Majalah Coconut Juli 2015

Page 1

COCONUT

JUNI-AGUSTUS - 2015

Self-Improvement • Green Living • Music • Recipe • Family • Health • Books • CD

CHRISTIAN LIFESTYLE PUBLICATION BY GKI KELAPA CENGKIR


Behind Coconut

Selamat datang! Coconut adalah terbitan berkala GKI Kelapa Cengkir yang sebelumnya dikenal dengan nama Bina Krista. Masih mengangkat spirit yang sama, Coconut menghadirkan konsep Christian lifestyle yang disesuaikan untuk kebutuhan informasi jemaat GKI Kelapa Cengkir. Coconut alias kelapa adalah tanaman yang dari ujung ke ujung, semuanya memiliki kegunaan; buahnya bisa menetralisir racun, lidinya diolah menjadi sapu, batangnya menjadi perahu…dan banyak lagi. Coconut melambangkan spirit jemaat Kristen modern yang selalu berguna bagi lingkungannya dan tulus menyerahkan dirinya menjadi berkat untuk sesama.

Langganan Coconut?

Baca Online?

Kirim email ke perpustakaancengkir@yahoo.co.id dengan subject ‘LANGGANAN COCONUT’ Majalah Coconut akan dikirim secara teratur ke inbox email Anda

Cari ‘Majalah Coconut’ di www.issuu.com

Coconut C r e w

Redaksi: Komisi Pembinaan GKI Kelapa Cengkir Kontributor: Abraham Nugroho Pdt. Em. Agustinus Kermite Claudia Wiratma & Inge Vera Supit Pdt. Gatot Pujo Tamtama Nefi Lazuardi dr. Stella Margaretha Felix Markus Listiyo Rizal Febrianes P Cherie Rachel Evelyn Wiyono Proof-reader: Winner Pananjaya Coconut adalah publikasi triwulan dari Komisi Pembinaan GKI Kelapa Cengkir Printed by Borobudur 2 (0811 8306 040) Layout Designed by (0838 9982 2274) Coconut, majalah dwi-bulanan GKI Kelapa Cengkir, bisa terus hadir berkat dukungan jemaat dan simpatisan di Networking Page. Ingin turut memperkenalkan jasa/produk?

UKURAN HARGA 1/6 halaman ¼ halaman ½ halaman 1 halaman 2 halaman (double page spread)

2

Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 600.000 Rp 1.200.000 Rp 2.400.000 EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


DEVOT I ONS

Mengasah

Gergaji Bacaan: Kejadian 2: 1-3

“Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika itu hari sudah malam, Ia sendirian di situ.” (Matius 14:23) Satu hari, seorang anak kecil bernama Anna mendiskusikan peristiwa penciptaan bersama sahabatnya, Fynn. “Mengapa Tuhan beristirahat di hari ketujuh? Menurutku Ia tidak melakukannya karena lelah.” “Lalu?” “Ia menciptakan istirahat di hari yang ketujuh-dan itulah keajaiban yang terbesar. Istirahat.” Kisah itu memang hanya bagian dari sebuah novel berjudul Mister God, this is Anna karangan Fynn; tetapi jika kita menilik kembali kitab Kejadian 2, maka kita akan menemukan fakta bahwa istirahat itu memang hal yang penting. Allah memberkati dan menguduskan hari ketujuh itu, seakan hendak mengingatkan umat manusia bergenerasi-generasi berikutnya, agar ingat akan istirahat. Bahkan Stephen Covey dalam buku 7 Habit of Highly Effective People memasukkan istirahat sebagai kebiasaan efektif #7. Ia menyebut istirahat sebagai mengasah gergaji.

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Terkadang istirahat mendapat konotasi negatif dalam masyarakat kita sebagai tindakan pemalas. Tetapi orang yang mengabaikan istirahat itu seperti penebang kayu bodoh, yang terus bekerja mati-matian tanpa menyadari kapaknya telah tumpul. Ia tidak mau berhenti sejenak untuk mengasah kapaknya, sehingga akibatnya ia berkutat sehari di pohon yang itu-itu saja. Dalam hal istirahat, kita pun dapat mencontoh Yesus. Di tengah kesibukannya mengajar dan menolong orang, sering kita jumpai dalam Injil kisah dimana ia mencari waktu untuk sendiri. Untuk berdiam diri dan berdoa. Itulah istirahat yang sejati. Berhenti sejenak dari rutinitas dan mencari waktu bersama Tuhan. Jika kita selalu melewatkan waktu istirahat dengan bersenang-senang tanpa kendali untuk melampiaskan kejenuhan, maka niscaya kita akan kembali dengan rasa lelah yang lebih besar. Jangan-jangan gergaji kita malah makin tumpul. Selamat beristirahat

Sudahkah Anda mengasah gergaji sebelum bekerja? 1 1


ARTS

Rembrandt –

Kembalinya Si Anak Hilang Cat minyak, 1669

Dibuat dua tahun menjelang kematian Rembrandt, konon telah puluhan tahun sang pelukis digentayangi oleh kisah perumpaan Tuhan Yesus yang satu ini. Banyak sketsa kasar terkait kisah Si Anak Hilang yang ditemukan pada berkas-berkas peninggalan Rembrandt, yang tampaknya dibuat sebelum akhirnya mahakarya Kembalinya Si Anak Hilang dipamerkan di Leningrad. Pakar sejarah Kenneth Clark pernah berujar, “tidak salah jika ada orang yang berkata bahwa inilah lukisan terhebat yang pernah dibuat.” Seorang pendeta Belanda, Henri Nouwen, meminta waktu menyepi di hadapan lukisan ini selama berjamjam dan kemudian menuliskan hasil perenungannya yang luar biasa dalam sebuah buku Kembalinya Si Anak Hilang (Penerbit Kanisius). Menurut Nouwen, ketika Rembrandt muda, ia hidup layaknya si anak bungsu, tenggelam dalam kemabukan, nafsu dan keangkuhan seorang seniman 2

muda yang sukses. Sejarah mencatat, Rembrandt kemudian mengalami kehancuran setelah membangun rumah tangga- semua anaknya disusul sang istri, meninggal dunia. Popularitasnya sebagai pelukis merosot, dan ia terjebak dalam pernikahan kedua yang tidak bahagia. Ia meninggal dalam kondisi miskin (semua hartanya telah disita untuk pembayar hutang) dan kesepian. Menjelang akhir hidupnya, Rembrandt menyadari bahwa dirinya telah ‘hilang’ seperti si bungsu. “Begitu saya memandang si anak bungsu berlutut di hadapan bapanya…saya hanya melihat seorang pelukis yang pernah begitu dihormati dan percaya diri, yang akhirnya sampai pada suatu kesadaran menyakitkan bahwa segala sesuatu yang pernah ia kejar ternyata hanyalah kemuliaan yang sia-sia,” rangkum Henri Nouwen dalam bukunya.

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


QUI Z & JOKES

Quick Quiz

Siapa wanita matamata yang membantu orang Israel di Perjanjian Lama? Siapa nama tokoh Alkitab yang bertobat di Damaskus, kemudian beralih menjadi misionaris?

Jawaban: Jethro, Naomi, Izebel, Rahab, Paulus

KEMIDELE .COM

Siapa nama ayah mertua Musa? Siapa nama ibu mertua Ruth? Siapa wanita yang bertekad membunuh Elia setelah sang nabi membunuh pemuja Baal?

JOKES Ibu Tukang Mengeluh Tiga orang kakak-beradik pergi merantau ke Jakarta, meninggalkan ibu mereka yang hobi mengeluh di sebuah desa kecil di Jawa Tengah. Setelah sukses berkarir, mereka memikirkan hadiah terbaik untuk ibunda di desa. Putra sulung berkata: “Aku akan membangunkan rumah besar untuk ibu.” Anak yang tengah tak mau kalah: “Aku akan membelikan mobil paling mewah untuk ibu, lengkap dengan supirnya.” Si bungsu butuh waktu lebih lama untuk berpikir. Ia teringat, betapa sang ibu taat membaca Alkitab tiap pagi. “Kasihan ibu, sekarang dia sudah sulit membaca karena matanya rabun. Aku tahu seekor burung beo milik pendeta yang mampu menyuarakan ayat-ayat Alkitab; ibu cukup menyebut kitab dan pasal yang diinginkan, beo itu akan menyebutkan isinya. Bayangkan, pak pendeta mengajari burung itu sampai

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

15 tahun!” Setelah menerima hadiah dari anakanaknya, sang ibu mengumpulkan mereka di ruang tengah. “Mikael,” tegurnya pada si sulung. “Rumah ini terlalu besar untuk ibu. Kan kamu tahu, ibu sering sakit kakinya. Kamu tega sekali sih membuat ibu membersihkan rumah sebesar ini!” Si sulung pun cemberut. “Geri,” sang bunda lanjut memelototi anak tengah. “Ibu tidak kuat bepergian jauh-jauh! Ngapain kamu berikan mobil? Lagi pula ibu nggak cocok tuh sama supirnya.” Geri pun tertunduk. “Deni,” suara ibu melembut ketika berbicara pada si bungsu. “Hadiahmu adalah yang terbaik.” Deni segera mengembangkan senyum pongah, sebelum ibunya melanjutkan. “Ayam kecil dari mana itu? Dagingnya lezat sekali!” 3 3


DI Y

B

Kertas Ti a g su un

Kak Nefi Lazuardi berbagi tips membuat bunga yang cantik dari kertas tisu!

Bahan: • Kertas tisu (yang untuk craft) atau kertas crepe • Gunting • Kawat pengikat Cara membuat • Potong kertas menjadi bujur sangkar yang banyak • Susun menjadi tumpukan yang terdiri atas 16 lembar kertas (lihat tips melipat dan memotong) • Lipat seperti membuat kipas, lalu ikat dengan kawat di bagian tengah • Gunting zig-zag di kedua sisi pinggirnya • Buka dan kembangkan tiap lembaran kertas menjadi seperti bunga

1

2

3

4

Biasanya kertas tisu maupun crepe dijual dalam bentuk gulungan besar. Simak langkah melipat berikut untuk mendapatkan potongan bujur sangkar yang pas dan tidak buang-buang kertas.

4

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


SP ORT

Menemukan Melalui Bela

Diri

Abraham Nugroho sharing mengenai filosofi di balik olahraga bela diri.

Pada dasarnya, tujuan bela diri adalah bagaimana kita bisa bergerak tanpa dipengaruhi bentuk. Kitalah yang menemukan bentuk kita masingmasing. Secara mental, menemukan jati diri kita. Setiap orang memiliki takaran yang berbeda sehingga tidak bisa satu jenis bela diri dipaksakan cocok untuk semua orang. Saya pernah mendengar bahwa ‘bela diri’ itu sebetulnya ‘dibelah dirinya, dikeluarkan jati dirinya.’ Ya, karena olahraga ini bukan sekedar pukultendang-tangkis, tetapi juga olah mental dan spiritual. Itu sebabnya kita mendapati sesi latihan pernapasan, yang berfungsi melambatkan detak jantung. Jadi, kita bisa lebih tenang dalam menghadapi hidup sehari-hari. Nggak gampang panik, dan bisa fokus. Kalau kita tidak bisa tenang, tidak akan mampu mengambil keputusan tepat. Sisi lain dari bela diri adalah tempo. Itu sebabnya dikatakan orang yang belajar menari akan lebih mudah belajar bela diri. Perhatikan saja tari-tari daerah seperti Dayak, atau Tari Cakalele. Bela

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

diri Asia Tenggara merupakan produk kebudayaan yang sangat tinggi, citarasa seninya kental. Tempo dalam latihan bela diri melatih koordinasi gerakan badan dengan kaki dan tangan. Tetapi, jangan takut untuk mencoba olahraga ini meski Anda tidak jago menari. Pada dasarnya di sini kita belajar mengenal badan sendiri. Dengan menekuni olahraga ini, halhal keseharian yang kita lakukan akan berlangsung lebih natural, seperti mendorong kursi sampai membuka pintu. Kebanyakan orang cedera otot karena memaksan gerakan tertentu. Bela diri mengembalikan gerakan manusia menjadi alami; banyak konsep fisika yang ada di balik olahraga ini. *Abraham Nugroho mempelajari bela diri sejak 2002, dimulai dari Jujitsu, Arnist (bela diri Filipina) hingga Wing Chun. Saat ini ia sedang riset mengenai Silat Indonesia. Abraham memimpin kelas Self Defense yang diadakan Komisi Pemuda GKI Kelapa Cengkir tiap Sabtu pk 15.00. Kelas dibatasi maksimal 6-10 orang, RSVP ke Olivia di 0813 1029 5536 (whatsapp only)

5 5


COCOK I D S

Mari Mewarnai Buah-Buah Roh!

6

Psst...sudah jadi? Foto dan emailkan ke perpustakaancengkir@yahoo.co.id JUNI-AGUSTUS/2015 Karya terbaik akan mendapatkan EDISI hadiah menarik :)

Coconut


Best Apps for Students!

COCOT EENS

Coconut mengumpulkan aplikasi ponsel terbaik yang bisa diandalkan untuk aktivitas studi kamu sehari-hari. Yuk download!

AlarmMon

Pengembang: Malang Studio Susah bangun pagi? Inilah alarm kocak yang akan membangunkan kamu tiap pagi dengan animasi yang lucu. Goal harian kamu akan ditentukan dengan seberapa cepat kamu mematikan alarm ini di pagi hari, dan setelah mencapai poin tertentu, kamu bisa mendapatkan hadiah menarik!

GoConqr

Pengembang: Examtime Belajar lebih cerdas, bukan lebih keras! Aplikasi gratis ini membantu kamu merancang mind map, flashcards, mempersiapkan ujian dan mengelola catatan sekolah kamu dengan praktis. Saat musim ujian tiba, aplikasi ini bisa menjadi ‘penguji’ yang handal untuk mengetes seberapa kamu telah menguasai isi catatan yang telah kamu masukkan ke aplikasi tersebut.

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Graphing Calculator Pengembang: Mathlab Selamat tinggal kalkulator yang berat! Kini ada aplikasi kalkulator yang bisa membantu kamu di kelas aljabar d e ngan tampilan visual yang jelas. Tak hanya memberikan jawaban, aplikasi kalkulator ini juga mengajarkan kamu caranya.

Duolingo

Pengembang: Duolingo Mau melanjutkan studi di luar negeri? Suka belajar bahasa baru tapi biaya kursus makin mencekik? Perkenalkan, Duolingo! Aplikasi ini membantu kamu belajar bahasa asing melalui visual animasi yang menarik dan ‘ujianh’ yang berupa games seru. Pilihan bahasa yang tersedia: Spanyol, Perancis, Jerman, Portugis, Italia, Belanda, Irlandia, Denmark, Swedia dan Inggris. 7 7


COCOYOU T H

Hello youthers! Kali ini Komisi Pemuda GKI Kelapa Cengkir mau berbagi soal kunjungan studi banding kami ke GKI Kebonjati, Bandung, pada 2-3 Mei 2015 lalu. Acara ini diikuti oleh Hans Kurniawan, Felix Markus Listiyo, Clemens Sophiano Karnadi, Yunita Chandrawati, Olivia Elena Hakim, Dian Sabathia Rumanti, dan Sando Hidayat. • Demi menghindari kemacetan, kami berangkat sejak pk 06.00 pagi super ngantuk, tapi pengorbanan berbuah manis karena pk 08.00 sudah bisa sampai di Bandung. Yay Agenda pertama sarapan di Mie Rica Kejaksaan dan menjemput para pemuda GKI KC yang memang sedang kost di Bandung: Nina Susanti, Davin Kermite dan Jonathan Mahendra. • Setelah puas jalan-jalan, jajan-jajan dan foto-foto di daerah Braga yang antik, kami check-in ke OBC Guest House, makan siang di Punclut dan bertualang ke Tebing Keraton! Tempat wisata yang baru dibuka ini lumayan mendebarkan kalau didaki dengan mobil kecil. Dari parkiran, masih harus 8

naik ojek lagi sampai ke puncak. Dan setelah tiba di sana….hujan turun! Tapi peristiwa ini nggak mengurungkan niat kami untuk foto-foto tentunya :p • Basah kuyup, tim pemuda balik ke penginapan untuk mandi. Dilanjutkan makan malam di Treehouse, beli camilan Martabak Asia. Kami pun merapat lagi ke penginapan untuk doa malam dan renungan singkat. Nggak lupa, menghabiskan cemilan sambil main kartu sebelum tidur! • Minggu pagi! Kami meluncur ke GKI Kebonjati untuk mengikuti Kebaktian Pemuda pk 09.30. Seusai kebaktian rombongan GKI KC dijamu nasi bakmoy khas GKI Kebonjati yang lezat! Lalu kami sharing dan diskusi dengan pengurus pemuda setempat mengenai pengembangan ibadah untuk pemuda. Banyak wawasan baru yang didapat, dan acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari GKI KC. Ups, ternyata pengurus pemuda GKI Kebonjati pun memberikan kami tanda mata berupa DVD film produksi mereka sendiri, BOW. Sampai jumpa di acara jalan-jalan komisi pemuda yang berikutnya

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut



COCOGOLD

Saksi Sejarah Coconut menggali kenangan Opa Jos Utama akan hidupnya yang bersimpangan dengan pertempuran dan penjajahan. Saya lahir di Palembang tahun 1932, papa saya seorang pegawai kantor pos dan sejak kecil saya dan saudara-saudara lain mengenyam pendidikan Belanda. Suatu hari, situasi berubah. Jepang datang menyerang, pengeboman terjadi di mana-mana. Para tentara Jepang yang waktu terdiri dari orang Korea dan Taiwan ini sangatlah kejam. Para perwira tingginya, yang orang Jepang asli, mengokang samurai kemana-mana. Pada satu hari Minggu, kami sekeluarga lari ke Jawa. Kami naik feri yang bahkan tidak bayar karena sudah sangat kacau situasinya. Waktu itu terjadi, umur saya baru 9 tahun. Di Jawa, orangtua saya melapor ke kantor pos Bandung dan langsung ditempatkan di Yogyakarta. Papa melanjutkan pekerjaannya di kantor pos meski situasi tidak aman. Benar saja, pasukan Kenpetai datang ke kantor. Kempeitai itu sangat kami 10

takuti karena kekejamannya. Kalau ditangkap pasti mati. Tiap kali datang, orang Kempeitai akan bertanya pada orang Jepang yang mengawasi kantor pos: “Ini mau ditangkap, nggak?� Untungnya orang Jepang itu selalu menjawab, “Loh jangan, nanti siapa yang mengurusi surat-surat?� Dampak yang paling saya rasakan dari peristiwa ini, semua sekolah Belanda tutup. Akhirnya saya dimasukkan sekolah Mandarin. Saya dari Palembang, tidak bisa bahasa Jawa, bicara Melayu pun sulit. Di sekolah baru, saya dimusuhi karena tidak bisa Mandarin, padahal saya warga keturunan. Saya dipukuli 5-6 orang lalu dibawa ke hadapan guru. Kejadian seperti itu mengisi tahun pertama saya bersekolah di sana. Tetapi karena saya rajin, lama-lama guru pun tahu kalau saya bukan anak nakal. Sikap teman-teman juga mulai berubah. Pendidikan yang saya

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


COCOG OL D

Kantor Pos Pasarbaru

Fak. Kedokteran UI Salemba

Stasiun Tugu

tempuh di sana setara SD saat ini. Naasnya, menjelang kelulusan, terjadi peristiwa bom Hiroshima & Nagasaki. Panasnya situasi menyebar sampai ke Yogyakarta, papa mengungsikan mama dan kakak saya ke Batavia. Beberapa waktu kemudian, baru ia memboyong saya ke Stasiun Tugu malam-malam untuk menyusul. Itu hari Minggu, sudah pukul 10. Setelah larut baru kami mendapat stempel dan bisa berangkat. Rumah kami tinggalkan begitu saya, tidak bawa apa-apa dan papi hanya berbekal uang persekot dari kantornya. *** Di Batavia, keluarga kami berkumpul lagi. Papa ditempatkan di kantor pos Pasar Baru. Seorang tetangga membantu saya masuk sekolah Pa Hoa. Saya masuk sekolah itu di level yang setara MULO. Kakak saya sendiri masuk HBS, sekolah Belanda. Kemudian waktu usia saya 12, saya berhenti dari Pa Hoa dan masuk

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

HBS. Lima tahun kemudian saya lulus dengan nilai baik. Di tahun yang sama, papa pensiun dan memutuskan pindah ke Belanda. Saya pun gamang mengambil keputusan- waktu itu usia saya 17.5 tahun, dan batas maksimal untuk bisa ikut ke Belanda adalah 18 tahun. Akhirnya saya membulatkan tekad tinggal di Batavia. Kakak saya juga di sini, kami menumpang di rumah seorang bibi di Salemba. Hal yang kemudian saya lakukan? Berjalan kaki ke kampus di seberang tempat tinggal saya, untuk mendaftarkan diri menjadi mahasiswa kedokteran. Tahun itu 1950, dan kampus tersebut di kemudian hari dikenal dengan nama Universitas Indonesia. * Prof. Dr. dr. Jos Utama, Sp.S tahun ini berusia 83 tahun. Beliau masih mengajar di Fakultas Kedokteran UKRIDA Photos courtesy of tembi, perpusnas, wikipedia

11 11


PAR E NTI NG

Menangani ‘Kenakalan’ Sejak Dini oleh Cherie Rachel (Counselor & Social Pedagogic Worker)

Disiplin adalah kunci dari parenting yang sukses. Bagaimana kita bisa menanamkan disiplin yang sehat pada si kecil?

Memahami Kenakalan Anak Banyak orangtua bertanya-tanya, sejak usia berapa anak diperkenalkan pada pendidikan disiplin? Jawabannya adalah bahkan sejak anak belum mulai mengerti bahasa dan berbicara. Bahkan ketika anak baru mulai merangkak di usia 6 bulan ke atas, ia sudah mulai menyerap banyak sensor dan menangkap pesan Anda. Kognitifnya belum memungkinkan ia berkata-kata langsung, tetapi dia bisa menangkap isyarat. Jadi yang paling baik adalah selalu berbicara padanya. Lama-lama ia akan belajar kalau semua benda punya nama dan apa yang harus dilakukan pada benda itu. Study Case #1 Meski sudah sering diperingatkan, si kecil terus saja iseng memencet-mencet tombol radio atau laptop karena ingin mencontoh orangtuanya. Bagaimana ayah dan bunda mengajarkan mana yang boleh dan tidak? 12

Jika si kecil belum bisa komunikasi dengan lancar, gunakan bahasa tubuh, seperti isyarat tangan untuk ‘tidak boleh’- si kecil mengerti, kok! Untuk mendampinginya, jangan berhenti pada isyarat ‘tidak boleh’, tapi juga jelaskan pada si kecil sebabnya: ‘Nanti rusak, Nak.’ Setelah beberapa kali ia akan paham. Anak akan lebih cepat paham jika ada komunikasi intens dari orangtua. Dan meski ayah dan bunda sangat kesal dengan ‘percobaan’ si kecil ini, jangan ditinggal atau didiamkan. Orangtua harus mengambil tindakan, sesulit apapun, agar energi ayah dan bunda tetap berada di atas si kecil. Saat orangtua memilih untuk mendiamkan saja si kecil yang iseng, lama-lama ayah dan bunda akan dikuasai si kecil, dan kalau sudah begitu akan sulit untuk mendisiplinkan lebih lanjut. Di luar itu, ayah dan bunda pahami dulu, si kecil memang sedang berada

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


PARENT I NG

di tahap ‘coba-coba’. Dia akan melakukan eksperimen terus sampai dia cukup besar untuk paham bahwa tindakannya merusak barang. Itu bukan ‘kenakalan’, tetapi memang tahapan belajar. Jangan pernah memberi label iseng atau bandel pada si kecil. Mendisiplinkan Lebih Lanjut Ya, memang hal seperti ini lebih mudah dikatakan. Pada praktiknya, anak bisa terus melakukan perbuatan seperti itu hingga usianya bertambah. Saat anak sudah lebih besar, saatnya ayah dan bunda mendisiplinkan dengan membuat aturan yang memiliki konsekuensi. Misalnya di usia 2 tahun, anak biasanya sudah mulai familiar dengan konsep peraturan karena di playgroup ia sudah terbiasa dengan jadual cerita, makan, toilet, sampai tidur siang. Jadi, jangan ragu untuk mulai merancang serangkaian peraturan untuk ia di rumah. Study Case #2 Si kecil hobi sekali naik-turun tangga meski sudah diingatkan. Akhirnya satu hari ia benar-benar terpeleset.

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Bagaimana sebaiknya ayah dan bunda bereaksi? Saat jatuh memang kasihan, tapi jangan tunjukkan rasa kasihan itu. Jangan berkomentar, “Ohhh kasiann…” tetapi sebaiknya katakan langsung padanya “Mama sudah bilang kan…jatuh itu akibat kamu tidak dengar Mama. Sakit, kan?” Apa yang terjadi kalau ayah dan bunda menunjukkan rasa kasihan di awal? Si kecil akan mencoba-coba lagi untuk mendapatkan simpati ayah dan bunda karena ia sedang di tahap mencari perhatian. Akan tertanam ide pada benak si kecil, bahwa kalau ia jatuh, ia bisa mendapatkan perhatian orangtuanya. Harus tegas. Setelah si kecil paham pesan orangtua, baru cek lukanya. Ya, tentu perkecualian kalau dia jatuhnya parah sampai kepalanya berdarah, misalnya. Yang penting ayah dan bunda harus selalu ingat, anak itu tidak pernah nakal- yang ada hanya orangtua yang tidak membimbing anaknya sehingga ia menjadi seperti itu. Semoga tips ini bermanfaat untuk kita semua.

13 13


MY PAR E NTS

Menyambut Kehadiran Lansia di Rumah “Sejak jatuh dan mengalami fraktur tulang, saya jadi cemas memikirkan ibu tinggal di rumah sendirian. Akhirnya saya dan suami sepakat mengajak ibu pindah ke rumah kami. Karena sulit berjalan, ibu jadi pemarah dan rewel, persis seperti anak kecil lagi. Tentu hal ini menjadi pergumulan bagi saya, apalagi kakak saya yang satu lagi seperti cuek dan jarang datang menengok ibu. Di sisi lain, saya juga harus mengurus anak-anak dan suami seperti biasa. Bagaimana saya bisa keluar dari lingkaran stres ini?” Demikian curahan hati K, jemaat sebuah GKI di Jakarta. Ia tidaklah sendiri karena kisah serupa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari kita di Indonesia. Coconut berbincang dengan Pdt. Gatot Pujo Tamtama dari GKI Jatiasih dan pekerja sosial & pedagogi Cherie Rachel mengenai topik ini.

14

Karena satu dan lain hal, bisa jadi orangtua yang telah memasuki masa pensiun harus berpindah ke rumah salah satu anaknya. Potensi konflik tentu ada, bagaimana kita mengelolanya? “Kalau relasi Anda dan orangtua berjalan baik, didasari rasa percaya yang kuat, pasti konfliknya tidak akan terlalu besar,” ungkap Cherie. Dasar ini bukan sesuatu yang dibentuk tiba-tiba, tetapi telah dibangun bertahun-tahun, dengan wujud konkrit rasa saling mempercayai. “Tapi kalau dasarnya sudah goyah, misalnya mertua tidak menyukai sosok menantu, itu tanda kurang baik.” Masih menurut Cherie,dasar ini tidak bisa dinilai dari sekedar Anda bertemu orangtua seminggu sekali di gereja lalu makan siang bersama. Dari awal, budaya kasih dan respek harus terbangun antara Anda dan orangtua. Cara mengujinya mudahcoba ajukan pertanyaan ini pada diri sendiri: apakah Anda sudah tahu apa keinginan orangtua tanpa ia perlu mengatakannya? Apakah Anda sudah hapal semua kebiasaan orangtua? Persis seperti kasus K, saat orang sudah tua

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


MY PARENTS

mereka perlu perhatian seperti anak kecil lagi. Kalau kebiasaannya tidak diperhatikan, ia jadi kesal. “Mereka perlu pure love, pure caring,” simpul Cherie. Menurut Pdt. Gatot, komunikasi menjadi salah satu kunci pemecahan masalah ini. “Ungkapkanlah kerepotan Anda ini kepada suami dan kakak, sehingga dapat dicarikan jalan keluar yang terbaik bagi semua pihak.” Hal lain yang perlu diselami menurutnya yaitu benarkah ibu menjadi pemarah dan rewel hanya terkait dengan beliau sulit berjalan? Ketika ibu pindah ke

rumah, apakah pengambilan keputusan itu melibatkan beliau? Pada akhirnya, kita perlu mengingat Firman Tuhan: ‘Hormatilah ayahmu dan ibumu.’ “Tidak ada prasyarat di dalam firman tersebut, misal: Hormatilah ayahmu dan ibumu jika mereka menyenangkanmu dan tidak rewel,” imbuh Pdt. Gatot. “Selagi masih ada kesempatan, gunakanlah itu untuk mewujudkan hormat kepada orangtua, termasuk ibu, yaitu merawatnya dengan penuh sukacita.”

Opa-Oma dan Cucu Tercinta

sudah tua berbeda dengan anakanak, sehingga kalau dipaksa, ritme kehidupan satu sama lain terganggu,” jelas Cherie Rachel. “Hasil penelitian membuktikan, anak kecil yang diasuh oleh lansia, perkembangan motoriknya jadi terlambat. Bagaimana tidak, saat mereka mau lari-lari, pengasuhnya sudah tidak kuat mengikuti.” Di sisi lain, tentu untuk sang kakek atau nenek pun ada risiko cedera yang tidak boleh diremehkan.

Tak ada yang meragukan kasih sayang seorang kakek/nenek kepada cucunya. Rasanya apapun yang mereka minta pasti dikabulkan. Maka sangat alamiah ketika orangtua pindah ke rumah Anda, ia langsung diberikan tugas mulia menjaga cucu-cucu. Bijakkah ini? “Tidak mudah mencampur kehidupan orang tua dengan anak kecil. Gaya hidup orang yang

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

15 15


L I B R ARY

Bekal Literatur untuk

Aktivis Gereja

Apakah Anda tipe aktivis yang nggak betah di gereja hanya kebaktian lalu pulang? Ada sejumlah judul buku baru di Perpustakaan Cengkir yang tepat untuk Anda simak: Melawat itu Menyenangkan – Pdt. Marto Marbun Buku panduan melawat yang ringan (baik secara harafiah maupun kiasan) tapi nggak bisa diremehkan karena kontennya yang sangat membumi dan padat. Pokoknya kepake banget deh! Ini bacaan wajib untuk kita yang masih suka kagok saat melawat jemaat. Kidung Mazmur – Yamuger Sering bertugas mendaraskan Mazmur di kebaktian Minggu? Sangat tepat jika buku ini menjadi bacaan Anda. Temukan berbagai inspirasi Mazmur nan indah!

Mereformasi Gereja Pdt. Paulus Lie Nah, ini buku untuk Anda yang merindukan pengembangan jemaat maksimal dan sistem organisasi yang matang, berbuah dan menjadi berkat. Dari aktivis, panitia, sampai anggota majelis jemaat, buku ini relevan bagi para pelayan Tuhan di berbagai jenjang dan bagian.

Kids Corner Bacaan yang bermutu layaknya sarapan sehat untuk otak si kecil yang sedang berkembang. Inilah tiga judul terbaru koleksi Perpustakaan Cengkir: The Giving Tree – Shel Silverstein untuk mengembangkan karakter luhur melalui narasi yang sederhana namun filosofis 16

Kumpulan Curhat Seru Hewan Peliharaan – Nabila Anwar untuk si kecil yang hewannya mati terus :p Hari Pertama Sekolah - BIP untuk si kecil yang akan bersiap masuk sekolah

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


G REEN L I V I NG

Green Shopping Mari revolusikan aktivitas belanja sehari-hari Anda agar lebih ramah lingkungan!

Gunakan tas kanvas/shopping bag Hampir semua pusat perbelanjaan kini telah menyediakan tas khusus untuk belanja yang bisa dipakai berulangkali. Kalau ingin lebih berhemat, bawa saja tas yang sudah Anda miliki di rumah. Agar tidak tertinggal, simpan satu atau dua di mobil atau tas. Banyak orang yang masih memilih memakai kantung plastik dengan pertimbangan untuk dipakai ulang sebagai wadah sampah. Coba gunakan dulu tas belanja khusus, dan tunggu sampai kantung plastik di rumah benar-benar habis. Kenyataannya, kantung plastik yang telah menumpuk di rumah membutuhkan waktu cukup lama kok sebelum habis.

Produk organik vs produk lokal Produk organik yang bebas kimia kini sedang hits. Konon, kalau Anda peduli lingkungan hidup, ini menjadi produk wajib karena proses pembuatannya

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

yang ramah lingkungan. Tetapi coba cek lagi, di mana letak pertaniannya? Jika produk organik yang Anda konsumsi diimpor dari luar negeri, sama saja akibatnya untuk lingkungan hidup karena emisi gas buang yang dikeluarkan untuk memboyong produk itu ke lingkungan Anda. Lebih baik produk sayur atau buah yang biasa saja tapi diproduksi oleh lahan pertanian terdekat.

Gunakan kendaraan umum menuju tempat belanja Satu detail kecil yang tak boleh terlupa. Jangan terlalu mudah berkeliaran dengan mobil, jika tempat belanja masih bisa diakses dengan kendaraan umum (atau bahkan jalan kaki!) Semoga tarif parkir yang makin mahal juga bisa memotivasi kita untuk menjalankan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

17 17


MA I N TOPI C

Lahirnya GKI SW Jateng

Sejarah adalah bagian penting yang membentuk identitas kita hari ini. Sudahkah kita mengenal sejarah dari GKI SW Jateng? Mari melangkahkan kaki sejenak ke masa lalu‌

Banyumas, Jawa Tengah Tahun 1850 Ini adalah masa ketika Indonesia belum ada dan Nusantara dihuni oleh koloni Belanda. Salah seorang diantara mereka, Ny. Oostrom-Philips, terinspirasi untuk melakukan gerakan pekabaran Injil secara perseorangan. Ia menggelar persekutuan doa bersama para karyawannya yang warga pribumi. Ternyata nyonya ini tidak sendiri, karena di sudut lain Jawa Tengah aktivitas serupa oleh kaum ibu 18

juga digelar. Nama lain yang cukup menonjol adalah Ny. Stevens-Philips di Purworejo. Persekutuan ini membawa sejumlah jiwa berjumpa dengan Tuhan. Para karyawan hasil didikan mereka ini di kemudian hari menjadi murid-murid Kiai Sadrach, sosok penginjil pribumi. Hubungan Ny. Stevens-Philips dengan Kiai Sadrach memang cukup erat; tahun 1869, ia mengadopsi sang kiai muda dan Sadrach sempat tinggal di rumah Ny. Stevens-Philips selama setahun. Meski Kiai Sadrach kemudian melanjutkan pengembaraannya EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


MAI N TOP I C

sepanjang pulau Jawa, hubungan baik terus terjalin sampai-sampai pemerintah kolonial Belanda waktu itu memandang Ny. Stevens-Philips sebagai mentor formalnya. Lagipula memang semua murid Sadrach dibaptis oleh nyonya ini. Selagi murid-murid pribumi mengikuti Kiai Sadrach, muridmurid yang Tionghoa kemudian diasuh oleh penginjil Paulus Khouw Tek San yang dibaptis di Purbalingga oleh Pdt. Vermeer. Sementara itu secara simultan Ny LeJolle melakukan penginjilan di Salatiga, yang lalu berkembang hingga menjadi organisasi formal, Zending Salatiga (bangunannya di kemudian hari menjadi GKI Karangsaru, Semarang). Di Jakarta, berdirilah Jemaat Gereformeerd Kwitang oleh Zendeling Haan, beranggotakan orang Belanda, Tionghoa dan Pribumi. Tahun 1925, Theologische School didirikan di Yogyakarta. Di kemudian hari ia menjadi STT Duta Wacana yang menghasilkan pelayan Tuhan dari pemuda Tionghoa maupun Pribumi. Sepuluh tahun kemudian, gereja berkembang makin pesat; Liem Siok Hie mendirikan gereja Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee di Semarang, lalu muncul juga di Salatiga dan Blora. Ketiganya lantas bergabung menjadi satu klasis, Klasis Semarang. Jemaat Tionghoa berbahasa Melayu pun bangkit pula di Yogyakarta, Magelang dan Surakarta, yang kemudian membentuk satu klasis sendiri, Klasis Yogya. Perkembangan gereja-gereja ini mendapat dorongan lebih ketika penginjil legendaris John Sung datang ke Jawa Tengah 1939. KKR yang ia gelar menarik banyak warga Tionghoa, sedemikian rupa sehingga meningspirasi Gereja Gereformeerd Belanda mengutus Pdt. AFJ Pieron

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

untuk melayani warga Tionghoa di Jawa Tengah. Namun gereja-gereja ini sempat mengalami kesulitan pada era penjajahan Jepang, meski akhirnya sukses bertahan. Tanggal 8 Agustus 1945, menjelang kemerdekaan Indonesia, gereja-gereja Tionghoa berbahasa Melayu ini berkumpul di Magelang untuk kemudian menyepakati persatuan. Setelah Indonesia merdeka, usaha pekabaran Injil tidak lagi dilakukan oleh tenaga asing, melainkan oleh jemaatjemaat itu sendiri. Mereka mendirikan pos-pos PI di daerah sekitar gerejanya, yang kemudian didewasakan pula menjadi jemaat. Pada persidangan Sinode VI di Purwokerto tahun 1956, nama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee diganting menjadi Gereja Kristen Indonesia Jawa Tengah (GKI Jateng), sebagai wujud proses lembaga ini membangun jati dirinya sebagai bagian dari Indonesia. *disarikan dari materi ToT Penatua GKI SW Jateng

GKI Karangsaru, Semarang

19 19


REC I P E

Beberapa bulan lalu, GKI Kelapa Cengkir mengadakan lomba salad buah KKO (Kreasi Keluarga Oplosan). Disebut ‘oplosan’ karena tiap tim terdiri dari gabungan dua keluarga :D Dalam ajang tersebut tim Keluarga Claudia Wiratma & Inge Vera Supit keluar sebagai pemenang utama ^^ Nah, dalam Coconut edisi ini, mereka berbagi resep andalan yang telah memenangkan lomba KKO ini. Selamat mencoba!

20

Salad Buah Juara! Bahan: • Melon • Anggur • Apel • Pepaya • Nata de Coco

• Kelengkeng • Stroberi • Yogurt rasa buah • Lemon • Daun mint

Cara membuat: 1. Potong-potong buah sesuai selera 2. Letakkan di atas piring 3. Tuangkan perasan lemon dan aduk sampai rata 4. Tuangkan yogurt 5. Beri hiasan stroberi dan daun mint

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


H EALT H

Home Accidents

Ada-ada saja insiden yang bisa terjadi dalam rumah kita sendiri; dr. Stella Margaretha menjawab pertanyaan jemaat seputar masalah ini. Halo, dok. Anak saya sering kesusupan serat kayu di jari. Bagaimana cara paling tepat untuk mengobatinya? 1. Jangan panik. Pertama, pastikan bagian tubuh mana yang tertusuk kemudian bersihkan dengan alkohol/ betadin. 2. Bila ujung serpihan kayu masih tersisa di luar, Anda dapat mengeluarkannya dengan pinset yang telah disterilkan dengan alkohol. Lakukan secara perlahan dan hati-hati. 3. Bila serpihan berada di jaringan kulit yang lebih dalam dari jaringan kulit ari, Anda dapat menggunakan jarum jahit yang telah disterilkan dengan alkohol untuk mengeluarkan serat kayu. Untuk membuat bagian tubuh baal, tempelkan sepotong kecil es batu yang dilapisi kain pada bagian tubuh tersebut. 4. Setelah selesai, bersihkan dengan sabun dan air bersih. Lubang tidak perlu ditutup dengan plester. Apabila merasa ragu, segera kunjungi dokter. Kalau kesundut kompor atau kesiram air panas, kata orang pakai odol atau

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

mentega, secara medis apakah cara itu bisa diterima? Luka bakar sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh api saja, listrik atau zat kimia seperti asam/basa kuat dapat juga menyebabkan luka bakar. Prinsip pertama apabila tersiram air panas atau tanpa sengaja menyentuh benda panas adalah jangan panik dan menjauhlah dari sumber panas, kemudian dinginkan bagian tubuh yang terkena dengan air mengalir selama 10-20 menit. Tidak dianjurkan menggunakan air es ataupun menambahkan bahan lain seperti mentega, odol, atau kecap karena dapat mengiritasi kulit yang terbakar dan menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut. Lakukan penilaian jenis luka bakar, apabila tergolong ringan (luka tampak kemerahan yang memucat bila ditekan) dapat dilakukan perawatan di rumah. Apabila ditemukan lentingan besar pada luka bakar, segera konsultasikan ke dokter. Perawatan di rumah dapat berupa salep pelembab, seperti salep aloe vera, dan tidak perlu ditutup kasa. Obat anti-nyeri seperti parasetamol dapat digunakan bila terdapat keluhan. 21 21


SH AR I NG

Lessons from My Father Seorang ayah yang tidak pernah ia lihat mengikuti kebaktian di gereja, memberikan pelajaran iman yang luar biasa pada Evelyn Handoko Wiyono

Salah satu kenangan masa kecil saya dengan papi adalah ketika kelas 3 SDia rajin mengantar kami anak-anaknya untuk mengikuti Sekolah Minggu. Setelah kelas usai, kami dijemput lagi. Ia lakukan itu setiap Minggu sampai kami remaja. Namun… tidak satu kalipun saya ingat pernah melihat papi mengikuti kebaktian di gereja. Papi adalah orang cukup keras, dan disiplin. Terus terang hal itu kadang membuat komunikasi antara kami tidak terlalu terbuka. Bahkan, di masa remaja, saya sempat berkonflik dengan papi karena ia tidak setuju saya aktif melayani di gereja. Papi tidak pernah bercerita, mengapa ia begitu rajin mengantar anakanaknya Sekolah Minggu tetapi ia sendiri enggan mengikuti kebaktian di gereja. Baru bertahun-tahun kemudian, setelah saya sudah lulus dan bekerja, saya mendengar kisah papi. *** 22

Tahun 2006, kondisi kesehatan papi menurun. Diawali dengan perutnya yang membesar dan terasa keras saat dipegang. Kemudian terjadi pembengkakan di kaki. Keluarga merasa kuatir, kami pun berkonsultasi dari satu dokter ke dokter lain, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti. Seorang klien cici saya menganjurkan kami untuk datang ke sebuah seminar kesehatan di RS Gading Pluit. Dari sana kecurigaan kami makin mengerucut, hingga akhirnya dokter memberikan konfirmasi- papi sakit kanker getah bening stadium 3B. Kami tidak langsung menyampaikan diagnosa itu pada papi. Dokter pun setuju. “Kita tunggu saat yang tepat,” ujarnya. Tetapi lama-lama ternyata papi pun punya firasat sendiri. “Kok kayaknya sakit papi berat ya? Ini bukan sakit biasa…jangan-jangan papi kanker ya?” Akhirnya kami dihadapkan pada momen yang tak terhindarkan;

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


SH ARI NG

membawa papi ke dokter untuk mengetahui sakitnya yang sebenarnya. Papi sangat kaget. Ya, tidak ada orang dalam keluarga kami yang punya riwayat kanker. Papi tidak bisa menerima vonis itu. “Kenapa papi yang kena? Kenapa bukan orang lain? Ini nggak adil. Orang-orang di luar sana punya risiko kena kanker lebih besar…” Kurang lebih sebulan papi bergumul sampai akhirnya pelan-pelan ia bisa menerima keadaannya. Marah, kesal, atau bahkan justru diam saja… kami sekeluarga kadang tidak tahu apa yang papi mau. Ia jadi sangat sensitif, bawaannya marah-marah dan emosi tidak terkendali. Tetapi kami sudah maklum, dokter pun sudah memperingatkan kami akan hal ini. Tak hanya bagi papi, bagi kami pun kanker juga hal yang menakutkan. *** Suatu hari, seorang anggota keluarga kami merekomendasikan seorang pendeta untuk mendampingi papi. Ternyata pendeta ini memang telah dikenal lama oleh papi, sehingga obrolan mereka berlangsung sangat hangat. Satu kali, pembicaraan mereka mengarah pada alasan papi berhenti mengikuti kebaktian di gereja. “Pak, kenapa nggak pernah aktif lagi?” Dari sana, saya baru tahu kalau papi di masa mudanya tak hanya mengikuti kebaktian secara teratur, ia juga aktif melayani di GKI Wonosobo. “Dulu, saya pernah punya ketidakcocokan dengan pelayan Tuhan di sana,” jelas papi. Sejak kejadian itu, papi berpikir kesibukan di gereja itu sia-sia dan berlebihan; yang penting cukup menjadi orang baik. Tahun kedua hidup dengan kanker, pendeta itu terus mendampingi papi.

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Bahkan ia melayani papi mengikuti katekisasi khusus di rumah. Kami sekeluarga pun selalu mendoakan papi, kami percaya doa sangat besar kuasanya. Saya melihat perubahan dalam diri papi, ia lebih berserah pada Tuhan. Pendeta itu mengajar papi untuk tidak mengandalkan kekuatannya sendiri lagi, karena Tuhan pasti tolong dalam menghadapi sakitnya. *** Suatu hari di rumah, menjelang momen Perjamuan Kudus Sedunia, pendeta itu datang dan bertanya, “Pak Handoko, mau nggak, kalau saya layani Perjamuan Kudus?” Kami semua bersukacita saat papi langsung menjawab, “Ya, saya mau.” Sebelumnya papi tidak pernah mau mengikuti Perjamuan Kudus! Tetapi menjelang hari-h, kondisi papi drop. Sel darah putih dan Hbnya turun, sehingga ia harus opname di rumah sakit. Anggota keluarga yang lain berupaya mencari beberapa kantong darah untuk transfusi. Dalam hati, saya menduga papi pasti tidak jadi mau Perjamuan Kudus. Tetapi…yang membuat kami sekeluarga terkagum akan kuasa Tuhan, ternyata hati papi tidak berubah, dan ia menerima Perjamuan Kudus di rumah sakit. Saya terhenyak dengan kuasa Tuhan dalam menyentuh papi. Pada 19 Desember 2009, papi akhirnya meninggal dunia dengan damai. Meski sampai akhir hayatnya ia tak sempat kembali beribadah di dalam gedung gereja, tetapi bagi saya, ia telah memberikan teladan mengenai kekuatan iman di masa sulit *Evelyn Handoko Wiyono adalah anggota jemaat GKI Kelapa Cengkir, saat ini melayani sebagai ketua Komisi Anak & pendamping Komisi Remaja.

23 23


BE T T E R YOU

Understanding

Your Communication Style

oleh Felix Markus Listiyo

Siang itu di kantor, Nita masuk ke ruangan lantas menangis sesenggukan di depan meja kerjanya. Teman-teman di sekitarnya bingung akan apa yang terjadi. Usut punya usut, ternyata Nita sedang sakit hati atas perkataan “kasar�dari Dessi rekan kerjanya. “Sudah, nggak usah diambil hati, dia memang gitu orangnya, toh dianya juga besok bakal ga inget lagi apa yang dia omongin,� hibur Anto. *** Minggu lalu, dalam persekutuan pemuda GKI Kelapa Cengkir saya membawakan topik mengenai DiSC Profiling. Kemampuan DisC Profilling membantu kita memahami dan menyadari gaya komunikasi orang lain dan meningkatkan kemampuan kita dalam mempengaruhi orang lain. Jadi apakah DisC Profiling? Ini adalah alat bantu untuk memahami temperamen atau perilaku diri sendiri, dan terlebih lagi membantu dalam 24

memahami perbedaan perilaku kita dengan orang lain. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana Anda menghadapi konflik, kelebihan dan kekurangan dari gaya komunikasi Anda, dan terlebih lagi adalah berkolaborasi saling melengkapi dengan orang lain untuk mencapai tujuan Anda. Memahami hal ini membantu Anda mengurangi konflik, meningkatkan pengaruh dan komunkasi dan membuat Anda menjadi pribadi yang lebih efektif. DiSC adalah kependekan dari Dominan, Intim, Stabil, dan Cermat. Secara umum seseorang memiliki kecenderungan untuk berperilaku dari salah satu tipe berikut ini: Di bagian selanjutnya saya akan memberikan informasi mengenai gambaran masing-masing karakter, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana menghadapi masing-masing karakter

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


B ET T ER YOU Sikap:

Berkemauan keras, kompetitif, berinisiatif, optimis, energik/aktif Orientasi:

Hasil (Get It Done) dan otoritas Komunikasi:

Terus terang (straight forward), cenderung memerintah, kadang kurang peka terhadap perasaan atau pendapat orang lain, pendengar yang selektif, selalu tanya “APA� (What is it for me?) Cara menghadapinya:

Jalin hubungan dengan formal (kecuali si Dominan mulai terbuka pada kehidupan personalnya), dukung target dan tujuannya, pujilah ide bukan orangnya, bersikaplah efisien, tepat waktu, terorganisir.Tekankan manfaat/keuntungannya bagi Si Dominan, berperilaku wajar, bangun rasa ingin Terus terang tahu, try not to take it Orientasi hasil personally, mencoba Kemauan kuat Menyukai lebih fleksibel dan tantangan bersabar

Sikap:

DOMINAN CERMAT

Hati-hati dan penuh detail dan teliti, perhatian bersikap hatiMenjunjung kebenaran hati dan penuh Penuh perencanaan pertimbangan, Menyukai detail perencanaan, pasif, memiliki standar penilaian yang tinggi (perfeksionis), patuh pada aturan dan birokratis Orientasi:

Kesempurnaan dan keteraturan Komunikasi: Diplomatis, pendengar yang teliti,sensitive,bertanya MENGAPA Cara menghadapinya:

Bersikaplah sistematis, terorganisir dan akurat, usulkan atau perlihatkan ide-ide Anda secara tertulis, rapi, detail (siapkan analisa untung/ rugi, rencana Anda mengurangi terjadinya kerugian), beri waktu si cermat untuk berpikir dan membuat keputusan, beri apresiasi

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Sikap:

Luwes, banyak cerita, antusias, aktif,menyenangkan atau menghibur orang lain Orientasi:

Relasi sosial dan popularitas (attention getting) Komunikasi:

Seru, panjang lebar,hangat,persuasif, motivatif, kurang peka terhadap perasaan dan pendapat orang lain,cenderung bertanya “SIAPA� Cara menghadapinya:

apresiasi prestasinya, bersikap menghibur, menyenangkan, dan bergerak cepat, berbicaralah dengan nada yang menyenangkan, biarkanlah si Intim menceritakan ide,pendapatnya dan coba dukunglah hal-hal tersebut, kembangkan percakapan yang menyenangkan Optimis terlebih dahulu sebelum Suka berteman Suka bercerita membuat kesepakatan, Menghibur dan hindari perdebatan, Memotivasi orang lain carilah solusi alternatif

INTIM STABIL

Team player Kooperatif Pendengar yang baik Menghindari konflik

Sikap:

Tenang dan relaks, sabar, menyukai rutinitas, pasif,menghindari konflik,kooperatif Orientasi:

Kedamaian dan Status Quo (approval Seeking) Komunikasi:

Tenang dan sabar, pendengar yang baik,bertanya BAGAIMANA

Cara menghadapinya:

Ciptakan kepercayaan, tunjukkan Anda peduli pada si Stabil sebagai individu (bukan jabatan atau pekerjaan semata), cari tahu keinginan dan kebutuhan si Stabil, capailah kesepakatan secara perlahan dan informal, tawarkan bantuan (tepati janji Anda), jangan menyalahkan/memarahi, fokus pada pendapat dan kebutuhan si Stabil saat berbeda pendapat

25 25


KO NS U LTAS I Punya pertanyaan atau ingin curhat seputar kehidupan beriman? Kirim pertanyaan Anda ke perpustakaancengkir@yahoo.co.id (nama boleh disamarkan). Pdt. Gatot Pujo Tamtama akan menjawab pertanyaan jemaat dan simpatisan.

Film Paskah & Tren Kuburan Mewah Q

Q

A

A

: Saya adalah seorang ibu dengan anak yang duduk di bangku 1 SD. Saya sering bingung bagaimana sebaiknya menjelaskan mengenai kisah penyaliban Kristus padanya, karena detail yang barangkali cukup 'sadis' untuk anak-anak... ada saran? Sebaiknya pada usia berapa anak boleh menyaksikan film penyaliban Kristus non-kartun seperti Passion of the Christ? : Tindakan Ibu sungguh tepat yaitu terlibat dalam mendidik anak, termasuk pendidikan iman anak. Kewaspadaan Ibu juga baik terkait dengan media, khususnya film, yang dipakai dalam pendidikan anak. Sebuah film sekalipun idenya berangkat dari teks Alkitab, tetap perlu diperhatikan batasan usia penontonnya. Seingat saya, film Passion of The Christ memang bukan film untuk segala usia, apalagi untuk anak-anak. Adegan penyiksaan dan penyaliban Yesus Kristus yang ditayangkan dalam film tersebut justru bisa menimbulkan trauma bagi anak-anak. Penjelasan mengenai kisah penyaliban Yesus Kristus kepada anak kelas 1 SD bisa dilakukan dengan lagu, cerita atau gambar yang menekankan makna penyaliban Yesus Kristus, bukan pada rincian adegannya. Ada baiknya, Ibu berkonsultasi juga dengan guru sekolah minggu yang bersangkutan. Selamat mendidik anak ya Bu.

26

: Hari-hari ini tren pemakaman mewah makin ramai. bahkan banyak teman-teman yang sudah mencicil dari sekarang dengan promo kartu kredit untuk bisa mendapat tempat di sana kelak. Bijakkah menghabiskan banyak dana untuk sebuah kavling pemakaman? Bagi umat Kristen tidak tabu kan untuk direkremasi saja lalu abunya disimpan di rumah sendiri atau dilarung? : Tata cara perlakuan terhadap jenazah yang diungkapkan di dalam Alkitab yaitu pemakaman, karena itulah yang lazim dilakukan dalam tradisi masyarakat pada saat itu. Namun bukan berarti bahwa kita tidak boleh melakukan kremasi. Tidak ada firman Tuhan yang mempermasalahkan tata cara perlakuan terhadap jenazah. Pada umumnya, peristiwa kematian terjadi secara tiba-tiba dan tidak direncanakan. Oleh karena itu, ada baiknya kita ikut serta dalam perkumpulan urusan kematian supaya ketika peristiwa itu terjadi, keluarga kita tidak terlalu repot. Marilah kita belajar mengelola dan menggunakan uang, yang merupakan berkat Tuhan, secara bijaksana untuk berbagai kebutuhan hidup dan menjadi saluran berkat bagi sesama.

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


CH URCH NEWS

Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Kristus

“Kristus yang Dimuliakan, Manusia Termuliakan”

photos by Rizal FP

Kesibukan yang tidak biasa tampak di GKI Depok pada Sabtu 9 Mei lalu. Sedari pagi, utusan penatua dari berbagai gereja menghadiri Persidangan XII Majelis Klasis GKI Klasis Jakarta 1 dalam Rangka Percakapan Gerejawi, yang memproses Pnt. Ronaldo Gogo Simatupang untuk memasuki Tahap Pemanggilan. Selain agenda utama ini, dalam forum yang sama juga GKI Karawaci diresmikan menjadi bagian dari Klasis Jakarta 1, sehingga kini klasis kita terdiri dari 15 gereja. Persidangan berlangsung dari pk 09.00 sampai 15.30, dan Pnt Ronaldo pun dinyatakan layak menjadi pendeta GKI. Selamat untuk Pnt Ronaldo Gogo Simatupang dan GKI Depok.

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Pada Kamis 14 Mei 2015 pk 09.00 lalu, GKI Gading Indah, GKI Kelapa Cengkir dan GKI Agape kembali mengadakan ibadah bersama di Aula TKK Penabur Kelapa Gading. Ibadah yang dihadiri lebih dari 800 jemaat itu berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan. Adapun seluruh persembahan yang terkumpul disumbangkan kepada Open Doors Indonesia, sebuah organisasi yang memberikan pendampingan pada para hamba Tuhan yang teraniaya. Semoga ke depannya lebih banyak lagi kerjasama yang bisa dilakukan antara ketiga gereja yang berdekatan ini

Percakapan Gerejawi Pnt. Ronaldo Gogo Simatupang

“Bertekunlah Dalam Iman dan Pengajaran”

27 27


100% GK I

Min im seum al seka li pern ur hidup ah m buku e biru lihat ini

Waktu ABG, ingatkah Anda… pernah ikut katekisasi pakai buku ‘Bertumbuh dalam Kristus’ yang difotokopi :p

Buku-Buku

Ketika mencari lagu, referensinya Kidung Jemaat, Nyanyikanlah Kidung Baru sama Pelengkap Kidung Jemaat

‘GKI banget’ Dalam kehidupan sebagai warga GKI, berbagai buku referensi menjadi acuan kita.

an minggu Kotbah lam kan da t, dibaku u ku berik tiga bu egori usia: at sesuai k enuntun P > Dian Remaja p > Dera emuda hP lu u S > ak bat An > Saha 28

Pernah ikut Pemahaman Alkitab? Pasti karib dengan buku ‘Lentera Umat’

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


CH RI ST I ANI T Y TODAY

Setelah film 2012, ada Left Behind-nya Nicholas Cage. Sepertinya topik akhir jaman selalu seru untuk diangkat. Tetapi antara fiksi dan firman, kadang kita mulai rancu. Orang banyak berbicara cascis-cus soal isu ini, mari kita pahami dulu konsepnya, kata per kata! Istilah #1: Kiamat Istilah ‘kiamat’ datang dari Bahasa Arab, ‘qiyamah’ (qiyam = bangkit, -ah = kebesaran) yang maknanya peristiwa besar bangkitnya manusia dari kematian untuk menghadap Tuhan semesta alam. Istilah #2: Hari Tuhan Dalam Perjanjian Lama (Kitab Suci orang Ibrani) dikenal istilah hari Tuhan

Kamus Kiamat

atau yom Yhwh yang merupakan kepercayaan populer tentang akan datangnya suatu hari ketika Allah secara dramatis campur tangan melepaskan umat Israel dari berbagai ketakutan dan penindasan di dunia ini, dan memberikan kemakmuran serta kemenangan. Istilah #3: Eskatologi Istilah ini berasal Bahasa Yunani, eskhaton, yang berarti ajaran tentang hal-hal terakhir. Sebagai bagian dari ilmu teologi, eskatologi merupakan usaha orang beriman yang penuh harapan Kristiani memandang ke depan sebagai masa penyelesaian yang sempurna dan definitif dari masa sekarang ini

Kitab Wahyu yang Rumit? Pesan utama dari kitab ini: “Mungkin Bicara akhir jaman, pikiran kita melayang pada Kitab Wahyu. Bagian terakhir dalam Alkitab kita ini kerap dipandang rumit dan penuh bahasa simbol yang sulit dipahami. Inti dari kitab ini sesungguhnya adalah ‘Tabahlah’ (hupomone) dalam penderitaan yang sekarang dialami. Latar belakangnya, umat beriman waktu itu sedang menderita di bawah tekanan pemerintah yang tidak suportif pada ajaran Kristus. Pesan ketabahan ini kemudian menjadi universal, tak hanya menguatkan jemaat yang tertindas kala itu, tapi juga pada gereja sepanjang zaman.

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

kamu menderita bahkan sampai mati, tetapi siapa yang setia akan menang, sebab pada akhirnya Tuhan adalah Ia yang jaya dan menjadikan langit yang baru dan bumi yang baru.” Banyak orang memperlakukan Wahyu secara keliru, menjadikannya kitab yang memberikan informasi dan kode-kode tentang kiamat. Mari kita ingat, ide teologis Wahyu yang paling mendasar adalah hupomone, tabahlah! Jadi bagi GKI yang lebih penting adalah sikap kerinduan menyambut akhir zaman, dan bukan spekulasi kapan serta bagaimana cara kedatangan Yesus kembali dan akhir zaman itu. *diolahl dari materi ToT Penatua GKI SW Jateng

29 29


FR OM PASTOR'S DE SK

PERSEMBAHAN Pdt.Em. A. Kermite “Ucapan syukur” adalah hakikat dari persembahan. Dengan demikian persembahan bukan suatu tanggungjawab apalagi suatu keharusan atau keterpaksaan. Ucapan syukur ini baru akan menyenangkan Tuhan kalau perolehan yang untuknya kita akan mengucap syukur itu, kita dapatkan dengan cara yang baik dan benar, bukan kita peroleh melalui korupsi, menipu, memeras dan sebagainya yang tidak baik dan benar. PERSEMBAHAN MINGGU “Persebahan Minggu” adalah persembahan yang dilakukan tiap-tiap minggu. Sekali lagi harus selalu disadari bahwa “ucapan syukur” adalah hakikat persembahan syukur. Dengan demikian persembahan minggu adalah ucapan syukur yang dilakukan oleh anggota jemaat dan simpatisan pada tiap-tiap Minggu. Melalui persembahan Minggu ini, anggota jemaat maupun simpatisan hendak “mengatakan” bahwa Tuhanlah yang telah memberkati mereka. Kalau selama satu minggu ini mereka dapat hidup dan berbuat ini serta itu, karena Tuhanlah yang sudah memimpin dan memberkati mereka. Biasanya di GKI Kelapa Cengkir, persembahan Minggu dilakukan dengan menggunakan kantung hitam 30

dan kantug merah. Kantung hitam adalah kantung yang dipakai untuk membiayai program dari bidangbidang dan komisi-komisi (Badan Pelayanan), Panitia-Panitia dan sebagainya. Singkatnya adalah untuk biaya-biaya operasional. Sedangkan kantung merah adalah untuk antara lain Kebersamaan Klasikal. Jadi jelaslah bahwa kantung merah bukan untuk biaya-biaya operasional, tapi biasanya kegunaannya diwartakan dahulu. PERSEMBAHAN BULANAN “Persembahan Bulanan” ini adalah persembahan yang dilakukan tiap satu bulan satu kali. Biasanya persembahan bulanan ini dikhususkan untuk anggota sidi. Di GKI Kelapa Cengkir dilakukan dengan amplop khusus yang diberi nama anggota sidi/dewasa yang diletakan di almari yang tentunya sangat mudah untuk diambil setiap anggota sidi. Melalui persembahan bulanan ini anggota sidi hendak mengucap syukur kepada Tuhan karena meyakini Tuhanlah yang telah memimpin dan memberkati mereka selama satu bulan. Berapa jumlahnya, tentu saja tidak ada jumlah tertentu, tergantung berapa besar ungkapan syukurnya kepada Tuhan.

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


F ROM PASTOR'S DESK

PERPULUHAN/PERSEPULUHAN “Perpuluhan/persepuluhan� sama saja artinya. Ada yang mengatakan perpuluhan tetapi ada juga yang mengatakan persepuluhan. Kita jangan terjebak dengan perdebatan istilah perpuluhan atau persepuluhan. Perpuluhan atau persepuluhan adalah persembahan syukur yang dilakukan anggota jemaat (baik sidi, anggota baptisan maupun simpatisan). Biasanya jumlahnya adalah sepuluh persen dari apa yang telah diterima oleh seseorang. Pertanyaan yang biasanya muncul adalah sepersepuluh dari yang mana, dari uang kotor atau dari laba. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus menyadari dahulu bahwa persembahan perpuluhan/ persepuluhan pada dasarnya adalah persembahan syukur. Karena itu apakah dari modal atau dari laba itu sangat tergantung pada keputusan tiap orang. Ada yang memberi persembahan perpuluhan/persepuluhan dari modalnya tetapi ada juga yang memberi persembahan perpuluhan/ persepuluhan sepersepuluh dari labanya saja. Kapan itu diberikan, tiaptiap orang berbeda seorang terhadap yang lain. Pada umumnya ketika orang itu mendapatkan keuntungan. Di GKI persembahan perpuluhan/ persepuluhan sebenarnya sama dengan persembahan bulanan. Walau kadang-kadang anggota membedakan dengan persembahan bulanan dengan menuliskan bahwa persembahannya adalah untuk persembahan perpuluhan/persepuluhan. PERSEMBAHAN SYUKUR TAHUNAN Biasanya dilakukan anggota jemaat (baik anggota sidi maupun anggota baptisan) dan simpatisan bersamaan dengan kebaktian Pentakosta. Dengan demikian persembahan syukur tahunan ini dilakukan hanya satu kali

Coconut

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

dalam satu tahun. Melalui ini orang belajar mensyukuri pimpinan dan berkat yang orang itu rasakan selama satu tahun dari Tuhan. Persembahan syukur tahunan ini dikaitkan dengan syukur karena panen yang dialami oleh bangsa Israel (ingat Hari Raya Pondok Daun dalam Perjanjian Lama). Karena itu di pedesaan dilakukan kebaktian unduh-unduh, dimana anggota jemaat membawa hasil bumi yang terbaik sebagai ungkapan syukurnya, karena anggota jemaat yakin bahwa Tuhan tidak hanya telah memimpin mereka selama satu tahun tetapi juga telah memungkinkan mereka mengalami panen. Inilah yang kemudian dilakukan oleh jemaat di perkotaan, tetapi bukan lagi dengan membawa hasil bumi tetapi dalam bentuk uang dalam amplop-amplop. Walaupun seringkali kemudian ada simbol-simbol yang menunjukan bahwa kebaktian Pentakosta yang merayakan turunnya Roh Kudus, ada hubungannya dengan hari raya Pondok Daun dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Baru dasar persembahan syukur adalah keselamatan yang Tuhan sudah berikan di dalam dan melalui karya penyelamatan Yesus. Karena yang Yesus persembahkan untuk menyelamatkan kita adalah seluruh hidupnya, maka persembahan syukur bukanlah sekedar sepersepuluh tapi seratus persen bahkan kemudian seluruh hidup dan bukan lagi dalam bentuk benda mati bahkan bukan lagi binatang. Pertanyaan bagi kita semua adalah, kalau Tuhan sudah memberikan segalanya bagi keselamatan kita, apakah yang sudah kita persembahkan kepadaNya sebagai ungkapan syukur kita? Pertanyaan ini harus kita jawab secara jujur. Semoga tulisan ini menjadi berkat bagi kita semua. 31 31


MUS I C

Karya Abadi Sang

Anggota DPR

Tak banyak yang mengenal kisah di balik lagu yang sering kita nyanyikan di kebaktian ini, selain fakta bahwa lagu ini terinspirasi dari Mazmur 8. Pengarangnya, Carl Gustav Boberg, adalah orang Swedia yang hidup tahun 1859 sampai 1940. Sebagai orang yang mencintai dunia puisi dan literatur, ia sempat berganti-ganti profesi dari pelaut, editor majalah rohani sampai aktivis gereja. Akhirnya tahun 1890, Boberg menemukan tempatnya: menjadi seorang anggota legislatif. Profesi ini kemudian awet ia jalani sampai 20 tahun. Menjadi pejabat publik yang terhormat, ia terus memproduksi puluhan puisi, himne dan lagu-lagu gospel yang dipakai pada eranya. Tetapi teks How Great Thou Art sendiri pada mulanya ia tulis sebagai puisi, bukan lagu. Satu sore, Boberg berjalan kaki menuju rumahnya dari gereja. Ia dan temannya baru saja mengikuti kebaktian sore. Langit senja tampak begitu menakjubkan. Ketika sedang menikmatinya, tiba-tiba saja sebuah awan badai muncul di langit, di atas kepala Boberg. Petir sambarmenyambar, angin bertiup kencang, lahan pertanian diombang-ambing olehnya. Boberg bergegas memasuki 32

KJ 64 Bila Kulihat Bintang Gemerlapan Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar. Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!” Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”

rumahnya. Segera setelah ia tiba di dalam rumah, badai itu berlalu. Boberg membuka jendela rumah dan sebuah pelangi tampak di langit. Lautan yang tampak dari jendelanya tampak sejernih cermin, memantulkan keindahan alam sekitar. Sayup terdengar di telinganya, lonceng gereja memainkan nada lagu pemakaman ‘When Eternity’s Clock Calling My Saved Soul to Its Sabbath Rest.’ Fenomena alam dan rangkaian peristiwa ini membawa benak Boberg pada Mazmur 8, potongan ayat yang ia kenal sebagai Mazmur penguatan kaum Baptis dan para misionaris bawah tanah yang hidup sebagai buronan di Swedia era 1800an. Boberg langsung menulis sebuah puisi dalam bahasa Swedia, O Store Gud (O Great God). Puisi inilah yang kemudian diolah menjadi himne berbahasa Inggris, How Great Thou Art, yang kemudian kita kenal dalam KJ 64.

EDISI JUNI-AGUSTUS/2015

Coconut


GKI

Profil

Kelapa Cengkir

Sejarah awal GKI Kelapa Cengkir dimulai tahun 1984, ketika GKI Menteng menganggap perlu menghadirkan pos kebaktian untuk pemukiman baru di pinggiran Jakarta. Banyak pasangan muda lebih memilih wilayah ini untuk tempat tinggal. Dari sekian kandidat akhirnya terpilihlah wilayah Kelapa Gading Permai. Pada mulanya kebaktian menggunakan rumah keluarga Bpk Gandi Wirawan di Jl Kelapa Cengkir Barat I. Dalam waktu singkat pos ini berkembang makin pesat, ditandai dengan makin b e rt am b a hnya pe ngunj ung

kebaktian tiap hari Minggu. Setelah melalui proses dalam lingkungan Klasis Jakarta 1 dan Persidangan Majelis Klasis X GKI Jateng Klasis Jakarta 1 akhirnya pos ini didewasakan menjadi GKI Kelapa Cengkir dengan lokasi Jl Kelapa Cengkir IV blok FKI/1. Tanggal 9 September 2002, Sdr. Samuel Christiono ditahbiskan menjadi pendeta GKI dengan basis pelayanan di GKI Kelapa Cengkir. Beliau melayani hingga 2009 sebelum kemudian digantikan oleh Pdt. Agustinus Kermite melalui Kebaktian Peneguhan 4 Mei 2009.


GKI Kelapa Cengkir

Jl. Kelapa Cengkir Barat IV FK I/1 021 450 8536 gki_kelapa_cengkir@yahoo.co.id Gembala: Pdt. Agustinus Kermite

VISI

Menjadi Saluran Berkat dan Damai Sejahtera bagi Sesama

Misi

• Menciptakan rasa memiliki gereja sebagai sebuah keluarga • Menitikberatkan pembangunan SDM • Merespons panggilan dalam program Sister Church

KEGIATAN SEPEKAN MINGGU Kebaktian Minggu: pk 06.30, pk 09.00, pk. 18.00 Sekolah Minggu pk 09.00 Kebaktian Remaja pk 09.00

SELASA

Persekutuan Lansia pk 09.00 Pemahaman Alkitab pk. 20.00

JUMAT Pemahaman Alkitab pk 17.00

SABTU Persekutuan Pemuda pk 18.00


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.