Panitia Paskah GKI Kelapa Cengkir
KABAR PASKAH Menjelang Kenaikan & Pentakosta... Menjelang akhir Masa Raya Paskah yang ditandai dengan Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kristus dan Pentakosta, redaksi Kabar Paskah menjawab sejumlah pertanyaan jemaat... Kenapa sih sekarang kita merayakan Kenaikan bersama gereja lain terus? Mengenai tradisi baru ini, memang tidak ada alasan rohaniah yang khusus, tetapi alangkah baiknya jika ketiga GKI yang sama-sama berada di Kelapa Gading (GKI KC, GKI GI, GKI Agape) ini sering bekerja sama. Kebetulan Ibadah Kenaikan (selain HUT RI) merupakan salah satu yang paling mudah dikelola karena jatuh tidak di hari Minggu. Sebelumnya gereja kita juga sudah pernah loh merayakan HUT RI bersama GKI Gading Indah. Tradisi merayakan Ibadah Kenaikan bersama ini sendiri dimulai sejak 2 tahun lalu dengan GKI Gading Indah sebagai inisiator. Di sisi lain, dengan merayakan bersama 2 GKI lain, kita jadi mengenal dan belajar memahami kekayaan tradisi masing-masing gereja, misalnya GKI Agape dengan kultur Bahasa Mandarinnya yang kuat. Saya sering mendengar soal Pekan Doa Pentakosta, sebenarnya ritual apakah itu? Ya, ada beberapa GKI yang menjalankan tradisi ini, kita pun pernah melaksanakannya juga. Pekan Doa Pentakosta (atau Novena, dalam kosakata teman-teman Katolik) adalah tradisi berdoa selama 9 malam menjelang Pentakosta, yang dilakukan secara komunal alias bersama-sama. Tujuannya untuk mempersiapkan diri menjelang Pentakosta, dengan berdoa dan merenung tentang Roh Kudus dan peran pelayanan gereja di masa kini.
Newsflash! Dana APP sejumlah Rp 63.220.000 telah diserahkan oleh perwakilan Panitia Paskah kepada SDK 1 & SDK 3 Wonosobo.
KENAIKAN TUHAN YESUS KE SORGA Harus kita akui dibanding Paskah atau Pentakosta, kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga memang jarang dibicarakan. Mengapa begitu? Karena kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga kalah populer dibanding dengan Paskah atau Pentakosta. Hal lain yang nampaknya ikut berpengaruh adalah terlalu sedikitnya informasi disekitar masalah kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Walaupun kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga tidak sepopuler Paskah, tapi peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga tetap sangat penting, khususnya untuk orang percaya. Karena nampaknya kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga tidak bisa dipisahkan dengan Paskah,karena itulah pertama-tama kita akan lihat hubungan antara kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga dengan Paskah. YESUS YANG BANGKIT ADALAH yang berdiri sendiri seperti hari raya YESUS YANG NAIK KE SORGA yang lain pada sekitar abad 17, hal ini tampak dalam mulai dirayakan Pertama-tama harus ditegaskan hari raya Kenaikan seperti hari raya bahwa Yesus yang dibangkitkan dari gerejawi lainnya. antara orang mati (1 Korintus 15:20) adalah Dia yang kemudian YESUS MENGERJAKAN KARYA naik ke Sorga setelah memakai PENYELAMATAN DALAM sekitar 40 hari untuk menampakan KETINGGIAN diri kepada murid2Nya. Itu sebabnya ada yang mengatakan bahwa Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke peristiwa kenaikan adalah Sorgaharus diakui sangat singkat kelanjutan dari peristiwa Paskah. diberitakan dalam Alkitab, Kalau Yesus tidak dibangkitkan khususnya dalam Kisah P. Rasul 1:9 maka tidak ada peristiwa Kenaikan. -11; Lukas 24:51; Markus 16:19. Tapi sebelum Kenaikan ini menjadi Kalau kemudian kita bertanya hariraya yang berdiri sendiri, ia mengapa demikian? Kita tidak menjadi bagian dari Paskah. Bahkan mendapatkan jawaban karena sekalipun Kenaikan telah menjadi memang tidak ada informasi hariraya sendiri tapi ia tetap bagian disekitar hal ini. Tapi yang jelas, dari peristiwa Paskah (bandingkan melalui kenaikkanNya ke Sorga bahwa hari-hari menuju hariraya Tuhan Yesus telah mengakhiri karya Kenaikan adalah Paskah I dan penyelamatanNya dalam kerendahan seterusnya). (inkarnasi dimana dia menjadi manusia, penderitaan dan Pada abad pertama hari raya kematianNya). Kini Ia masuk dalam Kenaikan, seperti hari raya kemuliaanNya, dimana dalam pentakosta, belum menjadi hari raya Pengakuan Iman kita dikatakan yang berdiri sendiri, ia menjadi bahwa Ia naik ke Sorga dan duduk bagian dari Paskah. Hari raya di sebelah Allah Bapa. Diyakini Kenaikan baru menjadi hari raya bahwa Ia tetap mengerjakan karya yang berdiri sendiri pada abad penyelamatanNya, hanya sekarang kedua. Di Indonesia sendiri hari raya dalam ketinggianNya. kenaikan baru menjadi hari raya
YESUS ADALAH ALLAH Peristiwa kenaikkan Tuhan Yesus ke Sorga pertama-tama tidak hendak menunjuk suatu tempat, bahwa sorga ada di atas tetapi hendak mengatakan bahwa Yesus adalah Allah. KenaikkanNya ke Sorga adalah kembalinya Tuhan Yesus kepada Allah Bapa. KenaikkanNya ke Sorga adalah untuk memerintah bersama Allah Bapa, sehingga dalam pengakuan iman kita dikatakan bahwa Dia yang naik ke Sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Bahkan rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus yang pertama, yaitu 1 Korintus 15:24-28 mengatakan bahwa Bapa menaklukan segala sesuatu di bawah kakiNya dan karena itu Ia memegang pemerintahan sebagai raja atas segala sesuatu, kecuali atas Allah Bapa yang telah menaklukan segalasesuatu ke bawah kaki Yesus.Semua ini mau menunjukkan bahwa Tuhan Yesus tidak lain adalah Allah Peristiwa Kenaikkan Tuhan Yesus ke Sorga adalah saat dimana Tuhan Yesus kembali kepada hakikatNya sebagai Allah (ingat, Tuhan Yesus sebagai Allah Anak adalah pribadi ke II dari Allah Tri Tunggal yang kita sembah). Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga memang bisa ditafsirkan bahwa sorga letaknya “di atas”, tetapi “di atas” sebenarnya setidaktidaknya menyampaikan dua hal, yaitu bahwa “di atas” adalah “dimana Allah berada” dan dan bahwa “sorga bukan dalam dunia ini”. Jadi kalau dikatakan bahwa Tuhan Yesus naik ke Sorga maka dapat ditafsirkan bahwa Yesus masuk ke dalam kemuliaanNya, yaitu ke tempat dimana Allah berada dan Ia keluar dari dalam dunia ini.
YESUS NAIK KE SORGA DAN ROH KUDUS TURUN Tuhan Yesus dalam Yohanes 16:7 pernah mengatakan: “.......Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi aku akan mengutus kepadamu.” Yang Yohanes maksud dengan “penghibur”, tidak lain adalah Roh Kudus yang adalah pribadi III dari Allah Tritunggal. Jadi Tuhan Yesus memang harus naik ke Sorga, agar Roh Kudus turun yang dikatakan sebagai penggenapan janji Allah lewat nabi Yoel (Yoel 2:28-32). Dari Yohanes 16:7 sangat jelas dinyatakan bahwa Roh Kudus diutus oleh Tuhan Yesus yang naik ke Sorga. Dari pernyataan ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa Tuhan Yesus tidak meninggalkan orang percaya. Ia memang pergi, tetapi melalui Roh Kudus, Tuhan Yesus tidak membiarkan orang percaya sendirian. Melalui Roh Kudus, Tuhan tetap menyertai orang percaya. Ia tidak hanya menjadi penghibur, tetapi juga akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8). Itu berarti Tuhan Yesus tepat disebut “Imanuel” artinya Allah bersama-sama dengan kita. Sekali lagi ini menunjukan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang mempunyai kuasa untuk mengutus Roh Kudus. Selamat menyambut hari raya kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dan kiranya hari raya ini juga menjadi berkat untuk kita semua. Oleh: Pdt. Em. Agustinus Kermite
Setelah Pentakota Pertama... Mari mengikuti napak tilas jejak para murid Kristus setelah mereka mengalami turunnya Roh Kudus atas diri mereka- sebuah peristiwa yang mentransformasi mereka dari rakyat bersahaja menjadi tonggak penyebaran ajaran Kristus. Petrus Saat Pentakosta di Yerusalem ia mempertobatkan tiga ribu jiwa dan namanya tercatat sejarah sebagai orang pertama yang mengajak orang non-Yahudi menjadi jemaat gereja. Petrus kemudian pergi ke luar Yerusalem dan Yudea, bahkan sampai Babilonia sebelum kemudian menjadikan Roma sebagai basisnya. Ketika penyiksaan terhadap umat Kristen makin dahsyat di Roma, ia kabur meninggalkan kota tersebut namun berjumpa dengan Yesus di tengah jalan. Petrus bertanya kepada-Nya, “Tuhan hendak ke manakah Engkau pergi?� Jawab Yesus, “Aku datang untuk disalibkan kedua kalinya.� Kemudian Petrus berbalik dan kembali ke Roma, disalib secara terbalik sesuai permintaannya. Andreas Sempat tinggal di Yerusalem setelah Pentakosta, Andreas kemudian memutuskan pergi berkotbah ke Yunani, Rusia dan Ukraina. Di tempat terakhir kerasulannya, Patras, ia mati di atas salib yang berbentuk X, yang akhirnya menjadi simbol dirinya. Namanya diabadikan dalam berbagai hal, antara lain menjadi santo pelindung Skotlandia pada abad ke-8 hingga kini. Salib X miliknya menjadi salib yang tertera di bendera nasional Skotlandia. Yakobus Besar Ia pergi menginjili Spanyol dan Portugal. Berdasarkan tradisi masyarakat kuno di sana, pada 2 Januari 40, Maria menampakkan diri kepada Yakobus di tepi sungai Ebro ketika ia sedang menyebarkan ajaran di Spanyol. Maria secara tiba-tiba muncul di pilar (tempat tersebut kini menjadi sebuah basilica). Kemudian ia kembali ke Yudea tahun 44, namun Herodes Agrippa memancungnya di Yerusalem (ia menjadi rasul pertama yang wafat). Yakobus Kecil Tak banyak catatan yang tersisa mengnai kiprah rasul yang satu ini, tetapi yang jelas ia berkarya di Yerusalem dan juga wafat sebagai martir, dipukuli sampai tewas oleh Kaum Yahudi.
Yohanes Yohanes digoreng dalam bak minyak mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan masih ingin memakai Yohanes lebih lanjut, maka keajaiban terjadi sehingga ia bisa hidup terus. Tetapi akhirnya ia dibuang dah diasingkan ke pulau Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara. Pada saat berada di sana, ia menulis kitab Wahyu. Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali menjadi uskup di Turki. Yohanes adalah satu-satunya Rasul yang mencapai usia lanjut dan meninggal dengan tenang. Filipus Tradisi Kristiani menggambarkan Filipus sebagai seorang rasul yang berkhotbah di Yunani, Syria dan Phrygia. Kisah hidup Filipus selanjutnya dicatat oleh pemimpin sekolah Katekhetikal di Alexandria, Klemens dari Alexandria, yang menyatakan bahwa Filipus menikah dan mempunyai anak-anak, dimana putri-putrinya juga menikah. Ia wafat disalib di Hierapolis Bartolomeus Setelah Kenaikan Yesus, Bartolomeus pergi sebagai misionaris ke India, di mana ia meninggalkan sebuah salinan Injil Matius. Peta perjalanan rasul yang satu ini kemudian mencakup Turki, Etiopia, Mesopotamia, dan Armenia. Di Armenia, ia berjumpa lagi dengan rasul sejawatnya, Yudas anak Yakobus, dan mereka membawa Kekristenan ke Armenia pada abad ke-1 M. Bartolomeus telah membawa Polymius, raja Armenia, menjadi penganut Kristen. Akibatnya, Astyages, saudara laki-laki Polymius, menyuruh Bartolomeus dihukum mati. Ia dikuliti hidup-hidup dan disalib dengan Matius Berdasarkan tradisi Kristen, Matius mengabarkan Injil selama 15 tahun di kalangan masyarakat Yahudi di Yudea, dan kemudian berkeliling ke negara lain, termasuk Etiopia, Makedonia, Persia, dan Parthia. Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks mempunyai tradisi bahwa Matius mati syahid dengan ditikam tombak di Etiopia. Tomas Setelah peristiwa Pentakosta, ia menuju ke timur, melintasi Suriah dan Iran hingga sampai India. Mendarat di Pantai Kerala, ia mendirikan 7 gereja di sana. Kehadirannya menjadi cikal-bakal gereja di India, terutama setelah Tomas melakukan berbagai keajaiban melawan Kaum Brahmana. Dua puluh tahun kemudian ia wafat di sisi lain India, Mylapore, sebagai martir.
Yudas Tadeus Nama Tadeus banyak bergaung di wilayah Persia. Beliau mengkristenkan warga Edessa usai menyembuhkan rajanya. Selain itu dia disebut-sebut menyebarkan agama Kristen di Samaria, Siria, Mesopotamia, Beirut dan Libya. Tahun 65, ia dibunuh dengan kapak di Siria, bersama dengan Simon. Jenasahnya dibawa ke Roma dan diletakkan di Basilika St Petrus dan banyak dikunjungi peziarah hingga kini.
Simon Simon dikenal sebagai tim penginjil bersama Tadeus. Namun awalnya ia berkarya sendiri di Mesir, sebelum bergabung dengan Tadeus di Persia, Armenia, dan Lebanon. Keduanya meninggal bersama sebagai martir tahun 65. Konon Simon digergaji jadi dua di Persia. *sumber: National Geographic & Wikipedia
SIKAP HIDUP KITA SEUSAI MASA PASKAH Kis 5:26-42 Pernahkah kita mendengar paradoks ini: "The only thing constant is change".(Satu-satunya hal yang tidak pernah berubah sampai kapanpun adalah perubahan.)? Menarik bukan? Namun seringkali tidak kita sadari, perubahan sebenarnya terus dan sedang terjadi dalam hidup. Bahkan ada beberapa makhluk hidup yang benar-benar berubah kondisi fisiknya,seperti katak dan kupu-kupu,atau biasa kita sebut metamorfosis. Apakah hal itu berlaku bagi karakter atau perilaku seseorang? Apakah ada perubahan dalam hidup kita antara sebelum dan sesudah masa raya Paskah ini? Menarik jika kita bisa belajar mengenai perubahan dari salah satu murid Yesus yang bernama Petrus. PETRUS SEBELUM PASKAH Dimulai dari rumah dinas Imam Besar Kayafas, dipanaskan oleh suasana pemeriksaan terhadap Yesus Kristus. Ratusan orang memenuhi serambi luas yang mendadak jadi ruang pengadilan, bahkan sampai meluber ke luar. Petrus, yang sejak tadi hanya mengikut Yesus dari jauh, memilih bergabung dengan orang-orang yang berada di halaman. Seorang hamba perempuan imam besar, yang entah mengapa saat itu sedang berada di luar rumah, tibatiba mengenali wajah murid terdekat Yesus itu lalu berkata: "Engkau juga selalu bersamasama dengan Yesus, orang Galilea itu" (Mat. 26:69). Kejadian yang tak diduga itu membuat Petrus seperti tersengat aliran listrik. Dia menyangkal tudingan itu. Merasa keadaan tidak nyaman, Petrus beranjak pergi ke pintu gerbang, tetapi seorang hamba lain memergokinya lalu menuding dia juga. Petrus menyangkal untuk kedua kalinya (ay. 71-72).
Orang-orang yang berada di sekitar tempat itu berpaling ke arah Petrus lalu menuding dia lagi. Untuk ketiga kalinya Petrus menyangkal. Saat itulah terdengar ayam berkokok. "Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: 'Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.' Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya" (ay. 75). PETRUS SETELAH PASKAH Perubahan drastis muncul setelah Pentakosta. Petrus yang tadinya takut, kini berani berhadapan dengan Mahkamah Agama. Petrus dengan lantang dan tegas mengakui Yesus Kristus yang bangkit: (Kis 5:29-32) Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia." Petrus sadar betul resiko yang harus ditanggungnya, namun kali ini Petrus tidak takut. Di samping keberaniannya Petrus juga tidak melupakan peran Roh Kudus di dalam dirinya. Peran Roh Kudus-pun nyata. Saat orang-orang yang mendengar perkataan Petrus menjadi emosi dan ingin membunuhnya,muncul ahli Farisi yang bernama Gamaliel. Gamaliel berhasil bernegosiasi dengan orang-orang yang berniat membunuh Petrus. Meskipun disesah dan dilarang mengajar di sana, nyawa Petrus masih terselamatkan. Perubahan Petrus setelah Paskah dikarenakan ia akhirnya mengimani Yesus yang bangkit. Petrus terinspirasi akan Yesus yang bangkit. Kebangkitan Kristus memberi kebangkitan juga bagi orang yang mulai putus asa dan dalam ketakutan. Yesus tidak tinggal diam saat kita dalam keterpurukan. Roh Kudus bekerja dalam diri kita juga melalui orang-orang disekitar kita. Membangkitkan dan menghidupkan. Apakah Kebangkitan Kristus berdampak bagi hidup kita? Mari berubahlah dan jangan abaikan setiap ajakan Roh Kudus dalam diri kita. Tuhan Memberkati. -Winner Pananjaya-
Jadual Ibadah Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus Kristus Tahun ini, kita kembali akan menghayati Kenaikan Tuhan Yesus bersama jemaat GKI Gading Indah dan GKI Agape. Kamis, 14 Mei 2015 pk 09.00 Aula TKK 6 Penabur Kelapa Gading Kristus Dimuliakan, Manusia Termuliakan *seluruh persembahan pada kebaktian ini akan disumbangkan untuk mendukung pelayanan Open Doors Indonesia, sebuah lembaga Kristiani yang mendampingi hamba-hamba Tuhan yang teraniaya dalam pelayanannya.
Kebaktian Pentakosta "Karya Roh Kudus Bagi Dunia" Minggu, 24 Mei 2015 Pk 06.30, Pk 09.00, Pk 18.00 GKI Kelapa Cengkir Pnt. Winner Pananjaya
Lelang Pentakosta Pentakosta adalah momen dimana kita menutup masa raya Paskah sekaligus menghaturkan syukur pada Sang Pencipta melalui Persembahan Syukur Tahunan. Seperti tahun sebelumnya, jemaat dan perwakilan komisi (anak, remaja, dewasa dan lansia) dapat memberikan persembahannya melalui acara lelang tahunan: Hanya produk makanan yang dapat didaftarkan untuk lelang Stand pendaftaran lelang akan dibuka oleh panitia mulai 2 minggu sebelum Pentakosta (setelah kebaktian kedua) Pendaftaran via WA/SMS atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Felix Markus Listiyo di 0878 7654 4840