51 - Dag Dig Dug Jantung Caleg

Page 1

1

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


2 35

Siapa yang tidak menyukai tubuh ideal? Banyak cara untuk mendapatkannya. Salah satunya adalah dengan teknik tanam benang.

Gada-gadu

67

Semenjak debut tahun 2007 silam dengan lagu Into the New World, member Girls Generation memang hampir tak pernah tampil dengan dancer pria di atas panggung. Ini akan menjadi yang pertama selama enam tahun mereka berkarya di musik K-Pop.

Tourism

52

Tidak banyak restoran vegetarian di kota ini. Dengan mengusung konsep ‘good food, good life’, Irenzhu Restoran menambah semarak kampanye hidup sehat dengan mengonsumsi masakan vegetarian

Kesehatan

27

Kasus salah diagnosa kerap terjadi. Akibatnya bisa fatal. Dokter dan rumah sakit menyebutkan salah satu penyebabnya karena pasien tidak terbuka. Pasien kerap menuding justru dokter tak kompeten.

indeks

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Kutubkhanah

38

Syair kenang-kenangan, syair peringatan (gelegenheidgedicht), adalah salah satu genre karya sastra Melayu yang popular di Hindia Belanda hingga akhir abad ke-19.

Creatrep

65

Be Ci Meng dulu menjual santan kelapa di pasar tradisional, kini ia ‘naik kelas’ menjadi pengusaha perhotelan. Bagaimana kisahnya?

History

58

Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk berdiam di sekitarnya. Letusan sejumlah gunung berapi di Indonesia mempengaruhi iklim bumi.

Otomotif

46

Ingin kendaraan Anda ditangani oleh mekanik jujur dan berpengalaman? Jika iya, datanglah ke bengkel Vimos Motor.

edisi 51, minggu II - Maret 2014

Desain Cover : Poniman

Trend


3

statistika

Sumber: therichest.com Illustrasi by: Toejoeh EDISI 51, Minggu II MARET 2014


4

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

jendela

p e r i s t i w a


5

jendela

p e r i s t i w a

Festival Cahaya Sekelompok pengunjung berpose dengan Wayne Garrett and Caitlind Brown of Canada Light Installation “CLOUD� saat konferensi pers festival i Light Marina Bay di Singapura, Kamis, 6 Maret 2014. Sebanyak dua puluh delapan kelompok seniman lokal dan internasional ambil bagian dalam festival seni dua tahunan ini, yang akan berlangsung dari Jumat, 7 Februari hingga 30 Maret 2014 di sepanjang Marina Bay. EDISI 51, Minggu II MARET 2014 F. Edgar Su/REUTERS


jendela

6

p e r i s t i w a

A B M A S

RIO

Peserta parade dari sekolah Samba Unidos da Tijuca beraksi menghibur sepanjang jalan saat perayaan karnaval di Sambadrome di Rio de Janeiro, Selasa, 4 Maret 2014. Parade yang rutin diadakan setiap tahun ini banyak menyedot wisatawan mancanegara dari seluruh dunia untuk datang ke Brasil.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


7

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

jendela

p e r i s t i w a

F. Nelson Antoine/AP Photo


8

f. Teguh Prihatna/Riau Pos

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

jendela

p e r i s t i w a

Kabut Asap Foto bawah, kabut asap dengan jarak pandang kurang lebih 500 meter di Sungai Siak dengan latar belakang Jembatan Siak III, Senin, 24 Februari 2014. Foto atas, pemotor melintasi kabut asap yang menyelimuti Jalan Riau Ujung, Rabu (26/6/2013). Sudah beberapa pekan Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa daerah di Provinsi Riau. Asap dari Riau ini juga menyebar ke daerah sekitarnya termasuk Batam, bahkan sampai ke Singapura dan Malaysia.

f. DEFIZAL/Riau Pos/JPNN


jendela

9

p e r i s t i w a

Kian PADAT Wilayah Penuin, Nagoya, dan Jodoh, Batam terlihat semakin padat dengan bangunan permukiman dan usaha seperti hotel dan apartemen, Senin, 3 Maret 2014. Sebagai kota Industri yang berada di beranda Indonesia bagian Barat, pembangunan fisiknya kian pesat termasuk pertumbuhan penduduknya dari tahun ke tahun.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

F Wijaya Satria/Batam Pos


fokus

10

p e r i s t i w a

F. MUHAMMAD IDHAM AMA/FAJAR/JPNN

Petugas menyusun stiker sosialisasi Pemilu 2014, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan, Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Senin (13/1/2014). Sosialisasi dengan memberikan selebaran dan himbauan langsung mengenai Pemilu tersebut bertujuan sebagai sarana penyadaran kepada warga untuk terlibat langsung dalam Pemilu 2014.

M

s i a g en

i t a p m i S

e m i T y r u j n di I Editor

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

R.

co.id

mpos. lah@bata

aja

email : m

: Yermia

gal g n i t mum leg U n a h Pemili lagi. Para ca n a n sebula mengumpulk anb ngebut an sebanyak- k i dukung Indikasi polit m. . u yaknya n mulai terci u uang p


fokus

11

D

p e r i s t i w a

ari ruas-ruas selokan di perumahan Baloi Mas Asri, Lubukbaja, Batam, asap mengepul ke permukaan. Aromanya tajam menusuk lubang penciuman. Ketebalannya menutupi pandangan siapa saja yang melintas di sana, Rabu siang pekan lalu. Kepulan berasal dari mesin fogging yang dipanggul seorang lelaki berkaos kuning, dengan gambar pohon beringin tercetak di bagian dadanya. Di depan kompleks perumahan, tak jauh dari lokasi pengasapan, terparkir beberapa kendaraan dengan stiker didominasi warna kuning berlambang Partai Golkar. Seraut wajah pria keturunan Tionghoa terpampang di stiker itu. Tertera nama Hendra Asman, calon anggota legislatif daerah pemilihan Kota Batam 2 dari Partai Golkar. Dari balik kepulan asap, tampak bayangan beberapa orang berjalan menuju lokasi Batam Pos berdiri. Hendra Asman satu di antaranya. “Kami sudah melakukan ini selama tiga minggu terakhir, setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Hari Minggu bisa, tapi itu khusus saja,” kata Hendra. Metode pengasapan ini dipilih Hendra pada satu bulan menjelang hari-H Pemilihan Umum 2014. Cara ini menurut dia efektif karena saat mereka melakukan pengasapan, banyak warga yang akhirnya keluar rumah menyaksikan apa yang terjadi. Dari situ Hendra mulai berinteraksi dengan warga kompleks di dapilnya. Di samping tim sukses, Hendra juga ditemani oleh warga yang mengundang dia melakukan pengasapan. Ada saja warga kompleks yang berjalan bersama Hendra selama pengasapan di perumahan itu berlangsung. Mereka jugalah yang giat mengenalkan Hendra kepada masyarakat kompleks. “Sekarang sudah bukan saatnya lagi mengampanyekan siapa itu Hendra. Yang perlu saya lakukan adalah turun langsung ke lapangan, melihat persoalan masyarakat, dan mengumpulkan persoalan mereka,” terang dia. Bagaimana Hendra mendapatkan informasi di mana saja daerah yang membutuhkan? Menurut dia, itu merupakan hasil tuaian dari upayanya mencitrakan diri selama masa-masa awal kampanye, hampir dua tahun yang lalu. Keponakan politisi Partai Golkar Kota Batam, Asmin Patros, ini di masa-masa awal sosialisasi kerap mendatangi kedai-kedai kopi di Batam. Ia memilih lokasi

itu karena di Batam ini, kedai-kedai kopi jadi lokasi bertemunya warga dari berbagai kalangan. Aneka obrolan pun terlontar dari mulut para pengunjungnya. Terutama hal-hal yang berbau sosial dan politik, jelas topik paling laris jadi bahan orolan. Peluang itu yang disambar Hendra. Sejak pagi dia sudah bergerak ke kedai kopi menyapa warga. Terkadang ia menyambar pembicaraan orang di kedai kopi yang dianggap menarik dan ada peluang bagi dia menyampaikan gagasannya. “Tapi sekarang, itu bukan yang utama. Saya bertindak karena aksi ini lebih nyata. Masyarakat kita menilai dari apa yang kita kerjakan, dan mereka juga mau didengar aspirasinya,” terang Hendra. Meski demikian, Hendra mengungkapkan, agenda ngopi bareng masyarakat kerap ia sisipkan. “Terutama di malam hari, kami ngobrol dengan tokoh-tokoh masyarakat,” ujar dia. “Kami mendekati tokoh masyarakat karena merekalah yang banyak didengar oleh warganya.” Fogging dan ngopi, paling tidak itulah dua agenda Hendra satu bulan menuju Pemilu. Bagi Hendra, masa ini adalah masa yang krusial. “Kalau dalam sepakbola, ini sudah injury time. Semua caleg berlomba-lomba merebut simpati warga,” terang dia. Rencana yang ada dalam benak Hendra, dia akan melakukan pengasapan hingga akhir masa kampanye nanti. Apalagi, kondisi alam saat ini ‘mendukung’ aksi tersebut. Apa pasal? Sudah dua bulan lebih hujan tak mengguyur Kota Batam. Padahal, selama ini Batam dikenal sebagai daerah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Hujan ataupun kemarau jarang berlangsung lama. “Tidak ada musim di Batam,” begitu selorohan sebagian warga yang sudah lama di Batam jika orang baru menanyakan soal cuaca. Kemarau panjang yang melanda Batam membuat aliran air di saluran pembuangan tidak bergerak. Air yang menggenang menjadi sarang yang nyaman bagi nyamuk, khususnya penular penyakit demam berdarah: aedes aegypti. Itulah makanya, fogging pada masa sekarang bukan pekerjaan yang sia-sia. Hendra bukan satu-satunya caleg yang mimilih fogging untuk mensosialisasikan dirinya. Caleg lain, misal-

Tapi sekarang, itu bukan yang utama. Saya bertindak karena aksi ini lebih nyata. Masyarakat kita menilai dari apa yang kita kerjakan, dan mereka juga mau didengar aspirasinya

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


12

fokus p e r i s t i w a

Foto-foto : Dalil Harahap/Batam Pos

Sejumlah Petugas Satpol PP, KPU Kota Batam dan Panwaslu Kota Batam bekerja sama dengan istansi terkait melakukan penertiban baliho caleg yang ada di Kota Batam, Sabtu (28/9/2013).

nya incumbent Helmi Hemilton juga memilih metode pengasapan untuk mengusir nyamuk dan membunuh jentik di lingkungan dapilnya. Di samping itu, sejumlah caleg dan parpol lain turun mengambil simpati masyarakat melalui kegiatan gotong royong atau kerennya disebut goro. Banyaknya caleg yang melakukan pengasapan membuat Hendra harus menemukan cara lain untuk belanja masalah di warga yang dikunjunginya. Dia memiliki semacam call centre agar warga yang ingin lingkungannya di-fogging bisa menghubungi Hendra. Selain itu, Hendra juga mendekati warga lewat panganan kecil usai pengasapan. Seperti Rabu sore itu, usai pengasapan, satu anggota Hendra membawa kotak putih besar. Saat dibuka, tampaklah mangkuk-mangkuk kecil es krim. “Saya ada teman yang pandai membuat es krim dan keripik. Jadi begitu selesai penyemprotan kami ajak warga makan es krim atau kerupuk untuk mengumpulkan aspirasi mereka dan menyampaikan gagasan kami,� terang dia. Belanja masalah warga melalui kegiatan kesehatan memang jadi salah satu pilihan para caleg menghadapi pemilu, terutama di masa-masa mendekati akhir masa sosialisasi. Namun, jika banyak caleg yang bersosialisasi dengan warga melalui pengasapan atau gotong royong, caleg Partai Demokrat Allib Murniman justru mengada-

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


13 kan senam massal di dapilnya. Setiap minggu, Allib senam bersama puluhan hingga ratusan warga. Biasanya ia senam bersama calon anggota DPD RI dari Kepri Muhammad Nabil. Fokusnya di empat kecamatan Batuampar, Lubukbaja, Batam Kota, dan Bengkong. Sampai pekan lalu, Allib sudah mengadakan kegiatan senam sebanyak tujuh kali, semuanya setiap hari Minggu. Lokasi senam yang berpindah-pindah setiap pekan membuat Allib bisa berkenalan dengan warga. Interaksi itu bisa berlangsung selama lebih dari dua jam. Menurut Allib, kegiatan itu cukup untuk membuat dia tahu apa persoalan yang dihadapi warga. “Dari situ saya bisa tahu persoalan yang dihadapi warga. Misalnya pendidikan atau masalah kesehatan. Lewat komunikasi itulah saya mengajukan diri menjadi bagian dari komunitas mereka,� ungkap Allib. Membangun komunikasi jelas jadi satu hal yang penting bagi para caleg. Kemunculan mereka di masyarakat sedikit banyak dapat menjawab pertanyaan warga terkait siapa caleg itu. Obrolan langsung membuat interaksi masyarakat dengan warga lebih terbangun, ketimbang sosialisasi satu arah menggunakan media-media visual seperti baliho, poster atau spanduk, yang kini semakin banyak bertebaran dan menjenuhkan pemandangan. Bagi Allib, selain belanja masalah, pendidikan dan peningkatan kesadaran politik warga juga masuk agenda sosialisasinya. Ajakan untuk tidak golput demi kemajuan Batam pun dia suarakan. Termasuk soal di hari pencoblosan nanti. “Saya tekankan ke masyarakat untuk tetap berpikir rasional. Memilih caleg-caleg yang memang bisa menjawab tuntutan mereka. Jangan hanya tergiur dengan tawaran uang. Masak nasib mereka selama lima tahun dihargai dengan uang Rp 200 ribu,� terang Allib. Pertarungan di Dapil Kepulauan Riau 5 yang ketat membuat Allib membangun simpul-simpul pendukung di tiap kecamatan hingga kelurahan. Tim itulah yang membantu mensosialisasikan figur mantan wartawan itu kepada masyarakat. Mereka juga yang memberi informasi di lokasi mana saja Allib perlu mengadakan senam bersama. Masih di bidang kesehatan, Allib juga mengadakan pengobatan gratis massal di kecamatan-kecamatan yang menjadi dapilnya selama masa kampanye terbuka sejak 16 Maret 2014. Masing-masing sekali di tiap kecamatan. Selain sektor kesehatan, Allib juga berupaya merebut simpati melalui sisi budaya. Dia mengaku sudah lima kali mengadakan wayang kulit yang berlangsung malam hari. ***

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

fokus p e r i s t i w a

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Sejumlah foto calon legislatif dari berbagai partai politik yang berdomisili seputar Legenda Malaka membuat baliho bersama yang diletakkan di gerbang Perumahan Legenda Malaka, Jumat (7/3).


14 Tidak semua caleg berupaya mengambil simpati warga melalui kegiatan-kegiatan kesehatan. Ada juga yang berupaya menjaga komunitas yang telah dibangun bertahun-tahun lalu. Hal itu dilakukan Uba Ingan Sigalingging, caleg Partai Hanura yang bertarung di dapil Batam II. Sebagai aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak), ia sering melakukan pendampingan pada masyarakat miskin di beberapa lokasi di Batam Kota dan Lubukbaja. Kegiatan yang ber-

fokus p e r i s t i w a

tidaknya pemilu. Misalnya, bagaimana warga menuntut akses terhadap wakil-wakil rakyat yang telah mereka pilih dan duduk di kursi parlemen. Uba mengatakan, selama ini akses itu sangat tertutup. Warga miskin bahkan tidak tahu dan tidak memiliki keberanian untuk mengakses anggota Dewan. Satu kali Uba mengajak masyarakat menghubungi anggota Dewan yang dulu mereka pilih saat pemilu. Ia menyediakan ponselnya yang di dalamnya sudah ada nomor 45 anggota DPRD Kota Batam. Lama menunggu, tidak ada warga di komunitas itu yang berani menghubungi anggota Dewan. Uba menyayangkan sulitnya masyarakat miskin mendapat

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Pepohonan yang ada di tempat-tempat strategis menjadi sasaran alat peraga kampanye para caleg, yang bisa menyebabkan pohon tersebut rusak. Tampak alat peraga calegdipaku ke pohon di Legenda Malaka, Jumat (7/3).

langsung bertahun-tahun ini tentu membuat sosok Uba dan gagasannya telah dikenal masyarakat dampingannya. Hanya saja, Uba mengaku tidak memanfaatkan kondisi pendampingan yang dilakukan organisasinya itu sebagai lumbung suara saat pemilu. “Saya baru terbuka menjadi caleg di masyarakat dalam dua bulan belakangan, meski baliho sudah lama terpasang,” terang dia. “Kadang saya baru mengaku ketika dalam pendampingan ada warga yang bertanya: kok bapak enggak maju nyaleg?” kata Uba. Langkah itu dilakukan Uba sebagai bentuk kampanye politik yang menurut dia berbeda dengan kampanye pemilu. “Kampanye politik itu sebagai bentuk pendidikan politik, sedangkan kampanye pemilu itu untuk mendapatkan suara,” Uba menjelaskan. Muara kampanye politik adalah kesadaran berpolitik warga. Kesadaran ini harus dimiliki warga baik ada atau

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

akses ke wakil rakyat. Padahal selama ini warga itu kerap jadi jualan dalam pemilu. Mereka juga sering diidentikkan dengan pragmatisme. “Ini salah satu tantangan terberat. Mereka selama ini tidak mendapatkan pendidikan politik. Termasuk masalah politik uang. Warga harus diingatkan soal rasionalisasi uang,” kata Uba. Bagaimana caranya? Seperti yang dilakukan Allib Murniman, Uba meminta agar warga tidak menggadaikan nasibnya lima tahun ke depan untuk beberapa lembar uang Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu. Misalnya dari serangan fajar warga mendapat Rp 200 ribu. Jika dibagi dengan jumlah hari selama lima tahun diperoleh per


fokus

15

p e r i s t i w a

F. Cecep Mulyana/Batam Pos

Gubernur Kepri HM sani menyampaikan sambutan sekaligus membuka rapat pimpinan TNI-Polri dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu di Hotel Pacifik, kamis (23/1).

Seperti yang dilakukan Allib Murniman, Uba meminta agar warga tidak menggadaikan nasibnya lima tahun ke depan untuk beberapa lembar uang Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu. Misalnya dari serangan fajar warga mendapat Rp 200 ribu. harinya Rp 109. Uba kemudian menanyakan, apakah sesuai nasib mereka setiap hari dengan Rp 109? Dari situ warga sadar bahwa politik uang hanya merugikan mereka. Karena, misalnya, untuk uang saku anak saja mereka harus mengeluarkan Rp 3.000 per hari. “Maka kadang saya katakan kepada warga, kalau mau politik uang harga mereka minimal Rp 5,4 juta. Itu baru cukup untuk uang saku anak selama lima tahun,” kata Uba terkekeh. Namun menurut dia, seharusnya bukan itu tuntutan warga. Lewat kampanye politik yang ia lakukan, Uba mengajak warga untuk memilih dan menerima konsekuensi hasil pilihan itu.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Menurut dia, di masa-masa akhir sosialisasi ini, ia perlu mempercepat konsolidasi sosial dan menuangkan gagasannya di kelompok atau basisnya. “Kelompok itu yang bisa menerima ide dan juga agenda kami saat ini serta jika nanti saya bisa masuk ke Dewan,” ungkap Uba. Jika Uba saat ini lebih banyak berkonsolidasi dengan masyarakat marginal, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Batam, Jamsir, tengah mengkhususkan diri dengan persoalan sosial di lingkungan galangan kapal di Tanjunguncang. Sebagai salah satu pelaku usaha di kawasan itu, Jamsir cukup banyak menginventaris persoalan terkait usaha galangan kapal. “Selama sepuluh tahun saya di shipyard, banyak pemilih yang bekerja di industri itu. Jadi lebih mudah saya mendekati mereka,” kata Jamsir. Dalam sosialisasinya Jamsir mengaku banyak mengedepankan persoalan regulasi ketenagakerjaan. Misalnya, masalah subkontrak yang selama ini selalu jadi masalah dalam ketenagakerjaan di Batam. “Kami ingin membenahi persoalan upah mereka (pekerja subkon),” kata Jamsir. Di samping itu, dia juga berupaya mendorong perusahaan galangan kapal banyak menggunakan orang-orang lokal di sekitar lingkungan mereka. Di luar sosialisasi dalam lingkungan industri galangan kapal, Jamsir yang bertarung di Dapil V di wilayah Batuaji, Belakangpadang, dan Sekupang, seperti caleg lain juga melakukan sosialisasi ke berbagai elemen warga. Namun ia tidak melakukan hal yang khusus. “Yang jelas saya turba, turun ke bawah,” kata dia. “Normatif saja ke komunitas keagamaan, karang taruna, dan


16 tokoh masyarakat.” Sama seperti Jamsir, caleg Partai Demokrat di Dapil I Suyatni mengaku tidak melakukan sesuatu yang khusus menjelang akhir masa sosialisasi. Seperti kebanyakan caleg, ia turun ke warga. “Saya lebih baik pendekatan manual, menemui unsur komunitas dan tokoh-tokoh masyarakat,” kata Suyatni. Suyatni turun ke berbagai komunitas di Kecamatan Bengkong dan Batuampar. Mulai dari kelompok ibuibu pengajian hingga komunitas pemuda. Menurutnya, pendekatan itu memberikan dampak. Salah satunya ia diterima menjadi bapak angkat beberapa komunitas pemuda di Bengkong. Persamuhan itu diisi dengan makan dan ngobrol bareng. “Saya memberikan pencerahan soal pemilu pada mereka.” Hasilnya, “Mereka meminta agar bisa menempelkan gambar saya di lingkungan mereka.” Suyatni mengaku tidak memberikan janji jika ia mendapatkan kursi dalam pemilu nanti. Pasalnya dia belum tahu akan ditempatkan di komisi apa jika terpilih. “Yang penting formatnya, saya bisa melihat, mendengar, dan merasakan apa yang menjadi aspirasi warga,” kata dia. F. Cecep Mulyana/Batam Pos

Gubernur Kepri HM Sani foto bersama dengan Kapolda Kepri, bawaslu, KPU Kepri dan sejumlah Ketua DPD partai peserta pemilu pada acara penandatangan kesepakatan pemilu damai di Hotel Planet Holiday, Kamis (13/2).

*** Satu bulan jelang waktu pemberian suara jelas membuat para caleg tidak tenang. Banyaknya caleg dalam satu dapil yang memperebutkan jumlah kursi yang terbatas mendorong mereka ngebut selama masa injury time ini. Apalagi jika para caleg sudah menggelontorkan dana selama kompetisi ini. “Perkiraan saya uang Rp 30 juta sudah bisa menutupi ongkos sosialisasi, ternyata meleset jauh,” kata Uba Sigalingging. Menurut dia, perkiraan dana meleset jauh

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

fokus p e r i s t i w a

karena masa sosialisasi caleg yang lama, hampir dua tahun. Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Batam, Suryadi Prabu, mengungkapkan peluang kecurangan sangat terbuka jelang hari-H pemilu. Suara dibeli dengan memberikan uang, barang, sembako, atau janji. Selain itu, serangan fajar yang mendatangi warga pada hari pemilihan akan sangat mungkin terjadi. Suara pemilih sangat berharga bagi para caleg. Itulah sebabnya mereka berupaya merebut suara dengan berbagai cara, sampai menggunakan praktek-praktek ilegal. Beberapa sumber Batam Pos mengatakan praktik politik uang sudah mulai berkembang. Bahkan, ada caleg yang bersedia memberikan uang sebesar Rp 600 ribu pada tiap kepala keluarga. Kabar lain yang berkembang, beberapa caleg sudah mulai kongkalikong dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) demi mengamankan kemenangan di tingkat kelurahan. Memperhatikan gerak gerik caleg jelang 9 April, muncul pertanyaan berapa banyak sebenarnya suara yang dibutuhkan oleh caleg untuk menduduki kursi Dewan? Untuk Batam, misalnya di Dapil II Kecamatan Batam Kota dan Lubukbaja. Jika menggunakan data Komisi Pemilihan Umum Pusat per 4 Desember 2013, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di dapil itu sebanyak 92.925 pemilih. Diasumsikan tidak ada yang golput dan perolehan suara peraih 12 kursi sama, maka dibutuhkan minimal 15.363 suara untuk sampai ke gedung DPRD Kota Batam di Engku Putri. Beban merebut kursi DPRD Kepri semakin besar. Di Dapil Kepri 5 yang meliputi Kecamatan Batam Kota, Lubukbaja, Batuampar, dan Bengkong, jumlah DPT mencapai 300.236 orang. Jika menggunakan asumsi tidak ada yang golput dan


fokus

17

p e r i s t i w a

perolehan siara peraih 10 kursi sama, maka dibutuhkan sekitar minimal 30 ribu suara untuk lolos. Pada kenyatannya nanti, jumlah minimal itu bisa lebih rendah karena jumlah pemilih bakal dikurangi oleh warga yang golput. Selain itu, jumlah raihan suara untuk masuk ke kursi Dewan hampir pasti tidak bakal merata. Mantan Ketua KPU Kota Batam pada Pemilu 2004 dalam opininya di harian Batam Pos pada September 2013 mengestimasi jumlah suara minimal untuk masuk ke DPRD Kota Batam mencapai 3.756 suara. Jumlah-jumlah di atas jelas membuat caleg berpikir. Paling tidak mereka berpikir bagaimana mengamankan basis kantong suara mereka. Selanjutnya, bagaimana meraup suara dari kantong-kantong suara lainnya. Allib Murniman mengatakan, persaingan ketat para caleg tidak hanya soal rebutan suara warga. Perebutan juga terjadi di lingkup tim sukses. “Beberapa kali saya mengecek tim saya yang menyatakan dukungan di awal, di tengah perjalanan ternyata sudah berpaling ke caleg lainnya,” ujar Allib. Makin dekat ke hari pelaksanaan pemilu, praktek-

praktek haram perebutan suara bakal semakin marak. Panwaslu pun berupaya maksimal mengawasi praktik-praktik kecurangan dalam pemilu meski dengan kekuatan yang, menurut Suryadi, terbatas. “Bayangkan di tiap kelurahan hanya ada lima anggota PPL (Pengawas Pemilu Lapangan) untuk mengawasi ratusan TPS. Mereka harus berpindah dari satu TPS ke TPS lain dalam waktu cepat,” kata Suryadi. Uba Sigalingging mengatakan, meski masing-masing caleg memiliki basis massanya sendiri, bukan berarti basis itu steril dari pengaruh caleg lain. Apalagi, dia menambahkan, dengan menguatnya aroma politik uang, usaha caleg yang mengedepankan gagasan dan pendidikan politik dapat tumbang seketika. “Itu menyakitkan,” tukas Uba.***

F. Cecep Mulyana/Batam Pos

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Pasukan Sabara Polda Kepri berusaha mengahalau pengunjuk rasa pada acara simulasi pengamanna Pemilu yang digelar Polda Kepri di Temenggung Abdul Jamal, Selasa (4/2).


fokus

18

p e r i s t i w a

F. Cecep Mulyana/Batam Pos

Ketua KPU Batam M Sahdan didampingi Ketua Pokja Kampanye Yudi Kornelis menunjukan jadwal kampanye seusai rapat koordinasi persiapan pelaksanaan kampanye terbuka di Hotel Mercure, Senin (3/3).

Ketar Ketir Menjelang Akhir

...hingga waktu yang direncanakan, 7 Maret 2014 kapal yang mengangkut satu juta kertas suara Pemilu 2014 belum juga diterima. EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Ketersediaan logistik pemilu menjadi kendala Komisi Pemilhan Umum Kota Batam. Pengadaan molor sebulan lebih.

P

erasaan ketar ketir menjelang pemilu tak cuma dirasakan oleh para calon anggota legislatif. Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara pesta demokrasi lima tahunan tersebut juga tak tenang. Pasalnya, hingga waktu yang direncanakan, 7 Maret 2014 kapal yang mengangkut satu juta kertas suara Pemilu 2014 pada 9 April 2014 nanti belum juga diterima. Sejak pagi menunggu di Pelabuhan Domestik Sekupang, kapal yang berangkat dari Jakarta itu tak kunjung datang. Hingga Jumat malam pekan lalu, KPU masih kehilangan kontak dengan kapal itu. “Kami sedang mencari kontak agen kapal yang men-


19 gangkut kertas suara. Sebab nomor kontak agen kapal yang kami punya tidak bisa dihubungi,” kata Komisioner KPUD Batam, Ahmad Yani Lamintang. Kepanikan itu tidak berlangsung lama. Keesokan harinya, Yani mengabarkan kapal itu sudah merapat di Pelabuhan Sekupang. Selanjutnya akan bongkar muat di Pelabuhan Batuampar. Jumlah kertas yang diangkut ternyata tidak hanya satu juta seperti yang diungkapkan KPU sebelumnya, tapi tiga juta kertas suara sekaligus. Kertas suara untuk Kota Batam memang datang paling akhir ketimbang di daerah lain di Kepri. Akhir Februari lalu, Yani mengatakan tidak mendapatkan alasan keterlambatan itu. Sedianya, logistik pemilu paling akhir itu sudah diterima KPU Batam pada 15 Februari lalu. Nyatanya molor. Kemunduran ini jelas berdampak pada waktu persiapan. KPUD Batam masih harus ngebut melipat kertas surat suara. Belum lagi mendistribusikannya ke beberapa wilayah, termasuk pulau-pulau yang masuk dalam wilayah Kota Batam. Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Batam, Suryadi Prabu, mengatakan ini dapat menjadi potensi masalah jika KPUD ahli mengurusinya. “Mereka harus betul-betul piawai menyelesaikannya,” ujar Suryadi. “Pekerjaannya akan siang malam.” Butuh ratusan orang untuk melipat tiga juta lembar kertas suara. Demi mengejar tenggat hari-H pencoblosan, KPU sengaja tidak mentenderkan proses pelipatan itu kepada pihak ketiga. Ketua Pokja Logistik KPU Batam, Mulkan Siregar mengatakan, hal itu dilakukan agar KPU bisa mengawasi proses pelipatan untuk menghindari adanya hal yang tak diinginkan seperti kecurangan. Pada prosesnya, selembar kertas suara yang dilipat dihargai Rp 150. Jika dipaksakan untuk ditenderkan, kata Mulkan, akan membutuhkan waktu selama 23 hari. Jelas ini akan memperlambat proses pelipatan. Alasan lain jika ditenderkan, pengawasan dilakukan oleh pemenang tender, bukan KPU. Suryadi Prabu mengatakan, persoalan logistik pemilu tak sebatas keterlambatan ketras suara. Gudang yang menjadi lokasi

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

penyimpanan juga tak layak. “Gudang itu tidak representatif dan tidak layak,” tegas Suryadi. Menurut dia, gudang di gedung eks Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang itu sangat riskan dijadikan tempat penyimpanan. Banyak kemungkinan yang menurut dia dapat terjadi. Upaya sabotase terhadap penyelenggaraan pemilu dapat saja muncul jika pengawasan terhadap gudang KPU tak maksimal. Di tengah tenggat waktu yang semakin mepet, Suryadi berharap KPUD tetap fokus agar pemilu dapat berlangsung adil. Para komisioner diminta tak melakukan tindakan yang hanya menguntungkan diri sendiri. “Yang penting mereka tetap menjaga integritasnya sesuai dengan sumpahnya. Saya berharap mereka tetap kompak,” ucap dia. (yermia riezky, galih, rifki)


fokus

20

p e r i s t i w a

rabu

F.Yusnadi/Batam Pos

Suryadi P as Ketua Panw

Kota Batam

BANYAK Pelanggaran di Lapangan

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


fokus

21

p e r i s t i w a

M

endekati hari H pemilihan umum, para calon anggota legislatif kian menggebu-gebu mengkampanyekan diri. Mereka seolah tak peduli lagi dengan aturan main yang disusun penyelenggara dan pengawas pemilu. Aturan soal pemasangan baliho dan poster di tempat umum, misalnya, ditabrak begitu saja kendati berkali-kali peringatan disampaikan Panitia Pengawas (Panwas). Di sisi lain, Panwas tak bisa mengambil tindakan karena sanksi yang tersedia hanya bersifat administratif. “Makanya banyak bertebaran baliho dan spanduk karena sanksinya hanya begitu,� kata Ketua Panwas Kota Batam Suryadi Prabu. Apa saja yang sudah dilakukan Panwas sejauh ini, berikut wawancara Batam Pos dengan Suryadi Prabu, pekan lalu:

Pemilu tinggal sebulan lagi. Bagaimana Panwaslu melihat seluruh persiapannya? Masih banyak terjadi pelanggaran di lapangan. Utamanya administrasi. Partai politik masih banyak menempel alat peraga di sembarang tempat seperti di pohon-pohon. Kami memberikan masukan pada KPU bahwa itu adalah pelanggaran. Sebenarnya ada satu yang saya minta wartawan kasih judul besar, saya mengkritik pemerintah, partisipasi Pemko Batam sangat kurang. Mereka hampir tidak peduli. Padahal, sesuai peraturan, pemerintah daerah setempat berwenang membersihkan alat peraga kampanye apabila sudah menerima rekomendasi Panwas. Kami sudah dua kali beri rekomendasi.

Apakah ada ketakutan karena Wali Kota dan Wakil Wali Kota juga pejabat parpol? Justru itulah kesempatan dia untuk menunjukkan bahwa mereka adalah pemimpin semua umat, bukan pemimpin sebuah partai. Yang ditertibkan bukan hanya partai tertentu malah partai dia sendiri. Itu bisa ditunjukkan ke masyarakat. Coba lihat bagaimana baliho konvensi Partai Demokrat besar-besar, itu melanggar aturan.

Apakah panwas juga menertibkan? Kami merekomendasikan. Ketika mereka menertibkan, kami siap menuntun. Saya sedang mengedit foto-foto yang melanggar, sehingga KPU berkewajiban menegur keras peserta pemilu.

Alat peraga seperti apa yang melanggar? Yang jelas di jalan-jalan protokol harusnya steril dari hal-hal yang berbau pemilu. Kecuali yang komersial.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Misalnya mereka memajang organisasi tertentu (selain parpol) sah-sah saja. Tapi sekarang coba liat, di baliho ada logo partai. Itu kan berhubungan dengan pemilu. Kami tidak diberikan kewenangan. Coba Panwaslu diberikan kewenangan, sudah lama kita tindak. Sementara di persepsi masyarakat segala sesuatu yang tidak tertib Panwaslu yang kena getahnya.

Sanksi apa yang dapat dikenakan atas pelanggaran itu? Selama ini baru administrasi. Kalau pidana baru indikasi, belum ada yang kami tangkap tangan. Misalnya, pada awal tahun, ada gerakan di Seipanas yang menjanjikan sesuatu kepada warga. Namun setelah kita cari barang bukti, kita tidak menemukan itu. Ada juga dugaan pidana seperti Villa Pesona Asri dan Bida Asri tetapi setelah kami klarifikasi, ternyata hanya pelanggaran administrasi.

Apa bentuk sanksi administrasinya? Kami hanya bisa merekomendasikan kepada KPU untuk ditindaklanjuti, misal alat peraga kampanye. Hukumannya ada dua, pertama mereka mencopot atau tidak berbuat lagi, yang kedua alat peraganya dicopot dan disita.

Tidak ada pencoretan kepesertaan? Tidak. Makanya banyak bertebaran baliho dan spanduk karena sanksinya hanya begitu. Banyak yang perlu dipikirkan untuk undang-undang ke depannya.

Apa yang membuat keikutsertaan bisa dibatalkan? Jika dia sudah pidana. Misalnya, seseorang yang membagi sembako. Kemudian pelanggaran dana kampanye. Kalau ditentukan lewat waktu, dia pidana juga.

Menjelang hari H, apa pelanggaran yang berpotensi muncul? Sangat banyak. Yang pertama orang sudah ingin mendapatkan suara, mereka mempengaruhi suara itu dengan berbagai cara seperti memberikan uang, barang, sembako, atau menjanjikan. Itu semua mempengaruhi. Dalam tahap kampanye bisa saja ada pelanggaran saat orasi kampanyenya, misalnya menghasut, mengejek, menghina seseorang atau partai lain. Serangan fajar juga menjelang hari H atau pada masa tenang. Masa tenang tapi caleg nggak tenang. Personel sendiri saya merasa kurang. Untuk serangan fajar misalnya, karena setiap rumah itu sulit dijaga. Pengawas


fokus

22

p e r i s t i w a

...orang sudah ingin mendapatkan suara, mereka mempengaruhi suara itu dengan berbagai cara seperti memberikan uang, barang, sembako, atau menjanjikan. Itu semua mempengaruhi.

bahwa pemerintah harus perhatian. Kalau pemilu tidak berhasil, yang susah kan pemerintah juga. Kalau kami kan hanya departemen kecil saja.

Bagaimana Anda melihat kinerja KPU? Saya belum bisa menilai. Yang penting mereka tetap menjaga integritasnya sesuai sumpahnya. Saya berharap agar mereka kompak.

Bagaimana koordinasi KPU dan Panwaslu? Saya lihat sedang-sedang saja. Tidak terlalu akrab, tidak juga terlalu jauh.

kita kan tidak di setiap komplek. Serangan itu kan cepat sekali, tiba-tiba sudah tak ada bekas.

Untuk DPT apakah masih ada masalah? DPT ini tidak terlalu banyak masalah karena dalam peraturan sekarang memberi kesempatan yang seluasluasnya kepada masyarakat agar ditampung supaya memilih. Tak tertampung dalam DPT bisa masuk dalam DPT khusus. Sekarang ada keleluasaan, makanya DPT sekarang kualitasnya terus diperbaiki. Makanya orang gak terlalu peduli.

Untuk kampanye terbuka, apakah ada batasan orasinya? Tidak, paling batasan waktu biasanya sampai siang, tidak sampai malam.

Panwaslu juga mengerahkan anggota di setiap titik kampanye? Iya. Jadi kami mengawasi orasinya, keterlibatannya seperti apa, apakah diberi uang. Yang boleh dibagi hanya atribut.

Surat suara belum datang, apakah yang seperti itu bisa menimbulkan persoalan? Kalau itu tergantung kepiawaian KPU menyelesaikan pekerjaannya. Mereka harus betul-betul piawai karena waktu yang diberikan sangat sedikit. Tanggal 7 (Maret) diperkirakan baru sampai sebanyak tiga juta lembar, ini nanti mau didistribusikan, pasti membutuhkan waktu semua. Pekerjaannya akan siang malam.

Selain logistik, persoalan apa lagi yang Anda lihat belum rampung? Saya melihat persoalan mendasar itu gudang. Gudang itu tidak representatif dan tidak layak. Riskan karena barang itu barang negara. Makanya dalam rakor kita dengan kepolisian dan KPU kita sama-sama menyepakati

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Soal anggaran yang terlambat katanya cukup mengganggu kinerja Panwaslu? Sangat mengganggu. Sebenarnya uang itu sudah ada di Bawaslu Provinsi Kepri. Namun, kepiawaian Bawaslu Provinsi untuk mencairkan itu yang kami pertanyakan. Sehingga sampai bulan ini, sekitar 300-an anggota belum menerima honor, termasuk saya. Kalau kita tak kuat mental, Pemilu ini sebenarnya susah untuk dijalankan.

Siapa yang mengajukan anggaran? Itu yang mengajukan Bawaslu Pusat. Saya tidak tahu apakah provinsi diikutkan. Seharusnya saat mereka mengatur anggaran, mereka harus menanyakan ke Panwaslu kota.

Selama ini apakah mereka pernah menanyakan? Tidak ada. Itu yang saya sayangkan. Sekarang, apakah mereka juga sudah buat pengajuan untuk pemilihan gubernur?

Untuk gubernur sudah mulai sekarang? Iya harus mulai dari sekarang karena saya dengar kita sudah harus mulai bekerja akhir tahun ini. Maka anggaran sudah harus diusulkan. Untuk sekarang banyak uang tidak dikeluarkan sesuai tahapannya, maksudnya sudah sangat mendesak semua. Kemudian uang itu bukan turun per bulan, tapi kadang dua bulan atau tiga bulan.

Dibandingkan pemilu yang lalu, soal kelancaran misalnya, apa yang membedakan ? Lebih lancar yang lalu. Dulu kami anggaran nasional diberikan ke kita langsung, bukan ke Bawaslu Provinsi karena saat itu Bawaslu belum permanen. Jadi kita waktu itu merevisi anggaran sesuai kebutuhan di daerah masing-masing. Kalau tidak termasuk dalam anggaran APBN, kamu sinkronkan di anggaran APBD. ***


karikata

23 Artis yang terjun ke dunia politik harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, agar kalau nanti terpilih jangan cuma 4D: datang, duduk, diam, duit. Ruhut Sitompul

Setiap partai punya alasan sendiri kenapa mencalegkan artis A, B, C, seksi atau tidak seksi. Artis punya hak, partai mendukung dan masyarakat pun senang. Itulah demokrasi. Salim Segaf Al Jufri

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Motivasi partai merekrut artis lebih karena pertimbangan meraih suara. Tetapi, tidak semua artis bisa menjadi faktor penarik suara, karena popularitas bukan satu-satunya faktor penentu bagi masyarakat menetapkan pilihan. Siti Zuhro

Artis yang duduk di parlemen mesti punya kompetensi. Partai harus serius membina caleg artis. Ini penting agar artis yang duduk di parlemen benarbenar mengerti fungsi dan tanggung jawabnya. Dedi Gumilar (Miing)


24

sekilas peristiwa

Keputusan di Bawah Tekanan

Di

bawah tekanan ratusan sopir taksi yang berdemonstrasi di depan Kantor Wali Kota Batam, Rabu pekan lalu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Zulhendri membuat keputusan yang membatalkan penambahan kuota armada taksi Blue Bird, sekaligus mengubah izin prinsip perusahaan tersebut yang sudah dikukuhkan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Forum Peduli Nasib Taksi (FPNT) Batam sudah lama menentang kehadiran Blue Bird, yang mereka anggap akan mematikan usaha mereka. Persoalan ini berujung di PTUN 2012 lalu, setelah Wali Kota Batam Ahmad Dahlan yang menerbitkan izin operasi Blue Bird, justru memberi angin kepada Forum Taksi, tanpa berani bersikap tegas menegakkan apa yang sudah ia putuskan. Wakil Wali Kota Batam Rudi bahkan, kala itu, berkata kepada Forum Taksi akan membekukan izin Blue Bird. Di PTUN Blue Bird menang. Namun Forum Taksi terus menentangnya. Mereka melarang Blue Bird menambah armada, yang merupakan bagian dari izin prinsip yang sudah dikukuhkan PTUN. Ketika Forum Taksi menggelar unjukrasa yang berlangsung panas, pekan lalu, Ahmad Dahlan dan Rudi, F. Dalil harahap/Batam Pos yang biasanya selalu tampil di hadapan publik, tak tamSopir taksi pak batang hidungnya. Akibatnya, surat perubahan izin membakar umbul prinsip dan pembatasan jumlah armada Blue Bird hanya umbul dan diteken Kadis Perhubungan. mengumpulkan Itu pula sebabnya, sejumlah sopir taksi yang berunbatu saat unjuk rasa di depan jukrasa sempat menolak surat tersebut. “Harusnya Wali kantor Wali Kota Batam. Ahmad Dahlan yang harus menandatangani. Kota Batam, menuntut taksi Ini tidak sah,” teriak pengemudi taksi. blue bird tidak Namun setelah diberi penjelasan, mereka bisa menberoperasi, Rabu erima surat bernomor 551.21/PHB-D/396 itu. (5/3).

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Praktisi Hukum Kota Batam, Ampuan Situmeang mengatakan surat keputusan tidak bisa diubah hanya karena desakan massa. Apalagi keputusan sebelumnya sudah diuji melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Ditanya sama ahli hukum manapun, tidak bisa desakan mengubah keputusan,” ungkap Ampuan. Ampuan mengatakan kisruh pertaksian di Batam merupakan kesalahan Pemerintah Kota Batam selaku pemangku kekuasaan. Idealnya, menurut Ampuan, sebelum memberikan izin pemerintah melakukan penelitian terlebih dahulu. Namun dengan sikap maju mundur seperti ini, kata dia, Pemerintah Kota Batam justru menimbulkan ketidakpastian hukum. “Hal ini juga berlaku bagi investor lain yang belum terjamin kepastian hukumnya. Tidak ada sektor yang terjamin dan pasti dari sisi hukum.” Ampuan juga mempertanyakan posisi pihak keamanan, kenapa pengunjuk rasa bisa berhari-hari di depan Kantor Pemko Batam dengan memblokir jalan. Hal tersebut seperti teror bagi pemerintah untuk melemahkan keputusan. “Penegak hukum ada dimana, kok bisa timbul seperti ini,” katanya. (hgt)


25

sekilas peristiwa

474,5 Hektare Hutan Batam Terbakar K

emarau panjang yang berlangsung sejak Januari lalu, menjadi pemicu tingginya kebakaran hutan dan lahan kosong di Batam. Pekan lalu, kebakaran terjadi di Seiladi, Seiharapan, Nongsa, dan Seitemiang. Di Seiharapan, kebakaran hutan lindung terjadi pada perbukitan sehingga tim pemadam dari Badan Pengusahaan Batam dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau di Batam kesulitan menjangkau lokasi. “Jaraknya jauh, peralatan kami tidak bisa menjangkaunya. Apalagi harus menyeberangi dam,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Nur Patria Kurniawan. Ia mengatakan, tidak ada sarana untuk mengangkut mesin pompa air yang akan digunakan memadamkan api, sementara selang tim pemadam juga tidak bisa menjangkau. “Sementara ada kebakaran lain yang dekat. Jadi, sebagian tim memadamkan api yang bisa terjangkau,” kata dia. Kasubdit Penanggulangan Bahaya Kebakaran BP Batam, Slamet Sriyanto, mengatakan sejak Januari hingga 5 Maret 2014, pihaknya telah menanggulangi sebanyak 161 kejadian kebakaran di Batam. Kebakaran itu terdiri dari 474,5 hektare hutan dan semak, satu ruko dan dua kios, enam gudang, 29 rumah, dua unit

kapal kayu, serta satu orang balita meninggal dunia. “Itu baru data sementara. Untuk awal Januari ada 32 titik api, Februari 102 titik api dan hingga 5 Maret telah terjadi 23 titik api. Dan kebakaran paling banyak terjadi di hutan atau lahan kosong,” ujar Slamet. Menurut dia, jumlah kebakaran tahun ini merupakan yang terparah sejak 1984 silam. Pasalnya, di tahun-tahun sebelumnya pihak PBK tak sampai menangani 150 kasus. Seperti tahun 2013 pihaknya hanya mendata sekitar 133 kejadian kebakaran. “Kondisi ini bisa dikatakan luar biasa. Dilihat sejak tahun 1984, tahun ini merupakan kejadian terbesar,” kata Slamet. Menurut dia, kebakaran hebat yang melanda hutan Batam diduga disebabkan tembiak yang diterbangkan angin dan kemudian mengenai tanaman kering sehingga menimbulkan percikan api. Tak hanya itu, cuaca panas dan musim kemarau memudahkan percikan api menyebar ke lahan-lahan kering lainnya. Slamet menyebutkan, saat ini PBK BP Batam memiliki 9 unit mobil pemadam, dua unit mobil tangki, 2 unit mobil tangga dan 2 unit pompa portabel serta 116 personil yang tersebar di masing-masing wilayah. (she)

F. Cecep Mulyana/Batam Pos

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Kebakaran hutan di sekitar hutan di Tanjungriau Sekupang, Selasa (5/3).


26

sekilas peristiwa

F.Yusnadi/Batam Pos

Pimpinan KPK Zulkarnain didampingi Gubkepri HM Sani dan Wagubkepri Soerya Respationo menjelaskan Supervisi dan Pengelolaan Minerba Kepri di Aula Kantor Gubkepri, Kamis (6/3).

KPK Sorot Pertambangan di Kepri

K

omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan para pejabat di Kepri, khususnya yang memiliki wilayah pertambangan, agar berhatihati. Pemberian izin sektor pertambangan rawan suap dan korupsi. Wakil Ketua KPK Zulkarnain menyampaikan itu saat meninjau pembangunan pabrik pengolahan (smelter) bauksit di Galang Batang, Kabupaten Bintan, bersama Gubernur Kepri M Sani, pekan lalu. KPK juga sempat melihat lokasi pertambangan di Bintan dan Tanjungpinang. Kepada manajemen PT Bintan Alumina Indonesia yang membangun smelter, Zulkarnain meminta penjelasan tentang persyaratan yang harus mereka penuhi kepada pemerintah. Total investasi smelter mencapai 5 miliar dolar AS atau setara Rp50 triliun. KPK juga bertanya tentang proses administrasi dan pelayanan serta biaya pengurusan izin dari pemerintah. Menurut Zulkarnain, KPK sudah menyurati Asosiasi Pengusaha Indonesia, yang isinya mengimbau pengusaha melapor ke KPK, jika pengusaha diharuskan membayar uang kepada petugas pelayanan di luar ketentuan. “Dalam pelayanan, pengusaha tidak dibenarkan mem-

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

berikan gratifikasi kepada lembaga negara. Agar biaya lebih efisien. Jika ada gratifikasi, lapor saja kepada KPK. Kunjungan ke Kepri ini kami tidak berkaitan dengan kasus. Hanya rakor dan supervisi pengelolaan pertambangan minerba dengan seluruh instansi terkait,� kata Zulkarnain. Ia menyebutkan, ada 10 permasalahan pengelolaan pertambangan mineral dan batubara. Permasalahan itu meliputi pengembangan sistem data dan informasi yang masih bersifat parsial; belum terbitnya semua aturan pelaksana UU Nomor 4/2009 tentang Pertambangan. Masalah lain, renegosiasi kontrak 37 kontrak karya dan 74 PKP2B belum terlaksana; peningkatan nilai tambah minerba belum terlaksana dengan baik; penataan kuasa pertambangan atau IUP belum selesai. Kemudian, belum adanya penetapan seluruh wilayah pertambangan; kewajiban pelaporan reguler belum dilakukan oleh pelaku usaha dan pemerintah daerah; kewajiban reklamasi dan pascatambang belum dilakukan sepenuhnya. Begitu juga dengan pengawasan pertambangan, belum optimal. “Terakhir, muncul kerugian keuangan negara karena tidak dibayarkan kewajiban keuangan,� kata Zulkarnain. (jpg/tia)


27

kesehatan

r e t k o D i s n e t n e e p i Kom ujuran Pas j e K vs

Editor: R YUSUF HIDAYAT email : majalah@batampos.co.id

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Kasus salah diagnosa kerap terjadi. Akibatnya bisa fatal. Dokter dan rumah sakit menyebutkan salah satu penyebabnya karena pasien tidak terbuka. Pasien kerap menuding justru dokter tak kompeten.


28

S

kesehatan

eorang pria paruh baya berwajah oriental duduk santai di lobi hotel berbintang tak jauh dari Orchad Road Singapura. Matanya jelalatan memperhatikan orang-orang yang akan check out di resepsionis, suatu pagi November 2007 silam. Sebut saja namanya Halim. Dia merupakan warga Surabaya, Jawa Timur. Batam Pos yang menemuinya di sana, bertanya sedang apa di Singapura. “Saya sudah seminggu nginap di hotel ini, ngantar saudara berobat,” ucapnya dengan logat Surabaya yang medok. “Kenapa nggak berobat di Indonesia saja? Kan nggak perlu jauh-jauh sampai berobat ke sini (Singapura, red)?” Halim menjawab, “Ya, gimana lagi, sebenarnya berat juga biaya berobat ke sini. Tapi kami lebih yakin berobat ke sini daripada di Tanah Air. Apalagi kita sering lihat kasus-kasus salah diagnosa dokter kita yang diekspos media,” dia memberi alasan. Tak sedikit warga Indonesia seperti Halim, yang memilih

berobat ke luar negeri daripada berobat di negeri sendiri. Dari warga biasa, pengusaha, hingga pejabat negara. Alasannya hanya satu: lebih yakin sembuh meskipun harus merogoh kocek dalam-dalam. Andi, 68, salah satunya. Warga Seipancur, Seibeduk, Batam ini pernah dikecewakan oleh dokter di sebuah rumah sakit di Batam. Waktu itu, usianya baru sekitar 33 tahun. Dia mendatangi rumah sakit untuk berobat karena sudah tiga hari pinggangnya sakit luar biasa. Pada saat yang sama ia juga kesulitan buang air kecil. Beberapa saat setelah diperiksa dokter, ia divonis menderita infeksi saluran kemih. Andi diberi obat dan disuruh banyak minum air putih. Saran dokter ia patuhi. Tujuh botol besar air mineral, ia habiskan dalam satu hari. Tiga hari kemudian, sakitnya tak kunjung hilang. Malah kakinya bengkak. Andi mulai ragu dengan diagnosa dokter yang memeriksanya. Akhirnya, ia memutuskan berangkat ke Singapura memeriksakan diri. Dokter segera melakukan pemeriksaan dan dilakukan penyinaran dengan rontgen.

Ya, gimana lagi, sebenarnya berat juga biaya berobat ke sini. Tapi kami lebih yakin berobat ke sini daripada di Tanah Air. Apalagi kita sering lihat kasuskasus salah diagnosa dokter kita yang diekspos media

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


29

kesehatan

Pasien harus jujur. Jangan sampai ditutup-tutupi karena bisa berbahaya. dr Widya Putri, MARS Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia kepri

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos EDISI 51, Minggu II MARET 2014

“Ternyata, kata dokter Singapura itu, ada batu ginjalnya. Ya akhirnya batunya dihancurkan dengan laser,” ujar Andi kepada majalah.batampos.co.id di teras tokonya, pekan lalu. Setelah itu, kondisi Andi berangsur-angsur membaik. Rasa sakit di pinggangnya juga hilang. “Sampai sekarang nggak sakit lagi,” katanya tersenyum. Dalam laman dokterindonesiaonline.wordpress.com (2/12/2013), sejak 2006 hingga 2012, tercatat ada 183 kasus kelalaian medik –atau bahasa awamnya malpraktik– yang terbukti dilakukan dokter di seluruh Indonesia. Malpraktik ini terbukti dilakukan dokter setelah melalui sidang yang dilakukan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI). Akibat dari malpraktik yang terjadi selama ini, sudah ada 29 dokter yang izin prakteknya dicabut sementara, dari tiga bulan hingga enam bulan. Hingga Januari 2013 jumlah pengaduan dugaan malpraktik ke Konsil Kedokteran Indonesia atau KKI tercatat mencapai 183 kasus. Jumlah tersebut meningkat tajam dibanding tahun 2009 yang hanya 40 kasus dugaan malpraktik. Bahkan kasus-kasus ini pun tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan hanya berakhir di tengah jalan, tanpa adanya sanksi atau hukuman kepada petugas kesehatan terkait. Dari 183 kasus malpraktik di seluruh Indonesia itu, sebanyak 60 kasus dilakukan dokter umum, 49 kasus dilakukan dokter bedah, 33 kasus dilakukan dokter kandungan, dan 16 kasus dilakukan dokter spesialis anak. Sisanya di bawah 10 kasus dengan beragam pengaduan. Selain itu, ada enam dokter yang diharuskan mengenyam pendidikan ulang. Artinya, pengetahuan dokter kurang sehingga menyebabkan terjadinya kasus malpraktik. Menurut Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Kepulauan Riau, dr Widya Putri, MARS, ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan dokter salah diagnosa. Pertama, bisa jadi pasien tidak jujur menyampaikan riwayat penyakitnya saat diwawancara (anamesa) oleh dokter. Sehingga ketika dokter memberikan instruksi atau tindakan kepada si pasien menyebabkan hal-hal yang merugikan si pasien sendiri. “Pasien harus jujur. Jangan sampai ditutup-tutupi karena bisa berbahaya,” kata dr Widya, begitu biasa ia disapa, di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB), Batam, Selasa (4/3). Kemungkinan kedua adalah si dokter tidak menyampaikan secara lugas penyakit yang diderita pasien. “Misalnya dokter menyampaikan dengan bahasa medis tentang penyakit yang diderita pasiennya. Padahal si pasien tidak mengerti apa yang


30

disampaikan si dokter. Pasiennya iya iya aja tapi sebenarnya nggak ngerti,” ujarnya. “Ini termasuk kendala bahasa. Bukan hanya bahasa medis yang khusus, tapi juga bahasa asing.” Maka dari itu, perempuan yang juga direktur RSAB ini, mengatakan di tempatnya bekerja tersedia tenaga penerjemah jika ada pasien yang memang butuh penerjemah. “Kami punya 25 orang penerjemah. Dari bahasa Jepang, Korea, Mandarin, Filipina, Inggris, hingga bahasa Jerman,” ucapnya. Penerjemah ini, lanjut Widya, adalah karyawan di RSAB. “Mereka ada yang dokter, perawat hingga karyawan non-medis.” Widya menyatakan, dalam proses diagnosa, 80 persennya adalah proses komunikasi verbal (bahasa), yakni wawancara (anamesa). Sedangkan 20 persennya menggunakan peralatan sebagai penunjang diagnosa. “Jika sudah menyelesaikan wawancara (yang jujur, red) itu sudah bisa menegakkan diagnosa. Makanya masalah bahasa itu penting,” ungkapnya. Bagaimana kalau si pasien bisu? “Kan ada keluarganya. EDISI 51, Minggu II MARET 2014

kesehatan

Kita bisa mewawancarainya. Seperti apa riwayat sakit dan kebiasaan-kebiasaannya,” ujar perempuan berjilbab itu. Kemungkinan lain penyebab salah diagnosa, si dokter memang salah mendiagnosa. Itu bisa terjadi karena fasilitas yang ada tidak menunjang pekerjaan dokter. “Atau bisa jadi keilmuan si dokter belum mumpuni.” Widya menambahkan, kesalahan teknis karena kelalaian pengelola rumah sakit bisa menyebabkan dokter salah mendiagnosa. “Misalnya listrik mati yang menyebabkan alat penunjang rusak karena pengelola tidak memonitornya. Itu bisa saja terjadi,” katanya. Namun, kata Widya, untuk menentukan apakah di situ ada pelanggaran atau tidak, akan diketahui setelah dilakukan audit medis yang dilakukan oleh komite medik. “Nah, dari situ akan diketahui apakah si dokter sudah melakukan prosedur atau tidak. Dan kalau memang ada pelanggaran, direktur akan menerbitkan surat rekomendasi,” katanya. Dalam dunia medis, dikenal istilah SOAPI. Akronim dari Subjective, Objective, Assessment, Planning, dan Instructions.


31

kesehatan kesehatan

SOAPI

Subjective, Objective, Assessment, Planning, dan Instructions. Instructions Dokter akan menentukan apakah si pasien harus diterapi atau diberi obat. “Termasuk anjuran dan pantanganpantangannya.�

Planning Dokter punya pilihan apakah pasien harus dirawat jalan atau rawat inap.

Subjective Pasien akan diwawancara (anamesa).

Kalau opsinya rawat jalan, misalnya penyakitnya bisa menular berarti dokter akan memberi obat agar penyakit si pasien tidak menular ke orang-orang sekitarnya. Begitu pun kalau opsinya rawat inap. Misalnya pasien dengan diabetes, dokter harus menurunkan kadar gulanya dalam waktu tertentu.

Objective Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dari kepala hingga kaki.

Assessment Dokter akan mendapat hasil diagnosa sementara.

Kelima tahap itulah yang digunakan dokter untuk mendapatkan hasil diagnosa. EDISI 51, Minggu II MARET 2014


32 Dokter-dokter kita tidak kalah dibanding mereka. Tapi

kalau soal kecanggihan alatnya memang kami akui.

dr Soritua Sarumpaet,SpPD Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Batam

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos EDISI 51, Minggu II MARET 2014

kesehatan


33

kesehatan

Kelima tahap itulah yang digunakan dokter untuk mendapatkan hasil diagnosa. Tahap subjective, pasien akan diwawancara (anamesa). Tahap objective, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dari kepala hingga kaki. Tahap assessment, dokter akan mendapat hasil diagnosa sementara. Tahap planning, dokter punya pilihan apakah pasien harus dirawat jalan atau rawat inap. “Kalau opsinya rawat jalan, misalnya penyakitnya bisa menular berarti dokter akan memberi obat agar penyakit si pasien tidak menular ke orang-orang sekitarnya. Begitu pun kalau opsinya rawat inap. Misalnya pasien dengan diabetes, dokter harus menurunkan kadar gulanya dalam waktu tertentu,” terang Widya. Tahap instructions, dokter akan menentukan apakah si pasien harus diterapi atau diberi obat. “Termasuk an-

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

juran dan pantangan-pantangannya.” “Bila tidak melakukan tahap-tahap yang tadi itu, bisa jadilah salah diagnosa,” ujarnya. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Batam, dr Soritua Sarumpaet,SpPD, mengatakan hal senada bahwa 80 persen dari proses diagnosa ada di anamesa. Dan 20 persen di alat penunjang. “Dokter itu bukan Tuhan yang tahu segalanya. Jadi pasien harus jujur tentang riwayat sakitnya saat diwawancara,” kata dr Soritua yang didampingi sejumlah pengurus IDI Batam di Sekretariat IDI Batam di Taman Duta Mas, Komplek Trafalgar Nomor 11 Batam Center, Rabu (5/2). Terkait fasilitas penunjang, Soritua mengakui bahwa fasilitas penunjang yang ada di Batam tidak secanggih di Singapura. “Dokter-dokter kita tidak kalah dibanding mereka. Tapi kalau soal kecanggihan alatnya memang


34 kami akui,” ujarnya. Masalah alat, lanjutnya, lebih kepada keterbatasan finansial saja. “Alat penunjang kesehatan itu mahal sekali, pengelola rumah sakit pasti mikir untuk membelinya karena pasti lama kembali modalnya. Sementara kebanyakan masyarakat kita jika disuruh bayar dua atau tiga juta saja sudah komplain. Padahal alat itu paling tidak tiga tahun sudah rusak,” tuturnya. Di dunia kedokteran juga dikenal istilah diferensial diagnosis, yaitu penentuan salah satu dari dua atau lebih penyakit atau kondisi yang diderita pasien dengan membandingkan dan mengontraskan secara sistematis hasilhasil tindakan diagnostik. Dengan pengalaman, keahlian, dan peralatan yang dipunyai dokter, penyakit yang diderita pasien akan segera diketahui. “Dari situlah (diferensial diagnosis, red) dokter punya prioritas untuk menentukan penyakit si pasien,” kata dr Adam Herman, anggota IDI Batam yang mendampingi dr Soritua. Wakil ketua IDI Batam, dr Rusdani, menambahkan agar tidak terjadi kesalahan diagnosa, ia meminta masyarakat juga peduli dengan kesehatannya sendiri. Seperti aktif bertanya jika ada penyuluhan kesehatan. Dan yang penting jujur dalam menyampaikan informasi riwayat sakitnya kepada dokter. “Biasanya orang cuek kalau belum ada kasus, tapi kalau sudah kena baru ribut-ribut,” kata dr Dani. Soritua menyatakan, IDI Batam tak cuek terhadap kualitas keilmuan anggotanya. Idi menuntut mereka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

kesehatan Misalnya dengan menyelenggarakan simposium, seminar, atau pelatihan. “Seperti 9 Maret nanti, kami akan menyelenggarakan seminar seputar penyakit tropik di Hotel Pacific.” Widya sebagai Ketua Persi Kepri juga menyarankan semua rumah sakit yang ada di Kepri agar selalu meningkatkan mutu dan mengikuti akreditasi. “Selain itu, kami juga menyarankan agar dokter selalu meningkatkan kualitasnya,” kata Widya. Dokter, lanjutnya, harus memberikan informasi medis sebelum melakukan tindakan medis dan memberi alternatif tindakan. “Misalnya kalau memang harus dioperasi, sampaikan kemungkinannya begini. Dan kalau tidak dioperasi akan begini,” ujarnya. “Sehingga masyarakat puas terhadap pelayanan dokter. Dengan begitu masyarakat juga akan percaya terhadap dokter kita,” katanya. ***


35

trend

Teknik Melangsingkan Tubuh ala Cina

Kenyang dengan Sehelai Benang

penulis : Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Siapa yang tidak menyukai tubuh ideal? Banyak cara untuk mendapatkannya. Salah satunya adalah dengan teknik tanam benang.


36

K

trend egemukan sering membuat orang merasa risih. Selain membeli pakaian menjadi lebih sulit, dari segi kesehatan pun orang gemuk akan mudah terkena berbagai penyakit seperti

diabetes. Sayangnya, untuk mengatasi kegemukan, banyak kaum wanita yang berusaha mengambil jalan pintas seperti diet ketat, mengkonsumsi pil pelangsing atau bahkan melakukan operasi sedot lemak. Padahal seringkali cara tersebut memiliki efek negatif pada tubuh. Sebenarnya menurunkan berat badan juga bisa dilakukan dengan olah raga secara teratur. Namun sayangnya lagi, tidak semua wanita memiliki kesempatan untuk melakukannya. Olah raga biasanya menyita waktu yang tidak sedikit, ditambah lagi tergantung pada lingkungan yang mendukung. Cara lain untuk mendapatkan tubuh langsing adalah dengan senantiasa menjaga pola makan. Namun makanan sehat mungkin saja tidak selalu bisa didapat. Apalagi dengan gaya hidup perkotaan yang setiap sudutnya dipenuhi oleh restoran siap saji alias junk food. Salah satu cara mendapatkan tubuh langsing yang lebih aman dan efektif adalah dengan teknik tanam benang. Teknik ini berasal dari Tiongkok yang dipercaya dapat mengatasi kegemukan. Di sana, teknik ini lebih dikenal dengan istilah Mai Xian. Mai Xian sendiri diambil dari bahasa Cina, Mai berarti tanam, dan Xian berarti benang. Jadi secara harafiah, Mai Xian berarti menanam benang pada bagian tubuh tertentu dengan tujuan medis.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

“Pada Mai Xian, benang yang digunakan adalah benang herbal. Benang ini akan hancur dengan sendirinya pada kurun waktu tertentu oleh suhu panas tubuh,” ujar Me Hwa di kliniknya yang beralamat di Perumahan Permata Baloi Blok F2 Nomor 6, Batam. Benang tersebut kemudian ditanamkan pada titik-titik tubuh tertentu dengan bantuan sebuah jarum. “Dalam dunia akupuntur, namanya titik meridian. Jalur meridian inilah yang kemudian merangsang kantung makan agar mudah terasa kenyang,” papar wanita yang telah mengantongi sertifikat dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tersebut. “Jadi dengan bantuan teknik tanam benang ini, makan sedikit perut sudah terasa kenyang, “ tambahnya. Proses penanaman benang sangat singkat sekitar 5 menit. Tidak menimbulkan rasa sakit dan tanpa efek samping. Teknik tanam benang ini juga bisa dilakukan oleh siapapun tanpa batas usia tertentu. Menurutnya, teknik tanam benang ini memang memiliki kemiripan dengan teknik akupuntur. Bedanya tanam benang memiliki efek yang lebih lama dari akupuntur. “Kalau akupuntur hanya sebentar saja efeknya, karena setelah jarum dicabut rangsangan akan berkurang dengan sendirinya. Sedangkan pada teknik ini, benang herbal tersebut terus menerus bekerja hingga pada batas waktu tertentu,” terang wanita yang langsung menimba ilmu ke negeri Cina ini, yakni di Xiamen Hospital of Traditional Chinese Medicine. Benang tersebut bisa bertahan di tubuh sampai dua minggu bahkan bisa lebih. Hal ini tergantung pada kead-


37

trend

Foto-foto : Iman Wachyudi/Batam Pos

aan tubuh masing-masing pasien. Efeknya yang dihasilkan akan terlihat setelah lima hari. “Selain untuk menurunkan berat badan, tanam benang juga bisa memberikan banyak efek positif pada tubuh seperti terhindar dari berbagai banyak penyakit,� ujar Me Hwa yang telah mendapat penghargaan dari MURI sebagai pelopor atau perintis terbaik teknik tanam benang. ***

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


38

kutubkhanah

Syair Alif Ba Ta

Syair kenangkenangan, syair peringatan (gelegenheidgedicht), adalah salah satu genre karya sastra Melayu yang popular di Hindia Belanda hingga akhir abad ke-19. Dari beberapa naskah syair sejenis yang telah dikenal pasti, salah satu di antaranya adalah sebuah syair yang ditulis untuk Resident Riouw, A.L. van Hasselt.

Oleh: Aswandi Syahri Halaman pertama Syair Alif Ba Ta. Mikrofilm koleksi Perpustakaan University Malaya, Malaysia.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


39

kutubkhanah

Ditulis di Tanjungpinang Halaman kelima Syair Alif Ba Ta. Mikrofilm koleksi Perpustakaan University Malaya, Malaysia

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Naskah asli syair ini berada dalam simpanan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV) di Leiden, Belanda, dengan nomor inventaris baru KITLV Or. 105. Salah satu reproduksinya, dalam bentuk digitalisasi bahan facsimile, ada dalam simpanan University Malaya, Malaysia. Syair ini sesungguhnya tidak mempunyai

judul. Sejak dicantumkan utuk pertamakalinya dalam katalog koleksi manuskrip Melayu milik KITLV oleh Philippus Samuel van Ronkel pada tahun 1908, sehinggalah kepada katalog mutakhir koleksi perpustakaan itu yang disusun oleh Teuku Iskandar tahun 1999, terdapat beberapa judul untuk syair ini. Dalam katalognya, (Catalogus der Maleische Handschriften van Het Koninkelijk Instituut voor de TaalLand- en Volkenkunde, BKI, volume 60, 1908, 227) Van Ronkel menyebutnya Syair Alif Ba Ta. Ini barangkali mengacu kepada untaian larik pertama pada bait pertama syair itu: Awal syair Alif Ba Ta/ Dikarang oleh fakir yang lata/ Menghiburkan hati sangat bercinta/ Miskin tidak menaruh harta. Pada tahun 1999, dalam mutakkhir untuk mengakses manuskrip Melayu, Minangkabau, dan Sumatera Selatan pada beberapa perpustakaan dan arsip di Negeri Belanda (Catalogue of Malay, Minangkabau and South Sumatran Manuscripts in Netherlands, 1999, 774-775), Teuku Iskandar ‘mengganti’ pula judulnya menjadi Syair Alif, karena setiap baitnya diawali dengan perkataan yang huruf pertamanya adalah Alif. Bait-bait syair ini ditulis pada 6 halaman kertas folio bergaris dengan ukuran 31 x 21 cm. Pada setiap halamannya terdapat baris larik yang membentuk 72 bait syair. Tipografi syair ini cukup unik, karena ditulis menggunakan dua jenis huruf yang terpisah dalam dua kolom. Pada kolom sebelah kiri, bait-bait syair ini ditulis menggnakan huruf jawi, bahasa Melayu. Kemudian, di kolom sebelah kanan dimuat pula alih aksaranya dalam huruf latin tulisan tangan, menggunakan bahasa Melayu ejaan lama. Menurut Teuku Iskandar, syair ini ditulis pada 28 Juni 1893 ketika A.(Arend) L.(Ludolf) van Hasselt menjadi Resident Riouw di Tanjunpinang. Perihal ini, tampaknya Iskandar mengacu kepada bait 11 syair ini yang menyebutkan: A.L. van Hasselt Sri Paduka/ Residen Riau ini ketika/ 28 Juni Arbaa hari yang ketiga/ Tahun 1800 sembilan puluh tiga. Van Hasselt juga dicatat sebagai pemilik awalnya sebelum menjadi koleksi KITLV, yang ditandai dengan tangannya yang terdapat pada halaman depan naskah syair ini.

Gubahan Mohd Cassim? Noriah Mohamad yang telah mengkaji salah satu aspek sisi intriksi kandungan isi syair ini melalui esseinya yang berjudul Syair Alif Ba Ta: The Poet and


40

kutubkhanah

His Mission (dimuat dalam Sari, 21, 2003, 109-127) menyebut pengarang sebagai seorang yang anonymous (tak dikenal). Noriah benar, karena teks dalam naskah syair ini tidak meninggalkan sebarang informasi dan jejak yang berkaitan langsung tentang pengarangnya. Namun demikian nama van Hasselt (bukan A.L. van Hasfeit, seperti hasil pembacaan Noriah) yang tercatum pada bait 11 syair ini dapat menjadi penunjuk jalan melacak jejak pengarangnya. Mengapa? A.L. van Hasselt menjadi Resident Riouw dan berkedukukan di Tanjungpinang dari tahun 1893 hingga 1896. Kemudian ia sempat menjadi guru besar pada sekolah calon ambtenaar Belanda untuk Hindia Belanda di Kota Delf. Ketika kembali ke Belanda, tampaknya ia membawa sejumlah naskah Melayu yang ditulis di Tanjungpinang sebagai hadiah. Pada 18 Juli 1903, tampak ia menyumbangkan beberapa naskah Melayu itu kepada perpustakaan KITLV. Berdasarkan katalog yang disusun oleh Teuku Iskandar, diketahui salah satu naskah yang disumbangkan itu adalah naskah dengan nomor inventaris Or. 106. Ditulis pada 69 halaman buku tulis bergaris, dan berisikan tiga buah syair: Sya’ir Tabir Mimpi, Syair Firasat Perempuan, dan Syair Selamat Jalan Seri Paduka Tuan Besar Berangkat Berlayar”.

Dua bait dari 7 bait pada halaman 2, terdapat 2 bait yang menunjukkan syair ini ditujukan kepada Resident Riouw di Tanjungpinang, A.L. van Hasselt.

Syair terakhir dalam naskah Or. 106 ini erat kaitannya dengan A.L. van Hasselt. Ditulis oleh seorang bernama Mohd Cassim di Riouw (Tanjungpinang) pada 30 Maret 1896, bersempena keberangakatan A.L. van Hasselt ke Negeri Belanda karena bersara (pensiun) sebagai Resident Riouw pada tahun itu juga. Sama seperti pada naskah Syair Alif Ba Ta atau Syair Alif dengan nomor inventaris Or. 105, pada naskah Or. 106 juga tercantum nama A.L. van Hasselt sebagai pemiliknya. Cara Mohd Cassim menulis huruf ‘S’ yang kedua menggunakan huruf latin tulisan tangan pada namanya dirinya, sama seperti huruf ‘S’ kedua pada nama A.L. van Hasselt yang terdapat pada larik pertama bait ke 11 Syair Alif Ba Ta atau Syair Alif. Halaman terakhir Syair Alif Ba Ta. Mikrofilm koleksi Perpustakaan University Malaya, Malaysia. EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Gelegenheidgedicht Sama seperti Syair Selamat Jalan Seri Paduka Tuan Besar Berangkat Berlayar yang terdapat dalam Or. 106, Syair Alif Ba Ta juga didedikasikan oleh penulisnya untuk pribadi Resident Riouw, A.L. van Hasselt di Tanjungpinang.


41

Halaman terakhir Syair Alif Ba Ta. Mikrofilm koleksi Perpustakaan University Malaya, Malaysia.

Menurut van Ronkel (1908), syair ini adalah sebuah kunsteloos rijmelwerk. Kandungan isinya diawali dengan bait-bait syair yang menjelakan makna dan arti penting huruf Alif atau huruf A, yang menjadi huruf awal seluruh perkataan pertama yang ada pada setiap bait dalam syair ini: Apa yang tersebut Alif dimulakan/ Dibawah ini hamba huraikan/ Entahlah ya entahlah bukan/ Jikalau salah tuan maafkan. Setelah itu, kandungan isi syair ini dilanjutkan dengan syair-syair yang berisikan puji-pujian (eulogy) penulisnya kepada A. L. van Hasselt yang diselarikan dengan bait-bait syair yang mengandungi pesan-pesan didaktis bagi van Hasselt, dan diawali dengan sebait syair yang minta agar van Hasselt berkenan membacanya: Habis ini tersebut itu/ Dari huruf Alif karangan tentu/ Jikalau datang berhati mutu/ Bacalah tuan satu persatu Tepatnya, meminjam istilah van Ronkel, syair ini adalah sebuah gelegenheidgedicht. Sebuah syair peringatan, syair ingatan, atau syair kenangan-kenangan dari penulisnya terhadap suatu pencapaian A.L. van Hasselt sebagai Resident Riouw. Di Hindia Belanda pada masa lalu, genre syair seperti ini biasa digubah untuk mengenang atau memperingati sebuah peristiwa tertentu, pencapaian seseorang, dan lain sebagainya.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

kutubkhanah

Esensi syair ini sama seperti Syair Selamat Jalan Seri Paduka Tuan Besar Berangkat Berlayar yang ditulis Mohd Cassim mengenang A. L. va Hasselt yang bersara sebagai Resident Riouw pada 1896. Selain itu, esensi syair ini serupa pula dengan gelegenheidgedicht yang juga berjudul Syair Alif Ba Ta (Univ. Leiden Cod. Or. 1735), dan Syair Alif Ba Ta karya Haji Zainal Abidin yang ditujukan kepada Roorda van Eysinga tahun 1828 (naskah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: W 236). Sebagai ilustrasi, pujian-pujian terhadap A. L. van Hassel dalam Syair Alif Ba Ta yang ditulis di Tanjungpinang ini adalah sebagai berikut: Alif bermula nama Yang Dipertuan/ Sri Paduka pangkat bangsawan/ Firasatnya baik sukar dilawan/ Memerintah negeri sangat ketahuan. Aturan Perintah dengan sempurna/ Oleh sri paduka yang bijaksana/ Di Tanjungpinang diam di istana/ Selalu melawat ke sini sana. Akhtiarnya banyak Seri Paduka Residen,/ Tambahan usaha dengannya rajin/ Di dalam dienst Seri Paduka Gavermen/ Sekalian pekerjaannya sangat yakin. Ahli sungguh Tuan Van Hasselt/ Patutlah ia orang berasal/ Banyak pengetahuan dengan berakal/ Apa pekerjaannya semua berpasal.***


42

matabola

Banyak Pilih

Anak Bola K

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


43

matabola

han

Kepri

Oleh: Ade Adran Syahlan

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Baru kali ini, saya mengadakan acara, justru tamunya duluan datang. Biasanya, saya yang justru menungggu. Bahkan pernah saat Batam Pos menggelar acara tahun 2005, saya minta protokol mulai saja duluan. Meskipun pejabat Pemko Batam belum datang. Saat pejabat itu muncul, separuh acara telah selesai. Tapi si pejabat tetap bisa membacakan pidatonya dan acara selesai tepat waktu pula.


44

matabola

A

dalah, para siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Batam yang telah memberikan saya sesuatu yang lain itu. Saat mereka sudah datang pukul 15.00 WIB, sedangkan acara mulai 15.30 WIB dengan didahului registrasi. Dan baru pukul 16.00 WIB dimulai. Inilah, event Seleksi Training Camp Liga Nusantara yang digelar klub Erdeka Muda FC (milik Batam Pos Grup), Kamis 6 Maret 2014. Antusias sejumlah 109 siswa SSB itu, membuat Sekjen Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) Kepulauan Riau (Kepri), Almeiza terharu. Tak sia-sia bekerjasama dengan Erdeka menggelar seleksi untuk pemain berusia 16-20 tahun. Saking senangnya, pidato yang biasanya adem ayem saja, kini jadi menggebu. Apalagi dengan tambahan gaya motivatornya, yang selalu mengucapkan salam dan selamat pagi, meski sore hari di panas terik 34 derajat. Siswa SSB itu memang pantas disemangati. Karena perjuangan menjadi pemain bola yang handal, dimulai dari kedisiplinan waktu. Lalu, memanfaatkan setiap kesempatan. Walaupun itu kecil. Semisal, Almeiza sudah mengirimkan SMS ke seluruh SSB agar merekomendasikan nama pemainnya. Banyak yang melakukan. Tapi

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

banyak juga yang tidak. Sehingga, ada beberapa murid SSB, mendaftarkan dirinya sendiri. Ini yang harus ditekankan kepada seluruh pemain SSB yang akan beranjak jadi alumni SSB. Batas usia mereka 16 tahun ke atas, akan jadi lulusan seperti apa. Apakah, SSB sekadar saja. Atau ada kelanjutan untuk bermain bola lagi di sebuah klub. Jika SSB-nya tak ada klub. Maka klub lainlah yang coba dimasuki. Apalagi, memang sudah ada seleksi terbuka. Saat ini, khususnya di Batam, atmosfer untuk memanfaatkan berjuang memasuki sebuah klub anggota PSSI sangat menarik. Baik Divisi 2 seperti PS Batam, dan Erdeka Muda FC anggota Divisi 3 PSSI, menjadi ramai. Karena, keduanya nanti akan tergabung dalam Liga Nusantara. Kompetisi hasil regulasi baru PSSI Pusat yang menggabungkan anggota Divisi 1, 2 dan 3. Rencananya, digelar April 2014. Jadi, pilihan anak Batam itu bukan satu klub saja, PS Batam. Sah saja, semua anak tersebut mengikuti seleksi keduanya. Bisa saja mereka terpilih keduanya. Tinggal, pribadi mereka memilih sendiri mana yang dimaui hatinya. Klub pun, akan berusaha memperbaiki diri. Memperbaiki cara seleksi yang lebih elegan dan efektif.


45 Hal yang sama juga akan dinikmati anak-anak bola di Karimun. Ada tiga klub di sana yang bakal mengikuti Liga Nusantara. Yakni, PS Karimun (Divisi 2), YSK Karimun dan Putra Kundur anggota Divisi 2. Tentu pilihan menarik lagi bagi para siswa SSB dan alumninya. Belum lagi yang di Tanjungpinang dan Bintan. Ada tiga klub yang bakal ikut, PSTS Tanjungpinang, PS Kota Tanjungpinang dan PS Bintan. Kemudian ada juga Persidas Dabo Singkep di Kabupaten Lingga. Malah, bisa saja, anak Batam ikut seleksi di Karimun. Atau ke Tanjungpinang. Dan atau malah sebaliknya. Anak Karimun ikut di Batam dan Tanjungpinang. Artinya, pilihan itu banyak sekarang. Tinggal, bagaimana lagi kemauan mencari informasi. Apalagi, pengurus SSB-nya, bersedia “menjemput� informasi. Lalu mempersiapkan anak didiknya dengan mantap beraksi di seleksi. ***

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

matabola Saat ini, khususnya di Batam, atmosfer untuk memanfaatkan berjuang memasuki sebuah klub anggota PSSI sangat menarik. Baik Divisi 2 seperti PS Batam, dan Erdeka Muda FC anggota Divisi 3 PSSI, menjadi ramai. Karena, keduanya nanti akan tergabung dalam Liga Nusantara


46

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

otomotif Trail

VX

II


47

otomotif Trail

VX

II

Editor: Iman Wachyudi email : majalah@batampos.co.id

Ingin kendaraan Anda ditangani oleh mekanik jujur dan berpengalaman? Jika iya, datanglah ke bengkel Vimos Motor.

or t o M s mo i V l e k Beng

h a r u M s i v r Se s a t i l a u k r e B n a d EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Foto-foto : Iman Wachyudi/Batam Pos


48

D

engan layanan ini, pemilik kendaraan bermotor tak perlu khawatir untuk melakukan servis berkala di bengkel yang terletak di Komplek Ruko Niaga Utama, Blok A Nomor 8,9 dan 10 Batuaji. Bengkel lengkap dengan perangkat servis dan suku cadang sesuai kebutuhan pelanggan. Lima orang mekanik ramah bersedia mendengarkan keluhan kendaraan Anda. Mereka akan mengerjakan layanan servis setiap hari mulai pukul 08.30 hingga 20.00 WIB. Direktur PT Vimos International, Oktafino, mengatakan bengkel miliknya mengusung konsep harga murah, kejujuran dan berkualitas dalam memberikan

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

otomotif Trail

VX

II

pelayanan kepada konsumen “Banyak bengkel yang tidak didatangi lagi oleh pemilik motor, karena pemilik bengkel ingin mendapatkan keuntungan yang besar sesaat, tetapi tidak memikirkan keberlangsungan bengkelnya tersebut,� kata Oktafino. Pria kelahiran Karimun itu mengaku harus jujur terhadap langganannya. Kalau memang ada suku cadang yang harus diganti, Oktafino akan meminta pemiliknya untuk memilih suku cadang yang sesuai dengan keinginan si pemilik kendaraan. Tetapi bila memang masih dapat diperbaiki, akan dilakukannya dengan ongkos yang terjangkau tentunya “Untung sedikit tidak apa-apa yang penting usaha


49

otomotif Trail

VX

II

Banyak bengkel yang tidak didatangi lagi oleh pemilik motor, karena pemilik bengkel ingin mendapatkan keuntungan yang besar sesaat, tetapi tidak memikirkan keberlangsungan bengkelnya tersebut. EDISI 51, Minggu II MARET 2014


50

otomotif Trail

s e i r o s e s Aneka a EDISI 51, Minggu II MARET 2014

VX

II


51

tetap berjalan dan pelanggan semakin ramai,� ujar pria lajang tersebut. Selain servis berkala, Vimos Motor juga menyediakan motor bekas dengan cicilan yang ringan, selain itu juga tersedia suku cadang, ban, velg, aksesories dan oli. EDISI 51, Minggu II MARET 2014

otomotif Trail

VX

II

Oktafino mengungkapkan, kelebihan bengkel Vimos Motor adalah alat-alat yang digunakan sama dengan bengkel resmi lainnya seperti tyre changer alat untuk mengganti ban serta diagnostic scan tool alat untuk mengecek injeksi dan alat-alat canggih lainnya yang tersedia di bengkel miliknya.***


tourism

52

where & out

Irenzhu Restoran Vegetarian

Masakan Rumahan Berbalut Kemewahan PENULIS: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Tidak banyak restoran vegetarian di kota ini. Dengan mengusung konsep ‘good food, good life’, Irenzhu Restoran menambah semarak kampanye hidup sehat dengan mengonsumsi masakan vegetarian.


tourism

53

where & out

R

Foto-foto : Iman Wachyudi/Batam Pos

Nuansa natural sekaligus elegan langsung menyergap siapapun yang melangkahkan kaki ke dalam restoran ini, di tengah kebisingan pusat bisnis Batam, Nagoya.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

estoran ini sangat berkelas. Mungkin begitu yang terlintas di benak Anda tatkala menginjakkan kaki di pintu masuknya. Nuansa natural sekaligus elegan langsung menyergap siapapun yang melangkahkan kaki ke dalam restoran ini, di tengah kebisingan pusat bisnis Batam, Nagoya. Restoran ini memang terletak di kompleks Nagoya City Walk, lantai satu, di samping Baba Street Food Court. Warna coklat tua mendominasi interior ruangan. Namun dengan memiliki banyak jendela ala restoran Mandarin, membuat tempat ini jauh dari kesan gelap. Cahaya menerobos masuk dari kaca-kaca jendela kayu. Uniknya, di salah satu dinding restoran ini. Anda akan menemukan wallpaper bercorak batik dengan warna senada. Ya, ada kain batik di restoran Cina. Perpaduan budaya yang sangat cantik. Meja dan kursi terbuat dari kayu. “Saya sampai limaenam kali merombak meja ini agar sesuai dengan keinginan saya,� ujar Bu Acin, pemilik sekaligus pengelola Irenzhu Restoran.


54

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

tourism where & out


55

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

tourism where & out


56

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

tourism where & out


57

Dengan segala kesan kemewahan, tak ada yang bisa menyangka jika restoran ini hanya dikonsep oleh seorang ibu rumah tangga. Mulai dari eksterior hingga interior ruangan didekorasi oleh Acin sendiri. “Saya memang terinspirasi untuk menghadirkan konsep makanan sehat bagi semua orang dengan kesan baik,” ungkap Acin dengan rendah hati. Uniknya lagi, restoran ini menyajikan menu vegetarian ala rumahan. Ada sekitar tiga koki rumahan yang siap memasak sekitar 70 menu yang tersedia. Nasi goreng lada hitam adalah menu favorit di tempat ini. Anda akan merasakan kejutan-kejutan kecil di dalamnya. Misalnya saja ada kacang mede dan rumput laut yang mungkin terasa asing berada di dalam sebuah sajian nasi goreng. Namun setelah dicoba, perpaduannya sungguh terasa nikmat. “Meski tidak mengkonsumsi daging, unsur-unsur protein bisa tergantikan oleh kacang-kacangan ini,” ungkap-

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

nya lagi. Selain itu ada okra pedes yang dipetik sendiri dari kebunnya. “Agar okra tidak begitu banyak mengeluarkan lendir, maka dicampurkan sedikit cuka,” ujarnya sambil berbagi rahasia. Okra atau yang lebih dikenal dengan oyong yang diolah di restoran ini berukuran mini, mungkin karena ditanam secara organik. Menu-menu berikutnya yang dikeluarkan dari dapur tidak kalah menggugah selera, yakni ikan mangga. Namanya saja yang ikan, tapi sebenarnya ikan ini diolah dari kulit tahu yang dibentuk menyerupai sayatan ikan dengan balutan rumput laut. Rasanya,memang hampir mirip dengan ikan yang gurih. Untuk urusan sambal, Irenzhu restoran ternyata juga sangat ahli. Coba saja sambel mangga pecik yang begitu menggigit dan sambal terasi gadungan yang menggoyang lidah Anda. Tertarik mencobanya? ***


58

history F. Andika Yuswantara for Jawa Pos

Letusan Gunung Kelud difoto dari Blitar., Kamis, 13/2/2014.

Letusan Gunung Berapi di Indonesia

Semburan Abu yang Mengubah Hidup Manusia G

eografi Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Beberapa gunung api terkenal karena letusannya. Misalnya Krakatau, yang letusannya berdampak secara global pada tahun 1883. Ada juga letusan supervulkan Gunung Toba yang diperkirakan terjadi 74.000 tahun silam yang menyebabkan terjadinya musim dingin vulkan selama enam tahun. Atau Gunung Tambora dengan letusan paling hebat yang pernah tercatat dalam sejarah pada 1815.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


59 Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. Yang paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau Jawa. Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Sedangkan Merapi telah meletus lebih dari 80 kali. Sejak 1995, Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi menobatkan Merapi sebagai Gunung Api Dekade Ini, karena aktivitas vulkaniknya yang sangat tinggi. Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk berdiam di sekitarnya. Berikut adalah daftar beberapa letusan besar gunung api di Indonesia, yang dihimpun dari berbagai sumber:

74,000 tahun lalu - Gunung Toba di

Sumatera Utara meletus dengan kekuatan supervolcano. Letusan inilah yang membentuk Danau Toba dan Pulau Samosir di tengahnya. Merupakan letusan gunung terdahsyat yang pernah ada di bumi. Peristiwa tersebut hampir memusnahkan umat manusia. Akibat letusan itu, terjadi volcanic winter, di mana matahari tertutup sampai enam tahun lamanya. Debu vulkaniknya menyebar ke separuh belahan dunia dari Cina sampai Afrika Selatan. Letusan Gunung Toba berlangsung selama satu min-

Gunung Krakatau dalam lukisan sebelum meletus. EDISI 51, Minggu II MARET 2014

history ggu, dan semburan debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut. Bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkannya sebanyak 2.800 kmł. Letusan ini memakan korban sampai 60 persen dari jumlah populasi manusia di bumi saat itu, serta memusnahkan beberapa spesies hewan dan mengubah pola kehidupan manusia.

1586 - Gunung Kelud di Jawa Timur meletus

berkekuatan 5 VEI dengan 10 ribu korban jiwa. Bahanbahan vulkanik yang dimuntahkannya sebanyak 1 kmł.

4 Agustus 1672 - Gunung Merapi di Jawa

Tengah meletus berkekuatan 3 VEI dan menelan 3 ribu korban jiwa.

12 Agustus 1772 - Gunung Papandayan

di Garut, Jawa Barat, meletus dengan kekuatan 3 VEI, menelan 2.957 korban jiwa.

6-8 Agustus 1812 - Gunung Awu di

Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, meletus dengan kekuatan 4 VEI, memuntahkan bahan-bahan vulkanik 0.50 kmł. Sebanyak 963 jiwa meninggal dunia.


60

history

Gunung Tambora meletus.

10 April- 15 Juli 1815 - Gunung

Tambora di Pulau Sumbawa meletus dengan 7 VEI yang menimbulkan tsunami 1–2 meter dan memuntahkan 160 kmł. Menelan korban lebih dari 71 ribu jiwa.

8 Oktober hingga Desember 1822 - Gunung Galunggung di Tasikmalaya, Jawa

Barat, meletus dengan kekuatan 5 VEI dan memuntahkan material vulkanik 1 kmł lebih. Sebanyak 4.011 jiwa menjadi korbannya.

8 September 1830 - Gunung Marapi

di Sumatera Barat mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 meter di atas kawahnya, disertai suara gemuruh.

2 Maret sampai 17 Maret 1856 - Gunung Awu meletus kembali berkekuatan

3 VEI dengan korban jiwa 2.806 orang.

15-21 April 1872 - Gunung Merapi mele-

tus dengan kekuatan 4 VEI, menelan korban 200 jiwa.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Tengkorak korban letusan Gunung Tambora.

26 Agustus 1883 sampai Februari 1884 - Gunung Krakatau

di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatera meletus dengan dahsyat dengan kekuatan 6 VEI dan menimbulkan tsunami setinggi 15–42 meter. Menyemburkan material vulkanik sebanyak 5–8.5 kmł. Menelan korban 36.600 jiwa.

7-12 Juni 1892 - Gunung Awu meletus lagi

dengan kekuatan 3 VEI. Menimbulkan tsunami dengan korban 1.532 jiwa.


61

19-20 Mei 1919 - Gunung Kelud meletus

kembali dengan kekuatan 4 VEI. Tidak menimbulkan tsunami, namun 0.19 kmł material vulkanik yang dimuntahkan telah menelan 5.110 korban jiwa.

25 November 1930 sampai September 1931 - Gunung Merapi di

Jawa Tengah meletus berkekuatan 3 VEI. Mengeluarkan bahan-bahan vulkanik 0.0017 kmł dengan 1.369 korban jiwa.

31 Agustus 1951 - Gunung Kelud di

Kediri, Jawa Timur, meletus dengan kekuatan 4 VEI tidak menimbulkan tsunami. Dan hanya memuntahkan material vulkanik 0.2 kmł serta menelan 7 korban jiwa.

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

history

17 Maret 1963 sampai 27 Januari 1964 - Gunung Agung di Bali mele-

tus berkekuatan 5 VEI tidak menimbulkan tsunami dan menyemburkan material vulkanik 1 kmł. Menelan 1.148 korban jiwa.

26-27 April 1966 - Gunung Kelud mele-

tus kembali dengan kekuatan 4 VEI mengeluarkan material vulkanik 0.089 kmł dan menelan 212 korban Jiwa.

6 Oktober 1972 sampai Maret 1985 - Gunung Merapi meletus dengan

kekuatan 2 VEI dan hanya menyemburkan material vulkanik 0.021 kmł serta menelan 29 korban jiwa.


62

history

f. Dite Surendra/Jawa Pos

30 April 1979 - Sekitar 60 orang tewas

3 - 8 November 2010 - Gunung

akibat letusan Gunung Marapi dan 19 orang pekerja penyelamat terperangkap tanah longsor. Letusan tersebut mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk.

Merapi meletus dengan skala 4 VEI. Tidak menimbulkan tsunami, namun menelan 138 korban jiwa.

5 April 1982 sampai 8 Januari 1983 - Gunung Galunggung meletus lagi

Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.

berkekuatan 4 VEI tidak menimbulkan tsunami dan menyemburkan material vulkanik 0.37 kmł lebih. Sebanyak 68 jiwa meninggal.

18 Juli 1983 - Gunung Colo di Kabupaten Tojo

Unauna, Sulawesi Tengah, meletus dengan skala 4 VEI. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

10 Februari - Maret 1990 - Gu-

nung Kelud meletus dengan skala 4 VEI. Tidak menimbulkan tsunami, namun menelan 35 korban jiwa. EDISI 51, Minggu II MARET 2014

3 September dan 7 September 2010 - Gunung Sinabung di Dataran Tinggi

15 September 2013 sampai Januari 2014 - Gunung Sinabung mele-

tus berkali-kali hingga statusnya naik ke level 4 (awas). Penduduk 21 desa dan dua dusun harus diungsikan yang mencapai 20 ribu orang. Sehari setelah kondisi Gunung Sinabung mulai stabil, 14 orang ditemukan tewas dan 3 orang luka-luka terkena luncuran awan panas ketika sedang mendatangi Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung yang berada dalam zona bahaya I.

Warga Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri berada di tempat pengungsian di Balai Desa Tawang, 8 km dari rumah mereka, Jumat (14/2/2014) setelah Gunung Kelud meletus.


63

history

13 Februari 2014 - Gunung Kelud yang

berada di Kediri kembali meletus sekitar pukul 23.00 WIB. Ribuan warga mengungsi ke penampungan. Hujan batu dan petir melanda hingga dini hari.

26 Februari 2014 - Gunung Marapi mele-

tus pada pukul 16.15 WIB, melepaskan material pasir, tefra, dan abu vulkanik ke wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Status gunung ditetapkan Siaga (level 3). ***

F. Firman Muhammad/Malang Post

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Hampir semua pemukiman diselimuti abu tebal pasca meletusnya Gunung Kelud, Jumat (14/2/2014).


64

Kelapa Berbuah Hotel Be Ci Meng Pemilik New Hotel

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

creatrep creativity & entrepreneur

Be Ci Meng dulu menjual santan kelapa di pasar tradisional, kini ia ‘naik kelas’ menjadi pengusaha perhotelan. Bagaimana kisahnya?


65

Foto-foto : Iman Wachyudi/Batam Pos

D

ENGAN penampilan sederhana, dia langsung berdiri dari kursi kerjanya saat menyambut Batam Pos di hotel barunya, New Hotel di kawasan Nagoya Business Centre, Batam. “Silakan duduk. Maaf ruangan saya sempit,” ujarnya sambil tersenyum. Sebelum sukses menjadi pengusaha sekaligus pemilik hotel, Be Ci Meng atau yang akrab disapa Ameng, sempat menggeluti berbagai jenis pekerjaan pasar. Mulai dari berjualan air kelapa, membantu saudara berjualan tebu, beternak ayam potong, hingga menjadi tukang revarasi rumah. “Jual tebu, kerja sama orang, ikut abang ipar. Pokoknya, peras keringat dari bawah,” ujar Ameng. Mengenakan batik merah, Ameng mengisahkan tahun 1990 lalu, dia merantau ke Batam, meninggalkan kampung halamannya di Kobel Sawang, Tanjung Batu. Dia sempat tinggal di rumah sewaan kakaknya, Be Ci Ke di kawasan Pelita. ‘Waktu itu, untuk bekerja ke pasar, dari Pelita, saya jalan kaki ke Jodoh,” ujarnya. Tak hanya bekerja di pasar, ia juga sempat bekerja menjadi penjual air tawar, bahkan bantu-bantu cuci gelas di kedai kopi milik kakak dan kakak iparnya. “Saya bukan anak orang kaya, dari kecil, oleh orang tua kita sudah dituntut untuk bekerja keras kalau mau EDISI 51, Minggu II MARET 2014

creatrep creativity & entrepreneur

makan. Misalnya, jam 2 pagi, saya sudah harus ikut ayah menggerus getah karet, supaya besoknya bisa dijual beli beras,” ujar anak dari Bong Cing You dan almarhumah Bong Cau Siat ini. Menapaki hidup di perantauan, tak lulus sekolah tinggi, tapi tak membuat semangat bekerja Ameng luntur. Di Batam, dengan modal semangat dan pengalaman dari keluarganya, dengan tabungannya, 2008 dia mulai membuat keramba ikan. Merugi, baru dua bulan berjalan, keramba itu sudah harus dijual ke orang lain. Tak menyerah, selanjutnya dia beternak ayam potong di kawasan Barelang. Jatuh, bangkit lagi hingga bisa memelihara 30 ribu ekor ayam. Bekerja siang malam, hingga akhirnya dia drop karena kelelahan. “Rugi, untungnya sedikit, capeknya lebih banyak. Tapi ya itu, sukses itu saat kita berjuang, tak tahu itu siang dan malam,” ujar suami dari Ani ini. Sukses beternak ayam, tapi selang enam bulan, dia kembali menjualnya, hingga akhirnya dia kembali ke profesi lama, kembali ke pasar. Menjual santan di pasar Puja Bahari. Ameng berkisah, suatu hari saat usahanya sedang berkembang, dia berangkat ke showroom mobil untuk membeli kendaraan pendukung kelancaran usahanya. Dia mendatangi showroom dengan pakaian seadanya. Tak dianggap sama salesnya. Dilayani pun tidak. Ameng


66

creatrep creativity & entrepreneur

lalu balik ke rumah. Sorenya ia kesana dengan pakaian rapi, memakai perhiasan, si sales tersebut langsung menyambutnya. “Saya bilang, saya orang yang tadi pagi kamu cuekin. Dengan pakaian tadi pagi, bisa jadi saya beli mobil Anda, tapi dengan pakaian ini, bisa jadi saya tak membelinya, hanya melihatnya. Jangan pernah menilai orang dari pakaiannya. Layani semuanya,” ujarnya. Dia pun langsung membeli mobil saat itu juga dengan uang tunai. “Kunci hidup itu, bergaul dengan semua orang,” ungkapnya. Selama 14 tahun bekerja di pasar, hingga akhirnya dia berhasil merambah bisnis lainnya, yakni sebuah hotel ber-

nama New Hotel di kawasan Nagoya Business Centre Blok I Nomor 26-28. Tiga ruko sekaligus, dia modifikasi menjadi penginapan bagi para budget traveler yang berkunjung ke Batam. Bangunan empat lantai ini terdiri dari 36 kamar, serta semua fasilitas yang baru. “Ini semua dari hasil jual kelapa. Makanya logo hotel ini bergambar pohon kelapa. Itu artinya, jangan pernah lupa darimana kita berasal, dengan begitu, kita senantiasa terus bersyukur baik saat di atas maupun di bawah,” ungkapnya. (chahaya/iman wachyudi)

EDISI 51, Minggu II MARET 2014


gadagadu

67

gak ada angin gak ada ujan

Girls Generation

Pertama dengan Dancer Pria S

emenjak debut tahun 2007 silam dengan lagu Into the New World, member Girls Generation memang hampir tak pernah tampil dengan dancer pria di atas panggung. Ini akan menjadi yang pertama selama enam tahun mereka berkarya di musik K-Pop. Girls Generation akan mengajak para dancer pria di panggung comeback untuk lagu terbaru mereka, Mr.Mr. Girls Generation akan memulai panggung comeback Mr.Mr di M! Countdown. Banyak orang penasaran den-

F. net

EDISI 51, Minggu II MARET 2014

gan koreografi dance Mr.Mr yang tak banyak terungkap di MV. Banyak yang menduga jika para dancer pria itu akan tampil di paruh kedua penampilan mereka. Memang kini mayoritas perhatian penggemar musik Hallyu sedang tertuju pada Girls Generation. Bahkan sejauh ini MV terbaru mereka sudah ditonton lebih dari 6 juta orang di YouTube, seperti dilansir soompi.com. Dijadwalkan Girls Generation akan memulai panggung comeback mereka di M! Countdown lalu ke Music Core, Music Bank dan Inkigayo. (jpnn)


68

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

B

F. Kapanlagi

anyak cara dilakukan wanita untuk terlihat lebih muda dan cantik. Salah satunya dengan operasi plastik. Namun, tidak demikian dengan musisi Maia Estianty yang lebih menggunakan penanaman benang di wajahnya. Sejak 2008, Maia menanamkan benang atau yang dikenal dengan istilah 3D CNC Treatment. “Ya kan selama ini orang bertanya-tanya umur 38 tahun masih muda, masih kencang lah ya, rahasianya apa sih. Yang pasti bukan karena operasi tapi perawatan ya kayak ada benang-benang gitu. Aku disaranin oleh dokter Novita Pristiwaningrum, ada sedikit botox gitu makanya dulu ada mukaku yang agak kendor sekarang kenceng. Melalui 3D CNC Treatment yaitu kombinasi dari botox, filler, thried lift,” ungkap Maia saat ditemui di kediamannya, di Jakarta. Cara ini sempat membuat Maia takut. Ia sempat mengira apa yang dilakukannya dengan memasukkan benang di wajahnya layaknya sedang melakukan debus. “Awalnya ngeri soalnya dimasukin banyak benangnya, udah kayak debuslah. Dulu tuh pas dipasang sambil wirid. Kelihatannya emang mengerikan,” kata Maia. Ditemui di tempat yang sama, dokter Novita Pristiwaningrum, memastikan bahwa cara yang dilakukan Maia ini adalah cara yang aman. “Kalau Bunda emang udah cantik aslinya. Jadi ini kalau dia lagi BT atau lagi banyak kerjaan, wajahnya biar gak kelihatan capek,” katanya. (merdeka.com)

Maia Estianty tanam benang di wajah EDISI 51, Minggu II MARET 2014

B


gadagadu

69

gak ada angin gak ada ujan

W

F. Kapanlagi

Revalina S Temat

Bosan Jadi Orang Baik EDISI 51, Minggu II MARET 2014

ajah dan karakter Revalina S Temat yang kalem, membuatnya selalu mendapatkan peran protagonis alias orang baik di setiap film dan sinetron yang dibintanginya. Dia pun ingin menjajal peran yang tidak biasa, yakni peran antagonis atau jahat. “Selama ini saya dipercaya dengan peran wanita baikbaik, teraniaya, kasihan juga. Bosen juga, aku ingin sebaliknya,” ucap Revalina S Temat di Jakarta, pekan lalu. Kalaupun pernah mendapatkan peran yang diinginkannya itu, mantan kekasih Ringgo Agus Rahman ini tidak sepenuhnya menjadi wanita yang benar-benar jahat. “Dulu aku pernah main dalam sinetron dua karakter baik dan buruk. Itu berat banget,” jelasnya. Memang, dia sangat menginginkan peran yang berbeda dengan menjadi jahat, tetapi, pemeran film Isyarat ini akan tetap memilah-milih. “Aku cukup memilih sih. Nomor satu yang aku lihat cerita, bagus enggak, menarik nggak, sama karakternya gimana,” katanya.(merdeka.com)


70

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

a m a t r n o s e s n P a h o J t k a Scarlet n A l i m a H

dengan n a g n u hub nssmikan n, Joha e a r h e a m k i an ern ikirkan ail, ak m tali p m M a e l y a l m i d a c m elu da D Durai gaku b lu kepa n n a l a e k n a m u t a n h eny ber ta son pu apun ernah m Desem p g n kan ap n a a a n k m a n e i c g . n m itu llyere at son ngin ntik Ho Johans sson sa gat me elum m a a n n b c y a a n a s s h i y u n t a o a e p J r y S “ ia jar a gin dirin on m ISA jad Americ ikah,� u “Saya in mebahwa ohanss . n g J t a e n a t i g t g r m n e n a r l k a r u o ca kel ntu an s dM aling wood S emiliki ulai u ra Goo n itu ak a a m orang p m c D g u n . i t , a n r a i a a s w enan y lah send salny diwa jadi sa luarga nikah d erempu nia. Pa ni. e i e p u k d a u m t r i a a n d k b o u. agia an,� nianss i ten baru1994 it un per berbah enangk ya, Joh itu kin n y n l m u n e a m h d a N i a u o t l . d ada olds Sebe an m hwa . n Reyn utnya p kan ba yanyi d a b k n y e e u d R e j 11 silam p k r n 0 , o s u n 2 t i a n r k a t k e a d k n n a m a gan una ingi ir p dua. Nah itu il dari t berakh t meng an rbadan a u m g e g t a i n b n h a u n h s b n a a g rka kah a hu rurnya dikaba i antar sebena ang me d y l i c c a e i . Ya, dia r k (jpnn) rancis gan si in Dau P a n a a n m t y a a o n a i d R s r ang n di gannya berkeb g kapa ber a. n s k i m u l e e r a g v e g n o r n m i ju 22 N t dis pakan raic un saa lahiran u e m D k a n n N a a pu deng Perem angan n u t r e . ub un lalu h 1984 it a t r e b eptem pada S

B

F. net


71 Diterbitkan Oleh: PT Sijori Interbintana Pers www.majalah.batampos.co.id Pemimpin umum / general manager: Candra Ibrahim Pemimpin Redaksi: Muhammad Iqbal Redaktur Pelaksana: Yusuf Hidayat, Poniman Sipahutar (Desain) Redaktur/Editor: Hasanul Safri, Yermia Riezki, Feni Ambaratih, Herry Dingin Sembiring Iman Wachyudi (Fotografer), Tonny Richardo (Desain) Redaktur senior : Ade Adran Syahlan Lisya Anggraini sekretaris redaksi : Ummy Kalsum

Chairman Rida K Liamsi CEO Makmur Direktur Utama Marganas Nainggolan Wakil Dirut Socrates Pemimpin Perusahaan Herman Mangundap manager iklan Dewi Febsuri

mpos.co.id ta a b h la ja a m : k o o faceb

twitter: @majalahBP s.co.id email: majalah@batampo EDISI 51, Minggu II MARET 2014

Alamat Redaksi, Pemasaran, Iklan dan EO: Gedung Graha Pena Batam, Lantai 2, telepon :(0778) 460000 (hunting), Fax (0778) 462162 dan (0778) 465111 Batam Center, Batam. Perwakilan Pekanbaru: Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang KM 10,5 Telpon (0761) 64634 Fax (0761) 64638. Perwakilan Jakarta: Gedung Indopos Lt. 6 Jl. Kebayoran 12 Jakarta Selatan, Telp. 021 - 53699560, 021-5333046. Perwakilan Tanjungpinang: Jalan Pramuka 3. Telepon (0771) 27714, 27715. Perwakilan Tanjungbalai Karimun: Jalan A Yani, Sungai Lakam, Telpon (0777) 323686, Fax (0777) 323685. Rekening PT. Sijori Interbintana Pers, NISP;090.010.011377, BPD Riau Cabang Batam Ac.00701.13.0044560.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.