Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku. M az mur 61: 2
Coconut
EDISI MARET/2018
1 1
Hidup Doaku Beberapa waktu lalu, Komisi Pembinaan mengadakan lomba menulis kesaksian dengan tema Hidup Doaku. Kompetisi ini terbuka bagi jemaat dan simpatisan berbagai usia. Inilah karyakarya pemenangnya
2
EDISI MARET/2018
Coconut
Long Distance Relationship Juara
Kategori REMAJA Josephine Christy
Long distance relationship atau LDR adalah hubungan jarak jauh yang biasa dialami oleh remajaremaja atau anak muda. Biasanya suatu hubungan akan bisa dipertahankan dengan komunikasi. Tentu, komunikasi yang diinginkan bukan cuma formalitas kan? Bukan mengabarkan supaya pasangan nggak marah, atau jawab chatnya hanya agar tidak dikira yang aneh-aneh, tapi berkomunikasi intens yang isinya saling cerita, saling mengerti, saling bertukar pikiran. Kalau kangen, apa yang bisa dilakukan? Komunikasi. Lewat telpon, atau chat. Itu pasti
Coconut
EDISI MARET/2018
keinginan semua orang dalam berelasi. Begitu juga relasi kita dengan Tuhan. Apakah selama ini Tuhan jauh? Apa selama ini kita berdoa hanya agar Tuhan pelihara? Atau itu kewajiban atau formalitas? Kalau dulu saat Sekolah Minggu kita ditanya: “Doa itu ngapain?” Pasti jawabnya “Berbicara sama Tuhan” atau “Komunikasi sama Tuhan.” Memang benar, doa adalah komunikasi kita dengan Tuhan, dan di keluarga saya sendiri dibiasakan berdoa. Tapi semakin beranjak besar, doa menjadi formalitas. Mindset saya, “Kalau nggak didoakan, nggak bakal 3 3
dijawab sama Tuhan” atau “Kalau nggak didoakan, nggak disertai sama Tuhan.” Sama saja seperti, “Kalau nggak doa supaya sehat, besok bakal sakit.” Dan sugesti itu jadi benar terjadi. Doa bukanlah menjadi hal yang dilakukan dengan hati dan maksud relasi, tapi menjadi hal yang dilakukan hanya sebagai formalitas, kewajiban; kalau tidak dilakukan, Tuhan lepas tangan. Mindset yang cukup mengerikan. Bukankah Tuhan adalah Allah yang selalu menyertai kita? Suatu hari, saya sedang frustasi dengan keseharian saya - kesibukan di sekolah yang membuat saya selalu pulang sore, belum lagi les, aktivitas di gereja yang padat juga membuat saya angkat tangan. Saya jarang mendapat hiburan karena waktu yang tidak pernah kosong, dan hiburan yang saya dapat hanyalah handphone. Suatu malam, saat sedang bermain handphone terlintas di pikiran saya, “Coba saja, ada yang menemani dan mendukungku.” Seakan tidak ada yang perduli dan saya menjalani keseharian sendirian. Relasi dengan Tuhan sudah renggang. Hanya doa makan, dan doa malam dengan tujuan, makanannya sehat dan agar malam hari bisa dilindungi agar tidak mimpi buruk. Doa cliché yang diutarakan setiap harinya dengan ‘format’ dan urutan yang sama. Saat sedang dalam perenungan saya menemukan ayat di Google yang menyadarkan bahwa saya tidak sendirian. Dari situ saya merasa, hubungan saya dengan Tuhan sudah 4
sangat jauh. Tuhan yang selama ini bersama saya, tapi saya tidak pernah menghiraukan Tuhan. Tuhan bukanlah tempat saya mencurahkan isi hati saya lagi. Tuhan bukanlah tempat saya bersandar dan tempat mengadu. Padahal, Tuhan selalu siap mendengarkan. Hanya dengan doa, kita bisa dekat dengan Tuhan. Tuhan selalu siap mendengarkan curahan hati kita, dan Tuhanlah yang selalu bersama kita. Tuhan tahu, tapi Tuhan mau kita minta pada-Nya. Kenapa? Karena Tuhan mau komunikasi dengan kita. Relasi Bapa dan anak. Keterbukaan kita tentang pergumulan. Doa bukan sekedar meminta dan formalitas. Doa adalah ucapan syukur, berbicara, berelasi dengan Tuhan. Coba renungkan, selama ini kita biasanya doa hanya sebagai formalitas. Dengan pemikiran “Nanti nggak lancar kalau nggak didoakan.” Tidak, itu bukan mindset yang Tuhan mau. Tuhan mau kita bicara dengan dia, bukan minta. Tuhan akan kasih, pasti penyertaan Tuhan selalu ada. Tapi Tuhan rindu berbicara dan berelasi. Pengalaman diatas, saya belajar kalau dekat dengan Tuhan adalah kunci hidup saya. Kita tidak perlu cari teman-teman kita kalau lagi stress, tidak perlu nunggu orang tua pulang baru cerita. Bapa di Sorga selalu siap mendengarkan keluh kesah kita. Bukan hanya di Sorga, tapi di hati kita masing-masing. Kita tidak LDR kok sama Tuhan, tapi kita yang memilih untuk jauh atau tidak.
EDISI MARET/2018
Coconut
Juara
Kategori PEMUDA Raynard Lukas Surjadi
Apakah doa itu? Menurut saya, doa merupakan bentuk komunikasi kita kepada Tuhan yang tidak pernah dibatasi. Artinya, kita dapat berdoa kapan saja dan di mana saja. Doa juga bukan hanya berisi permohonan, tetapi juga diawali dengan mengucap syukur (Flp. 4:6) dan mengaku dosa. Dalam keseharian, contohnya, yang saya lakukan adalah ketika berdoa dan memuji Tuhan dalam perjalanan menuju tempat bekerja. 1 Tes. 5:16-18 juga memotivasi saya untuk berdoa, dan mengucap syukur dalam segala hal. Hal yang terkait erat dengan doa pribadi saya adalah momen saat teduh. Meneladani apa yang Tuhan Yesus lakukan seperti yang tertulis dalam Markus 1:35, yaitu pagi-pagi benar Yesus menyiapkan waktu khusus untuk bersekutu dengan Bapa. Saya juga belajar sejak remaja untuk bersaat teduh di pagi hari. Dalam melakukan saat teduh, saya belajar untuk menerapkan disiplin dan komitmen untuk menyiapkan waktu khusus di pagi hari. Mengapa saat teduh itu penting?
Coconut
EDISI MARET/2018
Doa dan Saat Teduh
Menurut Saya, firman Tuhan harus dapat menjadi rhema (tindakan nyata dalam kehidupan) bukan hanya menjadi logos (pengetahuan). Oleh karena itu, kita harus berdoa memohon pertolongan Tuhan, agar dimampukan menjadi pelaku firman. Yohanes 14:26 mengatakan bahwa Roh Kudus akan mengajarkan dan mengingatkan kita akan kebenaran Alkitab. Doa mungkin tidak mengubah keadaan kita; jawaban doa bisa saja tidak sesuai dengan harapan kita. Namun, satu hal yang dapat kita yakini yaitu doa pasti mengubah hati kita dalam menghadapi kehidupan. Dalam doa, kita belajar untuk membangun hubungan yang dekat dan mempercayakan hidup kita ke dalam tangan-Nya (trust in God). Bagaimana dengan kehidupan doa dan saat teduh kita? Apakah kita mau berkomitmen dan berdisiplin untuk melakukannya? Semoga kita dapat selalu bersemangat untuk hidup dalam doa dan firman. Kiranya Tuhan menolong kita untuk melakukan kebenaran-Nya.
5 5
Kesaksian Hidup Doaku Di masa kuliah dulu, aku memiliki beberapa teman cewek yang lebih dari sekedar teman biasa. Meskipun ada yang sangat menarik perhatianku, namun aku tak berani menjalin hubungan lebih serius karena aku takut bosan. Karena aku memang tipe cowok yang mudah bosan. Aku memiliki kakak ipar perempuan yang sering menjadi tempat aku berkonsultasi dan diskusi. Dan suatu kali ia menasehati aku bahwa sudah saatnya aku menentukan pendamping dengan membawa di dalam doa. Dalam setiap kali aku berdoa, aku minta Tuhan menunjukkan siapa gadis yang tepat menjadi pasangan hidupku dikemudian hari. Bukan kejelasan yang aku peroleh, namun aku malah makin bingung dan makin galau. Akhirnya diam-diam aku konsultasi dan berdoa bersama dengan seorang pendeta GKI yang membaptis sidi aku, dan beliau memberi nasehat: ketika berdoa kepada Tuhan, berdoalah dengan sungguh-sungguh dan serahkan permasalahan yang kamu hadapi kepada Tuhan sepenuhnya serta berikanlah kesempatan kepada Tuhan untuk bertindak menurut cara6
Juara Kategori UMUM Anggono Putro
Nya. Suatu kali, tanpa sengaja kakak iparku perempuan memuji seorang gadis yang ditemuinya di gereja. Setelah aku cari tahu, cewek yang dipuji itu ternyata adalah temanku. Dari situlah aku berpikir, janganjangan inilah jawaban dari Tuhan atas doaku selama ini. Singkat cerita, ia akhirnya menjadi istriku. Ternyata pendamping pilihan Tuhan sama sekali tak membuat aku bosan. Aku justru setiap hari selalu semakin sayang dan mengasihinya meskipun setiap hari bertemu. Beberapa waktu yang lalu, ketika aku sedang duduk di depan laptop, istriku berbisik di telingaku: “Sepuluh hari lagi, kita akan merayakan wedding anniversary ke-29,â€? dan tibatiba dia mengecup pipiku. Saat itu juga jantungku berdenyut kencang dan hatiku berbunga-bunga serasa masih pacaran‌.... Segala hal, apapun itu, bila selalu kita bawa dalam doa dan minta Tuhan Yesus yang mengatur, meskipun terkadang tak sesuai dengan keinginan kita, namun selalu indah pada waktunya dan selalu lebih dari yang kita inginkan. Amin.
EDISI MARET/2018
Coconut
COLORI NG
Coconut
EDISI MARET/2018
7 7
Menjadi Spiritual di Tengah Dunia yang Egois Kita hidup di tengah dunia yang egois – kita melihat berbagai orang egosentris dalam kehidupan sehari-hari, dan mungkin kita pun mengalami egofilia (kecenderungan mencintai diri berlebih-lebihan sehingga tidak ada ruang untuk mencintai sesama) tanpa kita sadari. Inilah spirit dunia saat ini. Simak hasil pembinaan dengan tema Spiritualitas Kenosis yang kami ikuti beberapa waktu lalu; acara yang diadakan oleh GKI Klasis Jakarta 1 ini dipandu oleh Pdt. Danny Purnama. Ada berbagai respons yang muncul dari kondisi dunia yang seperti ini – mereka yang ikut arus, mereka yang mengembangkan spiritualitas monastis (membiara dan menarik diri dari dunia) dan ada yang memiliki spiritualitas altruis (menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri). Spiritualitas sendiri adalah suatu gaya hidup atau sebuah hidup yang ada di dalam dan dituntun Roh Kudus, yang memampukan seseorang untuk menjadikan kehadiran Allah sebagai pusat dalam segala hal yang dikerjakannya. Spiritualitas bisa timbul dari pengalaman religius, seperti yang dialami Saulus; setelah berjumpa dengan Yesus, ia mengalami pertobatan, bersedia jadi ‘nol’ (nothing) dan berbalik arah 180 derajat menuju Tuhan. Saulus 8
mempertahankan pengalaman religiusnya itu. terus memelihara dan mempertahankan panas “api” yang menyala. Panas “api” itulah spiritualitas; jika tak dipertahankan, bisa hilang dan tinggal jadi “abu.” Spiritualitas yang Dihidupi Seperti apa bentuk nyata spiritualitas yang dapat kita teladani? Ada dua contoh yang dikemukakan dalam kesempatan itu: • Bunda Teresa Komunitas Cinta Kasih Ia berkarya bagi kaum papa yang paling miskin (the poorest of the poor) di India, dari mencegah bayi-bayi dari kematian hanya karena ibunya malu dan miskin, hingga mengantar orang-orang sekarat untuk wafat secara terhormat dan bermartabat sebagaimana Allah menciptakan mereka • William Booth Bala Keselamatan Organisasi ini bermisi melayani si miskin di saat paling kritis – dari menyediakan semangkuk sup panas hingga menyiapkan tempat menginap semalam bagi para tunawisma. Karya iman sederhana itu adalah sebentuk spiritualitas – respons terhadap pengalaman akan Tuhan yang nyata mereka rasakan. Dunia menghormati Teresa dan Booth, tapi keduanya tidak gila hormat atau mengincar popularitas. EDISI MARET/2018
Coconut
Kenapa bisa begitu? • Itulah spiritualitas seorang pelayan Tuhan. • Mereka hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh hambahamba Kristus! • Dan mereka melakukannya dengan excellent - sangat baik, optimal, ulung Spiritualitas Kenosis Kenosis berasal dari kata Yunani κενος (kata benda: kosong, hampa, sia-sia, tidak punya apa-apa) yang artinya “Memindahkan sesuatu dari satu tempat atau mencurahkannya ke tempat lain sehingga tidak tersisa.” Kenosis pada dasarnya dapat kita maknai sebagai mengosongkan diri. Filipi 2:7 “Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Mari kita meneladani pengosongan diri yang dilakukan oleh Yesus: • Melepaskan apa yang menjadi hakNya: Kesetaraan dengan Allah tidak dipertahankan • Membatasi diri: Menjadi sama dengan manusia dengan segala keterbatasan • Memberi diri: Menjadi hamba, memberi hidup bagi sesama
◊ Melepaskan: Kedudukan guru ditinggalkan (melepas jubah) ◊ Membatasi diri: Tidak minta dilayani (mengikat pinggang) ◊ Memberi diri: Melayani sebagai hamba (membasuh) Untuk meneladani spiritual kenosis ini, diperlukan kerendahan hati: »» Kerelaan untuk melepaskan apa yang sebenarnya patut kita miliki dan nikmati »» Kesediaan untuk membatasi kepentingan diri »» Kerinduan memberi karena kepedulian terhadap kepentingan sesama Mari ambil momen ini untuk menyadari, betapa berharganya kita di hadapan Allah; dipilih, diselamatkan, dipanggil dan dibentuk untuk jadi rekan sekerja-Nya. “… Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Luk. 17:10)
Bacalah: YOHANES 13:1-17 Di sini kita melihat bahwa tidak ada pelayan di ruang tempat makan malam, para murid sedang dalam suasana tidak enak, berebut siapa yang terbesar di antara mereka. Padahal menurut tradisi saat itu makan tidak akan dimulai sebelum kaki seluruh tamu dibasuh bersih. Tindakan Yesus saat itu:
Coconut
EDISI MARET/2018
9 9
Spiritualitas Kenosis: Pertanyaan untuk Direnungkan Pribadi Siapakah aku ini? Dalam hal pelayanan kepada Tuhan‌
lepaskan? Apa hal yang mau kita batasi dalam diri? Apa saja yang mau kita beri? Apa yang mau kita
10
EDISI MARET/2018
Coconut
Tahukah kita?
Jika kita mengikuti Persekutuan Wilayah dari bulan-bulan lalu, maka kita pasti sudah mengenal dan belajar dari para tokoh Hakim di Perjanjian Lama, dari yang sudah sering diulang-ulang sejak jaman Sekolah Minggu, hingga yang namanya mungkin masih asing.
Otniel (Hak. 3: 7-11)
Masa tugas: 40 tahun
Orang Israel menjadi takluk kepada Kusyan-Risyataim 8 tahun lamanya. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb. Lalu amanlah negeri itu 40 tahun lamanya.
Ehud
(Hak. 3:12-30)
Masa tugas: 80 tahun
Ehud memimpin pemberontakan melawan orang Moab, karena mereka menduduki tanah suku Benyamin; dengan perantaraannya orang Israel biasa mengirimkan upeti kepada Eglon, raja Moab.
Debora (Hak. 4: 1-5, 3:31) Masa tugas: 40 tahun
Hakim perempuan satu-satunya dari zaman pra-kerajaan Israel di dalam Perjanjian Lama. Kisahnya diceritakan dalam dua pasal pada Kitab Hakim-hakim, yakni pasal 4 dan 5.
Gideon (Hak. 6-8)
Masa tugas: 40 tahun
Allah memilih Gideon, seorang pemuda dari sebuah keluarga yang tidak dikenal dari suku Manasye, untuk membebaskan rakyat Israel dan mengutuk penyembahan berhala mereka. Gideon sempat menjadi pemimpin yang bijak untuk bangsa itu, namun, yang menarik ialah bahwa ia tetap membuat "efod" dari
Coconut
EDISI MARET/2018
emas yang dimenangkannya dalam pertempuran, yang membuat seluruh bangsa Israel kembali berpaling dari Allah.
Tola
(Hak. 10:1-2) dan 10: 3-16)
Yair
(Hak.
Masa tugas: Tola 23 tahun dan Yair 22 tahun
Keseluruhan kisah Tola dicatat hanya dalam 2 ayat sedangkan Yair dicatat hanya dalam 3 ayat pada Kitab Hakim-hakim pasal 10, yaitu dikisahkan bahwa ia memimpin sesudah Tola mati.
Yef ta (Hak. 10:17-12:7) Masa tugas: 6 tahun
Setelah masa pembuangan karena dilihat sebagai anak haram dan tidak diakui oleh sesama saudara sesukunya, Yefta dipanggil kembali ke Gilead oleh para tua-tua dan dibujuk untuk memimpin ekspedisi melawan para perampok Amon. Ia pun menerima tugas yang diberikan kepadanya.
Simson (Hak. 13:1-16:31) Masa tugas: 20 tahun
Simson menggunakan kekuatan fisiknya yang luar biasa untuk bertempur melawan musuhmusuhnya dan melakukan beberapa aksi kepahlawanan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa: bergulat melawan singa, menghancurkan pasukan musuh dengan hanya menggunakan tulang rahang keledai, dan merobohkan sebuah bangunan raksasa. 11 11
Kebebasan yang Sejati Aku terlahir sebagai anak lelaki satu-satunya dari empat bersaudara, di tengah keluarga Tionghoa Indonesia. Mungkin kalian akan berpikir bahwa aku akan diistimewakan diantara saudara - saudara perempuanku yang lainnya; tapi kenyataannya tidak, di masa kecilku justru Papa sangat keras terhadapku dan sering memukulku. Beranjak remaja, aku bersekolah di salah satu SMP Negeri di Jakarta. Di situlah kenakalanku dimulai: Bermula dari mengisap rokok, mencoba ganja, hingga merasakan sensasi ‘fly’ seperti terjun dari tebing yang tidak berdasar. Bisa dibayangkan betapa tidak enaknya? Semakin bertambah usia, semakin bertambah juga keingintahuanku mengenai dunia luar. Kerasnya omelan Papa tidak membuatku takut, malah membuatku semakin keras dan 12
membangkang, sampai aku diusir dari rumah karena aku pulang pagi setelah pergi dengan teman-temanku. Tapi aku kembali lagi ke rumah karena permohonan dari Mama yang mencariku untuk kembali ke rumah. Di masa kuliah, aku sempat reuni dengan teman-teman SMA, namun di sanalah ternyata aku diajak bermain judi di kasino. Awalnya aku kebingungan, namun rasa penasaran membuat aku mencoba sehingga ketagihan dan memakai semua uang kuliah sampai habis. Kemudian aku diusir dari rumah oleh Papa untuk kedua kalinya. Beruntung aku punya Mama yang sangat mengasihi aku, dia mencari-cari aku kemudian aku diijinkan pulang lagi. Setelah lulus kuliah aku pun mulai bekerja di sebuah perusahaan swasta. Aku bergaul dengan teman-teman
EDISI MARET/2018
Coconut
yang suka pergi bersenang-senang ke diskotik. Di sana aku tenggelam dalam gemerlap lampu diskotik dan pil ekstasi. Tidak ada yang dapat menghalangi kesenanganku. Gaji bulananku selalu habis karena setiap minggu aku selalu pergi ke diskotik dan menelan pil ekstasi. Bahkan tidak segan-segan aku menggesek kartu kredit demi dapat pergi ke sana untuk bersenang-senang. Suatu hari aku diajak oleh beberapa teman kantorku ke sebuah diskotik. Seperti biasa aku menelan pil ekstasi dan mulai larut dalam duniaku sendiri. Kepalaku semakin kencang bergoyang mengikuti dentuman musik. Pukul 03.00 teman-temanku mulai beranjak pulang, tapi karena aku masih asyik, aku pun ditinggalkan seorang diri. Tidak lama setelah itu, ada seorang wanita menghampiriku; dengan senyuman, dia memberikanku segelas air putih. Entah mengapa aku terhipnotis dengan tatapan mata wanita itu, aku pun menerima gelas berisi air putih tersebut. Satu gelas, dua gelas, entah sudah berapa gelas air putih yang diberikan wanita itu. Sampai aku ingin memegang wajah wanita itu, tapi kemudian wanita itu lenyap seperti abu yang tertiup angin. Aku merasa heran, tapi aku berpikir mungkin itu adalah akibat dari pil ekstasi yang aku telan. Lalu aku pun memutuskan untuk pulang. Keanehan pun terjadi saat perjalanan pulang. Aku menaiki motorku dan sepanjang jalan aku melihat banyak makhluk dari alam lain. Mungkin ini terdengar mengadaada, tapi itulah yang aku lihat. Sampai di rumah ketika aku masuk ke dalam kamar untuk tidur, aku melihat
Coconut
EDISI MARET/2018
ada wanita di depan jendela rumah kamarku. Membuatku kaget dan terloncat dari tempat tidur. Aku tidak dapat tidur, jadi aku memutuskan untuk keluar dan berjalan sambil merokok. Tapi di sepanjang jalan itu aku juga melihat banyak hal aneh. Aku melihat kucing hitam berkepala dua, aku melihat sosok hitam besar di balik tiang listrik, aku melihat sesosok wanita berbaju putih dengan rambut panjang yang baru aku sadari bahwa itu makhluk yang disebut orang ‘kuntilanak.’ Seharian itu aku tidak dapat beraktivitas, untungnya itu hari Sabtu. Malamnya ketika aku mencoba tidur di dalam kamarku, aku melihat ada tetesan-tetesan darah dari atap kamarku. Aku berteriak dan keluar kamar. Papa yang kaget melihatku berteriak dari kamar malah balik memarahiku. Papa tidak percaya ketika aku mengatakan ada setan di kamarku. Papa memaksaku untuk tetap tidur di kamar karena dia berpikir aku sedang mengigau. Mama yang melihat aku hanya bertanya darimana aku sebelum ini. Aku tidak menjawab dan akhirnya aku terpaksa masuk ke dalam kamarku. Semalaman itu aku melihat ada berbagai makhluk di dalam kamarku. Keesokan harinya, hari Minggu, Mama mengajakku untuk pergi ke gereja mereka – salah satu GKI yang ada di Jakarta Pusat. Mulanya aku tidak mau, tapi setelah Papa dan Mama memaksa, akhirnya aku pun mengikuti mereka. Aku sudah lama sekali tidak pergi ke gereja. Mungkin terakhir kali ketika aku SMA atau mungkin ketika aku masih kuliah. Aku tidak ingat. 13 13
Aku bertemu dengan pendeta di gereja itu, dan Mama menceritakan mengenai keadaanku. Pendeta itu melihatku sambil tersenyum dan membawaku ke sebuah ruangan. Aku hanya diberi sebuah Alkitab dan Pendeta itu berkata kepadaku untuk membaca 1 Yohanes 4 : 4b “Sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” Aku tidak punya kelainan di mata, aku tidak mempunyai minus ataupun silinder yang besar, tapi anehnya tulisan di dalam Alkitab itu tidak terbaca. Setiap huruf dalam Alkitab itu terlihat berhamburan, tidak beraturan dan mataku seperti berbayang melihat setiap tulisannya. Berkali-kali aku menggosok mataku tapi tetap saja tulisan dalam Alkitab itu tidak terlihat. Pak pendeta kemudian menarik kembali Alkitab itu dan menggantinya dengan ukuran yang lebih besar, Alkitab yang biasa diletakkan di meja mimbar. Tulisannya terlihat olehku dan kemudian Pendeta itu menyuruhku untuk membacanya dengan suara keras. Keanehan kembali terjadi, tidak satu katapun dapat keluar dari mulutku. Sekeras apapun aku berusaha untuk membacakan ayat tersebut, aku tidak dapat.mengucapkannya. Pendeta tersebut terus menyuruhku untuk dapat membaca ayat tersebut dengan suara keras. Tapi, aku tidak dapat melakukannya. Pendeta itu kemudian mengambil Alkitab dari tanganku dan memanggil beberapa anggota paduan suara. Aku dikelilingi oleh mereka dan Pendeta itu meminta mereka menyanyikan 14
sebuah lagu: Dalam Nama Yesus. Aku meronta, aku berteriak. Papa dan Mama melihatku dengan cemas. Pendeta berseru kepadaku untuk tidak kalah. Ia menyuruhku untuk meneriakkan nama Yesus dari mulutku. Itu sangat sulit, mulutku terasa kelu untuk mengucapkannya. Aku berusaha sekuat tenaga meneriakkan nama Yesus. Telingaku terasa amat panas mendengar lagu yang dinyanyikan paduan suara. “YESUS!!!” Akhirnya aku dapat meneriakkan nama itu. Dan saat itu juga aku memuntahkan banyak air. Padahal sebelum aku berangkat, aku makan semangkuk oatmeal dan minum segelas susu. Pendeta mengatakan, “Puji Tuhan” dan bertanya mengapa semua ini bisa aku alami. Akhirnya aku pun secara terbuka menceritakan semuanya, dan saat itu aku bertobat. Aku berusaha pulih dari jalanku yang gelap. Kini hidupku sudah berubah, aku meninggalkan teman-teman yang mengajak aku rusak. Aku menggantinya dengan rajin fitness dan membaca Alkitab setiap hari. Aku sudah dilepaskan dari segala hal buruk yang mengikat aku sebelumnya. Ternyata hidup yang bahagia bukan hidup yang bebas untuk melakukan apa saja yang kita ingini - tetapi hidup yang bahagia ketika kita bergaul karib dengan Firman Tuhan, Roh Kudus yang akan memampukan kita melewati setiap badai kehidupan dan masalah. * Kesaksian oleh salah satu simpatisan GKI Kelapa Cengkir
EDISI MARET/2018
Coconut
Memahami Persaingan Bisnis Penasaran seperti apa topik-topik yang kami bahas dalam kelas MiniMBA? Berikut ini kami menghadirkan sedikit ringkasan dari bahan modul 3 lalu, dengan topik Memahami Persaingan Bisnis!
Apa itu persaingan bisnis? Persaingan bisnis merupakan sebuah kompetisi antara para penjual yang sama-sama berusaha ingin mendapat keuntungan, pangsa pasar, serta jumlah penjualan yang tinggi. Bagi seorang pebisnis, uada beberapa hal yang harus dianalisa agar mampu menghadapi dan memenangkan persaingan usaha:
• Konsep bisnis harus jelas
Perencanaan yang matang mengenai usaha apa yang akan Anda bangun, dianalisa serta diperhitungkan komponen pendukung yang
Coconut
EDISI MARET/2018
memadai. Sebenarnya ada banyak cara menentukan konsep bisnis; minimal tahu seberapa banyak peminat, customers atau calon konsumen yang akan dibidik serta yang kira-kira akan berminat pada produk Anda nantinya. Persaingan bisnis ini ketat, tetapi jika pembeli melimpah, maka minimal Anda masih memiliki kesempatan untuk turut berkompetisi di dalamnya.
• Penentuan lokasi usaha yang tepat
Bila sudah banyak pelaku bisnis dengan produk sejenis dan berada pada lokasi berdekatan dengan 15 15
usaha Anda, maka sebaiknya Anda mulai memperhitungkan atau merencanakan strategi khusus apakah perlu membuka lokasi di tempat lain?
• Kualitas produk
Produk bukan hanya barang saja, tapi service/jasa sangat penting. Apa yang dapat Anda tawarkan dalam bisnis? Apakah produk Anda bisa membuat konsumen puas? Harga yang bagus memang bisa mendongkrak penjualan tapi awas, walau harga tidak naik, namun jangan kita kurangi dan korbankan kualitas, konsumen bisa hilang kepercayaan dan malas beli lagi.
• Pikirkan promosi yang efektif Promosi juga merupakan salah cara agar Anda dapat memenangkan persaingan bisnis - buatlah orang mengenal brand Anda, buat mereka tahu dan ingat brand Anda.
• Teamwork Mitra kerja atau partner sudah selayaknya ikut diperhitungkan dan ini menjadi hal yang sangat penting sebagai bagaian dari kekuatan. Memang sangat tidak mudah, 16
bahkan cukup sulit, karena yang dikelola adalah orang. Pelanggan merupakan salah satu kunci penting. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan akan memberikan banyak manfaat bagi jalannya bisnis Anda ke depannya, karena mereka dapat memberikan info dan masukan.
• Evaluasi dan lakukan Inovasi Ketika yang direncanakan sudah berjalan, maka jangan lupa untuk evaluasi - hal ini bertujuan agar Anda bisa mendeteksi serta memperbaiki apa yang selama ini kurang tepat. INOVASI adalah faktor yang super penting, untuk bisnis apapun.
• Fokus perkuat brand/merk Anda Agar bisnis Anda mampu bertahan dalam persaingan, maka harus fokus memperkuat brand serta menjadikan merek Anda semakin dikenal dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Berbisnislah dengan bertanggung jawab, tidak perlu menjelekkan lawan, doa dan ucapkan syukur. ‘WISDOM is the forgotten factor of SUCCESS.’
EDISI MARET/2018
Coconut
Kompetisi dalam bisnis pada dasarnya adalah hal yang baik untuk pertumbuhan: 1. Memicu motivasi untuk memiliki FIGHTING ATTITUDE, karena kompetitor juga terus bergerak maju. 2. Memicu kita untuk jadi SMART & PROFESSIONAL 3. Belajar dari pesaing - karena banyak pesaing , membuat kita pasang mata dan belajar sehingga punya banyak pengalaman.
Coconut
EDISI MARET/2018
Kelas Mini-MBA GKI Kelapa Cengkir diadakan tiap Senin pk 19.00-22.00, dengan menghadirkan beraneka topik penting terkait pengembangan diri dan karir. Inilah forum untuk mengembangkan karir maupun usaha Anda melalui ilmu-ilmu sekaligus membangun jejaring dengan sesama kaum profesional dari berbagai gereja dan latar belakang! Hubungi admin Instagram @gkikelapacengkir untuk informasi mengenai kelas berikutnya.
17 17
SHAR I NG
C
elebrate God’s Goodness (Merayakan Kebaikan Tuhan)
“Bersukacitalah senantiasa Tuhan!” -Filipi 4:4
dalam
A
Hari ini aku akan .....
CALM
sk God for Help (Meminta Pertolongan Tuhan) “Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan.” -Filipi 4:6
L M
eave my Concerns with Him (Menyerahkan Kekuatiranku PadaNya) “Dengan ucapan syukur.” -Filipi 4:6
editate on Good Things (Merenungkan Hal-Hal Baik) “Semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” -Filipi 4:8
Celebrate. Ask. Leave. Meditate.
CALM
18
EDISI MARET/2018
Coconut
Persekutuan Wilayah
GKI Kelapa Cengkir GKI Kelapa Cengkir memiliki persekutuan wilayah dengan jadual dua kali sebulan di tiga wilayah berbeda setiap Kamis pk 19.30; di putaran berikutnya, kita akan mengenal lebih jauh mengenai sosok-sosok raja di Perjanjian Lama yang jarang terekspos selama ini. Simak jadualnya ya! Persekutuan Wilayah
September 2018
1. 20 September 2018: Raja Rehabeam 2. 4 Oktober 2018: Raja Yerobeam 3. 18 Oktober 2018: Raja Abiam & Asa
Coconut
EDISI MARET/2018
Persekutuan Wilayah
November 2018
1. 1 November 2018: Raja Nadab & Baesa 2. 15 November 2018: Raja Ela, Zimri, Omri 3. 29 November 2018: Raja Ahab
19 19
Pemahaman Alkitab Lembar PA Metode Induktif Mau melakukan Pemahaman Alkitab secara pribadi? Kita dapat belajar melakukannya dengan sejumlah panduan berikut ini. Carilah tempat yang tenang, fokuskan pikiran Anda, dan gunakan sejumlah buku panduan tafsir/buku pendamping/konkordansi jika diperlukan!
Pemahaman Alkitab Langkah 4: LangkahLembar 1: PA Metode Induktif Berdoa
Langkah 2: Bacalah bagian Alkitab yang menjadi bahan hari ini, jika perlu ulangi 2-3x Langkah 3: Observasikan pesan apa yang disampaikan oleh bacaan ini ◊ Jenis tulisannya apa (sejarah/filsafat/puisi/ surat?) ◊ Kata atau frase apa yang diulang-ulang? ◊ Apa pesan utamanya?
20
Renungkan sejumlah pertanyaan ini ◊ Apa yang diajarkan Tuhan kepada saya melalui bacaan ini? ◊ Bagaimana bacaan hari ini memotivasi/ memperkuat saya? Langkah 5: Aplikasi ◊ Pelajaran hidup apa yang saya dapatkan dari bacaan ini? ◊ Langkah apa yang akan saya ambil setelah ini?
EDISI MARET/2018
Coconut
AnugerahMu Cukup Bagiku
Pdt. Purboyo W. Susilaradeya Bagi jemaat awam, selalu menarik ketika pendeta mereka menghasilkan buku yang tidak terlalu mengawang-awang bicara teologis, melainkan justru menghadirkan remah-remah inspirasi dari kehidupan kesehariannya. Inilah yang dilakukan Pdt Purboyo dari GKI Pondok Indah – hadir dengan bahasa yang enak dicerna, buku ini bisa dibilang setara seperti kanal vlog pribadi beliau. Every Mile Mattered Nichole Nordeman Nichole Nordeman adalah salah satu penyanyi dalam genre rohani yang terasa sangat membumi liriknya dan menyentuh langsung ke permasalahan hidup yang nyata. Saat membutuhkan penguatan untuk menjalani rutinitas hidup, coba dengarkan lagu-lagu di album ini. Favorit kami: Sound of Surviving, Dear Me dan Slow Down. Sangat easy listening dan menghangatkan hati! Silenced Film produksi Korea Selatan ini sempat ditonton bersama di acara Komisi Pemuda beberapa waktu lalu. Berdasarkan kisah nyata, Silenced menuturkan kisah tragis di Gwangju Inhwa School, di mana seorang siswa menjadi korban kekerasan seksual berulang h a m p i r selama lima tahun, pada dasawarsa 2000-an.
Coconut
EDISI MARET/2018
Daily Bible Devotion Google Play Store Terlalu sibuk untuk saat teduh? Omong kosong! Coba gunakan aplikasi ini yang sangat praktis untuk digunakan oleh mereka yang cukup padat dalam kesehariannya. Bacaannya tidak perlu panjangpanjang, hanya satu ayat tetapi rutin muncul notifikasinya di pagi dan malam hari (dan sudah disertai sekitar satu paragraph pembahasan). Temukan pula fitur Bible Trivia & Bible Humor yang membuat saat teduh tidak membosankan! 21 21
PUI S I
Cowl of the
Sparrow
Poem by Jeddie Sophronius Chandra - he was born in Jakarta and studied at Western Michigan University, majoring in English with an emphasis in creative writing. He lives in Kalamazoo, Michigan
22
EDISI MARET/2018
Coconut
Sesamaku Manusia oleh Budiman Manurung
Malam itu, hanya beberapa hari setelah libur Lebaran 2018 usai, selagi masih susah cari makanan untuk camilan malam, aku dan anakku mampir menyambangi gerobak martabak di dekat rumah kami. Eh si abang jangkung dengan tubuhnya yang ramping kembali menjadi penjaga dagangan martabak manis dan telur ini. Biasanya dia sudah menyerahkan urusan dagangan ke anak buahnya yang masih belia. Ketika kutanyakan kemana anak buahnya, dengan tutur kata yang bijak dia katakan bahwa anak buahnya belum datang dari liburan di kampung. He..he..he..., nggak kantoran, nggak usaha kaki lima, pegawai atau anak buah selalu suka memperpanjang liburannya sendiri. Kami pesan martabak telor kesukaan anakku. Pilihannya adalah dengan 3 telor, tidak lebih, tidak kurang, pas lah dengan selera kami. Martabak telur sudah sedang dimasak di wajan ceper besar, tetapi dengan lincah si abang jangkung nan ramping juga mengambil olahan adonan martabak manis dengan gayung mandi, dari ember besar tempat menyimpan adonan. Gayung mandi memang biasa difungsikan pedagang martabak manis di seantero jagat. Ha..ha..ha....
Coconut
EDISI MARET/2018
Kami tidak melihat ada orang mengantri untuk martabak manis itu. Akh, mungkin orang pesan lalu pergi sebentar, begitu dalam hatiku. Pesanan martabak telur kami lebih dulu selesai, hanya beberapa detik saja sebelum si martabak manis. Dengan cekatan si abang jangkung yang ramping memotong-motong martabak telur berbentuk kotak besar itu menjadi potongan yang lebih kecil. Lalu dimasukkan ke wadah kotak kertas, tak lupa ditambahkan 1 plastik kecil acar dan 1 plastik kecil kuah untuk celup-celup martabak telor. Semua dimasukkan ke dalam kantong plastik putih dan selesai deh. Tinggal bayar dan bawa pulang. Tapi anehnya, begitu si abang menyelesaikan paket martabak telur kami dan hanya tinggal menerima bayaran, dia menyempatkan memotong-motong martabak manis itu menjadi potongan seperti biasanya. Akh, sekali lagi aku berpikir mungkin agar orang yang memesan martabak itu tidak menunggu terlalu lama. Tak lama martabak manis itupun selesai dikemas dan tinggal diserahkan ke pemesannya. Anakku melakukan pembayaran untuk martabak telor dan beres. Tapi.., tunggu. Ada yang tidak biasa. Ketika menyerahkan paket martabar telur 23 23
yang memang pesanan kami, ndilala si abang juga memberikan bungkusan martabak manis itu kepada anakku. Jelas membuat kami bengong. Tapi ucapannya kemudian lebih membuat kami bengong, atau lebih tepatnya takjub,"Yang martabak manis ini tak usah dibayar!" Ini kalimat berita sekaligus kalimat perintah yang menimbulkan dua perasaan sekaligus: terima kasih dan terima kasih sekali. Siapakah sesamaku manusia dalam
hal ini? Dialah si abang pedagang martabak yang memiutangi Tuhan dengan berbuat baik kepada aku dan anakku. Padahal pembeli dagangannya belum terlalu banyak, bahkan cenderung masih sepi. Padahal seharusnya dia menerima uang yang lebih banyak dibanding sekadar harga martabak telor. Tapi itulah si abang, dia hanya ingin berbuat baik. Tanpa pamrih.
Untuk kita renungkan bersama: • Siapakah sesamaku manusia?
• Kebaikan sederhana apa yang ingin kita lakukan dalam hari ini?
24
EDISI MARET/2018
Coconut