam. Di luar kepuasan batin, usaha Mukhlis memberikannya pendapatan lebih dari cukup. Dia mengungkapkan, belum lama ini dia mengajak seluruh keluarga berlibur selama sebulan di tiga provinsi: Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Dia juga mengatakan zakat yang dibayarkannya sudah menyentuh angka jutaan rupiah. Ia pun berencana akan memindahkan usahanya ke tempat yang lebih besar. “Saya berencana mencari ruko di sekitar Universitas Batam,” kata Mukhlis berharap. “Rencananya saya akan menambah pekerja. Kalau sudah ada tambahan pekerja, tidak enak kalau praktik di rumah tempat kami tinggal.”

Dermawan Nama Shinse Aleng boleh jadi merupakan salah satu pengobat tradisional metode asal China yang tenar di Batam. Tidak saja karena ramuannya yang dianggap manjur menyembuhkan penyakit-penyakit yang tak lagi dapat disembuhkan metode medis modern, namun karena kebiasaannya melakukan pengobatan gratis massal atau mengunjungi pasiennya yang tidak mampu setelah membaca beritanya di koran. “Kebiasaan seperti itu tidak banyak dimiliki shinse di Batam,” kata Aleng, Jumat pekan lalu. Minat dan kemampuan Aleng dalam pengobatan tradisional China pertama kali dilihat oleh pamannya A Cuan. Seperti Aleng saat ini, pamannya juga seorang pengobat metode tradisional China. Bakat Aleng terlihat saat ia sanggup meracik bahan-bahan obat yang biasa diberikan A Cuan pada pasien-pasiennya. Tahun 2004 Aleng berangkat ke Malaysia untuk belajar metode pengobatan penyakit-penyakit “ringan” seperti darah tinggi, reumatik, dan asam urat. Saat itu Aleng masih mencampurkan pengobatan herbal dengan supranatural atau gaib. “Saya mengobati dengan bantuan dewa perang China. Bisa dibilang, saya kerasukan dewa,” terang Aleng. Tahun 2007 Aleng memilih berkonsentrasi sebagai shinse. Ia menciptakan U Hua Chao, ramuan untuk mencegah tumbuhnya sel tumor dan kanker di dalam tubuh. Dalam ramuan yang berguna untuk melawan selsel tumor dan kanker, Aleng menyebutkan ada sekitar 30 bahan herbal yang ia gunakan. “Tergantung pada jenisjenis penyakitnya,” terang Aleng. Seperti halnya pengobatan alternatif yang dipercaya manjur oleh masyarakat, keampuhan Shinse Aleng pun

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

menyebar dari obrolan antar-penderita penyakit. Tempat praktiknya di perumahan Centre Park ramai dikunjungi pasien. Ia mengaku menerima sekitar 34 pasien tumor dan kanker setiap bulannya. Meski tidak termasuk shinse keturunan Tionghoa, Haji Iip Syarifudin Sukarya berguru ke China untuk meningkatkan pengetahuan pengobatan herbalnya. Sejak kecil, Syarifudin memang senang dengan tumbuh-tumbuhan. Besar di tanah Jawa yang kaya dengan jamu-jamuannya, ia tertarik untuk mengekstrak ramuan tradisional menggunakan tanaman obat-obatan yang banyak tumbuh di lingkungan tempat tinggal. Dari ekstrak itu, Syarifudin membuat ramuan dalam bentuk bubuk yang kemudian diberikan dalam kapsul. Bubuk-bubuk hasil tanaman obatnya dipajang di sebuah lemari yang dijejer sepanjang empat meter. Setiap jenis ekstrak tumbuhan diletakkan dalam toples-toples yang berbeda. “Pada dasarnya semua ini (bahan-bahan) adalah jamujamuan, tapi ini lebih spesifik ke obat. Ramuan untuk penyakit tertentu dapat berupa komposisi utama dicampur dengan bahan herbal lain yang berfungsi sebagai antioksidan atau peningkat kekebalan tubuh,” ujar Syarifudin. Menurut pengakuan Syarifudin, dia berangkat ke China untuk mempelajari komposisi kimia tumbuhan. Sebabnya, sebagai seorang pengobat ia harus mengembangkan pengetahuan pencampuran. Dari kemampuannya, ia membuka balai pengobatan herbal tradisional Jawa Enggal Waras 16 tahun lalu. Hingga kini balai pengobatannya sudah memiliki tujuh cabang, yang paling anyar berlokasi di Mega Legenda, Batam Kota. Hingga saat ini, pengobatan-pengobatan tradisional masih menjadi alternatif bagi warga. Sesuai sebutannya ‘alternatif’, metode-metode pengobatan itu baru dilirik ketika pengobatan konvensional modern yang dilakukan dokter sudah mentok. Salah satu yang menjadi penyebab adalah sulitnya menguji metode-metode pengobatan tradisional secara klinis. Menguji klinis kemampuan ramuan herbal saja masih sulit, apalagi menguji metode supranatural. Meski demikian para pengobat tradisional berpikir metode ini seharusnya saling melengkapi dengan pengobatan yang diselenggarakan para dokter. Sinshe Aleng mengatakan, sejumlah dokter di Eropa sudah mulai melirik metode pengobatan China sebagai pelengkap praktiknya. Dalam situs resminya, Asosiasi Pengobatan Tradisional China Eropa (ETCMA) giat mempromosikan penelitian untuk memperoleh pengakuan ilimiah akan keamanan, keabsahan, kegunaan, dan kemanjuran terapi pengobatan tradisional China. (yermia riezky)


fokus

22

p e r i s t i w a

I Gusti Ayu Adhi Aryapatni Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Kepri

Harus Didukung

M

unculnya berbagai macam praktik pengobatan tradisional kerap dipandang sebagian masyarakat sebagai jawaban saat praktik kedokteran tidak mampu menyembuhkan penyakit-penyakit ganas. Obat-obat kimia produksi pabrik dan pembedahan pun belum memberikan ketenangan karena tak ada jaminan penyakit ganas seperti kista, tumor, kanker akan hilang setelah pembedahan atau berkali-kali kemoterapi. Cuci darah yang selama ini dianggap membantu pasien gagal ginjal hanya menambah beban penderita. Bagai oase di padang gurun, pengobatan alternatif seakan menjadi jawaban. Berbagai ramuan herbal dipercaya mampu menyembuhkan kanker sampai ke akarnya. Batu ginjal lenyap setelah rutin mengonsumsi ekstrak tumbuhtumbuhan itu. Benarkah demikian? Apakah benar klaim para pengobat tradisional bahwa herbal yang mereka produksi tidak memberikan efek samping? Batam Pos menghubungi Kepala Badan Pengawas Obat dan

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

F. Wenny C Prihandina/Batam Pos

Bukti Ilmiah


fokus

23

p e r i s t i w a

f. Yermia Riezky/Batam Pos

Beragam herbal tersusun rapi di rak Enggal Waras di komplek pasar Mega Legenda Batam Centre, Kamis (20/2).

batan tradisional terhadap obat tradisional yang digunakan. Untuk perizinan, pembinaan, dan pengawasan pengobatan tradisional adalah kewenangan Dinas Kesehatan kabupaten/kota setempat. Izinnya berupa Surat Terdaftar Pengobat Tradisional (STPT).

Makanan Kepulauan Riau, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni untuk mengetahui aturan dan standar yang harus diketahui masyarakat terkait herbal yang diberikan praktik pengobatan tradisional. Dihubungi tengah minggu lalu, Ary, demikian panggilan Aryapatni, mengatakan ia dan jajaran struktural BPOM Kepri sedang mengikuti acara di Aceh. Batam Pos pun mengirimkan surat elektronik yang berisi sejumlah pertanyaan terkait praktik pengobatan tradisional dan herbal. Sempat terhalang penerbangan yang ditunda Jumat malam pekan lalu, Ary mengirimkan jawabannya menjelang tenggat Majalah Batam Pos, Sabtu siang. Berikut keterangannya:

Balai POM melakukan pengawasan obat tradisional secara rutin, namun pengawasan belum bisa dilaksanakan secara optimal karena keterbatasan SDM.

Bagaimana BPOM melakukan pengawasan terhadap obat-obatan herbal yang diberikan oleh pengobatan tradisional?

Apa standar yang harus dimiliki oleh obatobatan herbal yang diberikan penyelenggara pengobatan tradisional?

Sesuai kewenangan, Badan POM RI mengawasi pengo-

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Seberapa sering BPOM Kepri melakukan pengecekan terhadap obat-obatan yang diberikan balai pengobatan tradisional ke pasien?

Ramuan yang digunakan dalam pengobatan tradision-


fokus

24

p e r i s t i w a

al harus aman, bermutu dan bermanfaat bagi kesehatan, dan diproduksi oleh Industri Obat Tradisonal (IOT) yang sudah terdaftar dan memiliki izin edar atau obat tradisional racikan yang digunakan secara turun temurun.

Banyak ramuan yang diberikan cukup mendapatkan izin dari LP POM Majelis Ulama Indonesia. Apakah itu cukup? Izin produk yang dikeluarkan oleh LP POM MUI hanya untuk kehalalan produk, tidak terkait keamanan, khasiat dan mutu.

Apa yang harus masyarakat waspadai dalam kandungan ramuan herbal yang mereka terima dari balai pengobatan tradisional? Masyarakat harus paham bahwa obat tradisional yang boleh digunakan dari pengobatan tradisonal harus berupa produk obat tradisional yang terdaftar, atau obat tradisional racikan yang digunakan secara turun temurun.

Aturan apa yang mengatur ramuan yang diberikan oleh balai pengobatan tradisional? Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional.

Adakah batasan terkait ramuan yang diberikan oleh balai pengobatan tradisional? Pengobatan tradisional dilarang menggunakan narkotika, psikotropika, obat keras, obat modern, bahan berbahaya serta obat tradisional yang diproduksi IOT yang tidak terdaftar (produk tidak terdaftar), obat tradisional racikan yang bahan bakunya tidak memenuhi persyaratan kesehatan.

Balai pengobatan tradisional kerap menyembunyikan ramuan yang mereka berikan ke pasien, dan hanya memberikan dalam bentuk kapsul. Apakah balai pengobatan tradisional berhak melakukan hal seperti itu seperti merahasiakan jenis ramuannya? Balai Pengobatan hanya bisa memberikan obat tradisional dalam bentuk kapsul yang sudah terdaftar. Balai Pengobatan -sesuai peraturan- tidak boleh memproduksi/membuat obat modern atau kapsul.

Apa sanksi jika penyelenggara pengobatan tradisional melanggar aturan-aturan dalam pemberian obat? Pembinaan dan pengawasan pengobatan tradisional

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Balai POM mengawasi produk yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Sanksi yang diberikan tergantung pelanggaran yang dilakukan, dapat berupa administratif sampai penindakan hukum (pidana).

Misalnya ada penyelenggara pengobatan tradisional yang memiliki ramuan yang mampu mengatasi kanker, apakah itu boleh? Bagaimana uji medisnya? Klaim sebagai anti-kanker harus didukung oleh bukti ilmiah dan hasil penelitian.

Apakah ramuan herbal tidak memiliki efek samping? Jika ada, efek samping apa yang berbahaya bagi tubuh manusia? Obat tradiisonal telah digunakan terus menerus secara turun temurun sehingga efek samping obat tradisional relatif kecil, asal tidak ditambahkan bahan kimia obat, seperti yang sering ditemukan dalam pengawasan Badan POM selama ini.

Benarkah obat-obatan kimia memiliki sifat yang destruktif bagi tubuh meski cepat menyembuhkan? Sementara, apakah ramuan herbal memiliki sifat konstruktif walaupun lebih lama menyembuhkan penyakit? Sifat destruktif dari obat/bahan kimia dan sifat konstruktif dari obat tradisional harus didukung oleh hasil uji/penelitian. (yermia riezky)


karikata

25

Eva Kusuma Sundari

Saya tak tahu alasannya ngasih mobil ke saya. Pokoknya tiba-tiba ada orangnya Wawan datang ke rumah nganterin mobil itu. Saya tidak tahu belinya dimana dan bayarnya pakai uang apa. Saipul Jamil

Kita kan nyanyi atau bekerja. Kita mana tahu itu uang haram apa nggak. Kita kan yang penting dibayar. Kecuali, kita nggak ada kontrak kerja tahu-tahu dikasih, itu baru ada apa-apanya. Artis yang menerima tak bisa dihukum, mereka kan nggak ngerti sumbernya. Ade Irawan

Pemberian mobil itu tentu tidak cuma-cuma. Pasti ada servis yang diberikan kepada yang memberi. Apa pun bentuk servis itu, yang pasti itu hubungan timbal balik. Eva Kusuma Sundari EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Ada tiga relasi antara artis dengan koruptor, yaitu relasi hedonis, relasi profesional, atau relasi legal dari sisi agama. Relasi hedonis, suka-suka saja memberi rumah atau apartemen. Kedua, profesional, dibayar sesuai tarif. Ketiga, legal dari sisi agama. Dia bisa jadi istri siri. Bisa saja dia diberi harta untuk sembunyikan hasil korupsi.


26

sekilas peristiwa

F. Cecep Mulyana/Batam Pos

Dirnarkoba Polda Kepri Kombes Agus Rohmat bersama Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono memberikan keterangan tentang kronologi penangkapan dua tersangka bandar berserta barang bukti ektasi dan sabu-sabu milik jaringan Bripka Nur Jali, Rabu (19/2).

Bisnis Narkoba Polisi Nongsa A

nggota tim buru sergap Polsek Nongsa, Batam, Bripka Nur Jali terancam hukuman mati karena menyimpan 51.097 butir ekstasi dan 3.356 gram sabu-sabu bernilai sekitar Rp 20 miliar di rumahnya di Komplek Taman Hang Tuah Batam Kota. Bripka Nur Jali sudah menjual ekstasi sejak enam bulan lalu dan mendapatkan keuntungan Rp 650 juta dari bisnis haramnya itu. Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri, Kombes Agus Rohmat, pekan lalu, mengatakan kasus tersebut terungkap 12 Februari lalu. Pihaknya mendapatkan informasi tentang penjualan ekstasi dan sabu-sabu dari masyarakat. Setelah ditelusuri, pihaknya menangkap MA yang kedapatan membawa 8 butir ekstasi di dalam kotak rokok di pos sekuriti komplek Perumahan Hang Tuah sekitar pukul 16.45 WIB. Setelah diinterogasi, MA mengaku hanyalah suruhan Nur Jali, anggota polisi. Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri pun langsung menggeledah rumah Nur Jali. Di dalam rumah itu, polisi menemukan satu buah tas dan kardus ukuran besar yang ternyata berisi 51.097 butir ekstasi dan 3.356 gram sabu-sabu. Nur pun langsung diringkus. Agus mengatakan, Nur Jali mendapatkan barang haram itu dari Iwan, warga Malaysia, kini masih buron. Nur Jali berkenalan dengan Iwan sejak 2005 silam. Namun, EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

baru menawarkan menjualkan ekstasi dan sabu Agustus 2013. Iwan menawarkan upah sekali transaksi Rp 50 juta. Tugas Nur Jali hanya menyimpan barang haram itu selama 1 hingga 3 hari di rumahnya. Tergiur dengan pendapatan yang besar, Nur Jali langsung menyetujui permintaan Iwan hingga beberapa kali transaksi. “Agustus lalu I (Iwan, red) menawarkan N (Nur Jali, red) untuk memasukkan barang haram tersebut dengan kode ‘kancing” untuk ekstasi dan ‘sejuk’ untuk sabu. Upahnya pun Rp 50 juta yang membuat tersangka tergiur dan menerima tawaran tersebut hingga 3 kali transaksi,” terangnya. Barang haram tersebut dikirim dari Malaysia ke Batam melalui pelabuhan-pelabuhan rakyat seperti di kawasan pantai Batam Centre, Nongsa dan Batubesar. Tugas Nur Jali hanya menjemput kemudian menyimpan di dalam rumah. Sedangkan untuk mengedarkan tugas MA dan B (buron). Dia menyebutkan, nilai barang bukti ekstasi dan sabusabu itu Rp 20.365.500.000. Dimana untuk harga satu butir pil ekstasi dijual Rp 300 ribu dan 1 gram sabu-sabu Rp 1,5 juta. “Dari barang sitaan ini, kita berhasil menyelamatkan 38 ribu jiwa,” kata Agus. “Tersangka N terancam hukuman mati atau hukuman minimal 6 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar ditambah sepertiganya,” kata Agus. (she)


27

sekilas peristiwa

17 Tahun Bui untuk Rusli M

antan Gubernur Riau Rusli Zainal dituntut hukuman 17 tahun penjara dan denda Rp1 miliar oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan keterlibatannya dalam korupsi kehutanan dan dugaan suap PON XVIII 2012, Kamis pekan lalu. Dalam kasus kehutanan, Rusli diduga menyebabkan negara merugi Rp 256 miliar. Sedangkan dalam kasus PON, Rusli dinilai memerintahkan pemberian suap pada anggota pansus Lapangan Menembak PON Riau senilai Rp 900 juta dan pemberian Rp 9 miliar kepada dua anggota DPR Kahar Muzakkir serta Setya Novanto. Rusli juga dianggap menerima Rp 500 juta dari PT Adhi Karya. ‘’Menuntut terdakwa dengan hukuman 17 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar, dimana jika tidak dibayar maka terdakwa akan dikenai hukuman tambahan enam bulan kurungan,’’ ujar JPU KPK, Riyono SH di depan majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru yang diketuai oleh Bachtiar Sitompul SH. Sebagai hukuman tambahan, JPU juga meminta agar Rusli dicabut hak untuk memilih dan dipilihnya. Jaksa Riyono menilai Rusli melanggar tiga pasal pidana. Pada kasus dugaan korupsi kehutanan, JPU menyebut Rusli melanggar pasal 2 ayat 2 juncto pasal 18 Undang Undang (UU) No 31/1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP juncto pasal 56 ayat 1 KUHP. ‘’Terdakwa melanggar hukum karena mengesahkan BKUPHHKHT (Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman). Pengesahan menyebabkan negara mengalami kerugian Rp 256 miliar akibat penebangan hutan alam,’’ kata JPU. Untuk kasus dugaan suap PON, JPU mengatakan Rusli melanggar pasal 12 huruf A UU No 31/1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. ’’Terdakwa juga melanggar pasal 5 ayat 1 huruf A UU No 31/1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP,’’ tambahnya. JPU memaparkan, dalam dugaan suap PON, Rusli dinilai memerintahkan pemberian suap pada anggota pansus Lapangan Menembak PON Riau senilai Rp 900 juta dan pemberian Rp 9 miliar kepada dua anggota DPR

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

F. defrizal/jawapos

rusli Zainal

Kahar Muzakkir serta Setya Novanto. ’’Terdakwa juga menerima Rp 500 juta dari PT Adhi Karya, untuk mempermudah penambahan anggaran PON Rp 290 miliar dari pusat,’’ paparnya. Eva Nora SH, salah satu anggota tim penasehat hukum Rusli tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menilai tuntutan itu berlebihan. ‘’Kita kecewa. Kita melihat JPU tidak melihat apa yang terjadi di fakta persidangan. Bisa dilihat bahwa tidak ada kerugian negara yang diakibatkan klien kami,’’ ujarnya. (ali/rpg).


28

sekilas peristiwa

F. wenny C Prihandina/Batam Pos

Suasana belajar mengajar di SDN 004 Batuampar, Senin (17/2).

‘’Kelas Malam’’ SD Negeri di Batam

K

arena kekurangan ruang belajar, SD Negeri 004 Batuampar, Batam harus menggelar proses belajar mengajar hingga malam hari, pukul 21.00 WIB. Kegiatan yang tak lazim itu adalah jalan terakhir yang harus ditempuh pihak sekolah untuk mengakali kesulitan yang mereka hadapi. “Mau bagaimana lagi? Kalau tak begitu yang lain tak bisa belajar,” kata Kepala SDN 004 Batuampar, Zainuddin, Senin pekan lalu. SDN 004 Batuampar memiliki 1.049 siswa. Semuanya terbagi dalam 27 rombongan belajar. Setiap rombongan memiliki 40-an siswa. Ini sudah melebihi batas atas penggunaan ruang kelas. Standarnya, satu ruang kelas diisi oleh 36 siswa. “Kadang-kadang, ada satu meja dipakai tiga siswa,” tambahnya. Masalahnya, SDN 004 ini tidak memiliki jumlah ruang kelas yang memadai. Dari setidaknya 27 ruang kelas, ia hanya memiliki 10 kelas. Itupun setelah merombak ruang inklusi, ruang belajar bagi siswa berkebutuhan khusus. Kelak, rumah tinggal guru di sana pun akan dirombak menjadi ruang kelas. Lumayan, ada dua rumah yang bisa dirombak. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Kekurangan ruang kelas ini akhirnya membuat pihak sekolah membagi kegiatan belajar dalam tiga sesi. Itu juga ditambah dengan empat kali pemantapan. Sesi pertama dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir di pukul 12.30 WIB. Sesi kedua akan berakhir pada pukul 17.30 WIB. Dan akan dilanjutkan dengan pemantapan siswa kelas VI dan remidial siswa kelas V hingga pukul 21.00 WIB. Zainuddin mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah cara untuk memantik perhatian pemerintah terhadap sekolah yang ia pimpin. Namun, sayang, pemerintah tak kunjung turun tangan. Padahal, sudah banyak prestasi yang diukir. Pada tahun 2013, misalnya, siswa SDN 004 Batuampar berhasil menyabet juara V dalam Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Brawijaya Malang. Saingannya berjumlah 37.425 siswa dari seluruh SD di Indonesia. SDN 004 Batuampar juga ternyata terpilih menjadi pilot project atau sekolah percontohan untuk kategori bersih dan sehat se-Provinsi Kepulauan Riau sejak tahun 2013. “Sekarang ini kami masih bisa bertahan. Tapi mau sampai kapan? Lama-kelamaan kami pun akan sampai di titik jenuh,” kata Zainuddin lagi. (ceu)


29

kesehatan

n a k Bu

t u n e C t a n e a C s a Bi Editor: R YUSUF HIDAYAT email : majalah@batampos.co.id

Migrain bukan sakit kepala biasa. Ia bisa menyebabkan penderitanya tersiksa sepanjang hari, bahkan hingga pingsan. Yang sudah kronis memerlukan penanganan tiga dokter spesialis sekaligus.

P EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

erasaan tak nyaman menyergap Wiwik Wijayanti berhari-hari. Badannya terasa penat namun ia abaikan karena mengingat pekerjaan yang menumpuk harus cepat ia diselesaikan. Dari pagi hingga sore, bahkan dalam enam hari kerja, Wiwik sering lembur. Kala itu sekitar tahun 2007. Tengah malam ia tak juga bisa memejamkan mata meskipun badannya sudah letih. Migrain yang menyerangnya membuat kepalanya sakit,


30

kesehatan

benda-benda di sekitarnya seolah berputar. Ketika sudah tak tahan lagi ia rebahkan badannya di atas tempat tidur dan tak berdaya. Tangan dan kakinya terasa lemas seperti tak ada tulang. Selang beberapa menit kemudian ia sudah tak ingat apa-apa lagi. Wiwik dilarikan ke rumah sakit. Selama empat hari ia dirawat secara intensif. Jarum suntik ditancapkan ke urat nadinya. “Selama dirawat gak berani buka mata, kalau buka pusing,� kata Wiwik Wijayanti, 38, yang ditemui majalah.batampos.co.id di rumahnya di Perumahan Oma Batam Centre Blok B1/12B, Batam, Kamis (20/2) malam. Kejadian serupa tak hanya sekali dialami koordinator staf di salah satu kantor notaris di bilangan Jodoh, Batam ini. Tahun berikutnya, ia pingsan lagi karena migrain. Kali ini lebih parah, karena saat pingsan bukan di atas tempat tidur, namun saat buang air di toilet. “Saya baru sadar setelah air yang meluap membasahi badan saya,� ungkap ibu dari Kirana Adelia Salsabila, 13, dan Jasmin Suci Dwiyanti, 10, ini. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Selama dirawat gak berani buka mata, kalau buka pusing.


31 Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dirawat selama dua hari. Kini, rasa sakit dari serangan migrain itu masih menghantuinya. “Apalagi kalau mau datang bulan. Migrain itu pasti datang,” tuturnya. Wiwik mengakui ia termasuk orang yang tidak teratur dalam makan dan olah raga. Ia juga mengaku tidak suka mengonsumsi sayuran. “Saya juga tidak suka makan obat atau jamu. Kalau terpaksa harus minum obat saya was-was karena saya alergi obat juga,” Wiwik menjelaskan. Istilah migrain sendiri berasal dari Yunani yakni hemikrania yang artinya rasa sakit di salah satu sisi kepala. Migrain sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno. Pengobatan untuk migrain pada awal 7000 SM cukup ekstrim, yakni tengkorak si pasien dilubangi, yang dikenal dengan istilah trepanasi. William Harvey, seorang dokter di Rumah Sakit St.Bartholomew, London, bahkan merekomendasikan trepanasi sebagai suatu pengobatan untuk migrain pada abad ke-17. Menurut dokter spesialis bedah saraf Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam, dr R Hadi Sirwandanu, SpBS, migrain adalah suatu gangguan sakit kepala baik moderat atau sedang sampai berat yang berhubungan dengan sitem saraf. Sedangkan pencetus migrain, kata dr Hadi, berasal dari jaringan dasar otak di batang otak, dimana ada inti-inti saraf tepi. “Ada beberapa saraf tepi, tapi pada umumnya migrain dikaitkan dengan saraf V (trigeminal) yang fungsinya mensarafi kulit wajah dan kulit kepala,” ujar dr Hadi, Kamis (20/2) di ruang kerjanya. Saraf V terbagi dua, yakni di wajah kiri dan wajah kanan. “Nah, yang khas itu biasanya unilateral atau sebelah saja yang sakit. Namun tidak menutup kemungkinan dua-duanya sakit, tapi kemungkinannya sedikit sekali,” lanjutnya. Saraf V, kata Hadi, merupakan sistem saraf otonom yang menyebarkan ke satu sisi wajah dan kulit kepala. Yang dimaksud dengan sistem otonom di sini pembuluh darah yang mengalir ke kepala dan otak. “Sifatnya berbeda dengan pembuluh darah yang lain,

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

kesehatan


32

Ada beberapa saraf tepi, tapi pada umumnya migrain dikaitkan dengan saraf V (trigeminal) yang fungsinya mensarafi kulit wajah dan kulit kepala. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

nya juga nggak hanya obat analgesik dan bisa melibatkan tiga dokter spesialis lainnya, seperti neurologi, anastesi, dan penyakit dalam,” Hadi menerangkan. ***

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

yakni punya kemampuan untuk menutup dan melebar secara otonom,” jelas Hadi. Di saat melebar pembuluh darah akan menekan saraf V yang menimbulkan rasa nyeri di satu sisi wajah. Begitu pun saat menutup, juga akan menimbulkan rasa nyeri pada satu sisi wajah. “Karena O2 (oksigen) yang dikirim sedikit sehingga menimbulkan sakit kepala,” ucapnya. Hadi menyatakan, perjalanan migrain mempunyai empat fase, yakni fase prodromal, aura, serangan (real headache), dan fase postdromal. Fase prodromal juga dikenal dengan istilah migrain klasik. Gejalanya bisa satu hingga dua hari. “Biasanya pasien mengeluhkan bad mood, serta sensitif terhadap suara dan cahaya. Ini hampir 60 persen diidap pasien dengan migrain,” kata Hadi. Pada fase aura, terjadi gangguan pada penglihatan. Durasinya sekitar 60 menit. Pada fase serangan nyeri akan terasa dari daerah tengkuk sampai satu sisi wajah. Menurut International Headache Society, 30-40 persen penduduk bumi mengalaminya. Dan di fase postdromal, pasien akan lemah. Tangan serta kakinya akan lemas. “Seperti lumpuh tapi nggak lumpuh,” kata Hadi. “Kalau sakit seseorang sudah berulang (empat fase), itu dinamakan migrain yang kronis. Obat-

kesehatan


33

kesehatan kesehatan

51 Persen Faktor Keturunan Menurut spesialis bedah saraf RS Awal Bros Batam, dr R Hadi Sirwandanu, SpBS, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan migrain, di antaranya:

Faktor alergi (obat, makan, debu, dan alergi lainnya). Stres yang kaitannya dengan hormonal, nadi, dan atensi darah. Kelelahan. Rokok/nikotin. Alkohol. Pre menstruasi. Makanan. Sakit gigi (saraf V juga berhubungan dengan gigi). Bagaimana pengobatannya? “Tergantung dari berat ringannya, kronis atau tidak kronisnya migrain serta gejala penyertanya,” jawab Hadi. Yang dimaksud dengan penyertanya, kata Hadi, berupa muntah-muntah atau terjadi gangguan emosional. “Namun jika sedemikian berat, akan diberi obat bius oleh dokter anastesi.”

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Sakit kepala ada beberapa jenis, yakni:

1 2 3

Sakit kepala sinusitis, yaitu sakitnya terpusat di hidung yang menyebar ke wajah. Cluster headache, yaitu nyeri kepala yang terpusat di daerah mata sebelah.

Tension headache, yaitu sakit yang terpusat di bagian dahi. Sakit kepala jenis ini biasa menyerang pada pasien yang stres.

4

Migrain, yakni sakit kepala satu sisi wajah.

Menurut dr Hadi orang yang menderita migrain karena faktor keturunan, persentasenya mencapai 51 persen. Sedangkan 49 persennya karena faktor lingkungan dan spontan. Dan di antara persentase itu, perempuan lah yang paling rentan. “Wanita lebih rentan karena faktor menstruasi,” terang Hadi. Hadi menganjurkan orang yang menderita migrain segera berkonsultasi ke dokter. Pasalnya, dokter akan mencari riwayat penyakit si pasien, setelah itu didiagnosa, baru diberi obat yang tepat. “Sakit kepala itu sama tapi penyebabnya bisa berbeda-beda,” ujarnya. “Pencegahannya olah raga yang rutin, menjaga pola makan, dan istirahat yang cukup,” katanya. (yusuf hidayat)


34

trend

Hijab Syar’i

Sederhana Itu Indah Editor: Fenny Ambaratih

email : majalah@batampos.co.id

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Leonardo da Vinci pernah mengatakan “simplicity is the ultimate sophistication�. Kesederhanaan itu indah. Begitu pula gaya berpakaian muslimah yang sesuai standar. Indah dengan segala kesederhanaannya.


35

trend

Gamis syar’i memang identik dengan warna hitam. Namun jika ingin terlihat sedikit lebih ceria, pilihan jilbab floral warnawarni panjang sepinggang bisa ditambahkan. Tapi tetap syar’i, sekaligus anggun.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


36

trend

Warna lembut selalu membuat orang terlihat muda. Jika diaplikasikan pada pakaian Anda, tentunya membuat perpaduan yang harmonis. Jilbab sepinggang tidak terkesan terlalu kuno dengan tambahan bahan renda dan bunga korsase.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


37

Bunga bagaikan sebuah ikon dari sifat feminitas. Gamis floral ini terlihat sangat cantik tanpa pemakaian cutting yang berlebihan. Pakailah jilbab dengan warna polos sehingga tidak terkesan terlalu ramai. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

trend

Fotografer: Iman Wahyudi Model : Yuni dan Karin Busana : Butik Al Raffi


38

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

trend


39

trend

Tips Berhijab Syar’i Banyak muslimah yang tidak bisa membedakan antara pakaian muslimah syar’i dengan yang bukan. Berikut ciri-ciri busana syar’i : 1. Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. 2. Bahan yang digunakan tidak tipis atau transparan sehingga tidak menampakkan pakaian dalam atau bentuk tubuh. 3. Lebar dan longgar tidak menyerupai lekuk tubuh. 4. Pakaian tidak menyolok mata.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


40

kutubkhanah

Oleh: Aswandi Syahri

Sampul depan Majalah al-Imam edisi perdana 23 Juli 1906 dengan perkataan al-Imam dalam huruf jawi dan menggunakan huruf besar, lengkap dengan misinya sebagai majalah, pelajaran, pengajaran, perkhabaran.

Gelombang pembaharuan Islam, pemikiran-pemikiran anti-kolonial dari Timur Tengah yang dipelopori oleh Jamaludin al-Afgani dan kemudian dilanjutkan oleh Syekh Muhammad Abduh serta Muhammad Rasyid Ridha pada penghujung abad ke-19, akhirnya sampai juga ke Nusantara. Salah satu saluran pentingnya adalah Majalah al-Imam. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


41

kutubkhanah

Halaman pertama edisi perdana Majalah al-Imam lengkap dengan logo dan mottonya.

A

Penubuhan dan Edisi Perdana

l-Imam (dari bahasa Arab yang bermakna ‘Pemimpin’ dalam bahasa Melayu) ditubuhkan di Singapura. Edisi perdananya juga muncul di Singapura pada 1 Jumadil Akhir 1324 Hijriah, bersamaan dengan 23 Juli 1906 Miladiah. Menurut Abdul Aziz Mat Ton dalam disertasinya yang kemudian dterbitkan dengan judul Politik al-Imam (2001), majalah ini ditubuhkan oleh sejumlah cerdikcendekia dan usahawan muda yang ketika itu “agak was-was mendakwa diri mereka itu sebagai orang Melayu”- karena mereka bukan anak watan Melayu di bandar dagang EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Singapura. Di antara anak muda yang mempunyai kesadaran yang sama itu pernah belajar dan sangat terpengaruh pemikiran-pemikiran islah (pembaruan) Islam yang dicetuskan oleh Muhammad Abduh dan Sayid Muhammad Rasyid Rida di Mesir. Mereka yang tercerahkan itu adalah Syekh Muhammad Salim al-Kalili, Syek Muhammad Thahir Jalaluddin al-Azhari, Sayid Syekh al-Hadi, dan Haji Abbas Muhammad Taha. Edisi perdana Majalah al-Imam dicetak oleh Mathba’ah Melayu di Tanjung Pagar, Singapura. Ukurannya hanya 22, 5 x 16,3 cm dan terdiri dari 42 halaman. Seperti dicantumkan pada sampul depan edisi perdananya, majalah ini terbit pada setiap tanggal 1 bulan Arab atau tahun Hijriah, “dikeluarkan di Singapura pada tiap-tiap sehari bulan ‘Arab”. Bertindak sebagai mudir atau pemimpin dan sekaligus pemiliknya sebagaimana dicatat dalam Strait Settlements Government Gazetes adalah Syekh Muhammad Salim al-Kalili, yang juga seorang usahawan di Singapura. Menurut Muhammad Sarim bin Haji Mustajab (1979), Syekh Muhammad Salim al-Kalili bersama Raja Ali Kelana dari Riau Pulau Penyengat adalah penyandang dana utama di awal penerbitan Majalah al-Imam hingga menjelang reorganisasi pengurusnya


42

kutubkhanah

Penjelasan tentang tujuan dan maksud penubuhan majalah al-Imam.

pada 1908. Sejak edisi perdananya, majalah ini tidak hanya diedarkan di Straits Settlement (Negeri-Negeri Selat) seperti Singapura, Pulau Pinang, Melaka, dan negeri-negeri di Semenanjung, tapi juga pada beberapa kota di Hindia Belanda. Dari 37 perwakilan Majalah al-Imam, hanya 15 perwakilan berada di Semenanjung Malaya dan 22 sisanya berada di beberapa kota di Hindia Belanda (Indonesia). Di Hindia Belanda, majalah yang oplahnya pada tahun 1906 sebanyak 5.000 eksemplar ini mempunyai perwakilan yang tersebar dari Ulele di Aceh hingga Surabaya. Khusus untuk Kepulauan Riau-Lingga, perwakilannya berada di Pulau Penyengat dan dipimpin oleh Yang Mulia Raja Hitam bin Raja Haji Hasan, cucu Raja Ali Haji yang juga tokoh perlawanan anti-kolonial. Di Negeri-Negeri Selat dan Semenanjung, biaya langganannya dalam setahun adalah $ 2.40, dan dijual seharga 25 sen per-eksemplar. Sementara itu di Hindia Belanda, harga berlangganan untuk satu tahun adalah 8.50 rupiah. Pada tahun 1908, majalah ini memulai sajarah barunya EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

dalam perjalanan sebagai sebuah majalah ‘komersial’. Sebuah perusahaan ditubuhkan dan didaftarkan pada lembaga berwenang di Negeri-Negeri Selat (Singapura) dengan nama Al-Imam Printing Co.Ltd, yang beralamat di nomor 17 dan 18 Weld Road, Singapura. Sebagai sebuah majalah bulanan, al-Imam hanya mampu bertahan dari tahun 1906 hingga 1908. Edisi perdana Majalah al-Imam yang menjadi acuan laman kutubkhanah minggu ini adalah sebuah eksemplar yang ditemukan di Pulau Tambelan pada tahun 2006.

Majalah Kaum Pembaharu Isi majalah ini dicetak secara tipografi (sistem percetakan menggunakan huruf timah yang disusun sedemikian rupa) dan menggunakan huruf jawi atau huruf Arab Melayu. Sejak edisi perdana, majalah ini telah menggunakan logo dan motto dengan perkataan al-Imam yang dicetak tebal menggunakan huruf besar. Pada bagian atas perkataan al-Imam itu tercantum ayat 12 surat Yasin. Pada bagian bawahnya tercantum pula ayat 27 surat al-


43

kutubkhanah

Furqan. Kedua ayat ini merupakan motto al-Imam sebagai majalah kaum pembaharu. Abdul Aziz Mat Ton, menafsirkan bahwa format dan kandungan isi logo tersebut mengandungi makna para pendiri al-Imam ingin menegaskan bahwa Majalah alImam menekankan kepemimpinan dan dicanangkan sesuai dengan ajaran al-Qur’an. Logo ini menggambarkan cita-cita al-Imam sebagai motor pembaharuan dan kemajuan kaum Muslim melalui lapangan politik dan pendidikan yang berlandaskan Islam. William R. Roff menggolongkan al-Imam sebagai penyimpangan yang radikal dalam lapangan penerbitan pers Melayu. Karena berbeda dari penerbitan pers Melayu sebelumnya, ia tidak hanya kental kadar intelektualnya tapi juga telah menyemaikan benih-benih pemikiran tentang bagaimana seharusnya orang Melayu-Islam berhadapan dengan perubahan sosial ekonomi yang cepat.

Majalah Islamiyah Pertama Dalam ‘pengantarnya’ yang dimuat pada bagian belakang sampul majalah ini, Syekh Muhammad Thahir, sebagai salah seorang editornya, menegaskan bahwa al-Imam adalah majalah islamiyah pertama di ‘rantau

Sebuah perkhabaran (berita) tentang Islam dan Jepang

Daftar nama tempat dan ‘kepala’ perwakilan al-Imam di Hindia Belanda, Negeri-Negeri Selat, dan Semenajung.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


44 Melayu’. “Al-Imam ialah majalah Islamiyah yang pertama dikeluarkan di sebelah kita di sini. Terhias di dalamnya nasihat dan perlajaran dan pengajaran yang memberi faedah‌â€? Penegasan Syekh Muhammad Thahir itu sejalan dengan misi alImam sebagai majalah, pelajaran, pengajaran, perkhabaran, yang ditulis dengan huruf yang cukup besar pada sampul depannya. Menurut Abu Bakar Hazamam dalam bukunya Al-Imam Its Role In Malay Society 1906-1908 (1991), al-Imam bukanlah pers berbahasa Melayu pertama diterbitkan di Malaya yang ketika itu juga mencakup Singapura. Kehadirannya telah jauh didahului oleh surat kabar mingguan Jawi Peranakan yang juga terbit di Singapura sekitar 1876. Namun demikian, Menurut Abu Bakar Hamzah, lebih dari pers berbahasa Melayu lainnya, kehadiran Majalah al-Imam mempunyai arti yang sangat penting. Ia meninggalkan kesan dan pengaruh yang sangat berarti bagi masyarakat Muslim berbahasa Melayu di rantau ini. Di lain pihak, dalam perspektif yang lain, William R. Roff dalam edisi terjemahan buku yang terkenal, Nasionalisme Melayu (2004), menempatkan Majalah al-Imam sebagai salah satu wahana bagi munculnya apa yang ia sebut sebagai Nasionalisme Melayu di rantau ini. Kelahiran Majalah al-Imam, banyak dipengaruhi oleh Majalah al-Manar yang diterbitkan oleh gerakan pembaharuan Islam di Mesir. Sebaliknya, kehadiran alImam mengilhami pula lahirnya Majalah al-Munir, sebuah majalah kaum pembaharu yang diterbitkan di Padang, Sumatera Barat. ***

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

kutubkhanah

Syekh Muhammad Thahir Jalaluddin al-Azhari dari Minangkabau, salah seorang editor, pengarang, dan direktur Majalah al-Imam sejak 1906 hingga 1908.


45

Uang KuasaI

matabola

Sepak Bola Indonesia Oleh: Ade Adran Syahlan

“Tahun lalu saja keuangan PSSI surplus 10 miliar rupiah. Ini adalah hal yang luar biasa. Hak siar menjadi salah satu penyumbangnya.� Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PSSI.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


46

matabola

T

ahun lalu itu, 2013, saya juga untung. Bisa menyaksikan Indonesia Super League (ISL) atau biasa kita sebut Liga Super Indonesia (LSI). Untungnya apa? Nonton dengan aman di Anteve atau TV One tanpa diacak. Seperti yang sudah berkali-kali ditulis kolom ini, tentu saja yang paling saya tunggu, nonton PSPS Pekanbaru, tim kesayangan saya. Untung saya nonton itu pun tetap diliputi kesedihan. PSPS tersungkur, dan tahun ini harus degradasi ke Divisi Utama. Sama dengan PSPS yang turun kasta, cara nonton ISL tahun 2014 ini pun turun kelas. Sejak digelar 1 Februari, tak satu pun pertandingan saya nikmati dengan nyaman kualitas gambarnya. Malah, ada yang sama sekali tak bisa ditonton. Kalau tak gambar komentator yang mematung, semut pun bertebaran di layar monitor tv. Ya, sejak hak siar beralih ke MNC Group (RCTI, Global TV, MNC TV), tv rumah saya teracak. Mungkin rumah Anda juga ya? Jaringan tv kabel, Barelang Vision, yang biasanya pintar mengakali siaran tv yang diacak, seakan tak berkutik. Yang Global dan MNC TV bisa mereka cari cara, meski gambarnya kurang jelas. Tapi kalau RCTI, sama sekali tak bisa. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


47

matabola Saya pun menelepon langsung ke bosnya jaringan tv kabel khusus Tiban, lokasi rumah saya, pada Minggu 16 Februari, dimana ada match day, Persib Bandung versus Semen Padang. Jawabannya,”Itu dari RCTI-nya diacak pak. Tapi saya usahakanlah.” Hingga skor akhir 1-2 untuk Semen Padang saya ketahui via Twitter, gambar lapangan hijau Stadion Jalak Harupat pun tak sedikit pun terlihat. Saat tulisan ini hendak dibuat, Jumat 21 Februari 2014 pukul 10.15 WIB, jawaban sang bos tv kabel itu pun memberi janji yang nyaris sama:”Hari ini akan saya suruh anak buah saya pak.’’ Istri saya sering ngomel, jika saya sudah menelepon tv kabel. Katanya, bisa jadi, hanya saya sendiri di Tiban dan seluruh Batam yang mau-maunya menelpon untuk urusan sepak bola. Apalagi sepak bola Indonesia. “Kayaknya tak ada yang peduli selain awak tu, mau diacak atau tidak.” Saya kira, tak benar istri saya kali ini. Buktinya, di Facebook dan Twitter banyak yang berkomen keluh kesah soal MNC Group mengacak tayangan live ISL. Tidak seperti tahun lalu, ketika Anteve dan TV One menguasainya. Malah, pengecam keras acak mengacak itu mengakibatkan untuk tidak memilih partai politik tertentu di Pemilu nanti. Karena sang pemilik MNC Group adalah calon wakil presiden. Bicara hak siar ISL ini, memang tak bisa dikaitkan dengan konglomerat dan penguasa negeri ini. Selama 10 tahun yang sebenarnya memegang hak siar adalah BV Sports. Singkatan dari Bakrie Viva. Tahun 2013 lalu, BV menjualnya ke Viva Group yakni Anteve dan TV One, yang nota bene juga satu grup. Alias ada nama Aburizal Bakrie (ARB), Ketua Umum Golkar. Tahun 2014 ini, BV menjual hak siar itu ke MNC Group dan K-Vision. Bagi kita di Kepri, kebanyakan tentu saja yang MNC Group bisa dapat sinyalnya. Nah, MNC Group itu milik HT alias Hary Tanusudibyo yang telah memproklamirkan diri jadi Wakil Presiden dari Partai Hanura. HT juga memiliki tv berbayar Indovision. Maka, saat Indovision diacak juga saat RCTI, Global dan MNC TV menayangkan ISL pada 1 Februari 2014, muncullah gebrakan sejuta tweet menolak acak-mengacak itu. Akhirnya muncullah penjelasan resmi akun Twitter resmi RCTI @

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

OfficialRCTI yang berbunyi sebagai berikut: - Untuk diketahui bersama bahwa pemegang hak siar #ISL2014 adalah BVSports, dan RCTI hanya membeli hak siar untuk “Free To Air” saja. - “Free To Air” yaitu penonton dapat menyaksikan melalui antena rumah. #ISL2014 - Namun mulai besok (2 Februari), siaran langsung #ISL2014 dapat juga disaksikan melalui antena parabola Indovision. TV di rumah saya tetap diacak, karena saya tak langganan Indovision. Namun, tv kabel, istilah orang Batam. Ada yang menganjurkan pakai antena rumah. Saya obrak-abrik gudang mencari antena yang dipakai saat Piala Dunia 2010 lalu, dapat. Tetapi, berpeluh keringat saya menggeser kanan kiri, atas bawah, tetap tak dapat siarannya. Mungkin antenanya sudah kuno. Yang saya lakukan kini hanyalah, seperti yang saya tulis dia atas, menelepon sang bos tv kabel. Setelah sebelumnya, saya termasuk yang menyetujui kecaman diacak itu lewat Facebook dan Twitter. Selebihnya, saya tinggal menunggu dan merenungkan: Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Jerman dan Liga Italia bisa saya tonton dengan mudah. Bahkan ada liga itu disiarkan juga oleh MNC Group. Kok, liga negara sendiri, tak bisa? Atau saya menunggu pada Maret 2014 saja ya? Ketika ISL bisa dilihat secara live melalui handphone? Hemm, hape saya rasanya tak mampu, karena juga kuno. Beginilah cara uang berkuasa. Uang yang akan membuat Djohar Arifin dan La Nyala (Ketua Harian) serta Djoko Driyono (Sekjen) akan ketawa-ketiwi. Karena sudah diyakini, laba PSSI 2014 akan melebihi Rp10 miliar. ***


48

otomotif Trail

VX

II

Trail VX II di CV Divine Indonesia

Motor Garang untukJiwa Petualang

Editor: Iman Wachyudi email : majalah@batampos.co.id

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Motor did dahkan p jangnya m proporsio


49

desain ramping untuk memupengguna bermanuver. Jok panmembuat dudukan terasa lebih onal dengan bentuk tubuh.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

otomotif Trail

VX

II


50

B

agi Anda yang mencintai petualangan, melewati medan berat penuh lubang dan berlumpur, ada baiknya mencoba motor Trail VX II produksi pabrikan lokal Viar Indonesia. Mengendarai trail ini Anda akan merasakan sensasi yang menantang jiwa petualang Anda. Victor Adi Surya, mekanik di CV Divine Motor, dealer resmi produk Viar Indonesia, mengatakan Trail VX II

Trail

VX

II

150 CC sudah tersedia di showroom-nya yang terletak di Ruko Mega Indah Blok A No.1 Seipanas. Ia pun mempersilakan para pencinta motor trail untuk datang dan merasakan sensasi petualangan bersama motor yang siap melahap segala medan tersebut. “Kalau ingin mencoba datang saja, agar lebih tahu kelebihan dari Trail VX II 150 CC,� kata Victor, Kamis (20/2) pekan lalu.

Foto-Foto : Iman Wachyudi/Batam Pos

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

otomotif


51

Varian terbaru VIAR ini didesain khusus untuk medan yang menantang. Dengan mesin tangguh 150 CC EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

otomotif Trail

VX

II


52

Motor trail ini, kata Victor, memang cukup diminati masyarakat. Karena memiliki keunggulan yang terletak pada tipe suspensi depan dengan model upside down dan tipe suspensi belakang dengan model monoshock unitrack system. Tidak hanya itu, Trail VX II 150 CC ini juga dilengkapi dengan ban model Swallow Stream Tubles dengan ukuran 110X80-17 dengan velg 2,50 X 17 inci pada ban belakang sedangkan pada ban depan dengan model Swallow Stream Tubles ukuran 90X80-17 dengan ukuran velg 1,60X 17 yang akan membuat Anda semakin percaya diri melewati segala rintangan dengan medan yang berat. “Untuk bannya sudah kita ganti dengan ban yang lebih besar biar tampil lebih garang lagi,� ujar Victor Motor didesain dengan stang panjang agar memudahkan untuk selap selip di jalanan offroad. Trail VX II memiliki jok panjang yang membuat dudukan terasa lebih proporsional dengan bentuk tubuh. Komposisi kelengkapan lainnya, seperti motor offroad lain juga tertanam pada Trail VX II ini. Hal itu terlihat dari dua batang penahan mesin di bagian depan dan spakbor menempel di segitiga stang. Knalpot dibuat

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

otomotif Trail

VX

II


53

otomotif Trail

VX

II

lebih tinggi agar terhindar dari benturan. Penarik tuas rem belakang terlihat berada di atasnya. Sekilas tampilan VIAR VX dari segi pewarnaan sangat aktraktif, mencerminkan motor trail yang kuat dan tangguh. Dibalut dengan jok dan tangki yang sporty, instrumen panel yang informatif dan suspensi yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Varian terbaru VIAR ini didesain khusus untuk medan yang menantang. Dengan mesin tangguh 150 CC, knalpot trail standar Euro 2. “Kemampuannya tidak hanya di jalan rusak atau bergelombang tapi mampu di jalan raya umum. Dengan postur bodi motor yang tinggi dan ramping mudah untuk bermanuver,� jelasnya. ***

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


54

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

otomotif Trail

VX

II


55

tourism where & out

Restoran Buffet Sari Bumbu

JAMUAN MAKAN BAK RAjA DAN RATU Editor: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

Jika Anda sedang banyak duit dan ingin menghamburkannya untuk urusan perut, tidak ada salahnya sesekali pergi ke restoran buffet pada saat makan siang. Di sini Anda bisa memakan semua hidangan dengan hanya sekali bayar saja.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


tourism

56

where & out

Foto-foto : Iman Wachyudi/Batam Pos

M

akan sampai puas? Siapa yang tidak mau. Apalagi dengan sajian lengkap dari berbagai daerah Nusantara. “All you can eat�, kalimat tersebut sangat menarik bagi para pengunjung yang gemar bertualang makanan. Makan di restoran bermenu buffet jadi kesukaan banyak orang. Tinggal pilih mau menu apa, bisa diambil sepuas hati. Dan tentu saja, tidak usah memikirkan jumlah tagihan karena sekali bayar, untuk semua makanan. Salah satu restoran buffet yang mungkin akrab di Kota Batam adalah restoran Sari Bumbu di Batam Center. Restoran yang terletak di seberang Hotel Harmoni One ini menyediakan menu buffet dari

pagi hingga malam. Penampakan restoran ini dari luar mungkin terlihat biasa saja. Didominasi oleh warna coklat teduh dengan jendela-jendela kaca yang besar. Di dalamnya terdapat susunan meja bundar dengan kursi-kursi tertata rapi. Terkesan agak formal. “Sarapan dimulai dari jam 7 hingga jam 10 pagi. Tarif yang dikenakan Rp 25 ribu perorang saja,� ujar Syarif, staf marketing Sari Bumbu. Menu-menu yang disajikan antara lain lontong medan, nasi goreng, mie goreng, mie ayam, bubur ayam. Tidak ketinggalan camilan seperti bakwan, vegetable tempura, kerupuk, buah dan aneka minuman seperti teh, kopi, sirup jeruk, dan sebagainya. Tarif yang dipasang tidak terlalu mahal dibandingkan buffet

Penampakan restoran ini dari luar mungkin terlihat biasa saja. Didominasi oleh warna coklat teduh dengan jendela-jendela kaca yang besar. Di dalamnya terdapat susunan meja bundar dengan kursi-kursi tertata rapi.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


57

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

tourism where & out


58

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

tourism where & out


tourism

59

where & out

pada saat makan siang dan malam. Hal ini dikarenakan menu yang disediakan tidak seberat dan sebanyak kedua jam makan tersebut. “Kami merupakan restoran buffet pertama di Batam yang menyediakan menu sarapan,” kata Syarif. Menurutnya belum ada restoran mana pun kecuali Sari Bumbu yang bisa memberikan sarapan ala jamuan buffet di pagi hari. Untuk hidangan makan siang, pihak restoran mengeluarkan hingga puluhan menu. Tarif yang dikenakan adalah sekitar Rp60 ribu/ orang. Jamuan buffet makan siang dimulai dari jam 11 hingga jam 2 siang. Menu yang dihidangkan antara lain Sup Tomyam, ikan Asam Manis, Sup Kimchi, Ikan Nestum dan aneka masakan tradisional lainnya. Selain itu juga tersedia makanan ala barat seperti beef blackpepper, macaroni bolognaise, dan banyak lagi. “Untuk makan siang kami menyediakan tujuh main

course, aneka dessert, buah-buahan dan berbagai minuman,” terang Syarif. Hasilnya, makanan berlimpah di meja-meja hidang. Semua boleh diambil. Para tamu seolah sedang dijamu bak raja dan ratu. Restoran berkapasitas 300 orang ini seakan tidak pernah sepi. Para turis yang tergabung dalam grup rombongan tur datang silih berganti. Setiap yang datang langsung bisa duduk dan memilih makanan yang disukai di piring masing-masing. Inilah kelebihan restorant buffet, Anda tidak perlu repot-repot menunggu sampai makanan jadi. Di sini, makanan yang dihidangkan langsung siap untuk diambil dan disantap. Untuk hidangan buffet makan malam, pihak restoran hanya menyediakannya tergantung request alias permintaan. “Kami baru bisa menyediakannya dinner jika yang request minimal 25 orang,” kata Syarif. ***

Menu yang dihidangkan antara lain Sup Tomyam, ikan Asam Manis, Sup Kimchi, Ikan Nestum dan aneka masakan tradisional lainnya. Selain itu juga tersedia makanan ala barat seperti beef blackpepper, macaroni bolognaise.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


60

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

statistika


61

history

Simbol Kejayaan Indonesia di Angkasa PT Dirgantara Indonesia (DI) adalah industri pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan milik Pemerintah Indonesia ini didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000. EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. DI juga menjadi sub-kontraktor untuk industriindustri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. DI pernah mempunyai karyawan sampai 16 ribu orang. Karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia, DI melakukan rasionalisasi karyawannya hingga menjadi sekitar 4.000 orang.


62

history

P

ada awal hingga pertengahan tahun 2000an DI mulai menunjukkan kebangkitannya kembali, banyak pesanan dari luar negeri seperti Thailand, Malaysia, Brunei, Korea, Filipina dan lain-lain. Berikut sejarah perjalanan PT DI dirangkum dari berbagai sumber:

Sebelum Masa Kemerdekaan 1914 - Lembaga penguji penerbangan yang bertugas dalam pengkajian kinerja pesawat untuk pengoperasian di daerah tropis dibangun di Surabaya, Jawa Timur.

1930 Dibentuk seksi produksi pesawat terbang yang menghasilkan pesawat Canadian Avro-AL, sebuah pesawat yang bodinya terbuat dari kayu lokal. Untuk selanjutnya fasilitas produksi seksi ini dipindahkan ke Lapangan Udara Andir (sekarang Bandara Husein Sastranegara). Pada periode tersebut penerbangan cukup banyak diminati dengan adanya beberapa pesawat yang dibuat oleh perorangan.

F. net

Nurtanio Pringgoadisurjo

1937 Atas permintaan seorang pengusaha lokal, beberapa pemuda Indonesia yang dipimpin oleh Tossin membuat pesawat terbang di sebuah bengkel yang terletak di Jalan Pasirkaliki, Bandung. Mereka menamai pesawat buatannya dengan nama PK. KKH. Pesawat ini pernah mengejutkan dunia penerbangan karena telah menunjukkan kemampuannya untuk terbang ke Belanda dan daratan Chine vice versa. Sebelumnya, sekitar tahun 1922, Indonesia bahkan telah terlibat dalam modifikasi pesawat di sebuah rumah pribadi di Jalan Cikapundung, Bandung.

1938 Atas permintaan LW. Walraven dan MV. Patist, pesawat PK. KKH didesain ulang menjadi pesawat yang lebih kecil dan diproduksi di sebuah bengkel yang berlokasi di Jalan Kebon Kawung, Bandung.

Setelah Kemerdekaan Indonesia 1946 Biro Perencanaan dan Konstruksi didirikan oleh TRIAngkatan Udara Indonesia (sekarang TNI-AU).

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Wiweko Supono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan Sumarsono, mensponsori sebuah lokakarya khusus yang didirikan di Magetan, dekat Madiun, Jawa Timur. Mereka membuat pesawat ringan NWG-1 (pesawat layang). - Enam unit pesawat diproduksi dan digunakan untuk mengembangkan kepentingan penerbangan Indonesia dan pada saat yang sama memperkenalkan dunia penerbangan untuk calon pilot yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan penerbangan di India.

1948 Mereka berhasil membuat mesin pesawat pertama, yang merupakan modifikasi dari mesin Harley Davidson, WEL-X. Mesin ini dirancang oleh Wiweko Supono. Pesawat buatan mereka dikenal dengan nama RI-X. Pada era ini ditandai dengan munculnya sejumlah klub aeromodelling. Tapi mereka terpaksa menghentikan kegiatan ini dikarenakan timbulnya pemberontakan komunis di Madiun dan agresi Belanda. Pada periode ini kegiatan penerbangan di Indonesia


63

history lebih ditekankan sebagai bagian dari revolusi fisik untuk pertahanan negara. Pada masa ini juga lahir pesawatpesawat yang dimodifikasi untuk misi tempur.

Setelah Agresi Belanda Berakhir 1953 Kegiatan sebelumnya dilanjutkan kembali dan dilembagakan menjadi Seksi Percobaan yang memiliki 15 orang anggota. Seksi Percobaan berada di bawah pengawasan Komando Depot Perawatan Teknik Udara, dipimpin oleh Mayor Udara Nurtanio Pringgoadisurjo di lapangan udara Andir (Bandar Udara Husein Sastranegara), Bandung.

1 Agustus 1954 Berdasarkan desain Nurtanio, seksi ini berhasil menerbangkan prototipe pesawat ‘Si Kumbang’. Sebuah pesawat terbang yang keseluruhan konstruksinya dibuat dari bahan logam dengan kapasitas satu orang. Pesawat ini diproduksi sebanyak tiga unit.

1958

1960 - 1964 Untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang industri penerbangan, Nurtanio dan tiga orang Indonesia lainnya dikirim ke Far Eastern Air Transport Incorporated (FEATI) Filipina, salah satu universitas penerbangan pertama di Asia. Setelah menyelesaikan studinya, mereka kembali ke Bandung dan bekerja untuk LAPIP (Lembaga Persiapan Industri Penerbangan).

Agustus 1960 Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) dibentuk.

16 Desember 1961 LAPIP diresmikan, dan bertugas mempersiapkan pendirian industri penerbangan dengan kemampuan untuk mendukung kegiatan penerbangan nasional di Indonesia. LAPIP menandatangani perjanjian kerjasama dengan CEKOP, industri pesawat terbang Polandia, untuk membangun industri pesawat terbang di Indonesia. Kontrak ini meliputi pembangunan fasilitas manufaktur pesawat terbang, pelatihan SDM.

Prototipe pesawat latih “Belalang 89” berhasil diterbangkan. Pesawat ini diproduksi sebanyak 5 unit dan dimanfaatkan melatih calon pilot pada Akademi Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat.

LAPIP berhasil memproduksi pesawat di bawah lisensi yang bernama PZL-104 Wilga yang kemudian dikenal sebagai Gelatik. Pesawat Gelatik diproduksi hingga 44 unit digunakan untuk mendukung kegiatan pertanian, transportasi ringan dan aero-club.

Pesawat olah raga “Kunang 25” diterbangkan. Tujuan dari pembuatan pesawat ini adalah untuk memotivasi generasi muda di Indonesia agar tertarik dalam bidang pembuatan pesawat.

1962 Teknik Penerbangan ITB dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden.

F. net

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Si Kumbang


64

history Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie adalah perintis dari bagian penerbangan ini. Kedua tokoh ini termasuk dalam Overseas Student Scholarship Program. Pada awal 1958, melalui program ini, sejumlah mahasiswa Indonesia dikirim ke luar negeri (Eropa dan Amerika Serikat). Sementara itu beberapa usaha lain dalam merintis pendirian industri pesawat terbang juga telah dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia, BJ Habibie, dari tahun 1964 hingga 1970-an.

1965 Melalui Keputusan Presiden, KOPELAPIP (Komando Pelaksana Industri Pesawat Terbang) atau Eksekutif Komando Persiapan Industri Penerbangan dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari didirikan.

Maret 1966 Nurtanio meninggal dunia saat pengujian pesawat terbang. Untuk menghargai kontribusinya yang berharga terhadap pengembangan penerbangan di Tanah Air, KOPELAPIP dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari kemudian digabung menjadi LIPNUR (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio). Dalam pengembangan selanjutnya LIPNUR menghasilkan pesawat latih dasar yang disebut LT-200. Dan lembaga ini difungsikan untuk purna jual-jasa, pemeliharaan, serta perbaikan dan overhaul pesawat terbang.

1970 Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie), lulusan Aachen Technical High Learning, Aircraft Construction Department, dan kemudian bekerja di MBB (Masserschmitt Bolkow Blohm), industri pesawat

F. net

Presiden kedua RI Soeharto didampingi Menristek EDISI 49, Minggu Iv februari 2014 BJ Habibie meresmikan pesawat buatan PT DI.


65

history terbang di Jerman sejak tahun 1965, memutuskan untuk mulai merintis mempersiapkan tenaga terampil dengan kualifikasi tinggi untuk industri pesawat terbang masa depan di Indonesia. Habibie membentuk tm seukarela yang dikirim ke Jerman untuk mulai bekerja dan belajar ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penerbangan di HFB/MBB, dimana Habibie bekerja, untuk melaksanakan perencanaan awal mereka.

Desember 1973 Ibnu Sutowo bertemu dengan Habibie di Dusseldorf, Jerman, dia memberikan penjelasan kepada Habibie tentang rencana pendirian industri pesawat terbang di Indonesia. Hasil dari pertemuan tersebut adalah penunjukan Habibie sebagai penasihat utama Pertamina, dan ia diminta untuk segera kembali ke Indonesia.

26 Januari 1974 Habibie dipanggil oleh Presiden Soeharto. Pada pertemuan tersebut Habibie diangkat sebagai penasihat presiden bidang teknologi.

September 1974 ATTP menandatangani perjanjian dasar kerjasama lisensi dengan MBB Jerman dan CASA Spanyol untuk produksi helikopter BO-105 dan pesawat sayap tetap NC-212.

April 1976 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tanggal 5 April 1976, penyusunan industri pesawat terbang dibuat. Melalui peraturan ini semua penyediaan aset, fasilitas dan potensi adalah akumulasi dari aset Divisi ATTP milik Pertamina yang telah disiapkan untuk pendirian industri pesawat terbang dengan aset LIPNUR, Angkatan Udara Indonesia, sebagai modal dasar bagi industri pesawat terbang.

- Pertemuan-pertemuan ini melahirkan ATTP (Advanced Technology & Teknologi Penerbangan Pertamina) Divisi yang menjadi tonggak untuk pembentukan BPPT dan bagian dari IPTN.

F. net

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Gedung Kantor PT DI.


66

history 26 April 1976

2012

Berdasarkan Akte Notaris Nomor 15 di Jakarta, PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio secara resmi didirikan dengan Dr BJ. Habibie sebagai Direktur Utama.

Dirgantara Indonesia berhasil mengirimkan empat pesawat CN235 pesanan Korea Selatan. Selain itu DI juga sedang berusaha menyelesaikan tiga pesawat CN235 pesanan TNI AL, dan 24 Heli Super Puma dari EUROCOPTER.

Agustus 1976 Ketika sarana fisik industri ini selesai, Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang ini.

11 Oktober 1985 PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio berganti nama menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN.

24 Agustus 2000 Seiring dengan perkembangan berikutnya, nama IPTN diubah menjadi PT Dirgantara Indonesia (DI) yang diresmikan di Bandung oleh Alm. KH. Abdurrahman Wahid yang waktu itu menjabat Presiden Republik Indonesia.

2000-an DI mulai menunjukkan kebangkitannya kembali, banyak pesanan dari luar negeri seperti Thailand, Malaysia, Brunei, Korea, Filipina dan lain-lain.

4 September 2007 Karena dinilai tidak mampu membayar utang berupa kompensasi dan manfaat pensiun dan jaminan hari tua kepada mantan karyawannya, DI dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta.

24 Oktober 2007 Keputusan pailit tersebut dibatalkan.

F. net

Pesawat CN-235 buatan PT DI digunakan untuk pesawat militer dan kepresiden di beberapa negara.

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

PT DI tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. DI juga menjadi sub-kontraktor untuk industriindustri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. Selain itu, DI juga sedang menjajaki membangun pesawat C295 (CN235 versi jumbo) dan N219, serta kerja sama dengan Korea Selatan dalam membangun pesawat tempur siluman KFX. ***


67

creatrep creativity & entrepreneur

Tundra Laksamana Pemilik Foto Galeri Studio

Editor: Iman Wachyudi email : majalah@batampos.co.id

Dulu Juru Foto Kini Pemilik Studio EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Ia selalu melihat peluang usaha dan menangkapnya, sekecil apa pun. Berkat kegigihannya, mantan pewarta foto ini kini punya foto galeri studio.


68

creatrep creativity & entrepreneur

B

isnis yang berawal dari hobi. Memulai dengan memotret teman-teman hingga datang tawaran dari orang lain. Hasilnya, setiap pekan Tundra Laksamana mendapat permintaan untuk memotret pelanggan baru tanpa meninggalkan pekerjaannya sebagai pewarta foto di salah satu media terbitan Batam. “Waktu itu sekitar tahun 2006 saya mulai memotret resepsi pernikahan teman, atau anak teman yang dikhitan. Ya, niatnya untuk membantu teman-teman. Namun lama kelamaan mulai dari tetangga ataupun saudara teman saya yang pernah saya potret, meminta saya untuk memotret acara mereka,” ujar Tundra, saat ditemui di studionya, pekan lalu. Ayah dua anak itu pun terus belajar dengan menekuni dunia fotografi. Tidak hanya terpaku pada foto jurnalistik yang sudah membesarkan namanya, namun juga mempelajari bidang fotografi lainnya. Dari sinilah ia menjadikan fotografi sebagai salah satu sumber penghasilan. Hingga pada tahun 2008 ia mendapatkan proyek yang nilainya cukup besar, untuk memotret ratusan karyawan dari salah satu perusahaan BUMN di Batam. Dari order BUMN itu, ia nekat mengutang untuk membeli lampu studio “Biar fotonya bagus dan tidak mengecewakan pelanggan, saya nekat ngutang untuk beli lampu studio,” ujar

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

suami dari Razimah ini lantas tertawa Sejak itu ia mulai berpikir untuk memiliki studio standar bridal. “Banyak tawaran untuk memotret. Saya mulai terpikir untuk membuat studio standar bridal. Lantas saya menjual rumah lalu mencari tempat buat studio,” ujar ayah dari Jannatul Fairus dan Arkan Abqari itu. Berkat kemauannya yang keras, kini Tundra telah memiliki foto galeri studio di Pesona Boulevard Town House E/002-Batam Centre. Hasilnya hampir setiap hari ia selalu mendapat proyek pemotretan dan meraup omset yang lumayan besar setiap bulannya. ‘’Semua saya tangani sendiri, mulai dari memilih konsep untuk pelanggan sampai proses editing. Ini saya lakukan karena tidak ingin menyia-nyiakan kepercayaan


69

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

creatrep creativity & entrepreneur


creatrep

70

creativity & entrepreneur

pelanggan,� ujar pria yang kerap menang dalam beragam event lomba foto itu. Tundra mengatakan, ia selalu berusaha dan harus bisa memvisualisasikan keinginan pelanggan dan harus memiliki konsep yang beda dengan studio-studio lainnya. “Motret itu mudah tapi konsep itu yang susah. Sekarang ini sedang tren wedding foto jurnal yang menceritakan proses pernikahan dari akad nikah sampai resepsi

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

dengan konsep foto jurnalistik yang menekankan pada momen dan ekspresi seseorang. Di sini kita harus bisa merekam setiap momen dan ekspresi dari mereka,� ujar Tundra. Menurut Tundra, kesuksesan yang dicapai karena adanya kemauan keras, ada rasa ingin tahu dan memiliki. Selama mencari, artinya terus berusaha, katanya, pasti dapat. Karena rasa ingin tahunya itu, ia terus belajar.***


71 Deklarasi sebagai Lesbian

A

ktris Ellen Page, yang pernah masuk nominasi Oscar untuk perannya di film Juno, mengaku sebagai lesbian dalam sebuah konferensi remaja gay di Las Vegas, Amerika Serikat, Jumat pekan lalu. “Saya lelah bersembunyi,” kata aktris berusia 26 tahun itu dalam pidato yang mendapat sambutan meriah dari hadirin konferensi “Time to Thrive” yang disponsori oleh Human Rights Campaign. “Saya di sini hari ini karena saya gay. Dan karena...mungkin saya bisa membuat perbedaan,” katanya. “Untuk membantu orang lain memiliki waktu yang lebih berarti dan penuh harapan. Selain itu, bagi saya, saya merasakan ini sebagai kewajiban pribadi dan tanggung jawab sosial,” lanjut dia seperti dilansir kantor berita Reuters. Page, yang pada 2007 berperan sebagai remaja hamil dalam film Juno, juga berperan dalam film Inception, To Rome with Love dan X -Men: The Last Stand. Dia juga bermain dalam film Freeheld, sebuah drama tentang detektif polisi yang sakit parah dan berjuang untuk medapatkan pensiun untuk kekasih lesbiannya. Dalam pernyataannya, Page mengaku menderita selama bertahun-tahun karena dia takut menyatakan orientasi seksualnya. “Semangat saya jatuh, kesehatan mental saya terganggu, dan hubungan sosial saya terganggu,” ujarnya. “Dan saya berdiri di sini hari ini, dengan kalian semua, di bagian yang lain dari rasa sakit itu.” Kelompok advokasi lesbian, gay, biseksual, dan transgender Human Rights Campaign mengunggah video Page di situsnya dan mengucapkan selamat kepada Page setelah keluar dari “perjalanan yang sangat personal dan sulit”. Dalam pidatonya, Page juga memuji orang-orang yang telah bersikap serupa seperti atlet Michael Sam, yang mengumumkan dirinya gay pada Februari ini. (antara)

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

gadagadu gak ada angin gak ada ujan


gadagadu

72

gak ada angin gak ada ujan

M

emiliki dua orang anak berjenis kelamin perempuan tetap membuat Indra Bekti tak lepas dari rasa syukur. Ia pun siap memberikan yang terbaik bagi kedua anaknya yaitu, Dafania Sahira Indrabekti dan Amabell Eleanor Indrabekti. Pendidikan menjadi hal yang diprioritaskan presenter Ceriwis tersebut. Apalagi ia memiliki keinginan agar anaknya bisa menjadi seorang wanita pengusaha di masa depannya. “Tentunya kita siapin planning untuk sekolahnya walaupun masih kecil, pendidikan di masa depan seperti apa, mereka dua kita lihat bakatnya seperti apa,” kata Indra di Jakarta, pekan lalu. “Tapi aku ingin mereka jadi businesswomen, aku pengen dia jadi entrepreneur yang punya perusahaan,” tuturnya. Indra tak berharap anaknya menjadi artis selamanya. Kalau pun nantinya sang anak memiliki ketertarikan di dunia hiburan, ia berharap kedua anaknya bisa seperti dirinya yang menekuni dunia bisnis. “Kalau tiba jadi artis ya boleh-boleh aja. Ya kayak aku dululah. Jadi artis dulu baru punya perusahaan,” tandasnya. (merdeka.com) EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Ingin Anak Jadi Pengusaha Indra Bekti


gadagadu

73

gak ada angin gak ada ujan

H

ampir 3 tahun kehidupan cinta artis Eva Longoria tak pernah jauh dari pria lebih muda alias “berondong.” Selama itu pula, wanita cantik 38 tahun ini sudah tiga kali menggaet berondong, mulai bintang reality show “Ready For Love” Ernesto Arguello yang berumur 34 tahun. Ada juga pebasket NBA New York Jets Mark Sanchez sampai Eduardo Cruz, adik aktris Spanyol, Penelope Cruz. Sanchez maupun Eduardo umurnya baru 28 tahun. Namun kegemaran bekas bintang serial TV “Desperate Housewives ini kabarnya akan berhenti setelah dia mendapat pria lebih baik. Tak hanya karena umurnya lebih tua 45 tahun, gandengan baru Eva yang bernama Jose Antonio Baston jauh lebih mapan. Baston tercatat sebagai salah satu bos Univison Communication, perusahaan media berbahasa Spanyol yang cukup berpengaruh di Amerika Serikat. “Eva sudah puas bersenang-senang dengan pacar mudanya. Dan sekarang dia serius dengan Jose,” ucap sumber laman femalefirst, pekan lalu. Petualangan cinta Eva dengan berondong disebutkan sebagai balas dendam setelah perkawinannya dengan pebasket Tony Parker gagal di tahun 2011 lalu. Sekarang setelah bertemu Jose, Eva ingin menunjukkan pada dunia jika dia tak hanya cantik dan hebat dalam berakting, tapi juga mampu berkiprah di dunia politik Amerika. (jpnn)

Digaet BosMedia Eva Longoria

EDISI 49, Minggu Iv februari 2014


74

Sudah Lelah Jadi Terkenal

S

etelah berkali-kali membintangi film, Robert Pattinson nampaknya sudah lelah menjadi public figure dunia. Kali ini, ia tertantang untuk mencoba bekerja di balik layar. Pemain Twilight ini mengaku risih dengan berjutajuta fans yang begitu mengaguminya. Dulu, kepopuleran sering menjadi alasan Robert bertengkar dengan Kristen Stewart. Sekarang hal tersebut ternyata masih menjadi masalah baginya. “Robert ingin mencoba hal yang benar-benar baru baginya. Bahkan, ia ingin masuk sekolah teater dan belajar caranya bekerja di balik layar,� ungkap salah satu sumber. Disebutkan dalam Showbizspy, Robert sering berbincang-bincang dengan para pembuat film. Dalam pembicaraan tersebut, ia mengaku ingin menjadi sutradara suatu hari nanti. “Robert benar-benar sudah tidak tahan menjadi orang terkenal, meski ia sangat menyukai pekerjaannya. Selama ia masih jadi idola, maka hubungan cintanya akan tetap berakhir seperti kisahnya dengan Kristen,� papar sumber tersebut. (jpnn)

gadagadu gak ada angin gak ada ujan


75 Diterbitkan Oleh: PT Sijori Interbintana Pers www.majalah.batampos.co.id Pemimpin umum / general manager: Candra Ibrahim Pemimpin Redaksi: Muhammad Iqbal Redaktur Pelaksana: Yusuf Hidayat, Poniman Sipahutar (Desain) Redaktur/Editor: Hasanul Safri, Yermia Riezki, Feni Ambaratih, Herry Dingin Sembiring Iman Wachyudi (Fotografer), Tonny Richardo (Desain) Redaktur senior : Ade Adran Syahlan Lisya Anggraini sekretaris redaksi : Ummy Kalsum

Chairman Rida K Liamsi CEO Makmur Direktur Utama Marganas Nainggolan Wakil Dirut Socrates Pemimpin Perusahaan Herman Mangundap manager iklan Dewi Febsuri

mpos.co.id ta a b h la ja a m : k o o faceb

twitter: @majalahBP s.co.id email: majalah@batampo EDISI 49, Minggu Iv februari 2014

Alamat Redaksi, Pemasaran, Iklan dan EO: Gedung Graha Pena Batam, Lantai 2, telepon :(0778) 460000 (hunting), Fax (0778) 462162 dan (0778) 465111 Batam Center, Batam. Perwakilan Pekanbaru: Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang KM 10,5 Telpon (0761) 64634 Fax (0761) 64638. Perwakilan Jakarta: Gedung Indopos Lt. 6 Jl. Kebayoran 12 Jakarta Selatan, Telp. 021 - 53699560, 021-5333046. Perwakilan Tanjungpinang: Jalan Pramuka 3. Telepon (0771) 27714, 27715. Perwakilan Tanjungbalai Karimun: Jalan A Yani, Sungai Lakam, Telpon (0777) 323686, Fax (0777) 323685. Rekening PT. Sijori Interbintana Pers, NISP;090.010.011377, BPD Riau Cabang Batam Ac.00701.13.0044560.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.