ARTS
Madona
Oleh: Sudarso (1955) Teknik: Cat minyak di kanvas Komisi Pemuda GKI Kelapa Cengkir merayakan momen 17 Agustus lalu dengan menyaksikan pameran lukisan koleksi Istana Negara di Galeri Nasional, yang bertajuk Senandung Ibu Pertiwi. Deretan karya seni lukis legendaris dipamerkan di sana, termasuk sebuah lukisan yang menarik perhatian kami: Madona oleh Sudarso.
Pelukis Sudarso lahir di Purwokerto 1914 dan bersekolah di Ajibarang sebelum nasib membawanya menjadi pedagang telur dan susu di Yogyakarta. Pelanggannya? Pelukis Affandi! Affandilah yang kemudian mementori Sudarso hingga matang sebagai pelukis, bahkan sampai menjadi dosen di STSRI ASRI (Sekolah Tinggi Seni Rupa/Akademi Seni Rupa Indonesia). Sudarso suka melukis perempuan desa yang nampak sederhana dengan gambar pemandangan alam sebagai latar. Ia dianggap tepat dalam mengungkapkan psikologi wanita desa: sederhana, polos dan wajar. Kebanyakan lukisan itu berpose sedang duduk. Penggambaran kaki tangan perempuan-perempuan dalam arti kualitatif juga sangat menonjol. Affandi mengakui bahwa sampai saat ini, dia merupakan pelukis Indonesia
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
yang pandai menggambar kaki dan tangan. Madonna sendiri merupakan citracitra Maria dalam seni rupa, baik yang menampilkan Maria seorang diri maupun yang menampilkan Maria bersama putranya, kanak-kanak Yesus. Citra-citra ini merupakan ikon-ikon yang sangat dihargai dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Istilah Madonna berasal dari frasa Italia, Ma Donna, yang berarti "Tuan Putriku". Madonna dan Anak (Bunda Maria dan Kanak-Kanak Yesus) adalah jenis citra yang sangat umum dijumpai dalam ikonografi Kristen. Maka interpretasi Sudarso yang membawa konsep ini dalam konteks Nusantara menjadi sentuhan yang menyegarkan dan sangat membumi dengan Indonesia; apalagi mengingat sehari-harinya, lukisan ini ‘tinggal’ di Istana Negara. 1 1
SPORTS
KELAPA GADING Tidak ada lagi alasan malas berolahraga karena gym mahal, sibuk kerja, dll‌IndoSweatCamp Kelapa Gading (yang dahulu dikenal sebaga Freeletics Jakut) mengajak semua orang berolahraga sepulang kerja, GRATSI!
Lokasi: Taman Jogging 1 Kelapa Gading Waktu: Selasa & 08.00AM
Kamis
7.30PM,
Sabtu
Syarat: Bawa matras, handuk dan air minum sendiri. Materi: Freeletics/Calisthenics Goal: Kardio, strength, core
Freeletics/Calisthenics sering disebut bersamaan karena konteksnya yang mirip – pada dasarna mereka adalah jenis latihan fisik interval tinggi, tapi dalam waktu singkat (sekitar 45 menit). Tidak ada alat khusus yang diperlukan karena latihan ini mengandalkan bobot tubuh kita sendiri. Komunitas seperti IndoSweatCamp ini merupakan bagian dari tren global urban calisthenics, dimana latihan dilakukan di jalanan perkotaan, memakai berbagai fasilitas umum seperti tembok, lapangan kosong dan palang-palang besi mainan anak. Konon latihan ini serupa dengan latihan dasar militer, karena dapat memaksimalkan kebugaran hanya dengan latihan berdurasi singkat. Kontak: Twitter: @indosweatcamp Instagram: @indosweatcamp Email: info@indosweatcamp.com Web: www.indosweatcamp.com
2
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
H EALT H
Menyiapkan Kotak P3K
Untuk Bayi
Jangan remehkan keberadaan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) bagi Anda yang memiliki bayi di rumah. Simak tips berikut!
Checklist Kotak P3K • Parasetamol atau ibuprofen sebagai pereda rasa sakit, lengkapi dengan sendok takarnya. • Plester berbagai ukuran untuk sebagai perekat kain kasa atau untuk menutup lecet dan luka ringan. • Perban untuk menutup luka dan perban segitiga sebagai alat bantu gendongan. • Termometer digital atau termometer telinga. • Antiseptik berupa krim atau semprot untuk digunakan pada luka
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
bakar, setelah luka dibersihkan. • Krim antihistamin untuk meredakan sakit jika terkena sengatan atau gigitan serangga dan mengurangi pembengkakan. • Gunting kecil. • Pinset. • Losion calamine untuk meringankan ruam pada kulit akibat tersengat sinar matahari atau gatal karena iritasi. • Gel pendingin untuk meringankan memar atau benjol.
3 3
MY PAR E NTS
Kenangan tentang Bapakku Oleh Budiman Manurung
Bapak, Sebenarnya hari itu betapa indah Saat kita mempersiapkan diri pergi beribadah Di hari peristirahatan yang Tuhan berikan Di hari Minggu Walau aku nun jauh di Harapan Indah dan engkau di Kisaran Tak pernah sekalipun kulupa nasihat Bapak dan Mamak Tak jemu kepada kami anak-anakmu Sedari kami kecil ‘Beribadahlah di gereja saat hari Minggu dengan setia’. Dan Bapak telah membuktikan Dengan sepenuh hati dan jiwa Makna kata: setia
Di rumah Tuhan yang bernama gereja itu Engkau bertegur sapa dengan jemaat lainnya, Seperti biasa Engkau bernyanyi dan menaikkan doa kepada-Nya, Seperti biasa Tapi Bapak, Mengapa ibadah itu tiba-tiba menjadi berbeda Ketika kidung masih menggema dinyanyikan indah oleh jemaat gereja Bapak malah tersandar di bahu jemaat di sebelahmu Tak sadarkan diri, Dan tidak biasa... Seketika ibadah sejenak jeda Dan Mamak sontak terhenyak Ke rumah sakit tempatmu dibawa Mamak belahan jiwamu setia berada Memandangimu, memegang tanganmu, mengelus dahimu Kuyakin hatinya terus mendoakanmu, mencoba menyembunyikan tangisnya Walau akhirnya tetap pecah Tersedu...
Masih dengan berboncengan mesra menaiki sepeda motor berangkat dari rumah Menjadi saksi kesetiaan cinta bagi siapa saja yang melihat kalian berdua Bersama Mamak engkau masuki rumah Tuhan
4
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
Masih sempat Bapak mengatakan “Jangan menangis terus, Mak. Aku tidak apa-apa.” Tapi Bapak bohong Tak banyak waktu Bapak sisakan buat belahan jiwamu Mungkin Bapak sadar atau tidak Betapa hancur hati kekasihmu saat itu Di sisi ranjang tempatmu berbaring Bapak pasti melihat kesedihan yang dalam di wajah Mamak Yang tak sepenuhnya bisa tergambar Karena masih sangat berharap Bapak tetap bersama Mamak Lebih lama lagi Menyambut ulang tahun ke-50 pernikahan kalian Itu janji iman Bapak dan Mamak Yang ingin disongsong bersama Di sisi lain, tak kasat mata Sang Allah Maha Pengasih itu Tuhan Kekasih jiwamu yang abadi Sudah tersenyum melihatmu Dengan keagungan cahya wajah-Nya Dia memeluk Bapak Menandakan perpisahan dengan Mamak Kekasihmu di dunia ini Akan tiba...
Dan dengan satu tarikan nafasmu Tak ada yang mampu mengartikan Tak ada yang bisa menyadari Bahkan Mamak tak kuasa mengerti Pun Bapak pasti tak sanggup memahami Saat detik selanjutnya Detik yang harusnya memberi waktu Sedikit saja Untuk Bapak bisa berucap kepada Mamak, “Aku mau pergi.” Tetapi misteri Ilahi terjadi Dengan satu tarikan nafas itulah Wajah Bapak dengan indah berserah Tengadah kepada Sang Pencipta Simbol salam perpisahanmu Selamanya... Bapak pergi ke sisi Tuhan Meninggalkan Mamak dengan tangisan... “Aku tak sempat ada di sampingmu Saat Bapak sangat ingin aku ada.” Itulah yang jiwaku katakan kepadaku, Pak Tapi aku tak bisa terbang menyeberangi lautan Atau mengendarai waktu Untuk bisa langsung memelukmu Bapakku... (Jakarta, 29 Agustus 2017 jam 21.04)
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
5 5
COCOK I D S
Perjumpaan di Lereng Merapi Hari 1: Rabu Tepat pukul 10 malam, bus pun bergerak menembus kepadatan kota, tol, menuju Yogyakarta! Misi perjalanan ini adalah mengadakan baksos bagi GKJ Manis Renggo, sebuah jemaat di lereng Gunung Merapi. Bus kami penuh dengan barang-barang bantuan, dari sembako+barang kebutuhan sehari-hari, buku-buku bantuan dari para orangtua murid ASM dan Perpustakaan Cengkir, hingga tong sampah yang telah didekor jauh-jauh hari oleh Komisi Pemuda dan Komisi Remaja!
Hari 2: Kamis Tepat 12 jam kemudian, pada pukul 10 pagi, tim pun tiba di penginapan di Yogyakarta: Rumah Sor Sawo! Setelah rehat sejenak, tim langsung meluncur ke GKJ Manis Renggo. Setibanya di sana, kami disambut hangat oleh pengerja dan jemaat setempat. 6
GKJ Manis Renggo adalah gambaran sebuah jemaat pedesaan yang bersahaja, mungil namun penuh kehangatan dan memiliki pesonanya sendiri. Mereka hidup rukun dengan warga sekitarnya yang berbeda agama, bahkan karena cukup dikenal oleh sanggarnya, momen Natal di sini sangat kental dengan kesenian khas Jawa, dan turut dihadiri umat dari agama lain. Sejumlah aktivis di gereja tersebut adalah pemain musik gamelan, sinden, dalang, dll. Di sana, tim berpencar ke sejumlah aktivitas masing-masing: mengajar Sekolah Minggu, merakit dan menyusun perpustakaan kecil dan menyelenggarakan pasar barang bekas (yang hasilnya kemudian disumbangkan pada gereja). Sungguh hari yang penuh sukacita, sehingga lelah pun tidak terasa! Langit telah menggelap ketika bus kami kembali menembus jalan-jalan EDISI DESEMBER/2017
Coconut
kecil pedesaan untuk kembali ke penginapan.
Hari 3: Jumat Saatnya kebersamaan! Sejak pagi, tim GSM bertualang ke sebuah pantai yang masih sepi, Pantai Wedi Ombo yang sangat memukau. Kami menilik lebih jauh lagi pesona alam Jawa tengah dengan melakukan caving ke Gua Pindul – sebuah pengalaman tak terlupakan untuk para pesertanya. Hari itu ditutup dengan berjalan-jalan menikmati Malioboro di petang hari.
Hari 4: Sabtu Tim kembali mengarah ke Gunung Merapi, tapi kali ini dengan tujuan menjelajahi pesona alamnya dengan mengendarai Jeep! Dari museum sampai bunker, hari itu menjadi momen yang penuh keseruan bagi semua tim. Setelah menikmati santap sore di Jejamuran, bus pun bergerak kembali ke Jakarta.
Hari 5: Minggu Pagi itu tepat pukul 5, akhirnya kami kembali tiba di Jakarta dengan selamat. Komisi Anak mengucap syukur atas penyertaan Tuhan yang amat nyata dalam perjalanan baksos kali ini. Kami juga menghaturkan terima kasih pada jemaat lintas komisi di GKI Kelapa Cengkir yang telah mendukung jalannya acara ini, termasuk sponsor yang turut mendukung bantuan bagi warga setempat: Wings & Indofood.
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
7 7
SUSUNAN ACARA KEBAKTIAN NATAL 2017 DAN TAHUN BARU 2018 GKI KELAPA CENGKIR
Tema:
“Suka Cita Untuk Seluruh Bangsa” 1 03Des 2017
06.30, 09.00, 18.00
Minggu Adven I
Kini dan Nanti Sama Pentingnya
Pdt.Winner Pananjaya
GKI Kelapa Cengkir
2 10 Des. 2017
06.30, 09.00, 18.00
Minggu Adven II
Siapkanlah Jalan Bagi-Nya
Pdt. David Sudarto
GKI Gunung Sahari
3 17 Des. 2017
06.30, 09.00, 18.00
Minggu Adven III
Bersaksi Seperti Yohanes Pembaptis
Pdt.Winner Pananjaya
GKI Kelapa Cengkir
4 24 Des. 2017
06.30, 09.00,
Minggu Adven IV
Jadilah Padaku Menurut Perkataan-Mu
Pdt. Em. Daniel Susanto
GKI Menteng
5 24 Des. 2017
18.00
Malam Natal
Suka Cita Untuk Seluruh Bangsa
Pdt.Winner Pananjaya
GKI Kelapa Cengkir
6 25 Des. 2017
09.00
Kebaktian Natal, Sakramen Baptis Anak, Perjamuan Kudus
Tuhan Yang Mulia dalam Keugaharian
Pdt. Winner Pananjaya
GKI Kelapa Cengkir
7 25 Des. 2017
11.00
Natal Komisi Remaja
Jesus Or You
Sdri. Priska Natalia
GKI Kelapa Cengkir
8 25 Des. 2017
12.00
Natal Komisi Anak
KelahiranNya Membawa Sukacita bagiku
Pdt. Grace Bustami
GKI Cipinang Indah
9 31 Des. 2017
06.30, 09.00
Kebaktian Minggu Pertama setelah Natal
Berkat Keselamatan Yang Tak Terkira
Pdt. Winner Pananjaya
GKI Kelapa Cengkir.
10 31 Des. 2017
18.00
Kebaktian Akhir Tahun
Titik Antara Penuh Makna
Pnt. Betharia Kristine S.
GKI Gading Indah
11 01 Jan. 2018
09.00
Kebaktian Tahun Baru
Menyongsong Tahun Baru Sebagai Anak Anak Allah
Pdt. Winner Pananjaya
GKI Kelapa Cengkir
12 09 Jan 2018
09.00
Natal Komisi Usia Lanjut
Berbagi Sukacita Kepada Sesama
Pdt. Winner Pananjaya
GKI Kelapa Cengkir
8
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
COCOT EENS
Pelajaran Iman
Seperti Apa yang Kamu Dapatkan di Rumah?
Buat pendidikan iman pribadi, aku saat teduh lewat aplikasi di handphone, dan memang udah dibiasakan dari kecil untuk saat teduh. Karena semakin ke sini jadwal makin padat, jadi mama juga sarankan buat download aplikasi di HP supaya kapan saja bisa dibaca. Berdoa malam sama keluarga juga sudah jadi rutinitas dan kalau misalkan kami punya waktu senggang, biasanya kami suka sharing santai tentang pertolongan Tuhan. Dulu sempat ada tradisi khusus buat persekutuan keluarga; jadi, salah satu dari kami yang pimpin pujian, biasanya ayat Alkitab ditentukan dari buku, dan nanti kami masingmasing sharing tentang pengalaman sama Tuhan yang berkaitan dengan bacaannya. Tapi sekarang sudah nggak lagi, sekarang kami lebih ke tradisi untuk berdoa bersama dan sharing-sharing saja.
Dari kecil, aku diajarkan orang tua untuk berdoa pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. Sampai sekarang aku sudah SMA, kebiasaan itu masih dilakukan tiap pagi; hanya saja, aku nggak selalu sempat berdoa bersama-sama orangtua. Kadang kalau sudah buruburu, aku berdoa sendiri. Kalau masih ada papa dan mama di rumah, atau salah satu dari mereka, kami berdoa bersama. Malam harinya, sebelum tidur, kami juga berkumpul untuk berdoa. Kami melakukan doa berantai, dimana aku, papa, dan mama saling mendoakan pergumulan masing-masing, juga pergumulan saudara-saudara kamu, baik yang jauh maupun dekat. Salah satu contoh pokok doanya misalnya ketika ada sakit-penyakit yang dialami saudara. Timothy Gabriel Ramaliasta
Eunike Janet Putri
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
9 9
M AI N TOPI C
Pendidikan Iman bagi Si Kecil
Kali ini, kawan-kawan kita dari GKI Kelapa Cengkir membagikan pengalaman mereka dalam menanamkan nilai-nilai Kristiani pada anak-anaknya.
Akhir Pekan yang Berharga Kel. Roy Godong Pendidikan iman Kristen sudah saya terapkan ke anak-anak sejak berusia 6-9 bulan; kami bawa mereka ke Sekolah Minggu, karena kami percaya meskipun mereka seolah-olah belum mengerti Firman Tuhan yang disampaikan guru Sekolah Minggu, tetapi terekam ke alam bawah sadar mereka bahwa Tuhan selalu memberkati dan melindungi mereka sejak dari dalam kandungan. Memasuki umur 1 – 1,5 tahun, kami ikutsertakan mereka ke kelas Sahabat Kristus (SK) yang dikelola Yayasan Eunike. Kami belajar banyak sekali tentang parenting dan bagaimana mendidik anak-anak kami dalam iman Kristen, dan sharing dari sesama 10
orang tua yang rata-rata mempunyai pergumulan yang sama dalam membesarkan anak. Saya dan Ci Reeni sudah berkomitmen bulat untuk selalu hadir dalam kelas SK setiap sabtu pagi, disitulah kesempatan kami belajar dan beribadah bersama anak-anak. Kalau dipikir-pikir Sabtu/weekend enaknya bangun siang terus makan mie bak‌wkwkwk. Puji Tuhan, anak pertama dan kedua kami (Caren 6 tahun & Eleine 4 tahun) tidak terlalu sulit diatur dan juga mereka menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya – semoga akan tetap begitu sampai mereka dewasa hehehehe. Si kecil Denzel (2 tahun) sudah mulai bisa berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan dengan tenang.
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
Sekolah Minggu dan SK menjadi wajib buat anakanak kami karena mereka yang meminta sendiri untuk selalu hadir, dan bila ada suatu halangan pada hari minggu mereka tidak bisa ke SM atau pergi ke SK maka mereka akan merengek dan menangis minta diantar ke SM/SK (kayanya kebalik sama jaman bapaknya dah‌xixixixi‌.) Karena kesibukan saya bekerja dan sering ke luar kota, kami jadi kesulitan bertemu - kami hanya memiliki waktu bersama di weekend. Waktu tersebut kami gunakan sebaik-baiknya dan saya selalu sempatkan untuk persekutuan doa keluarga dan membacakan cerita Alkitab yang pendek untuk anak-anak. Kegiatan ini menjadi pergumulan kami karena, karena kemacetan yang parah pada jam pulang kantor. Kami selalu kesulitan menjalankan family altar 2 – 3 kali seminggu, tapi kami yakin dengan bersekutu maka Tuhan Yesus akan memimpin menjadi Nahkoda untuk keluarga kami. Kami selalu mengajarkan bahwa papa merupakan kepala iman keluarga dan mama menjadi tulang punggung yang mensupport tiang-tiang keluarga. Kita tahu generasi Alfa (generasi anak-anak saya) adalah generasi yang terlalu akrab dengan gadget dengan berbagai aplikasi online. Generasi Alfa ini akan memiliki kepribadian yang individual atau antisosial, karena kehidupannya dipenuhi dengan teknologi yang maju dan canggih, bahkan mereka banyak menyalahgunakan teknologi
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
ini dengan melakukan cyber crime, judi online bahkan prostitusi online. Jadi at least kami sebagai parents sudah berupaya menjalankan perintah Tuhan dengan mendidik dan membesarkan anak-anak kami dalam iman Kristen. Roy Sudibya Wahana Reeni Arlenda Suta Carabelle Giuseppina Hanarta Madeleine Zephaniah Hanarta Denzel Thomason Hanarta Widyawati Hidayat (oma)
***
Iman dalam Keseharian Anak Kel. Reginald Aulia Kami mengajarkan kepada anakanak bahwa Tuhan Yesus adalah penolong di saat kita sedang dalam kesulitan dan kesakitan. Anak-anak mengamini sekali hal tersebut dan setiap kali mereka sakit, pasti mereka akan minta kami sebagai orang tua untuk mendoakan mereka. 11 11
Kami ingin bercerita tentang pengalaman iman Dunston, anak kami yang paling kecil. Waktu itu umurnya masih sekitar 3 tahun. Siang itu kami sedang berada di lantai bawah, mami memasak dan daddy sedang membetulkan barang yang rusak. Tiba-tiba kami mendengar jerit kesakitan Dunston dari lantai atas, “Tuhan Yesus tolong saya……… Tuhan Yesus tolong saya!” Kami berdua segera berlari ke lantai atas dan mendapati bahwa jari telunjuk kiri Dunston terjepit di antara celah pintu kamar tidur kami. Kami panik, antara menenangkan Dunston dan juga berusaha melepaskan jarinya yang terjepit. Singkat cerita jarinya dapat keluar dengan selamat, hanya luka lebam dan sedikit berdarah. Yang mau kami garis-bawahi adalah iman Dunston yang begitu besar terhadap Tuhan Yesus sebagai penolongnya. Saat sedang kesakitan, nama yang dia teriakkan pertama kali bukanlah kami sebagai orang tua tetapi Tuhan Yesus, dan saat tangannya terjepit, Dunston terus berteriak “Tuhan Yesus tolong saya” sampai tangannya berhasil dikeluarkan. Kami sebagai orang tua sangat terharu bahwa Dunston memiliki iman sebesar itu. Setiap kali kami memiliki pengalaman iman dalam kehidupan kami, kami sharingkan dalam family altar yang kami laksanakan pada malam hari. Walaupun masih banyak bolongnya, namun kami merasakan betul
12
kasih Tuhan kepada keluarga kami melalui family altar. Di sana kami belajar untuk memuji Tuhan dan mendengarkan apa yang Tuhan mau katakan. Suatu kali Darren, anak pertama kami sharing pengalaman dengan temannya yang nakal dan berulang kali memukul dia. Darren bercerita bahwa doa dia dijawab oleh Tuhan karena hari itu teman dia yang nakal itu mejadi sangat baik dengannya dan tidak berbuat nakal lagi. Teman Darren ini memang sudah kami laporkan baik ke guru ataupun orang tuanya. Namun kami meminta Darren untuk berdoa bagi temannya itu agar bisa berubah. Cukup lama masalah ini terjadi, kira-kira sebulan. Jadi kami bisa merasakan apa yang Darren rasakan saat doanya dijawab oleh Tuhan yaitu temannya berubah menjadi anak yang lebih baik. Darren mendapatkan pengalaman iman yang indah sekali dan Darren merasakan kekuatan sebuah doa dari hati yang tulus. Reginald Aulia Carolline Sugianto Nicholaus Darren Aulia Dwayne Arthuro Aulia Ethanael Dunston Aulia
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
CH RI ST I ANI T Y TODAY
SEMUA YANG BAIK DIMULAI DARI RUMAH Karena di dalam keluarga inti adalah awal seseorang mulai menyerap nilai-nilai yang menjadi standar atau pedoman kehidupannya saat menjadi dewasa. Ungkapan “Charity begins at home� menjelaskan bahwa sebelum kita bermaksud menolong tetangga atau masyarakat yang lebih luas, terlebih dahulu perhatikanlah orang-orang yang di rumah.
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
13 13
Menjadi teladan dimulai dari rumah, itulah juga sebabnya Paulus menulis kepada Timotius mengenai syarat menjadi hamba Tuhan, adalah kepala keluarga yang baik dan telah menjadi teladan di dalam keluarganya: Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah." Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya, Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. (1 Timotius 3: 1-7) Kehidupan Kerohanian Peran seorang bapak menjadi sangat penting dalam membuat keluarganya hidup taat dan mengenal Tuhan. Pria dituntut menjadi imam, sebagai kepala bagi istri dan anak-anak. Ibadah pertama kali seorang anak, idealnya berawal dari ruang keluarga, bukan ruang sekolah minggu. Hal ini bisa dimulai dengan membiasakan doa bersama saat sebelum makan, secara bergiliran menjadi yang memimpin doa setiap hari. Atau dalam waktu tertentu secara rutin, mengadakan ibadah keluarga, berdoa dan menyanyikan pujian, membaca kitab suci dan membahasnya bersama sebagai pengalaman beribadah pertama yang dimulai dari rumah. 14
Rumah atau keluarga bukan hanya melulu soal kehidupan spiritual; tapi sekaligus merupakan sekolah pertama bagi setiap anak. Sebelum mengenal huruf dan angka, membaca, menulis dan berhitung, yang bermanfaat untuk ketrampilan akademis, kita belajar mengenai ‘aturan main’ sejak kecil yang kelak membentuk karakter seiring bertambahnya usia. Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian ‌ aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup. (Amsal 4: 1, 4) Saat Bermain Sejak balita, anak mulai belajar mengenali mana mainan miliknya dan mana yang bukan. Lalu dilatih untuk merapikannya setelah selesai bermain. Belajar berbagi dan empati saat bermain bersama atau bergantian. Belajar mengenai tanggung-jawab, misalnya wajib mengganti dengan potong uang jajan, jika ada yang hilang atau rusak saat mengembalikan ke teman yang meminjamkan. Tata Krama Sejak mulai bisa bicara, anak belajar memanggil setiap anggota keluarga dengan sebutan sesuai hubungan di antara mereka atau mengacu pada silsilah, setiap latar suku dan budaya tentu punya nama yang khas untuk menyebut bapak, ibu, kakak, adik, kakek, nenek, paman, bibi, dst. Respek dimulai dari cara menyapa terhadap yang lebih dewasa dan bersikap mengayomi terhadap adik atau yang lebih muda.
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
Mengelola Waktu dan Membuat Keputusan Memasuki usia sekolah dasar, anak mulai belajar mengatur dirinya sendiri, mulai dari penggunaan uang saku, berapa yang dijajankan dan yang ditabung, hingga waktu belajar dan saat setelah pulang sekolah. Apakah mau langsung tidur siang di rumah, atau bermain, atau membuat PR lalu belajar untuk ulangan? Dari situ disiplin mulai terbentuk, dan mulai terlihat bakat dan minat si anak yang akan berguna untuk menentukan “Nanti besar, mau jadi apa?� Pahlawan Bertopeng Setiap jaman punya tokoh pahlawan yang diidolakan anak-anak generasi tersebut, misalnya jagoan sepanjang masa dari DC Comics seperti Superman atau Batman, hingga kelompok superhero dari Marvel seperti Captain America, Ironman, Hulk, Thor, dll. Para tokoh fiksi tersebut diperlukan untuk menginspirasi anak agar membentuk nilai-nilai dan idealisme menjadi sosok yang rela berkorban, memakai penutup muka karena tidak ingin identitasnya diketahui atau tidak mencari popularitas saat menolong, dan mengutamakan kepentingan dan keselamatan orang banyak. Di situlah ortu berperan mendampingi saat menonton dan menjelaskan sehingga anak belajar sesuatu dan tidak hanya terhibur dari aksi laga seru dan berbagai efek khusus film saja. Misalnya, selain punya kekuatan, ternyata Superman punya kelemahan lho, dan sebagai manusia biasa dia juga bisa sedih ketika ayahnya hilang terbawa angin
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
topan, atau marah saat ada penjahat mengancam ibunya (Man of Steel). Atau kalau Captain America atau Ironman masing-masing hanya berjuang sendirian, pasti kalah, tapi karena saling menolong dan bekerjasama dalam The Avengers, maka mereka menjadi lebih kuat dan bisa menang deh. Di episode lain Civil War, saat mereka berbeda pendapat, lalu mereka jadi saling berkelahi dan semua menjadi lemah. Di akhir cerita, coba tanyakan: Kamu tau nggak peribahasa apa yang menceritakan keadaan mereka? Nah, imbangi juga dengan mendorong anak ikut Sekolah Minggu agar mereka juga mengenal dan terinspirasi dari para pahlawan iman dari Alkitab, seperti Abraham, Musa, Yosua, Daud, Daniel, hingga tentunya yang terpenting menjadikan Yesus Kristus sebagai sosok idola utama yang patut diteladani jauh melebihi para super-heroes. Cita-cita Dua dekade lalu, jawaban anakanak usia SD generasi ‘90an nyaris seragam: dokter, insinyur, pilot, guru, hingga jadi presiden; adalah pilihan cita-cita yang pasaran. Anak-anak di era millennial, yang makin terdidik dan menyerap banyak informasi karena sudah kenal media dan berbagai gadget sejak kecil, memiliki pilihan karir yang semakin variatif dan unik. Penting untuk mengenali kemampuan dasar dan talenta anak sejak dini sehingga memilih jurusan studi yang tepat dan mencapai potensi maksimal; bisa dengan mengikuti tes
15 15
bakat atau potensi akademik, atau dengan mengamati langsung apa yang menjadi hobinya sejak kecil hingga usia remaja, atau memberikan kesempatan mengikuti kursus ketrampilan sesuai kemauannya. Umumnya anak akan meniru atau meneruskan profesi orangtua, terlebih jika memang sudah diarahkan begitu. Ortu bisa mendukung dengan memilihkan mainan yang mengarahkan minat anak, misalnya truk, traktor, mesin keruk dan mesin pengaduk semen, supaya ia terinspirasi menjadi arsitek. Atau mainan alat kedokteran, atau peralatan menggambar, atau apapun sesuai minatnya. Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22:6)
kelak. Dalam keluarga, kita samasama bertumbuh dan tidak akan selamanya menjadi balita, remaja, atau muda. Kelak, semua akan sampai pada gilirannya melalui setiap fase kehidupan, sambil kita terus belajar menjadi semakin dewasa dan membentuk karakter yang baik dalam tuntunan Tuhan dalam iman, pengharapan dan kasih; dan semua hal baik tersebut dimulai dari rumah. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanakkanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (1 Korintus 13:11) Š Yodi Iwan
Keteladanan Anak mungkin tidak selalui menuruti nasehat, namun akan lebih mudah menirukan kebiasaan orangtua, karenanya menjadi contoh yang baik bagi anak adalah nasehat yang paling efektif. Misalnya, ortu ingin supaya anaknya hidup hemat, membiasakan pola hidup sehat, dan peduli terhadap lingkungan. Akan sulit bagi si anak menjadi seperti yang diharapkan jika contoh yang ditemuinya adalah ortu yang hobi belanja dan makan di luar rumah, jarang makan sayuran dan buah, malas berolahraga dan suka buang sampah sembarangan. Nah, mulai yuk dari sekarang jadi teladan buat diri sendiri sehingga kelak bisa dicontoh oleh para adik, keponakan dan anak-anak kita
16
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
DI Y
Kreasikan Lilin Kamu Sendiri! Natal identik dengan lilin terang yang syahdu; tahun ini, yuk coba kreasikan lilin sendiri untuk di rumah. Caranya mudah!
Bahan: Gelas Air Minyak Goreng Cot ton Bud
Cara membuat: • Agar kelihatan cantik, isi dasar gelas dengan batu-batu atau manik-manik • Kemudian letakkan (posisi tegak) 1 cotton bud di bagian tengahnya • Selanjutnya isi air, kira-kira 1/2 gelas. Setelah itu isi minyak goreng di bagian atasnya, sampai sedikit mengenai cotton bud • Selesai, tinggal nyalakan pakai korek api. • Lilin ini nyalanya bisa bertahan sampai berhari-hari , loh! • Semoga bermanfaat
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
17 17
SHAR I NG
Komunitas Kristen di
Dubai
Hi, Hans! Dengar-dengar di Dubai kamu nggak bisa beribadah di hari Minggu? Jadi, pertama sampai di Dubai, dikasih tahu kalau hari kerja di sini yaitu Minggu sampai Kamis. Langsung terpikir, berarti harus cari tahun nih, gereja di sini tiap hari apa dan jawabannya ternyata tiap hari JUMAT.
Telah sekian waktu rekan kita, Hans Kurniawan bekerja di Dubai. Kepada Redaksi Coconut ia berbagi kisahnya menjadi seorang Kristen di negara terbesar sekaligus terpadat di Uni Emirat Arab itu.
berbagai alasan =) Wah jadi alasannya
penasaran
nih
sama
Mau tahu kenapa ?? Karena selama ini kan kita di GKI (Gereja “Kalem� Indonesia).. Nah ini diajak ke model gereja lain, jadi agak kaget karena terlalu ‘meriah’ suasananya. Tapi ini sih opini pribadi saya saja.
Bagaimana pertama-tama bisa tahu soal komunitas Kristen di Dubai? Susah nggak carinya?
Terus bagaimana akhirnya kamu bisa menemukan gereja tempat kamu beribadah sekarang?
Pertama-tama, dikenalkan sama teman dan kebetulan dia Katolik. Terus diajakin ke gereja. Karena belum tahu apa-apa, jadi iya-iya saja. Akhirnya beberapa minggu pertama, selalu ikut gereja Katolik. Lalu terpikir, untuk coba cari gereja Kristen dan ditawari teman lagi untuk ke gereja Kristen. Tapi baru sekali saja datang dan minggu depannya nggak ikut lagi dengan
Akhirnya pada suatu waktu, dapat ilham untuk Googling gereja Kristen sendiri dan coba menghubungi via email ke sekretariat gerejanya. Eng ing eng...Dalam waktu sehari, dibalas tuh emailnya dan dikasi tahu lokasi serta jam ibadahnya. Akhirnya minggu depannya, diniatkan datang ke gereja itu dan ternyata, daerah yang kudatangi merupakan komplek gereja; berbagai macam
18
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
ajaran gereja, ada di sana. Yang aku ikuti yaitu Evangelical Church karena ajaran sama tata ibadahnya mirip dengan GKI. Bagaimana kesan-kesan beribadah di Dubai?
kamu
Yang bikin terkesan yaitu ketika di sana ada yang menyambut “I think this is the first time for you coming to this church yaa... Welcome... bla bla bla..” Terus ditanya dari negara mana, tinggal dimana, kerja dimana, dkk. Sampai akhirnya di akhir ibadah itu, saya dikenalkan sama salah satu orang Indonesia juga yang bergereja di sana. Lalu, sampai sekarang masih terus beribadah di gereja itu =) Panjang juga yah ceritanya hehehe. Seperti apa perbedaan rutinitas ibadah di sana dengan di Indonesia? Banyakkah jemaatnya? Dari mana saja? Bedanya jam ibadah di sini hari Jumat, kalau di Indonesia hari Minggu. Ada sih beberapa gereja (umumnya Katolik), mereka punya ibadah hari Minggu sore. Kalau jemaat di gereja yang kudatangi lumayan banyak, karena ibadahnya cuma sehari sekali dan bisa sampai 500 - 600 orang/minggu.
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
Dari data ministry Y2016, penduduk Dubai itu sekitar 10 juta orang, tapi 7 jutanya itu ekspatriat dan sisanya baru orang lokal. Ekspatriat yang ada mayoritas dari British, USA, India, Pakistan, Filipina. Untuk jemaat yang bergereja di tempatku sekarang, paling banyak berasal dari India, Nepal, Filipina, British (UK), USA, dan negara Eropa lainnya... Beraneka-ragam pokoknya...Pernah suatu saat saya bicara pakai Bahasa Indonesia, terus kok ada satu orang yang mengerti gitu. Dia menyahut: “You’re Indonesian?” Ternyata setelah ditelusuri, dia adalah orang Malaysia...hahahaha.. Seperti apa kebebasan beragama di sana? Kalau di sini, kebebasan beragama menurut saya bebas dan terbuka juga... Toleransi agama kuat. Gereja-gereja yang kaya di hotel/ apartemen juga jumlahnya tidak sedikit. Selama tinggal di sini, saya belum pernah liat demonstrasi juga, apalagi yang membawa-bawa nama agama =) Walaupun demikian, saya tetap cinta Tanah Air Indonesia kok, suatu saat saya akan kembali... *sok mellow* Benar yaa…sampai Hans!
bertemu
lagi,
19 19
DEVOTI ON
Ditimpuk Tepung Baca: Yohanes 21:1-14 Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. (Yohanes 21:7)
Hendry Ramaly adalah satusatunya orang Indonesia yang ikut menyiapkan jamuan makan malam pada Academy Awards 2001 di bawah arahan Chef Wolfgang Puck. Mereka mesti menyediakan menu sebanyak 8.000 paket. Saat menyiapkan salad, Puck bertanya, “Bisa jadi dalam waktu berapa lama?” Ia menjawab, “Satu menit.” Ternyata, ia ditimpuk dengan sekotak tepung. “Harus 40 detik, enggak mau tahu bagaimana caranya!” Hendry pun memikirkan sistem kerja estafet sehingga salad siap dalam waktu 36 detik. “Tanpa lemparan tepung, saya tidak akan bisa memecahkan rekor waktu itu,” kenangnya. Setiap orang, ketika kinerjanya mulai menurun, tampaknya memerlukan dorongan untuk melecut semangatnya. Tak terkecuali Petrus. Setelah bertahun-tahun mengikuti Yesus, ia justru memilih kembali pada 20
hidup lamanya, menjadi nelayan (ay. 5). Terlihat bahwa Petrus meragukan pilihannya untuk mengikuti Yesus dan memutuskan untuk undur. Tuhan Yesus memberinya dorongan untuk mengembalikan murid-Nya itu ke panggilannya yang sejati: seorang pemberita kabar baik. Dorongan yang tepat dapat memotivasi kita untuk berubah. Setelah mendapatkan dorongan dari Yesus, Petrus kemudian menjadi pemimpin gereja yang luar biasa. Hendry saat ini memiliki sekolah kuliner Maison Bleu di Kelapa Gading dan berkarier cemerlang sebagai konsultan restoran di Indonesia. Tuhan bisa menyatakan diri-Nya atau bisa pula memakai orang di sekitar untuk mendorong kita kembali ke jalur yang benar. Apakah kita cukup peka untuk menerima pesan-Nya? — OLV
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
G REEN L I V I NG
Eco-tourism Apa Itu?
Berwisata sudah menjadi kegiatan umum kita, apalagi di musim liburan akhir tahun. Namun sadarkah kita dengan jejak karbon yang ditinggalkan dari perjalanan jauh, plus sampahsampahnya? Eco-tourism adalah sebuah konsep yang mengajak kita lebih bertanggung-jawab dengan aktivitas liburan kita!
Eco-tourism pada dasarnya adalah bentuk aktivitas liburan di tempat yang dirawat kelestariannya, atau bahkan belum terjamah aktivitas pariwisata komersial sama sekali, dengan sikap penuh tanggung-jawab agar dampak kehadiran kita minim pada alam. Mencari spot aktivitas eco-tourism yang cocok dengan Anda? Cek sejumlah pilihan berikut:
BSP Organic Farm - Bogor
Museum Sisa Hartaku - Merapi
Cocok untuk: Wisatawan Individual
Cocok untuk: Wisata Keluarga
Jika butuh menyepi sejenak dari rutinitas kota, maka kaburlah ke BSP Organic Farm di kaki Gunung Salak. Pagi, siang, malam, Anda hanya akan menjumpai makanan organik. Sepanjang hari Anda bakal diisi dengan trekking keliling perkebunan teh, kopi, persawahan, air terjun, hingga konservasi burung elang. Kegiatan olahraga yang sehat seperti yoga juga akan membantu Anda makin fit. Pengurus BSP menganjurkan tamunya ke Bogor naik KRL saja.
Belajar lebih eling dengan realitas kita hidup berdampingan dengan alam – inilah pesan utama yang sangat mengena saat berkunjung ke lokasi Museum Sisa Hartaku bersama GSM September lalu. Museum ini berisi memorabilia dari letusan Gunung Merapi plus pesan-pesan kearifan lokal dari warga yang telah turuntemurun hidup bersama gunung berapi aktif ini.
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
21 21
M AI N TOPI C
Trauma Sejarah dan Kita Beberapa waktu lalu, di sela pendakian gunung dan penjelajahan keliling Nusantara yang kerap ia lakukan, Redaksi Coconut berkesempatan berbincang dengan Pdt Robby Chandra (GKI Kayu Putih) seputar buku barunya yang mengangkat soal trauma sejarah Indonesia! Halo, Pak Robby! Buku terbaru Bapak banyak membahas soal trauma sejarah terutama di kalangan etnis Tionghoa. Realita apa yang Bapak lihat? Orang Tionghoa itu ulet, rajin,dan jujur, tekun. Komunitas ini sebenarnya bisa menghasilkan dampak luar biasa pada masyarakat luas, dari menularkan ilmu dagang sampai etos kerjanya. Cuma saya melihat juga adanya kehati-hatian yang luar biasa. Mereka selalu waspada. Dari sana saya merasa, “Kok beda dengan saya yang tidak bersekolah di lingkungan Tionghoa, meski berasal dari komunitas tersebut?” Hal kedua yang mendorong saya melakukan penyelidikan sejarah ini 22
adalah kasus Ahok – ada SMS yang menyebar, “Kalau pilih Tionghoa lagi, maka akan terjadi kembali seperti 1998!” Ternyata, banyak yang tidak gentar diancam begitu. Saya jadi bertanya-tanya, apakah orang Tionghoa yang distereotip takut ribut, dll masih berlaku? Syukur kalau sudah berubah. Lalu penelitian seperti apa yang Bapak lakukan? Saya buat kuesioner: Kalau terjadi kerusuhan sosial, mungkinkah orang Tionghoa kembali jadi target utama? Saya kirim ke orang Tionghoa yang Muslim, Budha, Kristen-Katolik, segala umur. Ternyata semua sepakat menjawab ya, kita yang akan jadi
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
korban. Yang agak beda Tionghoa Katolik. Entah kenapa. Apa pandangan Bapak mengenai trauma sejarah? Trauma generasi pertama, bisa terbawa sampai ke generasi kedua. Trauma itu akan mengubah cara kita memandang dunia, cara kita mengambil keputusan, gaya hidup, bahkan kalau tidak selesai, trauma itu akan turun ke generasi berikutnya melalui cerita. Ada yang namanya ethnic memory. Seorang psikolog pernah bilang bahwa lebih dari 70 persen perilaku manusia dipengaruhi oleh alam tidak sadarnya. Di Alkitab ada ayat yang mengatakan: Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari (Mazmur 19:12) Kita membangun gereja, merancang sistem pembinaan, baksos, tapi ke dalam diri, kita tidak pernah menyelam. Mungkinkah kita ini seperti gelas, diisi air seperti apapun tetap keruh karena di dasar gelas ada kotoran tidak pernah dibersihkan? Seperti apa trauma sejarah di Indonesia? Banyak trauma di Indonesia. Misalnya orang Tionghoa terutama yang Kristen, melihat perkosaan, kebakaran rumah, hancurnya toko, pindah dari kota kecil ke kota besar. Orang Jawa trauma dengan tanam paksa – dipinjami duit, rentenir datang, lalu orang Belanda paksa agar sebagian hasil tanamnya diberi ke pemerintah – tapi waktu itu yang ditugasi mengambil adalah orang Tionghoa, dengan cara kejam pula. Orang Aceh terhadap orang Jawa,
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
orang Padang terhadap orang Batak. Orang Ambon dengan kerusuhan. Semua punya trauma tapi nggak ada yang angkat itu. Saya punya dugaan besar Aceh merupakan suku bangsa yang punya kerajaan sangat besar. Iskandarsyah itu kerajaan yang bisa melawan Portugis, Spanyol, dll - tapi di sejarah Indonesia jarang disebut; mereka hanya diidentikkan dengan GAM dan ganja. Itu menimbulkan trauma. Tapi kenyataannya memang dari dulu banyak kasus dimana pedagang Tionghoa jadi korban ‘pemalakan’ bukan? Memang betul, tapi kenapa itu melulu yang diangkat? Kenapa nggak angkat soal para cukong Tionghoa yang menghambat THR karyawan? Keselamatan kerja nggak diurus? Kan itu banyak juga. Yang dipilih selalu memori dimana kita jadi korban. Sebagai contoh, Sumbawa mengenal leluhur suku pedagang Tionghoa yang dikenal jujur, rajin dan peduli pada masyarakat. Kita selalu memilih narasi yang cocok dengan kita, dan seringkali itu karena kita punya luka yang tidak diobati/dihadapi lagi. Bangsa yang macam-macam seperti Indonesia lukanya pasti banyak. Tapi dengan belajar, kita akan jadi bangsa yang kuat. Menang banyak cerita tersimpan, karena pada Orde Baru hanya ada satu cerita resmi, yakni versi pemerintah. Yang paling mengejutkan bahwa orang Tionghoa ada di Palembang pada abad 10, dan mereka sangat dihargai karena pintar, etos kerjanya bagus dan jujur. Orang Tionghoa yang Kristen sudah ada di
23 23
Ambon sejak abad 17. Jika demikian sejarah sangat kaya, dan textbook kita hanya memotret sebagian, bagaimana caranya mendapatkan cerita yang utuh? Cari di Youtube, cari di internet. Sejarah itu kan katanya ditulis oleh orang menang, jadi cobalah lihat sisi lainnya. Pastikan sumbernya netral. Misalnya saja dari riset semacam ini saya baru tahu soal sekelompok orang Haka yang diminta Sultan di Banjarmasin untuk cari emas. Mereka datang dalam jumlah ribuan. Itu bertahan kuat bahkan sampai Belanda datang sekalipun. Sampai 1820an sudah ada, sampai keturunan terakhirnya kalah di 1912 dan pada lari ke Singapura. Lee Kuan Yew keturunan dari sini.
24
Trauma etnis bisa diwariskan dari ortu ke anak, bagaimana kita menghadapinya sebijak mungkin? Ketika trauma ‘diwariskan’, sebenarnya orangtua bermaksud baik‌ biar jangan dialami lagi. Tapi kita bisa belajar mengenalinya; jika ketika ditanya balik logikanya nggak jalan, tidak konsisten, artinya itu trauma sejarah. *Pdt Robby Chandra adalah penulis buku, pendaki gunung dan penikmat misteri di balik sejarah. Dalam waktu dekat Komisi Pemuda akan membuka kelas Mini-MBA yang dikerjasamakan dengan beliau dan tim GKI Kayu Putih. Nantikan informasinya di Instagram @gkikelapacengkir ya!
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
100% G KI
Masa Adven Natal 2017:
Mengalami Karya Agung Allah Sejak masa penciptaan, Tuhan menghendaki manusia tidak hanya menjadi makhluk sosial tetapi juga makhluk kosmik. Artinya, keberadaan manusia selalu terhubung baik dengan sesamanya maupun dengan seluruh alam semesta beserta isinya. Bahkan manusia diberi mandat oleh Tuhan untuk mengelola, merawat dan memelihara alam ciptaan Tuhan (Kej. 1:28). Sayangnya, seiring dengan jatuhnya manusia ke dalam dosa, perilaku manusia pun menjadi rusak. Hal ini tidak hanya berakibat rusaknya relasi antara manusia dengan Allah tetapi juga antar manusia dan juga rusaknya alam beserta isinya.
Manusia menjadi saling bermusuhan, saling membunuh dan saling meniadakan, menghalalkan segala cara demi memuaskan nafsunya. Kebenaran menjadi tidak dipedulikan bahkan diputarbalikkan. Fitnahan, ujaran kebencian dan politik identitas yang menggunakan isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan) menjadi makanan sehari-hari yang dihalalkan. Hal itu kita telah saksikan sendiri dalam proses kampanye pilkada DKI Jakarta 2016/2017. Natal: Penanda Era Baru Keberadaan manusia yang mengalami kerusakan dalam hal gambar dan rupa keallahannya, tidak dibiarkan begitu saja oleh Allah Sang Pencipta. Allah yang seakan jauh dan tersembunyi (Deus Absconditus) berkenan menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Ia menjadi Deus Revelatus. Ia menyatakan diriNya dalam manusia Yesus Kristus. Melalui dan di dalam Yesus Kristus,
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
Allah tidak hanya berkenan menebus dosa manusia tetapi juga berkenan dikenal oleh manusia. Ia menjadi Allah yang dapat dikenal (divine knowable) karena di dalam Kristus berdiam secara jasmani seluruh kepenuhan Allah (Kol. 2:9). Di dalam dan melalui kelahiran serta kehadiran Yesus Kristus, kehidupan manusia memasuki babak atau era baru. Yaitu era keselamatan. Natal adalah penanda era keselamatan. Era ini sudah diidam-idamkan manusia sejak zaman nabi-nabi Perjanjian Lama (misal: Yes. 64:1-9). Sebuah era dimana ada pembebasan/ kemerdekaan manusia dari dosa. Era dimana manusia hidup dalam sukacita pengharapan dan bekerja untuk dunia yang lebih baik. Menjelmanya Allah menjadi manusia dan karya penebusan yang dilakukan-Nya tersebut bertujuan agar manusia kembali mengenali, merasakan dan mengalami kesegambaran dan keserupaannya dengan Allah. Manusia diajak untuk 25 25
kembali mengingat dan melaksanakan mandat dari Tuhan untuk mengelola, memelihara dan merawat dunia beserta isinya, agar dunia dipenuhi oleh damai sejahtera dan berkat dari Allah. Oleh karena itu karya agung Allah itu dimulai dari penyelamatan manusia. Dalam realitas hidup manusia, era keselamatan tersebut ditanggapi secara beragam. Demikian juga sikap umat Kristiani yang mengaku sebagai umat yang percaya kepada Kristus. Orang kadang terjebak pada kesalehan personal/ritual. Yaitu kesalehan yang hanya mengutamakan perjumpaan dengan Tuhan tapi mengabaikan implikasinya dalam kehidupan seharihari. Kesalehan yang sebetulnya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Saat ini kita diingatkan dan diajak untuk menghidupi kesalehan personal dan sekaligus kesalehan sosial/ komunal. Hal itulah yang dikehendaki Allah sejak masa penciptaan. Kita diajak untuk mengalami serta mewujudnyatakan karya agung Allah di dunia ini. Panggilan dan ajakan itu berlaku untuk setiap kita tanpa pandang bulu! Itulah yang dinyatakan oleh kisah Natal! Kisah Natal menuturkan bagaimana Allah berkenan menjumpai dan memakai manusia dari berbagai kalangan. Ia berkenan kepada si tukang kayu Yusuf, Maria (perempuan muda yang sederhana), para gembala (kelas terendah dalam masyarakat Yahudi) dan orang-orang Majus (terpelajar dan berada). Melalui
26
kisah mereka, kita belajar bagaimana mengalami karya agung Allah dan mewujudkannya dalam kehidupan bersama. Panggilan Hidup dalam Era Keselamatan Melalui Masa Adven-Natal ini kita kembali diingatkan untuk terus mengalami karya agung Allah dan mewujudkannya secara riil dalam hidup sehari-hari, termasuk dalam hidup berbangsa dan bernegara. Itulah wujud kesalehan personal dan komunal/ sosial. Di era dunia seperti sekarang ini kita tidak boleh hanya berkutat dengan diri sendiri dan komunitas kecil kita atau gereja saja. Kita diajak untuk meluaskan pandangan kita dan melapangkan rentangan tangan kita karena setiap kita wajib berkontribusi bagi situasi negara. Kita diajak untuk menjadi manusia yang bermental baja, yang tidak mudah menyerah, dan menang terhadap berbagai godaan, hambatan dan tantangan, apalagi godaan sepele seperti misalnya tidak diberi ucapan “Selamat Natal� oleh yang lain. Kita diajak untuk tidak jemu-jemu berbuat baik meski kebaikan kita tidak dibalas dengan kebaikan bahkan dibalas dengan kejahatan. Maria dan Yusuf sebagai anak-anak muda yang mendapat panggilan untuk menjadi pengantara karya agung Allah menjadi teladan bagi kita tentang semuanya itu. Proses Pilkada DKI Jakarta
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
2016/2017 mengingatkan kita agar tidak boleh diam dan puas dengan kemapanan hidup pribadi. Ada banyak kejahatan yang harus dihentikan di negeri ini sehingga pada saatnya nanti Indonesia menjadi negara adil, makmur, aman dan sejahtera. Agenda politik terdekat (Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019) sebagai penentu nasib bangsa ini dan nasib kita secara pribadi tidak boleh kita abaikan. Kita perlu bangkit untuk ikut memikirkan dan berkontribusi bagi kehidupan bersama berbangsa bernegara, baik sebagai pribadi, gereja maupun sebagai bagian dari masyarakat. Fitnah, ujaran kebencian dan politik identitas tidak boleh terjadi lagi. Untuk itu kita mesti sungguh-sungguh berjuang ikut menentukan nasib bangsa ini. Dari proses Pilkada DKI Jakarta, meski pahit rasanya, kita perlu bersyukur karena kita dan bangsa ini telah disadarkan pada sebuah realitas yang mengancam yang perlu
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
segera diantisipasi. Kita disadarkan bahwa ada “kekuatan besar� yang sedang dibangun oleh kelompok tertentu yang bisa mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Dalam kondisi seperti ini kita perlu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Kita perlu terus berdoa dan berupaya (ora et labora) agar dimampukan merangkul dan bekerjasama dengan yang lain di negeri ini agar NKRI tetap tegak berdiri. Kiranya melalui Masa Adven-Natal 2017 ini kita sebagai pengikut Kristus dapat semakin berperan secara riil dalam kehidupan bersama, berbangsa dan bernegara. Amin. *Materi dari Bahan Masa Adven Natal Lembaga Pembinaan dan PEngaderan Sinode Gereja-Gereja Kristen Jawa & Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Tengah
27 27
CHU R C H NE WS
Bulan Keluarga Oktober 2017 Kebaktian Minggu 1 Oktober 2017 Keluarga: Kebetulan atau Anugerah? Pdt Winner Pananjaya 8 Oktober 2017 Siapakah Aku? Pdt. Ujang Tanusaputra 15 Oktober 2017 Bolehkah Aku Menjadi Diriku? Pdt. Winner Pananjaya 22 Oktober 2017 Keluarg(Aku) Pdt. Lithos S Pane 29 Oktober 2017 Rekomsiliasi Keluarga KeCe PPK GKI Klasis Jakarta 1
28
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
Acara Keluarga Cerdas Cermat Keluarga Minggu 8 Oktober 2017, pk 11.00 Family Walk Sabtu 14 Oktober 2017 pk 06.00 Fashion Craft Minggu, 22 Oktober 2017 pk 11.00 Family Movie Sabtu, 28 Oktober 2017 pk 17.00
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
29 29
BI B LE QU I Z
30
CH URCH NEWS
EDISI DESEMBER/2017
Coconut
B I B L E QUI Z
MENDATAR:
Jerman 29. Kantung penyimpan air atau anggur 30. Sekarang (Bhs. Inggris) 31. Berpendapat sama, tidak membantah 32. The town where Jesus was raised 36. Teknologi suara ultra untuk mendeteksi organ dalam, khususnya kandungan 38. Alat penyimpan data yang bisa dipindah 39. Hasil pertandingan seri 40. Mineral bahan nuklir 42. Konstelasi atau gugusan bintang 43. Kata ganti ‘adalah’ untuk subyek: saya (Bhs. Spanyol), yo …
MENURUN:
berbalik menjadi Rasul Kristus 33. Jenis atap atau genteng rumah yang mampu menyerap sinar matahari 34. Pesepakbola Real Madrid asal Spanyol, Sergio … 35. Anjing (Bhs. Jerman, der …) 37. Kami (Bhs. Italia) 38. Ditentukan DPD berdasarkan perhitungan Kebutuhan Hidup Layak, dan disahkan oleh Gubernur 41. Las Vegas berada di negara bagian ini di Amerika Serikat (Singkatan)
1. The town where Jesus was born 5. Salah satu murid Yesus, … Petrus 9. Nama lain Pulau Kalimantan 10. Kitab berisi nasihat 12. Sebutan untuk wilayah Israel yang merupakan provinsi Romawi 14. Bangsa Israel terdiri dari duabelas … 15. Alfred …, penemu dinamit 17. Salah satu anak Nuh 18. Tuan rumah Piala Dunia 2018 19. Bahasa yang dipakai pada jaman Yesus 21. Dia, laki-laki (Bhs. Inggris) 23. Kera (Bhs. Inggris) 24. Penerus Raja Daud 26. Artikel maskulin dalam bahasa 2. Saudara Yakub 3. Paman Yakub 4. Nama gunung tempat Musa menerima sepuluh Hukum Taurat 6. Ibukota Sulawesi Barat 7. Kompetisi bola basket di AS 8. Dua (Bhs. Spanyol) 10. Senapan ciptaan Mikhail Kalashnikov, ...-47; 11. “Hidup dan mati dikuasai …” (Amsal 18:21) 12. Nabi yang berkata “Ini aku, utuslah aku!” 13. Yesus dinubuatkan sebagai Raja ... 16. Sutradara film The Life of Pi (2012), Ang ... 20. Kitab Injil yang paling singkat 21. Kota yang menjadi milik pusaka Kaleb (Yosua 14) 22. Upah dosa (Roma 6:23) 25. Mata uang Azerbaijan 27. Domba betina (Bhs.Inggris) 28. Cap buruk atau persepsi negatif tentang sesuatu 31. Pernah menganiaya orang-orang Kristen, kemudian berganti nama dan
Coconut
EDISI DESEMBER/2017
© Yodi Iwan
31 31
PE R PU STAK AAN
Dari Cipaku Sampai Jakarta Untuk yang selama ini belum pernah mengetahui sejarah GKI sehingga bentuk organisasinya menjadi seperti yang kita kenal sekarang, yuk baca buku ini! Dari Cipaku Sampai Jakarta Penulis: Pdt. Em. Chris Hartono Penerbit: Grafika Kreasindo
Pendeta Chris Hartono merupakan sosok sejarawan pertama dari GKI, yang hasil karyanya hingga kini menjadi rujukan banyak pihak. Maka kehadiran buku ini sangat patut diapresiasi, karena ia menyajikan sejarah detail GKI tetapi dengan kemasan yang ringkas (buku ini hanya 78 halaman!). Dengan demikian, masyarakat umum pun tidak akan kesulitan mencernanya. Buku ini mengajak kita menembus waktu ke masa lalu, dari tahun 1856, ketika jemaat-jemaat Tionghoa mulai lahir dan bertumbuh di Jawa. Kelompok-kelompok ini kemudian berkembang menjadi
32
Bond Kristen Tionghoa (BKT), Gereja Tionghoa Serikat (GTS), lalu Gereja Kristen Tionghoa (GKT) hingga Dewan Gereja-Gereja Kristen Tionghoa (DGKTI). Bab terakhir buku ini membahas mengenai Badan Permusyawaratan Persatuan Gerehanu (BPPG). Dituturkan dengan runut dan sistematis, kita bisa mendapatkan informasi terbaik mengenai perjalanan sejarah pembentukan Sinode AM Gereja Kristen Indonesia di sini. Jika belum memilikinya, buku ini bisa dipinjam di Perpustakaan Cengkir.
Fasilitas Perpustakaan Cengkir buka setiap hari Minggu di lobi gereja dengan sistem self-service. EDISI DESEMBER/2017
Coconut